41
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan Dasar-dasar Pengelolaan Persampahan nawasis.com

Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (Bagian 1/3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan. Dasar-dasar pengelolaan persampahan.

Citation preview

nawasis.com

Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan

Dasar-dasar Pengelolaan Persampahan

nawasis.com

nawasis.com

Tahapan Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan

nawasis.com

PENGUMPULAN DATA

Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan

nawasis.com

Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data

• Pengumpulan data – langkah penting dalam proses penyusunan studi rencana induk

sistem pengelolaan persampahan, karena tingkat keakuratan data menjadi kunci dalam memproyeksikan rencana pengembangan jangka panjang.

• Metode pengumpulan data dapat dilakukan secara : – primer : dengan melakukan penelitian atau analisa langsung

dilapangan

– sekunder : dengan menggunakan data atau hasil penelitian yang sudah ada.

nawasis.com

Pengumpulan Data Jenis Data yang Diperlukan

1. Data kondisi kota dan rencana pengembangan kota

2. Data kondisi pengelolaan persampahan yang ada

3. Permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem pengelolaan persamhan

nawasis.com

Data Kondisi Kota Jenis data yang dibutuhkan

1. Gambaran wilayah studi

2. Kondisi fisik kota

3. Prasarana kota

4. Kependudukan

5. Kondisi sosial ekonomi masyarakat

6. Tingkat kesehatan masyarakat

7. Rencana pengembangan kota

nawasis.com

Data Kondisi Kota 1. Gambaran wilayah studi

• Gambaran umum wilayah studi menjelaskan – posisi kota/kabupaten

– batas wilayah, kordinat,

– iklim/cuaca,

– trade mark kota bila ada (contoh kota pelajar, kota bunga, kota hujan dan lain-lain).

• Penggambaran ini juga dilengkapi dengan peta.

nawasis.com

Data Kondisi Kota 2. Kondisi fisik kota

• Kondisi fisik suatu kota pada umumnya dapat digambarkan dengan data yang meliputi antara lain :

– Topografi (kondisi kemiringan lahan)

– Geologi (kondisi tanah dan batuan)

– Hidrologi (kondisi air tanah dan sungai yang melintasi kota/kabupaten bersangkutan, baik kuantitas maupun kualitas)

nawasis.com

Data Kondisi Kota 3. Prasarana kota (1/2)

• Prasarana kota perlu diidentifikasi untuk mengenali sumber sampah sebagai target daerah pelayanan.

• Data yang dibutuhkan meliputi : – Jaringan jalan, meliputi jalan arteri/protokol, kolektor, jalan

lingkungan (dilengkapi peta jaringan jalan)

– Perumahan, meliputi perumahan komplek dan non komplek baik yang teratur , tidak teratur, maupun perumahan kumuh

– Fasilitas komersial, meliputi pertokoan, pasar, hotel, restauran, salon, bioskop, kawasan wisata, kawasan industri dan lain-lain

– Fasilitas umum, meliputi perkantoran, fasilitas pendidikan (universitas, sekolah, dll), fasilitas kesehatan (RS, apotik, puskesmas dll

nawasis.com

Data Kondisi Kota 3. Prasarana kota (2/2)

• Data yang dibutuhkan meliputi (lanjutan): – Fasilitas sosial, meliputi rumah ibadah, panti sosial dll

– Ruang terbuka hijau/hutan kota, meliputi taman kota, hutan kota, perkebunan, persawahan dan lahan-lahan pertanian

• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta tata guna lahan.

nawasis.com

Data Kondisi Kota 4. Kependudukan

• Data kependudukan diperlukan untuk mengidentifikasi daerah pelayanan, menghitung tingkat pelayanan, dll.

• Data yang dibutuhkan meliputi : – Jumlah penduduk kota, per kecamatan dan per kelurahan

– Kepadatan penduduk rata-rata dan kepadatan di daerah terbangun

• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta kepadatan penduduk yang dapat dibedakan untuk daerah dengan kepadatan:

– > 100 jiwa/ha,

– 50 – 100 jiwa / ha dan

– < 50 jiwa/ha.

nawasis.com

Data Kondisi Kota 5. Kondisi sosial ekonomi masyarakat

• Data kondisi sosial masyarakat diperlukan untuk menentukan kualitas pengelolaan sampah dan perhitungan tarif retribusi dikaitkan dengan kemampuan membayar masyarakat.

• Data yang diperlukan adalah : – Mata pencaharian masyarakat

– Penghasilan masyarakat yang dinyatakan dengan data income/kk/bulan

– Strata ekonomi yang dapat menggambarkan prosentase kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, menengah dan rendah

nawasis.com

Data Kondisi Kota 6. Tingkat kesehatan masyarakat

• Data tingkat kesehatan masyarakat diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan persampahan di kawasan rawan sanitasi yang pada umumnya memiliki tingkat kesehatan yang rendah.

• Data penyakit yang diperlukan pada umumnya yang berkaitan dengan buruknya kondisi sanitasi lingkungan dan air bersih seperti:

– diare, tipus, disentri dan

– ISPA (akibat proses pembakaran sampah secara terbuka)

nawasis.com

Data Kondisi Kota 7. Rencana pengembangan kota

• Data rencana pengembangan kota diperlukan untuk memberikan gambaran pengembangan kota dalam kurun waktu perencanaan yang akan digunakan sebagai acuan untuk analisa pengembangan kebutuhan pelayanan persampahan jangka panjang.

• Data rencana pengembangan kota yang dibutuhkan: – Rencana pengembangan wilayah

– Rencana pengembangan jaringan jalan

– Rencana pengembangan fasilitas kota

– Proyeksi penduduk

• Data tersebut perlu dilengkapi dengan peta pengembangan wilayah, jaringan jalan dan lain-lain.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah Jenis data yang dibutuhkan

1. Tingkat Pelayanan

2. Sistem Pengelolaan – Aspek Institusi

– Aspek Teknis

– Aspek Pembiayaan

– Aspek Peraturan

– Aspek Peran serta masyarakat dan swasta

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 1. Tingkat pelayanan

• Tingkat pelayanan merupakan gambaran indikator secara kuantitatif terhadap kondisi pengelolaan sampah suatu kota.

• Data tingkat pelayanan dapat diketahui dari beberapa hal, yaitu :

– Dihitung dari prosentase perbandingan jumlah penduduk yang mendapatkan akses pelayanan sampah secara terpusat (dikumpulkan dari sumber sampai ke TPA) dan jumlah penduduk total kota

– Dihitung dari prosentase perbandingan jumlah sampah yang diangkut ke TPA dan jumlah sampah total

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan

• Untuk memudahkan pengolahan data atau analisis suatu kondisi pengelolaan persampahan suatu kota, data sistem pengelolaan persampahan dapat dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu data yang berkaitan dengan aspek:

– teknis,

– institusi/kelembagaan,

– pembiayaan,

– peraturan, dan

– peran serta masyarakat/swasta

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek institusi

• Data yang diperlukan adalah : – Bentuk institusi yang mengelola sampah, dapat berupa

Perusahaan Daerah, dibawah Dinas PU/Dinas Kebersihan/Dinas Lingkungan Hidup /Sub Dinas, seksi, sub seksi atau UPTD

– Struktur organisasi

– Tata laksana kerja, internal (dilingkungan Dinas) atau eksternal (antar instansi dan atau dengan pihak masyarakat)

– SDM, meliputi jumlah SDM yang terlibat dalam pengelolaan sampah (staf dan petugas lapangan), tingkat pendidikan dan kursus atau pelatihan yang pernah diikuti baik di dalam maupun di luar negeri.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah : 1. Daerah pelayanan, menggambarkan cakupan pelayanan (luas,

wilayah pelayanan). Daerah pelayanan ini harus dipetakan secara memadai.

2. Sumber sampah, menggambarkan jumlah sumber-sumber penghasil sampah:

• perumahan, (perumahan teratur, tidak teratur dan perumahan kumuh)

• non-perumahan:

– fasilitas komersial (seperti pasar, pertokoan, hotel, restauran, dll),

– fasilitas umum (seperti perkantoran, sekolah, RS, puskesmas, taman, jalan, dll) dan

– fasilitas sosial (tempat ibadah,panti sosial, dll).

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah: 1. Daerah pelayanan, menggambarkan cakupan pelayanan (luas,

wilayah pelayanan). Daerah pelayanan ini harus dipetakan secara memadai.

2. Sumber sampah, menggambarkan jumlah sumber-sumber penghasil sampah:

• perumahan (perumahan teratur, tidak teratur dan perumahan kumuh)

• non-perumahan yang meliputi

– fasilitas komersial (seperti pasar, pertokoan, hotel, restauran, dll),

– fasilitas umum (seperti perkantoran, sekolah, RS, puskesmas, taman, jalan, dll) dan

– fasilitas sosial (tempat ibadah,panti sosial, dll).

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah (lanjutan): 3. Timbulan sampah (lt/orang/hari, m3/hari atau ton/hari), data

timbulan sampah sebaiknya dilakukan secara primer, yaitu dengan cara analisis timbulan sampah dengan metode yang representatif (jumlah sample dan waktu pengambilan sampel 8 hari berturut-turut) sesuai SNI tentang Metode Sampling Timbulan Sampah

4. Komposisi dan karakteristik sampah, meliputi:

• Data komposisi organik, kertas, plastik, logam, kaca, dan lain-lain.

• Data karakteristik sampah perlu diketahui berat jenis sampah, kadar air, nilai kalor, dan lain-lain.

• Data ini sebaiknya dilakukan secara primer.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah (lanjutan): 3. Timbulan sampah (lt/orang/hari, m3/hari atau ton/hari), data

timbulan sampah sebaiknya dilakukan secara primer, yaitu dengan cara analisis timbulan sampah dengan metode yang representatif (jumlah sample dan waktu pengambilan sampel 8 hari berturut-turut) sesuai SNI tentang Metode Sampling Timbulan Sampah

4. Komposisi dan karakteristik sampah, meliputi:

• Data komposisi organik, kertas, plastik, logam, kaca, dan lain-lain.

• Data karakteristik sampah perlu diketahui berat jenis sampah, kadar air, nilai kalor, dan lain-lain.

• Data ini sebaiknya dilakukan secara primer.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah (lanjutan): 5. Pola penanganan sampah dari sumber sampai TPA, untuk

mengetahui aliran sampah dari setiap sumber sampah yang ke:

• TPS, TPST,

• Transfer depo, SPA dan

• TPA (atau bahkan ke TPA liar).

6. Pewadahan (jenis wadah yang umum digunakan)

7. Pengumpulan :

• metode pengumpulan baik komunal maupun individual,

• sarana yang digunakan,

• jumlah sarana pengumpulan, dll)

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

• Data teknis penanganan sampah (lanjutan): 8. Pemindahan skala kawasan (metode pemindahan baik TPS,

container, transfer depo, jumlah prasarana pemindahan, lokasi, dll) dan skala kota (transfer station atau stasiun peralihan antara, jumlah SPA, lokasi SPA)

9. 3R skala kawasan (lokasi, jumlah, metode 3R dan kondisi operasi, jumlah pengurangan/ pemanfaatan sampah, dll) dan 3R skala kota (lokasi, jumlah pengurangan/pemanfaatan sampah, fasilitas dan kondisi operasi, dll)

10. Pengangkutan (jumlah truck, jenis truck, frekuensi atau ritasi truck, rute angkutan, dll)

11. Pembuangan akhir (lokasi, luas, fasilitas TPA, kondisi operasi dan pemanfaatan lahan pasca TPA).

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

Data lokasi TPA

• luas,

• jarak dari daerah pelayanan,

• jarak dari permukiman terdekat,

• jarak dari airport,

• jarak dari badan air/mata air,

• jenis tanah,

• porositas tanah (K),

• kemiringan lahan,

• muka air tanah,

• elevasi muka air tanah,

• daya dukung tanah dan lain-lain,

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

Data fasilitas TPA

• ketersediaan fasilitas umum (jalan masuk, saluran drainase, pos jaga/kantor dan pagar),

• fasilitas perlindungan lingkungan (lapisan dasar kedap air, jaringan pengumpul leachate, instalasi pengolahan leachate, ventilasi gas, tanah penutup, buffer zone, sumur uji dll),

• fasilitas operasional (alat berat, dump truck tanah, jembatan timbang)

• fasilitas penunjang seperti air bersih, bengkel dan lain-lain.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

Data kondisi operasi TPA

• sistem pencatatan jumlah sampah yang masuk ke TPA secara harian (m3/hari atau ton/hari),

• sistem sel penimbunan sampah,

• tinggi timbunan,

• penutupan tanah yang dilakukan,

• pemadatan sampah

• operasional alat berat

• lama waktu penutupan tanah,

• kepadatan lalat,

• ada tidaknya kebakaran/ asap di TPA,

• hasil proses pengolahan leachate (data kualitas influen dan efluen leachate),

• kegiatan pemulung (jumlah pemulung, jumlah sampah yang dapat dikurangi dari aktifitas pemulung dan lain-lain).

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek teknis

Data pemanfaatan lahan pasca TPA

• Data pemanfaatan lahan pasca TPA (TPA lama yang sudah tidak terpakai) yang perlu diketahui adalah :

– lokasi,

– fungsi baru (bangunan, lahan terbuka, atau dibiarkan terbuka tanpa penanganan apapun)

• Data tersebut dilengkapi dengan peta dan gambar teknis.

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek pembiayaan

• Data pembiayaan untuk pengelolaan sampah : – Data APBD total dalam 3 tahun terakhir

– Biaya pengelolaan (APBD) khusus untuk pengelolaan sampah dalam 3 tahun terakhir

– Tarif retribusi sesuai Perda yang masih berlaku

– Biaya penerimaan retribusi 3 tahun terakhir

– Prosedur penarikan retribusi

– Biaya pengelolaan sampah b erbasis masyarakat (3R) yang ada

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek peraturan

• Data peraturan yang dibutuhkan adalah : – Jenis peraturan yang ada sesuai Perda, pada umumnya meliputi

• Perda yang mengatur pembentukan institusi pengelola sampah,

• Perda yang mengatur ketentuan umum penanganan sampah dan

• Perda yang mengatur tentang retribusi.

– Kelengkapan materi Perda yang ada

– Penerapan Perda terutama yang berkaitan dengan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

nawasis.com

Data Kondisi Pengelolaan Sampah 2. Sistem pengelolaan, aspek masyarakat & swasta

• Data kondisi peran serta masyarakat dalam bidang persampahan yang dibutuhkan adalah :

– Tingkat kesadaran masyarakat dalam pola penanganan sampah baik secara umum maupun dalam kegiatan 3R pada skala sumber dan kawasan

– Program penyuluhan dan edukasi yang ada serta pelaksanaannya

– Peran swasta dalam penanganan sampah yang ada

nawasis.com

Permasalahan

• Teknis

• Non Teknis

nawasis.com

Permasalahan Masalah teknis

1. Masalah yang melatar belakangi rendahnya cakupan pelayanan

2. Masalah data dasar timbulan dan komposisi / karakteristik sampah yang tidak dilakukan secara primer dan berkala (sesuai dengan SNI tentang Pengukuran Timbulan dan Komposisi Sampah)

3. Masalah keterbatasan prasarana dan sarana persampahan

4. Masalah efisiensi pola penanganan sampah yang masih rendah

5. Masalah 3R yang masih belum dilakukan secara memadai

6. Masalah keterbatasan lahan TP

nawasis.com

Permasalahan Masalah teknis (lanjutan)

7. Masalah lokasi TPA yang tidak memenuhi persyaratan (sesuai SNI tentang Tata Cara pemilihan Lokasi TPA)

8. Masalah terbatasnya prasarana dan sarana TPA penyebab pencemaran lingkungan terutama yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan seperti lapisan dasar TPA, jaringan pengumpul leachate, pengolahan leachate, ventilasi gas, buffer zone, penutupan tanah dan lain-lain

9. Masalah pengoperasian TPA yang cenderung dilakukan secara open dumping dan menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan maupun kecelakaan kerja

10. Masalah pengelolaan TPA yang cenderung dilakukan secara “apa adanya”

nawasis.com

Permasalahan Masalah non teknis

1. Masalah kelembagaan terutama yang berkaitan dengan bentuk institusi dalam kapasitas sebagai operator dan regulator, struktur organisasi yang tugasnya tidak fokus menangani masalah persampahan dan keterbatasan SDM yang ahli dibidang persampahan

2. Masalah lemahnya kordinasi antar instansi yang berkaitan dengan masalah persampahan serta sulitnya melaksanakan kerja sama antar kota untuk melaksankan pola regional

3. Masalah keterbatasan biaya untuk investasi maupun biaya operasi/pemeliharaan yang sering menimbulkan masalah teknis dan cenderung mencemari lingkungan.

nawasis.com

Permasalahan Masalah non teknis (lanjutan)

4. Masalah rendahnya penerimaan retribusi dan tingginya subsidi APBD yang dikhawatirkan dapat menghambat keberlanjutan pengelolaan persampahan

5. Masalah sulitnya melakukan penerapan Perda terutama sanksi atas pelanggaran persampahan

6. Masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam pola penanganan sampah yang baik dan benar terutama dalam program 3R

7. Masalah terbatasnya program kampanye dan edukasi bidang persampahan bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat

8. Masalah iklim investasi yang belum kondusif bagi pihak swasta sebagai operator persampahan

nawasis.com

Permasalahan Utama

• Dari berbagai permasalahan yang ada baik teknis maupun non teknis, perlu ditarik suatu garis permasalahan utama untuk mendapatkan gambaran prioritas solusi penanganannya.

• Permasalahan utama, dapat dinilai dari tingkat urgensi dan dampak yang ditimbulkan serta berulang selalu terjadi

nawasis.com

Target Penanganan

• Untuk merencanakan penanganan persampahan jangka panjang, perlu ditetapkan suatu target yang realistis dan aplikatif dengan mengacu pada target nasional, kesepakatan MDGs, target propinsi dan kota/kabupaten.

• Secara umum target persampahan nasional adalah : – Cakupan pelayanan 70% pada tahun 2015

– Pengurangan volume sampah melalui program 3R sebesar 20% pada tahun 2010

– Peningkatan kualitas TPA (tempat pemrosesan akhir) menjadi

• controlled landfill (kota sedang dan kecil) dan

• sanitary landfill (kota besar dan metropolitan) pada tahun 2012

Referensi

PERSAMPAHAN Materi Diseminasi dan

Sosialisasi Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP), Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 40

Webs Berita, Info & Pelatihan Nawasis.Com, Sanitasi.Net, Sanitasi.Org, PenataanRuang.Com

Page 41

Contact:

Joy Irmanputhra Indonesian Institute for

Infrastructure Studies

Jl. P. Antasari, Jakarta, Indonesia

Email : [email protected]