Author
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
190
BAB VI
KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo
dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
menurun. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya perancangan Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo mengambil tema
Eco Architecture. Pada tema Eco Architecture terdapat 4 prinsip yang memiliki
penerapannya masing-masing ke dalam rancangan. Prinsip tersebut berupa :
1. Mengurangi penggunaan energi
2. Material yang ramah lingkungan
3. Adaptasi terhadap iklim
4. Memperhatikan pengguna bangunan
Prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai konsep yang akan diterapkan ke
dalam rancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
1.1 Hasil Rancangan Tapak
Pada site penerapan konsep diwujudkan dalam bentukan tatanan massa
pada tapak, aksesbilitas tapak dan penzoningan. Bentukan tapak berdasarkan arah
datangnya angin, agar dapat mengarahkan angin dalam tapak. Tatanan massa
dibuat melengkung yang berfungsi sebagai pengarah angin dan meratakan angin
pada bangunan. Berikut adalah aliran angin pada tapak :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
191
Gambar 6.1 Tatanan MassaSumber: hasil desain 2013
Arah datangnya angin
Aliran angin dalamtapak
Angin datang dari arah timur, angin diarahkan untuk masuk ke dalam tapakdengan bentukan melengkung dapat meratakan angin dan mengarahkan
angin sehingga angin merata di seluruh tapak, dengan begitu bentuk tatananmassa pada tapak dapat terbentuk.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
192
Pada aksesibilitas tapak dibedakan jalur pejalan dan bermotor, pembeda
ini memberikan kenyamanan pada penghuni. Aksesibilitas bagi pengendara
menggunakan material aspal dan untuk pejalan menggunakan paving. Didalam
tapak hanya bisa dilalui oleh pejalan sedangkan kendaraan hanya sampai parkir.
Jalur pengunjung dan pengelola juga berbeda, dan juga jalur lodingdock yang
berbeda dengan jalur pengunjung. Objek ini selain memberikan pendidikan juga
memeberikan pelatihan, yaitu pelatihan mendaur ulang sampah organik dan
anorganik. Sampah diambil dari tapak dan lingkungan sekitar, untuk mengambil
sampah yang ada di tapak diberi jalur tersendiri agar bau sampah tidak
mengganggu penghuni. Jalur truk sampah berada di belakang tapak. Berikut
adalah desain dari aksesibilitas tapak :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
193
Gambar 6.2 AksesbilitasSumber: hasil desain 2013
Jalur Pejalan
Jalur Lodingdock
JalurPengelola
Jalur PengunjungBermotor
Jalur Sampah
Jalur Truk sampah
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
194
Pembagian zoning pada tapak berdasarkan fungsi bangunan. Penzoningan
terbagi dari empat zoning, yaitu publik, semi publik, privat dan servis,
berdasarkan penzoningan dalam tapak rancangan pusat pendidikan dan pelatihan
ini terdiri dari beberapa bangunan. Berdasarkan gambar diatas area publik berada
dekat pintu utama, karena area publik tidak hanya untuk anak-anak asuhan tetapi
untuk masyarakat luar seperti lobby, taman baca, ruang pameran, toko dan kantin.
Menjauhkan area privat dari jalan raya karena area privat ini berfungsi sebagai
wisma bagi anak-anak yang tidak ingin pulang ke rumah. Semi publik adalah
bangunan utama letaknya berdasarkan fungsinya yaitu area pendidikan dan area
pelatihan. Area pendidikan adalah area dimana anak-anak belajar sehingga
dijauhkan dari kebisingan dan dari sinar matahari yang silau, sehingga area
pelatihan berada di tengah-tengah yang dapat dijangkau dan tertutup bangunan
lain. Area pelatihan adalah area dimana anak-anak diajarkan untuk dapat
memanfaatkan lagi sampah organik dan anorganik, sehingga menjauhkan area ini
dari bangunan lain agar bau dari sampah tidak tercium ke bangunan lain.
Pembagian zoning adalah sebagai berikut :
1. Publik : Lobby, Kantin, Taman Baca, Toko,
Pameran dan Musholla.
2. Semi Publik : Area Pendidikan dan Area Pelatihan.
3. Privat : Wisma
4. Servis : Parkir, Area Olahraga
Berikut adalah gambar rancangan penzoningan tapak :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
195
Gambar 6.3 ZoningSumber: hasil desain 2013
Publik
Servis
Privat
Semi Publik
Keterangan
Parkir
Lobby
Kantin
Wisma
AreaPelatihan
AreaOlahraga
AreaPendidikan
Musholla
TamanBaca
Pameran
Toko
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
196
1.2 Hasil Rancangan Ruang
Di pusat pendidikan dan pelatihan ini terdapat beberapa bangunan, yaitu
area pelatihan dan area pendidikan sebagai bangunan utama. Terdapat juga
bangunan taman baca, toko dan pameran sebagai penunjang jalannya pendidikan
dan pelatihan. Wisma, kantin dan musholla adalah fasilitas yang diberikan
pengelola untuk pengunjung dan penghuni. Terdapat juga bangunan servis seperti
lobby dan kantor pengelola. Di dalam bangunan tersebut terdiri dari beberapa
ruang. Setiap ruang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuni, menggunakan
material yang ramah lingkungan, menggunakan penghawaan alami dan
pencahayaan alami pada siang hari.
Area pendidikan adalah area dimana anak-anak belajar layaknya seperti
sekolah, area pendidikan terdiri dari delapan ruang belajar, satu ruang multimedia
dan satu ruang istrihat bagi pengajar, tersedia juga toilet. Ruang belajar
berkapasitas 25 anak, di dalam ruang belajar terdapat meja belajar dan papan tulis.
Ruang belajar pada area pendidikan memberikan suasana yang berbeda dengan
ruang belajar pada umumnya, yaitu ruang belajar yang terbuka agar anak-anak
tidak bosan pada saat belajar, selain itu ruangan terbuka dapat menghasilkan
pencahayaan alami dan pengahawaan alami, mengurangi penggunaan energi.
Nuansa yang dihadirkan berkesan alami karena menggunakan bahan alami, seperti
kayu pada lantai dan atap sirap. Pada ruang multimedia dan ruang istirahat
pengajar lebih tertutup karena terdapat peralatan elektronik seperti computer
sehingga ruangan tersebut tertutup. Ruang multimedia terdapat 25 unit komputer.
Berikut adalah rancangan ruang di area pendidikan :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
197
Gambar 6.4 Area PendidikanSumber: hasil desain 2013
Kelas Belajar
R. Multimedia
Area pendidikan terdiri dari 8 kelas belajar,ruang istirahat pengajar, ruang multimedia,toilet dan tempat istirahat. Berada di tengah-tengah tapak, berbentuk melengkung agardapat mengarahkan angin, banyak ruangterbuka berfungsi sebagai penetral panas danpengahawaan alami.
Ruang belajar pada area pendidikan sifatnyaterbuka, agar anak-anak tidak bosan pada saatbelajar. Menghadirkan suasana alami .Di area pendidikan juga terdapat ruangmultimedia, raungan ini banyak memiliki bukaanyang lebar agar dapat pencahayaan alami dandapat menghadirkan suasana diluar ruangan, anak-anak yang berada didalam tidak bosan.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
198
Pada objek ini selain menyediakan area pendidikan juga disediakan area
pelatihan. Area pelatihan ini difungsikan sebagai area dimana anak-anak dapat
menerima pelatihan dengan mendaur ulang sampah. Di area pelatihan terdapat
beberapa ruang yaitu ruang jahit, ruang penyimpanan barang jadi, ruang daur
ulang sampah kertas, gudang dan tempat penyimpanan daur ulang sampah
organik. Sealain itu, di area pelatihan tersedia bak sampah organik dan anorganik,
tersedia juga ruang terbuka sebagai tempat pencucian sampah dan penjemuran
sampah. Pada ruang jahit terdapat 8 unit mesin jahit, menampung kapasitas 20
anak, tersedia lemari penyimpanan barang. Ruang daur ulang sampah kertas
menampung kapasitas 10 anak, tersedia peralatan daur ulang sampah, untuk
penemuran dan meleburkan sampah kertas dilakukan di tempat pencucian sampah
dan tempat penjemuran sampah. Tersedia dua bak sampah, yaitu bak sampah
organik dan bak sampah anorganik. Sebelum sampah anorganik diolah dicuci
terkebih dahulu lalu dijemur kemudian proses pengolahan, untuk sampahn
organik dari bak sampah lalu diolah ditempat pencucian kemudian disimpan di
ruang penyimpanan.
Ruangan pada area pelatihan menghadirkan ruangan yang tidak
membosankan bagi anak-anak pada saat pelatihan. Bukaan pada ruangan lebar
agar anak-anak bisa melihat taman di luar dan juga dapat pencahayaan alami.
Material yang digunakan adalah kayu pada lantai dan atap sirap. Di ruang
pelatihan ini anak-anak diberikan pelatihan mendaur ulang sampah organik dan
anorganik, dari sampah yang tidak ada harganya menjadi sampah yang berharga.
Pada tampilan bangunan juga terlihat permainan ketinggian atap, ketinggian ini
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
199
berdasarkan orientasi matahari, dan dimanfaatkan sebagai skyligth. Berikut adalah
rancangan ruang di area pelatihan :
Gambar 6.5 Area PelatihanSumber: hasil desain 2013
R. Jahit
SkylightAtap sirap
Tempelan kayu
Area pelatihan terdiri dari ruang jahit, ruang daurulang kertas, ruang penyimpanan daur ulang sampahorganik, ruang penyimpanan duaur ulang jadi, baksampah, area pencucian sampah dan penjemuransampah. Berada di di belakang tapak, karena banyaksampah, sehingga bau sampah tidak menyebar ditapak dan berbentukan denah dapat membelokkanangin.
Ruangan pada area pelatihan memiliki bukaan yanglebar agar pengguna ruang tidak bosan, dapat melihatsuasana luar ruang dan mendapatkan cahaya alami.Suasana yang dihadirkan menggunakan atap sirapyang di ekspos agar terlihat alami. Pada atap terdapatskylight untuk pencahayaan alami dan penghawaanalami.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
200
Taman baca adalah penunjang sarana pendidikan, taman baca tidak hanya
untuk anak-anak asuh tetapi masyarakat luar juga bisa memanfaatkan taman baca
ini. Taman baca terdiri dari taman baca umum dan taman baca pelajaran. Taman
baca umum terdiri dari ruang resepsionis, ruang loker, ruang perawatan, ruang
buku tentang wanita, ruang buku Olahraga, ruang buku umum dan tersedia ruang
baca terbuka, tersedia juga toilet. Pada taman baca pelajaran tersedia ruang
resepsionis, ruang loker, ruang perawatan, ruang buku pengetahuan alam, ruang
buku pengetahuan sosial dan ruang buku teknologi, disini juga tersdia ruang baca
terbuka. Ruang buku tersedia rak-rak buku dan tempat duduk untuk membaca
kapasitas ruang buku pada taman baca 20 orang.
Ruang taman baca difungsikan sebagai tempat buku-buku dan baca,
sehingga membutuhkan banyak cahaya, oleh karena itu bukaan pada ruang taman
baca banyak. Pada tampilan bangunan juga terlihat perbedaan ketinggian atap,
ketinggian ini berdasarkan orientasi matahari, dan dimanfaatkan sebagai skyligth.
Berikut adalah rancangan ruang di Taman Baca :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
201
SkylightSkylight
Gambar 6.6 Taman BacaSumber: hasil desain 2013
R. Buku Tentang Wanita
R. Baca Luar
Atap sirap
Tempelan kayu
Taman baca terletak di tengah-tengah tapak agarmempermudah bagi anak-anak yang di dalambangunan atau masyarakat luar. Bentukan denahtersebut dapat menyalurkan angin keseluruhbangunan. Agar setiap ruang mendapatkan udaraalami.
Ruangan memiliki pencahayaan alami dan penghawaanalami, dengan bentukan bukaan yang menarik.Memberikan fasilitas yang lengkap pada ruang buku. Danterdapat ruang baca luar agar tidak bosan di dalam ruangan
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
202
Salah satu bangunan penunjang adalah pameran, ruang pameran ini
berfungsi sebagai tempat memamerkan hasil karya anak-anak asuhan yang dapat
mengolah sampah yang tidak bernilai menjadi bernilai. Ruangan yang terdapat
pada gedung pameran yaitu ruang resepsionis sebagai tempat informasi, ruang
sosialisasi yang berfungsi untuk mengajarkan pengunjung cara mengolah sampah,
gudang tempat menyimpan barang-barang pameran, ada 5 ruang pamer yang
didalam terdapat lemari pamer.
Ruang pamer ini tidak berfungsi setiap hari, hanya jika ada acara pameran
saja ruangan ini berfungsi. Ruangan pameran tersebut terbuka, agar pengunjung
tidak bosan. Ruang pamer ini dibuat terbuka berfungsi sebagai pencahayaan dan
penghawaan alami, bahan material juga sama dengan bangunan yang lain.
Tersedia toilet yang terdapat di tengah-tengah gedung pameran. Pada tampilan
bangunan juga terlihat perbedaan ketinggian atap. Berikut adalah rancangan ruang
di area Pameran :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
203
Gambar 6.7 PameranSumber: hasil desain 2013
R. Pameran
Atap sirap
R. pamer terbuka
Pameran, tempat untuk memamerkan hasilkan karyaanak-anak yang diperuntukkan untuk umum. Padaruang pamer dibuat terbuka agar pengunjung tidakmerasa bosan pada saat berkunjung ke pameran. Jadibanyak ruang terbuka. Pameran dekat dengan areaparkir dan toko.
Ruang pamer dibuat terbuka agar pengunjung lebihnyaman dan tidak merasa bosan, sehingga ruanganmendapatkan pencahayaan alami dan penghawaanalami. Ruangan menghadirkan suasana yang alamidengan menggunakan atap sirap yang diekspos.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
204
1.3 Hasil Rancangan Bentuk dan Tampilan
Sesuai dengan konsep yang mengadaptasi dari iklim, maka bentuk tatanan
massa pada tapak mengikuti orientasi datangnya angin, untuk orientasi matahari
membentuk tinggi rendahnya atap bangunan dan juga tampilan. Bentuk tampilan
bangunan juga dapat dari orientasi angin. Jadi bentukan terjadi berdasarkan
orientasi angin dan orientasi matahari. Orientasi matahari menjadikan perbedaan
ketinggian atap. Ketinggian ini, untuk dapat menangkap cahaya matahari secara
skylight, bagi ruangan yang tidak mendapatkan cahaya matahari. Selain
menangkap cahaya, skylight juga dapat memasukan angin ke dalam bangunan.
Jendela atau bukaan bagian barat diberi shading untuk menghalangi cahaya
matahari pada saat sore hari, shading juga dapat memecah angin yang akan masuk
ke bangunan. Ornamen-ornamen yang ada pada tampilan terbuat dari kayu dan
bambu. Bahan tersebut adalah bahan yang ramah lingkungan.
Gambar 6.8 Bentuk Tatanan MassaSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
205
Gambar 6.9 Bentuk TampilanSumber: hasil desain 2013
Skylight
SkylightSkylight
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
206
1.4 Hasil Rancangan Struktur
Hasil rancangan struktur pada Pusat Pendidikan dan pelatihan Bagi Anak
Putus Sekolah yaitu :
1. Pada struktur bawah menggunakan pondasi batu kali, karena bangunan
tingkat rendah atau banguan berlantai satu. Batu kali aladah bahan yang
dapat diperbarui, seehingga mengurangi penggunaan energi.
Gambar 6.10 Bentuk TampilanSumber: hasil desain 2013
Skylight
Skylight
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
207
2. Dinding pada bangunan menggunakan menggunakan dinding bata, karena
bahan bata ini adalah bahan yang dapat diperbarui atau bahan yang dapat
mengurangi energi.
3. Struktur atap menggunakan rangka besi dan sirap sebagai penutup atap.
Besi dan sirap adalah bahan yang dapat diperbarui, konstruksi stabil dan
aman. Struktur baja ringan menggunakan tumpuan sendi dan roll, tahan
terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban, bisa dipakai
dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat dan juga
pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya.
Gambar 6.11 PondasiSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
208
1.5 Hasil Rancangan Utilitas
Hasil rancangan sistem utilitas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi
Anak Putus Sekolah dikelompokkan sesuai dengan sektor masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
1. Instalasi listrik pada rancangan, sumber tenaga pembangkit listrik
berasal dari PLN dan menuju ke control panel pusat lalu disalurkan ke
panel induk setia bangunan kemudian disalurkan ke setiap ruang.
Lampu pada ruang menggunakan tipe yang berjarak 3m.
Gambar 6.12 Struktur AtapSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
208
1.5 Hasil Rancangan Utilitas
Hasil rancangan sistem utilitas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi
Anak Putus Sekolah dikelompokkan sesuai dengan sektor masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
1. Instalasi listrik pada rancangan, sumber tenaga pembangkit listrik
berasal dari PLN dan menuju ke control panel pusat lalu disalurkan ke
panel induk setia bangunan kemudian disalurkan ke setiap ruang.
Lampu pada ruang menggunakan tipe yang berjarak 3m.
Gambar 6.12 Struktur AtapSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
208
1.5 Hasil Rancangan Utilitas
Hasil rancangan sistem utilitas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi
Anak Putus Sekolah dikelompokkan sesuai dengan sektor masing-masing, yaitu
sebagai berikut:
1. Instalasi listrik pada rancangan, sumber tenaga pembangkit listrik
berasal dari PLN dan menuju ke control panel pusat lalu disalurkan ke
panel induk setia bangunan kemudian disalurkan ke setiap ruang.
Lampu pada ruang menggunakan tipe yang berjarak 3m.
Gambar 6.12 Struktur AtapSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
209
Sumber Listrik Control Panel Pusat
Panel Induk
Ruang
Gambar 6.13 Instalasi ListrikSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
210
2. Sistem penyediaan air bersih pada rancagan berasal dari PDAM dan
sumur bor. Dari sumber air bersih lalu disalurkan ke tandon atas pada
setiap bangunan. Menggunakan tendon atas dikarenakan apabila
listrik padam air pada bangunan masih bisa mengalir.
3. Sistem pembuangan berupa air limbah yang berasal dari kamar mandi,
dapur, dan dari air bekas mencuci sampah di buang ke drainase kota,
tetapi sebelumnya air limbah tersebut tersaring di dalam resapan agar
dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sedangkan untuk limbah
padat dibuang ke septictank.
4. Sistem kebakaran pada rancangan terdapat beberapa hydrant di setiap
bangunan dan hydrant di tapak dengan jarak 200m antar hydrant.
Memberikan jalur evakuasi atau jalur darurat pada tapak.
Gambar 6.14 Instalasi PlumbingSumber: hasil desain 2013
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
211
5. Sampah organik yang ada pada tapak diolah lagi menjadi pupuk,
ini adalah salah satu kegiatan pelatihan yang menjadikan sampah
organik menjadi pupuk dan sampah organik ini juga ada yang
dimasukkan kedalam lubang biopori. Setiap bangunan tersedia bak
sampah organik dan an organik.
6. Sampah non organik ini sulit untuk diurai di tanah, untuk itu
sampah non organik ini dipilah-pilah terlebih dahulu sampah mana
yang dapat diolah lagi atau dapat dimafaatkan kembali, yang tidak
dapat diangkut ke TPA. Tersedia jalur tersendiri untuk
pengangkutan sampah pada tapak.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI ANAK-ANAK PUTUSSEKOLAH di Sidoarjo
EcoArchitecture
212
Gam
bar
6.15
Inst
alas
i Sam
pah
Sum
ber:
hasi
ldes
ain
2013
Dim
asuk
kan
keda
lam
luba
ngbi
opor
i