13
PROPOSAL PEMBUATAN LAMPU HIAS MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA OLEH : RIRIN IX-8

Proposal Pembuatan Lampu Hias

Embed Size (px)

DESCRIPTION

smp pgri 58 tamora

Citation preview

Page 1: Proposal Pembuatan Lampu Hias

PROPOSAL PEMBUATAN LAMPU HIAS

MATA PELAJARAN

ELEKTRONIKA

OLEH :

RIRIN

IX-8

SMP PGRI 58 TANJUNG MORAWA

Page 2: Proposal Pembuatan Lampu Hias

T/P 2013-2014DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………B. TUJUAN……………………………………………………………………………………….C. MANFAAT / KEGUNAAN…………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..

TAHANAN DARI PENGHANTAR LISTRIK…………………………………………………….TEGANGAN LISTRIK ( VOLT )………………………………………………………………….

HUKUM OHM……………………………………………………………………………………..

DAYA LISTRIK ( W)……………………………………………………………………………...

BAB III PENJELASAN…………………………………………………………………………..

Bahan dan alat………………………………………………………………………………………

Cara membuat………………………………………………………………………………………

Rincian biaya……………………………………………………………………………………….

BAB IV PENUTUPAN……………………………………………………………………………

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………

Page 3: Proposal Pembuatan Lampu Hias

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan proposal ini tepat pada

waktunya, ini berisikan tentang informasi cara pembuatan lampu hias..

Saya menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah

proposal ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala

usaha kita. Amin.

Tanjung morawa, Februari 2014

Page 4: Proposal Pembuatan Lampu Hias

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

D. LATAR BELAKANG

Pada zaman sekarang ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam proses

pembelajaran di sekolah-sekolah. Adapun dari berbagai permasalahan pembelajaran di sekolah,

salah satunya adalah tentang sarana / media pembelajaran. Apalagi di sekolah-sekolah yang

terdapat di daerah pelosok / pedalaman yang kurang memadai dalam penyediaan sarana / media

pembelajarannya. Hal itu bisa jadi dikarenakan soal pembiayaannya. Proposal ini bisa kita

gunakan pada mata pelajaran IPA dengan mata pelajarannya elektronika.

B. TUJUAN

Dari latar belakang yang ada, maka dalam pembuatan profosal ini saya bertujuan sebagai berikut

1. Memperkenalkan lampu hias sederhana

2. Menjelaskan manfaat dari lampu hias sederhana.

3. Memaparkan peralatan, bahan dan cara pembuatan lampu hias sederhana.

4. Memberi perincian pembiayaan dalam pembuatan lampu hias sederhana.

C. MANFAAT / KEGUNAAN

Harapan saya dari profosal “Pembuatan lampu hias Sederhana” ini mempunyai manfaat bagi

pembacanya, yaitu :

1. Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang lampu hias sederhana, baik dari segi

peralatan, bahan dan cara pembuatan, serta pembiayaannya.

2. Membantu pembaca dalam hal ini para guru untuk menjadikan lampu hias sederhana ini

sebagai sarana dalam proses pembelajarannya yang biasanya berkutik di bidang studi IPA kelas

3. Menambah wawasan tentang pembuatan proposal dan sebagai tugas individu dalam mata

pelajaran elektronika.

Page 5: Proposal Pembuatan Lampu Hias

BAB II

PEMBAHASAN

TAHANAN DARI PENGHANTAR LISTRIK

Semua bahan bagaimanapun murninya selalu mempunyai tahanan listrik, yang mana tahanan ini

tergantung tahanan jenis ( ρ ) bahan itu sendiri.

Tahanan tersebut tergantung dari bahan; berbanding lurus dengan panjang dan berbanding

terbalik dengan penampang penghantar tersebut.

Temperatur juga akan mempengaruhi besarnya tahanan. Baik atau buruknya tahanan suatu

penghantar ditentukan oleh;

a. TAHANAN JENIS ( ρ = Rho )

ρ = adalah menunjukkan tahanan darin suatu penghantar panjang 1 meter, penampang 1 mm2

pada suhu 20 o C.

Satuan dari nilai ini adalah ohm milimeter kwadrat permeter ( ).

A= 1mm2 pada 20 o C

panjang (l)= 1 m

b. DAYA HANTAR ( = Kappa )

adalah bilangan yang menunjukkan panjang dalam meter dari sebuah penghantar yang = א

penampangnya 1 mm2 dan tahanannya 1 Ω.

Nilai daya hantar adalah kebalikan dari tahanan jenis, yaitu =

Nilai daya hantar adalah bermacam-macam tergantung dari bahannya.

- Hambatan adalah gesekan atau rintangan yang diberikan suatu bahan terhadap suatu

aliran arus.

- Hambatan itu antara lain ; lampu, kumparan, elemen panas, dsb.

- Ukuran semua jenis kawat telanjang biasanya diameternya ( Ф ) dalam mm.

- Ukuran penghantar jenis kawat berisolasi biasanya penampang dalam mm2.

Page 6: Proposal Pembuatan Lampu Hias

TEGANGAN LISTRIK ( VOLT )

Tegangan listrik diukur dengan alat ukur yang bernama Volt meter (Vm), jika tegangan

listrik diukur dan tidak ada rangkaian luar lainnya, maka akan kita dapatkan GAYA GERAK

LISTRIK ( GGL dengan simbol E) dari sumber listrik tersebut.

Satuan untuk mengukur tegangan listrik dan GGL adalah Volt ( simbol: V ).

Tegangan selalu diukur antara dua titik, yaitu positip dan negatip, atau dalam gambar

biasanya ditulis plus ( + ) dan minus ( – ), atau bis juga dengan simbol L dengan N.

Alat ukur dipasang secara PARALEL ( beda dengan Ampere meter yang dipasang secara

SERI).

Alat ukur Ampere meter Alat ukur Volt meter

Tegangan adalah : Suatu tegangan yang dibutuhkan untuk menolak satuan kuat arus

melalui satuan tahanan.

E (V) = I (A) x R ( Ω ) → 1 V = 1 A x 1 Ω

HUKUM OHM

Satuan dari hambatan atau tahanan listrik adalah OHM ( simbol : Ω , diucapkan Omega)

Untuk menunjukkan suatu hambatan / tahanan kita gunakan huruf R

Untuk menunjukkan suatu arus kita gunakan huruf I

Untuk menunjukkan suatu tegangan kita gunakan huruf E

Dimana hukum Ohm, adalah : E = I x R , atau dengan perkataan;

”Arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan

hambatan/tahanan”.

E = I x R

DAYA LISTRIK ( W)

Daya ialah kerja yang dilakukan dalam 1 detik atau jumlah tenaga yang digunakan dalam 1

detik ( satuan waktu ), maka akan didapatkan DAYA atau penggunaan daya.

Besaran daya menggunakan simbol P

Satuan daya ialah Watt dengan simbol W

Dimana dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus.

Page 7: Proposal Pembuatan Lampu Hias

BAB III

PENJELASAN

Alat dan Bahan

1. Stik es krim

2. Lem

3. Gunting

4. Lampu warna

5. Fitting lampu

6. Kabel

7. stekker

Cara Pembuatan

1. Buatlah bentuk dasar body lampu hias dari 4 batang stick es krim. Celah

yang terbentuk dari 4 batang stick tadi akan menjadi tempat keluarnya

cahaya lampu. Pastikan bahwa ke-4 stick tadi dilem dengan rapi/benar-

benar bujursangkar. Lihat gambar dibawah !

2. Rekatkan bentuk-bentuk dasar bujursangkar tadi, tumpuk-menumpuk

dengan lem. Pastikan mengelemnya dengan rapi. Lihat gambar-gambar

dibawah !

Page 8: Proposal Pembuatan Lampu Hias

3. Buatlah pula bentuk atap lampu dengan cara serupa dengan cara membuat body lampu. Bedanya, agar tercipta bentuk atap yang mengecil ke atas, panjang stick harus dikurangi/dipotong. Semakin drastis perpendekan stick, semakin landai pula atap lampu yang tercipta. Lihat gambar dibawah !

Page 9: Proposal Pembuatan Lampu Hias

4. Buat pula dasarnya. Dengan cara sejajarkan beberapa stick secara horisontal,

kemudian tumpuk dan lem dengan dua stick yang diletakkan secara vertikal. Celah

pada stick-stick yang berbaris horisontal berfungsi untuk jalan keluarnya kabel

nanti, maka dari itu berilah sedikit celah menurut perkiraan. Lihat gambar

dibawah !

5. Pasangkan lampu, fitting, kabel, dan stekker sehingga lampu dapat menyala saat ditancapkan dengan daya listrik. Lihat Gambar dibawah !

6. Rekatkan fitting lampu di dasar lampu hias sehingga dapat berdiri tegak. Lihat

gambar dibawah !

Page 10: Proposal Pembuatan Lampu Hias

7. Dan terakhir rekatkan atap lampu yang telah dibuat dengan stick lampu yang

bersusun, serta dasar yang sudah terpasang lampu. Lihat gambar-gambar dibawah

!

RINCIAN BIAYA

1. Stik es krim Rp. 15.000

2. Lem Rp. 1000

3. Gunting -

4. Lampu warna Rp. 5000

5. Fitting lampu Rp. 50000

6. Kabel -

Page 11: Proposal Pembuatan Lampu Hias

7. Stekker -

BAB IV

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Dari proposal yang saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan bahwasanya Tegangan listrik diukur dengan alat ukur yang bernama Volt meter (Vm), jika tegangan listrik diukur dan tidak ada rangkaian luar lainnya, maka akan kita dapatkan GAYA GERAK LISTRIK ( GGL dengan simbol E) dari sumber listrik tersebut.

Bahan-bahan sederhana bisa kita jadikan suatu seni yang bermanfaat.