3
66 LAPORAN KHUSUS PANEL SURYA RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI GATRA 2 MEI 2018 Perumahan di Jakarta yang menggunakan panel surya produksi ATW Solar SEMAKIN TERJANGKAUNYA H ARGA PANEL SURYA, MAKA SEHARUSNYA LEBIH MUDAH UNTUK BERALIH KE ENERGI YANG LEBIH RAMAH LINGKUNGAN. BUTUH PERLAKUAN ISTIMEWA MELALUI REGULASI AGAR MASYARAKAT MAU BERINVESTASI . B agi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai s umber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasa ng instalasi panel surya di rumahnya selama enam tahun terakhir. la mengaku telah berhemat80% rata-rata penggunaa n listriknya. Awa lnya, Bambang te rtarik soal manfaat energi surya ini setelah browsingdi dunia maya. "Saya lihat secara teknologi dapat diterapkan. Saya kemud ian cari apakah komponennya sudah tersedia di Indonesia? Te rnyata sudah, tinggal diimplementasikan panel suryanya secara bertahap," ujarnya kepada Aulia Putri P andamsari dari GATRA pada Sabru, 14 April lalu. Bermodal informasi terbara s itu, Bambang pun segera mengecek ke PLN tentang seluk beluk regulasi pemasanga n. Unruk skala rumah tangga, masyarakat diizinkan memasang panel surya ya ng dipasa ng paralel dcngan PLN, maka meterannya digant i dengan jenis kWh Meter Exiim (ekspor - impor). Nanti setiap akhi r bulan diperh inmgkan berapa yang diproduksi en ergy s urya, berapa yang dari PLN, sisanya in1 yang dibaya rkan. Setel ah informasi lengkap, Bambang mema ntapkan diri mulai memasang panel s urya di rumahnya. Setidaknya, butuh wakn1 e nam bulan untuk mengurus izin. Setelah itu baru dipasangi kWh Meter Exiim. Untuk proye k energi terbaruka nnya tersebut, Bambang telah menghabiskan sekitar US$ 1. 500 per kWp dengan kurs dolar masih sekitar Rp 10.500. Dengan bujet itu, ia membeli komponen dengan harga te rjangkau di pasar. Ia mengaku membatasi membeli peralatan impor demi menekan harga 25% lebih murah. "Kita kumpulkan uanguntuk membeli komponen utama dari Singapura yang impo rtirnya berasal dari C ina. Kalau komponen utama memangdari Singapura, tetapi yang lainnya lokal," katanya. Saat itu, para penjual peralatan surya dal am negeri juga masih berlangganan impor. Karena itulah, Bambang 2 MEI 2018 GATRA 67

RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI fileagi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasang instalasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI fileagi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasang instalasi

66 LAPORAN KHUSUS

PANEL SURYA

RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI

GATRA 2 MEI 2018

Perumahan di Jakarta yang menggunakan panel surya produksi ATW Solar

SEMAKIN TERJANGKAUNYA HARGA PANEL SURYA, MAKA SEHARUSNYA LEBIH MUDAH UNTUK BERALIH KE ENERGI YANG LEBIH RAMAH LINGKUNGAN. BUTUH PERLAKUAN ISTIMEWA MELALUI REGULASI AGAR MASYARAKAT MAU BERINVESTASI .

B agi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasang instalasi panel surya di rumahnya selama enam tahun terakhir. la mengaku telah berhemat80%

rata-rata penggunaan listriknya. Awalnya, Bambang tertarik soal manfaat energi

surya ini setelah browsingdi dunia maya. "Saya lihat secara teknologi dapat diterapkan. Saya kemudian cari apakah komponennya sudah tersed ia di Indonesia? Ternyata sudah, tinggal diimplementasikan panel suryanya secara bertahap," ujarnya kepada Aulia Putri P andamsari dari GATRApada Sabru, 14 April lalu.

Bermodal informasi terbaras itu, Bambang pun segera mengecek ke PLN tentang seluk beluk regulasi pemasangan. Unruk skala rumah tangga, masyarakat diizinkan memasang panel surya ya ng dipasang paralel dcngan PLN, maka meterannya diganti dengan jenis kWhMeter Exiim (ekspor - impor). Nanti setiap akhir bulan diperhinmgkan be rapa yang diproduksi energy surya, berapa yang dari PLN, sisanya in1 yang dibayarkan. Setelah informasi lengkap, Bambang memantapka n diri mulai memasang panel surya di rumahnya. Setidaknya, butuh wakn1 enam bulan untuk mengurus izin. Setelah itu baru dipasangi kWh Meter Exiim.

Untuk proyek energi terbarukannya tersebut, Bambang telah menghabiskan sekitar US$1.500 per kWp dengan kurs dolar masih sekitar Rp 10.500. Dengan bujet itu, ia membeli komponen dengan harga terjangkau di pasar. Ia mengaku membatasi membeli peralatan impor demi menekan harga 25% lebih murah. "Kita kumpulkan uanguntuk membeli komponen utama dari Singapura yang importirnya berasal dari C ina. Kalau komponen utama memangdari Singapura, tetapi yang lainnya lokal," katanya.

Saat itu, para penjual peralatan surya dalam negeri juga masih berlangganan impor. Karena itulah, Bambang

2 MEI 2018 GATRA

67

Page 2: RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI fileagi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasang instalasi

68 LAPORAN KHUSUS

m elanjut kan , lebih baik m e m esa n kompo nen terscbut dari luar negeri. Bagi PLN ketika itu, pehnggan pasca­bayar seperti Bambang hanya dikcnai sejumlah re kening minimum yang harus dibayar. "Walaupun Net atau pemakaian PLN kurang dari rekening minim um, ya kita usahakan jangan sampai terlalu besa r pasa ngnya karena masih harus bayar (rekening minimum)," Bambang menjelaskan.

kelesrarian lingkungan. Direktu r AT W Solar, sebua h

perusahaan pioner pe nyedia system listrik surya atap (rooftop solar PV system),Paulus Adi Wa hono, mcmbcnarkan bahwa panel surya kini makin terjangkau. H a rganya cuku p ekono mis, dengan return of investment6-7 tahun. Setelahnya, bisa menikmati listrik gratis dengan usia pakai panel surya mencapai 25 tahun.Jika d ihitung sebagai potensi, maka Indonesia

"Saat ini energi berbasis surya mencapai 14%. Setiap tahun terjadi pertumbuhan, walau

masih secara moderat." Rida Mulyana

Setela h memasang panel surya, Bambang hanya mem anfaat ka n listrik PLN sebesar 20%. Selebihnya, sebanyak 80% pasokan listriknya berasaldari energi matahari. Maka, sebanyak 20% tersebut merupakan re kening minimum, ya ng harus d ibayarkan mengikuti ketentuan yang diberikan PLN.

Dari total tagihan listrik sebulan yang sebesar Rp 1.300.000, Bambang mengaku hanya membayar sebesar Rp 300.000 saja. Misalnya, rata-ratasebelum pemakaian modul serta pemakaian lisrrik di rumah hampir sebesar 800 kWh yang dihasilkan dari renaga surya sebesar 600 kW h , maka yang d ibayarkan ke PLN cukupsebesarsisanya saja 200 kWh.

Pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber listrik memang scmakin d ilirik. Hemat dan tre n adalah kata kuncinya. Apalagi, perkemba ng<m tek nologi m embua t ha rga pane l surya makin rerjangkau. D i pasaran, kiri sudah berada pada kisaran U S$ ! per wattpeak (WP) atau sekitar US$ 1.000 per kilowatt peak (kWp).

Padaha l, jika d ibandingkan t iga tahu n lal u, harga panel surya masih relatif mahal, yakni sekitar USS 1.500 per kWp. Penurunan harganya sekitar 30% dalam t iga tahun. Dengan kondisi itu, bagi beberapa orang seperti Bambang, pa ne l surya menjad i pilihan tepat. Kare na selain he m at, juga menjaga

GATRA 2 MEI 2018

yang d ilewati gar is khatulisriwa, lanjur Paulus, sangat berlimpah energi matahari. Meskipun,energi yang dihasilkan berbeda riap wil ayah. "Secar a umum semua wilayah bisa. Tinggal dikalkulasi saja ada hirungannya," kara Paulus kepada GATRA.

Paulus menambahkan, energi surya punya keuntungan dari EBT lainnya. Pembangkit listrik tenaga surya paling cepat imple mentasinya d ibandingkan dengan yang lain, seperti georennal yang tidak cukup setahun. P anel surya dengan kapasitas I 00 megawatt, menurutnya, bisa dilakukan dalam enam bulan saja. Energi solar bisa total dimanfaatkan jika memiliki baterai penyimpan energi yang mengisi daya saat matahari terik dan digunakan ma lam hari. Masalahnya, kata Paulus, harga baterai jauh lebih mahal daripada biaya instalasi panel itu sendiri. "Balik modalnya bisa 30 tahunt katanya.

Nah, untuk in ,, ATW Solar, yang sudah ber tahun-tahun punya pasa r residensial (perumahan), komersial, dan industri, merasa terran rang unmk ekspansi kc industri. Tantangan terbesarnya, ke ba nya kan perusah aa n m enun tu t tingkat pengembal ian modal kurang dari lima rahun, bahkan kurang. Padahal bicara energi terbamkan, memang balik <modalnya t idak langsung. Namun ada § manfaat lain berupa intangible benefit yang bisa d ipertimbangkan. "Pasang solar paneldi industri artinya d ia sudah berkontribusi terhadap p engu ra n gan CO2," ia

mengungkapkan. - --------------

Pemasanganpanel surya untuk lampuPenerangan JalanUmum

Di du ni a internasional, ko nsep hijau bahkan sudah menjadi persyaratan. Korporasi yang me ngadopsi berhak mendapat berbagai insentif, misalnya d iskon bunga pinjaman atau insentif fiska l. Tak menghe rankan, banyak perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia menerapkan konsep ramah lingkungan di perusahaannya.

Sayangnya, pemberian insentif ini tidak berlaku di Indonesia. Kata Paulus, ini tantangan bagi pelaku industri E BT untu k mendorong pemer intah aga r memberikan insen tif bagi perusahaan­perusahaan loka I yang mengadopsi konsep hijau. Sementara in1, unm k residensial, tren pakai panel surya didorong faktor gaya hidup. Efisiensi (saving) bukan alasan utama. AT W mcndorong solar e nergi solar syste111 jadi gaya hidup. Ada klicn yang memasang karena temannya memasang panel surya. "Kita branding image-nya.J adi green, renewable with lifestyle. M erasa bisa berpatisipasi dalam pengurangan CO2, me njadi green compatriot," ia memaparkan.

PANEL SURYA

dengan lembaga keuangan ya ng siap mengucu rka n p injama n. Prosesnya memang t idak m udah ka re na energi terbarukan me rupakan produk baru. Akibatnya, bunga cicilan cukup besar karcna mempertimbangkan risiko.

K etua Asosiasi P abrikan Modul Surya Indo n esia (APAMSI), N ick N urrachman, juga melihat penggunaa n energi surya terapan di rumah tangga lumayan men ingkat. Dam paknya, kebutuhan tcrhadap produk panel surya ikut terdongkrak. Tapi itu tidak be rarti lamas membuat panel surya laris manis di pasaran.

Alasan pertam a, men uru t N ick, pcnggunaa n tcnaga surya sebc narnya dap at d i tc r a pkan u n tu k be r aga m keperluan. Mulai dari pembangkit listrik berskala besar misalnya pembangk.it listrik tenaga surya (PLTS) dan skala kecil seperti penerangan jalan , lampu surya untuk rumah, memasak, pompa air dan sebagian kecil lain nya.

"Energi surya punya keuntungan dari EBT lainnya. Pembangkit listrik tenaga surya paling cepat

implementasinya."

Paulus Adi Wahono

Berapa e fis iensi jika mem asang panel s urya? Paulus memberikan contoh. Saat ini, memasang listrik untuk 11 00-1 300 watt seki tar Rp 27-30 juta. Penghe matan nya sckitar R p I 00.000-Rp300.000 per bulan. ATW sudah berhinmg, harga awal in i akan balik modal sekitar tahun ketujuh. Tahun selanjutnya, h inmg-hitung menikmati listrik g ratis sampai tahun ke-25.

Untuk perawatan hampir tidak ada biaya. Maintenance-nya hanya dengan pembersihan . Biasanya tiga bulan sckali dibersihkan dengan air, disikat pakai sikat yang d irekomendasikan tidak terlalu keras/kasar, lalu dilap. l n1 Bisa dilakukan sendiri.

Aga r penggu naan panel surya semakin terjangkau, ATVV Solar tengah m enyiapkan skem a cici lan untuk perumahan. Pihaknya tengah berdiskusi

"Tren ini terjadi dalam skala besar. Yang saya maksud ada lah skala yang di aras 100 kilowatt atau sampai h itungan megawatt. Pasarnya selama in i dijual ke PLN atau d ipakai sendiri dengan cara diparalelkan ke PLN," kata N ick. U ntuk proyek skala besar seperti itu, kata N ick, panel surya dalam negeri tidak kompetitif dengan barang impor C ina yang lebi h mu ra h. Perbandingan harganya lebih mahal 20%-25%.

Apa pasal? Ya ng membuat panel surya lokal kalah bersaing dari Cina, karcna industri surya di Indonesia masih belum berkembang. Industri fotovolta ik d i C ina sudah lengkap dari hulu sampai ke hilir . "Misalnya tersed ia mineral berbentuk silika dan sudah diproduksi d i Cina. Mereka relah mampu mengolah mater i itu menjadi iugot (bahan baku) yang kemudian dibelah tipis-tipis seperti

2 MEI 2018 GATRA

69

Page 3: RAMAi-RAMAi BERINVESTASI ENERGI MATAHARI fileagi BambangSumaryo, 62 tahun, menggunakan energi matahari sebagai sumber listrik sama seperti berinvestasi. Bambang telah memasang instalasi

70 LAPORAN KHUSUS

Panel surya di gedung Pertamila RU IV Cilacap

wafer. Setelah itu diubah menjadi sel surya dan dirakit menjadi panel. D i Indonesia baru ada industri hilir," kat1 N ick.

W alhasil, walau pun pasarn ya meningkat, tapi produksi da lam negeri t idak bisa mengimbangi. Selam a ini , kata N ick, produk panel surya da lam n egeri penyerapannya ridak begicu baik. "Kebanyakan produksi APAMSI di gunakan untuk proyek berb as is an ggaran pe mer in tah , b aik pusat maupun pcmerintah daerah," katanya. Meskipun sudah ada aturan mcwajibkan penggunaan produk dalarn negeri, hal in1 belum maksimal.

P ersoa lan kedua m enya ngkut soal kapasitas produksi. Karena industri yang lebih berkembang, Cina mampu memproduksi panel surya Ciatas 10 hingga 20 gigawatt per tahun. Indonesia baru bisa memproduksi 500 megawatt per tahun . "Kemudian, di Indonesia masih terbilang sedik.it masyarakat yang memanfaatkan energy surya meski regulasi, material, dan skema bisnisnya sudah ada," kata ick.

Sekretaris j enderal Asosiasi E nergi Surya Indonesia (AESI), Arya Revidi, melihat tren penggunaan panel surya semakin meningkat setahun belakangan .

GATRA 2 MEI 2018

DPR sebagai UU lnisiacif DPR. Usulan kini masih tahap pembahasan dengan target sebelum 201 9 berakhir selesai dibahas.

To h, Dire ktur J endcral Encrgi Baru, Tcrbar ukan , dan Konscrvasi E nergi Kementerian Energi dan Sumber D aya M inera l (ESDM), Rida M.ulyana, m enyatakan bahwa hingga saat ini energi berbasis surya sudah mencapai 14% . Menurntnya, setiap tahun terjadi pe r tumbuhan, wa lau mas ih secara moderat n11nbuhnya. "D ari 23% target yang kita kejar," kata Rida ketika ditemui M . Egi Fadliansyah dari GATRA, seusa i rapat denga r pendapat dengan anggota Komisi VII di Kompleks DPR- RI, Senayan,Jakarta, Selasa sore lalu.

Sclanjutnya, kata Rida, panel surya mcmang ditujukan bagi desa-desa yang belum te rjangkau aliran listr ik PLN .

_ Sejauh ini, menurut Rida, masih terdapat 2.519 desa yang belum te rlistri ki oleh PLN. Sebab itu, pembangunan panel

Ada bebe rapa industri dalam neger i yang sudah mem asang pane l surya di pabriknya. Mereka ingin ada image ramah lingkungan.

Un tuk rcsidensia l banya k juga deve lo per yang punya keinginan serupa: membuat brand image ramah lingkungan. lni m enjadi satu tren. Pemicu lain ada lah harga modul surya yang semakin murah. Unruk 1.000 watt itu hanya Rp 15 juta rupiah. Apalagi mulai banyak pengembang properti yang memasang panel solar dalam unit-un it yang dijualnya, "Dipicu harga murah. Kedua ada beberapa pe rusahaan ingin image ramah lingkungan," katanya.

Asosiasi tengah bekerja keras aga r harga panel surya semakin terjangkau. Salah satu opsinya adalah menawarkan skema cicilan dengan bunga mu rah. Kai au ini berhasil, akan dipasarkan mela lui portal Gerakan N asional Sejuta Surya Atap agar menarik bagi masyarakat.

U ntuk regulasi, pemerinta h menurutnya masih belum serius. Ada kesa n m aj u mundur. Maka, asosiasi kini mengupaya kan adanya pembuatan Ranca ngan Undang Un dang E nergi Baru clan Terbarukan (R U U E BT). RUU sudah diusulkan melalui D ewan Perwakilan Daerah (DPD) yang diambil

surya tidak diperuntukkan bagi wilaya h perkotaan. Karena target Ditjen EBT, ia melanjutkan, mem bangun pane l surya yang difokuskan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil).

Meski begitu, ia tidak menyangkal bahwa ada pi hak yang keberatan ka lau membangun instalasi panel surya atau sumber energy rerbarukan lain dengan skema build-own-operate-transfer (BOOT) Skem a ini d in ilai dapat merugi kan pengusaha. P enerapan skema BOOT pada pembangkit liscrik yang dibangun pengembang listrik swasta diatur dalam Peratura n Mente ri ESDM Nomor 50/20 17 tentang P cmanfaatan Sumbcr E nergi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. D engan menerapkan skema BOOT, aset pembangkit listrik yang diban gun pengemban g swasta menjadi mil ik PT Perusahaan Listrik Negara (Perse ro) se telah kon t r ak berak.hir.

Masa kon t rak d iatu r dalam Peraturan Mentc ri ESDM N omor 10/2017. Disebutkan, maksimum masa koncrak berlaku 30 tahun setelah proyek beroperasi secara komersial. D ari sisi pemerintah, berdasarkan keputusan Msegala macam kekayaan alam yang ada di bumi Indonesia harus dikuasai o leh negara. Termasuk aset-aset kontrak juga hams di serahkan kepada negara.

SANDI KA PRIHATNALADAN PUTRI KARTIKA UTAMI

SKEMA PEMASANGAN PANELSURYAUNTUKRUMAH

Biaya pemasangan Rp15 juta-17 juta (belum termasukbiaya pasang ke PLN)

JURAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMAKAIAN PANEL SURYA : Pemakalan listrik sekitar :

BOO kWh Tenaga surya mampu menghasilkan :

600kWh Yang dibayar ke PLN cukup slsanya :

200kWh

KENDALAPANELSURYALOKAL

Saklar Panel AC

PANEL SUR YA

Sumber Energi Matahari

PV Inverter

Listrik

• Belum ada keberpihakan terhadap produk dalam negeri. Panel surya lokal bukan sebagaipilihanutama. Padahal dalam Perprespengadaan barang dan jasa, pemerintah diwajibkan memaksimalkan produk dalam negeri.Jika TKDN-nya di atas prod uktersebut menjadiwajib digunakan.

• Harga lebih mahal dibandingproduk c,na atau barang imporkaren d, Indonesia baru ada industn h,Ur saja• Kapasitas produksi dan penetrasi pasar masih rendah. Indonesia baru bisa memproduksi 500 megawatt per tahun, lebih rendah

dan Cina (10 -20 g,gawattl. Singapura (1,3 gigawatt), dan Malaysia 12 gigawatt).

2 MEI 2018 GATRA

71