Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN BURUNG LOVEBIRD
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER
(BAGIAN II)
TUGAS AKHIR
Oleh :
MUHAMMAD FAJAR MUHTADIN
NIM 081310213034
PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI
DEPARTEMEN TEKNIK
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN ii
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN BURUNG LOVEBIRD
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER
(BAGIAN II)
TUGAS AKHIR
Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) pada
Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi
Pada Departemen Teknik Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga
Oleh :
MUHAMMAD FAJAR MUHTADIN
NIM. 081310213034
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing,
Dosen Konsultan,
Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
NIP. 19730904 200604 1 001
Deny Arifianto, S.Si
NIK. 139111263
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR
JUDUL : RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN
BURUNG LOVEBIRD OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLLER (BAGIAN II)
PENYUSUN : Muhammad Fajar Muhtadin
NIM : 081310213034
TANGGAL UJIAN : 02 Agustus 2016
PEMBIMBING : Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
KONSULTAN : Deny Arifianto S.Si
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing,
Dosen Konsultan,
Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
NIP. 19730904 200604 1 001
Deny Arifianto, S.Si
NIK. 139111263
Mengetahui :
Ketua Departemen Teknik Koordinator Program Studi
Fakultas Vokasi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi
Universitas Airlangga Universitas Airlangga
Ir.Dyah Herawatie, M.Si Winarno, S.Si., M.T.
NIP.19671111 199303 2 002 NIP. 19810912 201504 1 001
iii
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan
dalam lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai
referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seijin penulis dan harus menyebutkan
sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.
Dokumen Tugas Akhir ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Rancang Bangun Inkubator Anakan Burung Lovebird Otomatis Berbasis
Mikrokontroller” dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan yang terang.
Tugas akhir ini,dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang terhormat:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, rahmat, serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.
2. Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan teladan yang baik bagi
seluruh umatnya, Shalawat serta salam semoga tetap tercuruhkan kepadanya.
3. Bapak Winarno, S.Si., M.T selaku Ketua Koordinator Program Studi D3
Otomasi Sistem Instrumentasi yang telah menyetujui proposal tugas akhir ini.
4. Bapak Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si selaku dosen pembimbing yang
tidak henti membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir dengan baik.
5. Bapak Deny Arifianto, S.Si selaku dosen konsultan yang setia mendengarkan
ocehan penulis selama mengerjakan laporan tugas akhir ini.
6. Bapak Dr. Khusnul Ain, S.T., M.Si selaku dosen penguji yang memberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga laporan akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
7. Keluarga yang penulis cintai, terima kasih atas dukungan moral, material, dan
doa yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
melangkah hingga sejauh ini.
8. Teman-teman dari OSI angkatan 2013 yang tak pernah berhenti membakar
semangat membara sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan
laporan akhir ini.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN vi
9. Teman-teman ASTRAI 2013vHendrik “Aligator”, A.Rizky “Zu”, Rayhan
“Kopyor” Bagir, Alby “AtinePalingElek”, Dimas “Gecol”, Ilham “cupscups”,
Aldy “Gori”, Rizky “Pres”, Bagus “Acil”, dan Oktavio “Mbah” Adreng yang
dengan keterpaksaannya telah menjadi partner mengerjakan tugas akhir. Tak
lupa pemimpin ASTRAI pak/mas Deny Arifianto juga.
10. Game-game yang telah menemani penulis ketika penulis sedang tidak
punya inspirasi, DOTA 2, Pokemon GO, Counter Strike dan lain-lain,
terimakasih telah menghibur.
11. Alat-alat musik yang memberikan suasana bahagia bagi penulis, dan
memberikan hiburan di kala sepi datang menyergap. Gitar, Cajon, Harmonika
ZU.
12. Teman-teman di grup LINE Saitama yang telah memberikan doa dan
semangat bagi penulis, maafkan penulis yang tidak pernah punya waktu buat
kalian ajak main.
13. Laptop, Mouse, Printer yang telah bekerja keras menemani penulis dalam
menuliskan tiap kata pada laporan akhir, tapi maaf ya besok kamu tak ganti
baru.
14. Perkakas lain yang telah membantu dalam pembuatan alat untuk tugas
akhir.
15. Mak war yang telah memberikan konsumsi makan, minum, dan ilmu
memasak selama bertahun-tahun penulis berada di kampus tercinta.
16. Penjual makanan di area sekitar kampus yang selalu ada saat dibutuhkan
meskipun ditengah hujan badai, gelap malam, kering kerontang, gundah
gulana, dan suasana lain.
Akhir kata, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan laporan tugas akhir ini.
Surabaya, 9 Agustus 2016
Penulis
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN vii
Muhammad Fajar Muhtadin, 2016, Rancang Bangun Inkubator Anakan
Burung Lovebird Otomatis Berbasis Mikrokontroller (Bagian II). Tugas Akhir ini di bawah bimbingan Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si dan Deny Arifianto S.Si. Prodi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Departemen Teknik Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga.
ABSTRAK
Dalam dunia peternakan khususnya unggas belakangan ini muncul jenis
burung dengan warna bulu yang cantik dan suara yang merdu yaitu lovebird. Anakan lovebird harus dijaga suhunya hingga umur 30 hari atau hingga bulu –
bulunya terbentuk dengan sempurna. dikarenakan kemungkinan anakan lovebird hidup setelah menetas tergantung dari suhu lingkungan. Cuaca yang tiba – tiba berubah akan membuat anakan sulit untuk bertahan hidup.
Tugas akhir ini membahas tentang pembuatan rancang bangun inkubator
anakan lovebird otomatis berbasis mikrokontroller. Inkubator ini memiliki fitur berupa pemanas dan pengontrol udara panas. kontrol udara panas dalam inkubator
tersebut dilakukan oleh exhaust fan yang dikendalikan kecepatan putarnya menggunakan metode PWM (Pulse Width Modullation) melalui mikrokontroller.
Untuk mengetahui kondisi suhu di dalam inkubator digunakan dua buah sensor suhu DS18B20 yang kemudian diambil rata-rata nilai suhu keluarannya
sehingga dari rata-rata tersebut dapat diketahui kondisi suhu dalam inkubator. Besar nilai PWM yang dijadikan input pada exhaust fan disesuaikan dengan
setpoint suhu ruangan yang telah ditentukan. Apabila suhu ruangan belum dan atau masih jauh di bawah suhu setpoint maka exhaust fan akan diberi input PWM dengan nilai 0. Dan apabila suhu ruangan terlampau jauh melewati ambang atas
suhu setpoint maka exhaust fan akan diberi nilai maksimal dari PWM yaitu sebesar 255. Untuk suhu inkubator yang mendekati atau berada dalam ambang
suhu setpoint maka nilai PWM pada exhaust fan akan dikondisikan melalui software yang telah dibuat.
Kata Kunci : Lovebird, Mikrokontroller, DS18B20, Exhaust fan.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Batasan Masalah .............................................................................................3
1.4 Tujuan .............................................................................................................3
1.5 Manfaat ...........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Lovebird ..........................................................................................................4
2.2 Arduino UNO .................................................................................................5
2.3 Lampu Pijar ...................................................................................................6
2.4 Sensor Suhu DS18B20 ...................................................................................6
2.5 LCD 16x2 .......................................................................................................8
2.6 Relay ...............................................................................................................9
2.7 Kipas DC ......................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................11
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................11
3.2 Bahan dan Alat Penelitian ............................................................................11
3.2.1 Bahan-bahan Penelitian .......................................................................11
3.2.2 Alat-alat Penelitian .............................................................................12
3.3 Prosedur Penelitian .......................................................................................12
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN ix
3.3.1 Tahap Persiapan ................................................................................13
3.3.2 Tahap Pembuatan Alat......................................................................14
1. Tahap Pembuatan Mekanik..................................................................14
2. Tahap Pembuatan Hardware ...............................................................16
3. Tahap Perwujudan Alat .......................................................................18
4. Tahap Pembuatan Software .................................................................18
3.3.3 Tahap Pengujian Alat ........................................................................21
1. Pengujian Lampu.................................................................................21
2. Pengujian Kipas Dc .............................................................................21
3. Pengujian Sensor Suhu DS18B20 .......................................................22
4. Pengujian Software ..............................................................................22
3.3.4 Analisis Data ........................................................................................23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................24
4.1 Hasil Rancang Software ...............................................................................24
4.2 Pengujian Lampu ..........................................................................................26
4.2.1 Hubungan Suhu Terhadap waktu pada lampu 5 watt ..........................26
4.2.2 Hubungan Suhu Terhadap waktu pada lampu 25 watt ........................29
4.2.3 Hubungan Suhu Terhadap waktu pada lampu 60 watt ........................31
4.3 Pengujian kipas DC ..........................................................................................33
4.4 Pengujian sensor suhu DS18B20 .....................................................................34
4.5 Pengujian Kestabilan Sistem ............................................................................36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................38
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................38
5.2 Saran .................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................39
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi Sensor DS18B20 .............................................................6
Gambar 2.2 Konfigurasi LCD 16x2 .........................................................................7
Gambar 3.1 Diagram Prosedur Kerja .....................................................................11
Gambar 3.2 Desain Mekanik Alat ..........................................................................12
Gambar 3.3 Penempatan Sensor DS18B20 dan Kipas DC ....................................13
Gambar 3.4 Penempatan Lampu ............................................................................13
Gambar 3.5 Penempatan Push Button dan LCD ....................................................14
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Relay.................................................................14
Gambar 3.7 Skematik Rangkaian LCD..................................................................15
Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Tombol .............................................................15
Gambar 3.9 Diagram Blok Alat .............................................................................16
Gambar 3.10 Flowchart Program...........................................................................18
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembacaan Data Hasil Suhu Konversi DS18B20 ....................................7
Tabel 3.1 Pengalamatan port Mikrokontroler ........................................................17
Tabel 3.2 Rancangan Biaya....................................................................................20
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian....................................................................................21
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sketch Software Arduino
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada hari ini semakin
cepat. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia sehari
– hari. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia peternakan.
Dalam dunia peternakan khususnya unggas belakangan ini muncul jenis
burung dengan warna bulu yang cantik yaitu lovebird. Penggemar burung
biasanya memelihara burung ini karena keindahan bulu atau suara kicauannya
yang merdu. Selain itu juga sebagai salah satu jenis peluang usaha yang sangat
potensial untuk dijalankan. Lovebird sendiri memiliki ukuran bentuk tubuh kecil
antara 13 cm - 17 cm dengan berat sekitar 40 gr - 60 gr. Dalam
mengembangbiakkan terdapat beberapa fase seperti penetasan telur, fase anakan
7-30 hari, dan fase burung yang sudah siap menjadi indukan lagi pada umur 1,5
bulan. Fase anakan merupakan tahapan yang sangat penting karena anakan
lovebird dipisahkan dari induknya. Anakan lovebird harus dijaga suhunya hingga
umur 30 hari atau hingga bulu – bulunya terbentuk dengan sempurna.
Kemungkinan anakan lovebird hidup setelah menetas tergantung dari suhu
lingkungan. Cuaca yang tiba – tiba berubah akan membuat anakan susah untuk
bertahan hidup. Apalagi peternak tidak selalu berada di lokasi, sehingga menjaga
suhu lingkungan cukup sulit. (Wulan Susanti, 2015, dari
2 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
www.mediaronggolawe.com/kiat-sukses-memelihara-anakan-lovebird-dalam-
kondisi-cuaca-extreme.html/ 20 Desember 2015). Jika suhu tidak terjaga dengan
baik maka bulu dari anakan tersebut akan rontok dan tidak akan menjadi lovebird
dewasa dengan kualitas terbaik. Maka dari itu anakan lovebird Harus diinkubasi
atau ditempatkan dalam kotak dan diatur suhunya sesuai usia anakan. Penanganan
pada fase ini kebanyakan masih dilakukan dengan metode manual, dengan
melakukan pengecekan suhu pada setiap interval waktu tertentu. Pada metoed
manual, peternak lovebird harus mengawasi, menyalakan dan mematikan lampu
seniri. Inkubator tipe lain menggunakan thermostat sebagai sensor suhunya.
Namun penggunaan thermostat rawan cepat rusak dan pengaturan suhu dengan
thermostatnya masih manual serta pengaturan yang cukup sulit, karena faktor
konstruksinya yang tidak akurat sehingga ketika suhu yang ditargetkan sudah
terpenuhi terkadang suhu berubah lagi.
Hal inilah yang membuat penulis perlu mengembangkan inkubator untuk
anakan lovebird agar suhu tetap terjaga secara otomatis berbasis mikrokontroler
sehingga anakan lovebird terjaga kualitasnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun software yang dapat mengontrol suhu pada
inkubator anakan lovebird tersebut ?
2. Bagaimana kinerja software yang telah dibuat dalam mengontrol suhu agar
sesuai dengan setpoint ?
3 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diambil yakni:
1. Alat uji dalam kondisi tenang dan tidak terpapar matahari secara langsung.
2. maksimal anakan yang diinkubasi adalah 16 ekor.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah:
1. Untuk membuat software yang dapat mengendalikan suhu di dalam
inkubator agar sesuai dengan setpoint yang telah ditetapkan.
2. Untuk mengetahui kinerja software dalam mempertahankan suhu sesuai
dengan setpoint yang telah ditetapkan.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari perancangan alat ini adalah :
1. Dengan menjaga suhu sesuai kebutuhan diharapkan mampu
meminimalisir tingkat kematian anakan lovebird dengan kondisi sehat dan
tanpa cacat.
2. Menghemat waktu karena tidak harus memantau anakan tiap waktu.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lovebird
Burung Lovebird memiliki nama ilmiah Agapornis yang berasal dari
bahasa Yunani dengan arti agape berarti cinta dan ornis berarti burung. Penamaan
dari burung ini berdasarkan dari pengamatan terhadap tingkah laku burung dengan
pasangannya dimana burung jantan dan burung betinanya duduk berdekatan dan
memiliki rasa saling menyayangi satu sama lain. Lovebird adalah salah satu jenis
burung dengan ukuran yang kecil antara 13cm hingga 17cm, beratnya antara 40
sampai 60 gram dan ekornya pendek, paruhnya besar serta memiliki sifat sosial
yang tinggi.
Lovebird banyak dipelihara oleh para pecinta binatang karena warnanya
yang cantik dan juga suara kicauannya yang merdu merupakan alasannya. Bisnis
penjualan Lovebird di pasaran juga semakin meningkat, otomatis membuat
permintaan kepada para peternak juga semakin tinggi. Namun, memelihara
Lovebird bukan tergolong sesuatu yang mudah karena susahnya
pengembangbiakan dan perawatan anakan Lovebird tersebut.
Anakan burung Lovebird membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu untuk
bisa mandiri. Anakan yang masih berumur kurang dari 4 minggu harus
mendapatkan perawatan khusus. Perawatan yang sering dilakukan yaitu antara
lain dengan membantu melolohkan makanan ataupun memberikan kehangatan
kepada anakan tersebut. Pemberian suhu yang tepat juga akan berpengaruh pada
5 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
keindahan bulu yang tumbuh ataupun kesehatan Lovebird ketika mereka tumbuh
dewasa.
Kehangatan yang diberikan pada anakan Lovebird dapat dilakukan dengan
cara membuatkan inkubator. Dari salah satu peternak lovebird di Surabaya
bernama pak Lalang didapatkan informasi dimana suhu yang diberikan untuk
anakan usia 7 – 14 hari adalah 32 – 35° C dan usia 14 – 30 hari adalah 31 – 33° C.
Anakan tidak terlalu sensitif terhadap cahaya yang langsung mengenai tubuhnya
namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan disarankan tidak kenakan
cahaya secara langsung. Dari sumber informasi yang didapatkan tersebut,
perancangan alat yang akan dilakukan kali ini diharapkan dapat mengatur suhu
yang ada dalam inkubator tersebut secara otomatis, sesuai dengan suhu yang
dibutuhkan.
2.2 Arduino UNO
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator
Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header,
dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya pada sebuah komputer
dengan sebuah kabel USB atau memberi supply tegangan dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
6 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
setiapnya memberikan resolusi sebesar 10 bit. Di sisi lain, beberapa pin
mempunyai fungsi special yaitu TWI (pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL)
untuk men-support komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library.
Arduino nanti akan digunakan sebagai pusat kontrol sistem dari inkubator
dengan mengendalikan LCD, relay, sensor DS18B20, dan kipas DC.
2.3 Lampu pijar
Lampu pijar ialah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui filamen
kaca yang dialiri arus listrik kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca
yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk melakukan
kontak secara langsung terhadap filamen sehingga tidak terjadi proses oksidasi
yang dapat menyebabkan rusaknya filamen. Lampu pijar yang dijual di pasaran
membtuhkan tegangan kerja yang bervariasi mula 1,25 volt hingga 300 volt.
Pada rancang bangun alat ini lampu pijar digunakan sebagai pemanas atau
menaikkan suhu inkubator. Digunakan 3 lampu pijar dengan daya 60 watt.
2.4 Sensor suhu DS1820
Sensor DS18B20 merupakan termometer digital yang memiliki internal
ADC dengan resolusi sebsear 9 bit sampai dengan 12 bit. Sensor suhu DS18B20
bekerja berdasarkan perubahan suhu yang dialami oleh material sensor, dengan
keluaran yang dihasilkan berupa data suhu digital yang langsung dapat
dioperasikan ke dalam mikrokontroler. Aplikasi yang menerapkan sensor suhu
DS18B20 adalah pengontrolan termostatik, sistem industri dan termometer.
7 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Dalam sistem ini sistem sensor suhu digunakan untuk mengatahui kondisi suhu
dalam inkubator. Sensor suhu DS18B20 memiliki kelebihan-kelebihan sebagai
berikut :
Jalur komunikasi DS18B20 hanya memerlukan satu jalur data dipusat
mikrokontroler (1-Wire Bus)
Memiliki ketepatan ± 2 °C pada suhu 10 °C sampai dengan 85 °C
Jangkauan maksimal suhu antara -55 °C sampai dengan 125 °C
Bekerja pada tegangan 3 Volt sampai dengan 5,5 Volt
Konversi data suhu manjadi data digital sebanyak 12-bit dengan waktu yang
diperlukan sebesar 750 ms.
Konfigurasi pin sensor suhu DS18B20 ini dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut:
Data suhu dari hasil konversi sensor DS18B20 disimpan pada memori
scratchpad seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2
Gambar 2.1 Konfigurasi Sensor DS1820
(MAXIM, 2007)
8 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
2.5 LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di
berbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun
layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot
matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil
yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.2 Pembacaan Data Hasil Suhu
Konversi DS18B20
(MAXIM, 2007)
9 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Konfigurasi pin LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 2.3
Pada rancang bangun alat ini LCD 16x2 digunakan sebagai display suhu
saat alat bekerja sehingga bisa dipantau apakah pada saat suhu sesuai setpoint
sistem bekerja sesuai perencanaan atau tidak.
2.6 Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Relay terdiri atas coil input berteras feromagnetik
dan tuas saklar output. Jika coil input diberi tegangan listrik, maka teras
feromagnetik akan bersifat magnetik. Sehingga tuas saklar tertarik dan akan
menyebabkan jalur output tersambung atau terputus.
Terminal output relay dapat bersifat normal terbuka NO (Normally Open)
atau normat tertutup NC (Normally Close). Relay dapat memiliki sebuah atau
beberapa buah kutub switch. Pada umumnya kemampuan daya maksimum output
relay jauh lebih besar jika dibandingkan dengan daya inputnya.
Gambar 2.3 Konfigurasi LCD 16x2
Sumber: (www.alldatasheet.com)
10 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Relay pada alat ini digunakan untuk menghidupkan lampu yang dimana
membutuhkan tegangan 220 V tiap lampunya.
2.7 Kipas DC
Prinsip kerja kipas DC yaitu dengan sifat magnet yang saling tolak
menolak pada kedua kutubnya, maka gaya tolak menolak magnet antara kumparan
besi dan sepasang magnet tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada
kumparan besi tersebut. Oleh karena itu baling - baling kipas angin dikaitkan ke
poros kumparan tersebut. Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan
menjadi gaya kemagnetan ditujukan untuk memperbesar hembusan angin pada
kipas angin.
Kipas DC yang kita gunakan merupakan kipas yang biasa yang digunakan
pada pendingin PC dengan daya 12 volt serta arus 1,3 ampere. Kipas DC pada alat
ini difungsikan sebagai kipas exhaust yang berfungsi untuk menghisap udara di
dalam ruang untuk dibuang ke luar. Oleh karena itu, peletakkannya diantara
indoor dan outdoor. Hal ini dimaksudkan pada saat suhu dalam inkubator tinggi,
kipas DC akan membuang udara panas sehingga udara dalam inkubator menurun.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Perancangan dan pembuatan alat ini dilakukan di Laboratorium Robotika
Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
selama kurang lebih 4 bulan yang dimulai dari bulan April 2016 sampai Juli 2016.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1 Bahan-bahan Penelitian
Bahan – bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Sensor Suhu DS18B20
2. Lampu 60 Watt
3. LCD 16x2
4. Acrylic
5. Relay
6. Besi
7. Kipas DC
8. Anakan lovebird (Agapornis)
12 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
3.2.2 Alat-alat Penelitian
Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Minimum Sistem Arduino
Personal Computer (PC) / Laptop
Termometer
Power Supply
IDE Arduino
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penulisan ini terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pembuatan Alat
3. Tahap Pengujian Sistem
4. Analisis Data
Masing-masing tahapan yang dilakukan penulis saling berkesinambungan satu
sama lain, oleh sebab itu setiap tahapan yang dilakukan harus dipastikan sudah
sesuai dengan yang diharapkan sebelum dilanjutkan menuju tahap berikutnya.
Untuk lebih jelasnya beberapa tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar
3.1 berikut:
13 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
3.3.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahapan awal dalam melakukan penelitian,
pada tahap ini penulis melakukan studi literatur dengan mencari berbagai
acuan baik melalui buku, jurnal, tugas akhir maupun artikel dengan
narasumber yang jelas dan terpercaya dengan tujuan untuk melengkapi
literatur mengenai penelitian ini. Dan juga penulis menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan dalam penelitian ini untuk mempersiapkan pada tahap
selanjutnya.
Gambar 3.1. Diagram Prosedur Kerja
kerja
14 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
3.3.2 Tahap Pembuatan Alat
Tahap pembuatan alat dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap
perancangan alat yakni perancangan mekanik dan perancangan hardware,
tahap perwujudan alat, dan tahap pembuatan software. Berikut penjabaran dari
masing-masing tahapan :
1. Tahap Perancangan Mekanik
Tahap pembuatan mekanik terdiri atas pembuatan kotak inkubator untuk
tempat inkubasi anakan lovebird. Kotak inkubator terbuat dari acrylic. Pada
bagian tengah terdapat tempat anakan lovebird. Lampu ditempatkan di bagian atas
inkubator agar setiap sisi anakan lovebird dapat disinari. Desain inkubator anakan
lovebird dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Desain Mekanik Alat
15 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Kipas ditempatkan pada kedua sisi samping pada ketinggian 100 mm dari
tempat anakan. Untuk sensor DS18B20 diletakkan pada bagian depan dan
belakang. Hal ini dimaksudkan agar pembacaan suhu tidak tertanggu dengan
kipas. Posisi sensor ditempatkan pada ketinggian 100 mm dari dasar inkubator
dan memiliki selisih 30 mm dari sarang burung yang menjadi tempat anakan (70
mm). Hal ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca tidak jauh berbeda dengan
keadaan suhu pada tempat anakan. Berikut rencana penempatan sensor DS18B20
dan kipas DC yang dapat dilihat pada gambar 3.3
Penempatan lampu berada sisi atas inkubator dimaksudkan agar seluruh
anakan mendapatkan panas yang merata. Berikut adalah rencana gambar
penempatan lampu pada inkubator yang dapat dilihat pada gambar 3.4
Gambar 3.3 Penempatan Sensor DS18B20 dan Kipas DC
16 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Push button dan LCD ditempatkan pada atas inkubator agar mudah dalam
penggunaan. Push button terdiri atas push button untuk memilih menu, tombol
untuk MODE A, tombol MODE B, tombol STOP dan switch power (yang
ditunjukkan pada gambar 3.5
2. Tahap Perancangan Hardware
Tahap pembuatan hardware terdiri atas pembuatan beberapa rangkaian
elektronik yang digunakan agar sistem pemanasan dan pengendalian suhu
pada inkubator dapat bekerja dengan baik. Adapun rancangan hardware dari
Gambar 3.4 Penempatan Lampu
Gambar 3.5 Penempatan Push Button dan LCD
17 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
sistem yang akan dibuat adalah rangkaian driver relay, rangkaian sensor suhu
DS18B20, rangkaian push button yang dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
Cara kerja dari alat ini adalah dimulai dari penempatan anakan
lovebird dalam inkubator dimana setelah ditutup akan dipilih setpoint suhunya
sesuai umur anakan. Selanjutnya mikrokontroller akan membaca suhu
inkubator menggunakan sensor DS18B20, data digital yang dihasilkan sensor
DS18B20 akan diproses oleh arduino. Pada inkubator ini digunakan 2 sensor
DS18B20 agar dapat membaca suhu inkubator dengan lebih presisi. Jika nilai
rata – rata keluaran dari kedua sensor DS18B20 kurang dari setpoint maka
kipas DC akan berputar secara pelan dengan input PWM dengan nilai rendah.
Apabila suhu mencapai setpoint atau lebih maka kipas akan berputar cepat atau
nilai PWM diatur maksimal agar suhu dalam inkubator turun. Diagram blok
alat inkubator anakan lovebird ini dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut :
Gambar 3.6 Diagram Blok Alat
18 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
3. Tahap Perwujudan Alat
Tahap perwujudan alat meliputi perealisasian dari perancangan alat.
Perealisasian tersebut yakni merancang mekanik alat sesuai dengan rancangan
mekanik yang telah dibuat. Dilanjutkan dengan perancangan dan perakitan
komponen – komponen elektronika yang akan membentuk suatu kesatuan
sistem alat, meliputi pembuatan rangkaian sensor Suhu DS18B20, rangkaian
relay, dan rangkaian push button. Dalam hal ini pemilihan komponen dapat
mempengaruhi kinerja dari alat dan juga kualitas sistem yang akan dibuat.
4. Tahap Pembuatan Software
Tahap pembutan software meliputi pembuatan program untuk
mengeksekusi rancangan hardware yang telah dibuat. Sebelum isi program
pada sistem ini terlebih dahulu ditentukan port mana saja yang digunakan
untuk menjalankan sistem yang akan dirancang. Berikut adalah tabel port
yang akan digunakan.
Hardware Port yang digunakan
LCD 16x2 SCL & SDA
Relay 1 Pin 2
Relay 2 Pin 3
Relay 3 Pin 4
Tabel 3.1 Pengalamatan port Mikrokontroler
19 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Perancangan diagram alur program ini dapat dilihat pada Gambar 3.10
Hardware Port yang digunakan
Sensor DS18B20 Pin 10
Tombol Mode A Pin 8
Tombol Mode B Pin 9
Tombol Stop Pin 11
Kipas 1 Pin 5 (PWM)
Kipas 2 Pin 6 (PWM)
20 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Dari Gambar 3.10 tersebut dapat diketahui bahwa start menandakan
alat mulai bekerja dan dimulai dengan tahap insialisasi sensor dan komponen
lain yang terhubung pada mikrokontroler. Lalu user akan memilih pilihan suhu
sesuai umur anakan yang akan diinkubasi. Sensor suhu DS18B20 memiliki
nilai output berupa nilai digital yang diigunakan sebagai kontrol suhu untuk
mempertahankan suhu sesuai setpoint yang akan mempengaruhi kinerja kipas
Gambar 3.7 Flowchart Sistem
21 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
exhaust. Setiap perubahan suhu akan ditampilkan pada LCD. Inisialisasi juga
dilakukan pada relay untuk mengendalikan lampu yang berfungsi sebagai
pemanas inkubator.
3.3.3 Tahap Pengujian Alat
Tahap pengujian alat terdiri dari pengujian seluruh sistem alat yang
sudah dibuat yakni meliputi uji sensor suhu DS18B20, uji rangkaian modul
relay, uji lampu, dan uji software.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari sensor maupun
sistem yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut penjelasan masing-masing
pengujian yang dilakukan:
1. Pengujian Lampu
Pengujian lampu dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari lampu
yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan mencatat kenaikan suhu setiap
10 detik hingga suhu mencapai batas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu
35°C. Dari data tersebut akan dicari linieritas hubungan antara kenaikan
suhu pada inkubator terhadap waktu.
2. Pengujian Kipas DC
Pengujian kipas dilakukan untuk mengetahui apakah kipas dc yang
digunakan dapat menurunkan suhu inkubator ketika suhu sudah mencapai
batas maksimal.
22 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Pengujian dilakukan dengan mencatat perubahan nilai suhu setiap 10
detik hingga suhu mencapai titik terendah yang bisa dicapai. Dari data
tersebut dapat diketahui apakah kipas yang digunakan dapat menurunkan
suhu hingga batas yang diinginkan.
3. Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Pengujian linieritas pada sensor suhu DS18B20 dilakukan dengan
membandingkan pembacaan suhu yang terbaca pada sensor suhu DS18B20
dengan pembacaan suhu pada kalibrator. Kalibrator suhu yang digunakan
yakni termometer Alkohol. Cara pembacaan yakni meletakkan termometer
berdekatan dengan sensor DS18B20 dan dilakukan pemanasan
menggunakan lampu hingga suhu naik sampai suhu tertentu. Sehingga
dengan melakukan perbandingan tersebut dapat diketahui seberapa besar
nilai linieritas dan simpangan yang terjadi antara nilai suhu yang terbaca
pada termometer dengan nilai suhu yang terbaca oleh sensor DS18B20.
4. Pengujian Software
Pengujian software pada penelitian ini meliputi pengujian respons
hardware terhadap program yang sudah ditransmisikan ke dalam
mikrokontroler. Tahapan pengujian ini juga digunakan untuk mengetahui
apakah alat sudah bisa membaca dan mengeksekusi perintah dari program
yang sudah dibuat atau tidak.
23 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
3.3.4 Analisis Data
Pengambilan data ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif
software dan hardware yang telah dibuat sehingga alat ini dapat bekerja sesuai
dengan harapan. Untuk menguji kelayakan maupun keberhasilan sistem yang
telah dibuat apakah sesuai dengan harapan atau tidak maka dapat dilihat dari data
pengujian linieritas sensor dengan kalibrator dan analisis data yang akan diambil.
Data yang akan dianalisis yakni hubungan kalibrator suhu dengan sensor
DS18B20.
Sedangkan untuk data yang akan dianalisis dalam sistem ini yakni
hubungan antara nilai suhu dan waktu. Lalu akan dilakukan analisis terhadap
kinerja dari lampu yang digunakan apakah sudah bekerja dengan sesuai.
Hubungan nilai suhu dan waktu dilakukan dengan cara pengambilan data lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tiap nilai setpoint suhu yang dikehendaki.
24 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancang Software
Setelah mekanik selesai dibuat dan komponen hardware pada inkubator
telah terpasang pada posisinya dengan benar sesuai dengan rancangan maka
tahapan selanjutnya ialah menyusun software agar sistem kontrol suhu secara
otomatis pada inkubator anakan lovebird ini dapat bekerja dengan baik.
Pada sub bab ini akan membahas tentang pembuatan dan pengujian
perangkat lunak (software) sistem kontrol suhu yang digunakan pada inkubator
tersebut. Pada pembuatan perangkat lunak (software) ini penulis menggunakan
Mikrokontroler Arduino yang diprogram menggunakan bahasa C melalui software
Arduino IDE. Berikut adalah hasil pembuatan perangkat lunak (software) yang
telah dibuat:
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#define FAN1 5 //kipas 1 di PIN 5
#define FAN2 6 //kipas 2 di PIN 6
#define MODEA 8 //pushbutton pilihan MODE A di PIN 8
#define MODEB 9 //pushbutton pilihan MODE B di PIN 9
25 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
#define STOP 11 //pushbutton pilihan STOP di 11
#define LAMPU1 2 //LAMPU 1 terkoneksi dengan Relay 1 pada PIN 2
#define LAMPU2 3 //LAMPU 2 terkoneksi dengan Relay 2 pada PIN 3
#define LAMPU3 4 //LAMPU 3 terkoneksi dengan Relay 3 pada PIN 4
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
OneWire oneWire(10); //2 Sensor suhu DS18B20 terkoneksi dengan PIN
10 dengan komunikasi OneWire
DallasTemperature sensors(&oneWire); //fungsi pustaka jenis sensor.
int stat=0; // inisialisasi variabel stat
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
sensors.begin();
lcd.backlight();
lcd.init();
pinMode(FAN1,OUTPUT);
pinMode(FAN2,OUTPUT);
pinMode(MODEA,INPUT);
pinMode(MODEB,INPUT);
pinMode(STOP,INPUT);
pinMode(LAMPU1,OUTPUT);
pinMode(LAMPU2,OUTPUT);
pinMode(LAMPU3,OUTPUT);}
26 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Dari list program yang telah dibuat dapat diketahui bahwa program
tersebut diawali dengan memilih pilihan menu yang diinginkan yaitu MENU A,
MENU B dan STOP. Cara memilih pilihan menunya yaitu dengan menekan push
button yang sesuai dengan fungsinya yaitu untuk MENU A dengan tombol warna
biru,
MENU B dengan tombol merah dan pilihan STOP dengan tombol hijau.
Setelah memilih menu yang diinginkan dengan menekan pushbutton maka
program akan dijalankan. Untuk isi program utama sendiri sebagian besar yaitu
menyalakan tiga buah lampu yang terhubung dengan relay kemudian memberikan
nilai pwm pada dua buah kipas yang akan menjaga kestabilan suhu sesuai setpoint
yang telah ditentukan. Fungsi tombol stop sendiri berguna untuk menghentikan
program.
4.2 Pengujian Lampu
Pengujian lampu dilakukan untuk mengetahui karakteristik lampu yang
akan digunakan berupa hubungan waktu terhadap kenaikan suhu. Adapun lampu
yang digunakan sesuai perencanaan 5 watt dan pengujian dengan lampu 25 watt
serta 60 watt. Dari pengujian didapatkan data hubungan antara kenaikan suhu
pada ruangan terhadap waktu yang dibutuhkan. Berikut data pengujian lampu :
4.2.1 Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan
lampu 5 watt
Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka
dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range
27 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
suhu mulai dari 31oC – 35
oC sehingga diperoleh 75 data. Berikut data yang
diperoleh dari pengujian lampu 5 watt yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
1 20 31,12 31,00 31,06
2 40 31,18 31,12 31,15
3 60 31,25 31,18 31,21
4 80 31,37 31,25 31,31
5 100 31,43 31,37 31,40
6 120 31,43 31,37 31,40
7 140 31,50 31,43 31,46
8 160 31,56 31,50 31,53
9 180 31,68 31,56 31,62
10 200 31,75 31,75 31,75
11 220 31,87 31,87 31,87
12 240 32,00 31,93 31,96
13 260 32,25 32,00 32,12
14 280 32,37 32,06 32,21
15 300 32,37 32,12 32,25
16 320 32,50 32,37 32,43
17 340 32,56 32,37 32,46
18 360 32,62 32,43 32,53
19 380 32,68 32,56 32,62
20 400 32,75 32,68 32,71
21 420 32,81 32,75 32,78
22 440 32,93 32,87 32,90
23 460 33,06 32,93 33,00
24 480 33,18 33,00 33,09
25 500 33,18 33,00 33,12
26 520 33,31 33,18 33,25
27 540 33,37 33,18 33,28
28 560 33,43 33,31 33,37
29 580 33,43 33,30 33,40
30 600 33,56 33,43 33,50
31 620 33,56 33,43 33,50
Tabel 4.1. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu
Menggunakan Lampu 5 Watt
28 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
32 640 33,62 33,50 33,56
33 660 33,68 33,56 33,62
34 680 33,68 33,62 33,65
35 700 33,75 33,62 33,68
36 720 33,87 33,75 33,81
37 740 33,87 33,75 33,81
38 760 33,93 33,75 33,84
39 780 33,93 33,87 33,90
40 800 33,93 33,87 33,90
41 820 33,93 33,93 33,93
42 840 34,06 33,93 34,00
43 860 34,06 33,93 34,00
44 880 34,06 33,93 34,00
45 900 34,18 34,12 34,15
46 920 34,25 34,12 34,18
47 940 34,31 34,18 34,25
48 960 34,31 34,25 34,28
49 980 34,37 34,25 34,31
50 1000 34,37 34,31 34,34
51 1020 34,43 34,37 34,40
52 1040 34,43 34,37 34,40
53 1060 34,43 34,37 34,40
54 1080 34,43 34,43 34,43
55 1100 34,50 34,43 34,46
56 1120 34,56 34,43 34,50
57 1140 34,56 34,43 34,50
58 1160 34,62 34,50 34,56
59 1180 34,62 34,56 34,59
60 1200 34,68 34,56 34,62
61 1220 34,75 34,62 34,68
62 1240 34,75 34,62 34,68
63 1260 34,87 34,68 34,78
64 1280 34,87 34,68 34,78
65 1300 34,87 34,75 34,81
66 1320 34,93 34,75 34,84
67 1340 34,93 34,81 34,87
68 1360 34,93 34,81 34,87
69 1380 34,93 34,87 34,90
29 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
70 1400 35,12 34,85 35,00
71 1420 35,12 34,93 35,03
72 1440 35,18 34,93 35,06
73 1500 35,25 34,93 35,09
74 1520 35,25 34,93 35,09
75 1540 35,25 35,00 35,12
4.2.2. Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan
lampu 25 watt
Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka
dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range
suhu mulai dari 31oC – 35
oC sehingga diperoleh 58 data. Berikut data yang
diperoleh dari pengujian lampu 25 watt yang dapat dilihat pada tabel 4.2
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
1 20 31,06 31,00 31,03
2 40 31,31 31,18 31,25
3 60 31,50 31,31 31,40
4 80 31,62 31,43 31,53
5 100 31,75 31,5 31,62
6 120 31,87 31,81 31,84
7 140 32,06 32,00 32,03
8 160 32,25 32,18 32,21
9 180 32,37 32,25 32,31
10 200 32,37 32,37 32,37
11 220 32,43 32,37 32,40
12 240 32,56 32,56 32,56
13 260 32,68 32,62 32,65
14 280 32,75 32,62 32,68
Tabel 4.2. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu
Menggunakan Lampu 25 Watt
30
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
15 300 32,81 32,68 32,75
16 320 32,81 32,68 32,75
17 340 32,93 32,75 32,84
18 360 33,00 32,87 32,93
19 380 33,12 33,00 33,06
20 400 33,12 33,06 33,09
21 420 33,31 33,06 33,18
22 440 33,43 33,12 33,28
23 460 33,56 33,12 33,34
24 480 33,56 33,18 33,37
25 500 33,56 33,31 33,43
26 520 37,00 33,31 35,09
27 540 37,00 33,31 35,09
28 560 33,87 33,43 33,65
29 580 34,00 33,50 33,75
30 600 34,00 33,62 33,81
31 620 34,12 33,62 33,87
32 640 34,25 33,68 33,96
33 660 34,25 33,68 33,96
34 680 34,43 33,81 34,12
35 700 34,43 33,81 34,12
36 720 34,43 33,81 34,12
37 740 34,50 33,81 34,15
38 760 34,56 33,93 34,25
39 780 34,68 33,93 34,31
40 800 34,68 33,93 34,31
41 820 34,75 33,93 34,34
42 840 34,81 34,00 34,40
43 860 34,81 34,00 34,40
44 880 34,93 34,00 34,46
45 900 34,93 34,06 34,50
46 920 35,00 34,06 34,53
47 940 35,06 34,18 34,62
48 960 35,06 34,18 34,62
49 980 35,18 34,25 34,71
50 1000 35,31 34,31 34,81
51 1020 35,31 34,31 34,81
52 1040 35,31 34,37 34,84
38
31
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
53 1060 35,43 34,43 34,93
54 1080 35,43 34,43 34,93
55 1100 35,43 34,43 34,93
56 1120 35,43 34,43 34,93
57 1140 35,43 34,43 34,93
58 1160 35,50 34,50 35,00
4.2.3 Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan
lampu 60 watt
Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka
dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range
suhu mulai dari 29oC – 35
oC sehingga diperoleh 18 data. Berikut data yang
diperoleh dari pengujian lampu 60 watt yang dapat dilihat pada tabel 4.3
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
1 20 29,75 29,12 29,43
2 40 30,56 30,00 30,28
3 60 31,00 30,50 30,75
4 80 31,50 31,00 31,25
5 100 31,87 31,68 31,78
6 120 32,06 32,06 32,06
7 140 32,50 32,25 32,37
8 160 32,75 32,68 32,71
9 180 32,93 32,93 32,93
10 200 33,18 33,18 33,18
11 220 33,56 33,56 33,56
12 240 33,81 33,87 33,84
13 260 34,12 34,06 34,09
14 280 34,37 34,18 34,28
Tabel 4.3. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu
Menggunakan Lampu 60 Watt
32
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Waktu
(detik)
Suhu
Sensor 1
(°C)
Suhu
Sensor 2
(°C)
Suhu Rata – rata
(°C)
15 300 34,37 34,43 34,40
16 320 34,75 34,75 34,75
17 340 34,81 34,87 34,84
18 360 35,18 35,00 35,09
Dari pengujian lampu dengan daya berbeda, didapatkan adanya
perbedaan waktu dalam kenaikan suhu. Penggunaan lampu 60 watt memiliki
rentang waktu yang lebih kecil diantara lampu 5 dan 25 watt sehingga penulis
memutuskan untuk menggunaan lampu 60 watt. Berdasarkan grafik di atas dapat
diketahui untuk mencapai suhu 33oC dibutuhkan waktu 200 detik atau 3 menit 20
detik. Sedangkan untuk mencapai suhu 35oC dibutuhkan waktu 360 detik atau 6
menit. Dari gambar 4.6 dapat diketahui antara waktu dan suhu mempunyai
hubungan yang sebanding, Semakin tinggi suhu yang ingin dicapai maka
Gambar 4.6. Hubungan Waktu Terhadap Kenaikan Suhu Pada Uji
coba lampu
42
y = 0,0027x + 31,528 R² = 0,9475
y = 0,0032x + 31,673 R² = 0,9588
y = 0,0154x + 29,947 R² = 0,9664
25262728293031323334353637
0 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500 1650
Suhu (°C
)
Waktu (detik)
Hubungan Waktu Terhadap Kenaikkan Suhu Pada Uji coba Lampu
5 watt
25 watt
60 watt
33
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
dibutuhkan waktu yang lebih lama dan antara nilai daya lampu dan suhu
mempunyai hubungan yang sebanding pula.
4.3 Pengujian Kipas DC
Kipas DC yang digunakan membutuhkan tegangan 12 Volt. Kipas DC
berfungsi untuk menurunkan suhu inkubator. Berikut ini adalah data perubahan
suhu terhadap waktu yang dapat dilihat pada tabel 4.4
No. Waktu (detik) Suhu Rata – rata (°C)
1 0 37,13
2 20 34,06
3 40 33,75
4 60 33,5
5 80 33,31
6 100 33,06
7 120 32,97
8 140 32,94
9 160 32,88
10 180 32,78
11 200 32,78
12 220 32,72
13 240 32,63
14 260 32,66
15 280 32,59
16 300 32,59
17 320 32,44
18 340 32,41
19 360 32,31
20 380 32,06
21 400 31,91
22 420 31,66
23 440 31,53
24 460 31,50
25 480 31,53
Tabel 4.4. Data Hubungan Penurunan Suhu Terhadap Waktu
Menggunakan Kipas DC
34
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No. Waktu (detik) Suhu Rata – rata (°C)
26 500 31,44
27 520 31,37
28 540 31,31
29 560 31,19
30 580 31,19
31 600 31,06
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kipas DC yang difungsikan sebagai
kipas exhaust untuk menurunkan suhu inkubator dapat bekerja. Dengan PWM
maksimal atau 255 suhu inkubator dapat mencapai 31,06 °C dengan rentang
waktu 600 detik atau 10 menit. Dengan setpoint 32°C untuk mode A dan 34°C
mode B maka kipas tersebut dapat digunakan untuk menurunkan suhu inkubator.
4.4 Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Sensor suhu yang dipergunakan pada alat ini adalah sensor suhu DS18B20
yang memiliki output berupa data digital yang langsung dapat dibaca nilai
keluaran suhu oleh mikrokontroler karena mempunyai internal Analog to Digital
Converter (ADC), sehingga tidak memerlukan pembacaan keluaran dari sensor
dengan menggunakan ADC mikrokontroler seperti pada sensor suhu LM35 yang
mempunyai keluaran berupa tegangan. Memiliki rentan pembacaan suhu antara -
55oC sampai dengan 125
oC, dapat bekerja pada tegangan 3 volt sampai dengan
tegangan 5,5 volt. Sensor suhu DS18B20 dapat bekerja apabila jalur data yang
terhubung ke mikrokontroler dihubungkan dengan resistor pull up (mode
powering). Berikut ini adalah data hasil perbandingan sensor DS18B20 dengan
termometer alkohol yang dapat dilihat pada tabel 4.5
35
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
No.
Suhu
Termometer
Alkohol
(°C) (a)
Suhu S1
(°C)
Suhu S2
(°C)
Suhu Rata
– rata (°C)
(b)
Simpangan
(a – b)
Linieritas
(R2)
1 30 30,00 30,50 30,25 0,25
0,9708
2 31 31,43 32,12 31,78 0,78125
3 32 32,56 33,00 32,78 0,78125
4 33 32,81 33,56 33,18 0,18750
5 34 33,81 34,43 34,12 0,12500
6 35 34,37 35,06 34,71 0,28125
7 36 35,00 35,56 35,28 0,71875
8 37 35,68 36,06 35,87 1,12500
Pada gambar 4.7 dapat dilihat perbandingan hasil pengukuran
menggunakan sensor DS18B20 dengan termometer alkohol yang memilik
Linieritas sebesar 0,9708. Setelah data diambil maka nilai suhu dari pembacaan
Tabel 4.5. Tabel Pembanding Pembacaan Suhu dengan Sensor
DS18B20 dan Termometer Alkohol
Gambar 4.7. Hubungan Kalibrasi Sensor Suhu DS18B20 dengan
Termometer Alkohol
y = 0,7574x + 8,1257 R² = 0,9708
29
30
31
32
33
34
35
36
37
29 30 31 32 33 34 35 36 37
Sen
sor
DS
18
B2
0 (°C
)
Termometer Alkohol (°C)
Hubungan Kalibrasi Sensor Suhu
DS18B20 dengan Termometer Alkohol
Series1
Linear (Series1)
36
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
termometer alkohol dibandingkan dengan nilai suhu hasil pembacaan sensor suhu
DS18B20 dan didapatkan simpangannya. Dari data yang telah diambil pada
gambar 4.7 dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu dari termometer alkohol
maka simpangan antara sensor DS18B20 semakin besar, nilai simpangan terbesar
yakni 1,125, dan hal tersebut merupakan karakteristik dari sensor DS18B20.
4.5 Pengujian Kestabilan Sistem
Pengujian Kestabilan Sistem ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sistem kontrol yang diberikan mampu menjaga kestabilan suhu seseuai dengan
pilihan setpoint yang telah ditetapkan dengan memberikan kontrol pada dua buah
kipas yang telah diatur kecepatan putarnya menggunakan kontrol PWM (Pulse
Width Modulation) sebesar 8 bit yang memberikan keluaran tegangan sesuai besar
nilai PWM yang diberikan. Berikut hasil data yang didapatkan saat sistem
menjaga kestablian suhu pada dua pilihan menu dengan setpoint yang berbeda
yaitu MENU A 34°C dan MENU B 32°C. Berikut tabel data hasil pengamatan
yang telah diambil:
Jam
Pilihan Menu
A
Pilihan Menu
B
1 34.19 32.16
2 34.34 32.13
3 34.19 32.19
4 34.28 32.16
5 34.34 32.22
6 34.22 31.92
7 34.19 32.16
Tabel 4.6 Pengujian Kestabilan Sistem dalam Menjaga setpoint
37
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
Hasil data pada tabel 4.6 tersebut diambil pada setiap jam dimulai dari
pukul 13.00 sampai dengan 20.00. Pengambilan dengan waktu yang cukup lama
ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan inkubator dalam menjaga
setpoint sudah baik meskipun inkubator dalam kondisi waktu maupun suhu dari
luar inkubator yang selalu berubah-ubah dan tidak menentu. Dari data hasil
pengamatan di atas dapat diketahui bahwa sistem dapat dikatakan berhasil dalam
menjaga kestabilan setpoint yang telah ditetapkan yaitu pada MENU A dengan set
point sebesar 34 °C dan MENU B dengan setpoint sebesar 32 °C.
38 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan pengujian tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun
Inkubator Anakan Burung Lovebird Otomatis Berbasis Mikrokontroller” dapat
menarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembuatan software yang digunakan pada inkubator menggunakan
Arduino IDE yang kemudian software tersebut diupload pada
mikrokontroller yaitu Arduino UNO yang berfungsi sebagai kontroler
dalam menjalankan sistem untuk menjaga kestabilan suhu dalam
inkubator agar sesuai dengan setpoint yang telah dipilih.
2. Kinerja software yang telah dibuat sudah bekerja dengan cukup baik
dalam mempertahankan setpoint yang telah ditentukan yaitu dengan beda
suhu dari setpoint dengan nilai terbesar ± 0,34ºC dan memiliki nilai yang
stabil dalam percobaan dengan berbagai macam kondisi suhu di luar
inkubator.
5.2 Saran
Penulis mengharapkan agar kelak alat ini bisa dikembangkan sehingga lebih
baik lagi dalam menjaga suhu sesuai setpoint. Beberapa saran yang dapat penulis
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kotak inkubator bisa lebih tebal
lagi agar lebih kokoh dan kuat.
39 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
38
2. Penggunaan lampu sebagai heater dengan metode radiasi termal bisa
digantikan dengan yang lebih efisien.
3. Peletakkan sensor dan komponen penunjang lainya harus sangat
diperhatikan agar tidak mengganggu kinerja antar komponen.
4. Perhitungan PWM pada sistem pengeluaran panas untuk menjaga suhu
seusai setpoint harus diperhatikan agar tidak melenceng terlalu jauh dari
setpoint dan tidak mengganggu kinerja sistem.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
39
DAFTAR PUSTAKA
Budidaya, Usaha. (2009, 9 Maret). “Perkembangan Usaha Ternak LoveBird di
Indonesia”. 13 Desember 2015,
dari https://infopeluangusaha.org/perkembangan-usaha-ternak-
lovebird-di-indonesia/
Haris, Mohammad.”Rancang Bangun Pengering Kacang Tanah Otomatis (Bagian
I)”. Surabaya: D3 Otomasi Sistem Instrumentasi, Fakultas Vokasi,
Universitas Airlangga.
Kok, Vincent.(2013, 28 Juli). “Temperature Controlled Relay with Arduino”.
Diperoleh 9 Desember 2015 , dari
http://www.electroschematics.com/8998/arduino-temperature-
controlled-relay/
Primawan, Andy dkk. 2014. “Prototipe Inkubator Telur Otomatis”. Bandung :
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Institut Teknologi
Bandung.
Ramdhani, Wisnu. 2012. “Pengembangan Inkubator Bayi dan Sistem Monitoring
Berbasis Wireless”. Bandung : Jurusan Teknik Komputer, FTIK,
Universitas Komputer Indonesia.
Saputra, Gita Adi.(2013, 19 September). “Burung LoveBird”. Diperoleh 10
Desember 2015 , dari http://www.satwa.net/575/burung-love-
bird.html
Wikanta, Prasaja., dan Murinto. 2014. “Kontrol Kecepatan Fan dan Monitoring
Online Suhu pada Rak Server Politeknik Negeri Batam”. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
LAMPIRAN
Program Arduino :
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#define FAN1 5 //kipas 1 di PIN 5
#define FAN2 6 //kipas 2 di PIN 6
#define MODEA 8 //pushbutton pilihan MODE A di PIN 8
#define MODEB 9 //pushbutton pilihan MODE B di PIN 9
#define STOP 11 //pushbutton pilihan STOP di 11
#define LAMPU1 2 //LAMPU 1 terkoneksi dengan Relay 1 pada PIN 2
#define LAMPU2 3 //LAMPU 2 terkoneksi dengan Relay 2 pada PIN 3
#define LAMPU3 4 //LAMPU 3 terkoneksi dengan Relay 3 pada PIN 4
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
OneWire oneWire(10); //2 Sensor suhu DS18B20 terkoneksi dengan PIN 10
dengan komunikasi OneWire
DallasTemperature sensors(&oneWire);
int stat=0;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
sensors.begin();
lcd.backlight();
lcd.init();
pinMode(FAN1,OUTPUT);
pinMode(FAN2,OUTPUT);
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
pinMode(MODEA,INPUT);
pinMode(MODEB,INPUT);
pinMode(STOP,INPUT);
pinMode(LAMPU1,OUTPUT);
pinMode(LAMPU2,OUTPUT);
pinMode(LAMPU3,OUTPUT);
}
void loop() {
int statmodea = digitalRead(MODEA);
int statmodeb = digitalRead(MODEB);
int statstop = digitalRead(STOP);
if(stat==0){
if(statmodea==LOW){stat=1;}
else if(statmodeb==LOW){stat=2;}
else if(statstop==LOW){stat=3;}
}
if(stat==1){
sensors.requestTemperatures();
sensors.setResolution(12);
float Sensor1;
Sensor1 = sensors.getTempCByIndex(0);
float Sensor2;
Sensor2 = sensors.getTempCByIndex(1);
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
float rerata;
rerata=(Sensor1+Sensor2)/2;
digitalWrite(LAMPU1,HIGH);
digitalWrite(LAMPU2,HIGH);
digitalWrite(LAMPU3,HIGH);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("S1=");
lcd.print(Sensor1);
lcd.print("S2=");
lcd.print(Sensor2);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("rerata=");
lcd.print(rerata);
delay(100);
if(rerata<=34){
analogWrite(FAN1,0);
analogWrite(FAN2,0);}
else if(34 < rerata && rerata < =34.1){
analogWrite(FAN1,40);
analogWrite(FAN2,40);}
else if(34.1 <rerata && rerata <=34.2){
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
analogWrite(FAN1,80);
analogWrite(FAN2,80);}
else if(34.2 <rerata && rerata <=34.5){
analogWrite(FAN1,180);
analogWrite(FAN2,180);}
else if(rerata >= 35){
analogWrite(FAN1,255);
analogWrite(FAN2,255);}
if(statmodeb==LOW){stat=2;}
if(statstop==LOW){stat=3;}
}
if(stat==2){
sensors.requestTemperatures();
sensors.setResolution(12);
float Sensor1;
Sensor1 = sensors.getTempCByIndex(0);
float Sensor2;
Sensor2 = sensors.getTempCByIndex(1);
float rerata;
rerata=(Sensor1+Sensor2)/2;
digitalWrite(LAMPU1,HIGH);
digitalWrite(LAMPU2,HIGH);
digitalWrite(LAMPU3,HIGH);
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("S1=");
lcd.print(Sensor1);
lcd.print("S2=");
lcd.print(Sensor2);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(3,1);
lcd.print("rerata=");
lcd.print(rerata);
delay(100);
if(rerata<=32){
analogWrite(FAN1,0);
analogWrite(FAN2,0);}
else if(32 < rerata && rerata <= 32.5){
analogWrite(FAN1,200);
analogWrite(FAN2,200);}
else if(rerata >= 32.5){
analogWrite(FAN1,255);
analogWrite(FAN2,255);}
if(statmodea==LOW){stat=1;}
if(statstop==LOW){stat=3;}
}
else if(stat==3){
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR... M. FAJAR MUHTADIN
digitalWrite(LAMPU1,LOW);
digitalWrite(LAMPU2,LOW);
digitalWrite(LAMPU3,LOW);
lcd.clear();}
if(statmodea==LOW){stat=1;}
if(statmodeb==LOW){stat=2;}
}