Upload
shinta-gustiani
View
2.588
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Promotif dan Preventif Promotif dan Preventif menurut leavel & clarkmenurut leavel & clark
Oleh :Nurul Misbah, SKM
Pwk Jurusan Kebidanan RangkasbitungPoliteknik Kesehatan Bandung
PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK
Fase- fase promotif dan preventif menurut Leavel danClark :
1. Health promotion ( peningkatan kesehatan )2. Specific protection ( perlindungan umum dan
khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu )3. Early diagnosis and prompt treatment
(menegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat )
4. Disabilitation ( pembatasan kecacatan )5. Rehabilitation ( pemulihan kesehatan )
Health Promotion
Rehabilitation
Disabilitation Specific Protection
Early Diagnosis and Prompt
Treatmen
PROMOTIF DAN PREVENTIF
Health Promotion Dan Specifik Protection adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit ( pre patogenesis ) dan disebut dengan pencegahan primer ( Primary Prevention )
• Early diagnosis and Prompt Treatment
disebut pencegahan sekunder ( Secondary Prevention )
• Disabilitation dan Rehabilitation disebut pencegahan tersier ( Tertiary Prevention )
I. PRIMARY PREVENTION = Pre PatogenensisPada fase ini memungkinkan untuk diupayakan mencegah timbulnya penyakit ( akut / defisiensi ), mencakup upaya :A. Health promotion :
Perbaikan dan Peningkatan GiziPenyuluhan kesehatan Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan
peroranganPerbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, Pendidikan kesehatan pada masyarakatOlah raga secara teratur sesuai dengan
kemampuanKesempatan memperoleh hiburan yang sehat
untuk memungkinkan perkembangan kesehatan mental dan social.
Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
B. Specific protection
Kegiatan pada fase specific protection :§ Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan
untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu§ Isolasi terhadap penderita penyakit menular§ Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di
tempat-tempat umum dan di tempat kerja§ Perlindungan terhadap bahan – bahan racun maupun
alergi• Pengendalian sumber-sumber pencemaran.
II SECONDARY PREVENTION = Patogenesis
Pencegahan agar penyakit tidak menjadi lebih berat karena kemungkinan timbulnya komplikasi, mencakup upaya early diagnosis and prompt treatment. Kegiatan pada fase early diagnosis and
prompt treatment •Mencari dan menemukan kasus sedini mungkin•Pengkajian kesehatan umum dan rutin•Pengkajian selektif terhadap orang-orang yang telah
kontak, survey sekolah, survey dari orang-orang serumah dan telah kontak.
•Meningkatkan keteratutan pengobatan pada pasien yang berpenyakit kronis.
•Pemberian pengobatan atau penanggulangan yang tepat pada setiap permulaaan kasus.
III TERTIARY PREVENTIONPencegahan terhadap kemungkinan – kemungkinan lebih jauh dari penyakit-penyakit yang memang sulit dilakukan pencegahan.
Dalam tingkat pencegahan ini ada dua kegiatan pokok, yaitu :
A. Membatasi kecacatan ( Disability Limitation ) Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjut, Pencegahan komplikasi dan kecacatan setelah sembuh, Perbaikan fasilitas kesehatan
B. Rehabil i tasi• Penyuluhan dan usaha tindak lanjut
pasca sakit• Peningkatan terapi kerja• Perkampungan rehabilitasi social• Penyadaran lingkungan masyarakat
untuk dapat menerima pasien dalam dalam fase rehabilitasi
• Pengembangan lembaga rehabilitasi dengan PSM
FASE PRE PATHOGENES
ISFASE PATHOGENESIS
Primary Prevention Secondary Prevention
Tertiary Prevention
• Peningkatan kesehatan
• Perlindungan kesehatan
Diagnosis dan penanggulangan dini
•Pembatasan kecacatan
•Rehabilitasi
Bagan pencegahan penyakit menurut konsep kesehatan masyarakat :