24

Click here to load reader

Psikologi Industri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Peran Manajemen Sumber Daya ManusiaBy Muhammad Baitul Alim + August 18th, 2010

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudnya hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan  penting dan dominan dalam manajemen.

MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencangkup masalah-masalah sebagai berikut:

1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatkan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evaluation.

2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place dan the right man in the right job.

3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian4. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia pada masa yang akan

datang5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan

perusahaan pada khususnya.6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian

balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horisontal10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangaonnya.

Peran MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.

Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap, dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan karyawan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan.

Daftar pustakaHasibuan, Melayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara

1

Page 2: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Organization Guidelines (Pedoman Organisasi)By Muhammad Baitul Alim + October 15th, 2010

Ada beberapa pedoman organisasi yang layak diingat. Tetapi mereka tidak absolut. Relevansi mereka adalah bergantung pada keadaan. Metode lama telah muncul sejak lama, ketika classical principles of organization (line of command, span of control, dll) yang dirumuskan oleh Urwick (1947) yang dilihat sebagai satu-satunya dasar untuk desain organisasi.

Bagaimanapun prinsip ini terus dilakukan oleh banyak manajer. Beberapa waktu yang lalu Lupton (1975) mengatakan bahwa: ‘Daya tarik dari desain klasik berdasarkan sudut pandang manajemen puncak adalah adanya kontrol manajer atas bawahan. Para manajer menganggap mereka berpikir secara rasional dan metode ini adalah sebuah pendekatan rasional. Tetapi sebelum jatuh ke dalam perangkap untuk percaya pada desain klasik, panduan berikut ini patut diingat dalam studi organisasi dan dapat membantu dalam mendiagnosis masalah:

Alokasi kerjaPekerjaan yang harus dilakukan harus ditentukan dan dialokasikan untuk suatu fungsi, unit, departemen, tim kerja, kelompok proyek dan posisi individu. Terkait dengan jenis kegiatan harus dikelompokkan secara bersama. Akan ada pilihan untuk membaginya antara bekerja atas produk, proses, pasar atau wilayah geografis.

Diferensiasi dan integrasiSebagai Lawrence dan Lorsch (1969) menekankan, perlu untuk membedakan antara aktivitas yang berbeda dan harus dilakukan, tetapi juga diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi, sehingga setiap orang dalam organisasi bekerja dengan tujuan yang sama.

Teamwork Pekerjaan harus didefinisikan dan peran diuraikan dengan jelas sehingga terlihat mana jenis pekerjaan yang menunjukkan pentingnya kerja sama tim. Daerah di mana diperlukan kerja sama harus digarisbawahi. Organisasi harus dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa untuk memfasilitasi kerjasama lintas batas departemen atau fungsional. Jika memungkinkan, tim mengelola diri secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk menjalankan urusan mereka sendiri, termasuk perencanaan, penganggaran dan melatih pengendalian mutu.  Networking harus didorong dalam arti orang berkomunikasi secara terbuka dan informal dengan satu sama lain sebagai suatu kebutuhan. Hal ini diakui bahwa proses informal bisa lebih produktif daripada formal, seperti struktur bagan organisasi. Sebagai pemikir yang berpengaruh bagi manajemen, Mary Parker Follett (1924) menekankan, tugas utama manajemen adalah untuk mengatur situasi sehingga orang bekerjasama dengan sendirinya.

FlexibilityStruktur organisasi harus cukup fleksibel untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan, tantangan dan ketidakpastian. Fleksibilitas harus ditingkatkan dengan pembentukan kelompok inti dan menggunakan part time, seperti pekerja kontrak atau sementara menangani tuntutan tambahan.

2

Page 3: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Role clarificationOrang harus jelas tentang peran mereka sebagai individu dan sebagai anggota tim. Mereka harus tahu apa yang mereka harus pertanggungjawabkan dan diberikan setiap kesempatan untuk menggunakan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang mereka telah sepakati dan berkomitmen untuk itu. Peran profil harus digunakan untuk mendefinisikan area kunci tetapi tidak harus membatasi inisiatif dan tanggung jawab.

DesentralisasiOtoritas untuk membuat keputusan harus didelegasikan sedekat mungkin dengan tempat tindakan sebagai pusat keputusan. Profit harus dibentuk sebagai unit bisnis strategis yang beroperasi dekat dengan pasar dan dengan tingkat otonomi yang cukup. Sebuah multiproduct atau bisnis pasar harus mengembangkan sebuah organisasi federal, dengan setiap entitas federasi menjalankan urusan sendiri, meskipun mereka akan dihubungkan bersama-sama dengan strategi bisnis secara keseluruhan.

De-layeringOrganisasi harus disusutkan dengan menghilangkan lapisan manajemen yang berlebihan dan menjalankan pengawasan dalam rangka untuk meningkatkan fleksibilitas, memfasilitasi komunikasi lebih cepat, tanggap, memungkinkan orang untuk diberikan tanggung jawab yang lebih sebagai individu atau tim dan juga mengurangi biaya.

Daftar PustakaArmstrong, Michael. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management Practice. 11th ed. Philadelphia: Kogan Page Ltd

Pengertian Budaya OrganisasiBy Muhammad Baitul Alim + September 19th, 2010

Budaya organisasi sangatlah penting bagi spesialis HR dalam memahami konsep budaya organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya  itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.

Pengertian Budaya OrganisasiBudaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.

Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:

3

Page 4: Psikologi Industri

Psikologi Industri

•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu. Eldridge dan Crombie (1974)•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya. . Deal dan Kennedy (1982)•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi. Schein (1985)•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi. Furnham dan Gunter (1993)

Karakteristik suatu budaya menurut Furnham dan Gunter (1993) adalah Budaya itu sulit untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan komponen yang berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan selalu berubah dan menjadi relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu waktu dalam merubah suatu budaya terutama dalam budaya organisasi.

Menurut Furnham dan Gunter (1993), budaya merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.

Daftar PustakaArmstrong, Michael. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management Practice. 11th ed. Philadelphia: Kogan Page Ltd

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku KonsumenBy Muhammad Baitul Alim + October 25th, 2010

Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.

Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil keluarga ideal terbaik Indonesia.

Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.

4

Page 5: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Faktor budayaBudaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.

Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.

Faktor sosialSelain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.

Faktor pribadiKeputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

PsikologiTitik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Daftar pustakaKolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education, inc.

5

Page 6: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Apa itu Personal BrandBy Muhammad Baitul Alim + September 24th, 2010

Personal Branding adalah merupakan kunci untuk membangun dan menghasilkan jutaan orang-orang yang profesional. Personal brand digunakan sebagai alat untuk membentuk pandangan orang lain kepada diri anda. Apabila personal branding digunakan dengan benar, dengan kreativitas, perencanaan, dan konsistensi, maka dapat dipastikan anda akan memiliki suatu merek pribadi yang dapat membantu anda melakukan tiga hal:

(1) Membangun nama dan memberikan gambaran kepribadian anda pada orang lain, dimana dari kedua hal tersebut akan memberikan gambaran yang memang dibutuhkan dari anda. (2) Memberikan ketertarikan dan penjelasan yang lebih jelas dan bisa menguntungkan klien. (3)Membantu Anda mempertahankan klien anda, bahkan ketika bisnis sedang berjalan lambat bagi orang lain.

Anda tidak akan bisa bersaing dalam kompetisi yang ada dan berharap klien mengetuk pintu dan membayar anda. Perlu suatu kelebihan yang lebih menonjol dalam persaingan. Sehingga personal brand digunakan bukan sebagai gambaran seunik apa anda, tetapi siapa anda? Fokuslah pada “siapakah diri anda?”, dan biarkan klien anda menilai dan melihat siapa anda. Itulah bagaimana personal brand memberikan kelebihan bagi anda di mata klien.

Banyak sekali bidang profesional seperti kontraktor, dokter, akuntan, personal trainer, motivator, arsitek, konsultan, dan lain-lain, dari setiap bidang akan memiliki banyak tenaga profesional dan semua itu akan menjadi pesaing anda dalam perebutan kepercayaan dan penilaian klien terhadap anda. Jika anda menguasai suatu bidang keahlian, maka anda perlu personal brand untuk membuatnya lebih kuat di bandingkan dengan yang lain.

Anda adalah bisnis anda. Klien tidak melihat anda karena bentuk bisnis anda dan sebagus apa kantor anda, tetapi karena sesuatu yang lebih menarik mereka dan membuat mereka percaya pada kemampuan dan keahlian anda, kemudian mereka akan memilih untuk bekerja dengan anda. Permasalahannya adalah dikarenakan personal branding merupakan siapa diri anda, dan anda adalah bisnis anda sendiri, maka semua tergantung bagaimana anda mengelola dan menghabiskan banyak waktu untuk membangunnya.

Beberapa hal penting terkait dengan personal brand adalah:

Personal brand is youHal yang sangat perlu diperhatikan dalam membangun personal branding adalah “Personal Brand is you”, sehingga yang terpenting adalah memberikan gambaran pada klien atau orang lain tentang dua hal yaitu:

1. Siapa diri anda2. Apa kemampuan anda

Personal branding anda adalah gambaran dan pikiran klien terhadap diri anda. Hal ini menggambarkan tentang nilai, kepribadian, keahlian, dan kualitas diri anda di bandingkan dengan competitors.

Personal brand is promise

6

Page 7: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Personal branding akan dapat menimbulkan suatu bentuk harapan dalam pikiran orang lain tentang apa yang akan mereka dapatkan ketika mereka bekerja dengan Anda. Jika anda telah memiliki target pasar dalam personal branding, maka pasti akan ada promise yang anda berikan berdasarkan apa brand anda pada target pasar. Promise inilah yang harus anda penuhi pada target pasar agar mereka selalu ingin untuk bekerja bersama anda.

Personal brand is relationshipPersonal brand adalah suatu hubungan yang dapat memberikan pengaruh pada klien atau prospek anda. Kemampuan dan penguasaan anda dalam suatu atribut akan mempengaruhi besarnya pengaruh yang bisa anda berikan pada mereka. Misalnya, jika ada teman baik anda mengatakan anda harus berhenti merokok karena hal ini dapat merusak kesehatan, tentu anda tidak akan mendengarnya. Berbeda jika seorang dokter spesialis yang mengatakannya langsung pada anda, maka anda akan menganggapnya hal ini merupakan masalah yang serius. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu disebabkan oleh adanya kekuasaan dan keahlian dalam bidang kesehatan bagi seorang dokter spesialis dibandingkan dengan teman anda.

Daftar PustakaMontoya, Peter. 2009. The Branding Called You. Mc Graw Hill

Decision Making, Pengambilan KeputusanBy Muhammad Baitul Alim + September 27th, 2010

Pengambilan keputusan (decision making) dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana anggota organisasi memilih mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap peluang atau masalah yang dihadapi.

Pengambilan keputusan sebagai respon terhadap peluang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dan manfaat bagi organisasi tersebut. Sedangkan pengambilan keputusan sebagai respon terhadap masalah, tentu saja, bertujuan untuk mengatasi masalah atau hambatan yang mengancam kinerja organisasi.

Tipe-tipe Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Terlepas dari apakah pengambilan keputusan itu bertujuan untuk memanfaatkan peluang atau mengatasi masalah, terdapat dua jenis pengambilan keputusan yang mendasar, yaitu non-Programmed Decision Making dan Programmed Decision Making.

1. Programmed DecisionSeringkali situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam sebuah organisasi merupakan situasi yang sudah pernah terjadi sebelumnya dan muncul kembali secara berulang-ulang. Untuk menghadapi situasi tersebut, organisasi menggunakan apa yang disebut Performance Program, yaitu sebuah prosedur standar dan terstruktur dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi situasi tertentu. Pengambilan keputusan seperti inilah yang disebut dengan Programmed Decision.

Programmed Decision memungkinkan pengambil keputusan untuk mengambil keputusan secara cepat tanpa harus mencari informasi, mempertimbangkan alternatif, dan berbagai hal lainnya yang memakan waktu. Meski demikian, manajer harus waspada kapan saatnya

7

Page 8: Psikologi Industri

Psikologi Industri

menyesuaikan Performance Program karena organisasi harus dapat berespon terhadap lingkungan yang dinamis dan berubah-ubah.

Performance Program yang efektif dipakai saat ini misalnya, mungkin tidak efektif lagi untuk dipakai dua tahun mendatang. Contohnya adalah penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.

2.Non-Programmed Decision MakingPengambilan keputusan yang merespon terhadap sebuah situasi baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya disebut sebagai non-programmed decision making. Pengambilan keputusan tipe ini mengharuskan pengambil keputusan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang ada. Mengingat lingkungan bisnis masa kini yang terus berubah-ubah dengan cepat dan penuh dengan ketidakpastian, manajer akan banyak menghadapi non-Programmed Decision.

Situasi non-programmed decision tertentu yang terjadi secara berulang-ulang dapat dikembangkan menjadi Programmed Decision apabila manajer cermat dan mampu membuat Performance Program yang tepat. Contohnya adalah pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang modern dan sebagainya.

Daftar PustakaGeorge, M.J, Jones, G. R. (2008). Understanding and Managing Organizational Behavior. New Jersey: Pearson EducationDaft, Richard L. (2004). Organization Theory and Design. South-Western

Teknik-Teknik Decision MakingBy Muhammad Baitul Alim + October 5th, 2010

Jika sebelumnya kita telah mengenal pengertian dan tipe dari decision making (pengambilan keputusan), maka kali ini kita akan membahas mengenai apa saja teknik-teknik dari pengambilan keputusan (decision making). Berikut adalah tujuh macam teknik pengambilan keputusan dari Manktelow, 2003 :

Pareto AnalysisPareto Analysis adalah teknik yang cukup sederhana karena teknik ini membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Teknik ini menggunakan prinsip Pareto yang ide utamanya adalah mengerjakan 20% kerja dan menghasilkan 80% keuntungan dari seluruh pekerjaan . Langkah-langkah dalam melakukan teknik Pareto Analysis :

1. Buatlah daftar masalah yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang ada.2. Jika memiliki banyak masalah, kelompokkan sesuai besar kecilnya.3. Berikan skor yang tepat untuk masing-masing kelompok.4. Selesaikan kelompok yang mempunyai skor yang paling tinggi.

Pareto Analysis tidak hanya menunjukkan masalah mana yang paling penting dan harus diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini juga menunjukkan kepada kita mengenai berat ringannya suatu masalah.

8

Page 9: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Paired Comparison AnalysisPaired Comparison Analysis membantu kita memecahkan masalah yang relatif lebih penting daripada yang lainnya. Teknik ini berguna, ketika kita tidak mempunyai data-data yang objektif mengenai masalah yang sedang kita hadapi. Analisis ini memudahkan kita untuk memilih masalah yang paling penting untuk diselesaikan atau memilih solusi yang memberikan keuntungan paling besar.

Dalam menggunakan teknik ini, bandingkan tiap pilihan yang ada dengan pilihan lain, satu per satu. Untuk setiap perbandingan tentukan dua pilihan yang paling penting. Lalu berikan skor yang menunjukkan seberapa penting pilihan tersebut. Setelah itu, kita bisa menggabungkan semua perbandingan diatas sehingga tiap pilihan memiliki derajat kepentingan. Langkah-langkah dalam melakukan Paired Comparison Analysis :

1. Buatlah daftar mengenai hal apa yang akan dibandingkan. Berikan huruf untuk tiap pilihan.

2. Buat tabel dengan model baris dan kolom.3. Hitamkan bagian tabel dimana kita akan membandingkan dua hal yang sama.

Biasanya terdapat di diagonal dari tabel tersebut.4. Hitamkan juga bagian tabel dimana kita akan menemui perbandingan mengenai hal

yang sama pada bagian yang lain. Biasanya bagian ini berada di bawah garis diagonal.5. Pada bagian yang tersisa, bandingkan pilihan yang ada pada baris dengan pilihan yang

ada pada kolom. Untuk tiap sel putuskan hal mana yang lebih penting. Tandai dengan huruf untuk pilihan yang lebih penting dalam tiap sel-nya. Serta berikan nilai pada perbedaan tingkatan kepentingannya yang berkisar antara 0 (tidak ada perbedaan) sampai 3 (sangat berbeda).

6. Terakhir, gabungkan hasilnya dengan menjumlahkan nilai total untuk setiap pilihan. Kita dapat juga merubah nilai tersebut ke dalam bentuk persentase.

Decision TreesDecision Trees merupakan salah satu teknik yang akan membantu kita untuk memilih beberapa jalan untuk bertindak. Teknik ini memberi kita struktur yang mempunyai tingkat efektifitas tinggi. Teknik ini memudahkan kita untuk menyusun pilihan-pilihan yang ada dan sekaligus kita dapat melihat outcome yang mungkin akan didapatkan apabila kita mengambil pilihan tersebut. Selain itu dengan teknik ini kita dapat melihat apa yang nantinya akan menjadi keuntungan dan kerugian dari apabila kita mengambil suatu pilihan tertentu. Langkah-langkah dalam menggambar Decision Trees :

1. Mulai Decision Trees dengan membuat keputusan yang perlu dibuat. Gambar persegi kecil untuk menunjukkan keputusan tersebut. Gambarlah persegi tersebut di sebelah kiri dari satu lembar kertas yang cukup lebar.

2. Dari kotak tersebut, gambarkan garis ke arah kanan. Sepanjang garis ini dituliskan solusi yang kiranya mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Biarkan garis tersebut sepanjang mungkin, sehingga kita bisa memperluas ide kita.

3. Ujung setiap garis tersebut dianggap sebagai hasilnya. Apabila hasil dari pengambilan keputusan tersebut kurang meyakinkan, maka gambarkan lingkaran kecil di ujungnya. Namun apabila hasilnya merupakan keputusan lain yang perlu kita buat, maka gambarkan persegi lagi. Persegi disini menggambarkan sebuah keputusan, dan lingkaran menggambarkan hasil atau outcome yang kurang meyakinkan. Tuliskan keputusan dan faktor-faktor tersebut diatas persegi ataupun lingkaran tadi.

9

Page 10: Psikologi Industri

Psikologi Industri

4. Awali dari persegi keputusan yang baru pada diagram, gambarkan garis yang merepresentasikan pilihan yang akan diambil. Dari lingkaran, gambarkan garis yang merepresentasikan hasil yang memungkinkan. Tuliskan lagi keterangan pada garis tersebut mengenai apa yang dimaksudkan. Lanjutkan mengerjakan hal tersebut hingga akan ada banyak hasil dan keputusan yang mungkin diambil.

PMIPMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini adalah sebuah teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah memilih sebuah tindakan, kita harus mengamati perkembangan situasi. Mungkin, ada kalanya, tidak melakukan apa-apa merupakan keputusan terbaik yang ada.Langkah-langkah dalam melakukan teknik PMI :

1. Gambarkan tabel dengan bagian paling atas tabel bertuliskan “Plus”, “Minus”, dan “Implications”. Pada kolom di bawah “Plus” tuliskan apa saja hal positif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Pada kolom di bawah “Minus” tuliskan apa saja hal negatif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Sedangkan pada kolom “Implications” tuliskan apa saja yang menjadi dampak dan hasil yang memungkinkan dari pengambilan keputusan tersebut, baik positif maupun negatif.

2. Apabila keputusan masih belum bisa diambil, maka kita bisa memberikan penilaian untuk menunjukkan seberapa pentingnya item tersebut. Berikan skor yang tepat untuk masing-masing pilihan. Penilaian yang diberikan merupakan penilaian yang cukup subjektif.

3. Bila telah selesai memberikan penilaian jumlahkan skor yang didapatkan pada kolom “Plus”,  “Minus” dan  “Implications”. Nilai positif yang tinggi menunjukkan tindakan yang seharusnya diambil, namun apabila nilai negatif yang tinggi menunjukkan bahwa tindakan tersebut sebaiknya dihindari.

Force Field Analysis

Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat faktor-faktor apa saja yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan rencana yang kita ambil. Apabila kita telah mengambil suatu keputusan, maka analisa ini bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan kita buat untuk mendapatkan hasik yang lebih baik. Langkah-langkah dalam melakukan teknik Force Field Analysis :

1. Buatlah daftar mengenai hal-hal apa saja yang mendukung perubahan tersebut dalam satu kolom, dan daftar mengenai apa saja yang melawan atau bertolak belakang dengan perubahan tersebut di kolom yang lainnya.

2. Berikan penilaian untuk masing-masing daftar tersebut, dari nilai 1 (lemah) hingga 5 (kuat).

3. Gambarkan diagram yang menunjukkan kekuatan untuk mendukung dan melawan perubahan tersebut.

Six Thingking HatsAnalisis ini merupakan analisis yang baik untuk melihat efek dari keputusan yang diambil dari berbagai sisi. Teknik yang dikemukakan oleh Edward de Bono ini memaksa kita untuk keluar dari cara kita berpikir yang biasa dan membantu kita untuk mendapatkan suatu situasi yang lebih pasti.

10

Page 11: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Dalam teknik ini kita diminta untuk melihat masalah dengan memakai enam topi dengan warna yang berbeda. Pada tiap-tiap warna dari topi tersebut mempunyai ketentuannya masing-masing. Enam warna topi tersebut antara lain :

White HatPada topi warna putih ini kita diminta untuk fokus pada data-data yang telah tersedia. Kita diminta untuk melihat informasi yang kita punyai dan bagaimana kita mempelajarinya. Disini kita diminta untuk menganalisis tren-tren yang telah lalu dan memperhitungkan bagaimana nantinya.

Red Hat“Memakai” topi merah kita diminta untuk melihat masalah menggunakan intuisi, emosi dan perasaan kita. Selain itu juga mencoba untuk berpikir bagaimana apabila orang lain bereaksi secara emosional. Mencoba untuk mengerti bagaimana respon yang individu lain yang tidak sepenuhnya mengerti mengenai alasan kita.

Black HatMenggunakan topi hitam ini, kita diminta untuk melihat hal-hal buruk dari suatu keputusan yang diambil. Hal ini ditujukan agar kita lebih berhati-hati dan mampu mempertahankan diri.

Yellow HatTopi kuning membantu kita untuk berpikir secara positif. Dengan topi ini kita diminta untuk melihat keuntungan yang akan didapatkan dari suatu keputusan. Topi kuning ini membantu kita untuk terus berjalan walau keadaan sedang buruk dan sulit.

Green HatGreen Hat mengajak kita untuk berpikir lebih kreatif. Dimana kita dapat mengembangkan solusi-solusi yang kreatif untuk suatu masalah. Disini kita diminta untuk mencari apakah ada cara alain yang lebih bagus.

Blue HatBlue Hat mengajarkan kita untuk melihat bagaimana proses yang sedang berjalan. Pada bagian ini kita diajak untuk melihat apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Disini kita diminta untuk melakukan pengecekan semua proses dan hasil yang di dapatkan.

Cost/Benefit AnalysisAnalisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya, dalam menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai dari keuntungan yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya yang lain.

Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya yang akan dipakai untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa keuntungan yang akan didapatkan dari itu semua. Dimana biaya dan keuntungan akan dibayarkan atau didapatkan sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh.

Daftar PustakaManktelow, James. 2003. Mind Tools: Essential Skills for an Excellent Career. Mind Tools Ltd

11

Page 12: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Fading, Modifikasi PerilakuBy Muhammad Baitul Alim + December 12th, 2010

Fading adalah perubahan secara bertahap dimana sebelum melangkah ke tahap berikutnya maka tahap sebelumnya harus berhasil terlebih dahulu (misalnya, munculnya respon yang diharapkan) dan setiap keberhasilan akan mendapatkan reinforcement; terdapat suatu stimulus yang mengontrol suatu respon, dimana akhirnya akan terdapat stimulus yang berbeda yang akan menghasilkan respon yang sama.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS FADING:

Memilih stimulus akhir yang diinginkan (stimulus yang kita harap dapat menghasilkan perilaku pada bagian akhir dari prosedur fading). Kita harus berhati-hati dalam memilih stimulus ini. Sehingga munculnya respon atas stimulus ini dapat dipertahankan di lingkungan pasien sehari-hari. Salah satu fading yang salah yaitu ketika fading tidak memasukkan aspek-aspek situasi yang sering dijumpai oleh pasien di lingkungannya sehari-hari.

Memilih stimulus awal. Penting untuk memilih stimulus awal, yang secara konstan/reliabel, dapat membangkitkan perilaku yang diinginkan. Stimulus tambahan yang mengontrol perilaku yang diinginkan tetapi bukan merupakan bagian dari stimulus akhir yang diinginkan disebut dengan prompts. Ada berbagai macam prompts, antara lain: verbal prompts, gestural prompts, enviromental prompts, physical prompts. Seorang guru mungkin akan memberikan sebagian atau semua jenis prompt ini untuk memastikan respon yang benar. Memilih beberapa jenis prompt, secara bersamaan, yang secara konstan menghasilkan respon yang diinginkan akan meminimalkan kesalahan dan memperbesar keberhasilan program fading.

Memilih langkah-langkah fading. Penting untuk mengawasi secara dekat performa pelajar untuk menentukan seberapa lama seharusnya fading dilaksanakan.

PEDOMAN PENERAPAN FADING YANG EFEKTIF:

Memilih stimulus akhir yang diinginkan. Tentukan secara jelas stimuli apa yang akan diberikan ketika target perilaku seharusnya muncul.

Memilih penguat yang pantas, memilih stimulus awal dan langkah-langkah fading:

1. Menentukan secara jelas kondisi ketika perilaku yang diinginkan terjadi.2. Menentukan secara jelas dimensi-dimensi (misalnya, warna) yang ingin  dipudarkan

(fade) untuk mencapai stimulus kontrol yang diinginkan.3. Menekankan langkah-langkah fading yang spesifik untuk dipatuhi dan aturan-aturan

tentang perpindahan dari suatu tahap ke tahap selanjutnya.

Merencanakan antisipasi kegagalan: Pemudaran (fading) isyarat-isyarat haruslah secara bertahap sehingga kemunculan kesalahan dapat diminimalkan. Jika kesalahan terjadi, kita harus kembali lagi ke langkah sebelumnya dan melakukan beberapa kali latihan serta memberikan prompt-prompt tambahan.

12

Page 13: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Token Ekonomi dalam Modifikasi PerilakuBy Muhammad Baitul Alim + November 29th, 2010

Menurut Soetarlinah Soekadji definisi token ekonomi atau tabungan kepingan adalah pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat ) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul. Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas pengukuh yang diingini oleh subyek.

Pada intinya token ekonomi dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama, ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari token ekonomi yaitu, Pertama, mereka dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu mendatang dengan backup reinforcers.

Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk “menjembatani” penundaan yang sangat panjang antara respon target dan backup reinforcers, yang amat penting ketika situasinya tidak praktis atau mustahil untuk memberikan backup reinforcer sesudah perilaku. Kedua, token mempermudah untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten dan efektif ketika menangani sekelompok individu.

Bentuk dari token ekonomi itu sendiri bermacam-macam, tidak harus selalu berupa token atau kepingan misalnya dapat juga berupa stiker, tanda bintang, tanda cawang (?), poin atau aitem lainnya.

Tiga karakteristik dasar dari token ekonomi, sebagaimana yang diutarakan oleh O’leary dan Drabman yaitu,

1. Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan secara jelas.2. Prosedur didesain untuk memberikan stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku

yang diinginkan (target behavior) muncul.3. Aturan dibuat untuk menentukan penukaran token pada obyek yang diperkuat.

Kazdin membahas amat banyak sekali situasi dimana token ekonomi dipakai. Mereka telah digunakan dibangsal-bangsal Rumah Sakit, dilembaga dan ruang kelas untuk orang-orang dengan keterbelakangan mental, dalam situasi-situasi ruang kelas yang merentang dari pra-sekolah sampai kelas college dan universitas, di rumah-rumah untuk anak-anak nakal belia (anak-anak muda yang berperilaku anti sosial), di penjara, di kemiliteran, di bangsal untuk pengobatan pecandu narkoba dan alkoholik, di panti asuhan, dipusat pemulihan, dirumah keluarga normal untuk mengendalikan perilaku anak-anak dan untuk mengobati perselisihan perkawinan, dan berbagai situasi kerja untuk mengurangi pembolosan kerja dan untuk meningkatkan kinerja saat bekerja.

Meski dikembangkan terutama dalam situasi-situasi institusional (kelembagaan), teknik-teknik yang digunakan dalam token ekonomi telah diperluas keberbagai situasi kemasyarakatan untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan untuk meningkatkan daur-ulang sampah, untuk meningkatkan konservasi energi, untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, untuk mengurangi pencemaran suara, untuk meningkatkan integrasi ras, untuk meningkatkan perilaku-perilaku yang terkait dengan mendapatkan lapangan kerja, dan untuk meningkatkan perilaku mandiri pada orang-orang yang dirugikan oleh sitem ekonomi yang ada. token ekonomi bahkan telah diperluas ke situasi-situasi kehidupan komunitas. Satu

13

Page 14: Psikologi Industri

Psikologi Industri

perluasan itu adalah Twin Oaks, suatu komunitas berbasis pertanian yang dimodelkan menurut komunitas eksperimental fiksi yang digambarkan dalam Walden Two oleh Skinner.

Daftar PustakaMartin, Garry, & Joseph Pear. 1992. Behavior Modification: What It Is and How to Do It. New Jersey: Prentice-Hall International, IncSoekadji, Soetarlinah. 1983. Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-Hari & Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty

Langkah langkah Melakukan Token EkonomiBy Muhammad Baitul Alim + December 2nd, 2010

Pada waktu sebelumnya kita telah belajar mengenai apa itu token ekonomi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana cara atau langkah-langkah dalam melakukan token ekonomi. Beberapa cara yang harus dilakukan yaitu

Memutuskan Perilaku TargetPerilaku target sebagian besar akan ditentukan oleh jenis individu-individu yang bekerja bersama anda; oleh tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin anda capai bersama individu-individu itu; dan oleh masalah perilaku tertentu yang tengah anda hadapi yang mengganggu realisasi tujuan-tujuan itu.Mendapatkan Data DasarSeseorang seharusnya mendapatkan data dasar mengenai perilaku target sebelum memulai suatu token economy. Sesudah program dimulai, membandingkan data dengan data dasar akan memungkinkan anda untuk menentukan efektivitas program tersebut.

Memilih Penguat Pendukung (Backup Reinforcers)Sistem token secara umum akan meningkatkan bermacam penguat praktis yang dapat anda gunakan, karena mereka perlu untuk tidak dibatasi terhadap hal yang dapat disampaikan secepatnya mengikuti respon keinginan.

Dalam mempertimbangkan penguat, satu hal yang harus sangat diperhatikan untuk menolak permasalahan-permasalahan etis yang dapat timbul. Jangan merencanakan program yang mungkin melibatkan penghilangan sesuatu pada diri individu yang secara sah dan secara moral sudah menjadi miliknya. Misalnya, mengambil hak pasien kejiwaan untuk makan daginng, tidur ditempat tidur yang nyaman, dan lain-lain.

Memilih Tipe Token Untuk DigunakanSecara umum, token-token haruslah atraktif, kecil, mudah dibawa, tahan lama, mudah dipegang, dan, tentunya, tidak mudah ditiru. Jika penyalur otomatis dari penguatan pendukung digunakan, maka harus dipastikan bahwa token akan mengoperasikan alat tersebut. Anda juga harus memastikan bahwa anda memiliki jumlah token yang cukup untuk klien anda.

Mengidentifikasi Ketersediaan BantuanBantuan dari individu lain mungkin menjadi penting dalam token ekonomi kecil, semacam kelas, tetapi tentunya hal ini agar sesuai dengan yang diinginkan khusunya dalam tahap awal program. Dalam token ekonomi besar, seperti rumah sakit besar dalam institusi kejiwaan, bantuan semacam itu adalah penting.

14

Page 15: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Ada sejumlah sumber dimana bantuan mungkin diperoleh:1.Orang yang telah ditetapkan untuk bekerja dengan klien2.Sukarelawan3.Individu yang lebih maju secara perilaku dalam institusi4.Anggota-anggota token ekonomi sendiri.

Dalam beberapa kasus, klien telah diajari untuk menyampaikan token dengan kemungkinan mereka sendiri pada perilaku yang tepat.

Setelah token ekonomi mulai berfungsi secara perlahan, lebih dan lebih dari anggota-anggotanya secara berangsur-angsur menjadi dapat diasumsikan lebih dan lebih bertanggung jawab dalam membantu mencapai tujuan.

Dalam memutuskan bagaimana kamu akan mendapat pekerja-pekerja yang akan membantu untuk mengatur token ekonomi anda, anda akan perlu pertimbangan bagaimana mereka membantu perilaku yang diperkuat. Persetujuan anda, tentunya, penguat potensial yang harus digunakan secara dermawan. Izin untuk melanjutkan bekerja dalam token ekonomi dan untuk bekerja pada pekerjaan yang diinginkan adalah sebagai penguat tambahan pada penyelesaian anda.

Memilih LokasiToken economy tidak memerlukan lokasi khusus, ini tentu saja baik karena perancang dari token economy seringkali mempunyai sedikit pilihan atau bahkan tidak mempunyai lokasi sama sekali.

Management TraineeBy Muhammad Baitul Alim + November 6th, 2010

Pada waktu sekarang ini banyak dan bahkan semua perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang tepat untuk posisi penting sebagai manajerial. Tetapi, adanya fenomena karyawan yang sering loncat dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain membuat sebagian besar perusahaan tersebut mengalami kesulitan untuk memperoleh seorang manajer yang memang benar-benar mengerti tentang kondisi perusahaan. Bahkan, sepertinya investasi dalam bidang sumber daya manusia menjadi sia-sia karena hal itu.

Hal ini menyebabkan berbagai perusahaan melakukan sebuah terobosan baru untuk mendapatkan SDM yang tepat pada posisi manajerial. Program ini biasa disebut dengan management trainee. Tujuan management trainee sendiri adalah untuk mendapatkan pegawai yang benar-benar memiliki pengetahuan yang luas tentang kondisi perusahaan.

Jika kita mendengar sebuah program management trainee yang banyak digunakan sampai saat ini, maka persepsi kita akan membayangkan sebuah program karir jalan tol. Jalan tol disini adalah orang-orang yang ikut dalam program ini adalah orang-orang pilihan yang sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai posisi pimpinan perusahaan yang bersangkutan.

Pekerjaan bagi seorang management trainee tidak mudah, sebab mereka di pacu untuk dapat memahami kondisi perusahaan dalam waktu yang cepat. Pada umumnya mereka memulai karir dari bawah yaitu dari posisi staf, kemudian naik ke posisi supervisor, eksekutif, dan titik puncaknya pada posisi penting di perusahaan yaitu manajer.

15

Page 16: Psikologi Industri

Psikologi Industri

Pertanyaan mendasarnya adalah sejauh mana kualifikasi calon MT agar mampu menjadi seorang MT yang memiliki kualitas bagi kebutuhan perusahaan? Sebab, tidak ada latar belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT. Tergantung perusahaan, posisi untuk bidang apa yang dibutuhkan.

Program management trainee adalah sebuah pengembangan untuk pegawai khusus yang masuk seleksi melalui sebuah jalur khusus. Walaupun khusus, tetapi mereka harus memiliki kriteria yang sangat tinggi, biasanya mereka yang memiliki indeks prestasi yang tinggi di atas 3.0, mereka juga harus memiliki pengalaman organisasi yang sangat baik dan juga penguasaan bahasa Inggris.

Hal ini akan berbeda para calon management trainee (MT) tidak memiliki minimum kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Padahal mereka nantinya wajib mempunyai gambaran yang sangat lengkap tentang segala macam proses perusahaan dijalankann. Mereka juga harus mengetahui tentang sistem yang bekerja dalam sebuah divisi dan bagaimana setiap bagian dibawahnya saling berhubungan. Mereka juga harus memiliki problem solving yang tinggi baik dalam hal perbaikan sebuah divisi, keterkaitan antar divisi atau bagian-bagiannya dan juga mana-mana yang mampu untuk bekerja sama. Misalnya pada perusahaan asuransi yaitu untuk mendapatkan pegawai yang market oriented, efisien, dan memiliki pengetahuan yang sangat luas mengenai core business perusahaan. Pegawai seperti ini harus di dapatkan dalam waktu singkat.

Melihat tujuan dari management trainee adalah untuk mendapatkan manajer yang memahami kondisi bisnis perusahaan. Maka diperlukan sebuah program pelatihan selama kurang lebih satu tahun hingga dua tahun, tergantung perusahaan yang bersangkutan, untuk belajar dan memahami potensi dari masing-masing calon MT agar mampu untuk menjalankan perannya setelah bekerja.

Kebutuhan training sangat penting bagi MT, sebab mereka harus memiliki kriteria strandar yang memang dibutuhkan oleh perusahaan baik secara knowledge, skill, dan psikologis, termasuk mengenali potensi, sikap, komunikasi, dan lain-lain.

Diharapkan dengan mengikuti program training, para kandidat MT dapat meningkatkan potensi dirinya, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan dan menjalani profesinya sebagai seorang Management Trainee mulai dari level bawah sampai menduduki posisi manajerial di perusahaan.

16