514
Tanggal Efektif : 12 Desember 2013 Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 30 Desember 2013 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) : 12 Desember 2013 Periode Perdagangan HMETD : 30 Desember 2013 – 7 Januari 2014 Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 19 Desember 2013 Periode Pelaksanaan HMETD : 30 Desember 2013 – 7 Januari 2014 Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 24 Desember 2013 Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan : 9 Januari 2014 Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 20 Desember 2013 Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD : 9 – 3 Januari 2014 Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 27 Desember 2013 Tanggal Penjatahan : 10 Januari 2014 Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 24 Desember 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund) : 13 Januari 2014 Tanggal Distribusi HMETD : 27 Desember 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK BUKOPIN TBK. (”PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BANK BUKOPIN Tbk. Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Perbankan dan Jasa Keuangan Lainnya Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Jl. MT Haryono Kav. 50-51 Jakarta 12770, Indonesia Telepon : (021) 798 8266, Faksimili : (021) 798 0625 Situs: www.bukopin.co.id Jaringan Kantor: 37 Cabang Perseroan yang berlokasi di Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, Bogor, Cilegon, Cirebon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jember, Karawang, Kupang, Makasar, Malang, Mataram, Medan, Manado, Padang, Pekanbaru, Palembang, Parepare, Pontianak, Probolinggo, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Sidoarjo, Solo, Sukabumi, Surabaya, Tanjung Pinang, Tasikmalaya, Tegal, Yogyakarta. 112 Kantor Cabang Pembantu, 87 Kantor Fungsional, 150 Kantor Kas, 38 Payment Point, 8 Pick Up Service dan 472 ATM PENAWARAN UMUM TERBATAS III (”PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”) Sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 (dua miliar enam ratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima ribu enam ratus empat belas) Saham Biasa Kelas B baru (”Saham Baru”), atau 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT III dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1.755.273.705.240 (satu triliun tujuh ratus lima puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima ribu dua ratus empat puluh Rupiah). Setiap pemegang 125.000 (seratus dua puluh lima ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB berhak atas 41.657 (empat puluh satu ribu enam ratus lima puluh tujuh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III ini adalah sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah PUT III dan akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel. KOPELINDO yang merupakan pemegang saham Perseroan akan menjual 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III kepada Bosowa yang juga merupakan pemegang saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Jual Beli HMETD tanggal 25 Oktober 2013. Selanjutnya KOPELINDO akan melaksanakan seluruh sisa HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini (dikurangi dengan 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dijual ke Bosowa) dan Bosowa akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini termasuk 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dibeli dari KOPELINDO. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.D.1, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 30 DESEMBER 2013 SAMPAI DENGAN 7 JANUARI 2014. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 7 JANUARI 2014. SETIAP HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT MENJADI TIDAK BERLAKU LAGI. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 30 DESEMBER 2013. PUT III INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 12 DESEMBER 2013. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT III, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUT III INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT III INI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT III INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMUM SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN). RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT. TIDAK ADA JAMINAN BAHWA PERSEROAN DAPAT MENAGIH KEMBALI SELURUH PENYALURAN KREDIT DI MASA YANG AKAN DATANG. RISIKO-RISIKO USAHA PERSEROAN LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT III INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BEI AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BEI AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2013 PROSPEKTUS

PROSPEKTUS - idx.co.id · Ketua OJK di Jakarta dengan Surat No. 13308/DIR/X/2013 pada tanggal 28 Oktober 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1

  • Upload
    vudieu

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Tanggal Efektif : 12 Desember 2013 Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 30 Desember 2013Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”)

    : 12 Desember 2013 Periode Perdagangan HMETD : 30 Desember 2013 – 7 Januari 2014

    Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 19 Desember 2013 Periode Pelaksanaan HMETD : 30 Desember 2013 – 7 Januari 2014

    Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 24 Desember 2013 Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan : 9 Januari 2014Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 20 Desember 2013 Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD : 9 – 3 Januari 2014Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 27 Desember 2013 Tanggal Penjatahan : 10 Januari 2014Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD

    : 24 Desember 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund)

    : 13 Januari 2014

    Tanggal Distribusi HMETD : 27 Desember 2013

    OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

    PT BANK BUKOPIN TBK. (”PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

    PT BANK BUKOPIN Tbk.Kegiatan Usaha:

    Bergerak dalam bidang usaha Perbankan dan Jasa Keuangan Lainnya

    Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

    Kantor Pusat:Jl. MT Haryono Kav. 50-51Jakarta 12770, Indonesia

    Telepon : (021) 798 8266, Faksimili : (021) 798 0625Situs: www.bukopin.co.id

    Jaringan Kantor:37 Cabang Perseroan yang berlokasi di Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, Bogor, Cilegon, Cirebon,

    Denpasar, Jakarta, Jambi, Jember, Karawang, Kupang, Makasar, Malang, Mataram, Medan, Manado, Padang, Pekanbaru, Palembang, Parepare, Pontianak, Probolinggo, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Sidoarjo, Solo, Sukabumi, Surabaya, Tanjung Pinang, Tasikmalaya, Tegal, Yogyakarta.

    112 Kantor Cabang Pembantu, 87 Kantor Fungsional, 150 Kantor Kas, 38 Payment Point, 8 Pick Up Service dan 472 ATM

    PENAWARAN UMUM TERBATAS III (”PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”)

    Sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 (dua miliar enam ratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima ribu enam ratus empat belas) Saham Biasa Kelas B baru (”Saham Baru”), atau 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT III dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1.755.273.705.240 (satu triliun tujuh ratus lima puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima ribu dua ratus empat puluh Rupiah). Setiap pemegang 125.000 (seratus dua puluh lima ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB berhak atas 41.657 (empat puluh satu ribu enam ratus lima puluh tujuh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.Jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III ini adalah sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah PUT III dan akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down).

    Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

    KOPELINDO yang merupakan pemegang saham Perseroan akan menjual 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III kepada Bosowa yang juga merupakan pemegang saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Jual Beli HMETD tanggal 25 Oktober 2013. Selanjutnya KOPELINDO akan melaksanakan seluruh sisa HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini (dikurangi dengan 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dijual ke Bosowa) dan Bosowa akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini termasuk 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dibeli dari KOPELINDO.

    Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.D.1, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

    HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 30 DESEMBER 2013 SAMPAI DENGAN 7 JANUARI 2014. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 7 JANUARI 2014. SETIAP HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT MENJADI TIDAK BERLAKU LAGI. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 30 DESEMBER 2013.

    PUT III INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 12 DESEMBER 2013. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT III, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUT III INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT III INI.

    PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT III INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMUM SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN).

    RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT. TIDAK ADA JAMINAN BAHWA PERSEROAN DAPAT MENAGIH KEMBALI SELURUH PENYALURAN KREDIT DI MASA YANG AKAN DATANG. RISIKO-RISIKO USAHA PERSEROAN LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS.

    RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT III INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BEI AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BEI AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA

    Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2013P

    RO

    SP

    EK

    TU

    S

  • Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan PUT III kepada Ketua OJK di Jakarta dengan Surat No. 13308/DIR/X/2013 pada tanggal 28 Oktober 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan Peraturan No. IX.D.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

    Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT III ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

    Sehubungan dengan PUT III ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan penjelasan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan di dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.

    Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam PUT III ini tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

    Jika Saham Biasa Kelas B baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, seperti yang tercantum dalam Sertifikat Bukti Right atau Surat Bukti Kepemilikan (SBK) secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 7 Januari 2014 dimana HMETD yang tidak dilaksanakan sesudah tanggal tersebut, maka HMETD tersebut tidak berlaku lagi. Dalam hubungannya dengan Peraturan IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. Bagi pemegang saham yang mendapatkan HMETD kurang dari 1 (satu), maka akan dilakukan pembulatan ke bawah.

    Saham Baru yang berasal dari PUT III ini akan dicatatkan di Bursa Efek bersama dengan saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.29/1999, bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99,0% dari jumlah modal disetor bank yang bersangkutan dan seluruh saham yang dicatatkan tersebut dapat dibeli oleh investor asing. Sisanya sebesar 1% harus dimiliki oleh pemegang saham warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia serta tidak dapat dicatatkan di Bursa Efek. Pada saat ini kepemilikan sebesar 1% (satu persen) saham dalam Perseroan yang tidak tercatatkan di BEI adalah sejumlah 106.398.740 (seratus enam juta tiga ratus Sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus empat puluh) saham yang dimiliki oleh Kopelindo dan Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (KOPKAPINDO).

    PUT III INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT III INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

    PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN YANG DAPAT MENYESATKAN PUBLIK.

  • i

    DAFTAR ISI

    DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN ..............................................................................................iii

    RINGKASAN ....................................................................................................................................vii

    I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III ...................................................................................... 1

    II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS ....................... 9

    III. PERNYATAAN HUTANG ....................................................................................................... 10

    IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ......................................................... 17

    V. RISIKO USAHA ..................................................................................................................... 73

    VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ....................................................................................................................... 77

    VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERSEROAN ............. 781. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ................................................................................ 782. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN .......................................... 793. STRUKTUR ORGANISASI ............................................................................................ 894. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ........................................................................... 895. SUMBER DAYA MANUSIA............................................................................................. 986. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ................................................................ 1017. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM UTAMA BERBENTUK BADAN HUKUM ........................................................................................................................ 1058. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM DAN PERUSAHAAN TERASOSIASI ................................................................................... 1079. DIAGRAM KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAN SERTA PEMEGANG SAHAM ................................................................................................... 10810. ASET TETAP ................................................................................................................ 10811. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI .................................................................. 10912. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA .................................................... 11013. PERKARA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ..................................................... 114

    VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ........................ 1151. UMUM .......................................................................................................................... 1152. PERSAINGAN USAHA ................................................................................................ 1163. PROSPEK USAHA ....................................................................................................... 1174. KEUNGGULAN BERSAING ........................................................................................ 1195. STRATEGI USAHA ...................................................................................................... 1216. KEGIATAN USAHA ...................................................................................................... 1227. JARINGAN DISTRIBUSI .............................................................................................. 1338. PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT ........................................................................ 1359. MANAJEMEN RISIKO ................................................................................................. 140

  • ii

    10. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ............................................................ 15211. KNOW YOUR CUSTOMER (KYC) .............................................................................. 15412. TEKNOLOGI INFORMASI ........................................................................................... 15513. ASURANSI ................................................................................................................... 15614. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN / CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ............................................................................................. 15715. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ................................................................................. 158

    IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ............................................................................ 159

    X. EKUITAS ............................................................................................................................. 165

    XI. KEBIJAKAN DIVIDEN ......................................................................................................... 170

    XII. PERPAJAKAN ..................................................................................................................... 171

    XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ................................................ 173

    XIV. INFORMASI TAMBAHAN .................................................................................................... 176

    XV. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................................................................................................... 177

    XVI. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM PERSEROAN ................................ 481

    XVII. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ......................... 487

    XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) ........................................................................................... 489

  • iii

    DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

    Dalam Prospektus ini, kecuali apabila kalimatnya menyatakan lain, kata-kata sebagaimana disebutkan di bawah memiliki arti sebagai berikut:

    ”Afiliasi” : Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan

    sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

    b. hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;

    c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;

    d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

    e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

    f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

    ”Anggaran Dasar” : Anggaran Dasar Perseroan beserta seluruh perubahannya dari waktu ke waktu.

    ”BAE” : Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham dalam PUT III, dalam hal ini PT Datindo Entrycom yang berkedudukan di Jakarta.

    “Bank Kustodian” : Bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

    ”BEI” : PT Bursa Efek Indonesia, tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.

    “BMPK” : Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit.

    “Bosowa” : PT Bosowa Corporindo.

    “Bulog” : Badan Urusan Logistik atau penggantinya yaitu Perum Bulog.

    “BUMD” : Berarti Badan Usaha Milik Negara

    “BUMN” : Berarti Badan Usaha Milik Daerah

    “Bursa Efek” : Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

  • iv

    ”DPS” : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat, disusun, dan diadministrasikan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

    “Entitas Anak” : Perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia yang saham-sahamnya dimiliki secara langsung oleh Perseroan dimana kepemilikan Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut lebih dari 50% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dalam perusahaan-perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan, yang dalam hal ini meliputi: PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance.

    “FPPS” : Formulir Pemesanan Pembelian Saham dalam rangka PUT III.

    ”FPPS Tambahan” : Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan dalam rangka PUT III, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh 1 (satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan PUT III.

    ”Harga Pelaksanaan” : Harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PUT III untuk melaksanakan haknya menjadi 1 (satu) Saham Baru, yaitu dengan Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah).

    ”Hari Bank” : Hari dimana Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

    ”Hari Bursa” : Hari dimana Bursa Efek melakukan kegiatan transaksi perdagangan efek.

    ”Hari Kalender” : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender masehi tanpa kecuali, termasuk Sabtu dan Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

    ”Hari Kerja” : Hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

    ”HMETD” : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu hak yang melekat pada saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan dimiliki para pemegang saham Perseroan yang dibuktikan dengan sertifikat bukti HMETD (bagi pemegang saham warkat) atau bukti hak lain yang memungkinkan para pemegang saham Perseroan untuk membeli Saham Baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain, dan hak tersebut dapat dialihkan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Bapepam No. IX.D.1 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • v

    “Keterbukaan Informasi” : Berarti Informasi Kepada Para Pemegang Saham Perseroan Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas III Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang diumumkan Perseroan dalam harian Bisnis Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2013.

    “Masyarakat“ : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di luar Indonesia.

    “Menkumham” : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia) atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

    “Otoritas Jasa Keuangan” atau “OJK”

    : Lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pangaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor 21 Tahun 2011). Sejak tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas), fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK kepada OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011.

    “KOPELINDO” : Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia.

    ”KSEI” : Kustodian Sentral Efek Indonesia.

    “Kustodian” : Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

    ”Masyarakat” : Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia.

    ”Pemegang Rekening” : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi bank kustodian dan/atau perusahaan efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan perundang-undangan di bidang pasar modal.

    ”Pemegang Saham” : Perorangan atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada Perseroan.

    ”Pemegang Saham Utama” : Setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20,0% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

  • vi

    ”Pemerintah” : Pemerintah Negara Republik Indonesia.

    ”Penawaran Umum Terbatas III atau PUT III”

    : Kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 (dua miliar enam ratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima ribu enam ratus empat belas) Saham Biasa Kelas B baru (”Saham Baru”) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT III dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1.755.273.705.240 (satu triliun tujuh ratus lima puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima ribu dua ratus empat puluh Rupiah).

    Setiap pemegang 125.000 (seratus dua puluh lima ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB berhak atas 41.657 (empat puluh satu ribu enam ratus lima puluh tujuh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.

    Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down).

    “Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.1”

    : Berarti Peraturan Bapepam No. IX.D.1 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

    “Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.2”

    : Berarti Peraturan Bapepam No. IX.D.2 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

    “Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.3”

    : Berarti Peraturan Bapepam No. IX.D.3 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

    “Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.4”

    : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-429/BL/2009, tanggal 9 Desember 2009 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

    “Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1”

    : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 yang merupakan lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.

    “Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2”

    : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 yang merupakan lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

  • vii

    “Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1”

    : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 yang merupakan lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

    “Peraturan BEI No. I-A” : Berarti Peraturan BEI No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran dari Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. : Kep-305/BEJ/07-2004, tanggal 19 Juli 2004.

    ”Peraturan No. X.K.4” : Peraturan Bapepam No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan No. Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

    ”Pernyataan Pendaftaran” : Pernyataan Pendaftaran yang ditujukan kepada Ketua OJK oleh Perseroan dalam rangka PUT III, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta pembetulannya.

    ”Perseroan” : PT Bank Bukopin Tbk.

    “Pertamina” : Berarti PT Pertamina (Persero).

    “Perum Bulog” : Berarti Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik.

    ”Prospektus” : Dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 26 UUPM.

    “PSAK” : Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

    ”RUPS” : Adalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku.

    ”RUPSLB” : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku terakhir dalam rangka menyetujui PUT III.

    ”Tanggal Efektif” : Tanggal diperolehnya persetujuan atas PUT III dari Para Pemegang Saham Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2013 dan setiap penundaannya.

    ”UUPM” : Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 tanggal 10 November1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3068.

  • viii

    RINGKASAN

    Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang penting menurut Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, dan risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini diambil atau bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, serta disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang diterapkan secara konsisten.

    Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian.

    Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo-saldo dan jumlah-jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, semata-mata disebabkan oleh faktor pembulatan.

    1. Pendahuluan

    Perseroan pada awalnya didirikan sebagai bank dengan badan hukum Koperasi pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (disingkat Bukopin), didirikan dengan Akta Pendirian tanggal 21 April 1970 yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Koperasi No.013/DirJen/Kop/70 tanggal 10 Juli 1970 dan didaftarkan dalam Daftar Umum Direktorat Jenderal Koperasi No.8251 tanggal 10 Juli 1970.

    Pada tahun 1993, Perseroan mengubah status badan hukumnya dari semula berbentuk Koperasi menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Bukopin, berdasarkan Akta Pendirian No. 126 tanggal 25 Pebruari 1993 yang diperbaiki dengan Akta Pembetulan No. 118 tanggal 28 Mei 1993, keduanya dibuat dihadapan, Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana Perseroan memasukkan seluruh aset dan liabilitas yang tercatat dalam laporan posisi keuangan Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 1992 sebagai setoran modal dari para pendiri Perseroan. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-5332.HT.01.01. TH.93 tanggal 29 Juni 1993, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 542/A.PT/Hkm/1993/ PN.Jak.Sel tanggal 1 Juli 1993, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 64 tanggal 10 Agustus 1993, Tambahan No. 3633.

    Pada tanggal 10 Juli 2006, Perseroan mencatatkan sebanyak 5.568.852.493 (lima miliar lima ratus enam puluh delapan juta delapan ratus lima puluh dua ribu empat ratus sembilan puluh tiga) Saham Kelas B pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia/BEI) yang merupakan 99% dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan (“Penawaran Umum Saham Perdana”). Adapun jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Saham Perdana tersebut sebanyak 843.765.500 (delapan ratus empat puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh lima ribu lima ratus) lembar Saham Kelas B baru, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), dengan harga penawaran sebesar Rp350 (tiga ratus lima puluh Rupiah) setiap Saham Kelas B baru. Jumlah Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp295.317.925.000 (dua ratus sembilan puluh lima miliar tiga ratus tujuh belas juta sembilan ratus dua puluh lima ribu Rupiah) dan telah dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK pada tanggal 30 Juni 2006.

    Pada tanggal 11 Desember 2009, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 286.050.768 (dua ratus delapan puluh enam juta lima puluh ribu tujuh ratus enam puluh delapan) Saham Kelas B baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), dengan harga penawaran sebesar Rp415 (empat ratus lima belas Rupiah) setiap sahamnya. Jumlah Penawaran Umum Terbatas I sebesar Rp118.711.068.720 (seratus delapan belas miliar tujuh ratus sebelas juta enam

  • ix

    puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah) dan telah dicatatkan di BEI (“Penawaran Umum Terbatas I”).

    Pada tanggal 8 Pebruari 2011, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 1.787.960.495 (satu miliar tujuh ratus delapan puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh ribu empat ratus sembilan puluh lima) Saham Kelas B baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), dengan harga penawaran sebesar Rp520 (lima ratus dua puluh Rupiah) setiap sahamnya. Jumlah Penawaran Umum Terbatas II sebesar Rp929.739.457.400 (sembilan ratus dua puluh sembilan miliar tujuh ratus tiga puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tujuh ribu empat ratus Rupiah) dan telah dicatatkan di BEI (“Penawaran Umum Terbatas II”).

    Setelah dilakukannya Penawaran Umum Terbatas II, perubahan anggaran dasar Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.16 tanggal 22 Agustus 2011, dibuat di hadapan Lindasari Bachroem, SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 16/2011”). Akta No. 16/2011 tersebut telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-28475, tanggal 8 September 2011 dan telah didaftarkan di Daftar Perseroan Nomor AHU-0072614.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 8 September 2011. Perubahan yang dimuat dalam Akta No. 16/2011 adalah mengubah Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan yaitu peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan hak opsi oleh peserta program Management Stock Option Plan (MSOP).

    Selanjutnya terdapat beberapa perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 11 Oktober 2013, dibuat di hadapan Tetty Herawati Soebroto, SH, MH., Notaris di Jakarta (“Akta No. 20/2013”). Akta No. 20/2013 tersebut telah mengubah Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan yaitu peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan hak opsi oleh peserta Management Stock Option Plan (MSOP) sehingga lembar saham Kelas B sampai dengan saat ini menjadi sejumlah 7.959.030.313 (tujuh miliar sembilan ratus lima puluh sembilan juta tiga puluh ribu tiga ratus tiga belas) lembar saham Kelas B yang masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100 (seratus Rupiah). Akta No. 20/2013 tersebut saat ini sedang dalam proses pemberitahuan kepada Menkumham. Berdasarkan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perubahan anggaran dasar yang cukup diberitahukan kepada Menkumham mulai berlaku efektif sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar oleh Menkumham.

    2. Keterangan Singkat Tentang Entitas Anak dan Penyertaan Perseroan

    Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki entitas anak dan penyertaan sebagai berikut:

    No. Nama Entitas Anak dan Penyertaan Perseroan Ruang Lingkup UsahaPersentase Kepemilikan

    Mulai Tahun Penyertaan

    Entitas Anak1. PT Bukopin Finance Perusahaan Pembiayaan 88,25% 20062. PT Bank Syariah Bukopin Perbankan 77,57% 2006Penyertaan Saham Perseroan1. PT Ismawa Trimitra* Pengelolaan Gedung 50,00% 20132. PT BPR Dhaha Ekonomi Bank Perkreditan Rakyat 16,02% 2006

    *) Saham PT Ismawa Trimitra merupakan agunan yang diambil alih (“AYDA”) oleh Perseroan dari hasil penyelesaian kredit bermasalah dan Perseroan memiliki rencana untuk menjual saham tersebut. Dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan format laporan publikasi, maka Perseroan menyajikan saham PT Ismawa Trimitra tersebut dalam laporan keuangan konsolidasian sebagai Penyertaan Saham Sementara dengan catatan penyertaan tersebut merupakan penyertaan modal sementara yang berasal dari penyelesaian kredit yang diberikan kepada PT Istaka Karya (Persero). Sedangkan konsultan hukum mencatat saham PT Ismawa Trimitra yang diambil alih Perseroan tersebut sebagai AYDA karena secara hukum belum beralih akibat belum adanya akta pengalihan PT Istaka Karya (Persero) kepada Perseroan. Penjualan atas aset berupa AYDA tersebut saat ini masih dalam proses penyelesaian.

    Keterangan selengkapnya mengenai Keterangan tentang Entitas Anak dan Penyertaan Perseroan dapat dilihat pada Bab VII dalam Prospektus ini.

  • x

    3. Struktur Permodalan

    Berdasarkan Daftar Pemegang Saham pada tanggal 31 Oktober 2013, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100

    per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - -

    2.161.458.910

    216.145.891.000

    2.161.458.910 27,085%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000

    1.109.709.993

    110.970.999.300

    1.115.828.181 13,982%

    3. Negara Republik Indonesia 4.736.255 47.362.550.000 1.034.232.376 103.423.237.600 1.038.968.631 13,019%4. Koperasi Perkayuan Apkindo-

    MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000

    399.559.599

    39.955.959.900 402.530.806 5,044%5. Koperasi Karyawan Bank

    Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000

    26.125.312

    2.612.531.200 26.244.961 0,329%6. Induk Koperasi Unit Desa

    (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000

    21.537.138

    2.153.713.800 25.321.289 0,317%7. Koperasi Pegawai

    Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000

    7.653.110 765.311.000 9.403.667 0,118%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256 732.560.000

    4.053.287 405.328.700 4.126.543 0,052%

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375 513.750.000

    3.807.254 380.725.400 3.858.629 0,048%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154 471.540.000

    3.606.801 360.680.100 3.653.955 0,046%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000

    1.840.464 184.046.400 3.232.304 0,041%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991 559.910.000

    3.098.097 309.809.700 3.154.088 0,040%

    13. Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL)

    49.298 492.980.000

    2.830.341 283.034.100 2.879.639 0,036%

    14. Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)

    48.532 485.320.000

    2.685.285 268.528.500 2.733.817 0,034%

    15. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL)

    42.174 421.740.000

    2.333.527 233.352.700 2.375.701 0,030%

    16. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU)

    36.006 360.060.000

    1.992.215 199.221.500 2.028.221 0,025%

    17. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)

    19.047 190.470.000

    1.053.883 105.388.300 1.072.930 0,013%

    18. Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPABRI)

    16.002 160.020.000

    885.424 88.542.400 901.426 0,011%

    19. Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA)

    10.693 106.930.000

    591.657 59.165.700 602.350 0,008%

    20. Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA)

    10.622 106.220.000

    617.640 61.764.000 628.262 0,008%

    21. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)

    5.981 59.810.000

    330.927 33.092.700 336.908 0,004%

    22. Masyarakat - - 3.169.027.073 316.902.707.300 3.169.027.073 39,710%Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.337.978 213.379.780.000 7.959.030.313 795.903.031.300 7.980.368.291 100,000%Jumlah Saham dalam Portepel - - 14.907.171.887 1.490.717.188.700 14.907.171.887

  • xi

    Pada tabel dibawah ini merupakan keterangan mengenai Komisaris dan Direksi yang memiliki saham pada Perseroan berdasarkan data Biro Administrasi Efek pada tanggal 31 Oktober 2013:

    Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase Deddy S.A Kodir Komisaris 134.500 0,0017%Glen Glenardi Direktur Utama 1.572.500 0,0197%Tri Joko Prihanto Direktur 7.295.333 0,0914%Agus Hernawan Direktur 3.634.333 0,0455%Mikrowa Kirana Direktur 162.500 0,0020%SulistyohadI DS Direktur 931.333 0,0117%Adhi Brahmantya Direktur 64.500 0,0008%

    Keterangan selengkapnya mengenai Struktur Permodalan dapat dilihat pada Bab VII dalam Prospektus ini.

    4. Struktur Penawaran Umum Terbatas III

    Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT III kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 (dua miliar enam ratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima ribu enam ratus empat belas) Saham Biasa Kelas B baru, atau 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) setiap Saham HMETD.

    Setiap pemegang 125.000 (seratus dua puluh lima ribu) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB berhak atas 41.657 (empat puluh satu ribu enam ratus lima puluh tujuh) HMETD untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa Kelas B baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) per Saham HMETD yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Jumlah dana yang akan diperoleh Perseroan sehubungan dengan PUT III adalah sebanyak-banyaknya Rp1.755.273.705.240 (satu triliun tujuh ratus lima puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima ribu dua ratus empat puluh Rupiah).

    KOPELINDO yang merupakan pemegang saham Perseroan akan menjual 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III kepada Bosowa yang juga merupakan pemegang saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Jual Beli HMETD tanggal 25 Oktober 2013. Selanjutnya KOPELINDO akan melaksanakan seluruh sisa HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini (dikurangi dengan 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dijual ke Bosowa) dan Bosowa akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini termasuk 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dibeli dari KOPELINDO.

  • xii

    Dengan demikian proforma permodalan Perseroan sebelum dan setelah PUT III menjadi sebagai berikut:

    i. Dengan asumsi bahwa hanya KOPELINDO dan Bosowa akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini, maka proforma permodalan Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan PUT III adalah sebagai berikut:

    SEBELUM PELAKSANAAN PUT III

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - -

    2.161.458.910

    216.145.891.000

    2.161.458.910 27,085%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000

    1.109.709.993

    110.970.999.300

    1.115.828.181 13,982%

    3. Negara Republik Indonesia

    4.736.255

    47.362.550.000

    1.034.232.376

    103.423.237.600

    1.038.968.631 13,019%

    4. Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000

    399.559.599

    39.955.959.900

    402.530.806 5,044%

    5. Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000

    26.125.312

    2.612.531.200 26.244.961 0,329%

    6. Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000

    21.537.138

    2.153.713.800

    25.321.289 0,317%

    7. Koperasi Pegawai Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000

    7.653.110 765.311.000

    9.403.667 0,118%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256

    732.560.000

    4.053.287 405.328.700

    4.126.543 0,052%

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375

    513.750.000

    3.807.254 380.725.400

    3.858.629 0,048%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154

    471.540.000

    3.606.801 360.680.100

    3.653.955 0,046%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000

    1.840.464 184.046.400

    3.232.304 0,041%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991

    559.910.000

    3.098.097 309.809.700

    3.154.088 0,040%

    13. Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL)

    49.298

    492.980.000

    2.830.341 283.034.100

    2.879.639 0,036%

    14. Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)

    48.532

    485.320.000

    2.685.285 268.528.500

    2.733.817 0,034%

    15. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL)

    42.174

    421.740.000

    2.333.527 233.352.700 2.375.701 0,030%

    16. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU)

    36.006

    360.060.000

    1.992.215 199.221.500

    2.028.221 0,025%

    17. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)

    19.047

    190.470.000

    1.053.883 105.388.300

    1.072.930 0,013%

  • xiii

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    18. Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPABRI)

    16.002

    160.020.000

    885.424 88.542.400 901.426 0,011%

    19. Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA)

    10.693

    106.930.000

    591.657 59.165.700

    602.350 0,008%

    20. Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA)

    10.622

    106.220.000

    617.640 61.764.000

    628.262 0,008%

    21. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)

    5.981

    59.810.000

    330.927 33.092.700

    336.908 0,004%

    22.Masyarakat - - 3.169.027.073

    316.902.707.300

    3.169.027.073 39,710%

    Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.337.978 213.379.780.000 7.959.030.313 795.903.031.300 7.980.368.291 100,000%Jumlah Saham dalam Portepel - - 14.907.171.887 1.490.717.188.700 14.907.171.887

    SETELAH PELAKSANAAN PUT III

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - - 2.681.778.060 268.177.806.000 2.681.778.060 29,559%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000 1.681.566.429 168.156.642.900 1.687.684.617 18,602%

    3. Negara Republik Indonesia

    4.736.255

    47.362.550.000 1.034.232.376 103.423.237.600 1.038.968.631 11,452%

    4. Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000 399.559.599 39.955.959.900 402.530.806 4,437%

    5. Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000 26.125.312 2.612.531.200 26,244,961 0,289%

    6. Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000 21.537.138 2.153.713.800 25,321,289 0,279%

    7. Koperasi Pegawai Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000 7.653.110 765.311.000 9.403.667 0,104%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256

    732.560.000 4.053.287 405.328.700 4.126.543 0,045%

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375

    513.750.000 3.807.254 380.725.400 3.858.629 0,043%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154

    471.540.000 3.606.801 360.680.100 3.653.955 0,040%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000 1.840.464 184.046.400 3.232.304 0,036%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991

    559.910.000 3.098.097 309.809.700 3.154.088 0,035%

    13. Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL)

    49.298

    492.980.000 2.830.341 283.034.100 2.879.639 0,032%

  • xiv

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    14. Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)

    48.532

    485.320.000 2.685.285 268.528.500 2.733.817 0,030%

    15. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL)

    42.174

    421.740.000 2.333.527 233.352.700 2.375.701 0,026%

    16. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU)

    36.006

    360.060.000 1.992.215 199.221.500 2.028.221 0,022%

    17. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)

    19.047

    190.470.000 1.053.883 105.388.300 1.072.930 0,012%

    18. Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPABRI)

    16.002

    160.020.000 885.424

    88.542.400 901.426 0,010%

    19. Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA)

    10.693

    106.930.000 591.657

    59.165.700 602.350 0,007%

    20. Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA)

    10.622

    106.220.000 617.640

    61.764.000 628.262 0,007%

    21. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)

    5.981

    59.810.000 330.927

    33.092.700 336.908 0,004%

    22. Masyarakat - - 3.169.027.073 316.902.707.300 3,169,027,073 34,930%Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.337.978 213.379.780.000 9.051.205.899 905.120.589.900 9.072.543.877 100,000%Jumlah Saham dalam Portepel - -

    13.814.996.301 1.381.499.630.100 13.814.996.301

    ii. Dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini, maka proforma permodalan Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan PUT III adalah sebagai berikut:

    SEBELUM PELAKSANAAN PUT III

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - -

    2.161.458.910

    216.145.891.000

    2.161.458.910 27,085%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000

    1.109.709.993

    110.970.999.300

    1.115.828.181 13,982%

    3. Negara Republik Indonesia

    4.736.255

    47.362.550.000

    1.034.232.376

    103.423.237.600

    1.038.968.631 13,019%

    4. Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000

    399.559.599

    39.955.959.900

    402.530.806 5,044%

    5. Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000

    26.125.312

    2.612.531.200 26.244.961 0,329%

    6. Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000

    21.537.138

    2.153.713.800

    25.321.289 0,317%

    7. Koperasi Pegawai Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000

    7.653.110 765.311.000

    9.403.667 0,118%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256

    732.560.000

    4.053.287 405.328.700

    4.126.543 0,052%

  • xv

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375

    513.750.000

    3.807.254 380.725.400

    3.858.629 0,048%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154

    471.540.000

    3.606.801 360.680.100

    3.653.955 0,046%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000

    1.840.464 184.046.400

    3.232.304 0,041%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991

    559.910.000

    3.098.097 309.809.700

    3.154.088 0,040%

    13. Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL)

    49.298

    492.980.000

    2.830.341 283.034.100

    2.879.639 0,036%

    14. Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)

    48.532

    485.320.000

    2.685.285 268.528.500

    2.733.817 0,034%

    15. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL)

    42.174

    421.740.000

    2.333.527 233.352.700 2.375.701 0,030%

    16. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU)

    36.006

    360.060.000

    1.992.215 199.221.500

    2.028.221 0,025%

    17. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)

    19.047

    190.470.000

    1.053.883 105.388.300

    1.072.930 0,013%

    18. Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPABRI)

    16.002

    160.020.000

    885.424 88.542.400 901.426 0,011%

    19. Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA)

    10.693

    106.930.000

    591.657 59.165.700

    602.350 0,008%

    20. Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA)

    10.622

    106.220.000

    617.640 61.764.000

    628.262 0,008%

    21. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)

    5.981

    59.810.000

    330.927 33.092.700

    336.908 0,004%

    22.Masyarakat - - 3.169.027.073

    316.902.707.300

    3.169.027.073 39,710%

    Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.337.978 213.379.780.000 7.959.030.313 795.903.031.300 7.980.368.291 100,000%Jumlah Saham dalam Portepel - - 14.907.171.887 1.490.717.188.700 14.907.171.887

    SETELAH PELAKSANAAN PUT III

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000 per

    saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - - 2.681.778.060 268.177.806.000 2.681.778.060 25,205%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000 1.681.566.429 168.156.642.900 1.687.684.617 15,862%

    3. Negara Republik Indonesia

    4.736.255

    47.362.550.000 1.380.474.906 138.047.490.600 1.385.211.161 13,019%

  • xvi

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000 per

    saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    4. Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000 533.705.405 53.370.540.500 536.676.612 5,044%

    5. Koperasi Karyawan Bank Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000 34.871.602 3.487.160.200 34.991.251 0,329%

    6. Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000 29.975.609 2.997.560.900 33.759.760 0,317%

    7. Koperasi Pegawai Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000 10.786.938 1.078.693.800 12.537.495 0,118%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256

    732.560.000 5.428.482 542.848.200 5.501.738 0,052%

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375

    513.750.000 5.093.165 509.316.500 5.144.540 0,048%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154

    471.540.000 4.824.503 482.450.300 4.871.657 0,046%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000 2.917.648 291.764.800 4.309.488 0,041%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991

    559.910.000 4.149.215 414.921.500 4.205.206 0,040%

    13. Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (INKOPPOL)

    49.298

    492.980.000 3.789.997 378.999.700 3.839.295 0,036%

    14. Induk Koperasi Veteran Republik Indonesia (INKOVERI)

    48.532

    485.320.000 3.596.345 359.634.500 3.644.877 0,034%

    15. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (INKOPAL)

    42.174

    421.740.000 3.125.243 312.524.300 3.167.417 0,030%

    16. Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (INKOPAU)

    36.006

    360.060.000 2.668.131 266.813.100 2.704.137 0,025%

    17. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)

    19.047

    190.470.000 1.411.443 141.144.300 1.430.490 0,013%

    18. Induk Koperasi Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (INKOPABRI)

    16.002

    160.020.000 1.185.829 118.582.900 1.201.831 0,011%

    19. Induk Koperasi Wredatama (INKOPTAMA)

    10.693

    106.930.000 792.393 79.239.300 803.086 0,008%

    20. Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat (PUSKOPELRA)

    10.622

    106.220.000 827.012 82.701.200 837.634 0,008%

    21. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI)

    5.981

    59.810.000 443.203 44.320.300 449.184 0,004%

    22. Masyarakat - - 4.225.124.368 422.512.436.800 4.225.124.368 39,710%Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 21.337.978 213.379.780.000

    10.618.535.927

    1.061.853.592.700

    10.639.873.905 100,000%

    Jumlah Saham dalam Portepel - - 12.247.666.273

    1.224.766.627.300 12.247.666.273

    Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down).

  • xvii

    Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham Biasa Kelas B baru dalam PUT III ini, dapat menjual haknya kepada pihak lain terhitung sejak tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan 7 Januari 2014 melalui BEI atau di luar bursa, sesuai dengan peraturan No. IX.D.1. Apabila pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Biasa Kelas B baru yang ditawarkan dalam PUT III ini sesuai dengan porsi sahamnya, dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya dalam Perseroan (terdilusi) sampai dengan maksimum 25% (dua puluh lima persen).

    Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 7 Januari 2014 dimana HMETD yang tidak dilaksanakan setelah tanggal tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan HMETD tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Bagi pemegang saham yang memperoleh HMETD kurang dari 1 (satu), maka akan dilakukan pembulatan ke bawah dengan minimal kepemilikan 1 (satu) HMETD.

    Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Terbatas III dapat dilihat pada Bab I dalam Prospektus ini.

    5. Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT III

    Dana hasil PUT III ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja bagi pengembangan pembiayaan Perseroan.

    Keterangan selengkapnya mengenai Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT III dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus ini.

    6. Ikhtisar Data Keuangan Penting

    Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk masing-masing periode di bawah ini. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008, diambil atau bersumber dari laporan keuangan konsolidasian auditan Perseroan. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012, diambil atau bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang tidak diaudit.

    Laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, auditor independen (rekan penanggung jawab untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: Sinarta; rekan penanggung jawab untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: Drs. Hari Purwantono), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang berisi paragraf penjelasan mengenai informasi keuangan entitas induk yang disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian Perseroan sehubungan dengan tambahan beberapa pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian sehubungan dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III kepada Para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini.

    Laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah direviu oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, auditor independen (rekan penanggung jawab: Sinarta), berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410, “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor

  • xviii

    Independen Entitas” (“SPR 2410”) yang ditetapkan oleh IAPI, dengan hasil tidak ada hal-hal yang menjadi perhatian auditor yang menyebabkan auditor percaya bahwa informasi keuangan konsolidasian interim tidak disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang berisi paragraf penjelasan mengenai informasi keuangan entitas induk yang disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian informasi keuangan konsolidasian interim yang diharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan penerbitan kembali informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sehubungan dengan tambahan beberapa pengungkapan pada catatan atas informasi keuangan konsolidasian interim sehubungan dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III kepada Para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan bahwa auditor akan mengetahui seluruh hal signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, auditor tidak menyatakan suatu opini audit.

    Laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (sekarang KAP Purwantono, Suherman & Surja), auditor independen (rekan penanggung jawab untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008: Drs. Hari Purwantono dan Drs. Iman Sarwoko), berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini.

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

    (dalam miliaran Rupiah)

    Keterangan31 Desember 30 Juni

    20132008 2009 2010 2011 2012Jumlah Aset 32.633 37.173 47.489 57.184 65.690 70.893 Jumlah Liabilitas 30.465 34.632 44.597 52.809 60.693 65.659 Jumlah Ekuitas 2.168 2.541 2.892 4.374 4.997 5.234

    Laporan Laba Rugi Konsolidasian

    (dalam miliaran Rupiah)

    Keterangan

    31 Desember 30 Juni

    2008(1 tahun)

    2009(1 tahun)

    2010(1 tahun)

    2011(1 Tahun)

    2012(1 Tahun)

    2012(tidak diaudit)

    (6 bulan)

    2013(6 bulan)

    Pendapatan bunga, Syariah, dan pembiayaan lainnya - neto 1.468 1.382 1.797 2.101 2.462 1.134 1.169

    Laba operasional 553 526 636 932 1.066 522 628 Laba sebelum pajak 551 520 667 940 1.059 529 653 Laba bersih* 369 362 493 738 830 413 502 Laba komprehensif - setelah pajak* 369 362 490 744 834 410 480

    *) Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

  • xix

    Rasio Keuangan

    Tabel berikut menyajikan rasio keuangan Perseroan (tanpa memperhitungkan entitas anak) pada tanggal 30 Juni 2013 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut:

    KETERANGAN31 Desember 30 Juni

    20132008 2009 2010 2011 2012PERMODALAN Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko

    kredit 6 11,20% 14,39% 13,02% 14,43% 18,50% 18,03%Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko

    kredit dan risiko pasar 6 11,19% 14,37% 13,02% 14,33% 18,45% 18,03%Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko

    kredit dan risiko operasional 6 - - 11,82% 12,78% 16,38% 15,71%Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko

    kredit, risiko pasar, dan risiko operasional 6 - - 11,82% 12,71% 16,34% 15,71%Aset tetap terhadap modal 9 21,60% 26,39% 23,63% 15,11% 12,76% 13,99% ASET PRODUKTIF Aset produktif bermasalah 10 3,86% 2,34% 2,55% 2,42% 2,23% 1,98%Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan

    terhadap aset produktif 11 1,25% 1,04% 1,33% 1,30% 1,19% 0,93%Rasio kredit bermasalah terhadap kredit yang diberikan - kotor 7 4,87% 2,81% 3,22% 2,88% 2,66% 2,54%Rasio kredit bermasalah terhadap kredit yang diberikan - bersih 8 4,14% 2,33% 2,47% 2,14% 1,56% 1,66% RENTABILITAS Imbal hasil aset (ROA) 1 ** 1,67% 1,46% 1,62% 1,87% 1,83% 1,86%Imbal hasil ekuitas (ROE) 2 ** 19,01% 16,48% 19,02% 20,10% 19,47% 20,63%Marjin pendapatan bunga bersih (NIM) 3 ** 4,80% 4,07% 4,75% 4,55% 4,56% 3,55%Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

    (BOPO) 4 84,36% 86,99% 84,98% 82,05% 81,42% 81,03% LIKUIDITAS Rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan

    nasabah (LDR) 5 83,60% 75,99% 71,85% 85,01% 83,81% 78,22% KEPATUHAN (COMPLIANCE) Persentase pelanggaran BMPK

    Pihak terkait - - - - - - Pihak tidak terkait - - - - - -

    Persentase pelampauan BMPK Pihak terkait *** - 8,49% - - - 15,32% Pihak tidak terkait - - - - - -

    GWM konvensional Rupiah: GWM Utama 12 5,07% 5,06% 8,07% 8,08% 8,03% 8,02%GWM Sekunder 13 - 27,00% 18,60% 5,57% 14,55% 17,21%GWM konvensional valuta asing 14 1,10% 1,04% 1,05% 8,01% 8,59% 8,00%GWM Syariah Rupiah 12 * 5,85% - - - - -Posisi Devisa Neto (PDN) 15 0,74% 0,43% 0,15% 2,94% 0,47% 0,16% PERTUMBUHAN Rasio pertumbuhan aset 16 -5,26% 13,91% 27,75% 20,42% 14,88% 7,92%Rasio pertumbuhan liabilitas 16 -6,20% 13,68% 28,77% 18,41% 14,93% 8,18%Rasio pertumbuhan ekuitas 16 10,10% 17,21% 13,81% 51,25% 14,24% 4,74%Rasio pertumbuhan pendapatan bunga dan Syariah - bersih 16 13,98% -5,86% 30,03% 16,92% 17,18% 3,10%Rasio pertumbuhan pendapatan operasional lainnya 16 12,03% 46,98% 18,49% 22,74% 4,24% 9,88%Rasio pertumbuhan beban operasional lainnya 16 13,62% 15,03% 19,13% 9,07% 13,70% 15,13%Rasio pertumbuhan laba bersih 16 -1,60% -1,90% 36,19% 50,51% 12,53% 21,69%

    Keterangan selengkapnya mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.

  • xx

    7. Risiko Perseroan dan Entitas Anak Perseroan

    Berikut ini adalah beberapa risiko yang telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan.

    i. Risiko Kreditii. Risiko Operasional iii. Risiko Likuiditasiv. Risiko Stratejik v. Risiko Reputasi vi. Risiko Terhadap Perubahan Kondisi Ekonomi Makrovii. Risiko Pasar terkait perubahan Suku Bunga dan Nilai Tukar viii. Risiko Kepatuhan ix. Risiko Hukum x. Risiko pada Entitas Anak dan Penyertaan

    Keterangan selengkapnya mengenai Risiko Perseroan dan Entitas Anak Perseroan dapat dilihat pada Bab V dalam Prospektus ini.

    8. Kebijakan Dividen

    Pembayaran dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas rekomendasi Direksi dan Komisaris. Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada setiap tahun buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dan Komisaris dengan persetujuan RUPS. Perseroan tidak menjamin dapat membagikan dividen kepada pemegang saham setiap tahun.

    Berikut ini riwayat pembayaran dividen Perseroan setelah Penawaran Perdana Saham Perseroan:

    No. Tahun Jumlah (Rp) Persentase (%) Dividen per Saham (Rp) Tanggal Pembayaran

    1 2006 126.086.558.665,00 40,00 22,4 29 Juni 20072 2007 187.563.173.068,00 50,00 32,8 1 Juli 20083 2008 110.634.124.444,90 30,00 19,4 6 Juli 20094 2009 181.094.903.279,00 50,00 30,1 1 Juni 20105 2010 172.409.459.181,38 35,00 27,7 4 Juli 20116 2011 221.448.270.256,99 30,00 27,8 4 Juli 20127 2012 249.458.332.408,37 30,00 31,3 24 Juli 2013

    Dengan memperhatikan kebutuhan arus kas Perseroan di masa mendatang dan persetujuan pemegang saham melalui RUPS, Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dengan kisaran antara 30% sampai dengan 50% dari Laba Bersih Setelah Pajak, dimulai dari tahun buku 2013.

    Perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan, tingkat kesehatan Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

    Pemegang saham baru dalam rangka PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham Perseroan lainnya, termasuk hak untuk memperoleh dividen.

    Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan-pembatasan dari pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen yang dilakukan oleh Perseroan.

    Keterangan selengkapnya mengenai Kebijakan Dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus ini.

  • xxi

    9. Prospek dan Strategi Usaha Perseroan

    Perseroan secara umum memiliki prospek usaha yang baik dan terbuka luas di sektor Usaha Mikro, Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) dengan memperhatikan potensi bisnis dan distribusi jaringan distribusi outlet yang dimiliki Perseroan. Dengan kondisi perekonomian yang kondusif dan kinerja perbankan yang membaik, Perseroan berpeluang untuk menjalankan fungsi intermediasi keuangan yang turut menggerakkan sektor keuangan di Indonesia. Strategi pertumbuhan usaha Perseroan adalah mendayagunakan keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama Perseroan sebagai berikut: a. Pertumbuhan dan diversifikasi portofolio kredit;b. Terus mengembangkan kegiatan usaha inti yaitu Usaha Mikro dan UKMK;c. Strategi pertumbuhan sektor bisnis dalam Usaha Komersial;d. Pengembangan Usaha Konsumer;e. Pengembangan layanan penerimaan pembayaran dari masyarakat;f. Mendiversifikasikan basis pendanaan;g. Peningkatan pendapatan imbal jasa (fee based) dari nasabah;h. Melanjutkan perbaikan sistem pengendalian manajemen risiko;i. Penerapan Basel II Accord dan persiapan menghadapi Basel III Accord. Dengan strategi usaha yang telah ditetapkan, Perseroan berkeyakinan akan dapat bersaing dalam industri perbankan Indonesia.

    Keterangan selengkapnya mengenai Prospek dan Strategi Usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII dalam Prospektus ini.

  • Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 1

    I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III

    Sebanyak-banyaknya 2.659.505.614 (dua miliar enam ratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima ribu enam ratus empat belas) Saham Biasa Kelas B baru (”Saham Baru”), atau 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp660 (enam ratus enam puluh Rupiah) setiap saham, sehingga apabila seluruh HMETD dilaksanakan maka jumlah dana yang diperoleh dari PUT III dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1.755.273.705.240 (satu triliun tujuh ratus lima puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus lima ribu dua ratus empat puluh Rupiah). Setiap pemegang 125.000 (seratus dua puluh lima ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB berhak atas 41.657 (empat puluh satu ribu enam ratus lima puluh tujuh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III. Setiap saham harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.

    Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini adalah sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan dan akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham Perseroan yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down).

    Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang belum dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

    KOPELINDO yang merupakan pemegang saham Perseroan akan menjual 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III kepada Bosowa yang juga merupakan pemegang saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Jual Beli HMETD tanggal 25 Oktober 2013. Selanjutnya KOPELINDO akan melaksanakan seluruh sisa HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini (dikurangi dengan 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dijual ke Bosowa) dan Bosowa akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III ini termasuk 200.000.000 (dua ratus juta) HMETD yang telah dibeli dari KOPELINDO.

    PT BANK BUKOPIN Tbk. Kegiatan Usaha

    Bergerak Dalam Kegiatan Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan LainnyaBerkedudukan di Jakarta, Indonesia

    Kantor PusatJl. MT Haryono Kav. 50-51, Jakarta 12770, Indonesia

    Telepon : (62-21) 798 8266 Faksimili : (62-21) 798 0625Situs: www.bukopin.co.id

    Jaringan Kantor37 Cabang Perseroan yang berlokasi di Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, Bogor, Cilegon, Cirebon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jember, Karawang, Kupang, Makasar, Malang,

    Mataram, Medan, Manado, Padang, Pekanbaru, Palembang, Parepare, Pontianak, Probolinggo, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Sidoarjo, Solo, Sukabumi, Surabaya, Tanjung Pinang, Tasikmalaya, Tegal, Yogyakarta.112 Kantor Cabang Pembantu, 87 Kantor Fungsional, 150 Kantor Kas, 38 Payment Point, 8 Pick Up Service

    dan 472 ATM RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT. TIDAK ADA JAMINAN BAHWA PERSEROAN DAPAT MENAGIH KEMBALI SELURUH PENYALURAN KREDIT YANG TELAH DILAKUKANNYA DI MASA YANG AKAN DATANG.

    RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

    RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM PERSEROAN. MESKIPUN PERSEROAN TELAH MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

  • 2

    Riwayat pencatatan saham Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

    Keterangan Jenis EfekHarga Efek

    TanggalPencatatan JumlahSaham

    Nilai Efek yang Dicatatkan

    Penawaran Umum Saham Perdana Saham Rp350 10 Juli 2006 843.765.500 Rp295.317.925.000Penawaran Umum Terbatas I Saham Rp415 11 Desember 2009 286.050.768 Rp118.711.068.720Penawaran Umum Terbatas II Saham Rp520 8 Februari 2011 1.787.960.495 Rp929.739.457.400

    Berdasarkan Daftar Pemegang Saham pada tanggal 31 Oktober 2013, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

    No. Keterangan

    Jenis Kelas ANilai nominal Rp10.000

    per saham

    Jenis Kelas BNilai nominal Rp100 per saham

    Jumlah Saham Kelas A & B

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham

    Jumlah Nominal (Rp)

    Jumlah Saham %

    Modal Dasar 21.337.978 213.379.780.000 22.866.202.200 2.286.620.220.000 22.887.540.178Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

    1. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (KOPELINDO) - -

    2.161.458.910

    216.145.891.000

    2.161.458.910 27,085%

    2. PT Bosowa Corporindo (BOSOWA)

    6.118.188

    61.181.880.000

    1.109.709.993

    110.970.999.300

    1.115.828.181 13,982%

    3. Negara Republik Indonesia 4.736.255 47.362.550.000 1.034.232.376 103.423.237.600 1.038.968.631 13,019%4. Koperasi Perkayuan Apkindo-

    MPI (KOPKAPINDO)

    2.971.207

    29.712.070.000

    399.559.599

    39.955.959.900

    402.530.806 5,044%5. Koperasi Karyawan Bank

    Bukopin Jakarta (KKBJ)

    119.649

    1.196.490.000

    26.125.312

    2.612.531.200 26.244.961 0,329%6. Induk Koperasi Unit Desa

    (INKUD)

    3.784.151

    37.841.510.000

    21.537.138

    2.153.713.800

    25.321.289 0,317%7. Koperasi Pegawai

    Badan Urusan Logistik (KOPELBULOG)

    1.750.557

    17.505.570.000

    7.653.110 765.311.000

    9.403.667 0,118%

    8. Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

    73.256 732.560.000

    4.053.287 405.328.700

    4.126.543 0,052%

    9. Induk Koperasi Kartika (d/h Induk Koperasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) (INKOPAD)

    51.375 513.750.000

    3.807.254 380.725.400

    3.858.629 0,048%

    10. Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI)

    47.154 471.540.000

    3.606.801 360.680.100

    3.653.955 0,046%

    11. Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (KPDK)

    1.391.840

    13.918.400.000

    1.840.464 184.046.400

    3.232.304 0,041%

    12. Induk Koperasi Karyawan (INKOPKAR)

    55.991 559.910.000

    3.098.097 3