Upload
ocha-maromon
View
856
Download
113
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gerontik
Citation preview
PROPOSAL
PENANAMAN DAN PERAWATAN TANAMAN OBAT KELUARGA
(TOGA ) DI KLINIK BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA
WERDHA (BPSTW) CIPARAY BANDUNG
OLEH
KELOMPOK C GELOMBANG 2
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2016
24
25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penuaan di dalam masyarakat kita merupakan fenomena yang dominan pada
saat ini. Tiga dari empat penyebab kematian yang paling sering terjadi di
kalangan lansia. Penyakit jantung, kanker dan stroke merupakan akibat dari
gaya hidup yag kurang sehat. Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan
merupakan hal yang mendesak dan merupakan kerangka kerja untuk
perawatan lansia. serta mengutamakan pelayanan promotif, edukatif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, ditujukan kepada individu, keluaga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan (Stanley, 2006).
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tidak hanya digunakan sebagai
bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi juga
bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia,
ada begitu banyak tanaman obat yang berkualitas tinggi dan bermanfaat
sebagai obat herbal alami. Tanaman obat keluarga (TOGA) memiliki arti
tanaman yang dapat ditanam di halaman atau pekarangan daaan kebun pada
rumah, untuk kemudian dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tanaman obat
tidak memberikan efek negatif atau efek samping yang lebih banyak daripada
obat-obatan modern yang diolah dari berbagai macam bahan kimia.
Berdasarkan kajian situasi yang dilakukan di Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay dari tanggal 20 Juni 2016 hingga 22 Juni
2016, melalui wawancara, pengumpulan data dan observasi yang dilakukan
kelompok didapatkan bahwa belum optimalnya penanaman, penggunaan dan
perawatan Toga oleh perawat, petugas sosial, dan lansia di Balai
Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay.
26
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana perawatan dan pemanfaatan Toga yang baik di lingkungan
Balai Perlindungan Sosial Tresna Werda Ciparay?”
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan pengolahan di Balai
Perlindungan Sosial Tresna Werda Ciparay dan mengaplikasikan konsep
manajemen untuk memecahkan masalah yang ada.
2. Tujuan Khusus
Untuk memberi pengetahuan kepada lansia akan pentingnya Toga bagi
kesehatan dan memberi pemahaman tentang cara penanaman, perawatan
dan pemanfaatan Toga yang baik serta membiasakan lansia untuk
menanam tumbuhan terutama Toga di lingkungan Balai Perlindungan
Sosial Tresna Werda Ciparay dan mengaplikasikan konsep manajemen
untuk memecahkan masalah yang ada.
D. WAKTU
Praktik mata ajaran gerontik ini dilaksanakan selama 12 hari. Praktik ini
dimulai pada tanggal 20 Juni – 01 Juli 2016, di Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha Ciparay.
E. KEGIATAN
Bentuk kegiatan yaitu pembuatan Lahan Tanaman Obat Keluarga yang di
kerjakan oleh Mahasiswa, petugas dinas sosial dan lansia.
27
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi lingkungan
sekitar BPSTW Ciparay, sarana prasarana, penerimaan lansia baru,
penyaluran lansia, pendanaan BPSTW Ciparay dan kegiatan lansia.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan kepala Pekerja Sosial, bagian Tata Usaha,
perawat klinik, pramuwerdha, dan lansia yang berada di BPSTW Ciparay.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
dokumentasi kegiatan lansia.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, waktu dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori
Terdiri dari definisi, tujuan, manfaat, fungsi dan jenis tanaman obat.
BAB III Kajian Situasi Panti Wredha
Terdiri dari profil Panti Wredha, pengkajian situasi lingkungan, analisis
SWOT, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, rumusan masalah, scoring,
hasil analisa fishbone, planning of action.
BAB IV Penutup
Penutup berisi simpulan keseluruhan isi makalah dan saran.
Daftar Pustaka
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah
sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk
keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-
obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.Setiap keluarga dapat
membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya,
sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari
tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan
selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
B. Manfaatan Tanaman Obat
Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada
umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya
manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari
baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk
memenuhi keperluan dalam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-
obatan dalam angka mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam
tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber
29
bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
C. Fungsi TOGA
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan/menjaga kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) selain itu juga berfungsi untuk
Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat
yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran
misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
1. Sarana untuk pelestarian alam.
2. Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam
tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka
sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami
kepunahan.
3. Penghijauan.
4. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan,
dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk
pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan
lain-lain.
5. Sarana untuk pemerataan pendapatan.
6. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat
bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi
keluarga tersebut.
7. Sarana keindahan.
30
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
D. Jenis Tanaman Obat.
1. Tanaman Obat Seledri (Apium Graveolens)
Seledri merupakan sayuran hijau yang rendah kalori. Daun seledri
mengandung sekitar 16 kalori per 100 gram. Daun seledri selain biasa
digunakan sebagai penambah aroma masakan, juga bisa digunakan sebagai
tanaman obat keluarga. Seledri mengandung vitamin A, vitamin C,
vitamin B1 dan zat besi lainnya seperti kalium, mineral dan zat besi.
Beberapa manfaat daun seledri diantaranya dapat mengobati tekanan darah
tinggi, mencegah pembentukan batu di kantung empedu, menenangkan
sistem saraf, mengembalikan nafsu makan yang hilang, menghindarkan
dari kanker perut dll. Seledri juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan
wajah, daun seledri yang dikonsumsi bisa mencegah timbulnya kerutan
pada wajah. Bisa juga digunakan sebagai masker, caranya beberapa daun
seledri di iris kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkuk yang berisi
air mendidih. Biarkan selama 15 menit. Setelah harum, buang daun
seledrinya dan air daunnya disimpan di lemari es. Gunakan air daun
seledri tadi pada malam hari sebagai masker.
2. Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)
Belimbing sayur atau belimbing wuluh tidak sama dengan buah belimbing,
belimbing sayur biasanya digunakan oleh para ibu untuk memasak.Setiap
bagian dari belimbing wuluh memiliki khasiat untuk mengobati berbagai
macam penyakit dan bermanfaat juga untuk kecantikan. Beberapa manfaat
dari belimbing wuluh diantaranya untuk mengatasi sariawan, mencegah
hipertensi, mengatasi jerawat, mengatasi panu, mengatasi diabetes,
mengatasi sikat gigi, mengobati batuk, melegakan nafas dan mencaikan
31
dahak. Untuk mengobati jerawat kamu bisa menggunakan 3 buah
belimbing wuluh yang segar, cuci bersih lalu diberi parut dan beri sedikit
garam. Tempelkan hasil parutannya pada area wajah yang berjerawat.
Lakukan dua kali sehari. Bagi kamu yang sedang menderita penyakit
diabetes, kamu juga bisa mencoba pengobatan dengan belimbing wuluh.
Siapkan 6 buah belimbing wuluh yang sudah dilumatkan, lalu rebus
dengan segelas air sampai airnya tersisa setengah. Setelah itu disaring,
minum 2 kali sehari.
3. Tanaman Obat Daun Kelor (Moringa Oleifera)
Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan setiap bayi dan anak-
anak pada masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi daun kelor.Bahkan
WHO mengklaim pohon kelor sebagai pohon ajaib karena tanaman ini
bisa menjadi obat yang murah tapi manjur dalam mencegah dan mengobati
banyak penyakit, khususnya di negara-negara miskin.Daun kelor
bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan demam, meningkatkan
ketahanan alamiah tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh,
meningkatkan serum kolestrol alamiah, meningkatkan fungsi normal hati
dan ginjal, memudahkan pencernaan, memelihara sistem imunitas tubuh,
mendukung kadar gula dalam tubuh dll.Daun kelor juga berkhasiat dalam
menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Daun kelor bisa mengatasi
beragam keluhan yang timbul karena kekurangan mineral dan vitamin
seperti kekurangan protein (rambut pecah-pecah), kekurangan vitamin C
(pendarahan pada gusi gigi), kekurangan vitamin B3 (dermatitis),
kekurangan vitamin A (gangguan pada penglihatan), kekurangan vitamin
B2 (kulit kering dan pecah), kekurangan vitamin B1 (penyakit beri-beri),
kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan zat besi
(anemia) dan kekurangan kalsium (osteoporosis).
32
4. Bayam Duri (Amaranthus Spinosus)
Bayam duri merupakan salah satu spesies dari genus Amaranthus. Bayam
duri berbeda dengan bayam secara umum karena teksturnya yang sedikit
kasar dan pastinya berduri. Bayam duri banyak tumbuh liar di pekarangan
rumah dan kebun-kebun. Banyak orang yang menyepelekan tanaman ini,
padahal bayam duri memiliki banyak manfaat dan khasiat manfaat untuk
kesehatan tubuh. Untuk pengobatan gusi yang luka dan berdarah, siapkan
tanaman bayam duri secukupnya, lalu dibakar dengan alas genteng untuk
dijadikan bubuk. Setelah jadi bubuk, oleskan pada bagian yang sakit.
Untuk pengobatan bisul, siapkan bayam duri segar secukupnya, cuci
sampai bersih lalu digiling halus. Setelah itu campurkan madu
secukupnya, tempelkan pada bagian kulit yang bisul lalu dibalut. Diganti
dua kali sehari. Untuk melancarkan produksi ASI, siapkan 1 batang bayam
duri, cuci sampai bersih lalu digiling halus. Pakai sebagai tapal disekitar
payudara.
5. Kangkung (Ipomoea Aquatica)
Kangkung merupakan jenis sayuran yang dapat ditemukan dimana-mana.
Setiap orang pasti tahu sayuran kangkung. Selain harganya yang murah,
ternyata kangkung juga memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk
kesehatan tubuh kita. Sayuran kangkung mengandung banyak zat penting
seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks, fosfor dan zat besi
lainnya. Kandungan vitamin C dalam sayuran kangkung bisa mencegah
sariawan dan gusi yang berdarah. Kalau kamu sedang sakit gigi, cobalah
untuk mengunyah daun kangkung. Daun kangkung juga mengandung
antiseptik alami yang bisa membunuh kuman-kuman yang ada pada gigi.
Kangkung terkenal sebagai sayuran pemicu kantuk, konon katanya zat besi
yang ada di kangkung membuat mata menjadi berat sehingga bawaannya
ingin tidur. Jadi bagi kamu yang sedang insomnia, disarankan untuk
mencoba sayuran kangkung ini. Sayuran kangkung juga mengandung
Omega 3 yang bagus untuk menjaga kualitas otak. Bagi iIbu hamil bisa
33
mengkonsumsi sayuran kangkung supaya kualitas otak janin terjaga.
Selain itu sayur kangkung bermanfaat juga untuk mengatasi diabetes
selama masa kehamilan dan memperlancar ASI.
6. Landep (Barleria Prionitis L.)
Tanaman Landep berasal dari daerah Asia Tropis dan daerah Afrika
Selatan. Landep biasa tumbuh di tempat yang beriklim kering, di
Indonesia tanaman Landep bisa ditemui di daerah dataran rendah sampai
dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.Tanaman Landep
tergolong jenis tanaman perdu, tingginya bisa mencapai 1,5 – 2 meter, tak
heran kalau tanaman ini ditanam untuk digunakan sebagai
pagar.Batangnya berkayu, berbuku-buku dan terdapat duri pada setiap
ketiak daunnya. Tanaman landep mengandung beberapa senyawa kimia
seperti flavonoid, saponi, polifenol dan tannin.Bagian dari tanaman
Landep yang biasa digunakan untuk pengobatan yaitu daun dan akarnya.
Daun tanaman Landep bermanfaat untuk pengobatan sakit perut, beser
mani, nyeri pada gusi gigi, kudis, kencing kurang lancar, demam sakit
pinggang dan rematik. Sedangkan akarnya bermanfaat untuk mengatasi
cacingan.Untuk pengobatan sakit pinggang, rematik dan sakit kepala,
siapkan segenggam daun landep yang segar, dicuci bersih lalu digiling
sampai halus.Tambahkan air kapur sirih sembari diaduk rata sampai
menjadi seperti bubur kental. Setelah itu balurkan ke bagian yang sakit.
Kalau sakit kepala, bisa dibalurkan di bagian keningnya.
7. Tanaman Obat Daun Miana (Coleus Atropurpureus Benth)
Tanaman Miana tumbuh sumbur di daerah dataran tinggi dengan ketingian
sekitar 1500 meter di atas permukaan laut. Tanaman Miana hidup liar dan
juga bisa ditemui di dataran rendah di sekitar sungai, pematang sawah,
ladang dan kebun-kebun. Sebagian masyarakat memelihara tanaman
miana ini sebagai tanaman hias karena warna daunnya cukup indah.
Bentuk daunnya seperti bulat telur dengan ujung daunnya yang runcing
dan pangkalnya membulat. Permukaan daunnya berambut, warnanya hijau
34
keunguan dan ditepian daunnya bergerigi. Daun Miana berkhasiat untuk
mengobati penyakit wasir. Cara pengolahannya cukup mudah, siapkan 20
lembar daun miana dan satu ruas kunyit. Bersihkan keduanya sampai
bersih lalu direbus menggunakan 5 gelas air. Setelah mendidih kemudian
didinginkan. Dalam sehari cukup minum satu gelas ramuan ini.
8. Pepaya (Carica Papaya L.)
Daging pepaya yang masih muda biasa digunakan sebagai sayuran, atau
bisa juga dirujak. Dagingnya yang sudah matang sangat enak untuk
dimakan. Daun pepaya yang muda bisa juga digunakan sebagai lalapan
makan dengan sambal. Buah pepaya banyak dikonsumsi karena
mengandung banyak vitamin, salah satunya vitamin A yang sangat baik
untuk kesehatan mata. Manfaat buah pepaya banyak sekali, pepaya sering
digunakan sebagai pengobatan herbal seperti untuk menurunkan demam,
disentri, obat malaria, keputihan dan memperlancar pencernaan bagi yang
sulit buang air besar. Dokter Wahyu Triasmara menuturkan bahwa biji
buah pepaya bermanfaat untuk meningkatkan kadar HDL dalam darah dan
menurunkan kadar kolestrol dalam darah. Biji pepaya bisa dikonsumsi
sebagai jus dengan cara diblender terlebih dahulu.
9. Tanaman Herbal Jintan Hitam (Nigella Sativa)
Jintan hitam sudah digunakan sebagai tanaman obat tradisional sejak
2000-3000 tahun sebelum Masehi. Sudah banyak para ahli dalam bidang
pengobatan yang meneliti manfaat dari jintan hitam ini.Beberapa manfaat
utama dari jintan hitam yaitu untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,
meningkatkan fungsi otak, menyembuhkan berbagai jenis penyakit
pernapasan, mengatasi gangguan tidur dan stress dan sebagai obat
anialergi & antihistamin.Sekarang ini kita bisa menemui beragam produk
olahan dari jintan hitam, mulai dari madu, serbuk, pil dll.Jika kamu
tertarik untuk merasakan manfaat dari jintan hitam, kamu bisa membeli
produk Seperti Habbatussauda.
35
10. Wortel (Daucus Carota)
Wortel merupakan jenis tanaman sayur yang bisa ditanam sepanjang
tahun. Wortel bisa tumbuh dengan maksimal di daerah dataran tinggi yang
lembab dan memiliki suhu dingin. Tanaman wortel memiliki kandungan
vitamin A yang tinggi. Wortel bisa dimanfaatkan untuk mengobati
penyakit mata minus, cacing kremi, eksim dan kejang jantung.
11. Tomat (Solanum Lycopersicum L.)
Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat sambal goreng, dibuat acar
tomat, saus tomat atau dibuat jus. Tomat yang masih kecil biasa digunakan
sebagai sayuran, tomat yang berukuran sebesar kelerang biasa digunakan
sebagai campuran untuk membuat sambal. Bagian dari tomat yang bisa
digunakan sebagai obat yaitu buahnya, sedangkan daunnya digunakan
sebagai obat luar. Khasiat tomat diantaranya untuk menambah nafsu
makan, melancarkan aliran empedu ke usus, merangsang keluarnya enzim
lambung dan menghilangkan haus.
12. Tanaman Obat Tradisional Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)
Batang tanaman temulawak bisa mencapai 2 meter, daunnya lebar dan
panjang. Rimpang temulawak sudah terkenal dan biasa digunakan sebagai
ramuan obat.Rimpang temulawak mengandung kurkumin yang bermanfaat
sebagai acnevulgaris, anti inflamasi dan anti anti hepototoksik. Khasiat
temulawak yaitu untuk mengobati sakit limpa, sakit kepala, sakit ginjal,
asma, sakit pinggang, masuk angin, sariawan, penambah nafsu makan,
sembelit dan cacar air.
13. Tebu (Sacharum Officinarum)
Batang dari tanaman tebu merupakan penghasil gula putih. Tebu bisa
tumbuh sampai ketinggian 2-4 meter dan panjang daunnya mencapai 1-2
meter dengan lebar 4-8 cm. Batangnya ber ruas-ruas dan setiap ruas
dibatasi oleh buku-buku.Batang tebu mengandung air gula dengan kadar
36
mencapai 20%. Batang tebu berkhasiat untuk meredakan jantung berdebar,
batuk dan sakit jantung.
14. Srikaya (Annona Squamosa)
Srikaya akan mulai berbuah setelah ditanam selama 1-2 tahun. Biasanya
tanaman ini akan berbunga pada bulan januari – Desember. Banyaknya
buah yang dihasilkan tergantung pada pengairan, pemberian pupuk dan
pemangkasan.Tanaman srikaya secara umum mengandung anonain dan
retikulin. Daun, akar, dan kulitnya mengandung WN. Akar srikaya
berkhasiat sebagai antidepresi dan antiradang.Daunnya berkhasiat sebagai
peluruh cacing usus, mempercepat pemasakan bisul dan antiradang.
Bijinya berkhasiat untuk membunuh serangga dan memacu enzim
pencernaan. Kulit kayunya bekhasiat sebagai tonikum dan astringen.
15. Tanaman Herbal Sereh (Cymbopogon Nardus)
Sereh bisa diperbanyak dengan menggunakan potongan rimpang. Akar
sereh bisa digunakan sebagai penghangat badan, peluruh air seni, bahan
untuk kumur, peluruh keringat dan peluruh dahak.Daun sereh bisa
digunakan sebagai obat Pereda kejang, peluruh angina perut, penurun
panas, penambah nafsu makan dan pengobatan pasca persalinan.
16. Pare (Momordica Charantia)
Tanaman pare terkenal dengan rasa pahitnya. Daun dan buah pare yang
masih muda bisa dimakan sebagai lalab mentah atau di kukus dan ditumis
sebagai sayuran. Buah, biji, bunga, daun dan akar dari tanaman pare bisa
digunakan sebagai obat. Penyakit yang bisa diobati diantaranya batuk
radang tenggorokan, cacinga, sakit mata merah, sembelit, demam, sakit
lever, malaria, abses, menambah nafsu makan, bisul, sariawan, kencing
manis dan rematik.
37
17. Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius)
Daun pandan wangi baunya harum, biasa digunakan sebagai bahan
rempah-rempah, bahan baku pembuatan minyak wangi dan penyedap rasa
pada masakan. Daun pandan wangi mengandung senyawa alkaloida,
polifenol, saponin, tannin, flavonoida dan zat warna. Daun pandan
berkhasiat untuk mengatasi ketombe, lemah saraf, rambut rontok, tidak
nafsu makan, menghitamkan rambut, rematik, pegal linu, dan sakit disertai
gelisah.
18. Pala (Myristica Fragrans)
Bunga jantan berwarna kuning dan berbentuk bola. Bijinya kecil
berbentuk bulat telur, selubung biji berwarna merah dan bijinya berwarna
hitam kecoklatan.Selubung biji buah, biji dan kulit buah dari tanaman pala
memiliki khasiat untu mengobati disentri, rematik, maag, perut kembung,
mencret, mual, sulit tidur pada anak-anak dan menghentikan muntah.
19. Tanaman Herbal Mengkudu (Morinda Citrifolia)
Batang mengkudu tidak begitu besar tapi tingginya bisa mencapai 3-8
meter. Daunnya berwarna hijau dengan panjang 20-40 cm dan lebar 7-15
cm.Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilap. Mengkudu
banyak dipelihara di perkebunan dan pekarangan rumah.Mengkudu
mempunyai khasiat untuk mengobati hipertensi, menghilangkan sisik pada
kaki, sakit kuning, sakit perut, demam, batuk dan influenza.
20. Lidah Buaya (Aloe Vera)
Daun lidah buaya berbentuk taji yang tebal dan agak runcing. Panjangnya
sekitar 15-36 cm dengan lebar 2-6 cm. Batang dari lidah buaya tidak
terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam di
dalam tanah. Tanaman lidah buaya tahan terhadap panas dan bisa ditanam
di tempat yang berhawa panas karena di dalam daunnya tersimpan banyak
cadangan air. Lidah buaya mengandung senyawa kimia yaitu aloin,
38
aloesin, barbaloin, aloenin, isobarbaloin dan aloe-emodin. Daun, bunga
dan akar lidah buaya yang segar bisa digunakan untuk penyubur rambut,
sakit kepala atau pusing, peluruh haid, sembelit, kencing manis, kejang
pada anak dan muntah darah.
21. Lengkuas (Alpina Galanga)
Kita mengenal 2 jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih.
Lengkuas putih biasa digunakan sebagai penyedap masakan, lengkuas
merah bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional.Lengkuas berkhasiat
untuk mengobati reumatik, panu, sakit limpa, morbili, membangkitkan
gairah seks, bronchitis dan menambah nafsu makan.
22. Tanaman Obat Tradisional Kunyit (Curcuma Domestica)
Hampir setiap orang Indonesia pasti pernah mengkonsumsi kunyit, baik itu
sebagai bumbu masakan, jamu maupun untuk keperluan kesehatan dan
kecantikan. Tanaman kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang
memiliki khasiat sebagai obat. Kunyit berkhasiat untuk mengobati
penyakit diabetes mellitus, morbili, tifus, berak lender, usus buntu,
amandel, disentri, memperlancar ASI, sakit keputihan, perut mulas saat
haid, dan membantu melancarkan haid.
23. Kencur (Kaempferia Galangal)
Kulit luar kencur berwarna coklat. Setiap kencur memiliki helaian daun
yang tidak lebih dari 2-3 lembar dan saling berhadapan. Kencur bisa
ditanam di dalam pot atau di kebun yang mendapat sinar matahari cukup.
Rimpang kencur mengandung mineral (13,73 %), pati (4,14 %) dan
minyak atsiri (0,02 %). Kencur berkhasiat untuk mengobati radang
lambung, menghilangkan lelah, radang anak telinga, memperlancar haid,
menghilangkan darah kotor, masuk angin, influenza pada bayi, sakit
kepala, mata pegal, batu dan keseleo.
39
BAB III
KAJIAN SITUASI
MANAJEMEN KEPERAWATAN GERONTIK DI BPSTW CIPARAY
A. Profil Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay
BPSTW adalah unit pelayanan dinas sosial Provinsi Jawa Barat dalam
penanganan lanjut usia yang terlantar dan pemeliharaan taman makam
pahlawan. BPSTW mempunyai Visi Menjadi lembaga penyelenggara
kesejahteraan sosial yang prima di Jawa Barat Tahun 2018. BPSTW berada di
Jalan Raya Pacet No. 186 Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Tujuan
dan fungsi dari BPSTW adalah memberikan pelayanan dan perlindungan
sosial terhadap lanjut usia terlantar dalam upaya memenuhi hak dan
kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan sosial lanjut usia.
BPSTW memiliki enam program pelayanan lanjut usia yaitu; pemenuhan
kebutuhan pokok, pemenuhan kebutuhan aksesibilitas sarana dan prasarana
pemenuhan kebutuhan kesehatan, pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, mental
dan spiritual, pemberdayaan, perlindungan, sosialisasi dan koordinasi.
BPSTW Ciparay lembaga milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, seluruh
fasilitas yang digunakan olej lanjut usia BPSTW dibiayai oleh dana APBDN
Provinsi Jawa Barat.
Misi dinas BPSTW :
1. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia.
2. Meningkatkan saranadan prasarana pelayanan.
3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serat partisipasi sosial
masyarakat.
4. Meningkatkan sistem pelayanan.
5. Meningkatkan sistem informasi.
6. Meningkatkan pengelolaan keungan yang akuntabel.
40
Motto :“Bersih balaiku, sehat jiwa ragaku”
“Mandiri, berkarya, berkualitas tekadku, bahagia keluargaku”“Mantap keimananku, bahagia di dunia dan akhirat harapanku”
B. Kajian Situasi
1. Sumber daya manusia (M1-Man)
a. Jumlah tenaga pegawai PNS & CPNS di BPSTW Ciparay.
Tabel 3.1
Distribusi tenaga pegawai PNS
NAMA PEGAWAI JABATAN TMT GOLONGANAdang surahmin, A.KS., MM Kepala BPSTW Ciparay &
Pemeliharaan TMP01-04-2014 IV/a
Dra. Hj. Lia Julia, MM Kasubag Tata Usaha 01-04-2011 IV/aEndang Sopandi Bendahara Pengeluaran
Pembantu01-04-2002 III/b
Sudarna Pengadministrasi Inventaris 01-04-2006 III/bEndang SPR Pengadministrasi Inventaris 01-04-2014 I/aAra Pengadministrasi Arsiparis 01-04-2010 III/dAsep Iwan Pengadministrasi Arsiparis 01-04-2010 II/aAbdul Rahman, S.Pdi Bendahara Pengeluaran Gaji 01-04-2010 III/aEneng dewi kania, Amd. Kep, SKM
Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu
01-04-2013 III/d
Kokom komariah Pengadministrasi Umum 01-04-2011 I/dW. Asmanah Pengadministrasi Umum 01-04-2010 I/dHerman suherman Pengadministrasi Umum 01-04-2010 I/aDrs. H.M Hafied Fasya, M.MPd
Kasie Penerimaan & Penyaluran
01-04-2013 III/d
Dra. Romlah Pengadministrasi Penerimaan 01-04-2002 III/dDianto Holid Pengadministrasi Penyaluran 01-10-2009 III/dDrs. Aep Safari Kasie Pelayanan Kessos 01-04-2003 III/dSiti Herdiani, Aks. MPS. Sp Pembantu Bendahara
Pengeluaran Pembantu01-04-2011 III/d
Dina Sartika, AMK PerawatDra. Yeyet mulyati Pekerja Sosial Madya 01-04-2013 IV/aDedi Kusndi Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2010 III/dSiti Nurjanah Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2013 III/cPlenti Pekerja Sosial Pelaksana
Lanjutan01-04-2013 III/b
Delimarni Pekerja Sosial Penyelia 01-10-2015Ano Pramuwerdha
41
Tabel 3.2
Distribusi Tenaga Pegawai Tidak Tetap
Nama Pegawai Tidak Tetap JABATANHani Siti Ruliawati PramuwerdhaCucu PramuwerdhaOleh Sunandar PramuwerdhaMaman Abdul Rahman PramuwerdhaGunawan PramuwerdhaAna Nuriana PramuwerdhaSiti musitoh, A.md Kep PramuwerdhaAdang PramuwerdhaSunardi PramuwerdhaIkhsan Fauzi, A.md Kep PerawatAi Bekty Nurhayati, AMK PerawatSunaryo Petugas KeamananAndrie Wahyu S Petugas KeamananIndra Gunawan Petugas KeamananHeri Sugandi Petugas KeamananHeri Petugas KebersihanHermanto Petugas KebersihanSena Krisna AD Petugas KebersihanIpin Petugas KebersihanIpar Pariati Juru MasakDedeh Juru MasakEuis Rodiah Juru MasakTitah Nurroswati Juru MasakYana Cahyana Juru MasakTedi Sunandar Tenaga AdministrasiFicki Nurilahi, S.Pdi Tenaga AdministrasiAbdul Aziz Irawadi, S.ST Tenaga AdministrasiRodiat Penjaga KebunElan Suherlan Penjaga Kebun
42
b. Struktur Organisasi
Bagan 3.1
Struktur organisasi BPSTW
KEPALA
ADANG SURAHMIN, A.KS., MM.
NIP. 19661225 198802 1 001
SUB BAGIAN TATA USAHA
Dra. Hj. LIA JULIA, M.M.
NIP. 19650914 199102 2 002
SEKSI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
Drs. H. M. HAFIED FASYA, M.MPd.
NIP. 1967415 1993309 1 001
SEKSI PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Drs. AEP SAFARI
NIP. 19601018 199103 1 002
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
-Dra. YEYET MULYATI
-DEDI KUSNADI
-SITI NURJANAH
-PLENTI
1. SUB UNIT RPSTW GARUT2. SUB UNIT RPSTW KARAWANG3. SUB UNIT RPSTW BOGOR4. SUB UNIT PEMELIHARAAN TAMAN
MAKAM PAHLAWAN CIKUTRA
43
c. Data Masalah yang di Hadapi Lansia
Tabel 3.4
Presentase Masalah Lansia di BPSTW Ciparay
No. Keterangan Presentase1. Gangguan tidur 10%2. Resiko jatuh 21%3. Depresi 8%4. Demensia 22%5. Kunjungan keluarga 39%
Total 100
2. Keuangan (M2-Money)
Fasilitas untuk aki & nini di BPSTW dibiayai oleh dana APBDN
Provinsi Jawa Barat.
3. Metode (M3-Method)
BPSTW memiliki SOP penerimaan dan penyaluran, alur tahapan
pelayanan lanjut usia, persyaratan penerimaan,
a. Standar operasional prosedur penerimaan dan penyaluran.
- Home visit
- Penerimaan
- Penempatan klien
- Penyaluran ke keluarga
- Penyaluran ke makam
b. Alur tahapan pelayanan lanjut usia.
- Calon klien dititipkan dari ; dinas sosial, masyarakat, sub unit,
keluarga/individu & instansi.
- Tahap seleksi
- Registrasi calon peserta BPSTW
- Program kerja BPSTW
- Terminasi
- Klien/lansia dirujuk ke lembaga lain, meninggal dunia,
kembali ke keluarga & mandiri.
44
c. Persyaratan penerimaan
- Berusia 60 tahun keatas
- Mengisi formulir pendaftaran
- Surat keterangan tidak mampu
- Tidak sedang tersangkut masalah hukum
- Surat keterangan sehat dari dokter/puskesma
4. Sarana dan prasarana (M4-Material dan M5- Machine)
a. 16 Wisma, di dalam wisma terdapat 6-7 lansia / wisma dengan
fasilitas :
- Tempat tidur ( bantal, sprai, dan selimut)
- Lemari baju
- Meja makan
- Sofa
- TV
- Dispenser
- Peralatan makan
- Peralatan mandi
- Peralatan kebersihan
- Mesin cuci
- Setrika
- Jam dinding
- Kalender
b. Bangsal keperawatan lansia perempuan dan laki-laki dengan
fasilitas :
- Tempat tidur
- Bantal
- Dispenser
- Peralatan mandi
45
c. Poliklinik lansia
- Nursing kit
- Alat timbang berat badan
- Persediaan obat-obatan
d. 2 Ruang Aula dengan fasilitas :
- Kursi dan Meja
- Sofa
- AC
- Keyboard
- Alat-alat musik tradisonal (gong, calung, kolentang,dll)
e. Ruang pertemuan
- Kursi dan Meja
- Kipas angin
f. Rumah dinas
- Tempat tidur (sprei, bantal dan selimut)
- Kursi dan meja
- TV
- AC
- Peralatan mandi
- Peralatan makan
g. Kantor
- Kursi dan meja
- Lemari berkas
- Rak buku
- ATK (Alat tulis kantor)
- Komputer
- Printer
- AC
- Sofa
46
h. Dapur umum
- Kompor gas
- Alat memasak
- Tabung gas
- Tempat sampah
- Kursi dan meja makan
i. Taman dan lapangan
- Tempat sampah
- Lampu taman
- Mobil dinas
- Motor dinas
j. Pos keamanan
- Kursi dan meja
- TV
5. Lingkungan (E1-Enviroment)
BPSTW mendapatkan penghargaan sertifikat ISO pada tahun 2008,
atas penerapan sistem manajemen mutu dan telah dilakukan asesmen
terhadap kesesuaian standar : ISO-9001 : 2008 / SNI ISO – 9001:
2008.
Tabel 3.5
Kajian lingkungan BPSTW
Kategori Nilai UsulanVentilasi Sedang Perlu adanya perbaikan
ventilasi yang lebih memadai pada setiap wisma.
Pencahayaan BaikKebersihan BaikKerapihan BaikTempat tidur BaikTempat Kurang Perlunya pengadaan
47
C. Identifikasi SWOT
Pada tahap ini dilakukan analisis SWOT mengenai kekuatan dan
kelemahan (faktor internal) yang dimiliki oleh BPSTW Ciparay juga
menganalisis peluang dan tantangan atau ancaman (faktor eksternal) yang
dihadapi oleh setiap wisma sebagai berikut :
1. Strenght (Kekuatan)
a. Memiliki lahan yang luas yaitu seluas 22.924,10 m²
b. BPSTW memiliki pegawai dengan kualifikasi PNS sebanyak 18
orang (perawat 4 orang dan dokter 1 orang), CPNS sebanyak 4
orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 31 orang.
c. Memiliki 16 wisma, aula, ruang perkantoran, ruang penerimaan
dan penyaluran, mesjid, ruang kesenian, dapur umum, rumah dinas
dan ruang mahasiswa
d. Memiliki daya tampung lansia sebanyak 150 orang
e. Terletak di wilayah yang jauh dari polusi dan memiliki
pemandangan pegunungan
f. Memiliki bangsal keperawatan khusus lansia sakit
g. Memiliki poliklinik untuk pemeiksaan kesehatan lansia
h. Kunjungan dokter dalam seminggu untuk program pemenuhan
kebutuhan kesehatan berupa pemeriksaan rutin oleh dokter dan
perawat yang dilaksanakan setiap 2 kali dalam seminggu.
i. Terdapat program pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, mental dan
spiritual oleh tenaga yang berkompeten di bidangnya melalui
bimbingan olahraga, sosial, psikososial dan keagamaan.
j. Memiliki taman dan halaman yang luas
k. Memiliki susunan kegiatan lansia yang terlaksana dengan baik
l. Alur informasi dalam penerimaan lansia baru cukup jelas dan
terarah
m. Terdapat tempat pemakaman untuk lansia yang sudah meninggal.
n. Terdapat jadwal kunjungan keluarga.
o. Terdapat perpustakaan mini di panti untuk lansia gunakan.
48
p. Adanya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di sekitar wisma lansia.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Belum tersedianya sarana ibadah untuk umat Kristen, Katolik,
Budha, dan Hindu
b. Kunjungan dokter yang tidak sesuai dengan jadwal.
c. Kurangnya tenaga perawat
3. Opportunity (Peluang)
a. Adanya UU Lanjut Usia No.13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
b. BPSTW Ciparay menerima pembiayaan langsung dari APBDN
Provinsi Jawa Barat.
c. Adanya pemberdayaan lansia diluar BPSTW Ciparay.
d. Adanya kunjungan dari pemerintah pusat atau yang mewakili.
e. Perencanaan untuk mengajukan pengadaan perpustakaan mini
bagi lansia sebagai saranan terapi kognitif
f. Perencanaan untuk rekreasi para lansia dengan mengadakan
kegiatan senam otak dan perlomban
4. Threats (Ancaman)
1. Latar belakang budaya lansia yang berbeda akan menimbulkan
ancaman ketentraman
2. Semakin tingginya tuntutan lansia terhadap fasilitas dan
pelayanan yang disediakan Panti Werdha
3. Kurangnya kunjungan keluarga pada lansia
49
D. SWOT Analisis
Eksternal Kekuatan/ Strength :
1. Memiliki lahan yang luas
yaitu seluas 22.924,10 m²
2. BPSTW memiliki pegawai
dengan kualifikasi PNS
sebanyak 18 orang (perawat
4 orang dan dokter 1
orang), CPNS sebanyak 4
orang dan pegawai tidak
tetap sebanyak 31 orang.
3. Memiliki 16 wisma, aula,
ruang perkantoran, ruang
penerimaan dan penyaluran,
mesjid, ruang kesenian,
dapur umum, rumah dinas
dan ruang mahasiswa
4. Memiliki daya tampung
lansia sebanyak 150 orang
5. Terletak di wilayah yang
jauh dari polusi dan
memiliki pemandangan
pegunungan
6. Memiliki bangsal
keperawatan khusus lansia
sakit
7. Memiliki poliklinik untuk
pemeiksaan kesehatan
lansia
8. Kunjungan dokter dalam
Weakness (W) :
1. Wilayah panti BPSTW
terletak dekat dengan area
pegunungan yang sejuk
akan tetapi lokasi tidak
strategis dan sulit
dijangkau karna jauh dari
wilayah perkotaan.
2. Belum tersediannya sarana
dan prasana yang optimal
di perpustakaan mini
BPSTW Ciparay.
3. Belum tersedianya sarana
ibadah untuk umat
Kristen, Katolik, Budha,
dan Hindu.
4. Terdapat kamar tidur dari
beberapa wisma dengan
ventilasi yang kurang
memadai.
5. Kurangnya kebersihan
kolam di halaman yang
dapat menimbulkan
penyakit.
6. Kunjungan dokter yang
tidak sesuai dengan
jadwal.
7. Program diet pada lansia
dengan diagnosa
50
Internal
seminggu untuk program
pemenuhan kebutuhan
kesehatan berupa
pemeriksaan rutin oleh
dokter dan perawat yang
dilaksanakan setiap 2 kali
dalam seminggu.
9. Terdapat program
pemenuhan kebutuhan fisik,
sosial, mental dan spiritual
oleh tenaga yang
berkompeten di bidangnya
melalui bimbingan
olahraga, sosial, psikososial
dan keagamaan.
10. Memiliki taman dan
halaman yang luas
11. Memiliki susunan kegiatan
lansia yang terlaksana
dengan baik
12. Alur informasi dalam
penerimaan lansia baru
cukup jelas dan terarah
13. Terdapat tempat
pemakaman untuk lansia
yang sudah meninggal.
14. Terdapat jadwal kunjungan
keluarga.
15. Terdapat perpustakaan mini
di panti untuk lansia
gunakan.
Hipertensi kurang di
perhatikan.
51
16. Adanya TOGA (Tanaman
Obat Keluarga) di sekitar
wisma lansia.
Opportunities (O)
1. Adanya UU Lanjut
Usia No.13 Tahun
1998 tentang
Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia.
2. BPSTW Ciparay
menerima
pembiayaan
langsung dari
APBDN Provinsi
Jawa Barat.
3. Adanya
pemberdayaan
lansia diluar
BPSTW Ciparay.
4. Adanya kunjungan
dari pemerintah
pusat atau yang
mewakili.
5. Perencanaan untuk
mengajukan
pengadaan
perpustakaan mini
bagi lansia sebagai
saranan terapi
kognitif.
SO Strategi:
1. Memanfaatkan ruang
kosong yang berada di
dalam area perpustakaan
mini untuk mengoptimalkan
sarana.
2. Mengadakan kegitan senam
otak bagi lansia dan terapi
musik.
WO Strategi :
1. Mengajukan proposal
perencanaan tentang
pengadaan sarana yang
optimal di area
perpustakaan mini.
52
6. Perencanaan untuk
rekreasi para lansia
dengan mengadakan
kegiatan senam otak
dan perlombaan
Threats (T) :
1. Latar belakang
budaya lansia yang
berbeda akan
menimbulkan
ancaman
ketentraman.
2. Semakin tingginya
tuntutan lansia
terhadap fasilitas
dan pelayanan yang
disediakan Panti
Werdha.
3. Kurangnya
kunjungan keluarga
pada lansia.
ST Strategi:
1. Mengadakan kegiatan untuk
lansia yang dapat
membangun kerjasama
antar lansia.
2. Mengadakan kegiatan dan
penambahan fasilitas yang
menunjang kesejahteraan
dan kemandirian lansia.
WT Strategi :
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana panti.
E. Perumusan Masalah
Belum optimalnya penanaman, penggunaan dan perawatan tanaman toga
oleh petugas sosial dan lansia di lingkungan BPSTW Ciparay Bandung.
Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode pembobotan yang
memperhatikan aspek:
1. Magnetude (Mg)
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi.
53
2. Severy (Sv)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini.
3. Manageability (Mn)
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahan,
4. Nursing Consent (Ns)
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
5. Affability (Af)
Ketersediaan sumber daya
Rentang nilai yang digunakan adalah 1-5 :
Sangat penting : 5
Penting : 4
Cukup penting : 3
Kurang penting : 2
Sangat kurang penting : 1
F. Scoring
No. MASALAH M
g
Sv Mn Nc Af SKOR KET
1. Belum optimalnya
penanaman, penggunaan
dan pemeliharaan
tanaman toga oleh
petugas sosial dan lansia
di lingkungan BPSTW
Ciparay Bandung.
4 3 4 3 4 18 I
54
G. Alternatif Pemecahan masalah
No Alternatif pemecahan Masalah C A R L Score Ket
1. Koordinasi dengan kepala pekerja sosial
BPSTW Ciparay Bandung tentang
pemeliharaan tanaman toga.
4 4 4 3 15 I
2. Melakukan sosialisasi tentang kegunaan dan
manfaat tanaman toga, melakukan
penanaman dan donasi tanaman toga
BPSTW Ciparay.
4 3 3 3 13 II
Keterangan :
C : ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan prasarana)
A : kemudahan masalah yang ada (mudah di atasi atau tidak)
R : kesiapan dari tenaga pelaksana
L : seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
Rentang penilaian 1 – 5 yaitu:
5 = Sangat mampu
4 = Mampu
3 = Cukup mampu
2 = Kurang mampu
1 = Tidak mampu
Berdasarkan skoring yang dilakukan terhadap alternatif penyelesaian masalah atau
rencana strategi diatas maka didapatkan 3 rencana strategi yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di ruangan yaitu :
1. Koordinasi dengan kepala pekerja sosial BPSTW Ciparay Bandung tentang
pemeliharaan tanaman toga.
55
2. Melakukan sosialisasi tentang kegunaan dan manfaat tanaman toga, melakukan
penanaman dan donasi tanaman toga BPSTW Ciparay.
56
H. Analisis Fish Bone
1. Belum optimalnya penanaman, penggunaan dan pemelihaaan tanaman toga
MATERIAL
MONEY:
BPSTW Ciparay menerima pembiayaan langsung dari APBDN Provinsi Jawa Barat
MEN :
-Kurangnya tenaga untuk memelihara tanaman toga
Belum optimalnya
penanaman, penggunaan dan
pemeliharaan tanaman toga
oleh petugas sosial dan
lansia di lingkungan BPSTW
Ciparay Bandung.ENVIRONMENT :
- Lingkungan bersih dan terawat
MACHINE :METHODE :
-Belum tersedianya program
57
I. Planning of Action
NO MASALAH TUJUAN STRATEGI KEGIATAN SASARAN MEDIA WAKTU PJ
1. Belum optimalnya
penanaman,
penggunaan dan
pemeliharaan
tanaman toga oleh
petugas sosial dan
lansia di
lingkungan
BPSTW Ciparay
Bandung.
1. Untuk
meningkatkan
derajat lansia
secara mandiri
dengan
memanfaatkan
tanaman yang
bersifat obat
2. Untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
lansia secara
mandiri dengan
memaksimalkan
tanaman obat.
1. Koordinasi
dengan kepala
pekerja sosial
BPSTW Ciparay
Bandung tentang
pemeliharaan
tanaman toga.
2. Melibatkan
lansia secara
mandiri dalam
kegiatan
menanam dan
merawat
tanaman toga
1. Mengajukan
proposal terkait
pengoptimalan
penanaman tanaman
toga di lingkungan
BPSTW Ciparay
Bandung.
2. Melakukan
sosialisasi tentang
kegunaan dan
manfaat tanaman
toga, melakukan
penanaman dan
membantu donasi
tanaman toga di
BPSTW Ciparay.
Seluruh
pegawai
BPSTW
Ciparay
seluruh
lansia yang
berada di
wisma 1-16
panti
BPSTW
Ciparay
Bandung
Proposal.
Tanaman
toga,
label
nama
serta
manfaat
dai
tanaman
toga
20 Juni-22
Juni
kldgjilgjid
lgj2016
Kepala Pekerja
Sosial BPSTW
Ciparay
Bandung dan
mahasiswa
praktek STIK
Immanuel
Bandung
58
KESIMPULAN
Dari hasil belum optimalnya penanaman, penggunaan dan pemeliharaan tanaman toga oleh
petugas sosial dan lansia di lingkungan BPSTW Ciparay Bandung dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya pembuatan lahan tanaman toga dapat memberi pemahaman tentang cara
penanaman tumbuhan terutama toga di lingkungan BPSTW dan untuk mengaplikasikan
konsep manajemen untuk memecahkan masalah yang ada.
59
SUSUNAN ACARA
A. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan yaitu “Pemanfaatan Toga Sebagai Langkah Awal Mengatasi Masalah
Kesehatan”
B. Jadwal Kegiatan
Pembuatan lahan akan dimulai pada :
Hari/Tanggal : Jumat dan Sabtu, 24 Juni-25 Juni 2016
Lokasi : Di BPSTW Ciparay
Jadwal kegiatan Terlampir
C. Pendanaan
Dalam Pendanaan Kegiatan, kami melakukan Kerjasama dengan berbagai pihak baik
kerjasama secara terikat maupun kerjasama secara tidak terikat. Rincian anggaran
Terlampir
D. Panitia Pelaksana
Struktur Kepanitiaan diisi oleh para Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan XV dan
bekerjasama dengan petugas pekerja sosial dan lansia di Susunan Kepanitian Terlampir.
E. Penutup
Demikian proposal Pembuatan Rumah Toga ini dibuat dan kami harapkan adanya kerja
sama dan dukungan yang baik pada kegiatan tersebut, semoga Allah SWT senantiasa
merestui dan melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Ciparay, 22 Juni 2016
Hormat Kami,
Kelompok II
60
Lampiran I
Struktur Panitia
“Pembuatan Lahan Toga”
Ketua Pelaksana : Ratu Here Wila
Sekretaris : Yosina Makuku
Bendahara : Patrestin Dominggus
Humas : Venny Rency Maromon
Sandra Lina Makasenda
Risa Hartanti Gunawan
Sie Pengadaan Tanaman : Wilhelmina Mataheru
Sulistyohana TH. Ganta
Meilenia Maharani
Widya Angreina Musak
Sie Penyiapan Lahan : Suprayitno
Mite Soo Apolonarius
Ismanto
Sie Perlengkapan : Peni Novita Sari
Putri Permatasari
Sandy Annesia Murni
Sie Dokumentasi : Vedla Y. Lohonauman
Mirnasasi
61
Lampiran II
Jadwal Kegiatan
“Pembuatan Lahan Toga”
No. Hari/Tanggal Kegiatan
1.
2.
Jumat, 24 Juni 2016
Pukul 16.00 WIB - Selesai
Sabtu, 25 Juni 2016
Pukul 07.00 WIB - Selesai
Kerja Bakti dalam pembersihan dan pengolahan
lahan.
- Mempersiapkan alat, bahan, perlengkapan
pembuatan Lahan Toga
- Pembuatan lahan Toga
- Penanaman bibit Toga
62
Lampiran III
Rincian Anggaran
“Pembuatan Lahan Toga”
No. Jenis Tanaman Biaya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Seledri
Sereh
Pandan Wangi
Lengkuas
Kunyit
Kencur
Temulawak
Tomat
Lidah Buaya
Jahe
Kemangi
Poli bag
Pupuk
Kawat 2 meter
Tiang Bambu
Laminating
Biaya print
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5.000,.
Rp. 5000,.
Rp. 10.000,.
Rp. 20.000,.
Rp. 30.000,.
TOTAL Rp. 175.000,.
63
Lampiran IV
Rincian Anggaran
“Pemilihan Sampah Infeksius dan Non Infeksius”
No. Kebutuhan Biaya
1.
2.
3.
4.
Tong sampah 2 buah x Rp. 150.000,.
Crashbag hitam 1 pack
Crashbag kuning 1 pack
Laminating
Rp. 300.000,.
Rp. 50.000,.
Rp. 50.000,.
Rp. 6.000
TOTAL Rp. 406.000,.
Lampiran V
Rincian Anggaran
“Cindera Mata BPSTW”
No. Nama Barang Biaya
1. Permadani (Kartpet) Rp. 450.000,.
TOTAL Rp. 450.000,.
Total Kebutuhan Biaya :
1. Penanaman tanaman TOGA Rp. 170.000,.
2. Pemilihan sampah infeksius dan non infeksius Rp. 406.000,.
3. Cindera mata untuk BPSTW permadani (Kartpet) Rp. 450.000,.
Total Rp. 1.026.000,.