74
LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA NYATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR AKAR PADA SISWA KELAS IV SDN – 4 KASONGAN BARU Oleh: LIUSTONO, S.Pd Nomor Peserta : ……………………….

Ptk Ipa Kelas 4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ptk Ipa Kelas 4

LAPORAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA NYATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR AKAR

PADA SISWA KELAS IV SDN – 4 KASONGAN BARU

Oleh:

LIUSTONO, S.Pd

Nomor Peserta : ……………………….

SDN-4 KASONGAN BARU

2012

Page 2: Ptk Ipa Kelas 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan metode demonstrasi dan

media nyata untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang struktur akar pada siswa

kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU .”

Laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini disusun untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IV terutama tentang akar.

Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dan

waktu yang tersedia, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca untuk kesempurnaan penulisan laporan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian laporan penelitian tindakan kelas (PTK), baik secara moral dan

spiritual.

Penulis berharap semoga laporan penelitian tindakan kelas ini bermanfaat

bagi siapa saja yang berminat meningkatkan kreatifitas, khususnya pada mata

pelajaran IPA.

Kasongan, Mei 2012

Peneliti ,

Page 3: Ptk Ipa Kelas 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I       PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B.   Rumusan Masalah  ............................................................................. 4

C.   Tujuan Penelitian   ............................................................................. 4

D.   Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II      KAJIAN PUSTAKA

A.   Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 7

B.   Metode Mengajar ............................................................................... 8

C.   Metode Demonstrasi........................................................................... 9

D.   Hasil Belajar  ..................................................................................... 12

BAB III    METODOLOGI PENELITIAN

A.   Subyek Penelitian  ............................................................................. 13

B.   Deskripsi per Siklus  .......................................................................... 14

BAB IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   Deskripsi per Siklus  .......................................................................... 22

B.   Pembahasan dari Setiap Siklus .......................................................... 29

BAB V      KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A.  Kesimpulan  ......................................................................................   33

B.  Saran  Tindak Lanjut ........................................................................   33

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 34

LAMPIRAN-LAMPIRAN  ................................................................................ 35

Page 4: Ptk Ipa Kelas 4

BAB I

PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah

Menghadapi zaman globalisasi saat ini dengan persaingan yang semakin ketat,

penguasaan sains dan teknologi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.Untuk maksud

ini, berbagai kebijakan telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan dan sumber daya manusia, misalnya penyempurnaan kurikulum,

perbaikan sarana dan prasarana, penataran dan pelatihan serta inovasi pembaruan metode

pembalajaran.Namun demikian, dari hail pengamatan peneliti, hasil belajar siswa

ditingkat Sekolah Dasar (SD) masih sangat memprihatinkan khususnya mata pelajaran

IPA. Dari beberapa pemantauan yang bersifat formal atau non formal, individu maupun

kelompok masyarakat,s aat ini banyak siswa yang mengeluh dalam upaya menerima mata

pelajaran IPA. Mereka merasa sangat kurang berkenan, bosan, dan kurang puas.Hal

tersebut diperberat dengan kualitas tenaga pendidik dan fasilitas pratikum yang kurang

memadai.Dalam pendidikan formal, sains diajarkan sejak dijenjang SD, yang

memberikan pemahaman bahwa betapa pentingnya mempelajari IPA.Dikatakan sains

memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, suatu kenyataan yang tidak

dapat dipungiri. Dalam hubungannya dengan pembahasan di atas, dapat dikatakan bahwa

hasil belajar IPA di SD masih dapat ditingkatkan ada beberapa factor yang diduga

mempunyai kolerasi positif terhadap peningkatan hasil belajar IPA, yaitu kurikulum,

media, guru dan proses belajar mengajar. Dari factor-faktor tersebut, proses pembelajaran

Page 5: Ptk Ipa Kelas 4

merupakan factor yang cukup penting, karena dalam proses itu terjadi interaksi antara

guru dengan siswa.

Dalam pembelajaran dieprlukan kesesuaian antara pengalaman guru dengan

siswa.Kebermaknaan pembelajaran IPA sangat ditentukan oleh kegiatan-kegiatan nyata,

karena siswa SD belum dapat menghubungkan alasan yang bersifat hipotesis.

Pengetahuan tumbuh kembang melalui pengalaman dan pemahaman akan berkembang

semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru. Dalam

hubungannya dengan uraian di depan, pembelajaran IPA pada umumnya masih dominan

menggunakan metode ceramah dan penugasan yang terkesan kaku dogmatis sehingga

kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda

konkrit. Selama ini, siswa kurang diberi kesempatan untuk melakukan observasi,

penyelidikan, memahami sendiri, dan melakukan eksperimen terhadap konsep-konsep

sains melalui pengalaman nyata. Siswa tidak menyadari apa yang terjadi dan apa yang

dialami di sekitarnya mengandung konsep-konsep ilmiah yang dapat dipelajari melalui

pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diberikan oleh guru di SDN-4

KASONGAN BARU , khususnya kelas IV terdapat permasalahan yang dihadapi oleh

siswa yaitu rendahnya nilai ulangan harian, pernyataan tersebut didasarkan pula pada

hasil nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA yang cukup rendah dan daya

serap siswa secara klasikal masih dibawah standar minimum yaitu 75%. Secara rinci dari

16 siswa kelas IV di SDN-4 KASONGAN BARU yang mendapat nilai 80 adalah 4

siswa (14%), yang mendapat nilai 70 sebanyak 9 siswa (32%), yang mendapat nilai 60

sebanyak 9 siswa, yang mendapat nilai 50 sebanyak 2 siswa (8%), dan yang mendapat

Page 6: Ptk Ipa Kelas 4

nilai 40 sebanyak 3 siswa. Fakta ini menunjukkan bahwa siswa SDN-4 KASONGAN

BARU belum mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA.

Permasalahan tersebut merupakan indicator bahwa proses belajar mengajar yang

dilakukan guru kurang berhasil, sehingga untuk mengetahui penyebab-penyebab

ketidakberhasilan tersebut perlu diadakan penelitian tindakan kelas, agar dapat dibuat

rencana perbaikan pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung

secara optimal. Untuk mengidentifikasi masalah, peneliti mengadakan secara

optimal.Untuk mengidentifikasi masalah, peneliti mengadakan observasi awal dan

meminta bantuan teman sejawat untuk menemukan kekurangan dari pembelajaran yang

dilaksanakan. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa

masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar, yaitu:

1.      Kemampuan murid dalam memahami materi kurang.

2.      Murid cenderung pasif dan ngomong sendiri.

3.      Nilai prestasi belajar IPA masih rendah.

4.      Metode mengajar guru dan media tidak bervariasi.

5.      Kurangnya minat siswa dalam belajar.

6.      Latar belakang keluarga yang kurang perhatian terhadap belajar anak.

Pada tahap berikutnya peneliti melaksanakan observasi langsung secara lebih

mendalam terhadap proses belajar mengajar di kelas dibantu teman sejawat. Setelah

diadakan observasi dan diskusi dengan teman sejawat ternyata yang menjadi penyebab

anak tidak memahami materi tentang struktur akar adalah:

1.      Kemampuan siswa dalam memahami materi masih rendah.

2.      Siswa cenderung pasif dan ngomong sendiri.

Page 7: Ptk Ipa Kelas 4

3.      Nilai prestasi pelajaran IPA masih rendah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan menentukan judul

penelitian. Setelah berdiskusi dengan teman sejawat dan juga dibantu oleh supervisor

maka peneliti memilih judul “Penggunaan metode demonstrasi dan media nyata untuk

meningkatkan hasil belajar IPA tentang struktur akar pada siswa kelas IV SDN-4

KASONGAN BARU .

B.           Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, yang telah dikemukakan di atas maka

masalah dalam penelitian ini dirumuskan: “Bagaimana penggunaan metode demonstrasi

dan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Randusari pada

pelajaran IPA khususnya materi tentang struktur akar?”

C.          Tujuan Penelitian

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui

penggunaan metode demonstrasi dan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU pada mata pelajaran IPA khususnya materi

tentang struktur akar.

D.          Manfaat Penelitian

1.      Bagi Peneliti

Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas secara langsung di sekolah,

peneliti memperoleh banyak pengalaman dan wawasan tentang pengaruh penggunaan

Page 8: Ptk Ipa Kelas 4

media nyata dan metode demonstrasi di sekolah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai acuan untuk melakukan kajian-kajian lebih lanjut mata pelajaran lain.

2.      Bagi Peneliti lain

Perbaikan ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan untuk perbaikan-

perbaikan sejenis.Selain itu perbaikan ini diharapkan bisa ditindak lanjuti dengan

perbaikan pengembangan.Perbaikan ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dan

sumber informasi mengenai penerapan metode demonstrasi dan penggunaan media nyata

di sekolah dasar.

3.      Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pandangan baru bagi guru

sebagai pelaku pendidikan di sekolah yang bersangkutan, mengenai penerapan metode

dan strategi pembelajaran di kelas. Sehingga guru lebih percaya diri dalam melakukan

analisis kinerjanya dalam kelas dan mampu mengembangkan metode lain untuk

mengatasi permasalah yang ada dikelasnya baik mata pelajaran IPA atau mata pelajaran

yang lain.

4.      Bagi Siswa

Perbaikan ini diharapkan berguna bai siswa dan dapat memberikan suatu motivasi

bagi siswa, sehingga aktifitas siswa dalam setiap proses pembelajaran pada peningkatan

hasil belajar sehingga dapat memenuhi tercapainya ketuntasan belajar yang diharapkan.

Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat memberikan suasana belajar yang baru

yang lebih menarik dan lebih aktif sari suasana sebelumnya.Dalam suasana yang menarik

dan menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 9: Ptk Ipa Kelas 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.          Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan suatu perubahan yang relative permanen dalam suatu kecenderungan

tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan.Hal senada diungkapkan pula oleh

Skinner dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono.Skinner berpandangan bahwa belajar

adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responya menjadi baik. Sebaliknya

bila ia tidak belajar maka responnya menurun (Mudjiono, 2002:9). Dengan demikian,

belajar merupkan perubahan perilaku individu atau seseorang yang disebabkan oleh

latihan yang berkesinambungan.Berdasarkan kutipan di atas, pengertian belajar adalah

adanya suatu perubahan dalam diri individu atau seseorang baik berupa pengetahuan,

sikap dan keterampilan serta nilai yang diperoleh melalui interaksi, pengalaman dan

latihan secara kontinu dan terus menerus dengan lingkungan sekitar menuju kearah yang

lebih baik. Pada umumnya, definisi belajar adalah perubahan tingkah laku, perubahan

yang didasari dan tibul akibat praktek,m pengalaman, latihan bukan secara kebetulan.

Pengertian belajar lebih mengarah kepada hasil sedangkan pengertian pembelajaan lebih

mengarah kepada prosesnya.

Page 10: Ptk Ipa Kelas 4

B.           Metode Mengajar

Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”

yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam proses komunikasi biasanya

guru berperan sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar

kepada siswa. Siswa dalam hal ini bertindak sebagai penerima pesan.Agar pesan atau

bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa maka perlu wahan penyalur

pesan, yaitu media pembelajaran. Ada bermacam-macam media pembelajarn guru harus

bisa memilih media yang sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada

siswanya.

Salah satu bentuk media pembelajaran adalah media tiga dimensi.Media tiga

dimensi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya yaitu media

realita.Model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu

besar, objek yang jarang ditemukan objek yang terlalu kecil atau objek yang mahal.

Media realita (benda-benda nyata) merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang

berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

Menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang

sangat dianjurkan, sebab siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan. Untuk

mengajarkan pelajaran IPA materi struktur tumbuhan dalam hal ini adalah akar, maka

guru menunjukkan akar yang sebenarnya. Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran.

Page 11: Ptk Ipa Kelas 4

C.          Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan

pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu

sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Metode ini dapat digunakan pada semua

mata pelajaran, disesuaikan dengan topic dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Dalam Sri Anitah, (2007:5.25). Dalam metode demonstrasi cenderung bahan dan situasi

yang digunakan adalah objek yang sebenarnya.

Menurut Elizar (1996:45), keunggulan dari metode demonstrasi adalah

kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih keci, sebab siswa mendapatkan langsung

dari hasil hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman langsung, siswa

dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap penting, bila melihat hal-hal

yang membuat keraguan, siswa dapat bertanya langsung pada guru.

Sedangkan menurut M. Basyirudin Usman (2002:46) menyatakan bahwa

keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat

sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman

praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat,

menghindarkan kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati

secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan.

Adapun menurut Syaiful Bahri Djamara (2000:56) menyatakan bahwa

keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas

jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan sebagai jenis

penjelasan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui

pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya.

Page 12: Ptk Ipa Kelas 4

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keunggulan demonstrasi

adalah siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan

didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang

kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-

pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya

demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada

guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung

diberikan contoh konkretnya.

Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun metode demonstrasi ini juga

memiliki beberapa kelemahan-kelemahan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:57), ada beberapa kelemahan metode

demonstrasi yaitu anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan

dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan oleh guru yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kelemahan metode

demonstrasikan adalah tidak semua benda dan materi pembelajaran bisa didemonstraikan

dan metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang oleh keterampilan guru secara khusus.

Meskipun metode ini memiliki banyak kelemahan-kelemahan, penulis melihat

metode ini sangat bangus sekali apabila diterapkan dalam pembelajaran IPA, karena

siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga dapat langsung mempraktekkan

kegiatan yang dipelajari. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar.

Page 13: Ptk Ipa Kelas 4

Agar pelaksanaan metode demonstrasi berjalan baik, alangkah baiknya guru

memperhatikan hal-hal berikut:

1.      Rumuskan tujuaninstruksional yang dapat dicapai oleh siswa.

2.      Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur sesuai

dengan scenario yang direncanakan.

3.      Persiapkan peralatan atau bahan yang dibutuhkan sebelun demonstrasi dimulai dan

diatur sesuai scenario yang direncanakan.

4.      Teliti terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan agar demonstrasi berhasil

dilakukan.

5.      Perhitungkan waktu yang dibutuhkan sehingga kita dapat memberikan keterangan dan

siswa bisa mengajukan pertanyaan apabila ada keraguan.

Selama demonstrasi berlagsung hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut:

1.      Apakah demonstrasi dapat diikuti oleh setiap siswa.

2.      Apakah demonstrasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dilakukan.

3.      Apakah keterangan yang diberikan dapat didengarkan dan dipahami oleh siswa.

4.      Apakah siswa telah diberikan petunjuk mengenai hal-hal yang [erlu dicatat.

5.      Apakah waktu yang tersebia dapat digunakan secara efektif dan efesien.

D.          Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan keterampilan dan kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertianm pengetahuan, dan apresiasi yang dikenal denga istilah kognitif, afektifm dan

psikomotorik melalui perbuatan belajar (Abror, 1993:65).Sedangkan Hamalik

menyatakan bahwa siswa dikatakan berhasil dalam belajarnya, apabila dapat

Page 14: Ptk Ipa Kelas 4

mengembangkan kemampuan pengetahuan dan pengembangan sikap (Hamalik,

1990:97).Pada bagian lain, Nawawi (1981:10) mengemukakan bahwa hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah

materi pelajaran tertentu. (Alwasilah, 2000:90-91).

Beberapa pendapat tersebut diatas menunjukkan bahwa hasil belajar adalah salah

satu hasil ujian dalam proses pengajaran yang dilakukan secara formal. Tingkat

keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran di sekolah dinyatakan dengan symbol

angka atau huruf dalam raport dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi

pelajaran tertentu.Pengukuran hasil belajar siswa di ukur dari waktu ke waktu dan

merupakan gabungan dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Page 15: Ptk Ipa Kelas 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.          Subjek Penelitian

1.      Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah SD Negeri

Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.

2.      Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini

selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Oktober 2008 (Siklus 1) dan 24 Oktober 2008

(Siklus 2).

3.      Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam denga materi struktur

akar bagi siswa kelas IV semester I SDN-4 KASONGAN BARU Tahun pelajaran

2008/2009.

4.      Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa SD Negeri Randusari kelas IV yang berjumlah

16 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

5.      Karakteristik Siswa

Peserta yang berada pada SD Negeri Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota

Pasuruan khususnya kelas IV, berjumlah 16 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok

Page 16: Ptk Ipa Kelas 4

belajar.Mereka memiliki sifat ingin menang sendiri, rasa ingin tahunya tinggi, rasa ingin

mencoba sesuatu yang belum pernah dilihat selain itu mereka memiliki semangat yang

tinggi dalam belajar.

B.           Deskripsi Per Siklus

1.      Rencana Perbaikan

Perencanaan adalah suatu rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan, membuat perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,

peningkatan atau membuat perubahan yang diinginkan. Setelah melakukan identifikasi

masalah yang dialami pada proses pembelajaran sebelumnya, dengan teman sejawat, guru

merencanakan pelaksanaan perbaikan. Dalam tahap perencanaan ini tindakan yang

dilakukan oleh peneliti adalah membuat skenario pembelajaran dengan penerapan metode

demonstrasi dan menggunakan media nyata.Dalam hal ini menggunakan media seperti

bentuk akar sebagai contoh nyata bagi siswa.

a.      Rencana Perbaikan Siklus 1

1.      Kegiatan Awal

1.1        Pada kegiatan ini guru bertanya jawab dengan siswa.

1.2        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2.      Kegiatan Inti

2.1        Guru menjelaskan pengertian tentang bentuk daun dan jenis-jenisnya.

2.2        Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan cara kerjanya.

Page 17: Ptk Ipa Kelas 4

2.3        Siswa bekerja kelompok mengamati bahan yang dibawa masing-masing dengan

panduan lembar kerj, dan dibimbing oleh guru.

2.4        Siswa melaporkan hasil kerja kelompok.

2.5        Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan mengambil kesimpulan.

3.      Kegiatan Akhir

3.1        Siswa memajangkan hasil kerja kelompok.

3.2        Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu.

4.      Evaluasi

4.1    Prosedur          :  Pada akhir pembelajaran

                                    Penilaian proses selama pembelajaran

4.2    Jenis tes           :  Tertulis

4.3    Bentuk tes       :  Subjektif

4.4    Alat evaluasi   :  Soal evaluasi

b.      Rencana Perbaikan Siklus 2

a.      Kegiatan Awal

1.1        Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa tentang pelajaran

yang lalu.

1.2        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2.      Kegiatan Inti

2.1        Guru bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis batang dan akar.

2.2        Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan cara kerjanya.

2.3        Siswa bekerja kelompok mengamati bahan yang dibawa masing-masing dengan

panduan lembar kerja, dan dibimbing oleh guru.

Page 18: Ptk Ipa Kelas 4

2.4        Siswa melaporkan hasil kerja kelompok disertai mendemonstrasikan macam-macam

bentuk daun, akar dan batang.

2.5        Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan mengambil kesimpulan.

3.      Kegiatan Akhir

3.1        Siswa memajangkan hasil kerja kelompok.

3.2        Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu.

4.      Evaluasi

4.1    Prosedur          :  Pada akhir pembelajaran

                                    Penilaian proses selama pembelajaran

4.2    Jenis tes           :  Tertulis

4.3    Bentuk tes       :  Subjektif

4.4    Alat evaluasi   :  Soal evaluasi

2.   Pelakasanaan Perbaikan

Berikut ini penulis melaporkan langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan

pembelajaran IPA dalam siklus 1 adalah sebagai berikut:

1.      Guru mengawali pelajaran dengan bertanya kepada siswa.

2.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3.      Guru bersama siswa bertanya jawab tentang jenis-jenis daun.

4.      Guru menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh siswa yaitu mengidentifikasi dan

mengamati daun untuk membedakannya.

5.      Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberi tanggapannya.

6.      Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan menyimpulkannya.

7.      Sebagai kegiatan terakhir siswa mengerjakan tes tulis secara individu.

Page 19: Ptk Ipa Kelas 4

Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman konsep pada

pembelajaran IPA khususnya materi tentang struktur tumbuhan, beberapa kegiatan yang

menjadi perhatian dalam perbaikan pembelajaran IPA adalah diupayakan setiap siswa

mendapat kesempatan dalam mengamati akar pada tumbuhan.

Pelaksanaan perbaikan pada siklus 2, penulis melaksanakan langkah-langkah

perbaikan pembelajaran IPA sebagai berikut:

1.      Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok diberikan satu

tumbuhan air, dan tempatnya serta lainnya.

2.      Guru memberikan beberapa petunjuk misalnya:

-          Beberapa kelompok akar tumbuhannya supaya dibungkus rapat dengan plastic dan

dimasukkan dalam air.

-          Beberapa kelompok lainnya memberikan akar tanaman terendam dalam air yang telah

diberi pewarna.

3.      Guru meminta siswa mengamati beberapa menit, apa yang terjadi pada tumbuhan.

4.      Guru memintasetiap kelompok mencatat hasilnya pada table yang telah disediakan.

5.      Setiap kelompok membacakan hasilnya.

3.      Pengamatan/Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti meminta teman sejawat untuk mengamati selama proses

pelaksanaan pembelajran sehingga dapat diperoleh data bahwa siswa kelas IV SDN-4

KASONGAN BARU yang berjumlah 16 siswa, berdasarkan hasil pengamatan selama

proses belajar mengajar, pemahaman konsep ilmiah masih sangat kurang dan

berpengaruh juga pada hasil belajarnya. Dalam pelaksanaan perbaikan pertama guru

masih kurang berperan aktif sebagai pengamat selama proses belajar berlangsung. Pada

Page 20: Ptk Ipa Kelas 4

kegiatan siswa jug aberlaku sebagai pengamat terhadap kelompok lain pada waktu

presentasi dan demonstrasi.

4.      Refleksi

Refleksi adalah merenungkan kembali apa yang telah peneliti lakukan selama

proses perbaikan. Hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1.      Pada awal kegiatan di kelas minat siswa masih terlihat kurang, hal ini disebabkan

proses belajar mengajar menggunakan medi alangsung siswa asyik memainkannya.

2.      Siswa masih belum menguasai sepenuhnya konsep pembelajaran.

3.      Guru kurang dalam pengelolaan kelas.

Berdasarkan kegiatan pada siklus 1, maka pada siklus 2 kegiatan belajar mengajar

tampak labih baik dari pada siklus 1.Hal ini dapat ditunjukkan dengan munculnya

keaktifan siswa, keantusiasan siswa dan keseriusan siswa dalam mendemonstrasikan

jenis-jenis batang dan akar yang diamati.Dengan demikian metode demonstrasi dan

penggunaan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

5.      Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a.       Metode Observasi

Menurut Purwanto (1985:150), observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa

dan mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku dengan melihat atau

mengamati secara langsung. Observasi dilakukan sebelum kegiatan yaitu sebagai

Page 21: Ptk Ipa Kelas 4

pengumpulan data observasi awal, serta pada saat siklus berlangsung.Objek penelitian ini

adalah kegiatan siswa dan guru kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU .

b.      Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:231) “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variable benda-benda tertulis yang berupa dokumen, transkrip, buku-buku,

peraturan-peraturan, catatab hasrian dan sebagainya”. Data yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah daftar nama dan presensi.

6.      Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatifmerupakan analisis yang menggambarkan keadaan  yangada  lapangan  disertai

dengan fakta-fakta yang ada. Dalam analisis data ada beberapa tahap yang dilakukan

peneliti, yaitu:

a.       Reduksi data, yaitu proses penyeleksian, pengelompokan dan pengorganisasian data

mentah.

b.      Deskripsi data yaitu proses penyusunan hasil dari reduksi data untuk menampilkan data

secara jelas dan mudah untuk dimengerti baik dalam bentuk narasi, table maupun grafik.

c.       Sintesis data yaitu penarikan kesimpulan dari analisis dan sintesis. Analisis dilakukan

dengan memikirkan kemdali yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan

atau tidak diharapkan.

Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung berupa

deskriptif kualitatif. Dalam pelaksanaan observasi peneliti dibantu oleh observer untuk

mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah dipersiapkan.Adapun aspek yang

Page 22: Ptk Ipa Kelas 4

diobservasimeliputi keaktifan siswa dalam memperhatikan dan mendengarkan penjelasan

guru, bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa setelah

mengikuti pembelajaran IPA denga menggunakan metode demonstrasi. Untuk

menghitung jumlah skordigunakan pedoman sebagai berikut:

P =  X 100%

Keterangan :    P    = Persentase

                        N   = Skor yang diperoleh peserta didik

                        M   =  Skor maksimal                             (Sukardi, 1983:100)

Untuk mengetahui keberhasilan belajar menggunakan kriteria keberhasilan belajar

dengan ketuntasan klasikal 75%.Secara individual, siswa dikatakan berhasil mendapatkan

ketuntasan belajarjika telah mendapatkan nilai minimal70. Untuk mencari presentase

ketuntasan hasil belajar siswa digunakan rumus:

P =  X 100%

Keterangan:

P = Persentase ketuntasan belajar

n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya

N = Jumlah seluruh siswa

Page 23: Ptk Ipa Kelas 4

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam hal ini hasil ini akan dipaparkan  hasil penelitian dan pembahasan IPA

tentang materi Struktur akar, dengan menggunakan metode demonstrrassi pada siswa

kelas IV SDN  RANDUSARI Kecamatan Gading Kota Pasuruan.

Hasil penelitian meliputi tes evaluasi siswa pada siklus 1 dan siklus 2, serta hasil

penilaian proses yang dilakukan selam berlangsungnya proses belajar- mengajar.

A.    Diskripsi persiklus

1.1  Pembelajaran sebelum dilaksanakan perbaikan.

a.       Tahap perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana

pelaksanaan pembelajran, ringkasan materi, media berupa daun dan alat pengajaran yang

mendukung.

b.      Tahap kegiatan dan pelaksanaan.

Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajra dilaksakan pada hari sabtu, 11

Oktober 2008, di kelas IV SDN  Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan,

dengan jumlah murid 16 orang anak.Peneliti bertindak sebagai guru, observasi/

Page 24: Ptk Ipa Kelas 4

pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan

belajar-mengajar berpedoman pada RPP ysng telah dibuat.

Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat pemehaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi

yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah:

Tabel I

Rekapitulasi Nilai Siswa sebelum Perbaikan Pembelajaran IPA

Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Page 25: Ptk Ipa Kelas 4

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

16

JUMLAH

Jumlah Siswa                                                     :  16 siswa

Jumlah Soal                                                        :  10 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan                     :  100

Page 26: Ptk Ipa Kelas 4

Jumlah nilai maksimal klasikal                           :  2.700

Ketuntasan yang diharapkan                             :  75%

Jumlah siswa yang berhasil                                :  1 siswa

Jumlah siswa yang belum berhasil                     :  11 siswa

Prosentase ketuntasan                                        :  59%

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa belum mampu

mengerjakan soal tes IPA dengan benar berjumlah 11 siswa, hal ini disebabkan karena:

1.      Siswa belum menguasai materi

2.      Siswa belum memahami konsep tentang struktur akar.

Pada data menunjukkan bahwa secara klasikan siswa belum mencapai ketuntasan

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 adalah 59% lebih kecil dari ketuntasan

yang dikehendaki yaitu 75%.

1.2  Perbaikan Siklus 1

1.2.1        Tahap Perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran 1, lembar pengamatan, alat evaluasi.Media nyata berupa akar.

Page 27: Ptk Ipa Kelas 4

1.2.2        Tahap Pelaksanaan

Tahap kegiatan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran 1 dilaksanakan pada hari

sabtu, tanggal 18 Oktober 2008, di kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU Kecamatan

Gadingrejo Kota Pasuruan, dengan jumlah murid 16 siswa. Peneliti bertindak sebagai

guru, dan observer yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses

kegiatan belajar mengajar berpedoman pada hasil pembelajaran awal dan pada Rencana

Pelaksanaan Perbaikan yang telah dibuat.

Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah

dipaparkan. Data yang diperoleh setelah prosesperbaikan adalah seperti di bawah ini.

Table 2

Rekapitulasi Nilai Siswa pada Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus 1 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 28: Ptk Ipa Kelas 4

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

16

JUMLAH

Page 29: Ptk Ipa Kelas 4

Jumlah Siswa                                               :  16 siswa

Jumlah Soal                                                  :  10 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan               :  100

Jumlah nilai maksimal klasikal                     :  2.700

Ketuntasan yang diharapkan                       :  75%

Jumlah siswa yang berhasil                          :  20 siswa

Jumlah siswa yang belum berhasil               :  7 siswa

Prosentase ketuntasan                                  :  73%

Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu memahami

konsep IPA berjumlah 9 siswa, hal ini menunjukkan adanya peningkatan.Sebelum

diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai di atas 70 hanya 59%, setelah diadakan

perbaikan pertama meningkat menjadi 73%.Meskipun ada peningkatan namun secara

klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar karena siswa memperoleh nilai ≥70

masih 73%, lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.

Pada penilaian proses selama proses pembelajaran masih didapati dua kelompok yang

kurang aktif, kerja samanya juga kurang dan waktu mendemonstrasikan masih kurang

serius. Hal ini menunjukkan pemahaman siswa masih kurang.

1.3  Perbaikan Siklus 2

Page 30: Ptk Ipa Kelas 4

1.3.1        Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2, lembar pengamatan, media nyata berupa

akar serta alat pengajaran yang mendukung.

1.3.2        Tahap Pelaksanaan Perbaikan

Tahap pelaksanaan pembelajaran perbaikan 2 dilaksanakan pada hari sabtu,

tanggal 25 Oktober 2008, di kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU Kecamatan

Gadingrejo Kota Pasuruan, dengan jumlah murid 16 siswa. Peneliti bertindak sebagai

guru, dan observer yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses

kegiatan belajar mengajar berpedoman pada hasil perbaikan 1 (siklus 1) dan pada

Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2 yang telah dibuat. Tes evaluasi diberikan pada akhir

proses pembelajaran dengan tujuan  untuk mengetahui tingkat pemahaman dan

keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan.

Data yang diperoleh setelah prosesperbaikan 2 adalah seperti di bawah ini.

Table 2

Rekapitulasi Nilai Siswa pada Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus 2 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1

2

3

4

5

Page 31: Ptk Ipa Kelas 4

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

16

Page 32: Ptk Ipa Kelas 4

JUMLAH

Jumlah Siswa                                               :  16 siswa

Jumlah Soal                                                  :  10 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan               :  100

Jumlah nilai maksimal klasikal                     :  2.700

Ketuntasan yang diharapkan                       :  75%

Jumlah siswa yang berhasil                          :  25 siswa

Jumlah siswa yang belum berhasil               :  2 siswa

Prosentase ketuntasan                                  :  91%

Berdasarkan analisis hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang

belum mampu mengerjakan tes evaluasi ada dua orang, hal ini menunjukkan adanya

peningkatan yang cukup signifikan.Sebelum diadakan perbaikan prosentase ketuntasan

belajar hanya 59%, setelah diadakan perbaikan satu meningkat menjadi 73%.Kemudian

peneliti melaksanakan perbaikan dua dengan hasil yang sangat bagus.Prosentase

ketuntasan mencapai 91%, lebih besar dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

75%. Pada peilaian proses selama pembelajaran berlangsung sangat terlihat keaktifan

Page 33: Ptk Ipa Kelas 4

siswa pada semua kelompok, menunjukkan kerja sama ynag baik dan

mendemonstrasikan di depan kelas. Meskipun ada dua siswa yang teidak mencapai

ketuntasan minimal, hal ini dikarenakan kemampuan berfikir siswa rendah khususnya

dalam ranah kognitif.

B.     Pembahasan Setiap Siklus

1.1        Ketuntasan Hasil Belajar

Dari hasil penelitian selama proses belajar mengajar berlangsung, menunjukkan

adanya peningkatan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

khususnya materi struktur tumbuhan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

prosentase ketuntasan dalam tes evaluasi pada perbaikan satu dan tes evaluasi perbaikan

dua.Sebelum diadakan perbaikan ketuntasan mencapai 59% masih jauh dari prosentase

ketunntasan yang diinginkan.Tetapi setelah perbaikan satu prosentase ketuntasan ada

peningkatan menjadi 73%.Meskipun ada peningkatan baik minat maupun hasil belajar

siswa pada perbaikan satu masih perlu perbaikan lagi dikarenakan belum mencapai

ketuntasan yang diinginkan.

Kemudian dilakukan perbaikan siklus dua, nilai ketuntasan belajar mengalami

kenaikan yang signifikan yaitu menjadi 91%.Dengan demikian pada siklus dua ini

ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai sehingga tidak perlu lagi diadakan

perbaikan.Berikut ini grafik hasil perbandingan antara pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

1.2        Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Page 34: Ptk Ipa Kelas 4

Berdasarkan hasil penelitian, aktifitas siswa, kerja kelompok dan keseriusan siswa

dalam setiap proses pembelajaran mengalami peningkatan, yang berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa menunjukkan seberapa

besar peranan guru dalam mengelola pembelajaran, serta guru berhasil meningkatan hasil

belajar siswa.

1.3        Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui perkembangan aktifitas dalam Proses

Pembelajaran sebagai berikut:

1.      Pada pelaksanaan pembelajaran guru bertanya jawab dengan siswa, guru banyak

berceramah sehingga siswa banyak mendengarkan saja, kurang aktif.

2.      Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 guru membagi siswa dalam kelompok untuk

mengamati jenis akar, siswa aktif melakukan kegiatan mengamati dan meneliti bentuk

daun sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru mengamati siswa dengan

menggunakan lembar pengamatan selama siswa belekerja kelompok.

3.      Pada pelaksanaan perbaikan 2 guru menambah media dan menggunakan metode

demonstrasi. Siswa lebih aktif dan merasa senang, siswa aktif melakukan kunjung kerja

ke kelompok lain. Guru mengamati dengan menggunakan lembar pengamatan selama

pembelajaran berlangsung.

Guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, diantaranya

membimbing, mengarahkan, memberi penguatan/motivasi dan mengamati setiap kegiatan

siswa, terutama dalam meneliti bahan dan mendemonstrasikan. Di akhir pelajaran guru

memberikan tes evaluasi.

Page 35: Ptk Ipa Kelas 4

Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa minat siswa pada pembelajaran IPA

khususnya materi tentang struktur tumbuhan dengan menggunakan metode demonstrasi,

semakin meningkat secara tidak langsung hasil belajar siswa ikut meningkat.Hal ini

terlihat saat siswa bekerja, hasil kerja siswa dalam kelompoknya dan dapat

mendemonstrasikan secara kompak dan benar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode

demonstrasi sangat bermanfaat baik guru maupun bagi siswa.Dengan metode demonstrasi

dan media nyata siswa merasa siswa senang karena siswa dapat melihat contoh benda

secara langsung.Sehingga penerapan metode demonstrasi dan media nyata siswa merasa

senang karena siswa dapat melihat contoh benda secara langsung.Sehingga penerapan

metode demonstrasi dan penggunaan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar sisa

pada pelajaran IPA.

Page 36: Ptk Ipa Kelas 4

BAB V

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A.    Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakan media nyata dan metode demonstrasi sangat

berpengaruh terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran IPA khususnya materi

Struktur akar.Menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran dan menumbuhkan rasa

senang, rasa percaya diri, dan memiliki keberanian.

Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran

IPA khususnya materi Struktur akar. Dengan mengalami atau mempraktekkan langsung

melalui media nyata siswa akan mudah mengingat peristiwa yang telah dialami sendiri.

Dengan meningkatnya pemahaman konsep ilmiah pada pembelajaran IPA sekaligus

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

B.     Saran Tindak Lanjut

Page 37: Ptk Ipa Kelas 4

Pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi dan menggunakan media

nyata pada pelajaran IPA dapat dikembangkan di kelas lain. Penerapan metode

demonstrasi juga dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

Peningkatan dan hasil belajar siswa hendaknya tidak terbatas pada metode

demonstrasi melainkan masih banyak media dan metode yang dapat dipakai.Diharapkan

dalam pembelajaran semua mata pelajaran hendaknya guru selalu menggunakan dan

memilih metode yang tepat serta sesuai dengan materi dan kemampuan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anita Sri W. (2007. Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta:Universitas Terbuka.

Arikunto. (2006). Metode Dokumentasi, Jakarta:Bina Aksara.

Bahri, Syaiful djamarah (2000).Kegunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Elizar.(1996). Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Dimyati dan Mujiono. (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (1990). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Mujiono.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 38: Ptk Ipa Kelas 4

Nasution Noehi. (2007). Pendidikan IPA di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.

Nawawi.(1981). Hasil Belajar Siswa. Bandung: Pustaka Martina.

Purwanto.(1985). Metode Observasi. Jakarta: Angkasa Jaya.

Sukardi.(1983). Pedoman Penilaian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarno Nono dkk.(2007). Metode dan Pembelajaran IPA SD, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Usman, Basyirudin. (2002). Metode Demonstrasi dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Wardani I.H.A.K.(2007). Penelitian Tindakna Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 39: Ptk Ipa Kelas 4

Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran          :     Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester           :     IV/I

Alokasi Waktu           :     2 x 35 menit

Hari / Tanggal           :     Sabtu, 18 Oktober 2008

A.          STANDAR KOMPETENSI

Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

B.           KOMPETENSI DASAR

Siswa mampu menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

C.          INDIKATOR

1.      Siswa mengidenttifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan (akar) dan fungsinya bagi

tumbuhan itu sendiri.

2.      Siswa membandingkan bagian-bagian tumbuhan seperti perakaran bunga dan daun.

D.          TUJUAN PERBAIKAN

1.      Meningkatkan hasil belajar siswa tentang struktur akar dengan menggunakan metode

demonstrasi.

2.      Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E.           METODE

1.      Demonstrasi

2.      Ceramah

3.      Tanya jawab

Page 40: Ptk Ipa Kelas 4

F.           LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a.      Kegiatan Awal (10 menit)

1.      Mempersiapkan alat peraga yang berkaitan dengan materi.

2.      Pembagian kelompok

b.      Kegiatan Inti (50 menit)

1.      Guru menjelaskan tentang akar tumbuhan melalui media nyata berupa akar tumbuhan.

2.      Siswa mengamati langsung bagian-bagian akar tumbuhan.

3.      Siswa mencatat hasil pengamatan dan melaporkan dalam diskusi kelas.

4.      Guru menyimpulkan hasil diskusi.

5.      Siswa mengerjakan lembar kerja.

c.       Kegiatan Akhir (10 menit)

1.      Refleksi

2.      Menutup pelajaran dengan salam.

G.          Evaluasi

1.      Awal         :  -

2.      Proses        :  Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan

tanggapan.

3.      Akhir         :  Tes tulis (terlampir)

Page 41: Ptk Ipa Kelas 4

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1.      Bagian tumbuhan yang tertimbun tanah di sebut….

2.      Akar khusus yang ada di permukaan tanah di sebut….

3.      Selain memiliki akar tunggang, pohon beringin juga memiliki akar khusus, yaitu…

4.      Bagian akar yang brfungsi melindungi akar saat menembus tanah disebut….

5.      Tanaman jagung berakar….

Page 42: Ptk Ipa Kelas 4

KUNCI JAWABAN

TES AKHIR SIKLUS 1

1.      Akar

2.      Akar semu

3.      Akar gantung

4.      Tudung akar

5.      Serabut

Page 43: Ptk Ipa Kelas 4

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran          :     Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester           :     IV/I

Alokasi Waktu           :     2 x 35 menit

Hari / Tanggal           :     Sabtu, 25 Oktober 2008

A.          STANDAR KOMPETENSI

Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

Page 44: Ptk Ipa Kelas 4

B.           KOMPETENSI DASAR

Siswa mampu menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

C.          INDIKATOR

1.      Siswa mengidenttifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan (akar) dan fungsinya bagi

tumbuhan itu sendiri.

2.      Siswa membandingkan bagian-bagian tumbuhan seperti perakaran bunga dan daun.

D.          TUJUAN PERBAIKAN

1.      Meningkatkan hasil belajar siswa tentang struktur akar dengan menggunakan metode

demonstrasi.

2.      Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E.           METODE

1.      Demonstrasi

2.      Ceramah

3.      Tanya jawab

F.           LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a.      Kegiatan Awal (10 menit)

1.      Guru menyiapkan tumbuhan perdu (tumbuhan bunga pacar air), air dan tempatnya,

kantong plastic dan tali.

2.      Guru memberi beberapa pertanyaan misalnya:

-          Bagaiamana jika sebuah pohon tidak mempunyai akar?

b.      Kegiatan Inti (50 menit)

1.      Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok di berikan satu

tumbuhan, air dan tempatnya serta lainnya.

2.      Guru memberikan  beberapa petunjuk misalnya:

-          Beberapa kelompok akar tumbuhannya supaya dibungkus rapat dengan plastic dan

dimasukkan dalam air.

-          Beberapa kelompok lainnya memberikan akar tanamaan terendam dalam air yang

telah di beri pewarna.

3.      Guru meminta siswa mengamati beberapa menit, apa yang terjadi pada tumbuhan.

4.      Guru meminta setiap kelompok mencatat hasilnya pada tabel yang telah di sediakan.

Page 45: Ptk Ipa Kelas 4

5.      Setiap kelompok membacakan hasilnya.

c.       Kegiatan Akhir (10 menit)

1.      Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

2.      Guru memberikan beberapa soal yang harus dikerjakan.

G.          Evaluasi

1.      Awal         :  -

2.      Proses        :  Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.

3.      Akhir         :  Tes tulis (terlampir)

                                                                                         Pasuruan, Mei 2009

                 Mengetahui,                                                                   

    Kepala UPT SDN-4 KASONGAN BARU                                                   Guru

                          

            MISSAYU, S.Pd.                                        ANAM ADI PUTRA. S.Pd.

   NIP. 19550518 197601 2 002                                              NIP.

                                                      Teman Sejawat

                                                 RUCHAYATI,S.Pd.

                                          NIP. 19620801 198504 2 004

LEMBAR KERJA SISWA

Keadaan Tumbuhan Kesimpulan

Page 46: Ptk Ipa Kelas 4

Akar terbungkus Layu / segarMenyerap air dan zat hara

atau tidak

Akar tak terbungkus Layu / segarMenyerap air dan zat hara

atau tidak

Page 47: Ptk Ipa Kelas 4

TES AKHIR SIKLUS 2

Nama Siswa      :  ................................                               Nilai    : .............................

No. Absen         :  ................................

Hari/Tanggal    :  Sabtu, 25 Oktober 2008

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1.      Fungsi dari akar adalah….

2.      Zat hara diserap tumbuhan melalui….

3.      Bagian-bagian pokok tumbuhan anatara lain batang, daun dan….

4.      Ada dua macam akar yaitu akar serabut dan….

5.      Tumbuhan manga berakar….

Page 48: Ptk Ipa Kelas 4

KUNCI JAWABAN

TES AKHIR SIKLUS 2

1.      Menyerap air dan zat hara

2.      Akar

3.      Akar

4.      Tunggang

5.      Tunggang

Page 49: Ptk Ipa Kelas 4

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran         :  Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester       :  IV/I

Hari / Tanggal          :  Sabtu, 18 Oktober 2008

Tujuan Perbaikan     :  Meningkatkan hasil belajar siswa tentang struktur akar.

NO

Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1 Lembar kerja siswa Praktis dan mudah dipahami

2 Guru melakukan percobaan Guru membimbing percobaan sesuai dengan tujuan pembelajaran

3Bahasa yang digunakan jelas dan sederhana

Bahasa yang digunakan kurang sederhana

4 Kegiatan evaluasi Cukup baik

Page 50: Ptk Ipa Kelas 4

5 Menyimpulkan materi Baik

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Mata Pelajaran         :  Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester       :  IV/I

Hari / Tanggal          :  Sabtu, 25 Oktober 2008

Tujuan Perbaikan     :  Meningkatkan hasil belajar siswa tentang struktur akar.

NO

Aspek yang diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak Ada

1 Lembar kerja siswa Praktis dan mudah dipahami

2 Guru melakukan percobaan Guru membimbing percobaan sesuai dengan tujuan pembelajaran

3Bahasa yang digunakan jelas dan sederhana

Bahasa yang digunakan sudah dapat dipahami

Page 51: Ptk Ipa Kelas 4

4 Kegiatan evaluasi Baik

5 Menyimpulkan materi Baik

Teman Sejawat

Lampiran 5

LEMBAR HASIL OBSERVASI

Tabel Hasil Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV

No Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 52: Ptk Ipa Kelas 4

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

16

JUMLAH