29
USULAN PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA PEMBINAAN IBU DAN BALITA DESA SELOREJO DALAM UP Oleh: Ketua : Hengky Anugrah Trisna (0910723027) Anggota : 1. Sinta Erlinda Ayu W. (0910763055) 2. Nindy Tjionganata (0910714046) 3. Ghaida Ramadhania M. (0910743033) 4. Nurus Sobah (0910753051) 5. Firosika Husnaini (0910723025) 6. Nova Lestarina Ayu M. (0910714047)

Proposal Contoh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal Contoh

USULAN

PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

PEMBINAAN IBU DAN BALITA DESA SELOREJO DALAM UP

Oleh:

Ketua : Hengky Anugrah Trisna (0910723027)

Anggota : 1. Sinta Erlinda Ayu W. (0910763055)

2. Nindy Tjionganata (0910714046)

3. Ghaida Ramadhania M. (0910743033)

4. Nurus Sobah (0910753051)

5. Firosika Husnaini (0910723025)

6. Nova Lestarina Ayu M. (0910714047)

7. Ni Made Ayu (0910714045)

8. Nathan Aditya W. (0910714044)

9. Aldila Rahma Putri (0910743001)

10.Pratiwi Indrihapsari (0910711028)

11.Fibias Vima Nurlita (09107)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Proposal Contoh

HALAMAN PENGESAHAN

Judul kegiatan : Pembinaan Ibu dan Balita Desa Selorejo Dalam Upaya

Pencegahan Kejadian Diare dan Peningkatan Kesadaran

akan Kebersihan.

Ketua pelaksana :

- Nama : Andrian Firdaus

- NIM : 0710710087

- Jurusan : Pendidikan Dokter

- No.HP : 085230807377

Anggota Pelaksana :

- Anggota 1 : Nova L. A.

- Anggota 2 : Aldila R. P.

- Anggota 3 : Nindy T.

- Anggota 4 : Nathan A. W.

- Anggota 5 : Ni Made Ayu

- Anggota 6 : Sinta E. A.

- Anggota 7 : Firosika H.

- Anggota 8 : Fibias V. N.

- Anggota 9 : Pratiwi I.

- Anggota 10 : NurusSobah

- Anggota 11 : Ghaida R. M.

Lokasi Kegiatan : Desa Tirtomoyo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Lama Kegiatan : 03 Januari 2013 – 12 Januari 2013

Malang, 03 Januari 2013

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

dr. Taufi q Nur Budaya

NIP. 19860829 20091 2 003

Ketua Pelaksana

Andrian Firdaus

NIM. 0710710087

Menyetujui,

Ketua PKNM Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya

dr. A. Chusnul Chuluq Ar, MPH

NIP. 1951101 9198002 1 001

Page 3: Proposal Contoh

Judul

Pembinaan Ibu dan Balita Desa Selorejo Dalam Upaya Pencegahan Kejadian

Diare dan Peningkatan Kesadaran akan Kebersihan

PENDAHULUAN

Data Umum Desa

Letak Geografis

Desa Selorejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten

Malang, Jawa Timur. Terdiri dari 2 dusun antara lain Dusun Krajan dan Dusun

Selokerto.

Luas tanah Desa Selorejo adalah 2402,976 Ha terdiri dari tanah:

Pemukiman umum : 39,8 Ha

Pertanian sawah : 5 Ha

Ladang/tegalan : 26,7 Ha

Perkebunan rakyat : 238.776 Ha

Hutan : 2068, 1 Ha

Bangunan : 24,6 Ha

Batas Wilayah Desa Selorejo sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau

Sebelah selatan : Desa Petungsewu, Kecamatan Dau

Sebelah barat : Hutan wilayah Kecamatan Dau

Sebelah timur : Desa Tegalweru, Kecamatan Dau

Dengan mengetahui perbatasan desa maka kita dapat mengetahui wilayah

kerja dan membandingkan perkembangan Desa Selorejo dengan desa lain.

Data orbitasi atau jarak desa dengan pusat pemerintahan adalah sebagai

berikut :

Jarak ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 7 Km

Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan terdekat = 15 Menit

Jarak ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 17

Km

Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten / Kota terdekat = 30 Menit

Page 4: Proposal Contoh

Data orbitasi diperlukan untuk mengetahui kemudahan akses desa terhadap

pelayanan kesehatan dan akses terhadap bahan makanan yang berdampak pada

persediaan pangan.

Sedangkan kondisi geografis Desa Selorejo dapat dilihat pada keterangan

berikut :

Bentang Lahan (Topografi) = perbukitan / pegunungan

Luas bentang lahan = 333,276 Ha

Kesuburan tanah = subur seluas 230,5 Ha

= sangat subur seluas 39,97 Ha

Curah hujan = 1100 mm/tahun

Tinggi tempat dari permukaan laut = 800 – 1200 meter

Potensi irigasi = sungai 2 buah

= mata air 3 buah

Prasarana irigasi = dam/bendungan 2 buah dalam keadaan baik

= saluran primer 2 buah

= saluran sekunder 4 buah dan 2 buah yang rusak

= saluran tersier 25 buah dalam keadaan rusak

Dengan mengetahui kondisi geografis maka kita dapat memperkirakan

intervensi seperti jenis tanaman apakah yang dapat dibudidayakan di Desa

Selorejo sehingga meningkatkan pendapatan penduduk desa.

Data Kependudukan (Demografi)

Jumlah penduduk : 3322 jiwa

Jumlah perempuan : 1668 orang

Jumlah laki – laki : 1654 orang

Jumlah kepala keluarga : 1005 KK

Jumlah RT : 124 RT

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Golongan Umur Jumlah (orang)

1. Bayi (0-12 bulan) 79

2. Anak Balita (1-5 tahun) 256

3. Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) 335

Page 5: Proposal Contoh

4. Remaja (13-17 tahun) 241

5. Dewasa Muda (18-30 tahun) 792

6. Dewasa Tua (31-50 tahun) 1172

7. Lansia (>50 tahun) 408

Jumlah 3322

Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, diketahui bahwa

dua masalah kesehatan dengan angka kejadian tertinggi adalah masalah kesehatan

yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran nafas atas (ISPA), hipertensi, dan

myalgia. Berdasarkan data profil desa, morbiditasi diare menunjukkan angka

78,5% dan mengalami kenaikan tiap tahunnya dibandingkan ISPA yaitu 36%.

Bahkan gangguan kesehatan maupun penyakit yang terkait dengan diare seperti

gangguan gizi dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) mengalami kenaikan.

Penyebab dari diare itu antara lain karena alergi, memakan makanan yang kurang

bersih, dan kurangnya menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan.

URGENCY KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 3

1 = 32 = 23 = 14 = 0

SERIOUSNESS KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 31 : 4 = 12 : 3 = 32 : 4 = 23 : 4 = 3

1 = 22 = 23 = 24 = 0

GROWTH KETERANGAN1 : 2 = 11 : 3 = 11 : 4 = 12 : 3 = 22 : 4 = 23 : 4 = 4

1 = 32 = 23 = 04 = 1

Keterangan:

Page 6: Proposal Contoh

1 = Diare

2 = Hipertensi

3 = Myalgia

4 = ISPA

Dari hasil analisis USG

NO MASALAH U S G TOTAL1 DIARE 3 2 3 82 HIPERTENSI 2 2 2 63 MYALGIA 1 2 0 34 ISPA 0 0 1 1

Angka kejadian diare kadang kurang diperhatikan oleh masyarakat atau

tenaga kesehatan yang ada di Desa Selorejo. Ditambah dengan fakta bahwa

sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani, serta

status ekonomi masyarakat yang secara umum adalah rendah sehingga

berpengaruh kepada tingkat pendidikan dan akses terhadap informasi kesehatan

khususnya mengenai diare dan bahayanya, maka tentu dibutuhkan suatu intervensi

dalam rangka pelayanan masyarakat terutama di bidang kesehatan.

Perumusan Masalah

Apakah intervensi tepat sasaran yang harus dilakukan berkaitan dengan

tingginya angka prevalensi ibu hamil beresiko tinggi pada desa Tirtomoyo

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang?

Tujuan Kegiatan

- Tujuan Umum

1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan janin yang

dikandungnya.

2. Untuk mendeteksi adanya kehamilan RISTI yang diharapkan

mampu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu

hamil dan janin yang dikandungnya.

Page 7: Proposal Contoh

3. Untuk mengupayakan tindakan preventif agar tercapai persalinan

yang aman dan nyaman tanpa komplikasi.

- Tujuan Khusus

1. Pemeriksaan Kesehatan

Untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil termasuk deteksi dini

terjadinya Preeclampsia, Eclampsia, dan Gestasional Diabetes Mellitus

(GDM) sebagai upaya preventif bagi ibu hamil yang memiliki status

kesehatan normal. Bagi ibu hamil yang kondisinya mengarah ke

kehamilan RISTI atau berada dalam kehamilan RISTI, program ini dapat

dijadikan sebagai referensi bagi bidan atau tenaga kesehatan setempat

untuk penanganan lebih lanjut. Konsultasi gigi gratis diharapkan mampu

membantu ibu hamil dalam pencegahan dan penanganan terkait masalah

kesehatan pada gigi dan mulut.

2. Senam Hamil

2.1 Tujuan Umum

Untuk membuat ibu merasa lebih tenang sehingga memiliki

persiapan fisik dan mental yang baik dalam menghadapi proses

persalinan.

2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengontrol tubuh dan menghilangkan nyeri pada saat

hamil.

2. Untuk memperlancar sirkulasi darah.

3. Untuk menghilangkan sakit pinggang.

4. Untuk menguatkan otot-otot panggul.

5. Untuk mencegah sembelit dan varises.

6. Untuk memudahkan persalinan.

7. Untuk mengontrol berat badan.

3. Penyuluhan

1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

perawatan payudara meliputi tujuan dan manfaat perawatan

Page 8: Proposal Contoh

payudara, dampak yang ditimbulkan jika tidak merawatnya, dan

upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam perawatan payudara.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif.

3. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dan

pola konsumsi yang baik bagi ibu hamil dan janin yang

dikandungnya.

4. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang penyakit-

penyakit yang menyertai kehamilan.

5. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang obat-obatan

yang aman dan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan.

6. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang jampersal

dan cara menggunakannya.

- Tujuan Umum

4. Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan janin yang

dikandungnya.

5. Untuk mendeteksi adanya kehamilan RISTI yang diharapkan

mampu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu

hamil dan janin yang dikandungnya.

6. Untuk mengupayakan tindakan preventif agar tercapai persalinan

yang aman dan nyaman tanpa komplikasi.

Manfaat Kegiatan

Output :

Menambah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan RESTI (Resiko

Tinggi)

Meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya deteksi dini

kehamilan RESTI

Meningkatkan upaya preventif dalam rangka mencapai persalinan yang

aman dan nyaman tanpa komplikasi

Outcome :

Page 9: Proposal Contoh

Menurunkan angka prevalensi ibu dengan kehamilan RESTI di Desa

Tirtomoyo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Meningkatkan derajat kesehatan ibu kehamilan RESTI

Meningkatkan angka persalinan normal tanpa komplikasi

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan

1. Definisi Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Siti,

2000). Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan

gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau

perawatan termasuk kehamilan dan persalinan (YLBHI, 2006).

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak

secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan

berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan

pribadinya dan orang lain (George, dkk., 2003). Definisi yang bahkan lebih

sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa

pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk

mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan

(George, dkk., 2003).

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat

Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau

perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan

Jamsostek (Rudi, 2004). Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan'

dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan

pedagang (Rudi, 2004). Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih

pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait

beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan

kesehatan itu sendiri (Sulastomo, 2000).

2. Tujuan Pembangunan Kesehatan

Page 10: Proposal Contoh

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk

tercapainya tujuan utama sebagai berikut :

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan.

2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

3. Peningkatan status gizi masyarakat.

4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Suprihatin, 1993).

3. Kesadaran akan Kesehatan

Tujuan program Idonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Salah satu indikator keberhasilan program adalah

penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang

bermutu (Menkokesra, 2006).

Faktor kesehatan lingkungan meliputi kebersihan (termasuk pengelolaan

sampah), tersedianya udara yang sehat, dukungan tumbuhan penyegar, dan

sebagainya. Kesadaran masyarakat menjaga kesehatan diri dan lingkungan masih

rendah. Rendahnya kesadaran itu, karena berbagai faktor, diantaranya faktor

ekonomi dan ketidaktahuan bagaimana cara hidup sehat (Menkokesra, 2006).

Menkes menjelaskan hal ini terlihat berdasarkan riset kesehatan dasar

(riskesdas) tahun 2007, rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air

besar sebesar 24,8 persen, tidak memiliki saluran pembuangan air limbah sebesar

32,5 persen. Walaupun kenyataannya seperti itu, terlihat ada kecendrungan positif

kearah pencapaian peningkatan lingkungan sehat, seperti rumah tangga yang

mempunyai akses air bersih 57,7 persen dan rumah tangga mempunyai akses

sanitasi yang baik sebesar 63,3 persen. Untuk mendorong masyarakat tentang

kesadaran hidup sehat, maka harus ada solusi. Maka dari itu kita harus menjaga,

merawat dan memperbaiki lingkungan di sekitar kita (Menkokesra, 2006).

Page 11: Proposal Contoh

B. Diare

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam

satu hari dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih (USAID, 2007).

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama

di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi

di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal (Adisasmito, 2007).

Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih

lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir

dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit

pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang

paru atau pneumonia. Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya

penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang

sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB),

sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis

air, dan kondisi rumah (Adisasmito, 2007).

Diare dapat juga merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,

lactose), memakan makanan yang asam, pedas,atau bersantan secara berlebihan,

dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan

muntah. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus

besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan

tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna

terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,

meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus

besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang

berair (Caldarella, 2005)

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga

seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan

makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari

infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun

Page 12: Proposal Contoh

untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi

yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan (Caldarella, 2005).

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,

kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti

penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare,

diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh

konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup

makan (Caldarella, 2005).

Diare mudah dicegah antara lain dengan cara (Medicastore,2006):

Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu

sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah

membersihkan anak dari BAB, dan sebelum menyiapkan makanan.

Makanan Sehat

Makanan dapat terkontaminasi oleh penyebab diare pada tahap produksi

dan persiapan, dan penyimpanan. Masaklah makanan dengan benar,

pisahkan makanan yang telah dimasak dan yang belum dimasak, pisakan

pula makanan yang telah dicuci bersih dan yang belum dicuci, dan jaga

makanan dari serangga seperti lalat.

Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan

cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.

Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga

(lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

Buang air besar dan air kecil pada tempatnya

Page 13: Proposal Contoh

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Kerangka Pemecahan Masalah

Ket. Gambar : : Faktor penentu kesehatan menurut LaLonde

: Komponen Primary Prevention yang akan kita lakukan di lapangan

: Komponen Prevention yang tidak kita lakukan di lapangan

Ada berbagai macam faktor penyebab diare, 4 faktor yang terpenting

menurut teori LaLonde, adalah kebersihan diri meliputi higienitas diri seperti cuci

tangan, mandi, dan gosok gigi; daya tahan tubuh; kebersihan lingkungan meliputi

makanan yang dimakan sehari-hari, kebersihan tempat tinggal, dan lain-lain serta

sarana kesehatan yang memadai seperti adanya puskesmas, dokter, dan rumah

sakit. Apabila terdapat salah satu faktor yang kurang terpenuhi, maka dapat

meningkatkan resiko terjadinya suatu penyakit salah satunya adalah diare. Untuk

pencegahannya terdiri dari pencegahan primer, yaitu deteksi dini penyakit, lalu

terapi diare itu sendiri, dan rehidrasi.

Pada kegiatan kali ini, selain menekankan pada terapi diare, juga

dilakukan kegiatan upaya pencegahan diare seperti penyuluhan cara memilih

jajanan yang sehat, cara mengolah bahan makanan yang sehat, sarapan dan cara

Page 14: Proposal Contoh

memilih saos tomat sehat pada warga desa, khususnya ibu-ibu, dimana kegiatan

ini ditujukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya

menjaga kebersihan, karena itu merupakan salah satu faktor yang paling penting.

Demikian juga dengan kegiatan demo gosok gigi dan cuci tangan yang

benar yang diajarkan langsung pada para siswa, hal ini ditujukan untuk

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya cuci

tangan dan gosok gigi setiap hari guna menerapkan secara langsung budaya hidup

bersih dan sehat dan secara tidak langsung dapat mencegah timbulnya berbagai

penyakit, yang salah satunya adalah diare.

METODE KEGIATAN

a. Survei Pendahuluan.

Survey dilakukan dengan wawancara dengan bidan desa dan kepala desa.

b. Rencana Kegiatan.

Waktu : 13 November 2010 – 11 Desember 2010 pada hari Sabtu

Lokasi : RA Ash Sholichin dan TK Dharma Wanita Persatuan

Tim yang terlibat: Kelompok 15

Kegiatan:

- Pelatihan Cuci Tangan Yang Benar

- Gosok gigi bersama

- Penyuluhan Tentang Makanan Sehat

RENCANA EVALUASI

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, maka kriteria hasil yang diharapkan

meliputi:

Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-

Sholichin pada kegiatan pelatihan cuci tangan yang benar, lebih dari

80% siswa yang ada di TK tersebut

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin dapat memperagakan cara mencuci tangan dengan

benar sesuai dengan materi yang diberikan.

Page 15: Proposal Contoh

Keikutsertaan para siswa TK Dharma Wanita Persatuan dan RA Ash-

Sholichin pada kegiatan gosok gigi yang benar, lebih dari 80% siswa

yang ada di TK tersebut.

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin dapat memperagakan cara menggosok gigi dengan

benar sesuai dengan materi yang diberikan.

Semua siswa yang hadir di TK Dharma Wanita Persatuan dan RA

Ash-Sholichin pada setiap kegiatan mendapatkan Susu.

Keikutsertaan ibu-ibu pada kegiatan penyuluhan tentang makanan

sehat, lebih dari 20 orang.

PELAKSANAAN KEGIATAN

Susunan panitia

Ketua Pelaksana : Hengky Anugrah Trisna

Sekretaris : Sinta Erlinda Ayu W.

Bendahara : Nindy Tjionganata

Sie Acara : 1) Ghaida Ramadhania M.

2) Nurus Sobah

3) Firosika Husnaini

Sie PDDM : Nova Lestarina Ayu M.

Sie Humas : Ni Made Ayu

Sie Perlengkapan : Nathan Aditya Willyanto

Sie Transportasi : Aldila Rahma Putri

Sie Konsumsi : 1) Pratiwi Indihapsari

2) Fibias Vima Nurlita

JADWAL KEGIATAN

Tanggal Kegiatan Target Peserta Indikator

23 Oktober 2010 - Survey Lapangan Kades, Bidan, Guru TK Mendapatkan data dari

desa Selorejo terkait

Page 16: Proposal Contoh

masalah kesehatan

30 Oktober 2010 - Pembuatan TOR dan

Proposal

7 November 2010 - Penimbangan berat

badan (kegiatan desa

rutin)

- Pembagian susu

Balita yang belum

masuk TK

Smua balita yang hadir

mendapatkan Susu

13 November 2010 - Pelatihan tentang Cuci

Tangan yang Benar

- Gosok Gigi Bersama

- Pembagian Susu

Seluruh Siswa TK

Dharma Wanita

Persatuan

-Siswa yang hadir lebih

dari 80%

-Semua siswa TK

mampu melakukan cuci

tangan dengan benar.

-Semua siswa TK

mampu melakukan gosok

gigi dengan benar

13 November 2010 - Penyuluhan Tentang

Makanan Sehat

Seluruh Orang tua

Siswa TK Dharma

Wanita Persatuan

-Orang tua Siswa yang

hadir lebih dari 20 orang

27 November 2010 - Pelatihan tentang Cuci

Tangan yang Benar

- Gosok Gigi Bersama

- Pembagian Susu

- Pembagian snack sehat

Seluruh Siswa RA Ash-

Sholichin

-Siswa yang hadir lebih

dari 80%

-Semua siswa TK

mampu melakukan cuci

tangan dengan benar.

-Semua siswa TK

mampu melakukan gosok

gigi dengan benar

27 November 2010 - Penyuluhan Tentang

Makanan Sehat

Seluruh Orang tua

Siswa RA Ash

Sholichin

-Orang tua Siswa yang

hadir lebih dari 20 orang

Page 17: Proposal Contoh

23-24 Desember

2010

- Pembuatan Laporan

Hasil Kegiatan

7 Januari 2010 - Presentasi Laporan

Kegiatan

RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO.URAIAN

KEBUTUHANJUMLAH

HARGA SATUAN

TOTAL ANGGARAN

1 Penyuluhan Diare dan Cuci Tangan yang Benar

a.  Cetak Poster 2 Rp 12.000 Rp 24.000 b.  Sabun Cuci Tangan 3 Rp 6.100 Rp 18.300

c.  Handuk Kecil 4 Rp 3.000 Rp 12.000

d.  Handuk Wastafel 2 Rp 11.000 Rp 22.000

 2 Penyuluhan Makanan Sehat

a. Cetak Poster 4 Rp 12.000 Rp 48.000

b. Contoh Bahan Makanan

Rp 10.000 Rp 10.000

3 Gosok Gigi Bersama

a.  Sikat Gigi 120 Rp 2.000 Rp 240.000

b. `Pasta Gigi 4 Rp 3.200 Rp 12.800

c.  Model gigi 2 Rp 98.000 Rp 196.000

4 Pembagian Susu Sehat dan Biskuit

a.  Susu 200 Rp 1.800 Rp 360.000

b.  Biskuit 200 Rp 500 Rp 100.000

5   

Pembuatan Proposal dan Laporan

a. Biaya Internet   Rp 15.000

b. Biaya Cetak   Rp 20.000

c. Biaya Fotokopi   Rp 25.000

6 Lain-lain   Rp 50.000

JUMLAH TOTAL Rp 1.153.100

Page 18: Proposal Contoh

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, 2007. Faktor Resiko Diare pada Bayi dan Balita di Indonesia:

Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat.

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/01_Wiku%20AS_FAKTOR%20RISIKO

%20DIARE_Revisi.PDF . Diakses tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36

Caldarella, M. Visceral Sensitivity and Symptoms in Patients with Constipation-

or Diarrhea-predominant Irritable Bowel Syndrome (IBS). The American

Journal of Gastroenterology, Volume 100 Issue 2 Page 383 - February 2005.

George, Pickett & John J. Hanlon.2003. "Kesehatan Masyararat Administrasi dan

praktik", EGC, 9794488054, 9789794488058.

Medicastore, 2006. Diare Pada Bayi dan Anak.

http://medicastore.com/artikel/261/Diare_pada_Bayi_dan_Anak.html.

Diakses tanggal 16 April 2010. Jam 14.00.

Menkokesra. 2006. Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan.

http://www.menkokesra.go.id/content/view/13599/39/. Diakses tanggal 23

Desember 2010.

Pilians, Peter Ian. Clinical Perspectives in Drug Safety and Adverse Drug

Reactions. http://www.medscape.com/viewarticle/583670. Diakses tanggal 23

Desember 2010.

Reducing and Preventing Adverse Drug Events To Decrease Hospital Costs.

http://www.ahrq.gov/qual/aderia/aderia.htm. Diakses tanggal 23 Desember

2010.

Rudy, Pontoh, 2004"Janji-janji dan komitmen SBY-JK: menabur kata, menanti

bukti", Gramedia Pustaka Utama, 9792221026, 9789792221022.

Siti, Nafsiah. 2000. "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di

Asia ketiga di dunia", Gema Insani , 979915703X, 9789799157034.

Page 19: Proposal Contoh

Sulastomo. 2000. "Manajemen kesehatan", Gramedia Pustaka Utama, ,

9796559552, 9789796559558.

Suprihatin, Guhardja. 1993. BPK Gunung Mulia, PT, Institut Pertanian Bogor.

Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, "Pengembangan sumber daya

keluarga: bahan pengajaran", BPK Gunung Mulia, , 9794150142,

9789794150146.

USAID, 2007. Diare. http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf. Diakses

tanggal 24 Desember 2010. Jam 00:36

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan

Indonesia. 2006. "Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda

memahami dan menyelesaikan masalah hukum", Yayasan Obor Indonesia, ,

9799662761, 9789799662767.