Upload
hoangdang
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN J a l a n H a n g J e b a t 3 B l o k F 3 K e b a y o r a n B a r u J a k a r t a S e l a t a n 1 2 1 2 0
LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
TAHUN 2017
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 ii
KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas izin-Nya maka Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Tahun 2017 telah selesai
disusun.
Laporan ini merupakan gambaran capaian kinerja Pusdik
SDM Kesehatan Tahun 2017, dibuat dalam rangka
pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Pusdik SDM Kesehatan sebagai penjabaran prinsip
transparansi dan akuntabilitas dalam rangka menciptakan Good Governance dan Clean
Goverment serta sebagai sarana evaluasi dalam mencapai kinerja Pusdik SDM Kesehatan
yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Pusdik SDM Kesehatan dengan
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(PPSDMK), serta sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun
mendatang.
Pusdik SDM Kesehatan telah berupaya untuk mencapai target kinerja sesuai dengan
indikator kinerja yang telah ditetapkan dan terus berupaya memperbaiki segala
kekurangan, walaupun masih terdapat hambatan dan kendala dalam pelaksanaan
kegiatan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
LAKIP ini, namun kami menyadari LAKIP ini tidaklah sempurna untuk itu saran, kritik, dan
masukan sangat kami harapkan. Semoga LAKIP ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 disusun sesuai
dengan Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI No 53 Tahun 2014 dan Permenpan No 12 Tahun 2015
sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan kepada Menteri Kesehatan RI, khususnya kepada Kepala Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK).
Laporan kinerja ini berisi pertanggungjawaban kinerja Pusdik SDM Kesehatan dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang
pencapaian tujuan dan sasaran, realisasi pencapaian indikator kinerja kegiatan organisasi,
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator
kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang telah
direncanakan.
Pusdik SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya
manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Upaya
pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan tersebut dilaksanakan melalui; 1) Fasilitasi
Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan; 2) Penyelenggaraan Pendidikan SDM
Kesehatan; 3) Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan; 4) Tata Usaha
Pendidikan SDM Kesehatan.
Pusdik SDM Kesehatan telah menetapkan 2 indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian
Kinerja yaitu jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik dan
jumlah tenaga kesehatan yang mendapat bantuan biaya pendidikan (peserta baru dan lama).
Capaian kinerja jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
tercapai memuaskan sebesar 314 prodi (114,59%) dari target 274 prodi. Jika dibandingkan
dengan capaian tahun 2015 dan 2016, indikator ini dapat dicapai dengan baik.
Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum Diploma III penerima program bantuan
biaya pendidikan tercapai sebanyak 15.388 orang atau 95.05% dari target 16.190 orang.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 iv
Alokasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 sebesar Rp 77.732.549.000 dengan
rincian Rp 77.502.155.000 dari APBN dan Rp 230.394.000 dari dana Hibah langsung
(UNFPA). Realisasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp 74.998.635.282 (96.48%)
terdiri dari anggaran APBN sebesar Rp.74.768.241.282,- (96.19%) dan hibah langsung
UNFPA sebesar Rp 230.394.000 (100%). Berdasarkan alokasi dan realisasi anggaran diatas,
terdapat kenaikan alokasi dan realisasi anggaran dari tahun 2016 sebesar Rp 63.297.010.000
(termasuk hibah langsung/UNFPA Rp 176.160.000) terealisasi sebesar Rp 51.706.883.741
(81.69%). Sedangkan pada tahun 2015 dari alokasi sebesar Rp 44.000.000.000,- terealisasi
sebesar Rp 36.854.264.772 (83.76%). Capaian kinerja dan realisasi anggaran diharapkan
dapat terus meningkat untuk tahun berikutnya.
Evaluasi akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perencanaan,
pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan/
sasaran strategis Pusdik SDM Kesehatan khususnya dan Badan PPSDM Kesehatan
umumnya.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GRAFIK vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan
C. Susunan Organisasi dan Tata Laksana
2
3
D. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja 6
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 8
A. Perencanaan Kinerja 8
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 17
A. Capaian Kinerja Pusdik Sumber Daya Manusia Kesehatan 17
B. Realisasi Anggaran 51
C. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Output Kegiatan yang
disandingkan dengan Anggaran Pusdik SDM Kesehatan
55
BAB IV. PENUTUP 58
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 vi
DAFTAR GRAFIK
Bagan 1 Susunan Organisasi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan 5
Bagan 2 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan PPSDM Kesehatan
dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusdik SDM Kesehatan
9
Grafik 1 Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Renstra
Kemenkes Indikator Jumlah Program Studi Poltekkes Kementerian
Kesehatan yang terakreditasi sangat baik.
20
Grafik 2 Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Indikator Jumlah
Tenaga Kesehatan yang belum Diploma III Mendapat Bantuan Biaya
Pendidikan
21
Grafik 3 Analisis Capaian Kinerja Jumlah Program Studi Poltekkes Kemenkes
yang terakreitasi sangat baik
23
Grafik 4 Analisis Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum
Diploma III Mendapat Bantuan Biaya Pendidikan
26
Grafik 5 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2017 37
Grafik 6 Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 38
Grafik 7 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2017 39
Grafik 8 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun 2017 40
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes Tahun 2015-2019
10
Tabel 2 Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017
11
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2017 14
Tabel 4 Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja Pusdik SDM
Kesehatan Tahun 2017
15
Tabel 5 Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
18
Tabel 6 Jumlah SDM Berdasarkan Jabatan Tahun 2017 36
Tabel 7 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2017 37
Tabel 8 Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 38
Tabel 9 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2017 38
Tabel 10 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun 2017 39
Tabel 11 Target dan Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja
yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
Tahun 2017
42
Tabel 12 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Realisasi Bruto dan Netto Pusdik
SDM Kesehatan Tahun 2017
51
Tabel 13 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Sumber Anggaran dengan Realisasi
Bruto dan Netto Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
51
Tabel 14 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja dengan Realisasi Bruto
dan Netto Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
52
Tabel 15 Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Anggaran Dalam
Mencapai Indikator Kinerja Pusdik SDM Kesehatan
53
Tabel 16 Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan Pusdik
SDM Kesehatan Tahun 2017
55
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Lampiran 2 Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Unit Organisasi Tahun 2017
Lampiran 3 Formulir Perjanjian Kinerja Tingkat Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga Tahun 2017
Lampiran 4 Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga Tahun 2017
Lampiran 5 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2017
Lampiran 6 Pengukuran Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan Tahun 2017
Lampiran 7 Target dan Realisasi Pengukuran Kinerja Rencana Aksi Kegiatan
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Lampiran 8 Capaian Jumlah Program Studi Poltekkes Kemenkes Yang
Terakreditasi Sangat Baik
Lampiran 9
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/III/359/2017 tentang Penerima Bantuan Biaya
Pendidikan Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi
Pendidikan Tenaga Kesehatah Tahun 2017 dan Peserta yang
Drop.
Lampiran 10 Penghargaan Pusdik SDM Kesehatan
Lampiran 11 Daftar Inventaris Barang Milik Negara Pusdik SDM Kesehatan
Tahun 2017
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Laporan Kinerja merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
(disclousure) secara memadai hasil terhadap pengukuran kinerja.
Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun
perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja yang terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak terbatas pada
tahun berjalan, namun diharapkan ada kesinambungan dari tahun ke tahun sehingga
terwujud kesinambungan kinerja dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan disusun dengan tujuan memberikan informasi
kinerja yang terukur, sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pusdik SDM
kesehatan untuk meningkatkan kinerjanya dan sebagai bentuk pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2017 kepada Kementerian
Kesehatan RI, khususnya BPPSDMK, Pemerintah dan rakyat Indonesia.
Pusdik SDM Kesehatan telah menetapkan indikator kinerja yang dituangkan dalam
perjanjian kinerja untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, yang mengacu pada Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2015-2019, Rencana
Aksi Program Badan PPSDMK 2015-2019 dan Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM
Kesehatan Tahun 2015-2019. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan dokumen
perjanjian kinerja antara Kepala Pusdik SDM Kesehatan dan Kepala Badan PPSDM
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 2
Kesehatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dokumen perjanjian kinerja
tersebut akan dievaluasi secara berkala sebagai tolak ukur kegagalan atau keberhasilan
program sesuai dengan indikator dan target yang telah ditetapkan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan berisikan informasi tentang pencapaian target
indikator kinerja kegiatan Pusdik SDM Kesehatan dimaksudkan untuk:
1. Peningkatan akuntabilitas kinerja Pusdik SDM Kesehatan;
2. Umpan balik peningkatan kinerja Pusdik SDM Kesehatan;
3. Peningkatan perencanaan program, kegiatan dan perencanaan organisasi Pusdik
SDM Kesehatan;
4. Peningkatan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM
Kesehatan;
5. Pemahaman dan penilaian pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab Pusdik SDM Kesehatan;
6. Menjadikan Pusdik SDM Kesehatan lebih akuntabel, sehingga penyelenggaraan
organisasi lebih efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Penyusunan laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan bertujuan untuk memberikan
informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja.
Adapun tujuan khusus penyusunan laporan kinerja ini adalah untuk:
1. Menyampaikan pernyataan dari perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan
2. Menjelaskan hasil dari kinerja yang telah ditetapkan Pusdik SDM Kesehatan
3. Mengevaluasi perencanaan program, kegiatan dan perencanaan organisasi Pusdik
SDM Kesehatan.
4. Menjelaskan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM
Kesehatan
5. Menjelaskan pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab
Pusdik SDM Kesehatan
6. Menjelaskan kinerja yang lebih akuntabel, agar penyelenggaraan organisasi lebih
efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 3
C. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/Menkes/Per/VIII/2015 tanggal 29
September 2016 Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dipimpin
oleh pejabat eselon II-a yaitu Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Dalam bagian kelima pasal 788 Pusdik SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pendidikan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya Pusdik SDM Kesehatan
menyelenggarakan empat fungsi, yaitu:
1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan
kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan
fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia
kesehatan;
2. Pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan,
penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan pengendalian
mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang fasilitasi pengembangan pendidikan
dan kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan
fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia
kesehatan
4. Pelaksanaan administrasi Pusat.
Pusdik SDM kesehatan merupakan organisasi yang terdiri dari :
1. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan
2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
3. Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan
4. Subbagian Tata Usaha
5. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan
Bidang Program dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan
kemitraan. Bidang ini menyelenggarakan dua fungsi, yaitu :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pengembangan
pendidikan sumber daya manusia kesehatan dan kemitraan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 4
b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya
manusia kesehatan dan kemitraan.
Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan terdiri atas :
a. Subbidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi
pengembangan pendidikan sumber daya manusia
b. Subbidang Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang kemitraan pendidikan sumber daya
manusia kesehatan.
2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang penyelenggaraan pendidikan sumber daya
manusia kesehatan. Bidang ini menyelenggarakan dua fungsi, yaitu:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi teknis pendiidkan dan
penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan
b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang
penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan
Bidang Penyelenggaraan Pendidikan terdiri atas :
a. Subbidang Fasilitasi Teknis Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan
sumber daya manusia kesehatan.
b. Subbidang Fasilitasi Penunjang Pendidikan mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi
penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
3. Bidang Faslitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan
Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi dan
pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. Bidang ini
menyelenggarakan dua fungsi, yaitu :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi akreditasi dan
pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 5
b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu
pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan terdiri atas :
a. Subbidang Fasilitasi Akreditasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi
sumber daya manusia kesehatan.
b. Subbidang Pengendalian Mutu Pendidikan mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengendalian
mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
4. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana,
program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan
pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta
kerumahtanggaan Pusat.
Susunan Organisasi Pusdik SDM Kesehatan digambarkan dalam bagan sebagai
berikut :
Bagan 1.
Susunan Organisasi Pusdik SDM Kesehatan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 6
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan LAKIP Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri
Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan perihal latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan pelaporan, visi
dan misi, susunan organisasi dan tata laksana Pusdik SDM Kesehatan serta sistematika
penulisan laporan
BAB II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan perencanaan dan perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan dalam bentuk
tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target sesuai dengan kebijakan dan Program Pusdik
SDM Kesehatan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Pusdik SDM Kesehatan sesuai dengan
hasil pengukuran kinerja Pusdik SDM Kesehatan. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai
berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
5. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian perjanjian kinerja.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 7
B. Realisasi Anggaran
Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja Pusdik SDM Kesehatan sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja
BAB IV Penutup
Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Pusdik SDM Kesehatan untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Program Indonesia sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa cita, yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, yang menjadi program utama
pembangunan kesehatan. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Sasaran ini telah sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019
yaitu : (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya
pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSJN kesehatan, obat dan vaksin; (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan,
obat dan vaksin serta; (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu (1)
penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan dan (3) pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nsional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan
preventif, serta pemberdayaan masyarakat . Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan
peningkatan mutu menggunakan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan Strategi perluasan sasaran
dan manfaat, serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan untuk tercapainya
keluarga-keluarga sehat. Program yang sedang digalakkan oleh Kementerian Kesehatan
adalah Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu
upayanya yaitu dengan adanya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Agar
upaya germas dapat tercapai secara optimal diperlukan dukungan dan penguatan
diberbagai lini, salah satunya penyediaan tenaga kesehatan baik dari jumlah, jenis,
kualitas dan pemerataan penyebaran tenaga kesehatan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 9
Badan PPSDM Kesehatan menetapkan sasaran programnya yaitu meningkatnya
jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan kesehatan dalam rangka memastikan
penyediaan tenaga kesehatan cukup dan tersedia. Berbagai upaya dan strategi dilakukan
oleh Badan PPSDMK termasuk Pusdik SDM Kesehatan yang merupakan salah satu
Satker dibawah Badan PPSDM Kesehatan yang turut mendukung tercapainya
ketersediaan tenaga kesehatan baik dari jumlah, jenis, kualitasnya. Atas dasar tersebut
Pusdik SDM Kesehatan menetapkan sasaran program akreditasi program studi poltekkes
Kemenkes RI dan program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum
D3.
Keterkaitan program Badan PPSDM Kesehatan dengan Pusdik SDM Kesehatan, dapat
dilihat pada bagan berikut :
Bagan 2.
Keterkaitan Indikator Kinerja Utama Badan PPSDM Kesehatan dengan Indikator
Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
Berdasarkan bagan 2 sasaran program di atas peran Pusdik SDM Kesehatan adalah
memastikan jumlah tenaga kesehatan dibawah diploma III meningkat kualifikasinya
menjadi diploma III dan prodi/ Institusi pendidikan yang terakreditasi minimal B dalam
rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Dalam mendukung sasaran tersebut ditetapkanlah tujuan dan Sasaran Pusdik SDM
Kesehatan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 10
1. Tujuan
Tujuan Pusdik SDM Kesehatan adalah ”Meningkatnya ketersediaan jumlah dan jenis
tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki daya saing.”
2. Sasaran
Untuk mewujudkan tujuan Pusdik SDM Kesehatan, telah ditetapkan sasaran yang akan
dicapai sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program
bantuan biaya pendidikan sebanyak 37.819 orang (kumulatif)
b. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
sebanyak 351 prodi (kumulatif)
3. Indikator Kinerja Kegiatan Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 berdasarkan
Rencana Strategis dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1
Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Sasaran
Strategis
Indikator
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Akreditasi
Program Studi
Poltekkes
Kemenkes RI
Jumlah program studi
Poltekkes Kemenkes
yang terakreditasi
sangat baik
153k) 213k) 274 k) 321k) 351k)
Program
bantuan biaya
pendidikan
bagi tenaga
kesehatan
yang belum
D3
Jumlah Tenaga
Kesehatan yang belum
DIII penerima program
bantuan biaya
pendidikan
- - 16.190
orang k)
30.620k
)
37.819k
)
Berdasarkan Revisi Renstra 2015-2019 Pusdik SDM Kesehatan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 11
4. Indikator Kinerja Kegiatan Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017
Indikator kinerja kegiatan Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan RKP dan Renja Tahun
2017 dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2
Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dan Renja Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Target
Akreditasi Program
Studi Poltekkes
Kemenkes RI
Persentase program studi/institusi
Poltekkes Kemenkes yang
terakreditasi baik
70%
Program bantuan biaya
pendidikan bagi tenaga
kesehatan yang belum
D3
Jumlah Tenaga Kesehatan yang
belum DIII penerima program
bantuan biaya pendidikan
19.490 orang
Berdasarkan RKP dan RenjaK/L tahun 2017
5. Strategi
Dalam rangka mewujudkan tujuan Pusdik SDM Kesehatan dan mendukung
pencapaian sasaran, maka ditetapkan strategi berdasarkan tugas pokok dan fungsi
bidang dan sub bidang/sub bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan.
Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan kesehatan/pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
secara berkelanjutan dan didasarkan atas kajian kebutuhan pendidikan tenaga
kesehatan berbasis data dan informasi pendidikan tenaga kesehatan yang akurat
dan tepat waktu, serta memperhatikan standar nasional pendidikan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 12
b. Pengembangan sistem pembelajaran pendidikan SDM Kesehatan.
Sistem pembelajaran pendidikan dikembangkan melalui penyusunan dan
pengembangan pedoman, petunjuk teknis (juknis) ataupun petunjuk pelaksanaan
(juklak) pendidikan tenaga kesehatan sesuai dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
c. Peningkatan mutu penyelenggaran pendidikan SDM Kesehatan.
Peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan dilakukan
melalui peningkatan kerjasama/ kemitraan dengan semua pemangku kepentingan
yang meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat termasuk
swasta serta pemangku kepentingan di luar negeri
d. Kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam pengadaan SDM Kesehatan
sangat diperlukan terutama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dan Organisasi Profesi.
e. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan dikembangkan
berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi dalam rangka pelaksanaan tri
dharma perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk mewujudkan mutu pendidikan
kesehatan yang berkualitas, berdaya saing dan unggul.
f. Perencanaan peningkatan kapasitas bagi pendidik dan tenaga kependidikan
didasarkan atas kajian kebutuhan bagi pendidik dan tenaga kependidikan berbasis
data dan informasi yang akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan
penggunaan metodologi dan teknologi yang inovatif, kreatif dan tepat guna dengan
menerapkan prinsip peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang
berkesinambungan.
g. Peningkatan Mutu dan pengembangan pengadaan SDM Kesehatan melalui
akreditasi program studi dan institusi pendidikan serta sertifikasi dosen. Evaluasi
pendidikan dilakukan guna pengembangan pengadaan SDM Kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan program/pelayanan kesehatan dan perkembangan
IPTEK. Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menilai mutu
pendidikan tenaga kesehatan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 13
h. Peningkatan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui program peningkatan
kompetensi dan kualifikasi dari pendidikan JPM/Diploma I ke Diploma III
i. Peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan, dilakukan melalui penjaminan
mutu pendidikan kesehatan yang didasarkan pada sistem penjaminan mutu
Internal (SPMI) dan pangkalan data perguruan tinggi Kemenristekdikti.
j. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada
program pendidikan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan
kepemimpinan, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas,
meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sarana prasarana yang
memadai), pengelolaan, pembinaan & pengawasan ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan serta tugas teknis & kegiatan lainnya.
B. PERJANJIAN KINERJA 1. Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Perjanjian kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan
kinerja setiap tahunnya.
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji yang akan dicapai Kepala Pusdik SDM
Kesehatan kepada Kepala BPPSDMK dalam satu tahun sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja. Perjanjian Kinerja mengacu pada Rencana Strategis yang telah disesuaikan
dengan Permenkes No 64 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 14
Tujuan penyusunan perjanjian kinerja :
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, tramsparansi, dan kinerja Aparatur
b. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian pengharagaan dan sanksi
d. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah
e. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Kinerja Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 yang telah dilaksanakan sesuai dengan
perjanjian kinerja dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3
Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Target
Akreditasi Program
Studi Poltekkes
Kemenkes RI
Jumlah program studi Poltekkes
Kemenkes yang terakreditasi
sangat baik
274 prodi
Program bantuan
biaya pendidikan bagi
tenaga kesehatan
yang belum D3
Jumlah Tenaga Kesehatan yang
belum DIII penerima program
bantuan biaya pendidikan
16.190 orang
Sumber : PK Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
2. Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi
Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
Indikator kinerja kegiatan dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
merupakan indikator dukungan manajemen, pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan
lainnya, secara rinci dapat dilihat dalam tabel 4.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 15
Tabel 4
Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja
Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
SATUAN
A Kebijakan Teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan
Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan
2 Dokumen
Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan
1 Dokumen
Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan
3 Dokumen
Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan
16.190 Orang
Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan
1 Dokumen
Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan
2 Dokumen
Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
5 Dokumen
Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
1 Dokumen
B
Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan
Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Ringgi (SNPT)
2 Dokumen
Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan
4 Dokumen
Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan
1 Dokumen
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 16
Jumlah dokumen pengembnagan penunjang pendidikan akademik dan non akademik
2 Orang
C Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan
Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI
2 Dokumen
Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik
0 Prodi
Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
274k) Prodi
Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
20k) Institusi
Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI
2 Dokumen
Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan
6 Dokumen
Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan
6 Dokumen
Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya
0 Orang
Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan
0 Dokumen
Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan
1 Dokumen
D Terlaksananya
ketatausahaan
pendidikan SDM
kesehatan
Jumlah dokumen
Perencanaan, Program dan
Anggaran, Evaluasi dan
Pelaporan
10 Dokumen
Jumlah dokumen Pengelolaan
Keuangan dan BMN
6 Dokumen
Jumlah Dokumen urusan
kepegawaian, tata laksana,
kearsipan, dan tata persuratan
serta kerumahtanggaan
15 Dokumen
Jumlah layanan Internal
Perkantoran Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan
12 Bulan
Layanan
Berdasarkan lampiran Rencana Aksi Kegaitan revisi Penyesuaian Permenkes 64/201
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan
Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sebagai tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban.
Pengukuran kinerja merupakan kegiatan memantau, menilai, dan membandingkan antara
kinerja yang seharusnya terjadi/target dengan kinerja yang diharapkan/capaian.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauh keberhasilan/kegagalan Pusdik
SDM Kesehatan dalam kurun waktu Renstra tahun 2015-2019.
Pada tahun 2017 Pusdik SDM Kesehatan telah melakukan perjanjian kinerja sebagai pakta
integritas yang harus dipertanggungjawabkan dalam kontribusinya untuk mencapai
sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan dan Kementerian Kesehatan dalam
mendukung pencapaian Nawacita Presiden. Perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan
memuat dua indikator kinerja yang telah dilaksanakan dan dapat diukur yang secara rinci
diuraikan sebagai berikut :
1. Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun
2017
Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja (PK), realisasi pelaksanaan program/
kegiatan Pusdik SDM Kesehatan selama tahun 2017 dapat diuraikan pada tabel 5
tentang capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017, sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 18
Tabel 5
Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja
Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Persentase
Akreditasi
Program Studi
Poltekkes
Kemenkes RI
Jumlah program studi
Poltekkes Kemenkes
yang terakreditasi
sangat baik
274
prodi
314
prodi
114.59
Program bantuan
biaya pendidikan
bagi tenaga
kesehatan yang
belum D3
Jumlah Tenaga
Kesehatan yang
belum DIII penerima
program bantuan
biaya pendidikan
16.190
orang
15.388
orang
95.05
Berdasarkan PK Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa capaian kinerja jumlah program studi Poltekkes
Kemenkes yang terakreditasi sangat baik tercapai 314 prodi (114.59%) dari target 274
prodi. Capaian indikator kinerja ini untuk tahun 2017 melebihi 100%. Tercapainya
target tentunya tidak lepas dari peran Pusdik SDMK dan Poltekkes Kemenkes. Peran
Poltekkes Kemenkes adalah menerapkan sistem penjaminan mutu dan berupaya
memenuhi persyaratan akreditasi serta melakukan evaluasi dan penilaian secara
komprehenship atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencerminkan kelayakan
program studi.
Peran Pusdik SDM Kesehatan dalam akreditasi adalah melakukan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan dibidang fasilitasi akreditasi pendidikan
SDM Kesehatan dalam memfasilitasi Poltekkes agar prodi-prodi di Poltekkes
Kemenkes menghasilkan akreditasi yang sangat baik atau unggul. Kegiatannya
meliputi pendampingan dari persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan akreditasi.
Berdasarkan data per 31 Desember 2017, masih terdapat 54 Prodi Poltekkes yang
terakreditasi C, terdiri dari 40 prodi diploma III dan 14 prodi diploma IV yang tersebar
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 19
di 20 Poltekkes Kemenkes RI, diantaranya Medan, Palembang, Tanjung Karang,
Tanjung Pinang, Pangkalpinang, Jakarta I,II,III, Mataram, Kalimantan Timur,
Banjarmasin, Palu, Palangkaraya, Gorontalo, Kendari, Mamuju, Maluku, Ternate,
Sorong, Jayapura.
Untuk jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya
pendidikan tercapai 15.388 orang (95.05%) dari target yang ditetapkan sebanyak
16.190 orang. Tidak tercapainya target disebabkan adanya peserta yang tidak
memenuhi syarat, mengundurkan diri, sakit, meninggal dunia, tidak mendapat izin
dari pimpinan langsung dan letak geografis (DTPK) yang sulit bagi peserta untuk
menjangkau Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan.
Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang
JPM/Diploma I ke Diploma III sesuai dengan Undang-Undang Nomo 36 tahun 2014
pasal 9 dan 88 yang mensyaratkan bahwa “ tenaga kesehatan harus memiliki
kualifikasi minimum diploma III, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2016
tentang program percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan,
serta telah terbitnya Permenristekdikti Nomor 26 tentang rekognisi pembelajaran
lampau (RPL), maka Kementerian Kesehatan (Pusdik SDM Kesehatan) bersama
dengan Kemenristekdikti telah mengembangkan program percepatan pendidikan
tenaga kesehatan untuk diploma III melelui RPL. Program RPL khusus tenaga
kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah dan Diploma I ke jenjang penyetaraan
kualifikasi ke Diploma III bertujuan untuk mendapatkan pengakuan capaian
pembelajaran dengan pendekatan modus ganda melalui tatap muka dan belajar
mandiri menggunakan modul atau dengan teknologi informasi.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM
Kesehatan Tahun 2015-2017.
Indikator kinerja tahun 2015-2017 tidak dapat dibandingkan karena berbeda indikator
kinerja, hal ini dikarenakan terbitnya Permenkes No.64 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, sehingga indikator kinerja Pusdik SDM
Kesehatan harus menyesuaikan dengan perubahan tugas pokok dan fungsi tersebut.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 20
153
213
274
165
247
314
0
50
100
150
200
250
300
350
2015 2016 2017
Grafik 1Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi
sangat baik
Target Capaian
3. Capaian Kinerja Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019
Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
dapat dilihat pada grafik 1 dan grafik 2 sebagai berikut :
Target dan capaian berdasarkan Revisi Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa capaian akreditasi prodi dapat
dicapai pada setiap tahunnya dan terjadi peningkatan capaian pada setiap tahunnya.
Pada grafik dapat dilihat pada tahun 2015 dari target 153 prodi tercapai sebanyak 165
prodi (107.84%), pada tahun 2016 dari target 213 tercapai sebanyak 247 prodi
(115.96%) sedangkan pada tahun 2017 dari target sebanyak 274 prodi tercapai
sebanyak 314 prodi (114.60%). Target pada tahun 2018 sebanyak 321 prodi
terakreditasi sangat baik sedangkan target sampai tahun 2019 sebanyak 351 prodi.
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan tahun 2019 dari target sebanyak 351
prodi telah tercapai sebanyak 314 prodi atau 89.46%. Artinya masih ada sebanyak
10.54% prodi yang harus terakreditasi sangat baik atau minimal B. Dalam mencapai
target tersebut Pusdik SDM Kesehatan terus mendorong dengan melakukan upaya-
upaya, koordinasi dan fasilitasi Poltekkes Kemenkes dalam proses akreditasi baik dari
persiapan, pelaksanaan, pembinaan dan monitoring evaluasi hasil akreditasi sehingga
diharapkan akreditasi Poltekkes Kemenkes dapat tercapai unggul.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 21
16.190
15.388
13.500
15.000
16.500
2017
Grafik 2Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum Diploma III penerima
program bantuan pendidikan
target capaian
Target dan capaian berdasarkan Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019
Tahun 2015 dan 2016 indikator kinerja pusdik SDM Kesehatan masih mengacu pada
Permenkes 1144 tahun 2011 yaitu jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang di
tingkatkan kapasitasnya sesuai dengan tugas dan fungsi yang tertuang dalam
Permenkes tersebut. Terbitnya Permenkes 64 tahun 2015 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kelola Kementerian Kesehatan terjadi perubahan tugas dan fungsi sehingga
indikator kinerja Pusdik SDM Kesehatan direvisi menjadi jumlah tenaga kesehatan
yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan. Revisi indikator kinerja
tersebut menjadi masukan perubahan indikator rencana strategis tahun 2015-2019
untuk indikator kinerja Pusdik SDM Kesehatan, sehingga kinerja Pusdik SDM
Kesehatan Tahun 2015-2017 tidak dapat dibandingkan.
Adanya indikator jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan
biaya pendidikan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan pada Pasal 9 yang menyatakan bahwa Tenaga Kesehatan harus
memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis. Lebih lanjut Pasal
88 menyatakan bahwa tenaga kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma III yang
telah melakukan praktik, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 22
sebagai tenaga kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang-
Undang diundangkan. Apabila sampai batas waktu masa transisi yang bersangkutan
belum meningkatkan pendidikan ke jenjang Diploma III, maka status tenaga kesehatan
tersebut akan berubah menjadi asisten tenaga kesehatan. Dalam undang-undang
tersebut pemerintah diberi waktu selama 6 (enam) tahun.
Pada tahun 2016 Pusdik SDM Kesehatan mulai menyiapkan regulasi dan persiapan
sarana prasana, jaringan, koordinasi dan persiapan lainnya terkait program percepatan
pendidikan dengan pemberian bantuan kepada tenaga kesehatan JPM/Diploma I ke
Diploma III tersebut, sehingga pada tahun 2017 program tersebut siap dilaksanakan
sampai tahun 2019.
Capaian program tersebut pada tahun 2017 dari target 16.190 orang tercapai
sebanyak 15.388 orang (95.05%). Target indikator kinerja ini pada tahun 2018
sebanyak 30.620 orang, sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 37.819 orang. Jika
dibandingkan dengan target tahun 2019 baru tercapai 40.70%, berarti masih ada
59.30% yang harus dicapai sampai tahun 2019.
4. Analisa Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Berdasarkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Definisi operasional dari indikator ini adalah Jumlah program studi Poltekkes
Kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlakunya,
reakreditasi dan prodi baru yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan merupakan Institusi Pendidikan vokasi
bidang kesehatan yang mempunyai tugas dalam menghasilkan tenaga kesehatan
professional dan mempunyai daya saing. Saat ini Kementerian Kesehatan memiliki 38
Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes dan masing-masing memiliki program studi
yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 410 prodi yang terdiri dari 262 program
studi D3 dan 132 program studi D4, sisanya Diploma III PJJ, Profesi dan S2 Terapan.
a. Indikator : Jumlah program studi poltekkes kemenkes yang terakreditasi
sangat baik.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 23
274
314
210 280 350
Tahun 2017
Grafik 3Capaian Indikator Jumlah program studi poltekkes kemenkes yang
terakreditasi sangat baik.
Capaian Target
Poltekkes Kemenkes mempunyai 20 prodi yang tersebar di 38 Poltekkes di 34 Provinsi
di Indonesia meliputi Akupuntur, Analis Kesehatan, Analis Farmasi dan Makanan,
Farmasi, Fisioterapi, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Keperawatan Gigi, Jamu,
Okupasi Terapi, Artetik Prostetik, Pikes, Promkes, Terapi Wicara, teknik Elektromedik,
Teknik Gigi, Teknis Radiodiagnostik dan Radioterapi, Asuransi Kesehatan dan
Sanitasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program studi dan Perguruan
Tinggi pada Bab I pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa tujuan akreditasi yaitu untuk
menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi berdasarkan kriteria yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan menjamin mutu Program Studi
dan perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik
untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.
Mengacu pada Permenristekdikti itu pula pada Bab II, pasal 3 ayat 5 yang
menyebutkan bahwa peringkat akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi terbagi
tiga kategori yaitu terakreditasi baik, baik sekali, dan unggul. Pada ayat selanjutnya
dijelaskan pula bahwa terakreditasi baik yaitu memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Tinggi sedangkan terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul yaitu melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Untuk melihat capaian jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi
sangat baik pada tahun 2017 dapat dilihat pada grafik 3 sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 24
Dari grafik 3 dapat dilihat bahwa capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan terhadap
indikator jumlah program studi Politeknik Kemenkes dari target 274 prodi terakreditasi
minimal sangat baik tercapai sebanyak 314 prodi dengan capaian kinerja sebesar
114.60%. Capaian kinerja ini dapat tercapai dengan sangat baik.
Capaian akreditasi prodi sampai dengan Desember 2017 adalah 314 prodi yang terdiri
dari 9 prodi terakreditasi A, 305 prodi terakreditasi B dan 54 prodi terakreditasi C.
Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 9.
Akreditasi pendidikan adalah merupakan
bagian sistem penjaminan mutu pendidikan
yaitu sistem penjaminan mutu eksternal.
Akreditasi institusi pendidikan dinilai oleh
BAN PT. Akreditasi program studi dinilai
oleh LAM-PT Kes. Target yang diharapkan
tercapai adalah semua program studi Poltekkes Kemenkes adalah terakreditasi sangat baik
(minimal B). Dengan terakreditasinya program studi maupun institusi pendidikan tinggi
merupakan cerminan bahwa prodi dan institusi pendidikan tersebut berkualitas dan
menjamin lulusannya berkompeten.
Salah satu fokus program kegiatan Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 adalah
terakreditasinya semua program studi minimal B sehingga dapat mendukung untuk
akreditasi Institusi oleh AIPT. Untuk itu maka program dan kegiatan diarahkan untuk
mendukung/memfasilitasi prodi dan institusi poltekkes yang sudah habis masa berlaku
akreditasinya dan reakreditasi bagi prodi yang masih terakreditasi C agar menjadi
terakreditasi minimal B, sehingga kegiatan-kegiatan yang ada di Pusdik SDM kesehatan
diarahkan untuk mendukung tercapainya
akreditasi tersebut seperti pengembangan
pendidikan, kerjasama dan kemitraan,
penyelenggaraan pendidikan dalam rangka
Tri dharma perguruan tinggi, pengendalian
mutu dan akreditasi prodi.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 25
Kegiatan program akreditasi yang dilaksanakan meliputi menyusun pedoman dan juknis,
mengadakan workshop dan pertemuan terkait dengan akreditasi dan visitasi pembinaan
dan pendampingan.
Kegiatan workshop yang
dilaksanakan untuk memfasilitasi
akreditasi yang diikuti oleh
pengelola yang diikuti pengelola
Poltekkes, unit penjaminan mutu
dan tim akreditasi serta operator
PD DIKTI.
Workshop tersebut diantaranya :
a. Workshop sinkronisasi dengan PD Dikti
b. Workshop Penyusunan Evaluasi Diri di Poltekkes Kemenkes
c. Workshop Fasilitasi Akreditasi Poltekkes Kemenkes
Kegiatan visitasi dilaksanakan dalam rangka bimbingan teknis maupun pendampingan
penilaian akreditasi. Bimbingan teknis sudah dilaksanakan di 33 lokasi Poltekkes dengan
melibatkan pengelola Poltekkes, unit Penjaminan Mutu, Tim Akreditasi. Pendampingan
dilaksanakan kepada prodi/institusi Poltekkes yang akan diakreditasi maupun yang
reakreditasi.
Definisi Operasional indikator ini adalah Jumlah peserta penerima program bantuan
biaya pendidikan (baru dan lama).
Pada tahun ini telah ditetapkan target sebanyak 16.190 orang dengan besaran
anggaran sebesar Rp 48.570.000.000 dan telah dilakukan pembayaran terhadap
b. Indikator : Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program
bantuan biaya pendidikan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 26
16.190
15.388
14.000
15.000
16.000
17.000
2017
Grafik 4Target dan Capaian Indikator Kinerja
Jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan
Target Capaian
15.388 orang atau 95.05% dari target yang telah ditetapkan dengan besaran anggaran
sebesar Rp 46.164.000.000 atau 95.05%.
Untuk melihat capaian jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima
program bantuan biaya pendidikan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Dari grafik 4 dapat diketahui bahwa indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang
belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tahun 2017 sebanyak 15.388
orang (95.05%) dari target 16.190 orang.
Dalam mendukung tercapainya program ini telah dilakukan beberapa tahapan
kegiatan, diantaranya:
1. Tahap persiapan, merupakan penyusunan regulasi Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan, usulan PT penyelenggara program serta usulan
calon peserta program dari Dinas Kesehatan Provinsi/UPT Pusat/TNI/Polri.
2. Tahap perancangan merupakan tahap penyusunan perangkat pelaksanaan
berupa pedoman dan petunjuk teknis dan aturan penyelenggaraan lainnya.
3. Tahap pengembangan merupakan tahap pengembangan sumber daya meliputi
pengembangan SDM terdiri dari pengelola program, asesor RPL, tutor dan
instruktur klinik dan pengembangan Bahan Ajar Cetak (BAC).
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 27
4. Implementasi program merupakan tahap implementasi program, terdiri dari dimulai
dari proses penerimaan peserta program, pelaksanaan pembelajaran (belajar
mandiri, tutorial, praktikum, dan praktek klinik), evaluasi hasil belajar (ujian tertulis,
dan uji kompetensi) dan wisuda.
Dari tahapan tersebut, hasil yang telah dicapai sebagai berikut :
1. Tahap persiapan (penyusunan regulasi)
Sudah dihasilkan regulasi terdiri dari :
a) Permenkes No. 41 Th 2016 tentang Program Peningkatan Kompetensi dan
Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan JPM dan JPT-DI)
ke Jenjang D-III;
b) Permenristek Dikti No. 26 Tahun 2016 tentang RPL;
c) Kepmenristek Dikti No 113/M/KPT/2017 tentang PT Penyelenggara Program
Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui RPL;
d) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No. HK.02.02/IV/000693/2017
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan
e) Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti
Nomor 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan RPL
f) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan HK.02.02/IV/001860/2017
Petunjuk Teknis Ka.Badan PPSDM ttg Bantuan Biaya Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan
g) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No. HK.02.02/IV/001861/2017
Petunjuk Teknis Ka.Badan PPSDM ttg Tutorial Penyelenggaraan Program
Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan
Dalam Keputusan tersebut terdapat perguruan tinggi yang mendapat penugasan
menyelenggarakan program percepatan, terdiri dari 30 Perguruan Tinggi (PT)
rayon dan 387 PT sub rayon serta 55 PT mitra yang dapat dijadikan sebagai
tempat pelaksanaan program percepatan bagi penyelenggara perguruan tinggi
rayon atau sub rayon.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 28
Berdasarkan usulan calon peserta program tahun 2017 dari Dinas Kesehatan
Provinsi, yang selanjutnya ditetapkan melalui keputusan Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Nomor HK.02.02/IV/001899/2017 tentang Penetapan Kuota Calon
Peserta Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan diperoleh calon
peserta program tahun 2017 sebanyak 16.190 orang (terlampir).
2. Tahap perancangan
Pada tahap perancangan dihasilkan beberapa pedoman, petunjuk teknis serta
beberapa kegiatan seperti workshop, uji coba dan sounding, diantaranya:
a. Badan PPSDM Kesehatan juga sudah mengeluarkan berbagai panduan
penyelenggaraan yang sudah disesuaikan sehingga para peserta program
percepatan pendidikan dapat tetap bekerja sambil melaksanakan proses
belajar mengajar di perguruan tinggi penyelenggara program percepatan
pendidikan tenaga kesehatan dengan tetap memperhatikan rambu – rambu
penyelenggaraan pendidikan yang berlaku. Panduan tersebut terdiri dari :
1) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan;
2) Petunjuk Teknis Desain Pembelajaran pada Program Afirmasi dengan
Pendekatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL);
3) Instrumen Asesmen RPL Prodi D-III bagi 8 jenis tenaga kesehatan;
4) Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan;
5) Petunjuk Teknis Tutorial Penyelenggaraan Program Percepatan
Pendidikan Tenaga Kesehatan;
6) Penyusunan modul pembelajaran bagi 8 jenis program studi.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 29
b. Kegiatan dilaksanakan melalui berbagai workshop penyusunan, uji coba di
lapangan, serta sounding dengan melibatkan berbagai pihak di antaranya
Pusdik SDM Kesehatan, Direktorat Pembelajaran Kemenristek Dikti, Poltekkes
Kemenkes, organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan bidang
kesehatan.
3. Tahap pengembangan
Dalam pengembangan SDM pengelola program telah dilaksanakan sosialisasi
melalui rapat rapat koordinasi dan workshop dengan melibatkan nara sumber dari
Kemenkes, Kemenristek Dikti, Kementerian PAN RB, dan Badan Kepegawaian
Negara dengan peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi, Perguruan Tinggi
Penyelenggara serta organisasi profesi terdiri dari :
a. Workshop asesor dan tutor RPL bagi 506 tenaga dosen dari 8 (delapan)
Program Studi
Workshop Asesor RPL dan Tutor dilaksanakan untuk menyamakan persepsi
terhadap instrument assessment dan design pembelajaran yang telah dibuat
dan memberikan masukan terhadap instrument dan design yang ada sebelum
digunakan pada saat assessment terhadap calon mahasiswa dan pelaksanaan
PBM.
Workshop RPL dan Tutor dilaksanakan pada 3 regional yaitu :
Bapelkes Lampung pada tanggal 7 – 9 Juni dan 12 – 14 Juni dengan jumlah
peserta 230 orang yang berasal dari jurusan keperawatan, Kebidanan,
Farmasi dan Analis Kesehatan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 30
Bapelkes Kalimantan Selatan pada tanggal 12 – 14 Juni 2017 dengan
jumlah peserta 165 orang yang berasal dari jurusan keperawatan,
kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Gizi
Bapelkes Denpasar pada tanggal 19 – 21 Juni 2017 dengan jumlah peserta
108 orang yang berasal dari jurusan Keperawatan, Kebidanan,
Keperawatan Gigi, Farmasi, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan,
RMIK
Workshop asesor RPL dan Tutor di Bapelkes Lampung, 7-9 Juni 2017
Workshop asesor RPL dan Tutor di Bapelkes Prov Kalsel, 12-16 Juni 2017
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 31
Workshop asesor RPL dan Tutor di BPPTKI Denpasar, 19-21 Juni 2017
b. Pertemuan koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan
Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan pemberian dana
bantuan biaya pendidikan. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 8 – 10
Maret 2017, dengan agenda kegiatan adalah mensosialisasikan dan
menyamakan persepsi mekanisme pelaksanaan program percepatan
pendidikan di PT penyelenggara program terdiri dari usulan calon peserta
program dari Dinkas Kesehatan Provinsi, proses rekruitmen calon peserta oleh
PT penyelenggara, asesmen RPL, penetapan peserta program percepatan
melalui RPL oleh pimpinan PT penyelenggara, dan Peserta yang diundang
adalah Institusi Poltekkes Kemenkes dan Institusi Swasta yang
menyelenggarakan Program Percepatan untuk Jurusan Keperawatan,
Kebidanan dan Farmasi.
Pertemuan persiapan pemberian bantuan biaya pendidikan program percepatan pendidikan
(Hotel Santika Slipi, 8-10 Maret 2017)
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 32
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 - 15 juli 2017, dengan agenda
kegiatan adalah menyepakati jumlah kuota masing-masing Provinsi dan PT
penyelenggara program, sesuai dengan usulan dari Dinas Kesehatan
Provinsi/UPT Pusat/TNI/Polri. Selain itu juga melakukan koordinasi lintas sektor
dengan Kemenpan RB, Kemenristek, BKN dalam rangka dukungan terhadap
program percepatan pendidikan melalui RPL.
Pertemuan koordinasi lintas sektor Program Percepatan Pendidikan melalui RPL ,
Hotel Mercure Ancol, 13-15 Juli 2017
Pertemuan selanjutnya adalah penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS)
bantuan biaya pendidikan Program percepatan Pendidikan antara Pusdik
SDM Kesehatan dengan pimpinan PT Penyelenggara yang dilanjutkan
dengan lauching Program Percepatan Pendidikan melalui RPL oleh Menteri
Kesehatan dan dilanjutkan dengan dialog interaktif melalui video conference
dengan pengelola dan peserta program percepatan di wilayah Provinsi NAD,
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 33
Kaltim, NTT dan Papua. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 28-30
September 2017.
Launching Program Percepatan Pendidikan oleh Ibu Menteri Kesehatan,
29 September 2017
4. Implementasi Program
Sebanyak 255 Prodi dari PT Penyelenggara program telah melaksanaan proses
penerimaan calon peserta program melalui asesmen RPL. Pada proses asesmen
RPL di masing-masing PT, calon peserta program memperoleh informasi terlebih
dahulu sebagai tahap konsultasi untuk pengisian formulir asesmen mandiri dan
aplikasi RPL yang berisi portofolio dilengkapi dengan bukti pendukungnya. Pada
tahap ini, calon peserta diberi waktu kurang lebih 2 minggu untuk mengisi formulir
asesmen mandiri dan formulir aplikasi RPL serta mengumpulkan berkas
kelengkapannya.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 34
Calon peserta melakukan asesmen RPL di Poltekkes Kemenkes Jayapura
Peserta yang telah mengikuti asesmen RPL kemudian ditetapkan melalui Surat
Keputusan Pimpinan PT penyelenggara sebagai peserta Program Percepatan
Pendidikan melalui RPL. SK pimpinan PT tersebut kemudian dikirim ke Pusdik
SDMK Badan PPSDM Kesehatan dan selanjutnya akan dibuatkan surat keputusan
Menteri Kesehatan tentang Daftar Penerima Dana Bantuan Pendidikan Bagi
Peserta Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2017. Saat
ini telah terdaftar sebagai peserta program dan telah mengikuti proses PBM
sebanyak 15.388 peserta atau 95.05% dari target peserta tahun 2017.
Analisa Tidak tercapainya indikator ini disebabkan :
a) Telah dilakukan pembayaran pada 15.513 orang, namun terjadi pengembalian
sebanyak 125 orang dikarenakan mengundurkan diri, dengan alasan
kesehatan, ekonomi dan meninggal yang tersebar di 16 Poltekkes Kemenkes
RI dan 6 PT lainnya.
b) Sebanyak 677 orang disebabkan hal sebagai berikut :
Sebanyak 2,1% tidak memenuhi syarat seperti calon peserta non PNS,
sudah memiliki ijazah D3 bid.Kesehatan, non nakes, memiliki pengalaman
kurang dari 5 tahun
Sebanyak 1,5 % distribusi calon peserta tersebar di DTPK sehingga
kesulitan dalam akses ke PT yang letak georafis belum mendukung.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 35
Sebanayak 0,4 calon mengundurkan diri karena tidak memperoleh ijin dari
atasan langsung .hal ini terjadi karena surat izin dari KemenPANRB belum
terbit
Sebanyak 0,2% mengundurkan diri karena sakit atau meninggal.
5. Analisa Capaian Kinerja Terhadap Penggunaan Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. SDM di Pusdik SDM Kesehatan
sebagai penggerak utama program dan kegiatan memiliki beragam potensi dan
kompetansi dalam mendukung tercapainya tujuan dan sasaran kinerja Pusdik
SDM Kesehatan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) pada
tanggal 31 Desember 2017, Pusdik SDM Kesehatan memiliki jumlah pegawai
sebanyak 82 orang pegawai negeri sipil dan 10 orang pegawai honorer. Jumlah
SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 mengalami penurunan dari tahun 2016
sebanyak 10 orang, yaitu dari 102 pegawai negeri sipil menjadi 92 pegawai negeri
sipil dan tenaga honorer dan pada tahun 2017. Hal ini terjadi karena adanya yang
pensiun dan mutasi pegawai. Namun ada juga penambahan pegawai karena
pindah dari unit lain, sehingga penurunan tersebut masih bisa ditutupi meskipun
tetap terjadi penurunan jumlah pegawai.
Karakteristik SDM Pusdik SDM Kesehatan akan diuraikan pada tabel dan grafik
berikut berdasarkan jabatan, kelompok umur, jenis kelamin, golongan dan
pendidikan terakhir.
1. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Tahun 2017
Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017
berdasarkan Jabatan dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 36
Tabel 6
SDM PUSDIK SDM KES BERDASARKAN JABATAN
No Jabatan Jenis Jabatan Jumlah Persentase
1 Kepala Pusat Jabatan Struktural 1 1,09
2 Kepala Bidang Jabatan Struktural 3 3,26
3 Kepala Sub Bidang/Bagian Jabatan Struktural 7 7,61
4 Perencana Jabatan Fungsional Umum 2 2,17
5 Pengevaluasi Jabatan Fungsional Umum 4 4,35
6 Analis Data Jabatan Fungsional Umum 17 18,48
7 Verifikator Keuangan Jabatan Fungsional Umum 15 16,30
8 Penata Laporan Keuangan Jabatan Fungsional Umum 2 2,17
9 Pengolah Data Jabatan Fungsional Umum 7 7,61
10 Analis Kepegawaian Pemula Jabatan Fungsional Umum 1 1,09
11 Arsiparis Pemula Jabatan Fungsional Umum 14 15,22
12 Pengelola BMN Jabatan Fungsional Umum 1 1,09
13 Caraka Jabatan Fungsional Umum 2 2,17
14 Pengemudi Jabatan Fungsional Umum 0 0,00
15 Administrator Kesehatan Jabatan Fungsional Umum 2 2,17
16 Pranata Komputer Jabatan Fungsional Umum 3 3,26
17 Bendahara Jabatan Fungsional Umum 1 1,09
18 Tenaga Pramubakti Honorer 5 5,43
19 Tenaga Pengemudi Honorer 5 5,43
Jumlah 92 100
Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Pada tabel 6 diatas diketahui bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Pusdik SDM Kesehatan, sebanyak 92 orang SDM terdiri dari Kepala Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan (eselon II), dan tiga orang pejabat eselon III, yaitu
Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan, Kepala
Bidang Penyelenggaran Pendidikan, dan Kepala Bidang Fasilitasi Akreditasi
dan Pengendalian Mutu serta tujuh orang eselon IV, yaitu : Kepala Sub Bidang
Fasilitasi Pengembangan Pendidikan, Kepala Sub Bidang Kemitraan, Kepala
Sub Bidang Fasilitasi Teknis Pendidikan, Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Penunjang Pendidikan, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Akreditasi, Kepala Sub
Bidang Pengendalian Mutu dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, serta 71 orang
kelompok jabatan fungsional umum dan 10 orang tenaga honorer, yang terdiri
dari 5 orang pengemudi dan 5 orang pramubakti.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 37
2. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kelompok Umur
Untuk melihat gambaran jumlah SDM berdasarkan kelompok umur secara rinci
dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik 5.
Tabel 7
JUMLAH SDM PUSDIK SDM KES BERDASARKAN KELOMPOK
UMUR
TAHUN 2017
No Kelompok Umur Jumlah Persentase
1. < 30 6 6.52
2. 31-40 33 35.87
3. 41-50 18 19.57
4. 51-55 21 22.83
5. > 56 14 15.22
Jumlah keseluruhan 92 100
Grafik 5
JUMLAH SDM BERDASARKAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2017
Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Pada tabel 7 dan grafik 5 dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM
Kesehatan jika dikelompokkan berdasar kelompok umur didapatkan bahwa
SDM Pusdik SDM Kesehatan berada pada kelompok paling banyak pada umur
31-40 tahun yaitu sebanyak 33 orang atau 35.87 dari seluruh pegawai Pusdik
SDM Kesehatan. Sedangkan SDM pada kelompok paling sedikit yaitu
kelompok umur <30 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 6.52%.
0
10
20
30
40
< 30 31-40 41-50 51-55 > 56
6
33
1821
14
< 30
31-40
41-50
51-55
> 56
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 38
3. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 8 dan grafik 6 berikut ini :
Tabel 8
JUMLAH SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN 2017
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 28 34,15
2 Perempuan 54 65,85
Jumlah keseluruhan 82 100
Grafik 6
JUMLAH SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN 2017
Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Pada tabel 8 dan grafik 6 diatas dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik
SDM Kesehatan tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa
lebih dari 50% adalah perempuan yaitu sebanyak 54 orang (65,85%),
sedangkan laki-laki sebanyak 28 orang (34,15%).
4. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan
Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017
berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel 9 dan grafik 7 berikut ini :
54
28
Perempuan Laki-Laki
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 39
Tabel 9
JUMLAH SDM BERDASARKAN GOLONGAN
Grafik 7
JUMLAH SDM BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN 2017
Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Pada tabel 10 dan grafik 7 dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM
Kesehatan tahun 2017 berdasarkan golongan didapatkan bahwa mayoritas
pegawai Pusdik SDM Kesehatan berada pada golongan III yaitu sebanyak 64
orang (78.05%), golongan IV sebanyak 10 orang (12.20%) dan golongan II
sebanyak 8 orang (9.76%). Golongan kepegawaian tersebut ditentukan oleh
masa kerja dan latar belakang pendidikan.
5. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Untuk melihat jumlah SDM berdasarkan Tingkat pendidikan terakhir dapat pada
tabel 10 dan grafik 8 berikut ini :
0
20
40
60
80
10
64
8
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
No Golongan Jumlah Persentase
1 IV 10 12,20
2 III 64 78,05
3 II 8 9,76
Jumlah keseluruhan 82 100
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 40
0
5
10
15
20
25
30
0 1
25
2
2826
SD SLTP SLTA D-III S1/D-IV S2
Tabel 10
JUMLAH SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
No Tingkat Akhir Pendidikan Jumlah Persentase
1 SD 0 0
2 SLTP 1 1,22
3 SLTA 25 30,49
4 D-III 2 2,44
5 S1/D-IV 28 34,15
6 S2 26 31,71
Jumlah keseluruhan 82 100 Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Grafik 8
JUMLAH SDM BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR TAHUN 2017
Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA)
Pada tabel 11 dan grafik 8 diatas dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM
Kesehatan tahun 2017 mayoritas tingkat pendidikan terakhir adalah D-IV/SI (38
orang), SLTA sebanyak 25 orang, pendidikan S2 sebanyak 26 orang.
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, Pusdik SDM Kesehatan memberikan
kesempatan kepada pegawai mengikuti pendidikan berkelanjutan melalui tugas
belajar dan ijin belajar. Pendidikan yang diikuti diarahkan dan disesuaikan dengan
tugas pokok pegawai tersebut dalam rangka mendukung pencapaian program dan
kegiatan Pusdik SDM Kesehatan. Selain itu peningkatan kualitas SDM Pusdik
SDM Kesehatan juga dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada pegawai
untuk mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar/ workshop dan lain-lain
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 41
6. Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan program dan kegiatan Pusdik SDM Kesehatan ditunjang oleh adanya
sarana dan prasarana yang memadai. Operasional perkantoran Pusdik SDM
Kesehatan berada di Gedung Badan PPSDM Kesehatan lantai 3 untuk urusan
administrasi perkantoran, ketatausahaan, pengelolaan administrasi keuangan,
pengelolaan administrasi kepegawaian, dan pengelolaan administrasi
perlengkapan. Dan untuk urusan Bidang Teknis Pendidikan SDM Kesehatan yang
meliputi Bidang Fasilitasi Pengembanagn Pendidikan dan Kemitraan, Bidang
Pendidikan SDM Kesehatan dan Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian
Mutu berada di lantai 5. Selain itu operasional perkantoran didukung juga dengan
sarana penunjang seperti peralatan perkantoran, komputer, printer, internet,
kendaraan roda 4/2. Secara lengkap daftar sarana prasarana penunjang
operasional perkantoran dapat dilihat pada lampiran 11.
6. Analisa Program/ Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja Terhadap Capaian
Kinerja Pusdik SDM Kesehatan
A. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja
yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
Berdasarkan dokumen Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan,
realisasi pelaksanaan program/kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun
2017 dapat diuraikan pada tabel 11 berikut :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 42
Tabel 11
Target dan Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja
yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan
Tahun 2017
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
CAPAIA
N
PER-
SENTASE
A Kebijakan Teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan
Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan
2 2 100%
Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan
1 3 300%
Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan
3 4 133.3%
Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan
16.190k) 15.388k) 95,05%
Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan
1 0 0%
Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan
2 2 100%
Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
5 4 80%
Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
1 1 100%
B
Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan
Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)
2 2 100%
Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan
4 8 200%
Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan
1 1 100%
Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik
2 4 200%
C Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan
Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI
2 2 100%
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 43
sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan
Persentase program studi Polteknik Kemenkes yang terakreditasi baik
0 0 0%
Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
274k) 314k) 114,59%
Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
20k) 17k) 85%
Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI
2 3 150%
Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan
2 9 450%
Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan
6 4 66.67%
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya
0 0 100%
Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan
0 0 100%
Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan
1 2 200%
D Terlaksananya
ketatausahaan
pendidikan
sumber daya
manusia
kesehatan
Jumlah dokumen Perencanaan,
Program dan Anggaran,
Evaluasi dan Pelaporan
10 12 120%
Jumlah dokumen Pengelolaan
Keuangan dan BMN
6 6 100%
Jumlah Dokumen urusan
kepegawaian, tata laksana,
kearsipan, dan tata persuratan
serta kerumahtanggaan
15 15 100%
Jumlah layanan Internal
Perkantoran Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan
12 12 100%
RATA-RATA KINERJA
119.66 %
Dari tabel di 11 dapat dilihat bahwa rata-rata pencapaian kinerja Pusdik SDM
Kesehatan sebesar 119.66 %. Pencapaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan pada
tiap indikator pada tahun 2017 tercapai dengan baik. Jika dibandingkan dengan
capaian tahun 2016 mengalami penurunan, hal ini disebabkan ketersediaan
anggaran lebih rendah di tahun 2017 sehingga berakibat pada pelaksanaan
kegiatan dan adanya efisiensi anggaran.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 44
B. Analisis Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang
tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan 2017
Pencapaian kinerja kegiatan pendukung secara rinci dapat dilihat pada tabel 8,
dengan analisis sebagai berikut :
1. Kebijakan teknis pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi
pengembangan pendidikan dan kemitraan dengan rata-rata pencapaian
kinerja pada indikator ini adalah 100 %, dengan penjelasan singkat sebagai
berikut ;
a. Dokumen fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan menetapkan
target 15 ( sepuluh ) telah terealisasi 16 ( enam belas ) dokumen atau
realisasi sebesar 106.67%, yaitu telah tersusun :
1. Dokumen pedoman penelitian unggulan nasional poltekkes kemenkes
2. Dokumen pedoman pengembangan program studi/institusi pendidikan
bidang kesehatan
3. Dokumen pengabdian masyarakat di Poltekkes berbasis hasil riset
4. Dokumen laporan bantuan biaya pendidikan
5. Dokumen laporan workshop Assesor RPL dan Tutor
6. Dokumen koordinasi PT Rayon dan Sub Rayon Penyelenggaraan
Program Percepatan
7. Dokumen Monitoring dan evaluasi program bantuan biaya pendidikan
8. Dokumen Monev Pengembangan prodi dan institusi Poltekkes Kemenkes
9. Dokumen peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan jarak
jauh
10. Dokumen panduan kerjasama pendidikan tinggi kesehatan
11. Dokumen petunjuk teknis Kerjasama dalam Negeri
12. Dokumen peningkatan mutu tenaga kesehatan, akses pelayanan mutu
kesehatan dalam rangka pembinaan wilayah
13. Dokumen koordinasi kerjasama pendidikan tinggi kesehatan
14. Dokumen penulisan kerjasama pendidikan tinggi kesehatan
15. Dokumen Sosialisasi jenis pendidikan teanga kesehatan dalam rangka
pemenuhan pelayanan kesehatan
16. Dokumen monitoring dan evaluasi kerjasama bidang pendidikan tenaga
kesehatan.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 45
b. Pedoman penelitian dilaksanakan sebagai pengembangan terhadap
regulasi yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 106/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Keluaran tahun
Anggaran 2017 dan buku panduan pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XI yang di keluarkan oleh
Kemenristekdikti. Pedoman yang disusun berisi uraian setiap skema
program penelitian dan pengabdian masyarakat, yang didalamnya
menjelaskan secara rinci tentang cara pengajuan, seleksi proposal,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan, serta pelaporan hasil kegiatan.
Pedoman ini diharapkan dapat menjasi panduan dalam pelaksanaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakt dan lebih meningkatkan
produktivitas dosen di perguruan tinggi. Drfat pedoman ini disusun telah
diselaraskan dengan sistem pengelolaan berbasis TIK, sehingga dapat
menjamin efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan penelitian
dan pengabdian masyarakat.
c. Pengembangan sistem pendidikan tinggi dalam rangka program
peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan
JPM/DI ke Diploma III telah dilaksanakan di 111 PT dengan target sebanyak
16.190 orang dan tercapai sebanyak 15.388 orang ( sesuai dengan amanat
undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.
d. Kerja sama berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi
dan merupakan salah satu unsur penilaian akreditasi institusi maupun
prodi. Pada tahun 2016 telah disusun Petunjuk Teknis Kerja sama
Poltekkes dengan Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan pihak lain di Luar
Negeri. Tahun 2017 juknis tersebut diturunkan dalam kegiatan penyusunan
panduan kerjasama pendidikan tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk
menghasilkan panduan dalam menyelenggarakan kerja sama luar negeri di
bidang penelitian, transper kredit, dan pertukaran dosen dan mahasiswa.
Dengan adanya juknis kerjasama ini, Poltekkes kemenkes dapat
memperoleh panduan dalam mengembangkan kerja sama dalam rangka
panduan dalam mengembangkan kerja sama dalam rangka
meningkatkanefektifitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas , inovasi, mutu,
dan relevansi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan
meningkatkan tersedianya sumber daya yang bermutu.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 46
2. Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi
teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya
manusia kesehatan dengan rata-rata pencapaiannya 100%, dengan uraian
sebagai berikut;
a. Dokumen fasilitasi teknis pendidikan dan fasilitasi penunjang pendidikan
dengan target sebanyak 9 (sembilan) dokumen dan tercapai sebanyak
16 (enam belas) dokumen atau realisasi sebesar 177.78%, yang terdiri
dari :
1. Dokumen Petunjuk Teknis Desain pembelajaran pada program
afirmasi dengan pendekatan RPL
2. Dokumen rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang
pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan tinggi tenaga
kesehatan
3. Dokumen kurikulum inti D-III Teknik Elektromedik
4. Dokumen kurikulum inti D-III Radiologi
5. Dokumen kurikulum inti D-III Okupasi Terapi
6. Dokumen kurikulum inti D-III Rekam Medik dan Informasi
Kesehatan
7. Dokumen Studi Pembentukan unit pengembangan pendidikan
profesional kesehatan di Poltekkes
8. Dokumen Pedoman Pengembangan Rintisan Kelas Internasional
9. Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Kebidanan
10. Dokumen Laporan hasil sosialisasi penguatan implementasi
kolaborasi antar profesi di layanan primer melalui reformasi tenaga
kesehatan.
11. Dokumen Laporan fasilitasi kebijkan penyiapan pendidikan Dokter
Layanan Primer (DLP)
12. Dokumen Pedoman studi guiden DLP
13. Dokumen Laporan pendampingan implementasi e-learning
14. Dokumen Laporan Workshop E-Learning
15. Dokumen Bahan Ajar Cetak Program Percepatan Pendidikan
16. Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Kebidanan
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 47
b. Penyiapan bahan kurikulum inti pendidikan vokasi dan profesi bidang
pendidikan kesehatan dilakukan agar kurikulum yang digunakan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Panduan penyusunan kurikulum studi DLP disusun dalam rangka
penyiapan pendidikan DLP yang mengacu pada Undang-Undang
Kedokteran, pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) merupakan
lanjutan dari pendidikan profesi dokter dan program internsif.
d. Pengembangan Metode Pembelajaran E-Learning dengan Virtual
Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP). Pengembangan model
pembelajaran e-learning telah diinisiasi sejak tahun 2016 dengan
tahapan persiapan yaitu pembangunan paltform aplikasi dalam bentuk
learning management system (LMS) yang bernama Virtual Learning
Poltekkes Kemenkes (VILEP). VILEP akan dikembangkan untuk 38
Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2017, VILEP
telah dikembangkan di 18 Poltekkes yaitu Poltekkes Jakarta I,II,III,
Medan, Palembang,Riau,Tanjungkarang, Banten, Tasikmalaya,
Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Banjarmasin,Pontianak,
Makassar dan Manado.
e. Bahan Ajar Cetak dilaksanakan dalam mendukung program percepatan
pendidikan untuk program studi Kesehatan Lingkungan, Keperawatan
Gigi, RMIK, TLM, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Farmasi. Telah
disusun sebanyak 301 modul dan 64 mata kuliah untuk 8 program studi.
3. Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia
kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan
sumber daya manusia kesehatan dengan rata-rata pencapaiannya 100%,
dengan penjelasan singkat sebagai berikut;
a. Dokumen fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu dengan target
sebanyak 13 (tiga belas) dokumen telah tercapai 19 (empat belas)
dokumen atau tercapai sebesar 107.69%, terdiri dari :
1. Dokumen penyusunan Juknis Pengelolaan PDDIKTI di Poltekkes
Kemenkes
2. Dokumen sinkronisasi data Prodi Poltekkes dengan PDDIKTI
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 48
3. Dokumen penyusunan evaluasi diri Poltekkes Kemenkes
4. Dokumen Juknis Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
(AIPT) di Poltekkes Kemenkes
5. Dokumen Laporan Fasilitasi akreditasi Poltekkes Kemenkes
6. Dokumen Standar Laboratorium Analisa Farmasi dan Makanan
7. Dokumen Standar Laboratorium Fisioterapi
8. Dokumen Standar Laboratorium Kesehatan gigi
9. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Lab.Medik
10. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Elektromedik
11. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Radiodiagnostik
12. Dokumen Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan
13. Dokumen Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes
Kemenkes TA 2017/2018
14. Dokumen Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes
Kemenkes TA 2018/2019
15. Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Tinggi tenaga
Kesehatan
16. Dokumen paket soal ukom (15 jenis pendidikan)
17. Dokumen blue print dan paket soal ukom RPL
18. Dokumen evaluasi penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan
19. Dokumen Penilaian Dosen Berprestasi
b. Akreditasi merupakan sistem Penjaminan Mutu Eksternal sebagai
bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi.
c. Penyusunan Standar Pendidikan Tenaga Kesehatan dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan sehingga pendidikan sesuai dengan
standar nasional pendidikan tinggi.
d. Program dan kegiatan pengendalian mutu pendidikan diarahkan kepada
peningkatan mutu pendidikan di Politeknik Kesehatan di seluruh
Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah
peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat di Poltekkes Kemenkes. Poltekkes diharapkan dapat
melampaui standar nasional perguruan tinggi yang ditentukan oleh
Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (SNPT). Ada 8 standar
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 49
nasional perguruan tinggisesuai SNPT yaitu Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran,
Standar Penilaian Pembelajaran, Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Standar
Pengelolaan Pembelajaran dan Standar Pembiayaan Pembelajaran.
4. Terlaksananya Ketata-usahaan Pendidikan SDM Kesehatan
Telah terlaksananya perencanaan, program dan anggaran, evaluasi dan
pelaporan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN), urusan
kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta
kerumahtanggaan dengan rata-rata capaian 100 % dengan rincian sebagai
berikut:
a. Dokumen dalam rangka mendukung peningkatan pelaksanaan
pendidikan SDM kesehatan dengan target 31 (tiga puluh satu) tercapai
sebanyak 33 (tiga puluh tiga) dokumen, dengan rata-rata capaian sebesar
106.45%, dengan rincian sebagai berikut :
1. Dokumen bahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
2. Dokumen bahan Renja-K/L
3. Dokumen bahan Renstra Kemenkes
4. Dokumen bahan Rencana Aksi Program (RAP)
5. Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
6. Dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL)
7. Dokumen Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
8. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK)
9. Dokumen Rencana Kerja Kegiatan/rencana Kerja dana (RPK/RPD)
10. Dokumen laporan triwulan
11. Dokumen laporan tahunan
12. Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
13. Dokumen Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
14. Dokumen laporan keuangan (LK)
15. Dokumen laporan SIMAK BMN
16. Dokumen Laporan SIBARJA
17. Dokumen laporan penghapusan
18. Dokumen laporan pengadaan Barang Jasa
19. Dokumen urusan kepegawaian
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 50
20. Dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
21. Dokumen Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
22. Dokumen Kenaikan Pangkat (KP)
23. Dokumen SIMKA
24. Dokumen Usulan Pensiun
25. Dokumen Mutasi dan Permasalahan Pegawai
26. Dokumen Analisis Beban Kerja (ABK)
27. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
28. Dokumen Info Jabatan
29. Dokumen tata laksana organisasi
30. Dokumen penataan arsip
31. Dokumen penyusutan arsip
32. Dokumen e- filling
33. Dokumen tata persuratan dan kearsipan
Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang
dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 secara
umum telah dilaksanakan secara baik dan dengan capaian baik dengan rata-
rata capaian 119.66% dan terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 138%. Hal
ini dipengaruhi ketersediaan anggaran.
B. Realisasi Anggaran
Anggaran Pusdik SDM Kesehatan berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Pusdik SDM Kesehatan Nomor: DIPA-024.12.1.258490/2016 tanggal 7 Desember
2016. Alokasi awal yang diterima Pusdik SDM Kesehatan untuk pencapaian indikator
kinerja sebesar Rp. 99.803.209.000,-. Namun pada tanggal 14 agustus 2017 dilakukan
efisiensi sebesar Rp.22.301.054.000,- sehingga alokasi anggaran Pusdik SDM kesehatan
pada tahun 2017 sebesar Rp. 77.502.155.000. Penghematan/efisiensi dilakukan sesuai
Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja
Barang Kemneterian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2017. Pusdik SDM Kesehatan mendapatkan hibah langsung
(UNFPA) sebesar Rp 230.394.000, sehingga alokasi Pusdik SDM Kesehatan tahun
anggaran 2017 sebesar Rp. 77.732.549.000,-
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 51
Untuk melihat alokasi dan Realisasi Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel 12 berikut ini:
Tabel 12
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN REALISASI BRUTO DAN NETTO
PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017
Kode Fungsi Alokasi Realisasi Bruto (lap.Keuangan
pusdik tgl 2 Januari 2018)
% Realisasi Netto
(SMART DJA Kemenkeu tgl 23
Januari 2018)
%
2077
Pendidikan SDM Kesehatan
77.732.549.000
74.998.635.282
96,48%
72.651.255.198
93.46%
Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU dan e-Monev SMART DJA tahun 2017
Pada tabel 12 dapat diketahu bahwa realisasi berdasarkan brutto dan netto Pusdik SDM
Kesehatan tahun 2017 tidak berbeda jauh hanya selisih 3.99%, dmana realisasi bruttonya
sebasar 96.48% sedangkan realisasi netto sebesar 92.49% dari total anggaran Rp.
77.732.549.000.
Untuk melihat gambaran alokasi dan realisasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017
berdasarkan sumber anggaran dan jenis belanja dengan realisasi Bruto dan Netto dapat
dilihat pada tabel 13 dan tabel 14 berikut ini :
Tabel 13 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BRUTO DAN NETTO
PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN BERDASARKAN SUMBER ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2017
Sumber
Anggaran Alokasi Realisasi
Bruto (Lap.bag. Keuangan tgl 2 Januari 2018)
% Realisasi Netto (e-monev SMART DJA tgl
23 Januari 2017)
%
APBN 77.502.155.000 74.639.229.882 96,47% 72.420.861.198 93.44%
UNFPA 230.394.000 230.394.000 100% 230.394.000 100%
Total Alokasi
77.732.549.000 74.998.635.282 96,48% 72.651.255.198 93.46%
Sumber : Laporan keuangan subbag TU Pusdik SDM Kesehatan DAN E-Monev SMART DJA
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 52
Jika dilihat berdasarkan sumber anggaran, anggaran dari DIPA Pusdik SDM Kesehatan
pada tahun 2017 sebesar Rp. 77.502.155.000. Pada bulan Desember 2017 terdapat
penambahan anggaran belanja barang dari dana hibah (UNFPA) sebesar Rp 230.394.000
dan terealisasi sebesar Rp 230.394.000,- atau sebesar 100%. Penambahan tersebut
terdapat pada output Prodi dan Institusi Pendidikan yang terakreditasi baik. Anggaran
tersebut digunakan untuk Kajian Kesenjangan Standar Pendidikan dan Standar Pelayanan
Kebidanan di Indonesia. Dari penambahan tersebut total alokasi Pusdik SDM Kesehatan
pada tahun 2017 sebesar Rp. 77.732.549.000,-.Realisasi anggaran sebesar Rp.
74.998.635.282,- dengan persentase sebesar 96.48%. untuk realisasi netto setelah
dilakukan pengembalian sebesar 93.46%.
Tabel 14 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN PER JENIS BELANJA TAHUN ANGGARAN 2017
Alokasi dan Realisasi Per Belanja
Alokasi
%
Realisasi Bruto
(SP2D bagian Keuangan
Pusdik SDM Kesehatan)
%
Realisasi Netto (e-Monev SMART
DJA per tgl 23 Januari 2018)
%
Belanja Barang
77.368.650.000
99,53%
74.639.229.882
96,47%
72.291.849.798
93,44%
Belanja Modal
363.899.000
0,47%
359.405.400
98,77%
359.405.400
98,77%
Total Alokasi
77.732.549.000
100%
74.998.635.282
96,48%
72.651.255.198
93,46%
Sumber : Laporan keuangan subbag TU Pusdik SDM Kesehatan dan e-Monev SMART DJA
Jika dilihat berdasarkan jenis belanja, alokasi belanja barang sebesar Rp 77.368.650.000
dan belanja modal sebesar Rp 363.899.000. Realisasi belanja barang sebesar Rp
74.639.229.882 (96,47%) dan realisasi belanja modal Rp 359.405.400 (98,77%). Sedangkan
untuk realisasi netto belanja barang sebesar Rp 72.291.849.798 atau sebesar 93,44%
sehingga realisasi netto Pusdik SDM Kesehatan per tgl 23 januari berdasarkan e-monev
SMART DJA sebesar Rp 72.651.255.198 atau 93,46%.
Alokasi dan realisasi anggaran yang mendukung indikator kinerja dapat dilihat pada tabel 15
berikut :
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 53
Tabel 15 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017 (BRUTO DAN NETTO)
Sasaran Strategis
Indikator Alokasi Realisasi Bruto (SP2D bagian
Keuangan Pusdik SDM Kesehatan)
% Realisasi Netto (e-Monev SMART
DJA tgl 23 Jan 2018)
%
Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI
Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
14.886.642.000 14.596.431.115 98,05% 13.547.721.435 91,01%
Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3
Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan
58.086.860.000 55.720.031.790 95,93% 54.435.768.719 93,71%
Ketatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM Kesehatan
4.759.047.000 4.682.172.377 98,38% 4.667.765.044 98,08%
Jumlah 77.732.549.000 74.998.635.282 96,48% 72.651.255.198 93,46%
Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU Pusdik SDMK dan e-Monev SMART DJA tgl 23 Januari 2017
Pada indikator jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan
biaya pendidikan terdapat anggaran untuk peserta bantuan sebesar Rp. 48.570.000.000 atau
62,48% dari anggaran Pusdik SDM Kesehatan. Anggaran tersebut digunakan untuk
pembayaran tenaga kesehatan yang belum diploma III sebesar Rp. 46.164.000.000 (95.05%)
untuk 15.388 orang.
Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa realisasi berdasarkan indikator pada tahun anggaran 2017
jika berdasarkan realisasi bruto tertinggi pada Ketaatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan
SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM kesehatan sebesar
98.38%. sedangkan yang terendah pada indikator jumlah tenaga kesehatan belum Diploma III
penerima program bantuan biaya pendidikan sebesar 95,95%. Namun jika dilihat berdasarkan
realisasi netto realisasi tertinggi pada ketatausahaan penyelenggaraan pendidikan SDM
kesehatan dalam mendukung sasaran program Pusdik SDM Kesehatan sebesar 98.08%,
sedangkan yang terendah pada indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang
terakreditasi sangat baik sebesar 91.01%. Hal ini disebabkan adanya pengambalian belanja
sebesar 2.347.380.084 atau 3.02% dari alokasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun
2017.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 54
Hambatan pada pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai kinerja dan
realisasi anggaran disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
1. Indikator kinerja jumlah program studi poltekkes kemenkes yang terakreditasi sanagt baik
tercapai dengan baik, namun masih terdapat hambatan/kendala dalam proses tercapainya
akreditasi, diantaranya :
Kekurangan dosen dan tenaga kependidikan
Dosen yang belum menjadi jabatan fungsional dosen
Pendidikan dosen tetap tidak linier
Kurangnya sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM)
Keterbatasan ruangan sarana prasarana, laboratorium, perpustakaan, kelas,
pembelajaran berbasis IT
Gedung Poltekkes yang masih sewa
Program studi belum meluluskan
Kurangnya pengetahuan prodi Poltekkes dalam pengisian borang akreditasi
2. Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program
bantuan biaya pendidikan yaitu :
Sebanyak 2,1% tidak memenuhi syarat seperti calon peserta non PNS, sudah memiliki
ijazah D3 bid.Kesehatan, non nakes, memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun
Sebanyak 1,5 % distribusi calon peserta tersebar di DTPK sehingga kesulitan dalam
akses ke PT yang letak georafis belum mendukung.
Sebanayak 0,4 calon mengundurkan diri karena tidak memperoleh ijin dari atasan
langsung .hal ini terjadi karena surat izin dari KemenPAN dan RB belum terbit
Sebanyak 0,2% mengundurkan diri karena sakit atau meninggal
3. Adanya kebijakan pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017
tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga dalam
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, sehingga
anggaran Pusdik SDM Kesehatan diefisiensi.
4. Seringnya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga
pelaksanaan kegiatan menumpuk di akhir tahun
5. Perubahan kebijakan yang berdampak pada perubahan pelaksanaan kegiatan dan
anggaran
6. Adanya pelaksanaan kegiatan yang tergantung pada jadual pihak ketiga/Narasumber
sehingga jadual jadi berubah dari rencana yang telah disusun
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 55
C. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Output Kegiatan yang
disandingkan dengan Anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Berdasarkan Output kegiatan realisasi anggaran dalam pelaksanaan program/ kegiatan
Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 mempunyai 6 output kegiatan, dimana masing-masing
output telah mencerminkan pelaksanaan kegiatan didalamnya. Alokasi dan realisasi per
output kegiatan dapat diuraikan pada tabel 16 berikut :
Tabel 16
Alokasi dan Realisasi Anggaran Disandingkan Dengan Output Kegiatan
Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
Kode Fungsi/Output Target Capaian % Alokasi Realisasi Bruto
(SP2D bagian Keuangan Pusdik SDM Kesehatan)
% Realisasi Netto (SMART DJA Kemenkeu tgl 23 Jan 2018)
%
2077 Pendidikan SDM Kesehatan
77.732.549.000
74.998.635.282
96,48% 72.651.255.198
93,46%
2.077.501 Prodi dan Institusi Pendidikan yang terakreditasi baik (minimal B)
274 314 114,60%
11.799.484.000
11.579.610.193
98,14%
10.756.554.063
91,16%
2.077.502 Tenaga kesehatan yang belum D.III yang mendapatkan Program bantuan biaya pendidikan
16.190
15.388
95,05%
58.086.860.000
55.720.031.790
95,93%
54.435.768.719
93,71%
2.077.503 Program studi dan institusi poltekkes kemenkes yang dikembangkan
3
3
100,00%
865.272.000
848.915.389
98,11%
813.578.974
94,03%
2.077.504 Kerjasama dan kemitraan diknakes
7
7
100,00%
2.221.886.000
2.167.905.533
97,57%
1.977.588.398
89,00%
2.077.951 Layanan Internal (Overhead)
1
1
100,00%
2.458.088.000
2.421.457.631
98,51%
2.407.350.298
97,94%
2.077.994 Layanan Perkantoran
12
12
100,00%
2.300.959.000
2.260.714.746
98,25%
2.260.414.746
98,24%
Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU Pusdik SDMK dan e-Monev SMART DJA tgl 23 Januari 2017
Tabel 16 menunjukkan capaian output pada masing-masing output dapat tercapai 100%,
kecuali output tenaga kesehatan yang belum DIII yang mendapatkan Program Bantuan Biaya
Pendidikan hanya tercapai sebesar 95,05%. Untuk realisasi anggaran bruto berdasarkan
output kegiatan rata-rata pencapaian baik diatas 90%. Sedangkan untuk realisasi netto juga
masih pada kategori baik diatas 85% hanya ada 1 output dibawah 90% seperti output
Kerjasama dan kemitraan diknakes sebesar 89,00%. Realisasi Bruto tertinggi terdapat pada
output Layanan Internal sebesar 98,51% dan terendah terdapat pada output tenaga kesehatan
yang mendapatkan program bantuan biaya pendidikan sebesar 95.93%. Sedangkan realisasi
netto tertinggi pada layanan perkantoran sebesar 98,24% dan terendah terdapat pada output
kerjasama dan kemitraan diknakes sebesar 89,00%.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 56
Rencana tindak lanjut:
1. Indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik,
sebagai berikut :
Koordinasi dengan bagian kepegawaian Sekretariat badan PPSDM Kesehatan untuk
solusi dosen
Koordinasi dengan bagian Program dan Informasi Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan untuk pemenuhan Sarana dan Prasarana.
Mendorong program studi dan Institusi Poltekkes Kemenkes untuk melakukan upaya-
upaya dalam mencapai akreditasi minimal B
Melakukan pendampingan dalam penyusunan borang akreditasi
2. Indikator tenaga kesehatan penerima yang belum diploma III penerima bantuan biaya
pendidikan, sebagai berikut :
Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Provinsi UPT
Kemenkes/TNI Polri sebagai pengusul tenaga kesehatan dibawah Diploma III, untuk
dapat mengusulkan calon peserta pada tahun 2018, berupa data calon peserta yang
benar-benar ingin mengikuti Program ini dilengkapi dengan surat pernyataan dari
calon peserta.
Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Kemenpan RB, untuk dapat segera
mengeluarkan regulasi tentang izin belajar program, sehingga PPK dari calon peserta
dapat mengeluarkan surat izin belajar mengikuti Program Percepatan Pendidikan
melalui RPL.
Mengusulkan revisi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan ke
Kemenristek Dikti, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kepmenristek Dikti No.113
Tahun 2017, sehingga dapat mengakomodir tenaga kesehatan yang masih banyak
dibawah Diploma III namun tidak bisa mengikuti program tsb karena tekendala tidak
ada PT Penyelenggara Program di wilayah tsb.
3. Agar sub bidang di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan melakukan evaluasi terhadap
indikator di Rencana Aksi Kegiatan untuk dapat disesuaikan dengan kegiatan dan usulan
kegiatan yang akan dilaksankan.
4. Melakukan perencanaan kegiatan secara SMART yaitu Specific (terperinci), Measurable
(jelas dan terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (keterkaitan antara target
output), Time-bond (memiliki jangka waktu).
5. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien
6. Meningkatkan optimalisasi efisiensi secara baik dan tepat dalam mendukung program
pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 57
7. Meningkatkan peran sistem dan manajemen organisasi sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan baik dan lancar melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran secara berkala.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 58
BAB V
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2017 merupakan
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan program terhadap
pencapaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2015-2019.
Hasil pengukuran dan evaluasi kinerja, secara umum dapat disimpulkan bahwa capaian
kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Renstra Kemenkes
Tahun 2015-2019 dapat tercapai sesuai dengan sasaran, walaupun indikator kinerja jumlah
tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tidak tercapai
100%.
Hasil pengukuran dan evaluasi Indikator Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun
2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019
adalah sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat
baik dapat tercapai dengan memuaskan dari target 274 prodi terakreditasi sangat baik
tercapai sebanyak 314 prodi dengan nilai kinerja sebesar 114.60%.
2. Indikator Kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan
biaya pendidikan tidak tercapai dari target 16.190 orang yang mendapat bantuan biaya
pendidikan tercapai sebesar 15.388 atau dengan kinerja sebesar 95.05%. Tidak
tercapainya target disebabkan adanya peserta yang tidak memenuhi syarat,
mengundurkan diri, sakit, meninggal dunia, tidak mendapat izin dari pimpinan langsung
dan letak geografis (DTPK) yang sulit bagi peserta untuk menjangkau Perguruan Tinggi
penyelenggara pendidikan.
3. Pencapaian kinerja pada tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian kinerja pada
tahun sebelumnya karena adanya perubahan indikator kinerja yang menyesuaikan
Permenkes 64 tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tatalaksana Kementerian
Kesehatan.
4. Alokasi awal Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp 99.803.209.000, namun pada tanggal
14 agustus 2017 terjadi efisiensi anggaran Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp
22.301.054.000, sehingga alokasi Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 sebesar Rp
77.502.155.000, kemudian Pusdik SDM Kesehatan mendapatkan hibah langsung
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 59
sebesar Rp 230.394.000 sehingga total alokasi Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017
sebesar Rp. 77.732.549.000 dan telah terealisasi secara bruto sebesar Rp.
74.998.635.282 (96.48%) dan realisasi Netto sebesar Rp. 72.651.255.198 (93.46%).
5. Menurut data e-Monev SMART DJA berdasarkan jenis belanja realisasi belanja barang
Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp 72.285.849.798 (93.43%) dari alokasi Rp
77.368.650.000 dan belanja modal sebesar Rp 359.405.400 (98.77%) dari alokasi
anggaran Rp 363.899.000.
6. Jika dibandingkan dengan alokasi tahun 2015 dan 2016 terdapat kenaikan realisasi
anggaran dimana pada tahun 2016 dari alokasi Rp 63.297.010.000 (termasuk hibah
UNFPA 176.160.000) terealisasi sebesar Rp 51.706.883.741 (81.69%). Sedangkan pada
tahun 2015 dari alokasi sebesar Rp 44.000.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp
36.854.264.772 (83.76%).
Setiap capaian indikator telah direviu secara berkala melalui evaluasi triwulan dan digunakan
untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala. Berdasarkan hasil reviu maka
dirumuskan langkah strategis untuk bahan pertimbangan perencanaan dan penganggaran
tahun berikutnya, yaitu :
1. Indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik,
sebagai berikut :
Koordinasi dengan bagian kepegawaian Sekretariat badan PPSDM Kesehatan untuk
solusi dosen
Koordinasi dengan bagian Program dan Informasi Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan untuk pemenuhan Sarana dan Prasarana.
Mendorong program studi dan Institusi Poltekkes Kemenkes untuk melakukan upaya-
upaya dalam mencapai akreditasi minimal B
Melakukan pendampingan dalam penyusunan borang akreditasi
2. Indikator tenaga kesehatan penerima yang belum diploma III penerima bantuan biaya
pendidikan, sebagai berikut :
Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Provinsi UPT
Kemenkes/TNI Polri sebagai pengusul tenaga kesehatan dibawah Diploma III, untuk
dapat mengusulkan calon peserta pada tahun 2018, berupa data calon peserta yang
benar-benar ingin mengikuti Program ini dilengkapi dengan surat pernyataan dari
calon peserta.
Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Kemenpan RB, untuk dapat segera
mengeluarkan regulasi tentang izin belajar program, sehingga PPK dari calon peserta
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 60
dapat mengeluarkan surat izin belajar mengikuti Program Percepatan Pendidikan
melalui RPL.
Mengusulkan revisi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan ke
Kemenristek Dikti, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kepmenristek Dikti No.113
Tahun 2017, sehingga dapat mengakomodir tenaga kesehatan yang masih banyak
dibawah Diploma III namun tidak bisa mengikuti program tsb karena tekendala tidak
ada PT Penyelenggara Program di wilayah tsb.
3. Agar sub bidang di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan melakukan evaluasi terhadap
indikator di Rencana Aksi Kegiatan untuk dapat disesuaikan dengan kegiatan dan usulan
kegiatan yang akan dilaksankan.
4. Melakukan perencanaan kegiatan secara SMART yaitu Specific (terperinci), Measurable
(jelas dan terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (keterkaitan antara target
output), Time-bond (memiliki jangka waktu).
5. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien
6. Meningkatkan optimalisasi efisiensi secara baik dan tepat dalam mendukung program
pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai.
7. Meningkatkan peran sistem dan manajemen organisasi sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan baik dan lancar melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran secara berkala.
Laporan kinerja ini berisikan informasi tentang pencapaian target indikator kinerja kegiatan
Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang
pelaksanaan akuntabilitas, umpan balik peningkatan kinerja, peningkatan perencanaan baik
perencanaan program/kegiatan maupun perencanaan organisasi, peningkatan kredibilitas dan
kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM Kesehatan, pemahaman dan penilaian
pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta menjadikan Pusdik
SDM Kesehatan lebih akuntabel, sehingga penyelenggaraan organisasi lebih efisien, efektif
dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
LAPORAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN DALAM RANGKA
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017
Sasaran Strategis
Indikator Alokasi Realisasi Bruto (SP2D bagian
Keuangan Pusdik SDM Kesehatan)
% Realisasi Netto (e-Monev SMART
DJA tgl 23 Jan 2018)
%
Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI
Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
14.886.642.000 14.596.431.115 98,05% 13.547.721.435 91,01%
Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3
Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan
58.086.860.000 55.720.031.790 95,93% 54.435.768.719 93,71%
Ketatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM Kesehatan
4.759.047.000 4.682.172.377 98,38% 4.667.765.044 98,08%
Jumlah 77.732.549.000 74.998.635.282 96,48% 72.651.255.198 93,46%
Lampiran 6
MATRIK RENCANA AKSI PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
TAHUN 2015-2019 NO
KEGIATAN
PELAKSANAAN
SASARAN
RINCIAN KEGIATAN
INDIKATOR
DEFINISI OPERASIONAL
CARA
PERHITUNGAN
BASELI
NE
(2014)
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
I PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
Fasilitasi
pengembangan
pendidikan dan
kemitraan
Kebijakan teknis
dan pelaksanaan
pendidikan SDM
kesehatan di
bidang fasilitasi
pengembangan
pendidikan dan
kemitraan
(1) Fasilitasi
pengembangan
pendidikan, meliputi :
(a) Penyusunan
kebijakan teknis
tentang
Pengembangan
Pendidikan SDM
Kesehatan
Jumlah dokumen
rancangan
kebijakan teknis
Pengembangan
Pendidikan SDM
Kesehatan
dokumen rancangan
kebijakan teknis
pengembangan pendidikan
SDM Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan program
kesehatan, perkembangan
IPTEK dan peraturan yang
berlaku seperti : pedoman
pengembangan prodi,
juknis, juklak
Menghitung jumlah
dokumen
rancangan
kebijakan yang
telah disahkan
oleh Kepala Pusat
atau Kepala Badan
atau Menteri
Kesehatan
2 1 2 1 1
(b) Pengembangan
pendidikan SDM
kesehatan
Jumlah dokumen
pengembangan
pendidikan SDM
Kesehatan
dokumen rencana
pengembangan pendidikan
SDM Kesehatan dalam
rangka Tri Dharma
Perguruan Tinggi
(Pendidikan/Pengajaran,
Penelitian dan Pengabmas)
seperti fasilitasi roadmap
pendidikan termasuk PJJ,
fasilitasi roadmap
pengembangan penelitian
dan pengabmas
Nilai absolut
dokumen rencana
pengembangan
pendidikan SDM
Kesehatan pada
tahun berjalan
1 1 1 1 1
(c) Penyusunan
dokuman dalam
rangka
mendukung
pendidikan jarak
jauh dan
peningkatan
kompetensi dan
kualifikasi
tenaga
kesehatan
Jumlah dokuman
dalam rangka
mendukung
pendidikan jarak
jauh dan
peningkatan
kompetensi dan
kualifikasi
tenaga
kesehatan
dokumen dalam rangka
mendukung pelaksanaan
pendidikan jarak jauh dan
percepatan peningkatan
kompetensi dan kualifikasi
pendidikan tenaga
kesehatan, seperti
panduan bagi dosen dan
tutor PJJ,instrumen RPL,
laporan kegiatan dan
laporan monev
Nilai absolut
dokumen
mendukung
pelaksanaan
pendidikan jarak
jauh dan program
percepatan
pendidikan dalam
satu tahun berjalan
1 2 3 3 3
(d) Program
peningkatan
kompetensi dan
kualifikasi
tenaga
kesehatan dari
pendidikan
jenjang
JPM/Diploma I
ke Dimploma III
Jumlah tenaga
kesehatan yang
belum diploma III
penerima
bantuan program
bantuan biaya
pendidikan
Jumlah tenaga kesehatan
yang bekerja di pelayanan
kesehatan (PNS) dengan
kualifikasi pendidikan
JPM/DI yang mendapatkan
bantuan biaya pendidikan
kejenjang Diploma III
Jumlah peserta
baru dan lama
penerima bantuan
pendidikan.
0 0 16.190
k)
30.620
k)
37.819
k)
(e) Kajian
Pendidikan SDM
Kesehatan
Jumlah dokumen
kajian
pendidikan
terkait
implementasi
penyelenggaraa
n pendidikan,
pengembangan
pendidikan,
kompetensi
lulusan
pendidikan SDM
kesehatan,
kebutuhan
kompetensi SDM
kesehatan
menurut jenis
SDM kesehatan
Dokumen kajian pendidikan
terkait implementasi
penyelenggaraan
pendidikan,
pengembangan pendidikan,
kompetensi lulusan
pendidikan SDM kesehatan,
kebutuhan kompetensi
tenaga kesehatan menurut
jenis SDM kesehatan
seperti kajian program PJJ,
kajian kompetensi lulusan,
kajian kebutuhan
pendidikan (prodi) SDM
kesehatan (termasuk kajian
kebutuhan pendidikan
tenaga kesehatan/program
studi)
Nilai absolut
dokumen kajian
pendidikan SDM
kesehatan dalam
satu tahun berjalan
1 0 1 1 1
2) Kemitraan, meliputi :
(a) Penyusunan
kebijakan teknis
tentang
kemitraan
pendidikan
bidang
kesehatan
Jumlah dokumen
kebijakan teknis
tentang
kerjasama
pendidikan
bidang
kesehatan
dokumen kebijakan teknis
tentang kerjasama
pendidikan bidang
kesehatan seperti petunjuk
teknis, pedoman, panduan
kerjasama pendidikan
bidang kesehatan
Menghitung jumlah
dokumen
kebijakan teknis
tentang kerjasama
pendidikan bidang
kesehatan
- 2 2 2 2
(b) Kemitraan
pendidikan
bidang
kesehatan di
dalam dan luar
negeri
Jumlah dokumen
fasilitasi
kerjasama
pendidikan
bidang
kesehatan di
dalam dan luar
negeri
dokumen fasilitasi
kerjasama bidang akademik
dan/atau non akademik
perguruan tinggi dengan
pihak lain baik di dalam dan
luar negeri seperti
rekomendasi, telaah,
laporan, rancangan
MoU/MoA
Menghitung jumlah
dokumen fasilitasi
kerjasama bidang
akademik dan/atau
non akademik
perguruan tinggi
dengan pihak lain
baik di dalam dan
luar negeri
- 3 5 5 5
(c) Monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kemitraan
pendidikan
bidang
kesehatan di
dalam dan luar
negeri
Jumlah dokumen
monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kerjasama
pendidikan
bidang
kesehatan di
dalam dan luar
negeri
dokumen monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
kerjasama pendidikan
bidang kesehatan di dalam
dan luar negeri
Menghitung jumlah
dokumen
monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kerjasama
pendidikan bidang
kesehatan di
dalam dan luar
negeri
- 1 1 1 1
2.
Penyelenggaraan
pendidikan
Kebijakan teknis
pendidikan dan
pelaksanaan
pendidikan di
bidang fasilitasi
teknis pendidikan
1) Fasilitasi teknis
pendidikan, meliputi :
dan penunjang
penyelenggaraan
pendidikan sumber
daya manusia
kesehatan
(a) Penyusunan
kebijakan teknis
pelaksanaan Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi
pendidikan SDM
Kesehatan
Jumlah dokume
kebijakan teknis
pelaksanaan Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi bidang
kesehatan
sesuai dengan
Standar
Nasional
Perguruan
Tinggi (SNPT)
dokumen kebijakan teknis
pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi Bidang
Kesehatan sesuai dengan
SNPT seperti pedoman,
juklak, juknis dan protap
Menghitung jumlah
dokumen
kebijakan yang
telah disahkan
oleh Kepala Pusat
atau Kepala Badan
atau Menteri
Kesehatan
2 2 1 1
(b) Pengembangan
dokumen
penyelanggaraa
n Pendidikan
SDM Kesehatan
Jumlah dokumen
pengembangan
penyelenggraan
Pendidikan SDM
Kesehatan
dokumen pengembangan
teknis penyelenggaraan
Tridharma Perguruan Tinggi
pendidikan tenaga
kesehatan, seperti
penyusunan kurikulum inti,
IPE, IPC
Menghitung
Jumlah dokumen
pengembangan
teknis pelaksaan
pendidikan SDM
Kesehatan
4 4 4 4
2) Fasilitasi penunjang
pendidikan, meliputi :
(a) Penyusunan
kebijakan teknis
penunjang
pendidikan
Jumlah dokumen
kebijakan teknis
penunjang
pendidikan yang
disusun sesuai
dengan
peraturan
dokumen kebijakan teknis
penunjang pendidikan yang
disusun sesuai dengan
peraturan seperti pedoman,
juknis, juklak , protap
Menghitung jumlah
dokumen yang
disusun terkait
kebijakan teknis
penunjang
pendidikan yang
disahkan oleh
Kepala Pusat atau
Kepala Badan atau
Menteri Kesehatan
1 1 1 1
(b) Pengembangan
penunjang
pendidikan
akademik dan
non akademik
Jumlah dokumen
pengembangan
penunjang
pendidikan
akademik dan
non akademik
dokumen pengembangan
penunjang pendidikan
akademik dan non
akademik sesuai dengan
kebutuhan
penyelenggaraan
pendidikan, perkembangan
IPTEK dan peraturan yang
berlaku seperti : sistem
informasi, manajemen
laboratorium dan
perpustakaan,
pengembangan modul
pembelajaran,pengembang
an sarana prasarana
pembelajaran dan kegiatan
kemahasiswaan
Menghitung jumlah
dokumen
pengembangan
penunjang
pendidikan
akademik dan non
akademik pada
tahun berjalan
yang disahkan
oleh Kepala Pusat
atau Kepala Badan
atau Menteri
Kesehatan
2 2 2 2
3
Fasilitasi
Akreditasi dan
Pengendalian
Mutu pendidikan
Kebijakan teknis
dan pelaksanaan
pendidikan sumber
daya manusia
kesehatan di
bidang fasilitasi
akreditasi dan
pengendalian mutu
pendidikan sumber
daya manusia
kesehatan
1) Fasilitasi Akreditasi,
meliputi :
(a) Penyusunan
kebijakan teknis
akreditasi
program
studi/institusi
pendidikan
nakes
Jumlah
kebijakan teknis
akreditasi
program studi/
Institusi
Poltekkes
Kemenkes RI
dokumen kebijakan teknis
seperti pedoman, juknis,
kajian akreditasi
prodi/institusi
Menghitung jumlah
dokumen
kebijakan teknis
akreditasi program
studi dan institusi
yang ditanda
tangan oleh Kapus
atau Ka badan
0 1 2 1 1
Persentase
program
studi/Institusi
Poltekkes
Kemenkes yang
terakreditasi baik
Jumlah prodi/Poltekkes
kemenkes yang
terakreditasi baik
dibandingkan dengan
jumlah prodi yang habis
masa berlakunya dan prodi
baru dikali seratus persen
Jumlah program
studi/ Poltekkes
yang terakreditasi
baik dibandingkan
dengan jumlah
prodi yang habis
masa berlakunya
dan prodi baru
dikali seratus
persen
50% 60% 0 0 0
(b) Fasilitasi
Pelaksanaan
Akreditasi
program studi
Pendidikan
Poltekkes
Kemenkes
jumlah program
studi Politeknik
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan yang
terakreditasi
sangat baik
Program studi Poltekkes
yang terakreditasi minimal B
Jumlah prodi
poltekkes
kemenkes yang
terakreditasi
minimal B yang
dihitung dari habis
masa berlaku dan
reakreditasi yang
diakumulasikan
dari tahun
sebelumnya
153k) 213k) 274 (k) 321(k) 351 (k)
(c) Fasilitasi
Pelaksanaan
Akreditasi
Institusi
Pendidikan
(Poltekkes)
Kemenkes
jumlah Institusi
poltekkes yang
terakreditasi
sangat baik
Institusi Poltekkes yang
terakreditasi minimal B
Jumlah Institusi
poltekkes
kemenkes yang
terakreditasi
minimal B yang
dihitung dari habis
masa berlaku dan
reakreditasi yang
diakumulasikan
dari tahun
sebelumnya
4(k) 6 (k) 20 (k) 25 (k) 30 (k)
(d) Monitoring dan
Evaluasi
Fasilitasi
Pelaksanaan
Akreditasi
Poltekkes
Kemenkes RI
Jumlah dokumen
Monitoring dan
Evaluasi
Fasilitasi
Pelaksanaan
Akreditasi
Poltekkes
Kemenkes RI
Dokumen Monitoring dan
Evaluasi Fasilitasi
Pelaksanaan Akreditasi
Poltekkes Kemenkes RI
seperti workshop pasca
akreditasi, PD-DIKTI, Profil
Diknakes, analisis data
pelaksanaan akreditasi
prodi/institusi
Menghitung
Dokumen
Monitoring dan
Evaluasi Fasilitasi
Pelaksanaan
Akreditasi
Poltekkes
Kemenkes RI
dalam tahun
berjalan
2
1
2
2
2
2) Pengendalian mutu
pendidikan, meliputi :
(a) penyusunan
kebijakan
teknis
pengendalian
mutu
pendidikan
SDM kesehatan
Jumlah dokumen
kebijakan teknis
pengendalian
mutu pendidikan
SDM Kesehatan
dokumen kebijakan teknis
Pengendalian Mutu
Pendidikan SDM
Kesehatan, seperti :
standar, pedoman,
juknis,juklak, SOP terkait
dengan Pengendalian mutu
pendidikan SDM kesehatan
Menghitung jumlah
dokumen
kebijakan teknis
Pengendalian
Mutu SDM
Kesehatan yang
ditanda tangan
oleh Kapus atau
Ka badan atau
Menteri Kesehatan
1 2 2 2 2
(b) Pengendalian
mutu internal
pendidikan SDM
kesehatan
Jumlah dokumen
pengendalian
mutu internal
pendidikan SDM
kesehatan
dokumen kegiatan
pengendalian mutu internal
pendidikan SDM Kesehatan
sesuai dengan peraturan
yang berlaku seperti Sistem
Informasi SPMI berbasis
Web, Audit Mutu Internal,
Try Out/Uji Kompetensi,
Pemantauan
Penyelenggaraan Tri Darma
Perguruan Tinggi, yang
sudah dilakukan
pengolahan dan analisis
data
Menghitung jumlah
dokumen
pengendalian mutu
internal pendidikan
SDM Kesehatan
3 6 6 6 6
(c) Peningkatan
kapasitas bagi
pendidik
Jumlah pendidik
dan tenaga
kependidikan
yang
ditingkatkan
kapasitasnya
Pendidik yang telah
ditingkatkan kapasitasnya
melalui pelatihan yang
tersertifikasi
menghitung
jumlah tenaga
pendidik yang
telah ditingkatkan
kapasitasnya
1.200 2.310 0 0 0
(d) Penyusunan
kurikulum dan
modul
peningkatan
mutu nakes
Jumlah
kurikulum dan
modul
peningkatan
mutu nakes
kurikulum dan modul yang
telah disusun dan dicetak
terkait dengan peningkatan
mutu nakes seperti
peningkatan kapasitas
dosen dalam membuat soal,
peningkatan kapastitas
dosen dalam metodologi
penelitian
menghitung jumlah
kurikulum dan
modul yang telah
disusun pada
tahun berjalan
10 9 0 0 0
(e) Peningkatan
Mutu Pendidikan
tenaga
Kesehatan
Jumlah dokumen
Peningkatan
Mutu pendidikan
tenaga
kesehatan
dokumen Peningkatan Mutu
pendidikan tenaga
kesehatan yang berkaitan
dengan mutu lulusan, mutu
pendidik dan kependidikan
seperti Sipenmaru,
Sertifikasi dosen
menghitung jumlah
dokumen laporan
Peningkatan Mutu
pendidikan tenaga
kesehatan
1 2 1 1 1
4. Ketata-usahaan
Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan
Peningkatan
kualitas
Pendidikan SDM
Kesehatan
(a) Penyusunan
Dokumen
Perencanaan,
Program dan
Anggaran ,
Evaluasi dan
Pelaporan
Jumlah
Dokumen
Perencanaan,
Program dan
Anggaran,
Evaluasi dan
Pelaporan
Dokumen Perencanaan,
Program dan Anggaran,
Evaluasi dan Pelaporan
seperti Bahan Rencana
Kerja Pemerintah (RKP),
Bahan Renja KL,Bahan
Renstra, Bahan RAP,
RAK,DIPA RKA-KL, POK,
PK,RPD/RPK, Laporan
Triwulan, Laporan Tahunan,
LAKIP
Menghitung
Jumlah Dokumen
Perencanaan,
Program dan
Anggaran,
Evaluasi dan
Pelaporan
10 10 10 10 10
(b) Penyusunan
Dokumen
Pengelolaan
Keuangan dan
BMN
Jumlah
Dokumen
Pengelolaan
Keuangan dan
BMN
Dokumen Pengelolaan
Keuangan dan BMN seperti
Laporan SAI, LK, SIMAK
BMN, SIBARJA, Laporan
Penghapusan, Pengadaan
Barjas
Menghitung
Jumlah Dokumen
Pengelolaan
Keuangan dan
BMN
6 6 6 6 6
(c) Penyusunan
Dokumen urusan
kepegawaian,
tata laksana,
kearsipan, dan
tat persuratan
serta
kerumahtanggaa
n
Jumlah
Dokumen urusan
kepegawaian,
tata laksana,
kearsipan, dan
tata persuratan
serta
kerumahtanggaa
n
Dokumen urusan
kepegawaian, tata laksana,
kearsipan, dan tat
persuratan serta
kerumahtanggaan seperti
SKP,KGB,KP,SIMKA,
usulan pensiun, mutasi dan
permasalahan
kepegawaian,ABK,SOP,
Infojab,PMPRB online,
tatalaksana organisasi,
penataan arsip, penyusutan
arsip dan e-filling)
Menghitung
Jumlah Dokumen
urusan
kepegawaian, tata
laksana,
kearsipan, dan tat
persuratan serta
kerumahtanggaan
15 15 15 15 15
(d) Layanan Internal
Perkantoran
Jumlah Layanan
Internal
Perkantoran
Pusat
Pendidikan SDM
Kesehatan
Layanan internal
Perkantoran Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan
yang dilaksanakan dalam
kurun waktu satu tahun (12
kali layanan) seperti
Pengawalan Pimpinan,
Pembinaan,Rapat
Koordinasi Pemeliharaan
Perkantoran, Pencetakan.
Menghitung
layanan dalam
satu tahun (12
layanan)
12 12 12 12 12
Lampiran 7
TARGET DAN CAPAIAN RENCANA AKSI PUSAT PENDIDIKAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2017
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
CAPAI
AN
PER-
SENTASE
A Kebijakan Teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan
Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan
2 2 100%
Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan
1 3 300%
Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan
3 4 133.3%
Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan
16.190k) 15.388k)
95,05%
Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan
1 0 0%
Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan
2 2 100%
Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
5 4 80%
Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri
1 1 100%
B
Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan
Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)
2 2 100%
Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan
4 8 200%
Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan
1 1 100%
Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik
2 4 200%
C Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan
Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI
2 2 100%
Persentase program studi Polteknik Kemenkes yang terakreditasi baik
0 0 0%
Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
274k) 314k) 114,59%
Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
20k) 17k) 85%
Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI
2 3 150%
Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan
2 9 450%
Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan
6 4 66.67%
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya
0 0 100%
Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan
0 0 100%
Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan
1 2 200%
D Terlaksananya
ketatausahaan
pendidikan sumber
daya manusia
kesehatan
Jumlah dokumen Perencanaan,
Program dan Anggaran,
Evaluasi dan Pelaporan
10 12 120%
Jumlah dokumen Pengelolaan
Keuangan dan BMN
6 6 100%
Jumlah Dokumen urusan
kepegawaian, tata laksana,
kearsipan, dan tata persuratan
serta kerumahtanggaan
15 15 100%
Jumlah layanan Internal
Perkantoran Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan
12 12 100%
RATA-RATA KINERJA
119.66 %
Lampiran 8
HASIL AKREDITASI PRODI POLTEKKES
31 DESEMBER 2017
DIPLOMA III
NO POLTEKKES ITEM PRODI TEMPAT AKREDITASI PRODI SKOR
NILAI DALUARSA
BANPT LAM
1 ACEH 1 Kebidanan Langsa B 320 31/01/2021
2 Kebidanan Meulaboh B 317 19/03/2021
3 Kebidanan Banda Aceh B 311 31/01/2021
4 Kesehatan Lingkungan Banda Aceh B 306 26/11/2021
5 Gizi Banda Aceh B 301 30/10/2021
6 Keperawatan Gigi Banda Aceh B 309 09/05/2020
SUB TOTAL 6
2 MEDAN
1 Keperawatan Medan B 330 21/12/2020
2 Kebidanan Medan B 333 30/12/2020
3 Kebidanan Pematang Siantar
B 323 30/12/2020
4 Kebidanan Padang Sidempuan
B 329 20/02/2021
5 Keperawatan Gigi Medan B 306 21/12/2020
6 Farmasi Medan B 311 08/11/2020
7 Analis Kesehatan Medan B 302 21/12/2020
8 Gizi Lubuk Pakam B 304 31/01/2021
9 Kesehatan Lingkungan Kabanjahe B 311 20/02/2021
SUB TOTAL 9
3 PADANG
1 Keperawatan Padang B 351 31/01/2021
2 Keperawatan Solok B 331 30/12/2020
3 Keperawatan Gigi Bukit Tinggi B 335 28/01/2022
4 Kebidanan Padang B 322 21/12/2020
5 Kebidanan Bukittinggi B 344 21/12/2020
6 Kesehatan Lingkungan Padang B 327 30/05/2020
7 Gizi Padang B 328 12/09/2020
SUB TOTAL 7
4 RIAU
1 Keperawatan Pekanbaru B 325 30/07/2021
2 Gizi Pekanbaru B 307 24/07/2020
3 Kebidanan Pekanbaru B 344 30/07/2021
SUB TOTAL 3
5 JAMBI
1 Keperawatan Jambi B 302 16/04/2021
2 Kebidanan Jambi B 303 21/05/2021
3 Kesehatan Lingkungan Jambi B 310 10/07/2020
SUB TOTAL 3
6 BENGKULU
1 Keperawatan Curup B 319 21/12/2020
2 Keperawatan Bengkulu B 352 31/01/2021
3 Gizi Bengkulu B 347 19/09/2020
4 Kebidanan Bengkulu B 342 21/12/2020
5 Kebidanan Curup B 347 01/10/2021
6 Analis Kesehatan Bengkulu B 339 01/10/2021
7 Kesehatan Lingkungan Bengkulu B 323 30/10/2021
SUB TOTAL 7
7 PALEMBANG
1 Keperawatan Palembang B 316 31/01/2021
2 Keperawatan Baturaja B 318 26/11/2021
3 Keperawatan Lubuk Linggau B 309 23/12/2021
4 Kebidanan Palembang B 325 31/01/2021
5 Gizi Palembang B 310 03/09/2020
6 Keperawatan Gigi Palembang B 311 30/05/2020
SUB TOTAL 6
8 TANJUNG KARANG
1 Keperawatan Tanjung Karang B 340 30/10/2021
2 Keperawatan Kota Bumi B 314 01/10/2021
3 Kebidanan Metro B 326 01/10/2021
4 Kebidanan Tanjung Karang B 333 30/10/2021
5 Kesehatan Lingkungan Tanjung Karang B 317 30/10/2021
6 Keperawatan Gigi Tanjung Karang B 301 30/10/2021
7 Analis Kesehatan Tanjung Karang B 324 01/10/2021
8 Gizi Tanjung Karang B 322 31/10/2020
9 Teknik Gigi Tanjung Karang B 313 30/10/2021
10 Farmasi Tanjung Karang B 329 01/10/2021
SUB TOTAL 10
9 TANJUNG PINANG
1 Kesehatan Lingkungan Tanjung Pinang B 317 20/02/2021
SUB TOTAL 1
10 JAKARTA I
1 Keperawatan Jakarta Selatan B 351 30/12/2020
2 Kebidanan Jakarta Selatan B 310 30/12/2020
3 Keperawatan Gigi Jakarta Selatan B 311 09/05/2020
SUB TOTAL 3
11 JAKARTA II
1 Kesehatan Lingkungan Jakarta Selatan A 363 10/07/2020
2 Teknik Elektromedik Jakarta Selatan B 306 28/03/2020
3 Teknik Radiologi & Radioterapi
Jakarta Selatan B 318 12/12/2020
4 Gizi Jakarta Selatan B 356 10/07/2020
5 Teknik Gigi Jakarta Selatan B 324 03/09/2020
6 Analis Farmasi & Makanan
Jakarta Selatan B 319 15/08/2020
7 Farmasi Jakarta Pusat B 313 29/12/2020
SUB TOTAL 7
12 JAKARTA III
1 Analis Kesehatan Jakarta Timur B 308 07/08/2020
2 Keperawatan Jakarta Timur B 355 20/02/2021
3 Kebidanan Jakarta Timur A 361 30/12/2020
SUB TOTAL 3
13 BANDUNG
1 Keperawatan Bandung A 363 08/11/2020
2 Keperawatan Bogor B 321 21/12/2020
3 Kebidanan Bandung B 331 08/11/2020
4 Kebidanan Bogor B 309 21/12/2020
5 Kebidanan Karawang B 328 21/12/2020
6 Kesehatan Lingkungan Bandung B 324 24/07/2020
7 Gizi Bandung B 349 03/09/2020
8 Keperawatan Gigi Bandung B 314 24/07/2020
9 Analis Kesehatan Bandung B 325 10/07/2020
10 Farmasi Bandung B 322 18/06/2021
SUB TOTAL 10
14 TASIKMALAYA
1 Keperawatan Tasikmalaya B 350 20/02/2021
2 Keperawatan Cirebon B 328 20/02/2021
3 Kebidanan Tasikmalaya B 342 20/02/2021
4 Kebidanan Cirebon B 335 31/01/2021
5 Keperawatan Gigi Tasikmalaya B 311 31/01/2021
6 Gizi Tasikmalaya B 316 27/06/2019
7 Gizi Cirebon B 310 27/06/2019
8 Pikes Tasikmalaya B 308 08/08/2019
9 Pikes Cirebon B 28/01/2022
10 Farmasi Tasikmalaya B 30/10/2021
SUB TOTAL 10
15 SEMARANG
1 Keperawatan Semarang B 319 18/01/2018
2 Keperawatan Purwokerto B 312 10/10/2018
3 Keperawatan Pekalongan B 310 14/02/2018
4 Keperawatan Blora B 339 19/03/2021
5 Keperawatan Magelang B 340 16/04/2021
6 Kebidanan Semarang B 358 04/04/2018
7 Kebidanan Magelang B 321 07/02/2018
8 Kebidanan Purwokerto B 312 20/072018
9 Kebidanan Blora B 336 26/11/2021
10 Gizi Semarang B 318 31/01/2018
11 Teknik Radiologi & Radioterapi
Semarang B 313 04/04/2018
12 Teknik Radiologi & Radioterapi
Purwokerto B 323 12/02/2019
13 Keperawatan Gigi Semarang B 301 15/12/2017
14 Kesehatan Lingkungan Purwokerto B 325 04/01/2018
15 Analis Kesehatan Semarang B 318 22/05/2019
SUB TOTAL 15
16 SURAKARTA
1 Keperawatan Surakarta B 321 28/12/2019
2 Fisioterapi Surakarta B 335 07/12/2019
3 Ortotik Prostetik Surakarta B 340 30/05/2020
4 Okupasi Terapi Surakarta B 348 24/07/2020
5 Kebidanan Klaten B 312 28/12/2019
6 Terapi Wicara Surakarta B 319 09/05/2020
7 Akupunktur Surakarta B 316 26/09/2020
8 Jamu Surakarta B 341 27/08/2021
SUB TOTAL 8
17 YOGYAKARTA
1 Keperawatan Yogyakarta A 365 08/11/2020
2 Kebidanan Yogyakarta B 348 21/12/2020
3 Kesehatan Lingkungan Yogyakarta B 317 03/09/2020
4 Gizi Yogyakarta B 317 14/12/2019
5 Keperawatan Gigi Yogyakarta B 321 10/07/2020
6 Analis Kesehatan Yogyakarta B 340 29/12/2020
SUB TOTAL 6
18 MALANG
1 Keperawatan Malang B 345 08/11/2020
2 Keperawatan Blitar B 350 21/09/2020
3 Keperawatan Lawang B 330 08/11/2020
4 Kebidanan Malang B 323 21/09/2020
5 Kebidanan Kediri B 348 08/11/2020
6 Kebidanan Jember B 350 08/11/2020
7 Gizi Malang B 347 14/12/2019
8 Pikes Malang B 314 08/11/2020
SUB TOTAL 8
19 SURABAYA
1 Keperawatan Jl.Sutomo Sby B 353 21/12/2020
2 Keperawatan Jl.Sutopo Sby B 330 31/01/2021
3 Keperawatan Sidoarjo B 318 30/12/2020
4 Keperawatan Tuban B 304 21/05/2021
5 Kebidanan Surabaya B 334 08/11/2020
6 Kebidanan Magetan B 351 21/12/2020
7 Kebidanan Bangkalan B 339 21/12/2020
8 Analis Kesehatan Surabaya B 344 31/10/2020
9 Kesehatan Lingkungan Surabaya B 334 10/07/2020
10 Kesehatan Lingkungan Magetan B 351 14/03/2020
11 Teknik Elektromedik Surabaya B 323 14/03/2020
12 Keperawatan Gigi Surabaya B 328 10/07/2020
13 Gizi Surabaya B 329 31/01/2021
SUB TOTAL 13
20 BANTEN
1 Keperawatan Tangerang B 334 30/12/2020
2 Kebidanan Rangkasbitung B 312 31/01/2021
3 Analis Kesehatan Tangerang B 342 26/11/2021
SUB TOTAL 3
21 DENPASAR
1 Keperawatan Denpasar B 335 31/01/2021
2 Kebidanan Denpasar B 321 21/12/2020
3 Kesehatan Lingkungan Denpasar B 333 10/07/2020
4 Keperawatan Gigi Denpasar B 328 29/12/2020
5 Gizi Denpasar B 334 10/07/2020
6 Analis Kesehatan Denpasar B 314 10/07/2020
SUB TOTAL 6
22 MATARAM
1 Keperawatan Mataram B 304 31/01/2021
2 Kebidanan Mataram B 309 31/01/2021
3 Gizi Mataram B 307 10/07/2020
4 Analis Kesehatan Mataram B 306 09/05/2020
SUB TOTAL 4
23 KUPANG
1 Keperawatan Kupang B 327 31/01/2021
2 Keperawatan Ende B 303 31/01/2021
3 Keperawatan Waingapu B 311 30/12/2020
4 Keperawatan Gigi Kupang B 302 20/02/2021
5 Kebidanan Kupang B 317 31/01/2021
6 Kesehatan Lingkungan Kupang B 321 31/01/2021
7 Farmasi Kupang B 309 30/12/2020
8 Gizi Kupang B 335 30/10/2021
9 Analis Kesehatan Kupang B 337 27/08/2021
SUB TOTAL 9
24 PONTIANAK
1 Kesehatan Lingkungan Pontianak A 365 15/08/2020
2 Gizi Pontianak B 351 10/07/2020
3 Keperawatan Gigi Pontianak B 335 10/07/2020
4 Kebidanan Pontianak B 302 20/02/2021
5 Keperawatan Singkawang B 316 20/02/2021
6 Analis Kesehatan Pontianak B 316 10/07/2020
SUB TOTAL 6
25 PALANGKA RAYA
1 Keperawatan Palangka Raya B 304 30/12/2020
2 Gizi Palangka Raya B 331 23/12/2021
3 Kebidanan Palangka Raya B 342 30/12/2020
SUB TOTAL 3
26 KALIMANTAN TIMUR
1 Keperawatan Samarinda B 314 20/02/2021
2 Analis Kesehatan Samarinda B 335 30/10/2021
3 Kebidanan Samarinda B 320 30/10/2021
SUB TOTAL 3
27 BANJARMASIN
1 Keperawatan Banjarbaru B 318 19/03/2021
2 Keperawatan Gigi Banjarbaru B 311 29/08/2020
3 Kebidanan Banjarmasin B 323 31/01/2021
4 Kesehatan Lingkungan
Banjarbaru B 342 10/07/2020
5 Analis Kesehatan Banjarbaru B 304 29/08/2020
6 Gizi Banjarmasin B 323 31/10/2020
SUB TOTAL 6
28 MANADO
1 Keperawatan Manado B 301 21/12/2020
2 Keperawatan Gigi Manado B 313 30/10/2021
3 Kebidanan Manado B 329 30/12/2020
4 Kesehatan Lingkungan
Manado B 303 10/07/2020
5 Gizi Manado B 320 26/09/2020
6 Farmasi Manado B 350 23/12/2021
7 Analis Kesehatan Manado A 365 23/12/2021
SUB TOTAL 7
29 PALU
1 Keperawatan Palu B 316 20/02/2021
2 Kebidanan Palu B 316 31/01/2021
3 Kesehatan Lingkungan
Palu B 324 20/02/2021
SUB TOTAL 3
30 MAKASSAR
1 Keperawatan Makassar B 310 16/04/2021
2 Keperawatan Pare-pare B 307 30/10/2021
3 Analis Kesehatan Makassar B 306 22/06/2020
4 Kebidanan Makassar B 329 21/05/2021
5 Kesehatan Lingkungan
Makassar B 334 10/07/2020
6 Gizi Makassar B 338 31/10/2020
7 Farmasi Makassar B 334 19/09/2020
8 Fisioterapi Makassar B 325 10/07/2020
9 Keperawatan Gigi Makassar B 320 21/05/2021
SUB TOTAL 9
31 KENDARI
1 Keperawatan Kendari B 307 31/01/2021
2 Gizi Kendari B 314 21/01/2021
SUB TOTAL 2
32 GORONTALO
1 Keperawatan Gorontalo B 302 31/01/2021
2 Kebidanan Gorontalo B 306 30/12/2020
3 Gizi Gorontalo B 312 31/01/2021
SUB TOTAL 3
33 MALUKU
1 Keperawatan Masohi B 312 20/02/2021
2 Kesehatan Lingkungan
Ambon B 302 31/01/2021
SUB TOTAL 2
36 TERNATE
1 Keperawatan Ternate B 319 20/02/2021
2 Gizi Ternate B 325 01/10/2021
SUB TOTAL 2
37 SORONG
1 Keperawatan Manokwari B 305 21/05/2021
2 Gizi Sorong B 302 23/12/2021
SUB TOTAL 2
38 JAYAPURA
1 Keperawatan Merauke B 303 18/06/2021
2 Keperawatan Nabire B 302 01/10/2021
3 Gizi Jayapura B 306 18/06/2021
4 Kebidanan Biak B 306 23/12/2021
5 Kebidanan Mimika B 304 23/12/2021
6 Kesehatan Lingkungan
Jayapura B 304 18/06/2021
7 Analis Kesehatan Jayapura B 304 01/10/2021
8 Farmasi Jayapura B 302 10/07/2020
SUB TOTAL 8
TOTAL 213 78 135
HASIL AKREDITASI PRODI POLTEKKES
31 DESEMBER 2017
DIPLOMA IV
NO POLTEKKES ITEM PRODI AKREDITASI SKOR
NILAI DALUARSA BAN-
PT LAM-
PT
1 ACEH 1 Keperawatan B 326 23/12/2021
2 Gizi B 326 26/11/2021
3 Keperawatan Gigi B 303 10/04/2020
4 Kesehatan Lingkungan B 305 07/12/2019
SUB TOTAL 4
2 Padang 1 Kebidanan B 320 23/12/2021
2 Gizi B 314 04/03/2022
3 Kesehatan Lingkungan B 317 31/03/2022
SUB TOTAL 3
3 Riau 1 Kebidanan B 332 27/05/2022
2 Keperawatan B
SUB TOTAL 2
4 Jambi 1 Keperawatan B 305 26/11/2021
2 Keperawatan Gigi B 337 23/12/2021
SUB TOTAL 2
5 Bengkulu 1 Keperawatan B 320 01/10/2021
2 Kebidanan B 335 01/10/2021
3 Gizi B 332 15/08/2019
SUB TOTAL 3
6 Palembang 1 Keperawatan B 309 30/10/2021
2 Kebidanan B 306 01/10/2021
SUB TOTAL 2
7 Tanjung Karang 1 Kesehatan Lingkungan B 302 30/10/2021
2 Keperawatan B 315 30/10/2021
3 Analis Kesehatan B 320 01/10/2021
SUB TOTAL 3
8 Jakarta II 1 Kesehatan Lingkungan A 365 10/07/2020
2 Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi B 332 12/06/2020
3 Gizi B 304 27/05/2019
SUB TOTAL 3
9 Jakarta III 1 Kebidanan B 333 26/11/2021
2 Analis Kesehatan B 306 26/09/2019
SUB TOTAL 2
10 Bandung 1 Analis Kesehatan B 314 30/07/2021
2 Gizi B 306 18/06/2021
3 Kesehatan Lingkungan B 306 09/05/2020
SUB TOTAL 3
11 Tasikmalaya 1 Kebidanan Cirebon B 350 23/12/2021
2 Kebidanan Tasikmalaya B 345 26/11/2021
3 Keperawatan Gigi B 315 23/12/2021
SUB TOTAL 3
12 Semarang 1 Keperawatan B 311 14/12/2019
2 Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi B 324 14/02/2018
3 Kesehatan Lingkungan B 308 10/01/2018
4 Gizi B 316 04/03/2022
5 Kebidanan B 322 14/02/2018
6 Kebidanan Magelang B 307 14/02/2018
7 Keperawatan Gigi B 326 18/06/2021
8 Keperawatan Jiwa Magelang B 28/02/2020
SUB TOTAL 8
13 Surakarta 1 Fisioterapi B 343 20/05/2020
2 Kebidanan B 349 09/05/2020
3 Keperawatan B 320 18/12/2019
4 Okupasi Terapi B 302 23/07/2019
5 Ortotik Prostetik B 303 23/07/2019
6 Akupunktur B 323 27/06/2019
7 Terapi Wicara B 320 28/06/2019
SUB TOTAL 7
14 Yogyakarta 1 Gizi B 308 14/12/2019
2 Kesehatan Lingkungan B 311 10/04/2020
3 Keperawatan A 362 16/04/2021
4 Kebidanan B 319 01/10/2021
5 Analis Kesehatan B 312 09/01/2020
6 Keperawatan Gigi B 313 10/04/2020
SUB TOTAL 6
15 Surabaya 1 Keperawatan B 334 26/11/2021
2 Kesehatan Lingkungan B 325 26/11/2021
3 Kebidanan B 322 26/11/2021
4 Teknik Elektromedik B 317 30/10/2021
5 Analis Kesehatan B 344 30/10/2021
6 Keperawatan Gigi B 340 26/11/2021
SUB TOTAL 6
16 Malang
1 Keperawatan Malang B 348 28/01/2022
2 Keperawatan Lawang B 307 21/12/2020
3 Gizi B 329 28/12/2019
4 Kebidanan Malang B 349 28/01/2022
5 Kebidanan Kediri B 318 28/01/2022
SUB TOTAL 5
17 Denpasar 1 Gizi B 349 23/12/2021
2 Kebidanan B 301 26/11/2021
3 Kesehatan Lingkungan B 324 23/12/2021
4 Keperawatan B 327 23/12/2021
SUB TOTAL 4
18 Mataram 1 Kebidanan B 319 26/11/2021
2 Gizi B 303 30/10/2021
3 Keperawatan Mataram B 302 26/11/2021
4 Analis Kesehatan B 319 30/10/2021
SUB TOTAL 4
19 Pontianak 1 Kesehatan Lingkungan A 361 30/10/2021
2 Gizi B 324 09/01/2020
3 Keperawatan Singkawang B 321 27/08/2021
4 Kebidanan B 305 01/10/2021
5 Analis Kesehatan B 337 30/10/2021
SUB TOTAL 5
20 Kalimantan Timur 1 Keperawatan B 345 26/11/2021
2 Kebidanan B 330 04/03/2022
SUB TOTAL 2
21 Banjarmasin 1 Kebidanan B 308 28/04/2022
2 Gizi B 324 26/11/2021
3 Keperawatan Gigi B 312 23/12/2021
4 Kesehatan Lingkungan B 339 23/12/2021
5 Analis Kesehatan B 308 26/11/2021
SUB TOTAL 5
22 Manado
1 GIZI B 328 01/10/2021
2 Kesehatan Lingkungan B 352 23/12/2021
3 Kebidanan B 306 30/10/2021
4 Keperawatan B 326 28/01/2022
SUB TOTAL 4
23 Makassar 1 Kebidanan B 327 23/12/2021
2 Kesehatan Lingkungan B 351 23/12/2021
3 GIZI B 339 04/03/2022
4 Fisioterapi B 335 23/12/2021
5 Keperawatan B 304 23/12/2021
6 Analis Kesehatan B 338 23/12/2021
7 Keperawatan Gigi B 302 28/01/2022
SUB TOTAL 7
24 Palu 1 Kebidanan B 308 23/12/2021
SUB TOTAL 1
25 Kendari
1 Gizi B 307 10/11/2021
2 Kebidanan B 303 28/01/2022
SUB TOTAL 2
26 Gorontalo 1 Kebidanan B - 27/05/2022
SUB TOTAL 1
27 Jayapura 1 Keperawatan B 310 26/11/2021
2 Kebidanan B 310 01/10/2021
3 Gizi B 304 07/12/2019
SUB TOTAL 3
28 Banten 1 Keperawatan B 316 23/12/2021
SUB TOTAL 1
TOTAL 101 29 72
Total Diploma III dan Diploma IV = (213+101) = 314 Prodi
Lampiran 9
SURAT KEPUTUSAN DAN DAFTAR TENAGA KESEHATAN BELUM DIPLOMA III
PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN
PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN JPM/DI KE DIPLOMA III
PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2017
JUMLAH PESERTA PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TH 2017
NO PROVINSI JUMLAH PESERTA
1. NAD 591 2. SUMATERA UTARA 1039 3. SUMATERA BARAT 573 4. RIAU 454 5. JAMBI 334 6. SUMATERA SELATAN 846 7. BENGKULU 492 8. LAMPUNG 465 9. BANTEN 110 10. DKI JAKARTA 726 11. JAWA BARAT 989
12. JAWA TENGAH 1003
13. DIY 330 14. JAWA TIMUR 924 15. BALI 414 16. NUSA TENGGARA BARAT 163 17. NTT 1176 18. KALIMANTAN BARAT 705 19. KALIMANTAN TENGAH 192 20. KALIMANTAN TIMUR 348 21. KALIMANTAN SELATAN 537 23. SULAWESI SELATAN 266 24. SULAWESI TENGAH 291 25. SULAWESI TENGGARA 171 26. SULAWESI UTARA 543 27. GORONTALO 86 28. MALUKU 248 29. PAPUA 811 Jumlah Kelas Karyawan dan PJJ 14.827
PJJ Kupang dan Kaltim (semester Genap) 561
JUMLAH 15.388
Lampiran 10
Lampiran 11