36
1. Pengertian/ Definisi K3 : Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejateraan tenaga kerja. 2. Keselamatan (safety) : Suatu keadaan selamat, bebas dari cidera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cidera dan resiko bahaya. 3. Kesehatan (Health) : Suatu keadaan kejiwaan, fisik dan sosial yang sehat, serta bebas dari ancaman penyakit akibat kerja. 4. Lingkungan (Environment) : Suatu keadaan di sekeliling tempat perusahaan beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora dan fauna, manusia dan interaksinya. 5. Obyek (tujuan) K3 : a. Melindungi pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun informal). b. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien. c. Menjamin proses produksi berjalan lancar.

RANGKUMAN MATERI LISTRIK(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

listrik

Citation preview

1. Pengertian/ Definisi K3 : Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejateraan tenaga kerja.

2. Keselamatan (safety) : Suatu keadaan selamat, bebas dari cidera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cidera dan resiko bahaya.

3. Kesehatan (Health) : Suatu keadaan kejiwaan, fisik dan sosial yang sehat, serta bebas dari ancaman penyakit akibat kerja.

4. Lingkungan (Environment) : Suatu keadaan di sekeliling tempat perusahaan beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora dan fauna, manusia dan interaksinya.

5. Obyek (tujuan) K3 :a. Melindungi pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun

informal).b. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien.c. Menjamin proses produksi berjalan lancar.

Lanjutan A.

6. Yang dimaksud bahaya listrik sentuhan tidak langsung adalah : Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.

7. Sasaran keselamatan kerja yang ditujukan untuk pekerja : Upaya preventif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaan, mencegah /

mengurangi timbulnya cidera/cacat/kehilangan jiwa, meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja, meningkatkan etos kerja, serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

8. Untuk meminimalisir timbulnya kecelakaan kerja, diupayakan dengan cara : Mempersiapkan pekerja untuk dapat bekerja dengan aman, serta menyiapkan prasarana dan sarana kerja yang memadai.

9. Yang dimaksud sentuhan langsung pada bahaya listrik, adalah : Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan.

Lanjutan A.

10. Penyebab terjadinya kecelakaan dipicu oleh dua hal, yaitu : a. Kondisi atau keadaan yang berbahaya (unsafe condition).b. Perbuatan yang membahayakan (unsafe action).

11. Faktor perseorangan (individual) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kecelakaan, dikarenakan :Adanya kecenderungan seseorang mendapatkan kecelakaan, kemampuan/kecakapan terbatas (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani), serta perilaku yang tidak baik.

1. Fungsi KWH Meter dan Miniature Circuit Breaker (APP) pada instalasi pemanfaat, adalah : Untuk mengukur pemakaian energi listrik dan pembatasan daya sesuai dengan paket pelanggan.”

2. Tujuan perancangan pada PUIL 2000 adalah : Untuk menjamin keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda, sesuai dengan proteksi untuk keselamatan, serta berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud penggunaan.

3. Ketentuan dalam PUIL 2000 untuk menentukan luas penampang penghantar, adalah :Suhu maksimum yang diijinkan, susut tegangan yang diijinkan, stress elektromagnetis yang mungkin terjadi karena hubung pendek, stress mekanis lainnya yang mungkin dialami oleh penghantar, dan impedansi maksimum berkenaan dengan berfungsinya proteksi hubung pendek.

Lanjutan B.

4. Ruang lingkup yang termasuk dalam PUIL 2000, adalah : Semua pengusahaan instalasi listrik dalam bangunan dan sekitarnya, baik perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya dengan memperhatikan ketentuan yang terkait, untuk tegangan rendah arus bolak-balik sampai 1000 Volt, arus searah 1500 Volt dan tegangan menengah sampai dengan 35 KV.

5. Beberapa referensi yang dijadikan sebagai acuan PUIL 2000, antara lain : IEC (International Electrotechnical Commission), SAA (Standards Association Australia), NEC ( National Electric Code).

6. Yang dimaksud arus beban lebih pada PUIL 2000, adalah :Arus lebih yang terjadi dalam sirkit pada waktu tidak ada gangguan listrik.

7. Yang dimaksud perlengkapan listrik pasangan dalam menurut PUIL 2000, adalah : Perlengkapan listrik yang ditempatkan dalam ruang bangunan tertutup, sehingga terlindung dari pengaruh cuaca secara langsung.

Lanjutan B.

8. Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai : Pembatas arus dan sebagai pemutus sirkit.

9. Yang dimaksud elektroda bumi menurut PUIL 2000, adalah : Bagian konduktif atau kelompok bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan listrik ke bumi.

10. Beberapa fungsi kabel fleksibel, adalah :

b. Perkawatan lampu dan peranti randah.c. Menghindarkan perambatan suara dan getaran.

a. Perkawatan lampu penerangan.

11. Yang dimaksud current carrying capacity atau kemampuan hantar arus (KHA), adalah : Arus maksimum yang dapat dialirkan oleh

penghantar pada keadaan tertentu, tanpa menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui nilai tertentu.

Lanjutan B.

12. Berdasarkan PUIL 2000, gawai untuk menutup dan membuka sirkit listrik terdiri dari :

a. Sakelar, adalah alat yang berfungsi untuk menutup dan membuka sirkit listrik dalam keadaan berbeban atau tanpa beban. Sakelar ini disebut juga sakelar beban.

b. Pemutus, adalah alat untuk memutuskan sirkit dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal secara otomatis, misal : jika arus yang melaluinya melebihi nilai tertentu, seperti pada keadaan hubung singkat.

c. Pemisah, adalah alat untuk penyambung sirki dalam keadaan tanpa beban atau tanpa arus.

d. Pengaman lebur, adalah alat untuk memutus sirkit dalam keadaan gangguan, seperti halnya fungsi pemutus sirkit.

Lanjutan B.

13. Fungsi PHB pada instalasi pemanfaat adalah : Menerima energi listrik dari APP dan selanjutnya mendistribusikan, sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirit cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban.

14. Dalam perencanaan dan pemilihan kabel untuk instalasi listrik, harus diperhitungkan bahwa : pembebanannya tidak boleh melampaui

batas KHA yang ditetapkan dalam PUIL 2000.

1. Beberapa parameter yang dijadikan pedoman/ acuan dalam menentukan besar kecilnya tahanan ® suatu penghantar, adalah :

a. Panjang penghantar, dengan satuan meter.b. Bahan penghantar (p).c. Besarnya penampang penghantar (q), dengan satuan mm2

2. Kerugian tegangan pada penyaluran/ pendistribusian listrik dengan tegangan di atas 1 KV, ditentukan oleh :

a. Reaktansib. Induktansic. Kapasitansi

3. Untuk mengurangi tegangan sentuh dan kenaikan tegangan pada instalasi listrik milik pelanggan tegangan rendah dengan sistem 3 fase 4 kawat, maka : dipasang instalasi pembumian pada sistem maupun pada peralatan.

Lanjutan C.

4. Isi rancangan listrik tentang gambar instalasi/ jaringan, adalah :

a. Rancangan tata letak perlengkapan instalasi listrik.b. Rancangan gawai kendali.c. Gambar rangkaian sirkit utama, sirkit cabang dan sirkit

akhir.d. Tanda gambar.

5. Diagram garis tunggal (single line diagram) pada instalasi pemanfaat, berisi hal-hal sebagai berikut :

a. Diagram PHB lengkap.b. Data beban terpasang dan jenisnya.c. Sistem pembumian.d. Ukuran serta jenis penghantar.

6. Yang dimaksud kemampuan hantar arus (KHA) suatu penghantar , adalah : Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinyu oleh

penghantar pada keadaan tertentu, tanpa menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui nilai tertentu.”

Lanjutan C.

7. Beberapa kriteria yang diperlukan dalam perancangan instalasi listrik, baik untuk penerangan, daya kendali, sinyal, dan lain-lain, adalah :a. Lokasi titik kebutuahn dan beban tersambung instalasi.b. Kebutuhan listrik, persyaratan teknis sistem proteksi, kendali dan penghantar.c. Persyaratan lingkungan (sosial, iklim, peraturan-peraturan daerah, dan lain-lain).

8. Parameter-parameter yang menentukan besarnya susut tegangan, adalah :

a. Impedansi kabelb. Karakteristik beban.c. Besarnya beban maksimum.

9. Jenis-jenis gawai proteksi yang digunakan untuk proteksi arus lebih dan arus hubung pendek pada instalasi domestik, adalah :

a. Pengaman lebur.b. Pengaman semi tertutup (rewireable)c. MCB/ MCCB.

Lanjutan C.

10. Toleransi naik turunnya tegangan yang berlaku di PLN, adalah : +5 % dan -10% dari nilai tegangan pelayanan.

11. Tujuan perancangan instalasi listrik, adalah :a. Untuk menjamin keselamatan manusia, mahkluk hidup

dan keamanan harta benda.b. Agar instalasi listrik berfungsi dengan baik, sesuai dengan

maksud dan penggunaannya.

Dalam perancangan instalasi pencahayaan, untuk menghitung besarnya cahaya yang diperlukandalam ruangan, adalah : tinggi ruangan x lebar ruangan x panjang ruangan.

12.

13. Rancangan instalasi listrik, adalah :

a. Berkas gambar rancangan dan uraian teknik.b. Digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pembanguan

suatu instalasi.

Lanjutan C.

14. Isi rancangan instalasi listrik, berupa : gambar situasi, gambar instalasi/jaringan, diagram garis tunggal (single line diagram), gambar rinci fisik, perhitungan teknis, bahan instalasi, urtaian teknis, perkiraan biaya.

15. Untuk menghitung kebutuhan maksimum beban pada sirkit utama dan sirkit cabang, didasarkan pada : jenis beban yang direncanakan terpasang dan besarnya daya listrik yang tersedia.

16. Dalam melakukan perancangan jaringan distribusi tegangan rendah, perlu diperhatikan karakteristik daerah pelayanan, yaitu :

a. Homogen atau hanya terdiri dari satu jenis pemakai, misal : perumahan, pertokoan, industri.b. Heterogen atau pemakai campuran.

17. Pemilihan jenis hantaran pada sistem distribusi tegangan rendah :a. Untuk daerah pelayanan umum, digunakan saluran udara.b. Untuk daerah pertokoan, mall, perumahan mewah,biasanya

digunakan salauran kabel bawah tanah.

Lanjutan C.

18. Beberapa pertimbangan untuk menghitung kuat tarik tiang, antara lain : kondisi geografis, faktor lingkungan, faktor konstruksi dan penampang hantaran.

19. Ada tiga type tiang yang harus diperhitungkan kekuatan tariknya, yaitu :a. Tiang awal/ tiang akhir.b. Tiang tengah.c. Tiang sudut.

20. Sambungan pelayanan atau saluran masuk pelayanan (SMP), adalah : “penghantar saluran udara atau bawah tanah yang menghubungkan antara jaringan distribusi dengan alat ukur (APP).

1. Deskripsi di bawah ini menjelaskan tentang fungsi dan karakteristik beberapa bahan/material listrik. Pilihlah yang paling benar :

a. Konduktor yang merupakan material listrik yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.

b. Resistor yang merupakan material listrik yang yang dapat mengalirkan arus listrik tetapi lebih sukar jika dibandingkan dengan konduktor.

c. Isolator yang merupakan material listrik yang berfungsi sebagai penyekat dan isolasi.

2. Ketentuan pemasangan kabel NYA adalah :

a. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, harus dipasang di dalam pipa.

b. Untuk pemasangan tetap di luar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka dengan menggunakan rol isolator.

3. Kabel NYY adalah :

a. Dalam satu kabel terdiri dari beberapa core. b. Kemampuan tegangan sampai dengan 1.000 Volt.

Lanjutan H

4. 4. Dalam memilih penghantar yang akan dipasang pada instalas listrik, harus dipilih 5. penghantar yang memenuhi kriteria : Konduktifitas cukup baik, kekuatan 6. mekanisnya (kekuatan tariknya) cukup tinggi, koefisien muai panjangnya 7. kecil, elastisitasnya (modulus elastisitas) rendah.

8. 5. Pada penghantar jenis AAAC terdapat bahan campuran/komponen yang terbuat 9. dari baja, yang tujuannya adalah : Agar kekuatan mekanisnya menjadi lebih 10. baik.

6. Fungsi penghantar pada instalasi listrik, adalah : untuk memindahkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya.

7. Isolasi/ isolator adalah material listrik yang tidak bisa dialiri listrik, yang berfungsi untuk :a. Menyekat (mengisolasi) suatu penghantar atau material listrik yang dapat menghantarkan arus listrik, agar arus listrik yang mengalir, tetap melalui hantaran yang ditetapkan.

b. Menyekat hantaran bertegangan terhadap hantaran lain yang bertegangan maupun tidak bertegangan atau tanah.

c. Melindungi keselamatan manusia terhadap kemungkinan terjadinya sentuhan dengan hantaran listrik tersebut.

Lanjutan H 8. Elektroda bumi adalah :

a. Penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat kontak langsung engan bumi.

b. Terbuat dari pipa besi, baja, profil atau batang logam lainnya, diberi kawat BC dan ditancapkan ke bumi.

c. Berfungsi mengetanahkan arus lebih pada saat terjadi hubung singkat pada rangkaian listrik.

9. Pengaman lebur/ zekering, adalah :a. Alat yang digunakan untuk membatasi besar arus yang mengalir

dalam suatu rangkaian listrik dan berfungsi sebagai pengaman.b. Akan berfungsi jika arus listrik yang mengalir pada rangkaian melebihi ketetapannya (beban lebih atau terjadi hubung singkat).c. Besarnya ditentukan oleh daya yang terpasang dan tegangan yang

ada (berdasarkan besarnya arus yang mengalir).d. Jenisnya ada dua macam, yaitu :

- Thermis (patro/pengaman lebur).- Elektris/ elektronik (MCB, MCCB)

10. Untuk mengetahui apakah kabel-kabel yang akan dipasang pada instalasi listrik telah memenuhi persyaratan teknis, maka dapat dilihat (diketahui) dari tulisan yang tertera pada isolasi kabel, antara lain : SPLN, SNI, LMK, JIS, dan lain-lain.

1. Yang termasuk pada instalasi industri, adalah instalasi : motor listrik, kendali, transformator tegangan rendah, kapasitor, mesin las, mesin perkakas, perlengkapan hubung bagi.

2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rangkaian motor listrik, antara lain : sirkit penghantar motor, proteksi beban lebih sirkit motor, proteksi hubung pendek sirkit motor, proteksi hubung pendek sirkit cabang, rangkaian kendali, sirkit kendali minimum, rangkaian sirkit kendali motor, dan mesin las busur listrik.

3. Pada rangkaian motor listrik\, besarnya kemampuan hantar arus (KHA) sirkit motor tunggal, adalah : minimal sebesar 125 % dari arus pengenal beban penuh motor atau arus nominal motor (KHA = 125% x In).

4. Pada pembebanan yang terdapat motor-motor listrik (induktif) dan pembebanan yang terdapat kapasitor (kapasitip), akan terdapat faktor

kerja tertentu, dimana faktor kerja merupakan : “perbandingan antara daya aktif dan daya semu.”

Lanjutan D.

4. Pada pembebanan yang terdapat motor-motor listrik (induktif) dan pembebanan yang terdapat kapasitor (kapasitip), akan terdapat faktor kerja tertentu, dimana faktor kerja merupakan : “perbandingan antara daya aktif dan daya semu.”

5. Pada instalasi kapasitor, suatu rangkaian instalasi kapasitor dan transformator, harus memenuhi :

a. Daya (KVA) transformator, minimum 135 % dari daya kapasitor dalam KVA.b. KHA penghantar kapasitor, minimum 135 % dari KHA kapasitor pada arus pengenalnya.

6. Besarnya kemampuan hantar arus (KHA) minimal pada sirkit masuk untuk penataan PHB, adalah : KHA sakelar minimal sama dengan KHA

penghantar.

7. Pada sirkit keluar, besarnya KHA sakelar sekurang-kurangnya, adalah : sama dengan KHA sirkit proteksi.

Lanjutan D.

8. Salah satu kriteria yang harus diupenuhi tentang persyaratan sistem proteksi pada penataan PHB, adalah : sistem proteksi pada PHB harus mempunyai minimal satu proteksi arus lebih (pengaman lebur atau sejenis) yang dikombinasikan dengan satu sakelar/ pemisah pada sirkit masuk atau sirkit keluar atau kombinasi keduanya.

9. Untuk proteksi sistem maupun instalasi listrik, digunakan peralatan proteksi tertentu, sesuai karakteristik, kapasitas maupun sistem yang diterapkan, dan untuk pengaman transformator daya, salah satu proteksi yang digunakan, adalah differential relay.

10. Besarnya arus pada gawai proteksi transformator dalam perancangan sirkit transformator tegangan rendah kapasitor, adalah : 125% dari arus primer pengenal.

11. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi pada sirkit kendali minimum rangkaian motor listrik, adalah :

a. Dilengkapi sakelar yang dapat memutus semua sumber.b. Harus ada dua sakelar untuk memutus semua sumber dan untuk memutus rangkaian sirkit motor yang ditempatkan pada satu

PHB yang sama.”

Lanjutan D.

12. Pada pembebanan motor-motor listrik, pada saat start terjadi penurunan tegangan pada sistem, dikarenakan : pada saat start (asut) pengambilan arus dari sistem besar sehingga tegangan di sistem turun.

13. Ketentuan pemasangan PHB :

a. PHB harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan kokoh.b. Harus pada ruang dengan ventilasi yang cukup, bila membuka ke depan harus ada ruang bebas minimal 0,45 meter.c. Lemari PHB tidak boleh ditempatkan di kamar lembab/ kamar mandi/ kamar kecil ,di atas kompor, di atas bak air atau pada tempat-tempat sejenis.

14. Besarnya KHA penghantar sirkit mesin perkakas, adalah : harus mempunyai KHA minimal 125 % dari pengenal beban penuh motor

Lanjutan D.

15. Pada rangkaian motor listrik, KHA penghantar sirit dapat minimal sama dengan beban maksimum yang terjadi, untuk motor dengan :

a. Daur kerja intermitten.b. Pembebanan singkat.c. Tidak bekerja bersama-sama

16. Proteksi arus lebih pada mesin las, adalah : tiap mesin las harus mempunyai sakelar atau pemutus sendiri dari sirkit supplai nilai arus pengenal, sebesar minimal 200 % KHA penghantar supplai.

17. Ketentuan yang harus dipenuhi untuk pemasangan proteksi beban lebih sirkit motor pada rangkaian motor listrik yang gawai proteksinya bukan berupa pengaman lebur, adalah :

a. Untuk satu fasa dipasng pada penghantar fasa.b. Untuk tiga fasa dipasang pada penghantar fasa 1 dan 2, atau

2 dan 3 atau 3 dan 1.

18. Over load relay, adalah : alat pembatas yang dipasang pada pelanggan listrik yang berlangganan daya di atas 200 KVA atau pelanggan skala menengah.

Lanjutan D.

19. Jika terjadi gangguan pada salah satu penyulang pada gardu induk yang memasok sistem distribusi primer, maka akan berpengaruh pada pelanggan, khusunya pelanggan industri. Hal ini disebabkan oleh : arus gangguan yang terjadi, berpengaruh pada tegangan bus 20 KV.

20. Tujuan pemasangan UPS pada instalasi listrik yang melayani industri tertentu, adalah : agar tidak terjadi sela ( tidak terjadi pemadaman) pasokan listrik, sehingga proses produksi tidak terganggu.

1. Instalasi domestik, adalah : ” instalasi listrik dalam bangunan untuk perumahan/tempat tinggal.”

2. Instalasi non domestik, adalah : instalasi listrik bukan untuk perumahan atau industri, misalnya : perkantoran, mall, pusat perbelanjaan, ruko, dan lain-lain .

3. Pemasangan instalasi dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :a. Gambar situasi (letak bangunan dimana instalasi akan dipasang).b. Gambar instalasi (rencana penempatan bahan instalasi, rencana

penyambungan, dan hubungan anatar peralatan, sarana pelayanan dan PHB).c. Diagram garis tunggal (diagram PHB, bahan yang dipakai, ukuran

dan jenis penghantar, sistem pembumian).d. Gambar rinci bahan instalasi (diagram PHB dan cara pemasangan, cara pemasangan perlengkapan instalasi, cara pemasangan penghantar, cara kerja instalasi kontrol.

4. Pemasangan instalasi listrik terikat pada peraturan-peraturan yang bertujuan pada :

Lanjutan E.

a. Aspek pengaman terhadap manusia, barang mahkluk hidup lainnya dan terhadap lingkungan yang bertitik berat pada keamanan.

b. Aspek pelayanan penyediaan tenaga listrik yang aman, effisien dan terjaga kontinuitasnya.

5. Macam-macam beban pada instalasi domestik, antara lain : a. Beban resistip (tahanan murni) : lampu pijar, seterika listrik, dan

lain sebagainya.b. Beban induktif : AC, lemari es, penghisap debu, blender, kipas angin, mesin cuci, dan lain sebagainya.c. Beban kapasitip (digunakan untuk memperbaiki faktor daya) : kapasitor atau kondensator.

6. Ketentuan letak Fuse Box/ Zekering Kast dan KWH Meter :

a. Fuse Box dapat ditempatkan (dipasang) di dalam ruangan, misal : ruang tamu atau ruang keluarga.

b. APP KWH Meter harus ditempatkan di luar ruagan, tetapi harus aman dan tidak kena air hujan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan petugas PLN mencatat KWH Meter tiap bulan.

7. Ketentuan pemasangan kabel NYA :

a. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, harus dipasang dalam pipa (pipa union atau PVC)

b. Untuk pemasangan diluar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka dengan menggunakan rol Isolator.

Lanjutan E.

6. Ketentuan letak Fuse Box/ Zekering Kast dan KWH Meter :

Lanjutan E.

a. Fuse Box dapat ditempatkan (dipasang) di dalam ruangan, misal : ruang tamu atau ruang keluarga.

b. APP KWH Meter harus ditempatkan di luar ruagan, tetapi harus aman dan tidak kena air hujan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan petugas PLN mencatat KWH Meter tiap bulan.

7. Ketentuan pemasangan kabel NYA :

a. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, harus dipasang dalam pipa (pipa union atau PVC)b. Untuk pemasangan diluar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka dengan menggunakan rol Isolator.

8. Ketentuan yang harus dipenuhi untuk pengaman lebur terhadap sakelar pada instalasi domestik, adalah : pada sirkit masuk pengaman lebur dipasang sesudah sakelar, pada sirkit keluar pengaman lebur dipasang sesudah sakelar.

Lanjutan E.

9. Isi single line diagram pada instalasi domestik dan non domestik, adalah: a. Diagram PHB.b. Bahan yang dipakai.c. Ukuran dan jenis penhantar.d. Sistem pembumian.

10. Alat pembatas dan pengukur (APP), adalah:a. Tempat penyambungan penghantar SMP ke instalasi konsumen.b. Alat untuk mengukur pemakaian energi listrik dan pembatasan daya sesuai dengan paket pelanggan.c. APP menyalurkan energi listrik ke saluran utama konsumen menuju PHB utama dan

11. Yang dimaksud PHB pada instalasi domestik dan non domestik, adalah : titik simpul hubung bagi rangkaian listrik.

Lanjutan E.

12. Fungsi kabel fleksibel :

a. Perkawatan lampu gantung.b. Perkawatan armatur penerangan.c. Perkawatan lampu dan peranti randah.d. Menghindarkan perambatan suara dan getaran.

13. Ketentuan konstruksi sirkit keluar PHB dibatasi dan diatur sebagai berikut :

a. Maksimum 6 sirkit keluar.b. Kelompok penerangan tersendiri.c. Kelompok instalasi tenaga tersendiri.d. Sambungan fasa tunggal/ fasa tiga, masing-masing tersendiri.

Lanjutan E.

14. Pada suatu instalasi antara motor milik perusahaan dan pengaman, harus dipasang sakelar (lihat gambar 1) :

15. Instalasi untuk penerangan dengan jumlah kelompok sebanyak-banyaknya 6 (enam) jumlah titik cahaya pada suatu kelompok, tidak boleh lebih dari 15 (lima belas).

Gambar 1.

Gambar 2.

Lanjutan E.

16. Suatu instalasi penerangan dengan jumlah kelompok lebih dari 6 (enam) jumlah titik tiap kelompok, hanya dibatasi oleh nilai beban penghantar yang diperbolehkan dan nilai pengaman arus kelompok yang bersangkutan, dengan memperhatikan kerapian konstruksi dan keselamatan jiwa manusia. (lihat gambar 3).

Gambar 3.

Lanjutan E.

17. Suatu instalasi untu penerangan, dimana terdapat stop kontak-stop kontak, dengan jumlah titik cahaya kurang dari 15 (lima belas), sedapat-dapatnya dibagi dalam sekurang-kurangnya 2 (dua) kelompok (lihat gambar 4).

Gambar 4.

Lanjutan E.

18. Suatu instalasi untuk penerangan dimana terdapat stop kontak-stop kontak yang kelompoknya diamankan dengan pengaman arus setinggi-tingginya 16 Amper, jumlah daya semu lampu berikut perlengkapannya pada keompok tersebut, tidak boleh lebih dari 1.200 VA/ 127 Volt atau 2.200 VA/ 220 Volt (lihat gambar 5).

Gambar 5.

Lanjutan E.

19. Pengaman arus dari suatu instalasi harus mempunyai nilai setinggi-tingginya satu tingkat lebih rendah dari nilai pengaman arus mlik PLN (lihat gambar 6).

Gambar 6.

Lanjutan E.

20. Peralatan listrik yang memerlukan pengaman arus dengan nilai nominal lebih dari 16 Amper, harus diberi pengaman kelompok tersendiri (lihat gambar 7).

Gambar 7.

Lanjutan E.

21. Pada papan pembagi kelompok, harus dipasang sakelar dan pengaman arus (lihat gambar 8).

Gambar 8.