Author
putera-munthe
View
36
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
prposlal
Hubungan Antara Metode Ber-KB Dengan Status Gizi dan Faktor
Lainnya Pada Ibu-Ibu Akseptor KB di Puskesmas Kelurahan Bambu
Selatan Rw Periode September 2014
Oleh
Santi Desvitasari
Nikewineni Kharosima
Dedik Cahyono
Ebram Nainggolan
Tugas Akhir Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
2014
1
Bab I
Pendahuluan
11 Latar Belakang
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah upaya
untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usiaideal melahirkan mengatur kehamilan
melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas Tugas pokok BKKBN (Badan Kependudukan
Keluarga Berencana Nasional) adalah melanjutkan dan mematapkan kegiatan-kegiatan
program KB nasional merumuskan kebijakan umum pengelolaan program-program
dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan kependudukan secara terpadu bersama
institusi terkait untuk pelaksana Keluarga berencana merupakan program yang
digalakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini
disebabkan jumlah penduduk Indonesia menduduki posisi nomor 4 terbanyak di
didunia Jika tidak dikendalikan maka peningkatan penduduk ini akan menjadi masalah
sosial yang bisa mengganggu pembangunan bangsa Tujuan utama pelaksanaan
program KB adalah untuk meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu dan
anak keluarga serta masyarakat pada umumnya Dengan berhasilnya pelaksanaan KB
diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan
perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi dengan
demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat
Permasalahan yg dihadapi berkaitan dengan tingkat kelahiran yaitu angka
kelahiran total per wanita TFR berdasarkan hasil SDKI menunjukan peningkatan dari
26 juta pada tahun 2002 tidak juga turun dimana hasil SDKI terbaru tahun 2012
menyebutkan sepanjang 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak cukup tajam dimana
angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100000 penduduk atau meningkat sekitar
57 bila dibandingkan dengan kondisi pada 2007 yang hanya sebesar 228 per 100000
penduduk Maka dari itu diperlukan metode yang tepat sasaran dan efektif pada setiap
ibu akseoptor KB Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi metode KB yang
digunakan sehingga kurang efektif dan tidak tepat sasaran dengan ibu-ibu akseptor KB
yang mempengaruhi keberhasilan program KB Hasil SDKI-2012 mengkonfirmasi
2
bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan
angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan
mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai
suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus
kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan
dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada
tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya
kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB
yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu
kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat
pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode
kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor
prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung
(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)
faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh
Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan
dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di
wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan
adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan
jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3
12 Rumusan Masalah
121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya
1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya
seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu
kampung bambu selatan RW
3
I3 Tujuan Penelitian
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
132 Tujuan Khusus
a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW
Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu
pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota
Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah
anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu
Selatan
14 Manfaat Penelitian
141 Bagi Peneliti
1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian
2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum
3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang
penelitian
4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program
keluarga berencana
4
142 Bagi Perguruan Tinggi
1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat
2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan
3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber
KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB
4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan
staf pengajar maupun dengan teman sejawat
143 Bagi Masyarakat
1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB
sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB
2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai
metode ber KB
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
Bab I
Pendahuluan
11 Latar Belakang
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah upaya
untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usiaideal melahirkan mengatur kehamilan
melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas Tugas pokok BKKBN (Badan Kependudukan
Keluarga Berencana Nasional) adalah melanjutkan dan mematapkan kegiatan-kegiatan
program KB nasional merumuskan kebijakan umum pengelolaan program-program
dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan kependudukan secara terpadu bersama
institusi terkait untuk pelaksana Keluarga berencana merupakan program yang
digalakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini
disebabkan jumlah penduduk Indonesia menduduki posisi nomor 4 terbanyak di
didunia Jika tidak dikendalikan maka peningkatan penduduk ini akan menjadi masalah
sosial yang bisa mengganggu pembangunan bangsa Tujuan utama pelaksanaan
program KB adalah untuk meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu dan
anak keluarga serta masyarakat pada umumnya Dengan berhasilnya pelaksanaan KB
diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan
perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi dengan
demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat
Permasalahan yg dihadapi berkaitan dengan tingkat kelahiran yaitu angka
kelahiran total per wanita TFR berdasarkan hasil SDKI menunjukan peningkatan dari
26 juta pada tahun 2002 tidak juga turun dimana hasil SDKI terbaru tahun 2012
menyebutkan sepanjang 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak cukup tajam dimana
angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100000 penduduk atau meningkat sekitar
57 bila dibandingkan dengan kondisi pada 2007 yang hanya sebesar 228 per 100000
penduduk Maka dari itu diperlukan metode yang tepat sasaran dan efektif pada setiap
ibu akseoptor KB Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi metode KB yang
digunakan sehingga kurang efektif dan tidak tepat sasaran dengan ibu-ibu akseptor KB
yang mempengaruhi keberhasilan program KB Hasil SDKI-2012 mengkonfirmasi
2
bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan
angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan
mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai
suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus
kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan
dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada
tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya
kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB
yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu
kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat
pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode
kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor
prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung
(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)
faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh
Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan
dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di
wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan
adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan
jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3
12 Rumusan Masalah
121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya
1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya
seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu
kampung bambu selatan RW
3
I3 Tujuan Penelitian
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
132 Tujuan Khusus
a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW
Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu
pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota
Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah
anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu
Selatan
14 Manfaat Penelitian
141 Bagi Peneliti
1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian
2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum
3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang
penelitian
4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program
keluarga berencana
4
142 Bagi Perguruan Tinggi
1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat
2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan
3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber
KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB
4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan
staf pengajar maupun dengan teman sejawat
143 Bagi Masyarakat
1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB
sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB
2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai
metode ber KB
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan
angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan
mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai
suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus
kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan
dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada
tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya
kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB
yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu
kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat
pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode
kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor
prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung
(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)
faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh
Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan
dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di
wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan
adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan
jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3
12 Rumusan Masalah
121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya
1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya
seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu
kampung bambu selatan RW
3
I3 Tujuan Penelitian
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
132 Tujuan Khusus
a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW
Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu
pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota
Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah
anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu
Selatan
14 Manfaat Penelitian
141 Bagi Peneliti
1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian
2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum
3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang
penelitian
4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program
keluarga berencana
4
142 Bagi Perguruan Tinggi
1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat
2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan
3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber
KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB
4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan
staf pengajar maupun dengan teman sejawat
143 Bagi Masyarakat
1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB
sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB
2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai
metode ber KB
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
I3 Tujuan Penelitian
131 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu
akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW
132 Tujuan Khusus
a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW
Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu
pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota
Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat
c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah
anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu
Selatan
14 Manfaat Penelitian
141 Bagi Peneliti
1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian
2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum
3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang
penelitian
4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program
keluarga berencana
4
142 Bagi Perguruan Tinggi
1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat
2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan
3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber
KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB
4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan
staf pengajar maupun dengan teman sejawat
143 Bagi Masyarakat
1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB
sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB
2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai
metode ber KB
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
142 Bagi Perguruan Tinggi
1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas
perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
penelitian dan pengabdian bagi masyarakat
2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di
bidang kesehatan
3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber
KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB
4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan
staf pengajar maupun dengan teman sejawat
143 Bagi Masyarakat
1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB
sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB
2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai
metode ber KB
5
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
BAB II
Tinjauan Pustaka
21 Keluarga Berencana (KB)
211 Definisi KB
Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan
mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara
kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila
jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf
ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami
peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)
dapat tercapai
Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ
reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun
janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan
menggunakan kontrasepsi2
212 Tujuan Program Keluarga Berencana2
Tujuan program KB dibagi menjadi
1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu
anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya
2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara
menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak
melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan
jasa-jasa
6
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
221 Metode KB
1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan
a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan
terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar
pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum
ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan
untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini
tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan
Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini
dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan
bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan
seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan
neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan
untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya
(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa
tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus
merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan
kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk
memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina
Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya
dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat
dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki
servik uteri
c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)
adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum
mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan
pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini
dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi
7
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid
dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya
ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat
mendahului haid pertama sehingga apabila hanya
mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko
kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian
kontrasepsi lain
d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang
disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan
berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara
ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari
pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang
tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat
diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi
11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang
telah dikurangi
2 Kontrasepsi Secara Mekanis
a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk
tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas
dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical
cap
b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri
atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis
pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis
yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus
yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per
Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk
menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk
memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan
8
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma
paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang
baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma
tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat
2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau
hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak
menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat
spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi
perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas
nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun
pertama)1
c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan
motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk
wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan
kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau
AKDR
d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek
sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian
yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai
sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang
tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu
sebab
3 Kontrasepsi Hormonal
a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)
Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat
diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo
Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri
dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional
9
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama
1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)
dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan
per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1
Mekanisme kerja
1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid
bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah
mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan
gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang
mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating
hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis
2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan
menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin
Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi
dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen
mempercepat transportasi ovum namun progestin
menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya
dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum
jelas
3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang
kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma
Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti
estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi
kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista
Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi
dengan menekan gonadotropin
4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam
kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang
sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus
serviks dan penghambatan implantasi di endometrium
apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral
kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum
10
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi
terhadap kehamilan yang hampir absolute
5) Efek yang menguntungkan
Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk
kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia
Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun
atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang
dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat
pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang
angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90
dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis
berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan
salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang
angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai
40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai
40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan
aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang
panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35
Kemungkinan efek yang merugikan
Efek metabolik
b Lipoprotein dan lemak
Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar
trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL
sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang
sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada
proses pembentukan penyakit pembuluh arteri
c Metabolisme karbohidrat
Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi
glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang
signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat
11
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin
biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan
resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi
dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau
mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu
memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita
yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek
diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi
oralnya dihentikan
d Metabolisme protein
Estrogen akan meningkatkan pembentukan
berbagai globulin oleh hati Meningkatnya
pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan
dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi
angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi
Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII
akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan
insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan
dosis estrogen
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit
yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala
dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya
kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung
empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan
tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak
ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada
wanita yang telah pulih dari hepatitis virus
Neoplasia
Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab
kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-
12
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif
terhadap kanker ovarium dan endometrium
e Hiperplasia dan kanker hati
Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin
dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan
kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan
pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu
Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang
menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi
(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian
kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru
tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya
kelainan yang tidak lazim ini
f Kanker Serviks
Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks
prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan
resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5
tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini
memiliki hubungan sebab akibat
g Kanker payudara
Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral
berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada
sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan
resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi
oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)
Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko
pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi
resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama
yang dosis estrogennya tinggi3-6
13
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa
dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan
terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
h Defisiensi piridoksin
Perubahan-perubahan biokimiawi yang
menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang
mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini
terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati
sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme
triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi
piridoksin7
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang
jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi
hormonal
i Tromboembolisme
Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko
tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali
lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden
pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai
30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko
trombosis dan emboli vena adalah hipertensi
kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang
tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)
j Stroke dan Trombosis arteri
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang
14
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan
peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik
(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998
WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita
dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri
kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke
hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz
dkk1998)
k Hipertensi
Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen
terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat
renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan
normal
Tekanan darah akan normal kembali saat
kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada
kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian
kontrasepsi oral setelahnya
l Infark miokardium
Infark miokardium terjadi pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok
karena merokok merupakan faktor resiko independen
Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok
dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok
per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang
sedang atau pernah merokok
m Nyeri kepala migren
Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala
migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih
baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada
wanita yang memiliki migren karena mungkin saja
akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke
atau stroke ringan
15
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
42 Kontrasepsi progestasional
421 Progestin oral
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya
mengandung progestin 350 μg atau kurang yang
diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh
karena insiden perdarahan ireguler dan angka
kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6
setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan
tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus
serviks yang menghambat penetrasi sperma dan
perubahan pematangan endometrium sehingga dapat
menolak implantasi blastokista
Keuntungan
Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan
keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri
kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan
diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi
dismenorea dan gejala premenstruasi
Kekurangan
Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya
insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal
perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium
fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum
paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya
yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari
berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai
tambahan
16
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur dengan
perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan
ektopik atau kista ovarium fungsional
422 Kontrasepsi progestin suntik
Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas
kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada
kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash
6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal
Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan
Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas
diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya
multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan
mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang
ramah bagi implantasi ovum
Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin
oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan
perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi
yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan
akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka
panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi
kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi
metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun
Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata
Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka
panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral
tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan
17
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di
kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar
obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150
mg setiap 90 hari3
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama
dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang
setiap 60 hari
423 Implan progestin (sistem Norplant)
Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah
silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah
memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung
36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg
menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari
untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi
yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling
efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah
penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan
segera
Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan
progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat
Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan
insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik
Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan
sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk
diabetik
Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi
pengurangan kepadatan tulang
Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga
masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak
18
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi
lebih sulit
424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat
ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg
estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau
Cyclo-Provera
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi
dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai
puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang
setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi
ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama
sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan
lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan
Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata
Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan
pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi
depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah
penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita
menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka
pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian
dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat
METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk
tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu
kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan
Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu
kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2
19
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang
efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak
mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi
pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak
mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko
infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat
Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi
yang lain karena
1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan
demikian satu kali motivasi
2 Tidak menimbulkan efek sistemik
3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal
4 Efektivitas cukup tinggi
5 Reversibel
6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI
Efek samping AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama
pada bulan-bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
Tubektomi
Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan
sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3
Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa
interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut
akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan
20
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah
melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan
rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah
terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-
8 minggu persalinan atau pada masa interval
Keuntungan tubektomi ialah
Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang
berulang-ulang
Efektivitas hampir 100
Tidak mempengaruhi libido seksualis
Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak
reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali
pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi
Rekanalisasi
Indikasi dilakukannya tubektomi
Penghentian fertilitas atas indikasi medik
Kontrasepsi permanen
Syarat-syarat tubektomi
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk
mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal
seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti
kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal
(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi
21
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
1 Umur
Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan
dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur
dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur
berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem
hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem
hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang
dibutuhkan
Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu
a Masa menunda kehamilan (kesuburan)
b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)
c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)
Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi
secara rasional
a Masa Menunda Kehamilan
Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100
Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak
b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB
tidak tercapai
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Pil
2 AKDR
3 Cara sederhana (kondom spermisida)
22
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
b Masa Mengatur Kesuburan
Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup
b Efektifitas cukup tinggi
c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan
anak
d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi
angka kesakitan bayianak
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 AKDR
2 Suntikan
3 Mini pil
4 Pil
5 Cara sederhana
6 Norplant (AKBK)
7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)
C Masa Mengakhiri Kesuburan
Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah
melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi
Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai
23
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi
bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi
b Dapat dipakai untuk jangka panjang
c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan
seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu
sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit
tersebut
Prioritas kontrasepsi yang sesuai
1 Kontap
2 AKDR
3 Norplant (AKBK)
4 Suntikan
5 Mini pil
6 Pil
7 Cara sederhana
2 Jumlah Anak
Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang
dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki
nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang
menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan
demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan
tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan
Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga
dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada
kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi
Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat
membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan
24
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini
mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika
belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena
salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal
yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita
umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak
sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan
demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita
3 Pengetahuan
Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan
kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal
berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis
kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam
masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi
meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)
tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers
1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap
tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut
tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk
(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang
diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai
macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)
juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi
yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan
canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang
yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit
terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan
mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne
R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui
tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting
dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara
pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita
25
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode
kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang
berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program
KB
4 Dukungan Suami
Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi
pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi
mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi
perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi
Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria
dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor
akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan
program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah
1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria
tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi
wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)
2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB
3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya
masih sangat sedikit
4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan
reproduksi1516
Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara
pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga
salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh
menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan
reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari
faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan
(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari
1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)
26
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas
1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita
1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi
Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain
1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya
angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program
1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria
(studi Wibowo2002)
1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena
masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi
1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria
enggan untuk menjadi peserta KB
1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita
1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak
kelahiran
1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan
keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi
Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh
pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender
adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk
menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3
23 Kerangka Teori
27
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
24 Kerangka Konsep
Daftar Pustaka
28
Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB
Usia
Pendidikan
Status Gizi Ibu Akseptor KB
Asupan
Pencernaan
Absorbsi
Metabolisme
Pengetahuan
Pendidikan
Usia
Penghasilan
Metode ber KB
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29
1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and
20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan
20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013
2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan
Jakarata Depkes 2005 h92 121
3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua
Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h
4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2
Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732
5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55
6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta
Media Aesculapius 2005h 350-68
7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak
20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)
29