Upload
vokhanh
View
250
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PROTAP TANGGAP DARURAT BENCANA
Ketika terjadi bencana disuatu wilayah, maka TBM unit kerja (TBM yang berada dekat dengan
lokasi bencana) langsung membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC). Tim Reaksi Cepat ini berfungsi untuk
mencari tahu informasi mengenai bencana tersebut, dilaksanakan dengan turun langsung ke lokasi bencana
(penilaian langsung dilapangan) untuk mengetahui keadaan bencana secara pasti atau mencari informasi ke
sumber yang dapat dipercaya, contoh : BPBD, BNPB, PVMBG, dll. Berikut 9poin pelaporan yang
digunakan TRC dari TBM unit dalam mencari informasi :
1. Jenis bencana alam (contoh : erupsi gunung, banjir, kebakaran hutan, dsb)
2. Tempat kejadian (ditulis selengkapnya, seperti desa, kelurahan, kecamatan, kota,dst)
3. Waktu kejadian (menggunakan waktu daerah setempat, tidak harus WIB)
4. Penyebab kejadian (contoh : peningkatan aktivitas magma, kekeringan, dsb)
5. Sifat yang ditimbulkan (contoh : banjir setinggi 5 meter, gempa berkekuatan 5 SR)
6. Jumlah korban (baik luka ringan, sedang, berat, maupun meninggal)
7. Akses jalan menuju lokasi (bisa dilewati atau tidak, jika bisa keadaan jalan seperti apa)
8. Bantuan yang dibutuhkan (seperti materi, sandang, pangan, air bersih, dsb)
9. Bantuan medis (seperti obat – obatan, masker, tenaga medis, dsb)
Sumber (ditulis jika mencari dari sumber lain, jika turun langsung tidak perlu)
Setelah TRC mendapat informasi 9 poin dari lokasi bencana, maka TRC langsung melaporkan informasi
tersebut kepada sekertariat TBM unit kerja, kemudian TBM unit kerja langsung melanjutkan informasi
sekaligus melaporkan kejadian bencana tersebut ke koordinator wilayah (korwil), disini korwil sebagai
penanggung jawab, berhubung karena lokasi bencana yang berada di wilayahnya. Adapun beberapa tugas
dari korwil pada tanggap darurat bencana antara lain adalah :
1. Memastikan benar tidaknya informasi bencana yang diterima dari TBM unit kerja
2. Mengkoordinir TBM lain dalam wilayah tersebut untuk memberi bantuan apabila dibutuhkan
3. Menunjuk salah satu TBM yang bersedia untuk menjadi posko induk PTBMMKI (posko induk
PTBMMKI berfungsi sebagai pusat penyaluran bantuan dan tim medis baik skala wilayah maupun
nasional)
4. Menerima laporan dari TBM unit kerja mengenai hasil penurunan TRC kemudian meneruskannya ke
staff Penanggulangan Bencana
Selanjutnya korwil melaporkan semua informasi yang akurat kepada staff Penanggulangan Bencana
PTBMMKI yang bertanggung jawab untuk wilayah tersebut. Berikut ini pembagian staff Penanggulangan
Bencana yang bertanggung jawab di tiap wilayah :
WILAYAH 1
Luh Dina Yulita (Dina) PMPATD Pakis 085269398456 / 085269738866
Leo suganda (Leo) TBM FK UISU 082365881727
Aulia Hajar Muthea (Thea) TBM Sriwijaya 085716618116
WILAYAH 2
Charifa Sama (Charifa) USMR 081289605594
Elisabeth Elena R (Elena) Medisar 081314900860
Yalsin Hericson (Yalsin) TBM Galenus 082218200441
WILAYAH 3
Pandhu Mahendra B (Pandhu) TBMM Humerus 082227397937
Rizki Baiti Oktaviyani (Rizki) Osipital 085725734536
WILAYAH 4
Jihad Muhammad Jihad (Jihad)
[KASTAFF] Lakesma 087859312762
Mutia Larasati (Laras) Lakesma 081231689544
Berta Lowta Welantika (Berta) KPLA 082335486401 / 082140271112
I Putu Arya Agung Pratama (Agung) TBM Janar Duta 085738066425
WILAYAH 5
Muhammad Iqbal (Iqbal) TBM Axis 081934572795
Ihsan Wardhana (Ihsan) TBM Calamus Scriptorius 082354432695 / 085750244500
Rahmawati S (Rahma) TBM 110 085241144402
Agil Kusumawati (Agil) TBM Azygos 082334827014
Kemudian tugas korwil disini memberikan informasi kepada staff Penanggulangan Bencana yang
bertanggung jawab atas wilayah tersebut. Disini merupakan titik penghubung antara wilayah dan pusat,
sehingga koordinasi antara korwil dan staff Penanggulangan Bencana harus tetao terjalin dengan baik. Tugas
staff Penanggulangan Bencana adalah melakukan pemantauan kondisi terbaru dari bencana melalui korwil
sebagai penanggung jawab.
Setelah mendapat laporan dari korwil, staff Penanggulangan Bencana meneruskan laporan tersebut
kepada kepala staff Penanggulangan Bencana dan kepala staff Infokom PTBMMKI
Jihad Muhammad Jihad (kastaff Penanggulangan Bencana) – 087859312762
Destika Sari (kastaff Infokom) – 082384306844
Tugas Infokom adalah menyebarkan informasi sehingga semua anggota bisa mengetahui adanya
kejadian bencana di suatu wilayah. Selanjutnya kepala staff Penanggulangan Bencana melaporkan dan
meneruskan informasi kepada ketua PTBMMKI.
PETUNJUK TEKNIS SKEMA KOORDINASI TANGGAP DARURAT BENCANA
TBM Unit Kerja :
1. Melakukan cross check informasi bencana yang diterima
2. Berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penentuan skala
bencana
3. Menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan penilaian langsung di lapangan
4. TRC melaporkan hasil koordinasi dilokasi bencana ke sekertariat TBM Unit Kerja
5. Berkoordinasi dengan koordinator wilayah apabila membutuhkan bantuan dari wilayah
6. Memberikan pelaporan ke koordinator wilayah mengenai hasil penurunan TRC
Koordinator Wilayah :
1. Memastikan benar tidaknya informasi bencana yang diterima dari TBM unit kerja
2. Mengkoordinir TBM lain dalam wilayah tersebut untuk memberi bantuan apabila dibutuhkan
3. Menunjuk salah satu TBM yang bersedia untuk menjadi posko induk PTBMMKI (posko induk
PTBMMKI berfungsi sebagai pusat penyaluran bantuan dan tim medis baik skala wilayah maupun
nasional)
4. Menerima laporan dari TBM unit kerja mengenai hasil penurunan TRC kemudian meneruskannya ke
staff Penanggulangan Bencana
TBM Se – Wilayah :
1. Menurunkan tim ke lokasi bencana apabila dibutuhkan
2. Menyalurkan bantuan ke lokasi bencana
Staff Penanggulangan Bencana :
1. Menerima informasi dan pelaporan dari coordinator wilayah mengenai hasil penurunan TRC di
wilayahnya dan meneruskannya kepada staff Infokom dan Ketua PTBMMKI
2. Memonitor perkembangan bencana melalui korwil
PROTAP PENGIRIMAN BANTUAN
Menyambung dari skema koordinasi penanggulangan bencana.Setelah Tim Reaksi Cepat melaporkan
informasi di lokasi bencana ke sekretariat TBM Unit Kerja maka TBM unit Kerja berkewajiban melaporkan
dan mengkoordinasikannya dengan koordinator wilayah. Kemudian Koordinator wilayah meneruskan
informasi tersebut dan berkoordinasi dengan Staff penanggulangan bencana di wilayah setempat apakah
diperlukan bantuan dari TBM lain atau tidak. Apabila dirasa memang diperlukan bantuan dari TBM satu
wilayah ataupun dari TBM wilayah lain maka info ini diteruskan oleh Staff Penanggulangan Bencana
wilayah setempat kepada Kepala Staff Penanggulangan Bencana, dan Kepala StaffPenanggulanagn Bencana
meneruskannya kepada Ketua PTBMMKI dan Staff Infokom, disini Staff Infokom berkewajiban untuk
menginfokan kepada TBM Unit lain dan Bendahara bahwa diperlukan bantuan di daerah bencana.
Disini bantuan dibagi 3, yaitu bantuan berupa dana, bantuan berupa materi, dan bantuan berupa
sumber daya manusia.
1. Bantuan Berupa Dana
Bantuan berupa dana baik dari TBM sewilayah maupun TBM luar wilayah bencana dapat
dikirimkan ke bendahara PTBMMKI, setelah itu bukti pengiriman discan atau difoto dan
dikirim ke email bendahara.Selanjutnya dana yang didapat oleh bendahara akan disalurkan ke
daerah bencana dengan persentase 90% dari yang didapat dikirim ke TBM posko induk untuk
keperluan korban bencana dan 10% dari yang didapat akan diambil untuk kas PTBMMKI
yang selanjutnya hanya akan digunakan untuk biaya transportasi dari TBM posko induk
ataupun TBM unit kerja yang turun langsung ke bencana baik sebagai TRC saja atau sebagai
posko induk juga. Adapun alur pengiriman bantuan dana adalah :
TBM (baik luar wilayah maupun sekitar wilayah bencana) mengirimkan bantuan
dana ke rekening bendahara bukti pengiriman bantuan dana di foto atau scan dan
dikirim ke email bendahara
Bendahara membagi dana yang didapat mejadi 90% dan 10% 90% disalurkan ke
TBM posko induk dan 10% disalurkan ke TBM yang telah turun langsung ke
lapangan (bisa TBM posko induk atau TBM unit kerja lainnya)
2. Bantuan Berupa Materi
TBM yang dijadikan posko induk berkewajiban menulis alamat sekertariatnya dan alamat
email TBM di poster penggalangan bantuan serta nama dan nomer HP 1 orang untuk
digunakan sebagai contact person (diusahakan ketua atau divisi eksternalnya). Lalu bantuan
berupa materi baik dari TBM wilayah tersebut maupun TBM luar wilayah bencana dapat
dikirimkan langsung ke alamat sekertariat TBM posko induk, untuk selanjutnya langsung
digunakan untuk keperluan korban bencana saat itu juga. Setelah mengirimkan bantuan
materi, TBM pengirim bantuan mengirim bukti pengiriman bantuan materi ke email TBM
posko induk dan konfirmasi ke TBM posko induk melalui SMS. Adapun alur pengiriman
bantuan materi adalah :
TBM (baik luar wilayah maupun sekitar wilayah bencana) mengirimkan bantuan
materi ke TBM posko induk bukti pengiriman bantuan materi di foto atau scan
dan dikirim ke email TBM posko induk SMS ke CP dari TBM posko induk dengan
format : TBM (wilayah)_mengirimkan bantuan materi berupa_jumlah bantuan materi
yang dikirimkan_tanggal pengiriman_tanggal dijadwalkan sampai di sekertariat TBM
posko induk (konfirmasi pengiriman bantuan materi paling lambat H-1 pengiriman)
3. Bantuan Berupa Sumber Daya Manusia
TBM yang dijadikan posko induk berkewajiban menulis alamat sekertariatnya dan alamat
email TBM di poster penggalangan bantuan serta nama dan nomer HP 1 orang untuk
digunakan sebagai contact person (diusahakan ketua atau divisi eksternalnya). Sebelum
melakukan pemberangkatan bantuan Sumber Daya Manusia (bisa mahasiswa, tenaga
kesehatan, dan tenaga penunjang lainnya), TBM dari wilayah lain ataupun wilayah tersebut
konfirmasi ke contact person dari TBM posko induk, paling lambat H-1 pemberangkatan
bantuan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui SMS. Adapun alur pengiriman bantuan SDM
adalah :
TBM (baik luar wilayah maupun sekitar wilayah bencana) melakukan konfrimasi
ke TBM posko induk bahwa akan mengirim bantuan SDM (paling lambat H-1
sebelum pemberangkatan bantuan SDM) melalui SMS, dengan format :
SDM diberangkatkan SDM diterima TBM posko induk
TBM / wilayah (nama ketua tim / nomer HP
ketua tim)
Mengirimkan bantuan SDM dengan rincian :
1. Jenis SDM – jumlah
2. Perlengkapan yang dibawa secara rinci 3. Hari, tanggal, dan jam kedatangan 4. Rencana berada di posko induk berapa
lama
Contoh : TBM XXX / Wilayah X (John Doe / 08xxxxxxxxxx) Mengirimkan bantuan SDM dengan rincian : 1. Jenis SDM – jumlah
a. Dokter SpOT – 1 b. Dokter SpB – 1 c. Perawat – 4 d. Mahasiswa – 10 e. Driver ambulans – 2 f. Driver mobil – 1
2. Perlengkapan yang dibawa secara rinci a. Ambulans gawat darurat (dengan
perlengkapan … … …) b. Ambulans transport (dengan
perlengkapan … … …) c. Mobil
3. Hari, tanggal, dan jam kedatangan a. Hari xxx, tgl DD-MM-YYYY, jam XX.XX
WIB/ WIT/WITA 4. Rencana berada di posko induk berapa lama
a. 5 hari