30
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ekspor Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang – barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. Menurut Kobi (2011:2) mengatakan bahwa ekspor merupakan aktivitas pengiriman barang ke luar daerah pabean. Tetapi lebih dijelaskan secara spesifik bahwa ekspor merupakan pembelian negara lain atas barang buatan perusahan – perusahan didalam negeri (Benny, 2013). Dari beberapa pengertian di atas tampaknya bahwa ekspor merupakan suatu kegiatan pengiriman atas barang dari dalam negeri buatan perusahan – perusahan yang ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan pemerintah dan menggunakan pembayaran dalam valuta asing.

repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

  • Upload
    dohuong

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Ekspor

Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan

bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang – barang dari peredaran

dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai dengan

ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta

asing. Menurut Kobi (2011:2) mengatakan bahwa ekspor merupakan

aktivitas pengiriman barang ke luar daerah pabean. Tetapi lebih

dijelaskan secara spesifik bahwa ekspor merupakan pembelian

negara lain atas barang buatan perusahan – perusahan didalam

negeri (Benny, 2013).

Dari beberapa pengertian di atas tampaknya bahwa ekspor

merupakan suatu kegiatan pengiriman atas barang dari dalam negeri

buatan perusahan – perusahan yang ke luar negeri dengan memenuhi

ketentuan pemerintah dan menggunakan pembayaran dalam valuta

asing.

Page 2: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

10

2.2. Kontrak Dagang Ekspor

Kontrak menurut Karla dan Shippey (2001) menjelaskan

bahwa kontrak adalah pernyataan yang bersifat lisan maupun tertulis

yang meninmbulkan hubungan kontraktual yang dibuat oleh kedua

belah pihak atau lebih yang memiliki potensi kepentingan yang

saling bertetangan. Sasaran utama kontrak menurut Hinkelman

(2002:25) adalah menciptakan perjanjian tertulis yang menyatakan

secara jelas hak dan kewajiban kedua belah pihak (eksporter dan

importer) dalam transaksi, meliputi barang, waktu penyerahan,

harga, waktu dan sarana pembayaran serta mencakup dokumentasi,

forum, dasar hukum, kerusakan dan pelaksanaan khusus.

Kontrak dagang ekspor pada hakikatnya adalah rumusan

kesepakatan dari suatu negosiasi bisnis, sehingga tercapai

kesepakatan yang akhirnya dituangkan dalam bentuk kontrak dagang

ekspor (Amir, 1999). Secara ringkas kontrak dagang terdapat

berbagai macam ketentuan umum kontrak yang dicantum

didalamnya, meliputi jumlah komoditas yang akan diperjual belikan,

deskripisi komoditas, grade, cara pengepakan, harga persatuan

komoditas, satuan mata uang yang digunakan, metode pembayaran,

cara dan jadwal pengapalan, jenis kapal yang digunakan, pelabuhan

bongkar muat, asuransi yang diperlukan, siapa yang menangung

Page 3: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

11

premi asuransi, cara pengecapan dan pembebanan pajak (Sutojo,

2004: 24).

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kontrak

merupakan pernyataan lisan atau tertulis yang menyatakan secara

jelas hak dan kewajiban kedua belah pihak (eskportir dan importir)

atau lebih dalam transaksi meliputi barang, waktu penyerahan, harga,

waktu, sarana pembayaran dan mencakup dokumentasi, dasar

hukum, forum, kerusakan dan pelaksanaan khusus yang memiliki

potensi saling bertentangan. Sebaliknya bahwa importir mempunyai

berkewajiban melakukan pembayaran kepada eksportir dan berhak

menerima barang dari eksportir. Jika hal ini tidak terjadi munculnya

perselisihan antara exporter dan importir.

Kontrak dagang ekspor adalah kesepakatan antara eksportir

dan importir untuk melakukan perdagangan barang sesuai dengan

persyaratan yang disepakati bersama dan pihak mengikat diri untuk

melaksanakan semua kewajiban. Di dalam kontrak dagang ekspor

terdiri dari dua belah pihak yaitu ekportir dan pembeli importir yang

telah sepakat. Eksportir bertugas memproduksi barang yang

inginkan oleh importir, sedangkan importir bertugas sebagai orang

yang membeli barang yang dihasilkan oleh eksportir, ini merupakan

pihak inti dari kontrak dagang ekspor. Inisiatif pembuatan ikatan

Page 4: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

12

kontrak dagang baik dari eksportir maupun importir yang

merupakan titik awalnya setiap transaksi perdagangan ekspor impor

dengan mempergunakan tahap – tahap dalam surat kontrak dagang

yang menyatakan bahwa isi kontrak tidak dapat dirubah kecuali

dengan persetujuan kedua belah pihak (Sutojo, 2001: 21-22). Proses

tersebut, yaitu;

a. Tahap promosi. Promosi adalah upaya penjual

memperkenalkan komoditas yang dihasilkan kepada calon

pembeli. Dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menarik

minat dari calon pembeli terhadap komoditas yang

diperkenalkan. Jadi yang dimaksud dengan promosi ekspor

adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas

yang dihasilkan kepada calon pembeli di luar negeri (importir)

dengan tujuan untuk menarik minat mereka untuk membeli

komoditas yang diperkenalkan dengan pembayaran dengan

valuta asing. Promosi dapat dilakukan, antara lain

mengirimkan surat perkenalan (introduction letter) kepada

calon pembeli di luar negri, mendatangi sendiri calon pembeli

di luar negeri, mempergunakan jasa konsultan pemasaran di

luar negri, ikut serta dalam sale’s mission ke luar negeri, ikut

serta dalam pameran dagang (International Trade Fairs) di

Page 5: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

13

dalam negeri maupun di luar negeri, memasang iklan di media

cetak, radio, televisi, internet dan media lainya dan

mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli di

luar negri.

b. Tahap Inquiry. Importir yang berminat akan mengirimkan

Surat Permintaan Harga atau Letter of inquiry atau surat

permintaan harga kepada eksportir. Letter of inquiry lazimnya

berisi permintaan panawaran harga dengan memberitahukan

mutu barang yang diinginkan, kuantum yang akan dibeli, harga

satuan dan total harga dengan Valuta Asing (US Dollar dan

lainnya), waktu pengiriman (Shipment Date) dan pelabuhan

tujuan yang diinginkan.

c. Tahap Offer Sheet. Eksportir memenuhi perrmintaan importir

dengan mengirimkan surat Penawaran Harga yang lazim

disebut Offer Sheet. Offer Sheet lazim berisi tentang

keterangan sesuai permintaan importir, seperti uraian barang,

mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat

penyerahan barang, syarat pembayaran, waktu pengapalan,

cara pengepakan barang, brosur dan apabila perlu contoh

barang yang ditawarkan. Penawaran itu juga menyebutkan

apakah penawaran itu bersifat:

Page 6: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

14

1. Free Offer (penawaran Bebas). Ciri-cirinya adalah tidak

mencantumkan batas waktu berlakunya (validity Time),

tidak mencantumkan persyaratan khusus.

2. Coditional Free Offer (penawarn bebas bersyarat). Ciri-

cirinya adalah tidak mencantumkan batas waktu

berlakunya (validity Time) dan mencantumkan syarat-

syarat khusus dengan kata-kata tanpa engagement;

subject to Government approval.

3. Firm Offer (penawaran tetap). Ciri-cirinya adalah

mencantumikan batas waktu berlakunya dan memuat

tanggal berakhirnya penawaran.

d. Tahap Order Sheet/ Purchase Order. Setelah importir

menerima offersheet dari eksportir, maka kewajiban eksportir

mempelajari dengan cermat isi surat penawaran tersebut.

Setiap syarat yang disetejui maupun yang tidak disetujui atau

yang igin dirubah, harus dikomunikasikan kepada eksportir

terlebih dahulu. Atau bilamana importir merasa suatu

peubahan atau tambahan syarat yang dimasukan dalam kontrak

tidak memerlukan persetujuan lebih dulu dari eksportir, maka

perubahan itu dapat saja langsung dimasukan dalam surat

pesanan (ordersheet) yang akan dikirimkan oleh importir

Page 7: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

15

kepada eksportir. Kewajiban importir selanjutnya adalah

mengomunikasikan persetujuan atas offersheet yang

dikirimkan oleh eksportir dengan perubahan yang diinginkan.

Jadi yang dimaksud dengan ordersheet adalah surat peryantaan

persetujuan dari importir atas penawaran eksportir yang

sifatnya mengikat secara hukum. Setiap pengingkaran atau

pelanggaran dari syarat-syarat yang disebut dalam ordersheet

itu dapat dikenakan sanksi untuk membayar ganti rugi bagi

pihak yang dirugikan.

e. Tahap Sale’s Contract. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli

Ekspor (Sale’s Contract) sesuai dengan data-data dari

Offersheet dan Ordersheet ditambah dengan keterangan

sepaerti Force Majeur Clause, Claims, syarat pengapalan

seperti partial shipment, transhipment, vessel age dan lain-lain.

Ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importir

untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas

Sale’s Contract itu. Sale’s Contract lazimnya dibuat aslinya

rangkap 2.

f. Tahap Sale’s Comfirmatiaon. Importir mempelajari dengan

seksama “Sale’s Contract”, dan apabila dapat menyetujuinya,

lantas ditandatangani importir untuk dikembalikan kepada

Page 8: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

16

Eksportir. Satu copy original ditahan oleh Importir sebagai

dokumen asli transaksi, yang lazim disebut sebagai Sale’s

Comfirmation. Kedua copy Sale’s Confirmation mempunyai

kekuatan hukum yang sama. Di dalam Sale’s Contract akan

disebutkan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yaitu

ekportir dan importir. Isi pokok dari sales’s contract itu antara

lain sebagai berikut; nama, jumlah dan uraian barang,

persyaratan pembayaran, jumlah nilai kontrak, bank referensi,

nama penerima, tanggal akhir pengiriman, pengalihan

pengapalan, sistem pengapalan barang, biaya pengapalan,

perusahaan pengangkut, pelabuhan tujuan dan penggunaan

asuransi/tidak.

Dalam ekspor adanya transaksi oleh masing-masing pihak

eksportir dan importir yang merupakan bagian dari proses

perdagangan internasional. Proses tersebut terbagi menjadi empat

kelompok (Amir, 2004:), yaitu;

1. Sales Contract Process.

a. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan

diekspornya melalui media promosi seperti pameran

dagang, iklan di koran, majalah, radio, maupun televisi,

baik di luar negeri maupun di dalam negeri, atau melalui

Page 9: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

17

badan-badan khusus urusan promosi ekspor. Tujuan

promosi adalah untuk menarik minat calon importir

terhadap komoditas yang akan diekspor.

b. Importir yang berminat mengirimkan surat permintaan

harga atau Letter of Inquiry kepada eksportir. Letter of

Inquiry lazimnya berisikan permintaan penawaran harga

dengan memberitahukan mutu barang yang diinginkan,

kuantum yang ingin dibeli, harga satuan dan total harga

dalam valuta asing (US$ atau lainnya), waktu pengiriman

(shipment date), dan nama pelabuhan tujuan yang

diingini.

c. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan

mengirimkan surat penawaran harga yang lazim disebut

dengan Offersheet. Offersheet berisikan keterangan

sesuai permintaan importir, seperti uraian barang, mutu,

kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat

penyerahan barang, syarat pembayaran, waktu

pengapalan, cara pengepakan barang, brosur, dan bila

perlu contoh barang yang ditawarkan. Penawaran itu juga

menyebutkan apakah penawaran bersifat free offer

ataukah firm offer.

Page 10: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

18

d. Importir, setelah mempelajari dengan saksama offersheet

dari eksportir, menempatkan surat pesanan dalam bentuk

ordersheet atau purchase order kepada eksportir

e. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor (sale's

contract) sesuai dengan data dari offersheet dan

ordersheet ditambah dengan keterangan seperti force

majeur clause, klaim, syarat pengapalan seperti shipment,

transshipmente, dan lain-lain. Kontrak tersebut

ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada

importir untuk ditandatangani pula sebagai tanda

persetujuan atas sale's contract itu. Lazimnya sale's

contract dibuatkan aslinya dalam rangkap dua (two

original).

f. Importir mempelajari sale's contract dengan saksama,

dan bila dapat menyetujuinya kemudian ia

menandatangani dan mengembalikannya kepada

eksportir. Satu original copy ditahan oleh importir

sebagai dokumen asli transaksi yang lazim disebut

sebagai sale's confirmation. Kedua sale's confirmation

copy yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang

sama.

Page 11: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

19

2. Letter of Credit opening process

a. Importir meminta kepada bank devisanya untuk

membuka sebuah Letter of Credit (L/C) sebagai dana

yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada

eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sale's contract

dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang disebut

dalam sales contract dan merujuk pada ketentuan dari

The Uniform Customs and Practice of Documentary

Letter of Credit dari Kamar Dagang Internasional, Paris

no. 500 atau UCP-DC-500. L/C yang dibuka adalah

untuk dan atas nama eksportir atau orang atau badan

usaha lain yang ditentukan eksportir, sesuai kesepakatan

dalam sale's contract. Bank devisa yang diminta

eksportir membuka L/C itu disebut opening bank.

Opening bank inilah yang bertanggung jawab melakukan

pembayaran atas L/C itu kepada eksportir penerima L/C.

Importir yang meminta pembukaan L/C disebut applicant.

b. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C

dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui

bank korespondennya di negara eksportir. Pembukaan

L/C dilakukan dengan surat, kawat, teleks, faksimile,

Page 12: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

20

atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan

pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C

confirmation yang diteruskan oleh opening bank kepada

bank korespondennya untuk disampaikan kepada

penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu.

Bank koresponden yang diminta opening bank untuk

menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut advising

bank.

c. Advising bank setelah meneliti keabsahan amanat

pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank

meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir

yang berhak menerima dengan surat pengantar dari

advising bank. Surat pengantar itu disebut L/C Advice,

sedangkan eksportir penerima L/C disebut sebagai

beneficiary dari L/C itu. Bila advising bank diminta

dengan tertulis oleh opening bank untuk turut menjamin

pembayaran atas L/C tersebut, maka advising bank juga

disebut sebagai confirming bank.

Page 13: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

21

3. Cargo shipping process

a. Eksportir setelah menerima L/C confirmation yang

sifatnya operatif (sah sebagai landasan pembayaran)

kemudian mempersiapkan barang ready for export,

melakukan booking atau memesan ruangan/tempat

kepada perusahaan pelayaran (shipping company) yang

kapalnya akan berangkat ke pelabuhan tujuan yang

dimaksud dalam sale's contract serta sesuai dengan

waktu pengapalan (shipment date) yang disepakati dalam

sale's contract tersebut. Eksportir kemudian mengurus

formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor

barang, membayar Pajak Ekspor (PE) dan Pajak Ekspor

Tambahan (PET) melalui advising bank, mengurus izin

muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di

pelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai,

eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan

pelayaran (shipping company) untuk dimuat pada waktu

yang disepakati.

b. Shipping company, setelah selesai melakukan pemuatan

barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan

barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan

Page 14: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

22

barang dalam bentuk Bill of Lading atau transport

document lainnya kepada eksportir yang dalam

pengangkutan ini disebut sebagai shipper

c. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab

mengangkut muatan itu sampai ke pelabuhan tujuan,

serta menyerahkannya dengan selamat dan utuh kepada

penerima barang yang disebut dalam B/L di pelabuhan

tujuan (destination port) yang juga disebutkan dalam B/L

itu.

d. Importir selaku penerima barang (consignee), bila telah

menerima dokumen pengapalan (shipping document) dari

opening bank, mengurus izin impor (import clearance)

kepada pihak Bea Cukai di pelabuhan tujuan. Kemudian

importir menghubungi agen pelayaran (shipping agent) di

pelabuhan tujuan di negaranya untuk menerima muatan

itu.

e. Shipping agent menyerahkan muatan kepada importir

segera setelah pelunasan biaya yang menjadi hak

skipping agent bersangkutan. Dengan ini maka selesailah

proses penerimaan barang oleh importir.

Page 15: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

23

4. Shipping document negotiation process

a. Eksportir, setelah menerima Bill of Lading dari

perusahaan pelayaran, menyiapkan semua dokumen

pengapalan yang disyaratkan dalam Letter of Credit

seperti faktur, daftar pengepakan, sertifikat mutu, Surat

Kete-rangan negara Asal (SKA) dan lain sebagainya

seperti wesel (draft) serta surat pengantar negosiasi

dokumen secara lengkap dan cermat. Semua dokumen

pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating

bank yang ditentukan dalam L/C untuk memperoleh

pembayaran (payment).

b. Negotiating bank meneliti dengan saksama semua

dokumen pengapalan yang diminta dalam syarat-syarat

L/C. Bila semuanya cocok baik jumlah, jenis, maupun

uraian sebagaimana yang dituntut oleh L/C, maka

negotiating bank akan membayarkan jumlah yang ditagih

oleh eksportir dari dana L/C yang tersedia.

c. Negotiating bank meneruskan dokumen pengapalan yang

sudah dilunasi itu kepada opening bank yang membuka

L/C bersangkutan sebagai pena-gihan kembali dari uang

Page 16: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

24

yang sudah dibayarkan oleh negotiating bank tersebut

kepada eksportir

d. Opening bank memeriksa dengan saksama semua

dokumen pengapalan itu, dan bila ternyata sesuai dengan

syarat-syarat L/C yang dibuka maka opening bank

kemudian melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh

negotiating bank. Pembayaran pelunasan kembali ini

disebut sebagai reimbursement.

e. Opening bank selanjutnya memberitahukan penerimaan

dokumen pengapalan itu kepada importir. Importir akan

mengambil dokumen pengapalan itu kepada opening

bank dan menyelesaikan pelunasan dokumen pengapalan

tersebut dengan opening bank bersangkutan. Setelah itu

opening bank akan menyerahkan seluruh dokumen

pengapalan itu kepada importir untuk dipergunakan

menerima barang bersangkutan dari perusahaan

pelayaran dan Bea Cukai setempat.

Kontrak dagang ekspor dapat dilakukan dimana adanya

kesepakatan akhir antara eksportir dan importir sesuai dengan syarat

dari suatu negosiasi bisnis, yang berjalan memakan waktu lama dari

tahap promosi produksinya kemudian saling berjanji untuk

Page 17: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

25

melaksanakan jual beli sesuai dengan syarat atau ketentuan yang

telah disepakati bersama dan apabila salah satu pihak ingkar janji

akan dikenakan sanksi yaitu ganti rugi kepada pihak yang telah

dirugikan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak tersebut.

2.3. Pihak - Pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Dagang

Menurut Amir (2005) menjelaskan bahwa eksportir dan

importir merupakan pelaksanaan utama dan ikatan kontrak dalam

perdagangan internasional yang berhubungan baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan kegiatan ekspor antara lain:

1. Produsen-eksportir. Para produsen yang sebagian hasil

produksi diperuntuhkan untuk pasar luar negeri, yang

ekspornya diurus sendiri oleh produsen bersangkutan.

2. Confirming house. Merupakan kantor cabang perusahan

asing yang bekerja sama dengan warga setempat mendirikan

anak perusahan didalam negeri atas perintah dan kepentingan

perusahan induk untuk memperoleh keuntungan dan komisi.

3. Pedagang ekspor. Pedagang ini lazim adalah badan usaha

yang diberi ijin pemerintah dalam bentuk surat pengakuan

eksportir yang diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi

Page 18: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

26

yang dicantumkan dalam surat pengakuan atas kepentingan

dari produsen dalam negeri yang diwakilinya.

4. Export Agent. Hubungan antara pedagang ekspor dan

produsen, tidak hanya sebagai rekanan biasa tetapi sudah

meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan.

5. Trading house. Bila suatu perusahan atau eksportir dapat

mengembangkan ekspornya lagi terbatas pada satu atau dua

komoditi sehingga disebut general exporters.

6. Bank. Bank mempunyai peranan yang sangat penting yaitu

sebagai penyedia kredit ekspor bila diperlukan oleh eksportir.

Kedua, mempelancar dan mengamankan transaksi melalui

Letter Of Credit (L/C), karena L/C ini dari sisi eksportir bisa

merupakan jaminanan kepastian pembayaran dari importer,

Letter Of Credit (L/C) adalah dokumen yang dikeluarkan

oleh bank yang diminta importir yang ditujukan kepada

eksportir, dengan memberi hak untuk menarik wesel

sejumlah uang yang disebutkan dalam L/C tersebut jika

persyaratan yang tercantum dalam L/C terpenuhi.

7. Departement Perdagangan dan Perindustrian. Peranan

Departement Perdagangan dan Perindustrian dalam kegiatan

eksporimpor sangat penting, yaitu: pertama, instansi

Page 19: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

27

pemerintahan yang mengeluarkan ijin sebagai Eksportir

Terdaftar dan ijin sebagai importer. Kedua, mengeluarkan

dokumen ekspor yang disebut “certificate of origin” (COO)

yang merupakan surat pernyatan bahwa barangbarang yang

diekspor tersebut.

8. Surveyor. Pada umumnya importir dan eksportir berada

dalam jarak yang berjauhan dalam arti geografis. Surveyor

menjadi independent mempunyai peran sebagai importir

dalam pemeriksaan barang-barang yang akan dimuat

kedalam container di lokasi eksportir.

9. Shipping Company. Peranan shipping company, yaitu:

sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang

diekspor/impor, dan juga sebagai penyedian container

kosong (empty container) bagi eksportir.

10. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau Pengusaha

Pengururusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah merupkan

perusahaan jasa yang menangani pengurusan ekspor-impor.

11. Bea Cukai. Peranan Bea Cukai sebagai instansi pemerintahan

yaitu untuk mengawasi barang-barang yang diekspor/impor,

khususnya yang kena pajak ekspor dan kedua adalah

mengawasi yang terkait dengan Bapeksa.

Page 20: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

28

12. Asuransi. Peranan asuransi sebagai instansi jasa penyedia

asuransi untuk kegiatan ekspor-impor sesuai permintaan di

dalam L/C, biasanya berupa pemagaran resiko atas kegiatan

transaksi perdagangan internasional.

2.4. Incoterm 2010

Incoterms atau internasional commercial terms merupakan

seperangkat peraturan internasional untuk menyeragamkan

penafsiran hak dan kewajiban antara eksporter dan importir dalam

rangka transaksi perdagangan internasional. Ruang lingkup pada

pengiriman barang dari tempat keberangkatan. Dalam Incoterm

2010 mencakup beberapa persayaratan perdagangan (Malfliet, 2011)

adalah sebagai berikut;

1. Ex Works (EXW). Berarti bahwa penjual melakukan penyerahan

barang, bila menempatkan barang untuk pembeli ditempat

kediaman penjual atau tempat lain yang ditentukan (tempat kerja,

pabrik, gudang) belum diurus formalitas ekspornya dan juga

tidak dimuat keatas kendaraan pengangkut manapun. Syarat ini

merupakan kewajiban ringan bagi penjual dan pembeli wajib

memikul semua resiko dan biaya yang terkait.

Page 21: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

29

2. Free Carrier (FCA). Berarti penjual melakukan penyerahan

barang yang sudah mendapat izin ekspor, kepada pengangkut

yang ditunjukkan pembeli ditempat tersebut. Syarat ini dapat

dipergunakan tanpa memandang jenis alat angkut, namun

penjual dianggap telah memenuhi kewajiban untuk menyerahkan

barang apabila barang telah diserahkan kepada pembeli.

3. Free Alongside Ship (FAS). Berarti penjual melakukan

penyerahan barang, apabila barang barang itu ditempatkan

disamping kapal dipelabuhan pengapalan yang disebut. Hal ini

pembeli wajib memikul semua biaya dan semua resiko

kehilangan atau kerusakan atas barang-barang. Syarat ini

menuntut penjual mengurus formalitas ekspor.

4. Free On Board (FOB). Berarti penjual melakukan penyerahan

barang - barang bila barang - barang melewati pagar kapal di

pelabuhan pengapalan tersebut. Hal ini bahwa pembeli wajib

memikul semua biaya dan resiko atas kehilangan atau kerusakan

barang. Syarat FOB menuntut penjual untuk mengurus

formalitas ekspor.

5. Cost And Freight (C&F). Berarti bahwa penjual melakukan

penyerahan barang - barang bila barang - barang melewati pagar

kapal dipelabuhan pengapalan. Penjual wajib menangung biaya -

Page 22: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

30

biaya dan ongkos angkut yang diperlukan untuk mengangkut

barang barang sampai ke pelabuhan tujuan. Syaratnya C&F

menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.

6. Cost, Insurance, and Freight (CI&F). Berarti penjual melakukan

penyerahan barang bila barang melewati pagar kapal

dipelabuhan pengapalan. Penjual wajib membayar semua biaya

dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang -

barang sampai ke pelabuhan tujuan. Tetapi risiko hilang atau

kerusakan atas barang - barang, termasuk biaya tambahan;

asuransi dan premi. Syarat CIF menuntut untuk mengurus

formalitas ekspor.

7. Carriage paid To (CPT). Berarti penjual menyerahkan barang -

barang kepada pengangkut yang ditunjukkan sendiri, tetapi

penjual wajib membayar pula membayar ongkos angkut yang

perlu untuk mengangkut barang - barang sampai ke tempat

tujuan. Hal ini pembeli menangung semua resiko dan membayar

setiap onkos yang timbul setelah barang barang diserahkan.

8. Carriage and Insurance paid To (CIP). Berarti penjual

menyerahkan barang barang kepada pengangkut yang

ditunjukkan sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos

angkut yang perlu untuk mengangkut barang - barang sampai ke

Page 23: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

31

tempat tujuan. Hal ini bahwa pembeli menanggung semua biaya

dan resiko dan membayar setiap ongkos yang timbul setelah

barang barang diserahkan. Namun, penjual juga menutup

asuransi terhadap resiko rugi dan kerusakan atas barang yang

meninpa barang selama barang dalam perjalanan. Syaratnya ini

menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.

9. Deliverd At Fronteir (DAF). Berarti penjual menyerahkan

barang - barang, bila barang - barang telah ditempatkan ke dalam

kewenangan pembeli pada saat datangnya alat angkut, belum

dibongkar, telah diurus formalitas ekspor, namun belum

mengurus formalitas impornya.

10. Delevered Ex Ship (DES). Berarti penjual menyerahkan barang

barang ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli diatas kapal,

belum diurus formalitas impornya, dipelabuhan tujuan. Penjual

wajib menangung semua biaya dan resiko yang terkait dengan

pengangkutan barang barang sampai ke pelabuhan tujuan yang

disebut sebelum dibongkar.

11. Deliverded Ex Quay (DEQ). Berarti penjual menyerahkan

barang barang ditempatkan kedalam kewenangan pembeli diatas

dermaga, belum diurus formalitas impornya, dipelabuhan tujuan.

Penjual wajib menangung semua biaya dan resiko yang terkait

Page 24: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

32

dengan pangangkutan barang barang sampai ke pelabuhan tujuan

dan membongkat barang - barang diatas dermaga.

12. Delivered Duty Unpaid (DDU). Berarti penjual menyerahkan

barang barang kepada pembeli, belum diurus formalitas

impornya, dan belum dibongkar dari atas alat angkut yang baru

datang ditempat tujuan yang disebut. Penjual wajib menangung

semua biaya dan resiko yang terkait dengan pengangkutan

barang barang sampai, kecuali bea masuk, pembayaran biaya

resmi, pajak dan biaya lainnya yang diperlukan di negara tujuan.

13. Deliverde Duty Paid (DDP). Berarti penjual menyerahkan

barang barang kepada pembeli sudah diurus formalitas impornya,

namun belum dibongkar dari atas alat angkut yang baru datang

ditempat tujuan yang disebut. Penjual wajib menangung semua

biaya - biaya dan resiko yang terkait dengan pengangkutan

barang sampai diformalitas pabean, pembayaran biaya resmi, bea

masuk, pajak dan biaya lainnya yang diperlukan di negara tujuan.

Page 25: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

33

2.5. Sistem Pembayaran Ekspor

Sistem pembayaran ekspor merupakan suatu bagian atau

komponen yang saling berkaitan dalam cara membayar kegiatan

mengeluarkan barang dari daerah pabean ke luar negeri yang

dilakukan oleh perusahan maupun eksportir (Kobi, 2011). Beberapa

cara pembayaran yang lazim digunakan dalam transaksi

perdagangan luar negeri antara lain;

1. Advance payment. Adalah suatu cara pembayaran di mana

pembeli barang melakukan pembayaran terlebih dahulu

sebelum menerima barang yang dibelinya. Cara pembayaran

ini sangat menguntungkan pihak eksportir karena pihak

eksportir telah menerima pembayaran sebelum merealisasi

pengiriman barang, di lain pihak merugikan pihak importir

apabila terjadi non delivery. Dilihat dari segi financial,

pembiayaan dari importir dimana eksportir dapat membiayai

persiapan barang dan penyerahan barang kepada importir

dilaksanakan dengan cara free of payment, namun

pengiriman barang tetap didukung dokumen yang diwajibkan.

2. Open account. Suatu cara pembayaran dimana eksportir

mengirim barangnya terlebih dahulu, kemudian pembayaran

Page 26: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

34

dilakukan oleh importir sesuai dengan jadwal pembayaran

yang telah disepakati bersama. Transaksi seperti ini

dilakukan antara eksportir dan importir yang telah saling

mempercayai tanpa melibatkan pihak bank. Resiko yang

timbul dari transaksi adalah pihak eksportir apabila tidak

melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal ataupun non

payment. Dilihat dari aspek keuangan dimana pengadaan

barang dibiaya sendiri oleh eksportir.

3. Collection. Suatu cara pembayaran dimana eksportir

mengirim barang dan kemudian menagih pembayaran dari

importir bersama-sama dengan pengiriman dokumen

pengapalan dan wesel atau draf. Cara pembayaran ini

melibatkan bank dengan cara menyerahkan dokumen -

dokumen pengapalan melalui koresponden bank dimana

importir berdomisili.

4. Letter of Credit. Suatu cara pembayaran di mana eksportir

akan menerima pembayaran pada saat mengirim barang

bersama dokumen dokumen dan sebaliknya. Cara

pembayaran ini aman bagi kedua belah pihak, namun

melibatkan bank sebagai perantara.

Page 27: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

35

5. Consignment. Suatu cara penjualan barang dimana penjual

menyerahkan barang kepada agen di luar negeri dan

pembayaran dilakukan setelah barang telah terjual. Cara

pembayaran ini melibatkan bank. Keuntungan bagi eksportir

dari transaksi ini terletak pada jaringan pemasaran dan

promosi hasil produksinya.

6. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar

negeri sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli

merupakan cara pembayaran di luar dari cara pembayaran

kelima tersebut diatas namun dianggap lazim dalam

perdagangan, seperti barter, perdagangan lintas batas.

Dapat dikatakan bahwa antara eksportir dan importir

mencantumkan cara pembayaran dalam sales contract yang telah di

sepakati bersama. Sistem pembayaran akan digunakan dan

dilakukan dengan cara Letter of Credit, advance payment, open

account, Collection, Consigment dan cara non L/C (tanpa letter of

credit) atau cara pemabayaran lainnya dalam perdagangan

internasional luar negeri sesuai dengan kesepakatan bersama.

Page 28: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

36

2.6. Dokumen - Dokumen Yang Diperlukan Dalam Ekspor

Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam melakukan

kegiatan ekspor (Sutojo, 2001) adalah sebagai berikut:

a.Pro-forma invoice. Dokumen ini dicantumkan ketentuan

satuan harga per satuan produk dan dapat dikatakan

kontrak penjualan telah mengikat kedua belah pihak.

b. Commercial Invoice. Merupakan nota perincian yang

dikirimkan oleh eksportir kepada importir bilamana telah

terjadi persetujuan ketentuan syarat penjualan di kedua

belah pihak, mereka telah mengikat diri dalam kontrak

penjualan dan importir telah memberikan pesanan

pembelian. Dokumen ini dicantumkan nama dan alamat

eksportir dan importir, spesifikasi lengkap produk, harga

per satuan produk, cara pembayaran, pemberitahuan

tentang berat barang, shipping mark dan nomornya, nama

kapal. Biasanya Comercial invoice dikirim langsung atau

kepada bank rekanan pembeli luar negeri bersama

dokumen lainnya pada saat barang telah dikapalkan.

c.Weight note. Dokumen ini memberitahukan berat barang

yang dikirim yang disiapkan oleh eksportir.

Page 29: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

37

d. Packing list. Dokumen ini yang memuat daftar kemasan

barang dan isinya antara lain dipergunakan sebagai bahan

pegangan pegawai pabean dipelabuhan pemberankatan dan

pelabuhan kedatangan barang untuk memeriksa isi

kemasan barang yang diekspor.

e.Inspection Certificate. Sertifikat ini merupakan surat

pernyataan yang ditandatangani oleh produsen eksportir

atau pedagang pemasok barang yang menyatakan bahwa

telah melakukan inspeksi produk yang diekspor dan

menyatakan bahwa spesifikasi dan mutu produk telah

memenuhi ketentuan yang tercantumkan dalam kontrak

penjualan. Namun, dalam praktek perdagangan

internasional nilai surat keterangan ini tidak terlalu tinggi.

f.Bill of Lading (B/L). B/L merupakan dokumen pengapalan

surat yang disiapkan oleh eksportir yang membuktikan

bahwa barang yang tercantum dalam dokumen sudah di

muat dalam kapal.

g. Airway Bill. Airway Bill adalah tanda terima barang

dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu.

Page 30: repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12801/2/T1...Title Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Komoditi Kopi (Studi Kasus Pada Perusahan

38

h. Certificate of origin. Surat keterangan yang menyatakan

asal barang yang diekspor atau surat yang menyatakan

bahwa barang yang diekspor oleh eksportir.

i. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Dokumen pabean

yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor

barang yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum,

terkena pajak ekspor, mendapatkan fasilitas pembebasan

dan pengambilan bea masuk, dan barang ekspor lainnya),

identitas eksportir,nama importer, NPWP, izin khusus 9SIE,

Karantina, SM), no HS, berat barang, Negara tujuan,

propinsi asal barang, cara penyerahan barang (FOB, CIF,

dll), merek dan nomor kemasan dan lain-lain.