View
82
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
disampaikan oleh wakil dari kantor Kemenko Perekonomian dalam Sosialisasi Raperpres RTR Kepulauan Maluku dan Pulau Papua di Ambon September 2013
Citation preview
RANCANGAN PERPRES RTR KEPULAUAN MALUKU DAN RTR PULAU PAPUA DALAM RANGKA PERCEPATAN DAN
PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
OUTLINE
RENCANA TATA RUANG PULAU PAPUA DAN KEPULAUAN MALUKU
RENCANA TATA RUANG RAPERPRES RTR PULAU (PAPUA DAN KEP. MALUKU) DAN MP3EI
PENDEKATAN PELAKSANAAN MP3EI SEBAGAI AKSELERASI PEREKONOMIAN INDONESIA
RTR Pulau (Perpres)
1 : 1000.000
Perda RTRW Provinsi
Perda RTRWKabupaten/Kota
1 : 500.000
Perpres RTR Kawasan Strategis Nasional
Zoning Regulation (RDTR)
1 : 250.000
1 : 100.000
1 : 10.000
HIERARKI DOKUMEN PERENCANAAN HIERARKI RENCANA TATA RUANG
RPJMNRPJMNRPJPRPJP
1 : 50.000
1 : 250.0001 : 50.000
1 : 5.000
NASIONAL
RKP/RKPDRKP/RKPDRENSTRARENSTRAKEBIJAKANKEBIJAKAN
RPJMDRPJMDRPJPDRPJPDPROVINSI
KAB/KOTA
RPJMDRPJMDRPJPDRPJPD
MUSRENBANG
UU No. 25/2004 SPPN UU No. 26/2007 Penataan Ruang
PROGRAMSEKTOR
PROGRAMSEKTOR
Instrumen Pengendalian
Perpajakan, DBH, DAU, DAK
Insentif / Disinsentif
RTRWN (PP No. 26/2008)
Perda RTR KawasanStrategis Provinsi
PENDEKATAN PENGEMBANGAN WILAYAH
RTRW Kota1 : 50.000
RTR Pulau1 : 500.000
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)1 : 1.000.000
RTR Kawasan Strategis Nasional1 : 50.000
RTRW Kabupaten1 : 50.000
RTRW Provinsi1 : 100.000
Ditetapkan Dengan Peraturan Pemerintah
PP No. 26/2008 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Perpres No. 45/2011RTR Kawasan PerkotaanSarbagita
Perda No. 24 tahun 2012 RTR Kota Ambon
Perda No. 21 Tahun 2009RTR Kab. Jaya Pura
Ditetapkan Dengan Perda Kabupaten/Kota
Ditetapkan Dengan Perda Provinsi
Perda No. 16 Tahun 2013RTR Provinsi Maluku
Perda No. 1 Tahun 2011 RTR Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ditetapkan Dengan Peraturan Presiden
RaperpresRTR Pulau Papua dan Kep. Maluku
RAPERPRES RENCANA TATA RUANG KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
• Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku berperan sebagai perangkat operasional dari RTRWN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan wilayah Kepulauan Maluku; dan
• Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku TIDAK dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang.
Peran RTR Kepulauan Maluku (Pasal 3):
• Penyusunan rencana pembangunan di kepulauan maluku;
• Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi dan kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor di kepulauan maluku;
• Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di kepulauan maluku;
• Penentuan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi di kepulauan maluku; dan
• Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota di kepulauan maluku.
Fungsi RTR Kepulauan Maluku sebagai pedoman untuk (Pasal 4):
• Rencana Tata Ruang Papua berperan sebagai perangkat operasional dari RTRWN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan wilayah Pulau Papua; dan
• Rencana Tata Ruang Pulau TIDAK dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang.
Peran RTR Pulau Papua(Pasal 3):
• Penyusunan rencana pembangunan di pulau papua;• Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi dan kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor di pulau papua;
• Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di pulau papua;
• Penentuan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi di pulau papua; dan
• Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota di pulau papua.
Fungsi RTR Pulau papua sebagai pedoman untuk (Pasal 4):
STRATEGI PENATAAN RUANG KEPULAUAN MALUKU• Perwujudan lumbung ikan nasional yang berkelanjutan
– pengembangan dan rehabilitasi kawasan perikanan tangkap dan perikanan budi daya sebagai kawasan minapolitan; dan
– pengembangan pusat industri serta jasa perikanan dan kelautan berskala internasional
• Perwujudan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata, pertambangan mineral, minyak dan gas bumi lepas pantai, perkebunan, serta kehutanan yang berkelanjutan.
– pengembangan pusat pariwisata berbasis ekowisata, wisata budaya, dan wisata bahari;– pengembangan pusat pengelolaansumber daya minyak dan gas bumi lepas pantai;– pengembangan dan rehabilitasi sentra perkebunan;– pemertahanan dan rehabilitasi sentra kehutanan; dan.– pengendalian dan rehabilitasi sentra pertambangan mineral.
• Perwujudan pusat konservasi keanekaragaman hayati kelautan dunia sebagai bagian dari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle)dan kawasan berfungsi lindung paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas daratan Kepulauan Maluku.
– penetapan dan pelestarian kawasan konservasi di laut yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi;
– pengendalian wilayah perairan di sekitar Koridor Ekosistem;– pemertahanan luasan dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi; dan;– pengendalian kegiatan budi daya yang berpotensi merusak kawasan berfungsi lindung.
7
STRATEGI PENATAAN RUANG KEPULAUAN MALUKU• Perwujudan sistem jaringan prasarana yang handal berbasis Gugus Pulau serta
kawasan permukiman perkotaan yang berbasis mitigasi dan adaptasi bencana– pengembangan jaringan energi, jaringan telekomunikasi, dan jaringan sumber daya airberbasis
teknologi terapan dan masyarakat; – pengembangan jaringan jalan yang terpadu dengan jaringan transportasi penyeberangan,
pelabuhan, dan bandar udara berbasis Gugus Pulau;– pengembangan prasarana transportasi laut dan udara yang berfungsi sebagai Pintu Jamak;– pengembangan jaringan transportasi untuk membuka keterisolasian wilayah;– pengendalian perkembangan kawasan permukiman perkotaan yang berada di kawasan rawan
bencana; dan– pengembangan sertarehabilitasi prasarana dan sarana mitigasi dan adaptasi bencana
• Perwujudan Kawasan Perbatasansebagai beranda depan negara dan pintu gerbang internasional yang berbatasan dengan Negara Timor Leste, Negara Australia, dan Negara Palau.
– percepatan pengembangan Kawasan Perbatasan dengan pendekatan pertahanan dan keamanan, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan hidup; dan
– pemertahanan eksistensi 19 (sembilan belas) PPKT sebagai titik-titik garis pangkal Kepulauan Indonesia.;
– pengendalian kegiatan budi daya yang berpotensi merusak kawasan berfungsi lindung.
8
STRATEGI PENATAAN RUANG PULAU PAPUA• Perwujudan pusat pengembangan wilayah berbasis Kampung
Masyarakat Adat dengan didukung prasarana dan sarana yang handal– pengintegrasian kawasan Kampung Masyarakat Adat dalam pengembangan wilayah Pulau
Papua;– pengembangan Klaster;– pengembangan Pusat Klaster;– pengembangan serta rehabilitasi prasarana dan sarana mitigasi dan adaptasi bencana; dan– pengembangan jaringan transportasi untuk meningkatkan keterkaitan antarkawasan
perkotaan nasional
• Perwujudan kawasan berfungsi lindung paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari luas Pulau Papua dan kelestarian keanekaragaman hayati kelautan dunia sebagai bagian dari Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle).– pemantapan kawasan berfungsi lindung dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang
terdegradasi;– pemertahanan kawasan hutan yang bervegetasi sesuai dengan ekosistemnya; dan– pemertahanan dan pelestarian kawasan perairan yang memiliki nilai ekologis tinggi.
10
STRATEGI PENATAAN RUANG PULAU PAPUA• Perwujudan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian,
perikanan, pariwisata, serta pertambangan yang berdaya saing dengan prinsip berkelanjutan.– pengembangan kawasan Merauke sebagai pusat pertanian tanaman pangan,
perkebunan, dan peternakan berbasis bisnis;– pengembangan kawasan pertanian berbasis tanaman pangan lokal;– pengembangan kawasan minapolitan;– pengembangan pusat destinasi pariwisata berbasis cagar budaya dan ilmu
pengetahuan, bahari, serta ekowisata; dan– pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan pertambangan mineral serta
minyak dan gas bumi.
• Kawasan Perbatasan sebagai beranda depan negara dan pintu gerbang internasional yang berbatasan dengan Negara Papua Nugini, Negara Palau, dan Negara Australia.– percepatan pengembangan Kawasan Perbatasan dengan pendekatan pertahanan dan
keamanan negara, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan hidup; dan– pemertahanan eksistensi 9 (sembilan) PPKT sebagai titik-titik garis pangkal Kepulauan
Indonesia.
11
1
2
5
3
4
6
KE Sumatera
KE Bali – Nusa Tenggara
KE Kalimantan
KE Papua – Maluku
KE Sulawesi
KE Jawa
6 KORIDOR EKONOMI
15
LEGENDA :
Batas Propinsi
Batas Laut Teritorial
Batas Negara
Garis Pantai
Batas Kabupaten
100
100
120
120
140
140
0 0
WilayahP.Sumatera
INSET
Tingkat Sharing
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianRepublik Indonesia
95° BT
95° BT
100
100
105
105
110° BT
110° BT
5° LS
5° L
S
0
0
5° LU
5° LU
PETA PDRB SHARE KABUPATEN/KOTAWILAYAH PANTAI BARAT - PANTAI TIMUR SUMATERA
0 200 400
Kilometer
U
S
Disajikan Oleh:
Sangat RendahRendahSedangTinggiSangat Tinggi
Wilayah Lain/ Tidak Ada Data
Sumber:Data PDRB Kabupaten-Kota di Indonesia, BPS 2006
Pantai Barat Pantai Timur
Pantai Timur Sumatera#% Pantai Barat Sumatera
0.00
0.02
0.04
0.10
0.08
0.06
0.14
0.16
0.18
0.12
0 10 20 30 40
(X
(X
(X
(X
(X
(X
(X
(X
(X
(X(X
(X
(X
95° BT
95° BT
100
100
105
105
110° BT
110° BT
5°
LS
5° L
S
0
0
5°
LU
5° LU
0 200 400
Kilometer
U
S 2.000.000 Jiwa
1.000.000 Jiwa500.000 Jiwa
Level Jumlah Penduduk
PETA DIAGRAM PENDUDUKIBUKOTA PROPINSI REGION SUMATERA
KotaBanda Aceh
KotaMedan
KotaPekanbaru
KotaTanjungpinang
KotaPadang
KotaJambi
KotaPalembang
Kota Bandarlampung
KotaPangkalpinang
KotaBengkulu
Konsep Pengembangan Koridor Kontribusi PDRB dan Pusat Pertumbuhan(contoh: Sumatera)
6 Koridor Ekonomi Indonesia
Kegiatan Ekonomi Utama Di Tiap Koridor
Pen
dek
atan
Kor
idor
Eko
nom
i6 Koridor Ekonom
i – 22 Kegiatan Ekonomi U
tama
17
MENGOPTIMALKAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM
LNG Batubara Panas Bumi Kp Sawit Kakao Timah Nikel Bauksit
Kuantitas
Cadangan
sekitar 164 TCF dengan
kec. Produksi
± 3 TCF per tahun
Eksportir Nomor 2 dunia (kandun
gan lebih dari 100
miliar ton)
Potensi terbesar di dunia
(40% dari
kapasitas dunia)
Produsen
terbesar di dunia;
lebih dari 20 juta ton
per tahun
Produsen
kedua dunia, sekitar
770 ribu
ton per tahun
Produsen ke-2 dunia
dengan produksi sekitar 65 ribu ton per tahun
Memiliki
cadangan 12% dunia, nomor
4 terbesa
r
Memiliki cadangan nomor 7 dunia, produsen nomor 4
dunia
Diasumsikan 40% layak secara
ekonomi untuk diproduksi (15ribu MW), saat ini baru
1.200 MW yang diproduksi
Merupakan potensi besar untuk energi berbasis gas bagi
industri dan petro kimiaBelum termasuk Gas Metana Batubara dan potensi “shale gas”
yang diperkirakan lebih dari 400 TCF.
Sesuai UU Minerba, 4/2009, pada tahun 2014 harus minimal diproses setengah
jadi di dalam negeri.
Slide 18
• Berlandaskan Perpres 32/2011, penetapan personil KP3EI telah dengan SK Menko No. 35/2011 dan 36/2011.
2010PDB ~ US$ 700 Milyar
Pendapatan/kap US$ 3,005
Terbesar ke-17 besar dunia
2014PDB: US$ ~ 1,2
triliun
Pendapatan/kap:US$ ~ 4.800
Kekuatan ekonomi 14 besar dunia
2025PDB: US$ 3,8 – 4,5 Trilyun
Pendapatan/kap:13.000 – 16.100 US$ (high income country)
Terbesar ke-12 dunia
8 – 9 % per tahun
5 – 6 % per tahun
Business as Usualwaktu
Percepatan
Tranform
asi
Ekonomi
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (KP3EI)
19
20
Menteri KehutananMenteri ESDM (Timja KE Sumatera)
Menteri PariwisataMenteri Perdagangan (Timja KE Bali-NT)
Menteri PUMenteri Perindustrian (Timja KE Jawa)
Menteri PertanianMenteri Per
Rakyat(Timja KE Kalimantan)
Menteri KKPMenteri UKM Kop (Timja KE Sulawesi)
Menteri PerhubunganMenteri PDT(Timja KE Papua-Maluku)
Sesmenko Perekonomian (Timja Regulasi)
Wamen Bappenas (Timja Konektivitas)
Wamen Dikbud (Timja SDM - Iptek)
Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah - Menko PerekonomianSEKRETARIAT KP3EI
SK Menko No. 35/2011 dan 36/2011
PENGELOLAAN DAN PENANGANAN PROYEK-PROYEK MP3EI
20
PENDEKATAN – KAWASAN PERHATIAN INVESTASI (KPI)
21
1. Sentra produksi adalah 1 (satu) kegiatan investasi dalam satu lokasi tertentu
2. KPI adalah 1 (satu) atau kumpulan beberapa sentra produksi/kegiatan investasi yang beraglomerasi di area yang berdekatan
Tujuan KPI : mempermudah proses integrasi kegiatan investasi dengan enablers (infrastruktur, SDM-IPTEK, regulasi)
Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing KE perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kemampuan teknologi/inovasi
(Tim Kerja SDM & IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan regulasi (Tim Kerja Regulasi). 21
NO KORIDOR EKONOMI JUMLAH KPI KPI PRIORITAS
1 Sumatera 19 13
2 Jawa 34 28
3 Kalimantan 37 16
4 Sulawesi 31 15
5 Bali – Nusa Tenggara 24 8
6 Papua – Kep. Maluku 22 12
TOTAL 167 92
Gambar : Ilustrasi Kawasan Perhatian Investasi
PENDEKATAN – KAWASAN PERHATIAN INVESTASI (KPI)
22
Proyek-proyek sentra produksi atau kegiatan investasi dan kegiatan lintas sektor TIDAK
dapat berjalan sendiri-sendiri
Proyek-proyek sentra produksi atau kegiatan investasi dan kegiatan lintas sektor TIDAK
dapat berjalan sendiri-sendiri
Semua proyek lintas sektor HARUS mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama melalui sentra produksi atau kegiatan-kegiatan investasi
Semua proyek lintas sektor HARUS mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama melalui sentra produksi atau kegiatan-kegiatan investasi
Kegiatan Ekonomi Utama A
Kegiatan Ekonomi Utama B
Kegiatan Ekonomi Utama C
Kegiatan Ekonomi Utama D
Kegiatan Ekonomi Utama E
Sentra Produksi
Konektivitas Regulasi SDM/ IPTEK
Kegiatan Ekonomi Utama X
Kegiatan Ekonomi Utama A
Kegiatan Ekonomi Utama B
Kegiatan Ekonomi Utama C
Kegiatan Ekonomi Utama D
Kegiatan Ekonomi Utama E
Sentra Produksi
Konektivitas Regulasi SDM/ IPTEK
Kegiatan Ekonomi Utama X
Semua proyek dilihat untuk mendukung kegiatan investasi
pengembangan kegiatan ekonomi utama
PENDEKATAN PELAKSANAAN MP3EI OLEH KP3EI (1)
23
SEKTOR RIIL Nilai Investasi = Rp 2.226 TJumlah Proyek = 639 proyek INFRASTRUKTURNilai Investasi = Rp 1.786 TJumlah Proyek = 625 proyek
TOTAL NILAI INVESTASI = Rp 4.012 TJUMLAH PROYEK = 1.264 proyek
Percepatan Pelaksanaan MP3EI
STA
TU
S A
PR
IL 2
01
2
SEKTOR RIIL Nilai Investasi = Rp 2.557,5 TJumlah Proyek = 725 proyekINFRASTRUKTURNilai Investasi = Rp 2.372,9 TJumlah Proyek = 866 proyekSDM – IPTEKNilai Investasi = Rp 4,4 TJumlah Proyek = 3041 proyek
TOTAL NILAI INVESTASI = Rp 4.934,8 TJUMLAH PROYEK = 4.632 proyek(Sektor Riil dan Infrastruktur = 1.591 proyek)
TUJUAN = mempermudah proses integrasi kegiatan investasi dengan enablers (infrastruktur, SDM-IPTEK, regulasi)
VALIDASI
Integrasi Sektor Riil dan Infrastruktur
PENETAPAN KPI
KPI – Kawasan Perhatian Investasi
KP3EI
PENDEKATAN PELAKSANAAN MP3EI OLEH KP3EI (2)
24
APBN BUMN Swasta Campuran KPS Kebutuhan APBN BUMN Swasta Campuran KPSKebutuha
nAPBN BUMN Swasta Campuran KPS
Kebutuhan
APBN BUMN Swasta Campuran KPSKebutuh
anAPBN BUMN Swasta Campuran KPS
Kebutuhan
APBN BUMN Swasta Campuran KPSKebutuha
n
1 KPI SEI MANGKEI, SUMUT 4,365
1.1Proyek Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei (KISMK)
Kelapa Sawit
51Q1 2008-Q4
2010
Perluasan Pelabuhan Belaw an Validasi Kemenhub: 5518 M, Thn Pelaksanaan 2007 – 2016, Status: Pelaksanaan Lanjutan Lelang PMSC, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut, 20 Februari 2012 (APBN 1.25 T dan Pelindo 2.85 T)
5518 1250 4268
Pembangunan Rel KA dari kaw asan Sei Mangke ke Simpang Gn Bayu (3,4 km) (150 M) (c2)
150 150
Penanganan Jalan Kabupaten 3 km (KISM-Sp.Mayang) (Sumut) dan Sp. Inalum – Kuala Tanjung (Total 32 M), 32 M TA 2012, (b3)
32 32
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Saw it (PLTBS), kapasitas 2 x 3,5 MW) (91,4 M), Status Konstruksi (GB Q1 2010) (b3)
91.4 91.4
SPAM Kaw asan Khusus Kota Limapuluh (air minum) (50l/det) (Total 39,82 M, 16,32 M TA2013, 23,50 M TA2014, ) (?) (K)
39.82 39.82
1.2Pembangunan Industri PKO, kapasitas 400 ton/hari, (diusulkan oleh PTPN III melalui sub-tim kerja kelapa sawit KE Sumatera)
Kelapa Sawit
70Q1 2009-Q4
2011
Pembangunan dry port/pelabuhan darat di KISMK (126 M) (diusulkan oleh PTPN III melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (a5)
126 126
Pembangunan Rel KA Ruas: Bandar Tinggi-Kuala Tanjung (18,5 km) Total Investasi 450 M, TA 2012 44,22 M, Tahun Pelaksanaan 2011 – 2014, Status Pengadaan Lahan dan Pembangunan Badan Jalan partial jalur, Ditjen Perkeretaapian (?) (K)
450 130.4 319.6
Penanganan Jalan Tb. Tinggi - Kisaran - Rantau Prapat - Batas Prov Riau - (326,71 km) Validasi PU: (Total Rp. 2.492 M; Rp. 295 M TA2011, Rp. 209 M TA2012, Rp. 157 M TA 2013, Rp. 66 M TA 2014, Rp. 1.765 M TA 2015-2025) (K)
2492 2492
Pembangkit Listrik Biometan Kap. 2,11 MW (2012 (diusulkan oleh PTPN III melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera)) (a24)
1.3Pembangunan Peningkatan PKS dari 30 ton/jam menjadi 75 ton/jam, (diusulkan oleh PTPN III melalui sub-tim kerja kelapa sawit KE Sumatera)
Kelapa Sawit
109 Q1 2008-Q3
2010
Kegiatan rehabilitasi spoor Simpang Gunung Bayu dari Km 0+000 s.d km 2+568 sepanjang 2568 m'sp lintas Perlanaan - Sei Mangke, 15 M, Tahun Pelaksanaan 2013, Ditjen Perkeretaapian (?) (valid)
15 15
Penanganan Jalan Pematang Siantar - Tb. Tinggi (35 km) Validasi PU: (34,5 km) (Total 238 M; 2 M TA 2011, 24 M TA 2012, 32 M TA 2013, 10 M TA 2014, 170 M TA 2015-2025) (a3)
238 238
1.4
Validasi PTPN III: Pembangunan Industri Biodiesel yang terintegrasi dengan Surfactant dan Beta Carotene (saat ini DED, GB Q2 2012) , Oleochemicals (saat ini DED, GB Q2 2012) tahun pelaksanaan Q2 2011-Q4 2014, dan Refinery/Cooking Oil (saat ini DED, GB Q2 2012) tahun pelaksanaan Q2 2011-Q4 2014, JV antara PTPN III dengan PT. Ferostaal Jerman
Kelapa Sawit
3,735 Q2 2011- Q2
2015
Pembangunan Jalur KA sepanjang 2,95 Km dari KISMK menuju jalur KA eksisting yang terletak antara Stasiun Perlanaan dengan Gunung Bayu (54 M) Status Selesai FS dan DED, (diusulkan oleh PTPN III melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (usulan) (a1)
54 54
Pengembangan jalan akses Kualanamu (8 km) (Total Rp. 243 M , Rp. 114 M TA 2011, Rp. 102 M TA 2012, Rp. 1 M TA 2013, Rp. 1 M TA 2014, Rp. 25 M TA 2015-2025) (K)
243 243
1,5Pabrik NPK (100.000 ton), bekerja sama dengan PT Cipta Buana Utama Mandiri (PT CBUM)
sektor lainnya
400Q2 2011-Q2
2013
Penanganan jalan akses belaw an 8 km(480 M); 5 M TA 2011, 65 M TA 2012, 50 M TA 2013, 17 M TA 2014, 343 M TA 2015-2025 (?) (K)
480 480
Penanganan Jalan Lima Puluh - Pematang Siantar - Tb.Tinggi ( 34,5 km) (Investasi Total Rp. 238 M; Rp. 2 M TA 2011; Rp. 24 M TA 2012; Rp. 32 M TA 2013; Rp. 10 M TA 2014; Rp. 170 M TA 2015-2025) (?) (K)
238 238
2 KPI TAPANULI SELATAN, SUMUT 7,000
2.1Penambangan dan Pengolahan Emas , Perak dan Ikutannya di Tapanuli Selatan, PT Agincourt Resources,
Emas 6,300Q1 2007 - Q4
2021
Pembangunan Jaringan Tranmisi Listrik untuk pabrik pengolahan emas dan perak di Tapanuli Selatan (7-8 KM) (120M) Tahun Pelaksanaan 2011 – 2014, PT Agincourt Resources (c5)
120 120
2.2Penambangan (Operasi Produksi) emas dan mineral pengikutnya di Tapanuli Selatan diperlukan penyelesaian ijin pinjam pakai kawasan hutan (luas 2860 km2 )
Emas 700
3 KPI DAIRI, SUMUT 4,500
3.1Pembangunan Pabrik Konsentrat dan Infrastuktur Penambangan Zinc dan Lead di Kabupaten Dairi, USD 500 Million or 4.500 Miliar, PT. Dairi Prima Mineral.
sektor lainnya
4,500Q1 2003 - Q4
2019
4 KPI DUMAI, RIAU 4,337
4.1 Fame Fractionation Plant 1, PT Wilmar Nabati IndonesiaKelapa Sawit
275 2011-2013
Perluasan Pelabuhan Dumai Validasi Kemenhub: Total 1250 M, Tahun Pelaksanaan 2012 – 2014, PT Pelindo I (a2, b16)
1250 10 1240
Pembangunan Infrstruktur Jalan di Kaw asan Industri Dumai (14,3 M), Tahun Pelaksanaan 2011 – 2013, GB Q1 2012 usulan (?)
14.3
Jetty Dolphin Extension oleh PT Kaw asan Industri Dumai (35,1 M) Tahun Pelaksanaan 2011 – 2013, GB Q1 2012 (diusulkan oleh PT Wilmar International melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (a1) (a27)
35.1 35.1
Validasi PU: SPAM Kaw asan Industri Dumai, Tj. Buton,dan Kuala Enok (air minum) (120 l/det) (Total 30 M, 15 M TA2013, 15 M TA2014) (?) (K)
30 30
4.2 Biodiesel Plant 4 , PT Wilmar Bioenergi IndonesiaKelapa Sawit
180 2011-2013
Pengembangan Pelabuhan Pekanbaru, Validasi Kemenhub: TOTAL 265M, APBN TH 2012 TIDK DIANGGARKAN, Tahun Pelaksanaan 2012 – 2014, PT Pelindo 1 (?) (K)
265 265
Pembebasan Lahan Jalan Tol, Ruas: Pekanbaru-Kandis-Dumai (Total Investasi Rp. 295 M; Rp. 149 M TA2011; Rp. 15 M TA2012; Rp. 131 M TA 2013)(K)
295 295
Central WWTP Extension oleh PT Kaw asan Industri Dumai (14,45 M) Tahun Pelaksanaan 2011 – 2013, GB Q1 2012 (diusulkan oleh PT Wilmar International melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (a28)
14.45 14.45
Air Bersih (30M). Lokasi: Riau, Kabupaten Siak - Tj. Buton belum ada renaksi Validasi PU: (Tidak ada dalam daftar kegiatan Kementerian PU) (?)
30 30
4.3 Oleochemical Phase 2, PT Wilmar Nabati IndonesiaKelapa Sawit
400 2011-2012
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Buton – PT. Cahaya Barumas Sejahtera (500M), Validasi Kemenhub: Milik Sw asta dan tidak dibiayai oleh APBN, Tahun Pelaksanaan 2011 – 2015, 500 M (c1)
500 500
Pembangunan Jalan Tol, Ruas: Pekanbaru-Kandis-Dumai. (135 km) Validasi PU: (Infrastruktur PU dan Pemukiman BPJT) (?)
16458 8474 7984
Coal Jetty for PLTU oleh PT Kaw asan Industri Dumai (185 M) Tahun Pelaksanaan 2012 – 2013, GB Q1 2012 (diusulkan oleh PT Wilmar International melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (a25)
185 185
4.4 Palm Oil Storage Tanks senilai, PT Wilmar Nabati IndonesiaKelapa Sawit
42 2011 - 2012
Pembangunan Pelabuhan Tj. Buton - PT. Indoexchange (800M),Validasi Kemenhub: Milik Sw asta dan tidak dibiayai oleh APBN; Tahun Pelaksanaan 2012 – 2013, 800 M (?) (S)
800 800
Jalan Dumai-Pelintung (25 km) - Jalan Provinsi Validasi PU: 54 M TA2011-2025 Pemerintah Provinsi) (c7)
54 54
PLTU Dumai 2 x 150 MW oleh PT PLN Persero (3375 M), Tahun Pelaksanaan 2011 – 2013, GB Q1 2012 (diusulkan oleh PT Wilmar International melalui sub-tim kerja kelapa saw it KE Sumatera) (a26)
3375 3375
4.5 115 43.1 71.9 463 463
Sumber PendanaanNilai
Investasi (Milyar)
EnergiPelabuhanBandara
Kegiatan Ekonomi
Nilai Komitmen Investasi
(Rp. Miliar)
Kawasan Perhatian Investasi (KPI) / Sentra ProduksiNoTahun
Pelaksanaan
INFRASTRUKTUR
Nilai Investasi (Milyar)
Kereta Api
Sumber PendanaanSumber PendanaanNilai
Investasi (Milyar)
Sumber PendanaanNilai
Investasi (Milyar)
JalanNilai
Investasi (milyar)
Sumber Pendanaan Sumber Pendanaan
lainnyaNilai
Investasi (milyar)
Contoh Masterlist KPI – Infrsastruktur – SDM Ipteksebagai tool sinkronisasi Invesatasi Kegiatan Ekonomi Utama dan enablers
KPIKegiatan Investasi
EnablersInfrastruktur, SDM - IPTEK
Jumlah KPI = 151Jumlah Proyek = 725 proyekNilai Investasi = Rp 2.557,5 T
INFRASTRUKTURNilai Investasi = Rp 2.372,9 TJumlah Proyek = 866 proyekSDM – IPTEKNilai Investasi = Rp 4,4 TJumlah Proyek = 3041 proyek 25
Regulasi dan Total Indikasi Investasi yang Teridentifikasi
~ Rp. 4.012 TrilunStatus launching MP3EI 27 Mei 2011
Indikasi Investasi Infrastruktur
Sebagian pembangunan infrastruktur terjadi di sektor Energi (Rp 681 triliun), dan Infrastruktur Jalan (Rp. 339 triliun).
9 UNDANG-UNDANG6 PERATURAN PEMERINTAH5 PERPRES, KEPPRES, INPRES8 PERATURAN MENTERI
DAFTAR REGULASI YANG PERLU PERBAIKAN
REG
ULA
SI
26
PERGERAKAN EKONOMI SESUAI TARGET
INDIKATOR EKONOMITarget
RPJMN 2012APBN-P
2012Realisasi
2012Sasaran
APBN 2013Sasaran
RPJMN 2013
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,4-6,9 6,5 6,23 6,8 6,7-7,4PDB per Kapita (USD) 3.170 N.A 3.563 N.A 3.445Stabilitas Ekonomi Laju Inflasi (%) 4,0-6,0 6,8 4,3 4,9 3,5-5,5 Nilai Tukar Nominal (Rp/USD) 9.250-9.750 9.000 9.380 9.300 9.250-9.850
Stok Utang Pemerintah/PDB (%) 27 N.A 23 N.A 25Pertumbuhan Investasi (PMTB %) 8.4-11.5 9,5 9,81 11,9 10.2-12.0 Nilai Investasi (Triliun Rp) 283,5 N.A 313,2 N.A 390Neraca Pembayaran Pertumbuhan Ekspor (%) 11.4-12.0 14.1 2.01 11,7 12.3-13.4 Nilai Ekspor (Miliar USD) 190 N.A 190 N.A 194 Pertumbuhan Impor (%) 14.3-15.9 17.3 6.65 13,5 15.0-16.5 Nilai Impor (Miliar USD) 190 N.A 191.7 N.A 189Pengangguran dan Kemiskinan Tingkat Pengangguran (%) 6,7-7,0 6,1 - 6,4 6.14 5,8-6,1 6,0-6,6 Tingkat Kemiskinan (%) 10,5-11,5 10,5-11,5 11.66 9,5-10,5 9,5-10,5
Sumber data: BPS, BI, Bappenas, Kemenkeu, Kemendag
Ditengah perlambatan perekonomian Global, Pembangunan Ekonomi tahun 2012 secara keseluruhan memenuhi target: Ekonomi masih tumbuh 6,23% (tercepat kedua setelah China dalam kelompok G20), ekonomi tumbuh 6,02%
di triwulan I 2013. Inflasi tetap terkendali sesuai dengan sasarannya. Investasi tumbuh signifikan. Pengangguran dan Kemiskinan terus turun (pada tahun 2013 angka pengangguran turun lagi menjadi 5,92%).
28
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG UTAMA:
Pelabuhan dan Bandara Bandara Sentani, Pelabuhan Jayapura, Pelabuhan Merauke
Jalan dan Jembatan Trans-Papua, Trans-Maluku
Energi dan Telekomunikasi PLTU Urumuka, PLTU Jailolo, Palapa Ring
STRATEGI DAN KEGIATAN EKONOMI UTAMAKORIDOR EKONOMI PAPUA DAN KEPULAUAN
MALUKU
STRATEGI PENGEMBANGAN:“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan Nasional”
KEGIATAN EKONOMI UTAMA:
PAPUA DAN KEP.
MALUKU
30
Pertanian Pangan MigasNikelTembagaPerikanan
KORIDORPAPUA - MALUKUKORIDOR PAPUA – KEP. MALUKU
Kawasan Industri
Jaringan Pelayaran DomestikJalur Penghubung Poridor
Jalur Trans PapuaJalur Eksisting
Simpul Kegiatan Perikanan
Simpul Kegiatan Pertambangan Tembaga
Simpul Kegiatan PertanianIbu Kota Provinsi/Pusat Ekonomi
Simpul Kegiatan MigasSimpul Pengolahan Nikel
31
3
2
32
NILAI INVESTASI IDR 34.350 MKPI
BULI - MABA
NILAI INVESTASI IDR 0 MKPI
MOROTAI
NILAI INVESTASI IDR 2.376 MKPI
MANOKWARI
NILAI INVESTASI
IDR 784 MKPINABIRE
NILAI INVESTASI
IDR 160.850 M
KPITIMIKA
NILAI INVESTASI
IDR 57.128 M
KPIMERAUKE
NILAI INVESTASI IDR 0 MKPI
AMBON
NILAI INVESTASI
IDR 108.000 M
KPITELUK BINTUNI
KPITUAL
NILAI INVESTASI
IDR 1.300 M
KPIWETAR
NILAI INVESTASI
IDR 2.016 M
NILAI INVESTASI
IDR 18.000 M
KPIGOSOWONG
NILAI INVESTASI
IDR 48.600 M
KPIWEDA
KPI STRATEGIS - KE PAPUA DAN KEP.MALUKU
KPIBIAK
KPI SORONG
KPI RAJA AMPAT KPI PEGUNUNGAN TENGAH
KPI TELUK CENDERAWASIH
KPI DIGOEL
KPI SARMI-KEROM-JAYAPURA
KPI ARU
KPI SAUMLAKI
KPI SERAM
IDR 140.000 M
IDR 40.114 M
IDR 195.837 M
NILAI INVESTASI
NILAI INVESTASI
NILAI INVESTASI
KPI POTENSIAL- KE PAPUA DAN KEP.MALUKU
33
NILAI INVESTASI
IDR 108.000 M
KPITELUK BINTUNI
NILAI INVESTASI IDR 2.376 MKPI
MANOKWARI
NILAI INVESTASI
IDR 784 MKPINABIRE
NILAI INVESTASI
IDR 160.850 M
KPITIMIKA
NILAI INVESTASI
IDR 57.128 M
KPIMERAUKE
34
MP3EIRTR PULAU PAPUA
KPI STRATEGIS - KE PAPUA DAN KEP.MALUKU
Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pertambangan, kegiatan industri pengolahan pertambangan
Pengembangan kawasan minapolitan berbasis masyarakat
Pengembangan kawasan minapolitan berbasis masyarakat
pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan berbasis bisnis
34
35
MP3EI RTR KEPULAUAN MALUKU
KPI STRATEGIS - KE PAPUA DAN KEP.MALUKU
kawasan peruntukan perikanan tangkap dan perikanan budi daya yang didukung industri pengolahan dan jasa
kawasan peruntukan perikanan tangkap dan perikanan budi daya yang didukung industri pengolahan dan jasa
kawasan peruntukan industri
NILAI INVESTASI IDR 34.350 MKPI
BULI - MABA
NILAI INVESTASI
IDR 0 M
KPIMOROTAI
NILAI INVESTASI IDR 0 MKPI
AMBON
KPITUAL NILAI INVESTASI IDR 1.300 M
KPIWETAR
NILAI INVESTASI
IDR 2.016 M
NILAI INVESTASI
IDR 48.600 MKPIWEDA
NILAI INVESTASI IDR 18.000 MKPI
GOSOWONG
35
JALAN MERAUKE-MUTING-WAROPKO
Rp. 2.198 M 511,4 Km
INFRASTRUKTUR UTAMA KE PAPUA-KEP.MALUKU
PELABUHAN MERAUKE
Rp.190 M Pembangunan Pelabuhan
JALAN ENAROTALI - TIOM
Rp. 1.680 M Panjang 420 Km
PLTP JAILOLO
Rp. 250 M Kapasitas 2x 5 MW
PENANGANAN JALAN MANOKWARI – BINTUNI
Rp. 365 M Panjang 257 Km
PENANGANAN JALAN DEPAPRE - BONGGRANG DAN RINGROAD
JAYAPURA
Rp. 1.278 M Panjang 137,1 Km
JARINGAN BACKBONE NASIONAL (PALAPA RING)
Rp. 2.500MManado-Ternate-Maluku-Fakfak-Sorong-Manokwari-Jayapura
PLTU URUMUKA
Rp.3.500 M Kapasitas300 MW
PELABUHAN SORONG:
Rp. 500 M Pengembangan Pelabuhan
36
JALAN MERAUKE-MUTING-WAROPKO
Rp. 2.198 M 511,4 Km
INFRASTRUKTUR UTAMA KE PAPUA-KEP.MALUKU
PELABUHAN MERAUKE
Rp. 190 M Pembangunan Pelabuhan
JALAN ENAROTALI - TIOM
Rp. 1.680 M Panjang 420 Km
PENINGKATAN JALAN MANOKWARI – BINTUNI
Rp. 365 M Panjang 257 Km PENANGANAN JALAN DEPAPRE - BONGGRANG DAN RINGROAD JAYAPURA
Rp. 1.278 M Panjang 137,1 Km
JARINGAN BACKBONE NASIONAL (PALAPA RING)
Rp. 2.500 M
Manado-Ternate-Maluku-Fakfak-Sorong-Manokwari-Jayapura
PLTU URUMUKA
Rp.3.500 M Kapasitas 300 MW
PELABUHAN SORONG:
Rp. 500 M Pengembangan Pelabuhan
Pengembangan dan memantapkan pelabuhan untuk meningkatkan akses kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan (Pasal 17 Ayat (2))
Pengembangan jaringan jalan strategis nasional untuk mendorong perekonomian dan membuka keterisolasian Kawasan Perbatasan, kawasan tertinggal dan terisolasi termasuk Kampung Masyarakat Adat (Pasal 14 ayat (2) huruf b
jaringan jalan kolektor primer meliputi Jaringan Jalan Lintas Perbatasan Pulau Papua yang menghubungkan Waropko-Kombut- indiptana-Tanah Merah-Getentir- Muting-Bupul-Erambu-Sota-Merauke.
MP3EIRTR PULAU PAPUA
Pengembangan jaringan jalan strategis nasional untuk mendorong perekonomian dan membuka keterisolasian Kawasan Perbatasan, kawasan tertinggal dan terisolasi termasuk Kampung Masyarakat Adat (Pasal 14 Ayat (2))
Pengembangan jaringan jalan arteri primer dan jaringan jalan kolektor primer untuk meningkatkan keterkaitan antarkawasan perkotaan nasional dan mendorong daya saing perekonomian di Pulau Papua (Pasal 14 Ayat (2) Huruf a
Belum Teridentifikasi Di RTR Pulau Papua
37
INFRASTRUKTUR UTAMA KE PAPUA-KEP.MALUKU
MP3EI RTR KEP. MALUKU
PLTP JAILOLO
Rp. 250 M Kapasitas 2x 5 MW
Pengembangan dan pemeliharaanpembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di kawasan perkotaan nasional dan Kawasan Andalan
38
Pela
buha
n
Band
ara
Jala
n
Ener
gi
ICT
dan
Logi
stik
SDA
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
59.00
0.96
19.91
3.46
35.55
0.52
0.00 0.08 2.310.00
2.280.00
Total Nilai Investasi Proyek Sudah Validasi (T)Total Nilai Investasi Proyek Sudah GB (T)
Nila
i Inv
esta
si (T
)
Pert
ania
n Pa
...
Perik
anan
Nik
el
Tem
baga
Mig
as
Emas
Pete
rnak
an
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
57.13
-
107.60
162.87
108.00
18.00 0.00
0.00 0.21
63.00
- -
18.00
-
Total Nilai Investasi Proyek Sudah Validasi (T)Total Nilai Investasi Proyek Sudah GB (T)
Nila
i Inv
esta
si (T
)
KE PAPUA DAN KEP.MALUKU – REVIEW
SEKTOR RIIL
INFRASTRUKTUR
39
KegiatanEkonomi
SUDAH VALIDASI s.d 2014 (Rp. Miliar)
APBN BUMN Swasta Campuran TOTAL
Sektor Riil 129 14.400 418.855 0 433.384Infrastruktur 30.670 7.785 11.860 4.850 55.166*TOTAL 30.799 22.185 430.715 4850 488.166*Kebutuhan Anggaran untuk Infrastruktur sebesar Rp 1.523 M
39
KPI Prioritas
REKAPITULASI SEKTOR RIIL – PAPUA-KEP.MALUKU
No.
Kegiatan Ekonomi
Utama dan Lainnya
Data Investasi(Lampiran Perpres MP3EI)
Data Investasi yang Siap(Hasil Validasi Desember 2012)
Data Investasi yang Siap(Hasil Validasi Mei 2013)
Jumlah Proyek
Nilai Investasi(Rp. Trilyun)
Jumlah Proyek
Nilai Proyek(Rp. Trilyun)
Jumlah Proyek
Nilai Proyek(Rp. Trilyun)
1. Pertanian Pangan 12 68,33 12 68,20 3 57,13
2. Perikanan 14 30,54 15 31,84 1 1,30
3. Nikel 3 82,95 3 82,95 3 82,95
4. Tembaga 4 197,20 4 162,87 4 162,87
5. Migas 1 50,00 1 108,00 1 108,00
6. Emas 2 18,76 2 18,76 2 18,76
7. Peternakan 8 0,46 8 0,46 1 0,001
8. Semen - - 1 2,37 1 2,37
TOTAL 44 448,19 46 475,40 16 433,38
9. Usulan Baru - - 6 7,63 35 69,7940
KPI
Data Investasi(Hasil Validasi Desember 2012)
Data Investasi yang Siap(Hasil Validasi Maret 2012)
Jumlah Proyek Nilai Proyek(Rp. Triliun) Jumlah Proyek Nilai Proyek
(Rp. Triliun)
1. KPI Merauke 7 57,55 3 57,13
2. KPI Timika 3 160,85 3 160,85
3. KPI Nabire 1 0,76 1 0,76
4. KPI Teluk Bintuni 1 108,00 1 108,00
5. KPI Manokwari 10 0,78 2 2,37
6. KPI Ambon 6 2,19 0 0,00
7. KPI Halmahera 4 125,60 4 100,95
8. KPI Morotai 9 30,36 0 0,00
9. KPI Wetar - - 1 2,02
10. KPI Tual 1 1,30 1 1,30
11. KPI Nasional dan Lainnya 4 9,89 - -
TOTAL 46 475,40 16 433,38
12. Usulan Baru 6 7,63 35 69,79
REKAPITULASI SEKTOR RIIL – PAPUA-KEP.MALUKU
41
NO KPI NAMA KPI NILAI INVESTASI
1 Merauke (MIFEE) 57,13 T
2 Timika 160,85 T
3 Halmahera 100,95 T
4 Bintuni 108,00 T
5 Morotai 0 T
6 Ambon 0 T
7 Nabire 0,76 T
8 Manokwari 2,37 T
9 Wetar 2,02 T
10 Tual 1,30 T
KPI Prioritas
KPI PRIORITAS – PAPUA-KEP.MALUKU
42
NO. KPI NAMA KPI NILAI INVESTASI
1 Aru 195,84 T
2 Saumlaki 140 T
3 Seram 40,11 T
4 Raja Ampat -
5 Sorong -
6 Teluk Cenderawasih -
7 Biak -
8 Pegunungan Tengah -
9 Sarmi – Kerom – Jayapura -
10 Digoel -
43KPI Potensial
KPI POTENSIAL – PAPUA-KEP.MALUKUKPI POTENSIAL– PAPUA-KEP.MALUKU