60
PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK), UJI BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN SALMONELLA Sp. PADA PRODUK EKSTRAK TOLAK ANGIN DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT. SEMARANG HERBAL INDOPLANT LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Francy Francesca NIM : 15.I1.0022 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2018

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), ANGKA

KAPANG KHAMIR (AKK), UJI BAKTERI PATOGEN

STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN SALMONELLA Sp. PADA

PRODUK EKSTRAK TOLAK ANGIN DI LABORATORIUM

MIKROBIOLOGI PT. SEMARANG HERBAL INDOPLANT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Francy Francesca

NIM : 15.I1.0022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2018

Page 2: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

i

HALAMAN PENGESAHAN

PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), ANGKA KAPANG

KHAMIR (AKK), UJI BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

DAN SALMONELLA Sp. PADA PRODUK EKSTRAK TOLAK ANGIN DI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT. SEMARANG HERBAL INDOPLANT

Oleh :

Francy Francesca

NIM : 15.I1.0022

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji

pada tanggal : ____________________

Semarang, _________________2018

Fakultas Teknologi Pertanian

Program Studi Teknologi Pangan

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dekan

Rustika Safitri, S. Si Novita Ika Putri, S.TP.,M S.

NP: 0581.2013.008

Pembimbing Akademik

Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc.

NPP: 0581.2000.239

Page 3: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, karunia,

dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul

“Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), Uji Bakteri

Patogen Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada Produk Ekstrak Tolak Angin di

Laboratorium Mikrobiologi PT. Semarang Herbal Indoplant”. Tujuan ditulis dan

diselesaikan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Selama Kerja Praktek dan penulisan laporan Kerja Praktek, penulis telah memperoleh

banyak pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keterampilan, terutama dalam proses

analisa dan uji untuk pengawasan mutu di PT. Semarang Herbal Indoplant, Ungaran,

Jawa Tengah. Selama penulisan laporan ini, penulis tidak terlepas dari pengarahan,

bimbingan serta dukungan yang diberikan dari berbagai pihak yang telah diberikan

kepada penulis. Penulis mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan – dukungan

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat-Nya dan senantiasa menyertai, memberkati,

memberikan kekuatan selama kerja maupun penulisan laporan Kerja Praktek

sehingga dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

2. Bapak Roy Anton selaku direktur PT. Semarang Herbal Indoplant yang telah

mengijinkan penulis sehingga penulis dapat bekerja praktek di PT. Semarang Herbal

Indoplant.

3. Bapak Raendy Hardipura selaku Manager General Affair PT. Semarang Herbal

Indoplant yang telah mengijinkan penulis sehingga penulis dapat bekerja praktek di

PT. Semarang Herbal Indoplant.

4. Kak Rustika selaku pembimbing lapangan di PT. Semarang Herbal Indoplant yang

telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama Kerja Praktek

berlangsung.

5. Kak Artika, Cik Yohanna, Kak Sari, Kak Santi, Kak Sasi, Kak Fala, Kak Ria, Kak

Miftah dan seluruh staff QC yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan

Page 4: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

dan bimbingannya secara langsung selama bekerja di Laboratorium Mikrobiologi di

PT. Semarang Herbal Indoplant.

6. Bapak Dr. R. Probo Yulianto Nugrahedi, ST.P., MSc. selaku Dekan Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

7. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. selaku Dosen Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Dosen pembimbing akademik yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

penulis dapat melakukan Kerja Praktek dengan lancar sampai penyusunan laporan

Kerja Praktek ini

8. Kedua orang tua, saudari kandung, serta segenap keluarga besar yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama pelaksanaan Kerja

Praktek hingga terselesaikannya laporan Kerja Praktek ini.

9. Emilia Triviana Susanto selaku teman seperjuangan yang telah menciptakan

semangat kerja sama yang baik selama kerja dan penulisan laporan Kerja Praktek di

PT. Semarang Herbal Indoplant.

10. Seluruh sahabat dan teman-teman Fakultas Teknologi Pertanian yang turut

mendukung selama kerja dan penulisan laporan Kerja Praktek.

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik doa maupun dukungan yang tidak

dapat Penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca dan

semua pihak sangat Penulis harapkan. Akhir kata, Penulis berharap semoga laporan Kerja

Praktek ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

iii

Page 5: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………...…i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………......ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...……iv

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….......vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….………viii

1. PENDAHULUAN …………………………………………………………...….1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………..1

1.2. Tujuan Kerja Praktek ............................................................................................2

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...........................................................................2

1.4. Metode Kerja Praktek ...........................................................................................2

2. PROFIL PERUSAHAAN .....................................................................................3

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...............................................................3

2.2. Visi dan Misi Perusahaan .....................................................................................5

2.2.1. Visi ............................................................................................................5

2.2.2. Misi ...........................................................................................................5

2.3. Lokasi dan Letak Geografis ..................................................................................6

2.4. Struktur Organisasi ...............................................................................................6

2.5. Ketenagakerjaan ...................................................................................................8

2.6. Fasilitas dan Laboratorium ...................................................................................9

2.7. Sertifikat dan Penghargaan .................................................................................11

3. SPESIFIKASI PRODUK ...................................................................................13

4. PROSES PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU PRODUK EKSTRAK

TOLAK ANGIN .................................................................................................16

4.1. Proses Produksi ...................................................................................................16

4.1.1. Pengambilan Bahan Baku .......................................................................16

4.1.2. Rekayasa Proses Pengolahan ..................................................................17

4.1.3. Pengiriman Produk Jadi ..........................................................................18

4.1.4. Produk Jadi .............................................................................................18

4.1.5. Diagram Alir ...........................................................................................20

iv

Page 6: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

4.2. Pengawasan Mutu Ekstrak Tolak Angin ................................................21

5. PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), ANGKA KAPANG

KHAMIR (AKK), UJI BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

DAN SALMONELLA Sp. PADA PRODUK EKSTRAK TOLAK ANGIN DI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT. SEMARANG HERBAL

INDOPLANT ...................................................................................................22

5.1. Latar Belakang ....................................................................................................22

5.2. Tujuan .................................................................................................................22

5.3. Materi dan Metode ..............................................................................................22

5.3.1. Materi ......................................................................................................22

5.3.1.1. Alat .............................................................................................22

5.3.1.2. Bahan ..........................................................................................22

5.3.2. Metode ....................................................................................................23

5.3.2.1. Metode Angka Lempeng Total (ALT) .......................................23

5.3.2.2. Metode Angka Kapang Khamir (AKK) .....................................23

5.3.2.3. Peremajaan Bakteri, Kapang, Khamir ........................................23

5.3.2.4. Metode Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. .............24

5.3.2.4.1. Uji Staphylococcus aureus ..............................................25

5.3.2.4.2. Uji Salmonella sp. ...........................................................25

5.4. Hasil ....................................................................................................................26

5.4.1. Angka Lempeng Toltal (ALT) ................................................................26

5.4.2. Angka Kapang Khamir (AKK) ................................................................27

5.4.3. Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. ........................................29

6. PEMBAHASAN .................................................................................................32

6.1. Bahan Baku .........................................................................................................32

6.2. Analisa Cemaran Mikroba ..................................................................................33

6.3. Analisa Angka Lempeng Total (ALT) ...............................................................34

6.4. Analisa Angka Kapang Khamir (AKK) .............................................................36

6.5. Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. ..................................................38

6.5.1. Uji Staphylococcus aureus ......................................................................39

6.5.2. Uji Salmonella sp. ...................................................................................42

7. KESIMPULAN dan SARAN .............................................................................46

v

Page 7: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

7.1. Kesimpulan .........................................................................................................46

7.2. Saran ...................................................................................................................46

8. DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................47

9. LAMPIRAN .......................................................................................................51

9.1. Denah PT. Semarang Herbal Indoplant ..............................................................51

9.2. Grafik Stuktur Organisasi PT. Semarang Herbal Indoplant ...............................51

9.3. Daftar Absen .......................................................................................................51

vi

Page 8: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Berbagai Jenis Ekstrak yang Diproduksi PT. Semarang Herbal Indoplant ......13

Tabel 2. Syarat Mutu Mikrobiologi Produk Ekstrak Tolak Angin ...................................19

Tabel 3. Uji IMVIC Salmonella sp. .................................................................................25

Tabel 4. Hasil Pengamatan Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel ekstrak Tolak

Angin ................................................................................................................26

Tabel 5. Hasil Pengamatan Angka Kapang Khamir (AKK) pada sampel ekstrak Tolak

Angin ................................................................................................................27

Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada sampel

ekstrak Tolak Angin ..........................................................................................29

vii

Page 9: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo PT. Semarang Herbal Indoplant ............................................................3

Gambar 2. Pabrik PT. Semarnag Herbal Indoplant ..........................................................5

Gambar 3. Ekstrak cair Tolak Angin ..............................................................................14

Gambar 4. Ekstrak Kental Manggis ...............................................................................14

Gambar 5. Ekstrak Serbuk Kayu Manis .........................................................................14

Gambar 6. Koloni Khamir (kiri) dan koloni Kapang (kanan) ........................................37

Gambar 7. Staphylococcus aureus ..................................................................................39

Gambar 7. Staphylococcus aureus pada media MSA .....................................................41

Gambar 8. Salmonella sp. ...............................................................................................42

Gambar 9. Salmonella sp. pada media XLD ................................................................43

Gambar 10. Hasil uji IMVIC Salmonella sp. .................................................................44

viii

Page 10: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Pada zaman modern ini, teknologi berkembang pesat termasuk perkembangan teknologi

dalam bidang pangan. Sebagai mahasiswa teknologi Pangan Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang dituntut untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam

industri pangan, salah satunya melalui Kerja Praktek. Ilmu pengetahuan, teori, dan ilmu

dunia industri pengan telah disampaikan selama perkuliahan dan diterappkan dalam

kegiatan praktikum. Tetapi, kegiatan tersebut masih belum cukup bagi mahasiswa untuk

menjadi bekal ketika memasuki dunia kerja, sehingga melalui kerja praktek mahasiswa

dapat menambah wawasan dan mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya.

Salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi adalah PT. Semarang

Herbal Indoplant. PT. Semarang Herbal Indoplant memiliki fasilitas untuk mengolah

bahan mentah (termasuk sebelum proses awal pengolahan bahan mentah), penyaringan

air secara osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut

ekstraksi bertenaga tinggi, peralatan ekstraksi kromatografi dan alat pengering semprot

produk ekstrak herbal digunakan untuk memasok produk makanan, minuman, farmasi,

nutraceutical, kosmetik dan pertanian. PT. Semarang Herbal Indoplant menggunakan

metode yang terstandar untuk mengestraksi tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan

misalkan dari daun, bunga, kulit tanaman, akar, benih dan buah. Produk ekstrak herbal

yang dihasilkan diproses secara teliti dengan prosedur dan pengawasan yang ketat untuk

menjaga kelangsungan tanaman obat dan herbal di Indonesia.

PT. Semarang Herbal Indoplant merupakan salah satu tempat pelaksanaan Kerja Praktek

karena PT. Semarang Herbal Indoplant mampu menambah wawasan dan pengetahuan

dalam bidang teknologi pangan berbasis herbal. Selain itu, mahasiswa teknologi pangan

UNIKA Soegijapranata memilih PT. Semarang Herbal Indoplant karena ketertarikan

akan teknologi dan produk – produk dari PT. Semarang Herbal Indoplant. Dalam

melaksanakan Kerja Praktek ini, memfokuskan terhadap Penentuan Angka Lempeng

Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), Uji Bakteri Patogen Staphylococcus aureus

Page 11: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

2

dan Salmonella sp. pada Produk Ekstrak Tolak Angin di Laboratorium Mikrobiologi PT.

Semarang Herbal Indoplant.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dilakukan kerja praktek ini adalah memperluas pengetahuan dan wawasan dunia

kerja dalam industri pangan, untuk mengetahui proses produksi ekstrak tolak angin serta

uji analisa angka lempeng total (ALT), angka kapang khamir (AKK), serta uji bakteri

pathogen seperti Staphylococus aureus dan Salmonella sp. sebagai upaya pengawasan

mutu ekstrak Tolak Angin.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek ini dilaksanakan di PT. Semarang Herbal Indoplant yang terletak di Jl.

Soekarno Hatta KM.28, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Selama 20 hari

kerja yang dimulai dari tanggal 5 Februari 2018 hingga 5 Maret 2018.

1.4. Metode Kerja Praktek

Metode yang dilakukan selama dilaksanakan kerja praktek yaitu pengamatan dan praktek

langsung di dalam laboratorium kimia. Para mahasiswa yang mengikuti kerja praktek

diberikan kesempatan melakukan beberapa uji atau analisa yang dilakukan selama kerja

praktek berlangsung. Kegiatan lainnya yaitu mengamati proses produksi berbagai ekstrak

seperti ekstrak Tolak Angin, ekstrak jahe, ekstrak manggis, ekstrak kunir, ekstrak jambu

biji dan sebagainya. Selain itu, mahasiswa yang mengikuti kerja praktek diberi

kesempatan melakukan kunjungan lapangan yang terdapat di PT. Semarang Herbal

Indoplant. Untuk menambah pengetahuan peserta Kerja Praktek, peserta Kerja Praktek

dapat menggunakan perustakaan yang terdapat di PT. Sido Muncul untuk mencari

refrensi sebagai pedoman dalam membuat laporan Kerja Praktek.

Page 12: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan hayati yang sangat melimpah, salah satu

kekayaan hayati Indonesia adalah tanaman herbal. Sejak dahulu hingga saat ini

masyarakat Indonesia masih memanfaatkan tanaman herbal sebagai obat – obatan

tradisional atau jamu. Tetapi masyarakat belum memahami betul cara mengolah tanaman

herbal menjadi jamu dengan baik, mulai dari proses pengolahan bahan baku hingga

produk siap konsumsi. PT. Semarang Herbal Indoplant mampu mengolah herbal sebagai

bahan baku produk menjadi obat tradisional berbasis farmasi yang diolah dengan

teknologi – teknologi modern, sehingga dapat diperoleh produk – produk ekstrak yang

unggul dan berkualitas tinggi, serta aman sebelum produk – produk esktrak diolah

kembali. Keunggulan tersebutlah yang membuat PT. Semarang Herbal Indoplant mampu

bersaing di pasaran terutama dalam bidang herbal. Logo dari PT. Semarang Herbal

Indoplant yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 11. Logo PT. Semarang Herbal Indoplant

(Sumber: https://sidomuncul.com)

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Kemunculan PT. Sido Muncul diawali dengan sebuah industri jamu berskala rumah

tangga yang diprakarsai oleh Ibu Rachmat Sulistio pada tahun 1940 di Yogyakarta. Jamu

yang diproduksi menggunakan resep yang diwariskan secara turun-temurun. Akibat

banyaknya jumlah permintaan jamu, menyebabkan Ibu Rachmat Sulistio mencoba

memproduksi jamu dengan bentuk yang lebih praktis, yaitu serbuk. Tepat pada tahun

1951, seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, beliau mendirikan sebuah pabrik

jamu dengan nama PT. Sido Muncul. Usaha ini berjalan pertama kali di jalan Mlaten

Trenggulun 104 Semarang. Setelah berkiprah sekitar 20 tahun, tepatnya pada tahun 1970,

perusahaan ini berganti status yang semula merupakan perusahaan perorangan menjadi

perseroan terbatas (PT) dengan nama Industri Jamu dan Farmasi PT. Sido Muncul.

Page 13: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

4

Selanjutnya, pada tahun 1984 usaha ini berpindah lokasi ke Kawasan Lingkungan Industri

Kecil di daerah Kaligawe, Semarang. Hal ini disebabkan karena tempat usaha beliau di

daerah Mlaten sudah tidak mampu memenuhi kapasitas produksi yang semakin banyak.

Di atas lahan dengan luas area 20.000 m2 di daerah Kaligawe tersebut, Ibu Rachmat

Sulistio mendirikan sebuah pabrik dengan luas bangunan 14.000 m2 dimana pabrik

tersebut sudah dilengkapi dengan mesin-mesin yang canggih untuk menunjang proses

produksi yang semakin meningkat. Beberapa tahun kemudian, setelah pabrik di Kaligawe

beroperasi, Ibu Rachmat Sulistio kembali mendirikan 1 unit pabrik baru yang lebih besar

dan modern di daerah Klepu. Pada Mei 1999, beberapa proses produksi mulai

dipindahkan dari pabrik Kaligawe ke pabrik baru di kawasan Bergas diikuti dengan

pemindahan aktivitas penelitian pada Oktober 1999. Saat ini PT. Sido Muncul telah

meliki beberapa anak perusahaan yang bergerak diberbagai bidang, berikut ini anak

perusahaan PT. Sido Muncul diantaranta PT. Muncul Putra, PT. Berlico Mulia Farma,

PT. Muncul Mekar, PT. Nutrend Internasional, PT. Semarang Herbal Indoplant dan lain

– lain.

Salah satu anak perusahaan PT. Sido Muncul yang bergerak pada bidang ekstrak herbal

yaitu PT. Semarang Herbal Indoplant. PT. Semarang Herbal Indoplant berdiri pada tahun

2010, semula menempati areal seluas 10 hektar dengan bangunan fisik 4.000 m². Seiring

dengan berkembangnya produksi Sido Muncul, maka pada tahun 2014 diadakan

penambahan bangunan fisik lagi seluas 4.000 m², sehingga total bangunan fisik menjadi

seluas 8.000 m² dengan penambahan mesin menjadi lebih dari 500 unit sehingga kapasitas

produksi menjadi tiga kali lebih besar. SHI siap memasok kebutuhan bahan ekstrak untuk

kebutuhan market domestik dan internasional. Produksi bahan baku di pabrik SHI

tersebut diharapkan naik tiga kali lipat dari kapasitas semula hanya 3.750 kg per hari.

Dengan adanya penambahan luas pabrik, maka luas pabrik menjadi 8.000 m2 yang berdiri

di atas lahan seluas 10 hektar.

SHI memiliki fasilitas antara lain peralatan pabrik untuk mengolah bahan mentah

(termasuk sebelum proses awal pengolahan bahan mentah), penyaringan air secara

Page 14: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

5

osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut ekstraksi

bertenaga tinggi, peralatan ekstraksi kromatografi dan alat pengering semprot.

Hasil SHI adalah ekstraksi untuk memasok produk makanan, minuman, farmasi,

nutraceutical, kosmetik dan pertanian. Menggunakan metode yang terstandar untuk

mengestraksi tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan misalkan dari daun, bunga, kulit

tanaman, akar, benih dan buah. Dikerjakan secara teliti dengan prosedur dan pengawasan

yang ketat untuk menjaga kelangsungan tanaman obat dan herbal di Indonesia. Dengan

hadirnya SHI akhirnya menjadikan mutu produk bahan baku dan kualitas obat-obat alam

selangkah lebih maju, sehingga produk-produk yang dihasilkan bisa bersaing di pasar

bebas dengan kualitas yang baik dan terstandar.

Gambar 12. Pabrik PT. Semarnag Herbal Indoplant

(Sumber: https://sidomuncul.com)

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1. Visi

Menjadi industry ekstrak herbal yang unggul dalam kualitas, bermanfaat dan terpercaya.

2.2.2. Misi

1. Menetapkan standar mutu yang tinggi agar diperoleh ekstrak herbal yang berkualitas

dan dilaksanakan secara konsisten.

2. Meningkatkan kualitas ekstrak herbal dengan standarisasi bahan, peralatan dan proses

serta mengkombinasikannya dengan pengalaman.

3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam memperoleh ekstrak herbal.

4. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional dan bertanggungjawab.

Page 15: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

6

2.3. Lokasi dan Letak Geografis

PT. Semarang Herbal Indoplant terletak pada Jl. Soekarno Hatta KM.28, Ungaran,

Pedurungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pabrik PT. Semarang Herbal Indoplant

memiliki bangunan fisik seluas 8.000 m² yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar.

2.4. Struktur Organisasi

PT. Semarang Herbal Indoplant merupakan perusahaan yang berbasis hukum Perseroan

Terbatas (PT). Dimana untuk perusahaan yang berbasis hukum Perseroan Terbatas (PT)

ini dipimpin oleh seorang Dewan Komisaris yang membawahi Presiden Direktur. Tugas

dari Presiden Direktur sendiri adalah untuk mengatur jalannya seluruh aktivitas

perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas seluruh masalah yang terjadi di dalam

perusahaan tersebut. Selain Presiden Direktur, keberadaan Internal Audit pun sangat

penting guna memantau kinerja dari perusahaan. Sementara itu, di bawah Presiden

Direktur terdapat Direktur Umum dan Direktur Pabrik. Dalam menjalankan tugasnya,

Direktur Umum biasa dibantu oleh Manager Personalia, sedangkan Direktur Pabrik dalam

menjalankann tugasnya dibantu oleh Manager PPIC (Product Planning Inventory

Control), Manager QA (Quality Assurance), Manager QC (Quality Control), Manager

RdanD (Research and Develompment), Manager Teknik, Manager Lingkungan, dan

Budidaya Pertanian. Selanjutnya terdapat pula Direktur Keuangan. Dalam menjalankan

tuganya, Direktur Keuangan biasa dibantu oleh Manager Keuangan, Manager Pembelian,

dan Manager Akutansi.

Berikut adalah tugas dari masing-masing manager yang membantu tugas dari direktur:

1. Manager Produksi

Tugas dari Manager Produksi adalah berperan dalam perencanaan proses produksi,

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan bagian produksi, membuat laporan mengenai

kegiatan produksi, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh kegiatan produksi, serta

bekerjasama denga beberapa bagian lain yang berkaitan dengan produksi seperti Kepala

Bagian Produksi Ekstrak Hebral.

Page 16: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

7

2. Manager QA (Quality Assurance)

Tugas dari Manager QA adalah melakukan pengawasan terhadap bagian internal

mikrobiologi, membuat laporan hasil analisa kepada Manager Laboratorium,

menganalisa hasil dari pemeriksaan yang diperoleh dari bagian produksi dan laboratorium

mikrobiologi, serta bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemeriksaan yang

berlangsung baik dari bagian produksi maupun laboratorium mikrobiologi. Manager QA

dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Kepala Bagian QC (Quality Control) dan

Kepala Bagian Laboratorium.

3. Manager R&D (Research and Development)

Tugas dari Manager R&D adalah mengkoordinasikan semua proses penelitian dan

pengembangan produk dari segi formula, menemukan dan mengembangkan metode

produksi yang lebih baik, melakukan pemeriksaan terhadap seluruh laporan yang diterima

dari laboratorium yang kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada pimpinan, serta

menjalin hubungan dengan konsultan instalasi pemerintahan, institusi, serta pihak luar

yang berhubungan dengan R&D itu sendiri.

4. Manager Teknik

Tugas dari Manager Teknik adalah memimpin departemen teknik dan bertanggung jawab

atas segala aspek yang berhubungan mengenai peralatan produksi. Manager Teknik

dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Kepala Bagian Teknik Mekanik, Kepala

Bagian Teknik Listrik, dan Kepala Bagian Utilitas.

5. Manager Lingkungan

Tugas dari Manager Lingkungan adalah bertanggung jawab akan seluruh proses

pengolahan seperti pengaturan permasalahan limbah produksi dan cara mengtasinya,

mengevaluasi dan memperkirakan keseluruhan proses yang ada dan mengambil

keputusan untuk pengembangan proses yang lebih efisien dan ekonomis.

6. Manager GA (General Affair)

Tugas dari Manager GA atau Umum adalah bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang

mendukung proses produksi seperti penyediaan tenaga kerja, sarana dan prasarana, dan

Page 17: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

8

bertanggung jawab atas kegiatan managerial. Manager Umum dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh Kepala Bagian Security, Kepala Bagian Personalia, dan Kepala

Bagian Logistik.

7. Manager Marketing

Tugas dari Manager Marketing adalah merincikan dan memberikan laporan keuangan

yang bersifat khusus. Manager Manager dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

Kepala Bagian Pembiayaan dan Kepala Bagian Perpajakan dan Akutansi.

8. Manager Akutansi

Tugas dari Manager Akutansi adalah merincikan dan memberikan laporan keuangan yang

bersifat umum. Manager Akutansi dalam menjalankann tugasnya dibantu oleh Kepala

Bagian Akutansi Keuangan Biaya, Kepala Bagian Anggaran, dan Kepala Bagian

Pengolahan Data.

9. Manager Pembelian

Tugas dari Manager Pembelian adalah bertanggung jawab atas seluruh kegiatan

pembelian barang yang digunakan dalam proses produksi.

2.5. Ketenagakerjaan

PT. Semarang Herbal Indoplant hingga saat ini masih mengikuti kebijakan yang

ditetapkan oleh perusahaan induk yaitu PT. Sido Muncul. Pada saat ini, PT. Semarang

Herbal Indoplant yang merupakan salah satu perusahaan industri ekstrak yang memiliki

karyawan sebanyak 275 orang. Dimana setiap karyawan memiliki latar belakang yang

berbeda-beda, baik dari segi kapasitas, tingkat pendidikan, maupun tingkat kemampuan

dan keahlian masing-masing.

Dalam melakukan perekrutan karyawan, PT. Semarang Herbal Indoplant membagi

karyawan dalam 3 kategori, yaitu karyawan tetap, karyawan kontrak, serta karyawan

borongan. Karyawan tetap sendiri dibagi kembali menjadi 2 golongan yaitu karyawan

tetap bulanan dan karyawan tetap mingguan. Dimana untuk karyawan tetap bulanan

memperoleh gaji setiap 1 bulan sekali, sedangkan karyawan tetap mingguan memperoleh

Page 18: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

9

gaji setiap 1 minggu sekali. Gaji yang diberikan sebesar UMR. Selama bekerja di PT.

Semarang Herbal Indoplant, para karyawan akan terbagi ke dalam jam kerja yang

berbeda. Dimana masing-masing karyawan memiliki jam kerja sebanyak 8 jam per hari.

Selain jam kerja di atas, terdapat pula jam kerja lembur yang berlaku bila karyawan

bekerja diluar jam kerja yang telah ditentukan. Pembagian jam kerja di PT. Semarang

Herbal Indoplant yaitu shift 1 : 06.00 – 14.30; shift 2: 12.00 – 20.30 (hanya berlaku di

laboratorium) dan 14.00 – 22.30; shift 3: 22.00 – 06.30; terdapat shift 5 hari kerja, istirahat

30 menit ; non shift : 08.00 – 17.00; dan yang terakhir non shift 5 hari kerja, istirahat 1

jam.

Sama halnya dengan perusahaan besar lainnya, PT. Sido Muncul memiliki banyak sekali

tenaga ahli dan karyawan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan pendidikan,

diantaranya adalah agronomi, riset, akutansi, teknik kimia, teknologi pangan, peternakan,

pertanian, farmasi, dan masih banyak lagi. Selain itu, dalam menunjang dan

pengembangan kemampuan dari para karyawan, PT. Sido Muncul sendiri sering kali

melakukan pelatihan, kursus, dan seminar bagi para karyawannya. Sedangkan dalam

menunjang kesejahteraan karyawannya, PT. Sido Muncul memberikan berbagai macam

fasilitas dan sarana guna menjaga lingkungan kerja yang kondusif seperti Jamsostek,

poliklinik, tempat ibadah, asuransi rumah sakit, bus pegawai, sepeda pegawai, dan dana

pensiunan, serta yang tidak kalah penting dalam mensejahterakan karyawannya, PT. Sido

Muncul menggaji karyawannya sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR). Disisi

lain, dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, PT. Sido Muncul pun membuka kerja

sama dengan berbagai institusi yang ada seperti Universitas Katolik Widya Mandala,

Universitas Gadjah Mada, Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO), dan masih banyak

lagi.

2.6. Fasilitas dan Laboratorium

PT. Semarang Herbal Indoplant memiliki bergam fasilitas untuk menunjang seluruh

kegiatan produksi yang ada. Fasilitas yang terdapat di PT. Semarang Herbal Indoplant

diantaranya Gaji sesuai UMR, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Poliklinik,

Tempat ibadah, Asuransi rumah sakit, Bus pegawai, Dana pension, Cuti hamil bagi

Page 19: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

10

karyawan wanitaserta Laboratorium yang menunjang pengontrolan kualitas dan

pengembangan produk pada.

Untuk Laboratorium PT. Semarang Herbal Indoplant terdapat 3 jenis laboratorium yaitu

Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Fisika – Kimia, da Laboratorium Instrumen.

Masing – masing Laboratorium yang terdapat di PT. Semarang Herbal Indoplant

memiliki tugas dan fungsi yang berbeda – beda. Di bawah ini adalah tugas dan fungsi

masing – masing Laboratorium:

• Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium Mikrobioogi bertugas untuk menganalisa cemaran mikrobiologi selama

proses produksi dari awal bahan baku hingga produk jadi, sehingga memastikan produk

ekstrak aman sebelum diolah ke proses selanjutnya. Laboratorium Mikrobiologi bertugas

untuk memastikan bahwa baik bahan baku maupun produk jadi tidak mengalami

kontaminasi secara mikrobiologis dan sudah sesuai dengan SNI dan BPOM yang sudah

ditetapkan. Mikroba yang biasa diteliti dalam Laboratorium Mikrobiologi adalah Jamur

dan Bakteri. Dalam Laboratorium Mikrobiologi terdapat berbagai alat seperti Colony

Counter, LAF (Laminar Air Flow), Inkubator, Autoklaf.

• Laboratorium Fisika – Kimia

Laboratorium Kimia bertugas untuk menganalisa komponen kimia yang berada pada

bahan baku maupun produk jadi yang berperan dalam kualitas suatu produk. Dimana

setiap produk memiliki kualitas dan analisa masing-masing yang berbeda. Penganalisaan

kandungan produk ini mutlak perlu dilakukan guna menjaga kualitas dari produk itu

sendiri. Dimana pada Laboratorium Fisika – Kimia telah disediakan alat canggih dan

modern seperti HPLC (High Performance Liquid Chromatography), Spektrofotometer

UV-VIS dan TLC (Thin Layer Chromatography).

• Laboratorium Instrumentasi

Laboratorium Instrumentasi bertugas untuk menganalisa sampel lebih lanjut yang

sebelumnya telah dilakukan di Laboratorium Kimia untuk mendapatkan hasil kadar suatu

senyawa yang ingin diketahui. Dimana pada Laboratorium Instrumentasi telah disediakan

Page 20: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

11

alat canggih dan modern seperti HPLC (High Performance Liquid Chromatography),

Spektrofotometer UV-VIS, TLC (Thin Layer Chromatography) dan Mikroskop

Elektronik.

• R&D (Laboratorium Formulasi)

R&D atau Laboratorium Formulasi bertugas untuk membuat formula baru dari suatu

produk seperti inovasi dari segi rasa produk.

2.7. Sertifikat dan Penghargaan

Sebagai perusahaan yang bergerak pada ekstrak herbal PT. Semarang Herbal Indoplant

telah mendapatkan berbagai sertifikat dan penghargaan. Seperti sertifikat CPOTB (Cara

Pembuatan Obat Tradisionla yang Baik) pada tahun 2016. Di bawah ini adalah sertifikat

dan penghargaan yang diperoleh oleh PT. Semarang Herbal Indoplant:

• ISO 22000:2009 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 02 Mei 2017.

• HACCP:2011 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 02 Mei 2017.

• ISO 9001:2015 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 31 Maret 2017.

• ISO 14001:2004 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 27 Maret 2017.

• SNI ISO 14001:2015 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 31 Maret 2017.

• OHSAS 18001:2007 (Indonesia & English)

Diperoleh dari PT. TuV Rheinland pada tanggal 27 Maret 2017.

Page 21: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

12

• Sertifikat CPOTB Ekstrak Cair

Diperoleh dari BPOM RI pada tanggal 07 September 2016.

• Sertifikat CPOTB Ekstrak Kental

Diperoleh dari BPOM RI pada tanggal 07 September 2016.

• Sertifikat CPOTB Ekstrak Kering

Diperoleh dari BPOM RI pada tanggal 07 September 2016.

Page 22: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

13

3. SPESIFIKASI PRODUK

Seiring berjalannya waktu PT. Semarang Herbal Indoplant telah memproduksi berbagai

macam produk ekstrak. PT. Semarang Herbal Indoplant memproduksi berbagai ekstrak

herbal yang diproduksi dengan mesin yang lebih canggih dan berstandard. Terdapat 3

jenis ekstrak yang diproduksi oleh PT. Semarang Herbal Indoplant yaitu ekstrak cair,

ekstrak kental dan ekstrak serbuk. Tiga jenis ekstrak ini nantinya akan dipasarkan ke

perusahaan induk yaitu PT. Sido Muncul, tetapi untuk dijual ke pasar nasional maupun

internasional hanya ekstrak yang berbentuk serbuk. Ekstrak – ekstrak ini akan digunakan

untuk keperluan diberbagai bidang seperti makanan, minuman, farmasi, nutraceutical,

kosmetik dan pertanian. Berikut jenis-jenis produk yang telah diproduksi oleh PT.

Semarang Herbal Indoplant:

Tabel 5. Berbagai Jenis Ekstrak yang Diproduksi PT. Semarang Herbal Indoplant

Jenis Ekstrak Varian Produk Ekstrak

Ekstrak Cair Tolak Angin

Ekstrak Kental Manggis dan Tribulus

Ekstrak Serbuk Pasak Bumi, Jahe, Temulawak, Pegagan,

Sirih, Pace, Kunir, Tapak Liman, Laos-

Lengkuas, Tribulus, Manggis, Katu, Pare,

Kayu manis, Labisa pumila, Valerian,

Cabe Jawa, Rosella, Jati belanda, Patikan,

Meniran, Tempuyung

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat berbagai jenis ekstrak yang diproduksi oleh PT.

Semarang Herbal Indoplant. Untuk jenis ekstrak cair yaitu ekstrak Tolak Angin hanya

digunakan untuk PT. Si Muncul. Untuk ekstrak kental yang diproduksi untuk digunakan

PT. Sido Muncul adalah Manggis dan Tribulus. Sementara untuk ekstrak serbuk terdapat

banyak sekali varian.

Page 23: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

14

Berikut beberapa contoh ekstrak yang terdapat di PT. Semarang Herbal Indoplant:

• Ekstrak Cari Tolak Angin

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

• Ekstrak Kental Manggis

(Sumber: http://catatangadisrumahan.blogspot.co.id)

Gambar 13. Ekstrak cair Tolak Angin

Gambar 14. Ekstrak Kental Manggis

Page 24: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

15

• Ekstrak Serbuk Kayu Manis

(Sumber: http://anherbal.co.id)

Gambar 15. Ekstrak Serbuk Kayu Manis

Page 25: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

16

4. PROSES PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU EKSTRAK TOLAK

ANGIN

4.1. Proses Produksi

4.1.1. Pengambilan Bahan Baku

Bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi berbagai ekstrak herbal harus

berkualitas baik. PT. Semarang Herbal Indoplant menerima bahan baku simplisia kering

yang berasal dari PT. Sido Muncul. Bahan baku dari PT. Sido Muncul didatangkan dari

berbagai supplier baik dari pulau Jawa maupun dari luar pulau Jawa. Ketika bahan baku

dating maka harus dipisahkan dulu dari kotoran yang terdapat pada bahan baku.

Kemudian pemotongan memudahkan penghalusan bahan kemudian bahan baku dicuci.

Jika bahan baku sudah kering maka bahan dikeringkan, setelah itu dilakukan pemilahan.

Sebelum dikirim, simplisia kering akan dipastikan kualitasnya oleh Quality Control PT.

Sido Muncul, jika simplisia kering telah memenuhi standar yang ada, maka simplisia

dapat dikirim. Setelah dikirim dan diterima oleh PT. Semarang Herbal Indoplant,

dilakukan inspeksi visual simplisia dan grabahan yang meliputi aroma, warna dan bentuk,

serta dicek mikrobiologi dan logam sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Bahan baku yang

diterima PT. Semarang Herbal Indoplant berupa grabahan yaitu dari campuran simplisia

kering.

Kemudian grabahan ini disimpan pada gudang penyimpanan PT. Semarang Herbal

Indoplant. Selama penyimpanan harus diperhatikan tata letaknya sesuai dengan

karakteristik bahan yang disimpan. Pada PT. Semarang Herbal Indoplant terdapat dua

jenis simplisisa yaitu simplisia basah dan kering. Bahan herbal yang belum mengalami

proses pengolahan disebut simplisia basah. Sementara simplisia kering adalah bahan baku

herbal yang telah dikeringkan hingga kadar air tidak lebih dari 10%. Selain itu terdapat

bahan non simplisia seperti maltodekstrin dan natrium benzoate. Bahan baku yang

disimpan di PT. Semarang Herbal Indoplant akan disimpan dengan prinsip FIFO (First

In First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Maksud dari FIFO adalah barang

pertama yang datang ke gudang akan keluar pertama kali juga, sedangkan yang dimaksud

dengan FEFO yaitu barang yang mendekati masa kadaluarsanya terdekat harus keluar

terlebih dahulu. Tetapi saat ini PT. Semarang Herbal Indoplant sudah menggunakan SAP

Page 26: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

17

(System Application and Product in data processing) yaitu suatu tools IT ddan

manajemen unutk membantu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya secara efisien

dan efektif. Grabahan ekstrak Tolak Angin biasanya tidak akan lama disimpan di Gudang

karena grabahan Tolak Angin segera diolah ketika datang atau fast moving.

4.1.2. Rekayasa Proses Pengolahan

Proses pengolahan ekstrak Tolak Angin dilakukan pada dua tempat yaitu pada Line 1 dan

Line 2. Proses pengolahan ekstrak Tolak Angin dapat dilihat pada penjelasan di bawah

ini:

a. Ekstraksi

Metode ekstraksi yang digunakan yaitu perkolasi. Mesin yang digunakan untuk ekstraksi

grabahan menjadi ekstrak Tolak Angin yaitu Perkolator. Pertama grabahan dimasukkan

memalui hopper. Kemudian dimasukkan solvent alkohol 40% pada suhu 60℃ selama 2

jam. Alkohol 40% yang telah digunakan untuk proses ekstraksi kemudian disimpan pada

buffer tank. Pada Line 1 terdapat 4 perkolator, sedangkan pada Line 2 terdapat 12

perkolator.

b. Filtrasi

Untuk mendapatkan filtrat, digunakan vacuum steaming selama 15 – 30 menit pada suhu

60℃. Lalu filtrat yang diperoleh ini ditampung pada micellar tank.

c. Evaporasi

Evaporasi dilakukan untuk mendapatkan Total Solid yang diinginkan. Biasanya

pengecekan Total Solid ekstrak Tolak Angin dilakukan oleh Quality Control. Evaporasi

dilakukan dengan Evaporator selama ± 6 – 8 jam pada suhu 60℃. Waktu yang diperlukan

selama evaporasi tergantung pada Total Solid yang diinginkan.

d. Sterilisasi

Sterilasi dilakukan dengan metode Ultra High Temperature (UHT). Suhu yang digunakan

untuk sterilisasi yaitu 140℃ selama 2-3 detik dengan total waktu yang dibutuhkan untuk

sterilisasi yaitu 60 menit, setelah disteril ekstrak Tolak Angin masuk di Holding Tank.

Page 27: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

18

e. Pencampuran

Dari Holding Tank esktrak dimasukkan ke dalam Mixing Tank. Selama di dalam Mixing

Tank ekstrak Tolak Angin dicampur dengan pengawet.

f. Filtrasi dan Penimbangan

Kemudian ekstrak Tolak Angin diendapkan selama ± 1 jam. Setelah mixing ekstrak

Tolak Angin didinginkan terlebih dahulu, kemudian dapat ditimbang.

g. Pengemasan

Setelah ekstrak Tolak Angin dingin dan ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam wadah

yang sudah layak digunakan untuk produksi makanan (Food Grade). Selagi dikemas

dapat diambil sampel per batch yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer steril untuk diuji

oleh Quality Control.

h. Penyimpanan

Setelah ekstrak Tolak Angin dimasukkan ke dalam wadah yang sudah berstandar food

grade, dapat disimpan di Cold Storage yang sudah diatur pada suhu 2 - 8℃.

4.1.3. Pengiriman Produk Jadi

Pengiriman ektrak Tolak Angin yang telah dikemas ke dalam wadah menggunakan truk

biasa, karena jarak PT. Sido Muncul yang tidak jauh dari PT. Semarang Herbal Indoplant

sehingga ektrak membutuhkan perlakuan khusus. Ekstrak Tolak Angin yang dikirim tidak

menentu setiap harinya, tergantung kepada permintaan dari PT. Sido Muncul.

4.1.4. Produk Jadi

Setiap hari terdapat sampel yang dikirim ke laboratorium kimia dan mikrobiologi untuk

dilakukan berbagai analisa jika produk ektrak Tolak Angin sudah memenuhi standar mutu

yang telah ditetapkan PT. Semarang Herbal Indoplant. Pada analisa mikrobiologi yang

dilakukan yaitu terdiri dari analisa Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir

(AKK) dan analisa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, Eschericia coli,

Salmonella sp. dan Pseudomonas aeruginosa. Syarat mutu ekstrak Tolak Angin yang

Page 28: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

19

ditetapkan PT. Semarang Herbal Indoplant berdasarkan pada BPOM nomor 12 tahun

2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional: cairan obat dalam yang dapat dilihat pada

tabel 2. di bawah ini.

Tabel 6. Syarat Mutu Mikrobiologi Produk Ekstrak Tolak Angin

Parameter Mikrobiologi Spesifikasi

Angka Lempeng Total (ALT) Maksimal 1×104 koloni/ml

Angka Kapang Khamir (AKK) Maksimal 1×103 koloni/ml

Bakteri Staphylococcus aureus Negatif/ml

Bakteri Eschericia coli Negatif/ml

Bakteri Salmonella sp. Negatif/ml

Bakteri Pseudomonas aeruginosa Negatif/ml

Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui parameter mikrobiologi yang ditetapkan PT.

Semarang Herbal Indoplant untuk syarat mutu mikrobiologi produk ekstrak Tolak Angin.

Dapat dilihat bahwa batasan maksimal Angka Lempeng Total (ALT) pada produk ekstrak

Tolak Angin adalah 1×104 koloni/ml. Batas maksimal Angka Kapang Khamir (AKK)

untuk produk Tolak Angin adalah 1×103 koloni/ml. Batasan maksimal untuk bakteri

patogen seperti Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Salmonella sp. dan Pseudomonas

aeruginosa yaitu negatif/ml.

Page 29: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

20

4.1.5. Diagram Alir

Penerimaan, Penyimpanan, Pengiriman Grabahan

Ektraksi (suhu 60℃, selama 2 jam)

Evaporasi (± 6 – 8 jam, suhu 60℃)

Sterilisasi (15 menit, 140 ℃)

Pencampuran

Filtrasi (15 – 30 menit, suhu 60℃)

Filtrasi (1 jam) dan Penimbangan

Pengemasan

Ekstak Tolak Angin

Penyimpanan (suhu 2 – 8℃)

Pengiriman

Pengawet

Alkohol 40%

Grabahan Tolak Angin

Page 30: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

21

4.2. Pengawasan Mutu Ekstrak Tolak Angin

Pengendalian mutu merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan untuk menjaga

kualitas dan konsistensi mutu produk pangan. Salah satu divisi yang bertugas untuk

menjamin mutu produk pangan yang dihasilkan yaitu Quality Control. Quality control

bertugas untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan baku hingga menjadi produk

akhir, sehingga peran Quality Control sangat penting dalam industri pangan. Suatu pabrik

industri menetapkan standar mutu yang dilakukan dengan pengawasan mutu sesuai

dengan prinsip – prinsip yang standar mutu diterapkan. Program pengawasan mutu yang

baik mencakup empat aspek pengawasan diantaranya pengawasan kualitas bahan baku,

kandungan zat 4 anti nutrisi atau racun, kontrol dalam proses produksi dan kualitas produk

akhir (Khalil dan Suryahadi, 1997).

Untuk menjamin mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Semarang Herbal Indoplant

dilakukan berbagai analisa yang dilakukan dalam laboratorium. PT. Semarang Herbal

Indoplant menggunakan beberapa standar untuk menjaga kualitas produk ekstrak

diantaranya Standard Nasional Indonesia (SNI), Cara Pembuata Obat Tradisional yang

Baik (CPOTB), dan Good Manufacturing Practice (GMP). Pengasawan mutu adalah

salah satu langkah untuk mempertahankan mutu dari suatu produk. Pengawasan mutu

biasanya dilakukan oleh Quality Control (QC). Pengawasan mutu ini dilakukan secara

berkala hingga disampai pada tangan konsumen.

Page 31: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

22

5. PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT), ANGKA KAPANG

KHAMIR (AKK), UJI BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

DAN SALMONELLA Sp. PADA PRODUK EKSTRAK TOLAK ANGIN DI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PT. SEMARANG HERBAL

INDOPLANT

5.1. Latar Belakang

Beberapa analisa mikrobiologi ini dilakukan oleh Lab Mikrobiologi PT. Semarang Herbal

Indoplant sebagai bagian dari pengawasan mutu dan merupakan salah satu langkah dalam

proses pengawasan mutu produk pada ekstrak yang diproduksi oleh PT. Semarang Herbal

Indonesia. Pengujian digunakan ekstrak Tolak Angin, sebagai upaya dalam pengawasan

mutu dari cemaran mikrobiologi dilakukan penentuan angka lempeng total (ALT), angka

kapang khamir (AKK), serta uji bakteri pathogen seperti Staphylococus aureus dan

Salmonella sp.

5.2. Tujuan

Analisa mikrobiologi ini perlu dilakukan untuk mengetahui dan mengawasi mutu ekstrak

Tolak Angin yang diperoleh sesuai persyaratan mutu yang telah ditentukan oleh

perusahaan, sehingga aman dipastikan bahwa ekstrak Tolak Angin terbebas dari cemaran

mikrobiologi berbahaya.

5.3. Materi dan Metode

5.3.1. Materi

5.3.1.1. Alat

Pada analisa mikrobiologi ini alat – alat yang digunakan adalah adalah cawan petri, pipet

volume, pipet filler, Erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, kapas penutup, kasa,

colony counter, Bunsen, jarum N, jarum ose, kaca preparat, mikroskop, dan pipet tetes.

5.3.1.2. Bahan

Pada analisa mikrobiologi ini bahan – bahan yang digunakan adalah aquades, kultur

Salmonella enterica sv typhymurium, kultur Escherichia coli, kultur Pseudomonas

aeruginosa, kultur Staphylococcus aureus, kultur Candida albican, kultur Asperghillus

Page 32: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

23

brasilliensis, media universal (PCA, TSB, MCB), media biokimia (TSIA, Urea, SIM,

MR-VP, SC), media PDF sebagai pengencer, media NA sebagai media pembiakan, media

selektif (EMB, CA, XLD, MSA, PDA), kloramfenikol, kristal violet, iodine, alkohol

70%, Safranin, dan minyak imersi, reagen KOVACS untuk tes indol dan reagen Methyl

Red.

5.3.2. Metode

5.3.2.1. Metode Analisa Lempeng Total (ALT)

Mula – mula ekstak Tolak Angin diambil sebanyak 0,5 ml, lalu dimasukkan ke dalam

tabung reaksi berisi pengencer PDF sebanyak 4,5 ml, maka diperoleh pengenceran 10-1.

Hasil pengenceran diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri di dekat

api bunsen. Lalu hasil pengenceran ekstrak Tolak Angin di dalam cawan petri ditambah

dengan media PCA dan diratakan, diinkubasi selama 18-48 jam dalam inkubator pada

suhu 36±1°C dengan posisi cawan terbalik.

5.3.2.2. Metode Angka Kapang Khamir (AKK)

Mula – mula ekstak Tolak Angin diambil sebanyak 0,5 ml lalu dimasukkan ke dalam

tabung reaksi berisi pengencer PDF sebanyak 4,5 ml, maka diperoleh pengenceran 10-1.

Hasil pengenceran diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri di dekat

api bunsen. Lalu hasil pengenceran ekstrak Tolak Angin di dalam cawan petri ditambah

dengan media PDA yang telah dicampur dengan kloramfenikol dan diratakan, diinkubasi

selama 3 hingga 5 hari pada suhu ruang (25±2℃).

5.3.2.3. Metode Peremajaan Bakteri, Kapang dan Khamir

Peremajaan bakteri, kapang dan khamir dilakukan 1 bulan sekali. Mula – mula

Salmonella enterica sv typhymurium, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa,

Staphylococcus aureus, Candida albican, Asperghillus brasilliensis yang telah

ditumbuhkan pada media NA diambil sebanyak 1 ose dan dipindah ke dalam media TSB.

Kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 36±1℃. Lalu bakteri, kapang dan khamir

yang telah diinkubasi masing – masing di gores ke media selektifnya. Kemudian

diinkunasi selama 18 - 24 jam pada suhu 36±1℃, hingga pertumbuhannya sempurna, jika

selama 18 - 24 jam pertumbuhannya belum sempurna dapat diinkubasi 2×18 - 24 jam.

Page 33: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

24

Lalu dilakukan pengecatan gram dengan cara mula – mula kaca preparat dibersihkan

dengan alkohol dan dilap dengan tissue. Lalu aquades steril diambil di dekat api bunsen

sebanyak 3 - 4 mata ose. Kemudian koloni tunggal yang terisolir diambil dengan jarum

N dan diratakan di aquades steril yang berada di atas kaca preparat. Lalu ditunggu hingga

aquades di atas kaca preparat mengering, setelah itu difiksasi.

Kemudian diberi perwarna kristal violet sebanyak 5 tetes, didiamkan selama 3 menit lalu

dibilas dengan air mengalir tidak deras. Lalu dilanjutkan dengan ditetes dengan iodine

sebanyak 5 tetes, didiamkan selama 1 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir tidak

deras. Setelah itu kaca preparat disemprot dengan alkohol 70% hingga bersih dan tidak

ada warna yang luntur lagi. Setelah itu, diberi Safranin sebanyak 5 tetes, didiamkan

selama 2 menit. Lalu dibilas dengan air mengalir tidak deras. Berikutnya kaca preparat

dikeringkan, kemudian difiksasi. Sebelum diamati dengan mikroskop mikroba yang telah

diwarnai ditetes dengan minyak imersi dan dapat diamati dengan mikroskop. Jika telah

didapat kultur tunggal yang diinginkan, mikroba dapat dikulturkan di media NA.

Untuk kapang (Asperghillus brasilliensis) dan khamir (Candida albican) dapat langung

digores ke media NA dalam tabung reaksi. Untuk bakteri gram positif (Staphylococcus

aureus) juga dapat langung digores di media NA dalam tabung reaksi. Sedangkan untuk

bakteri gram negatif dilakukan uji biokimia. Untuk Salmonella enterica sv typhymurium,

Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa dikulturkan pada media TSIA, SIM,

Urea, Sitrat, MR dan diinkubasi selama 18 - 24 jam, pada suhu 36±1℃. Setelah

diinkubasi maka pada media SIM ditambah dengan reagen kovak sebanyak 5 tetes, untuk

media MR ditambah dengan reagen MR sebanyak 5 tetes. Lalu IMVIC masing – masing

bakteri gram negatif dibaca pada tabel. Jika hasilnya sesuai maka bakteri gram negatif

dari cawan petri yang terisolir dapat dipindahkan ke media NA.

5.3.2.4. Metode Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp.

Mula – mula sampel ekstrak yang telah diencerkan (pengenceran 10-1) diambil sebanyak

1 ml dan dimasukkan ke dalam media MCB dan TSB sebanyak 1 ml di dalam tabung

reaksi. Lalu diinkubasi selama 18 - 24 jam, pada suhu ruang (36±1℃). Setelah diinkubasi,

Page 34: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

25

diamati hasil inkubasi, jika positif media menjadi keruh. Jika positif maka dilanjutkan ke

langkah selanjutnya.

5.3.2.4.1. Uji Staphylococcus aureus

Dari media positif (media TSB dan MCB keruh dan ada langit – langit) diinokulasi

sebanyak 1 ose ke media MSA selama 18 - 24 jam pada suhu 36±1℃. Jika koloni kuning

emas, dilakukan pengecatan gram dengan cara kaca preparat yang telah dibersihkan

dengan alkohol ditetesi aquades steril sebanyak 3 ose dan diambil kultur Staphylococcus

aureusdari media MSA dengan jarum N dan dihomogenkan dengan aquades steril, lalu

ditunggu hingga kering. Jika sudah kering dapat difiksasi dan diwarnai dengan kristal

violet sebanyak 5 tetes dan didamkan selama 3 menit. Setelah itu dibilas dengan air

mengalir tidak deras. Dilanjutkan dengan pewarna iodine dan didiamkan selama 1 menit.

Dibilas dengan air mengalir tidak deras. Selanjutnya dilunturkan dengan alkohol 70%.

Terakhir diwarnai dengan safranin dan didiamkan selama 2 menit, lalu dibilas dengan air

mengalir tidak deras. Lalu dikeringkan. Setelah kering, Staphylococcus aureus yang telah

diwarnai diberi satu tetes dengan minyak imersi dan diamati dengan mikroskop.

Selanjutnya dilanjutkan dengan uji plasma darah kelinci.

5.3.2.4.2. Uji Salmonella sp.

Dari media positif (media TSB keruh dan ada langit – langit) diinokulasi sebanyak 1 ose

ke media XLD selama 18 - 24 jam pada suhu 36±1℃. Jika didapat hasil positif (ditandai

dengan koloni jernih titik hitam) dilanjutkan ke uji biokimia. Ekstrak dapat ditumbuhkan

pada media biokimia diantaranya TSIA, SIM, urea, sitrat, dan MR. lalu diinkubasi selama

18 - 24 jam pada suhu 36±1℃. Jika sudah dilanjutkan kepembacaan IMVIC yang dapat

dilihat pada tabel 3.

Tabel 7. Uji IMVIC Salmonella sp.

Indol MR-VP Sitrat Urea TSIA

- + + - Alkali/acid

Page 35: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

26

5.4. Hasil

5.4.1. Angka Lempeng Total (ALT)

Hasil pengamatan Angka Lempeng Total (ALT) dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 8. Hasil Pengamatan Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel ekstrak Tolak

Angin

Tanggal Kode Ulangan Angka Lempeng

Total (ALT)

9 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0

Kontrol Pengencer Akhir - 0

SPADS20063 1 0

2 0

3 0

SPADS20064 1 0

2 0

3 0

SPADS20065 1 0

2 0

3 0

SPADS20066 1 0

2 0

3 0

SPADS20067 1 0

2 0

3 0

13 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0

Kontrol Pengencer Akhir - 0

SPADS20068 1 0

2 0

3 0

SPADS20069 1 0

2 0

3 0

SPADS10068 1 0

2 0

3 0

SPADS10069 1 0

2 0

3 0

SPADS10070 1 0

2 0

3 0

14 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0

Kontrol Pengencer Akhir - 0

SPADS10071 1 0

Page 36: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

27

2 0

3 0

SPADS10072 1 0

2 0

3 0

SPADS10073 1 0

2 0

3 0

SPADS10074 1 0

2 0

3 0

SPADS20070 1 0

2 0

3 0

SPADS20071 1 0

2 0

3 0

SPADS20072 1 0

2 0

3 0

SPADS20073 1 0

2 0

3 0

Analisa Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan terhadap 18 sampel ekstrak Tolak Angin

yang terdiri dari 5 sampel yang tiba pada tanggal 9 Februari 2018, 5 sampel pada tanggal

13 Februari 2018 dan 8 sampel pada tanggal 14 Februari 2018. Setiap sampel dilakukan

3 kali pengulangan. Pada Table 4. di atas dapat dilihat bahwa hasil Angka Lempeng Total

(ALT) semua sampel ekstrak Tolak Angin <101 koloni/ml.

5.4.2. Angka Kapang Khamir (AKK)

Hasil Pengamatan Angka Kapang Khamir dapat diamati pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Angka Kapang Khamir (AKK) pada sampel ekstrak Tolak

Angin

Tanggal Kode Ulangan Kapang Khamir

9 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0 0

Kontrol Pengencer Akhir - 0 0

SPADS20063 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS20064 1 0 0

Page 37: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

28

2 0 0

3 0 0

SPADS20065 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS20066 1 0 0

2 1 0

3 0 0

SPADS20067 1 0 0

2 0 0

3 0 0

13 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0 0

Kontrol Pengencer Akhir - 1 0

SPADS20068 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS20069 1 0 0

2 0 0

3 1 0

SPADS10068 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS10069 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS10070 1 0 0

2 1 0

3 1 0

14 Februari 2018 Kontrol Pengencer Awal - 0 0

Kontrol Pengencer Akhir - 0 0

SPADS10071 1 0 0

2 3 0

3 0 0

SPADS10072 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS10073 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS10074 1 0 0

2 1 0

3 0 0

SPADS20070 1 1 2

2 0 0

3 0 0

SPADS20071 1 0 0

2 0 0

3 0 0

Page 38: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

29

SPADS20072 1 0 0

2 0 0

3 0 0

SPADS20073 1 0 0

2 0 0

3 0 0

Analisa Angka Kapang Khamir (AKK) dilakukan terhadap 18 sampel ekstrak Tolak

Angin yang terdiri dari 5 sampel yang tiba pada tanggal 9 Februari 2018, 5 sampel pada

tanggal 13 Februari 2018 dan 8 sampel pada tanggal 14 Februari 2018. Setiap sampel

dilakukan 3 kali pengulangan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh beberapa sampel

dari hasil pengulangan yang berbeda diketahui terdapat kapang dan khamir seperti pada

sampel SPADS20066 pengulangan 2 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101

koloni/ml), SPADS20069 pengulangan 3 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101

koloni/ml), SPADS10070 pengulangan 2 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101

koloni/ml) dan terdapat 2 koloni khamir (2 ×101 koloni/ml), SPADS10070 pengulangan

3 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), kontrol pengencer tanggal 13

Februari 2018 terdapat 1 koloni kapang (1 × 101 koloni/ml), SPADS10071 pengulangan

3 terdapat 1 koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), SPADS10074 pengulangan 2 terdapat 1

koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), dan sampel SPADS20070 pengulangan 1 terdapat 1

koloni kapang (1 ×101 koloni/ml).

5.4.3. Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp.

Hasil pengamatan Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. dapat dilihat pada tabel

6.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp. pada sampel

ekstrak Tolak Angin

Tanggal Kode Ulangan Staphylococcus

aureus

Salmonella

sp.

9 Februari

2018

Kontrol Pengencer Awal - - -

Kontrol Pengencer Akhir - - -

SPADS20063 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20064 1 - -

2 - -

Page 39: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

30

3 - -

SPADS20065 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20066 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20067 1 - -

2 - -

3 - -

13 Februari

2018

Kontrol Pengencer Awal - - -

Kontrol Pengencer Akhir - - -

SPADS20068 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20069 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10068 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10069 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10070 1 - -

2 - -

3 - -

14 Februari

2018

Kontrol Pengencer Awal - - -

Kontrol Pengencer Akhir - - -

SPADS10071 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10072 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10073 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS10074 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20070 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20071 1 - -

2 - -

3 - -

SPADS20072 1 - -

Page 40: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

31

2 - -

3 - -

SPADS20073 1 - -

2 - -

3 - -

Analisa Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan terhadap 18 sampel ekstrak Tolak Angin

yang terdiri dari 5 sampel yang tiba pada tanggal 9 Februari 2018, 5 sampel pada tanggal

13 Februari 2018 dan 8 sampel pada tanggal 14 Februari 2018. Setiap sampel dilakukan

3 kali pengulangan. Dari hasil pengamatan yang diperoleh tidak ditemukan adanya

bakteri patogen baik Staphylococcus aureus maupun Salmonella sp.

Page 41: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

32

6. Pembahasan

6.1. Bahan Baku

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ekstrak Tolak Angin adalah mutu bahan

baku yang akan digunakan, sehingga bahan baku harus diperhatikan mutunya. Bahan

baku yang digunakan sangat menentukan hasil akhir dari produk yang dibuat.

Pengendalian bahan baku harus diterapkan sejak bahan baku diterima di Gudang, selama

masa penyimpanan dan ketika bahan baku diolah dalam proses produksi, sehingga perlu

diamati dari awal pembelian bahan baku hingga bahan baku tersebut akan digunakan

(Tisnowati, et al., 2008).

Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat ekstrak Tolak Angin diantaranya

adalah:

• Jahe (Zingiberis Rhizoma)

Jahe memilki kandungan gingerol. Gingerol bermanfaat untuk kesehatan karena memilki

sifat sebagai antioksidan, antikarsinogenik, non – mutagenic dan non – toksik pada

konsentrasi tinggi. Gingerol memiliki aktivitas antitusif, hipotensif, analgesic, antitumor

dan antifungal (Hernani dan Winarti, 2002). Selain itu, jahe memiliki kandungan minyak

atsiri sebanyak 0,5 – 5,6%, zingiberin, zingiberon, kamfer, barneol, folandren, sineol,

gingerin, vitamin (A, C, dan B1), damar (resin), karbohidrat sebanyak 20 – 60% dan asam

organic (oksalat, malat), antioksidan (Uhl, 2000).

• Daun Cengkeh (Caryophylli Folium)

Semua bagian tanaman cengkeh dapat digunakan mulai dari daun, akar, batang kepala

bunga, mengandung minyak atsiri (Pratama et al, 2016). Daun cengkeh memiliki peran

sebagai antibakteri karena mengandung minyak atsiri yang komponen utama eugenol,

selain eugenol daun cengkeh juga mengandung komponen lain yang jumlahnya relatif

sedikit yaitu methil amil keton, eugenol asetat, furfurol, kariofilen, dan vanillin. Bahan

yang mengandung fenol pada dasarnya memiliki sifat sebagai antibakteri (Pratama et al.,

2016). Daun cengkeh memiliki efek antibakteri spektrum luas yaitu bakteri gram negatif

dan bakteri gram positif (Kumala Shirly dan Indriani Dian, 2008).

Page 42: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

33

• Adas (Foeniculi Fructus)

Adas memiliki banyak manfaat mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Adas

mengandung minyak atsiri dan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang

memberi efek kesehatan seperti antialergi, antifungi, antibakteri, antivirus,

antikarsinogenik dan antioksidan. Minyak atsiri yang terkandung pada adas berfungsi

sebagai antibakteri, antiseptic dan desinfektan. Minyak atsiri adas mengandung golongan

fenol yang memiliki aktivtas farmakologi sebagai antimikroba, antiviral, antifungal,

antiseptic, stimulant (Dewi dan Sopandi, 2014).

• Kayu Ules (Isore Fructus)

Kayu ules disebut juga Puteran, Dlumpang, Jelum-pang memilikibanyak manfaat. Bagian

– bagian yang dapat digunakan yaitu buah, kulit kayu dan akar. Buah dari kayu ules dapat

membangkitkan nafsu makan, antikonvulsan, obat cacing, obat kejang dan sebagai tonik

setelah bersalin. Kulit kayu dan akar dapat menurunkan demam (antipiretik),

antihelmintik, dapat mengobati rematik dan membangkitkan nafsu makan Buah kayu ules

memiliki senyawa kimia yaitu alkaloid (15 – 25%), saponin (20 – 30%), fitosterol (3 –

10%), gula (37 – 45%), flobatanin (3 – 8%), dan asam hidroksi karboksilat (2 – 7%)

Senyawa golongan fenol seperti alkaloid, saponin, terpenoid, tannin mempunyai aktivitas

antibakteri, karena senyawa fenol pada kadar tinggi menyebabkan koagulasi protein dan

sel membran dapat mengalami lisis dan mengubah pemeabilitas pada membran bakteri

(Purnomo et al., 2004).

6.2. Analisa Cemaran Mikroba

Ekstrak Tolak Angin memiliki komposisi terdiri dari adas, kayu ules, daun cengkeh, dan

jahe. Dilihat dari komposisi ekstrak Tolak Angin diketahui bersifat sebagai zat

antimikroba, namun tidak berarti membuat ekstrak Tolak Angin terlepas dari pengawasan

mutu (Haryuni et al., 2015). Salah satu langkah dari pengawasan mutu tersebut adalah

analisa cemaran mikrobiolgi. Cemaran mikrobiologi diketahui dapat menyebabkan

kerusakan bahan pangan, bila dikonsumsi dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Contohnya bila mengkonsumsi makanan yang terdapat cemaran mikroorganisme

pathogen dapat menyebabkan efek negatif terutama dalam sistem pencernaan. Sehingga

Page 43: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

34

keberadaan mikroorganisme pathogen digunakan sebagai acuan untuk keamanan produk

pangan.

Sebelum melakukan analisa keberadaan mikroba, sangat dianjurkan melakukan setiap

langkah – langkah dengan teknik aseptis. Teknik aseptis adalah teknik mnetransfer kultur

dari satu tempat ke tempat lain dengan aseptis yang bertujuan supaya tidak terjadi

kontaminasi dari mikroba lain ke kultur. Teknik aseptis ini menjadi kunci keberhasilan

prosedur microbial, sehingga teknik aseptis dilakukan selama prosedur microbial

berlangsung baik dalam lingkungan, alat dan bahan yang digunakan, serta praktikan yang

melakukannya (Pelzcar, M.J., Chan, 2007). Analisa cemaran mikroba yang dilakukan

pada kali ini yaitu analisa angka lempeng total (ALT), angka kapang khamir (AKK),

Peremajaan bakteri, angka kapang dan khamir, Uji Staphylococcus aureus dan

Salmonella sp.

6.3. Analisa Angka Lempeng Total (ALT)

Salah satu analisa cemaran mikroba yang dilakukan adalah Angka Lempeng Total (ALT).

Angka Lempeng Total (ALT) adalah metode kuantitatif untuk menghitung total mikroba

pada bahan pangan yang menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni

yang diamati secara visual berupa angka, dapat berupa koloni (cfu) per ml/g atau

koloni/100 ml. Cara yang dapat digunakan untuk memperoleh Angka Lempeng Total

(ALT) antara lain cara tuang, cara tetes, dan cara sebar sampel ke media (BPOM, 2008).

Metode Angka Lempeng Total ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jumlah

mikroba yang dominan. Tetapi kelemahan dari Angka Lempeng Total (ALT) ini adalah

koloni yang berasal lebih dari satu sel, seperti kelompok sel; adanya jenis mikroba yang

tumbuh menyebar di agar sehingga menghalangi mikroba lain dan mengakibatkan

mikroba lain tersebut tidak terhitung. Sehingga metode Angka Lempeng Total dapat

dikatakan kurang akurat (Hartati, 2006).

Biasanya media yang digunakan untuk metode Angka Lempeng Total (ALT) yaitu media

PCA. Media Plate Count Agar (PCA) merupakan medium yang terdiri dari 0,5% tripton,

0,1% glukosa dan 0,25% ekstrak khamir sehingga media PCA cocok digunakan untuk

Page 44: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

35

menumbuhkan semua mikroba yaitu kapang, khamir dan bakteri Media PCA berbentuk

granula, berwarna putih keabuan. Sebelum dipanaskan dan tidak larut sepenuhnya

(terlihat serbuk – serbuknya) terlihat berwarna kuning dan keruh. Namun setelah

dipanaskan dan semua serbuk telah larut dalam air akan terlihat berwarna kuning (Yunita

dan Dwipayanti, 2010).

Dari hasil pengamatan yang diperoleh hasil Angka Lempeng Total sampel ekstrak Tolak

Angin semuanya <101 koloni/ml, yang berarti masih berada dibawah standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional: cairan

obat dalam yaitu maksimal ALT 1×104 koloni/ml. Hal ini terjadi karena tidak terlepas

dari karakteristik ekstak Tolak Angin sendiri, ekstrak Tolak Angin memiliki komposisi

adas, kayu ules, daun cengkeh, dan jahe. Ekstrak Tolak Angin mengandung senyawa

antimikroba yang tinggi karena terdiri dari berbagai macam jenis rempah – rempah seperti

jahe, adas, daun cengkeh dan kayu ules, sehingga tidak ada mikroba yang tumbuh

(Haryuni et al., 2015).

Senyawa antimikroba tersebut diantaranya berasal dari daun cengkeh yang memiliki

senyawa antibakteri yaitu eugenol, sehingga bakteri seperti bakteri gram positif

(Staphylococcus aureus) dan gram negative (Escherichia coli dan Salmonella sp.)

(Kumala Shirly dan Indriani Dian, 2008). Pada ekstrak Tolak Angin juga terdapat jahe

memilki kandungan gingerol. Gingerol bermanfaat untuk kesehatan karena memilki sifat

sebagai antioksidan, antikarsinogenik, non – mutagenic dan non – toksik pada konsentrasi

tinggi. Gingerol memiliki aktivitas antitusif, hipotensif, analgesic, antitumor dan

antifungal (Hernani dan Winarti, 2002). Bahan lainnya yang terdapat pada ekstrak Tolak

Angin yaitu adas, adas mengandung minyak atsiri dan flavonoid. Flavonoid merupakan

senyawa fenolik yang memberi efek kesehatan seperti antialergi, antifungi, antibakteri,

antivirus, antikarsinogenik dan antioksidan (Dewi dan Sopandi, 2014). Minyak atsiri adas

mengandung golongan fenol yang memiliki aktivtas farmakologi sebagai antimikroba,

antiviral, antifungal, antiseptic, stimulant (Jirovetz, 2010). Terakhir terdapat kayu ules

yang mengandung alkaloid, saponin, fitsoterol, gula, flobatanin, asam hidroksi

karboksilat. Senyawa golongan fenol seperti alkaloid, saponin, terpenoid, tannin

mempunyai aktivitas antibakteri, karena senyawa fenol pada kadar tinggi menyebabkan

Page 45: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

36

koagulasi protein dan sel membran dapat mengalami lisis dan mengubah pemeabilitas

pada membran bakteri (Purnomo et al., 2004).

Tetapi pada control pengencer awal yang dilakukan pada hari Senin, 5 Maret 2018

terdapat angka ALT 2 koloni. Hal ini dapat terjadi karena kurang menerapkan teknik

aseptis. Teknik aseptis sebagai kunci penting keberhasilan prosedur microbial Teknik

aseptis harus diterapkan selama prosedur microbial berlangung, dan harus diperhatikan

dari alat dan bahan hingga praktikan yang melakukan (Pelzcar, M.J., Chan, 2007).

6.4. Uji Angka Kapang Khamir

Selain analisa Angka Lempeng Total (ALT) terdapat analisa Kapang Khamir yang harus

diperhatikan juga. Analisa Angka Kapang Khamir (AKK) dilakukan untuk memberikan

jaminan bahwa produk seperti ekstrak Tolak Angin tidak mengandung cemaran fungi

yang melebihi dari batas yang telah ditetapkan. Prinsip dari uji AKK yaitu menumbuhkan

kapan/khamir setelah cuplikan diinokulasikan menggunakan media Saboraud Dextrose

Agar (SDA) atau Potato Dextrose Agar (PDA), diinkubasi selama tiga sampai lima hari,

pada suhu 20 – 25℃. Setelah diinkubasi selama tiga hingga lima hari koloni dapat

dihitung dengan colony counter dan dinyatakan dalam koloni/ml. Uji Angka Kapang

Khamir (ALT) menggunakan media PDA. Media Potato Dextrose Agar (PDA)

mengandung karbohidrat yang terdiri dari ekstrak kentang sebanyak 20% dan glukosa

sebanyak 2%. Media PDA ini cocok digunakan untuk pertumbuhan jamur. Jamur kelas

Ascomycota seperti Aspergillus niger (Stemets, 2007).

Pada analisa Angka Kapang Khamir (AKK) yang haru diamati adalah koloni kapang dan

khamir, sehingga praktikan harus memahami perbedaan dari kapang dan khamir. Baik

kapang dan khamir memiliki ciri – ciri yang berbeda. Kapang adalah fungi multiseluler

yang memiliki filamen. Pertumbuhan kapang mula – mula akan berwarna putih, jika

sudah muncul spora akan muncul berbagai warna tergantung dari jenis kapangnya (Volk

& Wheeler, 1988). Kapang mempunyai ciri yaitu memiliki filamen dengan hifa dan

berbentuk seperti benang. Sedangkan khamir atau yeast adalah salah satu

mikroorganisme yang temasuk ke dalam golongan fungi, khamir termasuk

mikroorganisme uniseluler, sementara kapang mikroorganisme multiseluler. Khamir

Page 46: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

37

memiliki ciri yaitu dapat menimbulkan bau asam, berwana putih dan licin (Bambang

Purnomo, 2005).

Dari hasil pengamatan yang diperoleh beberapa sampel dari hasil pengulangan yang

berbeda diketahui terdapat kapang dan khamir seperti pada sampel SPADS20066

pengulangan 2 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), SPADS20069

pengulangan 3 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), SPADS10070

pengulangan 2 ditemukan terdapat 1 koloni kapang (1 ×101 koloni/ml) dan terdapat 2

koloni khamir (2 ×101 koloni/ml), SPADS10070 pengulangan 3 ditemukan terdapat 1

koloni kapang (1 ×101 koloni/ml), kontrol pengencer tanggal 13 Februari 2018 terdapat 1

koloni kapang (1 × 101 koloni/ml), SPADS10071 pengulangan 3 terdapat 1 koloni

kapang (1 ×101 koloni/ml), SPADS10074 pengulangan 2 terdapat 1 koloni kapang (1

×101 koloni/ml), dan sampel SPADS20070 pengulangan 1 terdapat 1 koloni kapang (1

×101 koloni/ml). Jika melihat dari semua hasil yang didapat yang tidak ada yang melebihi

dari standar yang ditetapkan oleh BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu

obat tradisional: cairan obat dalam, bahwa Angka Kapang Khamir maksimal yaitu 1×103

koloni/ml. Berikut ini adalah foto hasil pengujian Angka Kapang Khamir, dimana

ditemukannya koloni kapang dan koloni khamir yang dapat dilihat di Gamber 6.

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Dari hasil pengamatan yang diperoleh masih terdapat koloni kapang dan khamir. Hal ini

dapat terjadi karena kurangnya menerapkan teknik aseptis dengan baik. Teknik aseptis

sebagai kunci penting keberhasilan prosedur mikrobial teknik aseptis harus diterapkan

Gambar 16. Koloni Khamir (kiri) dan koloni Kapang (kanan)

Page 47: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

38

selama prosedur microbial berlangung, dan harus diperhatikan dari alat dan bahan hingga

praktikan yang melakukan (Pelzcar, M.J. Chan, 2007).

Seharusnya ekstrak Tolak Angin tidak di tumbuhi oleh fungi karena karakteristik ekstrak

Tolak Angin itu sendiri karena terdapat bahan jahe dan adas. Jahe memilki kandungan

gingerol. Gingerol bermanfaat untuk kesehatan karena memilki sifat sebagai antioksidan,

antikarsinogenik, non – mutagenic dan non – toksik pada konsentrasi tinggi. Gingerol

memiliki aktivitas antitusif, hipotensif, analgesic, antitumor dan antifungal (Hernani dan

Winarti, 2002). Bahan lainnya yang terdapat pada ekstrak Tolak Angin yaitu adas, adas

mengandung minyak atsiri dan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang

memberi efek kesehatan seperti antialergi, antifungi, antibakteri, antivirus,

antikarsinogenik dan antioksidan (Dewi dan Sopandi, 2014). Minyak atsiri adas

mengandung golongan fenol yang memiliki aktivtas farmakologi sebagai antimikroba,

antiviral, antifungal, antiseptic, stimulant (Jirovetz, 2010). Kandungan gingerol pada jahe

dan flavonoid serta minyak atsiri ini menyebabkan fungi tidak tumbuh karena senyawa

tersebut berperan sebagai antifungal.

6.5. Uji Staphylococcus aureus dan Salmonella sp.

Selain pengujian Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK)

terdapat uji lainnya yang tidak kalah penting. Beberapa produk seperti produk segar,

produk olahan siap konsumsi, produk setengah jadi seperti ekstrak juga mempersyaratkan

analisa keberadaan bakteri patogen (BPOM, 2008). Oleh karena itu diperlukan uji bakteri

patogen yang dapat mengkontaminasi obat tradisional. Mirkoba patogen dalam obat

tradisional yang perlu diwaspadai adalah Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa,

Staphylococcus aureus dan Salmonella. Bakteri patogen dapat mengakibatkan infeksi,

sehingga perlu diwaspadai. (Depkes RI, 1994).

Kedua uji bakteri patogen ini dilakukan jika ditemukan sampel yang positif ditandai

dengan media TSB dan MCB yang keruh dan ada langit – langit. Media Trypticase Soy

Broth (TSB) adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan berbagai macam

mikroorganisme dan untuk isolasi bakteri, mayoritas untuk mendukung pertumbuhan

bakteri patogen. Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai, dari kandungan

Page 48: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

39

inilah media TSB menjadi bernutrisi untuk berbagai macam mikroorganisme karena

adanya asam amino dan substansi nitrogen lainnya (Suhartati dan Virgianti, 2015). Media

Mac Conkey Broth (MCB) merupakan media selektif yang mengandung laktosa dan

garam empedu untuk mengidentifikasi adanya bakteri coliform yang tumbuh. Bakteri

coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang dan umumnya dapat menghasilkan

gas (Mansauda et al, 2014).

6.5.1. Uji Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, berbentuk kokus, bersifat

anaerob fakultatif dan non spora. Staphylococcus aureus dapat tumbuh pada pH 4,2-9,3

dan pada suhu 6,5 - 46℃. Koloni Staphylococcus aureus dapat tumbuh dalam waktu 18

- 24 jam, dapat mencapai diameter 4 mm, koloni berwarna abu – abu hingga kuning temas

tua, warna kuning keemasan ini disebabkan oleh pigmen lipochrome (Todar, 2002).

Bentuk bakteri Staphylococcus aureus yang diamati menggunakan mikroskop dapat

dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Staphylococcus aureus

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Perlu dilakukan uji bakteri patogen Staphylococcus aureus karena Staphylococcus aureus

dapat menyebabkan infeksi pada tubuh seperti infeksi kulit ringan hingga infeksi sistemik

(Herlina et al, 2015). Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi Staphylococcus dapat

mengakibatkan keracunan makanan dengan gejala kram perut, muntah – muntah,

terkadang disertai dengan diare (Le Loir et al, 2003).

Page 49: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

40

Staphylococcus aureus hidup secara saprofit di dalam saluran – saluran pengeluaran

lendir seperti tenggorokan, mulut dan hidung. Bakteri ini sering ditemukan pada saluran

usus pori – pori kulit, permukaan kulit, dan kelenjar keringat. Staphylococcus aureus

dapat keluar melalui batuk atau pada saat bersin dari para pekerja selama proses produksi

dan pegolahan berlangsung. Staphylococcus aureus ditemukan 10-40% pada hidung

manusia dewasa. Staphylococcus aureus juga dapat ditembukan di habitat lain seperti di

air, bahan baku yang busuk dan berbagai permukaan lainnya (Aklilu et al., 2016).

Sehingga diperlukan uji bakteri patogen Staphylococcus aureus untuk memastikan

keamanan ekstrak Tolak Angin sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut.

Untuk memastikan adanya Staphylococcus aureus pada media TSB yang positif diambil

sebanyak 1 ose dan ditumbuhkan pada media selektif MSA. Mannitol Salt Agar (MSA)

merupakan media selektif dan media diferensial (Sharp and Cindy, 2006). Penanaman

kultur menggunakan satu ose biakan yang diambil dati media pepton dan digores pada

media MSA dan diinkubasi pada suhu 36±1℃ selama 18 - 24 jam (Dewi Amalia Krishna,

2013). Media Mannitol Salt Agar (MSA) mengandung mannitol. Manitol adalah

karbohidrat yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Media MSA mengandung 7,5%

kadar garam atau sodium klorida, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram

negatif. Prinsip kerja media MSA yaitu menumbuhkan bakteri dengan kadar garam yang

tinggi. Bakteri yang tahan pada keadaan garam yang tinggi selama bakteri tersebut

tumbuh akan menghasilkan asam. Bakteri Staphylococcus aureus dapat

memfermentasikan media MSA, sehingga koloni akan terlihat berwarna putih

kekuningan. Sedangkan bakteri yang tidak mampu memfermentasi media MSA akan

tampak zona berwarna merah. Media MSA terdapat phenol red yang berfungsi sebagai

indikator pH, sehingga akan terlihat perubahan warna dari merah menjadi kuning jika

media MSA terfermentasi (Mainous et al, 2006). Jika didapat koloni berwarna putih

kekuningan atau kuning emas dapat dilakukan pewarnaan gram dan diamati dengan

mikroskop.

Page 50: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

41

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapat tidak ditemukannya Staphylococcus aureus

pada 18 sampel ekstrak Tolak Angin atau negatif/ml, hal sudah memenuhi standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional: cairan

obat dalam untuk bakteri patogen Staphylococcus aureus yaitu negatif/ml.

Staphylococcus aureus tidak ditemukan karena karakteristik dari ekstrak Tolak Angin itu

sendiri yang tinggi akan senyawa antimikroba sehingga Staphylococcus aureus tidak

dapat tumbuh. Senyawa antimikroba tersebut diantaranya berasal dari daun cengkeh yang

memiliki senyawa antibakteri yaitu eugenol, sehingga bakteri seperti bakteri gram positif

(Staphylococcus aureus) dan gram negatif (Escherichia coli dan Salmonella sp.) (Kumala

Shirly dan Indriani Dian, 2008). Selain itu ekstrak Tolak Angin yaitu adas mengandung

minyak atsiri dan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang memberi efek

kesehatan seperti antialergi, antifungi, antibakteri, antivirus, antikarsinogenik dan

antioksidan (Dewi dan Sopandi, 2014). Minyak atsiri adas mengandung golongan fenol

yang memiliki aktivtas farmakologi sebagai antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptic,

stimulant (Jirovetz, 2010). Terakhir terdapat kayu ules yang mengandung alkaloid,

saponin, fitsoterol, gula, flobatanin, asam hidroksi karboksilat. Senyawa golongan fenol

seperti alkaloid, saponin, terpenoid, tannin mempunyai aktivitas antibakteri, karena

senyawa fenol pada kadar tinggi menyebabkan koagulasi protein dan sel membran dapat

mengalami lisis dan mengubah pemeabilitas pada membran bakteri (Purnomo et al.,

2004).

Gambar 17. Staphylococcus aureus pada media

MSA

Page 51: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

42

6.5.2. Uji Salmonella sp.

Salmonella sp. merupakan bakteri patogen gram negatif, berbentuk batang, anaerob

fakultatif. Salmonella sp. termasuk dapat mengakibatkan gastrorenteritis. Salmonella sp.

mampu tumbuh pada rentang suhu 5 – 47℃, suhu pertumbuhan optimum Salmonella sp.

yaitu 35 - 37℃. Salmonella memiliki rentang pertumbuhan pada pH 3,8 – 9,5, tetapi

pertumbuhan Salmonella optimum pada pH 6,5 – 7,5 (Adam dan Moss, 2008). Berikut

ini adalah gambar Salmonella sp. yang diamati menggunakan mikroskop dapat dilihat

pada gambar 9.

Gambar 18. Salmonella sp.

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Salmonella sp. merupakan genus bakteri yang dapat menyebabkan penyakit yang disebut

Salmonellosis. Penyakit ini terjadi di seluruh dunia terutama di negara berkembang.

Salmonella sp. dapat mencemari perairan, sehingga berpeluang terbawa dan

mengkontaminasi makanan dan minuman. Salmonella sp. dapat berkembang baik jika

tidak didukungny sanitasi yang baik (WHO, 2014). Gejala salmonellosis yang sering

terjadi yaitu gastroenteritis. Selain gastroenteritis dapat terjadi demam enterik seperti

demam paratifoid, demam tifoiddan, serta infeksi lokal (Poeloengan et al., 2014)

Salmonella sp. biasanya ditemukan pada serealia, sayur segar, kacang – kacangan, dan

air yang tercemar. Pennyebaran Salmonella dapat melalui hewan peliharaan dan juga

manusia. Cara penularan yang paling sering adalah melalui feses yang mencemari sumber

air atau bahkan makanan dari orang yang terinfeksi oleh Salmonella (Prihastika et al.,

Page 52: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

43

2013). Salmonella sp. bisa saja mengkontaminasi bahan baku ektrak Tolak Angin melalui

air yang tercemar dan berasal dari manusia yang telah terinfeksi oleh Salmonella, oleh

karena itu diperlukan pengujian bakteri Salmonella terutama Salmonella sp. yang paling

berperan menyebabkan demam tifoid pada negara berkembang seperti Indonesia (Bhan

et al, 2005).

Untuk melakukan uji bakteri Salmonella sp. diambil sebanyak 1 ose dari media TSB

postif (media menjadi keruh) lalu diinokulasi di media XLD. Media Xylose – Lysine

Deoxycholate (XLD) adalah media untuk isolasi dan diferensiasi bakteri Salmonella sp..

Salmonella typhymurium akan terlihat merah muda atau hampir semua koloni hitam

(Kurniawati et al, 2016). Media XLD mampu menghambat pertumbuhan gram positif

karena mengandung sodium deoxycholate dan tiosulfat sebagai indicator H2S (Aulia et

al., 2015).

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Jika Salmonella sp. tumbuh pada media XLD, maka dilanjutkan pada uji IMVIC. Uji

IMVIC singkatan dari uji Indol, Metil Red, Voges – Proskauer, Citrate adalah uji

biokimia yang dilakukan untuk melihat interaksi biomolekul satu dengan lainnya

(Aminollah et al., 2017). Prinsip biokimia tersebut yaitu dengan menumbuhkan bakteri

tersebut pada medium dan diidentifikasi melalui reaksi biokimia dari bakteri tersebut

(BPOM, 2008).

Hasil biokimia dari Salmonella sp. adalah dilakukannya dengan uji IMVIC. Selanjutnya

adalah uji Indole. Jika hasil dari uji indole nya positif maka bakteri bertumbuh menyebar

dan dinyatakan bergerak (motil) dan tidak menyebar, beberapa bakteri ada yang

Gambar 19. Salmonella sp. pada media XLD

Page 53: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

44

menghasilkan H2S. Umumnya Salmonella sp. memberikan hasil positif dengan

pertumbuhan bakteri menyebar, bergerak (motil) dan tidak ada H2S. Pada uji Methyl Red

(MR) biasanya Salmonella sp. akan menunjukan hasil positif yang ditandai dengan difusi

warna merah ke dalam media. Salmonella sp. umumnya menunjukkan hasil negative pada

uji Indol yang ditandai dengan tidak terbentuknya cincin ungu pada permukaan media.

Pada uji Citrate Salmonella sp. akan menunjukkan hasil postif yang ditandai dengan

perubahan warna media dari warna hijau menjadi biru, karena bakteri mampu tumbuh

dengan menggunakan sitrat yaitu satu – satunya sumber carbon (Amiruddin et al., 2017).

Pada uji biokimia Urease Salmonella sp. akan menunjukkan hasil negatif yang ditandai

dengan tidak terjadi perubahan warna pada media karena Salmonella sp. tidak memecah

urea (SNI, 2006). Selain itu, dilakukan uji biokimia dengan media TSIA (Triple Sugar

Iron Agar) akan berubah menjadi merah karena bakteri bersifat basa karena Salmonella

sp. tidak memfermentasi sukrosa dan laktosa, tetapi dibagian dasar tabung akan berwarna

kuning berarti bakteri menjermentasi glukosa

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapat tidak ditemukannya Salmonella sp. pada 18

sampel ekstrak Tolak Angin atau negatif/ ml, hal sudah memenuhi standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional: cairan

obat dalam untuk bakteri patogen Salmonella sp. yaitu negatif/ml. Salmonella sp. tidak

ditemukan karena karakteristik dari ekstrak Tolak Angin itu sendiri yang tinggi akan

senyawa antimikroba sehingga Salmonella sp. tidak dapat tumbuh. Senyawa antimikroba

Gambar 20. Hasil uji IMVIC Salmonella sp.

Page 54: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

45

tersebut diantaranya berasal dari daun cengkeh yang memiliki senyawa antibakteri yaitu

eugenol, sehingga bakteri seperti bakteri gram positif (Staphylococcus aureus) dan gram

negative (Escherichia coli dan Salmonella sp.) (Kumala Shirly dan Indriani Dian, 2008).

Pada ekstrak Tolak Angin juga terdapat jahe memilki kandungan gingerol. Gingerol

bermanfaat untuk kesehatan karena memilki sifat sebagai antioksidan, antikarsinogenik,

non – mutagenic dan non – toksik pada konsentrasi tinggi. Gingerol memiliki aktivitas

antitusif, hipotensif, analgesic, antitumor dan antifungal (Hernani dan Winarti, 2002).

Selain itu ekstrak Tolak Angin yaitu adas mengandung minyak atsiri dan flavonoid.

Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang memberi efek kesehatan seperti antialergi,

antifungi, antibakteri, antivirus, antikarsinogenik dan antioksidan (Dewi dan Sopandi,

2014). Minyak atsiri adas mengandung golongan fenol yang memiliki aktivtas

farmakologi sebagai antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptic, stimulant (Jirovetz,

2010). Terakhir terdapat kayu ules yang mengandung alkaloid, saponin, fitsoterol, gula,

flobatanin, asam hidroksi karboksilat. Senyawa golongan fenol seperti alkaloid, saponin,

terpenoid, tannin mempunyai aktivitas antibakteri, karena senyawa fenol pada kadar

tinggi menyebabkan koagulasi protein dan sel membran dapat mengalami lisis dan

mengubah pemeabilitas pada membran bakteri (Purnomo et al., 2004).

Page 55: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

46

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

• PT. Semarang Herbal Indoplant telah mendapat sertifikat GMP (Good

Manufacturing Practice) dan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik).

• Pengawasan mutu dilakukan yang dilakukan oleh PT. Semarang Herbal Indoplant

dimulai sejak bahan baku datang, proses produksi, hingga produk jadi.

• Analisa cemaran mikroba yang dilakukan pada sampel ekstrak Tolak Angin yaitu

angka lempeng total (ALT), angka kapang khamir, uji Staphylococcus aureus dan

Salmonella sp.

• Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) sudah sesuai dengan standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional:

cairan obat dalam yaitu maksimal ALT 1×104 koloni/ml.

• Pengujian Angka Kapang Khamir (AKK) sudah sesuai dengan standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional:

cairan obat dalam yaitu maksimal ALT 1×103 koloni/ml.

• Pengujian Bakteri Staphylococcus aureus sudah sesuai dengan standar yang

ditetapkan BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional:

cairan obat dalam yaitu negatif/ml.

• Pengujian Bakteri Salmonella sp. sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan

BPOM nomor 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional: cairan obat

dalam yaitu negatif/ml.

7.2. Saran

Saran untuk PT. Semarang Herbal Indoplant tetap menjadi industri ekstrak herbal yang

terpercaya. Tetap melakukan prinsip 5R (Ringkas, Rajin, Resik, Rawat, Rapi) dan selalu

bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan Indonesia.

Page 56: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

47

8. DAFTAR PUSTAKA

Adam, MR and Moss, MO. (2008). Food Microbiology Third Edition. The Royal Society of

Chemistry,England.

Aklilu Erkihun, Manah Hurul Ain Ab, Daud Nurhardy Abu. (2016). Presence of antimicrobial

resistant Staphylococcus aureus in chicken meat and its potential public health

implications. Faculty of Veterinary Medicine, Universiti Malaysia Kelantan 16100

Pengkalan Chepa, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.

Amiruddin Rima Rizky, Darniati, Ismail. (2017). Isolasi dan Identifikasi Salmonella Sp. Pada

Ayam Bakar di Rumah Makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Aminollah, Irawan Bambang, Supriyanto Agus. (2017). Isolasi dan Identifikasi Bakteri

Patogen Escherichia Coli dan Salmonella Sp. Pada Kotoran Kelelawar di Gua

Pongangan, Gresik dan Gudang Talun Bojonegoro. Program Studi Biologi, Departemen

Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Surabaya.

Aulia Rizky, Handayani Tri dan Yennie Yusma. (2015). Jurusan Biologi FMIPA Universitas

Negeri Jakarta (UNJ). Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta Timur. 13220. Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Kepala Badam

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang

Persyaratan Mutu Obat Tradisional.

Badan Standardisasi Nasional. Batas Maksimum Pencemaran Mikroba dalam Pangan. SNI

7388:2009.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). (2008). Pengujian Mikrobiologi Pangan.

Jakarta: Badan POM RI.Vol. 9, No. 2, Maret 2008 ISSN 1829-9334.

Bambang Purnomo. (2005). Bahan Bacaan Kuliah: Dasar-dasar Mikrobiologi. PS. IHPT.

Faperta Unib.

Bhan MK, Bahl R, Bhatnagar S. (2005) Typhoid fever and paratyphoid fever. Lancet; 366:

749-62.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1994). Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia NOMOR:661/MENKESSK/VII/1994 Tentang Persyaratan Obat Tradisional.

Jakarta.

Page 57: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

48

Dewi Amalia Krishna. (2013). Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus

terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita

Mastitis di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dewi N. W. dan Sopandi T. (2014). Inhibisi Pertumbuhan Bakteri Salmonella spesies sv abony

dan Bacilllus aureus oleh Infusa Biji Adas (Foeniculum vulgare). Universitas PGRI Adi

Buana Surabaya. Surabaya.

Hartati Fadjar Kurnia. (2006). Evaluasi Metode Pengujian Angka Lempeng Total

Menggunakan Metode Petrifilm Aerobic Count Plate Terhadap Metode Uji SNI

01.2332.2006 Pada Produk Perikanan Di LPPMHP Surabaya. Fakultas Pertanian

Universitas Dr. Soetomo. Surabaya. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC vol. 13 no. 2.

Haryuni Nining, Widodo Eko, Sudjarwo Edhy. (2015). AktivitasbAntibakteri Jus Daun Sirih

(Piper bettle linn) Terhadap Bakteri Patogen dan Kualitas Telur Selama Penyimpanan.

Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang. J. Ternak

Tropika Vol. 16, No.1: 48-54.

Herlina Nina, Afiati Fifi, Cahyo Aditia Dwi, Herdiyani Poppy Dwie, Qurotunnada dan Tappa

Baharuddin. (2015). Isolasi dan identifikasi Staphylococcus aureus dari susu mastitis

subklinis di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(3): 413-417.

Hernani dan Winarti, C. (2002). Kandungan Bahan Aktif Jahe dan Pemanfaatannya dalam

Bidang Kesehatan. Status Teknologi Hasil Jahe. Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Jirovetz, L. 2010. Medicinal value of clove. University of Vienna, Departement Pharmacy

and Diagnostics, Austria. http://herbication.com (14 Maret 2018).

Khalil dan Suryahadi. (1997). Pengawasan Mutu dalam Industri Pakan Ternak. Majalah

Poultry Indonesia Edisi 213 (November): 45-62.

Kumala Shirly dan Indriani Dian. (2008). EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL

DAUN CENGKEH (Eugenia aromatic L.). Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 2 : 82 –

87. Jakarta.

Kurniawati Anindya, Lukman Denny Widaya, Wibawan I Wayan Teguh. (2016). Resistensi

Antibiotik pada Salmonella Isolat Sapi Bakalan Asal Australia yang Diimpor Melalui

Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Le Loir Y, Baron F, Gautier M. (2003). Staphylococcus aureus and Food Poisoning.

Laboratoire de Microbiologie. Ecole Nationale Superieure Agronomique de Rennes,

Institut Nationale de la Recherche Agronomique, Fransce.

http://www.funpcrp.com.br/gmr/instruction for authors.htm. diakses pada 23 Februari

2018.

Page 58: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

49

Mainous III AG, Hueston WJ, Everett CJ, Diaz VA. (2006). Nasal carriage of Staphylococcus

aureus and methicillin-resistant S. aureus in the United States.

Mansauda Karlah L. R, Fatimawali dan Kojong Novel. (2014). ANALISIS CEMARAN

BAKTERI COLIFORM PADA SAUS TOMAT JAJANAN BAKSO TUSUK YANG

BEREDAR DI MANADO. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2. Manado.

Poeloengan, M., Komala Iyep dan Noor Susan M. (2014). Bahaya Salmonella Terhadap

Kesehatan. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian Veteriner, Bogor.

Pratama Dewa Gde Agung Yuda, Bawa I Gusti Agung Gede Bawa, dan Gunawan I Wayan

Gede. (2016). Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri dari Tumbuhan Sembukan

(Paederia foetida L.) dengan Metode Kromatogrfi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS).

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Bali: Jurnal Kimia 10 (1)

hal:149-154.

Prihastika Esti, Savira Maya, Anggraini Dewi. Identifikasi Salmonella sp. dan Shigella sp.

(2013). Pada Tinja Anak Dengan Diare Yang Berobat Di Puskesmas Rawat Inap Kota

Pekan Baru. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Riau.

Purnomo Loka, Darsono Lusiana, Santosa Slamet. (2004). Efektivitas Infusa Kayu Ules

(Helicteres isora L) Sebagai Obat Hipnotik Sedatif. Fakultas Kedokteran UK Maranatha.

Bandung.

Suhartati Rochmanah dan Virgianti Dewi Peti. (2015). Daya Hambat Ekstrak Etanol 70% Daun

Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus yang Diisolasi dari

Luka Diabetes. STIKes Bakti Tunas Husada. Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti

Tunas Husada Volume 14 Nomor 1.

Sharp, S. E. and Cindy, S. (2006). Comparison of mannitol salt Agar and blood agar plates for

identification and susceptibility testing of Staphylococcus aureus in specimens from

cystic fibrosis patients. J. Clin. Microbiol. 44(12):4545-4546. Jurnal Veteriner. Sekolah

Pascasarjana, Program Studi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Bogor.

Standar Nasional Indonesia. (2006). Cara uji mikrobiologi -Bagian 2: Penentuan Salmonella

pada produk perikanan. Badan Standardisasi Nasional. SNI 01-2332.2-2006.

Stemets, P. (2007). Culture Media For Fungi.http://www.shroomery.org/9468/Culture-Media-

for-Fungi. Diakses pada tanggal 24 Februari 2018.

Tisnowati, H., Hubeis, M., dan Hardjomidjojo, H. (2008). Analisis Pengendalian Mutu

Produksi Roti (Kasus PT. AC, Tangerang). Institute Pertanian Bogor. Bogor. Jurnal MPI

Vol. 3 No. 1.

Page 59: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

50

Todar, K. (2002). Staphylococcus, J. Bacteriology, University of Wisconsin Madison

Department of Bacteriology. Pp 330.

Uhl, S.R. (2000). Handbook of Spices, Seasonings and Flavoring. Technomic Publishing Co.

Inc. Lancaster-USA.

World Health Organization [WHO]. (2014). Salmonella. http://www.who.int/topics/salm

onella/en/. Diakses 28 Februari 2018.

Yunita Ni Luh Payastiti dan Dwipayanti Ni Made Utami. (2010). Kualitas Mirkobiologi Nasi

Jinggo Berdasarkan Angka Lempeng Total, Coliform Total dan Kandungan Escherichia

coli. Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Bali.

Page 60: PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS …repository.unika.ac.id/18419/1/KP 15.I1.0022 Francy Francesca.pdf · “Penentuan Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK),

51

9. LAMPIRAN

9.1.Denah PT. Semarang Herbal Indoplant

9.2. Grafik Struktur Organisasi PT. Semarang Herbal Indoplant

9.3.Daftar Absen