19
PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL PUTUSNYA TALI TUNDA DAN TERDAMPARNYA TONGKANG BARUNA POWER 3002 YANG DITUNDA KT. SRIKANDI BARUNA 2402 DI PANTAI CARITA Pada tanggal 21 Pebruari 2013, pukul 07.00 WIB, KT. SRIKANDI BARUNA 2402 menunda TK. BARUNA POWER 3002, dengan diawaki 10 (sepuluh) orang, membawa muatan batubara curah sebanyak 7.812.583 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tarahan Lampung menuju Pelabuhan PLTU Labuhan Banten. Tanggal 22 Pebruari 2013, dalam pelayarannya kapal mengalami cuaca buruk, pukul 03.45 WIB, terjadi putus tali tunda kedua (second towing). Pukul 04.30 WIB, Tongkang dilabuhkan dengan jangkarnya sendiri. Pukul 05.25 WIB, kapal meninggalkan Tongkang menuju ke Jetty PLTU Labuhan untuk berlindung. Pada pukul 09.00 WIB, KT. SRIKANDI BARUNA 2402 tiba di Jetty PLTU Labuhan dengan posisi tongkang masih terpantau, dan pukul 16.00 WIB, baru diketahui bahwa tongkang sudah tidak ada atau sudah hanyut dan terdampar di sekitar Pantai Carita pada posisi 06º 20,0’ LS / 105º 46,5’ BT. Dalam Kecelakaan Kapal putusnya tali tunda dan terdamparnya TK. BARUNA POWER 3002 tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka, namun Tongkang mengalami kerusakan pada lambung sebelah kiri dan sebagian muatan batubara tumpah ke laut. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/4/DN- 13, tanggal 26 April 2013, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya TK. BARUNA POWER 3002 yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402 kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas ...

PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

  • Upload
    phungtu

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL PUTUSNYA TALI TUNDA DAN TERDAMPARNYA TONGKANG BARUNA POWER 3002 YANG DITUNDA KT. SRIKANDI BARUNA 2402

DI PANTAI CARITA

Pada tanggal 21 Pebruari 2013, pukul 07.00 WIB, KT. SRIKANDI BARUNA 2402 menunda TK. BARUNA POWER 3002, dengan diawaki 10 (sepuluh) orang, membawa muatan batubara curah sebanyak 7.812.583 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tarahan Lampung menuju Pelabuhan PLTU Labuhan Banten. Tanggal 22 Pebruari 2013, dalam pelayarannya kapal mengalami cuaca buruk, pukul 03.45 WIB, terjadi putus tali tunda kedua (second towing). Pukul 04.30 WIB, Tongkang dilabuhkan dengan jangkarnya sendiri. Pukul 05.25 WIB, kapal meninggalkan Tongkang menuju ke Jetty PLTU Labuhan untuk berlindung. Pada pukul 09.00 WIB, KT. SRIKANDI BARUNA 2402 tiba di Jetty PLTU Labuhan dengan posisi tongkang masih terpantau, dan pukul 16.00 WIB, baru diketahui bahwa tongkang sudah tidak ada atau sudah hanyut dan terdampar di sekitar Pantai Carita pada posisi 06º 20,0’ LS / 105º 46,5’ BT.

Dalam Kecelakaan Kapal putusnya tali tunda dan terdamparnya TK. BARUNA POWER 3002 tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka, namun Tongkang mengalami kerusakan pada lambung sebelah kiri dan sebagian muatan batubara tumpah ke laut.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/4/DN-

13, tanggal 26 April 2013, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya TK. BARUNA POWER 3002 yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402 kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas ...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

2

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara Kronologis Putusnya Tali Towing TK. Baruna Power 3002, tanggal 22 Pebruari 2013, dibuat di Labuhan oleh Nakhoda;

2. Pelaporan Kecelakaan Kapal Nomor GM.761/04/14/UPP.LBN-13, tanggal 22 Pebruari 2013, dibuat di Labuhan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuhan;

3. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor GM.761/05/04/UPP.LBN-13, tanggal 23 Maret 2013, di buat di Labuhan oleh Nakhoda, dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuhan;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala KUPP Kelas III Labuhan tanggal 23 Maret 2013, terhadap :

a. Nakhoda, Nursiswanto; b. KKM , Iriansyah; c. Mualim II, Akhawan Kristiyanto; d. Jurumudi, Dodi Suwondo.

4. Berita Acara Pendapat/ Resume, Kecelakaan Kapal kandas dan tenggelamnya TK. BARUNA POWER 3002, dibuat oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Labuhan, dan diketahui Kepala KUPP Kelas III Labuhan;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. KT. SRIKANDI BARUNA 2402.

1) Surat Laut Nomor PK.205/2378/SL-PM-12, Nomor Urut 1196, Tanda Selar GT.222 No.4378/PPm, diberikan di Jakarta tanggal 24 Oktober 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

2) Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 4378/PPm, dikeluarkan di Batam

tanggal 08 Agustus 2012, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Kesyahbandaran Batam;

3) Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/5407/PLK-PM/DK-12, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Oktober 2012 berlaku sampai tanggal 27 Maret 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

4) Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/5406/KTK-PM/DK-12, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Oktober 2012 berlaku sampai tanggal 27 Maret 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

5) Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/1737/GMDSS-PM/DK-12, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Oktober 2012 berlaku sampai

tanggal ...

Sertifikat...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

3

tanggal 27 Maret 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

6) Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal Nomor PK.401/2958/SNPP/DK-12, diberikan di Jakarta tanggal 23 Oktober 2012 berlaku sampai tanggal 10 Agustus 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

7) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Sementara Nomor 1997-

BM/D1.S/2012, dikeluarkan di Batam tanggal 28 Agustus 2012 berlaku sampai tanggal 27 Januari 2013;

8) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 014343, dikeluarkan di

Jakarta tanggal 04 Desember 2012 berlaku sampai tanggal 27 Agustus 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

9) Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 16056, dikeluarkan di Jakarta

tanggal 04 Desember 2012 berlaku sampai tanggal 27 Agustus 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia, (BKI);

10) Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 16056, dikeluarkan di Jakarta

tanggal 28 Maret 2012 berlaku sampai tanggal 27 Agustus 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

11) Sertifikat Klasifikasi Sementara Nomor 1997-BM/A1.S/1012 dan Nomor 1100115768, dikeluarkan di Batam tanggal 28 Agustus 2012 berlaku sampai tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama Batam;

12) Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal Nomor C03-0056066, dikeluarkan

tanggal 15 Pebruari 2013 di Pelabuhan Semarang;

13) Sertifikat Pengawasan PPPK Kapal Nomor PM.04.12/VII.25/07/II/2013, dikeluarkan di Semarang tanggal 15 Pebruari 2013 berlaku sampai 15 Agustus 2013, oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II, Semarang;

14) Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT.551/127/12/42/13, tanggal 28 Pebruari 2013, dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut (DIRLALA), Ditjenhubla;

15) Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/29/11/KSOP.BTN-12, dikeluarkan di Merak tanggal 29 Nopember 2012, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banten;

16) Daftar Awak Kapal / Crew List, dibuat di Panjang tanggal 20 Pebruari 2013,

oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor KSOP Kelas I Panjang;

17. Surat…

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

4

17) Surat Persetujuan Menunda Nomor PP.305/KSOP.PJG-2013, dikeluarkan di Panjang tanggal 20 Pebruari 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Panjang;

18) Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor I.1/KM.17/164/II/2013,

diterbitkan di Panjang, tanggal 20 Pebruari 2013, oleh Syahbandar Kantor KSOP Kelas I, Panjang.

b. TK. BARUNA POWER 3002

1) Surat Laut Nomor PK.205/2381/SL-PM/DK-12, Nomor Urut 1198, Tanda

Selat GT.3039 No.4379/PPm, diberikan di Jakarta tanggal 24 Oktober 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

2) Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 4379/PPm, dikeluarkan di Batam

tanggal 08 Agustus 2012, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam;

3) Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/5401/KTK-PM/DK-12, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Oktober 2012 berlaku sampai tanggal 06 Agustus 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

4) International Load Line Certificate, Nomor. 117023/327/12/00, dikeluarkan di Hamburg, tanggal 22 November 2012 berlaku sampai tanggal 15 Agustus 2017, oleh Germanischer Lloyd (GL);

5) Certificate of Class, Register Nomor 117023, dikeluarkan di Hamburg tanggal 25 September 2012 berlaku sampai tanggal 15 Agustus 2017, oleh Germanischer Lloyd (GL);

6) Interim International Load Line Certificate, dikeluarkan di Batam tanggal 16 Agustus 2012, oleh Germanischer Lloyd (GL);

7) Cargo Manifest Tongkang TK. Baruna Power 3002, dibuat di Bandar Lampung tanggal 21 Pebruari 2013, oleh PT. Karya Arun Marine;

8) Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor I.1/KM.17/165/II/2013, diterbitkan

di Panjang tanggal 20 Pebruari 2013, oleh Syahbandar Kantor KSOP Kelas I, Panjang;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT IV, Nomor 6200428865N40209, atas nama Nursiswanto, diterbitkan di Jakarta tanggal 5 Maret 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT IV, Nomor 6200401058N40204, atas nama Noprianto, diterbitkan di Jakarta tanggal 4 Mei 2004, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. ANT...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

5

c. ANT IV, Nomor 6201029261N40212, atas nama Akhwan Kristiyanto, diterbitkan

di Jakarta tanggal 12 Juli 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. ANT Dasar, Nomor 6200089530N60102, atas nama Dodi Suwondo, diterbitkan

di Jakarta tanggal 04 Maret 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

e. ANT Dasar, Nomor 6200089607N60102, atas nama Wahyudi, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 05 Maret 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

f. ANT Dasar, Nomor 6200483026N60608, atas nama Herman Suardi, diterbitkan

di Jakarta tanggal 1 Juli 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

g. ATT III, Nomor 6200073922T30312, atas nama Iriansyah, diterbitkan di Jakarta tanggal 30 Juli 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

h. ATT IV, Nomor 6201018562T40608, atas nama Rahmat, diterbitkan di Jakarta

tanggal 21 Juli 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

i. ATT IV, Nomor 6200419218T40211, atas nama Ivan Parluhutan Manurung, diterbitkan di Jakarta tanggal 2 Nopember 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

j. ATT Dasar, Nomor 6200404787T60104, atas nama Cecep Maulana, diterbitkan

di Jakarta tanggal 24 Desember 2004, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal

a. KT. SRIKANDI BARUNA 2402

Nama : SRIKANDI BARUNA 2402 Jenis : Tunda Bendera /Tanda Panggilan: Indonesia / YDB 4176 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2012 di Batam / Baja Isi Kotor / Isi Bersih : 222 GT / 67 NT Tanda Selar : GT. 222 No. 4378 / PPm Ukuran Pokok Panjang : 27,36 meter Lebar : 8,00 meter Dalam : 3,70 meter

Tenaga...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

6

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) unit mesin Diesel merek Cummins, KTA 38 M2, 4 Tak Kerja Tunggal, 2 x 1200 HP pada putaran 1800 Rpm

Pemilik : PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna Nakhoda : Nursiswanto Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang

b. TK. BARUNA POWER 3002

Nama : BARUNA POWER 3002 Jenis : Tongkang Bendera /Tanda Panggilan: Indonesia / - Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2012 / Baja Isi Kotor / Isi Bersih : 3039 GT / 912 NT Tanda Selar : GT. 3039 No. 4379 / PPm Ukuran Pokok Panjang : 87,78 meter Lebar : 24,38 meter Dalam : 5,49 meter Pemilik : PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 21 Pebruari 2013, pukul 07.00 WIB, KT. SRIKANDI BARUNA 2402 dengan awak kapal 10 (sepuluh) orang, menunda TK. BARUNA POWER 3002 membawa muatan batubara sebanyak 7.812.383 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tarahan Lampung menuju Pelabuhan PLTU Labuhan Banten;

b. Dalam melayarkan kapal, Tersangkut Nakhoda tidak dibekali informasi

cuaca, dan peralatan pemantau cuaca yang ada di kapal tidak digunakan untuk mendapatkan informasi perubahan cuaca dalam pelayarannya, perubahan cuaca yang buruk tidak segera diketahui sehingga tidak dapat merencanakan untuk mencari tempat berlindung;

c. Tanggal 22 Pebruari 2013 malam, ketika kapal melewati Pulau Tiga kapal

mendapat cuaca buruk, angin kencang dan ombak besar dari arah lambung kanan, kapal melanjutkan pelayaran sampai mendekati Pelabuhan PLTU Labuhan, berjarak kurang lebih 5 mil laut, mendapat informasi dari Agen bahwa Tongkang tidak dapat langsung sandar di Pelabuhan PLTU dan di kolam Pelabuhan PLTU tidak boleh berlabuh jangkar, disarankan oleh Agen untuk berlindung di sekitar Pulau Liwungan;

d. Tersangkut Nakhoda mengikuti saran Agen dan merubah haluan kapal

menuju ke Pulau Liwungan, setelah merubah haluan, cuaca tambah buruk, ombak 3,5 – 4 meter dan haluan kapal melawan angin dan ombak, hal ini mengakibatkan bertambahnya tekanan/tegangan pada tali tunda. Tongkang memuat batubara melebihi kapasitasnya, hal ini menambah beban tekanan pada tali tunda, dengan adanya tekanan lebih dari ombak dan dari berlebihnya muatan menyebabkan tekanan pada tali tunda

Dalam ...

melebihi…

BARUNA ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

7

melebihi kekuatan putusnya (breaking strest) sehingga pada pukul 03.45 WIB tali tunda kedua (second towing) putus;

e. Mengetahui tali tunda kedua putus, Tersangkut Nakhoda menurunkan

kecepatan kapal dan menarik tali tunda agar tidak mengenai baling-baling, selanjutnya berolah gerak mendekati Tongkang untuk melihat tali tunda yang tersisa, karena ombak dan tali tunda yang tersisa masuk ke bawah Tongkang, maka tali tidak dapat disambung lagi. Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk melabuhkan Tongkangnya dengan jangkar agar tidak hanyut;

f. Karena cuaca yang masih buruk, untuk keselamatan kapal dan ABKnya,

Nakhoda memutuskan untuk berlindung ke Jetty PLTU sambil mengawasi keberadaan Tongkang yang berlabuh jangkar.

Pada pukul 09.00 WIB, selesai sandar dan Nakhoda melaporkan kepada Agen dan Kantor Pusat. Arahan dari Kantor Pusat tidak boleh bergerak selama cuaca masih buruk;

g. Pada tanggal 22 Pebruari 2013 siang hari, hujan lebat dan angin kencang,

ombak tetap besar. Pada pukul 16.00 WIB, diketahui Tongkang tidak lagi kelihatan dari Jetty, Tongkang hanyut, Nakhoda melaporkan kepada Agen dan meminta agar Tongkang dicari melalui darat, pada malam harinya Agen memberitahu Nakhoda melalui Hand Phone bahwa Tongkang telah terdampar di pantai;

h. Ketika Tongkang terdampar di pantai dengan ombak besar, maka side

board Tongkang pada sisi darat roboh dan separuh kulit lambung terkelupas, sehingga batubara tumpah ke laut;

i. Pada tanggal 11 Maret 2013, setelah cuaca membaik dan Tongkang dibuat

tegak dengan balas dan muatan diratakan, Tongkang BARUNA POWER 3002 dengan sisa muatan yang ada ditarik KT. SRIKANDI BARUNA 2402 menuju Jetty PLTU Labuhan sandar dengan selamat;

j. Dalam kecelakaan kapal ini tidak ada korban jiwa atau luka, namun

Tongkang terdampar dan sebagian muatan tumpah ke laut.

3. Dalam peristiwa putusnya tali tunda dan terdamparnya TK. BARUNA POWER 3002 yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402, tanggal 21 Pebruari 2013, pukul 16.00 WIB, di pantai Carita Banten, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Nursiswanto;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Noprianto;

2) Mualim II, Akhawan Kristiyanto; 3) KKM, Iriansyah; 4) Jurumudi, Dodi Suwondo; 5) DPA, Moh. Hamid.

B. Dalam ...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

8

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal Kandasnya TK. BARUNA POWER 3002, yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402, tanggal 21 Pebruari 2013, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi untuk menghadiri Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dengan Surat Panggilan Pertama Nomor MP.101/17/01/MP-2014, tanggal 8 Januari 2014, yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 28 Januari 2014, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Panjang, dan Surat Panggilan kedua Nomor MP.101/28/02/MP.14, tanggal 3 Pebruari 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta.

Keterangan yang diberikan dalam BAPP dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor KSOP Kelas I Panjang dan Kantor Mahkamah Pelayaran, adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Nursiswanto, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Pekalongan

Tanggal : 7 Oktober 1969 Agama : Islam Alamat : Jl. Blimbing RT.01/RW.03 Pemalang, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1981, di Pekalongan; 2) SMP, Tahun 1985, di Pekalongan; 3) SMA, Tahun 1990, di Pekalongan. Pelaut : ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, TB. Red Fish, Tahun 2007 s/d 2008; 2) Mualim I, TB. Gold Fish, Tahun 2009 s/d 2010; 3) Mualim I, TB. MHKL 29, Tahun 2010 s/d 2011; 4) Nakhoda, TB. Bina Marine 65, Tahun 2011 s/d 2012; 5) Nakhoda KT. SRIKANDI BARUNA 2402, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Tanggal 21 Pebruari 2013, pukul 07.00 WIB, Tersangkut Nakhoda bersama 9

(sembilan) orang ABK lainnya melaporkan KT. SRIKANDI BARUNA 2402 yang menunda TK. BARUNA POWER 3002 dengan muatan batubara curah sebanyak 7.812.583 M/T dari Pelabuhan Tarahan Lampung menuju Pelabuhan PLTU Labuhan Banten, dengan kecepatan rata-rata 3,1 knots, cuaca cerah;

c. Pada malam hari tanggal 21 Pebruari 2013, setelah kapal melewati Pulau

Tiga, cuaca berubah menjadi buruk, angin kencang dan ombak kurang lebih 3,5 – 4 meter, ketika kapal mendekati Pelabuhan PLTU Labuhan berjarak kurang lebih 5 mil, Nakhoda melaporkan kepada Agen melalui Hand Phone (HP) mendapat jawaban, bahwa kapal tidak dapat langsung sandar, karena Jetty masih ada Tongkang dan di Pelabuhan PLTU tidak boleh berlabuh jangkar, disarankan oleh Agen agar berlindung di sekitar Pulau Liwungan;

d. Atas...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

9

d. Atas dasar informasi Agen, Tersangkut Nakhoda merubah haluan menuju ke

Pulau Liwungan, dengan cuaca yang masih buruk, setelah merubah haluan, maka haluan kapal menjadi melawan angin dan ombak, setelah kapal berlayar beberapa saat, pada pukul 03.45 WIB, tali tunda kedua (second towing) putus. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda mengurangi kecepatan dan menarik tali tunda ke atas dek agar tidak terkena baling-baling, setelah tali tunda naik semua diketahui bahwa yang putus adalah tali tunda kedua, dan yang tersisa di Tongkang sangat pendek, kemudian Nakhoda berolah gerak mendekati Tongkang BARUNA POWER 3002 untuk menyelamatkan, karena cuaca buruk dan tali tunda yang tersisa di Tongkang masuk di bawah Tongkang maka tali tunda tidak dapat disambung;

e. Agar Tongkang BARUNA POWER 3002 tidak hanyut, Tersangkut Nakhoda

melabuhkan dengan jangkar, kapal tunda tetap mengawasi di sekitar Tongkang, karena cuaca masih buruk, untuk menyelamatkan kapal dan ABK lainnya Nakhoda berlindung ke Jetty PLTU Labuhan, selesai sandar pukul 09.00 WIB, sambil mengawasi keberadaan Tongkang yang berlabuh dan melaporkan kepada Agen dan kantor Pusat Bahtera Adhiguna melalui Hand Phone (HP) dari kantor Pusat mendapat pesan agar kapal tidak bergerak selama cuaca masih buruk;

f. Tanggal 22 Pebruari 2013, siang sampai sore angin masih kencang dan hujan

lebat, pada pukul 16.00 WIB diketahui Tongkang BARUNA POWER 3002 telah hanyut, tidak kelihatan lagi dari kapal, selanjutnya Tersangkut Nakhoda melaporkan kepada Agen dan minta agar dicari melalui darat, pada malam hari Nakhoda mendapat informasi dari Agen bahwa Tongkang BARUNA POWER 3002 telah terdampar di pantai;

g. Pada tanggal 11 Maret 2013, setelah cuaca membaik dan Tongkang siap

ditarik, setelah dibuat tegak kembali, yang sebelumnya Tongkang miring karena side board roboh, dan dinding lambung sisi pantai robek, mengakibatkan muatan batubara tumpah ke laut. Tongkang ditarik oleh KT. SRIKANDI BARUNA 2402 sendiri dapat terlepas dari kandas, dan ditunda menuju Pelabuhan Jetty PLTU Labuhan, dengan sisa muatan yang ada sandar dengan selamat.

2. Saksi Mualim I, Noprianto, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tugu Harum, OKU Sumatera Selatan Tanggal : 11 Nopember 1981 Agama : Islam

Alamat : Jl. Desa Tugu Harum RT.06/RW.02 Kecamatan BMR Oku Timur Sumatera Selatan

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1994, di Tugu Harum; 2) SMP, Tahun 1997, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 2000, di Jakarta;

Pelaut...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

10

Pelaut : ANT IV, Tahun 2004, di Jakarta; Pengalaman Berlayar :

1) Jurumudi, TB. Perdana I, Tahun 2005 s/d 2006; 2) Mualim I, TB. Catria Nias, Tahun 2006 s/d 2010; 3) Mualim I, TB. Tuki Maju, Tahun 2012; 4) Mualim I, KT. SRIKANDI BARUNA 2402, Tahun 2012 s/d 2013;

b. Saksi menyatakan pada saat kejadian saksi sedang istirahat tidak sedang

jaga. Kapal berlayar dari pelabuhan Tarahan Panjang menuju pelabuhan Labuhan. Pada saat berlayar kondisi KT. SRIKANDI BARUNA 2402 masih bagus, dan masih laik laut dan dilengkapi dengan alat navigasi lengkap dan berfungsi baik;

c. Pada saat kejadian saksi sedang istirahat di atas kapal, dan yang jaga saat itu

Mualim II. Pada saat kapal berangkat, cuaca bagus, alun lebih kurang 3 – 4 meter, angin kencang disertai hujan. Pada saat angin kencang disertai hujan, tali second towing putus.

d. Saksi mengetahui tali tundaan kapal putus, karena terasa saat saksi sedang

istirahat di ruang salon, setelah mengetahui kejadian, saksi langsung naik ke anjungan dan langsung menaikkan tali tros. Yang di anjungan saat itu Mualim I dan Jurumudi Jaga.

3. Saksi Mualim II, Akhwan Kristiyanto, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pemalang Tanggal : 06 Juli 1984 Agama : Islam

Alamat : Jl. Angkatan 45 RT.007/RW.08 Pelutan Pemalang, Jawa Tengah

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1997, di Pemalang; 2) SMP, Tahun 2000, di Pemalang; 3) SMA, Tahun 2003, di Tegal; Pelaut : 1) ANKAPIN II, Tahun 2003, di Jakarta; 2) ANT IV, Tahun 2012, di Jakarta; Pengalaman Berlayar :

1) Mualim II, Wakashio Maru 87, Tahun 2004 s/d 2005; 2) Mualim II, Wakashio Maru 85, Tahun 2006; 3) Mualim I, Wakashio Maru 85, Tahun 2007; 4) Mualim I, TB. Di Karya 51, Tahun 2008 s/d 2010; 5) Mualim II, KT. SRIKANDI BARUNA 2402, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 22 Pebruari 2013, Saksi melaksanakan dinas jaga mulai pukul

00.00-04.00 WIB bersama Jurumudi Jaga, keadaan cuaca berawan, jarak pandang baik, angin kencang dari arah kanan, ombak besar 3 – 4 meter dari

arah...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

11

arah lambung kanan, Saksi menggantikan Nakhoda sebagai perwira jaga sebelumnya. Sebelum Nakhoda meninggalkan anjungan merubah haluan dari 167º menjadi 300º, dan berpesan agar tidak merubah haluan dan kecepatan (3,1 knots);

c. Setelah kapal dengan haluan 300º angin dan ombak datang dari depan, kapal

melawan angin dan ombak, dan pada pukul 03.45 WIB, tali tunda kedua (second towing) putus, Saksi memanggil Nakhoda untuk memberitahukan bahwa tali tunda putus;

d. Selanjutnya komando diambil alih Nakhoda, ABK diperintahkan untuk

menaikkan tali tunda ke dek agar tidak terkena baling-baling dan diketahui bahwa yang putus tali tunda kedua, selanjutnya kapal berolah gerak mendekati Tongkang untuk mengambil sisa tali tunda, tetapi tidak bisa karena pendek, agar Tongkang tidak hanyut berlabuh jangkar dengan jangkarnya sendiri, Mualim I dan Jurumudi Jaga yang naik ke Tongkang, setelah selesai berlabuh jangkar, ombak masih besar, kapal berlindung ke Jetty PLTU Labuhan dan sandar pukul 09.00 WIB;

e. Di kapal tidak ada tali tunda cadangan, tali tunda yang digunakan masih baru,

(baru dipakai satu kali pelayaran), panjang tundaan kurang lebih 200 meter.

4. Saksi KKM, Iriansyah, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 26 Oktober 1968 Agama : Islam

Alamat : Jl. Genuksari II No.9 RT.05/RW IV Genuk Semarang, Jawa Tengah

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1982, di Jakarta; 2) SMP, Tahun 1985, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 1988, di Yogyakarta; Pelaut : 1) ATT IV, Tahun 2008, di Jakarta; 2) ATT III, Tahun 2012, di Jakarta; Pengalaman Berlayar :

1) Oiler, TB. Patria 3, Tahun 1994 s/d 1995; 2) Masinis I, TB. Ocean Silver, Tahun 1998; 3) KKM, TB. Buldog, Tahun 1999; 4) KKM, TB. Dhuha I, Tahun 1999 s/d 2000; 5) KKM, TB. Hendratna, Tahun 2000 s/d 2001; 6) Masinis I, TB. LM Succes, Tahun 2002 s/d 2003; 7) Masinis I, TB. Bintang Ocean 4, Tahun 2007; 8) KKM, TB. Sarwan, Tahun 2008; 9) KKM, TB. Kasih Power 05, Tahun 2008 s/d 2010; 10) KKM, TB. Semar, Tahun 2011; 11) KKM, KT. SRIKANDI BARUNA 2402, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

12

b. Saksi menyatakan mengetahui tentang terdamparnya TK. BARUNA POWER

3002 yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402. Pada tanggal 22 Pebruari 2013, pukul 03.45 WIB, pada posisi 06º 20,0’ LS / 105º 46,5’ BT terjadi putus tali tunda kedua (second towing). Setelah mendapat perintah dari Nakhoda sekitar pukul 04.30 WIB, selanjutnya berusaha untuk lego jangkar TK. BARUNA POWER 3002 karena angin dan gelombang setinggi 3 – 4 meter, akhirnya pada pukul 16.00 WIB, Tongkang terdampar di pantai Carita;

c. Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Jurumudi Jaga naik ke Tongkang

untuk lego jangkar, setelah itu kembali ke KT. SRIKANDI BARUNA 2402 untuk menyelamatkan kapal dan kapal sandar ke Jetty PLTU Labuhan;

d. Nakhoda tetap di Tug Boat sambil mengamati Tongkang, ternyata pada pukul

16.00 WIB, Tongkang tidak kelihatan lagi, kemudian lapor ke Agen dan Agen perintahkan supaya stand by, sambil berusaha lewat darat untuk mencari keberadaan Tongkang.

5. Saksi Jurumudi, Dodi Suwondo, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 20 September 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Dukuh Utara RT.08/RW.15 Semper Barat Cilincing Jakarta Utara

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1989, di Jakarta; 2) SMP, Tahun 1992, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 1995, di Jakarta; Pelaut : - Pengalaman Berlayar :

1) Jurumudi, TB. Karya Indah, Tahun 1999 s/d 2000; 2) Jurumudi, TB. Century, Tahun 2000 s/d 2001; 3) Jurumudi, TB. Cargo Yulee 88, Tahun 2002 s/d 2003; 4) Jurumudi, TB. Margo 20, Tahun 2006; 5) Jurumudi, KM. Lintas 18, Tahun 2006 s/d 2007; 6) Jurumudi, TB. Entebe Star 9, Tahun 2007 s/d 2008; 7) Jurumudi, Kasih Power 02, Tahun 2009 s/d 2011; 8) Jurumudi, KT. SRIKANDI BARUNA 2402, Tahun 2012 s/d 2013.

b. Saksi mengetahui tentang terdamparnya TK. BARUNA POWE 3002. Pada saat

berlayar dari pelabuhan asal sampai pelabuhan tujuan kondisi kapal dalam keadaan baik. Pada saat tiba di perairan pelabuhan Labuhan cuaca buruk dan gelombang setinggi kurang lebih 4 meter;

c. Saksi berada di KT. SRIKANDI BARUNA 2402 untuk berlindung sambil

menunggu tali second towing yang baru.

6. Saksi...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

13

6. Saksi DPA PT. Bahtera Adhiguna, Moh. Hamid, dalam keadaan sehat, dibawah

sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Temanggung Tanggal : 07 Juli 1960 Agama : Islam

Alamat : Jl. Amonia Blok Q/34 Kavling Pupuk Kujang Beji Timur, Depok, Jawa Barat

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1972, di Temanggung; 2) SMP, Tahun 1975, di Temanggung; 3) STM, Tahun 1979, di Temanggung; 4) DIII, Tahun 1984, di Semarang; 5) S1, Tahun 2002, di Jakarta; Pelaut : 1) AMK A, Tahun 1983, di Semarang; 2) AMK B, Tahun 1987, di Jakarta; 3) AMK C, Tahun 1991, di Jakarta; 4) ATT I, Tahun 2002, di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Masinis IV-Masinis III, KM. Adhiguna Nugraha, Tahun 1983 s/d 1985; 2) Masinis II, KM. Adhiguna Jaya, Tahun 1986 s/d 1987; 3) Masinis I, KM. Adhiguna Jaya, Tahun 1988 s/d 1989; 4) KKM, KM. Adhiguna Jaya, Tahun 1991 s/d 1992; 5) Superintendent, Bahtera Adhiguna, Tahun 1993 s/d 2006; 6) Manager Perencanaan Teknik, Bahtera Adhiguna, Tahun 2007 s/d 2008; 7) CSO dan DPA, Bahtera Adhiguna, Tahun 2009 s/d 2011; 8) DPA, Bahtera Adhiguna, Tahun 2009 s/d sekarang.

b. Saksi menjabat sebagai DPA (Designated Person Ashore) di Perusahaan

Pelayaran Bahtera Adhiguna sejak tahun 2011. Verifikasi internal audit diberikan kepada pihak ke 3 (tiga), karena penerimaan awak kapal tidak melalui management PT Bahtera Adhiguna. Jadi selama menjabat sebagai DPA belum pernah dilakukan internal audit di kapal KT. SRIKANDI BARUNA 2402.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal

a. Kapal

KT. SRIKANDI BARUNA 2402 adalah kapal tunda konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan GT 222 dan NT 67, dibangun di Batam oleh PT Bahtera Bahari Shipyard pada tahun 2012, digerakkan dengan mesin penggerak merek Cummins 2 x 1200 HP, memiliki geladak 1 (satu) dan berbaling-baling 2 (dua) dengan ukuran kapal 27,36 x 8,00 x 3,70 m³ berlayar untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia.

TK. BARUNA...

Pengalaman…

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

14

TK. BARUNA POWER 3002 adalah kapal tongkang konstruksi baja berbendera Indonesia dengan GT 3039 dan NT 912 dibangun di Batam oleh PT Bahtera Bahari Shipyart pada tahun 2012, memiliki gelada 1 (satu) dengan ukuran kapal 87,78 x 24,38 x 5,49 m³ berlayar untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia.

b. Surat-surat Kapal.

KT. SRIKANDI BARUNA 2402 dan TK. BARUNA POWER 3002 masing-masing telah memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi dan Perlengkapan Kapal Barang, Surat Laut, Surat Ukur Internasional dan surat-surat lainnya yang telah dipersyaratkan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal

KT. SRIKANDI BARUNA 2402 yang menunda TK. BARUNA POWER 3002 diawaki oleh 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Susunanan Perwira yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten No.PK.304/29/11/KSOP.BTN-12 tanggal 29 Nopember 2012 adalah sebagai berikut :

Bagian Dek : Nakhoda : Nursiswanto, Sertifikat ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta; Mualim I : Noprianto, Sertifikat ANT IV, Tahun 2004, di Jakarta; Mualim II : Akhwan Kristiyanto, Sertifikat ANT IV, Tahun 2012, di Jakarta. Bagian Mesin : K K M : Iriansyah, Sertifikat ATT III, Tahun 2012, di Jakarta; Masinis II : Rahmat, Sertifikat ATT IV, Tahun 2008, di Jakarta; Masinis III: Ivan Parluhutan Manurung, Sertifikat ATT IV, Tahun 2011, di

Jakarta.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. SRIKANDI BARUNA 2402 pada saat mengalami kecelakaan putusnya tali tunda dengan TK. BARUNA POWER 3002, yang mengakibatkan Tongkang tersebut hanyut dan kandas memiliki kondisi kapal yang telah memenuhi persyaratan dan telah diawaki sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Tersangkut Nakhoda telah memenuhi ketentuan Pasal 343 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

2. Tentang Cuaca a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi

Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 10 Januari 2014,

perihal…

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

15

perihal keadaan cuaca pada tanggal 22 Pebruari 2013, pukul 03.45 WIB di perairan Pelabuhan Labuhan, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan – Berawan Banyak dan Hujan Ringan – Lebat disertai Badai Guntur

Arah dan Kecepatan Angin : Barat – Barat Laut, 7,4 – 15,8 Knots

Arah dan Kecepatan Arus : Selatan, 16,4 – 17,9 Cm/det

Tinggi Gelombang : Barat 0,9 – 1,7 Meter

Jarak Penglihatan : 0,5 – 2,0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi di hadapan Sidang

Pemeriksaan Lanjutan dan di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) bahwa pada waktu terjadi putusnya tali tunda dan terdamparnya Tongkang, keadaan cuaca pada saat kejadian Angin Barat Daya kencang, ombak Barat Daya 3,5 – 4 meter, cuaca berawan dan hujan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal Berdasarkan Bill Of Loading PT Karya Arun Marine Cabang Panjang, tanggal 21 Pebruari 2013, muatan TK. BARUNA POWER 3002 adalah batubara curah sebanyak 7.812.583 M/T yang berlayar dari Pelabuhan Tarahan Panjang menuju Pelabuhan Labuhan pada tanggal 21 Pebruari 2013. Berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969) yang diterbitkan oleh Kantor Pelabuhan Batam, tanggal 8 Agustus 2012, TK. BARUNA POWER 3002 mempunyai ukuran-ukuran pokok sebagai berikut :

Panjang (L) : 87,78 meter Lebar (B) : 24,38 meter Tinggi H) : 5,49 meter Isi kotor (GT) : 3039 Isi bersih (NT) : 912 Sarat terbesar (D) : 4,18 meter

Berdasarkan Sertifikat Internasional Load Line (Germanscher Lloyd), tanggal 22 Nopember 2012, TK. BARUNA POWER 3002 memiliki Garis Muat Tropis = 1116 mm. Sehingga sarat maximal Tongkang = 5,49 – 1,116 = 4,374 meter. Perhitungan displacement Tongkang ditentukan sebagai berikut :

Δ = L x B x T x δ x 1,025 x 1,006 = 81,78 x 24,38 x 4,374 x 1 x 1,025 x 1,006 = 9652,2797 ton

Dengan memperkirakan LWT = 0,35 x displacement

Bobot...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

16

= 0,35 x 9652,2797 Bobot mati Tongkang = 3378,2978 ton = 9652,2797 – 3378,2978 Kapasitas muatan = 6273,9819 ton. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : TK. BARUNA POWER 3002 yang bertolak dari Pelabuhan Tarahan tujuan Pelabuhan Labuhan, mengangkut muatan 7812,583 ton adalah melebihi kapasitas yang diijinkan, namun stabilitas Tongkang cukup baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Tentang Navigasi

1) KT. SRIKANDI BARUNA 2402 menunda TK. BARUNA POWER 3002 bertolak dari Pelabuhan Tarahan Panjang menuju Pelabuhan PLTU Labuhan Banten, kapal berlayar dengan kecepatan 3,1 knots, bernavigasi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai dan cuaca cukup baik, namun tanpa dilengkapi Berita Cuaca dalam pelayarannya;

2) Ketika kapal melewati Pulau Tiga pada waktu malam hari cuaca berubah

menjadi buruk, angin kencang dan ombak besar 3 – 4 meter dari arah lambung kanan, ketika kapal mendekati Pelabuhan PLTU Labuhan berjarak kurang lebih 5 mil, mendapat informasi dari Agen bahwa kapal tidak dapat langsung sandar dan tidak boleh berlabuh jangkar di Jetty PLTU dan disarankan untuk berlindung di sekitar Pulau Liwungan;

3) Atas dasar informasi dari Agen Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk

berlindung di sekitar Pulau Liwungan, dalam pelayarannya menuju Pulau Liwungan, bernavigasi dengan melawan angin dan ombak, beberapa saat kapal berlayar melawan angin dan ombak, tali tunda kedua putus.

b. Tentang Olah Gerak

1) Setelah Tersangkut Nakhoda mendapat informasi agar berlindung di sekitar Pulau Liwungan, Tersangkut Nakhoda mengolah gerak kapalnya dengan merubah haluan ke kanan dari 167° menuju haluan ke Pulau Liwungan, perubahan haluan ini berakibat kapal melawan angin dan ombak, sehingga terjadi penambahan tegangan terhadap tali tunda dan beberapa saat kemudian tali tunda kedua putus;

2) Paska tali tunda putus, Tersangkut Nakhoda mengolah gerak kapalnya

untuk mendekati Tongkang dan melabuhkan dengan jangkarnya agar Tongkang tidak hanyut, selanjutnya kapal berolah gerak sandar di Jetty PLTU Labuhan, sambil mengawasi Tongkangnya yang berlabuh, dan pada sore harinya setelah 8 (delapan) jam berlabuh jangkar, Tongkang hanyut dan terdampar di Pantai;

3) setelah...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

17

3) Setelah Tongkang yang miring dibuat tegak kembali, dan muatan diratakan, Tersangkut Nakhoda mengolah gerak kapalnya untuk menarik Tongkang dari kandas, dan berhasil lepas dari kandas, selanjutnya Tongkang ditunda dan disandarkan di Jetty PLTU Labuhan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa

a. Tongkang BARUNA POWER 3002 dengan muatan 7812,583 Ton, berarti melebihi kapasitas muatnya, dengan muatan yang melebihi kapasitasnya, maka tali tunda mendapat tekanan yang lebih besar dari yang seharusnya;

b. Ketika kapal merubah haluan ke kanan ke arah Pulau Liwungan, maka arah

datangnya angin dan ombak dari haluan, sehingga tali tunda yang sudah maksimal tegangannya mendapat tambahan tekanan dari angin dan ombak, hal ini menyebabkan tegangan tali tunda melebihi kekuatan putusnya (breaking strest) sehingga berakibat tali tunda yang kedua putus.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan dikarenakan tali tunda mendapat tegangan yang melebihi kekuatan putusnya (breaking strest).

6. Tentang Upaya Penyelamatan

Dari KT. SRIKANDI BARUNA 2402

1) Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Jurumudi Jaga untuk naik ke Tongkang untuk melakukan lego jangkar, setelah itu kembali ke KT. SRIKANDI BARUNA 2402 untuk melakukan penyelamatan terhadap ABK dan untuk sandar ke Jetty;

2) Tersangkut Nakhoda tetap di KT. SRIKANDI BARUNA 2402 sambil mengamati tongkang, ternyata pukul 16.00 WIB, tongkang tidak kelihatan lagi, kemudian melapor ke Agen, dan Agen perintahkan supaya stand by sambil berusaha lewat darat untuk mencari keberadaan Tongkang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dalam kasus putusnya tali tunda dan terdamparnya TK. BARUNA POWER 3002 di Pantai tanggal 22 Pebruari 2013, pukul 03.45 WIB, di perairan pantai Anyer Banten pada posisi 06º 20,0’ LS / 105º 46,5’ BT.

a.Tersangkut...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

18

a. Tersangkut Nakhoda KT. SRIKANDI BARUNA 2402 yang menunda Tongkang BARUNA POWER 3002 dipersalahkan telah memuat batubara ke dalam Tongkang melebihi kapasitas muatnya;

b. Tersangkut Nakhoda merubah haluan menuju ke Pulau Liwungan yang

konsekuensinya kapal dan Tongkang melawan angin dan ombak merupakan saran dari Agen untuk berlindung.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KT. SRIKANDI BARUNA 2402 yang menunda TK. BARUNA POWER 3002 tidak dapat dipersalahkan. Hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan : Hal yang meringankan. 1) Tersangkut Nakhoda kooperatif dalam persidangan; 2) Pada dasarnya Nakhoda bertanggung jawab terhadap jumlah muatan yang

diangkut tidak melebihi kapasitasnya, akan tetapi Nakhoda tidak dilibatkan dalam pemuatan.

Hal yang memberatkan. Tidak ada.

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal putusnya tali tunda dan terdamparnya Tongkang BARUNA POWER 3002 yang ditunda KT. SRIKANDI BARUNA 2402, tanggal 22 Pebruari 2013, pukul 03.45 WIB, di perairan Pantai Anyer Banten, dikarenakan tali tunda mendapat tegangan yang melebihi kekuatan putusnya (breaking strest).

II. Membebaskan Tersangkut Nakhoda, bernama Nursiswanto, lahir tanggal 7

Oktober 1969, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, Nomor 620042885N40209 Tahun 2009.

III. Putusan ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK 2010/07/III/MPmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/... · 2015-01-07 · tanggal 27 Agustus 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Utama

19

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa tanggal 25 Maret 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta dihadiri oleh Terhukum. Ketua : Capt. Supardi, MM. M.Mar Anggota : Capt. Gajah Rooseno

Anggota : Efrizon, MM, M.Mar. E Anggota : Ir. Monardy Parowung Anggota : Asril Pasaribu, SH Sekretaris : Rinna Purba, SH