125
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015/ JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

  • Upload
    lenhu

  • View
    222

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk

DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015/

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015

Page 2: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of June 30, 2016 and December 31, 2015 and for the six months period then ended June 30, 2016 and 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian

3 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements

Page 3: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS
Page 4: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

30 Juni/ 31 Desember/

Catatan/ June 30, December 31,

Note 2016 2015

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 251.885 326.448 Related party

Pihak ketiga 245.942 304.961 Third parties

Aset keuangan lainnya - lancar 6 2.086.884 2.125.038 Other financial assets - current

Piutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of

cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses

Rp 68.281 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 68,281 million at June 30, 2016 and

Rp 115.233 juta pada 31 Desember 2015 7 Rp 115,233 million at December 31, 2015

Pihak berelasi 41 118.797 139.536 Related parties

Pihak ketiga 3.482.294 3.315.847 Third parties

Piutang lain-lain kepada pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third parties -

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment losses of

Rp 17.459 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 17,459 million at June 30, 2016 and

Rp 30.130 juta pada 31 Desember 2015 8 260.799 457.159 Rp 30,130 million at December 31, 2015

Persediaan 9 2.116.274 1.911.910 Inventories

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 10 1.128.000 1.158.284 Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar dimuka 11 183.105 160.829 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 9.873.980 9.900.012 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi 41 16.060 30.484 Related parties

Pihak ketiga - 2.545 Third parties

Aset pajak tangguhan - bersih 35 431.620 460.953 Deferred tax assets - net

Uang muka investasi 322.351 300.278 Investment advances

Investasi pada entitas asosiasi 69.199 70.809 Investments in associates

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 12 3.132.101 3.563.097 Other financial assets - non-current

Properti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 6.823 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 6,823 million at June 30, 2016 and

Rp 6.466 juta pada 31 Desember 2015 9.651 10.008 Rp 6,466 million at December 31, 2015

Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 5.476.396 juta pada 30 Juni 2016 dan Rp 5,413,534 million at June 30, 2016 and

Rp 4.850.293 juta pada 31 Desember 2015 13 8.303.278 7.949.132 Rp 4.850.293 million at December 31, 2015

Goodwill 14 2.965.991 2.995.191 Goodwill

Aset tidak berwujud - bersih 15 940.428 976.903 Intangible assets - net

Aset lain-lain 16 253.313 232.767 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 16.443.992 16.592.167 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 26.317.972 26.492.179 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 2 -

Page 5: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

30 Juni/ 31 Desember/

Catatan/ June 30, December 31,

Note 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 17 246.980 272.056 Bank loans

Utang usaha 18 Trade accounts payable

Pihak berelasi 41 57.534 86.214 Related parties

Pihak ketiga 1.377.970 1.522.910 Third parties

Utang lain-lain 41 Other accounts payable

Pihak berelasi - 8.358 Related parties

Pihak ketiga 386.223 499.576 Third parties

Pendapatan diterima dimuka 186.304 164.580 Unearned revenues

Utang pajak 19 270.283 223.565 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 20 330.823 267.137 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 22.515 23.090 Customer deposits

Liabilitas jangka panjang jatuh Current maturities of long-term

tempo dalam satu tahun liabilities

Pinjaman jangka panjang 21 3.250.895 3.379.121 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 17.715 20.476 Finance lease obligations

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 6.147.242 6.467.083 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 35 25.402 27.158 Deferred tax liabilities - net

Utang kepada pihak berelasi 41 5.925 1.961 Other accounts payable to related parties

Liabilitas jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of current

dalam satu tahun maturities

Pinjaman jangka panjang 21 3.731.350 3.654.073 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 109.199 68.103 Finance lease obligations

Utang obligasi 22 752.426 751.775 Bonds payable

Liabilitas imbalan kerja 38 241.937 226.500 Employee benefits obligation

Liabilitas jangka panjang lainnya 914 914 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.867.153 4.730.484 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 11.014.395 11.197.567 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang diatribusikan kepada Equity attributable to the owners of

pemilik entitas induk the Company

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share

Modal dasar - 55.750.000.000 saham Authorized - 55,750,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up

14.198.613.922 saham pada 30 Juni 14,198,613,922 shares at June 30,

2016 dan 31 Desember 2015 23 1.419.861 1.419.861 2016 and December 31, 2015

Agio saham 24 1.924.884 1.924.884 Additional paid-up capital

Modal sumbangan 410 410 Donated capital

Modal lain-lain - opsi saham 39 8.389 8.389 Other capital - stock option

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 25 2.246.115 2.412.380 Difference due to change in equity of subsidiaries

Selisih transaksi ekuitas dengan pihak Difference in value of equity transaction with

non-pengendali 26 (1.217.648) (750.652) non-controlling interest

Penghasilan komprehensif lain 27 28.696 (63.646) Other comprehensive income

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 8.000 7.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 6.562.773 6.032.306 Unappropriated

Jumlah 10.981.480 10.990.932 Total

Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - (476.509) (339.599) Less cost of treasury stocks -

325.636.400 saham pada 30 Juni 2016 dan 325,636,400 shares at June 30, 2016 and

184.428.100 saham pada 31 Desember 2015 28 184,428,100 shares at December 31, 2015

Jumlah Ekuitas yang diatribusikan kepada Total Equity attributable to the owners of

pemilik entitas induk 10.504.971 10.651.333 the Company

Kepentingan non-pengendali 29 4.798.606 4.643.279 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 15.303.577 15.294.612 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 26.317.972 26.492.179 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

Page 6: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR FOR SIX MONTHS PERIOD ENDED

30 JUNI 2016 DAN 2015 JUNE 30, 2016 AND 2015

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Catatan/

2016 Note 2015

PENDAPATAN 5.461.939 30 5.526.621 REVENUES

BEBAN LANGSUNG 3.205.384 31 3.350.520 DIRECT COSTS

LABA KOTOR 2.256.555 2.176.101 GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi (1.008.223) 32 (941.915) General and administrative expenses

Keuntungan (kerugian) kurs mata

uang asing - bersih 350.450 45 (454.247) Gain (loss) on foreign exchange - net

Beban keuangan (285.196) 33 (271.918) Finance charges

Penghasilan bunga 26.937 56.770 Interest income

Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih 100.836 34 125.029 Other gains and losses - net

LABA SEBELUM PAJAK 1.441.359 689.820 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (375.596) 35 (232.922) INCOME TAX EXPENSES

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1.065.763 456.898 NET INCOME FOR THE PERIOD

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE INCOME -

SETELAH PAJAK PENGHASILAN NET OF INCOME TAX

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassified subsequently

ke laba rugi: to profit or loss:

Selisih kurs karena penjabaran laporan Exchange difference on translating

keuangan dari kegiatan usaha luar negeri 92.342 31.454 foreign operations

Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income

periode berjalan setelah pajak 92.342 31.454 for the current period net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

PERIODE BERJALAN 1.158.105 488.352 FOR THE PERIOD

LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 601.546 194.788 Owners of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 464.217 29 262.110 Non-controlling interests

Laba bersih periode berjalan 1.065.763 456.898 Profit for the period

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 693.888 226.242 Owners of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 464.217 262.110 Non-controlling interests

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income

periode berjalan 1.158.105 488.352 for the period

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) 42,6 36 13,8 (in full Rupiah amount)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

Page 7: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 FOR SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

Selisih transaksi Ekuitas

ekuitas dengan yang

pihak non- diatribusikan

Modal Selish transaksi pengendali/ Modal kepada pemilik

ditempatkan Agio perubahan ekuitas Difference in Penghasilan saham entitas induk/

dan disetor/ saham/ Modal Modal lain-lain - entitas anak/ value of equity komprehensif diperoleh Equity Kepentingan Jumlah

Issued and Additional sumbangan/ opsi saham/ Difference due to transaction with lain/Other Ditentukan Tidak ditentukan kembali/ attributable to non-pengendali/ ekuitas/

Catatan/ paid-up paid-up Donated Other capital - change in equity non-controlling comprehensive penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury the owners of Non-controlling Total

Note capital capital capital stock option of subsidiary interest income Appropriated Unappropriated stocks parent entity Interests equity

Saldo per 1 Januari 2015 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 (655.263) (2.489) 6.000 6.315.907 (298.524) 11.279.869 4.606.123 15.885.992 Balance at January 1, 2015

Laba bersih tahun berjalan *) - - - - - - - - 194.788 - 194.788 (197.027) (2.239) Net income for the year

Penghasilan komprehensif lain *) Other comprehensive income

Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit

imbalan pasti - - - - - - - - (8.155) - (8.155) (3.312) (11.467) obligation

Selisih kurs karena penjabaran laporan Exchange difference on translating

keuangan dari kegiatan usaha luar negeri - - - - - - 31.454 - - - 31.454 - 31.454 foreign operations

Jumlah laba komprehensif - - - - - - 31.454 - 186.633 - 218.087 (200.339) 17.748 Total comprehensive income

Dividen tunai 37 - - - - - - - - (351.280) - (351.280) - (351.280) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's

entitas anak melalui pasar 26 - - - - - 192.634 - - - - 192.634 - 192.634 shares through market

Saldo per 30 Juni 2015 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 (462.629) 28.965 7.000 6.150.260 (298.524) 11.339.310 4.405.784 15.745.094 Balance at June 30, 2015

Saldo per 1 Januari 2016 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.412.380 (750.652) (63.646) 7.000 6.032.306 (339.599) 10.651.333 4.643.279 15.294.612 Balance at January 1, 2016

Jumlah laba komprehensif - - - - - - 92.342 - 601.546 - 693.888 464.217 1.158.105 Total comprehensive income

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks

diperoleh kembali oleh Perusahaan 28 - - - - - - - - - (136.910) (136.910) - (136.910) by the Company

Perubahan ekuitas entitas anak - - - - (166.265) - - - - - (166.265) (5.288) (171.553) Change in equity of subsidiaries

Dividen tunai 37 - - - - - - - - (70.079) - (70.079) - (70.079) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 (1.000) - - - - Allocation for general reserve

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's

entitas anak melalui pasar 26 - - - - - (466.996) - - - - (466.996) (85.431) (552.427) shares through market

Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital

pada entitas anak - - - - - - - - - - - - - in subsidiary

Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries

kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - - (218.171) (218.171) to non-controlling interest

Saldo per 30 Juni 2016 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.246.115 (1.217.648) 28.696 8.000 6.562.773 (476.509) 10.504.971 4.798.606 15.303.577 Balance at June 30, 2016

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Saldo laba/Retained earnings

- 5 -

Page 8: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR FOR SIX MONTHS PERIOD ENDED

30 JUNI 2016 DAN 2015 JUNE 30, 2016 AND 2015

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 5.604.207 5.450.597 Cash receipts from customers

Pembayaran kepada karyawan (559.234) (535.539) Cash paid to employee

Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya (3.173.139) (2.801.942) Cash paid to suppliers and others

Kas dihasilkan dari operasi 1.871.834 2.113.116 Cash generated from operations

Pembayaran pajak penghasilan (301.301) (416.110) Income tax paid

Pembayaran beban keuangan (257.336) (235.731) Interest and financial charges paid

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.313.197 1.461.275 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan bunga 26.937 56.770 Interest received

Pembayaran piutang dari pihak berelasi (22.584) (17.086) Payment of receivables from related parties

Penarikan (penempatan) aset keuangan Redemption (placement) of other current

lancar lainnya - bersih 191.247 321.570 financial assets - net

Penambahan aset keuangan tidak Addition to other noncurrent

lancar lainnya - bersih (164.000) (100.254) financial assets - net

Perolehan aset tetap (830.973) (1.345.189) Acquisitions of property and equipment

Hasil penjualan aset tetap 2.095 2.690 Proceeds from sale of property and equipment

Kenaikan aset tidak berwujud (77.288) (77.928) Additions to intangible assets

Kenaikan aset lainnya dan uang muka (20.542) (61.560) Addition to other assets and advances

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (895.108) (1.220.987) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang bank 106.253 - Proceeds from bank loans

Pembayaran utang bank (143.245) (37.875) Payment of bank loans

Pembelian saham diperoleh kembali oleh

entitas anak (227.630) - Purchase of treasury stock by subsidiaries

Penerimaan (pembayaran) utang

kepada pihak berelasi 3.964 (4.212) Proceeds (payments) of payable to related parties

Pembayaran dividen Dividends paid

Perusahaan (70.081) (345.826) The Company

Entitas anak pada kepentingan non-pengendali (218.171) (309.107) Subsidiaries to non-controlling interests

Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (2.761) (6.444) Payments of finance lease obligation

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (551.671) (703.464) Financing Activities

PENURUNAN BERSIH KAS DAN NET DECREASE IN CASH AND

SETARA KAS (133.582) (463.176) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 631.409 1.485.421 BEGINNING OF PERIOD

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 497.827 1.022.245 END OF PERIOD

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 6 -

Page 9: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 7 -

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Lukman Kirana, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.

PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 dated June 30, 1981 as amended by deed No. 81 dated January 29, 1982, both of Lukman Kirana, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/84/22 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated July 5, 1985.

Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 51 tanggal 20 May 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan beberapa ketentuan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dan pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/ 2014. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU.AH.01.03.0943978 tanggal 19 Juni 2015.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 51 dated May 20, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta concerning the changes in some of the Company’s articles of association to adjust and comply with the Financial Service Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014. This notarial deed had been received and recorded in the Legal Entity Administration system with Letter of Acceptance Notification of Change in Articles of Association No. AHU-AH.01.03.0943978 dated June 19, 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, telekomunikasi, real estate, arsitektur, pembangunan (developer), percetakan, jasa dan perdagangan, media dan investasi. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang investasi dan merupakan induk perusahaan dari beberapa entitas anak.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, telecommunications, real estate, architecture, construction (developer), printing, services and trade, media and investment. Currently, the Company is engaged in investment sector and the parent company of several subsidiaries.

Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower, Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta Pusat. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) masing-masing sebanyak 12.702 dan 12.485 karyawan.

The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower, 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Central Jakarta. At June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company and its subsidiaries (“Group”) had total employees of 12,702 and 12,485, respectively.

b. Perizinan b. License

Entitas anak telah memperoleh perizinan dalam bidang industri media sebagai berikut:

Subsidiaries obtained their media industry licenses as follows:

MNCSV telah memperoleh izin dari Menteri Penerangan dengan surat keputusannya No. 1848/RTF/K/XI/1993, untuk menyalurkan program televisi seperti CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT dan program sejenis lainnya. Sesuai dengan surat keputusan No. 2142/RTF/K/XII/1995 tanggal 14 Desember 1995, Menteri Penerangan memberikan izin kepada MNCSV untuk menambah program internasional baru seperti Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V dan program sejenis lainnya. Keputusan ini telah diperbaharui dengan izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 40/KEP/M.KOMINFO/01/2010.

MNCSV has obtained approval from the Ministry of Information in his Decision Letter No. 1848/RTF/K/XI/1993, to broadcast television programs such as CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT and other similar programs. Based on Decision Letter No. 2142/RTF/K/XII/1995 dated December 14, 1995, the Ministry of Information has authorized MNCSV to add to its existing programs new international programs such as Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V and other similar programs. This appraisal has been renewed with approval from the Ministry of Comunication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 40/KEP/M.KOMINFO/01/2010.

Page 10: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 8 -

Pada tanggal 3 Nopember 2014, MNCSV mengajukan permohonan rencana penambahan program siaran dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika telah mencatat perubahan tersebut dalam Database Perizinan Penyiaran berdasarkan surat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 tanggal 27 Maret 2015.

On November 3, 2014, MNCSV has applied for the additional of broadcasting programs and has been approved by the Directorate General of Post and Information. Directorate General of Post and Information had been recorded those changes in the Broadcasting License Database based on the letter from the Minister of Communications and Information of the Republic of Indonesia No. B-275/M.KOMINFO/PI.03.02/3/2015 dated March 27, 2015.

RCTI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

RCTI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 105/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities.

CTPI telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

CTPI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 154/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private broadcasting television broadcast activities.

GIB telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

GIB has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 106/KEP/M.KOMINFO/10/2006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast services activities.

DTV telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 707 Tahun 2013 tanggal 12 Agustus 2013 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

DTV has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 707 Year 2013 dated August 12, 2013 to engage in private television broadcast services activities.

GTT telah memperoleh izin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 tanggal 14 Desember 2011 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi.

GTT has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 644/KEP/M.KOMINFO/12/2011 dated Decemmber 14, 2011 to engage in private television broadcast services activities.

Izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk RCTI, CTPI, dan GIB berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, izin tersebut sedang dalam proses perpanjangan.

Permit to engage in private television broadcast activities issued by the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia for RCTI, CTPI, and GIB has a term of 10 years since October 16, 2006. Currently, the permit is in the process of renewal.

Page 11: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 9 -

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Juli 1995.

On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 17, 1995.

Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.

On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007 sehingga jumlah saham Perusahaan menjadi 13.018.201.550 lembar.

Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to Rp 100 per share were listed on the Indonesia Stock Exchange on April 27, 2007, therefore the number of shares become 13,018,201,550 shares.

Penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 685.168.503 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 22 Juni 2007.

Addition of new shares without pre-emptive rights amounted to 685,168,503 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on June 22, 2007.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saham Perusahaan sebanyak 14.198.613.922 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company’s shares totalling to 14,198,613,922 shares, respectively, have been listed on the Indonesian Stock Exchange.

d. Penawaran Umum Obligasi d. Public Offering of Bonds Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan suratnya No. S-8144/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp 1.250.000 juta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat (Catatan 22).

On June 29, 2012, the Company obtained an effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (presently the Financial Services Authority) in his letter No. S-8144/BL/2012 for the Public Offering of Global Mediacom Bonds I Year 2012 with Fixed Interest Rate and maximum principal amount of Rp 1,250,000 million, which were listed on the Indonesia Stock Exchange. In relation to the issuance of the bonds, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk acted as trustee (Note 22).

Page 12: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 10 -

e. Entitas Anak e. Consolidated Subsidiaries Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Tahun operasi

komersial/

30 Juni/ 31 Desember/ Start of 30 Juni/ 31 Desember/

Domisili/ June 30, December 31, commercial June 30, December 31,

Domicile 2016 2015 operations 2016 2015

(%) (%)

Media berbasis konten dan iklan/

Content and advertising based media

PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan entitas

anak/and its subsidiaries Jakarta 62.63 64.64 1997 14,766,828 14,474,557

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) Jakarta 100.00 100.00 1989 4,828,569 4,145,961

PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) Jakarta 100.00 100.00 2002 1,820,939 1,594,446

PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) *) Jakarta 75.00 75.00 1990 2,838,523 2,511,809

PT. Sun Televisi Network (STN) dan entitas anak

and its subsidiaries *) Jakarta 100.00 100.00 2008 1,386,702 1,329,734

PT. Deli Media Televisi (DTV) *) Medan 90.00 90.00 2008 8,299 6,204

PT. Global Telekomunikasi Terpadu (GTT) *) Semarang 49.00 49.00 2008 4,501 2,669

PT. Tivi Bursa Indonesia (TB)) *) Jakarta 55.00 55.00 2015 34,626 38,098

PT. MNC Networks (MNCN) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Jakarta 98.95 98.95 2005 111,966 116,543

PT. Radio Trijaya Shakti (RTS) dan entitas

entitas/and its subsidiaries *) Jakarta 95.00 95.00 1971 31,347 37,208

PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) Medan 91.60 91.60 1978 4,883 5,293

PT. Radio Mancasuara (RM) *) Bandung 100.00 100.00 1971 1,053 1,582

PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) *) Semarang 100.00 100.00 1971 2,047 1,363

PT. Radio Efkindo (RE) *) Yogyakarta 70.00 70.00 1999 1,326 1,178

PT. Radio Tjakra Awigra (RCA) *) Surabaya 100.00 100.00 1971 5,220 5,827

PT. Radio Suara Monalisa (RSM) *) Jakarta 80.00 80.00 1971 10,532 12,548

PT. Mediawisata Sariasih (MS) *) Bandung 100.00 100.00 2007 439 339

PT. Radio Arief Rahman Hakim (RARH) *) Jakarta 100.00 100.00 2007 9,481 10,860

PT. Radio Sabda Sosok Sohor (RSSS) *) Jakarta 100.00 100.00 1981 7,093 6,516

PT. Media Nusantara Informasi (MNI) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 99.00 99.00 2005 244,231 251,198

PT. Media Nusantara Distribusi (MND) *) Jakarta 99.00 99.00 2011 6,396 4,369

PT. Menado Nusantara Informasi (MENI)*) Manado 99.00 99.00 2014 8,294 8,644

PT. MNI Global (MNIG) *) Jakarta 100.00 100.00 2005 20,361 20,484

PT. MNI Publishing (MNIP) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 75.00 75.00 2008 5,426 4,149

PT. MNI Entertainment (MNIE) *) Jakarta 95.00 95.00 2008 4,200 3,927

PT. Okezone Indonesia (Okezone) *) Jakarta 99.90 99.90 2011 7,744 11,245

PT. Cross Media Internasional (CMI) dan

entitas anak/and its subsidiaries *) Jakarta 99.99 99.99 2001 211,228 220,035

PT. Mediate Indonesia (MI) *) Jakarta 99.97 99.97 2001 270,586 208,679

PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) dan entitas anak/

and its subsidiary *) Jakarta 51.20 51.20 1996 4,054 4,054

PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) *) Jakarta 80.00 80.00 2004 2,672 2,672

PT. MNC Pictures (MNCP) *) Jakarta 70.00 70.00 2009 234,075 140,557

MNC International Middle East Limited (MIMEL)

dan entitas anak/and its subsidiaries *) Dubai 100.00 100.00 2007 730,242 450,470

MNC International Limited (MIL) Cayman Islands 100.00 100.00 2007 198,595 204,105

MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai 100.00 100.00 2007 2,267 2,355

PT. Star Media Nusantara (SMN) *) Jakarta 70.00 70.00 2008 38,513 34,123

PT. MNC Lisensi Internasional (MLI) *) Jakarta 99.99 99.99 2013 3,036 2,808

PT. MNC Media Utama (MMU) *) Jakarta 99.99 99.99 **) 15,000 15,000

Media berbasis pelanggan/

Subscribers based media

PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) Jakarta 86.35 77.30 1988 6,460,364 6,568,893

Jumlah aset sebelum eliminasi Persentase kepemilikan/

The subsidiaries

Entitas anak/

Percentage of ownership Total assets before

Page 13: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 11 -

Tahun operasi

komersial/

30 Juni/ 31 Desember/ Start of 30 Juni/ 31 Desember/

Domisili/ June 30, December 31, commercial June 30, December 31,

Domicile 2016 2015 operations 2016 2015

(%) (%)

Media berbasis online/

Online based media

Global Mediacom International Ltd. (GMI) dan entitas anak/

and its subsidiaries Dubai 100,00 100,00 2012 2.110.167 2.174.396

MNC Media Investment Ltd (MMIL) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Cayman Islands 79,88 79,88 2002 1.967.024 2.044.643

Letang Game Ltd. (Letang) *) China 50,01 50,01 2009 229.272 234.515

PT. Linktone Indonesia (Linktone) *) Jakarta 100,00 100,00 2009 119.783 50.046

MNC Innoform Pte. Ltd (Innoform) dan entitas anak/ Singapura/

and its subsidiary *) Singapore 87,50 87,50 2001 141.488 143.787

MNC Innoform (Singapore) Pte. Ltd (Alliance) *) Singapura/

Singapore 100,00 100,00 1999 355 793

Lain-lain/Others

PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan entitas anak/

and its subsidiaries Bekasi 99,99 99,99 1998 395.945 401.832

PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) Jakarta 99,99 99,99 1999 1 1

PT. Sena Telenusa Utama (STU) dan entitas anak/

and its subsidiaries *) Jakarta 99,99 99,99 2003 12.970 12.892

PT. Flash Mobile (FM) *) Jakarta 84,99 84,99 2004 12.942 11.624

PT. MNC GS Homeshopping (MNC Shop) Jakarta 60,00 60,00 2013 47.999 48.598

PT. Sky Vision Networks (SVN) Jakarta 100,00 100,00 2007 2.303.206 505.120

PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Jakarta 80,00 80,00 **) - -

Universal Media Holding Corporation (Universal) Cayman Islands 100,00 - 2015 70.128 -

*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership

**) Belum beroperasi/Not yet operating

Jumlah aset sebelum eliminasi Persentase kepemilikan/

The subsidiaries

Entitas anak/

Percentage of ownership Total assets before elimination

RCTI dan GIB memiliki secara langsung saham entitas anak yang didirikan dengan tujuan untuk jasa penyiaran televisi sebagai berikut:

RCTI and GIB have direct ownership in the following subsidiaries, which are established to engage in television broadcasting service as follows:

Domisili/ Domisili/

Domicile Domicile

PT. RCTI Satu Bandung PT GTV Satu Bandung

PT. RCTI Dua Semarang PT GTV Dua Semarang

PT. RCTI Tiga Surabaya PT GTV Tiga Surabaya

PT. RCTI Empat Medan PT GTV Empat Medan

PT. RCTI Lima Palembang PT GTV Lima Palembang

PT. RCTI Enam Makassar PT GTV Enam Makassar

PT. RCTI Tujuh Denpasar, Bali PT GTV Tujuh Banjarmasin

PT. RCTI Delapan Banjarmasin PT GTV Delapan Jambi

PT. RCTI Sembilan Bandar Lampung PT GTV Sembilan Jayapura

PT. RCTI Sepuluh Pekan Baru PT GTV Sepuluh Bali

PT. RCTI Sebelas Padang

PT. RCTI Duabelas Pontianak

PT. RCTI Tigabelas Manado

PT. RCTI Empatbelas Ambon

PT. RCTI Limabelas Aceh Besar

PT. RCTI Enambelas Manokwari

Entitas Anak/

Subsidiaries

Entitas Anak/

Subsidiaries

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, seluruh entitas anak RCTI dan GIB di atas belum melakukan aktivitas.

As of June 30, 2016, all subsidiaries of RCTI and GIB above are not yet operating.

Pengembangan Usaha Development of Business

Pada tahun 2016, Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, melakukan tambahan pembelian dan penjualan kepemilikan sahamnya di MNC dan MNCSV, entitas anak, melalui pasar. Pada tanggal 30 Juni 2016, kepemilikan saham Perusahaan di MNC sebesar 62,63% dan di MNCSV sebesar 86,35%.

In 2016, the Company, by direct and indirect, has additional purchase and sale of its share ownership in MNC and MNCSV, subsidiaries, through the market. As of June 30, 2016, the Company’s share ownership in MNC is 62.63% and in MNCSV is 86.35%.

Page 14: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 12 -

Pada bulan April 2015, MNC melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di STN melalui eksekusi obligasi konversi. Pada tanggal 31 Desember 2015, kepemilikan MNC atas saham STN menjadi 100%.

In April 2015, MNC obtained share ownership in STN through conversion of convertible bond. As of December 31, 2015, MNC’s ownership interest in STN is 100%.

Pada bulan April 2015, MNI melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di MENI sehingga menjadi 99%.

In April 2015, MNI has additional share ownership in MENI resulting to ownership interest of 99%.

Pada bulan Nopember 2015, STN mendirikan TBI yang bergerak di bidang jasa rumah produksi seni dengan kepemilikan saham sebesar 55%.

In November 2015, STN established TBI, which is engaged in production house, with equity ownership of 55%.

Pada bulan Desember 2015, MNC mendirikan MMU, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa periklanan media luar ruang, dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99% bersama dengan CMI, entitas anak.

In December 2015, MNC established MMU, a company which is engaged in outdoor media advertising area services, with total ownership of 99% equity ownership together with CMI, a subsidiary.

Pada tahun 2015, RCTI mendirikan PT. RCTI Enambelas yang berdomisili di Manokwari, Papua Barat.

In 2015, RCTI establish PT. RCTI Enambelas, which is domiciled in Manokwari, West Papua.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengakuisisi Universal, sebuah perusahaan yang berdomisili di Cayman Island dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 100%.

In 2016, the Company acquired Universal, a company which is domiciled in Cayman Island, with total ownership of 100%.

f. Susunan Pengurus dan Informasi Lain f. Management and Other Information Susunan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The Company’s Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit as of June 30, 2016 and December 31, 2015 consisted of the following:

Komisaris Commissioners

Komisaris Utama : Rosano Barack : President Commissioner

Wakil Komisaris Utama : B. Rudijanto Tanoesoedibjo : Vice President Commissioner

Komisaris Independen : Mohamed Idwan Ganie : Independent Commissioners

John Aristianto Prasetio

Beti Puspitasari Santoso

Direksi Directors

Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo : President Director

Direktur : Handhianto Suryo Kentjono : Directors

Oerianto Guyandi

David Fernando Audy

Syafril Nasution

Christophorus Taufik Siswandi

Direktur Independen : Indra Pudjiastuti : Independent Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Beti Puspitasari Santoso : Chairman

Anggota : Mohamed Idwan Ganie : Members

Hery Kusnanto

John Aristianto Prasetio

Sekretaris Perusahaan : Ajun Sri Damayanti : Corporate Secretary

Audit Internal : Mahdan Ibrahim : Internal Audit

Page 15: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 13 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

2015

a. Standards effective in 2015

Pada tahun 2015, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

In 2015, the Group has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan

Keuangan PSAK 1 (revised 2013), Presentation of

Financial Statements Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 juga mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 also require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.

The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.

Amandemen PSAK 1 juga menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.

The amendment to PSAK 1 specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.

PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (revised 2013), Investments in

Associates and Joint Ventures PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.

Page 16: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 14 -

Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diizinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.

Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.

These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years (see the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the parts of PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements; that deal with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.

Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.

Page 17: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 15 -

Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.

PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

Manajemen melakukan penilaian apakah Grup memiliki pengendalian atas entitas yang dimiliki oleh Grup kurang dari 50% kepemilikan saham pada saat penerapan awal standar dan memutuskan bahwa Grup tidak memiliki pengendalian atas entitas terkait dan penerapan ini tidak berdampak atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi transaksi di masa depan.

Management assessed whether or not the Group has control over entities owned by Group with less than 50% of the voting shares at the date of initial application of the standard, and concluded that they have no control over such entities and therefore such application would not impact the amounts reported in the Group’s consolidated financial statements but may impact future transactions.

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.

PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.

Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian lihat Catatan 1e, 4, dan 29.

In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1e, 4, and 29.

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurement

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.

Page 18: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 16 -

Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.

The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Secara umum, penerapan PSAK 68 tidak menyebabkan pengungkapan lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard. In general, the application of PSAK 68 has not resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.

Penerapan PSAK dan ISAK dibawah ini tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan periode berjalan:

The application of the following PSAK and ISAK has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the current period consolidated financial statements:

PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes

PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets

PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation

PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement

PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures

PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements

ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat

ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

dan diterapkan

b. Standards and interpretations issued and

adopted

Standar, penyesuaian dan amandemen standar serta interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016:

Standard, standard improvements and amendment also interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2016:

Penerapan dini yang diperkenankan: Early application permitted:

Standar Standard

PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.

PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk.

Penyesuaian Improvements

PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 5: Operating Segments,

PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,

PSAK 7: Related Party Disclosures,

PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 13: Investments Property,

PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 16: Property, Plant and Equipment,

PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 19: Intangible Assets,

PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 22: Business Combination,

PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,

PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, dan

PSAK 53: Share-based Payments, and

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 68: Fair Value Measurement.

Page 19: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 17 -

Penerapan secara retrospektif: Retrospective application:

Amandemen standar dan interpretasi Standard amendment and interpretation

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan

PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

ISAK 30: Pungutan. ISAK 30: Levies.

Diterapkan secara prospektif: Applied prospectively:

Amandemen standar Standard amendment

PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,

PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan

PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and

PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.

Standar dan amandemen standar efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69; Agrikultur dan amandemen PSAK 16; Agrikultur; Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Agriculture: Bearer Plants.

Manajemen belum melaksanakan analisis rinci dari dampak penerapan standar ini dan karenanya belum dikuantifikasi luas dari dampaknya.

The management have not yet performed a detailed analysis of the impact of the application of these standards and hence have not yet quantified the extent of the impact.

Page 20: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 18 -

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan

a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Group has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan

b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 atau nilai pakai dalam PSAK 48.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.

Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:

In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:

Page 21: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 19 -

- Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

- Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;

- Input Level 2 adalah input, selain harga

kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

- Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

- Input Level 3 adalah input yang tidak

dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.

- Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.

Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.

Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas pada investee, Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.

When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.

Page 22: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 20 -

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the non-controlling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.

When necessary, adjustment are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.

Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.

Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi

When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards). The fair value of any

Page 23: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 21 -

yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.

Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option.

Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.

Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.

Page 24: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 22 -

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.

When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination.

Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain.

The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

Page 25: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 23 -

e. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali e. Business Combination Under Common

Control Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi pada jumlah tercatatnya.

Business combination of entities under common control that qualifies as a business are accounted for under pooling of interest method where assets and liabilities acquired in the business combination are recorded by the acquirer at their book values.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak diakui ke laba rugi.

The difference between the transfer price and the book value is presented as Additional Paid in Capital and is not recycled to profit and loss.

Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung sejak periode dimana entitas yang bergabung berada dalam sepengendali.

The pooling of interest method is applied as if the entities had been combined from the period in which the merging entities were placed under common control.

f. Transaksi dan Penjabaran Laporan

Keuangan dalam Mata Uang Asing

f. Foreign Currency Transactions and

Translation Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for:

Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing.

Exchange differences on foreign currency borrowing relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest costs on those foreign currency borrowing.

Selisih kurs atas pos moneter piutang atau utang pada kegiatan dalam valuta asing yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter.

Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign currency operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items.

Page 26: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 24 -

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri Grup dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pos penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secara signifikan selama periode tersebut, dalam hal ini kurs yang berlaku pada tanggal transaksi yang digunakan. Selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas (dan diatribusikan pada kepentingan nonpengendali).

For the purposes of presenting these consolidated financial statements, the assets and liabilities of the Group’s foreign operations are translated into Indonesian Rupiah using exchange rates prevailing at the end of each reporting period. Income and expense items are translated at the average exchange rates for the period, unless exchange rates fluctuate significantly during that period, in which case the exchange rates at the dates of the transactions are used. Exchange differences arising, if any, are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity (and attributed to non-controlling interests as appropriate).

Pada pelepasan kegiatan usaha luar negeri (contoh: pelepasan dari seluruh kepentingan Grup pada kegiatan usaha luar negeri, atau pelepasan melibatkan hilangnya pengendalian pada entitas anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri, atau pelepasan parsial atas kepentingan dalam pengaturan bersama atau entitas asosiasi yang mencakup kegiatan operasi luar negeri, merupakan aset keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri), seluruh jumlah selisih kurs yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri yang telah diatribusikan ke pemilik entitas induk direklasifikasi ke laba rugi.

On the disposal of foreign operation (i.e., a disposal of the Group’s entire interest in foreign operation, or disposal involving loss of control over a subsidiary that includes a foreign operation, or a partial disposal of an interest in a joint arrangement or an associate that includes a foreign operation of which the retained interest becomes a financial asset), all of the exchange differences accumulated in equity in respect of that operation attributable to the owners of the Company are reclassified to profit or loss.

Selanjutnya, dalam pelepasan sebagian dari entitas anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri, yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Grup atas entitas anak, entitas mereatribusi bagian yang sebanding dari jumlah kumulatif selisih kurs yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain ke kepentingan non pengendali pada kegiatan usaha luar negeri tersebut dan tidak diakui dalam laba rugi. Untuk seluruh pelepasan sebagian kepentingannya (contoh: pelepasan sebagian dari entitas asosiasi atau pengaturan bersama yang tidak mengakibatkan hilangnya pengaruh signifikan atau pengendalian bersama Grup), bagian proporsional dari jumlah kumulatif kurs direklasifikasi ke laba rugi.

In addition, in relation to a partial disposal of a subsidiary that includes a foreign operation that does not result in the Group losing control over the subsidiary, the proportionate share of accumulated exchange differences are re-attributed to non-controlling interests and are not recognized in profit or loss. For all other partial disposals (i.e., partial disposal of associates or joint arrangements that do not result in the Group losing significant influence or joint control), the proportionate share of the accumulated exchange differences is reclassified to profit or loss.

Goodwill dan penyesuaian nilai wajar aset teridentifkasi yang diperoleh dan liabilitas yang dalihkan melalui akuisisi dari kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan pada kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Selisih kurs yang timbul diakui pada penghasilam komprehensif lain.

Goodwill and fair value adjustments to identifiable assets acquired and liabilities assumed through acquisition of a foreign operation are treated as assets and liabilities of the foreign operation and translated at the rate of exchange prevailing at the end of each reporting period. Exchange differences arising are recognized in other comprehensive income.

g. Transaksi Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

Page 27: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 25 -

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties, whether or not made at similar term and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

Page 28: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 26 -

h. Aset Keuangan

h. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:

The Group’s’ financial assets are classified as follows:

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)

Tersedia untuk dijual (AFS) Available for Sale (AFS)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and Receivable

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer.

Page 29: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 27 -

Investasi dana kelolaan, reksadana, unit link efek yang diperdagangkan dan obligasi merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.

Investment in managed funds, mutual funds, unit-linked, equity securities held for trading and bonds are financial assets held for trading and are classified as at FVTPL.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal.

The Group does not have financial asset that are designated as at FVTPL upon initial recognition.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale (AFS)

AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-to-maturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss.

Investasi dalam instrumen ekuitas, yaitu investasi saham, obligasi wajib tukar dan obligasi konversi, yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investments in unlisted equity instruments, i.e. investment in share, mandatory exchangeable bonds and convertible bonds, that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends is established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

Page 30: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 28 -

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas dan pembayaran di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Page 31: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 29 -

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Page 32: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 30 -

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expires, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas i. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Page 33: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 31 -

Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.

Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instrument.

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan Grup diklasifikasikan sebagai pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities are classified as either “at amortized cost”.

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Liabilities at Amortized Cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include trade and other accounts payable, accrued expense and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

j. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statements of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

k. Kas dan Setara Kas k. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

l. Investasi pada Entitas Asosiasi l. Investments in Associates

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

An associate is an entity over which the Group has significant influence. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies.

Page 34: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 32 -

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Grup pada entitas asosiasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi), Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Grup mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.

The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58, Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Under the equity method, an investment in an associate is initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognize the Group’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the associate. When the Group’s share of losses of an associate exceeds the Group’s interest in that associate (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the associate), the Group discontinues recognizing it’s share of further losses. Additional losses are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate or joint venture.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.

An investmet in an associate is accounted for using the equity method from the date on which the investee becomes an associate. Any excess of the cost of acquisition over the Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognized immediately in profit or loss in the period in which the investment is acquired.

Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.

The requirements of PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48, Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.

Page 35: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 33 -

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.

The Group discontinues the use of the equity method from the date when the investment ceases to be an associate, or when the investment is classified as held for sale. When the Group retains an interest in the former associate and the retained interest is a financial asset, the Group measures any retained investment at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition in accordance with PSAK 55. The difference between the carrying amount of the associate at the date the equity method was discontinued, and the fair value of any retained interest and any proceeds from disposing of a part interest in the associate is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Group reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when the equity method is discontinued.

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait).

When the group reduces its ownership interest in an associate but the Group continues to use the equity method, the Group reclassifies to profit or loss the proportion of the gain that had previously been recognized in other comprehensive income relating to that reduction in ownership interest (if that gain or loss would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities).

Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi dari Grup, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.

When a group entity transacts with an associate of the Group, profits and losses resulting from the transactions with the associate are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of its interest in the associate that are not related to the Group.

m. Persediaan m. Inventories Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:

All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:

1) Metode identifikasi khusus untuk

persediaan program media dan penyiaran sebagai berikut:

1) Specific identification method for media and broadcasting program inventories as follows:

Page 36: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 34 -

- Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada penayangan kedua.

- Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 70% for the first telecast and 30% for the second telecast.

- Persediaan program non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.

- Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.

- Persediaan yang ditayangkan oleh chanel milik Perusahaan dalam media berbasis pelanggan diamortisasi selama 4 tahun.

- Inventory which was aired by in-house channel on subscriber based media was amortized for 4 years.

- Persediaan animasi yang diproduksi sendiri diamortisasi selama 3 tahun.

- In house animated inventory was amortized for 3 years.

2) Metode masuk pertama keluar pertama

untuk persediaan non-program dan persediaan lainnya.

2) First-in, first-out method for other non-program inventories.

n. Biaya Dibayar Dimuka

n. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

o. Aset Tetap o. Property and Equipment Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Year

Bangunan 10 – 30 Buildings

Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi 2 – 8 Office equipment, installation and communication

Kendaraan bermotor 4 – 8 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 7 – 15 Broadcast equipment

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Page 37: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 35 -

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).

Property and equipment under joint operations represent assets owned jointly by RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.

p. Goodwill p. Goodwill

Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnis yang dicatat pada biaya perolehan yang ditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnis tersebut dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.

Goodwill arising on an acquisition of a business is carried at cost as established at the date of acquisition of the business less accumulated impairment losses, if any.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup (atau kelompok unit penghasil kas) yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa unit penghasil kas tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama kali untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan kemudian ke aset lain dari unit penghasil kas secara prorata berdasarkan jumlah tercatat dari setiap aset dalam unit penghasil kas tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units (or group of cash-generating units) expected to benefit from the synergies of the combination. A cash-generating unit to which goodwill has been allocated is tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Any impairment loss for goodwill is recognized directly in profit or loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in subsequent periods.

Page 38: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 36 -

Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba rugi atas pelepasan.

On disposal of the relevant cash-generating unit, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.

Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akuisisi entitas asosiasi dijelaskan pada Catatan 3l.

The Group’s policy for goodwill arising on the acquisition of an associate is described in Note 3l.

q. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill

q. Impairment of Non-Financial Asset Except Goodwill

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3h; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3p.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3h; while impairment for goodwill is discussed in Note 3p.

r. Sewa r. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessor As Lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

Page 39: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 37 -

Sebagai Lessee As Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa pembiayaan sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

s. Aset Tidak Berwujud s. Intangible Assets Biaya Perolehan Pelanggan Subscriber Acquisition Cost Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan.

Incentive expense incurred in relation to the subscriber acquisition is deferred and amortized based on subscriber’s churn rate.

Tingkat penurunan pelanggan ditinjau secara periodik untuk merefleksikan tingkat penurunan pelanggan aktual pada periode tersebut, dan kerugian penurunan nilai dibebankan pada laba rugi pada periode yang bersangkutan.

Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscribers for the period and additional impairment losses are charged to current operations, if appropriate.

Biaya Perolehan Chanel Channel Acquisition Cost Biaya perolehan chanel dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan apabila terdapat akumulasi rugi penurunan nilai. Amortisasi diakui dengan metode garis lurus selama 20 tahun.

Channel acquisition cost are carried at cost less accumulated amortization and any accumulated impairment losses. Amortization is recognized on a straight-line basis over 20 years.

Page 40: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 38 -

Izin Penyelenggaraan Penyiaran Broadcast Activities License Izin penyelenggaraan penyiaran timbul dari akuisisi bisnis yang diakui dan diukur dengan nilai wajar pada saat akuisisi dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan apabila terdapat akumulasi rugi penurunan nilai. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 8 tahun.

Broadcast activities licensed arising from business acquisitions is recognized and measured at fair value upon acquisition less accumulated amortization and any accumulated impairment losses. Amortization is recognized in profit or loss using the straight line method based on its estimated useful life of 8 years.

Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi diriviu minimum setiap akhir tahun buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.

The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis.

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

u. Biaya Pinjaman u. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.

Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.

Page 41: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 39 -

v. Pengakuan Pendapatan dan Beban v. Revenues and Expenses Recognition

Pendapatan diakui sebagai berikut: Revenues are recognized as follows:

1) Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan, ditangguhkan dan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.

1) Revenue from service is recognized when the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer. Payments received in advance for uncompleted services are deferred and recorded as unearned revenue.

2) Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui berdasarkan estimasi koran dijual. Pendapatan dan hasil penjualan koran konsinyasi diakui pada saat barang konsinyasi terjual.

2) Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized based on the estimated newspapers sold. Revenue from consignment sale of newspapers is recognized when consignment newspapers is sold.

3) Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.

3) Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.

4) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mempertimbangkan tingkat bunga berlaku.

4) Interest income is recognized on a time proportion basis that takes into account the effective yield on the assets.

5) Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

5) Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.

Beban diakui pada saat terjadinya adalah sebagai berikut:

Expenses recognized are as follows:

Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).

Expenses are recognized when incurred or according to the beneficial period (accrual method).

Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 3m).

Program expense is recognized when the movie or program is aired. Film expense or program not yet aired is recorded as inventory (Note 3m).

w. Pengaturan Pembayaran Berbasis Saham w. Share-based Payment Arrangements

Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa yang diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 39.

Equity-settled share-based payments to employees and others providing similar services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date. Details regarding the determination of the fair value of equity-settled share-based transactions are set out in Note 39.

Page 42: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 40 -

Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian dari pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dibebankan secara garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi Grup dari instrumen ekuitas yang pada akhirnya vest, dengan peningkatan yang sesuai ekuitas. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup merevisi estimasi jumlah instrumen ekuitas yang diekspektasi akan vest dan dampaknya, jika ada, diakui dalam laba rugi sehingga biaya kumulatif mencerminkan estimasi yang direvisi, dengan penyesuaian yang terkait dengan cadangan ekuitas-menetap imbalan kerja.

The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Group’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity. At the end of each reporting period, the Group revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest and the impact, if any, is recognised in profit or loss such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.

x. Liabilitas Imbalan Kerja x. Employee Benefits Obligation

Imbalan Pasca-kerja Post-employment Benefits Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada program dana pensiun didasarkan pada iuran pasti tertentu yang ditentukan program.

Payments made to defined contribution plan are charged as an expense as they fall due. Payments made to pension plan are dealt with as payments to defined contribution plans.

Program Imbalan Pasti Defined Benefits Plan Grup, kecuali entitas anak asing, memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.

The Group, except foreign subsidiaries, provides defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this post-employment benefits.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately in retained earning and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:

Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian).

Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements).

Page 43: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 41 -

Beban atau pendapatan bunga neto. Net interest expense or income.

Pengukuran kembali. Remeasurement.

Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.

The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Group’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.

Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.

A liability for a termination benefit is recognized at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognizes any related restructuring costs.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term benefits Grup memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.

The Group also provides long service award for all qualified employees.

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.

The cost of providing other long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The provision for long-term employee benefits recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation.

y. Pajak Penghasilan y. Income Tax Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

The tax currently payable is based on taxable profit to the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar

Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that

Page 44: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 42 -

bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.

taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition of goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Untuk tujuan pengukuran liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar, nilai tercatat properti tersebut dianggap dipulihkan seluruhnya melalui penjualan, kecuali praduga tersebut dibantah. Praduga tersebut dibantah ketika properti investasi dapat disusutkan dan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomi atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Direksi Perusahaan mereviu portofolio properti investasi Grup dan menyimpulkan bahwa tidak ada properti investasi Grup yang dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomik atas investasi properti dari waktu ke waktu, daripada melalui penjualan. Oleh karena itu, direksi telah menentukan bahwa praduga penjualan yang ditetapkan dalam amandemen PSAK 46 tidak dibantah. Akibatnya, Grup tidak mengakui pajak tangguhan atas perubahan nilai wajar properti investasi karena Grup tidak dikenakan pajak penghasilan atas perubahan nilai wajar properti investasi.

For the purposes of measuring deferred tax liabilities and deferred tax assets for investment properties that are measured using the fair value model, the carrying amounts of such properties are presumed to be recovered entirely through sale, unless the presumption is rebutted. The presumption is rebutted when the investment property is depreciable and is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale. The directors of the Company reviewed the Group’s investment property portfolios and concluded that none of the Group’s investment properties are held under a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment properties over time, rather than through sale. Therefore, the directors have determined that the sale presumption set out in the amendments to PSAK 46 is not rebutted. As a result, the Group has not recognized any deferred taxes on changes in fair value of the investment properties as the Group is not subject to any income taxes on the fair value changes of the investment properties.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Page 45: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 43 -

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income tax levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities when there is an intention to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

z. Laba Per Saham z. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

aa. Informasi Segmen aa. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

Page 46: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 44 -

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c) for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan

Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting

Policies Dibawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari pertimbangan yang melibatkan estimasi yang telah dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan yang memiliki dampak yang paling signifikan pada jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:

Below are the critical judgments, apart from those involving estimation that management has made in the process of applying the accounting policies and that have the most significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statement:

Konsolidasian CTPI, Entitas Anak Consolidation of CTPI, Subsidiary CTPI terlibat dalam Perkara Perdata yang melibatkan pemegang saham pengendali CTPI sebelumnya sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 44. Dalam Perkara Perdata ini, Penggugat mendalilkan bahwa PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CTPI pada tanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”). RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut menurut Berkah merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 (berikut Supplemental Agreement tahun 2003), yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC. Pada tanggal 2 Oktober 2013, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menjatuhkan putusan terhadap permohonan kasasi yang diajukan oleh Penggugat dengan amar putusannya antara lain: mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi dan membatalkan Putusan

CTPI is involved in a Civil Case lawsuit involving its former controlling shareholders as discussed in Note 44. In this civil case lawsuit, the Plaintiff asserted that PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) committed an illegal act by conducting CTPI’s Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 18, 2005 (“EGMS March 18, 2005”). According to Berkah, EGMS March 18, 2005 was a realization of the 2002 Investment Agreement (along with the 2003 Supplemental Agreement), which gave the right over the 75% ownership interest in CTPI to Berkah, such ownership interest was acquired and held by MNC in 2006. On October 2, 2013, the Supreme Court of the Republic of Indonesia rendered a decision on the cassation petition filed by the Plaintiff, ruling among other matters: to grant the cassation petition of the Cassation Petitioners and cancel the decision of the Jakarta Superior Court, and to declare null and void all agreements arising from and all consequences of the decisions of CTPI’s

Page 47: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 45 -

Pengadilan Tinggi Jakarta, membatalkan dan menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum atas berikut segala perikatan yang timbul dari segala akibat hukum dari RUPSLB CTPI tanggal 18 Maret 2005, 19 Oktober 2005 dan 23 Desember 2005, menghukum Tergugat I (Berkah) untuk mengembalikan keadaan Turut Tergugat I (CTPI) seperti keadaan semula sebelum RUPSLB CTPI tanggal 18 Maret 2005, 19 Oktober 2005 dan 23 Desember 2005.

EGMS dated March 18, 2005, October 19, 2005 and December 23, 2005; and to sentence Defendant I (Berkah) to restore the original condition of Co-Defendant I (CTPI) as it was before the CTIP’s EGMS dated March 18, 2005, October 19, 2005 and December 23, 2005.

Pada tanggal 29 Oktober 2014 Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menjatuhkan Putusan Peninjauan Kembali dengan amar putusannya menolak permohonan peninjauan kembali yang diajukan Berkah. Selanjutnya pada tanggal 12 Desember 2014, Majelis Arbitrase BANI telah menjatuhkan Putusan dengan amar putusan antara lain menyatakan Berkah berhak atas 75% saham CTPI sampai dengan sebelum Berkah mengalihkan saham tersebut kepada MNC.

On October 29, 2014, the Supreme Court of the Republic of Indonesia rendered a decision to reject the petition for Reconsideration filed by Berkah. Then on December 12, 2014, the BANI Tribunal has handed down a decision by the ruling among other Berkah is entitled to 75% of the CTPI’s shares before Berkah transfers the shares to MNC.

Pada tanggal 29 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan dengan amar putusan yang pada intinya menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Putusan BANI untuk sebagian. Selanjutnya pada tanggal 11 Mei 2015, Berkah telah mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.

On April 29, 2015, the Central Jakarta District Court has rendered a decision which basically declared that partially, BANI’s decision is null and void and has no legal power. On May 11, 2015, Berkah has filed an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

MNC tidak pernah dan tidak dilibatkan sebagai pihak dalam Perkara Perdata ini dan perkara lain yang berhubungan dengan perkara ini sehingga secara hukum putusan atas Perkara Perdata ini tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini. Selanjutnya, pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen MNC belum menerima surat pemberitahuan dari instansi peradilan yang berwenang dan atau CTPI mengenai adanya eksekusi terhadap Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dimaksud di atas.

MNC has not been and is not included as a party in this or any related civil case lawsuit, and therefore by law, an award in such civil case will not be binding against MNC and does not change MNC’s current ownership over CTPI shares. Furthermore, as of the issuance date of the consolidated financial statements, the management of MNC has not received a notification letter from an authorized judicial authority and/or from CTPI about the execution of the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia mentioned above.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian sampai dengan saat pengendalian tersebut hilang. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.

Under the Indonesian Financial Accounting Standards, a subsidiary is consolidated from the date the acquirer obtains control up to the time the control is lost. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Pada tanggal penerapan awal PSAK 65, direksi MNC membuat penilaian atas apakah Grup memiliki pengendalian atau tidak atas CTPI sesuai dengan definisi baru atas pengendalian dan panduan terkait yang diatur dalam PSAK 65. Direksi MNC berpendapat, setelah berkonsultasi dengan konsultan hukum, bahwa Grup memiliki pengendalian atas CTPI berdasarkan hak suara

At the date of initial application of PSAK 65, the directors of MNC made an assessment as to whether or not the Group has control over CTPI in accordance with the new definition of control and the related guidance set out in PSAK 65. The directors of MNC concluded, after consulting with a legal counsel, that the Group has control over CTPI based on the MNC’s voting rights in CTPI

Page 48: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 46 -

MNC di CTPI yang memberikan kemampuan praktis untuk mengarahkan kegiatan yang relevan dari CTPI sepihak. Selanjutnya, tidak terdapat perubahan dalam hal bagaimana CTPI dikelola dan dikendalikan sejak MNC mengakuisisi CTPI. Dengan demikian, berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, CTPI masih dapat dikonsolidasikan pada tanggal 30 Juni 2016.

which gives it the practicle ability to direct the relevant activities of CTPI unilaterally. Further, there has been no change in the manner in which CTPI is being managed and control since CTPI’s acquisition by MNC. As such, based on the Indonesian Financial Accounting Standards, CTPI can still be consolidated as of June 30, 2016.

Ringkasan laporan keuangan CTPI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The summary of CTPI’s financial statements for the years ended June 30, 2016 and December 31, 2015 that included in the consolidated financial statements are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Jumlah aset 2.838.523 2.511.809 Total assets

Jumlah liabilitas 394.496 345.763 Total liabilities

Pendapatan usaha - bersih 746.088 1.366.128 Revenues - net

Laba bersih 248.000 350.662 Net income

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 7 and 8.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 9.

The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 9.

Page 49: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 47 -

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property and Equipment Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’s property and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.

The carrying amounts of property and equipment are disclosed in Note 13.

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Dimana aktual arus kas masa depan kurang dari yang diharapkan, kerugian penurunan nilai material mungkin timbul.

Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. Where the actual future cash flows are less than expected, a material impairment loss may arise.

Nilai tercatat goodwill diungkapkan dalam Catatan 14.

The carrying amount of goodwill is disclosed Note 14.

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of financial instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 6, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 49 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut.

As described in Note 6, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 49 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions.

Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.

The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.

Page 50: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 48 -

Penurunan Nilai Aset Bukan Keuangan Selain Goodwill

Impairment of Non-Financial Asset Other Than Goodwiil

Aset berwujud dan tidak berwujud, selain goodwill, dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Sedangkan untuk goodwill, uji penurunan nilai harus dilakukan minimal setiap tahun, baik ada atau tidak adanya indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Tangible and intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. While for goodwill, impairment testing is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indicators of impairment. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.

Realisasi atas Aset Pajak Tangguhan Realizability of Deferred Tax Assets Jumlah tercatat aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan dikurangi sejauh yang tidak lagi kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset untuk dipulihkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan diungkapkan dalam Catatan 35.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered. The carrying amounts of deferred tax assets are disclosed in Note 35.

Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi.

The determination of employee benefits obligations is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. The effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately in retained earning and will not be reclassified to profit or loss.

Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 38.

The carrying amount of employee benefits obligation is disclosed in Note 38.

Page 51: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 49 -

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Kas 39.185 12.184 Cash on hand

Bank Cash in bank

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi Related party

Bank MNC Internasional 124.505 246.224 Bank MNC Internasional

Pihak ketiga Third parties

Bank Mandiri 31.638 29.925 Bank Mandiri

Bank Central Asia 18.652 31.099 Bank Central Asia

Bank Negara Indonesia 6.662 6.045 Bank Negara Indonesia

Lainnya (di bawah 5%) 40.702 19.524 Others (below 5% each)

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

Pihak berelasi Related party

Bank MNC Internasional 8.695 7.724 Bank MNC Internasional

Pihak ketiga Third parties

Industrial and Commercial Industrial and Commercial

Bank of China 27.759 51.820 Bank of China

Standard Chartered Bank 66.198 97.548 Standard Chartered Bank

Bank Central Asia 2.398 5.670 Bank Central Asia

Lainnya (di bawah 5%) 49.355 31.083 Others (below 5% each)

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi Related party

Bank MNC Internasional 79.500 72.500 Bank MNC Internasional

Pihak ketiga Third parties

Bank Rakyat Indonesia - 7.500 Bank Rakyat Indonesia

Lainnya (di bawah 5%) 2.296 12.182 Others (below 5% each)

Lainnya (di bawah 5%) 282 381 Others (below 5% each)

Jumlah 497.827 631.409 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 6,00% - 9,75% 6,00% - 9,75% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 0,25% 0,25% U.S. Dollar

6. ASET KEUANGAN LAINNYA – LANCAR 6. OTHER FINANCIAL ASSETS – CURRENT

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair value to profit or loss (FVTPL)

Efek diperdagangkan 1.192.701 1.029.905 Equity securities held for trading

Reksadana 512.284 687.242 Mutual funds

Obligasi 84.000 84.000 Bonds

Unit link 21.527 19.572 Unit-Linked

Lainnya 6.144 6.430 Others

Bank yang dibatasi penggunaannya Restricted cash in banks and

dan deposito berjangka 270.228 297.889 time deposits

Jumlah 2.086.884 2.125.038 Total

Page 52: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 50 -

Efek Diperdagangkan Equity Securities Held for Trading

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. MNC Land Tbk 1.096.276 1.006.673 PT. MNC Land Tbk

Lainnya 96.425 23.232 Others

Jumlah 1.192.701 1.029.905 Total

Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.

The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on June 30, 2016 and December 31, 2015.

Reksadana Mutual Funds

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Pihak berelasi - PT. MNC Asset Related parties - PT. MNC Asset

Management (Catatan 41) Management (Note 41)

MNC Dana Kombinasi 440.534 614.967 MNC Dana Kombinasi

MNC Dana Dollar 62.757 65.233 MNC Dana Dollar

MNC Dana Lancar 4.987 3.511 MNC Dana Lancar

MNC Dana Kombinasi Lancar 3.996 3.518 MNC Dana Kombinasi Lancar

MNC Dana Likuid 10 13 MNC Dana Likuid

Jumlah 512.284 687.242 Total

Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana pada tanggal pelaporan. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015, keuntungan belum direalisasi atas reksadana tersebut masing-masing sebesar Rp 28.451 juta dan Rp 32.149 juta diakui dalam laba rugi.

The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of reporting date. As of June 30, 2016 and 2015, unrealized gain on mutual funds amounting to Rp 28,451 million and Rp 32.149 million, respectively, were recognized in the profit or loss.

Obligasi Bonds

MNC membeli Obligasi Berkelanjutan I dengan nilai nominal seluruhnya Rp 84.000 juta yang diterbitkan oleh PT. MNC Kapital Indonesia Tbk, pihak berelasi, seharga 100% dari nilai nominal. Obligasi ini jatuh tempo tanggal 5 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% per tahun dan dibayar setiap 3 bulan.

MNC purchased Sustainable Bonds I with a face value totaling of Rp 84,000 million, which was issued by PT. MNC Kapital Indonesia Tbk, a related party, amounting to 100% of face value. The bonds will be due on July 5, 2018 with fixed interest rate at 12% per annum payable on a quarterly basis.

MNC dapat mencairkan obligasi yang dimilikinya setiap saat melalui pasar sekunder.

MNC can redeem the bonds at any time in the secondary market.

Unit Link Unit-Linked

Grup melakukan investasi pada unit link yang dikelola oleh PT. MNC Life Assurance, pihak berelasi, dengan nilai nominal sebesar Rp 20.000 juta.

The Group invested in unit-linked managed by PT. MNC Life Assurance, a related party, which face value amounted to Rp 20,000 million.

Keuntungan dan kerugian belum direalisasi atas unit link tersebut pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015, masing-masing, sebesar Rp 1.955 juta dan Rp 335 juta.

Unrealized gain and loss on unit-linked investments as of June 30, 2016 and 2015 amounted to Rp 1,955 million and Rp 335 million, respectively.

Page 53: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 51 -

Lainnya Others Perusahaan mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1 juta. Sampai dengan 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan investasi masing-masing sebesar US$ 466.111 (atau setara dengan Rp 6.144 juta) dan US$ 466.111 (atau setara dengan Rp 6.430 juta).

The Company has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1 million. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company has invested US$ 466,111 (or equivalent to Rp 6,144 million) and US$ 466,111 (or equivalent to Rp 6,430 million), respectively.

Bank yang Dibatasi Penggunaannya dan

Deposito Berjangka

Restricted Cash in Banks and Time Deposits

Merupakan saldo bank yang dibatasi penggunaannya dan deposito berjangka jatuh tempo lebih dari tiga bulan dan/atau digunakan sebagai jaminan atas aktivitas berikut:

Represents restricted cash in banks and time deposits with maturities of more than three months and/or used as collaterals for the following activities:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Deposito berjangka 164.346 183.269 Time deposits

Pinjaman sindikasi (Catatan 21) 74.360 71.440 Syndicated loan (Note 21)

Utang bank (Catatan 17) 31.522 30.750 Bank loans (Note 17)

Proyek pengembangan TV digital - 12.430 Project development of digital TV

Jumlah 270.228 297.889 Total

Rincian bank yang dibatasi penggunaannya dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan pinjaman entitas anak adalah sebagai berikut:

Detail of restricted cash in banks and time deposits which were used as collaterals of subsidiaries are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Bank yang dibatasi penggunaannya Restricted cash in banks

Dolar Amerika Serikat US Dollar

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank

(Catatan 21) 34.397 34.815 (Note 21)

Deutsche Bank (Catatan 21) 39.962 36.625 Deutsche Bank (Note 21)

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah Rupiah

Bank Rakyat Indonesia 26.750 26.750 Bank Rakyat Indonesia

Bank CIMB Niaga 4.000 4.000 Bank CIMB Niaga

Bank Mandiri 772 10.307 Bank Mandiri

Bank BJB - 2.124 Bank BJB

Renminbi Renminbi

Shanghai Pudong Development 91.369 - Shanghai Pudong Development

JP Morgan Bank 25.433 27.248 JP Morgan Bank

Industrial and Commercial Bank 16.099 49.189 Industrial and Commercial Bank

China Minsheng Bank 15.884 - China Minsheng Bank

Bank of China 13.502 - Bank of China

China Merchants Bank 2.060 106.831 China Merchants Bank

Jumlah 270.228 297.889 Total

Tingkat bunga deposito berjangka Interest rates on time deposits

per tahun per annum

Rupiah 8,00% - 8,50% 4,50% - 6,50% Rupiah

Renminbi 1,35% - 3,30% 1,55% - 3,10% Renminbi

Page 54: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 52 -

7. PIUTANG USAHA

7. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtors

Pihak Berelasi (Catatan 41) Related parties (Note 41)

Media berbasis iklan dan konten 98.474 115.235 Advertising and content based media

Lainnya 20.323 24.301 Others

Subjumlah 118.797 139.536 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Media berbasis iklan dan konten 2.797.685 2.615.157 Advertising and content based media

Media berbasis pelanggan 498.755 513.446 Subscribers based media

Media berbasis online 41.578 112.150 Online based media

Lainnya 212.557 190.327 Others

Subjumlah 3.550.575 3.431.080 Subtotal

Cadangan kerugian penurunan nilai (68.281) (115.233) Allowance for impairment losses

Jumlah 3.482.294 3.315.847 Total

Bersih 3.601.091 3.455.383 Net

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

Rupiah 3.397.380 3.205.098 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 271.417 365.514 US Dollar

Lainnya 575 4 Others

Jumlah 3.669.372 3.570.616 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (68.281) (115.233) Allowance for impairment losses

Bersih 3.601.091 3.455.383 Net

c. Umur piutang usaha yang tidak c. Aging of trade accounts receivable

diturunkan nilainya not impaired

Belum jatuh tempo 1.559.516 1.324.038 Not yet due

Sudah jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 818.575 768.076 1 - 30 days

31 - 60 hari 385.487 501.318 31 - 60 days

61 - 90 hari 261.793 271.533 61 - 90 days

> 91 hari 575.720 590.418 > 91 days

Bersih 3.601.091 3.455.383 Net

Jangka waktu rata-rata penjualan kredit pada umumnya 30 sampai dengan 90 hari. Penjualan kredit iklan melalui agensi iklan membutuhkan waktu penagihan yang lebih lama dari waktu rata-rata penjualan kredit karena agensi iklan harus menunggu pembayaran iklan dari para pemasang iklan terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran kepada Grup. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha yang telah jatuh tempo.

The average period of credit sales is 30 days till 90 days. The credit sales through advertising agency takes longer time to collect than the average credit period since the agency needs to wait for payment from advertiser before it pays the Group. No interest is charged on trade accounts receivable which are already due.

Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.

Trade receivables disclosed above include amounts that are past due at the end of the reporting period for which the Group has not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable.

Page 55: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 53 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Movement in allowance for impairment losses

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,2016 2015

Saldo awal 115.233 91.555 Beginning balance

Penambahan periode berjalan 15 23.678 Addition during the period

Pemulihan periode berjalan (46.624) - Recovery during the period

Penghapusan periode berjalan (343) - Write off during the period

Saldo akhir 68.281 115.233 Ending balance

Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas karena basis pelanggan besar dan tidak saling berhubungan.

In determining the recoverability of a trade receivable, the Group considers any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited because the customer base is large and unrelated.

Cadangan kerugian penurunan nilai diakui untuk piutang usaha yang menurut pendapat manajemen tidak dapat lagi dipulihkan berdasarkan pengalaman historis dari kondisi keuangan pelanggan.

Allowance for impairment loss was recognized for trade accounts receivable which management believes are no longer recoverable based on historical experience of the financial condition of the customers.

Berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing piutang usaha pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit atas piutang. Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Based on the review of the collectibility of trade accounts receivable at the end of each period, management believes that the allowance for impairment losses for trade accounts receivable from third parties is sufficient because there are no significant changes in credit quality of the receivables. No allowance for impairment loss was provided on trade accounts receivable from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Piutang usaha tertentu milik entitas anak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka panjang (Catatan 17 dan 21).

Certain accounts receivable of subsidiaries were used as collateral for long-term loans (Notes 17 and 21).

8. PIUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA

8. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD

PARTIES

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Media berbasis iklan dan konten 161.982 350.806 Advertising and content based media

Media berbasis pelanggan 35.059 32.890 Subscribers based media

Lainnya 81.217 103.593 Others

Jumlah 278.258 487.289 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (17.459) (30.130) Allowance for impairment losses

Bersih 260.799 457.159 Net

Berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit atas piutang.

Based on the review of the collectibility of other accounts receivable at the end of each period, management believes that the allowance for impairment losses for other accounts receivable is sufficient because there are no significant changes in credit quality of the receivables.

Page 56: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 54 -

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Program Program

Persediaan lokal 2.757.481 2.773.455 Inventory local

Persediaan impor 412.424 979.537 Inventory import

Subjumlah 3.169.905 3.752.992 Subtotal

Dikurangi yang dibebankan Less charges to current period

pada periode berjalan (1.367.630) (2.170.878) expense

Bersih 1.802.275 1.582.114 Net

Non Program Non Program

Antena, dekoder dan aksesoris 298.475 303.525 Antenna, decoder and accessories

Infrastruktur telekomunikasi Telecommunication infrastructure

dan teknologi informasi 3.847 18.786 and information technology

Kertas, tabloid dan kaset 11.677 7.485 Paper, tabloid and cassette

Subjumlah 313.999 329.796 Subtotal

Jumlah 2.116.274 1.911.910 Total

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, persediaan non program (antena, dekoder dan aksesoris) diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13). Manajemen berpendapat bahwa persediaan tersebut telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, non program inventories (antenna, decoder and accessories), were insured along with property and equipment (Note 13). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.

Persediaan program tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, Grup dapat meminta kembali salinan film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.

Inventories for programs were not insured against risk of loss from fire of theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the Group can request a new copy of the film from distributor, as long as the film is not yet aired and has not yet expired.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai persediaan.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, there was no indication of impairment in value of inventories.

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Uang muka program 583.629 460.654 Program advances

Biaya dibayar dimuka 124.053 278.169 Prepaid expense

Uang muka lainnya 420.318 419.461 Other advances

Jumlah 1.128.000 1.158.284 Total

Uang muka program Program Advances

Uang muka program merupakan pembayaran dimuka atas pembelian program lokal dan asing dan pembuatan program produksi sendiri dari pihak ketiga.

Program advances represent advance payment for purchases of local and foreign programs and in-house production program to third parties.

Page 57: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 55 -

11. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

11. PREPAID TAXES

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Perusahaan The Company

Pajak pertambahan nilai - bersih 989 704 Value added tax - net

Entitas anak Subsidiaries

Pajak penghasilan badan Corporate income tax

Tahun 2015 100.108 88.786 Year 2015

Tahun 2014 15.344 16.374 Year 2014

Pajak pertambahan nilai - bersih 34.680 25.108 Value added tax - net

Lainnya 31.984 29.857 Others

Jumlah 183.105 160.829 Total

12. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR

12. OTHER FINANCIAL ASSETS – NON-CURRENT

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Tersedia untuk dijual (AFS) Available for sale (AFS)

Obligasi wajib tukar 1.627.316 1.627.316 Mandatory exchangeable bonds

Obligasi tukar 636.318 1.231.764 Exchangeable bonds

Obligasi konversi 695.680 531.680 Convertible bonds

Investasi saham 154.965 154.965 Investment in stocks - at cost

Bank yang dibatasi penggunaannya 17.822 17.372 Restricted cash in bank

Jumlah 3.132.101 3.563.097 Total

Obligasi Wajib Tukar Mandatory Exchangeable Bonds

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. Datakom Asia 801.286 801.286 PT. Datakom Asia

PT. Karya Prima Investama 518.720 518.720 PT. Karya Prima Investama

PT. Nusantara Vision 125.000 125.000 PT. Nusantara Vision

PT. Bright Star Perkasa 82.400 82.400 PT. Bright Star Perkasa

East Ocean Asset Co Ltd 80.000 80.000 East Ocean Asset Co Ltd

PT. Kencana Mulia Utama 19.411 19.411 PT. Kencana Mulia Utama

PT. Citra Fakta Sejahtera 499 499 PT. Citra Fakta Sejahtera

Jumlah 1.627.316 1.627.316 Total

PT. Datakom Asia PT. Datakom Asia Pada tanggal 23 Nopember 2006, PT Datakom Asia (“DKA”), pemegang saham mayoritas dari PT Media Citra Indostar (“MCI”) mengeluarkan Obligasi Wajib Tukar (Mandatory Exchangeable Bond atau “MEB”) kepada MNCSV dengan jumlah pokok sebesar Rp 561.000 juta tanpa premium. MEB ini wajib dipertukarkan dengan 93.333 lembar saham MCI.

On November 23, 2006, PT Datakom Asia (“DKA”), the majority shareholder in PT Media Citra Indostar (“MCI”) issued a zero-coupon Mandatory Exchangeable Bond (“MEB”) to MNCSV at a principal amount of Rp 561,000 million with no premium. The MEB is mandatory exchangeable for 93,333 ordinary shares of MCI.

Page 58: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 56 -

Pada tanggal 18 Desember 2008, MNCSV membeli tambahan MEB dari PT MNC Asset Management (“MNCAM”) sebesar Rp 160.286 juta, yang ditukar dengan aset keuangan lainnya milik MNCSV di MNCAM. MEB ini dikeluarkan oleh DKA pada tanggal 23 September 2008 dan wajib dipertukarkan dengan 26.667 lembar saham MCI.

On December 18, 2008, MNCSV purchased another MEB from PT MNC Asset Management (“MNCAM”) amounting to Rp 160,286 million, in exchange for MNCSV’s other financial assets in MNCAM. The MEB was issued by DKA on September 23, 2008, and is mandatory exchangeable for 26,667 ordinary shares of MCI.

Jangka waktu penukaran telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan amandemen atas MEB tanggal 2 Mei 2014 yang mengubah jangka waktu penukaran hingga 1 Juni 2017.

Maturity date has been amended several times, most recently by amendment of MEB dated May 2, 2014 to change maturity date of the MEB until June 1, 2017.

Pada tanggal 1 Desember 2015, MNCSV membeli tambahan MEB senilai Rp 80.000 juta dari Reliance Holding Inc. yang wajib ditukarkan dengan 13.333 lembar saham MCI milik DKA dengan jangka waktu penukaran pada akhir tahun ketujuh sejak perjanjian ini dibuat.

On December 1, 2015, the MNCSV purchased another MEB amounting to Rp 80,000 million from Reliance Holding Inc. which is mandatory exchangeable for 13,333 ordinary shares of MCI previously owned by DKA with maturity date of the exchange on the end of the seventh year the agreement was made.

PT. Karya Prima Investama (KPI) PT. Karya Prima Investama (KPI)

Pada tahun 2014, SVN dan Infokom membeli MEB seluruhnya senilai Rp 134.001 juta yang diterbitkan oleh KPI. Pada tahun 2015, SVN dan Infokom telah menjual sebagian MEB tersebut kepada MNC sebesar Rp 126.720 juta dan sisanya telah dicairkan sebesar Rp 7.281 juta.

In 2014, SVN and Infokom purchased MEB issued by KPI with total amount of Rp 134,001 million. In 2015, SVN and Infokom have sold part of the MEB to MNC amounting to Rp 126,720 million and the remaining has been redeemed amounting to Rp 7,281 million.

STN, entitas anak yang diakuisisi di 2015, telah memiliki MEB yang diterbitkan oleh KPI sebesar Rp 392.000 juta.

STN, the newly acquired subsidiary in 2015, has owned MEB issued by KPI which amounting to Rp 392,000 million.

MEB tersebut dapat dikonversi menjadi saham pada tahun kelima sejak perjanjian dibuat dengan sejumlah saham perusahaan televisi lokal di akhir masa perjanjian sebagai berikut:

The MEB can be converted into shares at the fifth anniversary of the agreement into the following shares of local television companies at the end of the agreement term as follows:

Lembar Saham Lembar Saham Tanggal

Ditukar/ Ditukar/ Jatuh Tempo/

Convertible Jumlah/ Convertible Jumlah/ Maturity

Shares Amount Shares Amount Date

PT. Visi Citra Mulia 12.500 212.000 12.500 212.000 16-Jan-17

PT. Sun Televisi Makasar 700 18.000 700 18.000 16-Jan-17

PT. Semesta Kalimantan Televisi 200 10.000 200 10.000 16-Jan-17

PT. Semesta Sulawesi Televisi 690 10.000 690 10.000 16-Jan-17

PT. Semesta Mutiara Televisi 500 8.000 500 8.000 16-Jan-17

PT. Semesta Esa Televisi 612 18.000 612 18.000 23-Apr-17

PT. Semesta Indah Televisi 1.050 10.000 1.050 10.000 23-Apr-17

PT. Semesta Nusa Jakarta 750 8.000 750 8.000 23-Apr-17

PT. Semesta Televisi Jakarta 900 5.000 900 5.000 23-Apr-17

PT. Semesta Alam Televisi 850 5.000 850 5.000 23-Apr-17

PT. Semesta Matahari Televisi 800 5.000 800 5.000 22-Jul-17

PT. Semesta Bumi Televisi 950 17.500 950 17.500 08-Aug-17

PT. Semesta Pesona Televisi 900 10.000 900 10.000 08-Aug-17

PT. Semesta Sumatera Televisi 820 15.000 820 15.000 19-Mar-18

PT. Semesta Aceh Televisi 490 18.000 490 18.000 22-Jul-19

PT. Manado Semesta Televisi 350 12.500 350 12.500 22-Jul-19

PT. Semesta Permata Televisi 850 10.000 850 10.000 22-Jul-19

PT. Indonesia Music Televisi 450 48.950 450 48.950 23-Dec-19

PT. Bali Music Channel 6.655 41.770 6.655 41.770 23-Dec-19

PT. Semesta Sumatera Televisi 50 21.000 50 21.000 23-Dec-19

PT. Lampung Mega Televisi 2.317 15.000 2.317 15.000 23-Dec-19

Jumlah/ Total 518.720 518.720

30 Juni/June 30 , 2016 31 Desember/December 31 ,2015

Page 59: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 57 -

PT. Nusantara Vision (NV) PT. Nusantara Vision (NV) Pada tahun 2009, SVN membeli MEB yang dapat ditukarkan dengan saham NV dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik NV dan 25.000 lembar saham lama milik NV. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 7 September 2015, dimana MEB tersebut dapat dikonversi menjadi saham NV pada tahun kesembilan sejak perjanjian ini dibuat.

In 2009, SVN purchased MEB of NV amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of NV and 25,000 old shares of NV. This agreement has been extended several times, most recently on September 7, 2015, wherein MEB can be converted into NV’s shares at the ninth anniversary of the agreement.

PT. Bright Star Perkasa (BSP) PT. Bright Star Perkasa (BSP) Pada bulan April 2015, Perusahaan membeli MEB senilai Rp 82.400 juta dari BSP yang dapat ditukarkan dengan 6.405 lembar saham MNC Tencent dengan jangka waktu penukaran pada akhir tahun kelima sejak perjanjian ini dibuat.

In April 2015, the Company purchased MEB amounting to Rp 82,400 million from BSP which are exchangeable into 6,405 MNC Tencent’s shares with the exchange period at the fitfth anniversary of the agreement.

East Ocean Asset Co Ltd East Ocean Asset Co Ltd Pada tanggal 12 Juni 2015, Infokom membeli MEB dari East Ocean Asset Co Ltd yang dapat ditukarkan dengan 990 lembar saham sejumlah Rp 80.000 juta atas PT Phinisi Citra Vision (PCV), dengan jangka waktu penukaran pada akhir tahun kelima sejak perjanjian dibuat.

On June 12, 2015, Infokom purchased MEB from East Ocean Asset Co Ltd which can be exchanged for 990 shares amounting to Rp 80,000 million of PT Phinisi Citra Vision (PCV), with the exchange period at the fifth anniversary of the agreement.

PT. Kencana Mulia Utama (KMU) PT. Kencana Mulia Utama (KMU) MNI mempunyai MEB sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik KMU (pihak ketiga) di akhir masa perjanjian. Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali, terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 27 Nopember 2016.

MNI has MEB amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by KMU (a third party) at the end of agreement term. The agreement has been amended several times, most recently will be due on November 27, 2016.

PT. Citra Fakta Sejahtera (CFS) PT. Citra Fakta Sejahtera (CFS) Pada tanggal 7 Oktober 2013, Perusahaan membeli MEB senilai Rp 499 juta yang diterbitkan oleh PT. Citra Fakta Sejahtera (CFS - pihak ketiga) yang dapat ditukar dengan 499 saham PT. MNC Kabel Mediacom (MKM) milik CFS di akhir masa perjanjian. MEB tersebut jatuh tempo tanggal 7 Oktober 2016.

On October 7, 2013, the Company purchased MEB of Rp 499 million issued by PT. Citra Fakta Sejahtera (CFS - a third party), which are exchangeable into 499 ordinary shares of PT. MNC Kabel Mediacom (MKM) which are owned by CFS at the end of agreement term. MEB are due on October 7, 2016.

Obligasi Tukar

Exchangeable Bonds

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. Djaja Abadi Konstruksi 636.318 636.318 PT. Djaja Abadi Konstruksi

Herst Investment Limited - 455.446 Herst Investment Limited

Marco Prince Group - 140.000 Marco Prince Group

Jumlah 636.318 1.231.764 Total

Page 60: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 58 -

PT. Djaja Abadi Konstruksi PT. Djaja Abadi Konstruksi

Pada tahun 2013, Perusahaan membeli Obligasi Tukar (EB) dari PT. Djaja Abadi Konstruksi sebesar Rp 636.318 juta yang dapat ditukarkan dengan 273.685.100 lembar saham MNCSV dengan jangka waktu penukaran sampai dengan 3 Juni 2014. Perjanjian ini mengalami perubahan pada tanggal 2 Juni 2014, dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham MNCSV pada tahun keenam sejak perjanjian ini dibuat.

In 2013, the Company purchased Exchangeable Bonds (EB) from PT. Djaja Abadi Konstruksi amounting to Rp 636,318 million, which are exchangeable into 273,685,100 share of MNCSV, with the exchange period until June 3, 2014. This agreement has been extended on June 2, 2014, wherein the bonds can be converted into MNCSV’s shares at the sixth anniversary of the agreement.

Herst Investments Limited Herst Investments Limited

Pada tahun 2014, Perusahaan membeli EB dari Herst Investments Limited sebesar Rp 455.446 juta yang dapat ditukarkan dengan 198.020.000 lembar saham MNCSV dengan jangka waktu penukaran sampai dengan 16 Juni 2017.

In 2014, the Company purchased EB from Herst Investments Limited amounting to Rp 455,446 million, which are exchangeable into 198,020,000 share of MNCSV, with the exchange period until June 16, 2017.

Pada tanggal 7 Juni 2016, Perusahaan menukarkan EB dengan 198.020.000 lembar saham MNCSV. Penukaran ini menyebabkan kepemilikan atas MNCSV bertambah baik secara langsung dan tidak langsung.

On June 7, 2016, the Company was exchanged EB into 198,020,000 share of MNCSV. This exchangeable increased the ownership in MNCSV directly and indirectly.

Marco Prince Group Marco Prince Group

Pada tahun 2014, Perusahaan membeli EB dari Marco Prince Group sebesar Rp 140.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 61.054.986 lembar saham MNCSV dengan jangka waktu penukaran sampai dengan 5 Mei 2017.

In 2014, the Company purchased EB of Marco Prince Group amounting to Rp 140,000 million, which are exchangeable into 61,054,986 share of MNCSV, with the exchange period until May 5, 2017.

Pada tanggal 7 Juni 2016, Perusahaan menukarkan EB dengan 61.054.986 lembar saham MNCSV. Penukaran ini menyebabkan kepemilikan atas MNCSV bertambah baik secara langsung dan tidak langsung.

On June 7, 2016, the Company was exchanged EB into 61,054,986 share of MNCSV. This exchangeable increased the ownership in MNCSV directly and indirectly.

Obligasi Konversi

Convertible Bonds

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. MNC Kabel Mediacom 481.280 317.280 PT. MNC Kabel Mediacom

PT. Media Nusantara Press 146.000 146.000 PT. Media Nusantara Press

PT. Nusantara Vision 68.400 68.400 PT. Nusantara Vision

Jumlah 695.680 531.680 Total

PT. MNC Kabel Mediacom (MKM) PT. MNC Kabel Mediacom (MKM)

Pada tanggal 25 Oktober 2013, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh MKM sebesar Rp 16.000 juta dan dapat dikonversikan dengan 16.000 lembar saham MKM, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.

On October 25, 2013, the Company purchased convertible bonds issued by MKM amounting to Rp 16,000 million, which are convertible into 16,000 shares of MKM, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued.

Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh MKM sebesar Rp 52.000 juta dan dapat dikonversikan dengan 52.000 lembar saham MKM, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.

On December 24, 2013, the Company purchased convertible bonds issued by MKM amounting to Rp 52,000 million, which are convertible into 52,000 shares of MKM, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued.

Page 61: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 59 -

Pada tahun 2014, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh MKM sebesar Rp 152.344 juta dan dapat dikonversikan dengan 152.344 lembar saham MKM, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.

In 2014, the Company purchased convertible bonds issued by MKM amounting to Rp 152,344 million, which are convertible into 152,344 shares of MKM, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued.

Pada tahun 2015, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh MKM sebesar Rp 96.936 juta dan dapat dikonversikan dengan 96.936 lembar saham MKM, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.

In 2015, the Company purchased convertible bonds issued by MKM amounting to Rp 96,936 million, which are convertible into 86,936 shares of MKM, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued.

Pada tahun 2016, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh MKM sebesar Rp 164.000 juta dan dapat dikonversikan dengan 164.000 lembar saham MKM, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan.

In 2016, the Company purchased convertible bonds issued by MKM amounting to Rp 164,000 million, which are convertible into 164,000 shares of MKM, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued.

PT. Media Nusantara Press (MNP) PT. Media Nusantara Press (MNP) Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh MNP. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi kepada MNC. Perjanjian tersebut telah diperbaharui dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 April 2017. Obligasi ini dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada akhir masa perjanjian.

On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds amounting to Rp 49,000 million which was issued by MNP. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC. The agreement was amended and will be due on April 6, 2017. These bonds are convertible into 49,000 shares of MNP at the end of agreement term.

Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh MNP. Obligasi tersebut dapat ditukarkan dengan 66.000 saham MNP di akhir masa perjanjian. Perjanjian tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir tanggal 3 Desember 2012, dimana jangka waktu penukaran menjadi tanggal 14 Desember 2016 dan dapat diperpanjang.

On December 14, 2009, MNC p1urchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by MNP. The convertible bonds can be converted into 66,000 shares of MNP at the end of agreement. The agreement has been amended several times, most recently on December 3, 2012, wherein the conversion was moved to December 14, 2016 and may be further extended.

Pada tahun 2015, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 31.000 juta yang diterbitkan oleh MNP. Obligasi tersebut dapat ditukarkan dengan 31.000 saham MNP di akhir masa perjanjian, dimana jatuh tempo tanggal 14 September 2020 dan dapat diperpanjang.

In 2015, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 31,000 million issued by MNP. The bonds can be converted into 31,000 shares of MNP at the end of agreement, wherein will be due on September 14, 2020 and may be further extended.

PT. Nusantara Vision (NV) PT. Nusantara Vision (NV) Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh NV sebesar Rp 68.400 juta dan dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV, jatuh tempo 3 tahun setelah obligasi konversi diterbitkan. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tanggal 29 Juni 2015 dimana obligasi tersebut dapat dikonversi menjadi saham NV pada tahun kesembilan sejak perjanjian ini dibuat.

On December 21, 2009, the Company purchased convertible bonds issued by NV amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV, due in 3 years from the time convertible bonds have been issued. This agreement has been extended several times, most recently on June 29, 2015, wherein the bonds can be converted into NV’s shares at the ninth anniversary of the agreement.

PT. Sun Televisi Network (STN) PT. Sun Televisi Network (STN) Perusahaan membeli obligasi STN dengan perincian sebagai berikut:

The Company purchased convertible bonds with detail as follows:

Page 62: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 60 -

Tanggal perjanjian/ Lembar saham STN/ Jumlah/ Tanggal jatuh tempo/

Agreement date Shares of STN Amount Maturity date

3 Nopember/November 3, 2009 175,000 300,000 20 Pebruari/February 20, 2015

12 Juli/July 12, 2014 106,000 106,000 12 Juli/July 12, 2019

30 September/September 30, 2014 180,000 180,000 30 September/September 30, 2019

24 Oktober/October 24, 2014 21,000 21,000 24 Oktober/October 24, 2019

Saldo per 31 Desember 2014/

Balance as of December 31, 2014 482,000 607,000

28 April/April 28, 2015 143,000 143,000 28 April/April 28, 2019

Saldo per 30 April 2015/Balance as of April 30, 2015 625,000 750,000

Pada bulan April 2015, seluruh obligasi sebesar Rp 750.000 juta telah dikonversi menjadi saham STN (Catatan 40).

In April 2015, all of the bonds amounted to Rp 750,000 million have been converted into STN’s shares (Note 40).

Investasi Saham

Investment in Stock

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. MNC Tencent 129.071 129.071 PT. MNC Tencent

Perusahaan Televisi Daerah 25.704 25.704 Local Television Company

PT. MNC Aladin Indonesia 190 190 PT. MNC Aladin Indonesia

Jumlah 154.965 154.965 Total

PT. MNC Tencent PT. MNC Tencent Pada tahun 2014, merupakan kepemilikan saham oleh Perusahaan pada PT MNC Tencent yang bergerak dalam bidang web hosting dan portal dengan kepemilikan saham sebesar 19,80%.

In 2014, represent the Company’s equity ownership in PT MNC Tencent which is engaged in web hosting and portal with equity ownership of 19.80% shares.

Pada tahun 2015, MNC Tencent melakukan penambahan modal saham baru dan Perusahaan melakukan pembelian seluruh bagiannya sebesar Rp 17.664 juta sehingga kepemilikan saham menjadi sebesar 19,87%.

In 2015, MNC Tencent increased additional capital stock through new issuance. The Company make purchase all of its portion in the issuance of these shares amounting to Rp 17,664 million with equity ownership becoming to 19.87% shares.

Perusahaan Televisi Daerah Local Television Company Merupakan kepemilikan saham oleh STN pada perusahaan televisi daerah sebesar Rp 25.704 juta.

Represent STN’s ownership share in local television companies amounting to Rp 25,704 million.

PT. MNC Aladin Indonesia PT. MNC Aladin Indonesia

Merupakan kepemilikan saham oleh Perusahaan pada PT MNC Aladin Indonesia sebesar Rp 190 juta dengan kepemilikan saham sebesar 19%.

Represent the Company’s share in ownership of PT MNC Aladin Indonesia amounting to Rp 190 million with equity ownership of 19% shares.

PT. Sun Televisi Network PT. Sun Televisi Network Pada tahun 2014, merupakan 18,9% penyertaan saham pada PT. Sun Televisi Network sebesar Rp 315.000 juta. Pada bulan April 2015, STN telah dikonsolidasikan dalam laporan keuangan konsolidasian (Catatan 40).

In 2014, represents 18.9% investment in PT. Sun Televisi Network amounting to Rp 315,000 million. In April 2015, STN has been consolidated in consolidated financial statements (Note 40).

Page 63: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 61 -

13. ASET TETAP 13. PROPERTY AND EQUIPMENT

1 Januari/ 30 Juni/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ June 30,

2016 Additions Deductions Reclassifications 2016

Biaya perolehan Acquisition costs

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 311.164 - - - 311.164 Land

Bangunan 1.318.552 25.551 - 42.023 1.386.126 Buildings

Peralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation and

komunikasi 687.560 50.282 1.981 29 735.890 communication

Kendaraan bermotor 173.429 15.362 14.608 - 174.183 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 7.757.897 464.227 162 1.101 8.223.063 Broadcast equipment

Subjumlah 10.248.602 555.422 16.751 43.153 10.830.426 Subtotal

Property and equipment

Aset tetap kerjasama 32.380 - - - 32.380 under joint operations

Aset sewa pembiayaan Leased assets

Kendaraan bermotor 63.528 5.016 3.484 - 65.060 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 42.542 - - - 42.542 Broadcast equipment

Aset dalam penyelesaian 2.412.373 446.231 6.185 (43.153) 2.809.266 Construction in progress

Jumlah biaya perolehan 12.799.425 1.006.669 26.420 - 13.779.674 Total acquisition costs

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

dan penurunan nilai and impairment

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan 489.585 76.217 13 - 565.789 Buildings

Peralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation and

komunikasi 529.283 38.881 1.272 - 566.892 communication

Kendaraan bermotor 121.638 11.103 10.988 - 121.753 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 3.657.914 508.568 523 - 4.165.959 Broadcast equipment

Subjumlah 4.798.420 634.769 12.796 - 5.420.393 Subtotal

Property and equipment

Aset tetap kerjasama 26.405 334 - - 26.739 under joint operations

Aset sewa pembiayaan Leased assets

Kendaraan bermotor 24.009 2.834 - - 26.843 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 1.459 3.358 2.396 - 2.421 Broadcast equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 4.850.293 641.295 15.192 - 5.476.396 Total accumulated depreciation

Jumlah tercatat 7.949.132 8.303.278 Net book value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2015 Additions Deductions Reclassifications 2015

Biaya perolehan Acquisition costs

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 296,700 14,464 - - 311,164 Land

Bangunan 409,822 372,681 9,624 545,673 1,318,552 Buildings

Peralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation and

komunikasi 656,953 48,346 17,739 - 687,560 communication

Kendaraan bermotor 159,140 30,987 21,995 5,297 173,429 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 8,387,648 1,220,757 1,851,196 688 7,757,897 Broadcast equipment

Subjumlah 9,910,263 1,687,235 1,900,554 551,658 10,248,602 Subtotal

Property and equipment

Aset tetap kerjasama 25,411 6,969 - - 32,380 under joint operations

Aset sewa pembiayaan Leased assets

Kendaraan bermotor 39,342 32,456 2,973 (5,297) 63,528 Motor vehicles

Peralatan penyiaran - 42,542 - - 42,542 Broadcast equipment

Aset dalam penyelesaian 1,713,201 1,245,533 - (546,361) 2,412,373 Construction in progress

Jumlah biaya perolehan 11,688,217 3,014,735 1,903,527 - 12,799,425 Total acquisition costs

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

dan penurunan nilai and impairment

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan 215,219 280,775 6,409 - 489,585 Buildings

Peralatan kantor, Office equipment,

instalasi dan installation and

komunikasi 518,761 20,969 10,447 - 529,283 communication

Kendaraan bermotor 109,649 25,205 18,404 5,188 121,638 Motor vehicles

Peralatan penyiaran 4,499,674 941,428 1,783,188 - 3,657,914 Broadcast equipment

Subjumlah 5,343,303 1,268,377 1,818,448 5,188 4,798,420 Subtotal

Property and equipment

Aset tetap kerjasama 23,941 2,464 - - 26,405 under joint operations

Aset sewa pembiayaan Leased assets

Kendaraan bermotor 21,817 8,376 996 (5,188) 24,009 Motor vehicles

Peralatan penyiaran - 1,459 - - 1,459 Broadcast equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 5,389,061 1,280,676 1,819,444 - 4,850,293 Total accumulated depreciation

Jumlah tercatat 6,299,156 7,949,132 Net book value

Page 64: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 62 -

Dalam penambahan aset tetap termasuk : Additions to property and equipment included :

Selisih kurs penjabaran aset tetap (setelah dikurangi depresiasinya) milik entitas anak asing.

Translation adjustment of property and equipment (net of related accumulated depreciation).

Aset tetap entitas anak yang diakuisisi di 2015 (Catatan 40) yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 328.714 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 65.036 juta.

Property and equipment of acquired acquisition cost of Rp 328,714 million and accumulated subsidiaries in 2015 (Note 40) consisting of depreciation of Rp 65,036 million.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 14.933 juta dan Rp 25.521 juta pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 dengan tingkat bunga kapitalisasi rata-rata sebesar 11,5%.

Borrowing cost capitalized to construction in progress amounted to Rp 14,933 million and Rp 25,521 million as of June 30, 2016 and December 31, 2015, respectively with the average capitalization rate at 11.5%.

Beban penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 206 dan 2015, masing-masing sebesar Rp 565.353 juta dan Rp 564.403 juta.

Depreciation expense for six months period ended June 30, 2016 and 2015 amounted to Rp 565,353 million and Rp 564,403 million, respectively.

Jumlah tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh Grup pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 2.098.118 juta dan Rp 1.758.366 juta.

Carrying amount of property and equipment which were fully depreciated but still used by the Group as of June 30, 2016 and December 31, 2015, amounted to Rp 2,098,118 million and Rp 1,758,366 million, respectively.

Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Sale of property and equipment are as follows:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Proceeds from sale of property

Hasil penjualan aset tetap 5.677 1.408 and equipment

Nilai tercatat 3.123 1.107 Net Book Value

Keuntungan penjualan aset tetap 2.554 301 Gain on sale of property and equipment

Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama dengan penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi (Catatan 43). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerja sama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 43b).

Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities which were shared together (Note 43). RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR each assumed 1/3 of the cost of relay stations which were shared together (Note 43b).

Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan gedung di Jakarta, pembangunan stasiun transmisi berikut instalasinya dan renovasi gedung yang diperkirakan seluruhnya selesai tahun 2016.

Construction in progress represents construction of building in Jakarta, installation of transmission station and building renovation which are estimated to be entirely completed in 2016.

Page 65: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 63 -

Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2017 dan 2045. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Group owns several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2017 to 2045. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap termasuk aset tetap kerjasama, kecuali tanah, bangunan dan prasarana serta persediaan non program (antena, dekoder dan aksesoris) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi yang merupakan pihak ketiga, kecuali PT. MNC Asuransi Indonesia, pihak berelasi.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, property and equipment including property and equipment under joint operating, except land, building and improvements and non program inventories (antenna, decoder and accessories) were insured against fire, theft and other possible risks to various insurance companies which are third parties, except to PT. MNC Asuransi Indonesia, a related party.

Tabel berikut ini berisi informasi mengenai jumlah aset tercatat yang diasuransikan dan nilai pertanggungan:

The following table details the information in regards to total assets insured and sum insured:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Jumlah tercatat aset yang

diasuransikan Carrying amount of insured assets

Properti investasi 22.777Rp 10.008Rp Investment properties

Persediaan (Catatan 9) 294.830Rp 310.659Rp Inventories (Note 9)

Aset tetap 3.030.693Rp 3.449.250Rp Property and equipment

Jumlah pertanggungan asuransi Total sum insured

Rupiah (dalam jutaan) 2.299.968Rp 2.793.436Rp Rupiah (in million)

Dolar Amerika Serikat 133.761.406US$ 133.686.102US$ US Dollar

Euro 138.000EUR 138.000EUR Euro

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 mendekati nilai tercatatnya, kecuali satelit milik MNCSV yang termasuk dalam peralatan penyiaran pada tanggal 31 Desember 2015 memiliki nilai wajar sebesar Rp 1.205.053 juta dan nilai tercatat sebesar Rp 639.037 juta.

Based on the Group management’s assessment, the fair value of property and equipment as of December 31, 2015 approximates its net book value, except for satellite owned by MNCSV included in broadcasting equipment as of December 31, 2015 has fair value of Rp 1,205,053 million and net book value of Rp 639,037 million.

Beberapa aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utang bank, pinjaman jangka panjang (Catatan 17 dan 21) dan liabilitas sewa pembiayaan.

Several property and equipment are used as collateral for bank loans, long-term loans (Notes 17 and 21) and finance lease obligations.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, there was no indication of impairment in value of property and equipment.

Page 66: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 64 -

14. GOODWILL 14. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih entitas anak.

This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries acquired.

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Perusahaan The Company

MNCSV 2.171.705 2.171.705 MNCSV

GMI dan entitas anak 345.245 374.445 GMI and its subsidiaries

MNC 41.395 41.395 MNC

Subjumlah 2.558.345 2.587.545 Subtotal

Entitas anak Subsidiaries

CTPI 188.106 188.106 CTPI

STN (Catatan 40) 167.378 167.378 STN (Note 40)

MNCN dan entitas anak 52.162 52.162 MNCN and its subsidiaries

Subjumlah 407.646 407.646 Subtotal

Jumlah tercatat 2.965.991 2.995.191 Net carrying amount

Nilai tercatat goodwill merupakan: Carrying value of goodwill is consist of:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Saldo awal 2.995.191 2.851.507 Beginning balance

Akuisisi entitas anak (Catatan 40) - 167.378 Acquisition of subsidiary (Note 40)

Selisih kurs penjabaran dan lainnya (29.200) (23.694) Translation adjustment and others

Saldo akhir 2.965.991 2.995.191 Ending balance

Dalam melakukan pengujian penurunan nilai goodwill, nilai terpulihkan tersebut dinilai dengan mengacu pada nilai pakai unit kas yang dihasilkan. Goodwill tersebut dicatat setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai.

In performing goodwill impairment testing, the recoverable amount was assessed by reference to the cash-generating unit’s value in use. The goodwill is recorded net of accumulated impairment.

15. ASET TIDAK BERWUJUD - BERSIH 15. INTANGIBLE ASSETS - NET

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Biaya perolehan Acquisition Cost

Biaya perolehan pelanggan (SAC) 1.130.672 1.053.383 Subscriber acquisition cost (SAC)

Biaya perolehan chanel 420.500 420.500 Channel acquisition cost

Izin penyelenggaraan penyiaran 51.300 51.300 Broadcast activities license

Lainnya 143.547 143.547 Others

Jumlah 1.746.019 1.668.730 Total

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization

Biaya perolehan pelanggan 689.205 597.110 Subscriber acquisition cost

Biaya perolehan chanel 36.794 26.281 Channel acquisition cost

Izin penyelenggaraan penyiaran 7.481 4.358 Broadcast activities license

Lainnya 72.111 64.078 Others

Jumlah 805.591 691.827 Total

Jumlah tercatat 940.428 976.903 Net carrying amount

Page 67: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 65 -

Beban amortisasi untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 113.764 juta dan Rp 96.460 juta dicatat pada beban umum dan administrasi.

Amortization expense for six months period ended June 30, 2016 and 2015 amounted to Rp 113,764 million and Rp 96,460 million, respectively recorded in General and administrative expense.

Dalam mutasi aset tidak berwujud, termasuk selisih kurs penjabaran aset tidak berwujud (setelah dikurangi akumulasi amortisasinya) milik entitas anak asing.

Movement to intangible assets included translation adjustment of intangible assets (net of accumulated amortization) from foreign subsidiaries.

Biaya Perolehan Pelanggan Subscriber Acquisition Cost

Penambahan biaya perolehan pelanggan termasuk jumlah yang dibayarkan oleh MNCSV kepada NV atas pengalihan semua pelanggan baru yang diperoleh NV kepada MNCSV setiap bulannya.

Addition on SAC includes the amount paid by MNCSV to NV for the transfer of new subscribers that were subsequently acquired by NV to MNCSV on a monthly basis.

NV setuju untuk memberikan jasa penjualan dan pemasaran kepada MNCSV secara eksklusif. Perjanjian ini akan dimulai pada tanggal 1 Mei 2011 dan secara otomatis akan diperpanjang dari tahun ke tahun dengan kesepakatan dari kedua belah pihak (setiap tahun "Tahun Layanan"), kecuali salah satu pihak memberikan pemberitahuan tertulis untuk tidak memperpanjang perjanjian kepada pihak lainnya.

NV agrees to provide sales and marketing services to MNCSV on an exclusive basis. This Agreement shall commence on May 1, 2011 and shall be automatically extended in full force and effect from year to year (each year a “Service Year”), unless one of the parties gives written notice of non-extension to the other party.

Untuk setiap pelanggan baru yang berhasil diperoleh oleh NV, MNCSV setuju untuk membayar Rp 200.000 sampai dengan Rp 400.000, belum termasuk PPN, kepada NV.

For each new subscriber successfully acquired by NV, MNCSV agrees to pay Rp 200,000 up to Rp 400,000, excluding VAT, to NV.

Biaya Perolehan Chanel Channel Acquisition Cost

Biaya perolehan channel merupakan biaya perolehan beberapa channel seperti: Sport, Soccer, Comedy, Drama, Infotainment, Fashion, Kids, Home and Living, Muslim, Entertainment, News dan Music Channel yang dibeli seharga US$ 35 juta untuk seluruh channel.

Channel acquisition cost represents cost of channels, such as: Sport, Soccer, Comedy, Drama, Infotainment, Fashion, Kids, Home and Living, Muslim, Entertainment, News and Music Channel which was bought with total price of US$ 35 million.

Izin Penyelenggaraan Penyiaran Broadcast Activities License

Izin penyelenggaraan penyiaran yang timbul dari akuisisi entitas anak merupakan izin atas penyelenggaraan penyiaran televisi milik entitas anak STN.

Broadcast activities license arising from acquisition of subsidiary represent license to broadcast television activities owned by STN’s subsidiaries.

16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSETS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Uang muka operasional 112.679 115.049 Advances for operating activities

Advances of purchase property

Uang muka pembelian aset tetap 64.698 63.051 and equipment

Uang jaminan 23.080 26.697 Refundable deposit

Lain-lain 52.856 27.970 Others

Jumlah 253.313 232.767 Total

Page 68: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 66 -

17. UTANG BANK 17. BANK LOANS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Standard Chartered Bank 135.694 137.516 Standard Chartered Bank

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation 65.900 68.975 Banking Corporation

Bank Chinatrust Indonesia 20.000 40.000 Bank Chinatrust Indonesia

Bank Rakyat Indonesia 21.386 21.565 Bank Rakyat Indonesia

Bank CIMB Niaga 4.000 4.000 Bank CIMB Niaga

Jumlah 246.980 272.056 Total

Biaya perolehan diamortisasi atas utang bank yang diperoleh sebagai berikut:

The amortized cost of bank loans are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Utang bank 246.980 272.056 Bank loan

Biaya bunga masih harus dibayar 356 768 Accrued interest expense

Jumlah 247.336 272.824 Total

Standard Chartered Bank

Standard Chartered Bank

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Innoform 96.154 96.131 Innoform

MNCSV 39.540 41.385 MNCSV

Jumlah 135.694 137.516 Total

Innoform Innoform Pada tanggal 25 Agustus 2010, Innoform memperoleh fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank, Singapura. Fasilitas pinjaman ini memiliki batas maksimum gabungan sebesar US$ 10 juta.

On August 25, 2010, Innoform entered into credit facilities with Standard Chartered Bank, Singapore. These loan facilities have maximum combined limit of US$ 10 million.

Pada tanggal 30 Juni 2016, Innoform menggunakan revolving term loan facility dan fasilitas cerukan masing-masing sebesar US$ 5.893.473 dan US$ 1,4 juta yang memiliki tingkat bunga sebesar 4,5963%. Fasilitas revolving term loan memiliki jangka waktu 1 bulan.

As of June 30, 2016 Innoform utilized the revolving term loan facility and the overdraft facility amounting to US$ 5,893,473 and US$ 1.4 million, respectively, which bears interest of 4.5963%. The revolving term loan are of 1 month tenor.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Innoform menggunakan revolving term loan facility dan fasilitas cerukan masing-masing sebesar US$ 5,7 juta dan US$ 1,3 juta yang memiliki tingkat bunga masing-masing sebesar 4,74% dan 1,39%. Fasilitas revolving term loan memiliki jangka waktu 3-6 bulan.

As of December 31, 2015 Innoform utilized the revolving term loan facility and the overdraft facility amounting to US$ 5.7 million and US$ 1.3 million, respectively, which bears interest of 4.74% and 1.39%, respectively. The revolving term loan are of 3 to 6 months tenor.

Page 69: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 67 -

MNCSV MNCSV

MNCSV memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Standard Chartered Bank yang terdiri dari fasilitas Letter of Credit (L/C), pinjaman jangka pendek (STL) dan Standby Letter of Credit (SBL/C), dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar US$ 50 juta. Fasilitas kredit ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo tanggal 30 April 2016. MNCSV harus membayar biaya komisi sebesar 2% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 200 untuk fasilitas SBL/C, lender’s cost of fund + 3,5% dari jumlah pinjaman untuk fasilitas STL dan biaya penerbitan 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 50 dan biaya akseptasi sebesar 1,5% per tahun dari jumlah pinjaman atau minimum sebesar US$ 50 untuk fasilitas L/C.

MNCSV obtained short term credit facility from Standard Chartered Bank consisting of Letter of Credit (L/C), Short Term Loans (STL) and Standby Letter of Credit (SBL/C) facilities with a maximum aggregate amount of US$ 50 million. The facilities has been extended and will mature on April 30, 2016. MNCSV has to pay commission fee of 2% per annum from total facility used or a minimum amount of US$ 200 for SBL/C facility, lender’s cost of fund + 3,5% from facility used for STL facility and issuance fee of 0.125% per quarter from facility used or a minimum amount of US$ 50 and acceptence fee of 1.5% per annum from facility used or a minimum amount of US$ 50 for L/C facility.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang bank Standard Chartered Bank sebesar US$ 3 juta.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, Standard Chartered’s bank loans balance is US$ 3 million.

Sehubungan dengan pinjaman ini, MNCSV harus memenuhi kondisi dan rasio keuangan berikut:

In connection with the loan, MNCSV shall comply with the conditions and financial ratios below:

Earning before interest, tax, depreciation and amortization terhadap interest lebih besar dari 1,5 kali.

Pinjaman terhadap earning before interest, tax, depreciation and amortization lebih kecil dari 4,5 kali.

Pinjaman terhadap ekuitas lebih kecil dari 2,5 kali.

Earnings before interest, tax, depreciation and amortization to interest is greater than 1.5 times.

Liabilities to earnings before interest, tax, depreciation and amortization is less than 4.5 times.

Liabilities to equity ratio is less than 2.5 times.

Selain rasio keuangan tersebut di atas, MNCSV juga diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu seperti yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.

In addition to the above financial ratios, MNCSV is also required to comply with the certain restrictive covenants as stated in the loan agreement.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, MNCSV telah mematuhi rasio keuangan dan batasan-batasan sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, MNCSV has complied with the financial ratios and covenant stated in the loan agreement.

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Jakarta

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Jakarta

Berdasarkan perjanjian fasilitas perbankan korporasi tanggal 16 Desember 2011 dengan addendum terakhir pada 30 Juli 2015, MNCSV memperoleh fasilitas perbankan dengan limit gabungan yang berjumlah maksimum sebesar US$ 25 juta dengan rincian sublimit maksimum yang terdiri dari:

Based on corporate banking facility agreement dated December 16, 2011 which was amended recently on July 30, 2015, MNCSV obtained loan facilities with a maximum limit of US$ 25 million and maximum sublimit consisting of:

Fasilitas Pinjaman Berulang sebesar US$ 5 juta.

Fasilitas Kredit Berdokumen sebesar US$ 25 juta.

Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda sebesar US$ 25 juta.

Fasilitas Pinjaman Impor sebesar US$ 25 juta.

Fasilitas Supplier Financing sebesar US$ 25 juta.

Fasilitas Kredit Berdokumen Berjangka Yang Dibayar Atas Unjuk sebesar US$ 25 juta.

Revolving loan facility of US$ 5 million.

Documentary Credit facility of US$ 25 million.

Deferred Payment Credit facility of US$ 25 million.

Clean Import Loan facility of US$ 25 million.

Supplier Financing facility of US$ 25 million.

Usance Payment at Sight (UPAS) facility of US$ 25 million.

Page 70: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 68 -

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo utang bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar US$ 5 juta.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, outstanding balance of the loan from the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited amounted to US$ 5 million.

MNCSV harus membayar biaya komisi pembukaan sebesar 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman dan bunga periode transit akan dibebankan atas saldo harian sebesar 4,93% per tahun untuk fasilitas Kredit Berdokumen. Untuk fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda, MNCSV harus membayar biaya komisi pembukaan sebesar 0,125% per kuartal dari jumlah pinjaman dan biaya penerimaan sebesar 1,5% per tahun dari jumlah pinjaman. Pinjaman Impor merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk melunasi fasilitas-fasilitas Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan jangka waktu pinjaman adalah 180 hari kalender dari tanggal jatuh tempo wesel yang terkait dan bunga akan dibebankan atas saldo harian sebesar 4,93% per tahun.

MNCSV has to pay opening commission fee of 0.125% per quarter and transit period interest will be charged on a daily basis at 4.93% per annum for Document Credit facility. For Deferred Payment Credit facility, MNCSV has to pay opening commission fee of 0.125% per quarter and acceptance fee of 1.5% per annum. Clean Import Loan can be used to settle Document Credit facility and Deferred Payment Credit facility with loan tenor maximum of 180 calendar days from the due date of the relevant bill and interest will be charged on a daily basis at 4.93% per annum.

Fasilitas-fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Mei 2016. Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, fasilitasi ini masih dalam proses perpanjangan.

These facilities are valid until May 30, 2016. Until issuance of the consolidated financial statement, this facility is still under renewal process.

Sehubungan dengan pinjaman ini, MNCSV harus memenuhi kondisi dan rasio keuangan berikut:

In connection with the loan, MNCSV shall comply with the conditions and financial ratios below:

Rasio kecukupan membayar utang minimum 1,5 kali. Rasio ini didefinisikan sebagai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dibagi dengan biaya bunga dan liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.

Debt service coverage ratio at a minimum of 1.5 times. This ratio shall be defined as earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) divided by interest expenses and current maturities of long-term liabilities.

Rasio utang terhadap EBITDA maksimum 4,5 kali. Total utang yang digunakan dalam perhitungan tidak termasuk utang untuk perolehan satelit transponder.

Total debt to EBITDA at a maximum of 4.5 times. The total liabilities to be used for the ratios exclude procurement liability for the satellite transponder.

Rasio utang terhadap modal maksimum 2,5 kali. Rasio ini didefinisikan sebagai jumlah liabilitas dibagi dengan kekayaan bersih. Kekayaan bersih didefinisikan sebagai jumlah modal dikurangi dengan aset tidak berwujud. Total utang yang digunakan dalam perhitungan tidak termasuk utang untuk perolehan satelit transponder.

Total debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times. This ratio shall be defined as total liabilities divided by tangible net worth. Tangible net worth is defined as total equity minus intangible assets. Total liabilities to be used for the ratios exclude procurement liability for the satellite transponder.

Selain rasio keuangan tersebut di atas, MNCSV juga diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu seperti yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.

In addition to the above financial ratios, MNCSV is also required to comply with the certain restrictive covenants as stated in the loan agreement.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, MNCSV telah mematuhi rasio keuangan dan batasan-batasan sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, MNCSV has complied with the financial ratio and the covenants stated in the loan agreement.

Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust)

GIB memperoleh fasilitas rekening koran dari Bank Chinatrust Indonesia dengan jumlah maksimum Rp 50.000 juta. Pada tanggal 20 September 2015, GIB menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp 40,000 juta dan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2016 dengan tingkat bunga 11,975%. Pinjaman ini dijamin dengan piutang milik GIB (Catatan 7).

GIB obtained overdraft facilities from Bank Chinatrust Indonesia, with a maximum credit limit of Rp 50,000 million. On September 20, 2015, GIB used the facility of Rp 40.000 million which is due on August 14, 2016 with 11.975% interest rate. This loan is secured by receivable owned by GIB (Note 7).

Page 71: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 69 -

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta. Fasilitas pinjaman telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 22 Desember 2015 dengan tingkat bunga 8,64% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2016.

On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility from BRI with maximum amount of Rp 18.000 million. This loan facility has been extended several times, most recently on December 22, 2015, with interest rate at 8.64% per annum and maturing on December 26, 2016.

Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas pinjaman telah beberapa kali diperpanjang, terakhir tanggal 4 September 2015 dengan tingkat bunga 8,9% dan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2016.

On September 3, 2009, MNI obtained additional loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million. The loan facility has been extended several times, most recently on September 4, 2015, with interest rate at 8.9% per annum and due on September 3, 2016.

Pinjaman dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 26.750 juta pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 (Catatan 6).

The loans are secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 26,750 million as of June 30, 2016 and December 31, 2015 (Note 6).

Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga

CMI memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap sebesar Rp 7 miliar dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perpanjangan terakhir, fasilitas akan jatuh tempo 4 Mei 2017. Tingkat bunga pinjaman 1,5% di atas bunga deposito per tahun.

CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7 billion from Bank CIMB Niaga with term of 1 year and may be extended as agreed by both parties. Based on the last amendment, this facility will be due on May 4, 2017 . Interest rate is 1.5% above interest on time deposit per annum.

Pinjaman dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 (Catatan 6).

The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 4,000 million as of June 30, 2016 and December 31, 2015 (Note 6).

18. UTANG USAHA 18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

a. Berdasarkan pemasok a. By supplier

Pihak berelasi Related parties

Media berbasis iklan dan konten 40.995 84.944 Advertising and content based media

Media berbasis pelanggan 5.927 - Subscribers based media

Lainnya 10.612 1.270 Others

Subjumlah 57.534 86.214 Subtotal

Pihak ketiga Third parties

Media berbasis pelanggan 681.543 880.843 Subscribers based media

Media berbasis online 169.037 188.516 Online based media

Media berbasis iklan dan konten 511.909 425.861 Advertising and content based media

Lainnya 15.481 27.690 Others

Subjumlah 1.377.970 1.522.910 Subtotal

Jumlah 1.435.504 1.609.124 Total

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

Rupiah 575.463 1.056.630 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 858.795 548.381 US Dollar

Euro 1.053 4.113 Euro

Lainnya 193 - Others

Jumlah 1.435.504 1.609.124 Total

Page 72: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 70 -

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian program, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari.

Purchases of program, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 60 days.

Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha kepada pihak ketiga yang belum dibayarkan karena pembayaran masih dilakukan dalam periode kredit normal.

No interest is charged on the trade accounts payable to third parties for the outstanding balance because the payments are still made within the normal credit period.

19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Perusahaan The Company

Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 - 724 Article 21

Pasal 23 1 48 Article 23

Pertambahan nilai - bersih 568 -

Entitas anak Subsidiaries

Pajak kini 86.321 4.997 Current tax

Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4 ayat (2) - 2.325 Article 4 (2)

Pasal 21 16.479 5.874 Article 21

Pasal 23 16.421 14.996 Article 23

Pasal 25 41.805 47.712 Article 25

Pasal 26 20.048 25.526 Article 26

Lainnya 22.611 22.293 Others

Pajak pertambahan nilai - bersih 66.029 99.070 Value added tax - net

Jumlah 270.283 223.565 Total

20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 20. ACCRUED EXPENSES

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Biaya operasional 181.112 193.078 Operational expenses

Biaya bagi hasil 13.013 35.411 Profit sharing expenses

Bunga 28.158 29.858 Interest

Lainnya 108.540 8.790 Others

Jumlah 330.823 267.137 Total

Biaya operasional terutama terdiri dari pembuatan program, rumah produksi, program lokal dan biaya operasional lainnya.

Operational expenses consist mainly of programs production, production house, local programs and other operational expenses.

Biaya bagi hasil merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program.

Profit sharing expenses represents estimates based on certain percentage of the shared revenue from program.

Page 73: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 71 -

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG 21. LONG-TERM LOANS

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Pinjaman Sindikasi 6.431.663 6.694.416 Syndicated Loan

Bank Rakyat Indonesia 326.371 310.266 Bank Rakyat Indonesia

Maybank 197.700 - Maybank

Bank MNC Internasional 4.785 5.000 Bank MNC Internasional

Bank Central Asia 21.726 23.512 Bank Central Asia

Jumlah 6.982.245 7.033.194 Total

Bagian jangka pendek (3.250.895) (3.379.121) Current maturities

Bagian jangka panjang 3.731.350 3.654.073 Long-term portion

Pinjaman jangka panjang akan dilunasi sebagai berikut:

The long-term loans are repayable as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Jatuh tempo dalam setahun 3.268.415 3.418.217 Due in one year

Pada tahun kedua 3.284.279 3.491.270 In the second year

Lebih dari tiga tahun 495.628 230.226 More than three year

Subjumlah 7.048.322 7.139.713 Subtotal

Biaya transaksi yang belum

diamortisasi (66.077) (106.519) Unamortized transaction cost

Jumlah 6.982.245 7.033.194 Total

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman yang diperoleh adalah sebagai berikut:

The amortized cost of the loans are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Pinjaman jangka panjang 6.982.245 7.033.194 Long-term loans

Biaya bunga masih harus dibayar 6.644 9.334 Accrued interest expense

Jumlah 6.988.889 7.042.528 Total

Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

MNC 3.295.000 3.448.750 MNC

MNCSV 3.202.740 3.352.185 MNCSV

Subjumlah 6.497.740 6.800.935 Subtotal

Biaya transaksi yang belum

diamortisasi (66.077) (106.519) Unamortized transaction cost

Jumlah 6.431.663 6.694.416 Total

Page 74: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 72 -

MNC MNC

Pada tanggal 17 September 2014, MNC telah menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi oleh dan antara: (i) MNC sebagai Debitur (ii) PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia sebagai penanggung awal; (iii) Deutsche Bank AG, Singapore Branch dan Standard Chartered Bank sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners; (iv) lembaga-lembaga keuangan sebagai para kreditur awal (Original Lenders); (v) Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited sebagai Agen Jaminan Luar Negeri (Offshore Security Agent) dan Agen Fasilitas (Facility Agent); (vi) Standard Chartered Bank, Singapore Branch sebagai Bank Rekening (Account Bank) dan (vii) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Agen Jaminan Dalam Negeri (Onshore Security Agent), berdasarkan mana MNC telah menerima pinjaman sindikasi sejumlah US$ 250 juta (“Perjanjian Pinjaman”). Pinjaman ini digunakan untuk belanja modal dan modal kerja, pendanaan rekening Interest Reserve Account dan biaya transaksi yang terkait dengan Perjanjian Pinjaman.

On September 17, 2014, MNC entered into a syndicated loan agreement made by and between: (i) MNC as borrower (ii) PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia as original guarantor; (iii) Deutsche Bank AG, Singapore Branch and Standard Chartered Bank as mandated lead arrangers and bookrunners; (iv) the financial institutions as original lenders; (v) Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited as offshore security agent and facility agent; (vi) Standard Chartered Bank, Singapore Branch as account bank and (vii) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as onshore security agent, pursuant to which MNC has received sydication loan in amount US$ 250 million (“Loan Agreement”). The proceeds of the loan were used for capital expenditure and working capital, funding of Interest Reserve Account and transaction expenses related to the Loan Agreement.

Rincian pemberi pinjaman sebagai berikut: Details of original lender are as follows:

Komitmen/ Ekuivalen/ Komitmen/ Ekuivalen/

Pemberi pinjaman/Lender Commitment Equivalent Commitment Equivalent

US$ US$

Penuh / Full Penuh / Full

Ing Bank N.V., Singapore Branch 30.000.000 395.400 15.000.000 206.925

Siemens Financial Services Inc. 22.500.000 296.550 22.500.000 310.388

Standard Chartered Bank 20.000.000 263.600 20.000.000 275.900

Crédit Agricole Corporate And 0

Investment Bank, Singapore 17.500.000 230.650 17.500.000 241.413

Qatar National Bank Saq, Singapore 17.500.000 230.650 17.500.000 241.413

Chang Hwa Commercial Bank Ltd., Offshore Banking 15.000.000 197.700 15.000.000 206.925

First Commercial Bank Ltd., Singapore 15.000.000 197.700 15.000.000 206.925

Taishin International Bank Co. Ltd., Singapore 12.500.000 164.750 12.500.000 172.438

Taiwan Business Bank, Offshore Banking 12.500.000 164.750 12.500.000 172.438

Aozora Asia Pacific Finance Limited 10.000.000 131.800 10.000.000 137.950

E.Sun Commercial Bank Ltd., Singapore 10.000.000 131.800 10.000.000 137.950

Mega International Commercial Bank CO Ltd., Manila 8.330.000 109.789 8.330.000 114.912

Hua Nan Commercial Bank Ltd., Offshore Banking 7.500.000 98.850 7.500.000 103.463

Hua Nan Commercial Bank Ltd., Singapore 7.500.000 98.850 7.500.000 103.463

KDB Asia Limited 7.500.000 98.850 7.500.000 103.463

The Korea Development Bank, Singapore 7.500.000 98.850 7.500.000 103.463

Hana Bank 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Bank of Panhsin 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

PT. Bank CTBC Indonesia 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Taichung Commercial Bank CO Ltd., Offshore Banking 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

NEC Capital Solutions Limited 5.000.000 65.900 - -

Mega International Commercial Bank CO Ltd., Singapore 4.170.000 54.961 4.170.000 57.521

Deutsche Bank AG, Singapore - - 20.000.000 275.900

Jumlah/Total 250.000.000 3.295.000 250.000.000 3.448.750

30 Juni/June 30, 2016 31 Desember/December 31 , 2015

Suku bunga pinjaman per tahun 3,5% ditambah LIBOR 3 bulan yang dibayar setiap tiga bulan. Pembayaran pokok pinjaman akan jatuh tempo 36 bulan setelah tanggal penggunaan pertama.

The interest rate per annum is 3.5% plus 3 months LIBOR payable every three months. The principal amount is due in 36 months after the utilization date.

Pinjaman dijamin dengan hak tanggungan atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh RCTI, jaminan fidusia atas piutang usaha dan klaim asuransi milik RCTI, jaminan fidusia atas benda bergerak milik RCTI, gadai atas saham RCTI yang dimiliki oleh MNC dan jaminan atas rekening Interest Reserve Account serta jaminan perusahaan dari RCTI.

The loan is secured by mortgage over land and building owned by RCTI, fiducia security over RCTI’s receivables and insurance claims, fiducia security over RCTI’s moveable assets, pledges over MNC’s shares in RCTI and collateral of Interest Reserve Account and corporate guarantee from RCTI.

Page 75: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 73 -

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah sebesar US$ 2.609.787 (ekuivalen Rp 34.397 juta) dan US$ 2.523.767 (ekuivalen Rp 34.815 juta) yang tercatat sebagai “rekening bank yang dibatasi penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).

The balance of such interest reserve account as of June 30, 2016 and December 31, 2015 is US$ 2,609,787 (equivalent to Rp 34,397 million) and US$ 2,523,767 (equivalent to Rp 34,815 million) and is shown as “restricted cash in bank” in the consolidated statements of financial position (Note 6).

Sehubungan dengan pinjaman tersebut, MNC diwajibkan mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam Perjanjian Pinjaman. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, MNC telah mematuhi rasio keuangan dan batasan-batasan sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman.

In connection with such loan, MNC is required to comply with certain financial ratios and meet certain covenants as stated in the loan agreement. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, MNC has complied with the stated financial ratios and covenants in the loan agreement.

MNCSV MNCSV Pada tanggal 19 November 2013, MNCSV menandatangani perjanjian pinjaman sebesar US$ 215 juta dengan suatu pilihan (opsi) dapat meningkatkan fasilitasnya sebesar US$ 35 juta dengan sindikasi bank lokal dan internasional. Facility agent adalah Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch, dengan DB Trustees (Hong Kong) Limited sebagai Offshore Security Agent dan PT. Bank Central Asia Tbk sebagai Onshore Security Agent. Pinjaman digunakan untuk melunasi seluruh obligasi MNCSV (“Bonds”) dan untuk belanja modal.

On November 19, 2013, MNCSV signed a syndicated loan agreement of US$ 215 million with an option to increase by additional US$ 35 million from a syndicate of local and international banks. This loan facility agent is Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch, with DB Trustees (Hong Kong) Limited as Offshore Security Agent and PT. Bank Central Asia Tbk as the Onshore Security Agent. Proceeds from this loan were used to redeem all of the bonds issued by MNCSV ("Notes") and for capital expenditure requirements.

Rincian jumlah komitmen dan saldo utang dari pemberi pinjaman sebagai berikut:

Details of commitments and loan balances lenders are as follows:

Komitmen/ Ekuivalen/ Komitmen/ Ekuivalen/

Pemberi pinjaman/Lender Commitment Equivalent Commitment Equivalent

US$ US$

Penuh / Full Penuh / Full

Standard Chartered Bank 45.000.000 593.100 45.000.000 620.775

First Gulf Bank PJSC, Singapore 40.000.000 527.200 40.000.000 551.800

CTBC Bank Co., Ltd., Singapore 20.000.000 263.600 20.000.000 275.900

Deutsche Bank AG, Singapore 20.000.000 263.600 20.000.000 275.900

Siemens Financial Services, Inc. 20.000.000 263.600 20.000.000 275.900

Blackrock Funds II, Blackrock 11.000.000 144.980 11.000.000 151.745

Banca Monte dei Paschi Di, Hong Kong 10.000.000 131.800 10.000.000 137.950

Entie Commercial Bank, Taiwan 10.000.000 131.800 10.000.000 137.950

First Commercial Bank, Singapore 10.000.000 131.800 10.000.000 137.950

Bank of East Asia Ltd, Singapore 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Bank of Kaohsiung, Taiwan 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Blackrock - New York State Com, New York 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Federated Project and Trade Finance Core Fund 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Hwatai Bank, Taiwan 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

KGI Bank, Taiwan (d/h/formerly Cosmos Bank) 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

London Forfaiting, London 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Mega Intl Commercial Bank, Malaysia 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Mega Intl Commercial Bank, Philippines 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Taishin International Bank, Singapore 5.000.000 65.900 5.000.000 68.975

Asian Total Return Fixed 4.000.000 52.720 4.000.000 55.180

Chailease Finance (B.V.I), Taiwan 3.000.000 39.540 3.000.000 41.385

Jumlah/Total 243.000.000 3.202.740 243.000.000 3.352.185

30 Juni/June 30 , 2016 31 Desember/December 31, 2015

Page 76: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 74 -

Jangka waktu selama 3 tahun. Sebesar 25% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke-33 dan jumlah sisanya jatuh tempo pada bulan ke-36 sejak fasilitas pinjaman diperoleh. Tingkat bunga berdasarkan LIBOR Rate + 4,25% per tahun. Bunga dibayarkan setiap triwulanan dimulai pada 12 Maret 2014.

The loan has a term of 3 years. 25% of the total loan is due on 33rd month and the remaining loan amount is due on 36th month from the first utilization. Interest rate at LIBOR + 4.25% per annum. Interest is payable quarterly starting on March 12, 2014.

Fasilitas kredit yang diperoleh, dijamin dengan jaminan fidusia atas aset tetap, persediaan, tagihan dan klaim asuransi milik MNCSV.

This loan is secured with fiduciary security over property and equipment, inventories, receivables and insurance claim owned by MNCSV.

Setiap saat, MNCSV dapat melakukan percepatan pembayaran seluruhnya atau sebagian dengan memberitahukan sebelumnya kepada Facility Agent tidak kurang dari lima hari kerja. Minimum pembayaran sebagian pinjaman adalah US$ 5 juta dan kelipatannya.

MNCSV may prepay the whole or any part of the loan at any time if it gives the Facility Agent not less than five business days prior notice. A prepayment of part of a Loan must be in a minimum amount of US$ 5 million and in integral multiples.

MNCSV harus memenuhi kondisi dan rasio keuangan berikut:

MNCSV shall comply with the conditions and financial ratios below:

MNCSV harus memastikan bahwa pada setiap akhir Periode Pengukuran, Consolidated Total Borrowings tidak melebihi 3 kali Adjusted Consolidated EBITDA untuk Periode Pengukuran tersebut.

MNCSV must ensure that Consolidated Total Borrowings do not, at the end of each Measurement Period, exceeds 3 times Adjusted Consolidated EBITDA for the Measurement Period.

MNCSV harus memastikan bahwa rasio Consolidated EBITDA terhadap Consolidated Finance Costs pada akhir setiap Periode Pengukuran tidak kurang dari 4,00:1,00.

MNCSV must ensure that the ratio of Consolidated EBITDA to Consolidated Finance Costs is not, at the end of each Measurement Period, less than 4.00:1.00.

Selain rasio keuangan tersebut diatas, MNCSV juga diwajibkan untuk mematuhi pembatasan tertentu seperti yang tercantum dalam perjanjian pinjaman.

In addition to the above financial ratios, MNCSV is also required to comply with the certain restrictive covenants as stated in the loan agreement.

MNCSV harus mempertahankan jumlah yang telah ditentukan oleh Facility Agent yang sama dengan jumlah cadangan bunga atau utang bunga oleh MNCSV dari jumlah pinjaman pada setiap tiga bulan setelah tanggal pembayaran bunga tersebut. MNCSV akan menaruh kembali sejumlah uang pada rekening yang dibatasi penggunaannya untuk mempertahankan saldo minimum jumlah cadangan bunga.

MNCSV shall maintain an amount determined by the Facility Agent to be equal to the aggregate amount of interest accruing or payable by the MNCSV in respect of the outstanding loans in the three month period immediately following such date. MNCSV will deposit in the interest reserve account funds, an amount sufficient to restore the balance on deposit in the interest reserve fund to at least the interest reserve amount.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, saldo rekening yang dibatasi penggunaannya adalah sebesar US$ 3.032.042 (ekuivalen Rp 39.962 juta) dan US$ 2.654.776 (ekuivalen Rp 36.625 juta) yang tercatat sebagai “rekening bank yang dibatasi penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).

The balance of such interest fund as of June 30, 2016 and December 31, 2015 is US$ 3,032,042 (equivalent to Rp 39,962 million) and US$ 2,654,980 (equivalent to Rp 36,625 million) and is shown as “restricted cash in bank” in the consolidated statements of financial position (Note 6).

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, MNCSV telah mematuhi rasio keuangan dan batasan-batasan sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, MNCSV has complied with the stated financial ratios and covenants in the loan agreement.

Page 77: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 75 -

MNCSV sedang dalam proses pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman sindikasi yang diharapkan dapat selesai sebelum bulan Juni 2016.

MNCSV however is already on process of refinancing the syndicated loan and is expected to be completed before June 2016.

Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia

Pada tanggal 20 Desember 2013, MNC memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) dari Bank Rakyat Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp 337.000 juta yang terdiri dari Kredit Investasi Pokok sebesar Rp 315.000 juta dan Kredit Investasi IDC sebesar Rp 22.000 juta dengan tingkat bunga 10% per tahun dan jangka waktu utang sampai dengan bulan Desember 2023. Pembayaran pokok pinjaman setiap 3 bulan dan telah diubah dimulai pada bulan Maret 2016 dengan angsuran tertentu.

On December 20, 2013, MNC obtained investment loan facility from Bank Rakyat Indonesia with a maximum credit limit amount of Rp 337,000 million which consists of Principal Investment Loan of Rp 315,000 million and IDC Investment Loan Facility of Rp 22,000 million which bears interest rate of 10% per annum and term of until December 2023. The principal amount is due every 3 months and has been changed starting in March 2016 with certain installments amounts.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan hak guna bangunan No. 601 dan No. 867 seluas 5.837 m2 berlokasi di Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

This loan facility is secured by land rights No. 601 and No. 867 with total area of 5,837 square meters located in Kebon Sirih, Central Jakarta.

MNC diwajibkan untuk memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian pinjaman. Pada tanggal 30 Juni 2016, MNC telah mematuhi batasan-batasan sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman.

MNC is required to meet certain covenants as stated in the loan agreement. As of June 30, 2016, MNC has complied with the stated covenants in the loan agreement.

Bank Central Asia Bank Central Asia Pada tanggal 10 Juli 2015, MNCSV menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman kredit investasi sebesar Rp 75.000 juta dengan Bank Central Asia (BCA). Fasilitas kredit investasi ini sudah digunakan sebesar Rp 25.000 juta pada 13 Juli 2015. Atas fasilitas ini dikenakan bunga 12% p.a dan provisi sebesar 1% sekali pungut diawal penarikan fasilitas. Pinjaman ini mempunyai jangka waktu 7 tahun dari awal penarikan fasilitas/ pinjaman pertama kali. Atas fasilitas ini MNCSV memberikan agunan berupa tanah dan bangunan aset milik MNCSV. Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai perolehan tanah dan bangunan MNCSV.

On July 10, 2015, MNCSV signed an investment credit loan facility agreement of Rp 75,000 million with Bank Central Asia (BCA), of which Rp 25,000 million of the facility has been utilized on July 13, 2015. This facility bears interest of 12% p.a and one-time provision fee of 1% on the first facility withdrawal. The term of the loan is 7 years starting from the first utilization date. MNCSV collateral over this loan is the land and building asset owned by MNCSV. The facility is intended to fund the acquisition of MNCSV’s new land and building.

Sehubungan dengan pinjaman ini, MNCSV harus memenuhi kondisi dan rasio keuangan sebagai berikut:

In connection with this loan, MNCSV shall comply with the conditions and financial ratios below:

MNCSV wajib untuk memiliki rasio total debt dibanding equity tahun 2015 tidak melebihi 4 kali yang selanjutnya akan direviu kembali.

MNCSV must ensure that total debt to equity ratio in 2015 do not exceed 4 times which will be reviewed subsequently.

MNCSV wajib untuk memiliki rasio Earning Before Interest, Tax, Depreciation dan Amortization dibanding utang pokok dan bunga tidak kurang dari 1,5 kali.

MNCSV must ensure that Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization to principal and interest loan, at minimum of 1.5.

Page 78: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 76 -

Bank MNC Internasional Bank MNC Internasional

Pada tanggal 21 September 2015, Infokom menandatangani perjanjan fasilitas pinjaman kredit investasi maksimum sebesar Rp 10.000 juta dengan PT. Bank MNC Internasional, Tbk. Fasilitas kredit investasi sudah digunakan sebesar Rp 5.000 juta pada tanggal 30 September 2015. Bunga dikenakan sebesar 11% p.a. jangka waktu pinjaman 10 tahun dari tanggal ditandatangani fasilitas kredit.

On September 21, 2015, Infokom entered into a loan facility with an investment of Rp 10,000 million PT. Bank MNC Internasional, Tbk. Investment credit facility has been used for Rp 5,000 million September 30, 2015. Interest is charged at 11% p.a. loan bank 10 year period from the date of the credit facility was signed.

Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan Surat Jaminan fidusia dengan obyek jaminan fidusia berupa piutang usaha senilai Rp10.000 juta.

Such loan facilities are secured with Fidusia Bond with collateral in the form of fidusia accounts receivable valued at Rp10,000 million.

Maybank International Maybank International

Pada tanggal 15 Desember 2015, Universal dan Maybank International Labuan Branch menandatangani perjanjian Call Against Call Option (CACO) yang dituangkan dalam perjanjian opsi beli dengan nilai nosional maksimum sebesar US$ 15 juta. Fasilitas ini sudah digunakan sebesar US$ 15 juta. Bunga dikenakan sebesar US$ COF + 5,375% p.a. Perjanjian ini memiliki jangka waktu selama 24 bulan dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.

On December 15, 2015, Universal and Maybank International Labuan Branch entered into Call Against Call Option (CACO) documented under Call Option Agreement (agreement) with notional amount up to US$ 15 million. This facility has been utilized of US$ 15 juta. Interest is charged at US$ COF + 5,375% p.a. The agrement has a term of 24 months and can be rollover at maturity.

Fasilitas di atas dijamin dengan saham MNC yang dimiliki Perusahaan dengan nilai 2 kali dari jumlah fasilitas yang terutang atas jumlah nosional.

Such facility are secured by the MNC shares owned by the Company with a value of 2 times of the amount payable on the notional amount.

22. UTANG OBLIGASI – BERSIH

22. BONDS PAYABLE - NET

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Nilai nominal 1.000.000 1.000.000 Nominal value

Biaya transaksi obligasi yang belum

diamortisasi (1.074) (1.725) Unamortized notes issuance cost

Subjumlah 998.926 998.275 Subtotal

Obligasi yang dibeli kembali *) (246.500) (246.500) Bonds repurchased *)

Jumlah - bersih 752.426 751.775 Total - net

Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun - - Less current maturities

Bagian jangka panjang 752.426 751.775 Non-current

*) Obligasi yang dibeli kembali oleh Perusahaan dan entitas anak dengan tujuan untuk dijual kembali

*) Bonds repurchased by the Company and a subsidiary for resale purposes

Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Global Medicom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap yang terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A sebesar Rp 250.000 juta yang jatuh tempo pada 29 Juni 2015 (3 tahun) dengan tingkat bunga 9,75% per tahun dan Seri B sebesar Rp 1.000.000 juta yang jatuh tempo pada 29 Juni 2017 (5 tahun) dengan tingkat bunga 10,5% per tahun. Obligasi ditawarkan 100% dari nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Obligasi dijamin dengan saham MNC yang dimiliki Perusahaan dengan nilai 125% dari jumlah yang terutang atas jumlah pokok obligasi.

On June 29, 2012, the Company issued Global Mediacom Bonds I Year 2012 With Fixed Interest Rate consisting of 2 series, Series A amounting to Rp 250,000 million due on June 29, 2015 (3 years) with an interest rate of 9.75% per annum and Series B amounting to Rp 1,000,000 million due on June 29, 2017 (5 years) with an interest rate of 10.5% per annum. The bonds were offered at 100% of the nominal value and listed on the Indonesia Stock Exchange. The bonds are secured by the MNC shares owned by the Company with a value of 125% of the amount payable on the principal amount.

Page 79: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 77 -

Dana dari penerbitan obligasi digunakan untuk belanja modal sehubungan dengan pengembangan di bidang media dan modal kerja.

The proceeds from the issuance of the bonds were used for capital expenditures in connection with the development of media business and working capital.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, obligasi telah memperoleh hasil pemeringkatan “A+” (Single A Plus) dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the bonds obtained a bond rating of “A+” (Single A Plus) from PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Setiap saat setelah tanggal 10 Juli 2012, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan obligasi.

At any time subsequent to July 10, 2012, the Company may repurchase (buy back) some or all the bonds before the bond redemption date.

Pada tanggal 12 Juli 2015, Perusahaan melakukan pelunasan atas pokok Obligasi Global Medicom I Tahun 2012 Seri A.

On July 12, 2015, the Company has fully paid the principal of Global Mediacom Bonds I Year 2012 Series A.

Sehubungan dengan penerbitan obligasi, Perusahaan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain (1) memelihara rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 2:1, (2) memelihara perbandingan antara EBITDA dengan beban bunga pinjaman tidak kurang dari 4:1, (3) menjaga saham Perusahaan dikendalikan atau Perusahaan dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50,1% oleh PT. MNC Investama Tbk selama jangka waktu obligasi dan (4) memastikan bahwa Perusahaan tetap merupakan pemegang saham lebih dari 51% dari saham PT. Media Nusantara Citra Tbk dan/atau entitas anak lain yang memberikan kontribusi signifikan kepada Perusahaan.

In connection with the issuance of bonds, the Company shall fulfill certain requirements, among others, (1) maintain a debt to equity ratio less than 2:1, (2) maintain a ratio between EBITDA with loan interest expense greater than 4:1, (3) maintain control of the Company or the Company owned, directly or indirectly, more than 50.1% by PT. MNC Investama Tbk during the term of the bonds, and (4) ensure that the Company remains a shareholder of more than 51% of the shares of PT. Media Nusantara Citra Tbk and/or other subsidiaries that provide significant contributions to the Company.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan telah mematuhi persyaratan-persyaratan diatas.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company has complied with the requirements above.

Biaya perolehan belum diamortisasi termasuk dalam nilai tercatat obligasi serta diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

The unamortized transaction are include included in the carrying amount of the bonds, which is amortized using the effective interest method.

23. MODAL SAHAM

23. CAPITAL STOCK

Jumlah

saham

(angka penuh)/ Persentase Jumlah modal

Number of kepemilikan/ disetor/

shares Percentage of Total paid-up

Nama pemegang saham (full amount) ownership capital stock Name of stockholders

PT. MNC Investama Tbk 7.502.642.500 54,08% 750.264 PT. MNC Investama Tbk

Hary Tanoesoedibjo (Direktur Utama) 31.226.040 0,23% 3.123 Hary Tanoesoedibjo (President Director)

Indra Pudjiastuti (Direktur) 26.147.000 0,19% 2.615 Indra Pudjiastuti (Director)

Oerianto Guyandi (Direktur) 11.963.000 0,09% 1.196 Oerianto Guyandi (Director)

Handhianto Suryo Kentjono (Direktur) 9.982.000 0,07% 998 Handhianto Suryo Kentjono (Director)

Rosano Barack (Komisaris Utama) 9.287.500 0,07% 929 Rosano Barack (President Commissioner)

David Fernando Audy (Direktur) 2.133.500 0,02% 213 David Fernando Audy (Director)

B. Rudijanto Tanoesoedibjo (Komisaris) 1.050.000 0,01% 105 B. Rudijanto Tanoesoedibjo (Commissioner)

Masyarakat dan koperasi Public and cooperatives

(di bawah 5%) 6.278.545.982 45,25% 627.854 (below 5% each)

Jumlah saham yang beredar 13.872.977.522 100,00% 1.387.297 Total outstanding capital stock

Saham diperoleh kembali 325.636.400 32.564 Treasury stocks

Jumlah saham yang diterbitkan 14.198.613.922 1.419.861 Total issued capital stock

30 Juni/June 30 , 2016

Page 80: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 78 -

Jumlah

saham

(angka penuh)/ Persentase Jumlah modal

Number of kepemilikan/ disetor/

shares Percentage of Total paid-up

Nama pemegang saham (full amount) ownership capital stock Name of stockholders

PT. MNC Investama Tbk 7,502,642,500 53.54% 750,264 PT. MNC Investama Tbk

Hary Tanoesoedibjo (Direktur Utama) 31,226,040 0.22% 3,123 Hary Tanoesoedibjo (President Director)

Indra Pudjiastuti (Direktur) 21,024,100 0.15% 2,102 Indra Pudjiastuti (Director)

Oerianto Guyandi (Direktur) 11,963,000 0.09% 1,196 Oerianto Guyandi (Director)

Handhianto Suryo Kentjono (Direktur) 9,982,000 0.07% 998 Handhianto Suryo Kentjono (Director)

Rosano Barack (Komisaris Utama) 9,282,500 0.07% 928 Rosano Barack (President Commissioner)

Beti Puspitasari Santoso Beti Puspitasari Santoso

(Komisaris Independen) 5,179,400 0.04% 518 (Independent Commissioner)

David Fernando Audy (Direktur) 2,800,500 0.02% 280 David Fernando Audy (Director)

B. Rudijanto Tanoesoedibjo (Komisaris) 1,550,000 0.01% 155 B. Rudijanto Tanoesoedibjo (Commissioner)

Masyarakat dan koperasi Public and cooperatives

(di bawah 5%) 6,418,535,782 45.79% 641,854 (below 5% each)

Jumlah saham yang beredar 14,014,185,822 100.00% 1,401,418 Total outstanding capital stock

Saham diperoleh kembali 184,428,100 18,443 Treasury stocks

Jumlah saham yang diterbitkan 14,198,613,922 1,419,861 Total issued capital stock

31 Desember/December 31, 2015

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.

The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.

Perubahan jumlah saham beredar dapat dilihat sebagai berikut:

Mutation of outstanding shares is as follow:

Lembar/Shares

Saldo 1 Januari 2015 14.051.211.822 Balance as of January 1, 2015

Pembelian kembali saham (37.026.000) Treasury stock

Saldo 31 Desember 2015 14.014.185.822 Balance as of December 31, 2015

Penjualan kembali saham 47.937.300 Penjualan kembali saham

Pembelian kembali saham (189.145.600) Treasury stock

Saldo 30 Juni 2016 13.872.977.522 Balance as of June 30, 2016

24. AGIO SAHAM 24. ADDITIONAL PAID-UP CAPITAL Mutasi tambahan modal disetor: Changes in additional paid-up capital:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Saldo awal 1.924.884 1.924.884 Beginning balance

Penjualan saham diperoleh kembali Sale of treasury stocks

(Catatan 28) - - (Note 28)

Pelaksanaan opsi saham Exercise of the employee

karyawan (Catatan 39) - - stock options (Note 39)

Saldo akhir 1.924.884 1.924.884 Ending balance

Page 81: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 79 -

25. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS

ENTITAS ANAK

25. DIFFERENCE DUE CHANGE IN EQUITY OF

SUBSIDIARIES

Akun ini merupakan bagian Perusahaan atas perubahan ekuitas entitas anak sebagai berikut:

This account represents the Company’s share on the change in equity of subsidiaries as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) 1.466.749 1.633.061 PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC)

PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) 772.901 772.901 PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV)

Lainnya 6.465 6.418 Others

Jumlah 2.246.115 2.412.380 Total

Perubahan ekuitas entitas anak terutama sehubungan dengan modal saham entitas anak dibelli kembali dan pelaksanaan opsi saham karyawan entitas anak.

Change in equity of subsidiaries are mostly in relation to treasury stock of subsidiaries and exercise of employee stock options of subsidiaries.

26. SELISIH TRANSAKSI EKUITAS DENGAN PIHAK NON-PENGENDALI

26. DIFFERENCE IN VALUE OF EQUITY TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTEREST

Akun ini berasal dari transaksi penjualan dan/atau pembelian saham entitas anak yang dilakukan Perusahaan dan entitas anak yang lain yang dikonsolidasikan dalam Perusahaan. Transaksi ini merupakan transaksi ekuitas dan dimasukkan dalam akun selisih transaksi ekuitas dengan pihak non-pengendali karena tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.

This account was brought about from the sale and purchases of subsidiary shares transaction performed by the Company and other consolidated subsidiaries. The transactions are treated as an equity transaction and recorded under difference in value of equity transaction with non-controlling interest, as this is a change in interest that do not result in a loss of control.

27. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 27. OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Akun ini meliputi penghasilan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas yang berasal dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak.

This account comprises of other comprehensive income that are accumulated in equity because of the translation adjustment from the subsidiary’s financial statements.

28. SAHAM DIPEROLEH KEMBALI 28. TREASURY STOCKS

Pergerakan dalam saham dibeli kembali dapat dilihat dibawah ini:

Movement in the Company’s treasury shares are shown below:

Persentase

terhadap

Jumlah saham yang

saham/ dikeluarkan/ Biaya

Number of Percentage to perolehan/

shares issued shares At cost

%

Saham diperoleh kembali Treasury stock at

pada tanggal 1 Januari 2015 147.402.100 1,05% 298.524 January 1, 2015

Ditambah: perolehan tahun 2015 37.026.000 0,26% 41.075 Add: Acquisition in 2015

Saham diperoleh kembali Treasury stock at

pada tanggal 31 Desember 2015 184.428.100 1,31% 339.599 December 31, 2015

Ditambah: perolehan tahun 2016 189.145.600 1,34% 180.704 Add: Acquisition in 2016

Dikurangi: penjualan tahun 2016 (47.937.300) 0,34% (43.794) Deduct: Sale in 2016

Saham diperoleh kembali Treasury stock at

pada tanggal 30 Juni 2016 325.636.400 2,31% 476.509 June 30, 2016

Page 82: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 80 -

Saham yang diperoleh kembali melalui entitas

anak

Treasury shares from subsidiary

Pada tahun 2015 dan 2016, entitas anak (RCTI) membeli saham Perusahaan dari pasar, masing-masing, sebanyak 2.000.000 dan 3.000.000 lembar dengan biaya perolehan, masing-masing, sebesar Rp 2.217 juta dan 2.373 juta.

In 2015 and 2016, the subsidiary (RCTI) purchased the Company’s shares from market totaling to 2,000,000 and 3,000,000 shares, respectively, with acquisition cost of Rp 2,217 million and 2,373 million, respectively.

Pada tahun 2016, entitas anak (Universal) membeli saham Perusahaan dari pasar sebanyak 186.145.600 dengan biaya perolehan sebesar Rp 178.331 juta dan menjual saham Peruashaan ke pasar sebanyak 47.937.300 lembar dengan nilai Rp 43.794 juta.

In 2016, the subsidiary (Universal) purchased the Company’s share from market totaling 186,145,600 shares with acquisition cost of Rp 178,331 million and sold the Company’s share to market totaling 47,937,300 shares amounting to Rp 43,794 million

Investasi tersebut dicatat sebagai aset keuangan lainnya – lancar, efek diperdagangkan dalam laporan keuangan entitas anak. Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, investasi tersebut dicatat sebagai saham Perusahaan yang diperoleh kembali.

These shares are recorded as other financial assets – current, equity securities held for trading in the subsidiary’s statements of financial position and recognized as treasury shares of the Company.

29. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 29. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak adalah sebagai berikut:

Non-controlling interest in net assets of subsidiaries are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

MNC dan entitas anak 4.088.552 3.770.733 MNC and its subsidiaries

GMI dan entitas anak 594.565 690.772 GMI and its subsidiaries

MNCSV 127.114 186.778 MNCSV

MNC Shop (11.226) (4.615) MNC Shop

Infokom dan entitas anak (399) (389) Infokom and its subsidiaries

Jumlah 4.798.606 4.643.279 Total

Mutasi kepentingan non-pengendali pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movement in non-controlling interest in the current year is as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Saldo awal tahun 4.643.279 4.606.123 Balance at beginning of year

Bagian laba tahun berjalan 464.217 231.261 Share of profit for the year

Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit

imbalan pasti - 13.173 obligation

Akuisisi entitas anak - 1.024 Acquisition of subsidiary

Perubahan ekuitas entitas anak (5.288) 156.748 Change in equity of subsidiaries

Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiary's

entitas anak melalui pasar (85.431) (80.084) shares through the market

Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital

pada entitas anak - 16.910 in subsidiary

Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries

kepentingan non-pengendali (218.171) (301.876) to non-controlling interest

Jumlah 4.798.606 4.643.279 Total

Kepentingan non-pengendali atas laba (rugi) entitas anak adalah sebagai berikut:

Non-controlling interest in net income (loss) of subsidiaries are follows:

Page 83: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 81 -

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

MNC dan entitas anak 452.637 322.774 MNC and its subsidiaries

MNCSV 14.798 (67.187) MNCSV

GMI dan entitas anak 1.712 15.740 GMI and its subsidiaries

Infokom dan entitas anak (41) (95) Infokom and its subsidiaries

MNC Shop (4.889) (9.122) MNC Shop

Jumlah 464.217 262.110 Total

30. PENDAPATAN 30. REVENUES

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Media berbasis iklan dan konten 3.451.086 3.254.041 Advertising and content based media

Media berbasis pelanggan 1.548.035 1.602.869 Subscribers based media

Media berbasis online 354.039 506.895 Online based media

Lainnya 108.779 162.816 Others

Jumlah 5.461.939 5.526.621 Total

Pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha berasal dari PT. Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp 723.858 juta atau 13,25% dan Rp 910.780 juta atau 17% dari jumlah pendapatan usaha masing-masing periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015.

Revenues from customers which individually represent more than 10% of the total revenues came from PT. Wira Pamungkas Pariwara amounting to Rp 723,858 million or 13.25% and Rp 910,780 million or 17% of total revenues for three months ended June 30, 2016 and 2015, respectively.

2,39% dan 1,25% dari jumlah pendapatan, masing-masing, pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 dilakukan dengan pihak berelasi.

2.39% and 1.25% of total revenues for six months period ended June 30, 2016 and 2015, respectively, were made with related parties.

31. BEBAN LANGSUNG 31. DIRECT COSTS

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Media berbasis iklan dan konten Advertising and content based media

Beban program dan penyiaran 1.431.551 1.272.171 Program and broadcasting expenses

Media cetak 22.264 29.158 Print media

Penyusutan dan amortisasi 61.669 60.772 Depreciation and amortization

Media berbasis pelanggan Subscribers based media

Penyusutan dan amortisasi 547.090 544.829 Depreciation and amortization

Beban pokok program 378.366 548.614 Cost of programs

Outsourcing 132.210 131.580 Outsourcing

Gaji dan kesejahteraan karyawan 118.164 116.832 Salaries and employee welfare

Sewa 34.624 35.866 Rental

Lainnya 149.424 142.823 Others

Media berbasis online 283.152 386.244 Online based media

Lainnya Others

Penyusutan dan amortisasi 7.817 6.893 Depreciation and amortization

Lain-lain 39.053 74.738 Others

Jumlah 3.205.384 3.350.520 Total

Page 84: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 82 -

Tidak terdapat beban langsung secara individu yang melebihi 10% dari jumlah beban langsung.

There is no direct costs which individually represent more than 10% of the total direct costs.

4% dan 2,04% dari jumlah beban langsung, masing-masing, pada periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 dilakukan dengan pihak berelasi.

4% and 2.04% of total direct cost for three months period ended June 30, 2016 and 2015, respectively, were made with related parties.

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Gaji dan tunjangan 456.505 432.589 Salaries and allowances

Iklan dan pemasaran 169.731 141.919 Advertising and marketing

Penyusutan dan amortisasi 64.492 48.365 Depreciation and amortization

Jasa profesional 50.229 60.143 Professional fees

Sewa 37.368 42.975 Rent

Perlengkapan kantor 32.775 41.835 Office equipment

Perbaikan dan pemeliharaan 29.037 13.041 Repairs and maintenance

Listrik, air dan telepon 27.462 22.294 Electricity, water and telephone

Pajak dan perizinan 21.132 23.920 Taxes and licenses

Imbalan pasca kerja 19.324 19.934 Post-employment benefits

Pengangkutan dan perjalanan 17.553 34.672 Freight and transportation

Asuransi 4.315 6.357 Insurance

Beban piutang ragu-ragu - 129 Provision for impairment losses

Lainnya 78.300 53.742 Others

Jumlah 1.008.223 941.915 Total

33. BEBAN KEUANGAN 33. FINANCE CHARGES

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Beban bunga dari utang: Interest expenses on:

Obligasi 52.500 64.527 Bonds

Sindikasi 152.588 168.239 Syndicated

Amortisasi emisi pinjaman 40.443 39.052 Loan emission amortization

Lainnya 39.665 100 Others

Jumlah 285.196 271.918 Total

34. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -

BERSIH

34. OTHER GAINS AND LOSSES - NET

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Penghasilan investasi dari aset Investment income from financial

keuangan pada FVTPL 96.040 126.095 assets at FVTPL

Lain-lain - bersih 4.796 (1.066) Others - net

Jumlah 100.836 125.029 Total

Page 85: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 83 -

35. PAJAK PENGHASILAN 35. INCOME TAX

Beban pajak Grup terdiri dari: Tax expense of the Group consists of the following:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Pajak kini - Entitas anak (382.148) (335.517) Current tax - Subsidiaries

Pajak tangguhan Deferred tax

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 6.552 102.595 Subsidiaries

Beban pajak - bersih (375.596) (232.922) Tax expense - net

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income (fiscal loss) of the Company is as follows:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated

laporan laba rugi dan penghasilan statements of profit or loss and

komprehensif lain konsolidasian 1.441.359 689.820 other comprehensive income

Rugi entitas anak sebelum

pajak penghasilan (1.526.522) (764.010) Loss before tax of subsidiaries

Rugi sebelum pajak Perusahaan (85.163) (74.190) Loss before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Imbalan pasca kerja - 854 Post-employment benefits

Perbedaan yang tidak dapat Non-deductible expenses (non-

diperhitungkan menurut fiskal taxable income)

Aset tetap 3.828 1.470 Property and equipment

Sumbangan dan kontribusi 29 187 Donations and contributions

Keuntungan (kerugian) investasi 23.384 28.907 Gain (loss) on investment

Lainnya 10.253 3.693 Others

Rugi kena pajak Perusahaan (47.669) (39.079) Taxable loss of the Company

Rugi fiskal tahun sebelumnya (106.179) (29.876) Prior year's fiscal loss carryforward

Akumulasi rugi fiskal Perusahaan (153.848) (68.955) Accumulated fiscal loss carryforward

Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak terdapat taksiran pajak penghasilan. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, utang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan utang PPh badan entitas anak.

The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made. At June 30, and December 31, 2015, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable.

Perhitungan laba kena pajak dalam laporan keuangan ini akan menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Badan.

The calculation of taxable income in this financial statements will be used as the basis of reporting the Annual Corporate Income Tax Return (SPT).

Laba (rugi) fiskal pajak Perusahaan tahun 2015 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Badan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Taxable income (loss) of the Company for 2015 is in accordance with the Annual Corporated Income Tax Returns (SPT) submitted to the Tax Office.

Page 86: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 84 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax Beban (manfaat) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

Deferred tax expense (benefit) of the Group is as follows:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Pajak tangguhan Deferred tax

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 6.552 102.595 Subsidiaries

Manfaat pajak tangguhan - bersih 6.552 102.595 Deferred tax benefit - net

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Akun ini merupakan aset pajak tangguhan bersih setelah diperhitungkan dengan liabilitas pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of each of the same business entity as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Perusahaan Company

Akumulasi rugi fiskal 26.000 26.000 Accumulated fiscal loss

Liabilitas imbalan pasca kerja 1.145 1.145 Post-employment benefits obligation

Entitas anak Subsidiaries

Akumulasi rugi fiskal 390.167 400.957 Accumulated fiscal losses

Liabilitas imbalan pasca kerja 42.309 41.031 Post-employment benefits obligation

Piutang 19.502 21.468 Accounts receivable

Aset tetap (64.166) (44.234) Property and equipment

Lainnya 16.663 14.586 Others

Aset pajak tangguhan - bersih 431.620 460.953 Deferred tax assets - net

Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitas anak setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of each of the same business entity as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Entitas anak Subsidiaries

Liabilitas imbalan pasca kerja 3.348 (13.337) Post-employment benefits obligation

Biaya yang ditangguhkan 952 16.623 Deferred charges

Lainnya 21.102 23.872 Others

Liabilitas pajak tangguhan - bersih 25.402 27.158 Deferred tax liabilities - net

Page 87: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 85 -

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Grup mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 1.664.666 juta dan Rp 1.707.828 juta karena manajemen memperkirakan bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa datang.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group recognized deferred tax asset on accumulated fiscal losses amounting to Rp 1,664,666 million and Rp 1,707,828 million, respectively, since the management expects that the deferred tax asset can be utilized against taxable income in the future periods.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated

laba rugi dan penghasilan statements of profit or loss and

komprehensif lain konsolidasian 1.441.359 689.820 other comprehensive income

Beban pajak sesuai tarif pajak

yang berlaku 360.340 172.455 Tax expense at effective tax rate

Dampak pajak atas perbedaan yang tidak

dapat diperhitungkan menurut fiskal Tax effect of non-deductible expenses

Perusahaan 9.374 8.778 The Company

Entitas anak (121.963) (269.218) Subsidiaries

Perbedaan pajak entitas anak yang Tax difference on subsidiaries which is

dikenakan pajak penghasilan luar negeri 118.919 313.652 subjected to foreign corporate income tax

Jumlah 366.670 225.667 Total

Manfaat pajak entitas anak yang dikenakan Tax benefit of subsidiaries which is

pajak penghasilan luar negeri 8.926 7.285 subjected to foreign corporate income tax

Beban pajak - bersih 375.596 232.952 Tax expense - net

36. LABA PER SAHAM

36. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk didasarkan pada data berikut:

The calculations of the basic and diluted earnings per share attributable to the owners of the parent entity are based on the following data:

Laba Earnings

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Laba untuk perhitungan Earnings for computing

laba per saham 601.546 194.788 earnings per share

Lembar saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:

The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings per share were as follows:

Page 88: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 86 -

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

lembar/shares lembar/shares

Saldo awal 14.198.613.922 14.198.613.922 Beginning balance

Rata-rata tertimbang saham Weighted average number of

diperoleh kembali (64.509.571) (72.691.447) treasury stocks

Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average number of

saham untuk tujuan laba shares for the purpose of basic

per saham dasar 14.134.104.351 14.125.922.475 earnings per share

Jumlah saham bersifat dilusi Number of dilutive potential share

dari opsi saham karyawan - 140.527.020 from employee stock options

Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average number of

saham untuk tujuan laba shares outstanding for the purpose

per saham dilusian *) 14.134.104.351 14.266.449.495 of diluted earnings per share *)

*) Pada tanggal 30 Juni 2016, tidak terdapat

dilusi dari opsi saham karyawan karena harga pasar lebih rendah dari harga pelaksanaan.

*) As of June 30, 2016, there is no dilution from employee stock option since the market price is lower than exercise price.

37. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 37. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 3 tanggal 2 Mei 2016 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 5 per saham atau sejumlah Rp 70.081 juta dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1 miliar.

a. Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 3 dated May 2, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2014 amounting to Rp 5 per share or a total Rp 70,081 million and the appropriation of general reserve amounting to Rp 1 billion.

b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 48 tanggal 20 Mei 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 25 per saham atau sejumlah Rp 351.280 juta dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 1 miliar.

b. Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 48 dated May 20, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2014 amounting to Rp 25 per share or a total Rp 351,280 million and the appropriation of general reserve amounting to Rp 1 billion.

38. LIABILITAS IMBALAN KERJA 38. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Imbalan Pasca-kerja Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan

Grup menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Iuran ini berasal dari: 3,6% - 4% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 6% - 8% dibayarkan oleh Perusahaan dari penghasilan dasar karyawan, tergantung masa kerjanya.

The Group provides a defined contribution pension plan for all of its permanent employees which is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA) whose deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Contribution to the pension plan consists of: 3.6% - 4% of basic salary is contributed by the employee and 6% - 8% of basic salary is contributed by the Company depending on years of service.

Page 89: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 87 -

Program Imbalan Pasti Defined Benefit Plan Grup, kecuali RCTI dan entitas anak asing, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.

The Group, except for RCTI and foreign subsidiaries, also calculates and records estimated post-employment benefits for all of its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

RCTI mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.

RCTI recognized the cost of providing other post-employment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically expose the Group to actuarial risks such as: interest rate risk and salary risk.

Risiko Tingkat Bunga Interest risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.

Risiko Gaji Salary risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Imbalan Kerja Jangka panjang Lain Other Long-term Employee Benefits Grup memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan ditentukan berdasarkan pada masa kerja. Imbalan ini didasarkan pada masa kerja.

The Group provides other long-term benefits such as grand leaves to qualifying employees determined based on years of service. Other long-term benefit was determined based on years of service.

Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Milliman Indonesia dan Ricky Leonard Consulting. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing employee benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Milliman Indonesia and Ricky Leonard Consulting. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Tingkat diskonto per tahun 8,70%-9,20% 8,70%-9,20% Discount rate per annum

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment

per tahun 5,05%-10,00% 5,05%-10,00% rate per annum

Tingkat mortalitas

CSO - 1980

TM III

CSO - 1980

TM III Mortality rate

dan/and TM III dan/and TM III

Umur pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal pension age

Page 90: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 88 -

Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas terkait dengan imbalan kerja selain pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than defined contributions are as follows:

30 Juni/ 31 December/

June 30, December 31,

2016 2015

Imbalan pasca-kerja 233,895 220,238 Post-employee benefit

Imbalan kerja jangka panjang

lainnya 8,042 6,262 Other long term benefit

Jumlah 241,937 226,500 Total

Mutasi nilai kini kewajiban pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present values of obligation in the current year are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Kewajiban imbalan pasti - awal 226.500 219.063 Opening defined benefit obligation

Akuisisi entitas anak - 7.594 Acquisition of subsidiary

Biaya jasa kini 12.570 26.995 Current service cost

Biaya bunga 5.047 17.901 Interest cost

Keuntungan aktuarial - (249) Actuarial gain

Pengukuran kembali (keuntungan)/kerugian : - - Remeasurement (gains)/losses:

Keuntungan dan kerugian akturial yang : - - Actuarial gains and losses arising from:

timbul dari perubahan asumsi keuangan (11.090) (29.568) changes in financial assumptions

timbul dari penyesuaian atas pengalaman 104 (9.997) experience adjustment

Biaya jasa lalu, termasuk kerugian - - Past service cost, including losses (gains)

(keuntungan) dari kurtailmen (3.886) 4.262 on curtailments

Pembayaran manfaat (2.388) (9.501) Benefits paid

Kewajiban imbalan pasti - akhir 226.857 226.500 Closing defined benefit obligation

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term

benefits benefits

Tingkat diskonto Initial discount rate

Tingkat diskonto +1% 200.248 3.302 Discount rate +1%

Tingkat diskonto -1% 240.568 3.570 Discount rate -1%

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment rate

Tingkat kenaikan gaji +1% 192.323 3.572 Salary increment rate +1%

Tingkat kenaikan gaji -1% 131.502 3.298 Salary increment rate -1%

31 Desember/ December 31, 2015

Page 91: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 89 -

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.

39. PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM 39. SHARE-BASED PAYMENTS Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 309 tanggal 27 April 2010 dari Notaris Sutjipto S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris (EMSOP). EMSOP diberikan kepada karyawan kunci Grup dalam empat fase. Jumlah hak opsi sebanyak 275.293.491 dan dialokasikan dalam empat tahap yaitu: Tahap I, II dan III masing-masing sebanyak 68.823.373 hak opsi; Tahap IV sebanyak 68.823.372 hak opsi. Setiap hak opsi memberikan hak untuk membeli 1 saham baru Perusahaan.

Based on the Company’s extraordinary general meeting of stockholders, as stated in Deed No. 309 dated April 27, 2010, of Notary Sutjipto S.H., M.Kn., the stockholders approved the Employee and Management Stock Option Plan (EMSOP). The EMSOP is granted to the key employees of the Group in four phases. The total option amounted to 275,293,491 and is allocated to four plans: Plan I, II and III with 68,823,373 options, respectively; Plan IV with 68,823,372 options. Each option entitles the holder to purchase 1 new share of the Company.

Berdasarkan Keputusan Komite EMSOP No. 001-Kom EMSOP/Mcom-HR/I/11 tanggal 20 Januari 2011, para pemegang saham menyetujui harga pelaksanaan opsi untuk Tahap I, II dan III masing-masing sebesar Rp 396, Rp 631 dan Rp 631. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.

Based on EMSOP’s Committee Decision No. 001-Kom EMSOP/Mcom-HR/I/11 dated January 20, 2011, the stockholders agreed on the exercise price of Plan I, II and III in the amounts of Rp 396, Rp 631 and Rp 631, respectively. Such options are nontransferrable and nontradable.

Berdasarkan Keputusan Komite EMSOP No. 006-Kom EMSOP/Mcom-HR/VI/11 tanggal 20 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui harga pelaksanaan opsi untuk Tahap IV sebesar Rp 725. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.

Based on EMSOP’s Committee Decision No. 006-Kom EMSOP/Mcom-HR/VI/11 dated June 20, 2011, the stockholders agreed that the exercise price of Plan IV amounts to Rp 725. Such options are nontransferrable and nontradable.

Berdasarkan Keputusan Komite EMSOP No. 01-Kom EMSOP/Mcom-HR/V/12 tanggal 10 Mei 2012, Komite EMSOP menyetujui pemberian EMSOP Tahap V sebanyak 138.462.000 hak opsi dengan harga pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.525.

Based on EMSOP’s Committee Decision No. 01-Kom EMSOP/Mcom-HR/V/12 dated May 10, 2012, EMSOP’s committee agreed to grant EMSOP Plan V with 138,462,000 options with exercise price of Rp 1,525.

Berdasarkan Keputusan Komite EMSOP No. 081/MCOM-CS/VI.2014 tanggal 30 Juni 2014, Komite EMSOP menyetujui pemberian EMSOP Tahap VI sebanyak 140.527.020 hak opsi dengan harga pelaksanaan opsi sebesar Rp 2.165.

Based on EMSOP’s Committee Decision No. 081/MCOM-CS/VI.2014 dated June 30, 2014, EMSOP’s committee agreed to grant EMSOP Plan VI with 140,527,020 options with exercise price of Rp 2,165.

Page 92: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 90 -

Nilai wajar hak opsi EMSOP diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model Black-Scholes.

The fair value of EMSOP option is estimated at grant date using the Black-Scholes model.

Perhitungan nilai wajar hak opsi EMSOP Tahap I, II, III dan IV dilakukan oleh PT. Eldridge Gunaprima Solution, penilai independen. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The fair value of EMSOP option calculation for Plan I, II, III and IV is calculate by PT. Eldridge Gunaprima Solution, an independent appraiser. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:

Asumsi /Assumptions

Tingkat suku bunga bebas risiko 6,00% Risk-free interest rate

Periode opsi 3 tahun/years Option period

Perkiraaan ketidakstabilan harga saham 22,00% Expected volatility of the share price

Perhitungan nilai wajar hak opsi EMSOP Tahap V ini dilakukan oleh PT. Milliman Indonesia, penilai independen. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The fair value of EMSOP option calculation for Plan V is calculate by PT. Milliman Indonesia, an independent appraiser. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:

Asumsi /Assumptions

Tingkat suku bunga bebas risiko 6,00% Risk-free interest rate

Periode opsi 2 tahun/years Option period

Perkiraaan ketidakstabilan harga saham 21,23% Expected volatility of the share price

Perhitungan nilai wajar hak opsi EMSOP Tahap VI ini dilakukan oleh PT. Dayamandiri Dhamakonsilindo, penilai independen. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:

The fair value of EMSOP option calculation for Plan VI is calculate by PT. Dayamandiri Dhamakonsilindo, an independent appraiser. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:

Asumsi /Assumptions

Tingkat suku bunga bebas risiko 6,70% Risk-free interest rate

Periode opsi 2 tahun/years Option period

Perkiraaan ketidakstabilan harga saham 19,40% Expected volatility of the share price Mutasi opsi saham selama tahun berjalan Movements in shares options during the year Berikut rekonsiliasi opsi saham yang beredar pada awal dan akhir tahun:

The following reconciles the share options outstanding at the beginning and end of the year:

Rata-rata Rata-rata

tertimbang tertimbang

harga eksekusi/ harga eksekusi/

Jumlah Weighted Jumlah Weighted

opsi/ average opsi/ average

Number exercise Number exercise

of options price of options price

Rp Rp

Saldo awal tahun 140.527.020 2.165 140.527.020 2.165 Balance at beginning of year

Pemberian opsi selama tahun berjalan - - - - Granted during the year

Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan - - - - Exercised during the year

Opsi kadaluarsa selama tahun berjalan - - - - Expired during the year

Saldo akhir periode 140.527.020 2.165 140.527.020 2.165 Balance at end of period

2016 2015

Seri opsi Options series

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

Page 93: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 91 -

40. AKUISISI ENTITAS ANAK 40. ACQUISITION OF A SUBSIDIARY

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1e, pada bulan April 2015, Grup membeli 100% atau sebanyak 470.000 saham STN dengan biaya perolehan Rp 1.065.000 juta yang memberikan pengendalian Grup atas kebijakan keuangan dan operasi dari STN.

As described in Note 1e, in April 2015, the Group acquired 100% equity ownership or 470,000 shares of STN at acquisition cost of Rp 1,065,000 million which provided the Group control over STN.

STN diakuisisi dengan tujuan perluasan aktivitas Grup pada media penyiaran.

STN was acquired so as to continue the expansion of the Group's activities on broadcasting media.

Pada tanggal akuisisi STN, nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas sebagai berikut:

As of date of the acquisition of STN, the fair value of assets acquired and liabilities are as follows:

30 April/

April 30, 2015

Kas dan setara kas 7.243 Cash and cash equivalents

Aset lancar lainnya 286.678 Other current assets

Aset tidak lancar 729.404 Non-current assets

Liabilitas jangka pendek (116.794) Current liabilities

Liabilitas jangka panjang lainnya (8.909) Other non-current liabilities

Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi 897.622 Fair Value of Net Assets Acquired

Goodwill dan arus kas keluar bersih yang timbul dari akuisisi adalah sebagai berikut:

Goodwill and net cash outflow arising from such acquisition are as follows:

30 April/

April 30, 2015

Imbalan yang dialihkan dari: Consideration transferred from:

Penukaran obligasi konversi 750.000 Exchange of convertible bonds

Investasi saham 315.000 Investment in shares

Dikurangi: Nilai wajar aset bersih Less: Fair value of identifiable

teridentifikasi yang diperoleh (897.622) net assets acquired

Goodwill yang timbul dari akuisisi Goodwill arising from acquisition

(Catatan 14) 167.378 (Note 14)

Biaya akuisisi secara tunai - Acquisition cost on cash

Ditambah: Kas dan setara kas yang diperoleh 7.243 Add: Cash and cash equivalents acquired

Arus kas masuk bersih pada saat akuisisi 7.243 Net cash inflow on acquisition

Goodwill yang timbul dalam kombinasi bisnis karena biaya perolehan kombinasi termasuk suatu pengendalian utama. Selanjutnya, imbalan yang dibayar untuk kombinasi secara efektif termasuk jumlah yang terkait dengan sinergi yang diharapkan, pertumbuhan pendapatan, pengembangan pasar yang akan datang, kumpulan tenaga kerja dan aset tak berwujud tertentu. Aset tidak berwujud yang teridentifikasi berupa izin penyelenggaraan penyiaran diakui secara terpisah dari goodwill seperti yang diungkapkan pada Catatan 14.

Goodwill arose in the business combination because the cost of the combination included a control premium. In addition, the consideration paid for the combination effectively included amounts in relation to the benefit of expected synergies, revenue growth, future market development, assembled workforce and certain intangible assets. Identified intangible asset such as broadcast activities license is recognized separately from goodwill as disclosed in Note 14.

STN memberikan kontribusi penjualan bersih sebesar Rp 228.532 juta dan rugi bersih sebesar Rp 13.383 juta terhadap hasil konsolidasian tahun 2015.

STN contributed Rp 228,532 million of net sales and Rp 13,383 million of net loss to the consolidated results in 2015.

Page 94: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 92 -

Bila kombinasi bisnis sudah dilakukan pada tanggal 1 Januari 2015, penjualan bersih konsolidasian Grup akan menjadi sebesar Rp 10.607.869 juta, dan laba untuk tahun tersebut akan menjadi sebesar Rp 237.157 juta. Manajemen mempertimbangkan angka pro-forma ini untuk mewakili suatu perkiraan ukuran atas kelompok gabungan pada basis tahunan dan untuk menyediakan acuan untuk perbandingan di masa yang akan datang.

Had the business combination been effected at January 1, 2015, the consolidated net sales of the Group would have been Rp 10,607,869 million, and the income for the year would have been Rp 237,157 million. The management considers these pro-forma numbers to represent an approximate measure of the combined group on an annualized basis and to provide a reference point for comparison in future periods.

Dalam menentukan pendapatan “pro-forma” dan laba Grup yang mempunyai entitas anak yang diperoleh pada awal tahun berjalan, direksi menghitung penyusutan dari aset tetap yang diperoleh berdasarkan nilai wajar yang timbul pada saat pencatatan awal untuk kombinasi bisnis daripada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan sebelum akuisisi.

In determining the “pro-forma” revenue and profit of the Group had the subsidiary been acquired at the beginning of the current year, the directors have calculated depreciation of plant and equipment acquired on the basis of the fair values arising in the initial accounting for the business combination rather than carrying amounts recognized in the pre-acquisition financial statements.

41. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

41. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

a. PT. MNC Investama Tbk merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.

a. PT. MNC Investama Tbk is the majority stockholder of the Company.

b. Perusahaan yang pemegang saham akhirnya atau saham mayoritas sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan adalah PT. MNC Kapital Indonesia Tbk (MKAP), PT. MNC Asset Management (MNCAM), PT. MNC Securities, PT. MNC Finance PT. MNC Asuransi Indonesia, PT. MNC Land Tbk, PT. MNC Life Assurance, PT. Media Nusantara Press dan PT. GLD Property.

b. The Companies which have the same ultimate stockholder or majority stockholder with the Company’s are PT. MNC Kapital Indonesia Tbk (MKAP), PT. MNC Asset Management (MNCAM), PT. MNC Securities, PT. MNC Finance, PT. MNC Asuransi Indonesia, PT. MNC Land Tbk, PT. MNC Life Assurance, PT. Media Nusantara Press and PT. GLD Property.

c. Pihak berelasi yang merupakan entitas yang dikendalikan personel manajemen kunci Perusahaan adalah PT. MNC Kabel Mediacom dan PT. Nusantara Vision.

c. Related parties which are entities controlled by key management personnel of the Company is PT. MNC Kabel Mediacom and PT. Nusantara Vision.

d. PT. Media Nusantara Informasi merupakan pemegang saham minoritas PT. Media Nusantara Press.

d. PT. Media Nusantara Informasi is the minority stockholder of PT. Media Nusantara Press.

e. Sejak 30 September 2014, PT. Bank MNC International Tbk merupakan entitas anak dari PT MNC Investama Tbk (melalui MKAP).

e. Starting from September 30, 2014, PT. Bank MNC International Tbk is a subsidiary of PT MNC Investama Tbk (through MKAP).

f. Perusahaan merupakan pemegang saham minoritas PT. MNC Tencent.

f. The Company is the minority stockholder of PT. MNC Tencent.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

a. Grup melakukan transaksi tertentu dengan

pihak berelasi, meliputi penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi pembiayaan dengan pihak berelasi. Grup juga melakukan penempatan dana investasi dan perolehan pinjaman dana dari pihak berelasi.

a. The Group entered into certain transactions with related parties, including sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. The Group also entered into placement of investments with and loans obtained from related parties.

Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan liabilitas yang timbul atas transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

At reporting dates, assets and liabilities related to transactions with related parties are as follows:

Page 95: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 93 -

30 Juni/ 31 Desember/

Catatan/ June 30, December 31,

Notes 2016 2015

Aset keuangan lainnya - lancar 6 1.810.512 1.820.719 Other financial assets - current

Persentase dari jumlah aset 6,9% 6,9% Percentage to total assets

Piutang usaha 7 Trade accounts receivable

PT. MNC Tencent 8 12.632 PT. MNC Tencent

PT. Media Nusantara Press 2.186 1.048 PT. Media Nusantara Press

PT. Nusantara Vision 3.175 3.457 PT. Nusantara Vision

PT. MNC Kabel Mediacom 1.300 1.581 PT. MNC Kabel Mediacom

Lainnya (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 112.128 120.818 Others (each below Rp 1 billion)

Jumlah 118.797 139.536 Total

Persentase dari jumlah aset 0,5% 0,5% Percentage to total assets

Piutang lain-lain Other accounts receivable

PT. Nusantara Vision 3.974 5.353 PT. Nusantara Vision

PT. Media Nusantara Press - 14.910 PT. Media Nusantara Press

Lainnya (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 6.898 10.221 Others (each below Rp 1 billion)

Jumlah 10.872 30.484 Total

Persentase dari jumlah aset 0,04% 0,1% Percentage to total assets

Utang usaha 18 Trade accounts payable

PT. GLD Property 26.719 13.050 PT. GLD Property

PT. Media Nusantara Press 10.880 11.728 PT. Media Nusantara Press

Lainnya (masing-masing di bawah

Rp 1 miliar) 19.935 61.436 Others (each below Rp 1 billion)

Jumlah 57.534 86.214 Total

Persentase dari jumlah liabilitas 0,5% 0,4% Percentage to total liabilities

Utang lain-lain kepada pihak berelasi Other accounts payable to related parties

jangka pendek 1.249 8.358 current

Persentase dari jumlah liabilitas 0,0% 0,1% Percentage to total liabilities

Utang kepada pihak berelasi jangka Other accounts payable to related parties

panjang 5.925 1.961 non-current

b. Grup juga mempunyai transaksi lain dengan

pihak berelasi yaitu:

b. The Group also entered into other transactions with related parties among others, as follows:

Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Grup oleh pihak berelasi atau sebaliknya yang tercatat sebagai piutang lain-lain kepada berelasi dan utang kepada pihak berelasi.

Obtaining/providing non-interest bearing advances arising from payments of expenses of the Group paid on its behalf by related parties or vice versa which is shown as other accounts receivable from related parties and other accounts payable to related parties.

Transaksi dengan personil manajemen kunci meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.

Transactions with key management personnels consisting of non-interest bearing loans including housing loans.

c. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris, Direktur dan karyawan kunci Perusahaan sebagai berikut:

d. c. The Company provides benefits to the Commissioners, Directors and key management personnel of the Company as follows:

Page 96: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 94 -

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Directors and key management

Direksi dan karyawan kunci personnel

Imbalan kerja jangka pendek 11.311 9.451 Short-term employee benefits

Imbalan pasca kerja 345 315 Post-employee benefits

Subjumlah 11.656 9.766 Subtotal

Komisaris Commissioners

Imbalan kerja jangka pendek 2.641 2.970 Short-term employee benefits

Subjumlah 2.641 2.970 Subtotal

Jumlah 14.297 12.736 Total

42. INFORMASI SEGMEN 42. SEGMENT INFORMATION

Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 berdasarkan jasa yang diberikan:

The Group’s reportable segments under PSAK 5 are based on its operating divisions:

a. media berbasis konten dan iklan b. media berbasis pelanggan c. media berbasis online

a. content and advertising based media b. subscribers based media c. online based media

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:

The following are segment information based on the operating divisions:

Media Berbasis Media Media

Konten dan Berbasis Berbasis

Iklan/ Pelanggan/ Online/

Content and Subscribers Online

Advertising Based Based Eliminasi/ Jumlah/

Based Media Media Media Elimination Total

PENDAPATAN BERSIH NET REVENUES

Pendapatan eksternal 3.451.086 1.548.035 354.039 - 5.353.160 External revenues

Pendapatan antar segmen 80.533 - - (80.533) - Intersegment revenues

Pendapatan tidak dapat

dialokasi 108.779 Unallocated revenues

Jumlah pendapatan bersih 3.531.619 1.548.035 354.039 (80.533) 5.461.939 Total net revenues

HASIL SEGMEN 1.993.580 107.818 70.887 22.360 2.194.645 SEGMENT RESULT

Hasil segmen yang tidak

bisa dialokasi 61.910 Unallocated cost

Jumlah hasil segmen 2.256.555 Gross profit

General and administrative

Beban umum dan administrasi (1.008.223) expenses

Beban keuangan (285.196) Finance charges

Penghasilan bunga 26.937 Interest income

Kerugian kurs mata uang

asing - bersih 350.450 Loss on foreign exchange - net

Keuntungan dan kerugian lain-lain 100.836 Other gains and losses

Laba sebelum pajak 1.441.359 Income before tax

Penyusutan dan amortisasi 117.963 547.090 - - 665.053 Depreciation and amortization

Penyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation

yang tidak dapat dialokasi 16.015 and amortization

Jumlah 681.068 Total

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

Aset segmen 14.766.828 5.915.442 2.110.167 (4.022.742) 18.769.695 Segment assets

Aset yang tidak dapat dialokasi 7.548.277 Unallocated assets

Jumlah aset konsolidasian 26.317.972 Total consolidated assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen 4.949.166 4.593.716 402.485 (454.046) 9.491.321 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 1.523.074 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas konsolidasian 11.014.395 Total consolidated liabilities

30 Juni/June 30, 2016

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Page 97: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 95 -

Media Berbasis Media Media

Konten dan Berbasis Berbasis

Iklan/ Pelanggan/ Online/

Content and Subscribers Online

Advertising Based Based Eliminasi/ Jumlah/

Based Media Media Media Elimination Total

PENDAPATAN BERSIH NET REVENUES

Pendapatan eksternal 3,254,041 1,602,869 506,895 - 5,363,805 External revenues

Pendapatan antar segmen 45,004 - - (45,004) - Intersegment revenues

Pendapatan tidak dapat

dialokasi 162,816 Unallocated revenues

Jumlah pendapatan bersih 3,299,045 1,602,869 506,895 (45,004) 5,526,621 Total net revenues

HASIL SEGMEN 1,891,940 82,324 120,651 - 2,094,915 SEGMENT RESULT

Hasil segmen yang tidak

bisa dialokasi 81,186 Unallocated cost

Jumlah hasil segmen 2,176,101 Gross profit

General and administrative

Beban umum dan administrasi (941,915) expenses

Beban keuangan (271,918) Finance charges

Penghasilan bunga 56,770 Interest income

Kerugian kurs mata uang

asing - bersih (454,247) Loss on foreign exchange - net

Keuntungan dan kerugian lain-lain 125,029 Other gains and losses

Laba sebelum pajak 689,820 Income before tax

Penyusutan dan amortisasi 82,242 461,710 7,861 - 551,813 Depreciation and amortization

Penyusutan dan amortisasi Unallocated depreciation

yang tidak dapat dialokasi 12,590 and amortization

Jumlah 564,403 Total

30 Juni/June 30, 2015

Media Berbasis Media Media

Konten dan Berbasis Berbasis

iklan/ Pelanggan/ Online/

Content and Subscribers Online

Advertising Based Based Eliminasi/ Jumlah/

Based Media Media Media Elimination Total

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

Aset segmen 14,474,578 6,007,933 2,131,966 (697,354) 21,917,123 Segment assets

Aset yang tidak dapat

dialokasi 4,575,056 Unallocated assets

Jumlah aset konsolidasi 26,492,179 Total consolidated assets

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segmen 4,908,165 5,185,293 1,031,317 (697,354) 10,427,421 Segment liabilities

Liabilitas yang tidak dapat

dialokasi 770,146 Unallocated liabilities

Jumlah liabilitas konsolidasi 11,197,567 Total consolidated liabilities

31 Desember/December 31 , 2015

43. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN

43. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS

a. Grup mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut:

a. The Group entered into agreements with the following parties:

1) Perjanjian Lisensi dengan Buena Vista

International Inc.

1) License Agreement with Buena Vista

International Inc.

Pada tanggal 29 September 2009, Grup mengadakan perjanjian dengan Buena Vista International Inc. untuk lisensi atas Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) yang dimiliki dan/atau

On September 29, 2009, the Group entered into an agreement with Buena Vista International Inc. for license of all Current/First Run Live Action Features and Animated Features, Re-run Live Action Features; Series; Special; Animated Features; and Direct to Video Titles (“Pictures”) owned and/or produced

Page 98: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 96 -

diproduksi oleh Buena Vista International Inc. Perjanjian ini berlaku sejak 25 September 2008, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang. Sebagai tambahan atas program, Grup juga mengadakan perjanjian Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program yang mulai berlaku sejak tanggal 14 Pebruari 2010, dan berlaku sampai beberapa tahun ke depan dan dapat diperpanjang.

by Buena Vista International Inc. This agreement shall be valid from September 25, 2008 and for a number of years ahead and subject to extension. In addition to such programs, the Group also entered into Commercial Deal Terms for MNC Kids and Family Program which shall be valid from February 14, 2010 and for a number of years ahead and subject to extension.

2) Perjanjian Free Television Output Deal

dengan Warner Bros International

Television Distribution Inc.

2) Agreement for Free Television Output

Deal with Warner Bros International

Television Distribution Inc. Pada tanggal 1 Juni 2011, Grup mengadakan perjanjian dengan Warner Bros International Television Distribution Inc. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 15 Juni 2011 sampai dengan 14 Juni 2016 dimana Grup akan mendapatkan lisensi untuk program-program milik Warner.

On June 1, 2011, the Group entered into an agreement with Warner Bros International Television Distribution Inc. This agreement is valid from June 15, 2011 until June 14, 2016 under which the Group will be granted a license to Warner’s program.

3) Perjanjian Lisensi dengan United

European Football Association (UEFA)

3) License Agreement with United

European Football Association (UEFA) Pada tanggal 14 Juli 2010, RCTI, MNCSV dan MNC (sebagai penjamin), mengadakan Media Rights Agreement dengan Union Des Associations Europeennes De Football (UEFA) untuk penyelenggaraan UEFA EURO 2012/UEFA EURO 2016, dan kejuaraan UEFA lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 14 Juli 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember di tiap tahunnya untuk masing-masing UEFA Championship yang berlangsung di tahun yang bersangkutan. RCTI dan MNCSV harus melakukan pembayaran tertentu untuk lisensi atas program-program tersebut sesuai dengan cicilan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian dijamin dengan corporate guarantee dari MNC.

On July 14, 2010, RCTI, MNCSV, and MNC (as the Guarantor), entered into a Media Rights Agreement with Union Des Associations Europeennes De Football (UEFA) regarding UEFA EURO 2012/ UEFA EURO 2016, and other UEFA Championships. This agreement shall be valid from July 14, 2010, and shall in respect of each UEFA Championship expire on December 31, of the calendar year in which the relevant UEFA Championship is held. Both RCTI and MNCSV have to pay a certain amount for the license of the program according to the installment schedule stated in the agreement. This agreement is secured by corporate guarantee of MNC.

Pada tanggal 24 September 2013, MNCSV bersama GIB dan RCTI mengadakan kerjasama dengan Perjanjian kerjasama dengan Union Des Associations Europennes De Football (UEFA) sehubungan dengan penayangan siaran langsung kualifikasi Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Pada perjanjian ini MNC bertindak sebagai penjamin. Grup setuju untuk membayar royalti dan jasa teknis kepada UEFA yang dibayar secara angsuran.

On September 24, 2013, MNCSV with GIB and RCTI entered into Cooperation agreement with Union Des Associations Europennes De Football (UEFA) in connection with the live broadcast of the European Cup 2016 qualifiers and World Cup 2018 qualifiers. In this agreement MNC acts as guarantor. The Group agrees to pay royalty and technical fee to UEFA which will be paid in installment.

Page 99: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 97 -

4) Pada tanggal 18 Maret 2013, MNC mengadakan perjanjian kerjasama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk pengelolaan hak siar eksklusif dan hak komersial pertandingan tim nasional Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 18 Maret 2013 sampai dengan tanggal 17 Maret 2016. Perjanjian antara MNC dan PSSI ini juga melibatkan entitas anak dan afiliasinya.

4) On March 18, 2013, MNC entered into agreement with Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) for the exclusive broadcasting rights and commercial rights of Indonesia national team matches. This agreement is effective as of March 18, 2013 until March 17, 2016. The agreement between MNC and PSSI also involves subsidiaries and affiliates

5) Pada tanggal 25 Oktober 2013, MNC bertindak untuk dan atas nama entitas anak maupun affiliasinya menandatangani kesepakatan kerjasama hak siar dan hak komersil terhadap pertandingan kompetisi liga Indonesia, RCTI berhak atas hak eksklusif penyiaran transmisi terestrial (free to air), hak komersial iklan/sponsorship pada seluruh media platform (FTA, Pay TV, Mobile TV, IPTV dan media lainnya). Atas kesepakatan kerjasama ini telah dibuat perjanjian pada tanggal 28 Januari 2014. Atas kesepakatan ini RCTI harus melakukan pembayaran sesuai dengan cicilan yang tercantum dalam perjanjian.

5) On October 25, 2013, MNC, acting for and on behalf of its subsidiaries and affiliates, entered into cooperation deal on broadcasting rights and commercial rights to the Indonesia League competition matches, under which RCTI has the exclusive right of broadcasting terrestrial transmission (free to air) and the right of commercial advertising/sponsorship on all media platforms (FTA, Pay TV, IPTV, Mobile TV and other media). The cooperation agreement was made on January 28, 2014. RCTI has to pay certain amount according to the installment schedule stated in the agreement.

6) Perjanjian Usaha Patungan dengan

JCDecaux Asia (S) Pte Ltd.

6) Joint Venture Agreement with JCDecaux

Asia (S) Pte Ltd Pada tanggal 9 Maret 2015, MNC mengadakan perjanjian usaha patungan dengan JCDecaux Asia (S) Pte Ltd (JCDecaux) sehubungan dengan rencana para pihak untuk mendirikan perusahaan patungan yang akan bergerak di bidang usaha periklanan.

On March 9th, 2015, MNC entered into joint venture agreement with JCDecaux Asia (S) Pte Ltd (JCDecaux), in relation to the parties’ intention to establish joint venture company which will carry out the activity in advertising business.

7) Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan

Pertandingan Kompetisi Liga Indonesia

7) Cooperation Agreement on

Management of Indonesian Super

Leaque Competition

Pada tanggal 24 Februari 2015, MNC bertindak untuk dan atas nama anak perusahaannya dan/ atau afiliasinya menanda tangani Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Pertandingan Kompetisi Liga Indonesia dengan PT Mentari Karya Utama (“MKU”), RCTI, MNC TV, dan Global TV berhak untuk menayangkan kompetisi ISL tahun 2015 – 2017, pada seluruh media platform free to air.

Agreement of the Indonesian Super Leaque competition with PT Mentari Karya Utama (“MKU”), under which RCTI, MNCT TV, and Global TV has the right of broadcasting ISL competition match of the years 2015-2017 via terrestrial transmission (free to air).

Pada 24 Maret 2015, telah ditanda tangani perubahan atas Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Pertandingan Kompetisi Liga Indonesia untuk merubah jumlah pertandingan yang ditayangkan di Global TV.

On 24th March 2015, the Cooperation Agreement on Management of Indonesian Super Leaque has been ammended to amend the numbers of matches which will be broadcasted by Global TV.

Page 100: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 98 -

8) Perjanjian International Licensing

Agreement dengan Associated Press

Television News Ltd., (APTN)

8) International Licensing Agreement with

Associated Press Television News Ltd.,

(APTN)

Pada tanggal 28 Juni 2015, MNC bertindak untuk dirinya sendiri dan atas nama afiliasinya menandatangani Perjanjian dengan APTN terkait lisensi yang bersifat non-eksklusif untuk menggunakan, menyiarkan atau mempublikasikan konten yang dimiliki APTN. Periode lisensi tersebut berlaku dari 1 Juli 2015 hingga 30 Juni 2019, dan akan secara otomatis diperpanjang selama 1 tahun setelah berakhirnya jangka periode lisensi.

On June 28th 2015, MNC on behalf of itself and its affiliates signed an Agreement with APTN relating to non-exclusive license to use, broadcast or published content owned by APTN. License period starts from 1st July 2015 to 30th June 2019 and will be automatically renewed for additional 1 year.

9) Perjanjian Distribusi dengan PT Itochu

Indonesia (Itochu)

9) Distribution Agreement between PT

Itochu Indonesia (Itochu)

Pada tanggal 16 April 2015, MNC menandatangi Perjanjian dengan Itochu, dimana dalam Perjanjian tersebut MNC menunjuk Itochu sebagai agen terkait aktifitas bisnis merchandising dan licensing atas Konten (Satria Garuda BIMA - X) yang dibuat bersama oleh MNC dan Ishimori Production Inc.

On April 16th 2015, MNC entered into a Distribution Agreement with Itochu, under which MNC assigned Itochu as its agent relating to any activities of merchandising and licensing business of Content (Satria Garuda BIMA – X), which co-created by MNC and Ishimori Production Inc.

Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun, dengan masa efektifitas Perjanjian dimulai sejak tanggal 1 Mei 2014. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 2 (dua) tahun tergantung dari performance review Itochu yang diberikan MNC.

This Agreement came into effect on May 1st, 2014 for the duration of 2 (two) years. This Agreement may be extended for another 2 (two) years subject to performance review of Itochu by MNC.

10) Perjanjian dengan The Walt Disney

Company (Southeast Asia) Pte. Limited

(Disney)

10) Agreements between The Walt Disney

Company (Southeast Asia) Pte. Limited

(Disney)

Pada tanggal 26 Februari 2015, MNC bertindak untuk dirinya sendiri dan atas nama afiliasinya mengadakan Volume Agreement dengan Disney, dimana Disney memberikan exclusive license untuk distribusi Picture milik Disney pada Free to Air di RCTI, MNCTV dan Global TV. Perjanjian berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 1 Oktober 2013.

On June 28th 2015, MNC on behalf of itself and its affiliates entered into Volume Agreement with Disney, under which Disney grants an exclusive license to distribute Disney’s Picture via Free To Air on RCTI, MNCTV and Global TV. This Agreement came into effect on October 1st, 2013 for the duration of 5 (five) years.

Pada tanggal 22 April 2015, bertindak untuk dirinya sendiri dan atas nama afiliasinya mengadakan Supplemental License Agreement Kids and Family dengan Disney, dimana Disney memberikan exclusive license untuk distribusi Picture milik Disney pada Free to Air di RCTI dan MNCTV. Perjanjian berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak 14 Februari 2014.

On April 22th 2015, MNC on behalf of itself and its affiliates entered into the Supplemental License Agreement Kids and Family with Disney, under which Disney grants an exclusive license to distribute Disney’s Picture via Free To Air on RCTI and MNCTV. This Agreement came into effect on February 14th 2014 for the duration of 5 (five) years.

Selain itu MNC juga mengadakan Volume Agreement UTV Titles, pada tanggal 13 November 2015, dengan ketentuan yang hampir sama dengan Volume Agreement.

Besides that, MNC also entered into Volume Agreement UTV Titles on November 13th, 2015, with terms and conditions that similar with the Volume Agreement’s.

Page 101: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 99 -

11) Perjanjian TV Rights dan Event dengan

Group One Holdings Pte Ltd (ONE FC)

11) TV Rights and Event Agreement with

Group One Holdings Pte Ltd (ONE FC)

MNC bertindak untuk dirinya sendiri dan atas nama afiliasinya mengadakan TV Rights and Event Agreement dengan ONE FC, yaitu perjanjian kerjasama pelaksanaan dan penyiaran acara one fight championship (“Event”) di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal efektif, yaitu September 2015 sampai dengan penyelenggaraan Event terakhir di Tahun 2017, dan akan diperpanjang selama 3 (tiga) tahun sesuai kesepakatan bersama.

In 2015, MNC acting for and on behalf of itself and its affiliates entered into the TV Rights and Event Agreement with ONE FC, a cooperation agreement to conduct and broadcast the one fight championship events (“Event”) in Indonesia. The term of the Agreement starts from the Effective Date of September 2015 until the end of 2017 Event, and shall be extended to another 3 (three) years upon mutually agree terms.

12) Perjanjian Media Rights dengan beIN

Media Group LLC (beIN)

12) Media Rights Agreement with beIN

Media Group LLC (beIN)

Pada tahun 2015, MNC dan MNC Sky Vision mengadakan Perjanjian Media Rights UEFA CHAMPIONS LEAGUE AND UEFA SUPER CUP SEASONS 2015/16 dengan beIN, terkait pemberian hak kepada MNC dan MNC Sky Vision untuk mentransmit Program milik beIN. Jangka waktu Perjanjian ini dimulai sejak tahun 2015 hingga 30 Juni 2016. Pembayaran dilakukan dengan 2 (dua) kali cicilan, dan dibayarkan oleh MNC dan MNC Sky Vision.

In 2015, MNC and MNC Sky Vision entered into Media Rights Agreement UEFA CHAMPIONS LEAGUE AND UEFA SUPER CUP SEASONS 2015/16 with beIN, relating to the granting of rights to MNC and MNC Sky Vision to transmit the Program owned by beIN. The term of the Agreement starts from 2015 until 30th June 2016. The payment will be done in 2 (two) instalments, and will be paid by MNC and MNC Sky Vision.

b. RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak-pihak sebagai berikut:

b. RCTI entered into agreements with the following parties:

1) Perjanjian Kerjasama dengan PT. Surya

Citra Televisi (SCTV)

1) Agreement with PT. Surya Citra

Televisi (SCTV)

RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dalam kegiatan operasional siaran nasional (nationwide). untuk membiayai dan membeli secara bersama-sama stasiun transmisi yang masing-masing pihak menanggung sebesar 50%.

RCTI entered into an agreement with SCTV in relation to the nationwide telecasting activities. Collaborated to equally finance that each party bear 50% for the acquisition of all transmission stations.

2) Perjanjian Kerjasama dengan SCTV

dan PT. Indosiar Visual Mandiri

(INDOSIAR)

2) Agreement with SCTV and PT. Indosiar

Visual Mandiri (INDOSIAR)

RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan SCTV dan INDOSIAR dalam kerjasama pembangunan dan operasional stasiun transmisi yang masing-masing pihak menanggung sama rata.

RCTI entered into a cooperation agreement with SCTV and INDOSIAR in developing and operating transmission station where parties shall equally bear the expenses.

3) Perjanjian Kerjasama Jasa Transponder dengan PT. INDOSAT, Tbk (Indosat)

3) Transponder Joint Operation Agreement with PT. INDOSAT, Tbk (Indosat)

RCTI mengadakan perjanjian sewa transponder Palapa dengan Indosat. Berdasarkan perjanjian sewa transponder No. 777/AAB-AABG/LGL/2010 tanggal 1 Juni 2010 sebagaimana telah diubah dengan amandemen pertama terhadap perjanjian sewa transponder No. 420/ADD-PST/VII/2013 tertanggal 4 Juli 2013, dengan jangka waktu diperpanjang 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni 2016.

RCTI had rented the Palapa Transponder with Indosat. Based on transponder lease agreement No. 777/AAB-AABG/LGL/2010 dated June 1, 2010 as amended by the first amendment on transponder lease agreement No. 420/ADD-PST/VII/2013 dated July 4, 2013, which extended the lease period to 3 (three) years starting from July 1, 2013 up to June 30, 2016.

Page 102: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 100 -

4) Perjanjian Lisensi dengan Twentieth Century Fox International Television, Inc (FOX)

4) License Agreement with Twentieth Century Fox International Television, Inc (FOX)

Pada tanggal 25 Juni 2015, RCTI dan GIB mengadakan perjanjian kerjasama dengan Twentieth Century Fox International Television, Inc., (FOX) atas lisensi tahun ke 9 atas 35 broadcasting Licensed Pictures Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2015 sampai dengan 15Juni 2018.

On June 25, 2015, RCTI and GIB entered into a cooperation agreement with Twentieth Century Fox International Television, Inc., (FOX) for over the 9th year license for 35 broadcasting licensed pictures. This agreement is effective as of April 1, 2015 until June 15, 2018.

5) Perjanjian Penyelenggaraaan Program dengan Miss World Limited

5) Program Staging Agreement with Miss World Limited

Berdasarkan perjanjian penyelenggaraan Final Miss World 2015 ke - 65 di Indonesia tanggal 18 Juni 2012 dengan Miss World Limited, Grup akan bekerjasama untuk menyelenggarakan dan menayangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan serta acara Final “Miss World 2015” di Bali dan lokasi lainnya di Indonesia. Perjanjian ini mengalami beberapa amandemen dan yang terakhir mengenai penggantian penyelenggaraan menjadi Final Miss World 2017 ke 67, sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, penggantian tersebut masih dalam proses.

Based on agreement on staging the 65th Miss World 2015 Finals in Indonesia dated June 18, 2012 with Miss World Limited, Group will cooperate to organize and broadcast the Final program related to the activities of “Miss World 2015” event in Bali and other locations in Indonesia. This agreement has several amendments and the latest, concerning the change to be 67th Miss World Finals 2017, until the issuance date of these consolidated financial statements, this change is still in process.

6) Perjanjian dengan Pemasok Program

6) License Agreement with Program

Suppliers RCTI mengadakan perjanjian dengan berbagai pemasok program untuk menyalurkan program. RCTI harus membayar kompensasi tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam masing-masing perjanjian dengan setiap pemasok. Sebagian besar perjanjian akan berakhir antara tahun 2016 sampai 2018.

RCTI also entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs. RCTI shall pay certain compensation in accordance with the respective agreement with each supplier. Most of the agreements will expire between 2016 to 2018.

7) Perjanjian Kerjasama dengan

Departemen Komunikasi dan

Informatika

7) Cooperation Agreement with Ministry

of Communications and Information

Technology GIB dan RCTI melakukan kerjasama dengan Departemen Komunikasi dan Informatika untuk pengembangan TV digital di Aceh dan Sumatera Utara, Jawa Barat dan Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan.

GIB and RCTI are in cooperation with the Ministry of Communications and Information Technology for the development of Digital TV in Aceh and North Sumatera, West Java and Riau Island, Central Java, East Java and South Kalimantan.

8) Perjanjian dengan Talpa Global B.V. 8) Agreement with Talpa Global B.V. Pada tanggal 2 Nopember 2015, RCTI mengadakan perjanjian dengan Talpa Global B.V. dimana pemakaian di Indonesia dengan nama “The Voice of Indonesia”. Terdapat 22 episode dengan durasi 120 menit dengan nilai perjanjian sebesar EUR 215.226. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Nopember 2015 sampai dengan 26 Oktober 2020.

On November 2, 2015, RCTI entered into a cooperation agreement with Talpa Global B.V. will be known in Indonesia as The Voice of Indonesia”. Term of this agreement is consisting 22 episodes of 120 minutes net per episode with license fee as EUR 215,226. This agreement is effective as of November 2, 2015 until October 26, 2020.

Page 103: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 101 -

9) Perjanjian dengan Keshet International

UK Limited

9) Agreement with Keshet International

UK Limited

Pada tanggal 11 Agustus 2014, RCTI mengadakan perjanjian kerjasama dengan Keshet International UK Limited atas penyelenggaraan dan penayangan program “Rising Star” yang kini telah memasuki musim ke-2 berdasarkan addendum tanggal 27 Mei 2015 dengan jangka waktu penayangan 15 Desember 2016 sampai dengan 30 April 2017.

On August 11, 2014, RCTI entered into a cooperation agreement with Keshet International UK Limited, RCTI will cooperate to organize and broadcast the program “Rising Star” currently within the season 2 based on addendum dated May 27 2015 with broadcast period as of December 15, 2015 until April 30, 2017.

10) Perjanjian dengan PT Dunia Visitama

Produksi (FreemantleMedia)

10) Agreement with PT Dunia Visitama

Produksi (FreemantleMedia)

Pada tanggal 5 Agustus 2015, RCTI mengadakan perjanjian dengan PT Dunia Visitama Produksi (FreemantleMedia) atas penyelenggaraan dan penayangan program “X Factor” seri ke-2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2014 sampai dengan 31 Juli 2016.

On August 5, 2015, RCTI entered into a cooperation agreement with PT Dunia Visitama Produksi (FreemantleMedia) whereby RCTI will organize and broadcast the program “X Factor” series 2. This agreement is effective as of August 1, 2014 until Juli 31, 2016.

11) Perjanjian dengan Tokyo Broadcasting

System Television, Inc

11) Agreement with Tokyo Broadcasting

System Television, Inc Pada tanggal 7 Agustus 2015, RCTI mengadakan perjanjian dengan Tokyo Broadcasting System Television, Inc atas penyelenggaraan dan penayangan program ”Sasuke Indonesian Ninja Warrior”. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2015 sampai dengan 31 Juli 2017.

Pada tanggal 7 Agustus 2015, RCTI mengadakan perjanjian dengan Tokyo Broadcasting System Television, Inc atas penyelenggaraan dan penayangan program ”Sasuke Indonesian Ninja Warrior”. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2015 sampai dengan 31 Juli 2017.

c. GIB mengadakan perjanjian dengan pihak-

pihak sebagai berikut: c. GIB entered into various agreements as

follows:

1) Perjanjian Sewa Jasa Digi Bouquet

dengan PT. Indosat Tbk (Indosat)

1) Rental Agreement of Digi Bouquet with

PT. Indosat Tbk (Indosat)

Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC: ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Pada tanggal 24 Februari 2013, berdasarkan addendum perjanjian sewa, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2013. Pada tanggal 11 Januari 2016, berdasarkan addendum perjanjian sewa, masa sewa diperpanjang selama tiga bulan terhitung sejak 15 Januari 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, perpanjangan atas perjanjian ini sedang dalam proses.

On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2013, the term of the lease was extended for three years, commencing from January 15, 2013. Based on the addendum of the rental agreement dated January 11, 2016, the term of the lease was extended for three months, commencing from January 15, 2016 Until the issuance date of this financial statements, the extention of agreement is still in the process.

Page 104: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 102 -

2) Perjanjian kerjasama dengan Viacom 2) Cooperation agreement with Viacom

Pada tanggal 1 Januari 2013, GIB bersama dengan Viacom International Inc, menandatangani Nickelodeon Branded Block – Executive TV Programming Content and Trade Mark License Agreement on Free-to-Air Channel, GIB memiliki hak eksklusif penayangan animasi dan pelaksana semua kegiatan yang memanfaatkan merk Nickelodeon. Pada tanggal 12 Januari 2016, berdasarkan Perjanjian yang baru, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 1 Januari 2016.

On January 1, 2013, GIB with Viacom International Inc, signed Nickelodeon Branded Block – Executive TV Programming Content and Trade Mark License Agreement on Free-to-Air Channel, GIB has the exclusive right of views animations and implement all activities that utilize the brand Nickelodeon. This agreement is still in process as extention. Based on the further renewed Agreement dated January 12, 2016, the term of the lease was extended for three years, commencing from January 1, 2016.

d. MNCSV mengadakan perjanjian sebagai berikut:

d. MNCSV entered into agreements as follows:

1) MNCSV mengadakan perjanjian dengan berbagai pemasok program untuk menyalurkan program. MNCSV harus membayar kompensasi tertentu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam masing-masing perjanjian dengan setiap pemasok. Sebagian besar perjanjian akan berakhir antara tahun 2016 sampai 2021. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian terdapat beberapa perjanjian yang masih dalam proses perpanjangan.

1) MNCSV entered into several arrangements with various program suppliers to distribute their respective programs. MNCSV shall pay certain compensation in accordance with the respective agreement with each supplier. Most of the agreements will expire in between 2016 to 2021. As of the date of issuance of these consolidated financial statements, there are several agreements still in the process of extension.

2) Perjanjian dengan bank, retailer dan perusahaan instalasi

2) Agreements with banks, retailers and installation companies

Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan dekoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan:

With the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with:

i. Beberapa bank, sesuai dengan perjanjian, pelanggan dapat melakukan pembayaran menggunakan debet langsung untuk rekening pelanggan di bank tersebut. Sebagai imbalannya, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank.

i. Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers’ accounts in such banks. In return, MNCSV agreed to pay fees to the banks.

ii. Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada pengecer sebagaimana diatur dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan.

ii. Several retailers, whereby the MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers.

iii. Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV. Sebagai imbalannya, MNCSV setuju untuk membayar biaya pemasangan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.

iii. Several installation companies, whereby MNCSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscriber to receive and watch the television programs offered by MNCSV. In return, MNCSV agreed to pay the installer fee in accordance to the formula as stated in the agreement.

Page 105: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 103 -

3) Berdasarkan perjanjian sewa No. 152/LGPKS/DTKA-MNSV/XII/09 tanggal 31 Desember 2009, MNCSV mengadakan perjanjian sewa dengan DKA untuk menyewa ruang kantor di gedung yang berlokasi di Wisma Indovision, Jalan Raya Panjang Z/III, Green Garden, Jakarta untuk jangka waktu mulai dari 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2019.

3) Based on lease agreement No. 152/LGPKS/DTKA-MNSV/XII/09 dated December 31, 2009, MNCSV entered into a lease agreement with DKA for office space rental in building located in Wisma Indovision, Jalan Raya Panjang Z/III, Green Garden, Jakarta for a period starting from January 1, 2010 to December 31, 2019.

Pada tanggal 1 Oktober 2013, DKA telah mengalihkan kepemilikan gedung Wisma Indovision I kepada MCI. Sejak tanggal tersebut DKA memberikan surat resmi kepada MNCSV atas perubahan kepemilikan dan hak atas kewajiban kepada MCI seperti dalam perjanjian sewa tersebut.

On October 1, 2013, DKA has transferred the ownership of Wisma Indovision I to MCI. Subsequently, DKA sent a formal notice to MNCSV of change in ownership and assignment of rights and obligations under the said lease agreement to MCI.

4) Berdasarkan Perjanjian Pembelian dan Pengadaan tanggal 18 Mei 2010, MNCSV mengadakan perjanjian dengan Samsung Electronics Co. LTD untuk membeli MPEG4 set top boxes (STBs) dengan harga tertentu.

4) Based on Purchase and Supply Agreement dated May 18, 2010, MNCSV entered into agreement with Samsung Electronics Co. LTD to purchase MPEG4 set top boxes (STBs) at a certain price.

5) Pada tanggal 1 Desember 2013, MNCSV dan PT Media Citra Indostar (“MCI”) mengadakan perjanjian Media Gateway (MG) yang berjangka waktu 12 tahun berlaku efektif mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2025. MCI bergerak dalam bidang telekomunikasi yang menyediakan MG untuk satelit dan mempunyai izin untuk menjalankan dan mengoperasikan Satelit Protostar II. Nilai perjanjian ini sebesar Rp 275.951 juta (termasuk PPN). Sebagian pembayaran dilakukan dimuka oleh MNCSV kepada MCI sebesar Rp 124.272 juta (termasuk PPN sebesar Rp 11.297 juta) yang diamortisasi secara garis lurus sesuai jangka waktu kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tercatat dari biaya dibayar dimuka ini adalah Rp 94.145 juta dan Rp 103.560 juta. Sisa pembayaran akan ditagihkan oleh MCI kepada MNCSV setiap bulan sebesar Rp 1.053 juta. Penagihan akan dilakukan pada tanggal 20 setiap bulannya. Beban atas MG untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 20.905 juta dan dicatat sebagai bagian dari biaya outsourcing pada beban pokok pendapatan.

5) On December 1, 2013, MNCSV and PT Media Citra Indostar (“MCI”) entered into Media Gateway (MG) agreement with a 12 years term effective starting from January 1, 2014 to December 31, 2025. MCI is engaged in telecommunications business which provides MG for satellite and have a permit to operate and operates the Protostar II Satelitte. The value of this agreement amounting to Rp 275,951 million (including VAT). Partial of the payment is paid up front by MNCSV to MCI amounting to Rp 124,272 million (including VAT amounting Rp 11,297 million) which is amortized over the contract periods using the straight-line method. As of December 31, 2015 and 2014, the carrying amount of prepaid expense amounted to Rp 94,145 million and Rp 103,560 million. The remaining payments will be invoiced by MCI to MNCSV each month of Rp 1,053 million. Billings will be sent every 20th of each month. Expenses related to MG in 2015 and 2014 amounted to Rp 20,905 million, each and are recorded as part of outsourcing under cost of revenues.

6) Pada tanggal 11 Oktober 2010, MNCSV mengadakan Service Agreement dengan PT Nusantara Vision ("NV"). Berdasarkan perjanjian ini, MNCSV setuju untuk, antara lain, menyediakan konten penyiaran dan/atau saluran kepada NV dan berbagi fasilitas penyiaran tertentu dengan NV. Atas jasa yang diberikan

6) On October 11, 2010, MNCSV entered into a Service Agreement with PT Nusantara Vision (“NV”). Based on this agreement, MNCSV agrees to, among other, provide to NV broadcasting content and/or channels and also to share certain broadcasting facilities to NV. In consideration of the

Page 106: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 104 -

MNCSV, NV harus membayar service fee melalui bagi hasil sebesar 35% dari pendapatan kotor NV setiap bulannya kepada MNCSV. Perjanjian ini dimulai sejak 1 Nopember 2010 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali salah satu pihak memberikan pemberitahuan tertulis mengenai penghentian perjanjian.

mention services, NV shall pay a revenue sharing by 35% of its monthly gross revenues to MNCSV in monthly basis. This agreement shall commence from November 1, 2010 and automatically be extended from every year, unless one of the Parties give a written notice regarding the extension.

7) Nota Kesepahaman (MOU) dengan PT

XL Axiata Tbk

7) Memorandum Of Understanding With

PT XL Axiata Tbk Pada tanggal 30 Maret 2016, MNCSV dan XL menjalin kerjasama dalam penyediaan layanan produk Indovision+ bagi pelanggan Indovision berupa layanan televisi berlangganan Indovision dan layanan internet mobile broadband 4G lte dengan bentuk kerjasama penyatuan kedua produk (bundling) yang telah diresmikan dan diluncurkan pada bulan Maret 2016.

On 30 March 2016, MNCSV and XL cooperate in the provision of products Indovision+ for customers Indovision of services on television subscribers to Indovision and mobile broadband internet service 4G Lte with the form of cooperation the union of both products (bundling), which has been unveiled and launched in March 2016.

8) Perjanjian Kerjasama dengan PT.

Nielsen Audience Measurement

8) Agreement with PT. Nielsen

Audience Measurement Pada tanggal 21 Maret 2016, MNCSV mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Nilesen Audience Measurement atas layanan informasi konsumen yang mengatur penyediaan dan penggunaan data, informasi, teknologi dan layanan yang terkait yang diidentifikasi dalam satu atau lebih permintaan layanan yang dibuat oleh Nielsen dan MNCSV. Jangka waktu perjanjian mulai dari tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

On 21 March 2016, MNCSV entered into a cooperation agreement with PT Nielsen Audience Measurement for services information consumers governing the provision and use of data, information, technology and services are related identified in one or more service request made by Nielsen and MNCSV. The period starting from 1 January 2016 to 31 December 2016.

44. KONTINJENSI 44. CONTINGENCIES

a. Gugatan Perdata oleh Ny. Siti Hardiyanti

Rukmana dkk kepada CTPI (selaku Turut

Tergugat) (No. 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST).

a. Civil Claim by Mrs. Siti Hardiyanti Rukmana

et all., against CTPI (as the Co-Defendant)

(No. 10/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST).

Perkara Perdata ini merupakan perkara yang diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2010 mengenai gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana, dkk. (”Penggugat”) selaku pemegang saham pengendali lama PT. Citra Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) terhadap PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) selaku Tergugat I, PT. Sarana Rekatama Dinamika selaku Tergugat II, CTPI (entitas anak MNC), selaku Turut Tergugat I dan 5 (lima) Turut Tergugat lainnya. Dalam Perkara ini, Penggugat mendalilkan bahwa Berkah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melaksanakan Rapat Umum Pemegang

This civil case lawsuit relates to a case that was filed with the District Court of Central Jakarta in 2010 regarding a claim by Mrs. Siti Hardiyanti Rukmana et al. (the “Plaintiff”) as the former controlling shareholders of PT. Citra Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) against PT. Berkah Karya Bersama (Berkah) as Defendant I, PT. Sarana Rekatama Dinamika as Defendant II, CTPI (MNC’s subsidiary) as Co-Defendant I, and 5 (five) other Co-Defendants. In this case, the Plaintiff asserted that Berkah committed an illegal act by conducting the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated March 18, 2005 (“EGMS March 18 2005”). Such EGMS March 18, 2005 was the realization of the

Page 107: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 105 -

Saham Luar Biasa CTPI pada tanggal 18 Maret 2005 (“RUPSLB 18 Maret 2005”). RUPSLB 18 Maret 2005 tersebut merupakan realisasi dari Investment Agreement tahun 2002 (berikut Supplemental Agreement tahun 2003), yang memberikan hak atas 75% saham CTPI kepada Berkah, yang kemudian pada tahun 2006 diambil alih dan dipegang MNC.

Investment Agreement in 2002 (and the Supplemental Agreement in 2003) that transferred 75% of CTPI shares to Berkah, which were later acquired and held by MNC in 2006.

Pada tanggal 14 April 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan pada tingkat pertama, yang pada intinya memutuskan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST tersebut, Para Tergugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

On April 14, 2011, the Panel of Judges of the Central Jakarta District Court pronounced its ruling in the first instance, which basically declared that it granted a portion of the Plaintiff’s claim and declared that the Defendants committed an illegal act. In response to Central Jakarta District Court Decision No. 10/PDT.G/2010/PN.JKT.PST, the Defendants filed an appeal to the Superior Court of DKI Jakarta.

Pada tanggal 20 April 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh Berkah dan CTPI, dengan menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini. Terhadap putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut Para Penggugat mengajukan upaya hukum dengan mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.

On April 20, 2012, the Superior Court of DKI Jakarta granted the appeal from Berkah and CTPI, stating that the Central Jakarta District Court was not authorized to examine and adjudicate this case. In response to this High Court of DKI Jakarta decision, the Plaintiff sought a legal remedy by filing for cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Pada tanggal 2 Oktober 2013, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menjatuhkan putusan terhadap permohonan kasasi yang diajukan oleh Penggugat dengan amar putusannya, antara lain sebagai berikut:

On October 2, 2013, the Supreme Court of the Republic of Indonesia rendered its decision on the cassation petition filed by the Plaintiff, ruling among others, as follows:

Mengabulkan Permohonan Kasasi dari Para Pemohon Kasasi dan Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta;

To grant the request for cassation submitted by the Cassation Petitioners and to nullify the decision of the Superior Court of DKI Jakarta;

Membatalkan dan menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum terhadap segala perikatan yang timbul sebagai akibat hukum dari Keputusan RUPSLB CTPI tanggal 18 Maret 2005, tanggal 19 Oktober 2005 dan tanggal 23 Desember 2005;

To declare null and void and therefore without legal force all agreements arising from and consequences of the decisions of CTPI’s ESGM dated March 18, 2005, October 19, 2005 and December 23, 2005;

Menghukum Tergugat I (Berkah) untuk mengembalikan keadaan Turut Tergugat I (CTPI) seperti keadaan semula sebelum dilakukannya Keputusan RUPSLB CTPI tanggal 18 Maret 2005, tanggal 19 Oktober 2005 dan tanggal 23 Desember 2005.

To sentence Defendant I (Berkah) to restore to its original condition Co-Defendant I (CTPI) as it was before the CTPI’s ESGM dated March 18, 2005, October 19, 2005 and December 23, 2005.

Terhadap putusan Mahkamah Agung RI ini, pada tanggal 20 Januari 2014, Berkah telah mengajukan upaya hukum dengan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali tehadap putusan Mahkamah Agung RI dimaksud.

In response to the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, on January 20, 2014, Berkah sought a legal remedy by filing a petition for Reconsideration of the said Supreme Court decision.

Page 108: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 106 -

Pada tanggal 29 Oktober 2014, Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan putusan dengan menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Berkah.

On October 29, 2014, the Supreme Court has rendered its decision, which rejected the petition for Reconsideration by Berkah.

Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, MNC belum menerima surat mengenai adanya eksekusi terhadap Keputusan Mahkamah Agung tersebut.

As of the issuance date of this consolidated financial statements, MNC has not received any letter regarding the execution of the abovementioned Supreme Court’s decision.

Dalam Perkara Perdata ini, sebagaimana disampaikan diatas, MNC tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga manajemen MNC berpendapat, setelah berkonsultasi dengan konsultan hukumnya, secara hukum putusan apapun atas Perkara Perdata ini tidak mengikat MNC dan tidak merubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini. Dengan demikian, MNC tetap merupakan pemilik/pemegang yang sah atas 75% saham dalam CTPI.

As mentioned above, MNC is not included as a party in this civil case lawsuit and therefore the management of MNC believes, after consulting with its legal counsel, that by law any award in such case will not be binding against MNC and will not change MNC's current position on the share ownership over CTPI’s shares. Thereby, MNC remains the legitimate owner/holder of 75% shares in CTPI.

b. Permohonan Arbitrase No. 547/XI/ARB-

BANI/2013 tertanggal 19 Nopember 2013

oleh PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”)

kepada CTPI (selaku Turut Termohon) di

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

b. Arbitration Petition No. 547/XI/ARB-

BANI/2013 dated November 19, 2013 by

PT. Berkah Karya Bersama (“Berkah”)

against CTPI (as co Respondent) at

Indonesian National Board of Arbitration

(BANI)

Pada tanggal 19 Nopember 2013, Berkah telah mengajukan Permohonan Arbitrase sehubungan dengan wanprestasi/cidera janji yang dilakukan oleh Ny. Siti Hardiyanti Rukmana (Termohon I), PT. Tridan Satriaputra Indonesia (Termohon II), PT. Cipta Lamtoro Gung Persada (Termohon III), Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (Termohon IV), Ny. Niken Wijayanti (Termohon V) dan Mohammad Jarman (Termohon VI) [selanjutnya disebut sebagai “Para Termohon”] terhadap syarat dan atau ketentuan dalam Investment Agreement tertanggal 23 Agustus 2002 dan Supplemental Agreement tertanggal 7 Pebruari 2003, dimana CTPI sebagai Turut Termohon.

On November 19, 2013, Berkah has filed a Petition for Arbitration with respect to the default/breach of contract committed by Mrs. Siti Hardiyanti Rukmana (Respondent I), PT. Tridan Satriaputra Indonesia (Respondent II), PT. Cipta Lamtoro Gung Persada (Respondent III), Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (Respondent IV), Mrs. Niken Wijayanti (Respondent V) and Mohammad Jarman (Respondent VI) [hereinafter referred to as a "The Respondent"] on the terms and conditions stated in the Investment Agreement dated August 23, 2002 and the Supplemental Agreement dated February 7, 2003, in which CTPI as a Co-Respondent.

Pada tanggal 12 Desember 2014, Majelis Arbitrase BANI telah memutuskan untuk: mengabulkan tuntutan Berkah, menyatakan sah Investment Agreement tahun 2002 (berikut Supplemental Agreement tahun 2003), surat kuasa 3 Juni 2003 dan 7 Pebruari 2003, menyatakan Berkah berhak atas 75 % saham CTPI sampai dengan sebelum Berkah mengalihkan saham tersebut kepada MNC.

On December 12, 2014, the BANI Tribunal has decided, among others: to grant Berkah’s demand, stating that the 2002 Investment Agreement (also the 2003 Supplemental Agreement), a power of attorney dated June 3, 2003 and February 7, 2003 is valid, and stated that Berkah has the right over 75% shares in CTPI up until and prior to the transfer of shares to MNC.

Terhadap putusan BANI tersebut telah diajukan permohonan pembatalan oleh Para Termohon ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Against the BANI’s decision, the Respondents has filed a petition of annulment to the Central Jakarta District Court.

Pada tanggal 29 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan dengan amar putusan yang pada intinya menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Putusan BANI untuk sebagian.

On April 29, 2015, the Central Jakarta District Court has rendered a decision which basically declared that partially, BANI’s decision is null and void and has no legal power.

Page 109: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 107 -

Pada tanggal 11 Mei 2015, Berkah telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tanggal 18 April 2016, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan No. 97 B/Pdt.Sus-Arbt/2016, yang pada intinya memenangkan BANI dan Berkah. Sehingga putusan BANI atas perkara ini berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

On May 11, 2015, Berkah has filed an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. On 18 April 2016, the Supreme Court issued a decision No. 97 B/Pdt.Sus-Arbt/2016, which essentially in favour of BANI and Berkah. Thereby, BANI decision on the case is valid and binding legal effect.

Dalam Perkara BANI ini, sebagaimana disampaikan diatas, MNC juga tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara sehingga manajemen MNC berpendapat, setelah berkonsultasi dengan konsultan hukumnya, secara hukum putusan atas Perkara BANI ini tidak mengikat MNC dan tidak mengubah posisi kepemilikan saham MNC atas CTPI saat ini. Dengan demikian, MNC tetap merupakan pemilik/pemegang yang sah atas 75% saham dalam CTPI.

In this BANI’s case, as mentioned above, MNC is not included as a party in the civil case lawsuit and therefore the management of MNC believes, after consulting with a legal counsel, that by law an award in such BANI’s case will not be binding against MNC and will not change MNC 's current position on the share ownership over CTPI’s shares. Thereby, MNC remains the legitimate owner/holder of 75% shares in CTPI.

c. Perkara No. 434/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL. c. Case No. 434/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL.

Dalam perkara ini Hagus Suanto (“Penggugat”) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) (Cabang Karawang) selaku Tergugat I, BCA (Pusat) selaku Tergugat II, Direktur Utama BCA selaku Tergugat III, Citibank N.A. Indonesia selaku Tergugat IV, City Country Officer Citibank N.A Indonesia selaku Tergugat V, MNCSV selaku Tergugat VI dan Direktur MNCSV selaku Tergugat VII (“Para Tergugat”).

In this case Hagus Suanto ("Plaintiff") filed a tort suit against PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) (Karawang Branch) as the 1st Defendant, BCA Headquarters as the 2nd Defendant, President Director of BCA as the 3rd Defendant, Citibank NA Indonesia as the 4th Defendant, City Country Officer Citibank N.A. Indonesia as the 5th Defendant, MNCSV as the 6th Defendant and President Director of the MNCSV as the 7th Defendant ("the Defendants").

Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum dengan alasan bahwa Para Tergugat telah memberikan, menggunakan dan menyebarluaskan data pribadi Penggugat selaku nasabah penyewa Tergugat VI-VII secara tidak sah, tanpa hak dan melawan hukum, sehingga menimbulkan kerugian material Penggugat sejumlah Rp 6.403 juta dan kerugian immaterial Penggugat sejumlah Rp 999.889 juta.

The Plaintiff filed a tort suit against the Defendants asserted that the Defendants had illegally given, used and disseminated the personal information of the Plaintiff, as the hirer of the 6th and 7th Defendants, with no rights and against the law, resulting a material loses to the Plaintiff in amount of Rp 6,403 million and immaterial loss to the Plaintiff in amount of Rp 999,889 million.

Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 10 Januari 2013, dengan Keputusan Sidang menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

This case was decided by the South Jakarta District Court on January 10, 2013, which the Court Decision rejected the whole claims of the Plaintiff.

Pada tanggal 10 September 2014, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengeluarkan putusan atas perkara ini, yaitu menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 150.000. Berdasarkan putusan ini, Penggugat kemudian mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, kasasi dalam tahap proses pemeriksaan oleh Mahkamah Agung.

On September 10, 2014, The High Court of Jakarta issued a decision on legal case to affirm the South Jakarta District Court’s decision and ordered the Plaintiff to pay the court fee amounting to Rp 150,000. By this decision the Plaintiff has filed a Cassation to the Supreme Court. Up to the date of the issuance of these consolidated financial statements, the Cassation is in progress of examination by the Supreme Court.

Page 110: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 108 -

d. Perkara No. 388/PDT.G/2012/PN.JKT.SEL. d. Case No. 388/PDT.G/2012/PN.JKT.SEL.

Dalam perkara ini, Hagus Suanto (“Penggugat”) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) selaku Tergugat I, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) selaku Tergugat II, dan PT. Global Informasi Bermutu (GIB) selaku Tergugat III (“Para Tergugat’).

In this case, Hagus Suanto (“Plaintiff”) filed a tort suit against PT. MNC Sky Vision Tbk (MNCSV) as the 1st Defendant, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) as the 2nd Defendant, and PT. Global Informasi Bermutu (GIB) as the 3rd Defendant (“the Defendants”).

Penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Para Tergugat dengan alasan Penggugat tidak dapat menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia 2010 dari stasiun televisi Indovision, yang diantaranya adalah Channel 80 Indovision (RCTI) dan Channel 81 Indovision (Global TV). Untuk itu, Penggugat meminta ganti rugi kepada MNCSV sebesar Rp 13.118 juta untuk kerugian materiil dan Rp 988.889 juta untuk kerugian immateriil.

The Plaintiff filed a tort suit against the Defendants asserting that the Plaintiff was unable to watch the football match of the 2010 World Cup on Indovision Channels, among which there are Channel 80 Indovision (RCTI) and Channel 81 Indovision (Global TV). For that, the Plaintiff asked for compensation from MNCSV in amount of Rp 13,118 million for material loss and Rp 988,889 million for immaterial loss.

Atas gugatan yang diajukan oleh Penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menjatuhkan putusannya pada tanggal 21 Nopember 2013, yang pada pokoknya memenangkan MNCSV dan kawan-kawan dengan memutuskan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard). Terhadap putusan tersebut, Penggugat telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, pada tanggal 7 Januari 2014.

For the claim filed by the Plaintiff in South Jakarta District Court, the Panel of Judges of South Jakarta District Court has passed a decision on November 21, 2013, which in general ruled in favour of MNCSV, by judging that the claim filed by the Plaintiff is not acceptable (niet ontvankelijk verklaard). On the aforesaid decision, the Plaintiff has submitted an appeal to High Court of DKI Jakarta, on January 7, 2014.

Pada tanggal 2 Oktober 2014, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengeluarkan putusan atas perkara ini, yaitu menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 150.000. Berdasarkan keputusan ini, Penggugat mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung.

On October 2, 2014, The High Court of Jakarta issued a decision on legal case to affirm the South Jakarta District Court’s decision and ordered the Plaintiff to pay the court fee amounting to Rp 150,000. By this decision, the Plaintiff has filed a Cassation to the Supreme Court.

Pada tanggal 20 Juni 2016, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan No. 510 K/PDT/2016, yang pada intinya menolak Kasasi yang diajukan oleh Penggugat. Dengan demikian, atas perkara ini sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht).

On June 20, 2016, the Supreme Court issued a decision No. 510 K/PDT/2016, which essentially rejected the Cassation Appeal filed by the Plaintiff. Thereby, on this case already have binding legal force (inkracht).

e. Arbitrase SIAC, Arbitrase No. ARB 139/11/VN

and No. ARB 053/13/AP.

e. SIAC Arbitration, Arbitration No. ARB

139/11/VN and No ARB 053/13/AP. Pada perkara ini, Ang Choon Beng (“Pemohon”), selaku salah satu pemegang saham Innoform Media Pte Ltd (“Innoform”) mengajukan gugatan di SIAC terhadap Linktone International Limited, Linktone Ltd dan Perusahaan (semuanya selanjutnya disebut “Linktone dkk”).

In this case, Ang Choon Beng (the ”Claimant”), as one of Innoform Media Pte Ltd’s (“Innoform”) shareholders filed its claim at SIAC, against Linktone International Limited, Linktone Ltd and Company (all together called “Linktone parties”).

Page 111: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 109 -

Pada pokoknya Penggugat mengajukan gugatan kepada Linktone dkk, untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam perjanjian jual dan beli tanggal 24 Pebruari 2010 yaitu membeli 12,5% saham Innoform, dalam dua tahap put option total dengan nilai pembelian sebesar Sin$ 3.497 ribu.

Essentially, the Claimant asserted its claim over the Linktone parties., in order to fulfill its obligation, based on sale and purchase agreement, dated February 24, 2010, which is to purchase the 12.5% Innoform’s share of two put options, totaling of Sin$ 3,497 thousand.

Pada tanggal 5 Maret 2014, Majelis Arbitrase telah mengeluarkan putusan yang memerintahkan Ang dan Linktone dkk untuk menyelesaikan penjualan dan pembelian put option tersebut. Pada tanggal 26 September 2014, Majelis Arbitrase mengeluarkan keputusan mengenai besarnya biaya tambahan yang harus dibayar oleh masing-masing pihak dimana Linktone dkk diwajibkan membayar kepada Pemohon sejumlah Sin$ 1.162 ribu yang merupakan biaya bunga dan biaya lain yang dikeluarkan oleh Pemohon sehubungan dengan arbitrase; dan membayar biaya administrasi arbitrase sebesar Sin$ 171 ribu.

On March 5, 2014, the Tribunal has passed a decision on this case and direct Ang and Linktone parties to complete the sale and purchase of the above put option. On September 26, 2014, the Tribunal has passed a decision on the amount of additional expenses that need to be paid by each parties, in which Linktone parties are required to pay the Claimant the amount of Sin$ 1,162 thousand which consist of interest and other cost which was paid by the Claimant in regards with the arbitration; and to pay the arbitration administration cost of Sin$ 171 thousand.

Pada tanggal 17 Maret 2015, MNC sebagai salah satu termohon dalam kasus arbitrase SIAC, arbitrase No. ARB 139/11/VN dan No. ARB 053/13/AP telah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Pemohon ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. No. 112 /PDT.G/2015/PN.Jkt.Pst, meminta kepada Pengadilan untuk membatalkan keputusan Majelis Arbitrase karena bertentangan dengan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia.

On March 17, 2015, MNC as one of the parties to the arbitation case SIAC, arbitrase No. ARB 139/11/VN and No. ARB 053/13/AP, filed its claim at Central Jakarta District Court against the Claimant, registered as No. No. 112 /PDT.G/2015/PN.Jkt.Pst, which asked the Tribunal decision on cancelation since the Tribunal decision is against Indonesian public order.

Menurut manajemen setelah berkonsultasi dengan konsultan hukumnya, eksekusi atas putusan Majelis Artbitrase hanya dapat diajukan permohonan pelaksanaannya di wilayah hukum Republik Indonesia setelah ditempuh upaya hukum lainnya, yaitu Putusan Arbitrase Internasional tersebut dikabulkan pendaftarannya oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan selanjutnya apabila dikabulkan eksekutornya oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, namun apabila permohonan pembatalan gugatan yang diajukan oleh Perusahaan terhadap putusan Arbitrase tersebut dikabulkan maka dengan sendirinya putusan Arbitrase tersebut juga tidak dapat dilaksanakan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, kami belum menerima informasi mengenai pendaftaran eksekusinya atas putusan Arbitrase tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

According to the management after consulting with its legal consultants, the execution of the Arbitrate Council verdict can only be petition for implementation in the jurisdiction of the Republic of Indonesia after other legal remedies are taken which the International Arbitral Decision granted registration by the Chairman of the Central Jakarta District Court and subsequently if its executor granted by the Chairman of the Court Central Jakarta, but if the request for cancellation of a lawsuit filed by the Company to the arbitration decision is denied, by itself the arbitration decision can not be implemented. As of the date of issuance of the consolidated financial statements, MNC has not received information about the registration of the execution of the decision of Arbitration in Central Jakarta District Court.

f. Arbitrase Pengadilan International ICC,

Arbitrase No. 16772.CYK

f. ICC International Court of Arbitration,

Arbitration No. 16772.CYK KT Corporation menggugat Perusahaan atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 Nopember 2010, dimana berdasarkan putusan tersebut Perusahaan diwajibkan melakukan pembelian

KT Corporation sued the Company for breach of contract of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 (Option Agreement). This case has been decided on November 18, 2010, in which the Company is required to purchase 406,611,912 shares of PT. Mobile-8 Telecom Tbk owned by KT

Page 112: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 110 -

406.611.912 lembar saham PT. Mobile-8 Telecom Tbk milik KT Corporation dengan harga sebesar US$ 13.850.966 ditambah dengan bunga yang perhitungannya dimulai sejak 6 Juli 2009 sampai dengan pembayaran tersebut dilakukan dan juga sebesar US$ 731.642 untuk biaya hukum dan lain-lain, serta sebesar US$ 238.000 sebagai biaya arbitrase.

Corporation at a price of US$ 13,850,966 plus interest calculated starting July 6, 2009 until payment is made, as well as payment of US$ 731,642 for legal and other fees, etc., and US$ 238,000 for the cost of arbitration.

Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Perusahaan apabila telah ada persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksanaan Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia. Pada tanggal 29 Juli 2015, Perusahaan telah menerima pemberitahuan (aanmaning) dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, eksekusinya harus ditunda, dikarenakan adanya proses pengadilan yang sedang berlangsung dalam kasus ini, sehubungan dengan keabsahan perjanjian opsi tanggal 9 Juni 2006 dalam kasus No. 431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on the Company upon approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC arbitration decision implementation in Indonesia. On July 29, 2015, the Company has received notification (aanmaning) from the Central Jakarta District Court. However, it should be postponed, because there is a process that is ongoing in this case, relating to the validity of the option agreement June 9, 2006 in case No. 431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

g. Perkara No.431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. g. Case No. 431/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 24 September 2010, PT. MNC Investama Tbk (BHIT) menggugat Perusahaan selaku Tergugat I, KT Corporation selaku Tergugat II, Qualcomm Incorporated selaku tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku tergugat IV.

On September 24, 2010, PT. MNC Investama Tbk (BHIT) sued the Company as a 1st Defendant, KT Corporation, as 2nd Defendant, Qualcomm Incorporated as 3rd Defendant and PT. KTF Indonesia as 4th Defendant.

Dalam perkara ini, BHIT mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi) karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Perusahaan dapat memiliki kewajiban memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.

In this case, BHIT submitted the cancellation of Put and Call Option Agreement, dated June 9, 2006 (Option Agreement) because of conflict with existing regulations and the lack of approval of the commissioners. If the claim is granted, the Company may have an obligation to provide compensation of up to Rp 1,000,000,001.

Pada tanggal 6 April 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya dan atas putusan tersebut BHIT telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

On April 6, 2011, the Central Jakarta District Court passed a decision and on such decision BHIT has submited an appeal to the High Court of DKI Jakarta.

Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh BHIT, yang pada intinya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili terhadap perkara ini.

On March 26, 2012, the High Court of DKI Jakarta granted BHIT’s appeal which stated that the Central Jakarta District Court was authorized to examine and adjudicate this case.

Atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, KT Corporation, Qualcomm Incorporated, dan PT. KTF Indonesia mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung, dan sebagaimana informasi yang diperoleh dari situs resmi Mahkamah Agung yang menyebutkan bahwa

For such decision from the High Court of DKI Jakarta, KT Corporation, Qualcomm Incorporated, and PT. KTF Indonesia have filed the request for Cassation to Supreme Court and as well as the information obtained from the official website of the Supreme Court, that the Supreme Court has passed a decision

Page 113: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 111 -

Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan terkait hal tersebut pada tanggal 22 Juli 2014 dan berisi keputusan yang menolak Kasasi dari KTC et al dan memenangkan BHIT. Hingga saat ini belum ada informasi apakah tergugat mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) atau tidak.

on this matter on July 22, 2014 and contains the decision that essentially rejected the Cassation appeal from KTC et al and in favour of BHIT. Up to now, there is no information wheter the defendands filed a judicial review or not.

h. Gugatan Perkara Perdata

No. 534/PDT.G/2013/PN.JKT.PST tertanggal

25 Nopember 2013 di Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat

h. Civil Case Lawsuit

No. 534/PDT.G/2013/PN.JKT.PST dated

November 25, 2013 at the Central Jakarta

District Court Pada perkara ini, Perusahaan (Penggugat) mengajukan gugatan pembatalan putusan arbitrase Internasional ICC International Court of Arbitration No. 18062/VRO melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap Qualcomm Incorporated (Tergugat).

In this case, the Company (Plaintiff) filed for cancellation lawsuit on the award of the ICC International Court of International Arbitration No. 18062/VRO through the Central Jakarta District Court against Qualcomm Incorporated (Defendant).

Pada pokoknya Perusahaan mengajukan gugatan tehadap Qualcomm mengenai pelaksanaan Put and Call Option Agreement tertanggal 9 Juni 2006 (“Objek Sengketa”). Pada tanggal 22 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan yang diajukan oleh Perusahaan dan untuk itu Perusahaan telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, kasus masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.

Substantially, the Company filed the lawsuit against Qualcomm regarding the performance of the Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 ("Object Dispute"). On April 22, 2015 the Central Jakarta District Court has passed a decision on this matter that essentially rejected the lawsuit filed by the Company and for that the Company has appealed to the Supreme Court. Until the issuance of these consolidated financial statements, the case is currently in the process of examination at the Supreme Court.

Sebagaimana informasi yang diperoleh dari website resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan terkait perkara ini dengan Putusan No. 49 B/Pdt.Sus-Arbt/2016, tanggal 12 Mei 2016, yang pada intinya menolak permohohan Kasasi yang diajukan oleh Perusahaan. Sampai dengan saat ini, kami belum menerima salinan resmi atas putusan tersebut.

As the information obtained from the official website of the Supreme Court, that the Supreme Court has passed a decission on this matter with Decision No. 49 B/Pdt.Sus-Arbt/2016, dated May 12 2016, and contains the decision that essentially rejected the request for Cassation Appeal filed by the Company. Up to now, we have not received an official copy of the aforesaid decision.

i. Perkara No. 188/Pdt.G/Arb/2012/PN.Jkt.Pst i. Case No. 118/Pdt.G/Arb/2012/PN.Jkt.Pst Dalam perkara ini, Perusahaan (Penggugat) mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan ICC International Court of Arbitration No. 16772.CYK melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melawan KT Corporation (Tergugat). Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Untuk itu, Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sebagaimana informasi yang diperoleh dari website resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan terkait perkara ini dengan Putusan No. 64/PK/Pdt.Sus- Arbt/2015, tanggal 2 September 2015 yang pada intinya menolak permohohan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Perusahaan.

In this case, the Company (Plaintiff) filed for lawsuit cancellation on the award of the ICC International Court of Arbitration No. 16772.CYK through the Central Jakarta District Court against KT Corporation (Defendant). The Supreme Court has issued a ruling that essentially upheld the verdict of the Central Jakarta District Court which is in favour of KTC Corporation. Therefore, the Company filed a Reconsideration to the Supreme Court. As the information obtained from the official website of the Supreme Court, that the Supreme Court has passed a decision on this matter through Decision No. 64/PK/Pdt.Sus-Arbt/2015 dated September 2, 2015 that contains the decision which essentially rejected the request for Reconsideration filed by the Company.

Page 114: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 112 -

Sampai dengan saat ini, kami belum menerima Salinan resmi atas putusan tersebut.

Up to now, we have not received an official copy of the aforesaid decision.

j. Gugatan Hak Cipta No. 08/HKI.Hak

Cipta/2015/PN/NIAGA/SBY

j. Copyrights Case Lawsuit No. 08/HKI.Hak

Cipta/2015/PN/NIAGA/SBY Pada tanggal 12 Oktober 2015 MNCSV dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukum dari kantor advocat dan penasehat hukum HSAP & Rekan, mengajukan gugatan hukum pelanggaran Hak Cipta dan ganti kerugian terhadap Joko Sutanto (tergugat I), PT. Plus Media (tergugat II) dengan Surat No. 08/HKI.Hak Cipta/2015/PN/NIAGA/SBY atas tindakan dari tergugat I dan tergugat II yaitu tanpa izin dengan itikad tidak baik dan melawan hukum telah menyiarkan dan/atau mendistribusikan siaran – siaran Indovision milik penggugat selaku pemegang hak siar.

On October 12, 2015, MNCSV which is represented by attorney HSAP & Rekan, advocates and legal advisors, filed lawsuits concerning copyrights violations and compensation against Joko Sutanto (Defendant I) and PT. Plus Media (Defendant II) with Letter No. 08/HKI.Hak Cipta/2015/PN/NIAGA/SBY because of the Defendants in bad faith and with the unlawful act have been broadcasting without permission and/or distributing the Indovision channel which is property of the Company as the rights holders.

Pada tanggal 6 April 2016, Pengadilan Negeri Surabaya telah mengeluarkan putusan yang menghukum tergugat untuk mengganti kerugian MNCSV sebesar Rp. 4.452.230.000,- secara tunai dan sekaligus.

On April 6, 2016 Surabaya District Court has issued a ruling that sentenced the defendant to indemnify MNCSV in amount of Rp. 4.45223 billion, - in cash and at once.

k. Arbitrase SIAC, Arbitrase No. 247/2015 k. SIAC Arbitration, Arbitration No. 247/2015 Blutether Limited (Pemohon) mengajukan gugatan kepada MNCSV (Termohon), terkait Sale and Purchase Agreement tanggal 23 September 2014, mengenai penjualan modul yang memungkinkan set top box untuk mengakses internet dan server dari costumer service melalui telepon genggam konsumen.

Blutether Limited (Applicant) filed a lawsuit against MNCSV (Respondent), related to Sale and Purchase Agreement dated September 23, 2014, regarding the sale of modules that allow the set top box to access the server from the Internet and customer service by customer’s mobile phone.

Pada pokoknya Pemohon mengajukan gugatan kepada MNCSV untuk membayar tagihan yang belum dibayarkan untuk enginering service, expenses dan fee sebesar USD. 274.807,17 (termasuk bunga), sebesar USD. 2.874.000 (tidak termasuk bunga) untuk pembelian 600.000 design 1 modul dan sebesar USD. 9.000.000,- untuk 3.000.000 modul.

In essence, the Applicant filed a lawsuit against MNCSV to pay the unpaid bills for engineering services, expenses and fees of USD. 274,807.17 (including interest), amounting to USD. 2.874 million (excluding interest) for the purchase of 600,000 1 module design and USD. 9,000,000, - of 3,000,000 modules.

Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan ini, gugatan ini masih diproses pada Arbitrase SIAC.

As of the date of issuance of these financial statements, the lawsuit was still being processed at SIAC Arbitration.

45. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING

45. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Grup, selain GMI dan MIMEL, mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

The Group, except for GMI and MIMEL, had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of June 30, 2016 and December 31, 2015, are as follows:

Page 115: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 113 -

Mata uang Mata uang

asing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/

(nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalent

full amount) Rupiah full amount) Rupiah

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Aset Moneter Monetary Assets

Kas dan setara kas US$ 11,736,485 154,687 14,051,830 193,845 Cash and cash equivalents

Lainnya/

Others 282 381

Aset keuangan lainnya - lancar Other financial assets - current

US$ 10,869,554 143,261 10,400,683 143,477

Lainnya/

Others 164,347 - 183,268

Piutang usaha US$ 20,593,030 271,416 26,496,122 365,514 Trade accounts receivable

Lainnya/

Others 575 4

Piutang lain-lain kepada Other accounts receivable

pihak ketiga US$ 1,455,919 19,189 2,609,698 36,001 from third parties

Lainnya/

Others - 410

Aset lain-lain US$ 1,306,070 17,214 1,216,467 16,781 Other assets

Jumlah Aset Moneter 770,971 939,681 Total Monetary Assets

Liabilitas Moneter Monetary Liabilities

Utang bank US$ 15,295,407 201,593 14,968,539 206,491 Bank loans

Utang usaha US$ 65,158,968 858,795 39,752,156 548,381 Trade accounts payable

Euro 71,872 1,053 272,926 4,113

Lainnya/

Others 193 -

Utang lain-lain US$ 5,666,829 74,689 648,824 8,951 Other accounts payable

Biaya masih harus dibayar US$ 11,093,703 146,215 6,225,978 85,887 Accrued expenses

Uang muka pelanggan US$ 396,276 5,223 - - Customer deposit

Pinjaman jangka panjang US$ 508,000,000 6,695,440 493,000,000 6,800,935 Long-term loans

Jumlah Liabilitas Moneter 7,983,201 7,654,758 Total Monetary Liabilities

Liabilitas Moneter Bersih (7,212,230) (6,715,077) Net Monetary Liabilities

20152016

30 Juni/June 30, 31 Desember/December 31,

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, aset dan liabilitas moneter GMI dan MIMEL dalam mata uang asing tidak signifikan.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, monetary assets and liabilities of GMI and MIMEL denominated in foreign currencies are not significant.

Grup memiliki keuntungan selisih kurs sebesar Rp 350.450 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan kerugian selisih kurs sebesar Rp 454.247 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015.

The Group incurred foreign exchange gain of Rp 350,450 million for six months period ended June 30, 2016 and foreign exchange loss of Rp 454,247 million for six months period ended June 30, 2015.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, kurs konversi yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Group as of June 30, 2016 and December 31, 2015 were as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Rp Rp

EUR 1 14,651 15,070 1 EUR

JPY 100 12,831 11,452 100 JPY

USD 1 13,180 13,795 1 USD

Page 116: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 114 -

46. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS

AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN

NONKAS

46. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH

INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

Pada periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015, Grup melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For three months period ended June 30, 2016 and 2015, the Group has investing and financing transactions that do not require the use of cash and cash equivalent are not included in the consolidated statements of cash flow as follows:

30 Juni/ 30 Juni/

June 30, June 30,

2016 2015

Penambahan aset tetap melalui: Additions of property and equipment through:

Payable for purchase of property

Utang pembelian aset tetap 28.075 25.331 and equipment

Payment of property and equipment

Uang muka pembelian aset tetap 18.939 21.728 through advances

Sewa pembiayaan 3.660 21.566 Lease liabilities

Utang lain-lain pihak ketiga 9.154 6.383 Other payable to third parties

47. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN

KEUANGAN

47. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL

INSTRUMENTS

Kategori dan kelas instrumen keuangan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Classes and categories of financial instruments at June 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:

Aset pada nilai

wajar melalui

laba rugi (Aset

keuangan pada Liabilitas pada

Pinjaman yang FVTPL)/ biaya perolehan

diberikan dan Assets at fair Tersedia diamortisasi/

piutang/ value through untuk dijual/ Liabilities at

Loans and profit or loss Available-for- amortized

receivables FVTPL) sale cost

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 251.885 - - - Related parties

Pihak ketiga 245.942 - - - Third parties

Aset keuangan lainnya - lancar 270.228 1.816.656 - - Other financial assets - current

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 118.797 - - - Related parties

Pihak ketiga 3.482.294 - - - Third parties

Piutang lain-lain - - - - Other accounts receivable

Piutang lain-lain - tidak lancar Other accounts receivable - non-current

Pihak berelasi 16.060 - - - Related parties

Pihak ketiga - - - - Third parties

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 17.822 - 3.114.279 - Other financial assets - non-current

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang bank - - - 246.980 Bank loans

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - - - 57.534 Related parties

Pihak ketiga - - - 1.377.970 Third parties

Utang lain-lain - - - 386.223 Other accounts payable

Biaya masih harus dibayar - - - 330.823 Accrued expenses

Utang kepada pihak berelasi - - - 5.925 Other accounts payable to related parties

Pinjaman jangka panjang - - - 6.982.245 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan - - - 126.914 Finance lease obligations

Utang obligasi - bersih - - - 752.426 Bonds payable - net

Jumlah 4.403.028 1.816.656 3.114.279 10.267.040 Total

30 Juni/June 30, 2016

Page 117: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 115 -

Aset pada nilai

wajar melalui

laba rugi (Aset

keuangan pada Liabilitas pada

Pinjaman yang FVTPL)/ biaya perolehan

diberikan dan Assets at fair Tersedia diamortisasi/

piutang/ value through untuk dijual/ Liabilities at

Loans and profit or loss Available-for- amortized

receivables FVTPL) sale cost

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 326,448 Related parties

Pihak ketiga 292,777 Third parties

Aset keuangan lainnya - lancar 297,889 1,827,149 - - Other financial assets - current

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 139,536 - - - Related parties

Pihak ketiga 3,315,847 - - - Third parties

Piutang lain-lain 457,159 Other accounts receivable

Piutang lain-lain - tidak lancar - - - Other accounts receivable - non-current

Pihak berelasi 30,484 - - - Related parties

Pihak ketiga 2,545 - - - Third parties

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 17,372 - 3,545,725 - Other financial assets - non-current

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang bank - - - 272,056 Bank loans

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - - - 86,214 Related parties

Pihak ketiga - - - 1,522,910 Third parties

Utang lain-lain - - - 507,934 Other accounts payable

Biaya masih harus dibayar - - - 267,137 Accrued expenses

Utang kepada pihak berelasi - - - 1,961 Other accounts payable to related parties

Pinjaman jangka panjang - - - 7,033,194 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan - - - 88,579 Finance lease obligations

Utang obligasi - bersih - - - 751,775 Bonds payable - net

Jumlah 4,880,057 1,827,149 3,545,725 10,531,760 Total

31 Desember/December 31, 2015

48. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

48. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management

Tujuan utama Grup mengelola risiko modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk.

The primary objective of the Group to manage capital risk is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business, continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of debts and equity shareholders of the holding.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, pengembalian modal kerja kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk manajemen risiko modal pada periode-periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.

The Group maintains the capital structure and applies some changes according to changes in economic condition, if needed. In order to maintain and adjust the capital structure, the Group can adjust dividends paid to shareholders, capital return to shareholders, or issue new shares. There are no changes in objectives, policies, and processes for capital risk management for periods ended June 30, 2016 and December 31, 2015.

Manajemen Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The management of the Company periodically reviews the Group's capital structure. As part of this review, the management considers the cost of capital and related risk.

Kebijakan Grup adalah tetap mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure finance at a reasonable cost.

Page 118: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 116 -

Gearing ratio pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of June 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2016 2015

Pinjaman 8.224.065 8.145.604 Debt

Kas dan bank 524.023 631.409 Cash on hand and in banks

Pinjaman - bersih 7.700.042 7.514.195 Net debt

Ekuitas 14.947.753 15.294.612 Equity

Rasio pinjaman - bersih

terhadap modal 51,5% 49,1% Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan

b. Financial risk management objectives and

policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh manajemen.

The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing its exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the management.

Kebijakan untuk mengelola risiko-risiko tersebut dirangkum di bawah ini:

The policies for managing each of these risks which are summarized below:

i. Risiko Pasar i. Market Risk

Industri media di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan ekonomi negara yang positif, ditandai oleh konsumsi domestik yang kuat dan kenaikan dalam profil investas

Media industry in Indonesia continues to show a sustainable growth over the year, with the positive economic growth of the country, anchored in strong domestic consumption as well as the rise in investment profile.

Tantangan dalam sektor industri televisi adalah rencana untuk berpindah dari analog ke digital, yang mungkin terjadi secara bertahap hingga tahun 2018.

Challenge in television industry is the plan to move from analog to digital, which may occur gradually until 2018.

Manajemen menyadari tantangan dan perkembangan yang ada dan terus memperhatikan perkembangan industri dalam rencana tahunan dan jangka panjang. Pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan pangsa pasar penonton, digabungkan dengan fokus manajemen pada pengendalian biaya untuk mengingatkan kompetitif di industri serta terus meningkatkan teknologi, kompetensi sumber daya manusia dan proses bisnis.

Management realized those challenges and developments and continues to take into account the industry development in its yearly and long-term improvement in its audience share, combined with management focus on cost control to remain competitive in the industry, as well as continue to improve its technology, human resources competencies and business process.

ii. Manajemen risiko mata uang asing ii. Foreign currency risk management

Sebagian pembelian program dan peralatan siaran menggunakan nilai tukar mata uang asing, terutama mata uang dolar Amerika Serikat, dalam transaksinya. Namun demikian, transaksi pembelian atau pembayaran dalam mata uang asing tidak signifikan untuk periode-periode

The portion of program and broadcasting equipment purchases are denominated in foreign currencies, particularly denominated in US Dollar. However, these transactions do not have significant impact on the Group for periods ended June 30, 2016 and December 31, 2015. Most time

Page 119: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 117 -

yang berakhir tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. Hampir semua penempatan deposito dalam mata uang asing adalah bersifat on call dan bersifat jangka pendek. Dengan demikian, Grup tidak memiliki risiko atas fluktuasi mata uang asing.

deposits in foreign exchange are on call and short-term in nature. Therefore, the Group has no exposure to risk of foreign exchange fluctuation.

Fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing ini menyebabkan Grup mengalami keuntungan selisih kurs sebesar Rp 350.450 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan kerugian selisih kurs sebesar Rp 454.247 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015.

In relation to the exchange rate fluctuation of U.S. Dollar to foreign currencies, the Group incurred foreign exchange gain of Rp 350,450 million for six months period ended June 30, 2016 and foreign exchange loss of Rp 454,247 million for six months period ended June 30, 2015.

Grup mengelola risiko mata uang asing sebagai berikut:

The Group manages the foreign currency risk as follows:

Grup memanfaatkan peluang harga pasar nilai tukar mata uang lainnya (multi-currency) untuk menutup kemungkinan risiko melemahnya nilai tukar fungsional dan begitu sebaliknya, sehingga secara natural risiko adanya pergerakan nilai tukar uang non-fungsional bisa saling menghilangkan. Transaksi valuta mata uang biasa dilakukan dengan selalu mempertimbangkan kurs yang menguntungkan Grup.

The Group takes advantage of the opportunities in the market prices of other currencies (multi-currency) to cover possible risk of weakening value of the functional currency and vice versa, thus, in an economic offset, the risks of non-functional currency exchange rate movements will be mutually eliminated/reduced. Currency transactions are always done with consideration to the exchange rate favorable to the Group.

Grup mengatur risiko dengan berusaha menyeleraskan penerimaan dan pembayaran untuk setiap jenis mata uang.

The Group manages the risk by matching receipt and payment in each individual currency.

MNCSV telah melakukan negosiasi ulang dengan sebagian besar pemasok konten program, dimana kedua belah pihak sepakat untuk setiap pembayaran kewajiban baik yang masih outstanding maupun tagihan baru selama masa licensing period, menggunakan nilai tukar tetap yang disepakati.

MNCSV has renegotiated with several large program content vendors, where in both parties agree that for every payment of outstanding liabilities or new invoices during the licensing period will use the agreed fixed exchange rate.

Berikut ini sensitivitas untuk perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap saldo mata uang non-fungsional lainnya yang signifikan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Grup.

Following is the sensitivity of changes in exchange rate of functional currency of U.S. Dollar against significant outstanding non-functional currency as of June 30, 2016 and December 31, 2015, with other variables are constant to the income before tax of the Group.

Dampak

terhadap laba (rugi)

Perubahan kurs/ sebelum pajak/

Changes in Effect on profit (loss)

Currency rate before tax

Mata uang Rupiah terhadap US$ Rupiah to US$

Penguatan 2% 147,524 Strenghthening

Pelemahan 2% (147,524) Weakness

30 Juni/June 30, 2016

Page 120: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 118 -

Dampak

terhadap laba (rugi)

Perubahan kurs/ sebelum pajak/

Changes in Effect on profit (loss)

Currency rate before tax

Mata uang Rupiah terhadap US$ Rupiah to US$

Penguatan 3% 20.695 Strenghthening

Pelemahan 3% (20.695) Weakness

30 Juni/June 30, 2016

Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang asing yang melekat karena eksposur pada akhir tahun tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. Pembelian dalam mata uang asing tergantung pada fluktuasi volume pembelian serta penggunaan kas dan setara kas dapat mengakibatkan perubahan akun moneter dalam mata uang asing.

In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at year end does not reflect the exposure during the year. Purchases denominated in foreign currency are dependent on the fluctuations in volume of purchases and use of cash and cash equivalents that can impact foreign currency denominated monetary items.

iii. Manajemen risiko tingkat bunga iii. Interest rate risk management

Risiko tingkat bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan suku bunga mengambang.

Interest rate risk is the risk the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of change in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rate related primarily to the short-term and long-term loans with floating interest rates.

Grup mengelola risiko ini dengan mempertahankan komposisi yang tepat antara tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap dan melakukan pinjaman dari pihak yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank lain.

The Group manages this risk by maintaining an appropriate mix of floating and fixed rate of borrowings and entering into loan agreement with party which gives lower interest rate than other banks.

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis

Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 25.897 juta dan Rp 24.646 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.

If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, net income, after tax, for six months period ended June 30, 2016 and 2015 would decrease/increase by Rp 25,897 million and Rp 24,646 million, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.

Page 121: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 119 -

Selain itu, Grup melakukan negosiasi dalam pinjaman dengan persyaratan yang fleksibel untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah, back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.

In addition, the Group negotiates for borrowings with flexible terms to enable it to manage the interest rate risk. The Group also has a policy of obtaining a low interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of interest and also a flexible loan term, enabling the Group to pay the loan if there is a significant increase in the interest rate.

Pinjaman terkena dampak risiko suku bunga termasuk dalam risiko likuiditas dan tingkat bunga dalam table bagian (v) di bawah.

Borrowings exposed to interest rate risks are included in liquidity and interest rate risk table in section (v) below.

iv. Manajemen risiko kredit iv. Credit risk management

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.

Risiko kredit Grup terutama melekat pada piutang usaha, simpanan bank, investasi jangka pendek dan investasi lainnya. Risiko kredit pada simpanan bank dan investasi jangka pendek diperhitungkan minimal karena ditempatkan dengan institusi keuangan terpercaya yang telah memiliki catatan yang baik. Investasi lain dan piutang usaha pihak ketiga ditempatkan pada pihak ketiga yang terpercaya dan memiliki catatan yang baik. Eksposur Grup dan counterparties dimonitor secara terus-menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh komite manajemen risiko secara tahunan.

The Group’s credit risk is primarily attributed to its trade accounts receivable, bank deposits, short-term investments and other investment. Credit risk on bank deposits and short-term investments is considered minimal because they are placed in credit worthy financial institutions. Other investments and trade accounts receivable with third parties are entered with respected and credit worthy third parties. The Group’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.

Risiko kredit pada piutang usaha adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada piutang usaha dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Credit risk on trade accounts receivable is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on amount of risk it is willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.

Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Manajemen Grup menetapkan peninjauan secara mingguan dan bulanan pada umur piutang dan penagihan untuk membatasi jika tidak untuk menghilangkan risiko kredit. Sesuai dengan kebijakan manajemen Grup, media order pelanggan (agensi) akan dikenakan status “Hold” untuk yang telah melewati batas jatuh tempo.

The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. The Group’s management applies weekly and monthly trade accounts receivable aging review and collection to limit, if not eliminate credit risk. In accordance with the Group policy, long outstanding overdue trade accounts receivable from media order customers (agency) will be put on to “Hold”.

Page 122: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 120 -

Grup mempunyai jaminan uang terhadap beberapa piutang usaha individu yang tercatat sebagai uang muka pelanggan dalam liabilitas jangka pendek. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 telah sesuai dengan nilai wajar yang merupakan jaminan untuk resiko kredit.

The Group holds cash guarantee from certain individual trade receivables which are recorded as customers deposits in current liabilities. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, respectively, represent its fair value, which serves as credit risk enhancement.

Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Grup memiliki aset keuangan lainnya yang diklasifikasikan sebagai FVTPL dan AFS. Aset keuangan lainnya FVTPL sebagian besar berupa reksadana yang dikelola oleh pihak berelasi yang merupakan manajemen investasi dengan peringkat kredit tinggi yang dinilai oleh lembaga pemeringkat kredit internasional, sehingga tidak menimbulkan eksposur risiko kredit yang signifikan. Grup juga memiliki aset keuangan lainnya FVTPL berupa dana kelolaan dan aset keuangan lainnya AFS berupa obligasi konversi dan obligasi wajib tukar, dimana penempatannya dilakukan dengan persetujuan dari Dewan Direksi dan dijalankan sesuai dengan peraturan yang ada pada umumnya. Manajemen juga berperan aktif untuk memantau perkembangan riwayat kreditnya dan tidak mengharapkan counterparty gagal memenuhi kewajibannya. Selanjutnya, aset keuangan lainnya yang timbul dimonitor terus-menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit.

As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group has other financial assets classified as FVTPL and AFS. Other financial assets at FVTPL are mostly in the form of mutual funds which are managed by a related party investment management with high credit ratings from international credit rating agencies, therefore, it has not raised significant exposure to credit risk. The Group also has other financial assets at FVTPL in the form of managed funds and other financial assets AFS in the form of convertible bonds and mandatory exchangeable bond which placements are carried out with the approval of the Board of Directors and executed in accordance with the existing regulations in general. Management also actively monitors the progress of credit history and does not expect the counterparty to fail to meet its obligations. Furthermore, other financial assets arising are continuously monitored to minimize the exposure to credit risks.

Selanjutnya untuk menghindari kegagalan pembayaran dari sisi pelanggan, Grup mengoptimalkan penggunaan pembayaran dengan kartu kredit dan fasilitas pembayaran auto-debet dari bank untuk menghasilkan pembayaran otomatis. Grup juga memiliki Reminder Team yang berada di bawah Departemen Collection untuk membantu mengingatkan pelanggan atas kewajiban pembayaran berkala mereka.

Further to avoid payment failure from the customer's side, the Group optimizes the use of payment by credit card and auto-debit payment facility from bank to generate automatic payment. The Group also has a Reminder Team under the Collection Department to help reminding the customers of their periodic payment obligation.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Group’s exposure to credit risk.

v. Manajemen risiko likuiditas v. Liquidity risk management

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is defined as the risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditures.

Industri media adalah industri yang cash intensive dan mensyaratkan tersedianya dana yang signifikan setiap saat. Risiko likuiditas dalam industri media di Indonesia bisa timbul karena adanya ketidakcocokan antara penerimaan uang dari pelanggan (agensi) dan pembayaran atas pembelian atau memproduksi program.

Media industry is a cash intensive industry and requires the availability of significant funds every time. Liquidity risk in the media industry in Indonesia could arise because of mismatch between cash receipts from customers (agency) and payments for the purchase or production of the programs.

Page 123: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 121 -

Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Grup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dan terus-menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the management, which has build a liquidity risk management framework that suits the liquidity management requirement and short, medium and long term funding for the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities and by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup secara prudent memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana.

In managing liquidity risk, the Group prudently monitors and maintains a level of cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its loan maturity profiles, and continuously asseses conditions in the financial markets for opprtunities to pursue fund raising intiatives.

Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity and interest risk tables Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.

The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.

Tingkat bunga

efektif

rata-rata

tertimbang/

Weighted Kurang dari 3 bulan -

average satu bulan/ 1 tahun/ Di atas

effective Less than 1-3 bulan/ 3 months to 1-5 tahun 5 tahun/ Jumlah/

interest rate 1 month 1-3 months 1 year 1-5 years Above 5 years Total

%

Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha 1.493 749.675 525.852 - - 1.277.020 Trade accounts payable

Utang lain-lain 13.017 171.644 2.200 91.230 - 278.091 Other accounts payable

Biaya masih harus dibayar 122.609 12.289 138.539 31.369 - 304.806 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 22.060 - - - - 22.060 Customer deposits

Utang kepada pihak berelasi 1.737 216.052 329.837 10.969 - 558.595 Other accounts payable to related parties

Instrumen tingkat bunga variabel - Variable interest rate instruments

Pinjaman jangka panjang LIBOR + margin - 38.049 3.317.801 3.295.000 - 6.650.850 Long-term loans

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Utang bank 3,51% - 12% 43 86 161.471 2.586 1.940 166.126 Bank loans

Pinjaman jangka panjang 10% - 11% - 963 48.572 306.755 - 356.290 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 12% - 16% 158 1.473 38.461 53.973 - 94.065 Finance lease obligations

Utang obligasi - bersih 9,75% - 10,50% - - - 1.000.419 - 1.000.419 Bonds payable - net

Jumlah 161.117 1.190.231 4.562.733 4.792.301 1.940 10.708.322 Total

30 Juni/June 30, 2016

Page 124: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 122 -

Tingkat bunga

efektif

rata-rata

tertimbang/

Weighted Kurang dari 3 bulan -

average satu bulan/ 1 tahun/ Di atas

effective Less than 1-3 bulan/ 3 months to 1-5 tahun 5 tahun/ Jumlah/

interest rate 1 month 1-3 months 1 year 1-5 years Above 5 years Total

%

Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha 226.794 683.844 698.486 - - 1.609.124 Trade accounts payable

Utang lain-lain 12.584 164.228 331.122 - - 507.934 Other accounts payable

Biaya masih harus dibayar 198.466 14.921 53.750 - - 267.137 Accrued expenses

Utang kepada pihak berelasi - - 1.880 81 - 1.961 Other accounts payable to related parties

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Pinjaman jangka panjang LIBOR + margin - 1.362 144.166 3.556.704 - 3.702.232 Long-term loans

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Utang bank 3,51% - 12% 23.512 111.269 3.422.377 - - 3.557.158 Bank loans

Pinjaman jangka panjang 10% - 11% - - 42.520 176.382 129.950 348.852 Long-term loans

Liabilitas sewa pembiayaan 12% - 16% - 3.486 16.665 73.757 3.510 97.418 Finance lease obligations

Utang obligasi - bersih 9,75% - 10,50% 3.500 - 78.750 1.078.750 - 1.161.000 Bonds payable - net

Jumlah 464.856 979.110 4.789.716 4.885.674 133.460 11.252.816 Total

31 Desember/December 31, 2015

Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk liabilitas keuangan non-derivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amounts included above for variable interest rate instruments for non-derivative financial liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

Grup memiliki akses ke fasilitas pembiayaan yang tidak terpakai pada akhir periode pelaporan. Grup berharap untuk memenuhi kewajiban lainnya dari arus kas operasi dan hasil jatuh tempo aset keuangan.

The Group has access to financing facilities which were unused at the end of the reporting period. The Group expects to meet its other obligations from operating cash flows and proceeds of maturing financial assets.

49. PENGUKURAN NILAI WAJAR 49. FAIR VALUE MEASUREMENTS

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

The fair values of financial assets and financial liabilities are determined as follows:

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.

The fair values of financial assets and financial liabilities with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.

Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini:

Specifically, significant assumptions used in determining the fair value of the following financial assets and liabilities are set out below:

Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian

Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities

Tabel berikut ini merangkum nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas, yang dianalisis antara keduanya serta nilai wajar didasarkan pada:

The following tables summarize the carrying amounts and fair values of the assets and liabilities, analyzed among those whose fair value is based on:

Page 125: PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA

30 JUNI 2016 DAN 2015 – Lanjutan

(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015

AND FOR SIX MONTHS PERIOD THEN ENDED

JUNE 30, 2016 AND 2015 – Continued

(Figures in tables are stated in millions of Rupiah)

- 123 -

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga); dan

Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset keuangan lainnya - lancar 2.080.740 - 6.144 2.086.884 Other financial assets - current

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 17.349 - 3.114.751 3.132.100 Other financial assets - non current

Jumlah 2.098.089 - 3.120.895 5.218.984 Total

30 Juni 2016 June 30, 2016

Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset keuangan lainnya - lancar 2,118,608 - 6,430 2,125,038 Other financial assets - current

Aset keuangan lainnya - tidak lancar 17,371 - 3,535,726 3,553,097 Other financial assets - non current

Jumlah 2,135,979 - 3,542,156 5,678,135 Total

31 Desember 2015 December 31, 2015

Tidak ada transfer antara Tingkat 1 dan 2 pada periode berjalan.

There were no transfers between Level 1 and 2 during the period.

50. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

50. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND

APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai dengan 123 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 29 Juli 2016.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 2 to 123 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on July 29, 2016.