Proposal Desain Grafis

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah rokok saat ini menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetak dan pertemuan ilmiah, ceramah, wawancara baik di radio maupun televisi serta penyuluhan mengenai bahaya merokok dan kerugian yang ditimbulkan akibat rokok. Berbagai kebijakan dan aturan yang memuat sanksi bagi para perokok dipublikasikan secara terus-menerus. Bahkan setiap tanggal 31 Mei, Melalui peringatan hari tanpa rokok sedunia ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi kita untuk berfikir kembali dan menyadari akan bahaya dan dampak rokok baik bagi perokok itu sendiri maupun lingkungan disekitarnya. Kenyataan saat ini merokok sudah merupakan hal yang biasa di lingkungan masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan masyarakat RT 04 RW 03 kelurahan Pondok Cina kecamatan Beji kota Depok. Tak heran jika indonesia disebut "surga" bagi para perokok, hampir disetiap rumah, lingkungan sekolah/kampus, kantor, Rumah Sakit, tempat ibadah, caf, warung kopi, bahkan digelanggang olahraga banyak dijumpai perokok yang asik mengepulkan asap rokoknya. Jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan naik untuk setiap tahunnya, karna rokok bukan hanya dikonsumsi orang-orang dewasa saja, bahkan anak-anak usia remaja sudah mulai mengkonsumsi rokok. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Bahaya asap rokok bukanlah masalah individu perokok aktif dan perokok pasif saja, namun pemerintah sudah dirasa perlu untuk turut campur untuk menanggulangi permasalahan ini. Dan sampai saat ini pula pemerintah belum mempunyai cara yang efektif untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi untuk berhenti merokok. Bahkan Undang-undang larangan merokok yang dituangkan lewat peraturan daerah atau Perda, dirasa belum maksimal mengurangi aktivitas merokok diwilayah publik. Terlepas dari budaya rokok yang sudah mengakar pada masyarakat kita, saya punya cara yang akan sedikit menertibkan para perokok agar tidak mengganggu orang yang tidak merokok, yaitu dengan BUDAYA BARU MEROKOK YANG BAIK.

Setidaknya dengan budaya baru merokok yang baik itu akan mengahargai hak orang lain menghirup udara yang sehat tanpa ada asap rokok. BUDAYA BARU MEROKOK YANG BAIK itu yaitu budaya merokok yang tahu dimana ia boleh merokok. Hal ini bisa tercapai hanya apabila, dalam individu perokok sudah memahami dan menyadari bahaya merokok, bagi diri si perokok dan orang lain disekitar. Kampanye tentang bahaya merokok, dirasa cukup efektif untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat bahwa kebiasaan merokok bisa dicegah dengan cara menanamkan pola hidup sehat anti rokok. Dan pola hidup itulah yang harus diketahui lalu diterapkan sejak dini. Tindakan penting sebagai penunjang kampanye anti rokok ini adalah menciptakan sebuah sarana kampanye yang secara langsung dan efektif dapat menginformasikan pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Sarana-sarana tersebut dapat berupa print media (cetak) seperti brosur/katalog, poster, stiker, dll. Media-media tersebut memang merupakan media-media yang digunakan apabila akan berkampanye dimasyarakat pada umumnya. Sarana yang dianggap penting didalam suatu kampanye adalah poster dimana diharapkan perancangan ini akan menghasilkan media poster yang bukan hanya sebuah poster yang berisi pesan-pesan positif anti rokok tetapi juga menjadikannya sebuah poster yang mempunyai dampak yang mendalam bagi orang yang melihat poster tersebut dan bisa membuatnya menghentikan kebiasaan merokok atau mencegah seseorang yang belum dan ingin merokok. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana sebuah poster yang akan dihasilkan beserta panduan medianya akan mampu mendukung kampanye secara keseluruhan terlebih melalui kemampuan poster tersebut dalam menyampaikan pesan anti rokok? 1.3 Tujuan dan Manfaat Perancangan Bagi Umum/Masyarakat dari perancangan ini adalah untuk menyampaikan dan memberikan gambaran mengenai pesan dan hal positif anti rokok kepada khalayak umum dan menyampaikan juga gambaran dan hal negatif berkaitan dengan kebiasaan merokok. 1.4 Target Sasaran

Target Sasaran dalam program kampanye Anti Bahaya Merokok ini adalah sebagai berikut: Geografis Tinggal di wilayah RT. 004 RW. 003 Kelurahan Pondokcina Kecamatan Beji Kota Depok. Demografis 1. Perokok Usia 15 - 50 Tahun 2. Kalangan Pekerja, Pelajar dan Mahasiswa 3. Jenis Kelamin Pria & wanita 4. Status Sosial sudah menikah dan belum menikah 5. Satus sosial menengah Fisikografis 1. Percaya Diri 2. Tidak puas dengan keadaan sekitar 3. Berjiwa pemberontak 4. Penuh kebebasan dalam melakukan sesuatu 1.5 Metode Perancangan 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipilih adalah observasi dan wawancara di lingkungan RT 04/03 Pondok cina,Beji Depok 1.5.2 Metode Analisis Dengan data yang sudah dikumpulkan dapat dianalisis kelebihan dan kekurangan poster kampanye Anti Bahaya Merokok yang akan dibuat. Kelebihan dan kekurangan dari poster ini dapat diketahui melalui Analisis SWOT, yang meliputi: Strengths Merupakan sesuatu yang baru dan dianggap mampu untuk menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya, selain itu poster kampanye Anti Bahaya Merokok dengan desain sederhana ini sangat sedikit dan jarang sekali dipergunakan untuk sebuah kampanye yang bersifat layanan masyarakat. Weakness

Merupakan poster layanan masyarakat dengan gaya yang masih tidak lazim dan belum banyak digunakan oleh suatu lembaga non komersil, untuk kepentingan masyarakat umum, sehingga dikhawatirkan poster ini nantinya tidak bisa berfungsi sebagai komunikator yang baik Opportunities semakin sering masyarakat melihat poster ini maka akan semakin mudah diterima nantinya, diharapkan poster ini memberikan dampak psikologis yang cukup mendalam. sebab mereka jarang melihat poster dengan gaya semacam ini dan hal ini secara langsung akan berdampak positif bagi kampanye Anti Bahaya Merokok sebab masyarakat akan selalu ingat akan pesan-pesan yang disampaikan melalui media poster tersebut Threats Masih banyak masyarakat yang menganggap desain ini sama dengan sesuatu hal (lukisan) Abstrak yang sulit dicerna maknanya. padahal kedua hal tersebut adalah dua hal yang berbeda apabila diterapkan dengan benar. 1.6 Kata Kunci/Positioning/Tema Anti Bahaya Merokok, Do You Still Have a Good Heart? If You Dont Quit Smoke .

BAB II KONSEP DESAIN

2.1 2.1.1

Strategi Komunikasi Tahapan Tahapan yang digunakan dalam kampanye Anti Bahaya Merokok ini mengacu

pada teori Rotzoll ( Ruslan, 1995 ) mengenai fungsi dasar periklanan, dimana pada teori tersebut terdapat empat fungsi yang digunakan dalam tahapan berkampanye, yaitu : 1. 2. 3. 4. Percepatan ( Precipitation ) Persuasif ( Persuasion ) Peneguhan ( Reinforcement ) Mengingatkan kembali ( Reminder )

Tahapan penyampaian pesan dalam kampanye Anti Bahaya Merokok akan disusun sebagai berikut : Tahap Pertama, Percepatan (Precipitation) : Menciptakan kepedulian dan kesadaran serta memberikan pengetahuan mengenai bahaya rokok. Pesan yang akan disampaikan yaitu berupa pengertian umum mengenai bahaya merokok. Tahap Kedua, Persuasif (Persuasion), Peneguhan (Reinforcement) : Menyebarkan informasi mengenai berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Tujuannya antara lain adalah mengajak target sasaran untuk melakukan tujuan-tujuan kampanye dengan cara menyebarkan informasi dan mengajak target sasaran untuk lebih peduli pada bahaya yang ditimbulkan oleh rokok. Tahap Ketiga, Mengingatkan kembali (Reminder) : Mengingatkan kembali pada target sasaran akan pentingnya hidup sehat dengan menjauhi rokok.

2.1.2

Tujuan

Menciptakan Suatu Image atau citra sebagai poster kampanye Anti Bahaya Merokok sehingga masyarakat mampu memahami media-media kampanye sebagai satu

kesatuan dari program kampanye Anti Bahaya Merokok. Lalu setelah itu diharapkan muncul keingintahuan yang dilanjutkan dengan Tindakan Melihat dan Membaca iklan layanan ini. 2.1.3 Pendekatan Pesan Pendekatan kreatif yang digunakan pada perancangan kampanye Anti bahaya merokok ini adalah dengan penyampaian informasi mengenai bahaya melalui iklan. Penyampaian informasi disampaikan melalui visual-visual dalam bentuk simbol atau benda-benda yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari perokok yang diolah menjadi sebuah visual yang menggambarkan isi pesan yang ingin disampaikan. Hal ini dilakukan agar pesan dapat efektif sampai pada target sasaran. Pendekatan Visual Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik target sasaran adalah daya tarik visual. Daya tarik visual terletak pada bawah sadar dan terdiri dari selera dan perasaan yang dimodifikasi oleh perubahan rasa dan pandangan. Pendekatan visual yang akan ditampilkan dalam setiap media kampanye ini adalah dengan penggunaan teknik gambar & fotografi, teknik ini digunakan untuk mengesankan hal yang lebih nyata yang juga begitu erat hubungannya dengan dengan kehidupan sehari-hari. 2.1.4 Pendekatan Semiotik (Makna dibalik Objek)

Pendekatan Kreatif

Dengan pendekatan teori semiotika diharapkan dapat diketahui dasar keselarasan antara tanda verbal dengan tanda visual untuk mendukung kesatuan penampilan Kampanye Anti Bahaya Merokok ini, serta mengetahui hubungan antara jumlah muatan isi pesan (verbal dan visual) dengan tingkat kreativitas pembuatan desain Kampanye Anti Bahaya Merokok. Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan Kampanye Anti Bahaya Merokok, disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar, tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual. Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema, dan pengertian yang didapatkan. Sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara menggambarkannya, apakah

secara tersusun atau simbolis, dan bagaimana cara mengungkapkan maknanya. Tandatanda yang telah dilihat dan dibaca dari dua sisi secara terpisah, kemudian diklasifikasikan, dan dicari hubungan antara yang satu dengan lainnya. 2.2 Media Untuk menyampaikan pesan kepada target sasaran dan agar tujuan dapat tercapai seperti yang telah ditentukan, serta dipertimbangkan dalam strategi komunikasi yang telah dibuat, maka perancang memilih media-media komunikasi alternatif yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat khususnya target sasaran dengan maksud menumbuhkan kepedulian dan kesadaran serta memberikan informasi mengenai bahaya merokok, yaitu : Media Utama Poster Poster adalah media cetak yang memiliki jangkauan sasaran lebih banyak dan frekuensi yang tinggi. Informasi dalam poster dapat merangsang kepercayaan, sikap dan perilaku. Media Pendukung Flayers Flayers dapat memberikan informasi lebih detail dan mendalam. Target sasaran dapat melihat isinya pada saat santai, bahkan informasinya dapat dibagikan kepada keluarga atau teman, sehingga pesan dapat tersebar luas. 2.3 Visualisasi Poster ini menggunakan teknik illustrasi yang menggambarkan hati yang berwarna hitam yang mewakili jantung seorang perokok yang rusak. Dengan tulisan Do You Still Have A good Heart? if You don't Quit Smoke berwarna merah dengan latar belakang hitam dan biru gradasi. Tata Letak: Menggunakan format vertikal dengan gambar utama diletakkan ditengah agak sedikit ke kiri lalu headline persis berada diatasnya lalu bodycopy berada

2.3.1 Dummy Komprehensip

ditengah-tengah gambar utama, hal ini dimaksud untuk memberi kesan kesatuan diantara banyaknya ruang kosong yang dipergunakan didalam desain ini. 2.3.2 Skala dan Warna

Poster ini dibuat dengan skala dan tata letak yang seimbang sehingga pertimbangan dasar-dasar pokok perwajahan antara lain Proporsi (perbandingan), Keseimbangan, Kontras, Irama, Kesatuan dan Harmoni. Dapat tercapai.Pemilihan warna bisa memicu respon yang sangat berpengaruh dalam sistem saraf pusat dan daya ingat otak, warna dapat mengaktifkan pikiran, memori, dan persepsi tertentu, daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri, warna dapat dipengaruhi gaya, trend, dan pengalaman estetis. Warna juga dapat membangkitkan rasa takjub, bosan, ataupun semangat pada objek. Dengan mempertimbangkan keharmonisan warna-warna yang digunakan. Adapun warna-warna yang digunakan dalam perancangan kampanye ini adalah: Merah pada font Digunakan pada tipograpi karena warna merah identik dengan larangan atau aturan, sehingga cocok digunakan untuk tulisan ini. Selain itu merah adalah warna yang memilki tingkat cahaya paling tinggi, sehingga lebih mudah dilihat dibanding warna lain. Hitam dan Biru pada background Digunakan sebagai latar belakang poster karna warna hitam melambangkan kegelapan, dan kesuraman masa depan perokok, sedang warna biru melambangkan sebaliknya yaitu memberikan makna ketenangan dan harapan apabila si perokok berhenti merokok. 2.3.3 Typografi Dalam dunia desain grafis, tipografi merupakan hal yang sangat penting, baik sebagai pelengkap suatu komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama. Huruf mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk seni komunikasi grafis.

Penggunaan tipografi yang jelas sangat dibutuhkan dalam memudahkan faktor keterbacaan dan penyerapan pesan kampanye. Oleh karena itu jenis huruf yang dipilih dalam kampanye ini ialah jenis huruf yang berkesan sederhana dengan tingkat keterbacaan yang jelas dan formal. Jenis huruf yang digunakan adalah sebagai berikut:

-

Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890~!@#$%^&*()_-+=|\{}[]:;/?., Arial Bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890~!@#$%^&*()_-+=|\{}[]:;/?.,

-

3.

Pendekatan Analogi, Metafor Penggunaan pendekatan Analogi dan metafor terlihat jelas dalam poster Anti

Bahaya Merokok ini, terutama pada gambar hati berwarna hitam berisi puntung rokok, hal ini diumpamakan sebagai jantung si perokok yang rusak, dan kotor akibat rokok. 4. Teknis Media Ukuran, Material dan Teknis Produksi Konsep teknis merupakan konsep media berdasarkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis pembuatan, Yaitu: 1. Penggunaan material, yang berarti bahan apa yang akan digunakan untuk membuat sebuah media. Dalam kampanye ini, setiap item menggunakan material kertas. 2. 3. Ukuran, hal ini berkaitan dengan dengan ukuran fisik sebuah media. Teknis pembuatan, adalah cara pembuatan sebuah media, misalnya Misalnya seberapa panjang, lebar, besar, atau tinggi sebuah media. apakah media tersebut dibuat dengan teknik cetak, sablon atau yang lainnya.

Konsep teknis setiap media adalah sebagai berikut : Poster : Kertas : A2 ( 42 x 59,4 cm ) : Print Digital Material Ukuran Teknik

Flayers

: Kertas

Ukuran Teknik

: 18,5 x 13 cm : Printing Colour

BAB III PENUTUP

Karena rokok berbahaya, maka jalani hidup sehat tanpa merokok mulai saat ini. Atau minimal mulailah untuk tidak merokok dirumah dan di tempat keramaian. Hal ini disebabkan karena merokok tidak hanya memberikan efek buat perokok sendiri, tetapi juga orang di sekitarnya yang kena asap rokok tersebut. Dengan tidak merokok ditempat umum sudah merupakan bukti kepedulian kita kepada keluarga, anak dan teman-teman yang tidak merokok. Karena itu, sekalipun kita tidak bisa memberhentikan rokok sama sekali, minimal kita bisa menjaga norma-norma supaya tidak merokok di tempat yang ramai, apalagi di depan anak-anak dan orang hamil. Harapannya kedepan kita mampu menciptakan udara tanpa asap rokok di Indonesia khususnya dilingkungan RT.004 RW. 02 Kelurahan Pondok cina Kecamatan Beji Kota Depok. Semoga bahaya rokok ini menjadi renungan kita seiring Hari Tanpa Rokok Sedunia.

PROPOSAL DESAIN GRAFIS

ANTI BAHAYA MEROKOK

OLEH: AKHDI MARTIN PRATAMA 201111220

IISIP JAKARTA 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui KETUA RT. 004 RW. 002 Kelurahan Pondok cina Kecamatan Beji Depok

Bp. Lukman H. Naih