2

Click here to load reader

RAHASIA LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL ... · i LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL GINJAL KRONIK (Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik- Studi Kasus Kontrol)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RAHASIA LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL ... · i LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL GINJAL KRONIK (Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik- Studi Kasus Kontrol)

i

LAPORAN PENELITIAN

STUDI KASUS KONTROL GAGAL GINJAL KRONIK

(Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik- Studi Kasus Kontrol)

Penyusun laporan:

dr. Delima, M.Kes dan Tim PGK

Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Jl. Percetakan Negara 29, Jakarta Pusat 10560 Tahun 2014

RAHASIA

Page 2: RAHASIA LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL ... · i LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS KONTROL GAGAL GINJAL KRONIK (Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik- Studi Kasus Kontrol)

xxi

Abstrak

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang semakin meningkat dan sering kali terdiagnosis pada stadium lanjut yang

memerlukan biaya besar. Beberapa kondisi dan perilaku diketahui sebagai faktor

risiko PGK namun selama ini data epidemiologi tentang hal ini di Indonesia belum

banyak.

Badan Litbang Kesehatan pada tahun 2014 melaksanakan penelitian kasus

kontrol 1:1 berpadanan jenis kelamin dengan 2 kelompok kontrol di 4 rumah sakit

(RS) pemerintah di DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan faktor

risiko PGK. Kasus dan kontrol RS dipilih secara konsekutif sedangkan kontrol

komunitas yang merupakan keluarga atau tetangga kasus yang tinggal satu

lingkungan dengan kasus minimal 3 tahun dipilih secara purposif. Sebanyak 429

kasus PGK dipilih dari pasien RS yang didiagnosis PGK oleh dokter yang merawat,

mengikuti kriteria KDIGO 2012, paling lama dalam 10 tahun terakhir. Sebanyak

429 kontrol di RS dan 240 kontrol komunitas memenuhi kriteria tidak PGK menurut

penilaian dokter dan atau hasil e-GFR ≥60ml/menit/1,73m2 dan urinalisis yang baik.

Pengumpulan data faktor risiko dilakukan dengan cara wawancara menggunakan

kuesioner terstruktur, pengukuran tekanan darah dengan tensimeter digital, dan

pemeriksaan HbA1C.

Hasil analisis menunjukkan riwayat pernah didiagnosis gangguan ginjal, minum

air putih ≤1000ml/hari, minum minuman bersoda, minuman berenergi ≥1x/hari,

umur yang semakin meningkat, riwayat PGK pada keluarga sedarah, batu ginjal,

hipertensi, diabetes melitus, serta minum jamu pegal linu atau pelangsing dengan

kisaran OR adjusted 1,56 hingga 9,37. Disimpulkan bahwa faktor risiko paling

dominan adalah pernah didiagnosis gangguan ginjal, diikuti kebiasaan minum air

putih ≤ 1000 ml/hari, dan konsumsi minuman bersoda ≥ 1x/hari.

Kata kunci: penyakit ginjal kronik, faktor risiko, kasus kontrol, rumah sakit