59
PROPOSAL PENANAMAN DAN PERAWATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA ) DI KLINIK BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA WERDHA (BPSTW) CIPARAY BANDUNG OLEH KELOMPOK C GELOMBANG 2 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV 24

Proposal Toga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gerontik

Citation preview

Page 1: Proposal Toga

PROPOSAL

PENANAMAN DAN PERAWATAN TANAMAN OBAT KELUARGA

(TOGA ) DI KLINIK BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA

WERDHA (BPSTW) CIPARAY BANDUNG

OLEH

KELOMPOK C GELOMBANG 2

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2016

24

Page 2: Proposal Toga

25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penuaan di dalam masyarakat kita merupakan fenomena yang dominan pada

saat ini. Tiga dari empat penyebab kematian yang paling sering terjadi di

kalangan lansia. Penyakit jantung, kanker dan stroke merupakan akibat dari

gaya hidup yag kurang sehat. Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan

merupakan hal yang mendesak dan merupakan kerangka kerja untuk

perawatan lansia. serta mengutamakan pelayanan promotif, edukatif dan

preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan

rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, ditujukan kepada individu, keluaga,

kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses

keperawatan (Stanley, 2006).

Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tidak hanya digunakan sebagai

bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi juga

bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia,

ada begitu banyak tanaman obat yang berkualitas tinggi dan bermanfaat

sebagai obat herbal alami. Tanaman obat keluarga (TOGA) memiliki arti

tanaman yang dapat ditanam di halaman atau pekarangan daaan kebun pada

rumah, untuk kemudian dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tanaman obat

tidak memberikan efek negatif atau efek samping yang lebih banyak daripada

obat-obatan modern yang diolah dari berbagai macam bahan kimia.

Berdasarkan kajian situasi yang dilakukan di Balai Perlindungan Sosial

Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay dari tanggal 20 Juni 2016 hingga 22 Juni

2016, melalui wawancara, pengumpulan data dan observasi yang dilakukan

kelompok didapatkan bahwa belum optimalnya penanaman, penggunaan dan

perawatan Toga oleh perawat, petugas sosial, dan lansia di Balai

Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay.

Page 3: Proposal Toga

26

B.  RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana perawatan dan pemanfaatan Toga yang baik di lingkungan

Balai Perlindungan Sosial Tresna Werda Ciparay?”

C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan pengolahan di Balai

Perlindungan Sosial Tresna Werda Ciparay dan mengaplikasikan konsep

manajemen untuk memecahkan masalah yang ada.

2. Tujuan Khusus

Untuk memberi pengetahuan kepada lansia akan pentingnya Toga bagi

kesehatan dan memberi pemahaman tentang cara penanaman, perawatan

dan pemanfaatan Toga yang baik serta membiasakan lansia untuk

menanam tumbuhan terutama Toga di lingkungan Balai Perlindungan

Sosial Tresna Werda Ciparay dan mengaplikasikan konsep manajemen

untuk memecahkan masalah yang ada.

D. WAKTU

Praktik mata ajaran gerontik ini dilaksanakan selama 12 hari. Praktik ini

dimulai pada tanggal 20 Juni – 01 Juli 2016, di Balai Perlindungan Sosial

Tresna Werdha Ciparay.

E. KEGIATAN

Bentuk kegiatan yaitu pembuatan Lahan Tanaman Obat Keluarga yang di

kerjakan oleh Mahasiswa, petugas dinas sosial dan lansia.

Page 4: Proposal Toga

27

F. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi lingkungan

sekitar BPSTW Ciparay, sarana prasarana, penerimaan lansia baru,

penyaluran lansia, pendanaan BPSTW Ciparay dan kegiatan lansia.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan kepala Pekerja Sosial, bagian Tata Usaha,

perawat klinik, pramuwerdha, dan lansia yang berada di BPSTW Ciparay.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

dokumentasi kegiatan lansia.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, waktu dan

sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teori

Terdiri dari definisi, tujuan, manfaat, fungsi dan jenis tanaman obat.

BAB III Kajian Situasi Panti Wredha

Terdiri dari profil Panti Wredha, pengkajian situasi lingkungan, analisis

SWOT, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, rumusan masalah, scoring,

hasil analisa fishbone, planning of action.

BAB IV Penutup

Penutup berisi simpulan keseluruhan isi makalah dan saran.

Daftar Pustaka

Page 5: Proposal Toga

28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang

berkhasiat sebagai obat Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah

sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan

untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka

memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau

bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya

obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk

keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-

obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.Setiap keluarga dapat

membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya,

sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari

tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan

keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan

selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan.

B. Manfaatan Tanaman Obat

Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada

umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya

manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari

baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk

memenuhi keperluan dalam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-

obatan dalam angka mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.

Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam

tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang

dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber

Page 6: Proposal Toga

29

bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam

penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

C. Fungsi TOGA

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman

obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:

1. Upaya preventif (pencegahan)

2. Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan)

3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) selain itu juga berfungsi untuk

Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat

yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran

misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.

1. Sarana untuk pelestarian alam.

2. Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam

tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka

sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami

kepunahan.

3. Penghijauan.

4. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan,

dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk

pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan

lain-lain.

5. Sarana untuk pemerataan pendapatan.

6. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat

bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi

keluarga tersebut.

7. Sarana keindahan.

Page 7: Proposal Toga

30

Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan

menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk

menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di

tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.

D. Jenis Tanaman Obat.

1. Tanaman Obat Seledri (Apium Graveolens)

Seledri merupakan sayuran hijau yang rendah kalori. Daun seledri

mengandung sekitar 16 kalori per 100 gram. Daun seledri selain biasa

digunakan sebagai penambah aroma masakan, juga bisa digunakan sebagai

tanaman obat keluarga. Seledri mengandung vitamin A, vitamin C,

vitamin B1 dan zat besi lainnya seperti kalium, mineral dan zat besi.

Beberapa manfaat daun seledri diantaranya dapat mengobati tekanan darah

tinggi, mencegah pembentukan batu di kantung empedu, menenangkan

sistem saraf, mengembalikan nafsu makan yang hilang, menghindarkan

dari kanker perut dll. Seledri juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan

wajah, daun seledri yang dikonsumsi bisa mencegah timbulnya kerutan

pada wajah. Bisa juga digunakan sebagai masker, caranya beberapa daun

seledri di iris kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkuk yang berisi

air mendidih. Biarkan selama 15 menit. Setelah harum, buang daun

seledrinya dan air daunnya disimpan di lemari es. Gunakan air daun

seledri tadi pada malam hari sebagai masker.

2. Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)

Belimbing sayur atau belimbing wuluh tidak sama dengan buah belimbing,

belimbing sayur biasanya digunakan oleh para ibu untuk memasak.Setiap

bagian dari belimbing wuluh memiliki khasiat untuk mengobati berbagai

macam penyakit dan bermanfaat juga untuk kecantikan. Beberapa manfaat

dari belimbing wuluh diantaranya untuk mengatasi sariawan, mencegah

hipertensi, mengatasi jerawat, mengatasi panu, mengatasi diabetes,

mengatasi sikat gigi, mengobati batuk, melegakan nafas dan mencaikan

Page 8: Proposal Toga

31

dahak. Untuk mengobati jerawat kamu bisa menggunakan 3 buah

belimbing wuluh yang segar, cuci bersih lalu diberi parut dan beri sedikit

garam. Tempelkan hasil parutannya pada area wajah yang berjerawat.

Lakukan dua kali sehari. Bagi kamu yang sedang menderita penyakit

diabetes, kamu juga bisa mencoba pengobatan dengan belimbing wuluh.

Siapkan 6 buah belimbing wuluh yang sudah dilumatkan, lalu rebus

dengan segelas air sampai airnya tersisa setengah. Setelah itu disaring,

minum 2 kali sehari.

3. Tanaman Obat Daun Kelor (Moringa Oleifera)

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan setiap bayi dan anak-

anak pada masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi daun kelor.Bahkan

WHO mengklaim pohon kelor sebagai pohon ajaib karena tanaman ini

bisa menjadi obat yang murah tapi manjur dalam mencegah dan mengobati

banyak penyakit, khususnya di negara-negara miskin.Daun kelor

bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan demam, meningkatkan

ketahanan alamiah tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh,

meningkatkan serum kolestrol alamiah, meningkatkan fungsi normal hati

dan ginjal, memudahkan pencernaan, memelihara sistem imunitas tubuh,

mendukung kadar gula dalam tubuh dll.Daun kelor juga berkhasiat dalam

menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Daun kelor bisa mengatasi

beragam keluhan yang timbul karena kekurangan mineral dan vitamin

seperti kekurangan protein (rambut pecah-pecah), kekurangan vitamin C

(pendarahan pada gusi gigi), kekurangan vitamin B3 (dermatitis),

kekurangan vitamin A (gangguan pada penglihatan), kekurangan vitamin

B2 (kulit kering dan pecah), kekurangan vitamin B1 (penyakit beri-beri),

kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan zat besi

(anemia) dan kekurangan kalsium (osteoporosis).

Page 9: Proposal Toga

32

4. Bayam Duri (Amaranthus Spinosus)

Bayam duri merupakan salah satu spesies dari genus Amaranthus. Bayam

duri berbeda dengan bayam secara umum karena teksturnya yang sedikit

kasar dan pastinya berduri. Bayam duri banyak tumbuh liar di pekarangan

rumah dan kebun-kebun. Banyak orang yang menyepelekan tanaman ini,

padahal bayam duri memiliki banyak manfaat dan khasiat manfaat untuk

kesehatan tubuh. Untuk pengobatan gusi yang luka dan berdarah, siapkan

tanaman bayam duri secukupnya, lalu dibakar dengan alas genteng untuk

dijadikan bubuk. Setelah jadi bubuk, oleskan pada bagian yang sakit.

Untuk pengobatan bisul, siapkan bayam duri segar secukupnya, cuci

sampai bersih lalu digiling halus. Setelah itu campurkan madu

secukupnya, tempelkan pada bagian kulit yang bisul lalu dibalut. Diganti

dua kali sehari. Untuk melancarkan produksi ASI, siapkan 1 batang bayam

duri, cuci sampai bersih lalu digiling halus. Pakai sebagai tapal disekitar

payudara.

5. Kangkung (Ipomoea Aquatica)

Kangkung merupakan jenis sayuran yang dapat ditemukan dimana-mana.

Setiap orang pasti tahu sayuran kangkung. Selain harganya yang murah,

ternyata kangkung juga memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk

kesehatan tubuh kita. Sayuran kangkung mengandung banyak zat penting

seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks, fosfor dan zat besi

lainnya. Kandungan vitamin C dalam sayuran kangkung bisa mencegah

sariawan dan gusi yang berdarah. Kalau kamu sedang sakit gigi, cobalah

untuk mengunyah daun kangkung. Daun kangkung juga mengandung

antiseptik alami yang bisa membunuh kuman-kuman yang ada pada gigi.

Kangkung terkenal sebagai sayuran pemicu kantuk, konon katanya zat besi

yang ada di kangkung membuat mata menjadi berat sehingga bawaannya

ingin tidur. Jadi bagi kamu yang sedang insomnia, disarankan untuk

mencoba sayuran kangkung ini. Sayuran kangkung juga mengandung

Omega 3 yang bagus untuk menjaga kualitas otak. Bagi iIbu hamil bisa

Page 10: Proposal Toga

33

mengkonsumsi sayuran kangkung supaya kualitas otak janin terjaga.

Selain itu sayur kangkung bermanfaat juga untuk mengatasi diabetes

selama masa kehamilan dan memperlancar ASI.

6. Landep (Barleria Prionitis L.)

Tanaman Landep berasal dari daerah Asia Tropis dan daerah Afrika

Selatan. Landep biasa tumbuh di tempat yang beriklim kering, di

Indonesia tanaman Landep bisa ditemui di daerah dataran rendah sampai

dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.Tanaman Landep

tergolong jenis tanaman perdu, tingginya bisa mencapai 1,5 – 2 meter, tak

heran kalau tanaman ini ditanam untuk digunakan sebagai

pagar.Batangnya berkayu, berbuku-buku dan terdapat duri pada setiap

ketiak daunnya. Tanaman landep mengandung beberapa senyawa kimia

seperti flavonoid, saponi, polifenol dan tannin.Bagian dari tanaman

Landep yang biasa digunakan untuk pengobatan yaitu daun dan akarnya.

Daun tanaman Landep bermanfaat untuk pengobatan sakit perut, beser

mani, nyeri pada gusi gigi, kudis, kencing kurang lancar, demam sakit

pinggang dan rematik. Sedangkan akarnya bermanfaat untuk mengatasi

cacingan.Untuk pengobatan sakit pinggang, rematik dan sakit kepala,

siapkan segenggam daun landep yang segar, dicuci bersih lalu digiling

sampai halus.Tambahkan air kapur sirih sembari diaduk rata sampai

menjadi seperti bubur kental. Setelah itu balurkan ke bagian yang sakit.

Kalau sakit kepala, bisa dibalurkan di bagian keningnya.

7. Tanaman Obat Daun Miana (Coleus Atropurpureus Benth)

Tanaman Miana tumbuh sumbur di daerah dataran tinggi dengan ketingian

sekitar 1500 meter di atas permukaan laut. Tanaman Miana hidup liar dan

juga bisa ditemui di dataran rendah di sekitar sungai, pematang sawah,

ladang dan kebun-kebun. Sebagian masyarakat memelihara tanaman

miana ini sebagai tanaman hias karena warna daunnya cukup indah.

Bentuk daunnya seperti bulat telur dengan ujung daunnya yang runcing

dan pangkalnya membulat. Permukaan daunnya berambut, warnanya hijau

Page 11: Proposal Toga

34

keunguan dan ditepian daunnya bergerigi. Daun Miana berkhasiat untuk

mengobati penyakit wasir. Cara pengolahannya cukup mudah, siapkan 20

lembar daun miana dan satu ruas kunyit. Bersihkan keduanya sampai

bersih lalu direbus menggunakan 5 gelas air. Setelah mendidih kemudian

didinginkan. Dalam sehari cukup minum satu gelas ramuan ini.

8. Pepaya (Carica Papaya L.)

Daging pepaya yang masih muda biasa digunakan sebagai sayuran, atau

bisa juga dirujak. Dagingnya yang sudah matang sangat enak untuk

dimakan. Daun pepaya yang muda bisa juga digunakan sebagai lalapan

makan dengan sambal. Buah pepaya banyak dikonsumsi karena

mengandung banyak vitamin, salah satunya vitamin A yang sangat baik

untuk kesehatan mata. Manfaat buah pepaya banyak sekali, pepaya sering

digunakan sebagai pengobatan herbal seperti untuk menurunkan demam,

disentri, obat malaria, keputihan dan memperlancar pencernaan bagi yang

sulit buang air besar. Dokter Wahyu Triasmara menuturkan bahwa biji

buah pepaya bermanfaat untuk meningkatkan kadar HDL dalam darah dan

menurunkan kadar kolestrol dalam darah. Biji pepaya bisa dikonsumsi

sebagai jus dengan cara diblender terlebih dahulu.

9. Tanaman Herbal Jintan Hitam (Nigella Sativa)

Jintan hitam sudah digunakan sebagai tanaman obat tradisional sejak

2000-3000 tahun sebelum Masehi. Sudah banyak para ahli dalam bidang

pengobatan yang meneliti manfaat dari jintan hitam ini.Beberapa manfaat

utama dari jintan hitam yaitu untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,

meningkatkan fungsi otak, menyembuhkan berbagai jenis penyakit

pernapasan, mengatasi gangguan tidur dan stress dan sebagai obat

anialergi & antihistamin.Sekarang ini kita bisa menemui beragam produk

olahan dari jintan hitam, mulai dari madu, serbuk, pil dll.Jika kamu

tertarik untuk merasakan manfaat dari jintan hitam, kamu bisa membeli

produk Seperti Habbatussauda.

Page 12: Proposal Toga

35

10. Wortel (Daucus Carota)

Wortel merupakan jenis tanaman sayur yang bisa ditanam sepanjang

tahun. Wortel bisa tumbuh dengan maksimal di daerah dataran tinggi yang

lembab dan memiliki suhu dingin. Tanaman wortel memiliki kandungan

vitamin A yang tinggi. Wortel bisa dimanfaatkan untuk mengobati

penyakit mata minus, cacing kremi, eksim dan kejang jantung.

11. Tomat (Solanum Lycopersicum L.)

Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat sambal goreng, dibuat acar

tomat, saus tomat atau dibuat jus. Tomat yang masih kecil biasa digunakan

sebagai sayuran, tomat yang berukuran sebesar kelerang biasa digunakan

sebagai campuran untuk membuat sambal. Bagian dari tomat yang bisa

digunakan sebagai obat yaitu buahnya, sedangkan daunnya digunakan

sebagai obat luar. Khasiat tomat diantaranya untuk menambah nafsu

makan, melancarkan aliran empedu ke usus, merangsang keluarnya enzim

lambung dan menghilangkan haus.

12. Tanaman Obat Tradisional Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)

Batang tanaman temulawak bisa mencapai 2 meter, daunnya lebar dan

panjang. Rimpang temulawak sudah terkenal dan biasa digunakan sebagai

ramuan obat.Rimpang temulawak mengandung kurkumin yang bermanfaat

sebagai acnevulgaris, anti inflamasi dan anti anti hepototoksik. Khasiat

temulawak yaitu untuk mengobati sakit limpa, sakit kepala, sakit ginjal,

asma, sakit pinggang, masuk angin, sariawan, penambah nafsu makan,

sembelit dan cacar air.

13. Tebu (Sacharum Officinarum)

Batang dari tanaman tebu merupakan penghasil gula putih. Tebu bisa

tumbuh sampai ketinggian 2-4 meter dan panjang daunnya mencapai 1-2

meter dengan lebar 4-8 cm. Batangnya ber ruas-ruas dan setiap ruas

dibatasi oleh buku-buku.Batang tebu mengandung air gula dengan kadar

Page 13: Proposal Toga

36

mencapai 20%. Batang tebu berkhasiat untuk meredakan jantung berdebar,

batuk dan sakit jantung.

14. Srikaya (Annona Squamosa)

Srikaya akan mulai berbuah setelah ditanam selama 1-2 tahun. Biasanya

tanaman ini akan berbunga pada bulan januari – Desember. Banyaknya

buah yang dihasilkan tergantung pada pengairan, pemberian pupuk dan

pemangkasan.Tanaman srikaya secara umum mengandung anonain dan

retikulin. Daun, akar, dan kulitnya mengandung WN. Akar srikaya

berkhasiat sebagai antidepresi dan antiradang.Daunnya berkhasiat sebagai

peluruh cacing usus, mempercepat pemasakan bisul dan antiradang.

Bijinya berkhasiat untuk membunuh serangga dan memacu enzim

pencernaan. Kulit kayunya bekhasiat sebagai tonikum dan astringen.

15. Tanaman Herbal Sereh (Cymbopogon Nardus)

Sereh bisa diperbanyak dengan menggunakan potongan rimpang. Akar

sereh bisa digunakan sebagai penghangat badan, peluruh air seni, bahan

untuk kumur, peluruh keringat dan peluruh dahak.Daun sereh bisa

digunakan sebagai obat Pereda kejang, peluruh angina perut, penurun

panas, penambah nafsu makan dan pengobatan pasca persalinan.

16. Pare (Momordica Charantia)

Tanaman pare terkenal dengan rasa pahitnya. Daun dan buah pare yang

masih muda bisa dimakan sebagai lalab mentah atau di kukus dan ditumis

sebagai sayuran. Buah, biji, bunga, daun dan akar dari tanaman pare bisa

digunakan sebagai obat. Penyakit yang bisa diobati diantaranya batuk

radang tenggorokan, cacinga, sakit mata merah, sembelit, demam, sakit

lever, malaria, abses, menambah nafsu makan, bisul, sariawan, kencing

manis dan rematik.

Page 14: Proposal Toga

37

17. Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius)

Daun pandan wangi baunya harum, biasa digunakan sebagai bahan

rempah-rempah, bahan baku pembuatan minyak wangi dan penyedap rasa

pada masakan. Daun pandan wangi mengandung senyawa alkaloida,

polifenol, saponin, tannin, flavonoida dan zat warna. Daun pandan

berkhasiat untuk mengatasi ketombe, lemah saraf, rambut rontok, tidak

nafsu makan, menghitamkan rambut, rematik, pegal linu, dan sakit disertai

gelisah.

18. Pala (Myristica Fragrans)

Bunga jantan berwarna kuning dan berbentuk bola. Bijinya kecil

berbentuk bulat telur, selubung biji berwarna merah dan bijinya berwarna

hitam kecoklatan.Selubung biji buah, biji dan kulit buah dari tanaman pala

memiliki khasiat untu mengobati disentri, rematik, maag, perut kembung,

mencret, mual, sulit tidur pada anak-anak dan menghentikan muntah.

19. Tanaman Herbal Mengkudu (Morinda Citrifolia)

Batang mengkudu tidak begitu besar tapi tingginya bisa mencapai 3-8

meter. Daunnya berwarna hijau dengan panjang 20-40 cm dan lebar 7-15

cm.Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilap. Mengkudu

banyak dipelihara di perkebunan dan pekarangan rumah.Mengkudu

mempunyai khasiat untuk mengobati hipertensi, menghilangkan sisik pada

kaki, sakit kuning, sakit perut, demam, batuk dan influenza.

20. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Daun lidah buaya berbentuk taji yang tebal dan agak runcing. Panjangnya

sekitar 15-36 cm dengan lebar 2-6 cm. Batang dari lidah buaya tidak

terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam di

dalam tanah. Tanaman lidah buaya tahan terhadap panas dan bisa ditanam

di tempat yang berhawa panas karena di dalam daunnya tersimpan banyak

cadangan air. Lidah buaya mengandung senyawa kimia yaitu aloin,

Page 15: Proposal Toga

38

aloesin, barbaloin, aloenin, isobarbaloin dan aloe-emodin. Daun, bunga

dan akar lidah buaya yang segar bisa digunakan untuk penyubur rambut,

sakit kepala atau pusing, peluruh haid, sembelit, kencing manis, kejang

pada anak dan muntah darah.

21. Lengkuas (Alpina Galanga)

Kita mengenal 2 jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih.

Lengkuas putih biasa digunakan sebagai penyedap masakan, lengkuas

merah bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional.Lengkuas berkhasiat

untuk mengobati reumatik, panu, sakit limpa, morbili, membangkitkan

gairah seks, bronchitis dan menambah nafsu makan.

22. Tanaman Obat Tradisional Kunyit (Curcuma Domestica)

Hampir setiap orang Indonesia pasti pernah mengkonsumsi kunyit, baik itu

sebagai bumbu masakan, jamu maupun untuk keperluan kesehatan dan

kecantikan. Tanaman kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang

memiliki khasiat sebagai obat. Kunyit berkhasiat untuk mengobati

penyakit diabetes mellitus, morbili, tifus, berak lender, usus buntu,

amandel, disentri, memperlancar ASI, sakit keputihan, perut mulas saat

haid, dan membantu melancarkan haid.

23. Kencur (Kaempferia Galangal)

Kulit luar kencur berwarna coklat. Setiap kencur memiliki helaian daun

yang tidak lebih dari 2-3 lembar dan saling berhadapan. Kencur bisa

ditanam di dalam pot atau di kebun yang mendapat sinar matahari cukup.

Rimpang kencur mengandung mineral (13,73 %), pati (4,14 %) dan

minyak atsiri (0,02 %). Kencur berkhasiat untuk mengobati radang

lambung, menghilangkan lelah, radang anak telinga, memperlancar haid,

menghilangkan darah kotor, masuk angin, influenza pada bayi, sakit

kepala, mata pegal, batu dan keseleo.

Page 16: Proposal Toga

39

BAB III

KAJIAN SITUASI

MANAJEMEN KEPERAWATAN GERONTIK DI BPSTW CIPARAY

A. Profil Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay

BPSTW adalah unit pelayanan dinas sosial Provinsi Jawa Barat dalam

penanganan lanjut usia yang terlantar dan pemeliharaan taman makam

pahlawan. BPSTW mempunyai Visi Menjadi lembaga penyelenggara

kesejahteraan sosial yang prima di Jawa Barat Tahun 2018. BPSTW berada di

Jalan Raya Pacet No. 186 Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Tujuan

dan fungsi dari BPSTW adalah memberikan pelayanan dan perlindungan

sosial terhadap lanjut usia terlantar dalam upaya memenuhi hak dan

kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 13 Tahun 1998

tentang kesejahteraan sosial lanjut usia.

BPSTW memiliki enam program pelayanan lanjut usia yaitu; pemenuhan

kebutuhan pokok, pemenuhan kebutuhan aksesibilitas sarana dan prasarana

pemenuhan kebutuhan kesehatan, pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, mental

dan spiritual, pemberdayaan, perlindungan, sosialisasi dan koordinasi.

BPSTW Ciparay lembaga milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, seluruh

fasilitas yang digunakan olej lanjut usia BPSTW dibiayai oleh dana APBDN

Provinsi Jawa Barat.

Misi dinas BPSTW :

1. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia.

2. Meningkatkan saranadan prasarana pelayanan.

3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serat partisipasi sosial

masyarakat.

4. Meningkatkan sistem pelayanan.

5. Meningkatkan sistem informasi.

6. Meningkatkan pengelolaan keungan yang akuntabel.

Page 17: Proposal Toga

40

Motto :“Bersih balaiku, sehat jiwa ragaku”

“Mandiri, berkarya, berkualitas tekadku, bahagia keluargaku”“Mantap keimananku, bahagia di dunia dan akhirat harapanku”

B. Kajian Situasi

1. Sumber daya manusia (M1-Man)

a. Jumlah tenaga pegawai PNS & CPNS di BPSTW Ciparay.

Tabel 3.1

Distribusi tenaga pegawai PNS

NAMA PEGAWAI JABATAN TMT GOLONGANAdang surahmin, A.KS., MM Kepala BPSTW Ciparay &

Pemeliharaan TMP01-04-2014 IV/a

Dra. Hj. Lia Julia, MM Kasubag Tata Usaha 01-04-2011 IV/aEndang Sopandi Bendahara Pengeluaran

Pembantu01-04-2002 III/b

Sudarna Pengadministrasi Inventaris 01-04-2006 III/bEndang SPR Pengadministrasi Inventaris 01-04-2014 I/aAra Pengadministrasi Arsiparis 01-04-2010 III/dAsep Iwan Pengadministrasi Arsiparis 01-04-2010 II/aAbdul Rahman, S.Pdi Bendahara Pengeluaran Gaji 01-04-2010 III/aEneng dewi kania, Amd. Kep, SKM

Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu

01-04-2013 III/d

Kokom komariah Pengadministrasi Umum 01-04-2011 I/dW. Asmanah Pengadministrasi Umum 01-04-2010 I/dHerman suherman Pengadministrasi Umum 01-04-2010 I/aDrs. H.M Hafied Fasya, M.MPd

Kasie Penerimaan & Penyaluran

01-04-2013 III/d

Dra. Romlah Pengadministrasi Penerimaan 01-04-2002 III/dDianto Holid Pengadministrasi Penyaluran 01-10-2009 III/dDrs. Aep Safari Kasie Pelayanan Kessos 01-04-2003 III/dSiti Herdiani, Aks. MPS. Sp Pembantu Bendahara

Pengeluaran Pembantu01-04-2011 III/d

Dina Sartika, AMK PerawatDra. Yeyet mulyati Pekerja Sosial Madya 01-04-2013 IV/aDedi Kusndi Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2010 III/dSiti Nurjanah Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2013 III/cPlenti Pekerja Sosial Pelaksana

Lanjutan01-04-2013 III/b

Delimarni Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2015Ano Pramuwerdha

Page 18: Proposal Toga

41

Tabel 3.2

Distribusi Tenaga Pegawai Tidak Tetap

Nama Pegawai Tidak Tetap JABATANHani Siti Ruliawati PramuwerdhaCucu PramuwerdhaOleh Sunandar PramuwerdhaMaman Abdul Rahman PramuwerdhaGunawan PramuwerdhaAna Nuriana PramuwerdhaSiti musitoh, A.md Kep PramuwerdhaAdang PramuwerdhaSunardi PramuwerdhaIkhsan Fauzi, A.md Kep PerawatAi Bekty Nurhayati, AMK PerawatSunaryo Petugas KeamananAndrie Wahyu S Petugas KeamananIndra Gunawan Petugas KeamananHeri Sugandi Petugas KeamananHeri Petugas KebersihanHermanto Petugas KebersihanSena Krisna AD Petugas KebersihanIpin Petugas KebersihanIpar Pariati Juru MasakDedeh Juru MasakEuis Rodiah Juru MasakTitah Nurroswati Juru MasakYana Cahyana Juru MasakTedi Sunandar Tenaga AdministrasiFicki Nurilahi, S.Pdi Tenaga AdministrasiAbdul Aziz Irawadi, S.ST Tenaga AdministrasiRodiat Penjaga KebunElan Suherlan Penjaga Kebun

Page 19: Proposal Toga

42

b. Struktur Organisasi

Bagan 3.1

Struktur organisasi BPSTW

KEPALA

ADANG SURAHMIN, A.KS., MM.

NIP. 19661225 198802 1 001

SUB BAGIAN TATA USAHA

Dra. Hj. LIA JULIA, M.M.

NIP. 19650914 199102 2 002

SEKSI PENERIMAAN DAN PENYALURAN

Drs. H. M. HAFIED FASYA, M.MPd.

NIP. 1967415 1993309 1 001

SEKSI PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Drs. AEP SAFARI

NIP. 19601018 199103 1 002

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

-Dra. YEYET MULYATI

-DEDI KUSNADI

-SITI NURJANAH

-PLENTI

1. SUB UNIT RPSTW GARUT2. SUB UNIT RPSTW KARAWANG3. SUB UNIT RPSTW BOGOR4. SUB UNIT PEMELIHARAAN TAMAN

MAKAM PAHLAWAN CIKUTRA

Page 20: Proposal Toga

43

c. Data Masalah yang di Hadapi Lansia

Tabel 3.4

Presentase Masalah Lansia di BPSTW Ciparay

No. Keterangan Presentase1. Gangguan tidur 10%2. Resiko jatuh 21%3. Depresi 8%4. Demensia 22%5. Kunjungan keluarga 39%

Total 100

2. Keuangan (M2-Money)

Fasilitas untuk aki & nini di BPSTW dibiayai oleh dana APBDN

Provinsi Jawa Barat.

3. Metode (M3-Method)

BPSTW memiliki SOP penerimaan dan penyaluran, alur tahapan

pelayanan lanjut usia, persyaratan penerimaan,

a. Standar operasional prosedur penerimaan dan penyaluran.

- Home visit

- Penerimaan

- Penempatan klien

- Penyaluran ke keluarga

- Penyaluran ke makam

b. Alur tahapan pelayanan lanjut usia.

- Calon klien dititipkan dari ; dinas sosial, masyarakat, sub unit,

keluarga/individu & instansi.

- Tahap seleksi

- Registrasi calon peserta BPSTW

- Program kerja BPSTW

- Terminasi

- Klien/lansia dirujuk ke lembaga lain, meninggal dunia,

kembali ke keluarga & mandiri.

Page 21: Proposal Toga

44

c. Persyaratan penerimaan

- Berusia 60 tahun keatas

- Mengisi formulir pendaftaran

- Surat keterangan tidak mampu

- Tidak sedang tersangkut masalah hukum

- Surat keterangan sehat dari dokter/puskesma

4. Sarana dan prasarana (M4-Material dan M5- Machine)

a. 16 Wisma, di dalam wisma terdapat 6-7 lansia / wisma dengan

fasilitas :

- Tempat tidur ( bantal, sprai, dan selimut)

- Lemari baju

- Meja makan

- Sofa

- TV

- Dispenser

- Peralatan makan

- Peralatan mandi

- Peralatan kebersihan

- Mesin cuci

- Setrika

- Jam dinding

- Kalender

b. Bangsal keperawatan lansia perempuan dan laki-laki dengan

fasilitas :

- Tempat tidur

- Bantal

- Dispenser

- Peralatan mandi

Page 22: Proposal Toga

45

c. Poliklinik lansia

- Nursing kit

- Alat timbang berat badan

- Persediaan obat-obatan

d. 2 Ruang Aula dengan fasilitas :

- Kursi dan Meja

- Sofa

- AC

- Keyboard

- Alat-alat musik tradisonal (gong, calung, kolentang,dll)

e. Ruang pertemuan

- Kursi dan Meja

- Kipas angin

f. Rumah dinas

- Tempat tidur (sprei, bantal dan selimut)

- Kursi dan meja

- TV

- AC

- Peralatan mandi

- Peralatan makan

g. Kantor

- Kursi dan meja

- Lemari berkas

- Rak buku

- ATK (Alat tulis kantor)

- Komputer

- Printer

- AC

- Sofa

Page 23: Proposal Toga

46

h. Dapur umum

- Kompor gas

- Alat memasak

- Tabung gas

- Tempat sampah

- Kursi dan meja makan

i. Taman dan lapangan

- Tempat sampah

- Lampu taman

- Mobil dinas

- Motor dinas

j. Pos keamanan

- Kursi dan meja

- TV

5. Lingkungan (E1-Enviroment)

BPSTW mendapatkan penghargaan sertifikat ISO pada tahun 2008,

atas penerapan sistem manajemen mutu dan telah dilakukan asesmen

terhadap kesesuaian standar : ISO-9001 : 2008 / SNI ISO – 9001:

2008.

Tabel 3.5

Kajian lingkungan BPSTW

Kategori Nilai UsulanVentilasi Sedang Perlu adanya perbaikan

ventilasi yang lebih memadai pada setiap wisma.

Pencahayaan BaikKebersihan BaikKerapihan BaikTempat tidur BaikTempat Kurang Perlunya pengadaan

Page 24: Proposal Toga

47

C. Identifikasi SWOT

Pada tahap ini dilakukan analisis SWOT mengenai kekuatan dan

kelemahan (faktor internal) yang dimiliki oleh BPSTW Ciparay juga

menganalisis peluang dan tantangan atau ancaman (faktor eksternal) yang

dihadapi oleh setiap wisma sebagai berikut :

1. Strenght (Kekuatan)

a. Memiliki lahan yang luas yaitu seluas 22.924,10 m²

b. BPSTW memiliki pegawai dengan kualifikasi PNS sebanyak 18

orang (perawat 4 orang dan dokter 1 orang), CPNS sebanyak 4

orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 31 orang.

c. Memiliki 16 wisma, aula, ruang perkantoran, ruang penerimaan

dan penyaluran, mesjid, ruang kesenian, dapur umum, rumah dinas

dan ruang mahasiswa

d. Memiliki daya tampung lansia sebanyak 150 orang

e. Terletak di wilayah yang jauh dari polusi dan memiliki

pemandangan pegunungan

f. Memiliki bangsal keperawatan khusus lansia sakit

g. Memiliki poliklinik untuk pemeiksaan kesehatan lansia

h. Kunjungan dokter dalam seminggu untuk program pemenuhan

kebutuhan kesehatan berupa pemeriksaan rutin oleh dokter dan

perawat yang dilaksanakan setiap 2 kali dalam seminggu.

i. Terdapat program pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, mental dan

spiritual oleh tenaga yang berkompeten di bidangnya melalui

bimbingan olahraga, sosial, psikososial dan keagamaan.

j. Memiliki taman dan halaman yang luas

k. Memiliki susunan kegiatan lansia yang terlaksana dengan baik

l. Alur informasi dalam penerimaan lansia baru cukup jelas dan

terarah

m. Terdapat tempat pemakaman untuk lansia yang sudah meninggal.

n. Terdapat jadwal kunjungan keluarga.

o. Terdapat perpustakaan mini di panti untuk lansia gunakan.

Page 25: Proposal Toga

48

p. Adanya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di sekitar wisma lansia.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Belum tersedianya sarana ibadah untuk umat Kristen, Katolik,

Budha, dan Hindu

b. Kunjungan dokter yang tidak sesuai dengan jadwal.

c. Kurangnya tenaga perawat

3. Opportunity (Peluang)

a. Adanya UU Lanjut Usia No.13 Tahun 1998 tentang

Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.

b. BPSTW Ciparay menerima pembiayaan langsung dari APBDN

Provinsi Jawa Barat.

c. Adanya pemberdayaan lansia diluar BPSTW Ciparay.

d. Adanya kunjungan dari pemerintah pusat atau yang mewakili.

e. Perencanaan untuk mengajukan pengadaan perpustakaan mini

bagi lansia sebagai saranan terapi kognitif

f. Perencanaan untuk rekreasi para lansia dengan mengadakan

kegiatan senam otak dan perlomban

4. Threats (Ancaman)

1. Latar belakang budaya lansia yang berbeda akan menimbulkan

ancaman ketentraman

2. Semakin tingginya tuntutan lansia terhadap fasilitas dan

pelayanan yang disediakan Panti Werdha

3. Kurangnya kunjungan keluarga pada lansia

Page 26: Proposal Toga

49

D. SWOT Analisis

Eksternal Kekuatan/ Strength :

1. Memiliki lahan yang luas

yaitu seluas 22.924,10 m²

2. BPSTW memiliki pegawai

dengan kualifikasi PNS

sebanyak 18 orang (perawat

4 orang dan dokter 1

orang), CPNS sebanyak 4

orang dan pegawai tidak

tetap sebanyak 31 orang.

3. Memiliki 16 wisma, aula,

ruang perkantoran, ruang

penerimaan dan penyaluran,

mesjid, ruang kesenian,

dapur umum, rumah dinas

dan ruang mahasiswa

4. Memiliki daya tampung

lansia sebanyak 150 orang

5. Terletak di wilayah yang

jauh dari polusi dan

memiliki pemandangan

pegunungan

6. Memiliki bangsal

keperawatan khusus lansia

sakit

7. Memiliki poliklinik untuk

pemeiksaan kesehatan

lansia

8. Kunjungan dokter dalam

Weakness (W) :

1. Wilayah panti BPSTW

terletak dekat dengan area

pegunungan yang sejuk

akan tetapi lokasi tidak

strategis dan sulit

dijangkau karna jauh dari

wilayah perkotaan.

2. Belum tersediannya sarana

dan prasana yang optimal

di perpustakaan mini

BPSTW Ciparay.

3. Belum tersedianya sarana

ibadah untuk umat

Kristen, Katolik, Budha,

dan Hindu.

4. Terdapat kamar tidur dari

beberapa wisma dengan

ventilasi yang kurang

memadai.

5. Kurangnya kebersihan

kolam di halaman yang

dapat menimbulkan

penyakit.

6. Kunjungan dokter yang

tidak sesuai dengan

jadwal.

7. Program diet pada lansia

dengan diagnosa

Page 27: Proposal Toga

50

Internal

seminggu untuk program

pemenuhan kebutuhan

kesehatan berupa

pemeriksaan rutin oleh

dokter dan perawat yang

dilaksanakan setiap 2 kali

dalam seminggu.

9. Terdapat program

pemenuhan kebutuhan fisik,

sosial, mental dan spiritual

oleh tenaga yang

berkompeten di bidangnya

melalui bimbingan

olahraga, sosial, psikososial

dan keagamaan.

10. Memiliki taman dan

halaman yang luas

11. Memiliki susunan kegiatan

lansia yang terlaksana

dengan baik

12. Alur informasi dalam

penerimaan lansia baru

cukup jelas dan terarah

13. Terdapat tempat

pemakaman untuk lansia

yang sudah meninggal.

14. Terdapat jadwal kunjungan

keluarga.

15. Terdapat perpustakaan mini

di panti untuk lansia

gunakan.

Hipertensi kurang di

perhatikan.

Page 28: Proposal Toga

51

16. Adanya TOGA (Tanaman

Obat Keluarga) di sekitar

wisma lansia.

Opportunities (O)

1. Adanya UU Lanjut

Usia No.13 Tahun

1998 tentang

Kesejahteraan Sosial

Lanjut Usia.

2. BPSTW Ciparay

menerima

pembiayaan

langsung dari

APBDN Provinsi

Jawa Barat.

3. Adanya

pemberdayaan

lansia diluar

BPSTW Ciparay.

4. Adanya kunjungan

dari pemerintah

pusat atau yang

mewakili.

5. Perencanaan untuk

mengajukan

pengadaan

perpustakaan mini

bagi lansia sebagai

saranan terapi

kognitif.

SO Strategi:

1. Memanfaatkan ruang

kosong yang berada di

dalam area perpustakaan

mini untuk mengoptimalkan

sarana.

2. Mengadakan kegitan senam

otak bagi lansia dan terapi

musik.

WO Strategi :

1. Mengajukan proposal

perencanaan tentang

pengadaan sarana yang

optimal di area

perpustakaan mini.

Page 29: Proposal Toga

52

6. Perencanaan untuk

rekreasi para lansia

dengan mengadakan

kegiatan senam otak

dan perlombaan

Threats (T) :

1. Latar belakang

budaya lansia yang

berbeda akan

menimbulkan

ancaman

ketentraman.

2. Semakin tingginya

tuntutan lansia

terhadap fasilitas

dan pelayanan yang

disediakan Panti

Werdha.

3. Kurangnya

kunjungan keluarga

pada lansia.

ST Strategi:

1. Mengadakan kegiatan untuk

lansia yang dapat

membangun kerjasama

antar lansia.

2. Mengadakan kegiatan dan

penambahan fasilitas yang

menunjang kesejahteraan

dan kemandirian lansia.

WT Strategi :

1. Meningkatkan sarana dan

prasarana panti.

E. Perumusan Masalah

Belum optimalnya penanaman, penggunaan dan perawatan tanaman toga

oleh petugas sosial dan lansia di lingkungan BPSTW Ciparay Bandung.

Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode pembobotan yang

memperhatikan aspek:

1. Magnetude (Mg)

Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi.

Page 30: Proposal Toga

53

2. Severy (Sv)

Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini.

3. Manageability (Mn)

Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahan,

4. Nursing Consent (Ns)

Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.

5. Affability (Af)

Ketersediaan sumber daya

Rentang nilai yang digunakan adalah 1-5 :

Sangat penting : 5

Penting : 4

Cukup penting : 3

Kurang penting : 2

Sangat kurang penting : 1

F. Scoring

No. MASALAH M

g

Sv Mn Nc Af SKOR KET

1. Belum optimalnya

penanaman, penggunaan

dan pemeliharaan

tanaman toga oleh

petugas sosial dan lansia

di lingkungan BPSTW

Ciparay Bandung.

4 3 4 3 4 18 I

Page 31: Proposal Toga

54

G. Alternatif Pemecahan masalah

No Alternatif pemecahan Masalah C A R L Score Ket

1. Koordinasi dengan kepala pekerja sosial

BPSTW Ciparay Bandung tentang

pemeliharaan tanaman toga.

4 4 4 3 15 I

2. Melakukan sosialisasi tentang kegunaan dan

manfaat tanaman toga, melakukan

penanaman dan donasi tanaman toga

BPSTW Ciparay.

4 3 3 3 13 II

Keterangan :

C : ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan prasarana)

A : kemudahan masalah yang ada (mudah di atasi atau tidak)

R : kesiapan dari tenaga pelaksana

L : seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain

Rentang penilaian 1 – 5 yaitu:

5 = Sangat mampu

4 = Mampu

3 = Cukup mampu

2 = Kurang mampu

1 = Tidak mampu

Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap alternatif penyelesaian masalah atau

rencana strategi diatas maka didapatkan 3 rencana strategi yang dapat digunakan

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di ruangan yaitu :

1. Koordinasi dengan kepala pekerja sosial BPSTW Ciparay Bandung tentang

pemeliharaan tanaman toga.

Page 32: Proposal Toga

55

2. Melakukan sosialisasi tentang kegunaan dan manfaat tanaman toga, melakukan

penanaman dan donasi tanaman toga BPSTW Ciparay.

Page 33: Proposal Toga

56

H. Analisis Fish Bone

1. Belum optimalnya penanaman, penggunaan dan pemelihaaan tanaman toga

MATERIAL

MONEY:

BPSTW Ciparay menerima pembiayaan langsung dari APBDN Provinsi Jawa Barat

MEN :

-Kurangnya tenaga untuk memelihara tanaman toga

Belum optimalnya

penanaman, penggunaan dan

pemeliharaan tanaman toga

oleh petugas sosial dan

lansia di lingkungan BPSTW

Ciparay Bandung.ENVIRONMENT :

- Lingkungan bersih dan terawat

MACHINE :METHODE :

-Belum tersedianya program

Page 34: Proposal Toga

57

I. Planning of Action

NO MASALAH TUJUAN STRATEGI KEGIATAN SASARAN MEDIA WAKTU PJ

1. Belum optimalnya

penanaman,

penggunaan dan

pemeliharaan

tanaman toga oleh

petugas sosial dan

lansia di

lingkungan

BPSTW Ciparay

Bandung.

1. Untuk

meningkatkan

derajat lansia

secara mandiri

dengan

memanfaatkan

tanaman yang

bersifat obat

2. Untuk

meningkatkan

derajat kesehatan

lansia secara

mandiri dengan

memaksimalkan

tanaman obat.

1. Koordinasi

dengan kepala

pekerja sosial

BPSTW Ciparay

Bandung tentang

pemeliharaan

tanaman toga.

2. Melibatkan

lansia secara

mandiri dalam

kegiatan

menanam dan

merawat

tanaman toga

1. Mengajukan

proposal terkait

pengoptimalan

penanaman tanaman

toga di lingkungan

BPSTW Ciparay

Bandung.

2. Melakukan

sosialisasi tentang

kegunaan dan

manfaat tanaman

toga, melakukan

penanaman dan

membantu donasi

tanaman toga di

BPSTW Ciparay.

Seluruh

pegawai

BPSTW

Ciparay

seluruh

lansia yang

berada di

wisma 1-16

panti

BPSTW

Ciparay

Bandung

Proposal.

Tanaman

toga,

label

nama

serta

manfaat

dai

tanaman

toga

20 Juni-22

Juni

kldgjilgjid

lgj2016

Kepala Pekerja

Sosial BPSTW

Ciparay

Bandung dan

mahasiswa

praktek STIK

Immanuel

Bandung

Page 35: Proposal Toga

58

KESIMPULAN

Dari hasil belum optimalnya penanaman, penggunaan dan pemeliharaan tanaman toga oleh

petugas sosial dan lansia di lingkungan BPSTW Ciparay Bandung dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya pembuatan lahan tanaman toga dapat memberi pemahaman tentang cara

penanaman tumbuhan terutama toga di lingkungan BPSTW dan untuk mengaplikasikan

konsep manajemen untuk memecahkan masalah yang ada.

Page 36: Proposal Toga

59

SUSUNAN ACARA

A. TEMA KEGIATAN

Tema kegiatan yaitu “Pemanfaatan Toga Sebagai Langkah Awal Mengatasi Masalah

Kesehatan”

B. Jadwal Kegiatan

Pembuatan lahan akan dimulai pada :

Hari/Tanggal : Jumat dan Sabtu, 24 Juni-25 Juni 2016

Lokasi : Di BPSTW Ciparay

Jadwal kegiatan Terlampir

C. Pendanaan

Dalam Pendanaan Kegiatan, kami melakukan Kerjasama dengan berbagai pihak baik

kerjasama secara terikat maupun kerjasama secara tidak terikat. Rincian anggaran

Terlampir

D. Panitia Pelaksana

Struktur Kepanitiaan diisi oleh para Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan XV dan

bekerjasama dengan petugas pekerja sosial dan lansia di Susunan Kepanitian Terlampir.

E. Penutup

Demikian proposal Pembuatan Rumah Toga ini dibuat dan kami harapkan adanya kerja

sama dan dukungan yang baik pada kegiatan tersebut, semoga Allah SWT senantiasa

merestui dan melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Ciparay, 22 Juni 2016

Hormat Kami,

Kelompok II

Page 37: Proposal Toga

60

  Lampiran I

Struktur Panitia

“Pembuatan Lahan Toga”

Ketua Pelaksana : Ratu Here Wila

Sekretaris : Yosina Makuku

Bendahara : Patrestin Dominggus

Humas : Venny Rency Maromon

Sandra Lina Makasenda

Risa Hartanti Gunawan

Sie Pengadaan Tanaman : Wilhelmina Mataheru

Sulistyohana TH. Ganta

Meilenia Maharani

Widya Angreina Musak

Sie Penyiapan Lahan : Suprayitno

Mite Soo Apolonarius

Ismanto

Sie Perlengkapan : Peni Novita Sari

Putri Permatasari

Sandy Annesia Murni

Sie Dokumentasi : Vedla Y. Lohonauman

Mirnasasi

Page 38: Proposal Toga

61

Lampiran II

Jadwal Kegiatan

“Pembuatan Lahan Toga”

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1.

2.

Jumat, 24 Juni 2016

Pukul 16.00 WIB - Selesai

Sabtu, 25 Juni 2016

Pukul 07.00 WIB - Selesai

  Kerja Bakti dalam pembersihan dan pengolahan

lahan.

- Mempersiapkan alat, bahan, perlengkapan

pembuatan Lahan Toga

- Pembuatan lahan Toga

- Penanaman bibit Toga

Page 39: Proposal Toga

62

Lampiran III

Rincian Anggaran

“Pembuatan Lahan Toga”

No. Jenis Tanaman Biaya

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Seledri

Sereh

Pandan Wangi

Lengkuas

Kunyit

Kencur

Temulawak

Tomat

Lidah Buaya

Jahe

Kemangi

Poli bag

Pupuk

Kawat 2 meter

Tiang Bambu

Laminating

Biaya print

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5.000,.

Rp. 5000,.

Rp. 10.000,.

Rp. 20.000,.

Rp. 30.000,.

TOTAL Rp. 175.000,.

Page 40: Proposal Toga

63

Lampiran IV

Rincian Anggaran

“Pemilihan Sampah Infeksius dan Non Infeksius”

No. Kebutuhan Biaya

1.

2.

3.

4.

Tong sampah 2 buah x Rp. 150.000,.

Crashbag hitam 1 pack

Crashbag kuning 1 pack

Laminating

Rp. 300.000,.

Rp. 50.000,.

Rp. 50.000,.

Rp. 6.000

TOTAL Rp. 406.000,.

Lampiran V

Rincian Anggaran

“Cindera Mata BPSTW”

No. Nama Barang Biaya

1. Permadani (Kartpet) Rp. 450.000,.

TOTAL Rp. 450.000,.

Total Kebutuhan Biaya :

1. Penanaman tanaman TOGA Rp. 170.000,.

2. Pemilihan sampah infeksius dan non infeksius Rp. 406.000,.

3. Cindera mata untuk BPSTW permadani (Kartpet) Rp. 450.000,.

Total Rp. 1.026.000,.