PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.... · 2018. 1. 29. · PT Anugerah Kagum Karya Utama (d/h PT Alam Karya Unggul Tbk.,) (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”)

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 12 Mei 2016 Tanggal Distribusi HMETD : 11 November 2016Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 14 November 2016- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 7 November 2016 Periode Perdagangan HMETD : 14 -18 November 2016- Pasar Tunai : 10 November 2016 Periode Pelaksanaan HMETD : 14-18 November 2016Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 16-22 November 2016- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 8 November 2016 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham

Tambahan: 22 November 2016

- Pasar Tunai : 11 November2016 Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 23 November 2016Tanggal Terakhir Pencatatan Untuk Memperoleh HMETD

: 10 November 2016 Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pemesanan Saham Tambahan

: 25 November 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.(d/h PT ALAM KARYA UNGGUL Tbk)

Kegiatan Usaha Utama:Menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa Umum

Berkedudukan di Jakarta Timur, IndonesiaAlamat Kantor Pusat :

Indosurya Plaza, lantai 13 (penthouse)Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9

Jakarta, 10230Telepon : (021) 3193 4699

Faks (021) 3193 4698

e- mail : [email protected] : www.akku.co.id

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (“PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROANDALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 (enam miliar seratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp. 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp. 626.048.500.000 (enam ratus dua puluh enam miliar empat puluh delapan juta lima ratus ribu Rupiah) merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang 2 (dua) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 10 November 2016 pukul 16.00 WIB mempunyai 49 (empat puluh sembilan) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dengan harga Rp. 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT I ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen.OGVL selaku Pemegang Saham Utama Perseroan telah menyatakan akan mengalihkan seluruh haknya dalam PUT I kepada EMAS. EMAS akan mengambil seluruh hak OGVL dengan cara pembayaran dalam bentuk lain selain uang (“Inbreng”). Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO SEBAGAI PERUSAHAAN INDUK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB IX PROSPEKTUS INI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PRESENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG MATERIAL YAITU SEBESAR 94,97% (SEMBILAN PULUH EMPAT KOMA SEMBILAN PULUH TUJUH PERSEN) SETELAH HMETD DILAKSANAKAN.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 4 November 2016

PT Anugerah Kagum Karya Utama (d/h PT Alam Karya Unggul Tbk.,) (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD (selanjutnya disebut “PUT I”) kepada OJK dengan Surat No. 06/DIR/AKKU/05/2016 tanggal 17 Mei 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut sebagai “UUPM”) yang antara lain adalah Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK 32/2015”) dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tentang Bentuk dan isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK 33/2015”).

Perseroan serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah Republik Negara Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan PUT I ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini, tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT I ini dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan POJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETDdalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dalam PUT I tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PUT I, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i

DEFINISI DAN SINGKATAN ...................................................................................................................ii

RINGKASAN .........................................................................................................................................vii

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I ............................................................................................. 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I .......................... 6

III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I ................................................................................................................................. 8 1. Keterangan Mengenai Transaksi .......................................................................................... 8 2. Struktur Kepemilikan Sebelum dan Sesudah Transaksi ..................................................... 17 3. Laporan Keuangan Proforma .............................................................................................. 19 4. Keterangan Tentang PT Kagum Maha Karya Jaya (“KMKJ”) ............................................. 23 5. Pernyataan Komisaris dan Direksi ...................................................................................... 26

IV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................... 27

V. LAPORAN KEUANGAN KMKJ .................................................................................................. 49

VI. PERNYATAAN UTANG ............................................................................................................ 113

VII. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................. 115

VIII. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................. 119

IX. FAKTOR RISIKO ...................................................................................................................... 127

X. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ................ 130

XI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ........................................................................ 131 1. Keterangan Tentang Perseroan dan Entitas Anak ............................................................ 131 2. Kegiatan Usaha Perseroan ............................................................................................... 151 3. Kecenderungan dan Prospek Usaha ................................................................................ 153

XII. EKUITAS .................................................................................................................................. 157

XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 160

XIV. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 161

XV. KETERANGAN MENGENAI CALON PENGENDALI PERSEROAN ....................................... 163

XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 166

XVII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ............................................................ 169

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD SERTA FORMULIR .. 173

XIX. INFORMASI TAMBAHAN ......................................................................................................... 174

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 UUPM yang berarti: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris

dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau

lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun

tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama

BAE : Biro Administrasi Efek, salah satu lembaga penunjang pasar modal Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 UUPM, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam PUT I yang ditunjuk oleh Perseroan dalam hal ini adalah PT Sinartama Gunita yang berkedudukan di Sinar Mas Land Plaza Tower 1 Lantai 9, Jl. MH Thamrin Kav 22 No. 51, Jakarta 10350.

BEI : PT Bursa Efek Indonesia, yang merupakan pihak yang menyelenggarakan bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, dan merupakan bursa efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

DPS : Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan.

Entitas Anak : Perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) atau lebih dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Harga Penawaran : Harga yang ditawarkan dalam pelaksanaan HMETD menjadi saham yaitu sebesar Rp.101 (seratus satu Rupiah).

HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu suatu hak yang melekat pada saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan dimiliki para pemegang saham Perseroan yang dibuktikan dengan sertifikat HMETD (bagi pemegang saham warkat) atau bukti hak lain yang memungkinkan para pemegang saham Perseroan untuk membeli Saham Baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain dan hak tersebut dapat dialihkan dengan memperhatikan ketentuan dalam POJK 32/2015 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Informasi Penting kepada Pemegang Saham dalam rangka Penawaran Hak Memsan Efek Terlebih Dahulu

: Ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dalam rangka PUT I ini

iii

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

OJK : Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan badan pengganti Bapepam dan LK yang mulai berlaku sejak tanggal 31 Desember 2012.

Penawaran Umum Terbatas I atau PUT I

: Kegiatan Penawaran Umum Terbatas sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 (enam miliar seratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp.100 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp.101 (seratus satu Rupiah) per saham.

Peraturan No. IX.E.1 : Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Periode Perdagangan : Periode Pemegang Saham dan/atau pemegang HMETD dapat menjual atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya serta melaksanakan HMETD yang dimilikinya.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham

: Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 95 tanggal 16 Mei 2016 juncto akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dan Agen Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 38 tanggal 18 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA., pengganti dari Yulia S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan.

Pernyataan Pendaftaran : Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 UUPM juncto Peraturan Bapepam-LK No.IX.C.1. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK tanggal 27 Oktober 2000 No.Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK dalam rangka PUT I kepada Masyarakat termasuk lampiran-lampiran, perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaraan OJK.

Pernyataan Efektif : Surat Pernyataan OJK yang memberitahukan bahwa OJK tidak memerlukan informasi tambahan atau tanggapan lebih lanjut secara tertulis terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah disampaikan oleh Perseroan dalam rangka PUT.

iv

Perseroan : PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. (d/h PT Alam Karya Unggul Tbk.), merupakan suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Timur.

Prospektus : Setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Terbatas I dengan tujuan agar pihak lain membeli atau memperdagangkan saham sebagaimana diatur dalam POJK 33/2015.

POJK 32/2014 : Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

POJK 33/2014 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK 35/2014 : Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK 30/2015 : Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK 32/2015 : Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

POJK 33/2015 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tentang Bentuk dan isi Prospektus Dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

POJK 55/2015 : Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK 56/2015 : Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

SABH : Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Saham Baru : Saham biasa atas nama Perseroan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam PUT I ini.

Saham Lama : Saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

Saham atau Saham Biasa Atas Nama

: Saham biasa yang diterbitkan oleh Perseroan.

v

Sertifikat Bukti HMETD : Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan kepemilikan mereka atas HMETD yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan.

Tanggal Pencatatan HMETD

: Tanggal pencatatan HMETD untuk diperdagangkan pada Bursa Efek, sebagaimana tercantum pada bagian luar kulit muka Prospektus.

Transaksi Afiliasi : Transaksi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1

UUPM : Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995, Tambahan No. 3608.

vi

SINGKATAN PERUSAHAAN

EMAS : PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan pihak yang menjadi calon pemegang saham pengendali.

ESS : PT Eka Swastika Sedaya, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan Entitas Anak Perseroan.

KLE : PT Kagum Lokasi Emas, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan entitas anak dari KMKJ.

KMKA : PT Kagum Maha Karya Abadi, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan entitas anak dari KMKJ.

KMKJ : PT Kagum Maha Karya Jaya, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan Perusahaan Target.

LMKP : PT Lembur Maha Karya Pasundan, suatu perseroan terbatas yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan entitas anak dari KMKJ.

PNH : PT Permata Nusantara Hotelindo, suatu perseroan terbatas yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang merupakan Entitas Anak Perseroan.

vii

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

1. Keterangan Singkat Mengenai Perseroan

Perseroan didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Timur. Perseroan didirikan dengan nama “PT Aneka Kemasindo Utama” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Aneka Kemasindo Utama” No. 6 tanggal 5 April 2001, yang dibuat di hadapan Sulami Mustafa, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-04522HT.01.01.TH.2001 tanggal 1 Agustus 2001 serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang di bawah No. 0139/BH.10.25/IX/2001 tanggal 28 September 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 7204, Berita Negara Republik Indonesia (“BNRI”) No. 67 tanggal 22 Agustus 2003.

Pada tahun 2004, Perseroan mengubah status perusahaannya yang semula berstatus perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka serta melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan (“Penawaran Umum Perdana Saham“) sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 37 tanggal 17 Juni 2004, yang dibuat oleh Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-17097 HT.01.04.TH.2004 tanggal 9 Juli 2004 juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Aneka Kemasindo Utama No. 10 tanggal 7 Juli 2004 yang dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Kemenkumham di bawah No. C-18499 HT.01.04.TH.2004 dan keduanya telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang berturut-turut di bawah No. 0185/BH-3006/VII/2004 dan No. 0185/BH-3006/VI/2004 tanggal 30 Juli 2004, serta diumumkan dalam Tambahan No. 7946, BNRI No. 65 tanggal 13 Agustus 2004.

Pada tanggal 18 Oktober 2004, Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui surat No. S-3215/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum perdana saham atas 80.000.000 (delapan puluh juta) saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham. Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di BEI pada tanggal 1 November 2004.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan-perubahan anggaran dasar Perseroan terhitung sejak Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham pada tahun 2014 dan perubahan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 1 tanggal 3 Oktober 2016 yang dibuat oleh Erika Nurul Jauhary, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik (“Menkumham”) berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0018053.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah diterima dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0086196 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 (“Akta No. 1/2016”) yang mengubah ketentuan Pasal 1 anggaran dasar PerseroanPerseroan berdomisili di Indosurya Plaza, lantai 13 (penthouse). Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9 Jakarta 10230 dengan no. telepon (021) 3193 4699 dan faksimili (021) 3193 4698.

viii

Kegiatan Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Alam Karya Unggul Tbk.” No. 82 tanggal 25 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan dan telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0938468.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 1 Juli 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3527297.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 1 Juli 2015 (“Akta No. 82/2015”), maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang perdagangan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:1. menjalankan usaha dalam bidang perdagangan;2. menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain :

- konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi;- jasa penunjang kegiatan pertambangan;- jasa bidang manajemen pertambangan umum; dan - jasa pengelolaan hotel.

Untuk mencapai maksud dan tujuan serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang yaitu menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha yang benar-benar dijalankan oleh Perseroan adalah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan dan jasa umum.

Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari awal pendirian Perseroan yaitu pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 telah diungkapkan pada Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham.

Perkembangan permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan terhitung sejak Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan mencapai 5% (lima persen) berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 31 Agustus 2016 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita sebagai BAE yang ditunjuk Perseroan juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat “PT Alam Karya Unggul Tbk.” No. 34 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA., pengganti Yulia S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-00108884.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0070781.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Saham(Nominal Rp 100,- per saham) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.0000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. Oil and Gas Ventures Limited2. Masyarakat

195.289.00057.711.000

19.528.900.0005.771.100.000

77,1922,81

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000

ix

2. Penawaran Umum Terbatas I

a. Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 sahamb. Harga Penawaran Saham : Rp. 101 per sahamc. Harga Nominal : Rp. 100d. Rasio Konversi (Saham Lama : HMETD) : 2 : 49e. Dilusi Kepemilikan Setelah HMETD dilaksanakan : 94,97%f. Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 11 November 2016g. Periode Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD : 14 - 18 November 2016

Dengan asumsi bahwa seluruh hak OGVL dialihkan kepada EMAS, dan masyarakat mengambil seluruh haknya dalam rangka PUT I ini, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut :

Struktur Permodalan Perseroan Setelah PUT I dan Transaksi PengambilalihanDengan Asumsi Masyarakat Melaksanakan Haknya

KeteranganSebelum pelaksanaan PUT Setelah pelaksanaan PUT

Jumlah Nominal (Rp 100) % Jumlah Nominal (Rp 100) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000OGVL 195.289.000 19.528.900.000 77,19% 195.289.000 19.528.900.000 3,03%Masyarakat 57.711.000 5.771.100.000 22.81% 1.471.630.500 147.163.050.000 22,81%EMAS - - - 4.784.580.500 478.458.050.000 74,16%Modal ditempatkan dan disetor penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00% 6.451.500.000 645.150.000.000 100,00%Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000 13.548.500.000 1.354.850.000.000

Dengan asumsi bahwa seluruh hak OGVL dialihkan kepada EMAS, dan masyarakat tidak mengambil seluruh haknya dalam rangka PUT I ini, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut :

Struktur Permodalan Perseroan Setelah PUT I dan Transaksi PengambilalihanDengan Asumsi Masyarakat Tidak Melaksanakan Haknya


Jumlah Nominal (Rp 100) % Jumlah Nominal (Rp 100) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000OGVL 195.289.000 19.528.900.000 77,19% 195.289.000 19.528.900.000 3,88%Masyarakat 57.711.000 5.771.100.000 22.81% 57.711.000 5.771.100.000 1,15%EMAS - - - 4.784.580.500 478.458.050.000 94,98%Modal ditempatkan dan disetor penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00% 5.037.580.000 503.758.050.000 100,00%Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000 14.962.419.500 1.496.241.950.000

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris

Sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 01 tanggal 3 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Erika Nurul Jauhary. S.H., Mkn, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah diterima dan dicatat dalam database SABH No. AHU-AH.01.03-0086196 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama /Komisaris Independen - Erie SuhaeriKomisaris - Rudy Yulianto Limuria

DireksiDirektur Utama /Direktur Independen - Dody SetiabudiDirektur - Herliansyah Rahadian

x

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 yang diaudit oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari KAP Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa modifikasian, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dari KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (an independent member of Moore Stephens International Limited) dengan pendapat wajar tanpa modifikasian

Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam ribuan Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*Jumlah Aset 7.099.427 7.648.193 90.670.058Jumlah Liabilitas 5.418.251 5.056.759 86.794.254Jumlah Ekuitas 1.681.176 2.591.433 3.875.804

(*) disajikan kembali

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian(dalam ribuan Rupiah)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 31 Mei 2016 31 Mei 2015

(Tidak DIaudit) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 *

Pendapatan Usaha 2.788.167 - 5.285.277 4.261.435Beban Pokok Penjualan - (1.901.251) - (4.829.341)Beban Usaha (3.434.758) (967.422) (6.894.428) (4.339.268)Penghasilan (Beban) lain (181.588) (2.138.808) 48.481 (1.338.634)Estimasi Pajak (76.244) (15.978) 209.259 300.581Laba (Rugi) berjalan (904.423) (5.023.460) (1.351.411) (5.945.227)Penghasilan/(beban) komprehensif lain (5.835) - 65.365 3.903Laba (Rugi) Komprehensif (910.258) (5.023.460) (1.286.045) (5.941.324)

(*) disajikan kembali Rasio-Rasio Keuangan

Keterangan 31 Mei 2016 31 Mei 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2014Rasio Pertumbuhan (%)Pertumbuhan Pendapatan n/a n/a 24,03 (32,56)Pertumbuhan Beban Usaha n/a n/a 58,88 104,20Pertumbuhan Laba (rugi) Usaha n/a n/a 67,21 (319,29)Pertumbuhan Laba (rugi) Bersih n/a n/a 77,27 307,12Pertumbuhan Aset n/a n/a (91,56) 100,57Pertumbuhan Liabilitas n/a n/a (94,17) 103,02Pertumbuhan Ekuitas n/a n/a (33,14) 57,76Rasio Keuangan (%)Aset Lancar/Liabilitas Lancar 116.98 n/a 136.24 113.09Liabilitas/Aset 76.32 n/a 66,12 95,73Liabilitas/Ekuitas 322.29 n/a 195,13 2.239,39Rasio Usaha (%)Laba (Rugi) Kotor/Pendapatan Usaha - - - (13,33)Laba (Rugi) Usaha/Pendapatan Usaha (23.19) - (30,45) (115,15)Laba (Rugi) Bersih/Pendapatan Usaha (32.44) - (25,57) (139,51)Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas (53.80) n/a (52,15) (153,39)Laba (Rugi) Bersih/Jumlah Aset (12.74) n/a (17,67) (6,56)

xi

Riwayat Aksi Korporasi Perseroan

Pada tanggal 18 Oktober 2004 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan suratnya No. S-3215/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas sebanyak 80.000.000 saham. Tabel berikut ini adalah keterangan mengenai aksi korporasi tersebut sebagai berikut:

Keterangan TanggalPencatatan BEI

Nilai Nominal(Rp)

Harga Penawaran/ Pelaksanaan(Rp)

Jumlah (Saham)

Akumulasi Jumlah Saham

Penawaran Umum Perdana Saham 18 Oktober 2004 100 220 80.000.000 230.000.000

3. Faktor Risiko

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang disebabkan oleh kondisi ekonomi, politik maupun sosial. Seperti halnya bidang usaha lainnya, Perseroan dan Entitas Anak menghadapi beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.

A. Risiko yang Dihadapi Perseroan■ Risiko Sebagai Perusahaan Induk■ Risiko Tingkat Suku Bunga

B. Risiko yang Dihadapi Entitas Anak■ Risiko Kehilangan Pelanggan■ Risiko Persaingan Usaha■ Risiko Sumber Daya Manusia

C. Risiko yang Dihadapi Perusahaan Target■ Risiko Sebagai Perusahaan Induk■ Risiko Keterbatasan Lahan Pada Entitas Anak Perusahaan Target■ Risiko Persaingan Usaha Pada Entitas Anak Perusahaan Target■ Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah, Legalitas dan Perizinan Pada Entitas Anak

Perusahaan Target■ Risiko Kendala Pendanaan Pada Entitas Anak Perusahaan Target■ Risiko Keterlambatan Penyelesaian Proyek pada Entitas Anak Perusahaan Target■ Risiko Bencana Alam pada Entitas Anak Perusahaan Target■ Risiko Tuntutan Hukum Pihak Ketiga Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Prospek Usaha

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama adalah bergerak dalam menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa Umum. Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan melalui PUT I berencana untuk mengakuisisi perusahaan induk dimana Entitas Anak perusahaan tersebut bergerak di bidang properti yaitu PT Kagum Maha Karya Jaya (“KMKJ”) yang memiliki prospek cukup baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan kinerja keuangan Perseroan.

Sehubungan dengan prediksi dari World Bank, ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,4% pada 2016, atau lebih tinggi dibanding tahun 2015. Prospek usaha sektor properti akan bertumbuh positif karena selama tiga tahun berjalan perusahaan telah berhasil menjual sekitar 76,01% dari jumlah unit yang tersedia, dapat disimpulkan permintaan akan apartemen di Bandung cukup tinggi. Manajemen KLE telah lama mempunyai pengalaman teknis dan non teknis di bidang properti dan memiliki target untuk menjadikan grup usaha sebagai salah satu pemain Utama dalam industri properti khususnya di wilayah Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hal ini diperlihatkan dengan lokasi apartemen Grand Asia Afrika milik Entitas Anak KMKJ yaitu KLE yang berada di pusat kota Bandung, yaitu di Jl. Karapitan No. 1, Bandung.

xii

Gambaran singkat mengenai daftar aset yang dimiliki oleh Entitas Anak KMKJ dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Entitas Anak Nama Proyek Status1. Kagum Lokasi Emas (KLE) Apartemen Grand Asia Afrika Pembangunan2. PT Lembur Maha Karya Pasundan (LMKP) - -3. PT Kagum Maha Karya Abadi (KMKA) - -

4. Strategi Usaha

Dalam menjalankan bisnisnya Perseroan selalu membuka peluang baru yang dapat menunjang pertumbuhan kegiatan usahanya. Sebelumnya, Perseroan melakukan kegiatan usaha di bidang industri kemasan plastik dan bidang pertambangan umum. Karena kedua bidang usaha tersebut terus mengalami penurunan, maka pada kwartal II Tahun 2015, manajemen Perseroan melakukan divestasi terhadap Entitas Anak Perseroan yaitu BMK dan SMJ, dan mengakuisisi PNH, suatu perseroan terbatas yang bergerak di sektor pariwisata, khususnya usaha jasa konsultan pariwisata yang meliputi jasa manajemen perhotelan dan jasa penyampaian pandangan saran penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen, dan penelitian di bidang kepariwisataan. Bersamaan dengan hal tersebut, Perseroan juga berencana untuk meningkatkan pendapatan Perseroan, tidak hanya reccurring income yang hanya didapat dari PNH melainkan membukukan pendapatan dari perusahaan target yang akan diakuisisi yaitu KMKJ.

Pasca akuisisi KMKJ, Perseroan juga mempunyai rencana untuk mengembangkan dua entitas anak KMKJ, yaitu LMKP dan KMKA, dimana LMKP menguasai tanah seluas 97.572 m2 yang terletak di jalan raya setiabudi kota Bandung dan kabupaten Bandung Barat yang akan dijadikan kawasan wisata terpadu dengan nuansa Jawa Barat. Sedangkan untuk Entitas Anak KMKJ, yaitu KMKA menguasai lahan seluas 54.721 m2 yang terletak di kabupaten Karangasem, Propinsi Bali yang akan dijadikan kawasan terpadu dengan exclusive private beach dengan resor peristirahatan bagi ekspatriat yang telah pensiun (retired residence).

5. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Terbatas I

Perseroan merencanakan dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi biaya emisi saham seluruhnya akan digunakan untuk hal sebagai berikut :

- Sekitar 75,87% atau sebesar Rp. 475.000.000.000,- (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) akan dipergunakan untuk transaksi pengambilalihan saham KMKJ yang dimiliki EMAS yang pembayarannya akan dilakukan dalam bentuk selain uang, yaitu melalui pelaksanaan/penyetoran atas HMETD milik EMAS yang diperoleh dari Pemegang Saham Utama Perseroan yakni OGVL. Keterangan lebih lanjut mengenai transaksi pengambilalihan dapat dilihat pada Bab III.

- Apabila terdapat sisa dana, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

6. Kebijakan Dividen

Pemegang Saham Baru dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang Saham Lama termasuk hak atas dividen.

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu sepanjang mendapat persetujuan dari RUPS.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah melakukan pembagian dividen. Dengan dilakukannya PUT I, diharapkan Perseroan dapat berkembang jauh lebih baik yang pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar dari periode sebelumnya. Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, perkembangan usaha serta kondisi likuiditas tahun

xiii

berjalan, dengan tidak mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, manajemen Perseroan merencanakan akan membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2017.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, laba bersih yang dibagikan untuk dividen merupakan laba setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007.

7. Struktur Perseroan Sebelum dan Sesudah PUT I

Struktur Perseroan Sebelum PUT I

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

PNHESS

Oil and Gas Venture Limited

77.19% 22.81%

99.99% 99.89%

Mr. Lin Yung – Jed Ian

100%

KMKJ

LMKP KLE KMKA

EMAS

Catatan: ① - - - - : kepemilikan tidak langsung ② Mr. Lin Yung – Jed Ian adalah warga negara Amerika Serikat Struktur Perseroan Setelah PUT I

Sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana yang diperoleh dari hasil PUT I maka akan digunakan untuk melakukan inbreng saham KMKJ sejumlah 1.899.999 (satu juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) lembar saham atau 99,99995% (sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan sembilan sembilan lima persen) saham dengan nilai Rp. 475.000.000.000 (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), sehingga struktur Perseroan setelah PUT I menjadi:

xiv

Struktur dengan asumsi masyarakat melaksanakan seluruh haknya :

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

74,16% 22,81%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,03%


100%

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

94,98% 1,15%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,88%


100%

Catatan: ① - - - - : kepemilikan tidak langsung ② Mr. Lin Yung – Jed Ian adalah warga negara Amerika Serikat

Struktur dengan asumsi masyarakat tidak melaksanakan seluruh haknya :

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

74,16% 22,81%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,03%


100%

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

94,98% 1,15%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,88%


100%


xv

8. Keterangan Tentang Entitas Anak

Saat ini Perseroan memiliki dua Entitas Anak yaitu ESS dan PNH dengan keterangan sebagai berikut :

No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase

KepemilikanTahun Mulai Penyertaan

Status Operasional

1. ESS Investasi Pertambangan 99,99% 2013 Belum Beroperasi2. PNH Jasa Manajemen Perhotelan 99,89% 2015 Operasi

9. Keterangan Mengenai Calon Pengendali Perseroan

Pihak calon pemegang saham pengendali adalah :

PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera Jl. Wijaya II No. 77

Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran BaruJakarta Selatan – Indonesia

Telepon/Faksimili : (021) 720-5426website : www.kagumgroup.com

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari sebanyak 77,19% (tujuh puluh tujuh koma sembilan belas persen) pemegang saham dalam RUPSLB untuk melaksanakan PUT I dengan memberikan HMETD pada tanggal 12 Mei 2016. Untuk memungkinkan pelaksanaan PUT I, Persoan telah memperoleh persetujuan untuk meningkatkan modal dasarnya menjadi sebesar Rp. 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah). Persetujuan tersebut termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 46 tanggal 12 Mei 2016 dibuat dihadapan Ardi Kristiar SH. Notaris di Jakarta. Perseroan dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penambahan modal dengan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan dengan cara menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 (enam miliar seratus sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp.101 (seratus satu Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp. 626.048.500.000 (enam ratus dua puluh enam miliar empat puluh delapan juta lima ratus ribu Rupiah) merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang 2 (dua) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 10 November 2016 pukul 16.00 WIB mempunyai 49 (empat puluh sembilan) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dengan harga Rp. 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT I ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen.

OGVL selaku Pemegang Saham Utama Perseroan telah menyatakan akan mengalihkan seluruh haknya dalam PUT I kepada EMAS. EMAS akan mengambil seluruh hak OGVL dengan cara pembayaran dalam bentuk lain selain uang (“Inbreng”). Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.(d/h PT ALAM KARYA UNGGUL Tbk.)

Kegiatan Usaha Utama:Menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa Umum

Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

Alamat Kantor Pusat :Indosurya Plaza, lantai 13 (penthouse)

Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9Jakarta, 10230

Telepon : (021) 3193 4699 Faks (021) 3193 4698


RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO SEBAGAI PERUSAHAAN INDUK. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB IX PROSPEKTUS INI.

2

Pada tanggal 18 Oktober 2004, Perseroan telah mendapatkan persetujuan efektif dari BAPEPAM melalui surat No. S-3215/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 80.000.000 (delapan puluh juta) saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) per saham. Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada BEI pada tanggal 1 November 2004.

Adapun struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Mei 2016 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita sebagai Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Saham(Nominal Rp 100,- per saham) %


195.289.00057.711.000

19.528.900.0005.771.100.000

77,1922,81

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 347.000.000 34.700.000.000

Pada tanggal 12 Mei 2016, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui penambahan modal dengan mengeluarkan HMETD yang akan digunakan untuk mengakuisisi 99,99995% kepemilikan saham KMKJ dengan nilai Rp. 475.000.000.000,- dan modal kerja Perseroan.

Dengan asumsi bahwa seluruh hak OGVL dialihkan kepada EMAS, dan masyarakat mengambil seluruh haknya dalam rangka PUT I ini, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut :

Struktur Permodalan Perseroan Setelah PUT I dan Transaksi PengambilalihanDengan Asumsi Masyarakat Melaksanakan Haknya


Jumlah Nominal (Rp 100) % Jumlah Nominal (Rp 100) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000OGVL 195.289.000 19.528.900.000 77,19% 195.289.000 19.528.900.000 3,03%Masyarakat 57.711.000 5.771.100.000 22.81% 1.471.630.500 147.163.050.000 22,81%EMAS - - - 4.784.580.500 478.458.050.000 74,16%Modal ditempatkan dan disetor penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00% 6.451.500.000 645.150.000.000 100,00%Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000 13.548.500.000 1.354.850.000.000

Dengan asumsi bahwa seluruh hak OGVL dialihkan kepada EMAS, dan masyarakat tidak mengambil seluruh haknya dalam rangka PUT I ini, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut :

Struktur Permodalan Perseroan Setelah PUT I dan Transaksi PengambilalihanDengan Asumsi Masyarakat Tidak Melaksanakan Haknya


Jumlah Nominal (Rp 100) % Jumlah Nominal (Rp 100) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000OGVL 195.289.000 19.528.900.000 77,19% 195.289.000 19.528.900.000 3,88%Masyarakat 57.711.000 5.771.100.000 22.81% 57.711.000 5.771.100.000 1,15%EMAS - - - 4.784.580.500 478.458.050.000 94,98%Modal ditempatkan dan disetor penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00% 5.037.580.000 503.758.050.000 100,00%Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000 14.962.419.500 1.496.241.950.000

Pemegang Saham Lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu sebesar 94,97% (sembilan puluh empat koma sembilan puluh tujuh persen) setelah HMETD dilaksanakan.

3

Keterangan Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan.

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

a. Penerima HMETD yang berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 10 November 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB berhak memperoleh HMETD untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT I dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 2 (dua) saham lama mempunyai 49 (empat puluh sembilan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru dalam rangka PUT I ini dengan harga penawaran Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

b. Pemegang HMETD yang berhak

• ParaPemegangSahamPerseroanyangnamanyatercatatdengansahdalamDPSPerseroanpada tanggal 10 November 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau

• Pembeli/pemegangSertifikatBuktiHMETDterakhiryangnamanyatercantumdidalamkolomendorsemenSertifikatBuktiHMETDsampaidenganakhirperiodeperdaganganHMETD;atau

• PemegangHMETDyangnamanyatercatatdalampenitipanKolektifdiKSEIsampaidengantanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

c. Bentuk HMETD

Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektif di KSEI,PerseroanakanmenerbitkanSertifikatBuktiHMETDyangmencantumkannamadanalamatpemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan tidakakanmenerbitkanSertifikatBuktiHMETD,melainkanakanmelakukanpengkreditanHMETDke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau perusahaan efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

d. Pendistribusian HMETD

HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam rekening efek di KSEI atau didistribusikan kepada Pemegang Saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal DPS yang berhak atas HMETD (recording date) yaitu pada tanggal 11 November 2016.

e. Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan dan melaksanakan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD yaitu mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, atau penasehat profesional lainnya.

4

HMETD yang berada dalam penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa.Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas nama rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Ø Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00 waktu JATS, kecuali hari Jumat dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada Hari Kerja yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.15 WIB. Para pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui perantara pedagang efek yang terdaftar di BEI serta di luar bursa sesuai dengan peraturan Pasar Modal yang berlaku;

Ø Berdasarkan Surat Keputusan BEI No. KEP-00071BEI/11-2013, satu-satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk.

Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk.

f. PermohonanPemecahanSertifikatBuktiHMETD

Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian darijumlahyangtercantumdalamSertifikatBuktiHMETDyangdimilikinya,makapemegangHMETDyang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETDdan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengandenominasiHMETDyangdiinginkan.PemegangHMETDdapatmelakukanpemecahanSertifikatBukti HMETD mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016.

g. Nilai HMETD

Nilai Bukti HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang Bukti HMETD yang sah akan berbeda-beda dari Pemegang Bukti HMETD satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang ada.

Perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.

Asumsi:Harga pasar satu saham : Rp aHarga saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I : Rp rJumlah saham yang beredar sebelum Penawaran Umum Terbatas I : AJumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I : RJumlah saham yang beredar sesudah Penawaran Umum Terbatas I : A + R

Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD :

(Rp a x A) + (Rp r x R) = Rp X(A + R)

Maka nilai HMETD adalah = Rp X – Rp r

5

h. PenggunaanSertifikatBuktiHMETD

SertifikatBuktiHMETDadalahbuktihakyangdiberikanPerseroankepadapemegangnyauntukmembelisahambaruatasnamayangditawarkanPerseroandalamrangkaPUTI.SertifikatBuktiHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang Saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakanuntukmemesansahambaru.SertifikatBuktiHMETD tidakdapatditukarkandenganuang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa Efek atau Bank Kustodiannya.

i. Pecahan HMETD

Berdasarkan POJK 32/2015 bahwa dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

j. Lain-lain

Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang HMETD atau calon Pemegang HMETD.

Informasi Mengenai Penghentian Perdagangan Saham Perseroan

• BEImelakukanpenghentiansementaraperdagangansahamPerseroanpadatanggal4April2013yang dikarenakan harga saham Perseroan melonjak 291,03% dari harga saham Rp.78,- pada tanggal 19 Maret 2013 menjadi Rp. 305,- pada tanggal 9 April 2013. Penghentian sementara perdagangan saham AKKU tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

• BEImelakukanpenghentiansementaraperdagangansahamPerseroanpadatanggal28Juni2013merujuk pada laporan keuangan Perseroan per 31 Maret 2013 dengan pertimbangan mengenai kelangsungan usaha Perseroan (going concern). Penghentian sementara perdagangan saham AKKU tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Penghentian sementara perdagangan saham Perseroan dicabut per tanggal 29 Desember 2015 di seluruh Pasar terhitung sejak sesi I Perdangan Efek.

Historis Kinerja Saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia

2015Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Harga Tertinggi 300 300 300 300 300 300 300Harga Terendah 300 300 300 300 300 300 300Total Volume Perdagangan*) - - - - - - -

2016Januari Febriari Maret April Mei Juni Juli

Harga Tertinggi 305 238 230 185 220 420 400Harga Terendah 220 136 155 140 131 270 320Total Volume Perdagangan 52.210 8.095 9.928 7.365 12.526 40.453 1.657

*) Tidak terdapat Total Volume Perdagangan Tahun 2015 karena saham perseroan masih mengalami penghentian perdagangan sementara (suspensi)

PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENGELUARKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF.

6

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Perseroan merencanakan dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi biaya emisi saham seluruhnya akan digunakan untuk hal sebagai berikut :

- Sekitar 75,87% atau sebesar Rp. 475.000.000.000,- (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) akan dipergunakan untuk transaksi pengambilalihan saham KMKJ yang dimiliki EMAS yang pembayarannya akan dilakukan dalam bentuk selain uang, yaitu melalui pelaksanaan/penyetoran atas HMETD milik EMAS yang diperoleh dari Pemegang Saham Utama Perseroan yakni OGVL. Keterangan lebih lanjut mengenai transaksi pengambilalihan dapat dilihat pada Bab III.

- Apabila terdapat sisa dana, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Dana yang diperoleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham tahun 2004 telah habis digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang tercantum dalam Prospektus sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-27/PM/2003 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (saat ini dinyatakan tidak berlaku dan digantikan dengan POJK No. 30/2015), berdasarkan surat Perseroan No. 01/DIR/AKKU/SP/06/2014 tanggal 18 Juni 2014.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 0,636% dari nilai Emisi yang terdiri dari:

Alokasi Biaya %Biaya Jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory Fee) 0,320%SUB TOTAL 0,320%Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal:

· Akuntan Publik· Konsultan Hukum· Penilai· Notaris

0,044%0,080%0,048%0,040%

SUB TOTAL 0,213%· Biaya BEI· Biaya OJK

0,026%0,050%

SUB TOTAL 0,076%Biaya-biaya lain:Biro Administrasi EfekPercetakan, iklan, dan RUPSLB

0,012%0.016%

SUB TOTAL 0,028%TOTAL NETT 0,636%

Rencana transaksi akuisi saham tidak termasuk Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.2, TransaksiAfiliasi dan tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimanadimaksud dalam Peraturan No.IX.E.1 (Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada BAB III Keterangan Mengenai Transaksi Sehubungan Dengan Penggunaan Dana Hasil PUT I).

Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana hasil PUT I kepada OJK secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember sampai seluruh dana hasil PUT ini telah direalisasikan sebagaimana dipersyaratkan dalam POJK 30/2015. Laporan Realisasi Penggunaan Dana untuk pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat yakni pada 30 Juni/31 Desember setelah tanggal penjatahan. Realisasi penggunaan dana hasil PUT I juga wajib dipertanggungjawabkan pada setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai seluruh dana hasil PUT ini telah direalisasikan.

7

Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan wajib memperoleh persetujuan RUPS dengan menyampaikan terlebih dahulu rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil PUT I ini bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK 32/2014.

Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib:

a. menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid atas nama Perseroan;

b. mengungkapkan bentuk dan tempat dimana dana tersebut ditempatkan; c. mengungkapkan tingkat suku bunga atau imbal hasil yang diperoleh; dan d. mengungkapkanadaatautidaknyahubunganAfiliasidansifathubunganAfiliasiantaraPerseroan

dengan pihak dimana dana tersebut ditempatkan.

Perseroan dilarang untuk menjadikan dana hasil PUT I yang belum direalisasikan sebagai jaminan utang.

Dalam hal terjadi perubahan rencana penggunaan dana yang merupakan transaksi afiliasi danbenturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke OJK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan Pemegang Saham melalui RUPSLB Perseroan.

8

III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA HASIL PUT I

1. Keterangan Mengenai Transaksi

a. Alasan dan Latar Belakang

Pada awalnya Perseroan melakukan kegiatan usaha di bidang industri kemasan plastik, tetapi kinerja Perseroan terus mengalami penurunan. Selanjutnya Perseroan beralih ke bidang usaha investasi jasa pertambangan dan pertambangan umum yang berfokus pada jasa penyewaan alat-alat berat pertambangan, tetapi kinerja Perseroan tetap mengalami penurunan dikarenakan banyak klien-klien Perseroan yang menangguhkan pembayaran dikarenakan terus menurunnya average selling price batu bara yang mengakibatkan banyak klien Perseroan yang gagal bayar.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan tidak cukup memberikan dampak positif terhadap keuangan Perseroan, sehingga setelah melakukan pengkajian dan penelaahan yang mendalam, akhirnya Perseroan melakukan investasi di bidang pariwisata, yaitu manajemen perhotelan. Dengan adanya Transaksi Material yang dilakukan pada kwartal II Tahun 2015, manajemen Perseroan melakukan divestasi terhadap Entitas Anak Perseroan yaitu BMK dan SMJ, dan mengakuisisi PNH, suatu perseroan terbatas yang bergerak di sektor pariwisata, khususnya usaha jasa konsultan pariwisata yang meliputi jasa manajemen perhotelan dan jasa penyampaian pandangan saran penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen, dan penelitian di bidang kepariwisataan. Manajemen Perseroan melihat bahwa bidang usaha investasi di bidang pariwisata memiliki pertumbuhan yang cukup baik. Bersamaan dengan hal tersebut, Perseroan juga berencana untuk meningkatkan pendapatan Perseroan, tidak hanya reccurring income yang hanya didapat dari PNH melainkan membukukan pendapatan dari perusahaan target yang akan diakuisisi yaitu KMKJ.

Sehubungan dengan prediksi dari World Bank, ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,4% pada 2016, atau lebih tinggi dibanding tahun 2015. Prospek usaha sektor properti akan bertumbuh positif karena selama tiga tahun berjalan perusahaan telah berhasil menjual sekitar 76,01% dari jumlah unit yang tersedia, dapat disimpulkan permintaan akan apartemen di Bandung cukup tinggi. Manajemen KLE telah lama mempunyai pengalaman teknis dan non teknis di bidang properti dan memiliki target untuk menjadikan grup usaha sebagai pemain Utama dalam industri properti khususnya di wilayah Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hal ini diperlihatkan dengan lokasi apartemen Grand Asia Afrika milik Entitas Anak KMKJ yaitu KLE yang berada di pusat kota Bandung, yaitu di Jl. Karapitan No. 1, Bandung.

Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan, karena selain sebagai sumber penerimaan daerah, serta pengembangan dan pelestarian seni budaya, juga membangkitkan sektor perekonomian masyarakat. Berkenaan dengan rencana Perseroan untuk melakukan investasi di bidang properti, Perseroan memiliki beberapa pertimbangan yaitu antara lain:

• Perseroan memiliki keyakinan bahwa dengan mengakuisisi KMKJ, Perseroan akan memiliki sumber pendapatan yang lebih stabil di kemudian hari, karena pembangunan melalui Entitas Anak KMKJ akan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan (recurring income), yaitu pendapatan sewa dari unit Ruko KLE yang tidak dijual kepada pihak ketiga.

• PerseroanjugayakindenganrencanadanpengembanganyangakandilakukanolehEntitasAnakKMKJ, yaitu LMKP dan KMKA berupa pembangunan kawasan wisata terintegrasi di Bandung (LMKP) dan Bali (KMKA) dimana dua daerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki lokasi yang unik dan strategis, yang dekat dengan pusat kota, akses jalan yang mudah dilalui, nuansa pantai yang masih asri sehingga Perseroan yakin Entitas Anak KMKJ tersebut dapat bersaing dan menarik minat konsumen di sektor pariwisata dan properti.

9

Alasan Perseroan berencana mengakuisisi KMKJ secara langsung menjadi Entitas Anak adalah terkait dengan strategi pengembangan usaha Perseroan sehubungan dengan pengelompokan usaha untuk di masa yang akan datang.

b. Tujuan Transaksi

Tujuan transaksi ini adalah untuk memperkuat struktur Perseroan dengan menambah portofolio dalam Entitas anak sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham.

c. Obyek dan Nilai Transaksi Pembelian

Obyek Transaksi sehubungan dengan penggunaan dana hasil PUT I ini adalah 1.899.999 (satu juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham milik EMAS dalam KMKJ atau 99,99995% (sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan sembilan sembilan lima persen) saham dengan nilai Rp. 475.000.000.000,- (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah).

d. Pihak Yang ditunjuk Perseroan

Pihak Independen yang ditunjuk untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran atas Transaksi adalah KJPP Maulana, Andesta & Rekan selaku Penilai Independen.

Pihak independen yang telah ditunjuk oleh Perseroan dalam rangka transaksi ini menyatakan tidak memilikihubunganafiliasi,baiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdenganPerseroan.

e. Ringkasan Laporan Penilaian :

- Ringkasan Laporan Penilaian Persediaan dan Aset Tetap milik PT. Kagum Lokasi Emas, berdasarkan Laporan No. 342/LP/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016

IdentifikasiPropertiProperti dalam penilaian adalah Persediaan berupa Unit Apartemen & Unit Komersial “Grand Asia Afrika Residence“ dan Aset Tetap berupa Inventaris Kantor dan Kendaraan yang terletak di Jl. Karapitan No.1, Bandung, milik PT. Kagum Lokasi Emas (KLE) yang dapat diuraikan sebagai berikut:

• Persediaan yang menjadi objek penilaian adalah unit apartemen sebanyak 494 unit, dan unitkomersial sebanyak 24 unit, sehingga total unit apartemen dan unit komersial adalah 518 unit.

• Asettetapyangmenjadiobjekpenilaianadalah1unitkendaraanrodaduaserta45unitinventariskantor.

Maksud dan Tujuan PenilaianMaksud dan tujuan dari penilaian ini adalah untuk menentukan Nilai Pasar objek penilaian pada tanggal penilaian yang digunakan untuk kepentingan publik sehubungan Aksi Korporasi yang akan dilakukan oleh PT. Alam Karya Unggul Tbk.

Pendekatan Penilaian Yang DigunakanDengan mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang lazim diterapkan dalam penilaian, setelah melakukan analisa terhadap data-data, informasi yang diterima serta setelah melakukan inspeksi terhadap objek penilaian, maka penilai berpendapat bahwa pendekatan penilaian yang paling tepat dilakukan untuk objek penilaian persediaan dengan menggunakan Pendekatan Pendapatan sedangkan untuk objek penilaian aset tetap menggunakan Pendekatan Pasar dan Pendekatan Biaya.

Kesimpulan PenilaianSepanjang pengetahuan kami, dengan ini dinyatakan bahwa segala pernyataan yang ada dalam laporan adalah sesuai fakta dan benar adanya. Demikian pula dinyatakan bahwa baik penugasan maupun besarnya imbalan jasa yang diterima tidak mempengaruhi nilai yang dilaporkan, dan sebagai kesimpulan kami berpendapat bahwa Nilai Pasar Properti pertanggal 31 Mei 2016 adalah :

10

• NilaiPasarPersediaan

Rp. 168.642.000.000,-

• NilaiPasarAsetTetap

UraianRekonsiliasi

Bobot Indikasi Nilai Pasar (Rp.) Nilai Pasar (Rp.)Pendekatan Pasar 50,82% 218.435.000 111.011.492Pendekatan Biaya 49,18% 211.375.000 103.951.492Jumlah (Pembulatan) 214.960.000

- Ringkasan Laporan Penilaian atas 99,99% Saham Penyertaan KMKJ pada KLE berdasarkan Laporan No. 343/LP/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016

Maksud dan Tujuan PenilaianMaksuda dan tujuan dari penilaian ini adalah untuk menentukan Nilai Pasar Wajar 99,99% (69.999) lembar saham penyertaan KMKJ pada KLE, yang akan dipergunakan untuk keperluan akuisisi saham KMKJ oleh AKKU melalui inbreng saham.

Pendekatan Penilaian Yang DigunakanDengan mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang lazim diterapkan dalam penilaian saham pada perusahaan tertutup, karakteristik KLE sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang property yang sedang dalam proses pengembangan proyek apartemen Grand Asia Afrika, maka menurut pendapat kami pendekatan yang paling relevan dalam penilaian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Pendapatan dengan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method) dan Pendekatan Aset (Asset Based Approach).

Asumsi dan Kondisi PembatasPenilaian ini berdasarkan asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan sebagai berikut:

1. Bahwa semua pernyataan dan keterangan yang tercantum dalam laporan ini adalah benar dan sesuai dengan pengetahuan serta itikad baik dari penilai;

2. Bahwa dengan dilandasi itikad baik, semua dokumen yang diberikan atau diperlihatkan oleh Pemberi Tugas dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka penilaian ini adalah sah, benar, lengkap dan sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk foto copy, turunan dan/atau salinan adalah sesuai dengan aslinya dan dokumen tersebut adalah sah, benar, lengkap serta sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan kami telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian;

3. Data ekonomi dan industri dalam laporan penilaian diperoleh dari berbagai sumber yang diyakini oleh Penilai dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Kami menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty).

5. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.6. Kami bertanggungjawab atas laporan penilaian dan kesimpulan nilai akhir.7. Laporan saham ini bersifat terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia

yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan.8. Kami telah memperoleh informasi atas status hukum objek penilaian dari pemberi tugas.9. Kecuali dinyatakan secara tegas didalam penugasan penilaian ini, tidak dapat diasumsikan bahwa

kami berkewajiban dan telah melakukan pemeriksaan legalitas atas objek penilaian;10. Bukan merupakan tanggung jawab kami atas segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan

penggunaan laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan ini;11. Dalam Penugasan ini, Pemberi tugas telah mempelajari, mengetahui dan menyadari sepenuhnya

mengenai keberadaan KJPP Maulana, Andesta & Rekan ;12. Baik KJPP Maulana, Andesta & Rekan maupun para penilai dan karyawan lainnya, sama sekali

tidakmempunyaikepentinganfinansialterhadapobjekpenilaianyangdinilai;

11

13. Kecuali dinyatakan lain, Nilai dicantumkan dalam mata uang Rupiah, demikian juga analisa dan perhitungan yang digunakan sebagai dasar penilaian berdasarkan mata uang Rupiah;

14. Baik KJPP Maulana, Andesta & Rekan maupun para penilai yang bersangkutan dalam penilaian membuat laporan penilaian yang bersifat non-disclaimer opinion dan penilai usaha akan bertanggung jawab atas laporan penilaian, juga kesimpulan opini nilai akhir penilaian.

15. Laporan ini dianggap sah apabila tertera cap (seal) dan tanda tangan Pimpinan Rekan.

Kesimpulan PenilaianDari kedua pendekatan diatas memberikan indikasi nilai yang berbeda:

- Pendekatan Pendapatan : Rp. 80.054.456.349,-- Pendekatan Aset : Rp. 67.143.458.989,-

Pendekatan DCF lebih besar dibandingkan Pendekatan Aset. Pada pendekatan pendapatan saat rekonsiliasi diberikan pembobotan yang sama rata terhadap dua pendekatan dikarenakan KLE memiliki persediaan berupa unit apartemen dan unit komersial yang akan dijual dan menjadi sumber pendapatan,dan untuk pendekatan aset (penyesuaian nilai buku) terdapat akun persediaan yang dinilai dengan menggunakan pendekatan pendapatan dengan cara penjualan bertahap, sehingga tingkat keyakinan terhadap kedua pendekatan tersebut sama besar dakarenakan penilaian persediaan pada pendekatan penyesuaian nilai buku menggunakan pendekatan pendapatan juga, hasil rekonsiliasi nilai dapat diuraikan sebagai berikut:

UraianRekonsiliasi

Bobot Indikasi Nilai Pasar Wajar (Rp.)

Nilai Pasar Wajar (Rp.)

Pendekatan Pendapatan (DCF) 50,00% 80.054.456.349 40.027.228.174Pendekatan Aset (Asset Based Approach) 50,00% 67.143.458.989 33.571.729.494Jumlah 73.598.957.669

Berdasarkan hal tersebut, maka Penilai berpendapat bahwa nilai pasar wajar 69.999 lembar (99,99%) saham penyertaan KMKJ pada KLE per tanggal 31 Mei 2016 adalah Rp. 73.598.957.669,- (tujuh puluh tiga milyar lima ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh tujuh ribu enam ratus enam puluh sembilan Rupiah).

- Ringkasan Laporan Penilaian atas 99,99983% Saham Penyertaan KMKJ pada KMKA berdasarkan Laporan No. 344/LP/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016

Maksud dan Tujuan PenilaianMaksuda dan tujuan dari penilaian ini adalah untuk menentukan Nilai Pasar Wajar 99,99983% (599.999) lembar saham penyertaan KMKJ pada KMKA, yang akan dipergunakan untuk keperluan akuisisi saham KMKJ oleh AKKU melalui inbreng saham.

Pendekatan Penilaian Yang DigunakanDengan mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang lazim diterapkan dalam penilaian saham pada perusahaan tertutup, karakteristik KMKA sebagai perusahaan yang baru berdiri dan belum beroperasi secara komersial, maka menurut pendapat kami pendekatan yang paling relevan dalam penilaian ini adalah dengan menggunakan Pendekatan Aset (Asset Based Approach).




12








tidakmempunyaikepentinganfinansialterhadapobjekpenilaianyangdinilai;13. Kecuali dinyatakan lain, Nilai dicantumkan dalam mata uang Rupiah, demikian juga analisa dan

perhitungan yang digunakan sebagai dasar penilaian berdasarkan mata uang Rupiah;14. Baik KJPP Maulana, Andesta & Rekan maupun para penilai yang bersangkutan dalam penilaian

membuat laporan penilaian yang bersifat non-disclaimer opinion dan penilai usaha akan bertanggung jawab atas laporan penilaian, juga kesimpulan opini nilai akhir penilaian.


Kesimpulan Penilaian

Rp. 149.892.708.000,-

Berdasarkan hal tersebut, maka Penilai berpendapat bahwa nilai pasar wajar 599.999 lembar (99,99983%) saham penyertaan KMKJ pada KMKA per tanggal 31 Mei 2016 adalah adalah Rp. 149.892.708.000,- (seratus empat puluh sembilan milyar delapan ratus sembilan puluh dua juta tujuh ratus delapan ribu Rupiah).

- Ringkasan Laporan Penilaian atas 99,99983% Saham Penyertaan KMKJ pada LMKP berdasarkan Laporan No. 345/LP/X/2016 tanggal 27 Oktooober 2016

Maksud dan Tujuan PenilaianMaksud dan tujuan dari penilaian ini adalah untuk menentukan Nilai Pasar Wajar 99,9996% (249.999) lembar saham penyertaan KMKJ pada LMKP, yang akan dipergunakan untuk keperluan akuisisi saham KMKJ oleh AKKU melalui inbreng saham.

Pendekatan Penilaian Yang DigunakanDengan mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang lazim diterapkan dalam penilaian saham pada perusahaan tertutup, karakteristik KMKA sebagai perusahaan yang baru berdiri dan belum beroperasi secara komersial, maka menurut pendapat kami pendekatan yang paling relevan dalam penilaian ini adalah dengan menggunakan pendekatan Pendekatan Aset (Asset Based Approach).




13












Kesimpulan Penilaian

Rp. 249.999.000.000,-

Berdasarkan hal tersebut, maka Penilai berpendapat bahwa nilai pasar wajar 249.999 lembar (99,9996%) saham penyertaan KMKJ pada LMKP per tanggal 31 Mei 2016 adalah Rp. 249.999.000.000,- (dua ratus empat puluh sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta Rupiah).

- Ringkasan Laporan Penilaian atas 99,99995% Saham penyertaan EMAS pada KMKJ berdasarkan Laporan No. 346/LP/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016

Maksud dan Tujuan PenilaianMaksud dan tujuan dari penilaian ini adalah untuk menetukan Nilai Pasar Wajar 99,99995% (1.899.999) lembar saham penyertaan EMAS pada KMKJ, yang akan dipergunakan untuk keperluan akuisisi saham KMKJ oleh AKKU melalui inbreng saham.

Pendekatan Penilaian Yang DigunakanPendekatan yang paling relevan dalam penilaian ini adalah dengan menggunakan pendekatan penilaian yang dilakukan untuk menilai saham perseroan adalah Pendekatan Pendapatan dengan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method) dan Pendekatan Aset (Asset Based Approach).




14












Kesimpulan PenilaianDari kedua pendekatan diatas memberikan indikasi nilai yang berbeda:

• PendekatanPendapatan :Rp. 483.367.945.596,-• PendekatanAset :Rp.477.369.211.066,-

Pada pendekatan pendapatan saat rekonsiliasi diberikan pembobotan yang sama rata terhadap dua pendekatan dikarenakan KMKJ memiliki penyertaan pada anak perusahaan (KLE) berupa unit apartemen dan unit komersial yang akan dijual dan menjadi sumber pendapatan, dan untuk pendekatan aset pada akun neraca terdapat penyertaan yang kami nilai dengan menggunakan pendekatan pendapatan dengan cara penjualan bertahap, sehingga tingkat keyakinan kami terhadap kedua pendekatan tersebut sama besar dikarenakan perhitungan penyertaan pada pendekatan neraca menggunakan pendekatan pendapatan juga, hasil rekonsiliasi nilai dapat diuraikan sebagai berikut:

UraianRekonsiliasi

Bobot Indikasi Nilai Pasar Wajar (Rp.)

Nilai Pasar Wajar (Rp.)

Pendekatan Pendapatan (DCF) 50,00% 483.367.945.596 241.683.972.798Pendekatan Aset (Asset Based Approach) 50,00% 477.369.211.066 238.684.605.533Jumlah 480.368.578.331

Berdasarkan hal tersebut, nilai pasar wajar 1.899.999 lembar (99,99995%) saham penyertaan EMAS pada KMKJ per tanggal 31 Mei 2016 adalah Rp. 480.368.578.331,- (empat ratus delapan puluh milyar tiga ratus enam puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh satu Rupiah).

15

- Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran berdasarkan Laporan No.347/LP/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016

Tujuan Pendapat kewajaran

Tujuan laporan pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan opini atas kewajaran rencana Perseroan melakukan PUT I dalam rangka akuisisi 99,99995% saham KMKJ melalui inbreng saham dan keterbukaan informasi.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendapat Kewajaran diberikan setelah penilai melakukan analisis atas hal-hal sebagai berikut:

a. Nilai dari obyek yang ditransaksikanb. Dampak keuangan dari transaksi yang akan dilakukan terhadap kepentingan pemegang saham.c. Pertimbangan bisnis yang digunakan oleh manajemen terkait dengan Rencana Transaksi yang

akan dilakukan terhadap kepentingan pemegang saham.

Asumsi-asumsi yang Digunakan dalam Analisis Kewajaran

Dalam penyusunan pendapat independen kepada pemegang saham Perseroan atas Rencana Transaksi yang akan dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa Rencana Transaksi dapat dilaksanakan pada kondisi arm’s length di dalam batasan komersial yang berlaku umum dan tidak merugikan kepentingan-kepentingan pihak Perseroan dan para pemegang saham, Penilai menggunakan beberapa asumsi antara lain:

a. Penilai berasumsi bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap Rencana Transaksi.

b. Pendapat kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat tersebut. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang kompleks dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.

c. Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi umum bisnis, keuangan, moneter, pasar dan peraturan yang ada saat ini.

Metodologi dan Analisis Kewajaran Rencana Transaksi

Dalam melakukan evaluasi kewajaran atas Rencana Transaksi, kami melakukan analisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Analisis Rencana Transaksib. Analisis Kualitatif berupa analisis pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi dan Analisis

Keterkaitan, Analisis Perjanjian dan Persyaratan Rencana Transaksi, Analisis Manfaat dan Resiko Rencana Transaksi serta Analisis Industri. Analisis Kuantitatif berupa Analisis Kinerja Historis dan Analisis Kewajaran Harga serta Analisis Uji Nilai Tambah.

c. Analisis Kewajaran Nilai Transaksid. Analisis atas Faktor-Faktor yang Relevan

16

Kesimpulan Pendapat Kewajaran

Berdasarkan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi atau “Transaksi” ini sebagaimana diuraikan diatas, dengan melihat alasan-alasan, manfaat, risiko dan analisa kewajaran transaksi, KJPP Maulana, Andesta & Rekan berpendapat bahwa :

Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak Memesan Effek Terlebih Dahulu (HMETD) tanggal 4 April 2016, antara Oil Gas Venture Limited (pihak Pertama) dan EMAS (Pihak Kedua), bahwa pihak pertama sepakat untuk mengalihkan seluruh HMETD AKKU yang menjadi hak pihak pertama dan pihak kedua sepakat untuk menerima pengalihan seluruh HMETD AKKU, dimana rencana HMETD AKKU sebesar Rp. 475.000.000.000,-.

Hasil penilaian 99,99995% saham KMKJ yang dikeluarkan oleh KJPP Maulana, Andesta & Rekan adalah Rp. 480.368.578.331,- (empat ratus delapan puluh milyar tiga ratus enam puluh delapan juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu tiga ratus tiga puluh satu Rupiah). Dengan demikian, harga rencana transaksi akuisisi 99,99995% saham KMKJ melalui inbreng saham oleh Perseroan lebih rendah 1,12% (satu koma dua belas perseratus dari nilai pasar wajar hasil penilaian KJPP Maulana, Andesta & Rekan.

Berdasarkan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi atau “Transaksi”ini sebagaimana diuraikan di atas, KJPP Maulana, Andesta & Rekan berpendapat bahwa alasan-alasan dilakukannya transaksi oleh Perseroan sudah tepat, dan dengan memperhatikan kesimpulan diatas kami menyimpulkan bahwa rencana transaksi akuisisi 99,99995% saham KMKJ melalui inbreng saham adalah “Wajar”.

f. Keterangan Mengenai Transaksi Akuisisi

KMKJ merupakan perusahaan yang fokus utamanya bergerak dalam bidang pengembangan dan pembangunan properti melalui Entitas Anak. Saat ini KMKJ melalui Entitas Anak KLE sudah melaksanakan proyek pembangunan dan pengembangan apartemen Grand Asia Afrika; selain itu KMKJ melalui Entitas Anak LMKP dan KMKA juga memiliki rencana untuk membangun kawasan wisata terintegrasi pada masa yang akan datang.

Dalam upaya untuk mengembangkan usahanya, manajemen Perseroan memutuskan untuk mengakuisisi KMKJ dengan pertimbangan bidang usaha properti masih cukup prospektif.

g. Faktor Risiko terkait Transaksi Akuisisi

Risiko Likuiditas Kas atas Transaksi Akuisisi

Risiko likuiditas kas atas transaksi akuisisi adalah risiko yang muncul karena transaksi ini merupakan transaksi inbreng saham, sehingga jika masyarakat tidak melaksanakan haknya, Perseroan tidak mendapatkan dana untuk modal kerja.

Sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil PUT I, Perseroan akan menerima inbreng saham KMKJ sejumlah 1.899.999 (satu juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham atau 99,99995% (sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan sembilan sembilan lima persen) saham dengan nilai Rp. 475.000.000.000 (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah).

17

Proforma struktur modal dan susunan pemegang saham KMKJ setelah inbreng saham adalah sebagai berikut :

KeteranganNilai Nominal Rp. 250.000 per saham

Jumlah Saham(Lembar)

Jumlah Nilai Nominal(Rupiah) %

Modal Dasar 6.720.000 1.680.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :

PerseroanPT Kagum Agung Jaya

1.899.9991

474.999.750.000250.000

99,9999%0,0001%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.900.000 475.000.000.000 100,00%Jumlah Modal Saham dalam Protepel 4.820.000 1.205.000.000.000

Rencana Transaksi merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mengembangkan usahanya dan menjaga kesinambungan kegiatan operasional Perseroan di masa yang akan datang, dimana KMKJ melalui Entitas Anak bergerak dalam industri properti yang dapat mendukung salah satu kegiatan usaha penunjang Perseroan, yaitu manajemen perhotelan.

Dengan dilaksanakannya transaksi dan mempertimbangkan prospek usaha KMKJ yang baik, selaras dengan permintaan akan hunian vertikal (high rise building) yang terus meningkat di tahun-tahun mendatang, Perseroan berpotensi memperoleh manfaat secara tidak langsung berupa meningkatnya kinerja keuangan Perseroan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan Entitas Anak yaitu KMKJ dan PNH dalam bentuk bagian dari laba.

2. Struktur Kepemilikan Sebelum dan Sesudah Transaksi

Struktur Perseroan Sebelum PUT I

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

PNHESS


77.19% 22.81%

99.99% 99.89%


100%

KMKJ

LMKP KLE KMKA

EMAS


18

Struktur Perusahan Target

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

PNHESS


77.19% 22.81%

99.99% 99.89%


100%

KMKJ

LMKP KLE KMKA

EMAS

Struktur Perseroan Setelah PUT I

Sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana yang diperoleh dari hasil PUT I maka akan digunakan untuk melakukan inbreng saham KMKJ sejumlah 1.899.999 (satu juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) lembar saham atau 99,99995% (sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan sembilan sembilan lima persen) saham dengan nilai Rp. 475.000.000.000 (empat ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), sehingga struktur Perseroan setelah PUT I menjadi:

Struktur dengan asumsi masyarakat melaksanakan seluruh haknya :

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

74,16% 22,81%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,03%


100%

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

94,98% 1,15%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,88%


100%


19

Struktur dengan asumsi masyarakat tidak melaksanakan seluruh haknya :

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

74,16% 22,81%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,03%


100%

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

KMKJ PNHESS

PT EMAS

94,98% 1,15%

99.9995% 99.99% 99.89%

Henry Husada

LMKP KLE KMKA

Rena Luciani Husada

99,99% 0,01%

OGVL

3,88%


100%


3. Laporan Keuangan Proforma

Proforma Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Untukmemperlihatkandampaksignifikantransaksidiatasterhadapinformasikeuangankonsolidasianhistoris apabila transaksi- transaksi tersebut diasumsikan telah terjadi pada tanggal 31 Mei 2016, maka berikut ini disajikan Laporan Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan dan Entitas Anak pada 31 Mei 2016 yang telah direviu oleh Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari KAP Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan laporan tertanggal 4 Oktober 2016.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA31 Mei 2016

Historis * Historis ** Penyesuaian ProformaASET

Aset LancarKas dan setara kas 1.162.129 12.213.330 147.063.750 160.439.209 Piutang usaha - neto 3.837.774 50.047.060 - 53.884.834 Uang muka - 15.176.207 - 15.176.207 Biaya dibayar dimuka 10.588 - - 10.588 Pajak dibayar dimuka 670.700 22.273.554 - 22.944.254 Jumlah Aset Lancar 5.681.190 99.710.151 147.063.750 252.455.092

Aset Tidak LancarUang muka pembelian tanah - 400.000.000 - 400.000.000 Piutang lain-lain pihak berelasi - 161.858.588 - 161.858.588 Persediaan - 222.487.185 - 222.487.185 Aset tetap - neto 45.591 170.920 - 216.511 Aset pajak tangguhan 546.561 - - 546.561 Goodwill 826.084 - 23.871.824 24.697.908 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.418.237 784.516.693 23.871.824 809.806.753

JUMLAH ASET 7.099.427 884.226.844 170.935.574 1.062.261.845 *) Laporan keuangan konsolidasian historis I merupakan laporan keuangan konsolidasian historis PT Alam Karya Unggul Tbk

dan Entitas Anak**) Laporan keuangan konsolidasian historis II merupakan laporan keuangan konsolidasian PT Kagum Maha Karya Jaya dan

Entitas Anak

20

(dalam ribuan Rupiah)LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA

31 Mei 2016Historis * Historis ** Penyesuaian Proforma

LIABILITAS DAN EKUITASLiabilitas Jangka Pendek

Utang usaha pihak ketiga 90.757 13.795.574 - 13.886.331Pendapatan diterima dimuka - 55.697.843 - 55.697.843Utang pajak 221.418 25.221.459 - 25.442.878Beban akrual 597.055 - - 597.055Utang lain-lain 3.947.205 201.420 - 4.148.625Bagian hutang bank jangka panjang

jatuh tempo dalam setahun - 30.833.333 - 30.833.333Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.856.436 125.749.629 - 130.606.064

Liabilitas Jangka PanjangUtang lain-lain - - - -Utang bank jangka panjang - 181.869.865 - 181.869.865 Liabilitas imbalan kerja 561.815 811.212 - 1.373.027Liabilitas pajak tangguhan - 30.015 - 30.015Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 561.815 182.711.093 - 183.272.907

JUMLAH LIABILITAS 5.418.251 308.460.722 - 313.878.973

EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk:Modal saham 25.300.000 475.000.000 (144.850.000) 645.150.000Tambahan modal disetor 13.282.631 19.520.916 10.815.881 21.987.666Cadangan umum 200.000 - 200.000 -Saldolaba(defisit) (37.176.997) 81.152.143 (37.176.954) 81.152.101Pendapatan komprehensif lainnya 70.654 90.046 70.654 90.046Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik 1.676.288 575.763.106 (170.940.419) 748.379.813Kepentingan non-pengendali 4.888 3.017 4.845 3.060Jumlah Ekuitas 1.681.176 575.766.123 (170.935.574) 748.382.873

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.099.427 884.226.844 (170.935.574) 1.062.261.845*) Laporan keuangan konsolidasian historis I merupakan laporan keuangan konsolidasian historis PT Alam Karya Unggul Tbk

dan Entitas Anak**) Laporan keuangan konsolidasian historis II merupakan laporan keuangan konsolidasian PT Kagum Maha Karya Jaya dan

Entitas Anak

Proforma Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain Konsolidasian



Pendapatan usaha 2.788.167 48.422.162 2.788.167 48.422.162Beban pokok pendapatan - 33.101.016 - 33.101.016Laba kotor 2.788.167 15.321.147 2.788.167 15.321.147Beban usaha:

Beban pemasaran (119.434) (553.234) (119.434) (553.234)Beban umum dan administrasi (3.315.324) (6.438.623) (3.315.324) (6.438.623)

Jumlah Beban Usaha (3.434.758) (6.991.857) (3.434.758) (6.991.857)Laba (rugi) usaha (646.591) 8.329.290 (646.591) 8.329.290

21



Penghasilan lainnyaPendapatan bunga 2.459 7.199.954 2.459 7.199.954Laba pelepasan entitas anak 2.161.916 - 2.161.916 -Pendapatan lain-lain 204.286 (14.789) 204.286 (14.789)Kerugian selisih kurs mata uang asing (1.131.103) - (1.131.103) -Beban bunga dan beban keuangan lainnya (1.189.077) - (1.189.077) -Beban lain-lain - - - -

(181.588) 7.185.165 (181.588) 7.185.165

Laba (rugi) sebelum pajak (828.179) 15.514.455 (828.179) 15.514.455

Beban (penghasilan) pajakPajak kini (110.309) - 110.309 -Pajak tangguhan 34.065 - (34.065) -

(76.244) - 76.244 -

Laba (rugi) periode berjalan (904.423) 15.514.455 (904.423) 15.514.455

Penghasilan komprehensif lain setelah pajak (5.835) 109.051 (5.835) 109.051 Total Penghasilan Komprehensif Periode Berjalan (910.258) 15.623.505 (910.258) 15.623.505

Laba/(Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:- Pemilik entitas induk (905.072) 15.514.694 (905.072) 15.514.694 - Kepentingan non pengendali 649 (239) 649 (239)

(904.423) 15.514.455 (904.423) 15.514.455 Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat

diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk (910.907) 15.636.669 (897.982) 15.623.744 - Kepentingan non pengendali 649 (13.164) (12.275) (239)

(910.258) 15.623.505 (910.258) 15.623.505

Laba (rugi) bersih per saham (dalam Rupiah) (3,58) 167 2,40

*) Laporan keuangan konsolidasian historis I merupakan laporan keuangan konsolidasian historis PT Alam Karya Unggul Tbk dan Entitas Anak

**) Laporan keuangan konsolidasian historis II merupakan laporan keuangan konsolidasian PT Kagum Maha Karya Jaya dan Entitas Anak

Tabel Proforma Ekuitas per 31 Mei 2016(dalam ribuan Rupiah)

UraianModal

Ditempatkan dan Disetor

Tambahan Modal

Disetor

CadanganUmum Defisit

Pendapatan komprehensif

lainnya

KepentinganNon-

Pengendali

Jumlah Ekuitas

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Mei 2016 25.300.000 13.282.631 200.000 (37.176.997) 70.654 4.888 1.681.176PUT I sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 Saham Baru dengan nilai nominal Rp.100,- setiap saham, dengan Harga Penawaran Rp.101,- setiap saham. 619.850.000 - - - - - 619.850.000Penyesuaian transaksi akuisisi terbalik - 8.704.785 (200.000) 118.329.097 19.392 (1.578) 126.851.696Proforma ekuitas pada tanggal 31 Mei 2016 setelah PUT I 645.150.000 21.987.416 - 81.152.100 90.046 3,310 748.382.872

22

Standar Akuntansi Keuangan No. 22 “Kombinasi Bisnis”, mensyaratkan didalam suatu transaksi akuisisiharusdiidentifikasipihakpengakuisisiyaitumerupakanpihakatauentitasyangmemperolehpengendalian atas entitas yang diakuisisi. Oleh karena itu jika seluruh saham baru hasil PUT I diambil alih oleh EMAS, maka kondisi ini memenuhi kondisi yang dijelaskan dalam SAK No.22 “Kombinasi Bisnis”sebagaisuatuakuisisiterbalik.Dankarenaitu,secaraakuntansi,KMKJdiidentifikasisebagaientitasyangmengakuisisidanAKKUdiidentifikasisebagaientitasyangdiakuisisi.

Untukmemperlihatkandampaksignifikantransaksidiatasterhadapinformasikeuangankonsolidasianhistoris, maka laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian proforma disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 mengenai “Kombinasi Bisnis”, rencana transaksi tersebut dikategorikan sebagai transaksi “Akuisisi Terbalik”.

Laporan keuangan konsolidasian yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum, dengan satu penyesuaian untuk menyesuaikan secara retroaktif atas modal menurut hukum dari pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk mencerminkan modal dari pihak yang diakuisisi secara akuntansi. Penyesuaian tersebut disyaratkan untuk mencerminkan modal dari entitas induk secara hukum. Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasian historis sebelum transaksi akuisisi terbalik, yang disajikan untuk tujuan komparatif adalah laporan keuangan konsolidasian historis KMKJ dan Entitas Anak untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016.

Ringkasanasumsiyangsignifikan:

- Berdasarkan “PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar” Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input level 1) dan prioritas terendah untuk input yang tidak dapat diobservasi (input level 3). Namun demikian, pengukuran nilai wajar dengan pendekatan pendapatan dengan metode arus kas yang didiskontokan dapat dikategorikan pada level yang berbeda dalam hirarki nilai wajar. Laporan proforma menggunakan input level 3 yaitu input yang tidak dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas.

- Harga penawaran saham harus di atas nilai nominal dan jumlah agionya dapat menutup biaya biaya emisi.

- Berdasarkan Penilaian yang dibuat oleh manajemen menggunakan pendekatan pendapatan dengan methode DCF di anggap dapat lebih mencerminkan nilai pasar wajarnya. Berdasarkan indikasi nilai ekuitas atas AKKU adalah sebesar Rp. 25.67 milyar, dimana jumlah lembar saham yang beredar adalah sebanyak 253.000.000, sehingga indikasi nilai wajar per lembar saham adalah sebesar Rp. 101,48 dan dibulatkan menjadi Rp. 101.

- Penilaian menggunakan pendekatan aset yang di sesuaikan, tidak dapat dilakukan mengingat AKKUdanentitasanaktidakmempunyaiasettetapyangsignifikan.

- Sedangkan dengan menggunakan metode PER, perusahaan pembanding yang sejenis belum ditemukan di bursa.

a. Rencana saham baru yang diterbitkan melalui PUT I adalah sebanyak 6.198.500.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham beredar sebelum dilakukan PUT I adalah sebanyak 253.000.000 saham, sehingga setelah dilaksanakannya PUT I jumlah saham adalah sebanyak 6.451.500.000 saham atau Rp 645.150.000.000.

b. Oil and Gas Ventures Limited (OGVL) tidak akan mengambil saham yang diterbitkan dalam PUT I. Saham yang diterbitkan melalui PUT I, sebanyak 1.413.919.500 saham akan diambil oleh Masyarakat dan sebanyak 4.784.580.500 akan diambil oleh EMAS.

c. Selisih lebih antara nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan dengan nilai wajar aset dan liabilitasyangteridentifikasidiakuisebagaiGoodwillpadaLaporanPosisiKeuanganKonsolidasianProforma.

d. Transaksi dilakukan pada tanggal 31 Mei 2016 dengan demikian tidak ada laba rugi yang dikonsolidasikan akibat dari rencana akuisisi Perusahaan.

23

4. Keterangan Tentang PT Kagum Maha Karya Jaya (“KMKJ”)

Riwayat Singkat KMKJ

KMKJ adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Kota Bandung. KMKJ didirikan dengan nama “PT Kagum Maha Karya Jaya” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Kagum Maha Karya Jaya No. 4 tanggal 1 Mei 2013, yang dibuat di hadapan Sulaiman Sitohang, S.H., Notaris di Kota Bandung dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-34250.AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 25 Juni 2013 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0059968.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 25 Juni 2013 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 107644, Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2013 (“Akta Pendirian KMKJ”).

Anggaran Dasar KMKJ telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan anggaran dasar KMKJ terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Kagum Maha Karya Jaya No. 122 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Kota Bandung yang telah diterima dan dicatat dalam database SABH No. AHU-AH.01.03-0006749 tanggal 27 Januari 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0011368.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 27 Januari 2016 (“Akta No. 122/2015”) yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat 1 dan 2 anggaran dasar KMKJ.

KMKJ berkedudukan di Bandung, Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Cihampelas No. 186, Bandung. Nomor telepon KMKJ adalah 022-2033443.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha KMKJ

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar KMKJ sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian KMKJ, maksud dan tujuan KMKJ ialah berusaha dalam perdagangan, pembangunan, industri, agrobisnis, percetakan, perbengkelan, pengangkutan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, KMKJ dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk perdagangan impor, ekspor,

lokal, dan interinsulair serta bertindak sebagai supplier, grosser, distributor, dan keagenan atau perwakilan dari perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk segala macam barang yang dapat diperdagangkan;

b. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, termasuk sebagai perencana, pelaksana dan pemborong (kontraktor) pembuatan bangunan-bangunan, gedung-gedung, jalan, jembatan, bendungan, pengairan/irigasi, pertamanan, pekerjaan pemasangan instalasi listrik, gas, telepon, air minum, pekerjaan penggalian, pengurugan, pembukaan lahan, serta bertindak sebagai pengembang (developer) perumahan, real estate, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri, dan pekerjaan-pekerjaan lain dalam bidang pembangunan;

c. Menjalankan usaha dalam bidang industri, antara lain industri mesin listrik, industri manufacturing dan fabrikal, industri daur ulang, industri peralatan listrik, industri peralatan teknik dan mekanikal, industri perakitan komponen jadi (elektronika), industri meubel, industri makanan dan minuman, industri pengolahan barang-barang dari logam, alumunium, besi dan baja, industri garment, industri pengolahan kayu dan triplek, industri peralatan rumah tangga, industri material bangunan dan kerajinan tangan;

d. Menjalankan usaha dalam bidang agrobisnis, meliputi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pertambakan;

e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan, penerbitan, penjilidan dan kartonage;f. Menjalankan usaha dalam bidang perbengkelan kendaraan bermotor dan alat-alat berat;

24

g. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan darat dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik untuk angkutan orang maupun barang, serta usaha, ekspedisi dan pergudangan;

h. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain jasa penyelenggara usaha teknik (reparasi/perbaikan air conditioner (AC), lemari es, dinamo, peralatan listrik dan bengkel bubut), jasa periklanan, jasa kebersihan, jasa hiburan, jasa telekomunikasi umum, jasa pengolahan data, jasaboga, jasa konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi, jasa konsultasi bidang arsitek, landscape, design dan interior, jasa konsultasi bidang teknik engineering, jasa konsultasi bidang konstruksi sipil, jasa konsultasi bidang studi perencanaan, jasa konsultasi bidang listrik/elektronika, dan jasa-jasa lainnya kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, KMKJ bertindak sebagai perusahaan induk non-operasional.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham KMKJ

Berdasarkan Akta No. 122/2015, struktur permodalan dan susunan pemegan saham dalam KMKJ adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp. 250.000 per saham

Jumlah Saham(Lembar)

Jumlah Nilai Nominal(Rupiah) %

Modal Dasar 6.720.000 1.680.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :

1. EMAS2. PT Kagum Agung Jaya

1.899.9991

474.999.750.000250.000

99,999%0,001%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.900.000 475.000.000.000 100,00%Jumlah Modal Saham dalam Protepel 4.820.000 1.205.000.000.000

Pengurus dan Pengawasan KMKJ

Berdasarkan Akta No. 122/2015, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi KMKJ adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Juniarso Ridwan

DireksiDirektur : Alvin Salim


Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode tanggal 31 Mei 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 yang diaudit oleh KAP Suganda Akna Suhri dan Rekan dengan pendapatwajartanpamodifikasian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT KMKJ Dan Entitas Anak

Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*ASETASET LANCARKas dan setara kas 12.213.330 7.325.097 12.736.018Piutang usaha 50.047.060 60.213.124 32.725.184Pajak dibayar dimuka 22.273.554 22.270.554 6.053.326Uang muka kontraktor 15.176.206 26.347.613 18.625.000Uang muka pembelian tanah 400.000.000 400.000.000 -JUMLAH ASET LANCAR 499.710.151 519.156.390 70.139.529

25

Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi 161.858.588 137.252.029 123.344.660Persediaan 222.487.185 213.285.860 324.470.158Aset tetap – bersih 170.920 135.052 1.170.208Aset pajak tangguhan - 6.334 224.779JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 384.516.693 350.679.276 449.209.805

JUMLAH ASET 884.226.844 866.835.666 519.349.334

* Disajikan kembali(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS LANCARPendapatan diterima dimuka 55.697.843 59.095.285 130.336.296Utang usaha 13.795.574 22.418.301 12.478.440Utang pajak 25.221.459 26.168.417 33.506.201Utang lain-lain 201.420 163.700 10.849Utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 30.833.333 23.333.333 98.701.494

JUMLAH 125.749.629 131.179.036 275.033.282

LIABILITAS TIDAK LANCARUtang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuhtempo lebih dari satu tahun 181.869.865 174.703.198 94.830.352

Pendapatan diterima dimuka 30.015 - 64.852.242Liabilitas imbalan kerja 811.212 809.815 2.530.273JUMLAH 182.711.092 175.513.013 162.212.867

JUMLAH LIABILITAS 308.460.722 306.692.049 437.246.149

EKUITASModal Saham 475.000.000 475.000.000 72.069.000Tambahan Modal Disetor 19.520.916 19.520.916 (4.642.733)Ekuitas dari entitas yang bergabung - - 18.894Saldo Laba (Rugi) 81.152.143 65.637.449 15.361.636Penghasilan (beban) komprehensif lainnya 90.046 (19.004) (674.339)Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 575.763.106 560.139.361 82.132.458

Kepentingan Non-Pengendali 3.017 4.256 (29.273)575.766.123 560.143.617 82.103.185

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 884.226.844 866.835.666 519.349.334

Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian PT KMKJ Dan Entitas Anak

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2016 31 Mei 2015 (Tidak Diaudit)

31 Desember 2015

31 Desember 2014*

Pendapatan Usaha 48.422.162 78.822.162 251.361.935 124.229.609Beban Pokok Pendapatan 33.101.016 53.882.221 170.013.347 83.494.692LABA KOTOR 15.321.146 24.939.941 81.348.588 40.734.917

Beban pemasaran (553.234) (2.082.672) (5.121.674) (5.453.933)Beban umum dan administrasi (6.438.623) (7.712.378) (24.450.526) (20.304.128)Lain-lain bersih 7.185.165 (874.516) (1.513.738) 397.030

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 15.514.455 14.270.376 50.262.649 15.373.885

26


Keterangan 31 Mei 2016 31 Mei 2015 (Tidak Diaudit)

31 Desember 2015

31 Desember 2014*

Manfaat (beban) pajak penghasilan - - - -

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 15.514.455 14.270.376 50.262.649 15.373.885

PENGHASILAN/(BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN:PosyangtidakakandireklasifikasikelabarugiKeuntungan (kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja 145.401 33.387 80.128 (797.148)Pajak penghasilan terkait (36.350) (8.347) (20.032) 199.287

109.051 25.040 60.096 (597.861)

Posyangakandireklasifikasikelabarugi - - - -

Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan Setelah Pajak 109.051 25.040 60.096 (597.861)

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 15.623.505 14.270.376 50.322.745 14.776.024

Laba (rugi) setelah pajak yang diatribusikan kepada- Pemilik entitas induk 15.514.694 14.285.689 50.275.813 15.372.386- Kepentingan non-pengendali (239) (15.313) (13.163) 1.499

15.514.455 14.270.376 50.262.649 15.373.885

Jumlah penghasilan/(beban) komprehensif yang diatribusikan kepada:

- Pemilik entitas induk 15.623.744 14.310.729 50.335.909 14.774.525- Kepentingan non-pengendali (239) (15.313) (13.163) 1.499

15.623.505 14.295.416 50.322.745 14.776.024

Laba (Rugi) Per SahamDasar dan Dilusian 8.166 49.556 166,7 758,5

* Disajikan kembali

Entitas Anak KMKJ

No. Nama Entitas Anak Kedudukan Bidang Usaha

Persentase Kepemilikan

(%)

Status Operasional

Tahun Penyertaan

1. KLE Bandung

Pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, perindustrian, percetakan, pengangkutan, perbengkelan. 99,99 Beroperasi 2014

2. LMKP Bandung

Perdagangan, pembangunan, industri, agrobisnis, percetakan, perbengkelan, pengangkutan danjasa.

99,99 Belum Beroperasi 2015

3. KMKA Bandung

Perdagangan, pembangunan, industri, agrobisnis, percetakan, perbengkelan, pengangkutan dan jasa.

99,99 Belum Beroperasi 2015

5. Pernyataan Komisaris dan Direksi

Direksi dan Komisaris Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran semua informasi yang dimuat dalam Prospektus ini dan menegaskan bahwa setelah mengadakan pemeriksaan yang cukup, informasi yang dimuat dalam Prospektus ini adalah benar dan tidak terdapat fakta penting lainnya yang dihilangkan yang dapat memberikan pengertian yang menyesatkan. Dewan Komisaris dan DireksiPerseroanmenyatakanbahwatransaksiinibukanmerupakanTransaksiAfiliasidanBenturanKepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1.

IV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

27


29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47


IV. LAPORAN KEUANGAN KMKJ

49



53

54

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPer 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31 Mei 2016 31 Desember 2015Catatan (Diaudit) (Diaudit)

ASET

ASET LANCARKas dan setara kas 2h, 2j, 4, 26, 27 12.213.330.363 7.325.097.547Piutang usaha 2h, 2k, 5, 27 50.047.060.093 60.213.124.574Pajak dibayar dimuka 2q, 16a 22.273.554.384 22.270.554.384Uang muka 6 15.176.206.596 26.347.613.623Uang muka pembelian tanah 7 400.000.000.000 400.000.000.000Jumlah Aset Lancar 499.710.151.436 516.156.390.128

ASET TIDAK LANCARPiutang pihak berelasi 2f, 2h, 2k, 15b, 26 161.858.587.526 137.252.029.024Persediaan 2l, 8 222.487.185.116 213.285.860.407Aset tetap - bersih 2m, 9 170.920.332 135.052.050Aset pajak tangguhan 2q, 16d - 6.334.696Jumlah Aset Tidak Lancar 384.516.692.974 350.679.276.177

JUMLAH ASET 884.226.844.410 866.835.666.305

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

55

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPer 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31 Mei 2016 31 Desember 2015Catatan (Diaudit) (Diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS LANCARPendapatan diterima dimuka 13, 26 55.697.843.113 59.095.284.938Utang usaha 10, 26 13.795.573.546 22.418.300.653Utang pajak 2q, 16b 25.221.459.359 26.168.417.418Utang lain-lain 11, 26 201.420.000 163.700.000Utang bank jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun 2n, 12, 26, 27 30.833.333.333 23.333.333.332Jumlah Liabilitas Lancar 125.749.629.351 131.179.036.341

LIABILITAS TIDAK LANCARUtang bank jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 2n, 12, 26, 27 181.869.864.582 174.703.197.917Liabilitas pajak tangguhan 30.015.485 -Liabilitas imbalan kerja 2p, 3, 14 811.212.488 809.814.683Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 182.711.092.555 175.513.012.600

Jumlah Liabilitas 308.460.721.906 306.692.048.941

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp.250.000 per saham,

Modal dasar 6.720.000 saham,Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.900.000 saham 17 475.000.000.000 475.000.000.000

Tambahan modal disetor 2e, 18 19.520.915.882 19.520.915.882Saldo laba (rugi) 81.152.143.324 65.637.449.588Penghasilan (beban) komprehensif lainnya 2p, 24 90.046.453 (19.004.088)Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk 575.763.105.659 560.139.361.382Kepentingan non pengendali 2e, 19 3.016.846 4.255.982Jumlah Ekuitas 575.766.122.505 560.143.617.364

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 884.226.844.410 866.835.666.305


56

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANUntuk Periode Lima Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Mei 2015(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31 Mei 2016 31 Mei 2015Catatan (Diaudit) (Tidak Diaudit)

Pendapatan usaha 2o, 3, 20 48.422.162.255 78.822.162.149

Beban pokok pendapatan 2o, 3, 21 33.101.015.743 53.882.220.633

Laba bruto 15.321.146.512 24.939.941.516

Beban pemasaran 2o, 22 (553.233.932) (2.082.671.668)Beban umum dan administrasi 2o, 22 (6.438.622.920) (7.712.377.555)Lain-lain bersih 2o, 23 7.185.164.938 (874.516.100)Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 15.514.454.598 14.270.376.193

Manfaat (beban) pajak penghasilan - -Laba (rugi) tahun berjalan 15.514.454.598 14.270.376.193

Penghasilan/(beban) komprehensif lain:

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja 2p, 14, 26 145.400.722 33.386.770Pajak penghasilan terkait 2p, 16d, 26 (36.350.180) (8.346.693)

109.050.542 25.040.077Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : - -

Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan Setelah Pajak 109.050.542 25.040.077Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan 15.623.505.140 14.295.416.270

Laba (rugi) setelah pajak yang diatribusikankepada:- Pemilik entitas induk 15.514.693.735 14.285.688.883- Kepentingan non pengendali (239.137) (15.312.690)

15.514.454.598 14.270.376.193Jumlah penghasilan/(beban) komprehensif

yang diatribusikan kepada:- Pemilik entitas induk 15.623.744.277 14.310.728.959- Kepentingan non pengendali (239.137) (15.312.690)

15.623.505.140 14.295.416.270

Laba per saham 2t, 25- Dasar 8.166 49.556- Dilusian 8.166 49.556


57

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Periode Lima Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Mei 2016 (Diaudit) dan 31 Mei 2015 (Tidak Audit )Dan Periode Satu Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2015 72.069.000.000 (4.642.732.954) 18.893.638 (674.339.280) 15.361.636.442 (29.272.633) 82.103.185.213

Laba (Rugi) komprehensif periode berjalan - (18.893.638) 25.040.077 14.285.688.883 (15.312.690) 14.276.522.632

Saldo pada tanggal 31 Mei 2015 72.069.000.000 (4.642.732.954) - (649.299.204) 29.647.325.325 (44.585.323) 96.379.707.845

Modal disetor 402.931.000.000 - - - - - 402.931.000.000Akuisisi entias anak - 24.269.542.984 - 595.239.007 - 45.654.516 24.910.436.507Bagian dividen kepentingan non pengendali - (105.894.149) - - - 1.037.787 (104.856.362)Laba (Rugi) komprehensif periode berjalan - - - - 35.990.124.264 2.149.002 35.992.273.266Laba (rugi) aktuarial atas imbalan pasca kerja - - - 35.056.109 - - 35.056.109

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 475.000.000.000 19.520.915.881 - (19.004.088) 65.637.449.589 4.255.982 560.143.617.364

Modal disetor lainnya - - - - - - -Pelepasan entitas anak - - - - - (1.000.000) (1.000.000)Laba (Rugi) komprehensif periode berjalan - - - - 15.514.693.735 (239.136) 15.514.454.598Laba (rugi) aktuarial atas imbalan pasca kerja - - - 109.050.542 - - 109.050.542

Saldo pada tanggal 31 Mei 2016 475.000.000.000 19.520.915.882 - 90.046.453 81.152.143.324 3.016.846 575.766.122.504

Tambahan Modal disetor

Kepentingan non pengendali


Modal proforma dari transaksi

kombinasi bisnis entitas

sepengendaliModal saham Saldo laba (rugi) Jumlah ekuitas

Penghasilan (beban)

komprehensif lainnya

58

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUntuk Periode Lima Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Mei 2015(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31 Mei 2016 31 Mei 2015Catatan (Diaudit) (Tidak Diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 60.694.729.856 59.203.395.561Pembayaran kas untuk beban operasi (35.607.880.043) (103.256.639.527)Penerimaan bunga 23 12.181.296 17.298.937Pembayaran pajak (4.935.480.447) (6.087.400.945)Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 20.163.550.662 (50.123.345.974)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPelepasan entitas anak 1c 49.000.000 -Perolehan aset tetap 2m, 9 (77.874.000) 15.633.983Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (28.874.000) 15.633.983

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran bunga pinjaman bank 2n, 8 (11.517.381.361) (13.267.910.335)Penerimaan dari (pembayaran) untuk pihak berelasi (18.395.729.152) 59.098.246.781Penerimaan dari pinjaman bank 2n, 12 18.000.000.000 143.643.595.836Pembayaran untuk pinjaman bank 2n, 12 (3.333.333.333) (57.404.259.754)Kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (15.246.443.846) 132.069.672.528

KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 4.888.232.816 81.961.960.537

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 7.325.097.547 12.736.018.044

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2h, 2j, 4, 26, 27 12.213.330.363 94.697.978.581


59

PT KAGUM MAHA KARYA JAYA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 serta Periode Lima Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Mei 2016 dan 2015 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Kagum Maha Karya Jaya ("Perseroan") didirikan berdasarkan Akta No. 4,tanggal 01 Mei 2013, yang dibuat dihadapan Sulaiman Sitohang, S.H Notaris di Bandung. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-34250-AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 25 Juni 2013.

Sesuai dengan anggaran dasar, Perseroan bergerak di bidang usaha umum, yang meliputi pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, perindustrian, pertambangan, percetakan, pengangkutan dan perbengkelan.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan danperubahan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 29, tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Bandung. Perubahan tersebut memutuskan perubahan susunan pemegang saham dan susunan pengurus perseroan dan Akta No. 122 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Bandung tentang peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor.

Perseroan berdomisili di Jalan Cihampelas No.186, Bandung.

Entitas induk perseroan adalah PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera (EMAS) yang didirikan dan berdomisili di Indonesia, sedangkan ultimate shareholder adalah Bapak Henry Husada.

b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan Perusahaan

Pada tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, adalah sebagai berikut :

31 Mei 2016 31 Desember 2015Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Juniarso Juniarso

Dewan DireksiDirektur : Alvin Salim Alvin Salim

Pada tanggal 31 Mei 2016, Grup memiliki 23 karyawan (tidak diaudit).

60


1. UMUM (lanjutan)

c. Entitas Anak

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun perseroan dan entitas anak yang terdiri sebagai berikut:

Entitas anakKegiatan

usaha Domisili

Tehun memulai kegiatan

komersial

Prosentase kepemilikanJumlah Aset (Jutaan

Rupiah)

31 Mei 2016%

31 Desember 2015

%31 Mei 2016

31 Desember 2015

PT Kagum LokasiEmas (KLE) Properti Bandung 2011 99,99 99,99 478.706 461.947

PT Kagum Maha Karya Abadi (KMKA) Properti Bandung - 99,99 99,99 150.000 150.000

PT Lembur Maha Karya Pasundan(LMKP) Properti Bandung - 99,99 99,99 250.000 250.000

PT Kagum MahaKarya Persada(KMKP) Properti Bandung - - 98,00 - 50

PT Kagum Lokasi Emas (KLE)

KLE didirikan berdasarkan Akta No. 52, tanggal 16 Mei 2011, yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Bandung. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-32720.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 120 tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham KLE dengan membeli saham milik PT Renaldi Jaya Eka Inti (pihak berelasi) sebanyak 9.900 saham atau sebesar Rp69.900.000.000 dan saham Resti Stephanie Husada (pihak berelasi) sebanyak 99 saham atau sebesar Rp99.000.000, sehingga jumlah saham yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebanyak 69.999 saham atau sebesar Rp69.999.000.000.

Harga perolehan 69.999.000.000Nilai buku kepemilikan 75.795.521.509Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat (5.796.521.509)

KLE berkedudukan di Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa. Saat ini KLE sedang melakukan pengembangan dan pembangunan Grand Asia Afrika Residence, Bandung.

61


1. UMUM (lanjutan)

c. Entitas Anak (lanjutan)

PT Kagum Maha Karya Abadi (KMKA)

KMKA didirikan berdasarkan Akta Notaris Sulaiman Sitohang, S.H No. 5 tanggal 1 Mei 2013 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-33030.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 18 Juni 2013.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 126 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perseroan mengakuisisi 98,99% saham KMKA dengan membeli saham milik Henry Husada (pihak berelasi) sebanyak 495 saham atau sebesar Rp123.750.000 dan saham milik Resti Stephanie Husada (pihak berelasi) sebanyak 4 saham atau sebesar Rp1.000.000, sehingga saham yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebanyak 499 saham atau sebesar Rp124.750.000.

Harga perolehan 124.750.000Nilai buku kepemilikan 18.855.851Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat 105.894.149

Pada tanggal yang sama, Perseroan meningkatkan Modal Setor dan Ditempatkan penuh di KMKA sebesar Rp149.875.000.000,- sehingga kepemilikan saham Perseroan di KMKA sebesar Rp149.999.750.000,- atau sebanyak 599.999 lembar saham di KMKA.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 126 mengenai pengalihan dan peningkatan modal saham tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-0001680.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 27 Januari 2016.

KMKA berkedudukan di Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa.

PT Lembur Maha Karya Pasundan (LMKP)

LMKP didirikan berdasarkan Akta Notaris Sulaiman Sitohang, S.H., No. 005 tanggal 17 Februari 2015 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-001032.8.AH.01 Tahun 2015 tanggal 05 Maret 2015.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 127 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perseroan mengakuisisi 99,99% saham LMKP dengan membeli saham milik Tedy Hanafi (pihak ketiga) sebanyak 50 saham atau sebesar Rp50.000.000 dan saham milik Hendi Gunadi(pihak ketiga) sebanyak 49 saham atau sebesar Rp49.000.000.

Harga perolehan 49.000.000Nilai wajar teridentifikasi 49.000.000Goodwill -

62


1. UMUM (lanjutan)


PT Lembur Maha Karya Pasundan (LMKP) (lanjutan)

Pada tanggal yang sama, Perseroan meningkatkan Modal Setor dan Ditempatkan penuh di LMKP sebesar Rp249.900.000.000,- sehingga kepemilikan saham Perseroan di LMKP sebesar Rp249.999.000.000,- atau sebanyak 249.999 lembar saham di LMKP.

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 127 mengenai pengalihan dan peningkatan modal saham tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-0001589.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016.

LMKP berkedudukan di Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa.

PT Kagum Maha Karya Persada (KMKP)

KMKP didirikan berdasarkan Akta Notaris Sulaiman Sitohang, S.H No. 14 tanggal 16 April 2012 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-32939.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012.

Berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 136 tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perseroan mengakuisisi 98,00% saham KMKP dengan membeli saham milik PT Kagum Maha Karya Indonesia (pihak berelasi) sebanyak 40 saham atau sebesar Rp40.000.000 dan saham milik Henry Husada (pihak berelasi) sebanyak 9 saham atau sebesar Rp9.000.000, sehingga saham yang dimiliki Perseroan sebanyak 49 saham atau sebesar Rp49.000.000.

Harga perolehan 49.000.000Nilai buku kepemilikan 49.000.000Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat -

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 4 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perseroan menjual saham KMKP yang dimilikinya sebesar 98,00% atau sebanyak 49 saham kepada PT Seriti Mandiri Sejati.

Tabel berikut adalah rekonsiliasi imbalan kas yang diterima dan arus kas dari pelepasan usaha:

Imbalan kas yang diterima 49.000.000Dikurangi: kas entitas anak yang dilepaskan -Arus Kas 49.000.000

KMKP berkedudukan di Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa.

63


1. UMUM (lanjutan)


Entitas Anak Yang Dilepas

PT Kagum Jaya Sakti (KJS)

KJS didirikan berdasarkan Akta Notaris Jo Jutini, S.H., No. 02 tanggal 11 Oktober 2010 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-53651.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 15 November 2010.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas No. 128 Tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perusahaan mengakuisisi 99,60% saham KJS dengan membeli saham milik Resti Stephanie Husada (pihak berelasi) sebanyak 210 saham dan saham milik Benny Halim sebanyak 39 saham. Nilai pengambilalihan saham-saham tersebut adalah sebesar Rp298.800.000.

Harga perolehan 298.800.000Nilai buku kepemilikan 1.519.588.301Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat (1.220.788.301)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas No. 124 Tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman,S.H., Perusahaan menjual 99,60% saham KJS atau sebanyak 249 saham yang dimilikinya kepada PT Kagum Makmur Jaya (KMJ).

Harga pelepasan 298.800.000Nilai buku kepemilikan 8.533.777.222Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat (8.234.977.222)

KJS berkedudukan di Kota Cirebon, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa. Saat ini KJS sedang melakukan pengembangan dan pembangunan Ruko Grand Orchard, Cirebon.

PT Kagum Gema Pasundan (KGP)

KGP didirikan berdasarkan Akta Notaris Surjadi Jasin, S.H., No. 100 tanggal 15 April 2011 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-35603.AH.01.01.Tahun 2011.

64


1. UMUM (lanjutan)


PT Kagum Gema Pasundan (KGP) (lanjutan)

Berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 124 tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham KGP dengan membeli saham milik Rena Luciani Husada (pihak berelasi) sebanyak 500 saham atau sebesar Rp500.000.000 dan saham milik Resti Stephanie Husada (pihak berelasi) sebanyak 499 saham atau sebesar Rp499.000.000.

Harga perolehan 999.000.000Nilai buku kepemilikan (815.295.966)Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat 1.814.295.966

KGP berkedudukan Buah Batu kota Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan umum dan jasa. Saat ini KGP sedang melakukan pengembangan dan pembangunan Apartement City Light, Bandung.

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 125 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perusahaan menjual 99,90% saham KGP yang dimilikinya kepada PT Kagum Makmur Jaya (KMJ).

Harga pelepasan 999.000.000Nilai buku kepemilikan (14.991.883.941)Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat 15.990.883.941

PT Mutiara Dago (MD)

MD didirikan berdasarkan Akta No. 47, tanggal 19 Mei 2010, yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Bandung. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-45884.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 132 tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perusahaan mengakuisisi 99,60% saham MD dengan membeli saham milik Henry Husada (pihak berelasi) sebanyak 247saham dan saham milik Rena Luciani Husada (pihak berelasi) sebanyak 2 saham. Nilai pengambilalihan 249 saham MD adalah sebesar Rp348.600.000.

65


1. UMUM (lanjutan)


PT Mutiara Dago (MD) (lanjutan)

Harga perolehan 348.600.000Nilai buku kepemilikan (9.497.146.797)Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat 9.845.746.798

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 123 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan notaris R. Tendy Suwarman, S.H., Perseroan menjual 99,60% saham MD yang dimilikinya kepada PT Kagum Makmur Jaya (KMJ).

Harga pelepasan 348.600.000Nilai buku kepemilikan (16.165.036.266)Selisih jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat 16.513.636.266

MD berkedudukan di Kota Bandung, bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan properti, perdagangan umum dan jasa.

d. Persetujuan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 10 Agustus 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan,kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan berbasis akrual, kecuali laporan arus kas interim konsolidasian.

Laporan arus kas interim konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan keuangankonsolidasian adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

66


2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap Laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

b. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2016, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di Laporan keuangan.

- PSAK No. 4 (Revisi 2015) ”Laporan Keuangan Tersendiri”- PSAK No. 5 (Revisi 2015) ”Segmen Operasi”- PSAK No. 7 (Revisi 2015) ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”- PSAK No. 13 (Revisi 2015) ”Properti Investasi”- PSAK No. 15 ”Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”- PSAK No. 16 (Revisi 2015) ”Aset Tetap”- PSAK No. 19 (Revisi 2015) ”Aset Tak Berwujud”- PSAK No. 22 (Revisi 2015) ”Kombinasi Bisnis”- PSAK No. 24 ”Imbalan Kerja”- PSAK No. 25 (Revisi 2015) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi dan Kesalahan”- PSAK No. 53 (Revisi 2015) ”Pembayaran Berbasis Saham”- PSAK No. 65 (revisi 2015) ”Laporan Keuangan Konsolidasian”- PSAK No. 66 (Revisi 2015) ”Pengaturan Bersama”- PSAK No. 67 (Revisi 2015) ”Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”- PSAK No. 68 (Revisi 2015) ”Pengukuran Nilai Wajar”- ISAK No. 30 ”Pungutan”

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut:- PSAK No. 1 ”Penyajian Laporan Keuangan”- ISAK No. 31 ”Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsoldasian

67



c. Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi Laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki pengendalian. Perseroan mengendalikan entitas lain ketika Perseroan terekspos atas, atau memiliki hak untuk pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas lain dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perseroan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset dan liabilitas yang dihasilkan dari imbalan kontijensi. Aset terindentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontijensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”, dalam laporan laba rugi.

Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

68



c. Konsolidasi (lanjutan)

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan nonpengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba rugi.

Transaksi, saldo dan keuntungan entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi.

Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

69



d. Kombinasi Bisnis dengan Entitas Bukan Sepengendali

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehandari akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan non pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul langsung dibebankan dan dicatat pada beban administasi.

Pada saat melakukan akuisisi, Perseroan atau entitas anak akan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil-alih berdasarkan persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

Jika suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang telah dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan kerugian yang timbul pada rugi laba.

Untuk pembelian dengan diskon, sebelum mengakui keuntungan dari pembelian dengan diskon, maka pihak pengakuisisi menilai kembali apakah seluruh asset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih telah teridentifikasi dengan tepat, serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat teridentifikasi. Jika selisih itu tetap ada, maka pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laba rugi pada tanggal akuisisi. Selisih lebih diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.

Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK No.55. Jika diklasifikasikansebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam dalam ekuitas.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi diperoleh dan liabilitas yang diambilalih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih yang telah teridentifikasi dari entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.

70



d. Kombinasi Bisnis dengan Entitas Bukan Sepengendali (lanjutan)

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialolaksikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

e. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menyatakan bahwa selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam akun tambahan modal disetor.

Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali merupakan kombinasi bisnis dimana entitas-entitas atau bisnis-bisnis yang bergabung, baik sebelum atau sesudah terjadinya kombinasi bisnis dikendalikan oleh pihak yang sama dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, dan tidak terdapat perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

71



e. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (lanjutan)

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

Penggabungan unsur-unsur laporan keuangan tidak boleh dilakukan jika penyatuan kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah akhir periode pelaporan.

Dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, digunakan metode disposal dimana unsur-unsur laporan keuangan entitas yang dilepas tidak lagi digabungkan (dikonsolidasikan) pada saat pengendalian dilepaskan. Entitas yang melepas pengendalian menyajikan selisih yang timbul antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat entitas atau bisnis yang dilepas dalam pos tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

f. Transaksi Pihak Berelasi

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan pihak berelasi”.

Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas Laporan keuangan konsolidasian.

g. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Mata uang fungsional dan pelaporan

Akun-akun yang tercakup dalam Laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Grup.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs penutup.

72



g. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Transaksi dan saldo

Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman, kas dan setara kas, dan keuntungan atau kerugian bersih selisih kurs lainnya disajikan pada laporan laba rugi sebagai “penghasilan lain-lain, bersih”.

Pada tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015, kurs utama yang digunakan berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Dollar Amerika Serikat (USD) 13.615 13.795

h. Aset Keuangan

Klasifikasi

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam pinjaman dan piutang. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif.

Pengakuan dan pengukuran awal

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

73



h. Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.

Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Jika pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.

74



i. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Perseroan atau pihak lawan.

j. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

k. Piutang Usaha dan Piutang Non Usaha

Piutang usaha adalah jumlah yang terutang dari pelanggan untuk pengakuan pendapatan pada penjualan barang dalam kegiatan usaha biasa.

Piutang non-usaha adalah piutang dari pihak berelasi dan pihak ketiga dalam transaksi selain penjualan barang dan jasa.

Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, maka dinyatakan pada biaya, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai piutang.

l. Persediaan

Perusahaan menerapkan PSAK 14: Persediaan dalam menyajikan, mengungkapkan serta menilai persediaan. Persediaan terdiri dari bangunan apartemen dan kios yang siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.

75



l. Persediaan (lanjutan)

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat bangunan selesai dan siap dijual.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan menggunakan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan dan apartemen dalam penyelesaian dipindahkan ke rukan dan apartemen tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah :

- Biaya praperolehan tanah;- Biaya perolehan tanah;- Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek;- Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan- Biaya pinjaman.

m. Aset Tetap

Aset tetap kepemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya.

76



m. Aset Tetap (lanjutan)

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Jenis aset Masa manfaat

Kendaraan 4 tahunPeralatan kantor 4 tahunPeralatan komputer 4 tahun Peralatan promosi & iklan 4 tahun

Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah tersebut.

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

77



m. Aset Tetap (lanjutan)

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti biaya diskonto pinjaman baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk pendanaan konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi.

n. Pinjaman

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan kas (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.

Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik.

Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.

o. Pendapatan dan Beban

Penjualan

(i) Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:

- Proses konstruksi telah melebihi tahap awal, yaitu pondasi awal bangunan telah selesai terpenuhi

- Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli, dan

- Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi secara andal.

78



o. Pendapatan dan beban (lanjutan)

Penjualan (lanjutan)

(ii) Pendapatan dari penjualan rumah, toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria di bawah ini terpenuhi:

- Proses penjualan telah selesai- Harga jual akan tertagih- Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan

datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli- Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan

kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.

Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estate.

Pendapatan bunga

Pendapatan bunga diakrualkan berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Beban

Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.

Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

p. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

79



p. Imbalan Kerja (lanjutan)

Imbalan pension

Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”) Grup disyaratkan untuk memberikan imbalan pensiun sekurang-kurangnya sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003 yang adalah program pensiun imbalan pasti. UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun.

Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dengan penyesuaian biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.

80



q. Perpajakan (lanjutan)

Pajak penghasilan final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kenapajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasiandiakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

Pajak penghasilan tidak final

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke penghasilan komprehensif lain-lain atau langsung ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Beban pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada akhir periode pelaporan.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada akhir periode pelaporan dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

81



q. Perpajakan (lanjutan)

Pajak penghasilan tidak final (lanjutan)

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Aset tetap dan aset tidak lancar lain-lain ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset nonkeuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laporan laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

s. Provisi

Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban.

t. Laba (rugi) Per Saham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

82



t. Laba (rugi) Per Saham (lanjutan)

Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi laporan keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

Pengakuan pendapatan dan beban konstruksi

Kebijakan pengakuan pendapatan dan beban konstruksi Grup mensyaratkan penggunaan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan beban pokok pendapatan. Grup mengakui pendapatan dan beban pokok pendapatan berdasarkan tahap penyelesaian aktivitas pembangunan pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian).

83


3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)

Pengakuan pendapatan dan beban konstruksi (lanjutan)

Grup melaksanakan pembangunan properti yang lamanya lebih dari satu periode akuntansi dan dicatat sebagai persediaan. Kebijakan akuntansi Grup atas pendapatan dari penjualan properti tersebut dan beban pokoknya memerlukan suatu jumlah pendapatan dan biaya yang akan dialokasikan pada suatu periode akuntansi dan pengakuan berikutnya pada akhir periode atas aset atau liabilitas yang terkait dengan kontrak penjualan properti. Penerapan kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk menerapkan pertimbangan dalam memperkirakan total pendapatan dan total biaya yang diharapkan pada setiap kontrak penjualan properti. Estimasi tersebut direvisi ketika pembangunan properti berlangsung untuk mencerminkan status pembangunan properti dan informasi terbaru yang tersedia untuk manajemen, perubahan estimasi tersebut diterapkan secara prospektif. Manajemen proyek melakukan tinjauan rutin untuk memastikan perkiraan terbaru yang sesuai. Perubahan atas estimasi akan dicatat prospektif. Walaupun Grup berkeyakinan bahwa estimasi yang dibuat adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada tahap penyelesaian aktual dapat mempengaruhi secara material pendapatan dan beban pokok pendapatan dari konstruksi.

Apabila prosentase penyelesaian bergerak naik atau turun sebesar 1%, maka dampak terhadap laba tahun berjalan Grup setelah pajak pada tanggal 31 Mei 2016 akan menjadi naik atau turun sebesar Rp1.677.963.228 (31 Mei 2015:Rp1.476.843.376).

Imbalan pension

Nilai kini kewajiban imbalan pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya/(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pension.

Grup menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Grup mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.

Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 14.

84


3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN (lanjutan)

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 26.

4. KAS DAN SETARA KAS

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Kas 11.702.217 4.344.988

Bank :PT Bank Artha Graha 7.260.534.500 685.827.000PT Bank Bukopin Tbk 610.239.563 303.953.608PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 441.570.123 2.731.719.306PT Bank Central Asia Tbk 90.744.709 498.661.406PT Bank ICBC 83.163.066 89.946.401PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 3.715.376.185 9.444.838PT Bank QNB Kesawan Tbk - 3.001.200.000

Jumlah bank 12.201.628.146 7.320.752.559

Jumlah kas dan setara kas 12.213.330.363 7.325.097.547

5. PIUTANG USAHA

Saldo piutang usaha Grup per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp50.047.060.093 dan Rp60.213.124.574. Piutang usaha grup ini timbul dari transaski penjualan unit rusunami, ruko dan townhouse kepada pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah.

85


5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 50.047.060.093 60.213.124.574

Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai:1 – 30 hari - -31 – 60 hari - -61 – 90 hari - -Lebih dari 90 hari - -

Jumlah piutang usaha 50.047.060.093 60.213.124.574

Cadangan penurunan nilai - -

Tidak dibentuk cadangan penurunan nilai atas piutang usaha karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat tertagih.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

Tagihan ke konsumen digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima Grup dari bank (Catatan 12).

6. UANG MUKA

Akun ini merupakan uang muka kepada kontraktor untuk pekerjaan pembangunan Apartemen, Ruko dan Town House. Saldo uang muka per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp15.176.206.596 dan Rp26.347.613.623.

7. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH

Uang muka pembelian tanah tahun 31 Mei 2016 sebesar Rp400.000.000.000, merupakan uang muka atas pembelian tanah milik KMKA dan LMKP (keduanya merupakan entitas anak) yang terdiri dari:1. Tanah seluas 54.721 m2 yang berlokasi di Labuan Amuk, Bali dengan nilai uang

muka adalah sebesar Rp150.000.000.000.2. Tanah seluas 97.572 m2 yang berlokasi di Lembur Pasundan, Bandung dengan nilai

uang muka adalah sebesar Rp250.000.000.000.

86


7. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH (lanjutan)

PT Kagum Maha Karya Abadi (KMKA)

Pada tanggal 29 Desember 2015 KMKA menandatangani perikatan jual beli tanah di daerah Labuan Amuk Bali seluas 54.721 m2 yang dilakukan dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dibawah tangan antara KMKA dengan Tn. Henry Husada dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Harga : Rp235.000.000.000Pembayaran : Uang muka sebesar Rp150.000.000.000 dibayarkan

bersamaan saat penandatanganan perjanjian: Pelunasan sebesar Rp85.000.000.000 dibayarkan setelah

ijin-ijin yang diperlukan untuk pengembangan Tanah Labuan Amuk – Bali diperoleh atau selambat-lambatnya 1 Tahun sejak penandatanganan perjanjian.

Perikatan jual beli tanah tersebut ditandatangani oleh Tn. Henry Husada selaku pihak pertama (penjual) dan Wawan Danu Sartika bertindak sebagai Direktur untuk dan atas nama KMKA sebagai pihak kedua (pembeli).

PT Lembur Maha Karya Pasundan (LMKP)

Pada tanggal 29 Desember 2015 Perusahaan menandatangani perikatan jual beli tanah didaerah Lembur Pasundan, Bandung seluas 97.572 m2 yang dilakukan dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dibawah tangan antara LMKP dengan Tn. Henry Husada dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:




Perikatan jual beli tanah tersebut ditandatangani oleh Tn. Henry Husada selaku pihak pertama (penjual) dan Tn. Teddy Hanafi bertindak sebagai Direktur untuk dan atas nama LMKP sebagai pihak kedua (pembeli)

8. PERSEDIAAN

Persediaan Grup merupakan persediaan milik entitas anak yang terdiri dari:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Tanah yang belum dikembangkan - -Bangunan yang sedang dikonstruksi 222.487.185.116 213.285.860.407Jumlah 222.487.185.116 213.285.860.407

87


Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam persediaan selama periode 31 Mei 2016adalah sebesar Rp11.517.381.361.

Jumlah persediaan yang dibebankan ke laba rugi per 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp33.101.015.743.

Persediaan Grup per 31 Desember 2015 sebesar Rp213.285.860.407 adalah berupa bangunan Rusunami Grand Asia Afrika milik KLE (entitas anak) yang masih dalam proses konstruksi. Proyek rusunami tersebut dibangun di atas sebidang tanah dengan sertifikat SHGB No. 124/ Burangrang, tercatat atas nama PT Kagum Lokasi Emas terletak di Jl. Karapitan No. 1, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat. Tanah dan bangunan yang ada diatasnya digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima KLE dari Bank Bukopin.

9. ASET TETAP

31 Mei 2016

Saldo awal

Pengambil-alihan / Pelepasan Aset

Entitas Anak Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Harga perolehan:

Kendaraan 9.000.000 - - - 9.000.000

Peralatan Kantor 413.599.558 - 77.874.000 - 584.519.890

Peralatan Promosi

& Iklan 32.000.000 - - - 32.000.000

547.645.890 - 77.874.000 - 625.519.890

Akumulasi

penyusutan:

Kendaraan 9.000.000 - - - 9.000.000

Peralatan Kantor 371.593.840 - 42.005.718 - 413.599.558

Peralatan Promosi

& Iklan 32.000.000 - - - 32.000.000

412.593.840 - 42.005.718 - 454.599.558

Nilai buku 135.052.050 170.920.332

8. PERSEDIAAN (lanjutan)

88


9. ASET TETAP (lanjutan)

31 Desember 2015

Saldo awal

Pengambil-alihan / Pelepasan Aset

Entitas Anak Penambahan Pengurangan Saldo akhirHarga perolehan:Kendaraan 31.000.000 (22.000.000) - - 9.000.000Peralatan Kantor 1.064.448.254 (560.427.364) 2.625.000 - 506.645.890Peralatan

Promosi & Iklan 632.000.000 (600.000.000) - - 32.000.000

1.727.448.254 (1.182.427.364) 2.625.000 - 547.645.890

Akumulasi penyusutan:

Kendaraan 10.416.667 (6.875.000) 5.458.333 - 9.000.000Peralatan Kantor 426.802.876 (267.493.870) 212.284.834 - 371.593.840Peralatan

Promosi & Iklan 120.020.833 (245.833.333) 157.812.500 - 32.000.000

557.240.376 (520.202.203) 375.555.667 - 412.593.840Nilai buku 1.170.207.878 135.052.050

Beban penyusutan per 31 Mei 2016 sebesar Rp42.005.718. Beban penyusutan disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (catatan 22).

Berdasarkan hasil penelahaan, Perusahaan berkeyakinan tidak ada situasi atau keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap.

10. UTANG USAHA

Utang usaha merupakan utang Grup kepada kontraktor pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

PT Hen Jaya 4.200.200.000 8.748.450.221PT Pulau Intan Baja Perkasa 4.165.375.000 9.614.412.500CV Adil Mega Utama 2.372.144.546 1.531.190.000CV Adil Steel 2.012.304.000 2.012.304.000PT Deco Cipta Graha 1.045.550.000 -PT Cita Inti Pratama - 511.943.932Jumlah 13.795.573.546 22.418.300.653

Semua saldo utang kepada pihak ketiga adalah dalam mata uang Rupiah (Rp).

89


11. UTANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan uang titipan konsumen untuk pengurusan PPJB. Saldo utang lain-lain per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp201.420.000 dan Rp163.700.000.

12. UTANG BANK

31 Mei 2016 31 Desember 2015

PT Bank Bukopin Tbk 141.869.864.582 123.869.864.582PT Bank ICBC Indonesia 70.833.333.333 74.166.666.667Jumlah 212.703.197.915 198.036.531.249

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

PT Bank Bukopin -PT Bank ICBC (30.833.333.333) (23.333.333.332)Jumlah (30.833.333.333) (23.333.333.332)Bagian yang akan jatuh tempo

lebih dari satu tahun 181.869.864.582 174.703.197.917

PT Bank Bukopin Tbk

Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) No.05997/DKM/IV/2015 tertanggal 23 April 2015, KLE mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:

- Plafond : Rp 150.000.000.000,-- Kegunaan : Take Over Bank Muamalat dan Penyelesaian

Pembangunan Apartemen Grand Asia Afrika- Bentuk Kredit : Reguler- Jangka Waktu : 36 bulan sejak pencairan kredit pertama- Suku Bunga : 14% p.a efektif per tahun (review per bulan)- Provisi : 1% dari plafond dibayar dimuka sekaligus- Biaya Administrasi : 1%0 dari plafond dibayar dimuka sekaligus

Terhadap seluruh fasilitas kredit yang telah diberikan PT Bank Bukopin Tbk tersebut, maka KLE memberikan jaminan berupa:1. Sebidang tanah bersertifikat dan bangunan yang akan dibangun diatasnya sesuai

dengan sertipikat SHGB No. 124/ Burangrang, tercatat atas nama PT Kagum Lokasi Emas terletak di Jl. Karapitan No. 1, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

2. Sebidang tanah bersertipikat dan bangunan dengan SHM No. 1422/Tamansari, tercatat atas nama Henry Husada, luas 1.147 m2, terletak di Jl. Purnawarman No.17, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

90


12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan)

3. Sebidang tanah bersertipikat dan bangunan dengan SHM No. 1423/Tamansari, tercatat atas nama Henry Husada, luas 341 m2, terletak di Jl. Purnawarman No.5, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

4. Sebidang tanah bersertipikat dan bangunan dengan SHM No. 627/Cipaganti, tercatat atas nama Henry Husada, luas 935 m2, terletak di Jl. Cihampelas No.147 (d/h No.143), Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

Syarat dan pembatasan:

- Dalam hal KLE akan melakukan take over pinjaman maupun pengajuan pinjaman baru dari bank lain, KLE harus memberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Bukopin Tbk. Namun jika hal tersebut dilakukan untuk kebutuhan diluar core business, maka harus mendapat persetujuan dari pihak PT Bank Bukopin Tbk.

- Tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada anggota grup lain atau pihak lain yang tidak berkaitan dengan bidang usaha

- Setiap perubahan Anggaran Dasar dan perubahan pengurus, harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PT Bank Bukopin Tbk. Sedangkan terhadap perubahan Pemegang Saham, KLE harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuantertulis dari PT Bank Bukopin Tbk dan wajib menyerahkan foto kopi akta perubahan tersebut berikut disertai dengan Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM (jika ada) kepada PT Bank Bukopin Tbk selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal perubahan dilakukan.

PT Bank ICBC Indonesia

Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No.110/CBIII/ICBC/V/2015 tertanggal 29 Mei 2015, KLE mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:

- Fasilitas : PTD-B- Tujuan : Modal Kerja “Pembiayaan kembali piutang di masa yang

akan datang”- Jumlah : IDR 80.000.000.000,- atau maks 50% dari piutang yang

diajukan yang terendah - Jangka Waktu : 3 Tahun- Periode

Ketersediaan: 1 Bulan sejak tanggal penandatanganan

- Pembayaran Kembali

: Pokok dan bunga dibayarkan setiap bulan dengan sistem pembayaran sebagai berikut:

Tahun Jumlah Pokok/ Tahun (IDR)1 10.000.000.0002 30.000.000.0003 40.000.000.000

Total 80.000.000.000

91


12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)

- Tingkat Bunga : 12,5% per tahun mengambang Bunga sehubungan fasilitas harus dibayarkan bulanan

- Bunga Awal : Pokok jatuh tempo, bunga dan jumlah lain akan dikenakan bunga pada tingkat per tahun sebesar 2% di atas tingkat bunga yang berlaku.

- Provisi : 1% Flat, dibayar di muka- Kondisi Penarikan : - Surat Perintah Penarikan untuk Peminjam

- Pengajuan atas 200% daftar piutang di masa yang akan datang dan penarikan akan di transfer ke rekening Peminjam.

- Bank akan memerika dan memastikan bahwa bank mendapatkan hak penuh atas piutang yang ditagih di masa yang akan datang.

Terhadap seluruh fasilitas kredit yang telah diberikan PT Bank ICBC Indonesia tersebut, maka KLE memberikan jaminan berupa:

1. Jaminan secara Pari Passu dengan PT Mandiri Anugerah Jaya Utama, Tanah dan bangunan beserta persediaan Hotel Golden Flower Bandung, terletak di Jl. Asia Afrika No. 11, 13, 15, 17, 19, 21, Kelurahan Kebun Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

2. 200% future collection (AR collection)3. Personal Guarantee Henry Husada.4. Corporate Guarantee PT Mandiri Anugerah Jaya Utama.

Beban keuangan Grup untuk seluruh fasilitas kredit per 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp11.517.381.361, telah dikapitalisasi ke persediaan.

Grup diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat-syarat perjanjian pinjaman, diantaranya untuk mengubah akta pendirian; memperoleh pinjaman baru atau memberikan kredit atau jaminan; menjual, menyewakan, atau memindahkan aset yang dijaminkan; membayarkandividen; melakukan likuidasi, kombinasi bisnis, atau akuisisi entitas anak; merubah susunan pemegang saham; mengubah sifat usaha diperlukan persetujuan dari pihak bank. Perjanjian pinjaman ini juga menyebutkan hal-hal yang menyebabkan perjanjian dapat dibatalkan.

92


13. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Pendapatan diterima dimuka ini merupakan angsuran pembayaran dari konsumen atas pembelian unit apartemen, ruko dan town house. Saldo pendapatan diterima dimuka per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp55.697.843.113 dan Rp59.095.284.938.

14. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA

Rincian biaya imbalan kerja adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Biaya jasa kini 116.871.047 953.108.800Biaya bunga 29.927.480 202.421.835Jumlah 146.798.527 1.155.530.635

Perubahan liabilitas bersih periode berjalan adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Saldo awal tahun 809.814.683 2.530.272.937Jumlah dibebankan ke laba rugi 146.798.527 1.155.530.635Kerugian (keuntungan) aktuaria (145.400.722) (571.146.940)Koreksi liabilitas entitas anak yang dilepas - (2.304.841.949)

Saldo akhir tahun 811.212.488 809.814.683

Biaya untuk mencadangkan imbalan kerja per 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama, yang laporannya masing-masing diterbitkan tanggal 3 Agustus 2016 dan 7 Maret 2016.

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Tingkat bunga aktuaria 8.50% 8.50%Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011Kenaikan gaji dan upah 8.00% 8.00%Tingkat pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/yearsTingkat cacat 0.02% 0.02%Tingkat pengunduran diri

- 18 – 30 tahun 5.00% 5.00%- 31 – 40 tahun 4.00% 4.00%- 41 – 44 tahun 3.00% 3.00%- 45 – 52 tahun 1.00% 1.00%- 53 – 54 tahun 0.00% 0.00%

Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit

93


15. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

a. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak-pihak berelasi

Sifat hubungan dengan pihak-pihak

berelasi Sifat transaksi

PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera

Pemegang saham mayoritas

Piutang/pinjaman, penggantian-penggantian

biayaPT Kagum Jaya Sakti Entitas sepengendali Piutang/pinjaman,

penggantian-penggantian biaya

PT Kagum Gema Pasundan Entitas sepengendali Piutang/pinjaman, penggantian-penggantian

biayaPT Renaldi jaya Eka inti Entitas sepengendali Piutang, corporate guarantee

bagi KMKJDewan Komisaris dan Direksi

Manajemen kunci Perseroan

Kompensasi dan remunerasi

Henry Husada Pihak berelasi Personel guarante bagi KMKJ, pemilik aset yang dijaminkan oleh KMKJ

PT Mandiri Anugerah Jaya Utama

Entitas sepengendali Corporate guarantee bagi KMKJ

PT Kagum Sinar Pelita Entitas sepengendali Corporate guarantee bagi KMKJ

PT Kagum Karya Cemerlang Entitas sepengendali Corporate guarantee bagi KMKJ

b. Piutang pihak berelasi

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Piutang Pokok Tn. Henry Husada 100.000.000.000 100.000.000.000Piutang Bunga Tn. Henry Husada 4.613.888.889 -Piutang Pokok PT Kagum Jaya Sakti 54.954.910.691 32.703.080.321Piutang Bunga PT Kagum Jaya Sakti 2.289.787.946PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera - 2.219.778.714PT Kagum Gema Pasundan - 2.329.169.989

Jumlah 161.858.587.526 137.252.029.024

94


15. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

b. Piutang berelasi (lanjutan)

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga, dimana pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi, jika jumlahnya signifikan, akan dibuat perjanjian tertulis, dikenakan bunga dan dijamin dengan jaminan yang memadai.

Piutang kepada KJS merupakan transaksi hutang piutang antara entitas anak sebagaimana dituangkan dalam surat perjanjian hutang piutang tanggal 05 Januari2015 (Perusahaan : pemberi pinjaman dengan KJS : penerima pinjaman) dengan maksimal plafon pinjaman sebesar Rp60.000.000.000 yang digunakan untuk penyelesaian proyek kompleks ruko Tuparev – Cirebon. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga (atas perjanjian ini, telah dilakukan addendum pada tanggal 23 Juni 2016 - lihat catatan 25).

Dalam kesepakatan tersebut, KJS diharuskan memberikan jaminan berupa ruko sebanyak 20 Ruko. Terhadap pinjaman tersebut, KJS wajib mengembalikan seluruh pinjaman/ pokok hutangnya kepada Perusahaan dengan cara pembayaran sekaligus selambat – lambatnya pada tanggal 30 Desember 2016.

Piutang kepada Tn. Henry Husada merupakan transaksi hutang piutang antara Perusahaan selaku pemberi pinjaman dengan Tn. Henry Husada selaku penerima pinjaman sebagaimana dituangkan dalam surat perjanjian hutang piutang tanggal 29 Desember 2015 dengan maksimal plafon pinjaman sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk mendanai proyek yang dilakukan oleh Tn. Henry Husada.

Piutang tersebut dikenakan bunga sebesar 11%. Pembayaran bunga akan dihitung secara tahunan pada tanggal 29 Desember 2016 dan sekaligus bersama pokok pinjaman pada saat jatuh tempo pinjaman tanggal 29 Desember 2017. Dalam kesepakatan tersebut, Tn. Henry Husada memberikan jaminan berupa seluruh piutang miliknya di KMKA dan LMKP (atas perjanjian ini, telah dilakukan addendum pada tanggal 23 Juni 2016 - lihat catatan 30).

Terhadap piutang Perseroan kepada EMAS dan KGP, Manajemen Perseroan tidak membuat suatu perjanjian tertulis dan tidak dikenakan bunga.

Manajemen Perseroan berpendapat bahwa piutang kepada EMAS dan KGP, telah disajikan sesuai dengan nilai wajarnya, karena piutang tersebut sifatnya yang jangka pendek sehingga dianggap telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.

c. Kompensasi manajemen kunci

Personil manajemen kunci Perseroan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1b.

31 Mei 2016 31 Desember 2015Imbalan kerja jangka pendek

Dewan Komisaris dan Direksi 325.000.000 2.505.000.000% terhadap total beban karyawan 47% 31%

95


16. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

31 Mei 2016 31 Desember 2015

PPN masukan 22.273.554.384 22.270.554.384Jumlah 22.273.554.384 22.270.554.384

b. Utang pajak

31 Mei 2016 31 Desember 2015

PPN keluaran 16.265.319.679 11.419.424.375PPh pasal 4 (2) 7.008.474.763 14.571.813.769PPh pasal 29 Badan 1.153.472.223 -PPh pasal 21 182.953.985 161.596.775PPh pasal 23 611.238.709 15.582.499Jumlah 25.221.459.359 26.168.417.418

c. Pajak penghasilan

Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan konsolidasian dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan konsolidasian dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Mei 2015

Laba (Rugi) konsolidasian sebelum pajak: 15.514.454.598 14.270.376.193

Dikurangi:Penghasilan dikenakan pajak final (48.422.162.255) (78.822.162.149)Biaya sehubungan dengan pendapatan

yang dikenakan pajak final 37.521.596.546 64.551.785.956Laba Kena Pajak 4.613.888.889 -

Pajak penghasilan terutang (25%) 1.153.472.222 -

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah laba/rugi kena pajak per 31 Mei 2016 didasarkan atas perhitungan sementara.

Sesuai dengan Undang - Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perseroan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan tahunan.

96


16. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Pajak tangguhan

Akun ini merupakan aset (liabilitas) pajak tangguhan entitas anak

31 Mei 2016

Saldo AwalDibebankan ke

Laba Rugi

Penghasilan (Beban)

Komprehensif Lainnya

Koreksi Pelepasan

Entitas Anak Saldo Akhir

Imbalan kerja 6.334.696 - (36.350.181) - (30.015.485)

31 Desember 2015

Saldo AwalDibebankan ke

Laba Rugi

Penghasilan(Beban)

Komprehensif Lainnya

Koreksi Pelepasan

Entitas Anak Saldo Akhir

Imbalan kerja 224.779.760 - (142.786.735) (75.658.329) 6.334.696

17. MODAL SAHAM

31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015

Pemegang SahamJumlah saham

(lembar)Saham yang

Ditempatkan (Rp)Persentase

(%)

Modal dasar 6.720.000 1.680.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera 1.899.999 474.999.750.000 99,9999PT Kagum Agung Jaya 1 250.000 0,0001Jumlah modal saham 1.900.000 475.000.000.000 100,0000

Tahun 2015

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 122 tanggal 28 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris R. Tendy Suwarman, S.H., di Bandung perihal persetujuan perubahan anggaran dasar yaitu:

1. Menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp1.680.000.000.000, terbagi atas 6.720.000 lembar saham masing-masing bernilai nominal Rp 250.000.

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 28,27% atau sejumlah 1.900.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp475.000.000.000.

Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0006749.Tahun 2016 tangal 27 Januari 2016.

97


18. TAMBAHAN MODAL DISETOR

31 Mei 2016 31 Desember 2015Pengambilalihan:- KLE 5.796.521.509 5.796.521.509- KJS 1.220.788.301 1.220.788.301- KGP (1.814.295.966) (1.814.295.966)- MD (9.845.746.798) (9.845.746.798)- KMKA (105.894.149) (105.894.149)Pelepasan:- KJS (8.234.977.222) (8.234.977.222)- MD 16.513.636.266 16.513.636.266- KGP 15.990.883.941 15.990.883.941Jumlah 19.520.915.882 19.520.915.882

Saldo tambahan modal disetor ini merupakan selisih antara harga pengalihan saham entitas anak yang dibayar atau diterima dengan nilai buku entitas anak sepanjang akuisisi/divestasi atau pengalihan saham tersebut dilakukan dari atau kepada entitas sepengendali. Saldo tambahan modal disetor ini timbul dari adanya transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali.

19. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

31 Mei 2016

EntitasModal Saham

Tambahan Modal Disetor Saldo Laba

Laba (Rugi) Bersih Pelepasan Jumlah

KLE 1.000.000 - 1.218.196 (239.136) - 1.979.060KMKA 250.000 - (212.212) (2) - 37.786LMKP 1.000.000 - - - - 1.000.000KMKP 1.000.000 - - - (1.000.000) -KJS 1.000.000 - 27.903.483 5.368.715 (34.272.198) -KGP 1.000.000 - (8.123.436) (7.883.455) (15.006.891) -MD 1.000.000 - (54.418.366) (11.501.457) (64.919.823) -

Jumlah 6.250.000 - (34.484.845) (13.163.688) (45.654.516) 3.016.846

31 Desember 2015

EntitasModal Saham

Tambahan Modal Disetor Saldo Laba

Laba (Rugi) Bersih Pelepasan Jumlah

KLE 1.000.000 - 365.686 852.511 - 2.218.196KMKA 250.000 - (212.212) (2) - 37.786LMKP 1.000.000 - - - - 1.000.000KMKP 1.000.000 - - - - 1.000.000KJS 1.000.000 - 27.903.483 5.368.715 (34.272.198) -KGP 1.000.000 - (8.123.436) (7.883.455) (15.006.891) -MD 1.000.000 - (54.418.366) (11.501.457) (64.919.823) -

Jumlah 6.250.000 - (34.484.845) (13.163.688) (45.654.516) 4.255.982

98


20. PENDAPATAN

Akun ini merupakan transaksi atas penjualan unit Grand Asia Afrika Residence kepada konsumen. Jumlah pendapatan per 31 Mei 2016 dan 31 Mei 2015 masing-masing sebesar Rp48.422.162.255 dan Rp78.822.162.149.

Seluruh penjualan merupakan penjualan ke pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak terdapat penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari pendapatan usaha tersebut.

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini merupakan beban pokok pendapatan atas penjualan unit Grand Asia AfrikaResidence kepada konsumen. Jumlah beban pokok pendapatan atas penjualan unit Grand Asia Afrika Residence per 31 Mei 2016 dan 31 Mei 2015 masing-masing sebesar Rp33.101.015.743 dan Rp53.882.220.633.

Seluruh beban pokok pendapatan adalah kepada pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. Tidak terdapat beban pokok pendapatan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari beban pokok pendapatan.

22. BEBAN USAHA

31 Mei 2016 31 Mei 2015

Beban pemasaranBiaya iklan dan promosi 348.648.814 1.005.839.355Biaya komisi 29.871.500 462.904.499Pemasaran lainnya 174.713.618 613.927.814Jumlah beban pemasaran 553.233.932 2.082.671.668

Beban umum dan administrasiBeban pajak 4.516.541.589 2.228.306.530Gaji & kesejahteraan lainnya 1.247.598.921 3.190.058.304Notaris & konsultan 228.657.670 1.192.435.000Imbalan paska kerja 146.798.527 164.181.981Perbaikan & pemeliharaan 95.928.228 133.325.696Listrik, air dan komunikasi 70.676.776 99.737.380Perlengkapan dan peralatan tulis 46.025.195 75.810.780Penyusutan 42.005.718 106.341.871Perjalanan dinas & transportasi 31.962.462 39.919.542Retribusi, sumbangan & keamanan 1.850.000 179.952.143Perijinan & keamanan - 177.584.000Entertain dan representasi - 2.781.650Lainnya 10.577.834 121.942.678

Jumlah beban umum administrasi 6.438.622.920 7.712.377.555Jumlah beban usaha 6.991.856.852 9.795.049.223

Di dalam beban pajak per 31 Mei 2016 terdapat beban pajak PPh 4 (2) atas pendapatan unit Grand Asia Afrika Residence entitas anak sebesar Rp2.421.108.113 dan PPh 23 atas pendapatan bunga pinjaman berelasi entitas anak sebesar Rp939.124.402.

99


23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

31 Mei 2016 31 Mei 2015

Pendapatan Lain-Lain- Jasa Giro 13.520.806 17.298.937- Pendapatan bunga pinjaman berelasi 7.199.953.750 -- Lain-lain 174.906.524 446.812.678

7.388.381.080 464.111.615

Beban Lain-Lain- Administrasi Bank (16.530.205) (175.495.531)- Lain-lain (186.685.937) (1.163.132.184)

(203.216.142) (1.338.627.715)Jumlah 7.185.164.938 (874.516.100)

24. PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAINNYA

31 Mei 2016 31 Mei 2015

Laba (rugi) aktuarial atas imbalan pasca kerja- Keuntungan (kerugian) aktuarial

imbalan pasca kerja 145.400.722 -- Pajak penghasilan terkait (36.350.180) -

Saldo akhir 109.050.542 -

25. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

31 Mei 2016 31 Mei 2015

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan (dalam Rp) 15.514.693.735 14.285.688.883

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba neto per saham dasar 1.900.000 288.276

8.166 49.556

Pada 31 Mei 2016 dan 31 Mei 2015, perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

100


26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

NIlai wajar adalah nilai dimana instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Berikut ini adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015:

31 Mei 2016Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar

Aset KeuanganAset Keuangan Lancar

Kas dan Setara Kas 12.213.330.363 12.213.330.363Piutang Usaha 50.047.060.093 50.047.060.093

62.260.390.456 62.260.390.456Aset Keuangan Tidak Lancar

Piutang Pihak Berelasi 161.858.587.526 161.858.587.526161.858.587.526 161.858.587.526

Jumlah Aset Keuangan 224.118.977.982 224.118.977.982

Liabilitas KeuanganLiabilitas Lancar

Utang Usaha 13.795.573.546 13.795.573.546Utang Lain – Lain 201.420.000 201.420.000Utang Bank Jangka Pendek 30.833.333.333 30.833.333.333

44.830.326.879 44.830.326.879Liabilitas Tidak Lancar

Utang Bank Jangka Panjang 181.869.864.582 181.869.864.582181.869.864.582 181.869.864.582

Jumlah Liabilitas Keuangan 226.700.191.461 226.700.191.461

101


26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Hirarki Nilai Wajar

Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 3. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 3 adalah investasi pada saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek non-derivatif

Nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan, berupa kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha, utang lain-lain dan utang bank, telah mendekati estimasi nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek.

Aset Tidak Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-derivatif

Terdiri dari piutang pihak berelasi dan utang bank, nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk piutang lain-lain) dan risiko kredit grup (untuk utang bank) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

31 Desember 2015Nilai Tercatat Estimasi Nilai Wajar

Aset KeuanganAset Keuangan Lancar

Kas dan Setara Kas 7.325.097.547 7.325.097.547Piutang Usaha 60.213.124.574 60.213.124.574

67.538.222.121 67.538.222.121Aset Keuangan Tidak Lancar

Piutang Pihak Berelasi 137.252.029.024 137.252.029.024137.252.029.024 137.252.029.024

Jumlah Aset Keuangan 204.790.251.145 204.790.251.145

Liabilitas KeuanganLiabilitas Lancar

Utang Usaha 22.418.300.653 22.418.300.653Utang Lain – Lain 163.700.000 163.700.000Utang Bank Jangka Pendek 23.333.333.332 23.333.333.332

45.915.333.985 45.915.333.985Liabilitas Tidak Lancar

Utang Bank Jangka Panjang 174.703.197.917 174.703.197.917174.703.197.917 174.703.197.917

Jumlah Liabilitas Keuangan 220.618.531.902 220.618.531.902

102


26. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)

Dalam mengestimasi nilai wajar dari utang bank jangka panjang, asumsi yang digunakan manejemen Perseroan adalah bahwa pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun dan memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga jumlah terutang dari liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar

27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan yaitu risiko pasar (termasuk risiko mata uang, dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.

Risiko Pasar

a. Risiko Mata Uang Asing

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dollar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko mata uang asing secara signifikan.

b. Risiko Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar

Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus kas terhadap Grup. Selama periode 31 Mei 2016, pinjaman Grup pada suku bunga mengambang didemoninasikan dalam Rupiah.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian yang terkait risiko suku bunga:

103


27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko Pasar (lanjutan)

b. Risiko Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar (lanjutan)

31 Mei 2016 (dalam jutaan Rupiah)

Suku bungaDalam

setahunPada

tahun ke 2Pada

tahun ke 3Pada

tahun ke 4Pada

tahun ke 5 Jumlah

AsetBunga tetap

Kas dan setara kas 5,5% 12.202 - - - - 12.202

LiabilitasUtang bank 11% - 14% 30.833 30.000 151.870 - - 212.703

31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah)

Suku bungaDalam

setahunPada

tahun ke 2Pada

tahun ke 3Pada

tahun ke 4Pada

tahun ke 5 Jumlah

AsetBunga tetap

Kas dan setara kas 5,5% 7.320 - - - - 7.320

LiabilitasUtang bank 11% - 14% 23.333 77.956 96.746 - - 198.036

Grup menganalisa eksposur suku bunga secara dinamis. Dilakukan simulasi denganmempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaruan posisi yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai. Berdasarkan simulasi, Grup memperkirakan dampak laba atau rugi dari pergerakan suku bunga. Simulasi dilakukan hanya untukliabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga.

Pada tanggal 31 Mei 2016, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikandalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, beban bunga periode berjalan akan lebih rendah/tinggi Rp886.263.325, terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

104



Risiko kredit

Risiko kredit dikelola berdasarkan kelompok, kecuali risiko kredit sehubungan dengan saldo piutang. Setiap entitas bertanggung jawab mengelola dan menganalisa risiko kredit pelanggan baru sebelum persyaratan pembayaran ditawarkan. Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas maupun risiko kredit yang timbul dari pembeli, termasuk piutang yang belum dibayar dan transaksi yang mengikat.

Instrumen keuangan Perseroan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Pada tanggal 31 Mei 2016, eksposur maksimum Perseroan terhadap risiko kredit disajikan dengan jumlah tercatat tiap jenis aset keuangan yang diakui di dalam laporan posisi keuangan.

31 Mei 2016 (dalam jutaan Rupiah)Belum jatuh

tempo1-30hari

31-60hari

61-90hari

Lebih dari 90

hari Jumlah

Aset keuanganPiutang usaha 50.047 - - - - 50.047Piutang pihak berelasi 161.859 - - - - 161.859

31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah)Belum jatuh

tempo1-30hari

31-60hari

61-90hari

Lebih dari 90

hari Jumlah

Aset keuanganPiutang usaha 60.213 - - - - 60.213Piutang pihak berelasi 137.252 - - - - 137.252

Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul sebagai akibat posisi arus kas Grup tidak cukup untuk menutupi liabilitas yang jatuh tempo.

Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyek arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Grup juga secara terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

105



Risiko likuiditas (lanjutan)

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:

31 Mei 2016 (dalam jutaan Rupiah)<= 1 tahun >= 1 tahun Nilai tercatat

LiabilitasUtang bank 30.833 181.870 212.703Utang usaha 13.796 - 13.796Utang pajak 25.221 - 25.221

69.850 181.870 251.720

31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah)<= 1 tahun >= 1 tahun Nilai tercatat

LiabilitasUtang bank 23.333 174.703 198.036Utang usaha 22.418 - 22.418Utang pajak 24.797 - 24.797

70.548 174.703 245.251

28. TRANSAKSI NON KAS

Untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015, Grup melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015

Aktivitas pendanaan- Perolehan piutang/utang berelasi

sebagai akibat akuisisi/pelepasan entitas anak - 117.700.499.608

- Perolehan/penurunan utang banksebagai akibat akuisisi/pelepasan entitas anak - (75.614.117.543)

Aktivitas investasi- Kepentingan Non-Pengendali atas

pelepasan entitas anak (1.000.000) 46.692.303

106


29. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING

PT Kagum Maha Karya Jaya

Pada tanggal 29 Desember 2015 Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang kepada Tn. Henry Husada berupa pemberian pinjaman kepada Tn. Henry Husada dengan plafon maksimal pemberian pinjaman sebesar Rp100.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 6% yang pembayarannya akan dihitung secara tahunan pada tanggal 29 Desember 2016 sekaligus bersama pokok pinjaman pada saat jatuh tempo tanggal 29 Desember 2017.

Dalam hal terjadi kelalaian dalam membayar piutang tersebut oleh Tn. Henry Husada,maka akan dikenakan denda 0,5% per hari. Atas pinjaman tersebut, Tn. Henry Husada memberikan jaminan berupa seluruh piutang miliknya di KMKA (entitas anak) dan LMKP (entitas anak).

Pada tanggal 23 Juni 2016, Perusahaan membuat addendum Surat Perjanjian Hutang Piutang antara Tn. Henry Husada dengan Perusahaan (lihat catatan 30).

PT Kagum Lokasi Emas

Pada tanggal 05 Januari 2015 Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang kepada KJS berupa pemberian pinjaman kepada KJS yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek Kompleks Ruko Tuparev – Cirebon dengan plafon maksimal pemberian pinjaman sebesar Rp50.000.000.000. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga.

Dalam perjanjian tersebut tertuang bahwa KJS meberikan jaminan pinjaman berupa ruko yang dibangun sebanyak 20 unit. KJS wajib mengembalikan seluruh pinjaman/ pokok hutangnya kepada Perusahaan dengan cara pembayaran sekaligus selambat – lambatnya pada tanggal 30 Desember 2016 dalam bentuk ruko yang dibangun oleh KJS dengan maksimal penyerahan adalah sejumlah ruko yang dijadikan jaminan.

Pada tanggal 23 Juni 2016, Perusahaan membuat addendum Surat Perjanjian Hutang Piutang antara PT KJS dengan Perusahaan (lihat catatan 30).

PT Kagum Maha Karya Abadi

Pada tanggal 29 Desember 2015 KMKA menandatangani perikatan jual beli tanah di daerah Labuan Amuk Bali seluas 54.721 m2 yang dilakukan dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dibawah tangan yang ditandatangani antara KMKA dengan Tn. Henry Husada dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:




107


29. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (lanjutan)

PT Kagum Maha Karya Abadi (lanjutan)

Perikatan jual beli tanah tersebut ditandatangani oleh Tn. Henry Husada selaku pihak pertama (penjual) dan Wawan Danu Sartika bertindak sebagai Direktur untuk dan atas nama Perusahaan sebagai pihak kedua (pembeli).

Adapun rincian tanah yang dibeli adalah sebagai berikut:

No No Sertifikat Luas (M2) Lokasi1 SHM No. 798 14.450 Desa Antiga2 SHM No. 811 11.160 Desa Antiga3 SHM No. 2439 6.690 Desa Antiga4 SHM No. 2469 15.000 Desa Antiga5 SHM No. 2585 1.180 Desa Antiga6 SHM No. 1129 396 Desa Ulakan7 SHM No. 1205 770 Desa Ulakan8 SHM No. 1213 355 Desa Ulakan9 SHM No. 1208 1.780 Desa Ulakan

10 SHM No. 989 2.280 Desa Ulakan11 SHM No. 1202 660 Desa Ulakan

TOTAL 54.721

PT Lembur Maha Karya Pasundan

Pada tanggal 29 Desember 2015 Perusahaan menandatangani perikatan jual beli tanah di daerah Lembur Pasundan, Bandung seluas 97.572 m2 yang dilakukan dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dibawah tangan yang ditandatangani antara LMKP dengan Tn. Henry Husada dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:




Perikatan jual beli tanah tersebut ditandatangani oleh Tn. Henry Husada selaku pihak pertama (penjual) dan Tn. Teddy Hanafi bertindak sebagai Direktur untuk dan atas nama Perusahaan sebagai pihak kedua (pembeli).

108



PT Lembur Maha Karya Pasundan (lanjutan)

Adapun rincian tanah yang dibeli adalah sebagai berikut:

No No Sertifikat Luas (M2) Lokasi1 SHM No. 245 255 Desa Gudang Kahuripan2 SHM No. 241 680 Desa Gudang Kahuripan3 SHM No. 90 4.750 Desa Cihideung4 SHM No. 87 1.070 Desa Cihideung5 SHM No. 88 1.960 Desa Cihideung6 SHM No. 89 1.970 Desa Cihideung7 SHM No. 91 1.040 Desa Cihideung8 SHM No. 93 1.010 Desa Cihideung9 SHM No. 307 4.260 Desa Gudang Kahuripan

10 SHM No. 97 1.920 Desa Cihideung11 SHM No. 99 2.300 Desa Cihideung12 SHM No. 98 1.195 Desa Cihideung13 SHM No. 102 3.211 Desa Cihideung14 SHM No. 101 1.405 Desa Cihideung15 SHM No. 100 5.745 Desa Cihideung16 SHM No. 108 2.250 Desa Cihideung17 SHM No. 107 555 Desa Cihideung18 SHM No. 106 1.670 Desa Cihideung19 SHM No. 109 1.340 Desa Cihideung20 SHM No. 110 1.620 Desa Cihideung21 SHM No. 113 1.400 Desa Cihideung22 SHM No. 114 807 Desa Cihideung23 SHM No. 112 1.955 Desa Cihideung24 SHM No. 306 1.610 Desa Gudang Kahuripan25 SHM No. 127 708 Desa Cihideung26 SHM No. 129 1.245 Desa Cihideung27 SHM No. 117 8.850 Desa Cihideung28 SHM No. 187 1.005 Desa Gudang Kahuripan29 SHM No. 183 8.170 Desa Cihideung30 SHM No. 166 1.460 Desa Cihideung31 SHM No. 165 1.725 Desa Cihideung32 SHM No. 199 1.420 Desa Gudang Kahuripan33 SHM No. 214 672 Desa Gudang Kahuripan34 SHM No. 226 662 Desa Gudang Kahuripan35 SHM No. 164 2.670 Desa Cihideung36 SHM No. 185 555 Desa Cihideung37 SHM No. 186 1.625 Desa Cihideung38 SHM No. 209 591 Desa Cihideung39 SHM No. 283 875 Desa Gudang Kahuripan40 SHM No. 242 3.305 Desa Gudang Kahuripan41 SHM No. 392 361 Desa Cihideung

109



PT Lembur Maha Karya Pasundan (lanjutan)

No No Sertifikat Luas (M2) Lokasi42 SHM No. 580 373 Desa Cihideung43 SHM No. 800 1.068 Desa Cihideung44 SHM No. 01020 1.265 Desa Cihideung45 SHM No. 450 1.280 Desa Gudang Kahuripan46 SHM No. 451 1.565 Desa Gudang Kahuripan47 SHM No. 1362 3.344 Desa Isola48 SHM No. 1463 2.350 Desa Isola49 SHM No. 855 2.300 Desa Isola50 SHM No. 402 2.150 Desa Isola

30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Addendum Perjanjian Pinjaman KMKJ dan Tn. Henry Husada

Pada tanggal 23 Juni 2016, Perusahaan membuat addendum Surat Perjanjian Hutang Piutang antara PT Tn. Henry Husada dengan Perusahaan. Addendum perjanjian tersebut adalah tentang perubahan ketentuan pasal 3 perjanjian yaitu:

Semula:1. Atas hutang sejumlah Rp100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) tersebut, Pihak

Pertama dikenakan bunga sebesar 6% (enam persen) oleh Pihak Kedua;2. Pembayaran bunga akan dihitung secara tahunan dan akan dibayarkan bunganya

saja pada tanggal 29 Desember 2016 dan sekaligus bersama Pokok Pinjaman pada saat jatuh tempo pinjaman tanggal 29 Desember 2017;

3. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah atas sisa hutang (outstanding loan) yang belum dibayar oleh pihak pertama dan tidak bersifat bunga berbunga (compounded)

Menjadi:1. Atas hutang sejumlah Rp100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) tersebut, Pihak

Pertama dikenakan bunga sebesar 11% (sebelas persen) per tahun oleh Pihak Kedua;

2. Pembayaran bunga akan dihitung secara triwulanan dan akan dibayarkan terhitung sejak triwulan-1 setelah tanggal perjanjian ini dan untuk pembayaran pokok pinjaman akan dilunasi pada saat jatuh tempo pinjaman tanggal 29 Desember 2017;

3. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah atas sisa hutang (outstanding loan) yang belum dibayar oleh Pihak Pertama dan tidak bersifat bunga berbunga (compounded)

110


30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

Addendum Perjanjian Pinjaman KLE dan KMKJ

Pada tanggal 23 Juni 2016, Perusahaan membuat addendum Surat Perjanjian Hutang Piutang antara PT KMKJ dengan Perusahaan. Addendum perjanjian tersebut adalah tentang perubahan ketentuan pasal 3 perjanjian yaitu:

Semula:1. Atas hutang sejumlah Rp100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) tersebut, Pihak

Pertama dikenakan bunga sebesar 5% (lima) oleh Pihak Kedua;2. Pembayaran bunga akan dihitung secara tahunan dan akan dibayarkan bunganya

saja pada tanggal 29 Desember 2016, 29 Desember 2017 dan sekaligus bersama Pokok Pinjaman pada saat jatuh tempo pinjaman tanggal 28 Desember 2018;

3. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah atas sisa hutang (outstanding loan) yang belum dibayar oleh pihak pertama dan tidak bersifat bunga berbunga (compounded)

Menjadi:1. Atas hutang sejumlah Rp100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) tersebut, Pihak

Pertama dikenakan bunga sebesar 10% (sebelas persen) per tahun oleh Pihak Kedua;

2. Pembayaran bunga akan dihitung secara triwulanan dan akan dibayarkan terhitung sejak triwulan-1 setelah tanggal perjanjian ini;

3. Utang pokok pinjaman, Pihak pertama diperkenankan menurunkan pokok pinjaman kepada Pihak Kedua, sekurang-kurangnya kelipatan Rp100.000.000,- dan selambat-lambatnya, seluruh sisa pokok pinjaman harus sudah dilunasi pada saat jatuh tempo Pinjaman tanggal 28 Desember 2018.

4. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah atas sisa hutang (outstanding loan) yang belum dibayar oleh Pihak Pertama dan tidak bersifat bunga berbunga (bersifat compounded)

111


30. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

Addendum Perjanjian Pinjaman KLE dan KJS

Pada tanggal 23 Juni 2016, Perusahaan membuat addendum Surat Perjanjian Hutang Piutang antara PT KJS dengan Perusahaan. Addendum perjanjian tersebut adalah tentang perubahan ketentuan pasal 3 perjanjian yaitu:

Semula:1. Pihak pertama dengan ini menyatakan akan meminjam uang dari Pihak Kedua

maksimal Rp50.000.000.000,- yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek Pihak Pertama yaitu proyek Kompleks Ruko Tuparev di kota Cirebon (‘Proyek Ruko”)

2. Atas pinjaman yang akan ditarik oleh Pihak Pertama, kedua belah pihak sepakat, bahwa bunga yang dikenakan oleh Pihak Kedua adalah sebesar 0%, akan tetapi Pihak Kedua memiliki hak untuk menerima hasil pembangunan Proyek Ruko yang dikerjakan oleh Pihak Pertama terlebih dahulu.

Menjadi:1. Pihak pertama dengan ini menyatakan akan meminjam uang dari Pihak Kedua

maksimal Rp60.000.000.000,- yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek Pihak Pertama yaitu proyek Kompleks Ruko Tuparev di kota Cirebon (‘Proyek Ruko”).

2. Atas pinjaman yang terhutang dari plafon yang diberikan oleh Pihak Kedua, Pihak Pertama sepakat dikenakan bunga sebesar 10% per tahun oleh Pihak Kedua terhitung 1 Januari 2016.

3. Pembayaran bunga akan dihitung secara triwulanan dan akan dibayarkan terhitung sejak triwulan-1 tahun 2016 dan untuk pembayaran pokok pinjaman akan dilunasi pada saat jatuh tempo pinjaman tanggal 30 Desember 2016.

4. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah atas sisa hutang (outstanding loan) yang dipinjam dan belum dibayarkan oleh Pihak Pertama.

112

113

VI. PERNYATAAN UTANG

Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Mei 2016 yang telah diaudit oleh oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari KAP Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan opini wajar tanpamodifikasian, Perseroanmempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlahRp. Rp.5.418.251 ribu yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp.4.856.436 ribu dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp.561.815 ribu, dengan perincian sebagai berikut:

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan Jumlah

Liabilitas Jangka PendekUtang Usaha 90.757Utang pajak 221.418Utang lain-lain 3.947.206Beban akrual 597.055Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.856.436Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas imbalan kerja 561.815Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 561.815JUMLAH LIABILITAS 5.418.251

Utang Usaha Pihak KetigaPada tanggal 31 Mei 2016, saldo utang usaha pihak ketiga adalah sebesar Rp. 90.757 ribu, yang merupakan utang usaha milik PNH, entitas anak, kepada supplier/pemasok barang.

Utang PajakUtang pajak terdiri dari PPh pasal 29, Pph pasal 21, Pph pasal 23 dan PPN. Saldo utang pajak Pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp. Rp.221.418 ribu.

Utang Lain-Lain Saldo utang lain-lain per 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.3.947.205 ribu, yang merupakan utang lain-lain kepada Brightway Broadway Group, Ltd (“BBG”).

Berdasarkan Perjanjian Utang-Piutang antara BBG Per tanggal 25 Maret 2013 dan Surat Persetujuan BBG per tanggal 23 Juni 2015, perihal perubahan jaminan utang-piutang, maka saldo utang Perseroan kepada BBG per 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp. Rp. 3.947.206 ribu dengan kondisi :

1) Penggunaan Dana : Dana yang diperoleh dari utang BBG digunakan sepenuhnya untuk membiayai kegiatan Perseroan.

2) Jangka Waktu : 3 Tahun3) Suku Bunga : 2% per Tahun4) Jaminan : 32% saham PNH5) Syarat dan atau pembatasan : Perseroan tidak dapat berhutang kepada pihak lain dengan

menggunakan jaminan yang sama tanpa persetujuan kreditur terlebih dahulu.

Beban AkrualSaldo beban akrual yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Mei 2016 sebesar Rp. 597.055 ribu, terdiri atas biaya jamsostek Rp. 101.519 ribu serta beban telepon dan beban-beban lainnya sebesar Rp. 495.536 ribu. Tidak terdapat beban akrual atas jasa profesional.

114

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka PanjangAkun ini merupakan kewajiban imbalan pasca-kerja yang besarnya dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut. Saldo imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 561.815 ribu.

Komitmen dan KontigensiSampai dengan Tanggal Laporan Auditor Independen, Perusahaan tidak mempunyai komitemen dan kontijensi.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA PER 31 MEI 2016, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN LAIN KECUALI YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

HINGGA PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK ADA LIABILITAS PERSEROAN YANG TELAH JATUH TEMPO TETAPI BELUM DILUNASI

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. TIDAK ADA PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILANGGAR, DAN TINDAKAN YANG TELAH ATAU AKAN DIAMBIL OLEH PERSEROAN ATAU PERUSAHAAN ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN, SELAIN YANG DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS

SETELAH TANGGAL 31 MEI 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN SANGGUP UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITAS YANG DIMILIKI PERSEROAN SAAT INI SESUAI DENGAN JANGKA WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN.

DALAM RANGKA PELAKSANAAN PENAWARAN UMUM TERBATAS I PERSEROAN, TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

115

VIII. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang diambil dari laporan keuangan :

• Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 dan tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods)denganpendapatwajartanpamodifikasiandenganparagrafpenekanan suatu hal mengenai akumulasi defisit dan penyajian kembali laporan keuangankonsolidasian, serta menambahkan paragraf hal lainnya terkait laporan keuangan 2014 dan 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tentang tentang penyajian informasi keuangan Entitas Induk sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

• Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang diaudit oleh Gabriella Mulyamin Kurniawan dari Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (An Independent Member of Moore Stephens International Limited) dengan pendapat laporan keuangan disajikan secarawajardalamsemuahalmaterialdenganpenekanansuatuhalmengenaiakumulasidefisitsebesarRp34.918.555.384dan jumlah liabilitasyangsignifikan,sertaparagrafhal lainnyayangmenjelaskan tentang penyajian informasi keuangan Entitas Induk sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


31 Mei 2016 31 Desember2015 31 Desember 2014 *

ASETAset LancarKas dan setara kas 1.162.129 742.944 70.403 Piutang usaha – bersih 3.837.774 4.877.469 20.325.004 Piutang lain-lain - 46.253.028 Biaya dibayar dimuka 10.588 103.572 - Pajak dibayar dimuka 670.700 508.327 352.027 Jumlah Aset Lancar 5.681.190 6.232.312 67.000.462

Aset Tidak LancarPiutang lain-lain - - 4.719.008 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 45.591 76.246 18.674.103 Aset pajak tangguhan 546.561 513.552 276.485 Goodwill 826.084 826.084 - Jumlah Aset Tidak Lancar 1.418.237 1.415.882 23.669.596

JUMLAH ASET 7.099.427 7.648.194 90.670.058

LIABILITAS DAN EKUITASLiabilitas Jangka PendekUtang usaha 90.757 293.370 523.975 Surat berharga yang diterbitkan - - - Utang bank jangka pendek - - 14.928.000 Utang pajak 221.418 869.342 2.264.937 Utang lain-lain 3.947.205 3.343.570 25.176.274 Beban akrual 597.055 68.143 2.265.651 Utang pembiayaan konsumen - - - Liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun - - 14.087.039 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.856.436 4.574.425 59.245.877

116

(dalam ribuan Rupiah)31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 *

Liabilitas Jangka PanjangUtang bank jangka panjang - - 22.392.000 Liabilitas sewa pembiayaan - setelah dikurangi

bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - - 3.281.725 Uang muka - - - Liabilitas imbalan kerja 561.815 482.335 174.160 Liabilitas pajak tangguhan - - 1.700.493 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 561.815 482.335 27.548.377

JUMLAH LIABILITAS 5.418.251 5.056.760 86.794.254

EKUITASModal saham 25.300.000 25.300.000 25.300.000 Tambahan modal disetor 13.282.631 13.282.631 13.282.631 Cadangan umum 200.000 200.000 200.000 Defisit (37.176.997) (36.271.924) (34.918.743)Pendapatan komprehensif lainnya 70.654 76.488 11.123 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik 1.676.288 2.587.195 3.875.011 Kepentingan non pengendali 4.888 4.239 793 JUMLAH EKUITAS 1.681.176 2.591.434 3.875.804 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.099.427 7.648.194 90.670.058


Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

(dalam ribuan rupiah)

31 Mei 2016 31 Mei 2015(Tidak diaudit)

31 Desember 2015

31 Desember 2014*

OPERASI YANG DILANJUTKANPENDAPATAN USAHA 2.788.167 - 5.285.277 4.261.435 BEBAN POKOK PENJUALAN - 1.901.251 - 4.829.341 LABA (RUGI) KOTOR 2.788.167 (1.901.251) 5.285.277 (567.906)

BEBAN USAHABeban pemasaran (119.434) - (524.036) - Beban umum dan administrasi (3.315.324) (967.422) (6.370.392) (4.339.269)Jumlah Beban Usaha (3.434.758) (967.422) (6.894.428) (4.339.269)RUGI USAHA (646.591) (2.868.673) (1.609.151) (4.907.175)

PENGHASILAN (BEBAN) LAINNYAKeuntungan/(kerugian) selisih kurs mata uang

asing- (1.131.103)

(1.131.103) 1.344.384 Pendapatan komisi - - - 2.108.391 Pendapatan bunga 14.841 80.575 2.459 392 Beban bunga dan beban keuangan lainnya (29.271) (1.089.339) (1.189.077) (2.018.718)Beban kerugian penurunan nilai piutang (152.332) - - (3.249.290)Laba pelepasan entitas anak - - 2.161.916 - Beban akuisisi entitas anak - - - - Pendapatan lain-lain - 1.059 204.286 476.206 Jumlah Pendapatan (Beban) Lainnya (181.588) (2.138.808) 48.481 (1.338.633)LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (828.179) (5.007.482) (1.560.670) (6.245.808)

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAKPajak kini (110.309) - (623.011) (93.330)Pajak tangguhan 34.065 (15.978) 832.270 393.911

(76.244) (15.978) 209.259 300.581

117



31 Desember 2015

31 Desember 2014*

RUGI OPERASI YANG DILANJUTKANOPERASI YANG DIHENTIKANRugi bersih tahun berjalan dari operasi yang

dihentikan - - - - Laba pelepasan operasi yang dihentikan - - - - Laba Pelepasan Operasi Yang Dihentikan - - - - RUGI PERIODE BERJALAN (904.423) (5.023.460) (1.351.411) (5.945.227)

(Kerugian)/Penghasilan Komprehensif Lain:Itemyangtidakakandireklasifikasikelabarugi

periode berikutnya:Keuntungan aktuarial imbalan paska kerja (4.779) - 81.418 5.205 Pajak penghasilan terkait (1.055) - (16.052) (1.301)

(5.834) - 65.365 3.903 Itemyangakandireklasifikasikelabarugiperiode

berikutnya: - - - - Penghasilan Komprehensif Lain Periode Berjalan

Setelah Pajak (5.834) - 65.365 3.903 Total Kerugian Komprehensif Periode Berjalan (910.258) (5.023.460) (1.286.046) (5.941.324)

Rugi Yang Dapat Diatribusikan Kepada:Pemilik entitas induk (905.072) (5.022.516) (1.353.182) (5.944.519)Operasi yang dihentikan - - - - Kepentingan nonpengendali 649 (944) 1.771 (708)

(904.423) (5.023.460 (1.351.411) (5.945.227)

Total Kerugian Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik entitas induk (910.907) (5.022.516) (1.287.817) (5.940.616)Operasi yang dihentikan - - - - Kepentingan nonpengendali 649 (944) 1.771 (708)

(910.258) (5.023.460) (1.286.046) (5.941.324)(*) disajikan kembali

Laporan Arus Kas Konsolidasian



31 Desember 2015

31 Desember 2014*

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 3.656.337 - 3.689.743Pembayaran kepada pemasok (1.642.298) (2.207.724) (4.816.883) (48.470.503)Pembayaran kepada karyawan (1.250.343) (113.641) (1.652.342) (428.024)Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk)

Operasi 763.696 (2.321.365) (2.779.82) (48.898.527)Pembayaran pajak penghasilan (938.607) (53.773) (184.104) (298) Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi (174.911) (2.375.139) (2.963.586) (48.898.825)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap - - -Penerimaan bunga 16.666 653 2.426 392Penerimaan atas pelepasan anak perusahaan –setelah dikurangi kas entitas anak yang dilepaskan - - 1.620.840 -Pembayaran atas entitas anak yang diakuisisi -setelah dikurangi kas entitas anak yang diakuisisi - - (2.298.200) -Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 16.666 653 (674.934) 392

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

118



31 Desember 2015

31 Desember 2014*

Penambahan (pembayaran) utang surat berharga yang diterbitkan - - (5.000.000)

Pembayaran bunga utang surat berharga yang diterbitkan - - (1.191.577)

Penerimaan (pembayaran) piutang lain-lain - 46.337.963 51.546.261 -Penambahan modal saham - - 2.300.000Tambahan modal disetor dari penerbitan modal

saham - - 5.060.000Penerimaan (pembayaran) utang bank - (37.320.000) (37.320.000) 36.303.600Pembayaran bunga dan provisi utang bank - - (1.024.544) (1.006.565)Penambahan (pembayaran) utang pihak ketiga 577.430 (5.167.844) (8.890.656) 12.491.593Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 577.430 2.825.575 4.311.061 48.957.050

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 419.186 451.089 672.541 58.617.547KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 742.944 70.402 70.402 12.661.892Pengaruh perubahan kurs mata uang asing - - - (877.022)KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.162.129 521.492 742.943 70.402.417


Rasio-Rasio Keuangan

31 Mei 2016 31 Mei 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2014Rasio Pertumbuhan (%)Pertumbuhan Pendapatan n/a n/a 24,03 (32,56)Pertumbuhan Beban Usaha n/a n/a 58,88 104,20Pertumbuhan Laba (rugi) Usaha n/a n/a 67,21 (319,29)Pertumbuhan Laba (rugi) Bersih n/a n/a 77,27 307,12Pertumbuhan Aset n/a n/a (91,56) 100,57Pertumbuhan Liabilitas n/a n/a (94,17) 103,02Pertumbuhan Ekuitas n/a n/a (33,14) 57,76Rasio Keuangan (%)Aset Lancar/Liabilitas Lancar 116.98 n/a 136.24 113.09Liabilitas/Aset 76.32 n/a 66,12 95,73Liabilitas/Ekuitas 322.29 n/a 195,13 2.239,39Rasio Usaha (%)Laba (Rugi) Kotor/Pendapatan Usaha - - - (13,33)Laba (Rugi) Usaha/Pendapatan Usaha (23.19) - (30,45) (115,15)Laba (Rugi) Bersih/Pendapatan Usaha (32.44) - (25,57) (139,51)Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas (53.80) n/a (52,15) (153,39)Laba (Rugi) Bersih/Jumlah Aset (12.74) n/a (17,67) (6,56)

119

VIII. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

1. Umum

Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum melalui Entitas Anak yang didirikan sejak tahun 2001, berkantor pusat di Indosurya Plaza, lantai 13 (penthouse), Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9 Jakarta 10230.

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan dan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha utama Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan dan jasa umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

1. menjalankan usaha dalam bidang perdagangan;2. menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain :

- konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi;- jasa penunjang kegiatan pertambangan;- jasa bidang manajemen pertambangan umum; dan - jasa pengelolaan hotel.

Kondisi perekonomian Indonesia akan tetap kondusif guna memacu pertumbuhan di berbagai sektor ekonomi. Prospek pertumbuhan usaha Perseroan masih tinggi dengan sumber daya kapital yang kuat, dan seiring dengan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan, tantangan yang dihadapi oleh Perseroan akan semakin kompleks dan ketat. Namun Perseroan percaya bahwa dengan komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk terus meningkatkan masing-masing aspek kegiatan usaha, maka Perseroan akan mampu merebut peluang yang ada.

Seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang saat ini sedang meningkatkan sektor pariwisata, maka Perseroan yakin bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi di sektor pariwisata, khususnya bidang usaha jasa manajemen perhotelan. Perseroan yakin bahwa bidang usaha jasa manajemen perhotelan memiliki peluang dan potensi pertumbuhan yang sangat baik. Terbukti di tahun 2015, kinerja keuangan Perseroan membaik, seiring dengan diakuisisinya PNH, selaku entitas anak Perseroan di pertengahan tahun 2015. Diharapkan kinerja keuangan Perseroan di masa yang akan datang semakin lebih baik dengan bertambahnya jumlah hotel yang dikelola oleh PNH dan juga meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel yang saat ini sudah dikelola.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

b. Imbalan kerja

Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (2013) “Imbalan Kerja”. Berdasarkan UUK tersebut, Perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi.

120

Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

3. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Sejak 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, dimana perubahan kebijakan akuntansi tersebut merupakan penerapan pertama kali PSAK 24 (Revisi 2013). Revisi tersebut menghilangkan pilihan penangguhan keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendekatan koridor. Oleh karena hilangnya opsi penangguhan, seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial segera diakui melalui penghasilan komprehensif lain. Revisi tersebut juga mengharuskan beban jasa lalu diakui seluruhnya pada periode perubahan manfaat imbalan pasca kerja.

Dampak kuantitatif dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:


Sebelum disesuaikan

Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2013)

Setelah disesuaikan

AsetAset pajak tangguhan 280.498 4.013 276.485LiabilitasKewajiban imbalan pasca kerja 189.109 (14.948) 174.160EkuitasDefisit (34.918.555) (187) (34.917.433)Pendapatan komprehensif lainnya - 11.123 11.123

4. Analisa Keuangan

Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2015 yang diaudit oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari KAP Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapatwajartanpamodifikasian,periode31Desember2014yangdiauditolehAkuntanPublikMulyamin Sensi Suryanto & Lianny dari KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (an independent member of Moore Stephens International Limited),denganopiniwajartanpamodifikasiandenganparagraf penekanan suatu hal mengenai kelangsungan usaha.

Laporan Posisi Keuangan(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*Aset Lancar 5.681.190 6.232.312 67.000.462 Aset Tidak Lancar 1.418.237 1.415.882 23.669.596 Jumlah Aset 7.099.427 7.648.194 90.670.058 Liabilitas Lancar 4.856.436 4.574.425 59.245.577 Liabilitas Tidak Lancar 561.815 482.335 27.548.377 Jumlah Liabilitas 5.418.251 5.056.760 86.794.254 Jumlah Ekuitas 1.681.176 2.591.434 3.875.804

* disajikan kembali

121

Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain


Keterangan 31 Mei 2016 31 Mei 2015 (Tidak Diaudit) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 *

Pendapatan Usaha 2.788.167 5.285.277 4.261.435Beban Pokok Penjualan - (1.901.251) - (4.829.341)Beban Usaha (3.434.758) (967.422) (6.894.428) (4.339.268)Penghasilan (Beban) lain (181.588) (2.138.808) 48.481 (1.338.634)Estimasi Pajak (76.244) (15.978) 209.259 300.581Laba (Rugi) berjalan (904.423) (5.023.460) (1.351.411) (5.945.227)Penghasilan/(beban) komprehensif lain (5.835) - 65.365 3.903Laba (Rugi) Komprehensif (910.258) (5.023.460) (1.286.046) (5.941.324)

* disajikan kembali

PENDAPATAN USAHA

Periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Pendapatan usaha Perseroan pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 2.788.167 ribu dan pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.5.285.277 ribu atau mengalami peningkatan sebesar 24,03% bila dibandingkan dengan pendapatan usaha Perseroan per 31 Desember 2014 yaitu sebesar Rp.4.261.435 ribu. Peningkatan ini berasal dari fee dan insentif pemberian jasa manajemen perhotelan yang dilaksanakan oleh PNH, entitas anak untuk periode Juli sampai dengan Desember 2015.

Pendapatan yang berasal dari BMK di tahun 2014 sampai Juli 2015 sangat menurun dikarenakan usaha penyewaan alat-alat berat mengalami penurunan yang diakibatkan oleh lesunya usaha pertambangan.

BEBAN USAHA

Periode lima bulan yang berakhir tanggal 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Beban usaha pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp. 3.434.758 ribu. Beban Usaha meningkat sebanyak 58,88% di tahun 2015 atau sebesar Rp. 6.894.428 ribu bila dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebesar Rp. 4.339.268 ribu.

Komponen Beban Usaha yang terjadi pada tahun 2015 adalah adanya biaya promosi, perjalanan dinas, komisi marketing yang dialokasikan untuk entitas anak yaitu PNH sebesar Rp. 524.035 ribu.

122

Tahun 2015 mencatatkan beban jasa profesional sebesar Rp. 1.732.691 ribu. Beban jasa profesional tersebut merupakan beban usaha yang dikeluarkan pada saat Perseroan melakukan akuisisi PNH sebesar Rp. 1.617.691 ribu dan sisanya merupakan beban jasa profesional lain-lain. Seiring dengan adanya akuisisi PNH, kinerja Perseroan dalam semester kedua tahun 2015 menjadi lebih baik.

RUGI BERSIH KOMPREHENSIF

Periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Nilai Rugi Bersih pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.904.423 ribu. Nilai Rugi Bersih mengalami penurunan sebanyak 77,27% menjadi sebesar Rp.1.351.411 ribu pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp.5.945.227 ribu. Penurunan ini terutama disebabkan Perseroan mendapatkan keuntungan dari hasil divestasi entitas anak BMK dan SMJ sebesar Rp.2.161.916 ribu.

ASET

a. Aset Lancar

Aset lancar pada tanggal 31 Mei 2016 dan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah asset lancar pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.5.681.190 ribu.Jumlah aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami penurunan drastis sebanyak 90,70% menjadi sebesar Rp.6.232.311 ribu dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp.67.000.462 ribu. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 Perseroan menerima pelunasan piutang lain-lain dari PT Beringin Jaya Abadi sebesar Rp.46.253.028 ribu; serta Perseroan tidak mengkonsolidasikan lagi piutang usaha sebesar Rp.20.325.004 ribu milik BMK, Entitas Anak, seiring dengan divestasi BMK oleh Perseroan pada tahun 2015.

b. Aset Tidak Lancar

123

Pada 31 Mei 2016 dan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014

Jumlah Aset tidak lancar pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.1.418.237 ribu.Jumlah aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami penurunan drastis sebanyak 94,02% menjadi sebesar Rp.1.415.882 ribu dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp.23.669.596 ribu. Hal ini disebabkan karena hilangnya pencatatan aset tetap milik PT Borneo Mining Kontraktor sebesar Rp.18.674.102 ribu, yang telah didivestasi oleh Perseroan pada tahun 2015 dan pelunasan piutang lain-lain dari PT Gema Energi Indonesia sebesar Rp.4.719.007 ribu pada 4 September 2015.

LIABILITAS

a. Liabilitas Lancar


Jumlah liabilitas lancar Perseroan apada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.4.856.436 ribu. Jumlah liabilitas lancar Perseroan pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.4.574.425 ribu, mengalami penurunan sebanyak 96,39% dari 31 Desember 2014 sebesar Rp.59.245.877 ribu. Penurunan ini terjadi karena adanya pelunasan utang kepada Bank Capital Indonesia sebesar Rp.14.928.000 ribu serta pelunasan utang sewa pembiayaan sebesar Rp.14.087.039 ribu.

b. Liabilitas Tidak Lancar


Jumlah liabilitas tidak lancar pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.561.815 ribu. Jumlah liabilitas tidak lancar Perseroan pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.482.335 ribu, mengalami penurunan sebanyak 92,74% dari 31 Desember 2014 sebesar Rp.27.458.377 ribu. Penurunan ini terjadi karena adanya pelunasan utang kepada Bank Capital Indonesia sebesar Rp.22.392.000 ribu serta pelunasan utang sewa pembiayaan sebesar Rp.3.281.724 ribu. Selain itu, penurunan tersebut disebabkan karena tidak dikonsolidasikannya lagi utang lain-lain milik BMK kepada Soebali Soedji sebesar Rp.13.580.000 ribu seiring dengan divestasi BMK oleh Perseroan dan berkurangnya utang Perseroan kepada BBG sebesar Rp.8.635.618 ribu.

124

Pinjaman Yang Terutang Pada Tanggal Laporan Keuangan Terakhir

Pinjaman Perseroan yang masih terutang sampai dengan tanggal 31 Mei 2016 adalah kepada BBG.

Berdasarkan pagu pinjaman BBG sesuai perjanjian per tanggal 25 Maret 2013 sebesar US$ 1.450.000 atau equivalent Rp.14.200.000 ribu, saldo pinjaman yang diterima seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk Rupiah tersebut, per tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.3.947.205.498 ribu; yang digunakan untuk membiayai operasional Perseroan.

EKUITAS


Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Mei 2016 adalah sebesar Rp.1.681.176 ribu. Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 menurun menjadi sebesar Rp.2.591.434 ribu atau sebanyak 33,14% dibandingkan tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp.3.875.804 ribu. Penurunan ini disebabkan karena kerugian yang dialami Perseroan sebesar Rp.1.351.411 ribu pada tahun 2015.

SUMBER ARUS KAS

31 Mei 2016 31 Mei 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2014Sumber Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Pelanggan 3.656.337.230 - 3.689.742.757 -

Sumber Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPenerimaan bunga 16.666.111 653.354 2.426.124 391.978

Sumber Arus Kas dari Akvitas PendanaanPenerimaan (pembayaran) piutang lain-lain - - 51.546.260.630 -Penambahan modal saham - - - 2.300.000.000Tambahan modal disetor dari penerbitan modal saham - - - 5.060.000.000Penerimaan utang bank - - - 36.303.600.000Penambahan utang pihak ketiga - - - 12.491.592.587

LIKUIDITAS

Likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek yang tercermin dari rasio antara aset lancar terhadap utang jangka pendek. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin baik kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek. Berikut adalah tingkat likuiditas Perseroan:

Rasio 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014Tingkat Likuiditas 1,17 1,36 1,13

Sampai saat ini, Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas dari internal karena Perseroan belum memiliki usaha operasional.

Sumber likuiditas eksternal Perseroan saat ini berasal dari pinjaman dari BBG untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.

125

Perseroan memiliki sumber likuiditas material yang belum digunakan yang berasal dari kelonggaran tarik dari fasilitas pinjaman BBG.

Entitas anak memiliki batasan dalam mengalihkan dana kepada Perseroan karena arus kas bebas entitas anak masih terbatas, sehingga Perseroan dalam memenuhi kewajiban pembayaran tunai, masih memerlukan dana dari sumber-sumber lain sebagai modal kerja Perseroan.

Langkah-langkah lain yang akan dilakukan Perseroan untuk mendapatkan modal kerja tambahan yang diperlukan, antara lain:- Menerapkan manajemen fee kepada entitas anak yang sudah beroperasi; dan atau- Menerbitkan surat utang, baik surat utang bilateral maupun melalui pasar modal.

SOLVABILITAS

Solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua utang-utangnya. Solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset (debt to asset ratio) dan terhadap ekuitas (debt to equity ratio). Semakin kecil rasio-rasio ini, semakin baik posisi keuangan dalam memenuhi semua liabilitasnya. Rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset dan terhadap ekuitas Perseroan adalah sebagai berikut:

31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014Liabilitas/Aset 0,76 0.66 0.95Liabilitas/Ekuitas 3,22 1.95 22.39

KEMAMPUAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK MENGALIHKAN DANA KEPADA PERSEROAN

Secara umum perusahaan anak tidak dibatasi untuk mengalihkan dana kepada Perseroan sepanjang tidak mengganggu kegiatan operasional harian dari Perusahaan Anak. Apabila dana yang dialihkan kepada perusahaan anak kepada Perseroan tidak memenuhi kewajiban pembayaran tunai Perseroan maka Perseroan akan mengajukan fasilitas pinjaman dari Pemegang saham dan atau kreditur.

KELANGSUNGAN HIDUP PERSEROAN DAN RENCANA MANAJEMEN

Perseroan telah melakukan dan merencanakan untuk meneruskan tindakan-tindakan berikut:a. Melakukan akuisisi dan/atau investasi perusahaan yang memiliki bidang usaha yang dapat

menunjang pertumbuhan pendapatan Perseroan antara lain akuisisi perusahaan holding yang memiliki dasar properti dan perhotelan;

b. Mendapatkan investor strategis;c. Melakukan right issue untuk penambahan permodalan;d. Melakukanprogramefisiensibiayamelaluiprogrampengembangankaryawanuntukmeningkatkan

kemampuan staf dan karyawan dalam mengendalikan operasi Perseroan; dane. Strategidiversifikasidalammencaripeluangbisnispotensial(seperti:retail,fashion,kulinaridan

lain-lain).

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa rencana yang disebutkan diatas akan dapat secara efektif mengatasi dan memperbaiki kondisi Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya masih tergantung pada dukungan yang terus menerus dari Pemegang Saham dan Kreditur.

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tidakadakebijakandaninstitusilainnyadalambidangfiskal,moneter,ekonomipublikdanpolitikyangberdampak langsung tidak langsung terhadap kegiatan usaha dan investasi Perseroan dan Entitas Anak yang tercermin dalam laporan keuangan.

126

MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko merupakan tanggung jawab Direksi Perseroan. Direksi Perseroan bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Perseroan secara keseluruhan serta kebijakan yang berpengaruh langsung dengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh Perseroan.

Aktivitas Perseroan dan entitas anak, banyak terpengaruh oleh berbagai risiko antara lain:

- Risiko Penurunan daya beli masyarakatMerupakan risiko yang berasal dari penurunan kemampuan masyarakat untuk menggunakan hotel yang dikelola oleh PNH.

Upaya untuk meminimalisir risiko penurunan daya beli masyarakat tersebut antara lain, melakukan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional PNH selaku pengelola hotel, sehingga mampumenawarkan tarif hotel yang lebih kompetitif kepada masyarakat.

- Risiko kreditMerupakan risiko yang timbul dari piutang usaha berupa tagihan manajemen fee dari PNH kepada hotel-hotel yang dikelolanya.

Upaya untuk meminimalisir risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari jasa manajemen pengelolaan hotel tersebut dilakukan melalui penagihan piutang usaha secara intensif dengan pendekatan secara persuasif dan melakukan seleksi ketat terhadap pihak-pihak yang akan melakukan kerjasama dalam pengelolaan manajemen perhotelan. Berdasarkan evaluasi tersebut, pihak manajemen akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha tersebut.

- Risiko likuiditasMerupakan risiko yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Upaya untuk meminimalisir risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional perusahaan termasuk pengelolaan kas untuk pembayaran utang Perseroan yang akan jatuh tempo, melalui proyeksi arus kas.

127

IX. FAKTOR RISIKO

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang disebabkan oleh kondisi ekonomi, politik maupun sosial. Seperti halnya bidang usaha lainnya, Perseroan dan Entitas Anak menghadapi beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.

A. Risiko yang Dihadapi Perseroan

1. Risiko Sebagai Perusahaan Induk

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan adalah perusahaan induk dari 2 Entitas Anak yang salah satunya bergerak dalam bidang usaha jasa perhotelan. Sebagian besar pendapatan Perseroan diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Entitas Anak tersebut. Oleh karena itu, kondisi keuangan Perseroan bergantung pada kinerja keuangan Entitas Anak serta pembagian dividen kepada Perseroan. Gangguan pada kegiatan usaha Entitas Anak dan/atau berkurangnya pendapatan Entitas Anak dapat berpengaruh kepada kondisi likuiditas keuangan serta prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak. Apabila Entitas Anak mengalami penurunan hasil usaha, maka akan berdampak juga pada penurunan hasil usaha Perseroan. Perseroan akan terus berupaya untuk terus melakukan pengawasan terhadap Entitas Anak Perseroan dan melakukan ekspansi usaha baik organik maupun non-organik untuk dapat meningkatkan arus pendapatan Perseroan.

2. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrument keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank. Atas tujuan kelancaran operasional Perseroan dan Entitas Anak dalam melakukan kegiatan pendanaan dengan pemegang saham dan lembaga keuangan, dengan komitmen pengembalian pada suku bunga yang telah disepakati. Kondisi ekonomi dan moneter sangat mempengaruhi perubahan tingkat suku bunga yang dapat mengakibatkan peningkatan biaya keuangan. Di masa yang akan datang, Perseroan akan terus mengelola utang, baik utang bank maupun non-bank, dengan baik sehingga dapat mengurangi nilai cost of fund.

B. Risiko yang Dihadapi Entitas Anak

1. Risiko Kehilangan Pelanggan

Entitas Anak memiliki perjanjian pengelolaan hotel dengan pemilik hotel-hotel bintang tiga sampai dengan bintang lima. Pemilik hotel-hotel yang dikelola oleh PNH dapat melakukan pemutusan kontrak apabila PNH tidak mencapai target servis yang diperjanjikan.

2. Risiko Persaingan Usaha

Pada saat ini banyak pesaing usaha lainnya yang juga bergerak di bidang jasa manajemen perhotelan. Kegagalan Entitas Anak dalam mengantisipasi / mencermati persaingan akan berakibat beralihnya hotel-hotel yang dikelola ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari aspek kualitas pelayanan maupun service fee yang dikenakan.

128

3. Risiko Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional PNH, terutama mereka yang dibutuhkan untuk mengelola kegiatan operasional di hotel, seperti room service, housekeeping, chef dan back office. Disamping itu, dibutuhkan juga tenaga kerja ahli yang bersertifikatdanberpengalaman.PerseroantidakdapatmenjaminbahwakebutuhantenagaahliPNH akan selalu terpenuhi, dikarenakan tingginya tingkat pertumbuhan hotel-hotel di kota-kota yang dikelola oleh PNH, yang dapat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan hotel-hotel tersebut akan tenaga ahli. Apabila terjadi kekurangan tenaga kerja ahli akan berpengaruh terhadap pencapaian pendapatanPNH sehingga akan berpengaruh pada pendapatan Perseroan.

C. Risiko yang Dihadapi Perusahaan Target

1. Risiko Sebagai Perusahaan Induk

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perusahaan Target yaitu KMKJ adalah perusahaan induk dari 3 Entitas Anak yang bergerak dalam bidang usaha properti. Sebagian besar pendapatan KMKJ diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Entitas Anak tersebut. Oleh karena itu, kondisi keuangan Perseroan bergantung pada kinerja keuangan Entitas Anak. Gangguan pada kegiatan usaha Entitas Anak dan/atau berkurangnya pendapatan Entitas Anak dapat berpengaruh kepada kondisi likuiditas keuangan serta prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.

2. Risiko Keterbatasan Lahan Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Bagi Entitas Anak KMKJ yaitu KLE yang bergerak dalam bidang usaha utama pembangunan apartemen, apabila Entitas Anak tidak lagi memiliki lahan baru setelah proyek Apartemen Grand Asia Afrika selesai, maka dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha dan prospek usaha Entitas Anak.

3. Risiko Persaingan Usaha Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Persaingan usaha penjualan apartemen di Bandung cukup tinggi. Hal ini terlihat dengan banyaknya apartemen yang sedang dalam proses pembangunan maupun yang sudah jadi, sehingga menimbulkan daya saing yang kuat antar developer di Bandung.

4. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah, Legalitas dan Perizinan Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Regulasi Pemerintah dapat menghambat pembangunan fisik proyek, terutama dalam halpengadaan lahan, pembangunan proyek, hingga penjualannya. Peraturan mengenai tata kota dantataruang,penetapanKDB(KoefisienDasarBangunan),KLB(KoefisienLantaiBangunan),batas ketinggian bangunan, IMB (Izin Mendirikan Bangunan), IPB (Izin Penggunaan Bangunan), ILH (Izin Layak Huni), hingga peraturan perpajakan harus diperhatikan sejak awal atau sebelum proyek dilaksanakan. Karena adanya kelalaian atau penyimpangan terhadap aturan di atas dapat mengakibatkan hambatan serius, yang berakibat keterlambatan bahkan kegagalan proyek. Sudah pasti kegagalan memenuhi regulasi akan mengancam hasil pengembalian proyek bahkan menghentikan kelangsungan proyek.

5. Risiko Kendala Pendanaan Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Entitas Anak dalam menjalankan proyek pembangunannya membutuhkan jumlah dana yang cukup besar untuk penyelesaian proyek yang dikerjakan. Selama proyek Entitas Anak sedang dikerjakan, ada kemungkinan kebutuhan dana untuk menyelesaikan proyek tersebut tidak tersedia pada waktunya. Hal tersebut dapat menyebabkan terhambatnya bahkan sampai terhentinya proyek tersebut, sehingga dapat berdampak pada berkurangnya pendapatan Entitas Anak.

129

6. Risiko Keterlambatan Penyelesaian Proyek Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Proyek properti umumnya merupakan proyek jangka panjang dimulai dari perolehan lahan, perijinan dan legalitas, persiapan pembangunan (konstruksi), hingga penyelesaian. Keterlambatan penyelesaian proyek dapat menyebabkan biaya investasi membengkak dan pada akhirnya dapat menambah jumlah pendanaan yang diperlukan dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja keuangan KMKJ.

7. Risiko Bencana Alam pada Entitas Anak Perusahaan Target

Salah satu risiko bisnis dan investasi properti yang hadapi adalah bencana alam. Bencana alam bisa terjadi kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja, termasuk menghancurkan properti. jika bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami menghancurkan properti, jelas hal ini akan menyebabkan kerugian yang besar.

8. Risiko Tuntutan Hukum Pihak Ketiga Pada Entitas Anak Perusahaan Target

Tuntutan hukum dapat terjadi sewaktu-waktu baik atas proyek yang telah berdiri dan beroperasi, maupun atas proyek yang sedang dikembangkan terkait dengan kepemilikan dan status tanah yang menjadi lokasi bangunan proyek. Tuntutan dari pihak ketiga dapat berdampak negatif terhadap kredibilitas dan kegiatan usaha, kondisi keuangan, laba bersih, hasil usaha dan prospek Entitas Anak.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI BERDASARKAN BOBOT DARI MASING-MASING RISIKO.

130

X. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan konsolidasian dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (Member of McMillan Woods) denganpendapatwajartanpamodifikasian.

131

XI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Perseroan didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Timur. Perseroan didirikan dengan nama “PT Aneka Kemasindo Utama” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Aneka Kemasindo Utama” No. 6 tanggal 5 April 2001, yang dibuat di hadapan Sulami Mustafa, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-04522HT.01.01.TH.2001 tanggal 1 Agustus 2001 serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang di bawah No. 0139/BH.10.25/IX/2001 tanggal 28 September 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 7204, BNRI No. 67 tanggal 22 Agustus 2003.

Pada tahun 2004, Perseroan mengubah status perusahaannya yang semula berstatus perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka serta melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan (“Penawaran Umum Perdana Saham“) sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 37 tanggal 17 Juni 2004, yang dibuat oleh Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-17097 HT.01.04.TH.2004 tanggal 9 Juli 2004 juncto akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Aneka Kemasindo Utama No. 10 tanggal 7 Juli 2004 yang dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Kemenkumham di bawah No. C-18499 HT.01.04.TH.2004 dan keduanya telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang berturut-turut di bawah No. 0185/BH-3006/VII/2004 dan No. 0185/BH-3006/VI/2004tanggal 30 Juli 2004, serta diumumkan dalam Tambahan No. 7946, BNRI No. 65 tanggal 13 Agustus 2004.

Pada tanggal 18 Oktober 2004, Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui surat No. S-3215/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum perdana saham atas 80.000.000 (delapan puluh juta) saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham. Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di BEI pada tanggal 1 November 2004.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahandan perubahan-perubahan anggaran dasar Perseroan terhitung sejak Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebagaimana termaktub dalam akta-akta sebagai berikut:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. No. 50 tanggal 27 Mei 2005 yang dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Kemenkumham di bawah No. C-26667 HT.01.04.TH.2005 tanggal 27 September 2005 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang di bawah No.0185/BH-3006/VI/2004 tanggal 30 Juli 2004 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 79, BNRI No. 12 tanggal 9 Februari 2010, yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar Perseroan;

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 160 tanggal 29 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Kemenkumham di bawah No. W7-HT.01.04-11848 tanggal 9 Agustus 2007 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Tangerang di bawah No.0185/BH-3006/VI/2004tanggal 30 Juli 2004serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 164, BNRI No. 22 tanggal 15 Maret 2010, yang mengubah ketentuan Pasal 11 ayat (2) anggaran dasar Perseroan;

132

3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. No. 95 tanggal 18 Maret 2009 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-13473.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 16 April 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0017115.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 16 April 2009 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 2630, BNRI No. 22 tanggal 15 Maret 2010, yang mengubah seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UUPT dan Peraturan No. IX.J.1;

4. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. No. 8 tanggal 16 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Nurlani Yusup, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-31364.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 22 Juni 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0050615.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 22 Juni 2011 yang mengubah ketentuan Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan;

5. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 55 tanggal 13 Juni 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LLM., Notaris di Jakartayang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-35264.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0061740.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 108648, BNRI No. 75 tanggal 17 September 2013 (“Akta No. 55/2013”) yang mengubah ketentuan Pasal 1 dan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan;

6. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 54 tanggal 14November 2013 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LLM., Notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.10-50942 tanggal 27 November 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0112483.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 27 November 2013 yang mengubah ketentuan Pasal 5sampai dengan Pasal 30 ketentuan anggaran dasar Perseroan;

7. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Alam Karya Unggul Tbk.” No. 45 tanggal 20 Februari 2015 yang dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0015688 tanggal 12 Maret 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0029543.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 12 Maret 2015 (“Akta No. 45/2015”) yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan POJK No. 32/2014 dan POJK No. 33/2014; dan

8. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Alam Karya Unggul Tbk.” No. 82 tanggal 25 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatanyang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-0938468.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 1 Juli 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU-3527297.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 1 Juli 2015 (“Akta No. 82/2015”) yang mengubah ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan.

9. Akta Pernyataan Keputusan Rapat “PT Alam Karya Unggul Tbk.” No. 34 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA., pengganti Yulia S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-00108884.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0070781.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 (“Akta No. 34/2016”) yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat 1 anggaran dasar Perseroan.

133

10. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 1 tanggal 3 Oktober 2016 yang dibuat oleh Erika Nurul Jauhary, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0018053.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah diterima dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0086196 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016 (“Akta No. 1/2016”) yang mengubah ketentuan Pasal 1 anggaran dasar Perseroan.

Perseroan berdomisili di Indosurya Plaza, Penthouse. Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9 Jakarta 10230 dengan no. telepon (021) 3193 4699 dan faksimili (021) 3193 4698.

a. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan

Perkembangan kepemilikan saham Perseroan dari awal pendirian Perseroan yaitu pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 telah diungkapkan pada Prospektus Penawaran Umum Perdana.

Perkembangan permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan terhitung sejak Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan mencapai 5% (lima persen) berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 31 Agustus 2016 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita sebagai BAE yang ditunjuk Perseroan junctoAkta No. 34/2016, adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamJumlah Nilai Saham

(Nominal Rp 100,- per saham)

%


195.289.00057.711.000

19.528.900.0005.771.100.000

77,1922,81

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 19.747.000.000 1.974.700.000.000

Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, struktur permodalan Perseroan tidak mengalami perubahan.

b. Perizinan Perseroan

Perseroan telah memperoleh perizinan, persetujuan dan melakukan pendaftaran penting dan material (selanjutnya disebut “Perizinan”) yang diperlukan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Perizinan yang diperoleh, utamanya semenjak Perseroan didirikan guna mendukung kegiatan usaha Perseroan sebagaimana diwajibkan menurut ketentuan peraturan perundangan yang berlaku adalah sebagai berikut:

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 02787-01/PB/P/1.824.271 tanggal 14 Agustus 2014, yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta. SIUP tersebut berlaku selama Perseroan menjalankan usahanya dan wajib didaftarkan ulang pada tanggal 16 Agustus 2016. Sampai saat ini Perseroan masih dalam proses pendaftaran ulang/perpanjangan.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 02.038.425.1-054.000 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, terdaftar sejak tanggal 23 Desember 2004.

134

Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-00140/WPJ.07/KP.0803/2009 tanggal 9 Juli 2013, yang diterbitkan oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa, Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Tanda Daftar PerusahaanTanda Daftar Perusahaan No. 09.05.1.46.83561 tanggal 10 September 2014 yang dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang berlaku sampai dengan 23 Agustus 2016 untuk kantor tunggal Perseroan yang terletak di Gedung Indosurya Lantai 13, Jl. M.H. Thamrin Kav. 8-9, Jakarta Pusat yang saat ini dalam proses perpanjangan pada instansi terkait.

c. Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum Dengan Kepemilikan Lebih Dari 5%

Oil and Gas Ventures Limited (“OGVL”)

Berdasarkan DPS Perseroan per tanggal 31 Agustus 2016, OGVL merupakan pemegang 77,19% (tujuh puluh tujuh koma satu sembilan persen) saham Perseroan.

Berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 22 September 2010, OGVL didirikan pada tanggal 22 September 2010.Alamat kantor terdaftar OGVL adalah di Oliaji Trade Centre – 1stfloor,Victoria, Mahé, Republic of Seychelles. Kegiatan usaha yang dijalankan OGVL saat ini adalah bergerak di bidang usaha investasi (Investment Holding).

Struktur Permodalan dan Kepemilikan

Berdasarkan Memorandum and Articles of Association tanggal 22 September 2010, modal dasar OGVL adalah sebesar USD 100.000, yang terdiri dari 100.000 saham. Berdasarkan Register of Shareholders tanggal 21 Maret 2013, modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar USD 30.000 atau sebanyak 30.000 saham dengan nilai nominal USD 1 per saham, dengan komposisi pemegang saham sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal USD 1 per Saham Jumlah Nominal (USD) %Modal Dasar 100.000 100.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhZanzibar Investment Group 30.000 30.000 100Jumlah 30.000 30.000 100Saham dalam Portepel 70.000 70.000

Berdasarkan Register of Shareholders of Oil and Gas Ventures Limited tanggal 21 Maret 2013, berikut ini adalah susunan pemegang saham OGVL:

Nama Jumlah Saham Nilai Nominal (USD) Persentase (%)Zanzibar Investment Group 30.000 US$30.000 100

JUMLAH 30.000 US$30.000 100

Kepengurusan

Berdasarkan Register of Directors OGVL tanggal 6 April 2015, berikut ini adalah direksi OGVL:

Nama Jabatan Tanggal PenunjukanZanzibar Investment Group Direktur 6 April 2015

135

d. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan

Sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 01 tanggal 3 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Erika Nurul Jauhary. S.H., Mkn, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah diterima dan dicatat dalam database SABH No. AHU-AH.01.03-0086196 tanggal 4 Oktober 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0116550.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 4 Oktober 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroansampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama /Komisaris Independen - Erie SuhaeriKomisaris - Rudy Yulianto Limuria

DireksiDirektur Utama /Direktur Independen - Dody SetiabudiDirektur - Herliansyah Rahadian

Keterangan singkat mengenai anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Erie Suhaeri, Komisaris Utama /Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, usia 51 tahun dengan kelahiran tahun 1965. Memperoleh gelar Sarjana Bidang Pendidikan dari Univesitas Siliwangi dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dan tamatan Pasca Sarjana Magister Hukum dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pengalaman sebelumnya adalah: Analis Kredit PT Bank Pasar Raya Kuta Denpasar Bali (1989 – 1990), Finance Manager PT. Deltamas Ekatama Perkasa (1990 – 1991), Manager Corporate Finance PT. Lippo Securities (1991 – 2000), Manager Corporate Finance PT Ciptadana Sekuritas (2000 – 2003), Vice President Corporate Finance & Investment Banking PT. Tiga Pilar Sekuritas (2003 – 2005), Corporate Secretary PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (2005 – 2008), Associates Director Corporate Finance PT. Jakarta Securities (2008 – 2011), Senior Unit Manager PT. Prudential Life Insurance Agency (2008 –2012),PartnersLawfirmHariSiswanto&Partners(2011–2012)danSeniorManager Corporate Finance PT. Sinarmas Sekuritas dari tahun 2012, menjabat sebagai Komisaris Utama di Perseroan sejak tahun 2016 sampai saat ini.

Rudy Julianto Limuria, Komisaris

Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun dengan kelahiran tahun 1967. Memperoleh gelar Sarjana Bisnis dari Universitas Western Illinois Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Arts Economics dari Universitas Western Illinois Amerika Serikat. Pengalaman sebelumnya adalah; Head of Finance Division PT. ArindoPacificChemicals(1992–1994),SeniorAssistantofCorporateFinanceDept. Ficorinvest Bank (1994 – 1996), Deputy Corporate Account Manager Bank BNP Paribas (1996 – 1998), Corporate Relationship Manager Bank Umum Nasional / IBRA (1998 – 1999), Corporate Finance Manager Asean International BusinessAdvisory(1999–2001),CorporateFinanceDirectorPT.ArthaPacificSecurities (2001 – 2002), Investment Banking Head PT Reliance Securities Tbk. (2002 – 2004), Head of Investment Banking and Fund Management PT. Dhanawibawa Arthacemerlang (2004 – 2009), Associate Director PT. Eagle Capital (2010 – 2011) dan menjabat sebagai Compliance and Risk Management PT. Mina Padi Aset Manajemen dari tahun 2012 dan menjabat sebagai Komisaris di Perseroan sejak tahun 2016 sampai saat ini.

136

Direksi

Dody Setiabudi, Direktur Utama /Direktur Independen

Warga negara Indonesia, usia 46 tahun dengan kelahiran tahun 1970. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung, Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran Bandung, serta memperoleh gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta. Pengalaman sebelumnya adalah: Staf Akuntansi PT Satria Parangtritis (1994 – 1996), Konsultan PT Binaman Utama (1998 – 2000), Manager Corporate Finance PT Batavia Prosperindo Sekuritas (2000 – 2004), Senior Manager Corporate Finance PT Reliance Securities (2004), Direktur PT Reliance Securities Tbk. (2004 – 2008), Direktur PT Jakarta Securities (2008 – 2011), Direktur PT. Kemang Mitraswadaya (2011), Direktur PT Reliance Capital Management (2011 – 2015), Direktur PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia / Reliance Life (2015) dan menjabat sebagai Direktur Utama / Direktur Independen di Perseroan sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini.

Herliansyah Rahadian, Direktur

Warga negara Indonesia, usia 63 tahun dengan kelahiran tahun 1953. Memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta. Pengalamansebelumnyaadalah:AirTrafficController(ATC)WatchSupervisordi Unit kerja Jakarta Area Control Center Perum Angkasapura (1974-1984), Seksi Pembukuan Cabang Utama Bank Bukopin (1984-1986), Wakil Pimpinan Cabang Bidang Operasi Bank Bukopin Cabang Yogyakarta (1986), Wakil Pimpinan Cabang Bidang Operasi Bank Bukopin Cabang Bandung (1986-1988), Pimpinan CabangBankBukopinMedan(1988-1990),SeniorOfficer,UrusanPenyelesaianKredit, Bank Bukopin Kantor Pusat Jakarta (1990-1994), Pimpinan Cabang Bank Bukopin Yogyakarta (1994-1998), Manajer Unit Bisnis Kredit Mikro, Bank Bukopin Cabang Bandung (1998-2000), Group Head, Group Bisnis Koperasi & Mikro WilayahJawaBarat(2000-2001),ProjectOfficerInitialPublicOffering(IPO)BankBukopin Kantor Pusat Jakarta (2002-2006), Investor Relation PT. Bank Bukopin, Tbk. (2006-2007), Kepala Divisi Pasar Modal Bank Bukopin Kantor Pusat Jakarta (2007-2008), Menjabat sebagai Corporate Secretary di Perseroan sejak 1 September 2015 dan menjabat sebagai Direktur di Perseroan sejak tahun 2016 sampai dengan saat ini.

Direksi secara bersama-sama menjalankan tugas operasional sehari-hari dengan tanggung jawab yang saling melengkapi, tanpa membatasi pada suatu bidang tertentu, dikarenakan masih tidak diperlukannya pemisahanklasifikasipadasaatini.MasajabatanDireksidanDewanKomisarisPerseroanadalahtigatahun berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

Remunerasi Yang Diterima Oleh Direksi dan Karyawan Kunci Perseroan

Remunerasi pada periode 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah:

Jabatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013Direksi Rp.260.000.000 Rp.260.000.000 Rp.260.000.000Karyawan Kunci Rp.130.000.000 Rp.130.000.000 Rp.130.000.000

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 17 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.h., LL.M Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham memberikan kewenangan kepada pemegang saham mayoritas yaitu Oil and Gas Ventures Limited untuk menetapkan remunerasi anggota Dewan Komisaris Perseroan dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan remunerasi anggota Direksi Perseroan.

137

Piagam Komite Audit dan Komite Audit Perseroan Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, tanggal 23 Desember 2015 (”POJK 55/2015”), Perseroan telah membentuk Piagam Komite Audit (audit committee charter) tanggal 18 Maret 2016, yang memuat antara lain sebagai berikut:

• Mengacu kepada POJK 55/2015, Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantuDewan Komisaris Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan oleh Direksi.

• PembentukanKomiteAuditmerupakanbagianintegraldariupayaPerseroanuntukmelaksanakanprinsip pengelolaan Perseroan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) yaiut transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Komite Audit membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit wajib memiliki Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) untuk menjadi acuan dan pedoman kerja bagi Komite Audit dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Pedoman Kerja Komite Audit disusun agar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, setiap anggota Komite Audit mempunyai acuan dan kerangka kerja yang jelas.

• KomiteAuditpalingkurangterdiridari3(tiga)oranganggotayangberasaldariKomisarisIndependendan pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik dan diketuai oleh Komisaris Independen. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: (a) bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; (b) tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada EmitenatauPerusahaanPublik tersebut; (c) tidakmempunyaihubunganAfiliasidenganEmitenatau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan (d) tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.

• Masa tugas anggota KomiteAudit tidak boleh lebih lama darimasa jabatan Dewan Komisarissebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.

• KomiteAuditmengadakanrapatsecaraberkalapalingkurang1(satu)kalidalam1(tiga)bulandanhanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota.

• Pertanggungjawaban KomiteAudit kepada Dewan Komisaris disampaikan dalam laporan atassetiap penugasan yang diberikan. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.

Perseroan telah membentuk Komite Audit, sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/KOM/AKKU/10/2016 tanggal 4 Oktober 2016 susunan Komite Audit Perseroan terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2016 adalah sebagai berikut:

Ketua : Erie SuhaeriAnggota : Asep SaepudinAnggota : Asa Windi Pratama

138

Tugas Komite Audit tersebut diatas adalah sebagaimana sesuai dengan POJK 55/2015:

• MelakukanpenelaahanatasinformasikeuanganyangakandikeluarkanPerseroankepadapublikdan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;

• Melakukanpenelaahanatasketaatanterhadapperaturanperundang-undanganyangberhubungandengan kegiatan Perseroan;

• MemberikanpendapatindependendalamhalterjadiperbedaanpendapatantaramanajemendanAkuntan atas jasa yang diberikannya;

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yangdidasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasipelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

• Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan olehDireksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

• MenelaahpengaduanyangberkaitandenganprosesakuntansidanpelaporankeuanganPerseroan;

• MenelaahdanmemberikansarankepadaDewanKomisaristerkaitdenganadanyapotensibenturankepentingan; dan

• Menjagakerahasiaandokumen,datadaninformasiPerseroan.

Komite Audit memberikan pertanggung jawaban kepada Dewan Komisaris.

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai riwayat hidup anggota Komite Audit:

Asep SaepudinAnggota Komite Audit

Dilahirkan di Tangerang, pada tahun 1986. Lulus dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA pada tahun 2009, mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik sejak bulan Desember 2009 sampai dengan tahun 2015, dan mulai menjabat sebagai Komite Audit sejak bulan Oktober 2016 hingga saat ini.

Asa Windi PratamaAnggota Komite Audit

Dilahirkan di Tangerang, pada tahun 1992. Lulus dari Universitas Al-Azhar Indonesia pada tahun 2014, mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik sejak bulan Desember 2009 sampai dengan tahun 2015, dan mulai menjabat sebagai Komite Audit sejak bulan Oktober 2016 hingga saat ini.

Unit Audit Internal Perseroan

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal, sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Direksi No. 02/KOM/AKKU/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 susunan Unit Audit Internal Perseroan terhitung sejak tanggal 4 Mei 2016 adalah sebagai berikut:

Kepala Audit Internal : Anna Dwi AmbaratiAnggota : Andi Andreas

139

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai riwayat hidup anggota Unit Audit Internal:

Anna Dwi AmbaratiKetua Unit Audit Internal

Dilahirkan di Jakarta, pada tahun 1985. Lulus dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Pada tahun 2009 sampai dengan 2013 bekerja di Ernst & Young, tahun 2013 hingga tahun 2015 bekerja di Reliance Group, dari bulan Agustus 2015 hingga bulan April 2016 bekerja di The Gesit Companies, kemudian dari sejak bulan Mei 2016 hingga saat ini bekerja di Perseroan.

Andi AndreasAnggota Unit Audit Internal

Dilahirkan di Brebes Jawa Tengah, Jakarta pada tahun 1985. Lulus pada tahun 2007 dari Universitas Widyatama Bandung. Tahun 2008 hingga 2011 bekerja di Bank Nusantara Parahyangan, dan tahun 2011 sampai 2012 bekerja di Pabrik Textil Gucci Ratu Textil. Kemudian tahun 2012 hingga April 2016 bekerja di PT. Eka Mandiri Anugerah Sejahtera, dari Bulan Mei 2016 hingga saat ini bekerja di Perseroan.

Perseroan telah memiliki Piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Chartered) PT Alam Karya Unggul Tbk. yang disusun secara sinergi dengan POJK No. 56/2015, yang memuat antara lain sebagai berikut:

• Piagam Audit Internal akan menjadi pedoman dan arahan bagi Unit Audit Internal dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya;

• Piagam Audit Internal disosialisasikan agar dipahami oleh seluruh pihak yang terkait untukmenciptakan kerjasama yang baik dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan;

• UnitAuditInternalmerupakantimpemeriksaindependenyangdibentukdalamDivisiAuditInternalyang dipimpin oleh seorang Kepala Audit Internal;

• TugasUnitAudit Internalantara lainadalahmenyusunrencanakerjaaudit tahunan,melakukanaudit khusus atas permintaan manajemen, menggunakan analisa risiko untuk mengembangkan rencana audit, membantu direksi dalam pengelolaan perusahaan baik dalam bidang operasional, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

• Berpartisipasisebagaipenasehatdalammerancangsuatusistem;

• Meyakinkansemuahartaperusahaansudahdilaporkandandijagadarikerusakandankehilangan;

• MenilaikualitasprestasiunitkerjadilingkunganPerseroandenganmemberikansaranperbaikandan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen;

• Melaksanakan audit operasional dan ketaatan atas kegiatanmanajemen yang bertujuan untukmemastikan bahwa kebijakan, rencana serta prosedur perusahaan dan hukum yang berlaku telah dijalankan sebagaimana mestinya;

• Menysusunprogramuntukmengevaluasimutukegiatanauditinternalyangdilakukannya;

• Membuat laporan hasil audit danmenyampaikan laporan tersebut kepadaDirektur Utama danDewanKomisarisatastemuanyangsignifikansebagaihasildaripemeriksaanyangdilakukan;

• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telahdisarankan.

140

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Sebagaimana termaktub dalam Surat Penunjukan Sekretaris Perusahaan PT Alam Karya Unggul Tbk. No. 01/LGL/AKKU/09/2015 tanggal 1 September 2015, yang menerangkan bahwa Direksi Perseroan telah mengangkat Herliansyah Rahadian sebagai Corporate Secretary Perseroan, efektif terhitung sejak tanggal 1 September 2015.Perseroan telah menyesuaikan fungsi, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Perseroan untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang antara lain bertugas:

a. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengankondisi Perseroan;

c. memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya;

d. sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.

Sekretaris Perseroan dapat dihubungi dengan alamat:

Herliansyah Rahadianselaku

Corporate SecretaryPT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.

Alamat Kantor Pusat :Indosurya Plaza, PenthouseJl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9

Jakarta, 10230Telepon : (021) 3193 4699

Faks (021) 3193 4698


e. Sumber Daya Manusia

Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan di luar Direktur Perseroan per tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 menurut jenjang jabatan, tingkat pendidikan, usia dan status kerja:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013> Manajer 1 1 1 1Jumlah 1 1 1 1

141

Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013> S1 –S3 1 1 1 1Jumlah 1 1 1 1

Komposisi Karyawan termasuk Direktur Menurut Usia

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013> S1 –S3 1 1 1 1Jumlah 1 1 1 1

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013> S1 –S3 1 1 1 1Jumlah 1 1 1 1

Berikut ini adalah uraian mengenai komposisi karyawan PNH per tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 menurut jenjang jabatan, tingkat pendidikan, usia dan status kerja:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013>Manajer 5 5 5 5Jumlah 5 5 5 5

Komposisi Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013S1 –S3 32 32 38 39Jumlah 32 32 38 39

Komposisi Karyawan termasuk Direktur Menurut Usia

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013<50 37 37 47 49Jumlah 37 37 47 49

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status

Jabatan31-Des

31 Mei 2016 2015 2014 2013Tetap 4 4 4 4Jumlah 4 4 4 4

142

Berdasarkan ketentuan Pasal 108 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”), Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Pada tanggal dikeluarkannya Tanggapan OJK ini, Perseroan hanya memiliki 1 (satu) orang karyawan. Oleh karena itu, Perseroan tidak memiliki kewajiban untuk membuat peraturan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam UU Ketenagakerjaan.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing.

f. Struktur Organisasi

CorporateSecretary

DirekturUtama

Dewan Komisaris:1. Komisaris Utama

2. Komisaris Independen

Komite Audit

RUPS

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

PNHESS


77.19% 22.81%

99.99% 99.89%


100%

Keterangan:1. Garis putus-putus menggambarkan bahwa divisi / jabatan tersebut berdiri sendiri2. Garis tegas menggambarkan bahwa divisi / jabatan tersebut memiliki hubungan langsung

g. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Dengan Entitas Anak dan Pemegang Saham

Diagram di bawah ini menggambarkan struktur kepemilikan Perseroan dan pemegang saham.

CorporateSecretary

DirekturUtama

Dewan Komisaris:1. Komisaris Utama

2. Komisaris Independen

Komite Audit

RUPS

Masyarakat

PT. AKKU Tbk

PNHESS


77.19% 22.81%

99.99% 99.89%


100%


143

Diagram di bawah ini menggambarkan hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Entitas Anak dan pemegang saham.

Nama Perseroan OGVL PNH ESSErie Suhaeri KU, KI - - -Rudy Yulianto Limuria K - - -Dody Setiabudi DU,DI - - -Herliansyah Rahadian D - K -Ratna Wati - - DU -Yos Oktoriza - - D -Bambang Adhi Pratomo - - - KLauw Ropi - - - D

Catatan :KU : Komisaris UtamaKI : Komisaris IndependenK : KomisarisDU : Direktur Utama DI : Direktur IndependenD : Direktur

“Pemegang Saham Pengendali Perseroan adalah Oil and Gas Ventures Limited dengan kepemilikan sebesar 77,19%”

h. Keterangan Tentang Entitas Anak

PT Permata Nusantara Hotelindo (“PNH”)

Umum

PNH adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Kota Bandung. PNH didirikan dengan nama “PT Permata Nusantara Hotelindo” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Permata Nusantara Hotelindo” No. 70 tanggal 13 Januari 2011, yang dibuat di hadapan Surjadi Jasin, S.H., Notaris di Bandung dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-26355.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 25 Mei 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0042113.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 25 Mei 2011, dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 73, BNRI No. 47305/2012 tanggal 11 September 2012 (“Akta Pendirian PNH”).

Anggaran dasar PNH telah mengalami perubahan sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Permata Nusantara Hotelindo No. 27 tanggal 6 Desember 2014 yang dibuat oleh Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Kota Bandung dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH berturut-turut No. AHU-0000209.AH.01.03.Tahun 2015 dan No. AHU-0000210.AH.01.03.Tahun 2015 tanggal 5 Januari 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0000410.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 5 Januari 2015 (“Akta No. 27/2014”), yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar PNH.

PNH berkedudukan di Bandung, Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Hegarmanah No. 9 – 15, Bandung. Nomor telepon PNH adalah 022-4263333.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar PNH, maksud dan tujuan PNH adalah berusaha dalam bidang pariwisata. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PNH dapat melaksanakan kegiatan dalam bidang Pariwisata, termasuk usaha jasa konsultan pariwisata, yang meliputi:

a. Jasa manajemen perhotelan;b. Jasa penyampaian pandangan saran penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan,

manajemen, dan penelitian di bidang kepariwisataan.

144

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham PNH

Berdasarkan Akta No. 27/2014 juncto akta Pernyataan Pemegang Saham PT Permata Nusantara Hotelindo No. 97 tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Bandung dan telah diterima dan dicatat di dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0992666 tanggal 31 Desember 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3600338.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015, struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam PNH adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal(Rp100,-) %

Modal Dasar 1.000 1.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. Perseroan2. PT Kagum Agung Jaya

9491

949.000.0001.000.000

99,890,11

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 950 950.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 50 50.000.000

Susunan Pengawas dan Pengurus PNH

Berdasarkan akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Permata Nusantara Hotelindo No. 11 tanggal 12 Mei 2015 yang telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0932275 tanggal 15 Mei 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-3505316.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 15 Mei 2015, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PNH adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Herliansyah Rahadian

Dewan DireksiDirektur Utama : Ratna Wati Direktur : Yos Oktoriza

Ikhtisar Data Keuangan PentingTabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting PNH pada tanggal 31 Mei 2016 dan 31 Desember 2015 dan 2014 serta periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 yang diaudit oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari Kantor Akuntan Publik Rama Wendra(member of McMillan Woods), dengan pendapat wajar dalam hal yang material. Periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2015 tidak diaudit.

Laporan Posisi Keuangan (dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*Jumlah Aset 5.254.992 6.042.180 5.433.626Jumlah Liabilitas 611.303 2.015.244 3.329.312Jumlah Ekuitas 4.643.690 4.026.936 2.104.314

*disajikan kembali

Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan 31 Mei 2016 31 Mei 2015 (Tidak Diaudit) 31 Desember 2015 31 Desember

2014 *Pendapatan 2.788.167 3.226.938 9.136.240 9.126.660Beban (2.068.046) (3.863.357) (6.849.532) (6.988.957)Estimasi Pajak (87.616) (204,580) (417.308) (400.594)Laba Tahun Berjalan 632.505 (840.999) 1.869.400 1.737.109Penghasilan / (beban) Komprehensif Lain (15.751) 7.134 53.222 (601)Laba (Rugi) Komprehensif 616.754 (833.865) 1.922.621 1.736.508

145

Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain(dalam ribuan Rupiah)

KeteranganPeriode lima bulan yang

berakhir pada tanggal 31 Mei Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 ** 2015 2014 * 2013 *Pendapatan 2.788.167 3.226.938 9.136.240 9.126.660 5.212.347Beban (2.068.046) (3.863.357) (6.849.532) (6.988.957) (5.102.134)Estimasi Pajak (87.616) (204,580) (417.308) (400.594) (20.899)Laba Tahun Berjalan 632.505 (840.999) 1.869.400 1.737.109 89.313Penghasilan / (beban) Komprehensif Lain (15.751) 7.134 53.222 (601) 100.670

Laba (Rugi) Komprehensif 616.754 (833.865) 1.922.621 1.736.508 189.984*) disajikan kembali **) tidak diaudit

PT Eka Swastika Sedaya (“ESS”)

UmumESS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Pusat. ESS didirikan dengan nama “PT Eka Swastika Sedaya” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Eka Swastika SedayaNo. 126 tanggal 24 Juli 2013, yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-43857.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 21 Agustus 2013 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0078018.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 21 Agustus 2013 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 117200 BNRI No. 77 tanggal 24 September 2013 (“Akta Pendirian ESS”).

ESS berkedudukan di Jakarta Pusat yang berlokasi di Gedung Indosurya Plaza Lantai 13 Jl. M.H. Thamrin No. 8-9, Jakarta Pusat. Nomor telepon ESS adalah +6221 31934699 dan faksimili +6221 31934698.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar ESS, maksud dan tujuan ESS adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan dan jasa umum.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, ESS berhak dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

- Kegiatan Usaha Utama:a. Menjalankan kegiatan investasi di bidang pertambangan melalui anak perusahaan;b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya kecuali jasa dalam bidang hukum dan

pajak.

- Kegiatan Usaha Penunjang:a. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya kecuali jasa dalam bidang hukum dan

pajak.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, ESS belum menjalankan kegiatan usahanya secara komersial.

146

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham ESS

Berdasarkan Akta Pendirian ESS, struktur permodalan dan susunan pendiri/pemegang saham ESS adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal(Rp100,-) %

Modal Dasar 2.000.000 200.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. PT Alam Karya Unggul Tbk.2. Jimun

509.9991

50.999.900100

99,990,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 510.000 51.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 1.490.000 149.000.000

Susunan Pengawas dan Pengurus

Dewan Komisaris dan Direksi terakhir berdasarkan Akta Pendirian adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Bambang Adhi Pratomo

DireksiDirektur : Lauw Ropi


Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting ESS per 31 Mei 2016 dan per 31 Desember 2015 serta untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 oleh Akuntan Publik Acep Kusmayadi, Ak, CA, CPA dari KAP Rama Wendra(member of McMillan Woods) denganpendapatwajartanpamodifikasian,untukperiode31Desember2014yangdiaudit oleh Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dari KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (an independent member of Moore Stephens International Limited), dengan opini wajar tanpa modifikasian.Periodelimabulanyangberakhir31Mei2015tidakdiaudit.

Laporan Posisi Keuangan

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan 31 Mei 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014*

Jumlah Aset 49.353 49.753 50.365Jumlah Liabilitas - - -Jumlah Ekuitas 49.353 49.753 50.365

Laporan Laba Rugi Pendapatan Komprehensif Lain


Keterangan 31 Mei 201631 Mei 2015

(Tidak Diaudit)31 Desember

201531 Desember

2014 *Pendapatan - - - -Beban (400) (240) (612) (437)Estimasi Pajak - - - 18Laba (Rugi) Berjalan (400) (240) (612) (419)Penghasilan / (beban) Komprehensif Lain - - - -Laba (Rugi) Komprehensif (400) (400) (612) (419)

*disajikan kembali

147

i. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

No. Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka WaktuPerseroan

1. Perjanjian Utang Piutang Antara Bright Broadway Group Ltd. dan Perseroan tanggal 25 Maret 2013 yang dibuat di bawah tangan dan bermaterai cukup junctis Surat dari Bright Broadway Group Ltd. tanggal 23 Juni 2015 dan Surat dari Bright Broadway Group Ltd. tanggal 7 Juni 2016

1. Perseroan (“Debitur”)

2. Bright Broadway Group Ltd (“Kreditur”)

Kreditur memberikan pinjaman kepada Debitur dengan nilaifasilitas pinjaman sebesar US$1,450,000 atau setara dengan Rp14.200.000.000,00 dengan tingkat bunga 2% (dua persen) per tahun.

31-12-2016

PNH2. Perjanjian Teknis dan

Pengelolaan Hotel No. 0152/04/2014 tanggal 1 April 2014

1. PNH (“Pihak Pertama”)

2. PT Kagum Karya Perkasa (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Serela Waringin yang berlokasi di Jl. Kelenteng No. 30-33 Bandung 40182.

5 tahun

3. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 140/VI/2013 tanggal 9 Juli 2013


2. PT Sigma Cons (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak@Cokro yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto No. 145 Yogyakarta.

5 tahun

4. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 138./10/2013 tanggal 8 Maret 2013


2. PT Unggul Bumi Perkasa (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Best Zodiak Hotel @ Kedungsari – Surabaya yang berlokasi di Jalan Kedungsari No. 29 Surabaya.

5 tahun

5. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 137./1II/2013 tanggal 6 Maret 2013


2. PT Vitrama Properti Bali (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Hotel Zodiak – Seminyak Bali, berlokasi di Jalan Baik-baik, Kelurahan Seminyak, Kabupaten Badung, Bali.

7 tahun

148

No. Nama Perjanjian Pihak Ruang Lingkup Jangka Waktu6. Perjanjian Teknis dan

Pengelolaan Hotel No. 150/XII/2013 tanggal 10 Desember 2013


2. PT Grand Xumo Raya (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan operator, pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan, serta pengawasan penambahan bangunan untuk fasilitas meeting room, kolam renang dan fitness, dan PihakKedua sebagai investor memiliki sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Grand Serela Hotel & Convention, yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 395, Medan.

4 tahun

7. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 149/IIX/2013tanggal 27 Agustus 2013


2. PT Savero Indohotel Nusantara (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan, dan Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Savero Golden Flower yang berlokasi di Jl. Raya Pajajaran No. 27, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor, Kotamadya Bogor.

5 tahun

8. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 153/4/2015 tanggal 28 April 2015


2. PT Ria Indograha (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan, dan Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud membangun sebuah hotel berbintang 3 lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Agria Gino Feruci Bogor yang berlokasi di Jl. Tajur Raya No. 162, Tajur, Bogor.

5 tahun

9. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 156/01/2015 tanggal 7 Januari 2015


2. PT Sinar Utama Trindo (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Hotel Serela Lagaligo Makassar yang berlokasi di Jl. Lagaligo No. 34.

Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

5 tahun

10. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 144/11/2011 tanggal 1 November 2011 juncto Addendum Perpanjangan Kontrak Kerja Sama No. 002/A.02/PNH/09/2016 tanggal 30 September 2016


2. PT Serena Seriti (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Grand Serela Setiabudhi yang berlokasi di Jl. Hegarmanah 9-15 Setiabudhi, Bandung.

31-10-2021



2. PT Serena Seriti (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Serela Riau yang berlokasi di Jl. RE. Martadinata 56 Bandung.

31-10-2021

149


Pengelolaan Hotel No. 0134/02/2013 tanggal 1 Februari 2013


2. PT Kagum Usaha Maju (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak @Sutami yang berlokasi di Jl. Dr Sutami No. 133, Bandung.

5 tahun

13. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 0133/08/2012 tanggal 1 Agustus 2012


2. PT Kagum Bintang Abadi (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak @Paskal yang berlokasi di Jl. Pasir Kaliki No. 50, Bandung 40171.

5 tahun

14. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 0132/05/2013 tanggal 1 Juni 2013


2. PT Kagum Sinar Pelita (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Serela Purnawarman Hotel yang berlokasi di Jl. Purnawarman No. 23 Bandung.

5 tahun



2. PT Mandiri Anugerah Jaya Utama (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi, perencanaan, pembangunan dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai investor yang bermaksud untuk membangun sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Golden Flower Hotel yang berlokasi di Jl. Asia-Afrika 15-17, Bandung.

31-10-2021



2. PT Setiabudhi Jaya Sakti (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Banan-Inn Hotel yang berlokasi di Jl. Setiabudhi No. 191 Bandung.

31-10-2021

17. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 0141/07/2013 tanggal 1 Juli 2013


2. PT Kagum Zodiak Makmur Hotelindo (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak@Asia Afrika yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 34 Bandung 40111.

5 tahun



2. PT Kagum Yakin Abadi (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Gino Feruci Kebon Jati Hotel yang berlokasi di Jl. Kebonjati No. 71 Bandung.

31-10-2021

150


Pengelolaan Hotel No. 0131/08/2012 tanggal 1 Agustus 2012


2. PT Kagum Yakin Abadi (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Gino Feruci Hotel yang berlokasi di Jl. Braga No. 67 Bandung 40111.

5 tahun

20. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 0149/04/2014 tanggal 1 April 2014


2. PT Kagum Karya Maju (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak@Kebon Kawung yang berlokasi di Jl. Kebon Kawung No. 54 Bandung 40171.

5 tahun

21. Perjanjian Teknis dan Pengelolaan Hotel No. 0155/10/2012 tanggal 1 Oktober 2012


2. PT Sereniti Sarana Prima (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak@MT. Haryono yang berlokasi di Jl. Otista Raya No. 60 Cawang Jakarta Timur 13333.

5 tahun



2. PT Kagum Karya Cemerlang (“Pihak Kedua”)

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Serela Cihampelas yang berlokasi di Jl. Cihampelas No. 147 Bandung 40131.

5 tahun

23. Perjanjian Teknis Pengelolaan Hotel No. 001/PNH-08/2015 tanggal 6 Agustus 2014

1. PNH(“Pihak Pertama”)

2. PT Anglo Maple Indonesia (“Pihak Kedua”).

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya nama Serela Gerogol yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 55 seb/ Jl. Inspeksi Kali Seketaris, Kelurahan Tanjung Duren Barat, Jakarta Barat.

5 tahun

24. Perjanjian Teknis Dan Pengelolaan Resort No. 0154/7/2014 tanggal 10 Juli 2014


2. PT Mukti Ananta (“Pihak Kedua”).

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan namaGino Feruci Resort Raja Ampat yang berada di Raja Ampat Papua.

5 tahun



2. CV Elshaddai Bahagia (“Pihak Kedua”).

Pihak Pertama sebagai pemberi jasa konsultasi dan pengembangan bisnis serta pengelolaan operasional perhotelan bagi Pihak Kedua sebagai pemilik sebuah hotel berbintang lengkap dengan fasilitas dan peralatan serta perizinannya dengan nama Zodiak els@purwokerto yang berlokasi di Jl. Dokter Suharso, kelurahan/desa Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

5 tahun

151

j. Keterangan Tentang Aset Tetap

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki Aset Tetap.

k. Hak Kekayaan Intelektual

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak memiliki aset berupa :

No. Pendaftaran

Tanggal Permohonan Nama Merek Jenis Ciptaan Nama dan Alamat Pemilik Merek Masa

Berlaku500 2011 039602 06-10-2011 KAGUM HOTELS Merek PT Permata Nusantara Hotelindo, Jl.

Hegarmanah No. 9-15 Bandung 10 Tahun

l. Perkara Yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Anggota Direksi dan Dewan Komisaris

Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi Perseroan serta Komisaris dan Direksi Entitas Anak tidak sedang terlibat dalam perkara pidana perdata dan pidana di Pengadilan Negeri, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan dan Entitas Anak memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun.

2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

a. Kegiatan Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 82/2015, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:1. menjalankan usaha dalam bidang perdagangan;2. menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain :

- konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi;- jasa penunjang kegiatan pertambangan;- jasa bidang manajemen pertambangan dan umum; dan - jasa pengelolaan hotel.

Untuk mencapai maksud dan tujuan serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang yakni menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha yang benar-benar dijalankan oleh Perseroan adalah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan dan jasa umum.

b. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) merupakan adalah suatu konsep bahwa perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya tersebut, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.

152

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan kegiatan CSR, namun Perseroan memahami dan berencana untuk melakukan kegiatan CSR ke depannya antara lain seperti memberikan santunan kepada keluarga karyawan yang membutuhkan, bantuan sosial atau sumbangan kepada masyarakat yang membutuhkan dan bersama dengan masyarakat sekitar mengadakan kegiatan yang berkesinambungan dalam kebersihan dan keamanan lingkungan.

c. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)

Sebagai perusahaan public, Perseroan menyadari pentingnya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance tersebut antara lain meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independed, serta kewajaran dan kesetaraan. Salah satu cara untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip adalah dengan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Komisaris Independen, Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), Komite Audit dan Piagam Komite Audit yang menjadi landasan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya.

d. Strategi Usaha Perseroan

Dalam menjalankan bisnisnya Perseroan selalu membuka peluang baru yang dapat menunjang pertumbuhan kegiatan usahanya. Pada awalnya Perseroan melakukan kegiatan usaha di bidang industri kemasan plastik dan pertambangan, akan tetapi kinerja Perseroan terus mengalami penurunan, sehingga menimbulkan imbas terhadap kinerja Entitas Anak Perseroan terdahulu yaitu BMK yang bergerak di bidang penyewaan alat berat. Dengan adanya Transaksi Material yang dilakukan pada kwartal II Tahun 2015, manajemen Perseroan melakukan divestasi terhadap Entitas Anak Perseroan yaitu BMK dan SMJ, dan mengakuisisi PNH, suatu perseroan terbatas yang bergerak di sektor pariwisata, khususnya usaha jasa konsultan pariwisata yang meliputi jasa manajemen perhotelan dan jasa penyampaian pandangan saran penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen, dan penelitian di bidang kepariwisataan. Bersamaan dengan hal tersebut, Perseroan juga berencana untuk meningkatkan pendapatan Perseroan, tidak hanya reccurring income yang hanya didapat dari PNH melainkan membukukan pendapatan dari perusahaan target yang akan diakuisisi yaitu KMKJ.

Pasca akuisisi KMKJ, Perseroan juga mempunyai rencana untuk mengembangkan dua entitas anak KMKJ, yaitu LMKP dan KMKA, dimana LMKP menguasai tanah seluas 97.572 m2 yang terletak di jalan raya setiabudi kota Bandung dan kabupaten Bandung Barat yang akan dijadikan kawasan wisata terpadu dengan nuansa Jawa Barat. Sedangkan untuk Entitas Anaka KMKJ, yaitu KMKA menguasai lahan seluas 54.721 m2 yang terletak di kabupaten Karangasem, Propinsi Bali yang akan dijadikan kawasan terpadu dengan exclusive private beach dengan resor peristirahatan bagi ekspatriat yang telah pensiun (retired residence).

e. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

Operasi Perseroan akan sangat bergantung pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang mengatur tentang pembuangan bahan-bahan ke dalam lingkungan atau yang terkait dengan perlindungan lingkungan. Untuk menentukan suatu usaha diwajibkan untuk memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Menteri Negara Lingkungan Hidup mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL (”Permen LH No. 5/2012”) yang menjelaskan jenis-jenis kegiatan usaha yang diwajibkan untuk memiliki AMDAL, sebagaimana tercantum dalam lampiran Permen LH No. 5/2012. Perusahaan pemegang AMDAL wajib memiliki Izin Lingkungan yang merupakan suatu persyaratan bagi perusahaan untuk mendapatkan izin usaha lainnya. Perseroan merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya tidak termasuk kategori wajib AMDAL. Oleh karena itu, Perseroan tidak berkewajiban untuk memiliki izin lingkungan.

153

f. Pertumbuhan Pendapatan

Pendapatan Perseroan saat ini hanya diperoleh dari pendapatan jasa manajemen perhotelan melalui Entitas Anak yaitu PNH. Berikut adalah pertumbuhan pendapatan perseroan.

KeteranganPeriode lima bulan yang

berakhir pada tanggal 31 Mei Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 2015 ** 2015 2014 * 2013 *Pendapatan Usaha 2.788.167 - 5.285.277 4.261.435 6.319.113

*) disajikan kembali **) tidak diaudit

Meningkat atau menurunnya pendapatan dipengaruhi oleh hotel-hotel yang dikelola oleh PNH. Hotel-hotel yang dikelola PNH dapat mengalami peningkatan dalam pendapatan dikarenakan occupancy rate dari hotel-hotel tersebut tinggi pada saat musim liburan sekolah ataupun hari libur Nasional, sedangkan pada hari biasa, occupancy rate dari hotel-hotel tersebut mengalami penurunan dibandingkan hari libur.

g. Persaingan Usaha

Perseroan melalui Entitas Anak, yaitu PNH merupakan salah satu jasa pengelola manajemen perhotelan yang berfokus pada pengelolaan hotel bintang dua sampai hotel bintang empat. Pada saat ini, bisnis perhotelan di Bandung diyakini akan masih bertumbuh dengan pesat, terlebih dengan dibukanya sejumlah jalur penerbangan baru. Occupancy rate masing-masing di Jawa Barat, Jakarta, Bali dan Yogyakarta per Maret 2016 mencapai 50,47%, 59,09%, 58,56% dan 52,97% (sumber: http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/980.html diakses 10 Mei 2016). Pada tahun 2015 usaha hotel berbintang yang terbanyak adalah hotel bintang 3, yaitu 106 usaha (37,46%) dengan 9.308 kamar (35,39%), diikuti oleh hotel bintang 2 sebanyak 86 usaha (30,39%) dengan jumlah kamar sebanyak 5.579 kamar (21,21%), sedangkan di urutan ketiga adalah hotel bintang 4 sebanyak 54 usaha (19,08%) dengan jumlah kamar 8.120 kamar (30,87%) (sumber: Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya Jawa Barat, 2015, Badan Pusat Statistik, 2016). Kegiatan yang dapat ditawarkan bukan hanya sekedar wisata, melainkan MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). Dengan adanya pertumbuhan yangcukupsignifikanterkaitoccupancy ratedan pertumbuhan hotel bintang 2 sampai bintang 4 yang cukupsignifikan,membuatposisiPNHterancamdiBandungsertadikota-kotabesarlainnyasepertidiJakarta, Yogyakarta dan Bali, sehingga membuat PNH harus terus berinovasi dalam mengembangkan hotel-hotel yang dikelola.

3. KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama adalah bergerak dalam menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa Umum. Sebagai perusahaan manajemen perhotelan yang berkembang dengan brand KAGUM Hotels, PNH akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan kuantitas hotel yang akan dikelola manajemen PNH. Peningkatan kuantitas hotel tersebut akan meminimalisasi ketergantungan Perseroan dan Entitas Anak PNH terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan.

Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan melalui PUT I berencana untuk mengakuisisi perusahaan induk dimana Entitas Anak perusahaan tersebut bergerak di bidang properti yaitu PT Kagum Maha Karya Jaya (“KMKJ”) yang memiliki prospek cukup baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan kinerja keuangan Perseroan.

Gambaran singkat mengenai daftar aset yang dimiliki oleh Entitas Anak KMKJ dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Entitas Anak Nama Proyek Status1. Kagum Lokasi Emas (KLE) Apartemen Grand Asia Afrika Pembangunan2. PT Lembur Maha Karya Pasundan (LMKP) - -3. PT Kagum Maha Karya Abadi (KMKA) - -

154

Sehubungan dengan prediksi dari World Bank, ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,4% pada 2016, atau lebih tinggi dibanding tahun 2015. Prospek usaha sektor properti akan bertumbuh positif karena selama tiga tahun berjalan perusahaan telah berhasil menjual sekitar 76,01% dari jumlah unit yang tersedia, dapat disimpulkan permintaan akan apartemen di Bandung cukup tinggi. Manajemen KLE telah lama mempunyai pengalaman teknis dan non teknis di bidang properti dan memiliki target untuk menjadikan grup usaha sebagai salah satu pemain Utama dalam industri properti khususnya di wilayah Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hal ini diperlihatkan dengan lokasi apartemen Grand Asia Afrika milik Entitas Anak KMKJ yaitu KLE yang berada di pusat kota Bandung, yaitu di Jl. Karapitan No. 1, Bandung.

Berikut ini merupakan lokasi dan Apartemen Grand Asia Afrika :

Perseroan juga yakin dengan rencana dan pengembangan yang akan dilakukan oleh Entitas Anak KMKJ, yaitu LMKP dan KMKA berupa pembangunan kawasan wisata terintegrasi di Bandung (LMKP) dan Bali (KMKA) dimana dua daerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki lokasi yang unik dan strategis, yang dekat dengan pusat kota, akses jalan yang mudah dilalui, nuansa pantai yang masih asri sehingga Perseroan yakin Entitas Anak KMKJ tersebut dapat bersaing dan menarik minat konsumen di sektor pariwisata dan properti.

LMKPPariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan, karena selain sebagai sumber penerimaan daerah, serta pengembangan dan pelestarian seni budaya Kabupaten Bandung, juga membangkitkan sektor perekonomian masyarakat. LMKP menguasai tanah seluas 97.572 m2 (50 bidang tanah) yang terletak di jalan raya setiabudi kota Bandung dan kabupaten Bandung Barat sesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara LMKP dengan Henry Husada dengan uang muka sebesar Rp.250.000.000.000,- dari total nilai harga pembelian sebesar Rp.365.000.000.000,-.

155

LMKP telah memperoleh perizinan, persetujuan dan melakukan pendaftaran penting dan material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Perizinan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 04/DP/II/2015 tanggal 24 Februari 2015,yang diterbitkan oleh Lurah Cipaganti, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, yang menerangkan bahwa LMKP berdomisili di Jl. Cihampelas No. 168 Bandung.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 1011146211359 tanggal 16 Maret 2015, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Bandung dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Maret 2020.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 72.305.383.1-423.000 yang diterbitkan oleh KPP Pratama Bandung Cibeunying, Direktorat Jenderal Pajak, Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Izin Gangguan No. 503/IG/CY93/BPPT jo.Kartu Herregistrasi IG No. 503/IG/CY93/BPPT tanggal 16 Maret 2015 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Bandung yang berlaku sampai dengan tanggal 12 Maret 2018.

LMKP akan dijadikan kawasan wisata terpadu dengan nuansa Jawa Barat. Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh LMKP adalah keunikan pola bisnisnya yaitu memiliki tanah dengan lokasi yang unik dan strategis dengan kegiatan pariwisata di Bandung sehingga dapat bersaing dan menarik minat pelanggan. Lokasi yang dekat dengan obyek wisata di Bandung akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan-pelanggan yang datang dan menggunakan fasilitas-fasilitas di “Taman Wisata Lembur Pasundan”.

KMKAKMKA menguasai lahan seluas 54.721 m2 (11 bidang tanah) yang terletak di kabupaten Karangasem, Propinsi Balisesuai dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) antara KMKA dengan Henry Husada dengan uang muka sebesar Rp.150.000.000.000,- dari total nilai harga pembelian sebesar Rp.235.000.000.000,-. KMKA telah memperoleh perizinan, persetujuan dan melakukan pendaftaran penting dan material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Perizinan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil No. 0123/IUP-UB/VII/2016/BPPT tanggal 26 Juli 2016, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu a.n. Walikota Bandung.

Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 25/DP/V/2013 tanggal 20 Mei 2013,yang diterbitkan oleh Lurah Cipaganti, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, yang menerangkan bahwa KMKA berdomisili di Jl. Cihampelas No. 168 Bandung.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 101114619352 tanggal 16 Juli 2013, yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Bandung dan berlaku sampai dengan tanggal 10 Juli 2018.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 31.764.792.3-423.000 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, terdaftar sejak tanggal 22 Mei 2013.

Surat Izin Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung No. 0039/IG-UB/VII/2016/BPPT Tentang Izin Gangguan tanggal 27 Juli 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Bandung yang berlaku sampai dengan tanggal 28 Juli 2019 KMKA akan dikembangkan menjadi wisata “Gino Feruci-Labuan Amuk”. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada Desember 2015 mencapai 370.640 orang. Angka ini naik sebesar 6,70% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan bulan November 2015 jumlah wisatawan mancanegara naik sebesar 36,80%. Seiring dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, occupancy rate khususnya untuk hotel berbintang di Bali juga mengalami peningkatan. Occupancy rate pada bulan Desember 2015 mencapai rata-rata 60,32%, atau naik 1,23 poin dibandingkan occupancy rate bulan November 2015 yaitu 59,09% (sumber: Laporan Studi Kelayakan Pengembangan Lahan Gino Feruci-Labuan Amuk, KJPP Iskandar & Rekan, No. 024.2/

156

IDR/BFS/III/2016). Kabupaten Karangasem juga menjadi salah satu daerah incaran para investor, selain memiliki sumber daya alam yang memadai, ketersediaan tenaga kerja terampil juga menjadi pilihan calon investor untuk memilih Karangasem menjadi target investasi. Gino Feruci-Labuan amuk akan dijadikan kawasan terpadu dengan exclusive private beach dengan resor peristirahatan bagi ekspatriat yang telah pensiun (retired residence).

Prospek usaha KMKJ dan Entitas Anak yang memiliki portofolio yang cukup lengkap dari high rise building sampai dengan landed houses diyakini akan mampu mendongkrak pendapatan Perseroan melalui reccuring income yang didapat dari Entitas Anak Perseroan.

157

XII. EKUITAS

Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa modifikasiandenganparagrafpenekanansuatuhalmengenaiakumulasidefisitdanpenyajiankembalilaporan keuangan konsolidasian, serta menabahkan paragraf hal lainnya terkait laporan keuangan 2014 dan 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain dan tentang tentang penyajian informasi keuangan Entitas Induk sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (an independent member of Moore Stephens International Limited) dengan pendapatwajartanpamodifikasiandenganparagrafpenekansuatuhalmengenaiakumulasidefisitdanjumlahliabilitasyangsignifikan,sertaparagrafhallainnyayangmenjelaskantentangpenyajianinformasikeuangan Entitas Induk sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian.


Keterangan 31 Mei 201631 Desember

2015 2014*

EkuitasModal saham - nilai nominal Rp.100 per sahamModal Dasar - 600.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh -

253.000.000 saham pada 31 Mei 2016, 31 Desember 2015, dan 2014, dan 230.000.000 saham pada 31 Desember 2013 25.300.000 25.300.000 25.300.000

Tambahan modal disetor - bersih 13.282.631 13.282.631 13.282.631Cadangan Umum 200.000 200.000 200.000Defisit (37.176.997) (36.271.925) (34.918.742)Pendapatan Komprehensif Lainnya 70.654 76.488 11.122Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

Entitas Induk 1.676.288 2.587.194 3.875.011

Kepentingan Non-pengendali 4.888 4.239 793JUMLAH EKUITAS 1.681.176 2.591.433 3.875.804

Tidak perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan terakhir sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Direksi, atas nama Perseroan, dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 (enam miliar seratus Sembilan puluh delapan juta lima ratus ribu) lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp. 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp 626.048.500.000 (enam ratus dua puluh enam miliar empat puluh delapan juta lima ratus ribu Rupiah) merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang 2 (dua) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 10 November 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai 49 (empat puluh sembilan) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dengan harga Rp. 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 5 (lima) Hari Kerja mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Saham hasil pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam PUT I ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen.

158

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut akan dikembalikan ke dalam portepel.

Dengan asumsi masyarakat mengambil seluruh haknya dalam rangka PUT I ini, maka jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut :

Tabel Proforma Ekuitas per 31 Mei 2016(dalam ribuan Rupiah)

UraianModal

Ditempatkan dan Disetor

Tambahan Modal Disetor

CadanganUmum Defisit

Pendapatan komprehensif

lainnya

KepentinganNon-

Pengendali

Jumlah Ekuitas

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Mei 2016 25.300.000 13.282.631 200.000 (37.176.997) 70.654 4.888 1.681.176

PUT I sebanyak-banyaknya 6.198.500.000 Saham Baru dengan nilai nominal Rp.100,- setiap saham, dengan Harga Penawaran Rp.101,- setiap saham. 619.850.000 - - - - - 619.850.000

Penyesuaian transaksi akuisisi terbalik - 8.704.785 (200.000) 118.329.097 19.392 (1.578) 126.851.696

Proforma ekuitas pada tanggal 31 Mei 2015 setelah PUT I 645.150.000 21.987.416 - 81.152.100 90.046 3,310 748.382.872

Tabel proforma ekuitas konsolidasian tersebut disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum, yaitu Perusahaan, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum.

Akuisisiterbalikterjadijikaentitasyangmenerbitkanefek(pihakpengakuisisisecarahukum)diidentifikasisebagai pihak yang diakuisisi untuk tujuan akuntansi. Entitas yang kepentingan ekuitasnya diperoleh (pihak yang diakuisisi secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dalam transaksi yang merupakan akuisisi terbalik.

Kondisi berikut dipertimbangkan dalammengidentifikasi pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis,termasuk:• Bagianhaksuaradalamentitashasilpenggabungansetelahkombinasibisnis;• Keberadaankepentingansuaraminoritasyangbesardalamentitashasilpenggabunganjikatidak

adapemiliklainyangmempunyaikepentingansuarasignifikan;• Komposisiorganpengaturentitashasilpenggabungan;• Komposisimanajemenseniorentitashasilpenggabungan;• Ketentuanpertukarankepentinganekuitas.

Nilai wajar tanggal akuisisi dari imbalan secara efektif dialihkan oleh pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk kepentingannya pada pihak yang diakuisisi secara akuntansi didasarkan pada ukuran yang paling andal antara nilai wajar saham entitas induk secara hukum dengan nilai wajar saham entitas anak secara hukum.

Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan oleh pihak pengakuisisisecaraakuntansiatasnilaiwajarnetoasetdanliabilitasteridentifikasipihakyangdiakuisisisecara akuntansi yang diakui.

159

Laporan keuangan konsolidasi yang disusun mengikuti akuisisi terbalik disajikan dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum, tetapi sebagai pemberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum, dengan satu penyesuaian untuk menyesuaikan secara retroaktif atas modal menurut hukum dari pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk mencerminkan modal dari pihak yang diakuisisi secara akuntansi. Penyesuaian tersebut disyaratkan untuk mencerminkan modal entitas induk secara hukum.

Jumlah yang diakui sebagai kepentingan ekuitas yang diterbitkan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan dengan menambah ekuitas yang diterbitkan oleh entitas anak secara hukum sesaat sebelum kombinasi bisnis dan nilai wajar dari imbalan secara efektif dialihkan. Struktur ekuitas yang muncul dalam laporan keuangan konsolidasian (jumlah dan jenis kepentingan ekuitas yang diterbitkan) menggambarkan struktur ekuitas dari entitas induk secara hukum, termasuk kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh entitas induk secara hukum dalam rangka kombinasi bisnis.

KNPmerupakanreklasifikasibagianKNPatassaldolabapihakpengakuisisisecaraakuntansisesaatsebelum akuisisi dan atas ekuitas yang diterbitkan pihak pengakuisisi secara akuntansi

160

XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN

Pemegang Saham Baru dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang Saham Lama termasuk hak atas dividen.

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya daoat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu sepanjang mendapat persetujuan dari RUPS.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah melakukan pembagian dividen. Dengan dilakukannya PUT I, diharapkan Perseroan dapat berkembang jauh lebih baik yang pada akhirnya akan menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar dari periode sebelumnya. Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, perkembangan usaha serta kondisi likuiditas tahun berjalan, dengan tidak mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, manajemen Perseroan merencanakan akan membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2017.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, laba bersih yang dibagikan untuk dividen merupakan laba setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007.

161

XIV. PERPAJAKAN

Umum

Pajak Penghasilan atas dividen diatur berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 yang berlaku per tanggal 1 Januari 2009 tentang perubahan ke-empat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1 (g) yang menerangkan yang menjadi objek pajak penghasilan salah satunya adalah dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 3 (f) yang dikecualikan objek pajak adalah dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia sepanjang syarat-syarat dibawah ini dipenuhi:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sedangkan berdasarkan Pasal 17 ayat 2 (c), tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% dan bersifatfinal.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri bentuk usaha tetap dipotong sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 1 dan 1 (a) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dengan ketentuan bilamana Wajib Pajak (WP) yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya.

Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia dengan memenuhi Pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI, telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di BEI dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final.PembayarandilakukandengancarapemotonganolehpenyelenggaraBursaEfekmelalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; dan

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum.

162

Pemenuhan Perpajakan Perseroan

Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2009 dan Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Pelaporan SPT PPh Badan Terakhir adalah tahun 2015, dengan tidak ada penyetoran pajak, hal tersebut dikarenakan Perseroan pada tahun 2015 mengalami kerugianfiskal,sehinggaPerseroanbelumpernahmembayarkanPPhBadan.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.

163

XV. KETERANGAN MENGENAI CALON PENGENDALI PERSEROAN

PT EKA MANDIRI ANUGERAH SEJAHTERA (“EMAS”)

EMAS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan. EMAS didirikan dengan nama “PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera” sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Eka Mandiri Anugerah SejahteraNo. 5 tanggal 8 Agustus 2003, yang dibuat di hadapan Lely Zulkarnain, S.H., Notaris di Bandung dan telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C-21724 HT.01.01.TH.2003 tanggal 12 September 2003 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung di bawah No. 438/BH.10.11.IX/2003 tanggal 19 September 2003 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 10257, BNRI No. 83 tanggal 17 Oktober 2003.

Alamat EMAS adalah sebagai berikut:

PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera Jl. Wijaya II No. 77

Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran BaruJakarta Selatan – Indonesia

Telepon/Faksimili : (021) 720-5426website : www.kagumgroup.com

Kegiatan Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar EMAS sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian EMAS, maksud dan tujuan EMAS ialah:a. Perdagangan;b. Perindustrian;c. Pembangunan;d. Jasa;

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, EMAS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Perdagangan, melaksanakan kegiatan usaha:- Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan,- Eksport-Import,- Perdagangan Besar Lokal,- Grossier, Supplier, Leveransier dan Commission House,- Distributor, Agent dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan;

b. Perindustrian, melaksanakan kegiatan usaha:- Industri Tekstil,- Industri Garment dan Pakaian Jadi,- Industri Wood Working dan Furniture (Meubel),- Industri Mesin-mesin,- Industri Peralatan Rumah Tangga,- Industri Kimia (Chemical) dan Barang-barang dari Bahan Kimia,- Industri Plastik dan Fibre, - Industri Beton Siap Pakai (Ready Mix) dan Prestressing,- Industri Sepatu-Sandal dan Mould, - Industri Peralatan Pengolahan Air Bersih dan Limbah,

164

- Industri Peralatan Kecantikan dan Kosmetika, - Industri Obat Tradisional, - Industri Perhiasan dan Aksesoris Kecantikan,- Industri Optik, - Industri Bahan Makanan dan Minuman, - Industri Batik, - Industri Mainan Anak-anak,- Industri Pengolahan Buah-buahan dan Sayuran,- Industri Teknologi Mineral, - Industri Air Mineral (Air Minum), - Industri Kebutuhan Rumah Tangga (Consumer Goods)- Industri Kaus Kaki;

c. Pembangunan, melaksanakan kegiatan usaha:- Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan,- Pembangunan Konstruksi Gedung, Jembatan, Jalan, Bandara-Dermaga,- Pemborongan pada umumnya (General Contractor), - Pembangunan Saran-Pra Sarana Jaringan Telekomunikasi,- Pembangunan Lapangan Golf;

d. Jasa, melaksanakan kegiatan usaha:- Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa,- Konsultasi Bidang Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan,- Jasa Persewaan dan Sewa Beli Kendaraan Bermotor,- Jasa Periklanan, Promosi dan Pemasaran, Reklame dan hubungan kemasyaratan,- Jasa Hiburan, Agency, Manajemen dan Produksi, - Jasa Persewaan Mesin dan Peralatanny,- Jasa Komputer, Hardware dan Peripheral,- Jasa Pendidikan,- Jasa kebersihan,- Jasa Telekomunikasi Umum, - Jasa Teknologi Informasi dan Internet Content, - Jasa Pengelolahan dan Penyewaan Gedung Perkantoran, Taman Hiburan,- Jasa Sablon, Bordir, Spanduk dan Reklame,- Jasa Agen Property,- Jasa Penjahitan Pakaian (Taylor),- Jasa Perancang Busana (Rumah Mode).

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham EMAS

Sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera No. 20 tanggal 6 Desember 2014, yang dibuat oleh Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Kota Bandung yang telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU- 0000959.AH.01.03.Tahun 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0001660.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 5 Januari 2015, struktur permodalan dan susunan pemegang saham EMAS adalah sebagai berikut:


(Nominal Rp1.000.000,- per saham)

%

Modal Dasar 688.888 688.888.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

1. Henry Husada2. Rena Luciani Husada

173.5321

173.532.000.0001.000.000

99,990,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 173.533 173.533.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 515.355 515.355.000.000

165

Porsi Calon Pengendali Baru Perseroan

Setelah Penawaran Umum Terbatas I selesai dilaksanakan, Calon Pengendali Baru Perseroan akan mendapatkan porsi kepemilikan sebagai berikut :

Asumsi OGVL mengalihkan HMETD ke EMAS dan masyarakat melaksanakan haknya :



%

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. EMAS2. OGVL3. Masyarakat

4.784.580.500195.289.000

1.471.630.500

478.458.050.00019.528.900.000

147.163.050.000

74,163,03

22,81Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 347.000.000 34.700.000.000

Asumsi OGVL mengalihkan HMETD ke EMAS dan masyarakat tidak melaksanakan haknya :



%

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:1. EMAS2. OGVL3. Masyarakat

4.784.580.500195.289.000

57.711.000

478.458.050.00019.528.900.000

5.771.100.000

94,983,881,15

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 253.000.000 25.300.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 347.000.000 34.700.000.000

Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi EMAS

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Mandiri Anugerah Sejahtera No. 06 tanggal 3 Maret 2016 yang dibuat oleh Raden Tendy Suwarman, S.H., Notaris di Kota Bandung dan telah diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No. AHU-AH.01.03-0030198 tanggal 10 Maret 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0030974.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 10 Maret 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi EMAS adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Kamal SofyanKomisaris : Kwek Beng Tie

DireksiDirektur Utama : Toto MoeljonoDirektur : YundiDirektur : Yunus Alan Parlindungan Pakpahan

Ikhtisar Data keuangan Penting

Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting EMAS (stand alone/non konsolidasi) untuk tanggal 31 Desember 2015.

(dalam ribuan Rupiah)Keterangan 2015 2014

Jumlah Aset 525.414.428 124.685.610Jumlah Liabilitas 413.412.529 8.183.794Jumlah Ekuitas 112.001.899 116.501.816Jumlah Pendapatan Usaha (5.617.981) (3.637.799)Laba Sebelum Pajak (5.536.918) (3.524.391)

PT EKA MANDIRI ANUGERAH SEJAHTERA SELAKU CALON PENGENDALI PERSEROAN BUKAN MERUPAKAN PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN PERSEROAN SESUAI DENGAN UUPM.

166

XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik Rama, Wendra & RekanGraha Mampang 2nd FloorJl. Mampang Prapatan Raya No. 100Jakarta 12760Telp. (021) 7988953Faks. (021) 7988972

STTD No. 262/PM/STTD-AP/2000 tanggal 26 Juli 2000 atas nama Acep Kusumayadi, AK. BAP.Anggota IAPI No. 935 atas nama Acep KusmayadiPedoman Kerja: Standar Audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia

Surat penunjukan Akuntan Publik tertuang dalam surat Perseroan No. 07/DIR/AKKU/01/2016 tanggal 18 Januari 2016.

Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini adalah untuk melaksanakan audit terhadap Perseroan dan Entitas Anak serta Perusahaan Target untuk melakukan review proforma keuangan atas Perseroan dan Perusahaan Target berdasarkan standard auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standard tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat olehmanajemen, sertapenilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit.

Penilai Publik KJPP Maulana, Andesta & RekanJl. Wijaya I No. 9-G, Kebayoran BaruJakarta 12170Telp. (021) 725-2035Faks. (021) 725-2036

Ir. Edi Andesta, MAPPI (Cert)Pimpinan RekanIjin Penilai No : PB-1.09.00095MAPPI No : 94-S-0411STTD No : 20/BL/STTD-P/AB/2007

Selaku penilai independen dan yang memberikan penilaian harga saham dan pendapat kewajaran atas objek transaksi material. KJPP MAR telah mendapatkan Izin Menteri Keuangan No. 960/KM.1/2009 dengan Izin Usaha No. 2.09.0053 tertanggal 15 Juli 2009 dan telah terdaftar di Bapepam-LK berdasarkan Surat No.S-9379/BL/2010 yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK tertanggal 13 Oktober 2010

Pedoman Kerja Peraturan Bapepam-LK VIII.C.3: “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal”, KEPI (Kode Etik Penilai Indonesia) dan SPI (Standar Penilaian Indonesia) Edisi VI Tahun 2015.

167

Surat penunjukan Penilai Publik tertuang dalam surat Perseroan No. 08/DIR/AKKU/01/2016 tanggal 18 Januari 2016.

Ruang lingkup tugas Penilai Publik dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini antara lain, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi peninjauan lapangan, penganalisaan data, melakukan penilaian saham Perseroan dan Perusahaan Target, penilaian utang dan pendapat kewajaran dengan berpedoman pada Pedoman Kerja.

Konsultan Hukum Tumbuan & PartnersJl. Gandaria Tengah III No. 8, Kebayoran BaruJakarta, 12130Telp.(021) 722 7736-7Faks. (021) 724 4579

Website : www.tumbuanpartners.com

STTD No. 425/PM/STTD-KH/2002 tanggal 5 Maret 2002 atas nama Jennifer B. Tumbuan.Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200211.Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan No. 01/KEP/HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014

Surat penunjukan Konsultan Hukum tertuang dalam surat Perseroan No. 06/DIR/AKKU/01/2016 tanggal 18 Januari 2016.

Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan atas fakta yang ada mengenai Perseroan, Entitas Anak dan Perusahaan Target, serta keterangan lain yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan, Entitas Anak dan Perusahaan Target ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan tersebut telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, sesuai dengan Kode Etik, Standar Profesi, dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Notaris Yulia, S.H.Multivision Tower Lantai 3Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9BJakarta Selatan

STTD No. 234/PM/STTD-N/2000 tanggal 19 Agustus 2000Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.001.030.020966.Pedoman Kerja : Pernyataan Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Surat Penunjukan Notaris tertuang dalam surat Perseroan No. 09/DIR/AKKU/01/2016 tanggal 18 Januari 2016.

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PUT I adalah menyiapkan dan membuatkan akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.

168

Biro Administrasi Efek PT Sinartama GunitaSinar Mas Land Plaza, Tower I, Lantai 9Jalan M.H Thamrin No. 51Jakarta 10350Telp. (021) 392 2332Faks. (021) 392 3003

Surat Ijin No. KEP-82/PM/1991 atas nama PT Sinartama Gunita

Surat penunjukan Biro Administrasi Efek tertuang dalama Surat Perseroan No. 05/DIR/AKKU/01/2016 tanggal 18 Januari 2016.

Lingkup kerja BAE dalam PUT I ini adalah antara lain mempersiapkan Daftar Pemegang Saham yang berhakatasHMETD,menerbitkanSertifikatBuktiHMETDatasnamapemegangsaham,mendistribusikanSertifikatBuktiHMETDuntuksetiappemegangsahamataumengkonfirmasikanpencatatanHMETDkedalampenitipankolektifKSEI,melayani permohonanpemecahanSertifikatBuktiHMETD,melayanipermohonanbaliknamaatasSertifikatBuktiHMETDyangsudahdiperjualbelikan/dialihkan,memprosespemesanan saham sesuai dengan hak yang dimiliki berikut dengan pesanan tambahan berdasarkan persyaratan yang berlaku sampai dengan penerbitan Surat Kolektif Saham kepada para pemegang sahammaupunSuratKonfirmasiPencatatanSahamKSEIsesuaidenganjadwalyangtelahditentukan.

Dalam hal terjadinya adanya hak yang tidak dilaksanakan, maka BAE bersama Perseroan akan melakukanprosespenjatahanataspemesanantambahandanmencetakkonfirmasipenjatahansertamenyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk menyesuaikan DPS dan Daftar Kolektif Saham atau Surat Konfirmasi Pencatatan Saham terhadap setiap tambahan saham yangtelah diterbitkan karena adanya pelaksanaan hak, memeriksa kelengkapan dokumen para pemesan dan memberikan tanda terima pemesanan pembelian saham, menyerahkan Surat Kolektif ke dalam penitipan kolektif KSEI, memastikan dana pembayaran Pemesanan Pembelian Saham telah diterima dengan baik (in good funds) di dalam rekening Perseroan dan menyiapkan pengembalian uang pemesanan saham tambahan.

PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL MENYATAKAN BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UNDANG-UNDANG PASAR MODAL DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA.

SELURUH LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL MENYATAKAN TELAH MEMENUHI KETENTUAN DI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN.

169

XVII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Perseroan telah Menunjuk PT Sinartama Gunita sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham (BAE) dan sebagai Agen Pelaksana yang bertugas pula untuk menyampaikan saham hasil pemesanan kepada pemesan dalam rangka PUT I ini, sebagaimana termaktub dalam Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT I No. 38 tanggal 18 Agustus 2016 yang dibuat dihadapan Ardi Kristiar, S.H, MBA, Notaris Pengganti Yulia, S.H, Notaris di Jakarta.

Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham sehubungan dengan PUT I :

1. Pemesan Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. pada tanggal 10 November 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai hak untuk memperoleh HMETD untuk membeli Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap Pemegang Saham yang memiliki 2 (dua) Saham Lama mempunyai 49 (empat puluh sembilan) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Penawaran Rp.101 (seratus satu Rupiah) setiap sahamyang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Pemesan yang berhak dalam melakukan pembelian saham adalah pemegang Sertifikat HakMemesanEfekTerlebihDahulu(SertifikatBuktiHMETD)yangsah,yaituPemegangsahamyangsertifikatBuktiHMETD-nya tidakdijualataupembeli/pemegangSertifikatBuktiHMETD terakhirdimananamanyatercantumdidalamkolomendorsemendariSertifikatBuktiHMETD.

Pemesan harus merupakan perorangan, dan atau Lembaga dan atau Badan Hukum dan atau Badan Usaha Indonesia / Asing seperti yang tertera didalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

2. PengambilanSertifikatBuktiHMETD,FormulirDanProspektus

Untuk mendapatkan Sertifikat Bukti HMETD, Prospektus Final, FPPS Tambahan dan formulirlainnya pada hari dan jam kerja (Senin sampai dengan Jumat) antara pukul 09.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB yaitu tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016 dengan membawa Kartu Tanda Pengenal yang sah (KTP/Paspor) dan menyerahkan fotokopi sertifikatsaham,bagiyangdikuasakandimohonmembawakelengkapandokumenberupaSuratkuasa asli serta dokumen pendukungnya. (fotokopi KTP yang masih berlaku pemberi kuasa dan penerima kuasa, fotokopi saham, untuk badan usaha atau perseroan, anggaran dasar terbaru, fotokopi KTP direksi yang masih berlaku).

3. PendaftaranSertifikatBuktiHMETD

Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan atau instruksi pelaksanaan (exercise) melalui sistem C-Best sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota Bursa/Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan permohonan tersebut;

b. Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.

170

Satu hari berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetor dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening bank Perseroan.

Saham hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI. Saham hasil pelaksanaan akan didistribusikan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.

ParapemegangHMETDdalambentukwarkat/SertifikatBuktiHMETDyangakanmelaksanakanHMETD-nya harus mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :a. AsliSertifikatBuktiHMETDyangtelahditandatanganidandiisilengkap;b. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan

dari bank tempat menyetorkan pembayaran;c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran

Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);d. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp.6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri

dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa.e. Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dalam bentuk elektronik,

maka permohonan pelaksanaan kepada Biro Administrasi Efek harus diajukan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa :- Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan tanggal 18 November 2016.BilamanapengisianSertifikatBuktiHMETDtidaksesuaidenganpetunjuk/syarat-syaratpemesanansahamyangtercantumdalamSertifikatBuktiHMETDdanProspektus,makahalini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian.

4. Pemesanan Saham Tambahan

PemesansahamyangsertifikatBuktiHMETDtidakdijualataupembeli/pemegangSertifikatBuktiHMETDyangnamanyatercantumdalamSertifikatBuktiHMETDdapatmemesansahamtambahanmelebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah hak yang dimiliki dengan mengisi kolom pemesanan saham tambahan yang telah disediakan dalam kelipatan 100 (seratus). Pembayaran pemesanan tambahan harus sudah diterima dengan baik (in good funds) pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 22 November 2016 pukul 15.00 WIB. Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai dengan yang tercantum dalamsertifikatHMETD.

5. Persyaratan Pembayaran

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I, yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah secara tunai, cek atau bilyet giro atau pemindahbukuan atau transfer pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham denganmencantumkanNomorSertifikatHMETDataunomorFPPSTambahankerekeningbankPerseroanpada:

Rekening atas nama PT Alam Karya Unggul Tbk.Nama Bank : Bank Sinarmas KCU Thamrin

Nomor Rekening: 0027181716

171

Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahan bukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal setelah pembayaran tersebut diterima dengan baik (in good funds) dan telah nyata ada dalam rekening Perseroan. Untuk pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum penjatahan. Segala biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesanan, Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.

6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian saham, Perseroan melalui PT Sinartama Gunita akan menyerahkan kepada Pemesan, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham yang telah di cap dan ditanda tangani untuk kemudian dijadikan salah satu bukti pada saat mengambil Surat Kolektif Saham dan pengembalian uang pemesanan yang tidak terpenuhi.

7. Penjatahan Pemesanan Tambahan

Penjatahan Pemesanan Tambahan akan ditentukan pada tanggal 23 November 2016 berdasarkan proporsional atas jumlah Hak Memesan Efek Terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh masing masingpemegangSertifikatBuktiHMETDyangmengajukanpemesanansahamtambahan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan HMETD dengan berpedoman pada POJK 32/2015, paling lambat 30 hari setelah tanggal penjatahan berakhir.

8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan tambahan yaitu pada tanggal 23 November 2016.

9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan saham yang lebih besar dari pada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 25 November 2016. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, maka jumlah pengembalian uang pemesanan tersebut akan disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan dengan tingkat jasa giro rata-rata Rupiah Bank Sinarmas, yang diperhitungkan sejak tanggal 25 November 2016, kecuali jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeur (kejadian di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan) atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau pengeluaran cek atas nama pemesan.

Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan atau pengeluaran cek atas nama Pemesan.

10. Distribusi HMETD

HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam rekening efek KSEI atau didistribusikan kepada pemegang saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal DPS yang berhak atas HMETD (recording date) yaitu pada tanggal 11 November 2016.

172

11. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD

Penyerahan Saham hasil pelaksanaan HMTED akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai tanggal 14 November 2016 sampai dengan 18 November 2016.

Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI:a. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif Saham dalam PUT I ini, tetapi Saham hasil

pelaksanaan HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI.b. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam

rekening efek yang telah ditentukan oleh KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE menerima dari KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan. KSEI selanjutnya akan mendistribusikan saham ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang melaksanakan haknya tersebut.

c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 November 2016.

Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat):a. Perseroan akan menerbitkan SKS.b. Surat Kolektif Saham dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja

setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.

c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 25 November 2016 di kantor BAE.

12. AlokasiTerhadapSertifikatBuktiHMETDYangtidakDilaksanakan

Jika saham yang ditawarkan dalam Rangka PUT I tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang BuktiHMETD,makasisanyaakandialokasikankepadapemegangSertifikatBuktiHMETDlainnyayangmengajukanpemesanantambahansebagaimanatercantumdalamSertifikatBuktiHMETDdan FPPS Tambahan secara proporsional berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang telah dilaksanakan. Apabila ternyata masih terdapat sisa saham yang tidak dibeli, maka sisa saham akan dikembalikan ke dalam portepel.

173

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD SERTA FORMULIR

Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD serta Formulir tersedia sejak tanggal 11 November 2016 bagi Para Pemegang Saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 10 November 2016 pukul 16.00 WIB Pemegang saham dapat mengambilnya pada waktu dan hari kerja di:

Biro Administrasi Efek:

PT Sinartama GunitaSinar Mas Land Plaza, Tower I, Lantai 9

Jl. M.H Thamrin No. 51Jakarta 10350

Telepon: 021 3922332Faksimili: 021 392 3003

174

XIX. INFORMASI TAMBAHAN

Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila Pemegang Saham menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT I ini, para Pemegang Saham dipersilakan menghubungi:

PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.

Kegiatan Usaha Utama :

Menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa UmumBerkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Alamat Kantor Pusat :

Indosurya Plaza, lantai 13 (penthouse)Jl. M.H. Thamrin, Kav. 8 – 9, Jakarta 10230

Telepon: 021 3193 4699, Faksimili : 021 3193 4698e-mail : [email protected] : www.akku.co.id

Documents

PT ANUGERAH KAGUM KARYA UTAMA Tbk.... · 2018. 1. 29. · PT Anugerah Kagum Karya Utama (d/h PT Alam Karya Unggul Tbk.,) (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”)