Upload
samitisu
View
6.911
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH PADA TOPIK MENULIS TEGAK BERSAMBUNG
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II MI Tanjungsari I Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis)
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
WIWIN WIDIANTINPM : 2119090225
CIAMIS 2009 M/ 1430 M
i
Proposal Penelitian Untuk Penulisan Skripsi
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH PADA TOPIK MENULIS TEGAK BERSAMBUNG
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II MI Tanjungsari I Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis)
Oleh :
Wiwin Widianti 211909025
Menyetujui :
Pembimbing I
______________________ NIP.
Pembimbing II
______________________ NIP.
Ketua Program FKIP Universitas Galuh Ciamis
______________________ NIP.
i
ABSTRAKSI
Proposal Penelitian ini berjudul "Upaya Meningkatkan Keterampilan
Menulis Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Rendah Pada Topik
Menulis Tegak Bersambung".
Penelitian beranjak dari permasalahan yang terdapat di MI Tanjungsari 1
yaitu berkurangmampuan guru kelas rendah untuk membelajarkan cara menulis
tegak bersambung sehingga membawa dampak negatif terhadap keterampilan
menulis tegak bersambung di kelas tinggi yakni anak kelas 3 sampai kelas 6 tidak
mampu menulis tulisan tegak bersambung.
Pembelajaran tulisan bersambung ini sangat cocok apabila ada pelatihan
yang berkesinambungan bukan hanya di kelas 2 dan di kelas 3 sampai kelas 6 juga
harus ada pelatihan agar anak menjadi biasa. Landasan teoritisnya melalui studi
pustaka, sedangkan landasan empirisnya penulis langsung terjun ke lapangan.
Hasil penelitian dituangkan dalam pembahasan skripsi ini yang hasilnya
dilihat dari hasil pembelajaran tulisan tegak bersambung di kelas II dalam belajar
Bahasa Indonesia sehari-hari.
Dari hasil pengalaman di lapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
menulis tegak bersambung di Sekolah Dasar sangatlah penting dan akan berguna
di masa mendatang.
ii
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن الله بسم
Tiada kata yang paling berharga dan patut disanjungkan selain penulis
panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik
dan hidayah atas tersusunnya Proposal Skripsi ini sebagai salah satu tugas akhir
program Sarjana FKIP Universitas Galuh Ciamis.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak
materi, kata dan nada yang belum sempurna sekalipun telah berusaha seoptimal
mungkin sesuai dengan skill yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan penyusunan Proposal Skripsi ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan moril dan materil baik berupa bimbingan, dorongan dan
sebagainya. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya semoga Allah SWT melimpahkan rahmat balasan yang
layak dan setimpal, terutama kepada :
1. Bapak Ketua Program FKIP Universitas Galuh Ciamis yang
telah memperlancar penyusunan skripsi
2. Bapak Dosen Mata Kuliah PTK yang telah memberikan
arahan untuk penyusunan skripsi PTK
3. Bapak Dosen Pembimbing Penelitian untuk penulisan skripsi
selaku Wakil Jurusan yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi
4. Bapak Kepala MI Tanjungsari 1 beserta Guru Pamong yang
telah membantu kelancaran penelitian untuk penyusunan skripsi.
iii
5. Ibu Guru Kelas II MI Tanjungsari 1 yang telah siap dan
mampu untuk bekerja sama dalam membantu proses penelitian.
6. Suami tercinta yang telah memberikan moril, materil maupun
motivasi dalam kelancaran penyusunan skripsi.
7. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
penyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT, membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh
Bapak/ Ibu, saudara-saudara tersebut diatas dengan pahala yang berlipat ganda.
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari segala kekurangan, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif yang berkenan dengan
penulisan karya ilmiah ini.
Semoga Proposal Skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Amiiin.
Ciamis, April 2009Penulis,
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i
ABSTRAKSI ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
A. JUDUL PENELITIAN ............................................................................. 1
B. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
C. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH .................................... 4
1. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
2. Pembatasan Masakah............................................................................ 5
3. Perumusan Masalah ............................................................................. 5
D. PEMECAHAN MASALAH .................................................................... 6
E. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 7
F. MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... 8
G. KERANGKA TEORITIS ........................................................................ 9
H. ANGGAPAN DASAR ............................................................................. 15
I. HIPOTESIS TINDAKAN ........................................................................ 16
J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN ....................................... 16
1. Metode Penelitian ................................................................................. 16
1.1 Rencana Umum .............................................................................. 18
1.2 Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 18
2. Subjek Penelitian .................................................................................. 19
3. Variabel Yang Diselidiki ...................................................................... 19
v
4. Rencana Tindakan ................................................................................ 20
5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 22
6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................. 22
K. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........ 23
L. JADWAL PELAKSANAAN ................................................................... 23
M. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 24
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca dan menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa
"Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifisikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra indonesia". (Depdiknas, 2007 : 5)
Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk
memahami dan merespon situasi lokal regional, nasional dan global (BNSP.
2007 : 5).
Pelly (1992) mengatakan bahwa pembelajaran membaca dan menulis yang
dulu merupakan pelajaran dan pelatihan pokok kini kurang mendapatkan
perhatian, baik dari para siswa maupun para guru. Pelajaran mengarang sebagai
salah satu aspek dalam pengajaran bahasa Indonesia kurang ditangani secara
sungguh-sungguh. Akibatnya, kemampuan bahasa Indonesia para siswa kurang
memadai. Badudu (1985) berpendapat bahwa rendahnya mutu kemampuan
menulis siswa disebabkan oleh kenyataan bahwa pengajaran mengarang
dianaktirikan (Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, Depdikbud,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi : 1997).
11
Tugas guru ialah sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Oleh sebab itu
Guru Madrasah Ibtidaiyah dituntut agar melaksanakan tugas itu. Pengelolaannya
harus ditangani secara profesional. Dalam hal ini, guru dalam melaksanakan
pembelajaran harus berupaya semaksimal mungkin sehingga dapat tercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan tujuan kurikulum.
Kurikulum bahasa Indonesia di kelas 2 dalam bagian pembelajaran
menulis kompetensi dasar dijelaskan bahwa menulis kalimat sederhana yang
didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Ini merupakan
pelajaran dasar menulis untuk melatih keterampilan anak.
Kompetensi dasar tentang menulis huruf tegak bersambung kalau
dihubungkan dengan pernyataan bahwa standar kompetensi merupakan dasar bagi
peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan
global sangatlah perlu diajarkan dengan baik, benar dan berkesinambungan jangan
hanya cukup diajarkan di kelas rendah saja karena cara menulis akan sangat
diperlukan bagi sebagian peserta didik di masa mendatang.
Pada kenyataannya pelaksanaan pembelajaran menulis tegak bersambung
hanya diajarkan di kelas I dan II saja, setelah kelas III sudah dilupakan baik oleh
gurunya maupun peserta didiknya.
Dari hasil penelitian banyak masyarakat yang tidak bisa menulis huruf
tegak bersambung. Penyebab hal tersebut di antaranya bahwa pembelajaran
menulis tegak bersambung hanya sebatas pembelajaran di kelas I dan II tidak ada
penekanan untuk selalu memperhatikan tentang cara menulis huruf tegak
bersambung, guru tidak memberi contoh waktu menulis di papan tulis, guru kelas
2
rendah kurang memberikan tugas dalam melatih keterampilan menulis dan
kurangnya motivasi dari pihak sekolah.
Pembelajaran menulis dilaksanakan secara profesional oleh gurunya akan
merespon akan merespon terhadap situasi lokal, regional, nasional dan global.
Contoh hal tersebut apabila ada peserta didik yang melanjutkan sekolahnya ke
perguruan tinggi. Waktu mengikuti kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
dituntut membuat RPP dengan tulisan huruf tegak bersambung banyak mahasiswa
yang merasa sulit untuk melaksanakannya karena tidak bisa menggunakan huruf
tersebut.
Dari hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah, khususnya di MI Tanjungsari
Kecamatan Rajadesa, para guru menyadari bahwa pelajaran menulis tegak
bersambung yang diajarkan di kelas I dan II tidak ditindak lanjuti di kelas-kelas
berikutnya. Guru kelas II juga hanya mengajarkan menulis tegak bersambung
pada waktu pembelajaran bahasa Indonesia tidak untuk pelajaran yang lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah Pada Topik Menulis
Tegak Bersambung (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II MI Tanjungsari I
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis)”
B. Identifikasi Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru MI
Tanjungsari I Kecamatan Rajadesa khususnya guru kelas II berhadapan dengan
masalah mengajarkan menulis tegak bersambung dan hasilnya kurang efektif. Hal
3
itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa kegiatan siswa yang berhubungan dengan
keterampilan menulis masih sangat rendah, belum mencapai standar keberhasilan
yang ditetapkan.
Menghadapi kenyataan ini, guru mencoba melakukan instrospeksi dengan
cara berpikir, mencermati, mengevaluasi dan merefleksi aspek-aspek pengalaman
dirinya saat mengajarkan menulis huruf tegak bersambung. Hasil instrospeksi
tersebut antara lain guru merasa dan mengakui bahwa mengajarkan menulis huruf
tegak bersambung hanya sewaktu pelajaran bahasa Indonesia dan untuk pelajaran
lain tidak, penekanan dalam pemberian tugas masih kurang, tidak adanya tindak
lanjut untuk kelas-kelas berikutnya.
Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan
guru kelas II melakukan kaji tindak tentang teknik mengajar menulis tegak
bersambung yang baik dan berkesinambungan untuk meningkatkan keterampilan
proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
C. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia adalah mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis.
Dari ruang lingkup tersebut sesuai dengan topik pada judul, yang akan
dibahas dalam Skripsi ini adalah tentang menulis di kelas rendah, yaitu menulis
tegak bersambung.
Pembelajaran menulis harus sesuai dengan bentuk tulisan baku yang telah
diputuskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan.
4
Dalam belajar menulis ada dua macam cara yaitu menulis dengan huruf
lepas dan menulis dengan huruf sambung, yang akan dibahas oleh penulis adalah
menulis dengan huruf sambung. Karena dalam kompetensi dasar bahasa
Indonesia Kelas II ada pembelajaran menulis kalimat sederhana yang didiktekan
guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung.
D. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil refleksi
awal peneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dan tuntutan zaman
dengan kondisi objektif di lapangan saat ini maka peneliti memandang bahwa
yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya mengelola pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya tentang menulis tegak bersambung di kelas II MI
Tanjungsari I dengan baik, benar sesuai kurikulum dan berkesinambungan.
Berdasarkan hal tersebut yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana meningkatkan keterampilan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1 pada topik
menulis tegak bersambung?
2. Bagaimana kemampuan guru dalam membuat
perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1
pada topik menulis tegak bersambung?
3. Bagimana kemampuan guru dalam melakukan proses
pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1 pada topik
menulis tegak bersambung?
5
6
E. Cara Pemecahan Masalah
Permasalahan tentang bagaimana upaya meningkatkan keterampilan siswa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis tegak bersambung di kelas
II MI Tanjungsari I akan dilaksanakan melalui serangkaian pembelajaran pada
topik menulis huruf tegak bersambung. Pembelajaran tersebut akan dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang akan
digunakan adalah kelas II, hal ini mengingat peneliti bertugas sebagai guru kelas
tersebut sehingga situasi, kondisi dan keperluan di lapangan sudah dikenal dengan
baik.
Tindakan pemecahan masalah secara garis besar meliputi :
1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia tetang menulis tegak bersambung di kelas II.
2. Meningkatkan kemampuan guru membuat silabus
pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II pada topik menulis tegak
bersambung.
3. Meningkatkan kemampuan guru mengelola
perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II pada topik menulis
tegak bersambung.
F. Tujuan Penelitian
Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan penelitian
tindakan kelas ini adalah meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II MI Tanjungsari I Kecamatan
Rajadesa, sehingga dapat memenuhi standar kurikulum dan supaya menjadi dasar
7
untuk bekal siswa dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam menuntut
ilmu di masa mendatang atau di sekolah-sekolah selanjutnya.
Adapaun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1 pada topik
menulis tegak bersambung.
2. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat
perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1
pada topik menulis tegak bersambung
3. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan
proses pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas II MI Tanjungsari 1 pada
topik menulis tegak bersambung.
G. Kegunaan Penelitian
Dilaksanakannya kegiatan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh cara-cara yang lebih baik dan
benar untuk keperluan optimalisasi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
rendah pada topik menulis tegak bersambung. Cara-cara tersebut dapat
dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya
dalam membiasakan menulis huruf tegak bersambung.
2. Manfaat Praktis
8
Peneliti ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk
memecahkan permasalahn secara terencana dan sistematis yang terkait dengan
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah khususnya d kelas II MI
Tanjungsari I.
3. Manfaat Kelembagaan
Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga
pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran yang benar-benar merujuk
kepada kondisi dan kompetensi realistis sekolah yang bersangkutan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia
a) Pengertian, karakteristik dan ruang lingkup bahasa Indonesia
Pengertian karakteristik menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (1985) adalah : tabiat atau watak atau sifat-sifat kejiwaaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang (sesuatu)
terhadap yang lain.
Karakteristik bahasa Indonesia sesuai penjelasan diatas adalah
bahwa bahasa Indonesia mempunyai karakter sebagai berikut :
1) Memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik.
2) Merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi.
3) Alat untuk berkomunikasi baik
secara lisan maupun tulisan.
Ruang lingkup bahasa Indonesia menurut BSNP (2007)
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan
bersastra yang meliputi :
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
10
4) Menulis
Dari aspek-aspek tersebut yang akan dibahas oleh penulis
dalam menyusun skripsi ini adalah khusus tentang menulis.
Kegiatan menulis di madrasah ibtidaiyah terbagi dua yaitu :
A. Menulis dasar atau permulaan
B. Menulis lanjut
Menulis permulaan yaitu diajarkan di kelas rendah (kelas I, II
dan III) dan menulis lanjut di kelas tinggi (kelas IV, V, VI).
Sesuai topil pada judul skripsi yaitu menulis tegak bersambung
mulai diajarkan di kelas rendah yaitu dikelas II Madrasah Ibtidaiyah
Semester I.
b) Waktu belajar efektif yang digunakan siswa
Waktu belajar yang digunakan dalam pembelajaran harus ssuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam silabus
pembelajaran dan sesuai dengan jadwal pelajaran setiap minggunya. Di
MI Tanjungsari I jadwal pelajaran bahasa Indonesia di kelas II yaitu
tiga jam pelajaran per minggu, alokasi waktu untuk menulis yaitu 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit).
MI Tanjungsari I membagi alokasi waktu untuk belajara
sebagai berikut :
9
11
Tabel 2.1
Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Alokasi Waktu
4. Menulis Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
Menulis pengalaman dengan huruf sambung, memperhatikan ketepatan dan kecepatan
2 x 35 menit1 Minggu
Menyalin kalimat menggunakan huruf tegak bersambung
6 x 35 menit2 Minggu
Menulis kalimat yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
2 x 35 menit1 Minggu
Menurut tabel tersebut di atas bahwa waktu yang efektif untuk
digunakan dalam pembelajaran menulis adalah 3 indikator untuk 40
jam pelajaran 1 x 35 menit dan harus diajarkan selama 20 minggu.
Melihat alokasi waktu yang direncanakan sangatlah efektif
untuk digunakan dalam pembelajaran menulis, tetapi kenyataannya
sesuai hasil penelitian bahwa waktu yang digunakan sesuai jadwal
tetapi bimbingannya masih kurang karena pada waktu siswa ditugaskan
menulis, maka guru merasa tenang untuk meninggalkan kelas dan
siswa dibiarkan belajar menulis sendiri tanpa bimbingan guru.
12
c) Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengetahui sejauh mana
antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang diberikan, salah satunya
dapat dilihat dari ativitas siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung. Guru dapat membuat siswa aktif dalam belajar salah
satunya adalah dengan membuat pelajaran lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
Semiawan (Purnamasari, Yanti, 2005 : 13) menyatakan “anak
akan belajar dengan cara yang paling baik jika prakarsanya ditampung
dalam kegiatan belajar mengajar. Intisari atau esensi pengetahuan
adalah kegiatan aktivitas, baik fisik maupun mental”, secara fisik
aktivitas siswa akan terlihat dari gerakan-gerakan tubuh, sedangkan
secara mental aktivitas siswa akan terlihat bila ide-idenya dapat
diterima.
Sesuai keterangan di atas, maka menulis tegak bersambung
sangatlah perlu bimbingan dan arahan soerang guru karena hasil
penelitian penulis bahwa kebanyakan siswa suka dengan menulis tegak
bersambung.
d) Hasil belajar dan penguasaan konsep optimal
Hasil belajar dapat meningkatkan penguasaan konsep yang
optimal jika hasil belajar tersebut dapat menjadikan siswa mampu
menguasai pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum.
13
Untuk menulis tegak bersambung di kelas II kompetensi
dasarnya adalah menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru
dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan
penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Tujuan pembelajarannya
adalah siswa mampu menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru
dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan
penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
Melihat pembelajaran tersebut maka siswa harus mampu
menulis tegak bersambung, untuk itu menulis tegak bersambung perlu
diajarkan secara berkesinambungan supaya siswa menjadi biasa
menulis tegak bersambung dan mampu menulis tegak bersambung.
2. Teknik dan Alat Penunjang Belajar Menulis Dasar
a) Lembar kerja siswa untuk menulis tegak bersambung
Tabel 2.2.
Lembar Kerja Siswa
Nama : ___________________________
Kelas : ___________________________
14
Lembar kerja ini diberikan kepada siswa untuk melaksanakan
penulisan huruf tegak bersambung.
Tabel 2.2.
Instrumen Penilaian
No Aspek yang dinilaiSkor
Keterangan1 2 3 4
1 Kerapihan
2 Ketepatan Menulis
3 Penguasaan Teknik
4 Kreativitas
Kretiria Penilaian :
A = Sangat baik Jika memenuhi 4 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 85%-100%
B = Baik Jika memenuhi 3 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 70%-84%
C = Cukup Jika memenuhi 2 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%-69%
D = Kurang Jika memenuhi 1 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%
b) Teknik menggunakan alat tulis untuk menulis tegak bersambung
Teknik menggunakan alat tulis untuk belajar menulis di kelas
rendah sangatlah perlu dijelaskan terutama cara memegang alat tulis.
Menurut penelitian di MI Tanjungsari I, untuk belajar menulis
permulaan dalam menulis tegak bersambung disarankan memahami
pensil karena pensil mudah untuk diatur dalam menulis.
Di kelas rendah teknik menulis harus dijelaskan dan harus
dipraktekkan seperti waktu menulis sikap tubuhnya miring kanan dan
kiri, pensil harus dipegang dengan tiga jari, kertasnya harus lurus sama
badan.
15
Inilah teknik-teknik dalam menulis yang harus diterapkan pada
siswa di kelas rendah.
c) Lembar contoh menulis tegak bersambung yang baku
Bentuk tulisan tangan yang baku adalah :
16
B. Kerangka Pemikiran
Penelitian yang memiliki rumusan masalah bagaimana kemamuan guru
dalam membuat perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI
Tanjungsari pada topik menulis tegak bersambung?, bagaimana kemampuan guru
dalam melakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI
Tanjungsari I pada topik menulis tegak bersambung?, bagaimana meningkatkan
keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI
Tanjungsari I pada topik menulis tegak bersambung?, bagaimana menindaklanjuti
faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas II MI Tanjungsari I pada topik menulis tegak bersambung?, dapat disusun
sebuah kerangka pemikiran yang menunjukkan hubungan antara variabel yang
tercakup dalam penelitian tersebut.
Kerangka pemikiran tersebut akan disesuaikan dengan metode yang
digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan model Kemmis dan MC Taggart.
Rencana Kegiatan Penelitian Kelas yang dilaksanakan peneliti melalui tiga
siklus dan satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran. Adapun alur
tahapannya pada setiap siklus sesuai dengan model Kemmis dan MC Taggart
meliputi 4 hal yaitu :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan (Acting)
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
17
SIKLUS 1
SIKLUS 2
SIKLUS 3
PERUBAHAN
PERUBAHANRENCANA
Alur siklus Penelitian Tindakan tersebut,dijelaskan sebagai berikut :
1.1 Rencana Umum
a. Menetakan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala Sekolah MI
Tanjungsari I, membangun kepahaman antara peneliti dengan observer
tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang
RENCANA UMUM
Refleksi
Tindakan & Observasi I
Refleksi
Tindakan & Observasi II
Refleksi
Tindakan & Observasi III
Keputusan Lebih Lanjut
18
diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu
pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
b. Mengkaji Kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas II
untuk mengetahui standar kompetensi dan hasil belajar yang
ditetapkan kurikulum pada topik menulis tegak bersambung.
Menyusun rancangan umum pembelajaran, instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data yang berhubungan dengan silabus pembelajaran,
proses pelaksanaan tindakan, efektivitas belajar siswa, serta faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan selama pembelajaran bahasa
Indonesia pada PTK berlangsung.
1.2 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran
yang dipilih ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus
tindakan diobservasi, dievaluasi dan direfleksi tentang data-data atau
temuan yang berhubungan dengan kinerja guru dalam upaya
meningkatkan keterampilan menulis siswa dan mengikuti pembelajaran
meliputi :
a. Kinerja guru dalam upaya meningkatkan
keterampilan menulis tegak bersambung siswanya.
b. Kinerja guru mengefektifkan penggunaan metode
penugasan.
c. Waktu belajar efektif siswa yang berhubungan
dengan keterampilan menulis.
d. Hasil belajar atau penguasaan konsep.
19
C. Hipotesis Tindakan
I.G.A.K. Wardani, et. al (2006 : 3.23) mengemukakan : “Hipotesis
tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat mengatasi
permasalahan tersebut”.
Atas dasar itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah upaya
meningkatkan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas rendah pada topik menulis tegak bersambung.
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar
sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah :
1. Untuk menjawab bagaimana meningkatkan
keterampilan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI
Tanjungsari I pada topik menulis tegak bersambung, penulis mengemukakan
hipotesis tindakan bahwa tugas guru kelas II dalam proses belajar mengajar
harus selalu membiasakan menulis tegak bersambung baik pada pembelajaran
bahasa Indonesia maupun pada pembelajaran yang lainnya.
2. Kemampuan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI Tanjungsari I pada topik
menulis tegak bersambung sangat dibutuhkan karena dengan perencanaan
yang baik dan sesuai dengan ketentuan, proses belajar mengajar akan
terlaksana dengan baik, benar dan terarah sesuai tujuan dengan kurikulum
pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan guru dalam melakukan
proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II MI Tanjungsari I pada topik
menulis tegak bersambung, hipotesis tindakannya adalah dalam proses
20
pembelajaran guru dituntut harus profesional dalam segala hal. Dalam
pembelajaran menulis tegak bersambung sebelum guru menyuruh menulis
tegak bersambung pada siswa, maka gurunya harus faham dahulu tentang tata
cara dan ketentuan dalam menulis tegak bersambung dan telah biasa menulis
tegak bersambung.
21
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai
tanggal 1 April sampai 15 Agustus 2009, untuk lebih jelaskan disajikan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan
April 2009Minggu
ke
Mei 2009Minggu
ke
Juni 2009Minggu
ke
Juli 2009Minggu
ke
Agst. 2009Minggu
ke
Sept. 2009Minggu
ke1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1Mengajukan Judul/ Masalah penelitian
2 Menyusun Proposal
3 Seminar Proposal
4Mendapatkan SK Bimbingan Skripsi
5Persiapan Penelitian
6
Merancang Skenario Pembelajaran dan Instrumen Penelitan
7
Pelaksanaan tindakan dan evaluasi pembelajaran Siklus I
8
Pelaksanaan tindakan dan evaluasi pembelajaran Siklus II
9
Pelaksanaan tindakan dan evaluasi pembelajaran Siklus III
10Evaluasi keseluruhan tindakan
11 Pengolahan data
12 Penyusunan skripsi
13 Sidang skripsi
2122
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Tanjungsari I yang beralamat di
Dusun Cipinang Desa Tanjungsari Kecamatan Rajadesa Kabupaten
Ciamis, Kepala Sekolah Tahun Ajaran 2008-2009 dijabat oleh Iing
Syarifuddin,A.Ma. sarana dan prasarana yang ada disekolah ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Sarana Sekolah
No Sarana Jumlah Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Belajar
Ruang Perpustakaan
Lapangan Bola Volly
WC Guru
WC Siswa
-
1
5
-
1
1
1
Bersatu dengan Ruang Guru
Kelas I dan II satu ruangan
Bersatu dengan Ruang Guru
Tenaga pengajar di MI Tanjungsari I berjumlah 6 orang yang
terdiri dari guru PNS 1 orang dan Guru Tidak Tetap (GTT) 5 orang,
jumlah siswanya adalah 107 orang.
Penelitian ini dibantu oleh guru wali kelas II MI Tanjungsari I
yaitu Lia Nurlaila, penelitian dilaksanakan di kelas II MI Tanjungsari I
dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 6
orang laki-laki.
Hasil observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
23
Tabel 3.3
Data Guru
No Nama/ NIP JabatanTugas
MengajarKeterangan
1Iing Syarifuddin, A.Ma150210500
Kepala Sekolah -
2Joko Trijadiarto197909132005011002
Guru KelasWali Kelas
VI
3Nana Mulyana, A.MaGTT
Guru KelasWali Kelas
IV
4Dedeh Widaningsih, A.MaGTT
Guru KelasWali Kelas
I
5Herli, A.MaGTT
Guru KelasWali Kelas
III
6Erna NurhamidahGTT
Guru KelasWali Kelas
V
7Lia NurlailaGTT
Guru KelasWali Kelas
II
Sumber : Profil MI Tanjungsari I
Tabel 3.4
Data Siswa
NoNama Rombongan
BelajarJumlah Siswa
Jumlah KeteranganL P
1
2
3
4
5
6
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
6
6
9
10
13
13
7
11
11
6
7
8
13
17
20
16
20
21
Jumlah 57 50 107
24
B. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Tanjungsari I
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis, subjek penelitiannya adalah seluruh
siswa kelas II MI Tanjungsari I yang jumlahnya 17 orang, terdiri dari 11
orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Alasan memilih kelas II MI
Tanjungsari I sebagai subjek penelitian adalah berdasarkan judul penelitian
“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas Rendah pada Topik Menulis Tegak Bersambung”,
maka sesuai dengan hasil observasi pada kurikulum menulis tegak
bersambung di kelas rendah itu harus diajarkan pada kelas II semester I.
C. Variabel Penelitian (Variabel yang diselidiki)
Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan
pada penelitian adalah :
a) Variabel Input
Yaitu kemampuan awal siswa dan guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia pada topik menulis tegak bersambung sebelum
dilakukan tindakan kelas.
b) Variabel Proses
Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran bahasa
Indonesia pada topik menulis tegak bersambung termasuk didalamnya
upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan waktu
belajar efektif, keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa.
25
c) Variabel Output
Yaitu kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola
proses pembelajaran bahasa Indonesia pada topik menulis tegak
bersambung, serta upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa
Indonesia yakni waktu belajar efektif, keterampilan proses, dan hasil
belajar penguasaan siswa.
D. Rencana Tindakan
Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa
penelitian tindakan kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis
& MC Tanggart dengan pola umum sebagai berikut :
26
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Refleksi awal terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas II Keterampilan Proses Siswa yang
akan dikembangan. Materi Kurikulum & Buku Sumber
Identifikasi masalah Perlu penggunaan metode inkuiri
untuk meningkatkan keterampilan proses siswa.
Perlu ditetapkan keterampilan proses siswa dan metode yang tepat untuk tindakan awal.
Tindakan perbaian dilaksanakan melalui PTK
SIKLUS I :Tindakan dan refleksi pembelajaran 1
Hasil temuan dan rekomendasi bagi tindakan pembelajaran 2
Analisis dan Refleksi tindakan siklus II
Observasi pelaksanaan dan pengaruh tindakan pembelajaran 3
Hasil dan evaluasi keseluruhan tindakan
Pra tindakan Diskusi tentang aspek Ket.
Aspek Keterampilan Proses siswa yang akan
dijadikan fokus tindakan.Diskusi dengan observer tentang PTK dan metode
Inkuiri
Rencana Tindakan - Menetapkan metode
penelitian dan siklus tindakan.
- Siklus I : Fokus tindakan 1 pembelajaran 1
- Siklus II : Fokus tindakan 2 pembelajaran 2
- Siklus III : Fokus tindakan 3 pembelajaran 3
-Observasi Terhadap
tindakan pembelajaran I
Analisis dan refleksi terhadap siklus I
- Hasil temuan - Rekomendasi bagi
tindakan pembelajaran 3
Siklus III : Tindakan dan refleksi
Pembelajaran 3
Siklus II Tindakan dan refleksi
Pembelajaran 2
Observasi pelaksanaan dan pengaruh tindakan
pembelajaran 2
Analisis dan refleksi tindakan siklus II
27
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik
pada saat sebelum tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan
pembelajaran dilaksanakan, jenis data dan instrumen yang digunakan
untuk memperolehnya ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data
No Jenis Data Metode Alat
1
Perencanaan Pembelajaran 1. Pe
nentuan model/ strategi tahap pembelajaran
2. Penentuan alat, media dan sumber belajar
ObservasiLembar
pengamatan
2
Proses Pembelajaran a. Aktivitas atau kinerja gurub. Aktivitas atau kinerja
siswa
ObservasiLembar
pengamatan
3Peningkatan efektifitas pembelajaran menulis tegak bersambung.
ObservasiLembar
pengamatan
4
Faktor pendukung dan penghambat kendala esensial (terkait erat dengan fokus penelitian) yang ditemukan selama pelaksanaan penelitian.
Analisis terhadap hasil
observasi
Lembar pengamatan
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam menjawab permasalahan. Dalam hal ini penulis
melakukan observasi untuk menganalisis data tersebut dengan
menggunakan instrumen pengumpul data yaitu lembar pengamatan atau
lembar observasi.
28
Tabel 3.6
Kisi-kisi Lembar Observasi
a. Observasi Perencanaan Pembelajaran
No Aspek yang diobservasiHasil
Observasi Ket.Ya Tidak
1 Perencanaan
a. Merumuskan tujuan pembelajaran
sesuai dengan kurikulum (standar
kompetensi mata pelajaran bahasa
Indonesia)
b. Menentukan bahan pelajaran sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku
(standar kompetensi mata pelajaran bahasa
Indonesia)
c. Memilih dan mengorganisasikan
materi pelajaran.
d. Menggunakan alat sesuai dengan
materi pelajaran.
2 Tujuan Pembelajaran
a. Sesuai dengan tujuan Pembelajaran.
b. Materi disusun sebagai satu kesatuan
yang sistematis.
c. Bahan ajar sesuai dengan indikator.
d. Menyiapkan materi penganyaan.
3 Strategi Pembelajaran
a. Pemilihan metode sesuai dengan
tujuan.
b. Rancangan proses pembelajaran sesuai
dengan metode.
c. Alokasi waktu sesuai dengan
pembahasan materi.
d. Merancang penataan kelas dan
pengorganisasian siswa.
4 Metode Pembelajaran
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Keperaktisan metode pembelajaran
yang digunakan.
29
c. Relevansi metode pembelajaran
dengan materi.
d. Kekomunikatifan metode yang dipilih.
5 Evaluasi
a. Mencantumkan bentuk dan jenis
penilaian
b. Mencantumkan prosedur penelitian.
c. Alokasi waktu dan pelaksanaan
dirancang secara proporsional.
d. Instrumen dan proses penilaian sesuai
dengan tujuan.
Jumlah/ Prosentase
Kriteria Penilaian :
A = Sangat baik Jika memenuhi 4 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 85%-100%
B = Baik Jika memenuhi 3 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 70%-84%
C = Cukup Jika memenuhi 2 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%-69%
D = Kurang Jika memenuhi 1 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%
Observer,
_______________________
30
b. Observasi Proses Pembelajaran Kinerja Guru
No Aspek yang diobservasiHasil
Observasi Ket.Ya Tidak
1 Kemampuan menggunakan metode, media
dan bahan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
a. Menggunakan metode mengajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
b. Menggunakan alat pelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Menggunakan latihan sesuai bahan
dan tujuan.
2 Kemampuan berkomunikasi dengan siswa
a. Memberikan petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi pelajaran.
b. Mengklasifikasikan petunjuk dan
penjelasan.
c. Menggunakan pertanyaan siswa dalam
pembelajaran.
d. Menggunakan ekspresi lisan atau
tulisan yang dimengerti siswa.
3 Kemampuan dalam mendemonstrasikan
metode mengajar.
a. Mengiplementasikan pembelajaran
dengan urutan yang logis.
b. Mendemonstrasikan kemampuan
mengajar dengan menggunakan metode
role playing.
4 Kemampuan mendorong dan
meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
a. Menggunakan prosedur dengan
melibatkan siswa pada awal pelajaran.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
c. Memelihara ketertiban siswa dalam
pembelajaran.
d. Menguatkan upaya siswa dalam
31
memelihara ketertiban.
5 Kemampuan mendemonstrasikan bahan
ajar dan relevansinya.
a. Membantu siswa mengenal maksud
dan pentingnya topik materi.
b. Mendemonstrasikan penguasaan
pengetahuan dalam mata pelajaran yang
diajarkan.
6 Kemampuan mengorganisasikan waktu dan
ruang kelas.
a. Menggunakan waktu pengajaran
secara efesien.
b. Mendemonstrasikan penguasaan
pengetahuan dalam mata pelajaran yang
diajarkan.
7 Kemampuan melaksanakan evaluasi dalam
proses belajar mengajar
a. Melakukan penilaian selama proses
pembelajaran.
b. Mendemonstrasikan kemampuan
menilai secara lisan atau tulisan.
c. Menafsirkan hasil penilaian proses
belajar mengajar dan
mengkomunikasikannya kepada siswa.
Jumlah/ Prosentase
Kriteria Penilaian :
A = Sangat baik Jika memenuhi 4 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 85%-100%
B = Baik Jika memenuhi 3 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 70%-84%
C = Cukup Jika memenuhi 2 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%-69%
D = Kurang Jika memenuhi 1 aspek deskriptor Jika memenuhi aspek deskriptor 55%
Observer,
_______________________
32
c. Hasil Observasi Kinerja Siswa
No Nama Siswa
Indikator Kegiatan Role Playing
Ket.Kesesuaian dg peran
Pengha-yatan
Kesesuaian dengan
teks
Mengajukan gagasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Prosentase
33
F. Indikator Kinerja
Secara umum penelitian ini dilaksanakan dengan tiga tahap kegiatan,
yaitu :
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap persiapan ini penulis melaksanakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mengajukan masalah dan judul penelitian yang akan
dibahas kemudian di data di Dewan Pembimbing Skripsi.
b. Menyusun proposal penelitian kemudian dikonsultasikan
kepada Dewan pembimbing untuk diseminarkan.
c. Melaksanakan seminar proposal penelitian, sehingga
mendapat saran, tanggapan, koreksi dan perbaikan.
d. Melaksanakan revisi proposal penelitian tindakan
berdasarkan hasil seminar dengan arahan Dewan pembimbing.
e. Mendapat surat keputusan dari Dekan Fakultas Universitas
Galuh Ciamis tentang dosen pembimbing skripsi.
f. Mengurus surat pengantar penelitian dari Fakultas untuk
diajukan kepada Kepala MI Tanjungsari I.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Melakukan konsultasi dengan Kepala MI Tanjungsari I
b) Melakukan konsultasi dengan guru kelas II selaku
observer mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.
c) Mengadakan observasi mengenai tempat penelitian dan
kondisi lingkungan.
34
d) Mengadakan diskusi dengan observer dan diskusi dengan
dosen pembimbing mengenai rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada saat penelitian.
e) Melaksanakan tindakan pembelajaran.
3) Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini penulis akan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a) Analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian
b) Membuat kesimpulan
G. Analisis Data
1. Analisis Data Hasil Penelitian
a. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan
identifikasi masalah serta studi pendahuluan.
b. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan
kelas.
c. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan
pada setiap siklus tindakan pembelajaran.
2. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian
tindakan pada setiap siklus pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan
tindakan upaya perbaikan pembelajaran.
3. Kesimpulan dan rekomendasi.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran materi bahasa Indonesia tentang menulis tegak
bersambung pada siklus I dengan indikator menulis pengalaman
sendiri secara sederhana dengan tulisan huruf tegak bersambung.
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, diharapkan siswa
dapat menulis kalimat dengan bentuk huruf tegak bersambung.
Indikator ini diajarkan pada 2 kali pertemuan dengan waktu 6 jam
pelajaran. Karena pembelajaran di kelas II menggunakan model
pembelajaran tematik, maka pembelajaran bahasa Indonesia terpadu
dengan pembelajaran IPA, PKn, Matematika dan IPS. Dengan
memakai tema peristiwa. Perencanaan pembelajaran siklus I disajikan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran/ RPP (terlampir).
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran siklus I berjalan sesuai rencana
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan
tanggal 14 dan 16 Juli 2009 (hari Selasa dan Kamis). Pembelajaran
dimulai pukul 09.30 dan selesai pukul 12.00 WIB. Setelah
3536
pembelajaran selesai, dilaksanakan tes siklus I untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada siklus I.
c. Hasil Observasi
1. Observasi keterampilan siswa
Observasi terhadap keterampilan siswa dilaksanakan oleh
observer terhadap guru kelas II dalan diketahui oleh Kepala
Sekolah MI Tanjungsari I.
Berdasarkan tabel (terlampir) dapat dilihat bahwa presentase
aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 66,2%. Menurut kriteria
penilaian yang telah ditentukan bahwa nilai 66,2% adalah cukup
karena baru memenuhi aspek deskriptor 55%-69%. Dalam siklus I
ini siswa masih banyak yang mendapat nilai cukup. Bahkan ada
satu orang mendapat nilai kurang. Berdasarkan catatan observer
selama pembelajaran siklus I berlangsung terdapat aktivitas siswa
yang kurang relevan, aktivitas siswa tersebut adalah masih banyak
siswa kelas II yang masih kaku menulis tegak bersambung dan
sebagian siswa kurang memperhatikan cara menulis tegak
bersambung yang benar.
2. Observasi Perencanaan Pembelajaran
Observasi terhadap perencanaan pembelajaran observer
melakukannya dengan cara melihat rencana pembelajaran yang
telah dibuat guru untuk mengajarkan materi pelajaran menulis
37
tegak bersambung. Dalam observasi ini menggunakan lembar
observasi (terlampir).
Berdasarkan tabel observasi (terlampir) hasil observasi
perencanaan pembelajaran pada tindakan siklus I mendapat nilai
rata-rata 60, jadi pada tindakan siklus I ini perencanaan
pembelajarannya baru memenuhi aspek deskriptor 55%-69%
dengan kriteria nilai C (cukup).
3. Observasi Proses Pembelajaran
Pada observasi proses pembelajaran yang diperhatikan
adalah kinerja guru dalam upaya meningkatkan keterampilan
terutama keterampilan menulis tegak bersambung untuk
melaksanakan observasi tersebut observasi menggunakan tabel
observasi proses pembelajaran kinerja guru.
Hasil observasi tersebut (terlampir) mendapatkan nilai 60.
Profesional guru pada siklus I kinerja mengajarnnya hanya baru
sampai 60% dan hanya memenuhi aspek deskriptor antara 55%-
69% dengan ketentuan kriteria nilai C (cukup).
Dari 20 kriteria yang harus ada sesuai lembar observasi
hanya 12 kriteria yang sesuai dan yang lainnya perlu dibenahi.
4. Observasi Tindak Lanjut
Observasi tentang tindak lanjut tidak disajikan dalam bentuk
lembar observasi tetapi observer hanya melihat apakah ada tindak
lanjutnya atau tidak.
38
Menurut observer sudah cukup terlaksana karena setiap
akhir pembelajaran sudah biasa memberikan tugas pekerjaan
rumah tentang menulis tegak bersambung.
Hasil dari tugas individu tersebut atau tugas pekerjaan
rumah nilainya terlampir.
5. Observer Tugas Individu Siklus I
Tugas individu diberikan sebagai tugas pekerjaan rumah,
soal yang diberikan sebanyak lima butir soal. Rata-rata tugas
individu siklus I adalah 72,11 skor tertinggi 90 dan skor terendah
56. Berikut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Tugas Individu Siklus I
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 90 S.11 72
S.2 70 S.12 76
S.3 84 S.13 87
S.4 67 S.14 80
S.5 60 S.15 82
S.6 72 S.16 56
S.7 82 S.17 80
S.8 78
S.9 80
S.10 88
6. Observasi Ulangan Harian Siklus I
Ulangan harian siklus I dilaksanakan setelah pembelajaran
siklus I selesai dilaksanakan. Soal yang diberikan 8 soal. Rata-rata
39
ulangan harian siklus I adalah 72,05 skor tertinggi 96 dan skor
terendah 55. Berikut disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Ulangan Harian Siklus I
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 96 S.11 77
S.2 66 S.12 64
S.3 85 S.13 76
S.4 58 S.14 73
S.5 56 S.15 72
S.6 55 S.16 64
S.7 80 S.17 69
S.8 78
S.9 78
S.10 78
7. Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata skor setiap
siswa dari tugas individu dan ulangan harian. Hasil belajar ini
dihitung dari nilai tugas individu ditambah ulangan harian dibagi 2
dan pada siklus I menghasilkan nilai tertinggi dan terendah 58.
Berikut tabel Analisis Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siklus I
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 93 S.11 74,5
S.2 68 S.12 70
S.3 84,5 S.13 81,5
S.4 62,5 S.14 76,5
40
S.5 58 S.15 77
S.6 63,5 S.16 60
S.7 81 S.17 74,5
S.8 78
S.9 79
S.10 83
d. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil diskusi dengan observer yang diadakan
setelah selesai pembelajaran diperoleh hal-hal yang harus diperbaiki :
1. Dalam pembelajaran menulis tegak bersambung
hendaknya guru memperjelas cara menulis yang baik sesuai aturan.
2. Guru hendaknya mengarahkan siswa agar selalu
menggunakan huruf tegak bersambung walaupun bukan pelajaran
bahasa Indonesia.
3. Guru harus selalu menggunakan huruf tegak
bersambung waktu mengajar agar memberi contoh pada siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran materi bahasa Indonesia tentang menulis tegak
bersambung pada siklus II yaitu membahas tentang menyalin kalimat
menggunakan huruf tegak bersambung.
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, diharapkan siswa
dapat menulis kalimat dnegan bentuk huruf tegak bersambung.
41
Indikator ini diajarkan pada 3 kali pertemuan dengan waktu 8
jam pelajaran.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada siklus II terpadu dengan
pembelajaran PKn, IPA dan SBK, dengan menggunakan tema
kesehatanm perencanaan pembelajaran (RPP) (terlampir).
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II berjalan sesuai rencana
pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas II dilaksanakan tanggal 21,
23 dan 28 Juli 2009 (hari Selasa, Kamis dan Selasa). Pembelajaran
dimulai pukul 09.30 dan selesai jam 12.00 WIB.
Setelah pembelajaran selesai, dilaksanakan tes siklus II untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
c. Hasil Observasi
1. Observasi Keterampilan Siswa
Observasi keterampilan siswa dilakukan oleh observer
dengan menggunakan lembar observasi (terlampir).
Berdasarkan tabel observasi dapat dilihat bahwa presentasi
aktivitas/ keterampilan siswa pada siklus II rata-rata sebesar
72,05%. Nilai tersebut menurut kriteria penilaian yang telah
ditentukan adalah baik karena nilai 72.05 telah memenuhi 3 aspek
deskriptor 70%-84%.
Dalam pembelajaan siklus II ini dari jumlah siswa 17 orang,
2 orang sudah mendapat nilai baik yaitu dapat nilai antara 70
sampai 84, 4 orang dapat nilai sangat baik diatas 84% kemudian
42
yang lainnya dapat nilai cukup dan tidak ada lagi yang dapat nilai
kurang, karena pada siklus II ini siswa mulai mengerti aturan
menulis tegak bersambung dan siswa senang belajar menulis tegak
bersambung.
2. Observasi Perencanaan Pembelajaran
Observasi terhadap perencanaan pembelajaran, observer
melakukannya dengan cara mengadakan wawancara langsung
dengan guru kelas II dan observer langsung mengisi lembar
observasi dengan ketentuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan lembar observasi (terlampir) penilaian
observer, nilai observasi perencanaan pembelajaran pada tindakan
siklus II mendapat nilai 70. Menurut kriteria penilaian jika 70%-
84% berarti penilaian tersebut telah memenuhi 3 aspek, kalau
sudah memenuhi 3 aspek maka nilainya B (baik).
3. Observasi Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I
baha yang dinilai adalah kinerja guru dalam upaya meningkatkan
keterampilan siswa tentang menulis tegak bersambung.
Hasil observasi proses pembelajaran siklus II nilainya
adalah 75 artinya adalah proses pembelajaran pada siklus II 75%
sudah terlaksana. Dari 20 kriteria penilaian sudah dilaksanakan 15
kriteria. Nilai 75 sudah memenuhi aspek deskriptor 70%-84% dan
nilainya B (baik), penilaian ini berdasarkan lembar observasi
(terlampir).
43
4. Observasi Tindak Lanjut
Observasi tindak lanjut sama dengan pembelajaran pada
siklus II yaitu dengan cara membiasakan anak menulis tegak
bersambung, gurunya memberi contoh waktu menulis di papan
tulis setiap pembelajaran bukan hanya pelajaran bahasa Indonesia
saja.
Untuk tindak lanjut yang utama yaitu setiap akhir
pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis tegak bersambung
guru selalu memberi tugas individu untuk pekerjaan rumah. Tujuan
guru tersebut waktu wawancara adalah membiasakan anak supaya
keterampilan menulisan terlatih.
5. Observasi Tugas Individu Siklus II
Tugas individu pada siklus II sama dengan sikus I yaitu
pekerjaan rumah dan hasil penilaiannya adalah rata-rata 69,23
dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 56. Nilai tersebut hasil
analisis tugas yang jumlahnya 5 butir soal.
Berikut disajikan tabel hasil analisis tugas individu siswa.
Tabel 4.4
Tugas Individu Siklus II
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 92 S.11 80
S.2 68 S.12 70
S.3 82 S.13 89
S.4 66 S.14 70
S.5 65 S.15 60
S.6 56 S.16 59
44
S.7 72 S.17 75
S.8 75
S.9 70
S.10 90
6. Observasi Ulangan Harian Siklus II
Ulangan harian siklus II dilaksanakan setelah pembelajaran
selesai dilaksanakan, soal yang diberikan 5 soal.
Rata-rata nilai ulangan harian siklus II adalah 76,86 dan skro
terendah adalah 59.
Berikut disajikan pada tabel :
Tabel 4.5
Ulangan Harian Siklus II
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 98 S.11 80
S.2 69 S.12 70
S.3 90 S.13 80
S.4 65 S.14 78
S.5 59 S.15 75
S.6 65 S.16 72
S.7 80 S.17 80
S.8 80
S.9 85
S.10 80
7. Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil belajar siswa ini dapat dilihat pada tabel dari hasil
analisis ulangan harian dan tugas individu siswa. Hasil analisis
tersebut menghasilkan nilai rata-rata 74,79 dengan nilai tertinggi
95 dan terendah 62.
45
Berikut disajikan pada tabel :
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siklus II
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 95 S.11 79
S.2 68,5 S.12 70
S.3 86 S.13 84,5
S.4 65,5 S.14 74
S.5 62 S.15 67,5
S.6 60,5 S.16 65,5
S.7 76 S.17 77,5
S.8 77,5
S.9 77,5
S.10 85
d. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil diskusi dengan observer yang diadakan
setelah selesai pembelajaran diperoleh hal-hal yang harus diperhatikan
pada pembelajaran berikutnya :
1) Guru harus membiasakan menulis tegak
bersambung pada setiap pembelajaran.
2) Guru harus selalu memberi motivasi
terhadap siswa agar selalu menulis huruf tegak bersambung.
46
3. Siklus III
a. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis tegak
bersambung pada siklus III yaitu membahas indikator menulis kalimat
yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf teka bersambung
dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan diharapkan siswa
dapat menulis kalimat yang didiktekan guru dengan menggunakan
huruf tegal bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital
dan tanda titik.
Indikator ini diajarkan pada dua kali pertemuan dengan waktu 8
jam pelajaran.
Indikator ini terpadu dengan pelajaran Matematika, IPA dan
SBK dengan menggunakan tema hiburan dab rencana pelaksanaan
pembelajaran/ RPP (terlampir).
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran siklus III berjalan lancar sesuai
rencana. Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada tanggal 30 Juli dan
04 Agustus 2009 (hari kamis dan selasa), pembelajaran dimulai pukul
09.30 WIB dan selesai pukul 12.00 WIB.
Setelah pembelajaran selesai, dilaksanakan evaluasi siklus III.
47
c. Hasil Observasi
1. Observasi Keterampilan Siswa
Observasi keterampilan siswa dilakukan oleh observer
dengan menggunakan lembar observasi (terlampir).
Berdasarkan tabel observasi dapat dilihat bahwa presentasi
aktivitas siswa pada siklus III rata-rata sebesar 80,85%, nilai
tersebut menurut kriteria penilaian yang telah ditentukan adalah
baik karena nilai 80,85 telah memenuhi 3 aspek deskriptor yaitu
dapat memenuhi nilai 70%-84%.
Dalam pembelajaran siklus III dari jumlah siswa 17 orang, 5
orang mendapat nilai baik sekali (A) 11 orang dapat nilai baik dan
1 orang dapat nilai cukup (data terlampir).
2. Observasi Perencanaan Pembelajaran
Observasi terhadap perencanaan pembelajaran observer
melakukannya dengan cara mengisi lembar observasi sama dengan
siklus I dan siklus II.
Berdasarkan penilaian observer, nilai perencanaan
pembelajaran pada siklus III adalah 90 karena pada siklus III ini
guru sudah sanggup memenuhi 18 kriteria penilaian dari 20 kriteria
yang harus dipenuhi. Nilai tersebut sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan mendapat nilai sangat baik (A) dengan lembar
observasi terlampir.
48
3. Observasi Proses Pembelajaran
Observasi proses pembelajaran siklus III sama dengan siklus
I dan siklus II dan siklus III dengan menggunakan lembar
observasi yang diisi oleh observer.
Hasil observasi proses pembelajaran siklus III 85% telah
terlaksana artinya nilainya 85 karena guru pada proses
pembelajaran siklus III ini telah memenuhi 17 aspek penilaian dari
20 aspek yang tersedia. Nilai 85 tersebut artinya guru telah
memenuhi aspek deskriptor 85%-100% dan nilainya A (sangat
baik) lembar observasi terlampir.
4. Observasi Tindak Lanjut
Dalam tindak lanjut guru pada pembelajaran siklus III sudah
biasa menggunakan huruf tegak bersambung dan siswa mulai biasa
menulis tegak bersambung pada setiap pembelajaran dan setiap
selesai pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis tegak
bersambung guru selalu memberi pekerjaan rumah untuk menulis
tegak bersambung tujuannya agar siswa selalu menggunakan huruf
tegak bersambung.
5. Observasi Tugas Individu Siklus III
Tugas individu pada siklus III nilainya memuaskan karena
mencapai rata-rata 81,23 dengan nilai tertinggi 97 dan terendah 69.
Pada siklus III ini tidak ada siswa yang dapat menilai kurang lagi.
Tugas disajikan pada 5 butir soal dan skor setiap soal 20. Berikut
disajikan pada tabel di bawah ini :
49
Tabel 4.7
Tugas Individu Siklus III
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 97 S.11 82
S.2 85 S.12 76
S.3 90 S.13 90
S.4 70 S.14 82
S.5 69 S.15 76
S.6 69 S.16 79
S.7 80 S.17 82
S.8 81
S.9 90
S.10 83
6. Observasi Ulangan Harian Siklus III
Ulangan harian siklus III dilaksanakan setelah pembelajaran
selesai dilaksanakan soal yang diberikan 5 soal bentuk soalnya
adalah siswa diberi tugas untuk menulis tegak bersambung dari
semua yang didiktekan guru.
Berikut disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8
Ulangan Harian Siklus III
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 99 S.11 84
S.2 86 S.12 75
S.3 92 S.13 90
S.4 70 S.14 82
S.5 70 S.15 80
S.6 69 S.16 75
S.7 82 S.17 80
50
S.8 80
S.9 90
S.10 82
7. Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III
Hasil belajar siswa siklus III dari hasil analisis tugas
individu dan tugas ulangan harian nilai rata-ratanya adalah 81,38
dengan nilai tertinggi 98 dan terendah 69.
Berikut disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.9
Hasil Belajar Siklus III
Subject Hasil Belajar Subject Hasil Belajar
S.1 98 S.11 83
S.2 85,5 S.12 75,5
S.3 91 S.13 90
S.4 70 S.14 82
S.5 69,5 S.15 78
S.6 69 S.16 77
S.7 81 S.17 81
S.8 80,5
S.9 90
S.10 82,5
d. Refleksi Pelaksanaan Siklus III
Berdasarkan hasil diskusi dengan observer yang diadakan
setelah selesai pembelajaran bahwa upaya meningkatkan keterampilan
sisaw dalam menulis tegak bersambung akan terlaksana dengan baik
apabila guru memberi contoh dan siswa selalu diberi peringatan setiap
menulis harus memakai hurup tegak bersambung.
51
4. Analisis Hasil Observasi
Untuk melihat faktor pendukung dan penghambat kendala esensial
yang ditemukan selama pelaksanaan penelitian penulis mengadakan
analisis terhadap hasil observasi dengan membandingkan lembar
pengamatan hasil observasi dari tiap siklus (lembar pengamatan tiap siklus
terlampir).
a. Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung
Hasil observasi siklus I sesuai nilai pada lembar pengamatan
(lembar observasi) 66,2% siswa sudah dapat menulis tegak
bersambung pada observasi siklus II meningkat menjadi 72,05% dan
pada siklus II menjadi 72,5% dan pada siklus III meningkat lagi
menjadi 80,85%.
Dari hasil observasi ini penulis menarik kesimpulan bahwa
keterampilan menulis akan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
pembelajaran apabila pembelajarannya berkesinambungan dan
pembiasaan penulisannya ditingkatkan.
Pembelajaran di kelas II program kurikulum sekarang
menggunakan tematik dengan cara pembelajaran bahasa Indonesia
terpadu dengan pembelajaran yang lain, jadi yang dimaksud
berkesinambungan tadi belajar menulis tegak bersambung bukan hanya
pada waktu pembelajaran bahasa Indonesia saja tetapi digunakan pada
pembelajaran yang lain karena keterampilan menulis menulis siswa
akan terbiasa apabila sudah biasa dan sering digunakan.
52
Melihat hasil observasi dengan nilai selalu meningkat pada tiap
siklusnya maka kesimpulannya siswa suka menulis tegak bersambung,
tugas guru hanya mengarahkan, memotivasi dan memfasilitasi saja.
b. Perencanaan Pembelajaran
Analisis perencanaan pembelajaran dilihat dari hasil observasi
pada lembar pengamatan (terlampir) yang dilaksanakan 3 kali
observasi dalam 3 siklus pembelajaran nilainya adalah siklus I
memenuhi 12 kriteria dari 20 kriteria artinya 60% kriteria perencanaan
sudah terpenuhi, siklus II memenuhi 14 kriteria yaitu 70% dan siklus
III memenuhi 18 kriteria yaitu 90%.
Setelah dianalisis penulis menarik kesimpulan bahwa dengan
perencanaan yang baik, maka pembelajaranpun akan menjadi baik pula
karena dengan perencanaan ini sudah terlihat kebersihaln pembelajaran
siswa menjadi meningkat.
c. Proses Pembelajaran
Analisis proses pembelajaran dilihat dari hasil observasi selama
3 siklus yang hasilnya sesuai lembar pengamatan (terlampir) siklus I
telah memenuhi 12 kriteria atau 60% siklus II memenuhi 15 kriteria
atau 75% dan siklus III memenuhi 17 kriteria atau 78%.
Setelah dianalisis penulis menarik kesimpulan bahwa dengan
perencanaan yang baik, maka proses pembelajaran akan terarah dengan
baik dan siswa belajar akan baik pula sesuai yang diharapkan tujuan
kurikulum.
53
Nilai-nilai hasil observasi tadi membuktikan adanya
peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Peningkatan Keterampilan Menulis Tegak
Bersambung
Pada penelitian ini yang dilihat adalah upaya-upaya guru dalam
meningkatkan keterampilan menulis. Upaya-upaya yang dilaksanakan
tersebut adalah :
1. Guru memberi contoh cara menulis tegak bersambung
yang baik dan benar sesuai dengan bentuk tulisan yang baku.
2. Guru membiasakan menulis tegak bersambung di papan
tulis pada waktu pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dituntut untuk dapat menulis huruf tegak
bersambung dengan cara menulis kalimat yang didiktekan guru.
4. Untuk membiasakan menulis tegak bersambung setelah
selesai pembelajaran bahasa Indonesia siswa diberi tugas individu
(Pekerjaan Rumah) tentang menulis huruf tegak bersambung.
Dari upaya-upaya tersebut siswa kelas II MI Tanjungsari I menurut
penelitian keterampilan menulisnya menjadi terbagi tiga bagian/golngan
yaitu : ada yang baik, yang cukup dan yang kurang.
Menghadapi siswa yang kurang terampil menulis tegak bersambung
guru menyuruh sering berlatih dan pada belajar guru selalu
membimbingnya.
54
Keterampilan siswa pada penelitian ini diamati oleh observer yang
bertujuan untuk melihat peningkatan aktuivitas atau keterampilan siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Setiap keterampilan siswa
pada tiap siklus diberi skor rata-rata oleh observer.
Hasil rata-rata skor pengamatan keterampilan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung disajikan dalam tabel :
Tabel 4.10
Kineja Siswa Selama Pembelajaran
Siklus Rata-rata Skor Pengamatan
I 66,2
II 72,05
III 80,85
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam diagram berikut :
Untuk meningkatkan tercapainya tujuan penelitian ini yaitu
meningatkan hasil belajar siswa melalui tindakan evaluasi.
Menurut Sudjana, Nana (2005 : 22) “Penilaian adalah upaya atau
tindakan untuk mengetahui sejauhmana tujuan yang telah ditetapkan itu
tercapai atau tidak”.
Diagram 4.1 Observasi Siklus Siswa
55
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada penelitan ini dilihat dari
kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas individu / PR dantugas
ulangan harian tiap siklus. Apabila terdapat peningkatan dari siklus I
sampai siklus II, maka dikatakan hasil belajar siswa meningkat.
Hasil tugas individu dan ulangan harian dianalisis, ketercapaian
hasil belajar. Hasil belajar ini berdasarkan pada standar ketuntasan belajar
minimal (SKBM) dan kriteria hasil belajar yang berlaku di MI
Tanjungsari. Setelah dianalisis, maka diperoleh gambaran hasil belajar.
Hasil tes ulangan harian dan tugas individu sebagai berikut :
Tabel 4.11
Tugas Individu
Siklus Rata-rata Skor
I 77,58
II 69,23
III 81,23
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam diagram berikut :
Berdasarkan tabel 4.11 dan diagram 4.2 ditunjukkan bahwa hasil
tugas individu mengalami kemunduran dari siklus I ke siklus II yaitu 8,35
tetapi pada siklus III meningkat dari siklus II ke siklus III sebesar 12.
Diagram 4.2 Tugas Individu
56
2. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam perencanaan pembelajaran yang dinilai sepenuhnya kinerja
guru dan untuk melihat bagus atau tidaknya perencanaan pembelajaran
adalah dari hasil belajar siswa apabila perencanaan pembelajarannya bagus
maka sesuai observasi hasil belajar siswanya pun menjadi bagus pula.
Hasil observasi dari hasil belajar siswa setiap siklusnya selalu ada
peningkatan karena sesuai lembar lembar pengamatan observasi tentang
perencanaan pembelajarannya pun dari setiap siklus selalu meningkatkan.
Berikut disajikan pada tabel observasi perencanaan pembelajaran :
Tabel 4.13
Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran
Siklus Jumlah Kriteria Prosentase Nilai
I 12 60% C
II 14 70% B
III 18 90% A
3. Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia
Proses pembelajaran merupakan gambaran yang nyata dari
perencanaan apabila rencananya dapat disampaikan dengan baik maka
proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik pula dan dampaknya
pada keterampilan siswa akan termotivasi untuk belajar dengan baik.
Menurut pengamatan observer dalam penelitiannya sesuai dengan
pemparan di atas bahwa keterampilan siswa tentang menulis tegak
bersambung setiap siklusnya selalu meningkat karena berjalan sesuai
dengan rencana/ perencanaan pembelajaran.
57
Dari hasil refleksi yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran
observer memberikan keterangan bahwa pada waktu observasi terbukti
perencanaan penilaiannya semakin meningkat, maka nilai proses
belajarnya pun meningkat dan menjadikan keterampilan siswa meningkat.
Penilaian terhadap perencanaan pembelajaran menggunakan lembar
pengamatan atau lembar observasi dengan kriteria penilaian jumlahnya 20
kriteria. Menurut hasil observasi tersebut sesuai dengan tabel di atas,
bahwa pada siklus I hanya mampu memenuhi 12 kriteria, pada siklus II 14
kriteria dan siklus III 18 kriteria. Dalam prosentase nilainya memenuhi
siklus I 60% (C), siklus II 70% (B) dan siklus III 90% (A)
Sesuai hasil observasi disini guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran mengalami peningkatan dari tiap siklusnya, dari siklus I ke
siklus II meningkat 10% dan dari siklus II ke siklus III meningkat 20%.
Disini guru melaksanakan dan menjalankan refleksi-refleksi yang
dilakukan bersama observer, sehingga nilai setiap siklusnya dapat
meningkat.
Table 4.14
Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Siklus Jumlah Kriteria Prosentase Nilai
I 12 60% CII 15 75% BIII 17 85% A
Berdasarkan tabel di atas, hasil observasi proses pembelajaran
bahasa Indonesia tentang menulis tegak bersambung selama penelitian
nilainya mengalami peningkatan dari tiap siklusnya dari siklus I ke siklus
II meningkat 15% dan dari siklus II ke siklus III meningkat 10%.
58
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penilaian, pengolahan dan analisis data yang telah
dilaksanakan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan :
1. Upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia pada topik menulis tegak bersambung di MI Tanjungsari
adalah dengan cara guru selalu memotivasi, membimbing dan memberi
contoh kepada siswanya tentang menulis tegak bersambung. Keterampilan
siswa juga akan meningkat lebih baik apabila banyak latihan dan
dilaksanakan secara berkesinambungan. Tulisan tegak bersambung bukan
hanya berlaku pada pembelajaran bahasa Indonesia saja tetapi berlaku
pula bagi mata pelajaran yang lainnya apalagi kurikulum sekarang
diajarkan secara tematik, diajarkan secara terpadu dengan pembelajaran
yang lainnya sesuai tema.
2. Kemampuan guru membuat perencanaan pembelajaran akan sangat
berpengaruh pada proses pembelajaran dan peningkatan keterampilan
siswa. Apabila perencanaan pembelajaran baik maka akan baik pula
proses pembelajarannya dan peningkatan keterampilan siswanya pun akan
lebih baik. Tetapi apabila perencanaan pembelajarannya buruk atau tidak
ada sama sekali maka proses pembelajarannya pun pasti tidak terarah dan
peningkatan keterampilan siswanya tidak akan baik.
5959
3. Proses pembelajaran akan berjalan dengan sempurna apabila
pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran profesional guru sangat diperlukan terutama dalam memilih
metode, model dan media. Proses pembelajaran menulis tegak
bersambung di MI Tanjungsari I selama penelitian terbukti dapat
meningkatkan keterampilan siswa nilainya selalu meningkat baik nilai
perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun keterampilan
menulis siswanya.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka penulis menyarakan :
1. Kepada setiap guru SD/ MI kelas rendah jangan merasa bosan untuk
memberi motivasi, bimbingan, arahan dan contoh menulis tegak
bersambung untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
2. Membuat perencanaan pembelajaran sebaiknya memperhitungkan
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Dalam proses pembelajaran menulis tegak bersambung sebaiknya selalu
menggunakan metode, model dan media jangan hanya wawancara saja,
tetapi perlu melihat dan mencoba.
60