8
PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

  • Upload
    lynhu

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA

Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru,

Maguwoharjo, Depok,

Sleman, Yogyakarta 55282

Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476

Page 2: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

1

PROPOSAL

PEMBUATAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN

DESA WISATA

1. Latar Belakang

Perkembangan pariwisata di era globalisasi ini telah membawa

kepada perubahan atau pergeseran motivasi wisatawan dalam memilih

obyek wisata. Salah satu perubahan atau pergeseran motivasi yang

tampak adalah kecenderungan wisatawan untuk meninggalkan produk-

produk standar berskala massal dan lebih memilih produk-produk unik

yang beragam dan bermutu tinggi (Weiler dan Hall, dalam Damanik

2003).

Pencarian obyek wisata yang unik dan beragam dengan kualitas

yang tinggi tadi mengakibatkan daerah-daerah baru, kawasan

pedalaman, atau desa-desa tradisional tidak luput dari sasaran

kunjungan wisatawan. Hal ini telah melahirkan pariwisata minat khusus

yang sangat menguntungkan bagi terpeliharanya lingkungan, budaya

dan mensejahterahkan masyarakat. Pariwisata minat khusus secara

perlahan mendorong berkembangnya atraksi wisata baru yang berbeda

dengan obyek konvensional, terutama yang berbasis resort besar.

Konsep pariwisata pedesaan oleh Ahimsa-Putra dan kawan-kawan

(2001), merupakan obyek dan daya tarik kehidupan desa dengan ciri-

ciri khusus masyarakatnya, panorama alam dan budayanya. Kemudian,

Damanik (2003), menegaskan bahwa pariwisata pedesaan memberikan

batas pada aktivitas masyarakat dan wisatawan di desa dan karena itu

identik dengan destinasi pariwisata.

Page 3: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

2

Untuk menjadi sebuah desa wisata harus memiliki antara lain

aksesibilitas baik, memiliki obyek-obyek alam, seni budaya, legenda,

makanan lokal dan beberapa potensi lain. Yang paling penting yaitu

dukungan yang tinggi dari masyarakat dan aparat desa terhadap desa

wisata. Potensi-potensi yang dimiliki seperti wilayah yang luas,

perkebunan dan peternakan yang dikelola dengan baik, kearifan lokal

yang masih dijaga dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan

pembangunan akan mempermudah terwujudnya pembangunan Desa

Wisata. Sedangkan kurangnya keberadaan sarana dan prasarana tidak

menjadi hambatan yang berarti bagi desa untuk tetap melaksanakan

perencanaan pembangunan desa wisata.

Yogyakarta selain menjadi destinasi wisata kedua setelah Bali

juga berkembang desa wisata. Saat ini desa wisata yang ada di

Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

Keseriusan pemerintah dalam mendukung perkembangan desa wisata

melalui kebijakan berupa bantuan untuk pembangunan dan

pengembangan desa wisata.

Strategi pariwisata terpadu harus dilaksanakan agar manajemen

diterapkan secara efektif. Keberadaan desa wisata dalam satu wilayah

perlu diidentifikasi desa wisata mana yang memiliki peran penting

untuk pengembangan desa wisata secara terpadu. Dimasa yang akan

datang, semakin bertambahnya desa wisata akan membutuhkan

manajemen dan pengelolaan yang lebih rapi agar masing-masing desa

wisata dapat berkembang dengan potensi dan kekhasannya. Oleh

karena itu sangat relevan apabila kami mengkaji mengenai

perencanaan pembangunan desa wisata yang menerapkan

perencanaan melalui pembuatan master plan untuk menentukan

zonasi dan peruntukan sehingga akan terstruktur dan menjadi sebuah

Desa Wisata yang baik dan berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai

Page 4: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

3

dengan amanat UU no 10 tahun 2009 bahwa setiap daerah wisata

perlu dibuat master plan.

Perencanaan pariwisata dalam hal ini master plan desa wisata

sangat penting karena akan memberikan arah visi, dan komiemen

bersama untuk pariwisata yang merupakan hasil partisipasi dari banyak

pihak (Wardiyanto dan Baiquni, 2011). Ada hal penting dalam

perencanaan pariwisaya yaitu, pertama, fenomena pariwisata semakin

kompelks dari yang pernah terpikir sebelumnya. Kedua, pariwisata

berdampak positif dan negatif. Ketiga, pariwisata makin kompetitif dan

promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa

berakibat buruk pada sumberdaya alam dan budaya. Kelima,

pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu dan

semua yang terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses

perencanaan pariwisata.

Perencanaan pariwisata harus mempertimbangkan dengan cermat

aspirasi dan masukan dari masyarakat sebagai komunitas tinggal di

sekitar obyek wisata sekaligus penerima manfaat pengembangan

pariwisata, sehingga terjadi proses sinergi yang saling mendukung dan

memperkuat kebijakan pembangunan pariwisata.

2. Maksud, Tujuan, dan Kegunaan

2.1. Maksud

Membuat perencanaan pembangunan Desa Wisata melalui

pembuatan Master Plan yang bertujuan sebagai panduan dalam

merancang pembangunan, anggaran pembangunan, dan rencana

kegiatannya pada setiap tahap menuju pariwisata yang berkelanjutan,

2.2. Tujuan

Kegiatan pembuatan Master Plan ini bertujuan untuk,

1. Sebagai acuan dalam pembangunan desa wisata.

Page 5: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

4

2. Melakukan identifikasi potensi desa wisata yang dapat

dikembangkan untuk pengembangan kepariwisataan .

3. Mengidentifikasi produk wisata dan pasar wisata di setiap desa

wisata.

4. Merencanakan strategi pengembangan kepariwisataan berdasar

atas analisis SWOT.

5. Menyusun program pengembangan kepariwisataan dalam jangka

waktu selama lima tahun.

2.3. Sasaran Kegiatan

Kegiatan penyusunan master plan akan dilakukan di desa wisata.

Serangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk mengakomodasi

maksud dan tujuan ini meliputi:

1. Membuat pemetaan kawasan sesuai dengan potensi yang ada.

2. Membuat perencanaan pembangunan dan pengembangan desa

wisata.

3. Membuat rencana promosi dan pemasaran desa wisata.

4. Membuat rencana kemitraan dengan beberapa stakeholder.

2.4. Manfaat

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai

dasar pengembangan kelembagaan desa wisata untuk membangun

jaringan yang lebih kuat dan luas. Dengan adanya dokumen Master Plan

Desa Wisata diharapkan mampu merancang berbagai kegiatan dapat

terlaksana dengan baik dan dapat termonitoring dengan baik pula guna

peningkatan kualitas program dan pencapaian target yang ditentukan.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan

dokumen master plan yaitu metode pengumpulan data secara langsung

Page 6: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

5

(Data Primer) dan tidak langsung (Data Sekunder). Metode langsung

dilakukan dengan observasi langsung di lapangan gunanya untuk

mengetahui dan menentukan titik lokasi penelitian berdasarkan dengan

titik kelola dan titik pantau. Sedangkan metode tidak langsung dilakukan

dengan menganalisis data sekunder yang diperoleh dari desa, intansi

terkait, dan juga masyarakat sekitar. Dalam data sekunder lebih dominan

berkaitan dengan manfaat yang dapat diperoleh dari usaha baik dari

aspek sosial, ekonomi dan budaya.

3.1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di

lapangan. Beberapa data primer yang di perlukan antara lain:

a. Potensi atraksi wisata.

b. Kondisi aksesibilitas

c. Data amenitas

d. Kondisi kelembagaan desa wisata

3.2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung di

lapangan. Data sekunder berfungsi sebagai data penunjang/pelengkap

yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian. Beberapa data

sekunder yang diperlukan antara lain:

a. Data Administrasi Desa.

b. Data BPS.

c. Data RPJMP, RTRW.

d. Data RIPPDA

4. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode

analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan

Page 7: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

6

untuk mengetahui berapa luas kawasan yang akan dikelola menjadi desa

wisata dan juga untuk menentukan zonasinya. Selain itu metode

kuantitatif juga diperlukan dalam menganalisis data. Sedangkan metode

analisis secara kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi kondisi sosial

ekonomi dan budaya masyarakat sekitar proyek.

Dalam merumuskan Master Plan metode yang digunakan adalah

SWOT. Dasar pemilihan metode ini dapat membantu merencanakan

program secara menyeluruh.

5. Pelaksanaan Penelitian

5.1. Hasil Penelitian

Beberapa laporan penelitian, berupa:

a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Draft/Konsep

c. Laporan Akhir

5.2. Waktu Studi

Pelaksanaan studi ini disesuaikan dengan waktu dan frekuensi

pelaporan yang tertulis dalam dokumen master plan. Setiap kegiatan

mempunyai waktu studi yang berbeda dan akan dibicarakan lebih lanjut

disesuaikan dengan jenis usaha dan/atau kegiatannya.

5.3. Peneliti

Dalam penelitian ini akan dilaksanakan oleh:

a. Ahli Pariwisata

b. Ahli Pembangunan Wilayah dan Kota (PWK)

c. Ahli Sosial Ekonomi Budaya

d. Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli peneliti akan disesuaikan dengan bidang dan jenis

usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan pengelolaan.

Page 8: PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA · promosi destinasi wisata makin gencar. Keempat, pariwisata bisa ... Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

7

6. Rencana Anggaran

Rencana Anggaran Biaya Kegiatan Pemantauan Lingkungan Hidup

ini akan dibicarakan lebih lanjut dan disesuaikan dengan besaran

proyeknya.

7. Penutup

Proposal Pembuatan Dokumen Master Plan Desa Wisata ini kami

sampaikan dengan harapan terjalin kerjasama dan saling berkontribusi

dalam pengelolaan lingkungan hidup.

8. Daftar Pustaka

Ahimsa-Putra, H.S., Sujito, A dan Trisnadi, W. (2001). Pengembangan

Model Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pembangunan

Berkelanjutan. (Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi).

Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM.

Damanik, Janianton. 2013. Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan

Tantangan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Undang-undang no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.