89
Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi ,ly r4p fd r# + # .dtr #r r# . ,3F #r r# dXb

r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi

,lyr4p

fdr#+

#.dtr

#rr#

.,3F

#rr#dXb

Page 2: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

i t,gr:4y

/d.ffir

3rtt?'1,u,*NohrVIk'trb'--fu

Page 3: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Landasan kamiPUSTAKA IBNU KATSIR

,

muslimin untukdinul Islam.

' Mengenalkan pd,ra uladan warisan itiiiidb ''

mereka kepada

kaum muslimin.

Page 4: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Ar-Radhi, Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad' I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad

Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari ; muraja'ah, TimPustaka Ibnu Katsir. - Cet .1. - Bogor : Pustaka Ibnu

Katsir, 7005.

Juclul asli : Arl-Du'aa' wal I'tikaafISBN 979-3956-t6-X

1. Puasa I. Judul.I II. Al-Atsari,Abu lhsan. III. Tim Pustaka

Ibnu Katsir;

297.7r5

Page 5: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

-ilgl4$ls rkellJudul AsIi

Ad-Du'aa wall'tilanfPenulis

Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad ar,RadhiPenerbit

Rabithah al-'Alam al-lslamiy,Makkah al-Mukarramah.

Cetakan Ketigar4t7 H, 1997 M

J udul dalam B ahas a Indonesia

I'tikafMenurut Sunnah yang Shahih

Penerjemah

Abu Ihsan al-AtsariMuraja'ah

Tim Pustaka Ibnu KatsirIlu str a si dnn D e s ain S anpulTim Pustaka Ibnu Katsir

Perwrbit

PUSTAKA IBNU KATSIRBogor

Cetakan PertamaRamadhan 1426H - Oktober 2005 M

E-mail: [email protected]'Website

: http ://ibnukatsir. com

Page 6: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

PENGANTAR PENERBIT

lo 1,. !.N ,o.o z. |.No .o .. .tN z o z \, . o. l, a.,

)_f J corat:*t1 WJ oJ-..-*.i cd)l-J-"->.Jl i!o , -,-o/ '9' o , -

lo/ ott o \

:r cUt^-el Otj.-, 'a o l:--Jil :-if J- olJ!

,{'€ :G x-"1t2:- ";,i l; x iri,'*,;-i',r:rt ,l lt-t ir' vt Jt,l'oi 3&i:J

t";;, t!* r1t;J ci i6t,Segala puji hany abagintt"h, kami memuji-

Ny", memohon pertolongan dan ampunan kepa-da-Nya, kami berlindung kepada Allah dari ke-jahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatankami. Barangsiap

^ y{LgAllah beri petunjuk, maka

tidak ada y arry dapat menyesatk ^rLny ̂

dan barang-siapa yangAllah sesatkan, maka tidak adayangdapat memberinya petunjuk.

Pengantar Penerbit v11

Page 7: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang ber-, hak diibadahi dengan benar kecuali Allah, tidak

ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanyaNabi Muhamm ad M, adalah hamba dan Rasul-Ny".

{@ oM&is*l'oi'ts" Hai orang-orang yang beriman, bertakualahkEada Allah dengan sebenar-benar takua he-

pada-Nya; dan janganlab sekali-kali kamu matimelainkan dalam keadaan beragama Islam. "(QS. Ali 'Imran: t02)

43.t-a3'E':;t 1 rfri 1 r-r'u-,ilt 4q V

,+lt ttJJi#i J.6il-qy

i( 'fttt Ll " ?';t'lt', -, 6-l;6(6y ti*:'#

"Hai sehalian manusia, bertah,ualah kepadaRabb-mu Yangtelah menciptakanmu dari diri

vlll Pengantar Penerbit

Page 8: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

yangsatu, dan daripadoryo Allab mmciptakanisterinya; dan daripada keduanya Allab /ne7r7'

perhembangbiakkan laki-laki dan perempuanydng banyak. Dan bertakwalab kepada Allahydng dengan (mempergunakan) Nama-Nyakamu saling merninta satu sa.rra lain, dan (pe-

libarakb) hubungan silaturahmi. SaungubnyaAllab seklu menjaga dan mmgawasimu. " (QS.

An-Nisaa': 1)

"S:,;i -;i cH €> fu*'\-F,fJ

E 'E'"

{€> w ta;; j$ ut ,'4i:," Hai orang-orang yang beriman, bertakanlahkamu kepada Allab dan ucapkanlah perkataan

yang benar, niscalta Alkh rnemperbaiki bagtmu

amalan-amalanmu dan mengampuni bagimudosa-dosamu. Dan barangsiapa nxentaati Allabdan Rasul-Nyo, rnaka sesungguhnya ia telabmendapat kemenangan yd.ng besar. " (QS. Al-Ahzab:70-71)

ij;s ^i

lrif:i 1r-r; 'u-fr 6{ F

"r* "*"4lJ I

Pengantar Penerbit

Page 9: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Amma ba'du:

q'4t';'J,,lt Ltf .i-'rair G:.t>i c$

'1.7.o I oucrirj-r-.... ,;\i ?'J 'M, -u^ 1'',r6a t $zz ' a t $ o , - a t

,y: ,oJ\-e aL+ .f : c<r\ tE ,)S':I / /,

,6t ,; ^lY*"Sesunggu hny aperkataan y

^ig p^Iiig"b"n,

adalah Kitabullih dan sebaik-baik petunjukadalah petunjuk Nabi Muhamm^d M, sejelek-j elek perk ar a adalah yang diada-adakan,

- setiap

y ^ng

diada-adak an adalah bid' ah, setiap bid' ah

itu sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnyadi Neraka."I'tikaf merupakan salah satu amalan di bulan

Ramadhan yang biasa dilakukan Nabi #, khusus-

nya sepuluh hari terakhir di bulan tersebut. Be-

liau juga pernah melakukannya di awal-awal bu-Ian Syawwal karena satu dan lain hal.

Tujuan dari i'tikaf itu sendiri tiada lain sebagai

ibadah'kepada Allah dan mencari Lailatul Qadarpada sepuluh hari terakhir di buian Ramadhan,malam-yang lebih baik daripada seribu bulan.Sungguh tn"tu usaha yang mudah-mudahan Allahrrlnd*hk"tt bagi seorang muslim yang mengingin-kan kebaikan dan pahalay^ngbesar.

Pengantar Penerbit

Page 10: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Dengan alasan perlunya wac na khusus me-, ngenai pembahasan i'tikaf bersama beberapa per-

masalahan yang ada di dalamnya, maka kamimenerbitkan satu buku yang berjudul "I'tikafMenurut Sunnah yar;rg Shahih'Buku ini kamiterjemahkan dari salah satu bab padakitab ad-Dw'dA' wal I'tikaaf,karya Syaikh Samir bin Ja-mil bin Ahmad ar-Radhi. Bab tersebut berjudulal-I'tikaaf

Buku ini insya Allah akan memuaskan hatipembaca karena dalam membahas masaiah-ma-salah y^ng berkenaan dengan i'tikaf disertai de-ngan dalil-dalil y^ngkuat dan kesimpulan yangmencerahkan pemikiran. Mengapa demikian?Karena dalam membahas satu pembahasany^ngterdapat banyak perbedaan pendapat daiparaulama, beliau memaparkan terlebih dahulu pen-dapat dari masing-masing ulama, lalu membawa-kan dalil-dahlyangmereka pakai. Kemudian be-liau meninjau hadits-hadits tersebut apakah sha-

hih atau tidak dan beliau meninjau lagi pendapatdari ulama tersebut sehingga melahirkan kesim-pulan y ang menenteramkan hati.

Demikianlah sedikit gambaran mengenaimetode penulis dalam membahas permasalahan-pe.rmasalahan i'tikaf ini. Mudah-mudahan siapasq^ yang rngrn menunaikan i'tikaf dan berburuLailatul Qadar dapat menjadikan buku ini sebagai

Pengantar Penerbit

Page 11: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

panduan dan membawanya ketika beri'tikaf se-

, hingga bila terjadi masalah seputar i'tikaf, ia daparlangsung menyelesaikannya dengan membacabuku ini.

Akhirnya kepada Allahlah kami memohonagar usaha ini dijadikan amal shalih dan sebagaipartisipasi kecil dalam meluruskan pemah^m ntentang keislaman. Shalawat dan salam selalutercurah kepada Nabi Muhamm ad M besertakeluargan y

^, p ar

^ S ahab atny a, dan oran g-orang

ymLgmengikuti mereka dengan baik hinggahariAkhir.

Bogor,

Ramadhan 1426HOktober 2005 M

Penerbit

PUSTAKA IBNU KATSIR

x11 Pengantar Penerbit

Page 12: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT ......... viiDAFTAR ISI ........ ... xiiiMUQADDIMAH 7

Pengertian I'tikaf I

Bab IHUKUM I'TIKAF DAN DALIL.DALTLNYA ...............:....... 7

Pembabasan PertamaPembagian I'tikaf dan Keutamaanflya .... 8

I. Pembagian I'tikaf ................. 8

II. Keutamaan I'tikaf ................. 8

Perrzbahasan KeduaHadits-Hadits Shahih yang MencantumkanTentang I'tikaf Rasulullah ffi ...... 10

Pembabasan KetigaSyarat-syarat I'tikaf ........... 13

Daftar Isi xl11

Page 13: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

1. Beragamalslam 13

2. Berakal 1,4

3. Mwmayyiz 1'4

4. Suci ....... t5

5. Niat ....... 1.5

Pembahasan KeenzpatTempat-Tempat yang Boleh DilakukanI'tikaf di Dalamnya ........ bPembahasan KelimaDalil-Dalil yang Dipegang Para Fuqaha'Dalam Menentukan Tempat I'tikaf ........ 18

Pembahasan KeenamKetentuan'Vaktu I'tikaf yan;g DapatDilaksanakan ........ 22

Pembahasan KetujuhDalil-Dalil yang Mencantumkan TentangBatas Vaktu yang Dapat DilaksanakanDalam Pelaksanaan I'tikaf :...................... 23

Pembahasan KedelapanRukun dan Syarat Sah I'tikaf .. 26

Penzbah asan KesembilanSyarat Berpuasa bagi Orang yang I'tikaf .... 28

Dalil-dalil yang mencantumkan syaratberpuasa untuk i'tikaf 29

xrv Daftar Isi

Page 14: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Bab IIKELUAR DARI TEMPAT I'TIKAF,HUKUM-HUKI.IM DAN SYARAT-SYARATNYAPembahasan PertamaKeluar yang Sepakat Dibolehkan danTidakMembatalkan I'tikaf ...........

Dalil-dalil hukum di atas

Perr-tbahasan KeduaKeluar Masfid yang Hukumnya MasihDiperselisihkanDalil-dalil hukum di atas

Pembabasan KetigaHukum I'tikaf NadzarPenzbahasan KeenzpatSyarat yang Ditentukan oleh Orang yangSedang I'tikaf Itu Sendiri ............

Pembabasan KelinzaAktifitas di Tempat I'tikafPembabasan KeenamHukum-Hukum LainnyaPeringatan untuk Para'Vanita Muslimah ............

DAFTAR PUSTAKA

43

44

46

48

5I

58

59

60

64

70

73

Daftar Isi

Page 15: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

MUQADDIMAHO

Pengertian I'tikaf

1. I'tikaf dari segi bahasa bermakna menetappada sesuatu atau menghabiskan waktu untukies.r"t.r atau dengan bahasa sekarang disebut at'tafarrugh labu (mencurahkan waktu untuknya).

Tashrifny a dari '-',t::" -'.;5G (huruf kaf bolehdidbammahkan dan boleh juga dikasrahkan),"*SCJ -'-l&it - |.se2. I'tikaf ,rr.nrr* syari'at b'i:rmakna: menetaP-

nya seorang muslim yangberakal dan baligh didalam satu masjid dengan niat i'tikaf untuk waktutertentu, sebagaimana akan datang rinciannya,insya Allah.

Dalam beberapa ayat al-Qur-an al-Karim ter-cantum kata i'tikaf yang menunjukkan satu arti,

o ludul ini dari penerbit.

Muqaddimab

Page 16: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

yaitu menetap pada sesuatu atau menghabiskan'waktu untuknya.

Allah \i& berfirman:

-- i -.--^t*\ JL trL<:";r' Jb iiG. b'/

v -r - u d{@t

"...Maka setelah mereka sampai kepada suatukaunl yang tetap menyembah berhak rnereka... "

(QS. Al-A'raaf:137)Altah \H berfirman tentang ucapan Nabi

Musa il@ kepada Samiri:

-. d4

4b.tL 6. 4l U,ait F/- / .Y , V b

((@) kes=,''...Libatlah twbanmu itu yang kamu tetap /r'te-

nyembabnya... (QS. Thaahaa: 97)

Firman Allah W tentang ucaPan IbrahimdW'

{@sr;*:J;.t:tJi ?y G -y?-t y\.-lt! it *

a*i 41Muqaddimah

Page 17: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

"(Ingatlah), ketika lbrabim berkata kepadabapaknya dan kauntnya, 'Patung-patung apa-kah ini yang kam.u tekun beribadah kepada-nya?"' (QS. A1-A nbiyaa' : 52)

Firman Allah \iH tentang ucapan Bani Israil:

e..i E'""<* rit'/* Cl;,sb{@,i"iu1

"Mereka mmjaruab, 'Kami akan taap nlenyern-bab patung anak lembu ini, hingga Mwsa kem-bali kepada kami.'" (QS. Thaahaa:9I)Adapun yang tercantum dalam al-Qur-an

al-Karim dengan lafazh i'tikaf dengan maknasyar'i yakni menetap di dalam masjid, sebagai-mana Firman Allah \ip kepada Ibrahim danIsmail D4:

3,s<Iir'w,WGWoi F

{6)Hiplit"... Bersibk anlah rumab-Ku untuk o/ang-orangyang taraaf, yang i'tikaf, ydng rwku' dan yangsujwd... (QS. A1-Baqarahz I25)

Muqaddimab

Page 18: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Firman Allah \H kepada kaum mukminin' tentang adab dan syarat-syarat i'tikaf:

ct;,* Ais:i^',ri v; xD12

{ @ ':-'->'il"...!anganlah kamu campuri mereka itw (isteri-

isterimw), sedang kamu beri'tikaf dalam mas-

jid...' (QS. A1-B aqarah: t87)

Firman Allah \H tentangMasjidil Haram:

4'r+;\ \:l 6.4i.,1;

d2,,tJ

ce;ljl lfFl(- qz

)Qtr r-3.

u,-(t;'A+

'...Masjidil Haram yang telah Kami jadikanuntuk.'sernud manusia, baik yang bermuk'irndi sitw rnaupun di padang pasir--. " (QS. Al-Hajj:2s)Dikatakan bahwa maksud dariMasjidil Haram

adalah kota Makkah dan maksud dari'Aakif ada-

lah orang-orang y^ngbertemP-at tinggal di kotaMakkah. Adapun maksud al-baad Yyy't orang-orarLg y^ngdaiang dari negeri-negeri lain, kemu-dian-klmbali ke negerinyi, zaallaahu a'lam.

G4IS,

Muqaddimab

Page 19: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari
Page 20: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Bab I

HUKUM I'TIKAF DANDALIL-DALILNYA

I'tikaf adalah Sunnah yang disyari'atkan ber-dasarkan beberapa jenis dalil:

l. Berdasarkan al-Qur-an al-Karim, sebagaimana

y^ngtelah kami sebutkan.

2. Perkataan dan perbuatan Rasulullah M-, se-

bagaiman^ yang akan disebutkan dalam be-

berapa hadits, insya Allah.

3. Perbuatan isteri-isteri Nabi #E; durperbuatansebagian dari Sahabat beliau #b..

4. IJmat yangterdahulu hingga sekarang tet^P

mengikuti petunjuk beliau tersebut.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 7

Page 21: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pembahasan Pertama

Pembagian I' tik af. dan Keutarnaanny a

I. Pembagian I'tikafSebagian ulama membagi hukum i'tikaf men-

jadi tiga bagian:

1. \flajib, seperti i'tikaf karena berladzar.2. Sunnah mu-akkad, yakni i'tikaf pada bulan

Ramadhan khususnya pada sepuluh hari ter-akhir.

3. Sunnah y^ngboleh dilakukan, yakni i'tikafyang dilakukan pada hari-hari lain.

II. Keutamaan I'tikafMengenai keutamaan i'tikaf tidak terdapat

hadits y^ng dapar naik kepada derapt shahih.Hanya saja hukumnya jelas dan sudah disepakatioleh para ulama bahwa hukumnyaadaJahsunnahy{Lgselalu dilaksanakan Rasulullah M pada bu-lan Ramadhan. Hanya saja tercantum dalam ha-

dits bahwa beliau pernah i'tikaf pada bulan Syaw-wal sebagaimana yang akan disebutkan.

Adapun hadits Rasulullah M, y^ng menjelas-kan tentang fadhilah i'tikaf memiliki sanad y^ngdha'if dan yang termasyhur adalah dua haditssebagai berikut:

Bab I: Hukum llikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 22: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

1. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu'Abbas a!M, bahw asarLy a Nabi M, bersabda:

- t 7 .o Jz ' ,4., , ./o. t /.oto,/

- a) 4;-->-.t-.J .:;r-tJt .-.as\ry .-j5..:r^Jl

,a? -,A\ J,k,>c;Jl"Orang yangberiltik"f ,.rt.rrri dj p.rb.r"-tan dosa dan pahalanya terus mengalir sepertipahala orang yxLgmengamalkan seluruh ke-baikan."1

2. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari al-Husainbin 'Ali qHF,, bahwasarnya Nabi M pernahbersabda:

€t:fr'a{*r,o//o t /

. '*l *-9 c-L)- J J

"Barangsiapa beri'tikaf pada sepuluh haribulan Ramadhan berarti sama seperti melak-sanakan haji dan 'umrah sebanyak dua kali."2

Tidak boleh berhujjah dengan kedua haditsini karena keduanya bukan hadits shahih.

I Fm.. Ibnu Majah (/567, no. 1/81). Syaikh Muhammad'Ab-dul Baqi berkata, "Sanadnya dha'if."

2 Al-Muttajir Raabih,h .27t, hadits no. 67.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 9

J6",

Page 23: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pembahdsan Kedua

Hadits-Hadits Shahih yangMencantumkan Tentang I'tikaf

Rasulullah M,

Banyak hadits-hadits shahih yang mencan-tumkan tentang adanya i'tikaf, antara lain1. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim

dari 'Aisyah @i:' bahwa ia berkata, "Nabi#- melakukan i'tikat pada sepuluh hari ter-akhir di bulan Ramadhan hingga Allah me-wafatkan beliau. Kemudian aku melakukani'tikaf setelah beliau."3

2. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Abu Dawuddan Ibnu Majah dari Abu Hurairah Qts ,brh-wasanya ia berkata, "Rasulullah ffi melaku-kan i'tikaf sepuluh hari terakhir di setiapbulan Ramadhan. Pada t"hr.t beliau diwafai-kan, beliau i'tikaf selama dua puluh hari."a

3. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim danat-Tirmidzi dari 'Aisyah W , bahwa ia ber-

Fat-hul Baari IY/271), bab I'tikaaf (no.2026), Muslim Srtr/66) dan halaman setelahnya.

Fat-bul Baari IY/284), bab I'tikaaf (no. 2044), Abu DawudUI/338, no.2353), dan Ibnu Majah 0./562, no. 1769).

10 Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 24: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

kata, "Nabi E melakukan i'tikaf pada sepuluhakhir di bulan Ramadhan dan bersabda:

JG) t ;ts\t h)t € :-tAt t) b";'Carilah toito*t rod,orp"d" r"p.rluh malamterakhir pada bulan Ramadhafl."'S

4. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslimdari'Aisy ah tQp-', bahwasa nya .ia berkata:

'* ;r1\i ;-:r';;t ti 0ttoJz z

o r 'j,o

twU'4z z

'a 9z

oiJ L-lt'Jika masuk sepuluh hari terakhir, Nabi ffimengencangkan ikat pingg angny a, menghi-dupkan malam dan membangunkan isteri-isterinya."

Arti mengencangkan ikat pinggangnya ada-lah menjauhi isteri-isterinya (dari menggauli me-reka), sebagai ungkapan bahwa beliau melaku-kan i'tikaf.5. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim

dan selain keduanya dari Abu Sa'id al-Khudri

$-' , ia berkata, "Bahwasanya Rasulullah M.

5 HR. At-Tirmidzi (II/144, no.789), Fat-bul Baari (Y/259,no.2O2), Muslim sama seperti hadits yang panjang dari AbuSa'id al-Khudrt &' . Dan dari hadits'Aisyah ,€ri, .

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 11

Page 25: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Pertalr'adi bulan Ramadhan, kemudian beliau ber-i'tikaf pada sepuluh hari pertengahan @ufanRamadhan) di satu kemah yangberasal darinegara Turki yangpintunya berwarna hiiau.LaIu beliau menyingkap pintu hijau tersebutdan mengeluarkan kep,alanyadari dalam ke-mah seraya bersabda kepada orang-orang:

at

uil,t

t'I

jl

zz 4

cafUt oi6,!

L,t lil.i" o 1

^\, ,----'\

Fii'J"s\i p)l-lt/40o

,J .-U-1"jVt '*)li'p,t'\:r\i g)r . ,t !,

./ t-6.,)

. . /,//o /,-rxt:

'sesunggu hny aaku melakrrk"tt i'tikaf padasepuluh-hari pertama untuk mencari malamini (ailatul qadar). Kemudian aku melakukani'tikaf pada sepuluh malam pertengahan bu-lan, lalu aku didatangi seseorangy{Lgmenga-takan kepadaku bahwa kilatul qadar adapadasepuluh malam terakhir. Barangsiapa-di a7'tara kalian yang ingin melakukan i'tikaf, makalakukanlah!'Lalu orang-orang pun ikut ber-i'tikaf bersama beliau."6

6 Lafiazh hadits ini diambil dari riwayat Muslim ffm/61) juga

tercantum dalam kitab Fat-bul Baari (Y/259).

t2 Bab I: Hukutn I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 26: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Diriwayatkan oleh Ibnu Rusyd 4:sy", "Tidakada amal shalih yangpaling sedikit dikerjakanoleh para Salafush Sh;[h terdahulu selain i'tikaf.Karena amalan i'tikaf sangat berat dan tidak ada

perbedaan ^ntara

siang dan malamnya. Pg. blrangslapa yangmasuk ke dalam amalan i'tikaf,m"li" ii harus melaksanak^nnya sesuai denganketentuan syaratnya dan terkadang adayangti-dak memenuhi syar^t tersebut. Itulah sebabnyaMalik gF tidak menyukai amalan ini."7

Pembahasan Ketiga

Syarat-S yarat I'tikaf

Parafuqaha' (ulama fiqih) menyebutkan be-

berapa syara-t sah i'tikaf. Di antara syarat tersebutadalah:

1. Berugama Islam

Berdasarkan Firman Allah \H:

i;V:Jt; u,fifi 3z; frr;lb7 Muqaddimaat, haJ,. I93 karya Ibnu l"ty,d, sebagaimana yang

disebutkan oleh al-Kandahlawi dalam kitabnya Aujizul Ma'saalik (Y/196) dan Fat'hulJalill (I/163).

Bab I: Huhum Itikaf dan Dalil'Dalilnya 13

Page 27: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

tiali jvs i;I:di ?"is ;{r &|b

{@ ,fitrtFas" Hanyalah y ang nTeftTakmurk an masj id-rnasj idAllah inlah orang-orang yang beriman kepada

Allah dan hari kemudian serta tetap rnendiri-kan sbalat, menunaikan zakat dair tidak akut(kepada siapa pwn) selain kepada Allab. " (QS.At-Taubah: 18)

2. BerakalSebab or^ng y^ng tidak berakal tidak terbe-

bani hukum syari'at.

3. Mwmayyiz

Berarti i'tikaf tidak sah jika dilakukan olehanak kecil yarLg belum mumayyiz.Paraulamaberselisih pendapat tentang umur mumayyiz.Hanya sqa y^ng paling shahih ialah umur n'tu-

mayyiz tidak memiliki batas tertentu. Hal itudiseb abka n adany a perb edaan kondisi seseo ran g

dengan orang lain. Namun jika ia sudah menge-tahui arti dan maksud keraatanberarti ia dikate-gorikan sudah memasuki umur mumayyiz. Bia-sanya umur ini lebih kurang sekitar

^rLt^r^7 sam-

pai 9 tahun.

t4 Bab I: Hukam I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 28: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

4. Suci

Yakni seseorang harus suci ketika memulaii'tikaf. Oleh karen" itu, i'tikaf tidak sah jika di-lakukan oleh seorangy^ngsedang junub, haidatau nifas.

5. NiatNiat merupakan asas suatu amalan berdasar-

kan sabda Rasulullah ffi:

.6; " f /,

"l<.d, :6r,ir;1r rir

"sesungguhnya setiap amalan itu berdasar-kan niat dan setiap amalan seseorang itu ter-gantung dengan

^p^ yangia niatkan."

Hadits shahih diriwayatkan oleh al-Bukharidan Muslim.

Pembahasa.n Keempat

Tempat-Tempat yang BolehDilakukan I'tikaf di Dalamnya

Para ulama memiliki empat pendapat:

Bab I: Hukum Itikaf dan Dalil-Dalilnya 15

Page 29: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

L

2.

:

Boleh melakukan i'tikaf di semua masjid ber-

dasarkan keumuma n lafazh. Ini pendapatMalik, asy-Syafi'i, dan Dawud.8

I'tikaf hanya boleh dilakukan di masjid-masj idyangdi dalamnya didirikan shalat wajib yangiima *aktu dan didirikan shalat berjama'ah.Ini pendap ar y^ngdiriwayatkan dari Ahmaddan-Abu Hanifah.e Selain itu i'tikaf juga di-lakukan oleh orang-orang yang diwajibkanuntuk melaksanakan shalat berjama'ah. De-mikian pendapat Sayyidina'Ali bin Abi Tha-lib, 'Urwah, Ibnu 'Abbas, al-Hasan, dan az-

Zuhri 'M".I'tikaf hany a boleh dilakukan di masjid-masjidjaml' y^ngdidirikan shalat Jum'at di dalam-'nya.Madzhab

asy-Sya{i, iyyah dan Hanbaliberpendapat hal ini sunnah, agar orangy^ngsedang i'tikaf tidak harus meninggalkan tem-pat i'iikafnya di saat heqdak mengerjakanshalat Jum'at.I'tikaf hanya boleh dilakukan di tiga masjidsaja dan untuk mencapainyahanya menem-

3.

4.

Aujizul Masaalik N /2010) dan halaman setelahnya. Majrnuu'Imam an-Nauazai (7/413) dan Nailul Authaar [I/410).Kasyful Qanaa' @,/4lO) Haasyryah lbni Abtlin wal Mabsuuth,

hal. 119, Syarh Fat-bul Qadiir,h .294, Nailul Autbaar QY/3s8).

16 Bab Iz Hakum ltikaf dan Dalil'Dalilnya

Page 30: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

puh perjalanan. Yaitu Masjidil Haram, Mas-jid Nabawi dan Masjidil Aqsha. Ini adalahpendapat Hrdzaifah 1B dan Sa'id bin Mu-sayyib.t0 Sayangnya pendapat ini tertolakdengan dalil yang lain.

Terdapat pendapat lain, yakni pendapat ImamAbu Hanifah bahwa i'tikaf boleh dilakukan olehseorang wanita di mushallayangada di rumahnya.Oleh karena itu, sebagian orang-orang bermadz'hab Hanafi membatasi i'tikaf wanita harrya bolehdi rumahnya saja. Pendapat ini masih banyakdiperselisihkan dalam madzhab.ll Ini adalah satupendapat, walaupun banyak orang-orang yangmengamalkan pendapat ini, tetapi banyak dalilyang berseberangan dengannya.

ra Nailul Authaar (V/363), Mushannaf 'Abdirrazzaq, hal. 346dan halaman setelahnya.

rr Asy-Syaukani membahas secara parlang lebar tentang pen-dapat sebagian Hanafiyyah dan pendapat Muhammad'IJmarbin tubabah al-Makki dalam kitab Nailul Aurhaar. Jika Andamau silahkan baca. Demikian juga dalam Mushannaf Abdur-razzaq gV /346) dan halaman setelahnya yang dinisbatkankepada Mujahid bahwa ia melakukan i'tikaf di temPat manasaji, jika ia ingin, ia i'tikaf di rumahnya. Hanya saja ia tidakmelaksanakan shalat kecuali dengan berjama'ah. Demikianjuga dinukil dari asy-Sya'bi diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaqdalam kitab Mushannafnya dengan sanad yang di dalamnyaterdapat seorang rawi yang rnajhul.Ibnu Hazm menisbatkanpendapat ini kepada Ibrahim an-Nakha-i. Lthatkitab al-Muhallaa'(V/193) dan halaman setelahnya masalah no. 633.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 17

Page 31: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pembahasdn Kelima

Dalil-Dalil yang DipegangPara Fuqaha' Dalam Menentukan

Tempat I'tikaf

1. Allah \99 berfirman:

c -ork* ;Lis ::^t;ra 'ts f(r@"".---of

"Janganlah kamu campuri m.ereka itu, sedangkamu beri'tikaf dalam masjid-masjid. " (QS.Al-Baqarah: 1,87)

Ayat di atas mencantumkan kata masjid-mas-jid secara mutlak dan tidak terkait dengan kri-teria apa pun. Hal ini jika dilihat dari sisi ke-umuman Iafazh masjid. Dari sisi lain, seandunyai'tikaf itu sah dilakukan di selain masjid, tentunyatidak ada pengkhususan haramnya orang yangsedang i'tikaf melakukan hubungan suami isteridi dalam masjid dan tentunyahal itu menjadipenentuan hukum i'tikaf secara mutlak.2. Hadits Juwaibir yakni Jabir bin Sa'id al-Azdidari adh-Dhahhak yakni Ibnu Mazahim al-Hilali

18 Babl: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 32: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

dari Htdzaifah Ibnul Yaman' beliau bersabda:

.-; .-rr5*iVU

-&b dari Nabi #-,,

?rlrL',tiet'l J-il y

"Setiap masjid y^ngmemiliki muadzin danimam, maka dibolehkan melakukan i'tikafdi sana."

Hadits riwayat ad-Daraquthni dan ia berkata,"Adh-Dhahhak tidak mendengar hadits ini dariHwdzaifah. " An-Nawawi berkata,'Juwaib ir ada-lah seorang perawi yangdha'if menurut kesepa-katan ahli hadits. Dengan demikian hadits inidha'if tidak sah dijadikan sebagaihujjah;'I2

12 Ad-Daraquthni (ILl200, no. 9), bab L'tikaaf, Muhaqqiq kinbal-Majrnuu', Syaikh Muthi'i berkata pada ffI/+I3) yang isinyabahwa Juwaibir merupakan bentuk tasbgbir dari Jabir dan

Jabir ini adalah Sa'id al-Azdi Abu Qasim al-Balkhi, datangke Kufah, perawi buk:u Tafsiir.Ia adalah seorang perawi yangsangat dha'if. Demikian kesimpulan dari Ibnu Hajar dalamkitabnya at-Taqriib. Adapun adh-Dhahhak adalah Ibnu Ma-zahim al-Hilali. Ia banyak meriwayatkan hadits mursal. Iameriwayatkan hadits dari Ibnu'Abbas, Hudzaifah, dan Sa-

habat lainnya. Vafat setelah tahun 100 Hijriyah. Dari nama-nya dapat diketahui bahwa ayahnya seorang yang beragamaYahudi. Ibnu Hazm berkata,'Juwaibir perawi yang binasa

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 19

Page 33: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

3. Hadits Hwdzaifah Ibnul Yaman €F bahwa

ia mendatangi Ibnu Mas'ud €5 lalu berkata,"Tidakkah Anda merasa heran melihat or^ng'o ran g y

^ng mel aks an akan i' tik af. antat a rumah-

m.t d"n t"-"h al-Asy'ari (Abu Musa)?" 'Abdullah

bin Mas'ud berkata, "Mungkin mereka yang be-

nar dan Anda y^ngsalah." H,tdzaifah berkata,"Aku tidak peduli apakah aku beri'tikaf di tem-

pat tersebrrt "t"r.t

di pasar \alial-irii..Yang.jelastah*" i'tikaf itu hanya boleh dilakukan di tigamasjid: Masjidil Haram, Masjidil Nabawi Madi-nah dan Masjid Aqsha."

Seorang Tabi'in terkenal Ibrahim an-Nakha-i

'aiW berkat", "S"p"ttinya mereka adalah orang-

orang y^ngsed"ng melakukan i'tikaf di masjidb"r"idi kola Kufah. Kemudian Hudzaifah meng-

kritik amalan mereka tersebut-"

Dalam riwayat lain dari'Abdullah bin Mas-

'ud €5 , beliau berkata, "Mungkin mereka yang

b"n"idan Anda y^ngkeliru. Mereka y^ngmasihhafal seme ntar^Anda sudah 1upa."13

sedang adh-Dhahhak perawi dha'if dan ia tidak pernah ber-

,.-t, d.ng^r, Hudzaifah qeis .' Lihat al-Muhallaa (V/196)'13 Mushannaf 'Abdinazzaq (/348, no. 8014, 8016), dan al'Mu-

hallaa, karya Ibnu Hazm (V/194). Al-Hafizh al-Haitsami

berkata dalam kitab Majma'uz Zazaaa'idnya dari hadits Hu-

Bab I: Hukum I'tihaf dan Dalil-Dalilnya

Page 34: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

KesimpulanI'tikaf boleh dilakukan di masjid manapun,

baik berupa masjid maupun mushalla, sebab se-

mua ini termasuk keumumanlafazh. Terkecualimushalla y^ngterdapat di dalam rumah. Sebabjenis mushalla ini sama seperti ru^nganlainyangterdapat di dalam rumah. Oleh karena itu, hu-kumnya juga sama seperti hukum ruangan lain-nya. Dengan tidak mengurangi rasa hormat ke-pada Imam Abu Hanrfahyangmerupakan imambesar dan puncak pimpinan madzhab Hanafi,namun karena adanya dalil, pendapat beliau ti-dak dapat diambil. Sebab paling tidak makruhhukumnya (dengan syarat tertentu yang insyaAllab akan kami jelaskan) seorang wanita i'tikafdi masjid, namun bukan berarti mereka diboleh-kan i'tikaf di rumah.

Disunnahkan i'tikaf di masjid jami' jika di-khawatirkan oran g y^ng i'tikaf terluput darimelaksanakan shalat Jum'at. Sehingga apabila iai'tikaf di masjid jami', ia tidak harus meninggalkantempat i'tikafnya. Terkecuali apabila dapat me-nimbulkan kesulitan yang lebih besar dan ia me-miliki udzur untuk i'tikaf di masjid jami'. Sepeni

dzaifah, "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab al-Kabiir dan semua perawinya shahih."

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 2l

Page 35: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

"

tempat tersebut dekat dengan tempat isterinyayang sedang sakit atau ada perasaarl takut. Dengandemikian ia boleh keluar hanya untuk melaksa-nakan shalat Jum'at saja, sebagaimana yang akankami jelaskan nanti, insya Allah.

I.

2.

Pen-tbahasan Keenam

Ketentuan \il/aktu I'tikaf yangDapat Dilaksanakan

Para fuqaha' memiliki tiga pendapat:

Boleh melaksanakan i'tikaf walau dalam jang-

ka waktu yang singkat, baik siang maupunmalam. Ini adalah pendapat Jumhur ulama,asy-Syafi'i, Ahmad, Dawud dan diriwayatkandari Abu Hanifah, Muhammad dan murid-muridnya untuk i'tikaf dunnah. Demikianpendapat madzhab Hanafi.

Paling sedikit dua puluh empat jam menurutpendapat Abu Hanifah. Satu hari satu malammenurut pendapat Malik. Hanya saja merekaberdua mensyaratkan oran g yang beri'tikafharus orang-oran g y^ng melaksanakan puasa.Tentunya hal ini berkaitan dengan tempowaktu satu hari satu malam.

7"t Bab l: Hukum I'tihaf dan Dalil-Dalilnya

Page 36: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

3. I'tikaf dapat dikatakan sah walaupun hanyasekedar melintas di dalam masjid.

Perbedaan pendapat ini muncul disebabkantidak adanya nash yang jelas dari Nabi ffi at'audari salah seorang Sahabat yang menentukan ba-tasan minimal waktu i'tikaf. Pendapat-pendapatini hanya diambil dari kesimpulan h"k"* b"b"-rapa nash atau dari

^pa y^ng mereka fahami dari

nash tersebut.

Pembahasan Ketujwh

Dalil- D alil y ang MencantumkanTentang Batas '$/aktu yangDapat Dilaksanakan Dalam

Pelaksalnaaln I'tikaf

L. Diriwayatkan dari 'Atha' dari Ya'la bin Umay-yrh 4W bahwasanya ia berkata, "Aku pernahberdiam di dalam masjid selama beberapasaatlo dan hal itu tidak aku lakukan kecuali

ra Beberapa saat pada zarnart para fuqaha' bukanlah sebagaimana

maksud waktu (am) menurut ahli falak yakni salah satubagian dari 24 jam. Maksud mereka dengan beberapa saat

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 23

Page 37: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

2.

hanyauntuk melakukan i'tikaf." 'Atha' ber-

kata, "Menurutku Shafwan bin Ya'la y^ngtelah menceritakannya kepadaku. "15

'IJmar bin al-Khaththab $' pernah berna-

dzar untuk melakukan i'tikaf di Masjidil Ha-ram selama satu hari. Lalu Nabi M, meme'rintahkannya untuk melaksanak an nadzarny a

tersebut. Hadits ini memerlukan beberapa

perincian dan penjelasan tentang Puasa seba-

gai syarar i'tikaf pada pembahasan akan da-

tang, insya Allah.

Dalam ay^t yang menyinggung masalah i'ti-kaf tidak tercantum penentuan batas waktudanhanyatertera dalam waktu mutlak, sePer-

ti dalam Firman Allah \H :

4 @. ."l-=-i,^li aqi$ -*tit b\\:r / t

di sini adalah masa tertentu walaupuii waktu tersebut panjang

atauPun hanYa sebentar't5 Mushannaf 'Abdirrazzaq IV/346, no. 8006).Ini adalah pen-

dapat 'Atha' sendiri. Baca referensi (no. 8007). Muhaqqiq

Sydkh al-'Azhami berkata dalam catatan kaki kitab Mushannaf,

hal.346, "Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Hafsh

dari Ibnu Juraij dari Ya'la bin Umalyah bahwa ia berkata

kepada temannya, 'Mari pergi ke masjid bersama kami agar

"r,gk"n dapat beri'tikaf beberapa saat.' Ibnu Hazm menjelas-

katr pe.tdap"t ini dalam kitabnya al'Muhallaa (Y/lZ9) dan

halaman setelahnya."

3.

Bab I: Hakwm I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 38: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

"...Sefti.entara kamu melak'ukan i'tikaf di mas-

jid-masjid... " (QS. Al-Baqarah:1'87)

4. Tidak ada riurayat dari Rasulullah ffi menge'

nai batasar, *"ktn minimal atau batas mak-

simal pelaksanaan i'tikaf. Setahuku, dalamhal ini tidak tercantum dalam hadits shahihmaupun hasan bahkan dalam hadits dha'ifsekalipun. Hanya ada dua hal yang diriwayat-kan dari beliau #:Pertama: Bahwa beliau tidak pernah i'tikaf

kurang dari sepuluh hari.

Kedua: Beliau tidak rutin beri'tikaf kecualipada bulan Ramadhan dan tidak ada seorang.ula-

ma pun y^ngmengkhususkan i'tikaf-hanya ber-

laku pada bulan Ramadhan saja. Oleh karenaitu, tidak berlaku pendapat yangmengkhusus-kan i'tikaf dilakukanhanya sepuluh hari saja.

KesimpulanI'tikaf boleh dilakukan, baik untuk jangka

waktu y^nglama mauPun untuk jangkg waktuyang singk"t. S.b"b, tidak ada bltasan waklrl yangditeiapkan dalam syari'at Allah \H, tidak-jugadalam hadi.ts Rasulullah M. Dengan demikianperkara ini dibiarkan tetap pada asalnya.sePerti

y^ngdapat difahami darilafazh. Yakni sah mela-

knk"t i-'tikaf dengan berdiam di masjid walau-

Bab I: Hukam I'tikaf dan Dalil'Dalilnya 25

Page 39: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

pun hanya untuk beberapa saat saja. Ini berda-'sarkan firman Allah \!&:

a

{@, ')1,-Ai g6i,4**it b"...Janganlah kalian rnencannpari isteri kaliansernentara kalian sedang beri'tikaf di dalammasjid... " (QS. Al-Baqarah: I87)Yakni, berapapun lamanya kalian i'tikaf di

masjid, maka janganlah kalian mencampuri isterikalian. Tidak mencampuri isteri merupakan sa-

lah satu sy^rat dalam melaksanakan i'tikaf. Laludisebutkan kata masj id-masj id untuk menentukantempat pelaksanaan i'tikaf.

Pembahasan Kedelapan

Rukun dan Syarat Sah I'tikaf

Tidak terdapat dalam hadits shahih dari NabiM, y^ng menyinggung tentang syarat sah i'tikaf,kecuali tidak boleh melakukan hubungan suamiisteri. Adapun syarat-sya rat Iainnya merupakanhasil dari ijtihad para fuqaha' -semoga Allah mem-beri mereka ganjar^n y^ng baik- y^ng diambildari perbuatan Nabi M serta perbuatan para Sa-

Bab I: Hukwm Ilikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 40: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

habat dan Tabi'in M ajma'in Sebagian merekaada yang menetapkan syarat y^ng sempit dansulit dan sebagian lain ada yang meluaskan danmemperm udahny a. Mereka meletakkan syarat-syarat y^ng terkadang saling bertolak belakanghingga membuat orangkebingungan. Sebenarnyatidak ada y ang perlu dibingungkan, insya A llah.

Masing-masing fuqaha' berusaha dengan se-

kuat tenaga untuk meneliti secara'rinci dan me-netapkan perkara ini. Mereka berusaha dengansekuat tenaga untuk menjelaskan ilmu ini kepadamanusia sehingga seorang muslim dengan hatiyang tenang dapat melakukan ibadahnya dankeyakinan bahwa amalan yangia lakukan sesuaidengan syari'at dan tidak bertentangan dengan-ny^.

Hal ini membuat masing-masing kelompokberusaha mengumpulkan dalil-dalil untuk me-nguatkan pendapatnya sert.? melontarkan ban-tahan terhadap pendapat lain, terkadang denganbantahan y^nghalus dan terkadang dengan ban-tahan yang keras dan kasar. Sebagian membantahdengan adab yangsangat tinggi serta sangat meng-hormati para ulama dan menunjukkan adanyabeberapa perbedaan pendapat dan pendapat lainjuga mempunyai kemungkinan benar sementarapendapatn y a hany a sebatas hukum istihbab.

BabI: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 41: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

t.

Kesimpulan dari perbedaan pendapat ini ada-

'lah semua syarat i'tikaf tersebut ditetapkan ber-dasarkan perkiraan dan tidak ada syarat yang di'sepakati kecuali syarat yang telah kami singgung.

Pembabasan Kesembilan

Syarat Berpuas a bagiOrang yang I'tikaf

Pendapat para ahli fiqih:Madzhab asy-Syafi'i, Hanbaii dan Zhahiridan termasuk pendapat Sa'id bin al-Musayyib,Hasan al-Bashri, 'Atha', Thawuus, Abu Tsaurdan'IJmar bin'Abdul 'Aziz, mereka berpen-dapat bahwa puasa bukan syarat sahnya i'ti-kaf. Karena puasa dan i'tikaf dua ibadah yangterpisah. Pendapat ini juga dinisbatkan kepada'Aii bin Abi Thalib, 'Abdullah bin Mas'ud

@-, dan satu riwayat dari 'Abdullah bin 'Ab-bas @-;,.Madzhab Malik, Auza'r, Ats-Tsauri, al-Laitsibin Sa'ad, az-Zthri, satu riwayat dari Thawus,satu riwayat dari Ahmad dan Ishaq, merekaberpendapat tidak boleh melakukan i'tikaf

Bab I: Hakum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

2.

Page 42: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

kecuali orang yang berpuasa. Pendapat inijuga dinisbatkan kepada Ibnu 'Abbas qelr-,

dan dalam riwayat lain disebutkan ini adalah

pendapat'Aisyah W; .

3. Abu Hanifah menetapkan bahwa i'tikaf ha-

nya untuk orang yangbernadzar sala.

Pentingnya syarat ini bahwa apablla kita pe-

gan g p endap at kedu a b er arti o r ^ng

y ang beri'ti-[af wajib berpuasa dan ini jugaberarti bahwai'tikaf tidak boleh dilakukan pada malam hariatau beberapa saat di malam hari dan harrya bolehdilakukan pada siang hari atau beberapa saat Padasiang hari. \Walaupun demikian telah kBmi_sing-gunt beberapa pendapat fuqaha' tentang bataswaktu i'tikaT, yakni satu hari penuh menurutpendapat yangpaling sedikit. Jika kita tidak me-nga-6il pendapat y^ng mensyaratkanpu-asa un-trik i'tikaf b"."rti boleli melakukan i'tilaf kapansaja, baik di waktu malam mauPun siang.

Dalil-dalil yang mencantumkan syarat ber-puasa untuk i'tikaf

l. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari lbnu'IJmarq[$i-, bahwa semasa Jahiliyyah 'IJmar bin al-

Khaththab -&F-' pernahbernadzar untuk ber-i'tikaf di Masjidil Haram, kemudian Nabi#- bersabda:

Bab I: Hukam I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 29

Page 43: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

^ll'*giLtl !)"i :'ti

"Laksanakan nadzarmu dan lakukan i'tikafselama satu hari."Dan dalam riwayat Muslim, 'IJmar berkata,

"Sesungguhnya aku bernadzar untuk beri'tikafsatu hari." Lalu Nabi #- bersabda:

. t-o o,

"Pergilah lakukan i'tikaf ,"h"ri.itu2. Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni satu hadits

dari Suwaid bin 'Abdil 'Aziz dari Sufyan binHusain dari az-Ztthri (Ibnu Syihab) dari 'Ur-wah bin az-Zubat dari'Aisyah @;, bahwa-sanya Nabi M, pernah bersabda:

,?r\I et<'*r.'t

"Tidak ada i'tikaf kecuali dibarengi denganpuasa."

16 I{R. Al-Bukhari (V/274, no.2032). 'Umar bin al-Khaththabgb pernah bertanya kepada Nabi #f. bahwa sewaktu Jahi-liyyah ia pernah \ernadzar untuk beri'tikaf satu hari di Mas-jidil Haram. Lalu beliau bersabda, "Laksanakan nadzarmul"

Dalam riwayat lain (no. 2043)'Umar berkata, "Menurutperkiraanku beliau mengatakan 'sehari"' yakni 'Umar ragumengenai kata "sehari." Al-Hafizh Ibnu Hajar meriwayatkandengan tanpa keraguan dari 'IJmar.

Bab I: Huhum Ilikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 44: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Ad-Daraquthni '4'F, berkata, 'Jalur hadits inihanya berasal dari Suwaid." Dan an-Nawawi ber-kata, "suwaid dha'if menurut kesepakatan p^raahli hadits."17

3. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Badil bintWaraqa' dari 'Amr bin Dinar dari Ibnu'Umare.eit, bahwasany^ 'IJmar bin al-KhaththabQS pernah bertanya kepada Nabi M, ten-

tang i'tikaf yang harus ia lakukan, lalu beliaumemerintahkan untuk melakukan i'tikaf danberpuasa.

Hadits riwayar Abu Dawud dan ad-Dara-quthni, ia berkata, "Hadits tersebut diriwayatkanhanya melalui jalur Ibnu Badil dan ia dha'if."Dalam riwayat lain Nabi #- bersabda:

e'J -t{o-t"Lakukan i'tikaf dan berpuasalah."

Ad-Daraquthni '+\ts berkata, "Aku pernahmendengar Abu Bakar an-Naisaburi berkata,'F{a-dits ini munkar."'

t' Seorang muhaddits'Azhim Abadi penulis ta'liqkitab al-Mughni berkata, "Al-Baihaqi mengatakan, 'Kekeliruan iniberasal dari Sufyan bin Husain atau dari Suwaid bin 'Abdil' Aziz dan Suwaid sendiri perawi dha'if tidak diterima hadits-nya jika tidak ada jalur lain selain dia.' Kemudian ia berkatatentang Suwaid, 'Mayoritas ulama mendha'ifkan Suwaid."Lihat Sunan ad-Daraquthni (I/ 200).

Bab I: Hakum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 31

Page 45: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Ibnu Hazrn '<aF' berkata, "Hadits ini tidak' shahih karena 'Abduliah bin tVaraqa' perawi maj-

bul (tidak diketahui identitasnya) dan hadits inisama sekali tidak diketahui berasal dari musnad'Amr bin Dinar."

Syaikh Ahmad Syakir ';";5 berkata dalammemberikan penjelasan untuk hadits ini, "IbnuMa'in berkomentar tentang Ibnu Badil, ia adalah

seorang y^ngshalih dan Ibnu Hibban mencan-t.rmkanny a dalam kitabnya ats-Tsiqaat." 18

Kesimpul anflya, menurut pendapat yang ti-dak menerima pendapat ini: Tambahan kata "ber-

puasalah" adalah tambahan y^ngtidak dapat di-ierima sebab termasuk tambahan syadz dan dera-jatny a tidak dapat dikuatkan oleh riwayat-riwa-yat shahih yang di dalamnya tidak tercantumtambahan "dan berpuasalah."

4. Hadits Thawus dari Ibnu'Abbas uW-, bahwa-s^nya Nabi M, bersabda: .,.

Jc;H" ti vr ?A *sJ,Jj\ &'Ao

.4-r -A,J

t8 Muktashar Musnad Abu Dauud (IIII350) lihat cataran kakipenjelasan hadits no. 2365 pada halaman yang sama.

32 Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 46: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

"Orang y^ng sedang i'tikaf tidak wajib ber-puasa kecuali jika ia wajibkan terhadap diri-nya sendiri."Hadits riwayat al-Hakim di dalam al'Mustad-rak dan ia berkata, "Hadits ini shahih sesuai

dengan syarat Muslim."Hadits ini juga diriwayatkan oleh ad-Dara-

quthni dan ia berkata, "Perawi ini memarfukansanadnya sementar^ yanglainnya tidak." Yangia maksud perawi di sini adalah Abu Bakar Mu-hammad bin Ishaq as-Susi."le

5. Dari riwayat 'Atha' dari Ibnu'Abbas qi!;-,

bahwa beliau mewajibkan orang yang i'tikafuntuk berpuasa. Ibnu Hazm menyebutkanriwayat ini dari Ibnu'Abbas dan dari Ibnu'LJmar ,M.20

6' Dari Ibnu suhail bin Malik '#Fu'iaberkata'"Salah seorang isteriku harus melakukan i'ti-kaf, laiu masalah ini aku tanyakan kepada

tt Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Syaikhadalah'Abdullah bin Muhammad ar-Ramli. Ini dapat disim-pulkan dari komentar muhaddits 'Azhim Abadi bahwa ke-

iiru jika sanad hadits rnt dimarfukan kepada Rasulullah #-.Sebenarnya perkataan ini adalah perkataan Ibnu 'Abbas cgy+.

Jika Anda mau silahkan baca Sunan ad Daraquthni [I/192)dan Syarh Muhhtashar Abi Dawud (II/347).

20 Al-Muhallaa (V/L82) kedua perkara ini diriwayatkan dari'Atha' dan Ibnu 'Abbas <eb:.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 33

Page 47: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

'IJmar bin'Abdul' Aziz, ia menjawab,'Bagiyang hendak i'tikaf tidak wajib berpuasa ke-cuali jika ia mewajibkannya atas dirinya."'

Lalu az-Zuhri '"ii5' berkata, "Tidak ada i'tikafkecuali jika dibarengi dengan puasa."

Lantas 'IJmar (bin 'Abdil'AzrzP'\ bertanya,"Apakah ini dari Nabi M}" Az-Zuhri ber-kata, "Tidak."'IJmar berkata, "Apakah dari Abu Bakar?"Az-Zwhri berkata, "Tidak. "

'LJmar berkata, "Ataukah dari'LJtsman bin'Affan?" Az-Zuhri menjawab, "Tidak' "

Abu Suhail berkata, "Kemudian aku mene-mui Thawus dan 'Atha', lalu aku tanyakan ten-tang masalah tersebut kepada mereka berdua.Tha-wus berkata, 'Dahulu si fulan (yakni seorang

Sahabat yangtidak sempat ia dengar haditsnya)berpendapat iidak wajib puasa ftetika beri'tikaf)kecuali jika puasa tersebut ia yaiibkan terhadapdirinya sendiri.' Dan 'Atha' berkata, 'Ia tidakwajib berpuasa kecuali jika puasa itu ia wajibkanterhadap dirinya sendiri. "'

Dalam riwayat lain bahwa seorang Sahabat

y^ng disebutkan Thawus adalah Ibnu'Abbasu&W.,.2t

21 Al-Muballaa $ /l8l), Ta'liiqul Mugbni SI/199).

Bab I: Hukam I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 48: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

7. Dari 'Abdurrahmaan bin Ishaq22 dari az-Zuh-ri dari 'Aisyah , ia berkata:

,6V6't 1 ;f\r';-'t yi ;e |i+-- \ r

,1. o z -o !z

tl-a-; .l ) q*t

\'J J^L'"i

1, '"t , ,)-e A;*J\(> t)

. lo.. 'rr.7P-)9\-- -

Y

zd

Y tl Y! a-;tJ, /l

22 Syaikh al-Muthi'i berkata dalam Haaryiyah al-Majmuu' dari'Abdurrahman dan Ishaq berkata, "Berkata Ahmad, 'Hadits-

nya shalih.' Ia meriwayatkan hadits dari Abu Ztnad danlajn-lain. Abu Dawud berkata, 'Ia perawi yangtsiqah,hanyas$aia seorang yang ber'aqidah Qadariyy^h.' Ad-Daraquthniberkata, 'Ia dha'if.' Al-Qaththan berkata, 'Aku pernah ber-

tanya kepada penduduk Madinah, ternyata tidak ada darimereka yang memujinya.' Dan Yahya bin Ma'in berkata,"Ia tsiqah." Di tempat lain ia berkata, 'Haditsnya shalih.'Diriwayatkan oleh 'Utsman dari Yahya, ia berkat4 'Ia tsiqah.'Dan Ibnu 'Uyainah menyangka bahwa ia ber'aqidah Qada-riyyah narnun ditampik oleh penduduk Madinah. Lalu Maqtal

al-Valid datang kepada kami, namun ia tidak mau dudukbersama'Abdurrahman bin Ishaq. 'Abdul Haqq berkata,"Tidak dapat dijadikan hujjah." Abu Dawud berkomentartentangnya, "Dia disebut 'Ubbad." Muslim mengeluarkanriwayat 'Abdurrahman di dalam Shahiihnya dan ta drxiqahkenoleh Yahya bin Ma'in dan ulama lain juga memberikan pu-jian kepadanya, seperti al-'Ijli, Ibnu Hibban dan sebagianulama lain masih memperbincangkan ketsiqahannya. Lihatadh-Dh u-a' afaa' (./ 3 2, no. 9 10) karya'Uqaili.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 35

Page 49: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

4zz4

, r-.2.1 YI Jt{st \: ,i-* \Lat/ / ,

t. t/o

ue\S.:el

.,*e"Termasuk Sunnah jika seora ng yangsedangberi'tikaf untuk ddak menjenguk orang sakit,

tidak mengantar ienazah, tidak berhubungandan bercumbu dengan isterinya, tidak keluardari masjid.kecuali untuk kgPe-rluan y?2Fsangat penting, tidak ada i'tikaf kecuali di-barengi dengan puasa dan tidak ada i'tikafkecuali di dalam masjid jami'."

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Baihaqidan lain-lain. Para ulama berselisih pendapat me-

ngenai dibolehkanny^ berhujjah dengan hadits'Abdurrahman bin Ishaq. Namun mayoritas me-

reka tidals mengambil haditsnya sebagai hujjah.

Abu Dawud berkata, "selain riwayat 'Abdur-rahman tidak adayangmen;rebut kalimat, 'Ter-masuk sunnah.' Perawi lain selain'Abdurrahmanhany a menisb atk anny a kep ada perkataan' Aisyah..!r- ,,W)-

Hadits ini juga diriwayatkan oleh an-Nasa-i

dari hadits Yunus bin Yazid tidak tercantum:'Aisyah €!, berkata, "Termasuk Sunnah..." An-Nasa-i juga merivrayatkan hadits ini dari Malikdan juga tidak tercantum kalimat ini.

36 Bab I: Hukum I'tihaf dan Dalil'Dalilnya

Page 50: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Ad-Daraquthni berkata, "Termasuk.... dan' seterusnya, bukanlah sabda Nabi ff, tetapi dari

p erkat aan az-Zwhri. B aran gsiap ^

y ^ng

memasuk-kan ke dalam matan hadits berarti ia telah keliru."

Al-Baihaqi berkata, "Mayoritas para hahzhberpendapat bahwa perkataan tersebut adalahp.erkataan perawi r.,-.I"h 'Aisyah H. d^ barang-

siapa yangmemasukkannya ke dalam matan ha-

diti berarti ia telah melakukan kesalahan."23

8. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim danyang lain dari 'Aisyah \S-' , beliau berkata,"Bahwa apabila Nabi ffi beri'ttkaf, beliaumelaksanakan shalat Fajar,lalu masuk ketempat i'tikafnya. Lalu beliau memerintah-kan untuk mendirikan kemahnya. Maka para

Sahabat pun mendirikannya. Di saat beliauhendak beri'tikaf pada sepuluh hari terakhirbulan Ramadha n, Zainab memerintahkanagar didirikan untuknya sebuah kemah, makakemahnya pun didirikan. Lantas isteri beliauy^nglain juga minta untuk didirikan kemah-

'3 Abdurrazzaq dalam kitab Mushannafnya dari jalur ats-Tsauridari Hisyam bin 'Urvrah dari ayahnya. Pada hadits no. 8054

ia mencantumkan dari hadits 'Urwah. Dan diriwayatkanoleh ad-Daraquthni (no. 11) dalam bab al-I'tikaaf (I/201)'Terdapat hadits-hadits lainnya yang mencantumkan lafazhyang berbeda.Lafazh ini diriwayatkan oleh Abu DawudQII/343, no. 2363) dalam Mukhtashar as'Sunnah.

Bab I: Huham I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 37

Page 51: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

'

nya, maka kemah mereka pun didirikan. Disaat Rasulullah ffi hendak shalat Shubuh,beliau melihat beberapa kemah seraya ber-sabda, 'Apakah kalian ingin mencari keba-ikan?' Lalu beliau menyuruh untuk mem-bongkar kembali kemahnya dan tidak jadimelakukan i'tikaf pada bulan Ramadhan hing-ga beliau beri'tikaf pada sepuluh hari di awalbulan Syawwal.2a

-

Dalil yangdiambil dari hadits ini ada dua hal:

Pertama: Rasulullah ff- (i'tikaf pada sepuluhhari di awal bulan Syawwal) dan termasuk didalamnya hari'Id yangmerupakan hari yang di-haramkan b erpuasa menurLrt kesep akatan ulama.

Kedua: Dan 'Aisy& WF, tidak menyebutkanbahwa Rasulullah M melaksanakan puasa padasepuluh hari tersebut. OIeh karena itu, tidak sah

apabila hukum dibuat tanpa ada dasar dalil yangjelas. Jika tidak, tentunya 'Aisyah tpl:-' berkata,t'Belian berpuasa dan beri'tikaf." Mungkin inilahdalil terkuit yang menunjukkan bahwa i'tikaftidak harus disertai dengan puasa.

9. Diriwayatkan oleh Ibnu Hazm dari'Ali, danIbnu Mas'ud qet;, dengan sanadnya sendiribahwa mereka berdua melakukan i'tikaf na-

'* HR. Al-Bukhari ktrab al-'Itikaaf (no.2033). Muslim (VI[/68-69)kitab al-'Itikaaf dan ini adalah lafazh Muslim.

38 Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 52: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

10.

.

mun tidak berpuasa, terkecuali ia mewajib-kannya terhadap diriny a sendiri.25

Termasuk sunnah yangdianjurkan para fu-qaha' bahwa orang y^ngsedang i'tikaf tetapdi tempat i'tikaf hingga ia melaksanakan sha-

lat 'Id. Dikatakan bahwa hal itu termasukSunnah Rasulullah M,. Berarti pada malam'Id masih tetap dalam i'tikaf, yakni malamy^ngpada siang harinya dtlaranguntuk ber-puasa. Demikian juga ia masih beri'tikaf be-

berapa saat pada pagi hari'Id, yaitu hariyangdiharamkan berpuasa. Itu artinya beliau ber-i'tikaf sambil berpuasa dalam beberapa saat.

Apabila puasa bukanlah sy^r^t sah i'tikaf padabeberapa saat di siang hari berarci juga bukansyarat untuk satu hari penuh.

Terfikir olehku bahwa jika seorang y^ngbepergian menuju Masjidil Haram dan sam-

pai di tempat pada siang hari dengan niati'tikaf, apakah i'tikafnya sah atau tidak?Jikadikatakan bahwa ia mengambil dispensasidibolehkannya berbuka bagi musafir, berartii'tikafnya sah dan berarti puasa bukan syaratsahnya i'tikaf. Apabila kita katakan bahwai'tikaf tidak sah berarti kita melarangnyai'tikaf tanpa dahlr \Vallaahu a'lam.

11.

25 Al-Muballaa $/1.81) Ibnu Hazm.

Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya 39

Page 53: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

, KesimpulanZhahirnya bahwa mengambil pendapat yang

mengatakan bahwa puasa bukanlah syarat sah

i'tikaf lebih utama (daripada pendapat y^ng me-

ngatakannya sebagai syarat sah i'tikaf)..Hanyasaja ,tnt.tk keluar dari perselisihan tersebut,- pe-rintah untuk puasa adalah perintah mustatrtab,

baik puasa n dt t maupun puasa sunnah. Ini ada-

lah pendapat asy-Syafi'i dan- Ahmad, yakni -i'tikafdi selain bulan Ramadhan tanPadibarengi dengan

puas a adalah p erkara y ang dib o lehka n. IVal laah w

a'lam.

<+J

40 Bab I: Hukum I'tikaf dan Dalil-Dalilnya

Page 54: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Bab IIKeluar dari

Tempat I'tikaf,Hukum-Hukum danSyarat-Syaratnya

Page 55: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Bab IIKELUAR DARI TEMPAT I'TIKAF,

HUKI,JM-HUKUM DANSYARAT.SYARATNYA

Sebagaiman a yxrgtelah kami singgung bahwa

i'tikaf adalah menetap di masjid dan mengisi wak-tu hanya untuk beribadah. Keluar dari masjidberarti berhenti menetap.

Para ahli fikih telah mempelajari beberapakeadaan penyebab beri'tikaf keluardari masjid. Mereka ya keluarmasjid kepada yangdibolehka n, y^ngtidak di-bolehkan., yang membatalkan atau yangtidakmembatalkan i'tikaf. Terjadi perbedaan pendapat

y^nghebat dalam masalah ini.

Bab II: Keluar dari Tempat I'tihaf,... 43

Page 56: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pembahdsdn Perta.rnd.

Keluar yar'g Sepakat Dibolehkandan Tidak Membatalkan I'tikaf

1,. Membuanghapt, seperti buang air besar dankecil atau mau muntah, berbekam jika me-mang sangat dibutuhkan, termasuk juga ber-obat jika dibutuhkan, khususnya ltka dokterahli yang musiim menasihatinya untuk keluarberobat ag r penyakitnya tidak semakin pa-rah. Hal ini jika pengobatan tidak mungkindilakukan di dalam masjid. Seperti untukmendapat suntikan Insulin bagi penderitapenyakit gula atau penyakit yangsejenisnya.

Kondisi di atas merupakan kondisi yang dibolehkan dan tidak perlu menggunakan dalil.Sama seperti orang y^ng keluar masjid untukmandi junub atau mandi hari Jum'at atau untukmencuci kotoran atau najis y^ng melekat di pa-kaian, termasuk juga keluar mengambil wudhumenurut pendapat y^ngshahih. Karena ketikaberwudhu seseoran g men geluarkan ingusn y a

^t^xludahnya yangtentunya t erlar ang dilakukan didaiam masjid. Terkecuali apabila di dalam masjidtersedia tempat khusus untuk mengambil wudhudan tidak sampai mengotori masjid dengan de-mikian dibolehkan berwudhu di dalam masiid.

Bab II: Keluar dari Tempat lTikaf,...

Page 57: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Adapun jika wudh unyabelum batal, laiu ia ke-luar memperbaharui wudhunya untuk menda-patkan berkah wudhu dan mencari keutamaan-nya, maka hal ini tidak diperbolehkan. Karenahal ini kebutuhan y'^ngtidak mendesak. Namunjika wudhunya batal, lalu ia segera keluar ber-wudhu untuk menunggu waktu shalat, maka halini dibolehkan.2. Keluar masjid untuk makan, jika tidak diper-

bolehkan makan di dalam masjid, sepertiMasjidil Haram dan Masjid Nabawi. Adapunlama masa y^ng diperbolehkan untuknyaadalah sekedar untuk melepaskan kebutuhan-nya saja.Jadi ia boleh pergi untuk menyantapmakanannya selama hal itu tidak memakanwaktu yang lama, seperti karena tempatnyajauh. Sebagian ulama memboiehkan pulangke rumah untuk makan.

3. Mengantarkan isterinya ke rumah jika si isteridatang untuk suatu keperluan atau untukmelaksanakan shalat. Tidak perlu dipeduiikan penda;p^t yang membolehkan hal inidengan mengaitkan hukum jika ia khawatirakan keselamatan isterinya. Alasan ini ter-tolak berdasarkan hadits Ummul Mukminin,Shafiyyah @ .

Bab II: Keluar dai TemPat llikaf,.'. 45

Page 58: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Dalil-dalil hukum di atas:'t. Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari

dan Muslim dari 'Aisyah dF',

ir-lt cr<

trit Y

.l. rz .o r.l-Q\li,

"Nabi #- mendekatkan kepalanya kepadakuuntuk aku sisir. Dan apabila beiiau i'tikaf,beliau tidak pernah masuk ke dalam rumahkecuali untuk suatu yang diperlukan manu-

' Dlsla. -

Lafazh,-'LjYr (manusia) tercantum dalam riwayat Muslim-dan Abu Dawud dan tidak ter-cantum dalam riwayat al-Bukhari. Seandainyatambahan perawi tsiqah pada matan tidak dite-rima, niscaya makna dan pendalilan akan berubahdan keluar masjid mutlak dibolehkantanpa ada

Persyaratan.2. Hadits y^ngdiriwayatkan oleh ai-Bukhari

dan Musiim dari Shafiyyah Ummul Muk-minin t{f' bahwapadasuatu malam, ia pergi

i)s'r ur\,Lirutd,i"Motc

,-rtf t-:1 iL:Yl a*lA Y! c-!t//z

1 Fn. Al-Bukhari QV/273),bab Laa Yadkhulul Baita illa lihaa'jatihi,krab al-Haidh hal. 208, Abu Dawud Sil/l+t, no. 2358)'

Page 59: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

untuk menjenguk Nabi W di masjid tempati'tikafnya. Tatkala ia sampai ke pintu masjidmelintaslah dua orang lelaki Anshar dan me-reka pun mengucapkan salam kepada NabiM-,. LaI,t beliau bersabda kepada mereka ber-dua, "Tunggu sebentar, ia adalah Shafiyyahbinti Huyai." Mereka berdua berkata, *Sub-

hanallab." dan bertakbir atas tindakan me-reka berdua. Kemudian Nabi ffi bersabda:

9ff)i f q-porbbr.l I' rt;:to-. o.i J , ,.. 6, /c /

_- ,.-e& il c+:^.- _+!: c"JJl 4; -->--,

.ti; ,iu"ri ,*' ,lKru"Swbhaanallah, sesuneguhnya syaitan lrr, -"-ngalir di tubuh manusia seperti mengalirnyadarah dan aku khawatir kalian mengira akumelakukan hal yangtidak-tidak." Atau be-liau bersabda, "...be rbuat'jaha('2Hadits ini tercantum dengan beberapalafazh

y^nghampir sama.

2 HR. Al-Bukhari lY/278, no.2035), Muslim dan lain-lain.Dalam riwayat al-Bukhari tercantum, beliau bersabda:

Jangan bergegas pergi supaya aku bisa mengantarmu."

Ini menunjukkan bahwa beliau keluar masjid.

Bab II: Keluar dari Tempat lfikaf,... 47

Page 60: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pembabasan Kedwa

Keluar Masjid yang HukumnYaMasih Diperselisihkan

Sebagian ulama ada yangmembolehkan dan

sebagian-l agi ada y^ng tidak membolehkan, di

^nt^i^ny^untuk menjenguk orang sakit, shalat

jenazah dan mengantar jenazah.

Para imam memiliki beberapa pendapat yangberbeda sebagai berikut:a. Asy-Syafi'i: Beliau membedakan antara iba-

dah nafi.lab (sunnah) dengan nadzar, dan be-

liau mblarang jika berkaitan dengan nadzar-Di antara imam yang melarangnya adalahMalik, Abu Hanifah dan salah satu riwayaty^ngshahih dari Ahmad. Juga diriwayatkandariSa'id bin Musayytb,'Atha', Mujahid,'IJrwah bin Jubair dan azZuhri.

b. Dawud dan Ibnu Hazrr' dal: madzhab Zha'hiriyah membolehkannya. Dan pend aPat inLjuga dinisbatkan kepada Sa'id bin Jubair, al-H"t"t al-Bashri, Ibrahim an-Nakha-i, Sufyanats-Tsauri, dan Qatadah.Perincian masalah ini adalah sebagai berikut:

1,. Madzhab Maliki: setiap aktifitas keluarmasjid akan mambatalkan ibadah i'tikaf kecuali

Bab II: Kelaar dari Tempat llikaf,...

Page 61: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

untuk buang air besar dan kecil, muntah, mandi' junub, mencuci pakaian yangterkena najis dan

semua kebutuhan yang ddak mungkin dilakukandi dalam masjid. Ia membolehkan keluar masjiduntuk membeli makanan yangia butuhkan sela-ma ia tidak melewati tempat penjualan yangter-dekat. Jika tidak, maka i'tikafnya batal. Bolehjuga makan di teras atau di sekitar masjid.

2. Madzhab Hanafi: Tidak dibolehkan keluarmasjid kecuali untuk sesuatu yangdiperlukanmanusia, seperti buang air kecil dan besar sertauntuk melaksanakan shalat Jum'at jika di masjidtempat ia beri'tikaf ddak didirikan shalat Jum'at.

3. Madzhab Hanbali: Kaidah dasar mereka,boleh keluar dari masjid untuk menunaikan se-

suatu yang diwalibkan Allah, seperti shalat Jum'at,memberikan persaksian, meny elamatkan oranghanyut, memadamkan kebakaran dan lain-lain,kecuali ia b er nadzar i' tikaf y

^ng dilakukan pada

beberapa hari berturut-tunrt. Mereka juga mem-bolehkan makan di luar masjid, karena makandi dalam masjid berarti tidak menghormatinyadan merupakan tindakan yangmenyalahi kebia-saan baik. Tidak boleh keluar untuk menjengukorang sakit, menyaksikan jenazah kecuali apabilahal itu menjadi syarat i'tikafnya.

4. Pendapat asy-Syafi'iyyah: sama persis se-

perti pendapat madzhab Hanbali.

Bab II: Keluar dai Tempat llikaf,... 49

Page 62: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

5. Pendap at Zhahiriyah tentang keluar dari, masjid:

Ibnu }].azrn'{"8 berkata, "Boleh keluar un-tuk menunaikan segala sesuatu yangdiwajibkanterhadap seorang muslim dan i'tikaf tidak meng-halangi mereka untuk melaksanakan kewajibantersebut."3

Dengan demikian termasuk di dalamnya me-laksanakan shalat Jum'at, mengunjungi orangsakit, shalat lenazah, memenuhi undangan makan,jika ia sedang berpuasa, maka ia datang untukmenyampaikan udzurnya (halangannya), danuntuk memberikan persaksian. Pada tempat lainia berkata, "Kami tidak mengetahui hujjah orangy^ng melarang

^pa yang telah kami sebutkan,

baik dari al-Qur-an maupun dari as-Sunnah dantidak juga dari para Sahabat serta dari hukumqiyas. Kita tanyakan kepada mereka, 'Apa per-bedaan

^fltarakeluar masjid.untuk membuang

hajat dengan membeli sesuatu yangsangat diper-lukan dan untuk melaksanakan sesuatu yang di-wajibkan Allah?"'a

Perkataan Ibnu Hazm ini terdapat keanehandan keganjilan. Kemungkinan karena s ya tidakfaham apa maksud perkat ^ nnya. Sebab penda-

1 Al-Muballaa (I/l9I), karya Ibnu Hazm.4 Ibid.

Bab II: Kelwar dari Tempat ltikaf,...

Page 63: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

p^tny^ ini bertentar'gar' dengan hadits 'Aisyah' tpF_; yang lalu dan diriwayatkan oleh Ibnu Filazmsendiri.

Dalil-dalil hukum di atas:

L. Hadits Sayyidah'Aisyah W-' iaberkata:

\'s,U;'r"y:'l "Ji,-b5j"J'Jlt Jt ;%i

. . .,o,i6'l 1,i?\r'";'l,i ;c't+r-"Termasuk sunnah seorang yangsedang ber-i'tikaf agar tidak menjenguk orang sakit, ti-dak mengikuti jenazah, tidak berhubungandan bercumbu dengan isterinya, kecuali...hingga akhir." Takhrij hadits ini telah kamislnggung.

2. Diriwayatkan dari 'Aisyah €9, bahwa ^p^-bila sedang melaksanakan i'tikaf, ia tidak ber-

tanya tentang kondisi oraiig sakit, iahanyaberlalu dan tidak singgah (menjenguk).

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majahdengan sanad yang shahrh.Lalnhnya sebagaiberikut:

Bab II: Keluar dai Tempat llikaf,.., 51

Page 64: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

'Jika aku masuk ke dalam rumah untuk suatu

keperlu"n sementara di sana ada orang sakit,rnik" aku berlalu begitu saja)'s

3. Diriwayatkan dari'Aisyah fu;---' iaberkata,"Apabila Nabi ffi sedang i'tikaf, lalu beliaumelintasi orang sakit, maka beliau akan ber-

lalu begitu saja dengan tidak singgah dan me-

nanyai kondisi orang sakit tersebut."

Hadits riwayat Abu Dawud6 dan di dalamsanadnya ada perbin cangan.'

5 HR. Ibnu Majah [/565, no.1778).6 Mukhtashar as'Sunan [Il/2362).7 Dalam sanadnya terdapat Laits bin Abi Sulaiman yang masih

diperselisihkan. Syaikh al-Muthi'i berkata, "Muslim meri-

*"y"tk"tt haditsnya jika ada penguatnya dan ia adalah salah

seorang ulama." Ahmad berkata, "Haditsnya muththarib,

tetapi banyak orang-orang yang meriwayatkan hadits dartnya."

Yahya dan an-Nasa-i berkata, "Ia perawi dha'if." Ibnu Ma'injuga berkata,'Tidak mengaPa." Ibnu Hibban berkat4'Terjadikekacauan hafalan di akhir usianya.' Ad-Daraquthni ber-

kata, "Ia adalah pemilik hadits-hadits, hanya saja orang-orang

mengingkarinya dalam mengumpulkan antara 'Atha', Tha-

wus, Mujahid." 'Abdul \Warits berkata, "Ia termasuk kantung

ilmu." Ibnu 'Iyadh berkata, "Orang yang paling banyak

mengerjakan shalat." Di antara ulama yang mendha'ifkannya

adalah Syu'bah, Yahya bin Sa'id, dan Sufyan mengklaim

munkar salah satu haditsnya. Lihar adb-Dhu'afaa',karya aJ'

'Uqaili (v/t6).

Bab II: Kelaar dai Tempat I'tikaf,...

Page 65: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

4. Diriwayatkan dari 'Ashim bin Harnzah iaberkata, "'Ali bin Abi Thalib gF berkata,'Jika seseorang i'tikaf hendaklah ia melaksa-nakan shalat Jum'at, menghadiri penyeleng-g r^an jenazah, menjenguk orang sakit, men-datangi keluarganya untuk memberikan ke-butuhann y a dalam posisi berdiri. "

Hadits riw ayat'Abdurra zz^qdalam kitabMwsbannafnya.

Diriwayatkan dari' Abdurrazzaq dari Sufyanbin 'Uyainah dari 'Ammar bin 'Abdullahbin Yasar dari ayahnya, bahwasanya'Ali binAbi Thalib eg' membantu keponak annya,

Ja'dah bin Hubairah dengan memberikanenam ratus dirham untuk membeli budak.Lalu ia berkata, "Aku sedang i'tikaf." Lalu'Ali berkata kepadanya, "Tidak mengapaengkau keluar ke pasar untuk membelinya."o

'Ali bin Abi Thaltb dlH berkata, "Barang-siapa sedang i'tikaf, maka janganlah ia me-ngeluarkan perkataan kotor, j*g* mencaci-maki dan ia boleh shalat Jum'at, menghadiripenyelengg r^ n jenazah, mengantar keluar-g ny^jika mereka datanguntuk suatu keper-luan,.tetapi iahanya boleh berdiri tidak du-duk di rumahnya.'

5.

6.

8 Al-Musbannaf (Y/362, no.8074).e Al-Musbannaf (Y/362, no.8049).

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,... 53

Page 66: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

' .Pvb dur r azzaq rnencantumkan hadits ini lebihdari dua puluh tujuh sanad dari para Sahabatdan Tabi'in dengan pendapat y

^ng berbeda-beda.

Silahkan membacanya!...

KesimpulanSeseorang yffig mempelaj ari kitab-kitab fiqih

akan dapat menyimpulkan sebab-sebab terladtnyaperbedaan pendapat. Sebabnya adalah penetapanl{aidah yang dtjadlkan standar untuk menetapkanhukum boleh, Iarangan dan pentarjihan

^ntaradua perkara. Dan hukum keluar dari masjid se-

perti biasa tentunya bertentangan dengan aPayang difahami dari ibadah i'tikaf itu sendiri. Ataumungkin keluar dari masjid dapat dibagi menjadibeberapa bagian beserta hukumnya sebagai be-rikut:1. Darurat. Yakni sesuatu yangterpaksa dila-

kukan sehingga membolehkan keluar darimasjid dengan tidak mdlampaui batas danmelewati batas darurat. Para ulama sepakatdalam masalah ini, hanya saja berbeda pan-dangan di saat menentukan rinciannya.

2. Keluar untuk melaksanakan satu kewajibanatas dirinya, karena mempertimbangkan an-tara menetap untuk i'tikaf atau keluar untukmelaksanakan kewajiban tersebut. Dalamperkara ini harus diperhatikan dua hal:

Bab II: Keluar dai Tempat I'tikaf,...

Page 67: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Pertama: Di sana ada perbedaan antara ke-' luarnya orang yang i'tikaf dari masjid karena ia

menganggap ringan suatu perkarayang memangada keluasan dalam syari'at dan masalah yangmemiliki pilihan, tetapi ia memilih perkara y^ngsulit dan rumit. Seperti ia i'tikaf di masjid yangdi dalamnya tidak didirikan shalat Jum'at, laluia meninggalkan shalat Jum'at tartpa- alasan syar'i.Contohnya masjid yang di dalamnya didirikanshalat Jum'at lokasinya terlalu jauh atau ia kha-watir jtkaia i'tikaf keluarganya senantiasa men-datanginya atau karena takut atau karena peny^-kit, kejahilan atau karena lupa. Ia memilih mas-jid karena ia sendiri yangmemperketatnya, pa-dahal syari'at memberinya kelapangan. Dengandemikian ia wajib keluar untuk menunaikanshalat Jum'at.

Jika ia sedang melakukan i'tikaf nadzar denganhari benunrt-turut, maka ia harus mulai dari awal.Apabila i'tikaf tersebut i'tikif nafilah, maka iaharus memutuskan i'tikafnya dan setelah itu iakembali ke tempat i'tikafnya dengan niat yangbaru. Adapun bagi orangyangtidak wajib me-nunaikan shalat Jum'at , seperti musafir, wanita,anak-anak yangbelum baligh dan lainJain, makatidak wajib atasnya untuk keluar dari tempati'tikaf bahkan keluar dari tempat i'tikaf akanmembatalkan i'tikaf.nya.

Bab II: Keluar dari Tempat lTikaf,.. 55

Page 68: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Kedua: Apabila ia harus melaksanakan satu' kewajiban, rnaka hendaknya ia memperhatikan:apabila perkara tersebut fardhu 'ain, maka iawajib miiaksanakannya karena tidak mungkindiwakilkan kepada or^ng lain. Seperti memberi-kan persaksian yangtidak mungkin diwakilkankepada orang lain untuk mengamalkan firmanAllah \99:

( @ "1-,L3 t^ r\1;l''fui ''-'ii v; N

"...Janganlab saksi'saksi itw enggan (memberiketeraigan) apabila mereka dipanggil... " (QS.

Al-Baqarah:282)Terutama yangberkaitan dengan hak darah

atau hukum hwdud yangtidak mungkin ditundadan ia dipanggil untuk melaksanakannyT. St^Pseseorang memrnta amanah yanglel{ ia beri-kan, malia ia wajib segera mengembaiikan ama-

nah yangtelah ia terima, sebagai realisasi firmanAllah \H:

{@ wi"sesunggwhnya Allah menyurub kamw me'nyampiikan a?nanat kepada yang berbak me'nerimanya..." (QS. An-Nisaa': 58)

J) t>:-..lt it3$ si 'rs-,;v"

^i 4 V

56 Bab II: Keluar dai Tempat I'tikaf,...

Page 69: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Atau apabila kedua orangtuanya atau salah

seorang daii orang tuanya meninggal atau.sedang

sakit k-eras, ia bolih keluar dari tempat i'tikafnyasesuai dengan kebutuhan dan kembali ke tempati'tikafnya. U"l ini tidak sedikit pun mengurangipahala iltikafnya, karena pahala dari amalan yang

ia lakukan teriebnt lebih besar darr pada pahalai'tikaf itu sendiri atau lebih wajib.

3. Jika perkar^y^ngakan ia lakukan itu fardhutif"v"h atar-, sunnah, maka ia harus lebihmendahulukan i'tikaf nadzarnya. Demikianjuga halnya dengan i'tikaf sunnah. Apabilatiiggal di t"*p"'t i'tikaf lebih diutamakanduii^d"melakukan suatu perkara yang tidakdikh-ususkan untuk dirinya saja, sePerti keluaruntuk menjenguk orang sakit, mengikutijenazah, memenuhi undangan, maka hendak-nya semua or^ng tahu bahw^ or^ngYTngi'iikaf harus tetap di tempat i'tikafnya danhendak dimaklumi bahwiia tidak dapat ke-

luar dari masjid.

4. Adapun jika ia terpaksa keluar dari tempati'tikifnya, seperti dipaksa Penguasa atau mas-

jid akan roboh, ter6akar alaubanltr melanda

atau situasi dan kondisi yang memaksa orangyangsedang i'tikaf harus keluar-dari tempati'tiklfnya, inaka ia boleh pindah ke masjidlain jika i'tikaf y^ngia lakukan i'tikaf w3jiby^ng harus dilaksanakan berturut-turut. Dan

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,... 57

Page 70: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

ia boleh melanjutkan hari i'tikaf sesuai denganhari i'tikaf yang telah ia lewati. Jika i'tikafitu tidak wajib, maka ia boleh memilih apayang ia kehend aki. tWallaahu a'lam.

PembabasAn Ketiga

Hukum I'tikaf Nadzar

Sebagai tambahan untuk keterangan yanglalu bahwa terdapat perbedaan hukum tentangkeluar dari tempat i'tikaf, antara i'tikaf nadzardan i'tikaf sunnah. Untuk i'tikaf nadzar ada be-berapa hukum:1. Jika ia bernadzar untuk i'tikaf @eberapa hari)

berturut-turut, maka i'tikafnya batal daniaharus ulangi i'tikafnya dari pertama.

2. Jtka nadzar i'tikafnya tidak ada pembatasan,maka i'tikaf yangsudah ia lakukan di masjidtetap sah. Seperti ia bernadzar, "Aku berna-dzar t'tikaf beberapa hari di bulan Rama-dhan."

3. Apabila iabernadzar i'tikaf untuk waktu ter-tentu, maka jika ia keluar dari masjid akanmemotong i'tikafnya. Dengan demikian harii'tikafnya ia hitung dari hitungan baru dan

Page 71: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

hari ia keluar dari masjid jangan ia hitung.Seperti ia berkata, "Aku bernadzar untukberi'tikaf selama empat hari di bulan ini."

4. Jika ia bernadzar i'tikaf sunnah, maka ia tidakharus melakukan

^pa-apa,hanya saja keluar-

nya dari masjid mnpa alasan syar'i akan mem-batalkan i'tikafnya. Jika ia mau, maka ia bo-leh mengulangi i'tikafnya kembali. Jika tidakmau, maka ia tidak perlu mengulangi.

Pembabasan Keernpat

Syarat yang Ditentukan oleh Orangyang Sedang I'tikaf Itu Sendiri

Seorang yanghendak i'tikaf, boleh menen-tukan syarat i'tikaf bagi dirinya sendiri selamamaksudnya tidak melanggar ketentuan i'tikaf,seperti untuk menjenguk orang sakit, menyak-sikan penyelenggua n jenazah, untuk memenuhikebutuhan keluarganya atau makan malam dirumahnya. Adapun jika syarat y^ngia tentukanmelanggar ketentuan i'tikaf, seperti boleh ber-setubuh dengan isteri, maka i'tikafnya batal. Atauia meletakkan syarat sesuatu ymrgtidak penting,

Bab II: Kelaar dari Tenpat Itihaf,... 59

Page 72: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

seperti boleh keluar untuk tamasya, jalan-jalanatau olah raga.

tValaupun menentukan sy^r^t seperti ini ma-sih diperselisihkan oleh ulama, namun hal inidibolehkan oleh asy-Syafi'i, Ahmad, Ibnu Hazmdan Abu Hanifah, sementara Malik melarangnya.

Pembahasan Kelinra

Aktifitas di Tempat I'tikaf

Mayoritas ahli fiqih membolehkan bagi orangyar'g sedang i'tikaf untuk melakukan aktifitaskebaikan apa saja yang bermanfaat untuk dirinyaatau untuk orang lain.

Berikut beberapa pendapat ahli fiqih:tr Zhahiriyah: Ibnu Hazrn 'ffi berkata:

Orang yang sedang i'tikaf boleh berbincang-bincang di dalam masjid selama perbincangantersebut bukan perbincan g n yangdiharamkan.Atau mempelajari ilmu apa saja, ia boleh men-jahit, menuntut hak, menyalin, jual beii, akadnikah dan lain-lain. Sebab i'tikaf adalah menetapdan apa sajayangia lakukan di dalam masjid tidakkeluar dari aktifitas i'tikaf.

60 Bab II: Kelwar dari Tempat lhkaf,...

Page 73: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

o An-Nawa*i '1,{;5 berbicara tentang fiqihasy-Syafi' i W ah y af,g maknanya antar a lainz

Boleh membaca al-Qur-an dan membacakan-nya untuk or^nglain atau mempelajari ilmu danmengajark anny^ kepada orang lain. Perkatainitidaklah dimakruhkan. Asy-Syafi'i

";u;E berkata,

"Hal ini lebih baik ketimbang shalat sunnah se-

bab aktifitas ini hukumnya fardhu kifayah dan

menyibukkan diri dengan ilmu lebih diutamakandaripada menyibukkan diri dengan shalat sunnah.

Ia jigaboleh memberikan perintah (kepada orang

Iain) untuk men gel ola hartanya, p eker j aanny a,

dan lain-lain. Dia juga boleh berbincang-bincangdengan perbincan g n y^ng dibolehkan, jual belidengan l"np" menghadirkan barang dagangansert; berdagang selama ia ddak melakukan akad,

menjahit, memberi nasihat, dan berdzikir.

o Ibnu Qudamah $iF-, berkata tentang fiqihHanbali yang maknanya antaralainz

Bagi yang sedang i'tikaf dianjurkan untukshalat, membaca al-Qur-an, berdzikir dan meia-

kukan aktifitas ketaatan lainnya. Dibolehkanjuga berbicara sesuai dengan kebutuhan, berbin-cang-bincang dengan orang lain, menyuruh ke-

Iuaig nyauntuk memenuhi kebutuhannya (sya-

t ^tny ̂

ia hany a sambil berlalu), tidak boleh du-

duk di rumahnya.

Bab II: Keluar dai Tempat I'tikaf,... 6l

Page 74: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Adapun membacakan al-Qur-an untuk oranglain, mengajarkan ilmu, tukar fikiran dengan parafuqaha dan duduk bersama mereka, menulis ha-dits dari mereka dan aktifitas lainnyayangber-manfaat untuk orang banyak, maka menurutmayoritas madzhab Hanbali tidak dianjurkandan demikian juga zhahir dari pendapat Ahmad.Dalil mereka bahwa Nabi M- pernah beri'tikaf,namun tidak pernah dinukil bahwa beliau sibukdengan aktifitas selain ibadah pribadi. Dan jugai'tikaf itu adalah sebuah ibadah dan Di antarasyratny^ adalah tinggal di masjid, namun hal-hal tadi tidak dianjurkan untuk dilakukan, sepertithawaf.

Tidak mengapa melakukan akad nikah dimasjid atau menjadi saksi atas akad nikah, namunia tidak boleh menjual atau membeli kecuali un-tuk suatu hal yang sangat penting.

o Pendapat Madzhab Malikiyah:Hanya boleh melakukan shalat dan membaca

al-Qur-an saja. Mereka memakruhkan untukmenjadi imam, walaupun ia imam masjid.

o Pendapat Madzhab Hanafi:Boleh melakukan kegiatan yang ia butuhkan

^t^lr y^ng dibutuhkan oleh keluarganya. Jikalau

untuk berdagang, maka hal itu dimakruhkan.Dibolehkan juga membaca al-Qur-an, hadits,

62 Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,...

Page 75: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

ilmu, mengajarkan sejarah Rasulullah ffi, kisah-kisah para Nabi, kisah-kisah orang shalih danmenulis masalah ag ma.

Ketahuilah wahai saudaraku semuslim. Bahwa

pendapat yang mengatakan bahwa Nabi M, p"t-nah i'tikaf, namun tidak ada penukilan bahv'abeliau melakukan aktifitas selain ibadah pribadi,tidak dapat dijadikan dalil. Bahkan yangbenaradalah sebaliknya. Beliau melakukan khutbah

Jum'at sementara beliau sedang i'tikaf, beliaujuga memberi nasihat dan petunjuk, mengajar,mengimami orang shalat, mengabarkan tentanglailatul qadar, terkadang wahyu turun kepadabeliau, lalu beliau sampaikan kepada para Sahabat

wahyu yangbaru turun tersebut. Seperti yangsudah dimaklumi bahwa Nabi ffi seringditanyaoleh para Sahabat d,ie tentang masalah-masalahagama. Jika hal itu terlarang tentunya beliau me-

larang mereka melakukannya pada sepuluh hariterakhir di bulan Ramadhan atau beliau tidakmenjawab pertany^ n mereka. lf,/allaabu a'lam.

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,... 63

Page 76: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

PembahAsa.n Keenam

Hukum-Hukum Lainnya

1. VewangianOrang yangi'tikaf boleh memakai wangi-

wangian dan bukan perkara yang dimakruhkan,insya Allab.

An-Nawawi ag berkata, "Demikian penda-pat mayoritas ulam a, di antaranya Malik, AbuHanifah, Abu Tsaur. Penulis kitab al-Mughniberkata, 'Boleh memakai wangi-wangian, kemu-dian menukil perkataan Ahmad, 'Hal itu tidakmenarik untukku.' Yakni seoiah-olah ia tidakmenyukainya."

2. Bercumbu dan bersetubuh dengan isteri

Menurut kesepakatan para fuqaha', bersetu-buh merupakan perk

^r^ y^ng dapat membatalkan

i'tikaf, dan pada asalnya tidak adakafarat bagiyang melakukannya menurut sebagian besar pen-dapat pakar fiqih. Pendapat ini berseb er^ng ndengan pendapat al-Flasan, az-Zuhri dan saturiwayar dari Ahmad yang dinukil oleh penuliskitab al-Mwghni.

Para ulama berselisih pendapat tentang ber-cumbu tanpa mengeluarkan mani bagi orang yangsedang i'tikaf.

Bab II: Kelaar dari Tempat I'tikaf,...

Page 77: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Menurut Malik, Ahmad, Dawud dan pendapatasy-Syafi'i y^ngmasyhur bahwa bercumbu dapatmembatalkan i'tikaf walaupun tidak sampai me-ngeluarkan mani.

Dalam satu pendapat dari asy-Syafi'i dan AbuHanifah bahwa bercumbu tidak mambatalkani'tikaf kecuali jika disenai dengan jima'. Merekamengqiyaskannya dengan puasa.

Pendapat yang terkuat adalah bercumbu sama

hukumnya seperti jima', yakni dapat mambatal-kan i'tikaf, baik sampai keluar mani maupun ti-dak demi untuk menjaga kehormatan masjid.

Terfikir olehku tidak dibolehkan seorangisteri menyisir dan membersihkan rambut suami-nya sementara keduanyaberada di dalam masjid.Hal ini berdasarkan hadits 'Aisyah $-; yangpernah menyisir rambut Rasulullah N& dari dalamkamarnya dan Rasulullah ffi berada di dalammasjid. Ia tidak menyisir rambut beliau di dalammasjid. Tentunya tidak mungkin seorang isterimenyisir rambut suaminya di depan orang ranaidi dalam masjid. Wallaahu a'lam.

3. Keluar yang dapat membatalkan i'tikafTidak boleh ia keluar untuk tamasya, jalan-

jalanatau untuk mencari minum, seperti minu-man juice atau minuman halal lainnya. Terke-cuali jika ia keluar masjid untuk suatu keperluan

Bab II: Keluar dai Tempat I'tikaf,...

Page 78: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

penting, lantas di perjalanan ia merasa haus, maka,iid"k mengapa ia minum. Namun jika ia keluar

hanya untuk jalan-jalan, maka batallah i'tikafnya.Sebab keluarnya dari masjidhanya dibolehkanuntuk kebutuhan penting dan tidak boleh untukselainnya.

Apabila ketika i'tikaf ia minum khamr ataubir atau mengisap rokok, maka batallah i'tikaf.Jika ia tidak tahu bahwa minuman tersebut me-mabukkan sehingga ia pun mabuk, maka batallahi'tikafnya menunrt pendapat yang terkuat. Namunjika kemudian ia mengetahuinya, lalu ia muntah-kan dan berkumur-kumur serta tidak sampaimabuk, maka hal ini tidak membatalkan i'tikaf.Jika ia keluar untuk suatu keperluan penting dandi jalan ia sempatkan untuk mengisap rokok,maka i'tikafnya batal. Jika ia keluar untuk me-lakukan salah satu jenis maksiat apa pun' makai'tikaf batal, walaupun tadinya ia menetapkansyarat.tersebut untuk i'fkafny1.. Hukum kasus

seperti ini sama seperti hukum !'1ikaf yang me-netapkan syarat untuk dirinya boleh keiuar untukbesetubuh dengan isterinya. IV'allaabu d'lArn.

4. Mendirikan tenda, kemah, kelambuatau tempat tidur

Perkara ini mustahil untuk dilakukan di se-

bagian masjid yang ada sekarang ini. ContohnyaMasjidil Flaram atau Masjid Nabawi. Jika hal ini

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,...

Page 79: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

7-

dilakukan, maka akan menimbulkan kerusakandi samping akan mempersempit ruang orarrLgyangmelaksanakan shalat. Adapun di masjid lain yangmungkin untuk mendirikantenda atau kemahdi dalamnya, maka hal ini boleh dilakukan. Se-

peni masjid kampung, dengan syar^t perkara ter-sebut tidak menimbulkan masalah yang besardi dalam masjid. Seperti timbulnya protes darimasyarakat atau mengakibatkan imam masjidmendapat protes keras dari masyarakat atau di-larang oleh pemerintah setempat. Adapun mele-takkan tilam atau bantal, maka hal tersebut ti-daklah mengapa. lYallaahu a'lant.

Demikian juga tidak mengapa menentukantempat khusus untuk orang y^ng sedang i'tikafdan ini lebih diutamakan daripada menyediakantempat untuk orang y^ng datang untuk melak-sanakan shalat lalu pulang ke rumahnya. Telahdisiapkan tilam untuk Nabi M di dekat tiangTaubah.lo Dan Allah lH beffirman:

\)--.

10 Nash hadits: Jika Nabi #- i'tikaf, disediakan untuk beliausebuah tilam atau disediakan rempar tidurnya di belakangtiang Taubah." Hadits riwayat Ibnu Majah dari Ibnu'Umar'49, Q/Se+, no.1774). Pentahqiq hadirc ini berkat4 "Sanadnya

shahih dan semua perawinya tsiqah."

Bab II: Keluar dari Tempat I'tihaf,... 67

Woi F

Page 80: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

{@'Aipfis"... Bersibkanlah rumab -Ku untuk oy'ang-orangyang tauaaf, yang iktikaf, yang rukw' dan yangsujud. " (QS. Al-Baqarah: I25)

Dengan demikian yang lebih diutamakanadalah orang thawaf,lalu orang i'tikaf, lalu orangshalat. Oleh karena itu, tidak boleh i'dkaf di tem-pat or^ngthawaf atau melaksanakan shalat sun-nah sehingga mempersempit or;rngyang sedangmelakukan thawaf.

5. Keluar untuk melaksanakan'umrah

Jika ia menetapkan syarat tersebut untuk di-rinya, maka ia boleh melakukanny^. Jika tidak,maka ia tidak boleh keluar untuk melaksanakan'umrah.

6. Vanita haidh dan nifas

Jika seorang wanita terkena haidh atau nifas,maka ia harus meninggalkan masjid hingga iasuci, lalu ia melanjutkan i'tikaf menurut jumlahhari yang telah ia lakukan. Jika seorang wanitabernadzar akan melaksanakan i'tikaf daiam be-berapa hari dan berturut-turut, maka hukumnyasama seperti hukum kaf.aratjima' dua bulan ber-turut-runrt. Seorang wanita haidh tidak mungkinmelakukanny^ selama dua bulan berturut-tunrt.Sebab diketahui bahwa waktu haidh pasti akan

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,...

Page 81: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

datang (setiap bulannya). Dengan demikian "ber-turut-turut" tidak menjadi hitungan.

7. Masuk dan keluarrtya orang i'tikaf padasepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)

Di anjurkan ^g

r ia masuk padapagi hari ke-dua puluh dan wajib baginya masuk sebelum ter-benamnya matahari pada malam kedua puluhsatu. Barangsiapa bernadzar masuk i'tikaf setelahtanggal tersebut, maka ia tidak termasuk i'tikafsepuluh hari terakhir. Barangsiapa berniat i'tikafpada sepuluh hari terakhir, maka tidak mengapajika ternyata hitungan bulan kurang (dari 30 ha-

'i).An-Nawawi +ly, berkata, "Ini adalah madz-

hab kami dan madzhab Malik, ats-Tsauri danAbu Hanifah. Al-Auza'i,Ishaq dan Abu Tsaurberkata, 'Ia boleh masuk ketika terbit falar tang-gil2l dan tidak harus masuk padamalam2tter-sebut. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa pe-nulis al-Mughnijuga berpendapat seperti ini."

Ibnu Hazm'+tE berkata, 'Jika iabernadzari'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ra-madhan, maka ia harus masuk sebelum mataharrterbenam sore tanggal20 atau malam ke2t."

Di sini perlu dijelaskan perbedaan antara se-

puluh hari terakhir dan malam-malam sepuluhyang akhir bulan Ramadhan. Kalimat pertama

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,...

Page 82: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

arrinyajika ternyata hitungan bulan kurang dari' 30 hari, berarti jumlah hari menjadi 9 bukan 10.

Adapun makna malam-malam sepuluh yang akhirbulan Ramadhan maksudnya bilangan di siniadalah melaksanakan i'tikaf di sepuluh hari ter-akhir Ramadhan.

Bagi siapa yangbernadzar akan beri'tikafsepuluh haii di akhir bulan Ramadhan, makahendaknya ia berhati-hati dan masuk ke masjidpada malam hari ke-20. Sebagaimana pendapatIbnu Hazm jika ternyata bilangan hari tidak sam-

pai 10, maka ia harus sempurnakan dengan_me-nambah satu hari bulan Syawwal. Dengan katalain, jika iabernadzar dengan satu bilangan, makaia wajib melaksanakarlny^ sesuai dengan bilanganyang telah ia nadzarkan. Adapun jika ia bernadzaxsepuluh hari yang akhir menurut istilah, makaiaboleh masuk ke masjid pada malam2l dan ti-dak mengapa jikajumlah hari pada bulan tersebutkurang dari 30 hari. Demikian pendapat asy-Sya-

ff i. Wallaahu a'larn.

Peringatan untuk Para 'Wanita Mus'limah

Ketahuilah wahai saudari muslimah bahwatidak sah i'tikaf seorang wanita jika tidak men-dapat izin dari walinya. Ia tidak berhak bernadzar

Bab II: Keluar dari Tempat I'tikaf,...

Page 83: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

untuk i'tikaf kecuali setelah mendapat izin dari' walinya. Ia jugatidak berhak untuk melakukani'tikaf jika di masjid tidak ada wanitalain yangmelakukan i'tikaf. Karena hal itu bertentangandengan tarbiyah Islam yang lurus dan tidak akanaman dari khalraat y^ng diharamkan. Adapunjika di masjid tersebut sama sekali tidak adayangmelakukan i'tikaf, maka hal itu lebih terlarang.Ia juga tidak boleh melakukan i'tikaf jika akanmengakibatkan kewajiban y^ng lebih besar ter-Iantir, seperti akan terla ntar ny a hak anak-anak-ny^ atau akan mengundang perbuatan iahat ataumenjurus kepada kerusakan lain. Seperti ia keluarsendirian ke jalan yangtidak amar'pada malamhari untuk membuanghajatnya atalr melalui ja-

Ian yangsunyi pada waktu tersebut.

Adapun wali wanita boleh melarang merekai'tikaf dan insya Allah hal itu tidak berdosa. Ke-cuali jika seorang wanita bernadzar melakukani'tikaf secara berturut-turut dan sudah mendapatizin dariwalinya sementara i'tikaf sudah berlang-sung beberapahari. Dalam kondisi sePerti itu si

wali tidak boleh mengeluarkannya dari tempati'tikaf hingga selesai waktu i'tikaf yangia nadzar-kan. Mereka juga tidak boleh memakai wangi-wangian. Tapi hendaklah dengan bau badan yangbenar-benar tidak beraroma dan memakai pa-kaian y^nglama sehingga tidak menarik pan-

Bab II: Kelaar dari Tempat llikaf,... 7l

Page 84: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

dangan kaum laki-laki. Sebab bagi wanita mema-kai wangian hanya dikhususkan untuk suamisaja dan tidak boleh dilakukan di masjid, seba-gaimana larangan keras yangtercantum dalamhadits-hadits Rasulullah M, y^ng shahih dan uca-

p^n par^ Sahabat 'zs*,-.

Barangsiapa y^ng inginberibadah ke masjid, maka hendaklah ia men-dengarkan dan ment aati atur-an syari'at dan ba-

rangsiapa yang pergi ke masjid untuk'tujuan jdan-jalan atau memang karena keluar rumah atauingin bertemu dengan teman-tem^fl atarL untuktujuan lain, maka tidak ada shalat dan i'tikaf ba-

ginya. Bahkan ia bukan mendapat pahala tapimalah mendapat dosa karena menentang perin-tah Nabi M,. lVallaabu a'lam.

G#>

72 Bab II: Keluar dai Tempat lXikaf,...

Page 85: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

DAFTARPUSTAKA

1. Al-Qur-aanal-Kariim.2. Zaadwl Ma'aadf i Hadyi Kbairil 'Ibaad,Mu-

hammad bin Abi Bakar, Ibnul Qaiyyim al-

Jauziyyah, cet. XIV, th. t407 H/1986M.'Mu-assasah ar-Risalah, Beirut-Libanon.

3. Fat-hul Baari li Syarb Shabiih al-Imam al-Bu'

kbari, Ahmad bin'Ali bin Hajar al-'Asqalani,

Darul Fikr.4. Sbahiih al-Irnam Muslim.,li Syarh Shahiib al'

I marn an'Naw aztt i, Y ahy a bin Syarifuddinan-Nawawi, th. 1401 H/tgst M, Darul Fikr.

5. Sunan al'Imam at-Tirmidzi "al-faami' asb-

Shahiih" Muhammad bin 'Isa bin Saurah, tah-

qiq'Abdul \Tahhab'Abdul Lathif, th- 1403H/1983 M, Darul Fikr.

6. Mukhtashar Sunan al'Imam Abi Dauudtah-qiq al-Hafizh al-Mundziri dan Tahdziib lbnul

Daftar Pustaka

Page 86: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Qoryyi* tahqiq Ahmad Syakir dan Muham-, mad al-Faqi, Darul Ma'rifah.

7 . Sunan al-Inam lbni Majah, tahqiq MuhammadFu-ad'Abdul Baqi, Darul Fikr.

8. Al-Mushannaf 'Abdirrazzaq asb'Sban'ani tah-qiq Habib al-A'zhami, cet. III, th. t403 H/1983 M, al-Maktabah al-Islamiyyah, Beirut,Libanon.

9. Swnan al-Imarn ad-Daraqutltni ua BadziiluhutTa'liiq al-Mwghni, al-Muhaddits MuhammadSyamsuddin al-Haqq al-'Azhim Abadi, Mak-tabah al-Mutanabbi, al-Qahirah.

IO. Majma'uz Zautaa-id zaa Manba'ul Farttaa-id,al-Hafizh Nuruddin al-Haitsami, di tahriral-Hafizh al-'Iraqi dan Ibnu Hajar, cet. III,th. t+ozTl/t982 M, Darul Kitab al-'Arabi.

It. Al-mwstadrak'laa Shahiihain,Abi'AbdillahMuhammad bin 'Abdil Hakim an-Naisaburi,th. 1398 H/t978 M, Darul Fikr, Beirut, Li-banon.

12. Adh-Dh u' afaa-ul Kabiir, Muharnmad bin'IJmarbin Musa al-'Uqaili tahqiq 'Abdul Mu'thial-'Ajli, Darul Kutub a1-'Ilmiyyah, Beirut,Libanon.

13. Kitaabul Majmuu' Syarhul Muhadzdzab li AbiIshaq asy-Syiraazi, al-Imam Muhyiddin bin

Daftar Pustaka

Page 87: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

Syarifuddin an-Nawawi, Tahqiq Syaikh Mu-hammad Najib al-Muthi'i, Maktabah Irysad,

Jeddah al-Mamlakah al-'Ar abiyyah as-Su'u-diyyah, Mathba'ah al-Madani, al-Qahirah-Mesir.

14. Aujizul Masaalik ilaa Muraatbtha' Malik, Mu-hammad Zakariya al-Kandahlawi, cet. III,th. t+o + H / 79 8 4 M, al-M aktab ah al-I'd adiyy ah,

Makkah al-Mukarramah.

15. Muqaddimaat lbni Rusyd, Muhammad binAhmad bin Rusyd, Mathba'ah as-Sa'adah,Beirut, Libanon.

16. Radd Mukbtaar'alal Ma'rwuf bi Haasyiab lbni'Abidin, Muhammad Amin bin 'lJmar bin'Abidin, Darul Kutub a1-'Ilmiyyah, Beirut,Libanon.

17. Al-Mughni, 'Abdullah bin Ahmad bin Mu-hammad bin Qudamah,.pahqiq 'Abdullah at'Turki dan'Abdul Fattah al-Halu, cet. I, th.t4O6 H/ 1987 M, Hajar, al-Qahirah, Mesir.

18. Kasyful Qinaa' 'An rndtdnil lqnaa', Manshurbin Yunus al-Bahuti, th. 1394H,Mathba'ahal-Hukumiyy ah, Makkah al-Mukarramah.

20. Al-Muhallaa, 'Ali bin Ahmad bin Sa'id binHazm, tahqiq lJsradz Ahmad Syakir, al-Mak-tabah at-T rjari, B eirut-Lib anon.

Daftar Pustaka

Page 88: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

"

2I. Nailul Authaar fii Muntaqil Akhbaar min' Abaadiits Salryidil Akbbaar, Muhammad bin

'Ali asy-Syaukani, Darul Fikr, Beirut, Liba-non.

c;a#J

rt

I

76 Daftar Pustaka

Page 89: r4p ,ly bin Jamil bin Ahmad ar-Radhi · 2015. 10. 13. · Ar-Radhi, ' Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad I'tikaf / Syaikh Samir bin Jamil bin Ahmad Ar-Radh ; penerjemah, Abu Ihsan al-Atsari

I'tikafl'tikaf merupakan salah satu a

Ramadhan yang biasa dilaku

ffiJr-ff

rff;

4ttr

#cr#4F

#rr#4F

#rr#

nya sepuluh hari terakhir diBuku ini insya Allah,afi

pembaca karena disertaikuat dan kesimpulan yangkenapa? Karena penulis fiapakah shahih atau tidaksimpulan yang menentera

agar usaha ini dijadikan amal shali

Siapa saja"yang ingin menulffi i'tikaf danffi..*berburu Lailatul Qadar dapat menjadilqry!\_ini sebagai panduan.

Akhiinya kepada Allah,€ -lah

partisipasi kecil dalam meluruskantentang keislaman. Shalawat dan salamtercurah kepada Nabi Muhammad ffiLkeluarganya, para Sahabatnya, dan orang-yang mengikuti mereka dengan baik hing6Akhir.

Q-H!Eh

--@

!-J:I€-u' ^-

j

1-n

-l

€-r!x

t :,Lr- |l\t t\^:- rl-*<._/i

Pustaka lbnu Katsir