82
HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH JASINGA KABUPATEN BOGOR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Pribadi Muslim Prima 103018227380 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

  • Upload
    vancong

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN

DISIPLIN KERJA GURU

DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH JASINGA

KABUPATEN BOGORSkripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Pribadi Muslim Prima103018227380

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut
Page 3: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut
Page 4: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut
Page 5: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

ABSTRAK

Pribadi Muslim Prima, Nim: 103018227380, Hubungan PengawasanKepala Sekolah dengan Disiplin Kerja Guru. Skripsi. JurusanKependidikan Islam. Program Studi Manajemen Pendidikan. FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah. Jakarta 2010.

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah MuhammadiyahJasinga terletak di Jl. Raya No. 32 Jasinga, Adapun tujuan dari Penelitianini adalah untuk menjelaskan tentang hubungan pelaksanaanpengawasan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dalampenelitian ini adalah guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasingadengan jumlah 20 orang yang dijadikan sampel secara keseluruhan.Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan jumlah 22butir untuk variabel pengawasan (x) dan 20 butir untuk variabel disiplinkerja (Y) dengan 5 alternatif jawaban. Kemudian Data yang diperolehdiberikan skor terhadap masing-masing butir jawaban

Pengawasan kepala sekolah di Madrasah Aliyah MuhammadiyahJasinga dikatakan cukup, hal ini dapat dilihat dari data pengawasankepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut beradapada kategori sedang, jadi pelaksanaan pengawasan kepala sekolah diMadrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga berkategori sedang. Dengandemikian pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan kepala sekolahsudah cukup baik, namun belum terlaksana secara maksimal.

Disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasingacukup, artinya data guru dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnyadengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data dengan nilai rata-rata untukdisiplin kerja guru 82,9. Dimana nilai tersebut berada pada kategorisedang, jadi disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah MuhammadiyahJasinga berkategori sedang. artinya tingkat disiplin kerja guru di MadrasahAliyah Muhammadiyah Jasinga sudah cukup baik namun masih belummaksimal. Hal ini karena masih ada beberapa responden yang mendapatskor dibawah rata-rata Rumus analisis data yang digunakan adalah Product Moment. Hasildari perhitungan korelasi Product Moment diperoleh rhitung sebesar 0,480,kemudian hasil rhitung sebesar 0,480 diinterpretasikan terhadap tabelinterpretasi nilai “r” dengan nilai yang berada antara 0,400 sampai dengan0,600 yang berarti interpretasinya agak rendah. Dari hasil interpretasitersebut berarti pelaksanaan pengawasan kepala sekolah tidakmempengaruhi sepenuhnya terhadap tingkat disiplin kerja guru. Dari hasil koefesien korelasi Product Moment yang menghasilkanrhitung sebesar 0,461 kemudian dihasilkan Koefesien Determinasi (KD)sebesar 23%, dengan demikian pelaksanaan pengawasan kepala sekolah

i

Page 6: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

berkontribusi terhadap disiplin kerja guru di Madrasah AliyahMuhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor sebesar 21,2%, sedangkanselebihnya (77%) adalah faktor lain seperti pemberian kompensasi,motivasi, keteladanan kepemimpinan, ada tidaknya aturan pasti yangdapat dijadikan pegangan dan keberanian pemimpin dalam mengambiltindakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaanpengawasan kepala sekolah dapat meningkatkan disiplin kerja guru diMadrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga. Berarti tinggi rendahnya tingkatpengawasan yang dilaksanakan kepala sekolah terhadap guru memilikikorelasi terhadap disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah MuhammadiyahJasinga Kabupaten Bogor.

ii

Page 7: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,. Sholawat dan salam tercurah

kepada Baginda Rosulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah

menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan.

Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna baik penyusunan, penulisan, maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan

keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki.oleh

karena itu saran menuju perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, untuk

Ayahanda Supardi Nilawidyana dan Ibunda Sri Hastuti, terima kasih atas segala

pengorbananmu yang tiada terbalas, petuah dan kasih sayang yang diberikan

dengan tulus dan ikhlas menjadi bekal dan kekuatan bagi penulis.

Dalam penyelesain skripsi ini , tidak terlepas dari berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada .

1. Prof.DR. Dede Rosyada, M.A Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK)

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phill Ketua Jurusan Kependidikan Islam,

Yang sekaligus menjadi pembimbing skripsi atas waktu yang telah

diberikan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah menyumbangkan

tenaga, pikiran dan perhatian serta arahan kepada penulis untuk menyusun

skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Mu'arif SAM , M.Pd Ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan

4. Bapak dan Ibu Dosen KI-MP yang telah mendidik dan mengajarkan

berbagai disiplin ilmu, serta memacu penulis untuk lebih giat menggali

ilmu pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya.

iii

Page 8: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

5. Bapak Kepala Sekolah Madarasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga yang

telah melaksanakan izin untuk penelitian

6. Bapak dan Ibu Guru serta Staf Madrasah aliyah Muhammadiyah Jasinga

yang telah meluangkan waktu, memberikan informasi kepada penulis

dalam melaksanakan penelitian

7. Keluarga besar penulis dan adik-adik tersayang yang selalu memberikan

motivasi dan menjadi sumber inspirasi.

8. Saudaraku Teh Anis dan Teh Indah yang telah memberikan bantuan,

motivasi serta informasi kepada penulis

9. Sahabat penulis Agus, Defri, Fahruddin, Fajar, Idzul, Asih, Nining, Ade

dan teman-teman Kelas B KI-MP angkatan 2003 yang selalu memberikan

pencerahan, motivasi, dan informasi.

10. Teman-teman kosan Ridwan, Rijal dan terimakasih atas motivasi dan

kebersamaannya selama ini.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namum tak

mengurangi sedikitpun rasa terima kasih dan penghargaan penulis

Semoga Allah SWT senantiasa membrikan Rahmat dan KaruniaNya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut di atas.

Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca, serta

memberikan kontribusi positif bagi bagi dunia pendidikan sekarang dan masa

yang akan datang. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Penulis

iv

Page 9: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengawasan ................................................................................. 6

1. Pengertian Pengawasan ............................................................ 6

2. Tujuan Pengawasan ................................................................. 8

3. Prinsip-prinsip Pengawasan...................................................... 9

4. Sifat dan Waktu Pengawasan................................................... 11

5. Cara-cara Pengawasan............................................................. 13

6. Standar Pengawasan................................................................ 15

7. Macam-macam Pengawasan.................................................... 16

8. Karakteristik Pengawasan yang Efektif ................................... 17

v

Page 10: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

B. Disiplin Kerja............................................................................. 18

1. Pengertian Disiplin Kerja ....................................................... 18

2. Macam-macam Disiplin Kerja ............................................... 20

3. Unsur-unsur Disiplin Kerja ............................................... 21

4. Tugas dan Tanggung Jawab Guru .......................................... 23

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru .......... 25

C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34

B. Pendekatan dan Metode .............................................................. 34

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35

E. Instrument Pengumpulan Data..................................................... 35

F. Kisi-kisi Angket .......................................................................... 36

G. Teknik Pengolahan Data ............................................................. 39

H. Teknik Analisis data dan Pengujian Hipotesis ............................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 42

1. Sejarah Singkat M.A. Muhaammadiyah Jasinga ...................... 42

2. Visi dan Misi M.A. Muhammadiyah Jasinga ........................... 42

3. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................ 43

4. Sarana dan Prasarana............................................................... 44

B. Deskripsi Data ............................................................................ 45

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 48

vi

Page 11: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 51

B. Saran........................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

Page 12: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

DAFTAR TABEL

I : Instrumen Pengawasan Kepala Sekolah

II : Instrumen Disiplin Kerja Guru

III : Frekuensi Menyusun Perencanaan

IV : Frekuensi Mengadakan Rapat

V : Frekuensi Asas-asas Pengawasan

VI : Frekuensi Cara Pengawasan

VII : Distribusi Frekuensi Pengawasan Kepala Sekolah

VIII : Frekuensi Disiplin Sekolah

IX : Frekuensi Disiplin Mengajar

X : Frekuensi Disiplin Masyarakat

XI : Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru

viii

Page 13: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

DAFTAR LAMPIRAN

I : Tabel Keadaan Guru

II : Tabel Keadaan Pendidikan Guru

III : Tabel Sarana dan Prasarana

IV : Kuisioner Pengawasan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru

V : Uji Validitas Instrumen Pengawasan Kepala Sekolah

VI : Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja Guru

VII : Skor Variabel Pengawasan Kepala Sekolah

VIII : Skor Variabel Disiplin Kerja Guru

IX : Perhitungan Distribusi Variabel Pengawasan Kepala Sekolah

X : Perhitungan Distribusi Variabel Disiplin Kerja Guru

XI : Perhitungan Simpangan Baku Variabel Pengawasan Kepala Sekolah

XII : Perhitungan Simpangan Baku Variabel Disiplin Kerja guru

XIII : Perhitungan Koefesien dan Pengujian Hipotesis

XIV : Tabel Nilai Kritis ”r” Product Moment

ix

Page 14: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan, sosial dan lain sebagainya, telah

berimplikasi terhadap perkembangan sektor pendidikan. Kebutuhan manusia

terhadap pendidikan merupakan hal yang urgen, dimana pendidikan sebagai

dasar bagi seseorang untuk mengetahui berbagai macam pengetahuan. Namun

demikian proses pelaksanaan pendidikan yang selama ini dijalankan masih

belum mendapat perhatian yang maksimal, sehingga pada akhirnya (out put)

pendidikan yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah

satu faktor yang menentukan dalam menghasilkan out put pendidikan yang

sesuai dengan apa yang diharapkan adalah keberhasilan guru dalam

mentransfer ilmu.

Proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan

oleh peranan dan kompetensi guru. Oleh karena itu, guru di harapkan dapat

meningkatkan peranan dan kompetensinya. Menurut Adams dan Decey seperti

dikutip oleh Moh. Uzer Usman : “peranan dan kompetensi guru dalam proses

belajar mengajar meliputi banyak hal, antara lain guru sebagai pengajar,

1

Page 15: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor,

perencana, supervisor, motivator, dan konselor”1

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi lembaga pendidikan

dalam mengelola dan mengatur karyawan dan tenaga pendidik sehingga dapat

bekerja dengan baik dan benar untuk tercapainya tujuan lembaga pendidikan.

Sumber daya manusia di lembaga pendidikan yang dalam hal ini meliputi guru

dan karyawan perlu dikelola secara professional agar terwujud antara

kebutuhan guru dan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan lembaga

pendidikan.

Perkembangan lembaga pendidikan sangat tergantung pada kondisi tenaga

pendidik sebagai ujung tombak yang berhadapan langsung dengan peserta

didik. Bila ditilik lebih jauh, rendahnya mutu pendidikan khususnya mutu

peserta didik tidak bisa lepas dari kondisi para pendidik sebagai salah satu

unsur penyelenggara pendidikan. Guru mempunyai peranan yang sangat

penting dan strategis dalam upaya keseluruhan pencapaiaan mutu pendidikan.

Mutu pendidikan dapat dicapai apabila para guru dapat menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya secara profesional. Tenaga pendidik merupakan aset yang

paling penting dan berharga bagi suatu lembaga pendidikan. Karena jika suatu

lembaga pendidikan ingin menghasilkan output (peserta didik) yang berkualitas

maka lembaga pendidikan itu harus memiliki tenaga pendidik yang berkualitas

juga.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, guru atau pendidik tidak

terlepas dari peraturan yang mengikatnya, karena itulah maka diperlukan

pengawasan. Dalam sebuah institusi seperti sekolah perlu adanya kegiatan

pengawasan, sebab tanpa pengawasan yang baik suatu sekolah tidak akan

berjalan dengan sempurna dan tepat arah sampai kepada tujuan. Kegiatan

pengawasan merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai

manajer pendidikan, yaitu melakukan perencanaaan, pengorganisasian,

pelaksanan, pengawasan, merupakan kegiatan oleh kepala sekolah dalam upaya

1 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002), h. 9

2

Page 16: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

perbaikan dan pengembangan sekoalah agar sampai pada tujuan yang

diharapkan. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengawasan, merupakan salah

satu faktor penting yang akan megarahkan kegiatan disekolah dalam mencapai

tujuan yang telah direncanakan. Di sekolah, fungsi pengawasan akan

mengarahkan guru dalam menjalan tugas dan tanggung jawab di sekolah,

sehingga kegiatan akan yang berjalan akan sesuai dengan harapan atau tujuan

sekolah yang telah diencanakan.

Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai tugas dan tanggung jawab

yang strategis. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah membangun dan

membina kondisi sekolah seperti guru-guru, pegawai, administrasi dan

sebagainya. Manajer juga melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di antaranya

adalah membangun dan membina perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan.

Dari beberapa fungsi manajemen, kepala sekolah harus dapat melaksanakan

salah satu fungsi manjemen yaitu pengawasan (controlling), Dengan adanya

pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan kepala sekolah, maka kegiatan

guru disekolah akan terarah dan terhindar dari kegiatan yang menyimpang dari

tujuan yang ditetapkan dan direncanakan sebelumnya. Rendahnya kesadaran

guru terhadap tugas dan tanggung jawab menjadi salah satu alasan penting

akan adanya pelaksanaan pengawasan, dengan pelaksanaan pengawasan yang

dilaksanakan kepala sekolah, diharapkan guru dapat menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya secara profesiaonal. Selain itu dengan adanya pelaksanaan

pengawasan, kepala sekolah dapat dengan mudah mengetahui kesalahan yang

terjadi, sehingga dapat melakukan tindakan korektif terhadap kesalahan terjadi.

Peran guru yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah,

menuntut guru harus bekerja dengan disiplin kerja yang tinggi. Namun pada

kenyataannya tingkat kesadaran guru yang rendah terhadap tugas dan tanggung

jawabnya mengakibatkan banyaknya guru yang yang kurang disiplin dalam

bekerja. Dengan demikian perlu adanya pelaksanaan pengawasan oleh kepala

sekolah yang akan membantu dan mengawasi guru dalan menjalankan

3

Page 17: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

tugasnya sehingga dapat tercapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan

sebelumnya

Masalah di MA. Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor adalah

rendahnya pengawasan kepala sekolah, sehingga berpengaruh pada tingkat

disiplin kerja guru menjadi rendah juga, serta kesadaran guru dalam

melaksanakan tugas-tugasnya tidak dipenuhi rasa tanggung jawab. Guru-guru

disekolah tersebut pun banyak melakukan pelanggaran terhadap aturan sekolah

yang berlaku seperti ketepatan waktu dalam proses belajar mengajar,

pembuatan perencanaan mengajar, dan pelaksanaan administrasi kelas, serta

sikap guru dan cara berpakaian guru yang tidak sesuia dengan aturan sekolah.

Atas dasar permasalahan mengenai adanya disiplin kerja guru yang rendah

akibat dari kemampuan manajerial kepala sekolah yang rendah, maka penulis

mencoba melakukan penelitian skripsi dengan judul “HUBUNGAN

PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA

GURU DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH JASINGA

KABUPATEN BOGOR”

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis dapat

mengidentifikasi masalah beberapa masalah yang muncul, sebagai berikut:

a. Rendahnya kompetensi kepala sekolah dalam menjalankan tugas

supervisor

b. Lemahnya pengawasan kepala sekolah terhadap guru dalam

menjalankan tugas mengajar.

c. Kurangnya kesadaran guru akan tugas dan tanggung jawab guru di

sekolah

d. Rendahnya tingkat disiplin kerja guru dalam menjalan tugas mengajar

4

Page 18: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbulkan keraguan dalam

penafsiran, maka arah penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

a. Pengwasan kepala sekolah tehadap guru dalam menjalankan tugas

mengajar.

b. Tingkat disiplin guru dalam melaksanakan tugas mengajar

3. Perumusan Masalah

Berdasarkam pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas agar

permasalahan yang dibatasi bisa dikaji dan diperoleh kejelasan serta

jawaban yang tepat, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah

“Bagaimana pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah dan berapa besar

hubungan antara pelaksaan pengawasan kepala sekolah terhadap Disiplin

Kerja Guru di Madarsah Aliyah Muhammadiya Jasinga Kabupaten Bogor”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan pengawasan

kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja guru.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang

kemampuan manajerial kepala sekolah kaitannya dengan disiplin kerja.

b. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelas S1 pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan jurusan KI-Manajemen Pendidikan

Universitas Islam Negeri Jakarta.

c. Bagi para penggerak di lembaga pendidikan untuk lebih menyadari

bahwa kemampuan manjerial kepala sekola dapat meningkatkan

disiplin kerja guru, meningkatkan produktivitas kerja, motivasi dan

kulitas kerja yang baik sehingga akan menghasilkan out put yang

bermutu.

5

Page 19: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori

1. Pengawasan

a. Pengertian Pengawasan

Menurut George R.Terry, Newman dan Henry Fayol yang

dikutip M. Manullang, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu

proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksnanakan,

menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.2

Adapun menurut LANRI (2003) yang dikutip oleh Hussaini

Usman, pengawasan ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian

apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan

rencana semula.3

Menurut Robert J. Mockler yang dikutip oleh T. Hani Handoko

menyatakan bahwa fungsi pengawasan adalah suatu usaha sistematik

2 Manullang, M., Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press)h.173

3 Husaini Usman, Manajemen: Teori Prektik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT BumiAksara, 2008) Edisi ke 2, h. 470

6

Page 20: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan umpan balik,

membandingkan kegiatan dengan standar yang telah ditetapkan

sebelumnya, menetukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan,

serta mengambil tindakankoreksi yang diperlukan untuk menjamin

semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara efektif dan

efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.4

M. Manullang mengatakan bahwa perencanaan berhubungan

erat dengan dengan fungsi pengawasan karena dapat dikatakan rencana

itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi pekerjaan yang

sedang dikerjakan. Demikian pula fungsi pemberian perintah

berhubungan erat dengan fungsi pengawasan karena sesungguhnya

pengawasan itu merupakan follow up dari perintah-perintah yang

sudah dikeluarkan.5

Sedangkan Earl P. Strong yang dikutip oleh Brantas,

mengatakan bahwa Controlling is the process of regulating the various

factors in an enterprise according to requirement of itsplans

(pengawasan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu

perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan

dalam rencana).6 Artinya pengawasan mengatur tenaga kerja/pendidik,

mengatur semua kegiatan yang dilaksanakan agar tidak menyimpang

sesuai dengan aturan-aturan yang ada, serta memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang terjadi, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai aturan-aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa

pengawasan adalah proses untuk menjaga agar kegiatan terarah

menuju pencapaian tujuan seperti yang direncanakan dan bila

ditemukan penyimpangan-penyimpangan diambil tindakan koreksi.

4 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta) Edisi ke 2, Cet. Ke 16,h. 360-361.

5 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, . . . h. 1726 Brantas, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta) h.189

7

Page 21: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

b. Tujuan Pengawasan

Dalam rangka meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan

tujuan untuk mencapai tujuan organisasi sangat perlu diadakan

pengawasan, karena pengawasan mempunyai beberapa tujuan yang

sangat berguna bagi pihak-pihak yang melaksanakan, sebagai berikut:

1) Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai denganketentuan-ketentuan dari rencana

2) Melakukan tindakan-tindakan perbaikan (corrective), jikaterdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi)

3) Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya4) Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, pemborosan, hambatan, danketidakadilan.

5) Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,penyelewengan, pemborosan, hambatan, danketidakadilan.

6) Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membinayang lebih baik

7) Menciptakan suasana kterbukaan, kejujuran, partisipasi,dan akuntabilitas organisasi

8) Meningkatkan kelancaran operasi organisasi9) Meningkatkan kinerja organisasi10) Memberikan opini atas konerja organisasi11) Megarahkan manejemen untuk melakukan koreksi atas

masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada12) Menciptakan terwujudnya pemerintah yang bersih7

M. Manullang berpendapat bahwa tujuan utama dari

pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi

kenyataan. Untuk dapat benar-benar terealisasi tujuan utama tersebut,

maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk

mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang

dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan

tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada

waktu itu maupun waktu-waktu yang akan datang.8

7 Brantas, Dasar-dasar Manajemen, . . . h.190-1918 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, . . . h.173

8

Page 22: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Sedangkan Maryngan Masry Simbolon bependapat bahwa

pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh

secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan

rencana yang telah ditentukan sebelumnya.9

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasan secara umum

adalah menciptakan suatu efisiensi dalam setiap kegiatan dan berusaha

agar apa yang direncanakan dapat menjadi kenyataan, agar

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan,

dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan

yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-

penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya.

c. Prinsip-prinsip Pengawasan

Agar fungsi pengawasan mencapai hasil yang diharapkan,

maka pimpinan organisasi atau unit organisasi yang melaksanakan

fungsi pengawasan harus mengetahui dan menerapkan Prinsip-prinsip

pengawasan.

Prinsip-prinsip pengawasan menurut M.Manullang sebagai

berikut:

1) Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan darikegiatan yang harus diawasi

2) Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan

3) Fleksibel4) Dapat mereflektir pola organisasi5) Ekonomis6) Dapat dimengerti7) Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.10

Uraian di atas, dapat dipahami bahwa prinsip pengawasan

memberikan gambaran jelas, sehingga kegiatan yang dilaksanakan

sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditetapkan. Selain itu

9 Maryngan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2004) h. 62

10 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, . . . h. 174

9

Page 23: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

pengawasan harus berjalan harus menyesuiakan dengan sagala

keadaan, seperti peraturan yang berubah, biaya adna yang lainnya.

Maringan Masry Simbolon menguraikan prinsip-prinsip

pengawasan sebagai berikut:

1) Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi2) Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan

kepentingan umum daripada kepentingan pribadi3) Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran

menurut peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid),berorientasi terhadap kebenaran atas prosedur yang telahditetapkan (rechmatigheid), dan berorientasi terhadaptujuan (manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan(doelmatigheid)

4) Pengawasan harud menjamin daya dan hasil gunapekerjaan.

5) Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif,teliti (accurate), dan tepat.

6) Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue)7) Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik

(feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dankebijaksanaan waktu yang akan datang.11

Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, mengemukakan asas-asas

pengawasan yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan sebagai berikut:

1) Asas tercpaianya tujuan (principle of assurance ofobjective)

2) Asas Efisiensi pengendalian (Principle of efficiency ofcontrol)

3) Asas tanggung jawab pengendalian (Principle of controlresponsibility)

4) Asas pengendalian terhadap masa depan (Principle offuture control)

5) Asas pengendalian langsung (Principle of direct control)6) Asas refleksi rencana (Principle of reflection plans)7) Asas penyesuaian dengan organisasi (Principle of

organization)8) Asas pengendalian individual (Principle of individual of

control)9) Asas standar (Priciple of standard)

11 Maryngan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen . . . h. 69

10

Page 24: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

10) Asas pengendalian terhadap strategis (Principle ofstrategic point control)

11) Asas kekecualian (The Exeption principle)12) Asas pengendalian fleksibel (Principle of flexibility of

control)13) Asas peninjauan kembali ( Principle of review)14) Asas tindakan (Principle of action)12

Dari uraian di atas, maka dapat dipahami pengawasan akan

berfungsi dengan baik jika menerapkan asas-asas atau prinsip-prinsip

pengawasan yaitu pengawasan harus berlangsung pada kegiatan-

kegiatan yang strategis, pengawasan juga bukan semata-mata untuk

mencari kesalahan tetapi juga mencari atau menemukan kelemahan

dalam pelaksanaan pekerjaan agar pengawas atau manajer mengetahui

dan dapat memperbaiki kelamahan serta melakukan tindakan korektif

terhadap kelemahan yang ada, selain itu pengawasan tidak

menghambat pelaksanaan pekerjaan tetapi harus menciptakan

efisiensi.

d. Sifat Dan Waktu Pengawasan

Sifat Dan Waktu Pengawasan menurut Brantas, sebagai

berikut:

1) Preventive control, adalah pengawasan yang dilakukan

sebelum kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya

penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Preventive control ini dilakukan dengan cara

a. Menentukan proses pelaksanaanb. Membuat peraturan dan pedoman pelaksaan

pekerjaan ituc. Menjelaskan dan atau mendemonstrasikan cara

pelaksanaan pekerjaan itud. Mengorganisasi segala macam kegiatane. Menetukana jabatan, job description, authority,

danresponsibility bagi setiap individu karyawan.f. Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan

pemeriksaan

12 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,(Jakarta: BumiAksara, 2009) edisi revisi, h. 243-244

11

Page 25: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

g. Menetapkan sanksi-sanksi bagi karyawan yangmembuat kesalahan.

Preventive Control ini adalah pengawasan yang terbaik

karena dilakukan sebelum terjadi kesalahan.

2) Repressive control, adalah pengawasan yang dilakukan

setelah terjadi kesalahan dan pelaksanaannya, dengan

maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga

hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Repressive control ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut.

a) Membandingkan antar hasil dengan rencanab) Menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan

kesalahan dan mencari tindakan perbaikannya.c) Memberikan penilaian terhadap palaksanaannya;

jika perlu dikenakan sanksi hukuman kepadanyad) Menilai kembali prosedur-prosedur pelaksanaan

yang adae) Jika perlu meningkatkan keterampilan atau

kemampuan palaksana melalui training ataueducation.

3) Pengawasan saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan

segera diperbaiki.

4) pengawasan berkala, adalah pengawasan yang dilakukan

secara berkala, misalnya per bulan, per tahun, per semester,

dan lain-lain.

5) pengawasan mendadak (sidak), adalah pengawasan yang

dilakukan secara mendadak untuk mengetahui apa

pelaksanaan atau peraturan-peraturan uang ada

dilaksanakan atau tidak dilaksankan dengan baik.

Pengawasan mendadak ini sekali-kali perlu dilakukan,

supaya kedisiplinan karyawan tetap terjaga baik

12

Page 26: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

6) Pengamatan melekat (waskat) adalah pengawasan yang

dilakukan secara integratif mulai dari sebelum, pada saat,

dan sesudah kegiatan dilakukakan.13

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa sifat dan

waktu pengawasan terdiri dari Preventive control, adalah pengawasan

yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk menghindari

terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya dan

Repressive control, adalah pengawasan yang dilakukan setelah terjadi

kesalahan dan pelaksanaannya, dengan maksud agar tidak terjadi

pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya sesuai dengan yang

diinginkan.

e. Cara-cara Pengawasan

Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk

memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan

baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses control atau pengawasan.

Adapun cara-cara pengawasan menurut Brantas, sebagai berikut:

1) Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukansendiri secra langsung oleh manajer. Manajer memeriksapekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakahdikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yangdikehendakinya.Pengawasan langsung ini dapat dilakukan dengan cara inspeksilangsung, observasi ditempat (on the spot obsemition) danlaporan ditempat (on the spot report)

2) Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh,artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan.Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaanpekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai

3) Pengawasan berdasarkan pengecualian adalah pengawasan yangdikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa darihasil atau standar yang diharapkan. Pengawasan semacam inidilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsungoleh manajer.14

13 Brantas. Dasar-dasar Manajemen, . . . h 197- 19914 Brantas. Dasar-dasar Manajemen, . . . h 195- 197

13

Page 27: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Dalam pelaksanaan pengawasan ada beberapa tahapan proses,

Menurut Prajudi Atmosudirjo proses pengawasan terdiri dari beberapa

tahapan, sebaga berikut:

1) Pertama-tama harus ditentukan obyek-obyek pengawasannya2) Titik-titik atau bagian-bagian yang menentukan (strategis) harus

ditentukan, dan kita jadikan control points atau cntrol centres.3) Standar, atau kriteria, norma-norma ukuran-ukuran yang akan

dipergunakan dipertegas4) Pengembangan atau penentuan sistem pengawasan5) Penetuan prosedur, metode, dan teknik pengawasan yang akan

dipergunakan6) Pengukuran (measurenment) atau penilaian daripada

penyelenggaraa (performance)7) Penentuan deviasi (feedback) dengan jalan membandingkan

(comparison) performance dengan standarads atau kriteria8) Analisa dan penentuan sebab-sebab deviasi (apakah

penyelenggaraannya yang tidak betul, apakah rencananya yangtidak tepat)

9) Mengadakan tindakan korektif atau penyembuhan (corrective orremedial action) terhadap performance atau rencana (standars).

10) Kongklusi akhir (bilamana perlu) atau evaluasi15

Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa cara pengawasan

dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, antara lain pengawasan

langsung adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secra langsung

oleh pengawas. Pengawas memeriksa pekerjaan yang sedang

dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan

hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya dan Pengawasan

tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui

laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan

atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah

dicapai.

15 Prajudi Atmodirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, (Jakarta: 1979) Jilid II, cet. Ke 7,h. 226

14

Page 28: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

f. Standar Pengawasan

Sebelum kegiatan pengawasan itu dilakukan perlu ditentukan

standar atau ukuran pengawasan. Manullang menggolongkan jenis-

jenis standar pengawasan ke dalam tiga golongan besar, yaitu :

1) Standar dalam Bentuk Fisik (physical standard), adalah semua

standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil

pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang.

Meliputi :

a) Kuantitas hasil produksi

b) Kualitas hasil produksi

c) waktu

2) Standar dalam Bentuk Uang, adalah semua standar yang

dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan

bawahan dalam bentuk jumlah uang. Meliputi :

a) Standar biaya

b) Standar penghasilan

c) Standar investasi

3) Standar Intangible, adalah standar yang biasa digunakan untuk

mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan

bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya untuk

mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan

kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap

perusahaan.16

Maka jelaslah bahwa pengawasan yang dilaksanakan harus

mempunyai standar, yaitu standar dalam bentuk fisik (physical

standard), adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau

mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam

bentuk uang, standar dalam bentuk uang, adalah semua standar yang

dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan

dalam bentuk jumlah uang, serta standar intangible, adalah standar

16 Manullang, M . Dasar-Dasar Manajemen, . . . h.186-187

15

Page 29: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan

diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya

untuk mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan

kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap perusahaan.

Sedangkan dilembaga pendidikan atau sekolah, kepala sekolah

sebagai pengawas mempunyai standar pengawasan yang harus sesuai

dengan standar pendidikan yang telah ditentukan. Seperti materi yang

diberikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikilum yang telah

ditetapkan oleh pusat. Kemudian kepala sekolah juga dapat mengawasi

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap hari yang harus

disesuaikan dengan peraturan sekolah yang telah ditatapkan.

g. Macam-macam pengawasan

Ada 4 macam pengawasan, yaitu:

1) Internal control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari

pengawasan ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik

pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan,

dan lain-lainnya.

2) External control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

pihak luar, Pengawasan ekstern ini dapat dilakukan secara

formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh

kantor akuntan dan penilaian oleh masyarakat.

3) Formal control, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh

instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern

maupun extern. Misalnya; pemeriksaan yang dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan

lain-lainnya. Dewan komisaris terhadap PT bersangkutan.

4) Informal control, adalah penilaian yang dilakukan oleh

masyarakat atau konsumen, baik langsung amupun tidak

16

Page 30: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

langsung. Misalnya melalui media massa cetak atu elektronik

dan lain-lainnya.17

Dari uaraian di atas dapat pahami bahwa macam-macam

pengawasan terdiri dari Internal control, adalah pengawasan yang

dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari

pengawasan ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan

tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan lain-lainnya, dan

External control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar,

Pengawasan extern ini dapat dilakukan secara formal atau informal,

misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian

oleh masyarakat.

Pengawasan di sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah,

pengawas sekolah sacara langsung ataupun komite sekolah yang telah

dibentuk oleh sekolah.

h. Karakteristik Pengwasan yang Efektif

Pelaksanaan pengawasan yang efektif merupakan salah satu

refleksi dari efektifitas manajerial seorang pemimpin, adapun

pengawasan yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatanyang diselenggarakan. Yang dimaksud ialah bahwa teknikpengawasan harus sesuai, antara lain dengan penemuaninformasi tentang siapa yang melakukan pengawasan dankegiatan apa yang menjadi sasaran pengawasan tersebut.

2) Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentangkemungkinan adanya deviasi dari rencana.

3) Pengawasan harus menunjukan pengecualian pada titik-titikstrategis tertentu.18

Dari uraian di atas, maka dapat dipahami kegiatan pengawasan

yang efektif membutuhkan kriteria yang harus dipenuhi, yaitu

pengawasan harus dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan strategis,

harus bersifat ekonomis, artinya biaya pengawasan harus lebih kecil

17 Brantas. Dasar-dasar Manajemen, . . . h 199-20018 Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 130-

131

17

Page 31: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

dibandingkan dengan hasilnya, serta sistem pengawasan harus dapat

diterima dan dimengerti oleh semua anggota organisasi.

Dalam pelaksanaan pengawasan disekolah, sasaran harus

pengawasan harus ditetapkan pada kegiatan strategis, misalnya pada

proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan administrasi

sekolah.

2. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin Kerja

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Disiplin didefinisikan

sebagai latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala

perbuatannya selalu mentaati tata tertib.19 Sedangkan definisi kerja

yaitu pekerjaan melakukan sesuatu.20 Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa definisi disiplin kerja yaitu mentaati tata tertib

dalam melakukan sesuatu pekerjaan.

Sedangkan menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala

berpendapat bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan

para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya

untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.21

Menurut Webster’s New World dictionary yang diterjemahkan

oleh oteng sutisna (1985:97) dalam Soeharni Koswara dan Ade Yeti

Nuryentini, mengemukakan pengertian disiplin sebagi berikut:

1) Disiplin adalah pengendalian diri, karakter atau keadaanagar serba teratur dan efisien.

2) Disiplin merupakan hasil latihan pengendalian diri danprilaku yang tertib

3) Disiplin merupakan sikap menerima atu kapatuhan terhadapkekuasaan atau kontrol

19 Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Umum Bahasa Indonesia(Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976) h. 254

20 Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Umum Bahasa. . . . h. 49221 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Abdullah Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan, Rajawali Pers, Edisi ke 2, h. 825

18

Page 32: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

4) Disiplin adalah upaya menghindari prilaku yangmenghukum.22

Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena

itu, disiplin harus ditanamkan secara terus-menerus maka disiplin akan

menjadi kabiasaan. Orang-orang yang berhasil dalam kerjaannya,

umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi, sebaliknya orang yang

gagal ummnuya tidak disiplin.

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi produktifitas kerja, dimana produktifitas merupakan

faktor keberhasilan dari suatu organisasi. Dengan demikian terdapat

keterkaitan antara disiplin kerja dengan produktifitas. Jadi disiplin

adalah salah satu penentu berhasil atau tidaknya tujuan organisasi.

Guru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar, yang berarti guru bekerja dalam bidang

pendidikan dan pengajaran. Dalam melaksanakan bidang pekerjaannya

agar dapat berhasil, guru dituntut untuk dapat memiliki disiplin kerja.

Sebagian besar guru di Indonesia adalah Pegawai Negeri Sipil.

Sebagai Pegawai Negeri Sipil, maka guru wajib menjalankan disiplin

sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu

peraturan antara lain adalah Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980

tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil antara lain :

1. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri sispil adalah peraturan yangmengatur kewajiban, larangan dan sangsi apabila kewajiban tidakditaati atau larangannya dilanggar.

2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan perbuatanpegawai negeri sipil yang melanggar ketentuan peraturan disiplinPegawai Negeri Sipil, baik yang dilakukan di dalam maupun diluar jam kerja.

3. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepadaPegawai Negeri Sipil karena melanggar peraturan disiplin PegawaiNegeri Sipil. Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabatyang diberi wewenang menjatuhkan disiplin Pegawai NegeriSipil.23

22 Soeharni Koswara, Ade yeti Nuryantini, Manajmen Lembaga Pendidikan, (Bandung:Patra gading, 2002) h. 159

23 Peraturan Pemerintah, Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, No. 10, Tahun, 1980

19

Page 33: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Maka jelaslah dari beberapa pengertian di atas bahwa

istilah disiplin berasal dari bahasa latin yaitu ”Discipline” yang

menunjuk pada kegiatan belajar mengajar, yang berarti mengikuti

orang untuk belajar dibawah pengawasan seorang pemimpin, dalam

kegiatan belajar tersebut bawahan dilatih untuk patuh dan taat pada

peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemimpin. seorang guru wajib

mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat oleh atasan karena

mengajak kepada kebaikan dan tidak merugikan baik bagi dirinya baik

secara langsung maupun tidak langsung. Disiplin kerja merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas kerja, dimana

produktifitas merupakan faktor keberhasilan dari suatu organisasi.

Disiplin kerja guru juga merupakan faktor penting dalam

mencapai tujuan sekolah, palaksanaan kegiatan disekolah akan

berjalan lancar jika guru mempunyai tingkat disiplin kerja yang tinggi.

Dengan demikian, tingginya tingkat disiplin kerja guru yang akan

melancarkan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan di sekolah akan

mudah mencapai keberhasilan menuju tujuan sekolah secara optimal.

b. Macam-macam Disiplin Kerja

Ada dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu:

1) Disiplin Preventive

Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorang

para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan,

sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di

antara para karyawan.

2) Disiplin korektif

Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk

menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan

20

Page 34: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

korektip sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut

tindakan pendisiplinan (disciplinary action).24

Dari dua macam disiplin diatas, pelanggaran-pelanggaran

dapat dicegah dengan disiplin preventip serta dapat dihindari

terulanginya pelanggaran tersebut dengan disiplin korektip.

Dengan demikian masing-masing macam disiplin diatas

mempunyai peran berbeda dan dengan kelebihannya masing-

masing.

Disiplin preventive disekolah dapat dilaksanakan dengan

membuat peraturan-peraturan, sehingga guru dan karyawan

atau tenaga adminitrasi dapat melaksanakan tugasnya dengan

berpdoman pada peraturan sekolah yang berlaku, sehingga

terhindar dari kesalahan yang menyimpang dari tujuan sekolah

yang ditetapkan. Sedangkan disiplin korektif di sekolah

dilakukan dengan memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh

guru dengan memberikan bantuan dan arahan agar tugas guru

yang akan dilaksanakan salanjutnya sesuai dengan peraturan

dan menuju tujuan sekolah yang ditetapkan.

c. Unsur-unsur Disiplin

Disiplin sebagai upaya pengembangan untuk guru berprilaku

sesuai dengan aturan dan norma yang diterapkan oleh masyarkat

mempunyai 5 unsur yaitu :

1) Peraturan

Salah satu unsur pokok disiplin adalah peraturan.

Peraturan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan

untuk menata tingkah laku seseorang dalam suatu

kelompok, organisasi, institusi dan komunitas.

24 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:BPFE,200) edisi ke 2, h. 208-209

21

Page 35: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

2) Kebiasaan-kebiasaan

Kebiasaan-kebiasaan ada yang bersifat tradisional

dan ada pula yang bersifat modern. Kebiasaan tradisional

dapat berupa kebiasaan menghormati dan memberi salam

kepada orang tua. Sedangkan yang besifat modern berupa

kebiasaan bangun pagi, menggosak gigi, dan sebagainya.

3) Hukuman

Hukuman terjadi karena kesalahan, perlawanan atau

pelanggaran yang disengaja. Ini berarti bahwa orang itu

mengetahui bahwa perbuatan itu salah namun masih

dilakukan.

4) Penghargaan

Penghargaan adalah unsur disiplin yang sangat

penting dalam pengemabangan diri dan tingkah laku.

Penghargaan tidak harus berupa materi tetapi juga dapat

berupa kata-kata pujian atau senyuman.

5) Konsistensi

Unsur kelima dari disiplin adalah konsistensi dalam

berbagai aturan dan pelaksanaannya. Konsistensi

menunjukan kesamaan dalam isi dan penerapan sebuah

aturan. Konsistensi terhadap aturan harus ada diantara

semua pihak yang menjalankan aturan tersebut.25

Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa unsur disiplin

antara lain adalah peraturan yaitu ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan untuk menata tingkah laku seseorang dalam suatu kelompok,

organisasi, institusi atau komunitas. Kemudian unsur Hukuman yaritu

karena kesalahan, perlawanan atau pelanggaran yang disengaja. Ini

berarti bahwa orang itu mengetahui bahwa perbuatan itu salah namun

masih dilakukan.

25 http://www.scribd.com/doc/24854987/Pengaruh-penanaman-Disiplin-Terhadap-kreativitas-Anak-usia

22

Page 36: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

d. Tugas dan tanggung Jawab Guru

Tugas dan tanggung jawab guru sebagai seoarng pendidik

profesional sangat banyak yang tidak terbatas pada kegiatan belajar

mengajar saja. Guru juga bertugas sebagai evaluator, administrator,

konselor dan lain-lain.

Guru yang profesional akan lebih cakap menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih

mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada

tingkat yang memuaskan.

Ada empat macam tugas atau peran guru dalam proses belajar

mengajar yaitu sebagai berikut:

1) Guru Sebagai Demonstrator

Melalui peranannya sebagi demonstrator, lecturer

atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan

atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta

senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan

kemampuan dlam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini

akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh

sisiwa.

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning

manager), guruhendaknya mampu mengelola kelas sebagai

lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan

sekolah yang perlu diorganisasi.

Tujuan umun pengelolaan kelas ialah menyediakan

dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam

kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang

baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan

kemampuan sisiwa dalam menggunakan alat-alat belajar,

menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa

23

Page 37: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk

memperoleh hasil yang diharapkan.

3) Guru Sebagai mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pendidikan karena media pendidikan merupakan alat

komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu

mengusahakan sumber belajaryang berguna serta dapat

menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar,

baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun

surat kabar.

4) Guru Sebagai Evaluator

Kalau kita perhayikan dunia pendidikan, akan kita

ketahui bahwa setiap jenis pendidikan atau bentuk

pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu peiode

pendidikan orang selalu mengadakan evaluasi, artinya pada

waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan,

selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah

dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun pihak pendidik

Demikian pula dalam satu kali proses belajar

mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang

baik. Kegiatan ini dimakksudkan untuk mengetahui apakah

tujuan yang telah dirumuskan iut tercapai atau belum, dan

apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua

pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegaiatan

evaluasi atau penilaian.26

26 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002), h. 9-11

24

Page 38: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Hal lain yang dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman yang

menjadi tugas dan tanggung jawab guru adalah:

1. Keterampilan menyusun rencana pengajarana. Kemampuan merencanakan pengelolaan kegiatan belajar

mengajarb. Kemampuan merencanakan pengorganisasian bahan

pengajaranc. Kemampuan merencanakan pengeloaan kelasd. Kemampuan menggunakan alat dan media pengajaran

2. keterampilan melaksankan preosedur mengajara. Kemampuan memulai pengajaranb. Kemampuan mengelola KBMc. Kemampuan mengorganisasi waktu, sisiwa dan fasilitas belajard. Kemampuan menilai proses dan hasil mengajare. Kemampuan mengakhiri pelajaran

3. Keterampilan berkomunikasi antar pribadia. Kemampuan untuk mengembangkan sikap positif pada diri

muridb. Kemampuan untuk bersikap terbuka dan luwes terhadap siswa

atau orang tuac. Menunjukan kegairahan dan kesungguhan dalam mengajard. Kemampuan mengelola interaksi prilaku di dalam kelas.27

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tugas guru bukan

hanya mengajarkan ilmu yang dimiliki, tetapi juga sebagai fasiitator

yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk

melakukan kegiatan belajar Guru besar juga mengelola ilmu itu

sendiri, sebagai pembimbing yang membantu siswa kesulitan dalam

proses pembelajaran, sebagai manajer yang memipin kelompok sisiwa

dalam kelas sehingga proses pembelajarn berhasil.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru

Agar seseorang dapat melaksanakan disiplin maka pemimpin

harus memperhatikan beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat disiplin kerja adalah:

27 Drs. Moh, Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja rosdakarya,2008), edisi kedua, h. 120-135

25

Page 39: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

1) Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi mempengaruhi tegaknya

disiplin. Para karyawan akan akan mematuhi segala

peraturan yang berlaku bila ia merasa mendapat jaminan

balas jasa yang setimpal dari jerih payahnya yang telah

dikontribusikan bagi perusahaan

2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena

dalam lingkungan perusahan, semua karyawan akan selalu

memerhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakan

disiplin dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan

dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat

merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.

3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana

dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti

untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak

mungkin ditegakan bila peraturan yang dibuat hanya

berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai

dengan kondisi dan situasi.

4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada karyawan yang melanggar disiplin, maka

perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan

yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya.

5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan perlu ada pengawasan, yang akan mengarahkan

para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan

tepat dan sesuai dengan dengan yang telah ditetapkan.

26

Page 40: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

6) Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai

perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain.

Seorang katyawan tidak hanya puas dengan penerimaan

kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi

mereka juga membutuhkan perhatian yang besar dari

pimpinannya sendiri.28

Usaha peningkatan disiplin kerja guru, dapat

dilakukan dengan cara memberikan dan memenuhi

kebutuhan guru seperti memberikan kompensasi yang

sesuai dengan jerih payah, kebutuhan atau biaya hidup

sekarang. Selain itu kepala sekolah menjadi dapat

meningkatkan disiplin kerja guru dengan memberikan

teladan kepada guru, mengawasi kegiatan yang

dilaksanakan guru, membuat peraturan sekolah, mengambil

tindakan atau keputusan terhadap pelanggaran yang

dilakukan oleh guru dan memberikan perhatian kepada guru

sebagai motivasi dalam meningkatkan disiplin kerja.

Upaya peningkatan disiplin diri guru sebagai komitmen perlu

dilaksanakan karena faktor-faktor berikut:

1) Dengan disiplin semua kegiatan yang diselenggarakan gurudalam proses kerja akan terarah, tertib dan teratur, sehinggatujuan yang diharapkan tercapai secara optimal

2) Dengan disiplin kreativitas guru terpusat kesatu arah dantujuan yang tepat

3) Dengan disiplin menjadikan hal yang dilakukanmenghasilkan sesuatu yang berguna

4) Dengan disiplin semua kegiatan guru akan lebihmeningkatkan kualitasnya, karena guru tersebut akan lebihpeka terhadap pengaruh hal-hal yang sifatnya negatif

5) Dengan disiplin semua kegiatan dalam kerja bisadilaksanakan secara efektif dan efisien

28 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 89-92

27

Page 41: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

6) Dengan disiplin semua kegiatan guru dalam proses kerjayang sedang berlangsung dapat memberikan suasana yangmenyenangkan dan merangsang aktivitas

7) Suasana dan situasi kerja yang diselenggarakan secaraberdisiplin mudah mengarahkan kepada tujuan yang hendakdicapai.29

Disiplin kerja guru disekolah seperti dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan membuat perencanaan

sebelum mengajar, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif. Selain itu disiplin mempunyai

dampak positif bagi suasana kerja dengan menularkan hal positif

kepada guru yang mempunya tingkat disiplin kerja yang rendah.

Rendahnya produktivitas tenaga kependidikan disekolah baik

dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah, maupun dalam

melakukan pekerjaannya sangat erat kaitannya dengan masalah

disiplin. Oleh karena itu, dalam menumbuhkan kepala sekolah

profesional dalam paradigma baru manajemen pendidikan disekolah

diperlukan adanya peningkatan disiplin untuk menciptakan iklim

sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi kerja, serta

menciptakan budaya kerja dan budaya disiplin tenaga kepndidikan

dalam melakukan tugasnya disekolah.30

Dari uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi disiplin kerja guru adalah faktor kepemimpinan

karena dalam mencapai tujuan efektif, kepala sekolah sebagi pemimpin

harus berusaha dengan segala potensi yang dimilikinya untuk

menggerakan dan mempengaruhi guru-gurunya agar dapat bekerja

dengan disiplin yang tinggi dan faktor pengawasan atau controlling

sangat penting dalam usaha mendapatkan disiplin kerja yang tinggi.

Pengawasan hendaknya dilaksanakan secara efektif, jujur dan objektif.

Untuk menegakan disiplin kerja guru perlu dilaksanakan pengawasan

29 A. Tabrani Rusyan dan Wasmin, Etos Kerja: Dalam Meningkatkan ProduktivitasKinerja Guru, (Tangerang: Intimedia, 2008) h. 34

30 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2006) h. 80

28

Page 42: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

yang sifatnya memebantu setiap personil guru agar selalu

melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

masing-masing.

29

Page 43: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

B. Kerangka Berfikir

Untuk menjawab penelitian ini, terutama yang terkait dengan variabel

X (pengawasan) dan Y (disiplin kerja guru) maka penelitian ini akan

mengadopsi teori Drs. Brantas, M.Pd dalam buku ”Dasar-dasar Manajemen,

tentang tujuan pengawasan yang dirumuskan sebagai berikut :

Pengawasan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu kegiatan sudah

berjalan sesuai dengan rencana, sesuai dengan instruksi dan telah berjalan

efisien. Selain itu pengawasan bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan

dan kelemahan-kelemahan dalam kegiatan, serta untuk mencari jalan keluar

bila ada kesulitan, kelemahan atau kegagalan kearah perbaikan.

Sedangkan untuk teori disiplin mengadopsi pandangan/konsep teori Edy

Sutrisno dalam buku ” Manajemen Sumber daya Manusia” yang dirumuskan

sebagai berikut :

1) Faktor kepemimpinan yaitu mencapai tujuan efektif, kepala sekolah

sebagai pemimpin harus berusaha dengan segala potensi yang dimilikinya

untuk menggerakan dan mempengaruhi guru-gurunya agar dapat bekerja

dengan disiplin yang tinggi. 2) Faktor Kebutuhan yaitu terpenuhinya

kebutuhan ekonomis, psikologis, sosial dan yang lainnya akan merangsang

kinerja pegawai/guru. 3) Faktor pengawasan yaitu untuk menegakan disiplin

kerja guru perlu dilaksanakan pengawasan yang sifatnya membantu setiap

personil guru agar selalu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing.

Dalam pendidikan tentunya tidak akan terealisasi dengan baik tanpa

adanya kerja sama antara satu dengan yang lainnya. Antara komponen tersebut

harus bekerja secara sinergi untuk menghasilkan sesuatu yang dicita-citakan.

Diantara komponen-komponennya adalah manajemen dan guru.

Selain kegiatan manajemen. Pelaksanaan pendidikan tentunya tidak

terlepas juga dari beberapa komponen pendukung. Adapun pendukung

terpenting dalam sebuah institusi pendidikan adalah guru, dimana guru juga

dapat memberikan penilaian terhadap kegiatan manajemen disekolah.

30

Page 44: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Fungsi guru meliputi mendidik, mengajar melatih, mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengembangkan

pengetahuan dan teknologi. Fungsi guru akan berjalan dengan baik jika

didukung pula oleh manjemen yang baik pula, artinya apabila fungsi

manjemen berjalan baik maka akan menghasilkan kedisiplinan yang

maksimal.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kepala sekolah harus

bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan efektif dan efisien supaya

semua tujuan sekolah yang menjadi tuntutan masyarakat dapat tercapai. Kalau

tidak, jika sekolah tidak dapat memenuhi tuntutan masyarakat dan

perkembangan era globalisasi, sekolah tersebut akan kehilangan fungsinya

sebagai tempat menghasilkan agen-agen perubahan yang berkualitas di masa

yang akan datang.

Pada kenyataan yang ada, pengawasan yang lemah, pengawasan yang

tidak rutin, pengawasan yang kurang sesuai dengan perencanan dan

pengawasan yang tidak melakukan tindakan korektif dilaksanakan kepala

sekolah berpengaruh pada tingkat disiplin kerja dan tanggung jawab guru,

seperti kurangnya disiplin kerja guru, kurangnya persiapan mengajar, datang

terlambat waktu menjalankan tugas mengajar, dan tidak menyelesaikan

administrasi kelas dan sekolah secra teratur. Artinya pengawasan yang

berjalan dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap tingkat

disiplin kerja guru, karena guru akan menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya dengan penuh disiplin. Karena jika guru melakukan keasalahan akan

dengan cepat diketahui oelh kepala sekolah sebagai pengawas dan diberikan

teguran atau hukuman yang sesuai terhadap kesalahan yang dilakukan.

Kepala sekolah sabagai pemimpin seharusnya dalam praktik sehari-

hari dapat melaksanakan fungsinya secara efektif sehingga tingkat disiplin

guru yang tinggi dapat tercapai. Dalam hal ini, kualitas kepala sekolah pada

saat ini belum seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi disebabkan oleh

beberapa faktor, seperti sumber daya manusia yang berperan sebagai pemikir,

perencana, pelaksana, dan pengawas organisasi sebagai aparat mencapai

31

Page 45: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

tujuan, dan koordinasi sebagai mekanisme dan strategi. Hal ini antara lain

disebabkan oleh lemahnya kompetensi kepala sekolah.

Pengawasan yang efektif dari kepala sekolah serta tingginya tingkat

disiplin kerja guru adalah hal yang diharapkan, adapun strategi-strategi teknis

yang diharapkan dapat dicapai dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut

sebagai berikut :

1. Peningkatan kompetensi melalui pelatihan manajerial kepala sekolah atau

pelatihan-pelatihan lain yang relevan dan pengembangan kinerja guru agar

lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mengajar

2. Melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi untuk

menambah wawasan teoritis dan praktis kepala sekolah

3. Program studi banding dan program lain untuk menambah referensi

konsep dan implementasi pendidikan di tempat lain.

4. Reward and Punishment untuk menambah motivasi dan untuk mengatur

guru agar mau menjalankan peraturan sekolah.

5. Penugasan kepada guru dalam meningkatkan kinerja guru

6. Mengoptimalkan fungsi komite sekolah yang dapat menjadi pengawas

dalam kegiatan sekolah

32

Page 46: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

GAMBAR KERANGKA FIKIR

Kondisi pengwasan dan disiplinkerja

v Pengawasan§Lemah§Tidak rutin§Kurang sesuai dengan

perencanan§Tidak melakukan tindakan

korektifv Disiplin kerja guru§Kurang§Tidak malakukan persiapan

mengajar§Datang terlambat waktu

menjalankan tugas mengajar§Tidak menyelesaikan

administrasi kelas dan sekolahsecra teratur

Masalah pengwasan dan disiplinkerja

Kurang kompetennya kepalasekolah

Strategi§ Pelatihan manajerial dan

peningkatan kinerja guru§ Melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi§ Studi banding ke sekolah lain§ Reward and punishment§ Penugasan guru mewakili

kepala sekolah

Hasil

Tingginya tingkat disiplin kerjaguru

I

N

P

U

T

PROSES

O

U

T

P

U

T

F

E

E

D

B

A

C

K

33

Page 47: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis laksanakan dan mengambil lokasi di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor.

Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada maret

sampai dengan bulan oktober 2010.

B. Pendekatan dan Metode

Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk metode

survei. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan

(Field research) dimana penulis mengumpulkan dan menganalisa data-data

yang berkaitan dengan manajerial kepala sekolah dan disiplin kerja guru,

sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat di buktikan relevansinya.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh guru di MA.

Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor yang berjumlah 20 orang guru

34

Page 48: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

2. Sampel

Sampel penelitian ini berupa random sampling. Karena jumlah

populasi kurang dari 100, maka besar sampel sama dengan jumlah

populasi yaitu 20 orang guru yang ada atau sampel populasi, penulis

mengambil jumlah seluruhnya untuk dijadikan sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang berkenaan dengan

penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa macam teknik

pengumpulan data yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan

informasi yang ingin dicari.

1. Observasi. Adapun teknik ini digunakan untuk mengetahui keadaan dan

kondisi MA. Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor, baik secara fisik

(sarana prasarana), struktur organisasi, proses pendidikan, keadaan siswa

dan guru yang terkait erat dengan penelitian yang dilakukan

2. Angket. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang pendapat atau

pandangan responden terhadap kemampuan manajerial kepala sekolah

dalam peningkatan disiplin kerja guru.

3. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mencatat data-

data yang sudah ada

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket yang berisi sejumlah pertanyaan/pernyataan yang

menyatakan objek yang hendak diungkap yaitu korelasi antara Pengawasan

kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di MA Muhammadiyah Jasinga

Kabupaten Bogor. Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk

memperoleh data-data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar

diperoleh instrumen yang valid.

35

Page 49: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

a. Uji Validitas

Uji validitas sering diartikan dengan keshahihan. Suatu alat ukur

disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak

mengukur objek yang seharusnya diukur dan sesuatu dengan kriteria

tertentu. Artinya adanya kesesuaiaan antara alat ukur dengan fungsi

pengukuran dan sasaran pengukuran. Selain itu untuk mendapatkan

instrumen yang valid dilakukan uji coba atau try out.

F. Kisi-kisi Angket

Table 1

Kisi-kisi Angket Variabel Pengawasan Kepala Sekolah

Variabel Indikator No itemPelaksanaan

pengawasan kepala

sekolah dalam

melaksanakan fungsi

manajemen

1. Tujuan pengawasan

a) Mengawasi kagiatan agar

tidak menyimpang dari tujuan

atau rencana

b) Melakukan tindakan

perbaikan atau korektif pada

kegiatan yang menyimpang

2. Prinsip-prinsip pengawasan

a) Melakukan pengawasan secar

objektif

b) Melakukan pengawasan

secara terus-menerus

c) Memberikan pengarahan dan

bimbingan agar

mempermudah dalam

pencapain tujuan

1

2

3

4

5

36

Page 50: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

3. Sifat dan Waktu pengawasan

a) Melakukan pengawasan

secara prevevtive

b) Melakukan pengawasan

represive

c) Melakukan pengawasan

berkala

d) Melakukan pengawasan

mendadak (SIDAK)

e) Melakukan pengawasan

melekat (waskat)

4. Cara pengawasan

a) Pengawasan langsung

b) Pengawasan tidak langsung

c) Pengawasan berdasarkan

pengecualian

d) Pengawasan informal

6,7,8,9,10

11,12,13

14

15

16

17

18

19

20

Jumlah 20

37

Page 51: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Tabel 2

Kisi-kisi Angket Variabel Disiplin Kerja Guru

Variabel Indikator No itemDisiplin Kerja Guru 1. Unsur-unsur disiplin

a) Peraturan

b) Hukuman

c) Penghargaan

2. Tugas dan tanggung jawab guru

a) Guru sebagai demonstrator

b) Guru sebagai pengelola

kelas

c) Guru sebagai mediator dan

fasilitator

d) Guru sebagai evaluator dan

penilai hasil belajar siswa

e) Kemampuan membuat

perencanaan dan persiapan

mengajar.

f) Penguasaan materi yang

akan diajarkan kepada

siswa

g) Penguasaan metode dan

strategi mengajar

1

2

3

4

5

6,7

8,9

10,11,12

13,14,15

16,17,18,19

Jumlah 19

38

Page 52: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

G. Teknik Pengolahan Data

Untuk mendapatkan gambaran atau hasil dari penelitian, penulis

membuat teknik-teknik untuk mendapatkan kemudahan dalam pengolahan

data, yaitu:

a. Editing, yaitu dengan memeriksa kelengkapan dan pengisian angket

yang berhasil dikumpulkan.

b. Coding, dalam hubungan dengan pengolahan data dengan

menggunakan komputer.

c. Skoring, dengan memberikan nilai pada setiap jawaban angket. Dalam

hal ini penskoran atas angket ini merujuk pada empat alternatif

jawaban, sebagai berikut:

Skoring alternatif Jawaban

ALTERNATIF

JAWABAN

NILAI

ITEM

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang- kadang (KD)

Pernah (P)

Tidak pernah (TP)

5

4

3

2

1

d. Tabulasi, merupakan bagian terakhir dari pengolahan data. Dengan

memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka

sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagi kategori

H. Analisis Data, dan Pengujian Hipotesis

Penggunaan teknik analisis data ini disesuaikan dengan tujuan yang

ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui korelasi antara kemampuan

manajerial kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor.

39

Page 53: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

1) Pengajuan Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumusan korelasi

Product Moment. Dengan rumus sebagai berikut:

rxy = ])(][)([)).((

2222 yyNxxNyxxyN

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

Keterangan:

r xy = Angka Indeks “r” Product Moment

N = Banyaknya subyek (Number Of Case)

∑ΧΥ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y

∑Χ = Jumlah seluruh skor X

∑Υ = Jumlah seluruh skor Y

Selanjutnya untuk memberikan interpretasi koofisien

terhadap rxy atau ro digunakan pedoman interpretasi koefisien

korelasi, seperti sudah tertera pada tebel interpretasi nilai “r” 31

Tabel Interpretasi Nilai “r”

Besarnya nilai r Interpretsi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup

Agak rendah

Rendah

Sangat rendah(Tak berkolerasi)

31 Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PTRineka Cipta, 1998) Cet, Ke 11, h. 259

40

Page 54: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

2) Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” yaitu: df = N – nr. Hasilnya

dikonsultasikan pada tabel “r” Product Moment dari Pearson untuk

df taraf signifikansinya 1% dan 5%

Mencari kontribusi variabel X dan variabel Y dengan rumus sebagai

berikut: KD = r2 x 100%

41

Page 55: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga terletak di Jl. Raya No.

32 Jasinga – Bogor, berdiri pada tahun 1958 dengan no. Akte pendirian

03.10.10.09.07 dan dengan no. statistik sekolah (NSS) 131.2.32.01.0044.

Sekolah ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 3035 M², dengan

status diakui pada tahun 1999.

2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tujuan dan cita-cita,

tentunya Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga memiliki visi dan misi

sebagai berikut :

a. Visi

Terwujudnya lembaga pendidikan yang mampu

memadukan keunggulan intelektual, spiritual, teknologi dan

pengabdian pada masyarakat secara kompeten dalam rangka

menunjang maksud dan tujuan muhammadiyah.

42

Page 56: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

b. Misi

1) Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran yang

senantiasa berwawasan intelektual, spiritual serta kompetensi

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

2) Mengembangkan nilai-nilai keilmuan dan keislaman dalam

berbagai bentuk aktivitas menuju sinergitas ”ilmu yang

amaliyah dan amal yang ilmiah”

3) Menyiapkan sumber daya insani sebagai pelopor, pelangsung

dan penyempurna gerakan muhammadiyah.

3. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Keadaan guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga

berjumlah 20 orang, terdiri dari 12 orang guru laki-laki dan 8 orang

guru perempuan. Berdasarkan jenis mata pelajaran yang diajarkan,

terdiri dari 5 orang guru umum, 3 orang guru bahasa, 2 orang guru

matematika dan IPA, 5 orang guru IPS dan 5 orang guru Agama.

Berdasarkan tingkat pendidikan, guru-guru Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga mempunyai tingkat pendidikan sebagai

berikut : 17 orang guru S1, 2 orang guru D3 dan 1 orang guru D2.

Berdasarkan status kepegawaian, Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga mempunyai beberapa guru yang mempunyai

status kepegawaian sebagai berikut : 1 orang guru PNS, 9 orang guru

tetap dan 10 orang guru tidak tetap.

Untuk lebih jelas tentang keadaan guru yang mengajar di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga, dapat dilihat dilampiran.

43

Page 57: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga dalam

tiga tahun Ajaran terakhir adalah sebagai berikut :

1) Tahun Ajaran 2008/2009, kelas X berjumlah 78 siswa, kelas

XI berjumlah 63 siswa dan kelas XII berjumlah 62. Dengan

jumlah keseluruhan 203 siswa dan masing kelas terdiri dari

dua rombongan belajar.

2) Tahun Ajaran 2009/2010, kelas X berjumlah 80 siswa, kelas

XI berjumlah 78 siswa dan kelas XII berjumlah 63. Dengan

jumlah keseluruhan 221 siswa dan masing kelas terdiri dari

dua rombongan belajar.

3) Tahun Ajaran 2010/2011, kelas X berjumlah 96 siswa, kelas

XI berjumlah 68 siswa dan kelas XII berjumlah 66. Dengan

jumlah keseluruhan 230 siswa dan masing kelas terdiri dari

dua rombongan belajar.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dn prasarana yang tersedian di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga terdiri dari 6 ruang kelas/teori, 1 ruang

laboratorium komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kepala sekolah,

1 ruang guru, 1 ruang administrasi/TU, 1 ruang OSIS, 1 ruang ibadah

dan beberapa fasilitas lainnya yang tersedia di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dilampiran 3.

44

Page 58: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

B. Deskripsi Data

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

adalah menggunakan instrumen angket. Angket ini terdiri dari 39 pernyataan

dalam dua variabel yaitu tentang pengawasan kepala sekolah sebagai variabel

(X) berjumlah 20 butir pernyataan, dan tentang disiplin kerja guru sebagai

variabel (Y) berjumlah 19 pernyataan.

Data tentang pengawasan kepala sekolah diperoleh skor tertinggi 95

dan terendah 57, nilai rata-rata 81,2 dan simpangan baku sebesar 10,72.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Pengawasan Kepala Sekolah

No KelasInterval

F Batas Kelas Nt F.kum F (%) FNt

1 57-65 2 56,5 – 65,5 61 20 10 1222 66-74 2 65,5-74,5 70 18 10 1403 75-83 6 74,5-83,5 79 16 30 4744 84-92 9 83,5-92,5 88 10 45 7925 93-101 1 92,5-101,5 97 1 5 97

Jumlah 20 395 100 1625

Berdasarkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat

dilihat dari 20 orang responden yang mendapat skor di bawah rata-rata

sebanyak 9 orang atau sebesar 45 %, sedangkan responden yang mendapat

skor di atas rata-rata sebanyak 11 orang atau sebesar 55 %. Artinya lebih dari

separuh dari jumlah keseluruhan responden menyatakan bahwa pelaksanaan

pengawasan yang dilaksanakan kepala sekolah telah berjalan meskipun belum

maksimal.

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari pengawasan kepala

sekolah dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

45

Page 59: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

1. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-

rata skor pengawasan kepala sekolah dikurangi simpang baku ( lampiran

11) sampai dengan rata-rata skor ditambah simpang baku, hasilnya:

81,2 – 10,72 = 70,48

81,2 + 10,72 = 91,92

Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 70,48 s.d 91,92

2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di

atas 93 sampai dengan skor tertinggi, yaitu 93 s.d 95

3. Untuk menentukan nilai rata-rata untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada di bawah 71 sampai skor yang terendah

yang didapat. Dari data yang didapat skor untuk kategori rendah berada

antara 57 sampai 71

lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut:

57 - 71 adalah rata-rata tentang pengawasan kepala sekolah yang rendah.

71 – 92 adalah rata-rata pengawasan kepala sekolah yang sedang

93 - 95 adalah rata-rata tentang pengawasan kepala sekolah yang tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata

tentang pengawasan kepala sekolah berada pada kategori sedang, artinya

pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah telah berjalan

dengan cukup baik, namun belum terlaksana secara maksimal.

46

Page 60: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Selanjutnya dari data keseluruhan yang telah diperolah tentang

Disiplin kerja guru 95 diperoleh skor tertinggi dan skor terendah 63, nilai

rata-rata 78,6 dan simpangan baku sebesar 8,5 Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 11

Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru

KelasInterval F Batas Kelas Nt F.kum F (%) FNt

1 63 – 69 3 62,5-69,5 66 20 15 1982 70 –76 4 69,5-76,5 73 17 20 2923 77-83 8 76,5-83,5 80 13 40 6404 84-90 4 83,5-90,5 87 5 20 3485 91-97 1 90,5-97,5 94 1 5 94

Jumlah 20 513 100 1572

Berdasarkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat

dilihat dari 20 orang responden yang mendapat skor di bawah rata-rata

sebanyak 8 orang atau sebesar 40%, sedangkan responden yang mendapat skor

di atas rata-rata sebanyak 12 orang atau sebesar 60 %. Artinya lebih dari

sebagian jumlah keseluruhan responden mempunyai tingkat disiplin yang

cukup baik, namun masih ada beberapa guru yang masih mempunyai tingkat

disiplin yang kurang.

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari disiplin kerja guru

dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-

rata skor disiplin kerja guru dikurangi simpang baku (lampiran 12) sampai

dengan rata-rata skor ditambah simpang baku, hasilnya:

78,6 – 8,5 = 70,1

78,6 + 8,5 = 87,1

Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 70,1 s.d 87,1

47

Page 61: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada di

atas 87,1 sampai dengan skor tertinggi, yaitu 87 s.d 95

3. Untuk menentukan nilai rata-rata untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada di bawah 69 sampai skor terendah yang di

dapat, dari data yang didapat skor untuk kategori rendah berada antara 63

sampai 69.

Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut:

63 - 69 adalah rata-rata tentang disiplin kerja guru yang rendah

70 - 86 adalah rata-rata disiplin kerja guru yang sedang

87 - 95 adalah rata-rata tentang disiplin kerja guru yang tinggi

Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata

tentang disiplin kerja guru berada pada kategori sedang, artinya tingkat

disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga sudah cukup

baik namun masih belum maksimal. Hal ini karena masih ada beberapa

responden yang mendapat skor dibawah rata-rata.

C. Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan korelasi Product Moment, maka diperoleh

korelasi r sebesar 0,480 (Lampiran 13), berdasarkan interpretasi nilai rxy

berada pada rentangan antara 0,400 – 0,600 yang berarti antara variabel x dan

variabel y yaitu antara pengawasan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru

memang terdapat korelasi agak rendah.

Untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak maka

nilai rxy atau r hasil perhitungan dibandingkan dengan rtabel, sebelum

membandingkannya terlebih dahulu dicari derajat kebesarannya atau df

(degree of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

df = N – nr

df = 20 – 2

= 18

48

Page 62: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Dengan df sebesar 18 maka diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5%

sebesar 0,444 . Karena rxy pada taraf signifikansinya 5% adalah lebih besar

dari pada r tabel (0,480 > 0.444), maka pada signifikansi 5% Ho ditolak

sedangkan Ha diterima, ini berarti pada taraf 5% terdapat korelasi positif yang

signifikan antara variabel x dan variabel y.

Dari hasil konsultasi antara rxy dan rtabel maka penulis berkesimpulan

bahwa ada korelasi antara pengawasan kepala sekolah dengan disiplin kerja

guru, sekalipun hubungan tersebut agak rendah.

Perhitungan KD yang penulis manfaatkan untuk mengetahui kontribusi

variabel x dan variabel y sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

= (0,480)² x 100%

= 0,230 x 100%

= 23 %

Jadi angka koefisien penentu kedua variabel yaitu sebesar 23%

menunjukan bahwa kontribusi hubungan pengawasan kepala sekolah dengan

disiplin kerja guru adalah sebesar 23%, artinya pengawasan kepala yang

dilaksanakan kepala sekolah cukup berpengaruh terhadap tingkat disiplin kerja

guru. Sedangkan sisanya sebesar 77% adalah sumbangan dari variabel lain

yang dapat meningkatakan disiplin kerja guru.

Dengan demikian bahwa hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak

terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan pengawasan kepala sekolah

dengan disiplin kerja guru di MA. Muhammadiyah Jasinga ditolak dan

sebaliknya hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan terdapat hubungan yang

positif antara pelaksanaan pengawasan kepala sekolah dengan disiplin kerja

guru di MA. Muhammadiyah Jasinga diterima.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Jasinga, sasaran dari pelaksanaan pengawasan kepala

sekolah agar para tenaga pengajar dapat meningkatkan kualitas

49

Page 63: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

mengajar dan dalam bekerja lebih disiplin dan semangat. Pengawasan

kepala sekolah di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga dikatakan

cukup, hal ini dapat dilihat dari data pengawasan kepala sekolah

dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut berada pada kategori

sedang, jadi pelaksanaan pengawasan kepala sekolah di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Jasinga berkategori sedang. Dengan demikian

pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan kepala sekolah sudah

cukup baik, namun belum terlaksana secara maksimal.

2. Disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga

cukup, artinya data guru dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data dengan

nilai rata-rata untuk disiplin kerja guru 82,9. Dimana nilai tersebut

berada pada kategori sedang, jadi disiplin kerja guru di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Jasinga berkategori sedang. artinya tingkat

disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga sudah

cukup baik namun masih belum maksimal. Hal ini karena masih ada

beberapa responden yang mendapat skor dibawah rata-rata.

3. Terdapat hubungan positif antara pelaksanaan pengawasan kepala

sekolah dengan disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Jasinga, Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini berdasarkan hasil analisis

korelasi product moment dengan diperoleh rhitung = 0,480, rtabel

0,444, pada N = 20, untuk kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%).

Kesimpulannya rhitung (0,480) > rtabel (0,444). Serta melalui uji

hipotesis dengan uji t dimana thitung lebih besar dari t tabel atau t

hitung (0.480) > t tabel (0,444) untuk taraf signifikansi dk =18, maka

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

.

50

Page 64: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh uraian skripsi ini, dapatlah penulis simpulkan sebagai

berikut:

1. Dari hasil penghitungan distribusi frekuensi pelaksanaan

pengawasan kepala sekolah, 60% dari jumlah keseluruhan responden

menjawab di atas rata-rata. Artinya pelaksanaan pengawasan kepala

sekolah telah berjalan meskipun belum maksimal. Sedangkan dari

hasil perhitungan distribusi frekuensi disiplin kerja guru terdapat

60% responden yang menjawab di atas rata-rata. Artinya lebih dari

separuh jumlah keseluruhan responden mempunyai tingkat disiplin

yang cukup baik.

2. Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi

Product Moment dengan taraf signifikasi 5%. Hasil dari perhitungan

korelasi Product Moment diperoleh rhitung sebesar 0,480 (lampiran

13), kemudian hasil rhitung sebesar 0,480 diinterpretasikan terhadap

tabel interpretasi nilai “r” dengan nilai yang berada antara 0,400

sampai dengan 0,600 yang berarti interpretasinya agak rendah. Dari

51

Page 65: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

hasil interpretasi tersebut berarti pelaksanaan pengawasan kepala

sekolah sedikit mempengaruhi terhadap tingkat disiplin kerja guru.

3. Dari hasil koefesien korelasi Product Moment yang menghasilkan

rhitung sebesar 0,480 kemudian dihasilkan Koefesien Determinasi

(KD) sebesar 23%, dengan demikian pelaksanaan pengawasan

kepala sekolah berkontribusi terhadap disiplin kerja guru di

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga Kabupaten Bogor sebesar

23%, sedangkan selebihnya (77%) adalah faktor lain, seperti

pemberian kompensasi, motivasi, keteladanan kepemimpinan, ada

tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan dan keberanian

pemimpin dalam mengambil tindakan.

B. Saran-saran

Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang

dikemukakan antara lain:

1. Kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga pendidikan ini,

hendaknya terus melaksanakan pengawasan tehadap para guru di

sekolah ini. Agar disiplin kerja para guru dapat terus meningkat,

terutama disiplin kerja guru dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Guru sebagai tenaga edukatif hendaknya dapat menyadari tugas dan

kewajibannya sebagai tenaga pendidik, oleh karena itu kinerjanya

perlu ditingkatkan demi tercapainya tujuan pendidikan serta

meningkatnya disiplin kerja guru. Tidak hanya berdasarkan

pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah, tetapi lebih

kepada tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik.

52

Page 66: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PTRineka Cipta, 1998

Brantas, Dasar-dasar Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2009

Handoko, T. Hani, Manajemen,(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,2000

Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: BPFE, 2000

Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta:Bumi Aksara, 2009

http://www.scribd.com/doc/24854987/Pengaruh-penanaman-Disiplin-Terhadap-kreativitas-Anak-usia

Koswara, Soeharni, dan Nuryantini, Ade yeti, Manajmen Lembaga Pendidikan,Bandung: Patra gading, 2002

Manullang, M., Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPres, 2008

Maryngan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2004

Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2006

Peraturan Pemerintah, Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, No. 10, Tahun,1980

Prajudi Atmodirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jakarta: 1979

Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani Abdullah, Manajemen Sumber DayaManusia untuk Perusahaan, Rajawali Pers

Rusyan, A. Tabrani dan Wasmin, Etos Kerja: Dalam Meningkatkan ProduktivitasKinerja Guru, Tangerang: Intimedia, 2008

Siagian, Sondang P., Fungsi-fungsi Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Page 67: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Sutrisno, Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2010

Usman, Moh, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2002

Usman, Husaini, Manajemen: Teori Prektik dan Riset Pendidikan, Jakarta: PTBumi Aksara, 2008

Page 68: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Tabel Data Tentang Tenaga Guru Di MA Muhammadiyah Jasinga

No Nama Guru JabatanMengajar Bidang

Studi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Supardi Nilawidyana, BA

Asep Asmara

Ade Masrip

Dadang Chairul Anwar

Dino Arianto, SHI

Engkos Kosasih

Entis Sutisna

Hourry Husni

Irna Irnawati

Iyeng Kurniawan

Ikin Zaenal Muttaqien, Am.a

Khoiri Husni Afrendi

Nani Mulyani

Rohanah, BA

Sri Umiyanti

Tita Rospita, S.Pd

Tuti Sutiah

Yudi Wahyudin

Sahriar Mahyudin, S.Ag

Meli Nurmalia Aripah

Kep. Sekolah/Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

Ilmu Keguruan

PKN

Akidah Akhlak

Fiqh

Komputer

SBK

Akuntansi

B.Arab

Ekonomi

Olahraga

B.Inggris

Qiraatul Qur’an

Biologi, fisika &

kimia

B.Indonesia

Geografi

Sosiologi

Kemuhammadiyahan

Matematika

SKI

Sejarah

Lampiran 1

Page 69: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Tabel Data Tentang Keadaan Tingkat Pendidikan Guru

Jumlah dan Status GuruNo.

Tingkat

Pendidikan L PJumlah

1 S3/S2

2 S1 10 7 17

3 D3 1 1 2

4 D2 1 1

5 D1

Jumlah 12 8 20

Lampiran 2

Page 70: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Tabel Data Tentang Sarana dan Prasarana

No Nama Ruang/ Barang Jumlah Keterangan1 Luas tanah yang sudah dimiliki 3.035 M² Milik Sendiri

2 Ruang Teori/ kelas 6 Ruang Baik

3 Ruang Lab Komputer 1 Ruang Baik

4 Ruang Perpustakaan 1 Ruang Baik

5 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik

6 Ruang Guru 1 Ruang Baik

7 Ruang TU 1 Ruang Baik

8 Ruang OSIS 1 Ruang Baik

9 Kamar Mandi/ Wc Guru 1 Ruang Baik

10 Kamar Mandi/ Wc Siswa 4 Ruang Baik

11 Ruang Ibadah 1 Ruang Baik

12 Koperasi 1 Ruang Baik

13 Lapangan Upacara/ Basket 1 Lapangan Baik

14 Lapangan Volly 1 Lapangan Baik

15 Jaringan Telpon 1 Unit Baik

16 Jaringan Listrik PLN 1 Unit Baik

17 Jaringan Internet 1 Unit Baik

18 Laptop 1 Unit Baik

19 Komputer 20 Unit Baik

20 Printer 2 Unit Baik

21 Telephon 1 Unit Baik

22 Faximile 1 Unit Baik

23 OHP 1 Unit Baik

24 Modem 1 Unit Baik

25 Power Ampli 1 Unit Baik

26 Infocus 1 Unit Baik

Lampiran 3

Page 71: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

KUISIONERKEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN

HUBUNGAN DENGAN DISIPLIN KERJA GURU

A. Identitas Responden

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Masa Kerja : . . . . . .Tahun . . . . . . Bulan

Mata Pelajaran yang Diajarkan :

B. Petunjuk Pengisian Kuisioner/AngketBerilah tanda tanda chek list ( ) pada jawaban yang sesuai dengan pengalaman

Bapak/Ibu mengenai Pengawasan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru dengan

ketentuan sebagai berikut:

Alternatif Jawaban

Selalu (SL) : Jika melakukan hal yang sama secara terus menerus

Sering (SR) : Jika melakukan hal yang sama secara berkala

Kadang-kadang (KK) : Jika melakukan kadang-kadang hal yang sama

Pernah (P) : Jika melakukan hal tersebut walau satu kali

Tidak Pernah (TP) : jika tidak pernah melakukak hal tersebut

A. PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH

No Pernyataan SL SR KK P TP

1 Kepala sekolah melakukan pengawasan untuk mengetahuisejauh mana kegiatan dilaksanakan sesuai rencana

2 Kepala sekolah melakukan tindakan korektif jika terjadipenyimpangan

3 Kepala sekolah melakukan pengawasan secara objektif

4 Kepala Sekolah melakukan pengawasan secara terus-menerus

5Kepala sekolah dalam melaksanakan pengawasanmemberikan pengarahan dan bimbingan agarmempermudah dalam pencapaian tujuan

Lampiran 4

Page 72: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

6 Kepala sekolah melaksanakan pengawasan preventife atausebelum kegiatan dilakukan untuk mencegah kesalahan

7 Kepala sekolah membuat peraturan untuk mengarahkanmengatur kegiatan agar tidak menyimpang

8 Kepala sekolah menyusun job description agar kegiatanberjalan secara efektif dan efisien

9 Kepala sekolah menetapkan sistem koordinasi pelaporandan pemeriksaan

10 Kepala sekolah menetapkan sanksi-sanksi bagi guru yangmelanggar atau berbuat salah

11 Kepala sekolah melaksanakan pengawasan represif atausetelah terjadi kesalahan

12 Kepala sekolah menganalisis penyebab terjadi kesalahan

13Kepala sekolah memberikan penilaian terhadap kegiatan

yang dilaksanakan

14Kepala sekolah melaksanakan pengawasan berkasala

(perbulan, persemester atau pertahun)

15Kepala sekolah melaksanakan pengawasan mendadak

(sidak)

16Kepala sekolah melakukan pengawasan melekat (waskat)

pada kegiatan yang dianggar strategis

17Kepala sekolah melakukan pengawasan langsung melalui

supervisi kelas

18Kepala sekolah melakukan pengawasan tidak langsung

kepada bawahan dengan laporan lisan atau tertulis

19 Kepala sekolah melakukan pengawasan pengecualian padaguru atau kegiatan yang telah terjadi kesalahan

20 Komite sekolah membantu dalam melakukan pengawasan

Page 73: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

B. DISIPLIN KERJA GURU

No Pernyataan SL SR KK P TP

1 Mentaati peraturan sekolah2 Menadapatkan hukuman jika melanggar peraturan

3 Mendapatkan penghargaan jika selalu mentaati peraturan

4 Melaksanakan tugas sebagai demonstrator atau pengajar

5 Mampu mengkondisikan kelas (saat megatasi kegaduhan)

6Mampu menjadi mediator dengan memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan

7Mampu menjadi fasilitator dengan mengusahakan sumber

belajar untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar

8 Memberikan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa

9Saya memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses

belajar mengajar

10membuat rancangan persiapan pengajaran (RPP) sebelum

mengajar

11 Merencanakan metode mengajar sesuai dengan pokok mengajar

12Membuat rancangan prosedur belajar mengajar yang tepat sesuai

dengan materi yang akan diajarkan

13 Menguasai materi pembelajaran sesuai RPP yang saya buat

14Mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan RPP

yang saya buat

15 Membuat rangkuman materi pelajaran

16 Menggunakan metode yang relevan dengan materi saat mengajar

17Menggunakan media yang relevan sesuai dengan pokok bahasan

yang saya ajarkan

18 menyampaikan apersepsi di awal pembelajaran

19menggunakan waktu pembelajaran secara efisien dengan

memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu

Page 74: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X

1. Variabel Pengawasan Kepala Sekolah

Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah = 95 - 57

Banyak Kelas = 1 + 3,3 Log N = 1 + 3,3 Log 20 = 1 + (3,3. 1,30) = 1+ 4,29 = 5,29=5

Interval Kelas = 38:5 = 7,6= 8Dari perhitungan di atas, maka tabel distribusi frekuensi adalah sebagaiberikut:

No KelasInterval

F Batas Kelas Nt F.kum F (%) FNt

1 57-65 2 56,5 – 65,5 61 20 10 1222 66-74 2 65,5-74,5 70 18 10 1403 75-83 6 74,5-83,5 79 16 30 4744 84-92 9 83,5-92,5 88 10 45 7925 93-101 1 92,5-101,5 97 1 5 97

Jumlah 20 395 100 1625

Mean = FNt =1625 = 81,2 N 20

Median = Bb +

×− xikumF

F

N.2

= 83,5+

×

− 89

110

= 83,5+

972 = 83,5 + 8

=91,5

Modus = Bb + xibb

b

+ 211 = 83,5 + 8

166 x

+

= 83,5+

748 = 83,5+6,8 = 90.3

Lampiran 9

Page 75: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel Y

2. Variabel Disiplin kerja guru

Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah = 95 - 63

Banyak Kelas = 1 + 3,3 Log N = 1 + 3,3 Log 20 = 1 + ( 3,3.1,30)

= 1 + 4,29 = 5,29 = 5

Interval Kelas = 32:5 = 6.4 = 6Dari perhitungan di atas, maka tabel distribusi frekuensi adalah sebagaiberikut:

KelasInterval F Batas Kelas Nt F.kum F (%) FNt

1 63 – 69 3 62,5-69,5 66 20 15 1982 70 –76 4 69,5-76,5 73 17 20 2923 77-83 8 76,5-83,5 80 13 40 6404 84-90 4 83,5-90,5 87 5 20 3485 91-97 1 90,5-97,5 94 1 5 94

Jumlah 20 513 100 1572

Mean = FNt = 1572 = 78,6 N 20

Median = Bb +

×− xikumF

F

N.2

= 76,5 +

×

− 68

510

= 76,5 +

830 = 76,5 + 3,75

= 80,25

Modus = Bb + xibb

b

+ 211 = 76,5 + 6

444

+

= 76,5 +

1624 = 76,5 + 1,5 = 78

Lampiran 10

Page 76: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Perhitungan Koefisien untuk pengujian hipotesis

NoResp X Y X2 Y2 XY

1 91 84 8281 7056 76442 63 83 3969 6889 52293 95 82 9025 6724 77904 90 87 8100 7569 78305 88 78 7744 6084 68646 57 87 3249 7569 49597 91 88 8281 7744 80088 84 70 7056 4900 58809 81 95 6561 9025 769510 75 82 5625 6724 615011 81 70 6561 4900 567012 90 71 8100 5041 639013 92 83 8464 6889 763614 91 83 8281 6889 755315 89 80 7921 6400 712016 94 69 8836 4761 648617 76 63 5776 3969 478818 74 65 5476 4225 481019 78 72 6084 5184 561620 68 80 4624 6400 5440

Jumlah 1648 1572 138014 124942 130375

( )( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNxxN

yxxyNrxy

=( )( ).2765644376

25906562607500−

=1227262656

16844

=30,35032

16844

= 0,480

rxy = (0,480)² x 100%

= 0,230 x 100% = 23%

Lampiran 13

Page 77: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Perhitungan rata-rata dan simpangan baku variabel X

X =20

1648

= 82,4

S2 =

−−

rnXX

=12044,2187

=19

44,2187

= 115,12

SDX = ( )1

2

−−

nXX

=19

44,2187

= 10,72

NoResp

X X-X (X-X)2

1 91 8,6 73.962 63 -19,4 376.363 95 12,6 158.764 90 7,6 57.765 88 5,6 31,366 57 -25,4 645.167 91 8,6 73.968 84 1,6 2.569 81 -1,4 1.9610 75 -7,4 54.7611 81 -1,4 1.9612 90 7,6 57.7613 92 9,6 92.1614 91 8,6 73.9615 89 6,6 43.5616 94 11,6 134.5617 76 -6,4 40.9618 74 -8,4 70.5619 78 -4,4 19.3620 68 -14,4 207.36

1648 2187,44

Lampiran 11

Page 78: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

Perhitungan Rata-rata dan simpangan baku variabel Y

Y =20

1572

= 78,6

S2 =

−−

1nYY

=19

1376

= 72.42

SDX = ( )1−

−n

YY

=19

1376

= 8,5

NoResp

Y Y-Y (Y-Y)2

1 84 5,4 29.162 83 4,4 19.363 82 3,4 11.564 87 8,4 70.565 78 -0,6 0.366 87 8,4 70.567 88 9,4 88.368 70 -8,6 70.569 95 16,4 268.96

10 82 3,4 11.5611 70 -8,6 70.5612 71 -7,6 57.7613 83 4,4 19.3614 83 4,4 19.3615 80 1,4 1.9616 69 -9,6 92.1617 63 -15,6 243.3618 65 -13,6 184.9619 72 -6,6 43.5620 80 1,4 1.96

1572 1376

Lampiran 12

Page 79: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut

TABEL NILAI KRITIS “r” PRODUCT MOMENT

Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf SignifikanN 5% 1% N 5% 1% N 5% 1%345

678910

1112131415

1617181920

2122232425

0.9970.9500.818

0.8110.7540.7070.6660.632

0.6020.5760.5530.5320.514

0.4970.4820.4680.4560.444

0.4330.4230.4130.4040.396

0.9990.9900.959

0.9170.8740.8340.7980.765

0.7350.7080.6840.6610.641

0.6230.6060.5900.5750.561

0.5490.5370.5260.5150.505

2627282930

3132333435

3637383940

4142434445

4647484950

0.3880.3810.3740.3670.361

0.3550.3490.3440.3390.334

0.3290.3250.3200.3160.312

0.3080.3040.3010.2970.294

0.2910.2880.2840.2810.279

0.4960.4870.4780.4700.463

0.4560.4490.4420.4360.430

0.4240.4180.4130.4080.403

0.3980.3930.3890.3840.380

0.3760.3720.3680.3640.361

5560657075

80859095

100

125150175200300

400500

600700

800900

1000

0.2660.2540.2440.2350.227

0.2200.2130.2070.2020.195

0.1760.1590.1480.1380.113

0.0980.088

0.0800.074

0.0700.065

0.062

0.3450.3300.3170.3060.296

0.2860.2780.2700.2630.256

0.2300.2100.1940.1810.148

0.1280.115

0.1050.097

0.0910.086

0.081

Lampiran 14

Page 80: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut
Page 81: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut
Page 82: PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2660/1/PRIBADI... · kepala sekolah dengan nilai rata-rata 89,4. Dimana nilai tersebut