158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Eksperimen Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung pada Siswa Putra SMP Negeri 1 Pacitan) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan oleh : KHOIRUDIN NIM: A.120809112 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS

PADA PERMAINAN BOLAVOLI

(Eksperimen Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

pada Siswa Putra SMP Negeri 1 Pacitan)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh :

KHOIRUDIN NIM: A.120809112

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS

PADA PERMAINAN BOLAVOLI

(Eksperimen Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

pada Siswa Putra SMP Negeri 1 Pacitan)

Oleh :

KHOIRUDIN

NIM: A.120809112

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Sugiyanto. Prof. Dr. Siswandari, M. Stats. NIP.19491108 197609 1 001 NIP. 19590201 198503 2 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Prof. Dr. Sugiyanto. NIP.19491108 197609 1 001

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS

PADA PERMAINAN BOLAVOLI

(Eksperimen Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

pada Siswa Putra SMP Negeri 1 Pacitan)

Disusun Oleh :

KHOIRUDIN A.120809112

Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua : Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr. AIFO ........................... ...............

Sekretaris : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. .......................... ..............

Anggota Penguji :

1. Prof. Dr. Sugiyanto ............................. .............

2. Prof. Dr. Siswandari, M. Stats ............................. .............

Surakarta, 2011

Mengetahui,

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Sugiyanto. NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19491108 197609 1 001

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : KHOIRUDIN

NIM : A.120809112

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul :

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Eksperimen

Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung pada Siswa Putra Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Pacitan Jawa Timur), adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal

yang bukan karya saya tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan pada daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 2011

Pembuat Pernyataan

KHOIRUDIN

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Jangan mudah menyerah menghadapi situasi dan kondisi apapun. Bertahanlah dan

carilah jalan keluarnya. Selamanya terlalu pagi untuk menyerah.

(David Tyler Scoates)

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Bapak dan Ibu Tercinta,

Isteri dan Anakku Tersayang,

Saudara-saudaraku Tersayang,

Almamaterku Tercinta,

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat-Nya,

sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan. Penyelesaian tesis mengalami

berbagai kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka

berbagai kesulitan dan hambatan yang timbul tersebut dapat diatasi. Dalam

kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp. KJ (K). selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta atas pemberian pengarahan dan bantuannya

3. Prof. Dr. Sugiyanto, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Sugiyanto, sebagai Dosen Pembimbing 1 tesis yang telah memberikan

pengarahan, petunjuk dan saran serta koreksi dalam menyusun tesis.

5. Prof. Dr. Siswandari, M. Stats., sebagai Dosen Pembimbing 2 tesis yang telah

memberikan pengarahan, petunjuk dan saran serta koreksi dalam menyusun tesis.

6. Kepala SMP Negeri 1 Pacitan Kabupaten Pacitan yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

7. Siswa SMP Negeri 1 Pacitan Kabupaten Pacitan atas kerelaan dan keikhlasannya

menjadi sampel penelitian.

8. Teman-teman yang dengan suka rela telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan balasan-Nya kepada mereka dengan

yang lebih baik. Amin. Surakarta, 2011

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

ABSTRAK ......................................................................................................... xvii

ABSTRACT ......................................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 13

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 14

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 15

E Tujuan Penelitian .......................................................................... 15

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 16

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ................................................... 18

A. Kajian Teori ................................................................................... 18

1. Permainan Bolavoli .................................................................. 18

a. Hakikat Permainan Bolavoli ................................................ 18

b. Servis Atas Permainan Bolavoli .......................................... 60

2. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan ................................. 68

a. Pendekatan Pembelajaran Langsung .................................... 71

b. Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung.......................... 75

3. Kemampuan Motorik ............................................................. 79

a. Pengertian Kemampuan Motorik ........................................ 80

b. Komponen Kemampuan Motorik......................................... 81

c. Peranan Kemampuan Motorik terhadap Keterampilan ........ 85

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 89

C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 90

D. Hipotesis ........................................................................................ 95

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 97

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 97

B. Metode dan Rancangan Penelitian ................................................. 98

C. Variabel Penelitian ......................................................................... 100

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 100

E. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 102

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 106

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 111

BAB IV. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 115

A. Deskripsi Data ............................................................................... 115

B. Pengujian Persyaratan Analisis ...................................................... 120

C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 125

D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 129

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 137

A. Kesimpulan .................................................................................... 137

B. Implikasi ........................................................................................ 138

C. Saran .............................................................................................. 139

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 141

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 144

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Langsung dan Tidak

Langsung ......................................................................................... 78

Tabel 2. Rancangan Penelitian Eksperimen Faktorial 2 X 2 ....................... 98

Tabel 3. Pengelompokan Sampel Penelitian ................................................. 104

Tabel 4. Ringkasan Anava untuk Uji Reliabilitas ......................................... 110

Tabel 5. Koefisien Korelasi Reliabilitas ....................................................... 111

Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..................... 113

Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis Atas Bolavoli

Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran

dan Tingkat Kemampuan Motorik .................................................. 116

Tabel 8. Nilai Peningkatan Keterampilan Servis Atas Bolavoli Masing-

Masing Sel (Kelompok Perlakuan) ................................................ 117

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................... 120

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas .............................................. 125

Tabel 11. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan Servis Atas Bolavoli

Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan

Motorik ........................................................................................... 126

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Penggunaaan Pendekatan

Pembelajaran (A1 dan A2) ............................................................... 126

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians untuk Tingkat Kemampuan

Motorik (B1 dan B2) ........................................................................ 127

Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor ................................ 127

Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis

Varians ............................................................................................ 127

Tabel 16. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor,

A dan B Terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli ................... 133

Tabel 17. Matrik Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Langsung.. 166

Tabel 18. Matrik Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Tidak

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Langsung .......................................................................................... 177

Tabel 19. Total T –Score Kemampuan Motorik ................................................ 190

Tabel 20. Daftar Rangking Kemampuan Motorik & Katagori Sampel ............. 192

Tabel 21. Daftar Pembagian Kelompok dengan Rumus ABBA ....................... 194

Tabel 22. Sekema Penelitian ............................................................................. 195

Tabel 23. Data Hasil Tes Awal Servis Atas Bolavoli........................................ 196

Tabel 24. DataHasil Tes Akhir Servis Atas Bolavoli........................................ 197

Tabel 25. Uji Reliabilitas Tes Awal dengan Anava .......................................... 198

Tabel 26. Uji Reliabilitas Tes Akhir dengan Anava ......................................... 201

Tabel 27. Rekapitulasi Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok I......... ................. 204

Tabel 28. Rekapitulasi Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok II ...................... 205

Tabel 29. Uji Homogenitas dan Anava Dua Jalan Tes Akhir .......................... 206

Tabel 30. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dan Analisis Varians............... 207

Tabel 31. Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet ............................................... 208

Tabel 32. Ringkasan Hasil Uji Analisis Varians.............................................. 210

Tabel 33. Hasil Uji Rentang Newman-Keuls setelah Analisis Varians.......... 212

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halama

Gambar 1. Kerangka Operasional Penelitian................................................. 105

Gambar 2. Histogram Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir ................... 116

Gambar 3. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar ............... 118

Gambar 4. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Langsung dengan

Kemampuan Motorik Tinggi ....................................................... 121

Gambar 5. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Langsung dengan

Kemampuan Motorik Rendah ..................................................... 122

Gambar 6. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung

Dengan Kemampuan Motorik Tinggi ......................................... 123

Gambar 7. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung

Dengan Kemampuan Motorik Rendah ........................................ 124

Gambar 8. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Hasil

Belajar Servis Atas ...................................................................... 134

Gambar 9. Lapangan Tes Lari Zig-zag .......................................................... 146

Gambar 10. Diagram Lapangan Tes Wall Pass ................................................ 147

Gambar 11. Model Tes Medicine Ball Put ..................................................... 148

Gambar 12. Tes Lari Cepat 50 Meter ............................................................. 148

Gambar 13. Lapangan Tes Servis Bolavoli ................................................... 150

Gambar 14. Belajar Lempar Tangkap Formasi Berhadapan .......................... 178

Gambar 15. Belajar Memukul Bola ............................................................... 178

Gambar 16. Melempar Bola di Atas Tali / Net .............................................. 179

Gambar 17. Belajar Memukul Bola Melewati Net ........................................ 180

Gambar 18. Belajar Lempar Tangkap Bola pada Sasaran .............................. 181

Gambar 19. Belajar Memukul Bola pada Sasaran ......................................... 181

Gambar 20. Belajar Servis Atas Berkelompok ............................................... 182

Gambar 21. Bermain Bolavoli Dengan Peraturan yang Dimodifikasi ........... 183

Gambar 22. Belajar Servis Atas Formasi Berhadapan ................................... 184

Gambar 23. Belajar Memukul Bola Formasi Berhadapan .............................. 184

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 24. Belajar Servis Atas dari Garis 9 Meter ...................................... 185

Gambar 25. Belajar Servis Atas dari Garis 9 Meter ...................................... 186

Gambar 26. Belajar Servis Atas dari Garis 9 Meter pada Sasaran ................ 187

Gambar 27. Belajar Servis Atas dari Garis 9 Meter pada Sasaran ................ 187

Gambar 28. Belajar Servis Atas Berkelompok .............................................. 188

Gambar 29. Bermain Bolavoli dengan Peraturan yang Dimodifikasi ........... 189

Gambar 30. Tes Standing Broad Jump .......................................................... 213

Gambar 31. Tes Lari 50 Meter ....................................................................... 213

Gambar 32. Tes Lari Zig-zag ......................................................................... 214

Gambar 33. Tes Softball Throw ..................................................................... 214

Gambar 34. Tes Wall Pass ............................................................................. 215

Gambar 35. Tes Medicine Ball Put ................................................................ 215

Gambar 36. Penjelasan Kegiatan Servis Atas ................................................ 216

Gambar 37. Tes Servis Atas ........................................................................... 216

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Jaduwal Kegiatan Penelitian........................................................ 144

Lampiran 2. Diskripsi Instrumen Penelitian .................................................... 145

Lampiran 3. Diskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dan Pendekatan

Pembelajaran ................................................................................ 151

Lampiran 4. Program Kegiatan Belajar Mengajar Servis Atas ........................ 152

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Tes Kemampuan Motorik ........................ 155

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Tes Awal Keterampilan Servis Atas

Permainan Bolavoli ..................................................................... 156

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan

Pendekatan Pembelajaran Langsung ............................................ 157

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Tes Akhir Servis Atas. ............................. 165

Lampiran 9. Matrik Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan

Pembelajaran Langsung .............................................................. 166

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Tes Awal Servis Atas .............................. 167

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan

Pendekatan PembelajaranTidak Langsung ................................ 168

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Tes Akhir Servis Atas ............................. 176

Lampiran 13. Matrik Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan

Pembelajaran Tidak Langsung ................................................... 177

Lampiran 14. Pembelajaran dengan Pendekatan Tidak Langsung ................... 178

Lampiran 15. Pembelajaran dengan Pendekatan Langsung .............................. 184

Lampiran 16. Tabel Total T-Score Tes Kemampuan Motorik ......................... 190

Lampiran 17. Daftar Rangking Kemampuan Motorik dan Katagori Sampel

Berdasarkan Total T-Score Kemampuan Motorik ...................... 192

Lampiran 18. Daftar Pembagian Kelompok dengan Cara Ordinal Pairing

Rumus ABBA ............................................................................. 194

Lampiran 19. Sekema Penelitian Berdasarkan Pembagian Kelompok

dan Perlakuan .............................................................................. 195

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 20. Data Hasil Tes Awal Servis Atas Bolavoli................................. 196

Lampiran 21. Data Hasil Tes Akhir Servis Atas Bolavoli ................................ 197

Lampiran 22. Uji Reliabilitas Tes Awal Servis Atas Bolavoli ......................... 198

Lampiran 23. Uji Reliabilitas Tes Akhir Servis Atas Bolavoli ........................ 201

Lampiran 24. Rekapitulasi Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok I

( Pendekatan Pembelajaran Langsung ) ..................................... 204

Lampiran 25. Rekapitulasi Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok II

( Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung ) ............................ 205

Lampiran 26. Uji Homogenitas dan Analisis Varians Dua Jalan Tes Akhir

Servis Atas Bolavoli .................................................................. 206

Lampiran 27. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas .......................................... 207

Lampiran 28. Uji Homogenitas dengan Uji Barlet ........................................... 208

Lampiran 29. Analisis Varians ......................................................................... 209

Lampiran 30. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls ....................................... 211

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

KHOIRUDIN, NIM : A.120809112. 2011. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI. (Studi Eksperimen Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung pada Siswa SMP Negeri 1 Pacitan). Tesis : Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli. (2) Perbedaan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah. (3) Pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik terhadap hasil belajar keterampilan servis atas bolavoli.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 X 2. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Pacitan Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2010/2011 sejumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan purposif random sampling sesuai ketentuan dan yang memenuhi syarat sejumlah 40 siswa. Sampel yang telah ditentukan sejumlah 20 siswa mewakili siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan 20 siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah. Adapun variabel dalam penelitian adalah Variabel bebas yang terdiri dari dua faktor yaitu variabel manipulatif dan variabel atributif dan satu variabel terikat. Variabel manipulatif yang terdiri dari pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan pembelajaran tidak langsung. Variabel atributif terdiri dari kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah. Variabel terikat dalam penelitian adalah servis atas bolavoli. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Data tes dan pengukuran servis atas bolavoli. Data kemampuan motorik menggunakan tes: standing broad jump, soft ball throw, wall pass, medicine ball put, lari zig-zag, dan lari cepat 50 meter. Teknik analisa data menggunakan analisis of varian dua jalan dan uji rentang Newman-Keuls dengan taraf signifikansi 5%.

Kesimpulan : (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar servis atas bolavoli. Pendekatan pembelajaran langsung lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran tidak langsung. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar servis atas bolavoli antara kelompok siswa yang memilki kemampuan motorik tinggi dan rendah. Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi hasil belajarnya lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah. (3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik terhadap hasil belajar servis atas bolavoli. (a) Bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi lebih tepat apabila menggunakan pendekatan pembelajaran langsung. (b) Bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah lebih tepat dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tidak langsung. Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran Langsung, Pendekatan Pembelajaran Tidak

Langsung, Kemampuan Motorik, Keterampilan Servis Atas Bolavoli.

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT KHOIRUDIN, NIM: A.120809112, 2011. THE DIFFERENT EFFECT

BETWEEN INSTRUCTIONAL APPROACH AND MOTOR ABILITY TO THE LEARNING RESULT OF VOLLEYBALL GAME OVERHEAD SERVICE SKILL. (An Experimental Study of Direct and Indirect Instructional Approach to the Student in SMP N 1 Pacitan). Thesis: Study Post Graduated of Physical Education Program, University of Sebelas Maret, Surakarta.

The Aims of this research are to know: (1) The different effect between Direct

Instructional and Indirect Instructional Approach to the learning result of volleyball game overhead service skill (2) The different of learning result between the student who have high motor ability and who have low motor ability to the volleyball game overhead service skill . (3) The effect of Instruction approach interaction and motor ability to the learning result volleyball games overhead service skill.

This research experimental method use factorial design 2 x 2. The Research Population is 60 student of SMP Negeri 1 Pacitan Kabupaten Pacitan in Academic Year 2010/2011. Technical purposive random sampling is used according to the rule and sample fulfilled 40 students. 20 of the student sample have high motor ability, twenty others have low motor ability. There are two independent variable in this research and one (1) dependent variable. Manipulative variable consist of Direct Instructional Approach and Indirect Approach. Attributive Variable consists of a group of student who have high motor ability and other group which has low motor ability. Dependent variable in this research is volleyball overhead service. Data of motor ability was got by using test. Test and measurement are used collect the data. The data collect of volleyball overhead service test. Same activities is applied to student to get the data of motor ability, they are standing broad jump, softball throw, wall pass, medicine ball put, zig-zag run and sprinter 50 meters. Technique data analyze use analyze of variance two ways and range-test Newman Keuls with the significant rate is 0,05.

The conclusion of this research: (1) There is a significant different effect between Direct Instructional and Indirect Instructional Approach to the learning result of volleyball overhead service. Direct Instructional Approach is better than Indirect Approach. (2) There is a significant different effect between student who have high motor ability and student who have low motor ability to the learning result of volleyball overhead service. Group of student who have high motor ability is better than group which has low motor ability. (3) There is a significant effect of interaction between Instructional Approach and motor ability to the learning result of volleyball overhead service. (a) Student who has high motor ability is more suitable using Direct Instructional Approach. (b) Student who has lower motor ability is more suitable using Indirect Instructional Approach.

Keyword: Direct Instructional Approach, Indirect Instructional Approach, Motor

Ability, Volleyball Overhead Service Skills.

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

pelajaran wajib yang termuat di dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

Karena tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan keseluruhan. Tujuan Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan antara lain adalah untuk mengembangkan individu secara

organis, neuromuskuler, intelektual dan emosional, melalui aktivitas jasmani. Yusuf

Hadisasmita & Aip Syarifuddin (1996:3) menjelaskan tentang arti dan makna dari

pendidikan jasmani sebagai berikut:

Pendidikan jasmani mengandung arti ; a. Bagian yang tidak terpisahkan dari usaha-usaha pendidikan secara keseluruhan b. Program yang memperhatikan terhadap perkembangan individu siswa c. Berpusat pada siswa, bukan pada bahan pelajarannya. d. Sasaran pendidikan jasmani diarahkan pada perkembangan siswa secara

keseluruhan, baik yang berkaitan dengan perkembangan organik, neuromuskuler, intelektual, maupun dari segi emosional.

Fokus program pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama, menurut

Samsudin (2008:8) adalah :”Program pendidikan jasmani harus dikaitkan dengan

peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani. Siswa menginginkan belajar

keterampilan baru dan berbagai cabang olahraga. Program pendidikan jasmani harus

lebih dari sekadar mengembangkan tubuh, tetapi juga mengembangkan pikiran dan

mempersiapkan siswa untuk bekerja pada masa yang akan datang. Pada tingkat usia

ini, program pendidikan jasmani dipandang sebagai tempat untuk belajar fair play

dan jiwa sportivitas yang baik”.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Aunurrahman (2009:142), menegaskan lima kemampuan manusia yang

merupakan hasil belajar sehingga memerlukan model dan strategi pembelajaran untuk

mencapainya, yaitu :

1) Keterampilan intelektual, yaitu sejumlah pengetahuan mulai dari kemampuan

membaca, tulis, hitung sampai pada pemikiran yang rumit. Kemampuan sangat

tergantung pada kapasitas intelektual, kecerdasan sosial seseorang dan

kesempatan yang tersedia.

2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan cara belajar dan berpikir seseorang seluas-

luasnya, termasuk cara memecahkan masalah.

3) Informasi verbal, yaitu pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan keterampilan menggunakan sesuatu,

keterampilan gerak.

5) Sikap dan nilai, yaitu hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, intensitas

emosional.

Strategi yaitu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, metode yaitu bagaimana

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan

yang telah di susun dapat tercapai secara optimal, dan pendekatan (approach)

diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,

Wina Sanjaya (2010:127). Dari pendapat yang telah dikemukakan oleh Wina Sanjaya

tersebut, maka dapat memberikan asumsi bahwa pendekatan dalam pembelajaran

merupakan suatu jalan, cara, kebijaksanaan khusus dan terperinci yang telah

dipikirkan dan direncanakan serta disusun secara sistematis, sehingga merupakan

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pola tertentu yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan, dan

membantu siswanya untuk mempelajari materi pelajaran yang di sampaikan.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar diperlukan adanya metode tertentu dan

pendekatan pembelajaran tertentu untuk membantu siswa dalam rangka

memaksimalkan pencapaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan. Semakin tepat metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran maka semakin efektif tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh pendekatan

pembelajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat

keterampilan atau tugas gerak yang akan dipelajari siswa. Apabila pembelajaran

permainan bolavoli kurang diminati oleh siswa, sulit dimainkan, bahkan kurang

menarik, serta kurang disenangi oleh siswa putri, bahkan ada siswa putra yang kurang

berminat terhadap cabang olahraga permainan bolavoli, maka agar permainan

bolavoli dapat disenangi oleh semua siswa maka dibutuhkan kreativitas guru untuk

mengadakan pendekatan pembelajaran yang inovatif, sehingga cabang olahraga

permainan bolavoli dapat memberikan nilai yang positif bagi siswa.

Pembelajaran permainan bolavoli untuk siswa Sekolah Menengah Pertama

diperlukan modifikasi-modifikasi baik dalam hal peralatan, lapangan maupun aturan

permainannya, sesuai dengan tingkatan usia siswa. Pendekatan pembelajaran

permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama dapat dilakukan dengan

pendekatan pembelajaran langsung maupun pendekatan tidak langsung, hal ini sesuai

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Menegah

Pertama dan karakteristik cabang olahraga pemainan bolavoli.

Permainan bolavoli yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama adalah

permainan bolavoli resmi. Permainan bolavoli resmi adalah permainan bolavoli yang

dimainkan dilapangan dengan ukuran 9 x 18 meter dengan enam pemain setiap

regunya dengan peraturan yang resmi. Beberapa tehnik dasar permainan bolavoli

sesuai dengan buku panduan Sekretariat Umum PP.PBVSI (1995:66-70),”service

tangan bawah, service tangan atas, passing bawah, passing atas, smash dan block

tunggal”. Agar siswa Sekolah Menengah Pertama dapat melakukan permainan

bolavoli dengan baik dan benar, maka salah satu teknik dasar yang perlu

mendapatkan perhatian dan diajarkan adalah teknik dasar servis atas.

Siswa Sekolah Menegah Pertama akan mengalami kesulitan kalau harus

menampilkan gerakan–gerakan keterampilan yang elemen gerakannya bersifat

kompleks, apabila siswa tersebut tidak mempunyai kemampuan gerak dasar yang

tinggi. Teknik dasar smash dan teknik dasar block pada permainan bolavoli unsur

gerakannya termasuk kompleks, oleh karena itu akan lebih tepat apabila teknik dasar

smash dan block diberikan kepada siswa remaja dan dewasa karena mereka telah siap

secara fisik dan mental.

Keberhasilan guru mengajarkan teknik dasar permainan bolavoli ditentukan

oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Dan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan yaitu ketepatan pendekatan pembelajaran yang

digunakan. Karena pendekatan pembelajaran adalah merupakan cara atau tindakan

yang dilakukan oleh guru agar di dalam menyajikan materi pelajaran praktek

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

permainan bolavoli, sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan

efesien. Dengan demikian pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan guru

atau taktik yang telah disusun oleh guru agar langkah-langkah kegiatan belajar

mengajar dapat berlangsung secara sistemik dan sistimatik dan dapat mencapai

sasaran pembelajaran yang telah ditentukan. Sistemik artinya antara yang memberi

pelajaran dan yang belajar saling memberikan ketergantungan atau keterkaitan

sehingga terorganisir secara terpadu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan

sitematik artinya langkah-langkah yang dilaksanakan guru dalam mengajar tersusun

secara urut, logis, dan rapi sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan.

Pendekatan pembelajaran dalam kontek pendidikan diartikan oleh J.R.David

dalam Wina Sanjaya (2010:126) sebagai ”a plan, method, or series of activities

designed to achieves a particular educational goal“. Dengan demikian pendekatan

pembelajaran dapat diartikan sebagai “perencanaan yang berisikan tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Servis atas pada permainan bolavoli mempunyai peranan yang sangat penting

pada saat permainan bolavoli berlangsung, karena servis atas dapat digunakan sebagai

salah satu bentuk serangan oleh regu yang mempunyai kesempatan untuk melakukan

servis kepada regu lawan yang menerima servis. Apabila seorang pemain dapat

melakukan serangan melalui pukulan servis atas dengan sempurna, maka akan dapat

memberikan pengaruh psikologis yang positif terhadap regu yang melakukan servis.

Demikian juga sebaliknya, apabila seorang pemanin gagal pada saat melakukan

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

serangan melalui pukulan servis atas, maka akan dapat memberikan dampak

psikologis yang kurang baik terhadap regu yang melakukan servis atas.

Teknik dasar servis atas permainan bolavoli apabila dibandingkan dengan

teknik dasar servis bawah memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Karena pada

saat melambungkan bola yang akan dipukul dengan gerakan tangan yang akan

digunakan untuk memukul bola memerlukan kemampuan koordinasi gerakan yang

serasi dan rangkaian gerak tersebut harus dilakukan secara ritmis. Apabila rangkaian

gerak servis atas permainan bolavoli tidak dapat dilakukan secara ritmis, bola yang

dilambungkan terlalu jauh dari titik sumbu badan dan kontak pukulan bola kurang

tepat, maka hasil pukulan servis atas tersebut tidak sesuai dengan sasaran yang

diinginkan.

Keterampilan servis atas permainan bolavoli dapat dilakukan dengan baik dan

benar apabila rangkaian gerak keterampilan servis atas dapat dilakukan secara ritmis.

Artinya antara gerak melambungkan bola dengan gerak tangan pemukul bola

dilakukan selaras dan serasi, sehingga rangkaian gerak keterampilan servis atas

permainan bolavoli dilakukan dengan gerakan yang leluasa. Untuk memperoleh gerak

yang leluasa dibutuhkan tingkat kemampuan motorik yang tinggi dan kemampuan

koordinasi gerak yang tepat.

Siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya belum menguasai teknik

dasar keterampilan servis atas bolavoli secara baik dan benar. Untuk mengajarkan

keterampilan teknik dasar keterampilan servis atas bolavoli pada tingkat Sekolah

Menengah Pertama, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan harus

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

memilih pendekatan pembelajaran yang bersifat khusus sesuai dengan tingkat

kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa.

Pembelajaran teknik dasar servis atas permainan bolavoli pada tingkat Sekolah

Menengah Pertama merupakan permasalahan yang cukup menarik untuk dikaji,

dicermati dan diteliti. Salah satu permasalahan menarik yang perlu dikaji, dicermati

dan diteliti dalam pembelajaran teknik dasar servis atas permainan bolavoli pada

tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah menyangkut masalah pendekatan

pembelajaran yang digunakan dan tingkat kemampuan gerak dasar yang dimiliki

oleh siswanya.

Dalam praktik pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas permainan

bolavoli pada tingkat Sekolah Menengah Pertama, pada umumnya guru Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar

siswa. Artinya guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan langsung

memberikan materi yang diajarkan tanpa mempedulikan dasar-dasar kemampuan

gerak yang dimiliki siswa. Penguasaan dasar-dasar gerak sangat penting untuk

menunjang keberhasilan proses belajar mengajar keterampilan teknik dasar servis atas

permainan bolavoli, dan pada umumnya hal ini kurang diperhatikan oleh guru

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya belum memahami tentang

konsep gerak keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang baik dan

benar. Menghadapi permasalahan seperti ini guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan perlu menggunakan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat

untuk memberikan dasar-dasar keterampilan gerak yang baik dan benar tentang

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

teknik dasar servis atas permainan bolavoli. Pada tahap awal, guru Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat mengajarkan keterampilan teknik dasar

servis atas permainan bolavoli dengan gerakan-gerakan dasar yang menyerupai dan

mengarah pada teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang sebenarnya.

Pendekatan pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas permainan

bolavoli yang dilakukan dengan diawali dalam bentuk gerakan lain yang menyerupai

gerakan teknik dasar servis atas dan mengarah pada gerakan teknik dasar servis atas

yang sebenarnya dapat disebut dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung.

Rusli Lutan (1988:418) menyatakan bahwa, "Dalam pendekatan tak langsung, guru

atau pelatih menyusun rencana latihan secara cermat dalam rangkaian urutan yang

logis sebelum teknik yang sebenarnya diajarkan".

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan secara umum langsung

mengajarkan keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dengan pola

gerakan teknik dasar servis atas permainan bolavoli yang sebenarnya. Proses belajar

mengajar keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dimana siswa

langsung diberikan materi pelajaran dengan pola gerak yang sebenarnya dapat disebut

dengan pendekatan pembelajaran langsung. Menurut Rusli Lutan (1988:419) bahwa,

"Pendekatan pembelajaran langsung yaitu pembelajaran dimana guru atau pelatih

mengajarkan secara langsung teknik yang sebenarnya".

Proses kegiatan belajar mengajar keterampilan teknik dasar servis atas

permainan bolavoli dengan pendekatan tidak langsung merupakan hal yang cukup

menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa di sekolah guru Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sering dihadapkan pada permasalahan kemampuan

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

siswa yang belum memahami tentang konsep gerak keterampilan teknik dasar servis

atas pada permainan bola voli secara baik dan benar, sehingga sulit jika hanya

menerapkan pedekatan pembelajaran langsung. Pendekatan pembelajaran tidak

langsung masih jarang dilaksanakan di sekolah-sekolah.

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada umumnya hanya

menggunakan pendekatan pembelajaran langsung, di Sekolah Menengah Pertama ,

jarang dicobakan mengenai pendekatan pembelajaran tidak langsung ini kepada

siswanya. Sebelum menerapkan pendekatan pembelajaran tidak langsung, guru

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan perlu melakukan pengkajian mengenai

pengaruh pendekatan pembelajaran tidak langsung tersebut dan membandingkannya

dengan pendekatan pembelajaran langsung.

Proses belajar gerak merupakan bagian dari belajar secara umum, karena belajar

gerak mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk menguasai berbagai keterampilan gerak

dan mengembangkan agar keterampilan gerak yang dikuasai dapat dilakukan untuk

menyelesaikan tugas-tugas dan untuk mencapai sasaran tertentu . Proses belajar gerak

yang paling dominan adalah aspek fisik dan psikomotor. Dominan yang dimaksudkan

adalah keterlibatan yang intensif dari salah satu fungsi fisik dari siswa, serta fungsi

yang lain keterlibatan dalam intensitas yang rendah. Dalam belajar gerak aspek fisik

dan psikomotor terlibat lebih besar dibandingkan aspek berpikir, serta aspek

emosional dan perasaan. Setelah proses gerak dilaksanakan oleh siswa maka akan

terjadi perkembangan kemampuan gerak. Perkembangan fisik akan mengalami

peningkatan secara organis untuk melakukan bermacam-macam gerak dasar dengan

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

berbagai variasinya, serta peningkatan jaringan yang cepat untuk dapat melakukan

gerakan yang lebih luas dan menjangkau obyek yang berada di sekitarnya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia 13 tahun sampai 15 tahun

ditandai dengan adanya perbedaan daripada masa sebelumnya, dimana pada masa ini

pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan makin nampak jelas perbedaannya dari

ukuran fisik. Pertumbuhan fisik erat kaitannya dengan proses kematangan fisiologis

pada diri individu. Proses kematangan secara umum akan terjadi sejalan dengan

bertambahnya usia kronologis. Usia kronologis adalah lamanya waktu terhitung sejak

anak dilahirkan sampai saat kapan anak tersebut dinyatakan usianya. Pertumbuhan

dan tingkat kematangan fisik dan fisiologis membawa pada dampak perkembangan

kemampuan fisik. Pada anak besar terjadi perkembangan kemampuan fisik yang

semakin jelas terutama dalam kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan dan koordinasi.

Kemampuan motorik (motor ability) merupakan kondisi internal yang dimiliki

oleh setiap individu dan dapat membedakan tingkat kemampuan setiap individu

dalam mengembangkan keterampilan gerak serta dapat dipandang sebagai rambu-

rambu yang memberikan arahan pada keberhasilan belajar keterampilan gerak di

masa yang akan datang.

Perbedaan kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa dapat memberikan

sumbangsih dan pengaruh terhadap cepat lambatnya siswa didalam menguasai materi

belajar keterampilan gerak olahraga secara umum dan keterampilan servis atas

permainan bolavoli khususnya. Dalam kontek ini tinggi rendahnya kemampuan

motorik yang dimiliki oleh siswa dapat mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya

hasil belajar keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli.

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Perbedaan kamampuan motorik yang dimiliki oleh siswa (kemampuan motorik

tinggi dan kemampuan motorik rendah), akan berpengaruh pada pemilihan

pendekatan pembelajaran yang digunakan di dalam memberikan materi keterampilan

teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli. Dengan pendekatan pembelajaran

langsung ataukah dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung. Dengan

pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat diharapkan masing-masing siswa

akan memperoleh pelayanan yang cocok dan tepat dalam kegiatan belajarnya sesuai

dengan karakter yang dimiliki. Sehingga hasil belajar keterampilan teknik dasar

servis atas permainan bolavoli yang dilakukan akan optimal sesuai dengan tingkat

kemampuan yang dimilikinya.

. Kemampuan motorik adalah salah satu unsur kemampuan gerak yang

dominan dan sangat dibutuhkan serta berpengaruh terhadap keberhasilan siswa di

dalam mempelajari keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli.

Keterampilan gerak teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli tidak akan

terlepas dari peranan kemampuan motorik yang dimiliki siswa. Tinggi-rendahnya

kemampuan motorik yang dimiliki siswa akan dapat mempengaruhi terhadap cepat

atau lambatnya penguasaan teknik dasar servis atas sebagai wujud dari hasil belajar.

Penulis melakukan observasi di Sekolah Menengah Pertama pada awal tahun

2010, yaitu penulis melakukan percobaan dengan menyediakan 10 buah bola kaki dan

10 bolavoli, kemudian penulis mengumpulkan 10 orang siswa putra kelas VIII secara

acak dan selanjutnya penulis mengintruksikan untuk mengambil bola yang berada di

hadapannya sesuai dengan yang disenangi oleh masing-masing siswa. Dari hasil

observasi yang penulis lakukan di sekolah tersebut, ternyata 8 orang mengambil bola

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kaki, sedangkan 2 orang mengambil bolavoli. Ini menggambarkan bahwa delapan

puluh persen (80%) siswa lebih senang dan cenderung menyukai terhadap permainan

sepakbola, dan dua puluh persen (20%) siswa senang dan cenderung terhadap

permainan bolavoli. Hal ini merupakan bukti nyata yang menjadikan petunjuk bahwa

motivasi siswa terhadap permainan bolavoli sangat kecil dan rendah, bila

dibandingkan dengan motivasi siswa terhadap permainan sepakbola. Motivasi

menurut Oemar Hamalik dalam Aunurrahman (2009:114) adalah “suatu perubahan

energi di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan)”.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar, peranan seorang guru Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan sangat penting di dalam menumbuhkan motivasi

belajar siswa. Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hendaknya dapat

meyakinkan kepada siswa bahwa hasil belajar yang baik adalah merupakan suatu

kebutuhan untuk mencapai sukses yang dicita-citakan. Sehingga motivasi ekternal

dan internal siswa hendaknya ditumbuhkembangkan agar proses pembelajaran dapat

dilaksanakan dengan baik dan hasil belajar yang maksimal.

Ketidakberhasilan pembelajaran keterampilan servis atas permainan bolavoli di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan disebabkan oleh banyak faktor yang

mempengaruhi. Salah satu faktor yang dapat berpengeruh dan dapat menentukan

terhadap keberhasilan di dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan permainan

bolavoli adalah strategi yang dipergunakan guru dalam memilih pendekatan

pembelajaran yang tidak tepat, sehingga siswa tidak tertarik dan kurang berminat

serta kurang termotivasi untuk mempelajari terhadap keterampilan permainan

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bolavoli. Faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh dan dapat menunjang

keberhasilan pembelajaran keterampilan permainan bolavoli adalah sarana dan

prasarana yang tersedia, serta faktor lingkungan yang kondusif. Oleh sebab itu salah

satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan pendekatan

pembelajaran yang inovatif dan tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan serta tingkat kemampuan motorik siswa.

Berdasarkan dari uraian permasalahan yang ada, maka dipandang perlu untuk

melakukan penelitian mengenai Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan

Kemampuan Motorik terhadap Peningkatan Hasil Belajar keterampilan Servis Atas

pada Permainan Bolavoli di SMP Negeri 1 Pacitan. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi dalam memilih

pendekatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan cabang

olahraga permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan

khususnya dan di sekolah-sekolah lain pada umumnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Perlu menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan agar masing-masing

siswa memperoleh pelayanan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.

2. Pada umumnya siswa Sekolah Menengah Pertama kurang memahami tentang

konsep belajar gerak keterampilan servis atas permainan bolavoli yang baik dan

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

benar, sehingga perlu memberikan materi dasar-dasar gerak yang baik dan benar

tentang materi keterampilan servis atas permainan bolavoli.

3. Perlu adanya pengkajian tentang pengaruh pendekatan pembelajaran dengan

pendekatan langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli.

4. Kemampuan motorik yang dimiliki siswa akan dapat memberikan pengaruh

kepada siswa di dalam mempelajari materi keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli.

5. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dan tingkat kemampuan motorik yang

dimiliki siswa mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas permainan bolavoli.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini diperlukan untuk menghindari

pengembangan permasalahan. Pembatasan permasalahan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran langsung dan pendekata

pembelajaran tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

servis atas pada permainan bolavoli.

2. Perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan siswa yang

memiliki kemampuan motorik rendah.

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan , maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan

pembelajaran tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

servis atas pada permainan bolavoli ?

2. Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan

siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah?

3. Adakah pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk

mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan

pembelajaran tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

servis atas pada permainan bolavoli.

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan siswa yang

memilki kemampuan motorik rendah.

3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan wawasan pengetahuan terhadap para guru Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan tentang pentingnya memilih pendekatan pembelajaran

yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan teknik dasar servis atas

permainan bolavoli khususnya dan cabang olahraga yang lain pada umumnya.

2. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap para guru Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan tentang pentingnya memperhatikan faktor kemampuan

motorik yang dimiliki siswa dalam upaya peningkatan hasil belajar keterampilan

teknik dasar permainan bolavoli, terutama keterampilan teknik dasar servis atas

permainan bolavoli sebagai dasar untuk terampil bermain bolavoli.

3. Sebagai bahan kajian dan referensi untuk menerapkan pendekatan pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

pada tingkat Sekolah Menengah Pertama.

4. Bagi pelatih olahraga, khususnya cabang olahraga permainan bolavoli tingkat

Sekolah Menengah Pertama dapat menerapkan pendekatan pembelajaran dan

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

faktor kemampuan motorik sebagai dasar untuk melatih keterampilan teknik dasar

permainan bolavoli yang tepat pada tingkat Sekolah Menengah Pertama.

5. Bagi sekolah dapat menerapkan konsep tentang pendekatan pembelajaran dengan

aspek-aspek kemampuan motorik dalam upaya meningkatkan keterampilan

permainan bolavoli di Sekolah Menegah Pertama pada umumnya, serta di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan khususnya.

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Permainan Bolavoli.

a. Hakikat Permainan Bolavoli.

Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang

diperuntukkan anak-anak di tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat Sekolah

Menengah. Permainan bolavoli termasuk jenis olahraga permainan yang dilakukan

secara tim atau berergu. Cabang olahraga permainan tim atu beregu akan dapat

berjalan dengan baik, apabila dari masing-masing individu memiliki tingkat

kemampuan motorik yang memadai, baik tingkat kemampuan dari segi teknik

maupun tingkat kemampuan dari segi taktik.

Mengingat situasi dan kondisi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di

sekolah-sekolah dewasa ini, dan jumlah alokasi waktu yang ada di dalam kurikulum

sangat terbatas serta banyaknya materi yang harus diberikan kepada siswa, maka

tidak mungkin semua cabang olahraga permainan beregu atau tim akan diajarkan

secara intensif. Dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan olahraga yang

lebih bermanfaat, lebih baik dalam segi keolahragaan maupun dalam segi pendidikan.

Langkah yang paling menguntungkan untuk mencapai tujuan pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan agar lebih bermanfaat ditinjau dari segi pendidikan

dan ditinjau dari segi keolahgaraan adalah dengan memberikan prioritas pada satu

atau dua cabang olahraga beregu atau tim di dalam satu lembaga pendidikan sekolah.

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dengan adanya skala prioritas, maka akan dapat menimbulkan motivasi yang positif

untuk mencapai tingkat kemampuan penguasaan keterampilan yang bermutu dan

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan gerak peserta didik yang

seoptimal mungkin. Dengan demikian pengaruhnya dapat lebih dirasakan oleh

masing-masing peserta didik secara pribadi maupun oleh regu sebagai kelompok.

Pemilihan jenis dan cabang olahraga permainan tim atau regu yang

diprioritaskan sudah ditentukan oleh sekolah. Hal ini disebabkan oleh adanya

berbagai pertimbangan yang bekaitan dengan kondisi setempat, konsekuensi berbagai

persyaratan teknik dan organisatoris di sekolah bersangkutan. Seringkali prioritas

pemilihan cabang olahraga ditentukan oleh pengetahuan mengenai olahraga yang

sudah dimiliki peserta didik, sering pula pemilihan ditentukan oleh tradisi sekolah,

dan ada kecenderungan pemilihan yang didasarkan oleh kegemaran pribadi peserta

didik itu sendiri.

Di dalam permainan bolavoli yang sebenarnya, unsur-unsur gerakan teknik

dasar permainan adalah sangat kompleks. Untuk memperoleh pemain bolavoli yang

berkualitas baik, maka diperlukan ketekunan, ketelitian, kecermatan dan kesungguhan

didalam mempelajari unsur-unsur gerakan teknik dasar permainan bolavoli serta

unsur-unsur lain yang dapat mendukung terciptanya situasi yang kondusif.

Kompleksitas gerak yang terdapat di dalam permainan bolavoli, memberikan

konsekuwensi kepada setiap pemain dituntut untuk mengerti dan memahami serta

mengaplikasikan tentang prinsip-prinsip keterampilan gerak dan peraturan tentang

permainan bolavoli. "Dalam permainan, bola harus selalu divoli (bola selalu

dimainkan sebelum menyentuh lantai) dengan bagian badan dan pinggang ke atas"

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(Machfud Irsyada, 1999:13). Syarat pantulan bola harus sempurna sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Selama permainan bolavoli bola boleh divoli oleh pemain

satu regu tiga kali berturut-turut secara bergantian.

1). Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Teknik dasar permainan bolavoli merupakan salah satu komponen penting dan

mendasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli, agar dapat melakukan

keterampilan permainan bolavoli secara baik dan benar. Menurut M. Yunus

(1992:68) bahwa, “Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk

mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Teknik dasar dalam permainan

bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien

sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”.

Teknik dasar permainan bolavoli merupakan aktifitas jasmani yang menyangkut cara

memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang

berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik yang dikembangkan dalam

permainan bolavoli harus merupakan teknik gerakan yang efektif dan efisien

berdasarkan hukum-hukum gerak (biomekanik) dan harus mengacu pada peraturan

permainan bolavoli.

Pada dasarnya unsur-unsur gerakan keterampilan teknik dasar yang diperlukan

pada permainan bolavoli di tingkat lembaga pendidikan sekolah sama dengan

keterampilan teknik dasar bolavoli untuk orang dewasa. Teknik dasar permainan bola

voli yang dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah juga harus mengacu pada

peraturan-peraturan permainan bolavoli yanga sebenarnya. Menurut Suharno HP.

(1986:16) teknik dasar bermain bolavoli terdiri dari:

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1) Teknik tanpa bola terdiri atas : (1) Sikap siap normal (2) Pengambilan posisi yang tepat dan benar (3) Langkah kaki :

- Gerak ke depan - Gerak menyamping - Gerak ke belakang

(4) Langkah kaki untuk awalan semes (5) Langkah kaki untuk awalan blok (6) Gerakan badan, lengan dan kaki dalam gerak tipu

2) Teknik dengan bola terdiri atas : (1) Servis (2) Passing bawah (3) Passing atas (4) Umpan/set-up (5) Semes (6) Bendungan/blok (block)

Teknik dasar permainan bolavoli dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

teknik tanpa bola dan teknik dengan bola. Teknik dasar tanpa bola berupa gerakan-

gerakan khusus yang mendukung terhadap teknik dasar dengan bola. Sedangkan

teknik dengan bola berupa cara-cara memainkan bola yang terdiri dari teknik dasar

servis, teknik dasar passing, teknik dasar smash dan teknik dasar blok. Keterampilan

gerak teknik dasar permainan bolavoli dapat dicapai jika kedua teknik dasar tersebut

dikuasai dengan baik dan benar.

Keterampilan teknik dasar servis merupakan salah satu jenis teknik dasar

memainkan bola yang penting untuk dikuasai pada keterampilan permainan bolavoli.

Karena teknik dasar servis merupakan teknik yang selalu digunakan untuk memulai

permainan. Teknik dasar servis sangat penting untuk berlangsungnya permainan

bolavoli. Kemampuan melakukan teknik dasar servis yang baik dapat memberikan

keuntungan bagi tim atau regu bolavoli, untuk membangun serangan dan memperoleh

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

nilai. Secara garis besar keterampilan gerakan teknik dasar servis pada permainan

bolavoli terdiri dari teknik dasar servis dari bawah dan teknik dasar servis dari atas.

(a). Teknik Dasar Servis Bawah

Teknik dasar servis bawah merupakan sentuhan pertama dengan bola pada

tiap dimulainya permainan bolavoli. Servis adalah pukulan awal untuk memulai

pertandingan yang dilakukan dari daerah servis di belakang garis batas yang

panjangnya 9 meter. Beutelstahl D.(1986:8) mengemukakan bahwa, "Servis adalah

sentuhan pertama dengan bola. Setiap permulaan permainan bolavoli selalu diawali

dengan pukulan servis”.

Servis bawah merupakan salah satu teknik dasar bolavoli yang mempunyai

peranan penting dan dapat mempengaruhi seluruh jalannya permainan. Seperti

dikemukakan Beutelstahl D. (1986:9) bahwa, “servis yang baik mempengaruhi

seluruh jalannya permainan”. Servis dapat mempengaruhi terhadap seluruh jalannya

permainan, karena permainan bolavoli sekarang ini servis tidak lagi sebagai tanda

dimulainya permainan, tetapi dapat digunakan sebagai serangan pertama bagi regu

yang mendapat kesempatan servis. Servis selain sebagai pukulan awal untuk memulai

permainan, servis berkembang menjadi suatu teknik yang dapat digunakan untuk

menyerang. Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001:61) menyatakan, “servis

adalah awal terjadinya suatu permainan bolavoli. Akan tetapi dalam

perkembangannya servis menjadi salah satu serangan pertama yang sangat penting”.

Sehingga dapat dibuat asumsi bahwa servis adalah merupakan pukulan awal

permainan, dan dapat dimasukkan ke dalam kategori serangan yang pertama.

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diberikan asumsi bahwa servis

pada permainan bolavoli dapat dijadikan sebagai serangan pertama bagi regu yang

memperoleh kesempatan melakukan servis. Servis dikatakan sebagai serangan

pertama, karena pada pelaksanaannya seorang pemain yang memperoleh kesempatan

melakukan servis dapat secara bebas melakukan keterampilan gerakan teknik dasar

servis yang telah dikuasai dan dapat mempersulit terhadap pemain lawan untuk

menerima bola hasil servis, serta servis yang dilakukan dapat mematikan gerakan

lawan, sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola hasil servis dengan baik atau

langsung mati, kemudian memperoleh nilai untuk regu yang melakukan servis.

Sistem penilaian dalam permainan bolavoli saat sekarang yang menggunakan

relly point mengharuskan pemain dalam melakukan servis harus efektif. Sedapat

mungkin pemain dapat melakukan keterampilan gerak teknik dasar servis secara

konsisten dalam menyeberangkan bola di atas net dengan tingkat keberhasilan 100%.

Pada saat melakukan pukulan servis harus seefektif mungkin, sehingga sulit diterima

oleh lawan. Kegagalan servis yang dilakukan merupakan keuntungan bagi lawan

yaitu bola berpindah ke lawan dan lawan mendapatkan angka atau point.

Setiap pemain bolavoli harus menguasai macam-macam pukulan servis.

Menurut Suharno H.P. (1986:12) macam-macam servis bolavoli yaitu :

Servis dibagi menjadi 2 macam yaitu servis : 1) Servis tangan bawah 2) Servis tangan atas:

(1) Tenis servise (2) Floating (3) Cekis.

Teknik dasar sevis yang sangat efektif untuk melakukan serangan terhadap

regu lawan adalah dengan melakukan servis tangan atas. Macam-macam variasi dari

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

servis atas yaitu: tenis service, floating servis dan cekis. Untuk melakukan serangan

yang efektif, maka macam-macam jenis servis atas harus dikuasai dengan baik dan

benar. Sedangkan servis bawah merupakan jenis servis yang bertujuan untuk

menyajikan bola sebagai tanda dimulainya permainan bolavoli dan termasuk jenis

servis yang kurang efektif apabila tujuan servis digunakan untuk melakukan serangan

Keterampilan teknik dasar servis bawah lebih mudah dilakukan jika

dibandingkan dengan teknik dasar servis atas. Hal ini karena servis bawah

gerakannya lebih sederhana dan mudah dilakukan. Seperti dikemukakan Beutelstahl

D. (1986:10) bahwa, “servis lengan bawah adalah servis yang palig populer dan

paling sering dipakai, karena servis ini merupakan servis yang paling mudah”.

Teknik dasar servis tangan bawah adalah suatu usaha memasukkan bola ke

daerah lawan oleh pemain yang berada di daerah servis untuk memukul bola dengan

satu tangan di bawah pinggang atau kira-kira setinggi pinggang. Teknik dasar servis

tangan dari bawahi sering digunakan oleh pemain pemula dan pemain wanita.

Robinson, B. (1997:36) mengemukakan bahwa, "untuk pemain baru, servis tangan

bawah merupakan cara yang paling mudah". Bagi siswa pemula, mempelajari servis

bawah merupakan langkah awal agar nantinya memiliki kemampuan teknik dasar

servis yang baik dan benar. Dengan diajarkannya keterampilan teknik dasar servis

bawah yang telah dikuasai akan lebih mepermudah pada saat mempelajari

keterampilan teknik dasar servis atas dengan baik dan benar pula, sehingga siswa

akan mampu melakukan serangan dalam permainan bolavoli melalui keterampilan

teknik dasar servis yang telah dikuasai.

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Teknik dasar servis bawah dengan teknik dasar servis atas pada dasarnya

memiliki kesamaan-kesamaan dalam pelaksanaan gerakan. Yaitu dengan

mengayunkan lengan dari belakang badan ke arah depan badan. Perbedaannya

adalah terletak pada awalan gerakan lengan dan pada saat perkenaan bola dengan

tangan. Teknik dasar servis bawah awalan gerakan dimulai dari gerakan lengan dari

belakang di bawah bahu lengan bawah dan lengan atas lurus, sedangkan pada teknik

dasar servis atas gerakan tangan pemukul dimulai dari samping atas kepala.

Kemudian perkenaan tangan pemukul pada bola, pada servis bawah perkenaan bola

dan tangan pemukul di bawah bahu, sedangkan servis atas perkenaan bola dan tangan

pemukul di atas depan kepala.

Viera, Barbara L. & Fergusson, Bonnie J. (1996:30) mengemukakan mengenai

pelaksanaan servis bawah adalah sebagai berikut :

a. Persiapan b. Eksekusi c. Gerakan Lanjutan 1. Kaki dalam posisi

melangkah dengan santai

1. Ayunkan lengan ke belakang

1. Ayunkan lengan ke arah bagian atas net.

2. Berat badan terbagi dengan seimbang

2. Pindahkan berat badan ke kaki belakang

2. Pindahkan berat badan ke kaki depan

3. Bahu sejajar dengan net

3. Ayunkan lengan ke depan

3. Bergerak ke lapangan pertandingan

4. Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah

4. Pindahkan berat badan ke kaki depan

5. Pegang bola di depan tubuh

5. Pukul bola dengan pergelangan tangan terbuka

6. Gunakan telapak tangan terbuka

6. Pukul bola pada posisi setinggi pinggang

7. Mata ke arah bola 7. Jatuhkan tangan anda yang memegang bola

8. Pukul bola pada bagian tengah belakang

9. Konsentrasi pada bola

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(b). Tenik Dasar Servis Atas

Melakukan servis tangan atas merupakan lanjutan dari gerakan servis tangan

bawah, namun untuk melakukan servis tangan atas lebih menantang dan lebih sulit.

Karena untuk melakukan gerakan teknik dasar servis tangan atas dibutuhkan gerakan

melempar bola secara konsisten, dan harus memiliki kekuatan serta koordinasi untuk

memukul bola ke atas jaring dengan menggunakan gerakan melempar tangan atas.

Untuk melakukan gerakan teknik dasar servis tangan atas, lemparan bola

merupakan kunci utama keberhasilan. Karena lemparan bola ada kemungkinan terlalu

tinggi dan ada kemungkinan lemparan bola terlalu rendah. Lemparan bola dapat juga

terlalu jauh ke depan atau terlalu jauh ke belakang, bahkan lemparan bola dapat

terjadi kemungkinan terlalu ke arah samping kiri atau ke arah samping kanan,

sehingga akan memberikan konsekuwensi pada gerakan untuk mengejar bola, dan

gerakan yang terjadi keluar dari rangkaian gerakan sebelum kontak dengan bola.

Untuk membuat lemparan bola yang baik, bola dilambungkan kira-kira

setinggi 30 sampai 45 cm dari tangan yang memegang bola ketika tangan

direntangkan secara penuh. Lemparan harus sejajar dengan bahu dan sedikit

mengarah ke jaring.

Ketika bola telah dilemparkan, gerakan selanjutnya adalah menggerakkan

tangan pemukul ke belakang dan naik ke atas sehingga siku terangkat tinggi dan

tangan berada pada dekat telinga; bahu berputar kembali ke arah sisi tangan yang

memukul ( siku ke arah belakang ). Ketika bola mencapai titik tertinggi, sambil

melihat ke arah bola, tangan pemukul segera diayunkan ke arah bola untuk memukul

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bola dengan diikuti liukan pinggul dan bahu (putaran), diikuti oleh siku yang tinggi,

dan selanjutnya pergelangan tangan dan tangan.

Viera, Barbara L. & Fergusson, Bonnie J. (2004:32) mengemukakan mengenai

rangkaian pelaksanaan gerak teknik dasar servis atas adalah sebagai berikut :

a. Persiapan b. Eksekusi c. Gerakan Lanjutan 1. Kaki dalam posisi

melangkah dengan santai

1. Lempar bola ke atas belakang bahu

1. Pindahkan berat badan ke kaki depan

2. Berat badan terbagi merata

2. Lempar tanpa atau sedikit spin

2. Jatuhkan lengan ke pinggang dengan penuh tenaga

3. Bahu dan kaki dalam posisike garis pinggir

3. Ayunkan lengan ke belakang

3. Bergerak ke dalam lapangan

4. Mata mengaeasi bola yang dilempar

4. Arahkan siku ke atas dan dekat telinga

5. Pukul bola dengan telapak tangan tangan terbuka

6. Pukul bola dengan tangan menjangkau penuh

7. Gulung pergelangan tangan dengan penuh tenaga

8. Pasang mata ke arah bola sampai melakukan pukulan

(c). Teknik Dasar Passing Bawah

Passing sering juga disebut operan, karena tujuannya adalah untuk

mengoperkan bola. M. Yunus (1992:122), mengemukakan bahwa, "passing adalah

mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan satu teknik tertentu,

sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan terhadap regu lawan". Tujuan

passing ( operan ) bola adalah agar bola yang diterima dan dioperkan dapat

dimainkan oleh teman sendiri serta dilakukan di lapangan sendiri.

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Teknik passing pada permainan bolavoli dibedakan menjadi dua macam yaitu

passing bawah dan passing atas. Passing atas adalah teknik dasar memainkan bola

dengan menggunakan kedua jari-jari tangan dengan perkenaan bola di atas kepala.

Passing bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua

tangan, dimana perkenaan bola yaitu pada kedua lengan bawah.

Passing bawah merupakan teknik passing yang paling sering digunakan untuk

menerima bola dari servis atau smash. Passing bawah sangat cocok untuk menerima

bola yang datangnya cepat dan keras. Teknik passing bawah sangat diperlukan untuk

menunjang pertahanan, untuk selanjutnya membangun serangan agar dapat mencapai

kemenangan dalam permainan bolavoli. Tiap pemain harus dapat melakukan passing

bawah dengan baik, oleh karena kemampuan passing bawah merupakan titik awal

dari sebuah penyerangan.

Passing bawah harus dapat dilakukan dengan baik dan benar. Teknik passing

merupakan titik awal penyusunan pola penyerangan. Pola penyerangan dapat

dilakukan dengan baik, jika pemain dapat menerima bola dari servis atau smash

dengan passing bawah (operan dari bawah) yang baik. Jika operan jelek, maka

pengumpan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk pemain

penyerang (smasher).

Pelaksanaan teknik passing bawah dapat dibagi menjadi 3 tahapan atau fase,

yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan (sikap perkenaan) dan gerak lanjutan

(sikap akhir). Seperti dikemukakan M. Yunus (1992:79) bahwa, “gerakan pass bawah

normal terdiri dari (1) sikap permulaan, (2) gerak pelaksanaan dan (3) gerak

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

lanjutan”. Secara rinci mengenai pelaksanaan masing-masing tahapan teknik gerakan

passing bawah adalah sebagai berikut :

Sikap permulaan : ambil posisi sikap siap normal pada saat tangan akan

dikenakan pada bola, segera tangan dan lengan diturunkan serta tangan dan lengan

dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus. Siku tidak boleh ditekuk, kedua lengan

merupakan papan pemukul yang selalu lurus keadaannya.

Sikap perkenaannya : pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas

(bagian proximal) dari pada pergelangan tangan, ambillah terlebih dahulu posisi yang

sedemikian hingga badan menghadap bola. Begitu bola berada pada jarak yang tepat

maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dan difixir dari arah bawah ke atas

depan.

Sikap akhir: setelah bola berhasil dipass bawah maka segera diikuti

pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak lebih

cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.

Tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain. M. Yunus

(1992:79) mengemukakan bahwa, “kedua tangan saling berpegangan yaitu, punggung

tangan kanan diletakkan di atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan”.

Pada saat melakukan teknik dasar passing bawah diusahakan agar perkenaan bola

tepat di bagian proximal daripada pergelangan tangan dan dengan bidang yang

selebar mungkin agar bola selama menempuh lintasannya tidak banyak membuat

putaran. Pantulan bola setelah mengenai bagian proximal daripada pergelangan

tangan, akan memantul keatas depan dengan lambungannya cukup tinggi dan dengan

sudut pantul 900

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Keberhasilan melakukan gerakan dan sikap pada tiap tahapan teknik gerakan

passing bawah, dapat menunjang hasil akhir gerakan passing bawah. Masing-masing

tahapan harus dilaksanakan dengan baik dan benar dengan koordinasi gerakan yang

ritmis. Tahap-tahap gerakan teknik dasar harus dikuasai dan harus dilakukannya

dengan benar, sehingga pemain mempelajari teknik gerakan passing bawah yang

benar.

Teknik passing bawah bukan merupakan teknik yang mudah bagi pemain

bolavoli, terutama pemain pemula. Bagi pemain pemula dalam melakukan teknik

passing bawah sering terjadi kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi pada saat

melakukan passing bawah menurut Viera & Fergusson (2004:21) antara lain:

1. Lengan anda terlalu tinggi ketika memukul bola. Lanjutan lengan anda berada di atas bahu

2. Merendahkan tubuh anda dengan menekuk pinggang bukan lutut, sehingga bola yang anda oper terlalu rendah dan terlalu kencang.

3. Anda tidak memindahkan berat badan ke arah sasaran, sehingga bola tidak bergerak ke muka.

4. Lengan anda terpisah sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola, sehingga operan anda salah.

5. Bola mendarat di lengan anda di daerah siku, atau menyentuh tubuh anda. Evaluasi dan perbaikan kesalahan merupakan salah satu prinsip yang penting

dalam pelaksanaan latihan keterampilan. Dalam pelaksanaan latihan, khususnya

latihan teknik seringkali terjadi kesalahan, jika kesalahan itu dibiarkan saja maka

kesalahan tersebut dapat menjadi kebiasaan sehingga akan lebih sulit untuk

diperbaiki. Berkaitan dengan metodik perbaikan kesalahan ini, Yusuf Hadisasmita &

Aip Syarifuddin (1996:140) mengemukakan bahwa, “Kalau atlit sering melakukan

kesalahan gerak, maka pada waktu memperbaiki kesalahan tersebut, pelatih harus

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menekankan pada penyebab terjadinya kesalahan. Pelatih harus berusaha untuk

secara cermat mencari dan menemukan sebab-sebab timbulnya kesalahan”.

Pelatih atau pengajar harus dengan jeli memperhatikan teknik gerakan passing

yang dilakukan pemain atau siswanya. Jika gerakan passing yang dilakukan terjadi

kesalahan, maka harus segera diperbaiki. Apabila tidak segera diperbaiki, maka

gerakan yang salah tersebut akan menjadi terbiasa sehingga gerakan passing yang

dilakukan tidak tepat dan hasilnya tidak sempurna. Jika terjadi kesalahan teknik

seperti disebutkan di atas, menurut Viera, Barbara L. & Fergusson, Bonnie J.

(2004:21) langkah-langkah perbaikannya adalah:

1. Biarkan bola bergerak sampai sejajar pinggang sebelum memukulnya. Cobalah untuk menghentikan gerak lengan anda dengan gerakan "mendorong" bola.

2. Tekuk lutut, jaga punggung anda tetap lurus pada saat berada di bawah bola; sentuh lantai dengan tangan agar dapat bertahan pada posisi rendah.

3. Pastikan berat badan anda bertumpu pada kaki depan dan tubuh anda membungkuk ke depan.

4. Tetap satukan lengan anda dengan menggenggam jari atau membungkus jemari anda yang satu dengan jemari yang lain dengan ibu jari sejajar.

5. Tahan lengan anda pada posisi sejajar paha dan terima bola jauh dari dada anda.

Kesalahan teknik dalam melakukan passing bawah, dapat merugikan suatu tim

bolavoli. Kesalahan-kesalahan dalam melakukan passing bawah perlu dikenali dan

diidentifikasi, selanjutnya dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan dan

pembetulan. Menurut Suharno HP. (1986:31) "cara pembetulan kesalahan-kesalahan

yang terdapat pada setiap pemain selalu berbeda-beda meskipun terdapat kesalahan

yang sama dari dua orang atau lebih".

Dengan demikian untuk membetulkan kesalahan-kesalan yang terjadi pada

seorang pemain pemula harus menggunakan pendekatan yang tepat, sesuai dengan

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kondisi pemain tingkat kesaalahan gerakan yang dilakukan. Kesalahan-kesalahan

yang telah dilakukan oleh seorang pemain tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena

apabila kesalahan-kesalahan yang dilakukan tidak segera dibetulkan akan

menyebabkan penguasaan terhadap gerakan teknik dasar passing bawah yang

dilakukan tidak memperoleh kesempurnaan gerakan yang ritmis, sehingga gerakan

teknik dasar passing bawah tidak baik serta hasilnya tidak sempurna. Kesalahan-

kesalahan yang dilakukan pemain dapat dihilangkan dan diperbaiki dengan jalan

pemberian tugas-tugas sesuai prinsip gerak yang benar.

(d). Teknik Dasar Passing Atas

Passing atas adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua

jari-jari tangan pada ruas pertama dan kedua dengan perkenaan bola pada saat bola di

depan atas kepala. Orang yang melakukan gerakan teknik dasar passing atas dapat

disebut juga dengan istilah pengumpan atau dalam istilah permainan bolavoli ada

yang memberi istilah sut-uper. Passing atas dapat dilakukan oleh penerima bola

pertama, boleh dilakukan oleh penerima bola kedua maupun penerima bola ketiga.

Mengumpan (set-up) bisa digunakan untuk merimam bola yang lebih tinggi

dari bahu dan datang dengan sedikit kekuatan ke arah teman satu regu. Tujuan utama

operan pengumpan adalah memberikan bola yang dikuasainya kepada pemain lain

dalam satu regu, kemudian teman yang lain melakukan serangan.

Agar dapat memainkan passing atas dengan baik, seorang pemain pertama-

tama harus bergerak ke suatu posisi untuk memainkan bola, kemudian

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memperkirakan posisi siap yang benar. Menurut Durrwachter G. (1986:12-13) “

Bentuk dasar gerak passing atas terdir dari :

a.) Siap menunggu bola datang. Lutut ditekuk. Sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi selebar bahu. Lengan bawah mendatar. b.) Lari – berhenti – passing atas. Cepat menyongsong bola pada posisi tepat (di bawah dan agak di belakang arah gerakan bola). Tangan terangkat dengan siku pada sikap yang wajar dan tangan dengan jarak yang ,enak,. Kaki kembali pada posisi melangkah agak melebar. Tubuh bertumpu pada kedua kaki secara merata. c.) Sebelum menyentuh bola, posisi agak berjongkok. Gerakan tangan menyongsong bola berlangsung serentak dengan tekukan lutut.

d.) Tungkai diluruskan pada saat menentukan. Tungkai diluruskan dengan cepat, begitu pula lengan untuk menyongsong bola. e.) Bola dipantulkan tanpa dipegang. ` Jari-jari tangan menyentuh bola, sedikit di atas kepala. f.) Gerak longgar mengikuti bola. Tungkai, tubuh, dan lengan terentang mengikuti arah bola yang sudah dipantulkan. Tangan dan jari tidak boleh kaku. Umpan dalam permainan bolavoli biasanya ditandai dengan berbagai sistem

penomoran dengan menggunakan sandi pada saat bermain. Sandi yang diberikan oleh

pengumpan memberikan isyarat terhadap pemain yang lain dalam satu regu. Isyarat

tersebut menunjukkan tentang jenis umpan yang akan dilakukan dan dapat

menunjukkan tentang arah bola yang akan dioperkan. Berdasarkan arahnya bola yang

dioperkan oleh pengumpan, menurut Beutelstahl D. (1986:18) “ Arah bola umpan

dapat dibedakan sebagai berikut: (1) High = umpan tinggi, (2) Medium = umpan

sedang, (3) Short = Umpan pendek, (4) Shoot = Umpan tembak.

Berdasarkan jenis dan tujuan umpan dalam permainan bolavoli, Viera,

Barbara L. & Fergusson, Bonnie J. (2004:52) mengklasifikasikan jenis umpan

menjadi tiga: (1) Umpan tinggi di luar, (2) Umpan cepat, (3) Umpan ke belakang.

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Umpan tinggi di luar adalah jenis umpan yang diletakkan di sebelah kiri lapangan, sehingga bila bola dibiarkan akan jatuh di sebelah kiri lapangan. Umpan ini paling tidak setinggi 6 kaki dari ujung atas net.

2. Umpan cepat adalah umpan yang selalu diberikan di dekat pengumpan. Pengumpan mengumpankan bola tepat di depannya 2 atau 3kaki di atas net. Penyerang bergerak ke depan mendekati pengumpan dan melompat sebelum atau pada sata pengumpan menyentuh bola.

3. Umpan ke belakang adalah umpan yang memerlukan lebih sedikit jarak yang harus ditempuh dibandingkan umpan tinggi di luar, dan membutuhkan ketinggia yang lebih rendah (5-6 kaki di atas net).

(e). Teknik Dasar Smash.

Pukulan smash kalau dibandingkan dengan unsur-unsur teknik dasar yang

lain sebenarnya memiliki kompleksitas gerak yang lebih banyak. Karena ada unsur

gerakan lari awalan, ada unsur melompat, dan ada unsur gerakan memukul bola pada

saat diudara. Namun demikian pukulan smash lebih banyak di gemari oleh para siswa

di sekolah-sekolah. Bahkan yang termuda sekalipun berusaha dengan penuh

semangat untuk dapat melakukan gerakan pukulan semash yang benar-benar keras,

walaupun gerakan pukulan semash yang dilakukan apabila diamati dengan cermat

secara teknik belum benar.

Pukulan smash dalam permainan bolavoli apabila diruntut dari bentuk gerakan

yang benar, maka terdapat rangkaian dari unsur gerakan melangkah untuk awalan

atau pengambilan ancang-ancang, kemudian unsur gerakan tumpuan untuk melompat,

unsur gerakan lompatan yang tepat, unsur gerakan pada saat di udara, unsur gerakan

pada saat kontak dengan bola, serta unsur gerakan mendarat dengan dua kaki.

Rangkaian keseluruhan gerak tersebut harus dilakukan secara ritmis, untuk

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

memperoleh hasil pukulan semash yang baik dan benar. Apabila keseluruhan gerak

tidak dapat dilakukan secara ritmis, maka hasil pukulan semash tidak dapat optimal.

Pukulan smash dalam permainan bolavoli menurut Beutelstahl, D. (1986:23) “

Ada empat tahap gerakan smash : (1) Tahap pertama : Run-up = Lari menghampiri,

(2) Tahap kedua : Take-off = Melompat, (3) Tahap ketiga : Hit = Memukul, (4) Tahap

keempat : Landing = Mendarat. Istilah lain yang digunakan untuk menjelaskan

rangkaian tahapan gerak pukulan smash dalam permainan bolavoli dikemukakan oleh

Durrwachter, G. (1986:63-65) sebagai berikut:

1.) Pengambilan ancang-ancang

2.) Langkah tumpuan, susulan lalu loncat

3.) Pada saat lengan terayun tubuh melengkung ke belakang dan siku agak

ditekuk

4.) Pada saat memukul tubuh dan lengan direntangkan

5.) Menyentuh lantai kembali kengan kedua kaki

Penjelasan tentang rangkaian tahap-tahap gerakan pukulan smash adalah

sebagai berikut :

1) Tahap pengambilan ancang-ancang.

Pemula biasanya mengambil ancang-ancang dengan melangkah sekali saja.

Sedang pemain yang baik melakukan ancang-ancang sebanyak dua atau tiga

langkah yang semakin dipercepat. Arah gerak ancang-ancang yang paling

baik : 45 – 60 derajat terhadap jaring. Langkah terakhir biasanya menuju ke

dekat garis serang atau melampauinya. Pada saat melakukan gerak ancang-

ancang kedua tangan berada di depan, kadang-kadang terangkat hampir

setinggi dada.

2) Langkah tumpuan, susulan lalu loncat.

Loncatan semash dilakukan dengan irama ganda yang cepat. Mula-mula

langkah tumpuan yang panjang dan mendasar, disusul oleh tarikan cepat kaki

yang satu lagi. Kaki yang menyusul dengan cepat diletakkan tepat di samping

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

atau agak ke depan kaki pertama. Pada saat melakukan langkah tumpuan,

kedua lengan terayun kuat ke belakang. Kemudian lutut ditekuk, titik berat

tubuh ke atas persendian loncat. Lalu kedua lengan disentakkan dengan cepat

ke atas melewati paha, mengawali gerak rentangan tungkai yang eksplosif.

Bahu mengikuti gerak eksplosif ke atas.

3) Pada saat lengan terayun tubuh melengkung ke belakang dan siku agak

ditekuk.

Lengan kiri menarik tubuh pemain sampai titik tertinggi lalu masih dalam

posisi masih tetap terentang mengimbangi gerak menurun kembali. Lengan

pemukul yang dibengkokkan terayun. Sesaat sebelum mengenai mengenai

bola, bahu tertarik ke bawah dan ke belakang, sedang tangan yang terbuka di

sekitar telinga. Pada gerak ini punggung melengkung jauh ke belakang,

sedangkan betis hampir horisontal.

4) Pada saat memukul tubuh atas dan lengan direntangkan

Pukulan smash dimulai dengan rentangan tubuh atas. Bahu lengan pemukul

ditarik ke depan , kadang-kadang begitu jauh sehingga ujungnya hanpir

menyentuh tepi bawah jaring. Lengan pemukul yang semula dibengkokkan

disentakkan ke depan dengan didahului siku. Kemudian tangan

denganpergelangan longgardipukulkan ke sisi belakang bola. Pada saat ini

lengan pemukul sudah tidak lagi berada pada posisi tegak lurus, tetapi sudah

agak maju ke depan.

5) Menyentuh lantai kembali dengan kedua kaki.

Kedua kaki serempak menyentuh lantai dengan elastis.

(f). Teknik Dasar Block.

Block merupakan pertahanan lapisan pertama untuk menghadapi serangan yang

dilakukan oleh lawan. Block dapat juga disebut dengan istilah membendung bola

adalah merupakan salah satu elemen keterampilan bertahan yang digunakan untuk

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menghetikan atau memperlambat serangan lawan di daerah jaring yang dilakukan

oleh pemain depan.

Adapun tujuan dari gerakan block adalah untuk menutup sebagian lapangan dari

serangan pihak lawan atau untuk menangkis dan membelokkan bola agar melambung

tinggi ke udara pada sisi lapangan pemain bertahan, sehingga bola dapat dimainkan

kembali oleh teman-teman dalam satu timnya.

Keterampilan teknik dasar block merupakan inti dari seluruh sistem pertahanan

tim. Karena dengan pertahanan yang kuat pemain dapat mengimbangi serangan-

serangan yang dilakukan oleh lawan dengan pukulan smash untuk mempertahankan

timnya. Untuk membentuk block yang baik, pemain harus dapat menaksir arah

gerakan bola yang diumpankan oleh pemain lawan atau dengan kata lain

meramalkan, kemana kira-kira lawan akan memukul bola.

Di dalam permainan tugas seorang pemain yang melakukan block tidak mudah.

Karena orang yang melakukan block, ia akan mengambil posisi apabila sudah

diketahui arah gerakan bola dari pengumpan dan tempat yang digunakan untuk

melakukan serangan pukulan smash dari lawan.

Permainan bolavoli untuk tingkat pemula khususnya setaraf tingkat sekolah

menengah pertama, masih jarang terjadi kekuatan pukulan smash yang begitu keras,

maka pada tahap dasar block yang dilatihkan hanya terbatas pada yang dilakukan oleh

seorang pemain saja (block tunggal) dan dalam permainan hanya diterapkan apabila

pengumpan pihak lawan berhasil melakukan pengoperan yang sangat baik

(melambungkan tinggi di dekat net) dan apabila seorang penyerang yang benar-benar

hebat mengambil ancang-ancang untuk melakukan smash.

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Block atau pertahanan dalam permainan bolavoli sesungguhnya sangat

tergantung dari jenis dan posisi block yang memainkan. Jadi mau atau tidak mau suka

atau tidak suka, setiap pemain atau setiap tim, harus melakukan latihan teknik dasar

gerak keterampilan block dengan tekun dan teliti, tidak tergantung dari tingkatan

pemain itu sendiri. Baik pemain itu baru termasuk kelas pemula, kelas menengah,

ataupun kelas top, semuanya harus melatih block dengan baik dan benar, apabila

ingin mampu menangani dan mengimbangi semua serangan pukulan smash dari

pihak lawan.

Dibandingkan dengan keterampilan teknik dasar yang lain, rangkaian gerakan

dari teknik dasar block termasuk yang paling mudah. Memang untuk menentukan

mudah atau sukar sifatnya relatif, tergantung dari masing-masing pemain. Rangkaian

gerakan block menurut Beutelstahl, D. (1986:27) “ Seperti juga semash, maka block

juga dapat dibagi menjadi empat tahap :

(1). Tahap pertama : Bergerak menuju posisi block.

(2) Tahap kedua : Take-off : Melompat

(3) Tahap ketiga : Kontak dengan bola.

(4) Tahap keempat : Landing : Mendarat.

Tahap pertama: Pemain melangkah ke sis untuk mengambil posisi take –off

yang baik. Bagian tubuh sebelah atas menghadap net. Kedua lengan ditekuk sedikit

dan diletakkan di depan tubuh. Telapak kedua tangan menghadap net.

Tahap kedua: Pemain mengambil posisi berdiri, kedua kaki ditekuk sedikit,

kira-kira setengeh meter dari net. Dari posisi ini mulai melakukan take-off. Kedua

lengan tetap pada posisi semula, ditekuk sedikit dan berada di depan tubuh pemain.

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Jari-jari dibeberkan selebar-lebarnya. Take-off dilakukan dengan meluruskan kedua

kaki dan mengayunkan kedua lengan keatas pada saat bersamaan.

Tahap ketiga : Pada waktu terjadi kontak dengan bola, semua jari-jari tangan

dibeberkan selebar mungkin. Jari-jari tangan ini harus kaku dan tegang. Kedua tangan

diletakkan sedekat mungkin, sehingga bola tak dapat menyelinap diantara kedua

tangan tersebut. Permainan block dapat dilakukan secara aktif maupun secara pasif,

dan disesuaikan dengan postur tubuh dan ketinggian jangkauan tangan.

Tahap keempat : Sesudah mengadakan kontak dengan bola, maka pemain

secepat mungkin mendarat kembali. Lengan digerakkan ke atas dan ke belakang

secepat mungkin, sedemikian hingga pemain tidak menyentuh net. Pemain memutar

tubuhnya sesuai dengan arah pukulan bola. Pemain mendarat, kemudian segera

mengambil tempat sesuai dengan posisinya yang baru dilapangan.

(g). Pembelajaran Permainan Bolavoli

Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan

sesuatu kepada peserta didik di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta

didik mempelajarinya (Sukintaka, 2004:55). Pada pembelajaran terdapat komponen

siswa yang melakukan proses belajar dan pengajar sebagai pemberi materi

pembelajaran (mengajar). Dalam pelaksanaan pembelajaran terjadi interaksi antara

pengajar (guru) dan pembelajar (siswa), dimana interaksi itu merupakan interaksi

yang bersifat edukatif.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pengajar untuk

memberikan perubahan kepada siswa. Nana Sudjana (2000:29) menyatakan bahwa :

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

“Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menimbulkan

dan mendorong siswa melakukan proses belajar”. Pada pelaksanaan pembelajaran

peran seorang guru adalah pemimpin belajar, dan fasilitator belajar. Mengajar

bukanlah menyampaikan pelajaran, melainkan suatu proses pembelajaran siswa.

Tujuan mengajar adalah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam

tingkah laku seorang pelajar. Dengan kata lain, pengajaran dapat membuat seorang

menjadi orang lain, dalam hal apa yang dapat ia lakukan dan dapat dicapainya.

Sehingga untuk mencapai tujuan mengajar seperti tersebut di atas, mambutuhkan

metode dan teknik tergantung pada sifat tugas, sifat tujuan belajar yang harus dicapai,

kemampuan, bakat, pengetahuan sebelumnya dan usia.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang potensial terhadap

situasi tertentu yang diperoleh dari pangalaman yang dilakukan secara berulang-

ulang. Menurut Singer, Robert N. (1993:8), ”Belajar adalah perubahan-perubahan

perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan pengalaman

masa lalu terhadap situasi tugas tertentu”. Perubahan akibat belajar yaitu perubahan

tingkat laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam waktu tertentu

dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan tingkah laku akibat

pertumbuhan fisik atau kematangan bukanlah merupakan suatu proses dalam belajar.

Belajar adalah perubahan penampilan atau perilaku yang relatif permanen

sebagai hasil dari latihan dan pengalaman terhadap situasi tugas tertentu. Belajar

merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman belajar bagi siswa

atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar, menurut Rusli Lutan

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dan Adang Suherman (2000:29) adalah, "seperangkat kejadian yang berisikan

aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur terhadap pengalaman siswa dan

kejadian tersebut terkait untuk pencapaian tujuan". Mengajar merupakan aktivitas

atau kegiatan yang dilakukan pengajar untuk memberikan pengalaman kepada siswa

selaku pembelajar. Rusli Lutan (1988:381) menyatakan bahwa, "mengajar adalah

seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang memiliki pengetahuan atau

keterampilan yang lebih dari pada yang diajar".

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang sebagai

hasil belajar. Belajar merupakan pengembangan kemampuan yang terdiri dari tiga

aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar keterampilan merupakan

proses belajar yang tujuan utamanya mengembangkan aspek psikomotor.

Belajar keterampilan merupakan suatu proses belajar yang penekanannya pada

penguasaan keterampilan, tanpa mengabaikan aspek lain seperti afektif dan kognitif.

Schmidt yang dikutip Rusli Lutan (1988:102) menjelaskan bahwa, "belajar motorik

adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang

mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil". Belajar

keterampilan (motorik) adalah proses perubahan individu sebagai hasil pengalaman

dan latihan.

Menurut Magill, Richard A. (1995:8) bahwa, “Belajar gerak adalah perubahan

dari individu yang didasarkan dari perkembangan permanen dari individu yang

dicapai oleh individu sebagai hasil praktek”. Belajar gerak terjadi dalam bentuk atau

melalui respon-respon muskular yang diekspresikan gerakan dalam gerakan-gerakan

bagian tubuh. Di dalam belajar gerak, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

keterampilan tubuh, misalnya gerakan-gerakan olahraga. Proses belajarnya meliputi

pengamatan gerakan untuk bisa mengerti prinsip bentuk gerakannya, kemudian

menirukan dan mencoba melakukannya berulang kali. Dalam menerapkan pola-pola

gerak yang dikuasai di dalam kondisi tertentu yang dihadapi dan pada akhirnya

diharapkan siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas gerak tertentu.

Tujuan proses belajar gerak adalah peningkatan keterampilan. Orang dikatakan

memiliki keterampilan jika dirinya terampil melakukan suatu gerakan tertentu dengan

baik. Sugiyanto (1998:289) menyatakan bahwa, "Keterampilan gerak dapat diartikan

sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik.

Semakin baik penguasaan gerak keterampilan, maka pelaksanaannya akan semakin

efisien”. Keterampilan gerak dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik yaitu efektif dan efisien.

Gerakan yang terampil pada dasarnya merupakan gerakan yang efisien. Efisiensi

gerakan dapat dicapai apabila secara mekanis gerakan dilakukan dengan benar.

Pembelajaran keterampilan teknik dasar bermain bolavoli merupakan proses

yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat efisiensi dalam melakukan gerakan yang

kompleks dalam permainan bolavoli. Gerakan keterampilan teknik dasar bermain

bolavoli merupakan gerakan yang di dalam melaksanakannya memerlukan koordinasi

beberapa bagian tubuh atau bagian-bagian tubuh secara keseluruhan.

(1). Hakikat Keterampilan Bolavoli

Keterampilan teknik dasar permainan bolavoli, terdiri dua unsur pengertian

yaitu keterampilan dan teknik dasar bermain bolavoli. Keterampilan merupakan

kecakapan melakukan tugas gerak yang juga merupakan suatu tingkat efisiensi dalam

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

melakukan tugas tersebut. Menurut Sugiyanto (1998:289) bahwa, "Keterampilan

gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak

tertentu dengan baik". Gerakan yang baik adalah gerakan yang memiliki kriteria

efektif dan efisien di dalam peksanaannya. Singer Robert N. (1993:7) menyatakan

bahwa, "Keterampilan adalah gerak otot atau gerakan tubuh untuk mensukseskan

pelaksanaan aktivitas yang diinginkan". Gerakan keterampilan merupakan salah satu

jenis gerakan yang memerlukan koordinasi beberapa bagian tubuh atau bagian-bagian

tubuh secara keseluruhan. Teknik dasar permainan bolavoli memiliki arti kemampuan

seseorang untuk dapat melakukan permainan bolavoli, yang di dalamnya terkandung

makna penguasaan teknik yang diperlukan dalam permainan bolavoli.

M. Yunus (1992:68) mengemukakan bahwa, "Teknik dalam permainan

bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien

sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal".

Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa keterampilan teknik dasar

permainan bolavoli merupakan suatu tingkat efisiensi dan efektifitas dalam

melakukan gerakan teknik gerakan, yaitu untuk memperoleh keberhasilan dalam

permainan bolavoli. Pemain bolavoli dapat dikatakan terampil jika dapat menguasai

dan melakukan berbagai unsur gerakan dalam permainan bolavoli dengan baik,

cermat dan dilakukan secara efektif dan efisien, sesuai aturan yang berlaku.

Gerak yang terampil menunjukkan perkembangan derajat ketangkasan.

Keterampilan menggambarkan tingkat penguasaan gerak yang dicapai oleh siswa dan

biasa disebut sebagai tingkat ketangkasan. Suatu gerakan dapat dipandang sebagai

suatu keterampilan jika memenuhi indikator perilaku gerak terampil. Menurut Rink

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

seperti dikutip Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000:56) Ada tiga indikator gerak

terampil yaitu :

(1) Efektif artinya sesuai dengan produk yang diinginkan dengan kata lain product

oriented.

(2) Efisien artinya sesuai dengan proses yang seharusnya dilakukan dengan kata

lain process oriented.

(3) Adaptif artinya sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana gerak

tersebut dilakukan.

Indikator kualitas yang harus dipenuhi sebagai gerak terampil meliputi efektif,

efisien dan adaptif. Keterampilan teknik dasar permainan bolavoli merupakan

kualitas penampilan pemain dalam melakukan tugas gerak dalam permainan

bolavoli. Gerakan teknik permainan bolavoli yang baik adalah gerakan teknik dasar

yang memiliki indikator efektif, efisien dan adaptif. Bagi guru perlu memahami

karakteristik dan klasifikasi gerakan teknik dasar permainan bolavoli yang

berkualitas. Rusli Lutan (1988:193-199) mengemukakan bahwa, "Keterampilan dapat

diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu: (1) Keterampilan Kasar dan Halus

(gross and fine); (2) Keterampilan Diskrit, Serial dan Kontinus; (3) Keterampilan

Terbuka dan Tertutup (open and closed skills)". Menurut Waharsono (1999:73)

bahwa Keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu :

(1) Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan.

Berdasarkan kecermatan gerakan, keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu keterampilan kasar dan halus (gross and fine).

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Keterampilan kasar merupakan klasifikasi keterampilan berdasarkan

jumlah otot yang terlibat dan kadar energi yang digunakan. Makin besar

otot-otot yang terlibat dan makin banyak energi yang digunakan, maka

keterampilan ini disebut keterampilan kasar.

b. Sedangkan keterampilan halus merupakan sebalikannya. Gerakan

keterampilan teknik dasar bermain bolavoli merupakan perpaduan

keterampilan gerak kasar dan keterampilan gerak halus.

(2) Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan.

Keterampilan dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan titik awal dan titik

akhir gerakan. Menurut Sugiyanto (1998:290) menyatakan bahwa : Berdasarkan

perbedaan titik awal dan titk akhir keterampilan gerak bisa dibedakan menjadi 3

kategori yaitu :

1) Keterampilan Gerak diskret (discrete motor skills).

2) Keterampilan Gerak Serial (serial motor skills).

3) Keterampilan Gerak Kontinyu (continuous skills).

Keterampilan diskret, serial dan kontinus merupakan klasifikasi

keterampilan berdasarkan rangkaian dari elemen gerak yang dilakukan. Dasar

utama adalah kapan mulai dan kapan berakhir. Jika gerakan yang dilakukan itu

kapan mulai dan kapan berakhir jelas, maka disebut keterampilan diskrit. Jika

sebaliknya, maka disebut keterampilan kontinus. Adapun keterampilan serial

merupakan perpaduan antara keterampilan diskrit dan kontinus. Keterampilan

teknik dasar bermain bolavoli dapat merupakan keterampilan diskrit, serial atau

kontinous, bergantung pada pelaksanaannya.

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Apabila gerakan passing bawah satu kali termasuk keterampilan gerak

diskrit, karena jelas titik awal dan akhirnya. Titik awal gerakan adalah pada saat

pelaku berdiri, kaki sedikit ditekuk untuk siap menyongsong bola, sedangkan

titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah melakukan gerak lanjutan setelah

mendorong bola. Keterampilan gerak passing dapat termasuk keterampilan gerak

serial jika dilakukan beberapa kali. Keterampilan gerak passing termasuk

keterampilan gerak kontinous jika dilakukan dalam suasana permainan.

(3) Berdasarkan sifat obyek dan stabilitas lingkungan sekitar, keterampilan dapat

dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1) Keterampilan Terbuka yaitu keterampilan yang dilakukan pada lingkungan

2) Keterampilan Tertutup yaitu keterampilan yang dilakukan pada lingkungan

yang berubah-ubah.

Keterampilan teknik dasar permainan bolavoli merupakan keterampilan

terbuka karena dilakukan pada lingkungan yang berubah-ubah.Pada dasarnya

unsur-unsur gerakan keterampilan teknik dasar yang diperlukan dalam permainan

bolavoli mini sama dengan bolavoli dewasa. Unsur-unsur teknik dasar bermain

bolavoli, terdiri dari servis, passing, block dan smash.

Pemain bolvoli pemula seperti siswa Sekolah Menengah Pertama, pada

umumnya mengalami kesulitan untuk menguasai semua unsur teknik dasar pada

permainan bolavoli, namun demikian sudah mulai ada usaha untuk belajar

menguasai teknik dasar sesuai dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan serta

tingkat kematangan. Dengan menguasai kedua teknik dasar tersebut siswa sudah

dapat melakukan bermain bolavoli dengan peraturan yang disederhanakan.

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(2). Tahapan Belajar Keterampilan

Pembelajaran keterampilan memiliki ciri khusus jika dibandingkan dengan

pembelajaran lainnya, karena berhubungan langsung dengan aktivitas fisik siswa.

Tujuan utama yang hendak dicapai adalah peningkatan keterampilan gerak yang

terlihat dari kinerja gerak yang ditampilkan oleh siswa. Penguasaan keterampilan

tersebut hanya dapat diperoleh melalui pelaksanaan gerak dengan program

pembelajaran yang terencana, sistematis dan berkelanjutan.

Dalam proses belajar gerak ada tiga tahapan belajar yang harus dilalui oleh

siswa untuk dapat mencapai tingkat keterampilan yang sempurna(otomatis). Menurut

Fitts & Posner yang dikutip menurut Singer, Robert N. (1993:87) bahwa, “tahapan

atau fase belajar keterampilan terdiri dari, (a) Tahap kognitif, (b) Tahap asosiatif, dan

(c) Tahap otonom".

(a) Tahap Kognitif.

Tahap kognitif merupakan fase awal dari proses belajar gerak. Perkembangan

yang menonjol dalam fase awal ini yaitu daya pikir siswa, dimana siswa mengetahui

dan memahami mengenai konsep gerakan yang dipelajari. Pada tahap awal belajar

keterampilan gerak pemain harus mengetahui dan memahami gerak yang benar dari

informasi verbal dan bayangan (visual). Informasi tentang gerakan yang dipelajari

ditangkap melalui indera, kemudian diproses dalam mekanisme perseptual.

Selanjutnya gerakan yang akan dilakukan terkonsep di dalam pikiran.

Setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali yang

harus dilakukan guru adalah memberikan informasi untuk menanamkan konsep-

konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik. Setelah

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

siswa memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan bagaiman cara melakukan

aktifitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam benak siswa telah terbentuk

motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara melakukan

keterampilan gerak. Dalam fase kognitif, gerakan yang akan dilakukan terkonsep di

dalam pikiran. Apabila tahap kognitif ini tidak mendapatkan perhatian oleh guru

dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru untuk menghasilkan anak yang

terampil mempraktekkan aktivitas gerak yang menjadi prasyarat tahap belajar

berikutnya.

(b) Tahap Asosiatif

Tahap asosiatif yaitu suatu fase menghubung-hubungkan bagian-bagian

gerakan yang telah mampu dilakukan sebelumnya. Fase asosiatif merupakan bagian

penting dari proses belajar gerak, karena berkaitan dengan kemampuan merangkaikan

gerakan yang dipelajari secara terpadu.

Pada tahap asosiatif siswa mulai mempraktekkan gerak sesuai dengan konsep-

konsep yang telah mereka ketahui dan pahami sebelumnya. Tahap ini juga sering

disebut sebagai tahap latihan. Pada tahap latihan ini siswa diharapkan mampu

mempraktekkan apa yang hendak dikuasai dengan cara mengulang-ulang sesuai

dengan karakteristik gerak yang dipelajari. Apakah gerak yang dipelajari itu gerak

yang melibatkan otot kasar atau otot halus atau gerak terbuka atau gerak tertutup.

Apabila siswa telah melakukan latihan keterampilan dengan benar dan baik, dan

dilakukan secara berulang baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir

tahap ini siswa diharapkan telah memiliki keterampilan yang memadai.

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pada tahap asosiatif atau fiksasi ini siswa telah menguasai gerak yang benar,

tetapi belum menjadi gerak otomatis. Dengan praktek berulang-ulang suatu gerakan

makin dapat dikuasai. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan semakin berkurang.

Tahap akhir dalam proses belajar gerak adalah tahap otomatis.

(c) Tahap Otonom

Tahap akhir proses belajar keterampilan gerak adalah tahap otonom. Pada tahap

otonom atau otomatis siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena

siswa telah memasuki tahap gerakan otomatis. Siswa dapat merespon secara cepat

dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru. Gerakan dapat dilakukan dengan

lancar, tidak terputus-putus, akurat, penampilan terbaiknya bisa dicapai secara ajeg.

Tanda-tanda keterampilan gerak telah memasuki tahapan otomatis adalah bila siswa

dapat mengerjakan tugas gerak tanpa berpikir lagi terhadap apa yang akan dan sedang

dilakukan dengan hasil yang baik dan benar. Gerakan dapat dilakukan dengan lancar,

tidak terputus-putus, akurat, penampilan terbaiknya bisa dicapai secara ajeg.

Otomatisasi gerakan ini dapat dicapai melalui latihan secara teratur dan berulang-

ulang.

Penguasaan suatu pola gerak keterampilan diperlukan jangka waktu tertentu,

serta jangka waktu yang diperlukan itu tidak sama untuk setiap individu. Sugiyanto

(1998:289) mengemukakan bahwa:

“Jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan proses belajar dan berlatih

untuk tiap kategori gerakan keterampilan tidak sama. Semakin kompleks gerakan

keterampilan yang dipelajari, akan memerlukan waktu yang lebih lama. Lamanya

waktu yang diperlukan bukan hanya tergantung pada tingkat kompleks gerakan, tetapi

juga dipengaruhi oleh bakat si pelajar.”

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Penguasaan suatu keterampilan memerlukan proses pembelajaran yang cukup

kompleks. Lama waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu keterampilan sesuai

dengan jenis keterampilan yang dipelajari. Semakin kompleks jenis keterampilan

gerak yang dipelajari, waktu yang diperlukan semakin lama.

(3). Prinsip-Prinsip Belajar Keterampilan

Tujuan belajar keterampilan adalah agar dapat melakukan suatu gerakan secara

terampil, otomatis dan reflektif dengan gerakan yang benar. Penguasaan suatu

keterampilan memerlukan proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap,

kontinyu dan berulang-ulang. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, pengajar

harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam memberikan materi dan tehnik yang

benar. ”Prinsip pemberian materi hendaknya pengaturan materi belajar yang

dipraktikkan dimulai dari yang mudah ke yang lebih sukar atau dari yang sederhana

ke yang lebih kompleks.” (Sugiyanto, 1998:329)

Melalui pembelajaran teknik secara intensif dengan berdasarkan pada prinsip

yang benar, maka seorang siswa akan dapat menguasai keterampilan teknik dasar

permainan bolavoli dengan baik dan benar. Pembelajaran keterampilan memerlukan

penyajian materi pembelajaran dengan metodik yang benar. Langkah-langkah yang

ditempuh oleh pengajar menentukan hasil yang dicapai lebih optimal.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh pengajar ikut menentukan terhadap hasil

yang dicapai. Langkah-langkah yang tepat, dapat memberikan hasil belajar secara

lebih optimal. Suharno HP. (1986:16) mengemukakan mengenai langkah-langkah

dalam pembelajaran keterampilan teknik bolavoli sebagai berikut:

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(a) Melatih gerak teknik secara keseluruhan. (b) Melatih gerak-gerak bagian dengan teliti dan benar. (c) Melatih gerak keseluruhan secara cermat dengan jalan menitikberatkan

kunci-kunci yang dapat menjamin kebenaran gerak keseluruhan. (d) Mengotomatisasikan gerak-gerak yang benar secara keseluruhan dengan

jalan melakukan sebanyak mungkin frekuensinya. (e) Dicoba/dipraktekkan dalam permainan dengan pengontrolan secara cermat

gerakan teknik tersebut. (f) Penyempurnaan kesalahan-kesalahan yang terdapat saat bermain/bertanding,

kemudian dilatih secara intensif untuk pemantapan otomatisme gerak. (g) Dinilai/dievaluasi hasil gerak keterampilan yang menjadi tujuan latihan. Pelatih atau pengajar perlu melakukan langkah-langkah di atas dengan baik.

Langkah-langkah tersebut di atas jika dilaksanakan dengan baik akan dapat

menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran keterampilan olahraga,

khususnya keterampilan permainan bolavoli.

(4). Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Keterampilan

Keberhasilan pelaksanaan proses belajar-mengajar merupakan unsur penting

dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Belajar keterampilan memerlukan kondisi-

kondisi dan faktor-faktor yang mendukung sehingga dapat menunjang pencapaian

hasil pembelajaran. Rusli Lutan (1988:382) mengemukakan bahwa:

“Unsur pokok yang terdapat dalam proses belajar-mengajar itu ialah ; (a) Guru atau pelatih yang berpengetahuan, berpengalaman, dan terampil. (b) Siswa atau atlet yang sedang berkembang. (c) Informasi atau keterampilan. (d) Saluran atau metode penyampaian informasi/keterampilan. (e) Respon atau perubahan perilaku pada siswa/atlet”.

Unsur-unsur di atas menentukan terhadap hasil pembelajaran keterampilan yang

akan dicapai. Pengajar atau guru merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan

penting dalam mencapai keberhasilan dalam proses belajar-mengajar keterampilan.

Pengajar harus mampu mengelola dan menguasai berbagai komponen yang terdapat

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dalam proses belajar-mengajar. Pengajar juga harus dapat mengembangkan bentuk

atau metode pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Penggunaan metode mengajar yang baik ikut menentukan terhadap

keberhasilan dalam pembelajaran. Metode mengajar adalah suatu cara yang

digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar

merupakan alat instruksional yang digunakan pengajar untuk mencapai tujuan

pengajaran. Penggunaan metode yang efektif dan efisien akan sangat membantu

dalam menciptakan pengalaman belajar siswa. Dengan metode yang tepat, siswa akan

dapat dengan mudah menerima materi pengajaran yang diberikan guru, sehingga

siswa dengan mudah pula menguasai materi yang diberikan tersebut.

Pembelajaran merupakan penciptaan kondisi belajar sehingga dapat tercipta

pengalaman belajar yang mendukung terhadap pencapaian tujuan yang diharapkan.

Kondisi belajar sangat menentukan terhadap hasil belajar. ”Secara umum kondisi-

kondisi yang dapat mempengaruhi hasil belajar keterampilan gerak diklasifikasikan

menjadi dua yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal" (Sugiyanto, 1998:324).

Kondisi internal merupakan keadaan yang seharusnya ada pada diri si pelajar.

Menurut Sugiyanto (1998:325) bahwa, "Kondisi internal dalam belajar gerak

meliputi dua macam yaitu (1) pelajar harus mengingat bagian-bagian gerakan

keterampilan, (2) pelajar harus mengingat urut-urutan rangkaian gerakan". Suatu

keterampilan gerak pada dasarnya merupakan perpaduan dari bagian-bagian gerakan

tertentu yang terangkai secara selaras. Agar keseluruhan gerak dapat dipelajari

bagian-bagian yang menjadi unsurnya dan harus dapat diingat serta dilakukan

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kembali. Untuk mencapai keselarasan gerak, urutan rangkaian geraknya harus diingat

untuk ditampilkan kembali, oleh karena itu rangkaian gerak harus dipelajari.

Kondisi eksternal merupakan rangsangan atau stimulus dari luar diri pelajar

yang dikenakan pada diri pelajar agar proses belajar dapat terjadi. Menurut Sugiyanto

(1998:325) bahwa, "Kondisi eksternal meliputi 4 macam yaitu (1) sajian instruksi

verbal, (2) sajian instruksi visual, (3) kegiatan praktik dan (4) penyampaian umpan

balik".

Instruksi verbal dalam belajar gerak adalah instruksi melalui kata-kata berupa

penjelasan mengenai gerakan yang dipelajari. Instruksi verbal memberikan

rangsangan melalui organ pendengaran yang berguna untuk memberikan pengarahan

tentang hal-hal yang harus dikerjakan. Pada kenyataannya melalui sajian verbal saja

belum cukup untuk memberikan kejelasan pada siswa. Umumnya masih memerlukan

kondisi eksternal lainnya berupa sajian instruksi visual.

Instruksi visual yaitu pengajaran dimana materi pelajaran disajikan dalam

bentuk sajian yang dapat dilihat. Sajian instruksi visual yang diberikan berupa sajian

model gerakan dapat berupa model hidup atau model gambar.

Praktik merupakan kondisi eksternal dalam belajar gerak berupa aktivitas

mempraktikkan atau melaksanakan gerakan-gerakan yang dipelajari. Tanpa praktik

yang berulang-ulang keterampilan gerak tidak akan dapat terkuasai. Kegiatan praktik

yang berulang-ulang dapat memperlancar dan membentuk otomatisasi gerakan.

Umpan balik merupakan masukan yang diterima pelajar sehubungan dengan

apa yang telah dilakukannya. Menurut Sugiyanto (1998:330) bahwa, "umpan balik

bisa berasal dari 2 macam sumber, yaitu bersumber dari dalam diri pelajar sendiri

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(internal) dan bersumber dari luar diri pelajar (eksternal)". Umpan balik memegang

peranan penting untuk meningkatkan taraf kebenaran gerakan.

(5). Karakteristik Belajar Keterampilan.

Program pembelajaran yang baik adalah program pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi, pelakunya. Pemberian pembelajaran yang baik harus memperhatikan

tingkat kemampuan dan perkembangan siswa. Pengajar, khususnya di Sekolah

Menengah Pertama perlu mengetahui karakteristik pertumbuhan dan perkembangan

siswa.

Kemampuan fisik, psikomotor dan psikologis manusia berkembang sesuai

tingkatan usia dan taraf pertumbuhan fisiknya. Manusia dari anak-anak hingga

dewasa mengalami berbagai perkembangan, antara lain yaitu perkembangan

fisiologis, psikologis, intelektual, sosial dan kemampuan gerak. Secara kronologis

sepanjang hidupnya manusia dapat dibedakan dalam lima tahapan kehidupan yaitu,

"(a) fase sebelum lahir (prenatal), (b) fase bayi (infant), (c) fase anak-anak

(childhood), (d) fase adolesensi (adolescence) dan (e) fase dewasa (adulthood)"

(Sugiyanto, 1998:7). Setiap fase kehidupan manusia memiliki kecenderungan-

kecenderungan dan karakteristik-karakteristik tertentu, termasuk di dalamnya yang

berhubungan dengan pertumbuhan fisiknya dan perkembangan psikologisnya.

Pada umumnya siswa-siswa di Sekolah Menegah Pertama, khususnya keas VIII

usianya adalah berkisar antara 13 sampai 15 tahun. Dalam tahapan perkembangan

anak usia 13 sampai 15 tersebut dapat diklasifikasikan pada taraf perkembangan

pada fase adolesense awal. Hal ini seperti yang dikemukakan Sugiyanto (1998:9)

bahwa, fase adolesense awal yaitu "usia 13 tahun sampai 18 tahun".

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tahapan perkembangan keterampilan dalam olahraga menurut Pate R, &

Clenaghan M.B. (1993:107) terbagi dalam 3 tingkatan yaitu : (1) Pemula; (2)

Menengah; (3) Lanjutan.

Pemain bolavoli yang baru mulai berlatih atau belajar disebut pemain pemula.

Prestasi yang optimal dalam olahraga bolavoli dapat dicapai apabila upaya

pembinaan dilakukan sedini mungkin. Bompa (2000:35) menjelaskan bahwa ” Untuk

olahraga bolavoli, belajar atau berlatih harus sudah dimulai kurang lebih usia 11-12

tahun dan latihan secara khusus dimulai usia 14 - 15 tahun ”. Hal ini berarti bahwa

usia mulai latihan spesialisasi untuk olahraga bolavoli terjadi pada masa

perkembangan, yaitu anak yang berusia 11 sampai 12 tahun dan program spesialisasi

mulai masa pubertas. Dalam tahapan belajar atau latihan untuk pemula, anak

berusaha untuk memperkenalkan teknik gerakan, kemudian menerangkan dan

diperagakan oleh pelatih atau guru.

Faktor fisik yang didalamnya meliputi proporsi tubuh dan kapasitas fisik dari

anggota-anggota tubuh mempunyai peranan yang besar dalam upaya mencapai

prestasi yang tinggi dalam olahraga. Postur tubuh yang ideal dan tingkat kesiapan

fisik yang baik akan mendukung penguasaan teknik gerakan yang tinggi, sehingga

faktor fisik menjadi salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam usaha

pengembangan keterampilan gerak olahraga.

Karakteristik fisik seseorang dalam perkembangan dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut sangat beragam dan bervariasi, sehingga

menyebabkan karakteristik fisik yang berbeda-bada pada setiap individu. Ukuran dan

proporsi bagian-bagian tubuh anak besar mengalami perubahan dibandingkan pada

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

anak kecil. Secara proporsional kaki dan tangan tumbuh lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan togok, hal ini seperti halnya terjadi pada masa anak kecil. Dengan

kecepatan pertumbuhan kaki dan pertumbuhan togok yang tidak sama, anak besar

kakinya menjadi panjang. Hal ini makin tampak pada akhir masa anak besar. Pada

umur 6 tahun panjang kaki ± 45% dari tinggi badan, dan pada umur 11 tahun panjang

kaki ± 47% dari tinggi badan (Waharsono, 1999:37).

Pada masa adolesen terjadi pertumbuhan yang cepat dalam proporsi ukuran

bagian-bagian tubuh serta berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan fisik,

sehingga pada masa ini kemampuan fisik terutama kekuatan, fleksibilitas,

keseimbangan dan koordinasi meningkat secara lebih jelas.

Kemampuan fisik antara lain kekuatan dan koordinasi , keseimbangan,

merupakan komponen fisik yang berperan besar dalam pelaksanaan suatu pukulan

service atas pada permainan bolavoli. Kekuatan merupakan kemampuan fisik yang

dihasilkan dari kemampuan kontraksi otot dalam mengangkat atau menahan beban.

Perkembangan kemampuan kekuatan ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang lebih

cepat pada jaringan otot-ototnya. Semakin besar penampang melintang otot, akan

semakin besar kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot tersebut. Masa perkembangan

kekuatan otot pada anak adolesen. Pada masa anak adolesen, kemampuan kekuatan

mulai meningkat dengan cepat, yaitu pada usia 12-14 tahun untuk anak perempuan

dan usia 13-18 tahun untuk anak laki-laki.

Peningkatan kekuatan otot yang terjadi pada masa adolesen memungkinkan

anak dapat melakukan gerakan-gerakan keterampilan yang lain. Jika perkembangan

ini dipadukan dengan pertumbuhan jaringan otot dan daya ungkit kaki dan tangan

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

semakin besar. Anak akan lebih mampu melakukan gerakan-gerakan dengan lebih

kuat dan cepat. Pada masa adolesen ini pola gerak yang dilakukan mulai menunjukan

adanya kecepatan gerakan, seperti berlari, meloncat, menyepak, melempar dan

memukul. Pada masa adolesen merupakan masa yang tepat untuk mulai mengajarkan

keterampilan permainan bolavoli dan spesifikasi gerakan.

Kemampuan motorik anak berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan

kematangan anak. Menurut Sugiyanto (1998:166) bahwa, "pada masa adolesense

awal, berbagai gerak dasar dan variasinya yang telah bisa dilakukan sebelumnya akan

mengalami peningkatan kualitas atau mengalami penyempurnaan". Peningkatan

kualitas penguasaan sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk melakukannya. Masa

adolesen awal memerlukan aktivitas gerak yang beragam yang bisa meningkatkan

kemampuan fisik, keterampilan, kreativitas, serta sifat sosialnya.

Dengan cepatnya pertumbuhan anggota gerak atas maupun gerak bawah

tersebut, maka perkembangan kemampuan gerak anak juga cukup pesat. Peningkatan

yang pesat dalam kemampuan gerak pada masa adolesen awal, hal ini disebabkan

karena peningkatan dalam ukuran tubuh dan kemampuan fisik. Menurut Waharsono,

(1999:53), menyatakan peningkatan kemampuan gerak diidentifikasi dalam bentuk :

(a) Gerakan dapat dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien; (b)

Gerakan bisa dilakukan semakin lancar dan terkontrol; (c) Pola atau bentuk gerakan

makin bervariasi; (d) Gerakan semakin bertenaga.

Perkembangan kemampuan gerak anak dapat diketahui dengan cara

melakukan pengukuran terhadap kemampuan-kemampuan gerak antara lain berlari,

meloncat dan melempar. Dalam perkembangan kemampuan berlari pada masa

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

adolesen awal mengalami pertumbuhan yang cukup cepat pada panjang kaki dan

jaringan ototnya, sehingga mendukung kemampuan berlari. Kemampuan berlari anak

laki-laki lebih baik dibanding dengan anak perempuan, tetapi perbedaannya kecil

pada usia kurang lebih 13 tahun dan sesudah usia itu perbedaan semakin besar.

Perkembangan kemampuan meloncat yang cukup pesat, yaitu peningkatan

daya loncat dan kualitas gerakan semakin efisien. Sampai umur kurang lebih 9 tahun

ada sedikit perbedaan kemampuan meloncat antara laki-laki dan perempuan, sesudah

itu perbedaan semakin besar. Kemampuan meloncat tegak anak laki-laki dan

perempuan meningkat cepat sampai usia 9 tahun, selanjutnya anak perempuan

sangat kecil peningkatannya dari anak laki-laki antara usia 9-12 tahun. Ada

perbedaan perkembangan antara kemampuan loncat jauh tanpa awalan dengan loncat

tegak. Pada anak laki-laki irama perkembangan tetap, dan pada anak perempuan

perkembangan cepat terjadi sampai umur 12 tahun, setelah itu peningkatannya

mengekecil.

Kemampuan motorik merupakan unsur dasar dalam perkembangan

keterampilan dan belajar gerak. Kecepatan seseorang mempelajari suatu keterampilan

gerak dipengaruhi oleh kemampuan motorik yang dimiliki. Kemampuan motorik

anak berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan kematangan . Menurut Sugiyanto

(1998:166) bahwa, "Pada masa adolesen, berbagai gerak dasar dan variasinya yang

telah bisa dilakukan sebelumnya akan mengalami peningkatan kualitas atau

mengalami penyempurnaan".

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Peningkatan kualitas penguasaan sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk

melakukan gerak. Anak besar memerlukan aktivitas gerak beragam yang bisa

meningkatkan kemampuan fisik, keterampilan, kreativitas, serta sifat sosial.

Perkembangan kemampuan gerak yang lain yaitu melempar dan memukul

pada anak besar kemampuan melempar semakin jauh dan kualitas gerakan semakin

baik atau efisien. Perkembangan kemampuan melempar dan memukul sejalan dengan

pertumbuhan fisik, terutama kekuatan otot lengan dan bahu. Pertumbuhan lengan dan

bahu mulai berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, sehingga perbedaan

kemampuan melempar semakin besar, secara kuantitatif anak laki-laki lebih

menguntungkan. Dengan kemampuan gerak yang baik dalam melempar dan

memukul memungkinkan anak lebih mudah dan cepat menguasai keterampilan

permainan bolavoli.

Perkembangan kemampuan gerak pada fase adolesen awal cukup pesat.

Perkembangan tersebut seiring dengan meningkatnya minat anak terhadap aktivitas

fisik. Minat anak terhadap aktivitas fisik dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan

sosialnya. Mengenai sifat-sifat psikologis dan sosial yang menonjol pada masa

adolesen awal adalah sebagai berikut :

(1) Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik.

(2) Menyenangi pengulangan aktivitas.

(3) Menyayangi aktivitas kompetitif.

(4) Rasa ingin tahunya besar.

(5) Selalu memikirkan sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan.

(6) Lebih menyenangi aktivitas kelompok daripada aktivitas individual.

(7) Meningkat minatnya untuk terlibat dalam permainan yang diorganisasi,

tetapi belum siap untuk mengerti peraturan permainan yang rumit.

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(8) Cenderung membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan mudah

merasa rendah diri apabila merasa ada kekurangan pada dirinya atau

mengalami kegagalan.

(9) Mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak senang

karena kritik.

(10) Senang menirukan idolanya.

(11) Selalu menginginkan persetujuan orang dewasa tentang apa yang

diperbuat.

Siswa Sekolah Menengah Pertama termasuk berada pada fase perkembangan

adolesen awal. Perkembangan kemampuan gerak pada fase adolesen awal cukup

pesat. Gerakannya dapat dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien,

semakin lancar dan terkontrol, pola atau bentuk gerakan makin bervariasi serta

gerakan semakin bertenaga.Ukuran dan proporsi bagian-bagian tubuh anak besar

belum matang. Secara proporsional kaki dan tangan tumbuh lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan togok. Minatnya terhadap kegiatan fisik makin meningkat, imajinasi,

rasa ingin tahu dan kegiatan sosial juga makin meningkat. Anak-anak pada umumnya

menyukai aktivitas kelompok dan permainan.

b. Servis Atas Permainan Bolavoli.

1). Analisis Gerak Servis Atas.

Servis atas pada permainan bolavoli termasuk salah satu jenis servis yang dapat

digunakan oleh pemain untuk menyerang, karena servis atas (overhead service)

memiliki kelebihan kekuatan dan kecepatan pada saat memukul dari atas dan laju

bola sangat keras. Memukul bola pada servis atas ini lebih banyak menggunakan gaya

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dari pada dengan jenis servis bawah karena lengan diayunkan melalui busur yang

lebih besar dan kecepatan gerakan yang besar dapat dikembangkan.

Analisis gerak servis atas dapat dilihat dari :

(a). Spin ( gerak rotasi pada bola)

Bola dapat dipukul mengiris sehingga arah bola akan melambung kekanan atau

kekiri, atau dapat diberi topspin yang akan mengakibatkan bola cepat jatuh setelah

melewati net. Untuk mengiris bola, kepalan tangan atau tapak tangan memberikan

pada bola untuk berputar kesampinng kecuali gaya ke depan resultante dari kedua

gaya tersebut mengakibatkan jalannya bola melengkung. Besarnnya lengkungan

tergantung pada kecepatan putara bola dalam hubungannya dengan kecepatan gerak

kedepan. Agar dapat menuyeberangkan bola lewat net, bola harus dipukul lebih tinggi

daripada net sehingga bola dapat melampauinya. Perlu diingat bahwa pada saat bola

lepas dari server, gaya gravitasi mulai mempengaruhinya. Oleh sebab itu maka

biasanya lebih baik mengarahkan bola ke bagian belakang lapangan daripada ke

puncak net.

Apabila bola dipukul ditengah dan gaya melalui tengah bola maka bola tidak

mengalami spin sehingga gerakan bola diudara akan goyah, tidak stabil, (floating)

sebaliknya apabila dipukul dipinggir dan gaya diluar tengah bola maka bola akan

terjadi spin sehingga akan mempengaruhi bola akan cepat turun.

Lintasan yang dipengaruhi oleh spin yaitu:

(1)Spin atas atau spin depan akan menyebabkan bola tertekan ke bawah

sehingga bola ;

a. Jatuhnya bola lebih dekat

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b. Jatuhnya bola lebih cepat

c. Sudut jatuhnya bola lebih besar

d. Sudut pantulnya bola lebih kecil

(2)Spin bawah atau spin belakang akan menyebabkan bola akan tertekan ke

atas sehingga bola ;

a. Jatuhnya lebih jauh.

b. Jatuhnya lebih lama.

(b). Impact ( Perkenaan Bola dan Tangan)

Dalam permainan bola voli salah satu tekniknya adalah tentang servis atas,

maka dalam melakukan gerak servis atas permainan bolavoli akan terjadi impact

antara bola dan tangan. Impact yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu momentum

antara benda yang satu membentur dengan benda yang lain. Dalam hal ini perkenaan

antara tangan dengan bola pada saat melakukan servis atas.

Macam-macam impact ( perkenaan ).

1. Benturan antara dua benda yang bergerak searah, yang lebih cepat menabrak yang

lebih lambat.

2. Benda yang bergerak menabrak benda lain yang diam. Setelah berbenturan benda

yang diam akan bergerak.

3. Antara dua benda yang bergerak berlawanan arah, yang satu bergerak dengan

kecepatan positif dan yang satunya bergerak dengan kecepatan negatif.

4. Benda yang bergerak menabrak dinding secara tegak lurus, dan setelah

membentur terpental kembali.

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

5. Impact terjadi pada dua garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis

lurus) contoh servis atas bolavoli.

(c). Pantulan Bola

Bila terjadi impact antara dua benda dimana salah satu atau dua-duanya

bersifat kenyal, maka akan terjadi pantulan: misalnya impact anatara lengan dengan

bola voli. Salah satu faktor yang mempengaruhi pantulan adalah elastisitas dimana

elastisitas dalam servis bola voli akan terjadi pada saat :

(1).Saat bola membentur lengan, bola akan tertekan dan bola akan berubah

bentuk terjadilah distorsi.

(2).Kemudian bola akan berusaha kembali kebentuk semula atau mengembung

kembali terjadilah restitusi.

2). Jenis – jenis Servis Atas. Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan berbagai bidang, termasuk

dalam bidang olah raga cabang bolavoli. Servis atas dalam pemainan bolavoli ada

bermacam-macam variasi yang dikembangkan oleh seorang pelatih. Bentuk servis

yang digunakan sebagai serangan adalah servis atas kepala ( overhead service ). S.

Soekardjo dan Andun Sudijandoko (1993:19) mengemukakan tentang “ macam-

macam servis atas kepala ( overhead service ) terdiri dari : 1) Serve Tennis, 2). Serve

Melayang (floater serve), 3). Roundhouse Serve.

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3). Tahap-tahap Gerakan Servis Atas.

Gerakan teknik dasar servis atas bolavoli, apabila dianalisa berdasarkan anatomi

gerak dan diuraikan secara rinci, maka ada tahapan-tahapan gerak dari gerak awalan

sampai dengan gerak lanjutan merupakan serangkaian gerak yang bersifat simultan.

Menurut Beutelstahl D. (1986:9) bahwa, "Setiap jenis servis itu dibagi dalam tiga

tahap : (1) Tahap pertama : Melempar bola ke atas throw-up. (2) Tahap kedua:

memukul bola hitting the ball. (3) Tahap ketiga: gerakan akhir follow-throught". Ada

pula pandangan yang memberikan tinjauan terhadap gerakan teknik dasar servis

dengan gaya bahasa yang berbeda, tetapi pada prinsip-prinsip pentahapan gerakan

memiliki muatan isi yang sama. Menurut M. Yunus (1992:111) teknik dasar servis

terdiri dari tiga tahap yaitu "(a) sikap permulaan, (b) gerak pelaksanaan dan (c) gerak

lanjutan (follow throught)".

Tahap gerakan teknik dasar servis yang pertama akan memberikan efek dan

berpengaruh kepada rangkaian tahap gerakan berikutnya. Karena apabila setiap

pemain melakukan gerakan teknik dasar servis tangan dari atas, maka harus

melakukan tiga tahap gerakan teknik dasar servis tersebut. Untuk mendapatkan hasil

gerakan teknik dasar gerakan servis tangan dari atas yang baik, pemain harus dapat

melakukan tahap demi tahap gerakan servis dengan koordinasi gerakan yang baik dan

benar. Beutelstahl D. (1986:10), menguraikan tahap-tahap pelaksanaan servis atas

sebagai berikut :

Tahap pertama : Fase throw-up (melempar bola). Berat badan ditempatkan

pada kaki sebelah belakang. Lengan digerakkan ke belakang

dan ke atas (lengan pemain).

Page 83: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tahap kedua : Fase hitting the ball. Lengan bermain (lengan yang digunakan

untuk memukul bola. Dengan istilah asing disebut striking

arm. Lengan kanan untuk pemain kanan dan lengan kiri

untuk pemain kidal) diayunkan ke bawah, dari belakang ke

depan dan memukul bola yang telah dilemparkan rendah-

rendah. Sementara itu berat badan dipindahkan ke kaki

sebelah depan. Bola dipukul telapak tangan terbuka,

pergelangan tangan sekaku mungkin.

Tahap ketiga : Fase follow throught. Lengan bermain terus mengikuti arah

bola. Pemain cepat-cepat pindah ke posisi yang baru di

lapangan.

4). Taktik Pelaksanaan Servis Atas.

Pemain yang melakukan servis atas perlu mengupayakan agar hasil servis yang

dilakukan menjadi sulit diterima oleh lawan. Agar servis atas yang dihasilkan sulit

diterima lawan, maka menurut Suharno HP. (1986:54) server harus memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

(1) Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik passing. (2) Servislah ke tempat yang kosong. (3) Pergunakanlah teknik servis float, kemudian ganti-ganti teknik servis cekis

yang keras. (4) Arahkan servis ke pemain yang sedang bergerak. (5) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima sulit untuk

memberikan bola ke pengumpan. (6) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan setelah ada

tanda peluit dari wasit.

Berkaitan strategi pelaksanaan servis atas bolavoli, Beutelstahl D. (1986:66)

mengemukakan bahwa :

”Sedapat mungkin seorang server harus melancarkan servisnya kepada pemain pihak lawan yang paling lemah. Kecuali itu ia harus cermat mencari tempat- tempat di pihak lawan yang kurang terjaga dengan baik : a. di daerah net

Page 84: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. di daerah sisi c. di belakang”. Kecepatan, ketepatan dan keakuratan penempatan bola pada pelaksanaan

servis atas merupakan hal yang pokok untuk memperoleh hasil yang optimal, Apabila

pemain mengarahkan servisnya ke tempat yang tidak dijaga atau pemain yang paling

lemah, maka itu merupakan hal yang menyulitkan bagi regu lawan.

Mengingat pentingnya peranan teknik dasar servis atas pada permainan

bolavoli tersebut, maka tiap pemain harus memiliki kemampuan gerak servis atas

secara baik dan benar yang sulit diterima oloeh lawan dan mematikan. Agar setiap

pemain memiliki penguasaan terhadap keterampilan teknik dasar servis atas pada

permainan bolavoli dengan baik dan benar, maka seorang pelatih atau guru harus

memberikan pembelajaran dan latihan servis atas kepada para altitnya atau siswanya

secara intensif dengan program latihan yang benar.

5). Kesalahan Umum Servis Atas.

Rangkaian gerakan teknik dasar servis atas harus terkoordinasi secara ritmis

dan harmonis, gerak ayunan lengan harus tepat, lemparan bola juga harus tepat,

sehingga dapat diperoleh hasil antara gerakan tangan yang melambungkan bola dan

gerakan tangan pemukul bola ada kesesuaian koordinasi yang baik, dan tidak

menimbulkan kesalahan gerak. Agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan gerak

keterampilan teknik dasar servis atas maka hal-hal yang dapat menimbulkan

terjadinya kesalahan-kesalahan di dalam melakukan servis atas harus diperhatikan.

Kesalahan umum yang sering terjadi pada saat melakukan gerak keterampilan teknik

dasar servis atas, menurut Beutelstahl, D. (1986:11) antara lain adalah :

Page 85: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a. Pergerakan yang tidak ritmis. Ini terjadi kalau si pemain ragu-ragu.

b. Stance yang salah. Dengan istilah stance dimaksudkan : sikap pemain pada

waktu hendak memukul bola, baik sikap tubuh, kaki ataupun lengan.

c. Lengan kurang terayun, sehingga daya kekuatannyapun berkurang.

d. Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol.

e. Kurang memperhatikan bola.

Pemain yang baik harus melakukan pukulan servis atas dengan baik, dan

sedapat mungkin berusaha agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan. Apabila

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi tersebut dapat dihindari, maka servis atas

yang dilakukan tersebut akan dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Pemain dan pelatih harus selalu mengadakan evaluasi mengenai teknik yang

digunakan, agar kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat di atasi.

Servis yang baik dapat menjadi serangan yang menyulitkan bagi lawan. Untuk

menjadikan servis sebagai serangan, sehingga dapat mencapai manfaat yang optimal

dan sesuai dengan yang diharapkan tidak semudah yang ada di dalam fikiran. Tetapi

seorang pemain dituntut benar-benar menguasai secara teknik tentang keterampilan

servis atas tersebut dengan baik dan benar. Selain menguasai secara teknik di dalam

melakukan keterampilan teknik dasar servis atas, seorang pemain harus memiliki

kecermatan, agar dapat menghasilkan pukulan bola pada bagian bidang bola yang

tepat, dan hasil pukulan bola mengarah pada sasaran yang diinginkan.

Kecermatan pemain pada saat melakukan servis ikut menentukan terhadap

jalannya pertandingan. Oleh karena itu, maka pada saat melakukan pukulan servis

harus benar-benar dalam keadaan siap dan cermat. Sehingga konsentrasi pada saat

Page 86: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

melakukan servis harus mendapatkan perhatian dari guru dan atau pelatih. Menurut

Beutelstahl D. (1986:66) bahwa;

Pendekatan taktik secara individual dalam servis terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut : a. Pemain berjalan dengan tenang menuju area tempat melancarkan servis. b. Ia berkonsentrasi dahulu sebelum mulai melancarkan servis. c. Ia memperhatikan dahulu pihak lawannya : pemain yang manakah yang

akan diberi bola servis itu, bagaimana posisi para lawan. Untuk dapat menjadikan servis sebagai taktik serangan secara individual

konsentrasi pemain sebelum melakukan servis adalah sangat penting. Di samping itu

kontrol terhadap arah bola juga sangat penting. Mengingat besarnya manfaat servis,

teknik servis perlu dilatihkan dengan sungguh-sungguh.

2. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan.

Pendekatan pembelajaran keterampilan permainan bolavoli adalah suatu

strategi yang dipilih serta yang dilakukan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya

dalam permainan bolavoli. Tujuan utama pembelajaran keterampilan permainan

bolavoli adalah agar siswa dapat memiliki kemampuan dalam melakukan

keterampilan bermain bolavoli dengan baik dan benar. Pengajar harus memberikan

pembelajaran dengan pendekatan yang baik agar dapat mengantarkan siswanya

kepada penguasaan keterampilan permainan bolavoli secara optimal.

Bentuk-bentuk pendekatan pembelajaran sangat menentukan terhadap

keberhasilan dalam belajar servis atas pada permainan bolavoli. Pengalaman siswa

sebagai hasil belajar sangat tergantung pada penggunaan strategi pembelajaran dan

pengelolaan materi pelajaran dalam proses belajar-mengajar yang digunakan.

Penggunaan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien akan sangat membantu

Page 87: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pencapaian pengalaman belajar siswa. Menentukan atau memilih strategi

pembelajaran dan pendekatan pembelajaran permainan bolavoli perlu

mempertimbangkan, sikap murid, alat dan sarana, waktu sesuai dengan didaktik.

Menurut Machfud Irsyada (1999:27) dalam menentukan pembelajaran siswa sekolah

menengah pertama perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

(1) Pertumbuhan dan perkembangan murid.

a. Pertumbuhan fisik belum maximal.

b. Kemampuan fisik masih terbatas.

(2) Sifat-sifat sosial psikologi.

a. Senang berkompetisi.

b. Senang berkelompok.

c. Senang dengan permainan yang memakai peraturan sederhana.

d. Rasa ingin tahunya lebih besar.

e. Imajinasinya tinggi.

Tingkat keterampilan siswa Sekolah Menengah Pertama pada umumnya

termasuk kategori menengah. Agar pendekatan pembelajaran permainan bolavoli di

Sekolah Menengah Pertama dapat dipilih secara tepat, hendaknya memperhatikan

hal-hal sebagai berikut : (Machfud Irsyada, 1999:28)

(1) Materi yang sesuai untuk perkembangan siswa.

(2) Aspek dan tuntutan yang ditekankan untuk perkembangan siswa.

(3) Penyusunan materi pelajaran.

(4) Penyajian materi pelajaran.

(5) Perencanaan situasi belajar.

Page 88: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(6) Keterlibatan materi pelajaran dengan para siswa.

Materi pelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan siswa. Dalam proses

pembelajaran permainan bolavoli seorang guru harus mampu mengantarkan siswa

mengikuti pelajaran secara aktif, kreatif, nyaman dan menyenangkan, serta

termotivasi untuk belajar dengan efektif. Dalam memberikan materi pembelajaran

keterampilan permainan bolavoli diperlukan strategi dan pendekatan pembelajaran

yang sesuai. Yang dimaksud dengan strategi mengajar menurut Sugiyanto

(1998:427) yaitu, "Pengaturan penerapan cara-cara mengajar agar proses belajar bisa

berlangsung dengan baik dan tujuannya bisa tercapai". Guru perlu memiliki

keterampilan memodifikasi komponen-komponen dalam proses pengajaran.

Pembelajaran olahraga, khususnya teknik dasar servis atas pada permainan

bolavoli pada siswa Sekolah Menengah Pertama, memerlukan modifikasi agar

hasilnya lebih optimal. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999:2)

“Modifikasi pembelajaran olahraga meliputi 4 aspek yaitu, "(a) tujuan, (b)

karakteristik materi, (c) kondisi lingkungan dan (d) evaluasinya". Modifikasi

pembelajaran bolavoli dapat dilakukan dengan memodifikasi beberapa aspek atau

salah satu aspek saja.

Modifikasi pembelajaran bolavoli dilakukan pada aspek kondisi lingkungan

yaitu berupa peralatan. Modifikasi kondisi lingkungan meliputi, peralatan, penataan

ruang gerak dan jumlah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan modifikasi peralatan,

Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999:7) mengemukakan bahwa,”Guru dapat

mengurangi dan menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara

memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-

Page 89: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya, panjang-pendeknya peralatan yang

digunakan”.

Sesuai dengan tingkat perkembangan fisik dan psikologis siswa, pembelajaran

bolavoli untuk siswa Sekolah Menengah Pertama perlu beberapa modifikasi. Rusli

Lutan (1988:417) menjelaskan bahwa, "untuk mengajar bolavoli di SD atau SLTP,

jaring dapat diturunkan dari ukuran standard, berat bola lebih ringan, serta ukuran

lapangan lebih sempit dari ukuran standard". Pembelajaran bolavoli di Sekolah

Menengah Pertama dapat menggunakan modifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dari sisi karakteristik materi, pembelajaran keterampilan permainan bolavoli

pada siswa Sekolah Menengah Pertama juga dapat dilakukan modifikasi.

Pembelajaran teknik gerakan keterampilan bermain bolavoli dapat dimulai dari

gerakan yang sederhana, kemudian ditingkatkan pada gerakan yang sebenarnya.

Metode pembelajaran seperti ini dapat disebut metode tak langsung. Pembelajaran

teknik keterampilan bermain bolavoli juga dapat dilakukan secara langsung pada

gerakan yang sebenarnya. Metode pembelajaran seperti ini dapat disebut metode

langsung.

a. Pendekatan Pembelajaran Langsung

Pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap

proses pembelajaran (Wina Sanjaya, 2010:127). Efektivitas pengajaran sangat

ditentukan oleh pendekatan pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru

terhadap sifat keterampilan atau tugas gerak yang akan dipelajari siswa.

Pembelajaran dengan pendekatan langsung adalah pembelajaran keterampilan

Page 90: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dengan memberikan materi teknik yang dipelajari secara langsung. Rusli Lutan

(1988:419) mengemukakan bahwa, "pembelajaran dengan pendekatan langsung

merupakan pembelajaran dimana guru atau pelatih mengajarkan secara langsung teknik

yang sebenarnya". Pembelajaran langsung merupakan model pendekatan pembelajaran

yang dapat membantu siswa untuk mempelajari atau menguasai keterampilan dasar

(Samsudin, 2008:30-32). Dengan menggunakan model pendekatan adalah suatu cara

pendekatan pemberian materi latihan yang dilakukan dari awal, pemain diarahkan untuk

mempraktikan keseluruhan gerakan yang dipelajari. Dalam hal ini dibutuhkan

keterampilan, keaktifan, kreatifitas guru dan siswa untuk bersemangat, disiplin,dan

bersungguh-sungguh.

Pelaksanaan pembelajaran keterampilan servis atas pada permainan bolavoli

dengan pendekatan langsung yaitu; siswa diberikan materi teknik servis atas dengan

pola gerakan yang sebenarnya. Siswa diberikan materi keterampilan gerakan teknik

servis atas permainan bolavoli langsung pada gerakan servis atas yang sebenarnya

secara berulang-ulang. Pembelajaran keterampilan servis atas permainan bolavoli

dengan pendekatan langsung ini, sejak awal membiasakan siswa untuk melakukan

gerakan keterampilan servis atas dengan pola gerakan yang sebenarnya. Dengan

pembiasaan siswa diharapkan akan dapat melakukan gerakan keterampilan teknik dasar

servis atas permainan bolavoli dengan pola gerakan yang benar secara otomatis.

Pembelajaran servis atas dengan pendekatan langsung merupakan pembelajaran

yang langsung memberikan materi gerakan teknik dasar servis atas yang sebenarnya

sesuai dengan peraturan permainan bolavoli yang sebenarnya. Yaitu memberikan materi

teknik dasar servis atas yang dilakukan dari belakang garis sembilan meter dengan

Page 91: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

secara langsung melakukan pukulan servis atas. Pada tahap awal pembelajaran biasanya

siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan teknik dan pola gerakan yang kurang

terkoordinasi secara baik dan benar. Secara bertahap teknik dasar servis atas akan dapat

dikuasai dengan baik dan benar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran secara

berulang-ulang.

Guru menggunakan pengajaran dengan pendekatan pembelajaran langsung lebih

efektif, jika bertujuan agar siswa mempelajari materi khusus, karena pembelajaran

langsung melibatkan:

a. Lingkungan yang berorientasi pada tugas gerak, tetapi tidak terlalu berat, serta

terfokus pada tujuan akademis.

b. Pemilihan tujuan pengajaran yang jelas, materi pengajaran dan pengamatan

tentang kemajuan siswa secara aktif harus benar-benar diperhatikan.

c. Kegiatan pembejaran yang terstruktur.

d. Umpan balik berorientasi akademik.

Pembelajaran langsung dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan, melakukan kontrol yang penuh terhadap siswa yang sedang belajar teknik

dasar servis atas dan bagaimana guru mengontrol proses pembelajaran yang sedang

diterapkan. Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melakukan pengajaran

langsung untuk melakukan hal-hal :

a. Memecah keterampilan ke dalam bagian-bagian tertentu hingga batas dapat

diukur dan berorientasi pada keberhasilan.

b. Menerangkan dan mendemontrasikan dengan jelas apa yang hendak dilakukan

oleh siswa.

Page 92: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

c. Merancang tugas yang terstruktur untuk siswa agar siswa mudah mempelajari.

d. Siswa berkewajiban untuk bertanggungjawab pada tugas yang diberikan melalui

pengajaran aktif.

Pendekatan dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang tertentu terhadap proses belajar mengajar. Istilah ini merujuk pada

pandangan tentang satu proses yang sifatnya masih umum, oleh karena strategi dan

metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber pada pendekatan tertentu.

Menurut Roy Killen dalam Wina Sanjaya (2010:127) ada dua pendekatan

pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu :

(1). Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches).

Pendekatan yang berpusat pada guru menghasilkan strategi pembelajaran

langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran

ekspositori.

(2). Pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches)

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menghasilhan strategi

pembelajaran tidak langsung (discovery) inkuiri, pembelajaran induktif.

Masing-masing pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan,

namun demikian hanya sebagai pembanding antara metode yang satu dengan metode

yang lainnya. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari pendekatan pembelajaran

langsung terhadap hasil belajar servis atas pada permainan bolavoli apabila pendekatan

pembelajaran tersebut dianalisa dengan secara cermat.

Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Pembelajaran Langsung adalah :

a. Kelebihan pendekatan pembelajaran langsung :

- Kegiatan pembejaran terstruktur.

Page 93: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

- Guru dapat mengamati dan mengontrol kemajuan siswa.

- Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan intruksi dari guru.

- Bertujuan mempelajari materi khusus

- Penguasaan keterampilan tekniknya lebih cepat terkuasai, karena teknik dan

pola gerakannya langsung dilakukan dengan yang sebenarnya.

- Bagi siswa yang telah memiliki dasar gerak keterampilan, koordinasi, dan

fisik yang baik metode ini lebih cocok.

b. Kelemahan pendekatan pembelajaran langsung :

- Materi terikat sehingga tidak disenangi siswa

- Siswa melakukan kegiatan hanya atas perintah dari guru.

- Siswa tidak bebas mengembangkan potensi yang dimiliki.

- Siswa tidak bebas menentukan pilihan.

- Bagi pemula pendekatan langsung ini kurang cocok, karena komponen-

komponen tekniknya belum terkuasai.

- Jika komponen-komponen dasar pendukungnya seperti fisik dan

keterampilan dasar geraknya kurang memadai, maka pembelajaran ini tidak

dapat terlaksana dengan baik.

b. Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung.

Pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung adalah pembelajaran

keterampilan yang didahului dengan memberikan materi teknik gerakan bukan yang

sebenarnya. Menurut Rusli Lutan (1988:418) bahwa, "pembelajaran dengan pendekatan

tidak langsung merupakan pendekatan mengajar dimana guru atau pelatih menyusun

Page 94: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

rencana latihan secara cermat dalam rangkaian urutan yang logis sebelum teknik yang

sebenarnya diajarkan". Pada tahap awal siswa diberikan materi dengan melakukan

gerakan menyerupai dengan gerakan teknik yang dilatihkan secara berulang-ulang.

Pendekatan pembelajaran tidak langsung adalah cara belajar siswa melalui tahap

demi tahap dengan proses pembelajarannya dalam bentuk yang berbeda, artinya belajar

gerak dasar dimulai dari gerakan yang mudah ke gerakan yang sulit, dari gerakan yang

rendah ke gerakan yang tinggi, dan dari gerakan yang sederhana ke gerakan yang

kompeks. Dalam hal ini dibutuhkan kerajinan, kedisiplinan, keterampilan, dan

kreatifitas guru dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan.

Materi yang diberikan pada tahap awal yaitu gerakan-gerakan dasar yang relevan

dengan gerakan servis atas. Gerakan dimulai dari gerak yang sederhana yang meyerupai

dengan gerakan servis atas, kemudian menuju gerakan teknik servis atas yang

sebenarnya. Gerakan dasar yang diberikan dalam pembelajaran servis atas dengan

pendekatan tidak langsung yaitu melempar bola dengan satu tangan dari atas, memukul-

mukul bola, gerakan servis tanpa bola dan sebagainya. Gerakan-gerakan dasar yang

diajarkan dapat meningkatkan penguasaan terhadap gerakan teknik dasar servis atas.

Selama pembelajaran, siswa mempelajari teknik, mulai gerakan dasar ke arah

gerakan yang sebenarnya secara terperinci secara bertahap, dari gerakan yang mudah

meningkat kearah gerakan yang sukar dan dari pola gerakan yang sifatnya sederhana

meningkat ke pola gerakan yang sifatnya kompleks. Pembelajaran dengan pendekatan

tidak langsung memberikan pengalaman belajar yang kuat untuk pembentukan

keterampilan gerak, khususnya pada gerakan teknik dasar servis atas pada permainan

bolavoli . Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000:29) mengemukakan bahwa,

Page 95: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

"pengalaman belajar harus memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan dan

penampilan gerak siswa". Pendekatan pembelajaran tidak langsung pada teknik dasar

servis atas permainan bola voli memiliki keunikan tersendiri. Keunikan ini dapat

menarik minat siswa sehingga semua siswa dapat secara aktif berpartisipasi dalam

proses pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran tidak langsung menurut Samsudin (2008:30-32) adalah

mengalihkan tugas mengontrol pembelajaran pada siswa yang melakukan pembelajaran,

dimana guru tidak lagi mengendalikan pembelajaran secara penuh tetapi memberikan

secara sepenuhnya pada siswa untuk bersama-sama melakukannya. Pengajaran tidak

langsung melibatkan satu atau beberapa gambaran sebagai berikut :

a. Materi disajikan menyeluruh, tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian,

karena kesatuan materi akan lebih bermakna bagi siswa.

b. Tugas siswa dikembangkan sehingga pemikiran, perasaan, atau keterampilan

berinteraksi siswa dapat dikembangkan.

c. Sifat-sifat individual dari kemampuan, minat, dan kebutuhan siswa mendapatkan

pertimbangan tersendiri.

Dari penjelasan di atas pembelajaran langsung lebih tepat untuk materi pelajaran

yang terstruktur, hierarkis dan berorientasi pada keterampilan dasar, dan apabila

pembelajaran lebih kompleks akan melibatkan domain kognitif serta afektif, karena

pembelajaran langsung untuk keperluan efesiensi waktu . Sedangkan pembelajaran tidak

langsung melibatkan relevansi dan kebermaknaan dari apa yang dipelajari siswa.

Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung

a. Kelebihan

Page 96: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

- Kebebasan siswa untuk melakukan gerakan tanpa control yang ketat dari

guru.

- Terbangunnya kreatifitas siswa, serta memiliki kemandirian.

- Persaingan akan nampak jelas dari siswa

- Timbulnya percaya diri siswa.

- Siswa dapat lebih menguasai komponen-komponen gerakan teknik dasar

servis atas secara lebih mendalam.

- Bagi siswa yang belum sama sekali memiliki keterampilan, pembelajaran ini

cocok.

b. Kelemahan

- Pelaksanaan pembelajaran ini dapat membosankan, karena tahapan demi

tahapan berlangsung lama.

- Penguasaan keterampilan tekniknya menjadi lebih lama karena harus melalui

gerakan-gerakan dasar.

- Kurangnya disiplin dari siswa

- Materi pembelajaran terhambat bila alat yang disediakan tidak memadai.

- Siswa yang lemah akan tertinggal dan kurang percaya diri.

Tabel. 1. Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

N

o

Pendekatan Pembelajaran

Langsung

Pendekatan Pembelajaran

Tidak Langsung

1 Metode latihan secara keseluruhan, dan

materi diberikan dari awal, serta

Cara belajar siswa melalui tahap demi

tahap dengan proses pembelajarannya

Page 97: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

mempraktikan seluruh gerakan yang

dipelajari.

Belajar gerak dasar, dimulai dari

gerakan mudah ke gerakan yang sulit,

dari gerakan yang rendah ke gerakan

yang tinggi, dan dari gerakan yang

sederhana ke gerakan yang kompleks

2 Dibutuhkan keterampilan, keaktifan,

kreatifitas guru dan siswa.

Tugas pembelajaran diberikan secara

penuh pada siswa untuk melakukan

gerakan.

3 Lebih efektif, jika tujuan pengajaran

untuk mempelajari materi khusus.

Kurang efektif, jika tujuan

pembelajaran untuk materi khusus

4 Guru melakukan kontrol penuh

terhadap siswa yang sedang belajar

hingga prosesnya.

Guru memberikan motivasi kepada

siswa untuk melakukan gerakan.

5 Berorientasi pada hasil keterampilan Memperhatikan proses dengan

memberikan dasar gerak yang kuat

bagi pembentukan keterampilan

\ 3. Kemampuan Motorik (Motor Ability)

Kemampuan gerak merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Salah satu tujuan pemberian program

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kepada pelajar adalah agar pelajar

menjadi terampil dalam melakukan aktivitas gerak fisik. Keterampilan gerak fisik

yang diperoleh melalui pendidikan jasmani bukan saja berguna untuk menguasai

cabang olahraga tertentu atau menjadi olahragawan berprestasi , tetapi penekanannya

lebih kepada tugas yang memerlukan gerak fisik dalam kehidupan sehari-hari.

Page 98: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

a. Pengertian Kemampuan Motorik ( Motor Ability )

Kemampuan motorik (Motor Ability) secara singkat didefinisikan sebagai

“kemampuan yang umum dari seseorang untuk bergerak” (Nurhasan, 2001:63).

Seluruh kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang dapat memberikan kontribusi

terhadap keterampilan gerak dapat dikatakan sebagai kemampuan motorik.

Pengertian kemampuan motorik (motor ability) menurut Edwin Fleishman

yang dikutif Magill, Richard A. (1995:8) adalah “kapasitas atau ciri umum dari

individu yang dihubungkan dengan capaian berbagai keterampilan gerak”.

Keterampilan yang dimiliki seseorang mempunyai ciri-ciri yang berbeda antara

seseorang yang satu dengan orang lainnya. Perbedaan tingkat kemampuan gerak yang

terampil menunjukkan pada seberapa besar kecilnya, kuat lemahnya, dan tinggi

rendahnya kapasitas yang terdapat di dalam diri seseorang. Perbedaan kapasitas

tersebut akan memberikan dampak yang berbeda terhadap cepat lambatnya

pencapaian keterampilan gerak yang dipelajari.

Kemampuan motorik (motor ability) menurut pendapat yang dikemukakan

oleh Rusli Lutan (1988:96), adalah; “kemampuan motorik sebagai kapasitas dari

seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan dari suatu keterampilan

yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

pengaruh faktor biologis sebagai kekuatan yang utama berpengaruh terhadap

kemampuan motorik dasar seseorang.

Seseorang yang memiliki gerakan yang terampil adalah seseorang yang

mampu melakukan gerakan secara efisien dan benar secara mekanis. Orang yang

terampil bermain bolavoli, maka orang tersebut memiliki kemampuan untuk

Page 99: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

melaksanakan dan memperagakan antara lain gerakan pukulan servis, passing

(operan), smash (serangan), block (bendungan) dengan gerakan yang benar dan

melakukannya secara efisien. Melakukan secara efisien berarti menggunakan tenaga

sekecil mungkin untuk menyelesaikan tugas gerak dengan sebaik-baiknya.

Untuk mencapai efisiensi gerakan diperlukan dukungan dari beberapa unsur

kemampuan yang ada pada diri pelakunya. Yang perlu mendukung agar gerakan

menjadi terampil atau menjadi efisien di dalam memperagakan dan melaksanakan

keterampilan permainan bolavoli secara umum dan khususnya keterampilan servis

atas, maka diperlukan kemampuan fisik, kemampuan mental, dan kemampuan

emosional yang baik. Antara ketiga kemampuan tersebut saling berkaitan di dalam

membentuk efisiensi gerak.

b. Komponen-Komponen Kemampuan Motorik.

Sesuai dengan beberapa pengertian yang telah dikemukakan, bahwa

kemampuan motorik merupakan kemampuan yang bersifat umum yang dimiliki oleh

seseorang, maka kemampuan motorik terdiri dari berbagai unsur yang dapat

memberikan kontribusi terhadap keterampilan gerak seseorang, sehingga terbentuk

satu-kesatuan kemampuan yang memiliki ciri umum dari kapasitas seseorang.

Adapun komponen-komponen dasar yang membentuk kemampuan motorik menurut

Rahantoknam, Bernard E. (1988:123) adalah; “ ada konsensus umum pada paling

kurang empat kecakapan yang telah muncul dari penyelidikan tentang penampilan

motorik, yaitu daya ledak (power) otot, daya tahan (endurance), fleksibilitas, dan

keseimbangan.”

Page 100: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Komponen-komponen kemampuan motorik (motor ability) adalah sebagai

landasan bagi perkembangan keterampilan gerak yang dimiliki seseorang. Selain itu

keterampilan gerak banyak tergantung pada unsur-unsur kapasitas kemampuan dasar

dan komponen-komponen yang berperan di dalam keterampilan gerak yang

dilakukannya. Berkaitan dengan komponen kemampuan motorik (motor ability) Rusli

Lutan (1988:96) mengemukakan bahwa; “Kemampuan dasar antara lain:

keseimbangan, kecepatan reaksi, fleksibilitas, koordinasi, daya ledak, kelincahan,

ketepatan, daya tahan dan stamina”.

Fisik seseorang adalah merupakan sarana utama untuk melakukan gerakan.

Agar gerakan yang dilakukan bisa efisien, kemampuan gerak dan kondisi fisiknya

harus baik. Untuk mendapatkan kemampuan gerak dan kondisi fisik yang baik ada

berbagai macam yang diperlukan untuk mendukung gerakan yang efisien. Menurut

Sugiyanto (1998:297) bahwa “ Unsur-unsur kemampuan fisik yang mendukung

gerakan yang terampil adalah (1) kecepatan reaksi, (2) kekuatan, (3) ketahanan, (4)

kecepatan, (5) fleksibilitas, dan (6) ketajaman indera”.

Kecepatan reaksi adalah respon gerak yang harus dilakukan sesegera

mungkin setelah adanya stimulus. Contohnya dalam start laricepat; setelah ada aba-

aba “ya” , maka pelari harus segera mulai lari. Kekuatan sangat dibutuhkan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang memerlukan gaya fisik yang besar, seperti berlari,

meloncat, dan menendang dengan baik diperlukan kekuatan otot-otot kaki.

Ketahanan fisik sangat dibutuhkan untuk melakukan gerakan dalam jangka

waktu yang lama. Banyak gerakan yang harus dilakukan berulang-ulang dalam

jangka waktu yang lama pada kegiatan olahraga. Untuk menyelesaikan gerakan yang

Page 101: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

harus diulang-ulang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sangat

diperlukan ketahanan fisik.

Kecepatan gerak sangat diperlukan untuk menyelesaikan tugas gerak yang

harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Fleksibilitas

sangat diperlukan untuk menyelesaikan tugas gerak dimana gerakan-gerakannya

memerlukan keluasan gerak persendian .

Ketajaman indera yang sangat diperlukan dalam melakukan berbagai macam

gerakan keterampilan adalah indera penglihat dan indera gerak (kinesthetic sense).

Ketajaman indera penglihat diperlukan untuk menangkap stimulus visual, apalagi bila

stimulus visual yang perlu ditangkap bergerak dengan cepat. Ketajaman indera

kinestetik yang merupakan fungsi untuk merasakan posisi dan gerak tubuh, sangat

diperlukan dalam melakukan gerakan-gerakan yang mementingkan kebenaran bentuk

gerakan

Untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan gerakan yang terampil,

besarnya peran setiap unsur kemampuan fisik terhadap keterampilan tidak selalu

sama untuk setiap gerakan. Perbedaan peran setiap unsur kemampuan fisik tersebut

ditentukan dan dipengeruhi oleh karakteristik gerakan yang dilakukan. Misalnya ada

gerakan yang lebih memerlukan kecepatan reaksi, kecepatan gerak, dan ketajaman

penglihatan, seperti dalam gerakan keterampilan tenis meja. Ada juga gerakan yang

lebih memerlukan kekuatan dan ketajaman penglihatan, misalnya dalam membidik

sasaran dalam memanah. Tetapi untuk menjadikan seseorang terampil semua unsur

kemampuan fisik tersebut perlu dikembangkan.

Page 102: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Unsur-unsur kemampuan fisik yang mendukung terhadap keterampilan gerak

permainan bolavoli diantaranya adalah ; kecepata reaksi, kekuatan, ketahanan fisik,

kecepatan gerak, fleksibilitas, dan ketajaman indera. Karena permainan bolavoli

sifatnya situasional, sehingga komponen-komponen kemampuan fisik di dalam

keterampilan permainan bolavoli menyesuaikan dengan irama di dalam permainan

Singer, Robert N. (1993:36), mengatakan “sebagian besar kita sangat percaya

bahwa ada beberapa faktor yang memberikan sumbangan untuk dapat menghasilkan

penampilan keterampilan gerak yang tinggi adalah (1) proses pembelajaran,(2)

siswa, dan (3) situasi belajar. Lebih lanjut dikatakan, bahwa dua di antara ketiga

faktor tersebut di atas yakni faktor siswa dan proses pembelajaran memberikan

sumbangan yang sangat besar terhadap penampilan keterampilan gerak seseorang.

Dalam uraiannya tentang faktor siswa (individu) yang berpengaruh dalam

penampilan keterampilan gerak seseorang, salah satunya disebutkan faktor motor

ability.

Perbedaan kemampuan gerak yang ada pada siswa, harus menjadi

pertimbangan sebagai suatu faktor yang menentukan dalam belajar keterampilan

gerakan-gerakan olahraga umumnya dan dalam mempelajari keterampilan gerak

teknik dasar servis atas bolavoli khususnya. Perbedaan siswa dalam hal kemampuan

gerak akan menjadi pertimbangan yang sangat penting ketika guru memilih

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dari masing-masing siswa.

Dengan perbedaan ini, maka pada dasarnya setiap siswa memerlukan perlakuan yang

berbeda dalam proses belajarnya agar masing-masing bisa mencapai hasil yang

optimal sesuai dengan potensi dan karakter yang dimilikinya.

Page 103: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Secara potensial setiap individu memiliki kemampuan gerak yang berbeda.

Perbedaan kemampuan gerak akan mempunyai implikasi terhadap hasil

pembelajaran. Secara umum kemampuan gerak dipengaruhi variabel keturunan dan

lingkungan. Variabel ini akan mempunyai pengaruh kepada potensial siswa dalam

pencapaian berbagai usaha. Motor ability berarti bersifat potensial, karena bersifat

potensial maka dapat digunakan memprediksi kemampuan seseorang. Dalam

memprediksi kemampuan gerak seseorang diperlukan pengukuran kemampuan gerak

(measurement motor ability). “Motor Ability Test telah dikembangkan oleh para ahli

seperti Cozens, Scott’s dan Barrow’s dalam Singer, Robert N. (1993:216), dan masih

banyak bentuk tes lainnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Singer bahwa motor ability

test mempunyai kegunaan untk mengklasifikaskan dan memprediksi seseorang dalam

keberhasilan kegiatan fisik.

c. Peranan Kemampuan Motorik TerhadapKeterampilan

Kemampuan motorik merupakan dasar pembentukan semua keterampilan

gerak, termasuk keterampilan teknik dasar servis bolav atasoli. Kemampuan gerak

yang baik menunjang kecepatan proses belajar keterampilan gerak. Belajar

keterampilan gerak merupakan proses yang berisikan aktivitas serta kejadian untuk

mempelajari dalam usaha untuk menguasai suatu jenis gerakan keterampilan.

Keterampilan gerak adalah kualitas gerakan yang ditampilkan yang merupakan hasil

dari proses belajar motorik atau belajar gerak. Schmidt yang dikutip Rusli Lutan

(1988:102) mengemukakan bahwa, "belajar motorik adalah seperangkat proses yang

Page 104: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan

permanen dalam perilaku terampil".

Dalam mempelajari suatu gerak keterampilan diperlukan jangka waktu

tertentu. Lama waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu keterampilan

dipengaruhi kompleksitas gerakan keterampilan yang dipelajari dan kemampuan

dasar yang dimiliki anak.

Kemampuan gerak (motor ability) merupakan unsur pembentuk keterampilan

gerak. Kemampuan gerak merupakan fundamen penting untuk mempelajari suatu

keterampilan gerak. Kemampuan gerak mendasari keterampilan, dimana kemampuan

tersebut disimpulkan dari tanggapan atau respon tertentu untuk jenis tugas yang

tertentu pula. Jadi jelas bahwa, kemampuan gerak mempunyai pertalian dengan

keterampilan.

Dasar kemampuan motorik yang baik, akan memberikan sumbangsih yang

positip terhadap penguasaan materi dalam belajar keterampilan gerak. Aplikasi

dalam belajar teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli, bahwa anak yang

memiliki dasar kemampuan motorik yang baik mempunyai kecenderungan relatif

lebih cepat dapat menguasai keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli

dari pada anak yang dasar kemampuan motoriknya rendah. Hal ini disebabkan karena

kemampuan motorik merupakan dasar umum yang berkaitan erat dengan

keterampilan gerak, sehingga optimalisasi keberhasilan belajar keterampilan teknik

dasar servis atas pada permainan bolavoli akan tercipta lebih cepat jika didukung

dengan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik juga merupakan unsur

fisik pendukung bagi pelaksanaan gerak keterampilan teknik dasar servis atas.

Page 105: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Keterampilan servis atas pada permainan bolavoli merupakan salah satu unsur

yang sangat penting di dalam memberikan pengaruh pada jalannya permainan.

Karena keberhasilan seseorang pada saat melakukan keterampilan servis atas atas

akan berdampak terhadap orang yang melakukan servis dan secara psikologis akan

berdampak positif terhadap regunya. Demikian juga sebaliknya apabila seseorang

gagal melakukannya akan berdampak kurang baik terhadap regunya.

Melakukan keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dengan baik dan

benar bagi seorang siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama masih merupakan

keterampilan yang sukar untuk mewujudkannya. Karena keterampilan servis atas

permainan bolavoli merupakan keterampilan yang terdiri dari rangkaian gerak

keterampilan dan harus dilakukan secara ritmis.

Rangkaian gerak keterampilan servis atas permainan bolavoli membutuhkan

kemampuan koordinasi anggota gerak, kemampuan fleksibilitas, dan kemampuan

ketajaman indera, kemampuan menilai obyek yang bergerak, kemampuan untuk

memahami hubungan spasial, dan kemampuan mengendalikan emosi dan persaan.

Pengembangan terhadap kegiatan pembelajaran keterampilan gerak kepada

anak, khususnya keterampilan teknik dasar sevis atas dalam permainan bolavoli,

perlu adanya pengembangan dalam memberikan pelayanan belajar diantaranya

melalui pendekatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan

lancar sekaligus hasil yang diharapkan bisa optimal. Dalam upaya optimalisasi

layanan belajar maka karakteristik kemampuan motorik anak perlu mendapatkan

perhatian secara serius, sebab diprediksi mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar

Page 106: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

keterampilan teknik dasar servis atas dalam permainan bolavoli. Untuk itu dicobakan

pada penelitian ini kemampuan motorik sebagai variabel atribut.

Kemampuan motorik anak dalam hal ini dibedakan menjadi dua yakni

kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah dengan pengertian

bahwa ada kecenderungan anak yang memiliki kemampuan motorik tinggi

mempunyai karakteristik gerak berbeda dengan anak yang memiliki kemampuan

motorik rendah. Implikasinya adalah anak yang memiliki kemampuan motorik tinggi

memiliki kecenderungan suka bergerak walaupun tanpa diperintah, sehingga

mempunyai pengalaman kerja fisik yang lebih banyak, untuk itu lebih cocok

diberikan pendekatan pembelajaran langsung. Sedangkan anak yang memiliki

kemampuan motorik rendah memiliki kecenderungan malas bergerak, sehingga

pengalaman geraknya rendah untuk itu dalam bergerak perlu bimbingan dan

dorongan secara terus menerus, maka akan lebih cocok jika diberikan pendekatan

pembelajaran tidak langsung.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban apakah ada

perbedaan pengaruh kemampuan gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah yang

dimiliki oleh anak terhadap hasil belajar teknik dasar servis atas pada permainan

bolavoli dengan menggunakan dua pendekatan pembelajaran yang berbeda yakni

pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung.

Untuk mengklasifikasi kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik

rendah dilakukan pengambilan data secara statistik, yakni melalui kegiatan tes dan

pengukuran pada kemampuan gerak anak yang disesuaikan berdasarkan kapasitas

motorik pada spesifikasi permainan bolavoli. Test ini dipilih karena memiliki

Page 107: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kelebihan antara lain: spesifikasi pada kemampuan gerak pada permainan bolavoli,

jumlah mata tes sedikit, mudah dilaksanakan, memiliki validitas dan reliabilitas

tinggi, keakuratan dan ketepatan cukup meyakinkan artinya bahwa tes ini betul-betul

mengukur apa yang harus diukur. Jenis item tes dari Barrow Motor Ability Test yang

terdiri dari : (1) standing broad jump, (2) soft ball trow, (3)zig-zag run, (4) wall pass,

(5) medicine ball put, (6) lari cepat 50 meter (sprint 60 yard dash) ( Johnson,

Betty .L. & Nelson, Jack K. 1986:362-366 ).

B. Penelitian Yang Relevan.

Sugiyono (2007) dalam penelitian : Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran

dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Jump Shot Bola Basket. Hasil penelitian

tersebut adalah ada pengaruh strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung,

kemampuan motorik terhadap hasil Jump Shot bola Basket.

Asep Suharta (1997) meneliti tentang pengaruh pendekatan mengajar dan

kemampuan awal terhadap hasil belajar servis bolavoli. Dari hasil penelitian tersebut

bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih tepat dipakai pendekatan

mengajar langsung. Sedangkan bagi siswa yang memiliki kemampuan awal rendah

lebih tepat dipakai pendekatan mengajar tidak langsung dalam belajar servis bolavoli.

Page 108: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

C. Kerangka Berfikir

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Langsung Dan Tidak

Langsung Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keeterampilan Servis Atas

Permainan Bolavoli.

Belajar keterampilan gerak dimulai dari gerakan yang mudah ke gerakan yang

sulit, dari gerakan yang rendah ke gerakan yang tinggi, dan dari gerakan yang sederhana

ke gerakan yang kompeks. Kedudukan guru memberikan motivasi kepada siswa untuk

melakukan gerakan, karena motivasi akan menambah semangat, disiplin, keaktifan,

serta menumbuhkembangkan kreatifitas siswa untuk selalu melakukan gerakan-gerakan

yang diinginkan. Tugas dan latihan gerak keterampilan dapat dikembangkan sehingga

mendapatkan pemikiran dan respon, mengembangkan sikap jujur, sportif dalam

persaingan dengan rekan–rekannya serta menumbuhkan rasa percaya diri. Keterampilan

gerak yang dipraktikkan akan lebih bermakna apabila siswa dapat menampilkan

gerakan-gerakan yang ditemukan sendiri atau dikembangkan oleh dirinya sendiri.

Tujuan utama pembelajaran teknik dasar servis atas adalah agar siswa dapat

memiliki kemampuan dalam melakukan gerakan teknik dasar servis atas dengan baik

dan benar. Metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran teknik dasar servis atas

adalah dengan pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Pembelajaran

dengan pendekatan langsung dan tidak langsung memiliki karakteristik yang berbeda.

Perbedaan ini terletak pada pemberian materi dan pola gerakan pada tiap tahapan.

Dalam pembelajaran teknik dasar servis atas dengan pendekatan langsung sejak awal

siswa diberikan materi teknik dasar servis atas yang sebenarnya. Adapun pembelajaran

servis atas dengan pendekatan tidak langsung, pada tahap awal siswa diberikan materi

gerakan-gerakan dasar yang relevan dengan gerakan servis atas, kemudian pada tahap

berikutnya diberikan materi teknik servis atas yang sebenarnya.

Page 109: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pembelajaran dengan pendekatan langsung lebih memungkinkan siswa untuk

menguasai keterampilan teknik dengan lebih cepat, karena sejak awal gerakan yang

dilakukan oleh siswa adalah dengan mendemonstrasikan teknik dasar servis atas yang

sebenarnya. Adapun kelemahan pembelajaran keterampilan gerak servis atas dengan

pendekatan langsung yaitu bagi pemula penguasaan pada tiap komponen gerakan teknik

dasar servis atas kurang mendalam. Pendekatan pembelajaran langsung juga kurang

dapat terlaksana dengan secara runtut jika kemampuan gerak dasar yang dimiliki siswa

kurang memadai.

Pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih tepat bagi siswa yang belum

menguasai keterampilan gerak teknik dasar servis atas, karena usia siswa yang masih

dalam masa pertumbuhan sangat rentan terhadap konsep gerak dasar. Artinya bahwa

apabila sejak awal diberikan konsep latihan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan

dan perkembangan dan proporsional di dalam pembebanan gerak, maka akan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan prestasi anak di masa

mendatang. Guru melakukan kontrol yang efektif akan mengurangi kesalahan-

kesalahan gerak pada siswa, serta memperbaiki kekeliruan gerakan yang dilakukan

siswa, sehingga siswa memiliki keterampilan gerak servis atas pada permainan

bolavoli dengan baik dan benar.

Kelebihan pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas dengan pendekatan

pembelajaran tidak langsung yaitu siswa dapat menguasai komponen-komponen gerak

teknik dasar servis atas secara lebih mendalam. Pembelajaran dengan pendekatan tidak

langsung memberikan pengalaman belajar yang kuat untuk pembentukan keterampilan

gerak, khususnya dalam keterampilan gerak teknik dasar servis atas pada permainan

bolavoli. Adapun kelemahannya yaitu, pembelajaran ini dapat membosankan karena

tahapan demi tahapan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Page 110: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Mengajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dengan pendekatan

pembelajaran tidak langsung lebih memungkinkan siswa untuk aktif terlibat pada

pengambilan keputusan-keputusan mandiri dalam pembelajaran. Pendekatan ini lebih

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan gerak dasar dan

mengeksplorasi terhadap komponen gerakan teknik dasar servis atas secara lebih

sempurna. Keterlibatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa lebih tinggi,

sehingga lebih memperkuat pengalaman belajar siswa.

2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas Permainan

Bolavoli antara Siswa yang Memiliki Kemampuan Motorik Tinggi dan

Rendah.

Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi akan mampu melakukan

berbagai gerakan dengan efisien, lancar dan harmonis. Kemampuan motorik

menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu

gerakan. Kemampuan motorik adalah kemampuan dasar seseorang di dalam

mengintegrasikan berbagai macam kemampuan yang lain secara efektif. Karena

kemampuan motorik merupakan salah satu dasar kemampuan yang diperlukan untuk

mencapai keberhasilan dalam belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli.

Gerak keterampilan servis atas permainan bolavoli termasuk gerakan yang

cukup kompleks, karena gerakan pukulan servis atas merupakan gabungan beberapa

gerak yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Gerak keterampilan servis

atas bolavoli bila diuraikan terdiri dari, memegang bola yang akan di pukul,

melambungkan bola, mengayunkan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola

Page 111: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dan memukul bola pada bagian sisi bola dengan tepat sesuai dengan arah yang

dikehedaki.

Keberhasilan pukulan keterampilan servis atas pada permainan bolavoli

dipengaruhi oleh tingkat kemampuan motorik yang dimiliki siswa untuk melakukan

gerakan secara terpadu dan selaras. Keterampilan servis atas pada permainan bolavoli

memerlukan kemampuan motorik yang baik. Keterampilan servis atas permain

bolavoli merupakan gerak yang menggunakan unsur kekuatan, kecermatan dan

keakuratan gerakan tangan dalam memukul bola.

Kemampuan motorik dapat digunakan sebagai modal awal karena

kemampuan motorik merupakan wujud kesanggupan setiap individu untuk

mempertinggi daya kerja, sehingga memudahkan siswa menyelesaikan tugas, yaitu

gerak pada saat melakukan keterampilan servis atas bolavoli. Hal ini disebabkan

karena dengan memiliki kemampuan motorik yang tinggi berarti anak telah memiliki

kemampuan gerak dasar yang mendukung dalam melakukan aktivitas gerak

keterampilan servis atas permainan bolavoli.

Bagi anak yang memiliki kemampuan motorik yang rendah akan kesulitan

dalam mempelajari gerakan-gerakan keterampilan yang bersifat kompleks dan

hasilnya sangat rendah. Siswa yang tingkat kemampuan motoriknya tinggi akan lebih

mudah dalam mempelajari gerakan-gerakan keterampilan yang bersifat kompleks dan

hasilnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah dalam

pembelajaran servis atas. Sehingga nampak jelas perbedaan hasil belajar pada siswa

yang memiliki kemampuan motorik tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan

motorik rendah. Maka dapat diasumsikan bahwa kemampuan motorik tinggi dan

Page 112: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

rendah dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli.

3. Pengaruh Interaksi Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Motorik

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas Permainan

Bolavoli.

Pemilihan pendekatan pembelajaran didasarkan pada tingkat kemampuan

motorik siswa. Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dapat diartikan

bahwa siswa tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan keterampilan gerak

yang lebih baik dibanding siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah,

sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa yang memilki kemampuan motorik yang

tinggi dalam proses pembelajaran akan lebih cepat untuk menguasai keterampilan

gerak serta akan memilki prestasi yang lebih baik.

Penyajian materi pelajaran servis atas pada permainan bolavoli menggunakan

pendekatan pembelajaran langsung dengan memberikan materi pelajaran secara

keseluruhan tentang rangkaian gerak teknik dasar servis atas permainan bolavoli,

karena siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi mempunyai karakteristik

lebih cepat dan mudah mengikuti maupun menangkap pelajaran yang diberikan oleh

guru. Demikian sebaliknya apabila menggunakan pendekatan langsung siswa yang

memilki kemampuan motorik tinggi, ditinjau dari segi penggunaan waktu adalah

kurang efektif, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah akan

lebih sulit dan lambat melaksanakan pembelajaran secara mandiri. Dengan

pendekatan tidak lansung siswa kurang terkontrol keterampilan gerak dasarnya

Page 113: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

karena selama pembelajaran siswa tidak mendapatkan koreksi dari guru. Pendekatan

pembelajaran tidak langsung lebih efektif apabila diterapkan pada siswa yang

memiliki kemampuan motorik rendah karena siswa lambat di dalam menerima materi

pembelajaran keterampilan servis atas bolavoli.

Keberhasilan siswa melakukan keterampilan servis atas bolavoli dipengaruhi

oleh kemampuan siswa untuk melakukan gerakan secara terpadu. Kemampuan

motorik dapat menunjang keberhasilan belajar keterampilan servis atas bolavoli

karena siswa dapat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan sehingga menjadi

lebih akurat terhadap sasaran yang diinginkan, lebih efektif dalam menggunakan

waktu belajarnya, serta lebih efisien didalam menggunakan energi yang dikeluarkan.

Mengajar keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli

dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung lebih tepat diberikan untuk siswa

yang tingkat kemampuan motoriknya rendah, sedangkan bagi siswa yang tingkat

kemampuan motoriknya tinggi lebih tepat menggunakan pendekatan pembelajaran

langsung.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat disusun hipotesis

sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan

pembelajaran tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

servis atas permainan bolavoli.

Page 114: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan

bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan siswa yang

memiliki kemampuan motorik rendah.

3. Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli.

Page 115: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di lapangan bolavoli Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Pacitan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Tempat penelitan sekaligus dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya proses

kegiatan belajar mengajar serta pengambilan data penelitian

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan treatment selama 6 minggu dan frekwensi

pertemuan tiga kali seminggu dengan waktu 90 menit setiap kali pertemuan.

Penentuan waktu latihan dengan frekwensi 3 x seminggu sesuai pendapat Brooks,

George A. & Fahey, Thomas D. (1984:405), bahwa “dengan frekwensi 3 kali

seminggu dapat meningkatkan kualitas keterampilan, dengan alasan dalam 3 x

seminggu dapat memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap

beban aktivitas yang diterima”.

Waktu pelaksanaan perlakuan yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum’at.

Pelaksanaan perlakuan mulai 18 Oktober 2010 sampai 26 Nopember 2010.

Pertemuan dan penelitian dilaksanakan pada sore hari dari pukul 15.30 s/d 17.00.

Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 18 kali pertemuan.

Page 116: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

B. Metode dan Rancangan Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

desain faktorial 2 x 2. Menurut Nana Sudjana (1994:148) bahwa, ”Eksperimen

faktorial adalah eksperimen yang hampir sama atau sama taraf, sebuah faktor

dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor yang ada dalam

eksperimen”. ”Dalam desain faktorial dua atau lebih variabel dimanipulasi secara

simultan untuk mengetahui pengaruh masing-masing terhadap variabel terikat,

disamping pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antar variabel”

Furchan, A. (1989:362).

2. Rancangan Peneltian

Rancangan peneltian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

rancangan faktorial 2 x 2, dengan berdasar pada variabel yang ada, yaitu: (1)

Variabel independent; pendekatan pembelajaran, (2) Variabel atribut; kemampuan

motorik, (3) Variabel dependent; hasil belajar servis atas dalam permainan bolavoli

Tabel 2. Rancangan Penelitian Faktorial 2x2

Kemampuan Motorik (B)

Pendekatan Pembelajaran (A)

Kemampuan

Motorik Tinggi (b1)

Kemampuan

Motorik Rendah (b2)

Pendekatan langsung

(a1)

a1 b1

a1 b2

Pendekatan tidak langsung

(a2)

a2 b1

a2 b2

Page 117: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Keterangan :

A : Pendekatan Pembelajaran.

a1 : Pendekatan Pembelajaran Langsung.

a2 : Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung.

B : Kemampuan Motorik.

b1 : Kemampuan Motorik Tinggi.

b2 : Kemampuan Motorik Rendah.

a1b1 : Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi yang diajar

dengan pendekatan langsung.

a2b1

: Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi yang diajar

dengan pendekatan tidak langsung.

a1b2

: Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah yang diajar

dengan pendekatan langsung.

a2b2

: Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah yang diajar

dengan pendekatan tidak langsung.

Rancangan faktorial ini melibatkan dua buah faktor dan dua level. Faktor

pertama sebagai variabel manipulatif , yakni pendekatan pembelajaran (a) dan faktor

ke dua adalah variabel atributif, yaitu kemampuan motorik (b). Pendekatan

pembelajaran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan pembelajaran langsung

(a1), dan pendekatan pembelajaran tidak langsung (a2) serta kemampuan motorik

dibedakan dalam dua taraf, yaitu kemampuan motorik tinggi (b1) dan kemampuan

motorik rendah (b2). Semua faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua

level yang ada dalam eksperimen. Sebagai variabel dependent adalah hasil belajar

teknik dasar servis atas permainan bolavoli.

Page 118: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

C. Variabel Penelitian

Variabel yang dikaji pada penelitian ini terdiri dari dua variabel independent

dan satu variabel dependent, dengan rincian variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independent terdiri dari :

a. Variabel Manipulatif, terdapat dua perlakuan yaitu:

1) Pembelajaran Langsung

2) Pembelajaran Tidak Langsung

b. Variabel Atributif, merupakan variabel yang melekat pada sampel dan menjadi

sifat dari sampel tersebut adalah kemampuan motorik yang dibedakan :

1) Kemampuan Motorik Tinggi

2) Kemampuan Motorik Rendah.

2. Variabel Dependent

Variabel dependent penelitian ini adalah, hasil belajar teknik dasar servis atas

bolavoli.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian perlu dijelaskan untuk memberikan

penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian. Adapun definisi

operasional variabel-variabel penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran dengan pendekatan langsung keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli adalah suatu pola belajar yang dipergunakan dalam proses

pembelajaran keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dengan

memberikan materi belajar servis atas yang dipelajari secara langsung tanpa

Page 119: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

melalui tahapan-tahapan jarak tertentu. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran

servis atas dengan pendekatan langsung adalah sebagai berikut: (1) Siswa

diberikan materi keterampilan teknik dasar servis atas permainan bolavoli dengan

pola gerakan servis atas yang sebenarnya (2) pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dilakukan langsung pada lapangan yang sebenarnya (3) pelaksanaan

servis atas dilakukan dari daerah servis dengan jarak 9 meter dari garis tengah

lapangan bolavoli (4) setiap siswa melakukan servis atas yang diarahkan kepada

pasangan yang berada di daerah lawan secara bergantian dan berulang-ulang.

2. Pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung servis atas permainan bolavoli

adalah pola belajar yang dipergunakan dalam proses pembelajaran

keterampilan servis atas yang didahului dengan memberikan materi

keterampilan teknik dasar servis atas melalui gerakan bukan yang sebenarnya

dan tahapan-tahapan serta program kegiatan pembelajaran yang disusun secara

cermat dan runtut dalam rangkaian urutan yang logis sebelum teknik dasar

servis atas yang sebenarnya diajarkan. Dalam pelaksanaan pembelajarannya

adalah sebagai berikut: (1) pada tahap awal siswa diberikan materi dengan

melakukan gerakan menyerupai dengan gerakan teknik dasar servis atas secara

berulang-ulang (2) dalam setiap gerakan yang dilakukan harus mengacu pada

aturan yang sudah diberikan oleh guru. Gerakan tidak boleh keluar dari aturan

pelaksanaan (3) tahapan gerakan yang dilakukan dimulai dari gerakan yang

sederhana dan semakin meningkat pada gerakan yang komplek (4) tugas gerak

yang dilakukan pada setiap tahapan mempunyai ciri khas mengulang-ulang

gerakan dengan batasan waktu maupun jumlah kesempatan

Page 120: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

3. Kemampuan motorik adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan

bermacam-macam gerakan yang diperlukan dalam aktifitas olahraga dalam hal

ini kemampuan gerak pada keterampilan servis atas bolavoli, yang dinyatakan

dari hasil tes dan pengukuran dengan kemampuan motorik dari (Johnson, B.L. &

Nelson, J.K., 1986:362-366) yang meliputi tes (1) Standing Board Jump (2) Soft

Ball Throw (3) Zig-zag Run (4) Wall Pass (5) Medicine Ball Put (6) Lari Cepat

60 Yard (50 meter) kemudian dikonversikan dalam nilai T-skor untuk

menggolongkan kelompok motorik tinggi dan kelompok motorik rendah.

4. Servis atas permainan bolavoli adalah pukulan awal pada bola yang menanndai

dimulainya sebuah permainan sebagai suatu usaha untuk memasukkan bola ke

daerah lawan oleh seorang pemain dari daerah servis dengan cara memukul

bola dengan satu tangan di depan atas kepala atau atas depan dahi.

Keterampilan servis atas pada permainan bolavoli diukur dengan melakukan

servis atas sesuai dengan peraturan yang berlaku menggunakan teknik dasar

servis atas dari (Nurhasan, 2001:127) dengan ketentuan sebagai berikut: (1)

Setiap siswa kesempatan melakukan pukulan servis sebanyak 6 kali pukulan (2)

perhitungan sekor berdasarkan areal jatuhnya bola dikalikan bidang pembatas

lintasan di atas net .

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian Populasi adalah sejumlah atau seluruh individu yang akan dijadikan obyek

penelitian, dan keseluruhan individu tersebut paling sedikit mempunyai satu sifat

Page 121: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

yang sama. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Pacitan, Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.

2. Sampel Penelitian.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel harus

representatif, artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam

sampel yang diambil. Untuk itu cara pengambilan sampel harus benar dan mengikuti

cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan agar kesimpulan dapat dipercaya.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII

(delapan ) SMP Negeri 1 Pacitan sebanyak 40 orang siswa, dengan menggunakan

purposive random sampling. Dikatakan purposive sebab populasi dalam penelitian

ditentukan untuk mewakili populasi dan ikut dalam penelitan. Dikatakan random

karena sampel dipilih secara acak (undian). Dari jumlah populasi yang ada untuk bisa

menjadi sampel harus memenuhi persyaratan. Adapun ketentuan dan persyaratan

untuk menjadi sampel adalah sebagai berikut:

a. Jenis kelamin laki-laki.

b. Berminat untuk mengikuti belajar bola voli.

c. Sehat jasmani dan rohani.

d. Bersedia menjadi sampel penelitian

e. Memiliki gerak dasar yang baik, diperoleh berdasarkan hasil observasi dan

informasi.

Dari jumlah 60 anak yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan

sebelumnya, selanjutnya dilakukan tes kemampuan motorik untuk mengetahui anak

Page 122: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah. Kemudian siswa disusun

berdasarkan urutan rangking hasil tes kemampuan motorik. Sampel yang diambil

yaitu siswa dengan kemampuan motorik tinggi sebanyak 20 dan siswa kemampuan

motorik rendah sebanyak 20, sedangkan 20 siswa dengan kemampuan motorik

sedang (di tengah) tidak diambil sebagai sampel dengan tujuan untuk memberikan

rentang perbedaan yang nyata antara kemampuan motorik tinggi dan kemampuan

motorik rendah.

Selanjutnya 20 siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan yang

memiliki kemampuan motorik rendah masing–masing dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu 10 siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan langsung dan 10

siswa sebagai kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan tidak

langsung. Dengan demikian seluruh siswa terbagi ke dalam empat sel yang terdiri

dari masing-masing dua kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

dan dua kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

Tabel 3. Pengelompokan Sampel Penelitian

Kemampuan Motorik (B)

Pendekatan Pembelajaran (A)

Kemampuan

Motorik Tinggi (b1)

Kemampuan

Motorik Rendah (b2)

Pendekatan langsung

(a1)

a1 b1

( 10 Siswa )

a1 b2

( 10 Siswa )

Pendekatan tidak langsung

(a2)

a2 b1

( 10 Siswa )

a2 b2

( 10 Siswa)

Page 123: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

3. Kerangka Operasional Penelitian

Gambar 1. Kerangka Operasional Penelitian

POPULASI PENELITIAN SISWA PUTRA KELAS VIII

PURPOSIVE RANDOM SAMPLING

60 orang

TES KEMAMPUAN MOTORIK

40 orang

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

LANGSUNG 20 orang

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

TIDAK LANGSUNG 20 orang

TES AWAL KETERAMPILAN SERVIS ATAS

KEMAMPUAN MOTORIK

TINGGI

KEMAMPUAN MOTORIK RENDAH

KEMAMPUAN MOTORIK

TINGGI

KEMAMPUAN MOTORIK RENDAH

TES AKHIR KETERAMPILAN SERVIS ATAS

Page 124: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan

tes dan pengukuran beberapa variabel :

1. Tes kemampuan motorik.

Pengambilan data kemampuan motorik dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan tes dan pengukuran kemampuan motorik (barrow motor ability tes). Data

kemampuan motorik yang diperoleh dari barrow motor ability tes, (Johnson, B.L. &

Nelson, J.K 1986:362-366). Barrow Motor Ability terdiri dari:

a. Standing Board Jump

Tujuan : Mengukur power otot tungkai

Alat/fasilitas : - Pita ukuran

- Bak pasir / matras

- Bendera juri

Pelaksanaan : Teste berdiri pada papan tolak dengan lutut ditekuk sampai

membentuk sudut kurang 45 derajat kedua lengan lurus ke

belakang. Kemudian orang coba menolak ke depan dengan

kedua kaki sekuat-kuatnya, dan kemudian mendarat dengan

kedua kaki. Teste diberi kesempatan dua kali kesempatan

Skor : Jarak lompatan terbaik yang diukur mulai dari tepi dalam

papan tolak sampai batas tumpuan kaki/badan yang terdekat

dengan papan tolak dari dua kali percobaan

Page 125: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

b. Soft Ball Throw

Tujuan : Mengukur koordinasi lengan dan bahu

Alat/fasilitas : - Bola softball

- Pita pengukur

Pelaksanaan : Teste melempar bola softball sejauh mungkin di belakang

garis batas. Masing-masing teste diberi kesempatan

melempar sebanyak dua kali lemparan

Skor : Jarak lemparan yang terjauh dari kedua lemparan

c. Zig-zag Run

Tujuan : Mengukur kelincahan bergerak seseorang

Alat/fasilitas : Tonggak, stop watch dan diagram lapangan tes

Pelaksanaan : Teste berdiri di belakang garis start, bila aba-aba “ya”, teste

lari secepat mungkin mengikuti arah panah sesuai dengan

diagram sampai batas finish. Teste diberikan kesempatan

melakukan sebanyak dua kali kesempatan. Gagal bila

menggeserkan tonggak, tidak sesuai dengan diagram tes

tersebut

Skor : Catatan waktu tempuh yang terbaikdari dua kali percobaan

dan dicatat sampai 1/10 detik

d. Wall Pass

Tujuan : Mengukur koordinasi mata dan tangan

Alat/fasilitas : Bola basket, stopwatch dan dinding tembok.

Pelaksanaan : Teste berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola

basket dengan kedua tangan di depan dada. Bila ada aba-aba

“ya”, teste segera melakukan lempar tangkap ke dinding

selama 15 detik. Testee diberikan kesempatan dua kali.

Skor : Jumlah bola yang dapat dilakukan lempar tangkap selama 15

detik

Page 126: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

e. Medicine Ball Put

Tujuan : Mengukur kekuatan otot lengan

Alat/fasilitas : Bola medicine (6 pound), pita ukuran,bendera juri

Pelaksanaan : Testee berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola

di depan dada dengan posisi badan condong kurang lebih 45

derajat. Kemudian bola didorong ke depan secepat dan

sekuat mungkin. Testi diberikan kesempatan sebanyak dua

kali lemparan.

Skor : Jarak lemparan yang terjauh dari dua kali lemparan, jarak

lemparan dicatat sampai cm.

f. Lari Cepat 60 Yard (50 meter)

Tujuan : Mengukur kecepatan

Alat/fasilitas : Stop watch, lintasan yang berjarak 60 yard (50 meter)

Pelaksanaan : Testee lari secepat mungkin dengan menempuh jarak 60 yard

(50 meter). Teste diberikan kesempatan dua kali.

Skor : Waktu dari mulai aba-aba “ya” sampai teste tersebut

melewati garis finish. Waktu dicatat sampai 1/10 detik

Data hasil tes dan pengukuran kemampuan motorik tersebut dipakai untuk

mengelompokkan sampel yaitu sampel yang memiliki kemampuan motorik tinggi

dan sampel yang memiliki kemampuan motorik rendah. Tes dan pengukuran

kemampuan motorik ini hanya dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada awal

pertemuan.

Page 127: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

2. Tes Servis Atas.

Pengambilan data servis atas permainan bolavoli dengan menggunakan tes

dan pengukuran dari Nurhasan (2001:127). Tes dan pengukuran servis atas

permainan bolavoli tersebut dilaksanakan pada awal dan akhir perlakuan. Petunjuk

pelaksanaan tes terlampir.

3. Mencari Reliabilitas Tes.

Uji reliabilitas data menggunakan teknik intraclass correlation dari

Baumgartner, T.A. & Jackson, A.S. (1998:118-199). Langkah-langkah penghitungan

reliabilitas dengan intraclass correlation sebagai berikut:

1) Mencari nilai ΣX, ΣX2, Σ (Ti)2 , Σ (Tj)2

k n

2) Menghitung SST, SSS, SSt dan SSI dengan rumus:

(ΣX)2 SST = ΣX2 -

nk

Σ(Ti)2 (ΣX)2 SSs = - -

k nk

Σ (Tj)2 (ΣX)2

SSt = - n nk

(ΣX)2 Σ (Ti)

2 Σ (Tj)2 SSI = ΣX2 + - -

nk k n

3) Hasil-hasil penghitungan diringkas dalam tabel anava:

Page 128: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Tabel 4. Ringkasan Anava Untuk Uji Reliabilitas

Sumber

Variasi df SS MS

Di antara

Subyek n - 1 SSs SSs/dfs

Di antara Trial k - 1 SSt SSt/dft

Interaksi (n-1)(k-1) SSI SSI/dfI

Total nk - 1 SST SST/dfT

4) Mencari reliabilita tes dengan rumus:

MSs - MSw R =

MSs SSt + SSI

MSw = dft + dfI

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

SSS = Jumlah dalam kelompok

SSW = Jumlah antar kelompok

MSS = Rata-rata dalam kelompok

MSW = Rata-rata antar kelompok

df = Derajat bebas

Page 129: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Tabel 5 .

Koefisien Korelasi Reliabilitas dari Strand dan Wilson dalam Mulyono B. (2010:49)

Kategori Reliabilita

Baik Sekali 0,95 – 0,99

Baik 0,90 – 0,94

Cukup 0,80 – 0,89

Kurang 0,70 – 0,79

Tidak Signifikan 0,60 – 0,69

G. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis.

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian

mengenai perbedaan pengaruh (main efect) dan interaksi (interaction), yaitu dengan

menggunakan teknik Analisis Varian (ANAVA) dua jalan rancangan faktorial 2 x 2

atau Two Way ANAVA pada α = 0.05. Jika nilai F yang diperoleh (Fo) signifikan

analisis dilanjutkan dengan uji rentang Newman-Keuls (Nana Sudjana, 1994:36).

Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava dua jalan, maka perlu dilakukan uji

prasyarat analisis dengan uji Normalitas dan uji Homogenitas Varians.

(a). Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan terhadap setiap sel untuk mengetahui apakah

sample yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Teknik

yang digunakan uji normalitas sampel adalah statistik Anderson Darling (pendekatan

Page 130: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

grafik) yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software MINITAB

(Siswandari, 2009:202).

(b). Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen atau

tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah pengujiannya

sebagai berikut:

a. Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel;

dk (n-1); 1/dk; SDi2, dan (dk) log SDi

2.

b. Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya : SD2 = (n-1)SDi2..........1)

(n-1)

B = Log SDi

2(n-1)

c. Menghitung c2

Rumusnya : c2 = (Ln) B-(n-1) Log SDi1.......(2)

dengan (Ln 10) = 2, 3026

Hasilnya (c2hitung) kemudian dibandingkan dengan c2

tabel, pada taraf

signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).

d. Apabila c2hitung, c2

tabel, maka H0 diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila c2hitung > c2

tabel,

maka H0 ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

Page 131: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

2. Uji Hipotesis

(a). Anava Rancangan Faktorial 2 x 2

(1) Metode AB untuk Perhitungan Anava Dua Faktor

Tabel 6. Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2

Sumber Variasi dk JK RJK Fo

Rata-rata Perlakuan

1 Ry R

A a – 1 Ay A A/B

B b – 1 By B B/E

AB (a-1)(b-1) ABy AB AB/E

Kekeliruan ab(n - 1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf faktorial A

B = Taraf faktorial B

n = Jumlah sampel

(2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika F ≥ F(1- α) (V1 - V2), maka hipotesis nol ditolak

Jika F < F(1- α) (V1 - V2), maka hipotesis nol diterima

Dengan : dk pembilang V1 (k - 1) dan dk penyebut V2 = (n1 +... nk - k), α =

taraf signifikansi untuk pengujian hipotesis.

(b). Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Anava.

Menurut Nana Sudjana (1994:36) langkah-langkah untuk melakukan Uji

Newman-Keuls adalah sebagai berikut :

1. Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya, dan yang paling kecil

sampai kepada yang terbesar.

Page 132: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

2. Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJKe disertai dk-nya.

3. Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus :

RJKe(kekeliruan) Sy =

n

RJK (kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA.

4. Tentukan taraf signifikasi α, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman-Keuls, diambil v = dk dari RJK (kekeliruan) dan p =2,3...,k. harga-

harga yang didapat dari badan daftar sebanyak (k-1) untuk v dab p supaya

dicatat.

5. Kalikan harga-harga yang didapat di titik ... Di atas masing-masing dengan Sy,

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan terkecil

(RST).

6. Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari p-k selisih rata-

rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-1), dan

seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata-rata terbesar kedua rata-

rata terkecil dengan RST untuk p = (k-1), selisih rata-rata terbesar kedua dan

rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk p = (k-2), dan seterusnya. Dengan

jalan begini, semuanya akan ada ½ k (k-1) pasangan yang harus dibandingkan.

Jika selisih-selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-nya masing-masing

maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi di antara rata-rata

perlakuan.

Page 133: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini didapatkan dari hasil tes dan pengukuran dengan

menggunakan instrumen pengukuran yang sudah diukur tingkat validitasnya. Hasil

pengukuran dari pendekatan pembelajaran, kemampuan motorik dan hasil belajar

servis atas akan dijelaskan dalam deskripsi data yang selanjutnya akan diuraikan

mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah

berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan bantuan software MINITAB

(Siswandari, 2009:202). Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji

persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes keterampilan belajar servis atas

permainan bolavoli dilakukan sesuai dengan kelompok perlakuan yaitu pendekatan

pembelajaran dengan kemampuan motorik, yang bisa dilihat penyajiannya pada tabel

7, yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan yaitu hasil belajar

keterampilan servis atas permainan bolavoli pada tiap-tiap kelompok berdasarkan

pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik.

Page 134: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis Atas Bolavoli

Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran

dan Tingkat Kemampuan Motorik

Kelompok Perlakuan

Tingkat Kemampuan

Motorik

Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir

Peningkatan

Pendekatan Pembelajaran Langsung

Tinggi

Jumlah 177 208 31

Rerata 17,700 20,800 3,100 SD 1,100 1,077 0,300

Rendah

Jumlah 134 156 22 Rerata 13,400 15,600 2,200 SD 1,020 0,917 0,400

Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung

Tinggi

Jumlah 126 146 20 Rerata 12,600 14,600 2,000 SD 0,917 1,281 0,894

Rendah

Jumlah 130 155 25 Rerata 13,000 15,500 2,500 SD 0,775 1,025 0,806

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil belajar keterampilan servis atas

bolavoli maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

DATA HASIL BELAJAR SERVIS ATAS

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Nil

ai

rata

-rata

Tes Awal

Tes Akhir

Tes Awal 15,55 12,8 15,15 13,2

Tes Akhir 18,2 15,05 17,7 15,55

1 2 3 4

Gambar 2. Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Servis Atas Bolavoli Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Motorik

Page 135: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Keterangan : 1. = Kelompok pendekatan pembelajaran langsung

2. = Kelompok pendekatan pembelajaran tidak langsung

3. = Kelompok kemampuan motorik tinggi

4. = Kelompok kemampuan motorik rendah

= Hasil tes awal

= Hasil tes akhir

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil belajar keterampilan servis atas

pada permainan bolavoli dari masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki

peningkatan yang berbeda. Nilai peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas

pada permainan bolavoli dari masing-masing sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 8.

Nilai Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas Permainan Bolavoli

Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan)

No Kelompok Perlakuan

(Sel)

Nilai Peningkatan Hasil Belajar

Servis Atas Bolavoli

1 A1B1 (KP1) 3,1

2 A1B2 (KP2) 2,2

3 A2B1 (KP3) 2,0

4 A2B2 (KP4) 2,5

Page 136: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Nilai rata-rata peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan

bolavoli yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram

sebagai berikut:

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

Rat

a-ra

ta P

enin

gkat

an

Kelompok

DATA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS

Series1 3,1 2,2 2,0 2,5

1 2 3 4

Gambar 3. Histogram Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Servis Atas Permainan Bolavoli pada Tiap Kelompok Perlakuan.

Keterangan :

KP1 =Kelompok pendekatan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki

tingkat kemampuan motorik tinggi

KP2 =Kelompok pendekatan pembelajaran langsung pada siswa yang memiliki

tingkat kemampuan motorik rendah

KP3 =Kelompok pendekatan pembelajaran tidak langsung pada siswa yang

memiliki tingkat kemampuan motorik tinggi

KP4 =Kelompok pendekatan pembelajaran tidak langsung pada siswa yang

memiliki tingkat kemampuan motorik rendah.

Page 137: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan pembelajaran tidak

langsung memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli. Jika antara kelompok siswa yang

mendapat pembelajaran dengan pendekatan langsung dan kelompok siswa yang

mendapat pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung dibandingkan, maka

dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan pendekatan pembelajaran

langsung memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan

bolavoli yang lebih tinggi dari pada kelompok perlakuan dengan pendekatan

pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung.

Antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah

juga memiliki peningkatan hasil belajar yang berbeda. Jika antara kelompok siswa

yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah dibandingkan, maka dapat

diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli

yang lebih baik (Gain score = 3,1) dibandingkan kelompok siswa yang memiliki

kemampuan motorik rendah (Gain score = 2,5).

Pada sajian grafik di atas menunjukkan bahwa, tidak selamannya siswa yang

mempunyai kemampuan motorik tinggi akan mengalami peningkatan lebih baik jika

dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan motorik rendah, sebagai

hasil digambarkan pada grafik bahwa siswa yang mempunyai kemampuan motorik

tinggi diberikan perlakuan dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung

menunjukan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli yang

lebih rendah (Gain score = 2,0) dibandingkan dengan siswa yang mempunyai

Page 138: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kemampuan motorik rendah diberikan perlakuan dengan pendekatan pembelajaran

langsung (Gain score = 2,2)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis perlu diuji distribusi kenormalannya. Menurut

Siswandari (2009:134) “ seandainya peneliti ingin melakukan uji persyaratan analisis

maka peneliti dapat menggunakan uji yang dapat diterapkan untuk melakukan uji

normalitas”. Uji Anderson Darling (pendekatan grafis) adalah merupakan salah satu

bentuk pengujian persyaratan analisis yang dapat digunakan untuk uji normalitas.

Adapun hasil uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian pada tiap kelompok

dapat dirangkum pada tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Kelompok N M SD AD P-Value Batas Angka Kesimpulan

Perlakuan Penolakan

KP1 10 20,8 1,135 0,432 0,241 0,05 Berdistribusi

Normal

KP2 10 15,6 0,966 0,51 0,148 0,05 Berdistribusi

Normal

KP3 10 14,4 1,075 0,493 0,165 0,05 Berdistribusi

Normal

KP4 10 15,5 1,080 0,407 0,281 0,05 Berdistribusi

Normal

Page 139: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

C1

Pe

rce

nt

24232221201918

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0,241

20,8StDev 1,135N 10AD 0,432P-Value

UJI NRM DT PDKT PEMB LGS DGN KEMP MTRIK TGNormal

a. Uji Normalitas pada kelompok perlakuan pendekatan pembelajaran langsung

dengan kemampuan motorik tinggi.

Gambar 4. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Langsung dengan Kemampuan

Motorik Tinggi

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP1 yaitu kelompok

yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran langsung dengan

kemampuan motorik tinggi diperoleh nilai P-Value = 0,241. Di mana nilai

tersebut lebih besar dari angka batas penolakan 0,05 (P-Value > 0,05 atau

0,241 > 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi

populasi pada KP1 berdistribusi normal.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK TINGGI

Page 140: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

C1

Pe

rce

nt

181716151413

99

95

90

80

70

60504030

20

10

5

1

Mean

0,148

15,6StDev 0,9661N 10AD 0,510P-Value

UJI NRM DT PDKT PEMB LGS DGN KEMP MTR RDHNormal

PENDEKATAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK RENDAH

PENDEKATAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK RENDAH

b. Uji Normalitas pada kelompok perlakuan pendekatan pembelajaran langsung

dengan kemampuan motorik rendah.

Gambar 5. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Langsung dengan Kemampuan

Motorik Rendah

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP2 yaitu kelompok

yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran langsung dengan

kemampuan motorik tinggi diperoleh nilai P-Value = 0,148. Di mana nilai

tersebut lebih besar dari angka batas penolakan 0,05 ( P-Value > 0,05 atau

0,148 > 0,05 ) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi

populasi pada KP2 berdistribusi normal.

Page 141: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

C1

Pe

rce

nt

171615141312

99

95

90

80

70

605040

30

20

10

5

1

Mean

0,165

14,4StDev 1,075N 10AD 0,493P-Value

UJI NRM DT PDKT PEMB TD LGS DGN KEMP MTR TGNormal

c. Uji Normalitas pada kelompok perlakuan pendekatan pembelajaran tidak

langsung dengan kemampuan motorik tinggi.

Gambar 6. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung dengan

Kemampuan Motorik Tinggi.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP3 yaitu kelompok

yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran tidak langsung dengan

kemampuan motorik tinggi diperoleh nilai P-Value = 0,165. Di mana nilai

tersebut lebih besar dari angka batas penolakan 0,05 ( P-Value > 0,05 atau

0,165 > 0,05 ) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi

populasi pada KP3 berdistribusi normal.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK TINGGI

Page 142: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

C1

Pe

rce

nt

181716151413

99

95

90

80

70

605040

30

20

10

5

1

Mean

0,281

15,5StDev 1,080N 10AD 0,407P-Value

UJI NRM DT PDKT PEMB TD LGS DGN KEMP MTR RDHNormal

d. Uji Normalitas pada kelompok perlakuan pendekatan pembelajaran tidak

langsung dengan kemampuan motorik rendah.

Gambar 7. Uji Normalitas Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung dengan

Kemampuan Motorik Rendah.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KP4 yaitu kelompok

yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran tidak langsung dengan

kemampuan motorik rendah diperoleh nilai P-Value = 0,281. Di mana nilai

tersebut lebih besar dari angka batas penolakan 0,05 ( P-Value > 0,05 atau

0,281 > 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi

populasi pada KP4 berdistribusi normal.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK RENDAH

Page 143: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara

kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan

dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah

sebagai berikut:

Tabel 10 . Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

∑ Kelompok Ni SD2gab χ2

o χ2tabel 5% Kesimpulan

4 10 1,07472 0,26507 7.81 Varians homogen

Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai χ2

o = 0,265. Sedangkan dengan K - 1

= 4 – 1 = 3, angka χ2tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai χ2

o = 0,265 lebih kecil

dari χ2tabel 5% = 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kelompok dalam

penelitian ini memiliki varians yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkah-

langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji

rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian

disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II.

Page 144: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut:

Tabel 11. Ringkasan Nilai Rata-rata Keterampilan Servis Atas Bolavoli

Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat

Kemampuan Motorik

Variabel

Rerata Keterampilan Servis Atas Bolavoli

A1

A2

B1 B2 B1 B2

Hasil tes awal 17,70 13,40 12,60 13,00

Hasil tes akhir 20,80 15,60 14,60 15,50

Peningkatan 3,10 2,20 2,00 2,50

Keterangan :

A1 = Pendekatan pembelajaran langsung .

A2 = Pendekatan pembelajaran tidak langsung.

B1 = Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

B2 = Kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah

Tabel 12.

Hasil Analisis Varians Penggunaaan Pendekatan pembelajaran (A1 dan A2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

A 1 99,23 99,23 76,164 * 4.11

Kekeliruan 36 46,90 1,30

Page 145: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Tabel 13.

Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan Motorik (B1 dan B2)

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Ft

B 1 46,23 46,23 35,482 * 4.11

Kekeliruan 36 46,90 1,30

Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Variasi dk JK RJK Fo

Ft

Rata-rata

Perlakuan 1 11055,63 11055,63

A 1 99,23 99,23 76,164 * 4.11

B 1 46,23 46,23 35,482 * 4.11

AB 1 93,02 93,02 71,405 * 4.11

Kekeliruan 36 46,90 1,30

Total 40 11341,00

Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians

KP A1B2 A2B2 A2B1 A1B1 RST

Rerata 15,60 15,50 14,60 20,80

A1B2 15,60 - 1,00 * 0,10 * 5,20 * 1,0431

A2B2 15,50 - 15,50 6,20 1,2561

A2B1 14,60 - 5,30 1,3860

A1B1 20,80 -

Keterangan ;

Yang bertanda * signifikan pada P £ 0,05.

Page 146: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran langsung

memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran tidak

langsung. Hal ini dibuktikan dari nilai Fobservasi = 76,164 > Ftabel = 4,11. Dengan

demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa pendekatan pembelajaran

langsung memiliki peningkatan yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran

tidak langsung dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa

ternyata pendekatan pembelajaran langsung memiliki peningkatan yang lebih baik

dari pada pendekatan pembelajaran tidak langsung, dengan rata-rata peningkatan

masing-masing yaitu 15,50 dan 14,60.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan

motorik tinggi memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli yang berbeda dengan siswa yang memiliki kemampuan motorik

rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fobservasi = 35,482 > Ftabel = 4.11. Dengan

demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa siswa yang memiliki

kemampuan motorik tinggi memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis

atas pada permainan bolavoli yang berbeda dengan siswa yang memiliki

kemampuan motorik rendah dapat diterima kebenarannya.

Page 147: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata siswa yang memiliki

kemampuan motorik tinggi memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis

atas bolavoli yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan motorik

rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 20,80 dan 15,60 .

3. Pengujian Hipotesis III

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan

pendekatan pembelajaran dan tingkat kemampuan motorik siswa sangat bermakna.

Karena Fobservasi 71,405 = > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol ditolak.

Yang berarti bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran dipengaruhi oleh tingkat

kemampuan motorik yang dimiliki siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu : (a) ada

perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian (b) ada

interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua

faktor. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai

berikut:

Page 148: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Langsung Dan Tidak

Langsung Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas

Permainan Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh

yang nyata antara kelompok siswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran

langsung dan kelompok siswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran tidak

langsung terhadap peningkatan keterampilan servis atas permainan bolavoli. Pada

kelompok siswa yang mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran langsung

mempunyai peningkatan keterampilan servis atas pada permainan bolavoli yang

lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat perlakuan

pendekatan pembelajaran tidak langsung.

Pada pembelajaran keterampilan servis atas permainan bolavoli dengan

pendekatan tidak langsung yaitu siswa dapat menguasai komponen-komponen teknik

dalam keterampilan servis atas pada permainan bolavoli secara lebih mendalam.

Pembelajaran dengan pendekatan tidak langsung memberikan pengalaman belajar

yang kuat untuk pembentukan keterampilan gerak permainan bolavoli, khususnya

dalam keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli. Dengan

pendekatan langsung yaitu bagi pemula penguasaan pada tiap komponen teknik dasar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli kurang mendalam.

Pembelajaran keterampilan servis atas permainan bolavoli dengan pendekatan

tak langsung memiliki keunikan yang dapat menarik minat siswa sehingga semua

siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini juga

memberikan kesempatan siswa untuk lebih aktif meskipun peralatannya kurang

Page 149: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

tersedia. Pembelajaran keterampilan teknik dasar servis atas bolavoli dengan

pendekatan tidak langsung dapat lebih meningkatkan penguasaan tiap komponen

gerakan teknik dasar keterampilan servis atas permainan bolavoli. Partisipasi siswa

terhadap kegiatan pembelajaran juga lebih meningkat, melalui pembelajaran dengan

pendekatan tidak langsung ini.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan persentase keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli yang dihasilkan oleh pendekatan pembelajaran langsung lebih

baik (18,20-15,05 = 3.15) dari pada pendekatan pembelajaran tidak langsung.

2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas pada

Permainan Bolavoli Antara Siswa yang Memiliki Kemampuan Motorik

Tinggi dan Rendah

Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan peningkatan

yang nyata antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan

kemampuan motorik rendah terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis

atas pada permainan bolavoli. Pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan

motorik tinggi mempunyai peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli (Gain score = 3,1) lebih baik dibandingkan dengan kelompok

siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah (Gain score = 2,5) . Pada

kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi mempunyai potensi yang

lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

Page 150: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Gerakan keterampilan teknik dasar servis atas pada permainan bolavoli

termasuk gerakan yang cukup kompleks, karena gerakan keterampilan teknik dasar

servis atas pada permainnan bolavoli merupakan gabungan dari beberapa

keterampilan gerak yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Kemampuan

motorik merupakan modalitas untuk melakukan keterampilan gerak yang dapat

memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis

atas pada permainan bolavoli. Keberhasilan melakukan keterampilan gerak servis

atas pada permainan bolavoli dipengaruhi oleh faktor kemampuan motorik yang

dimiliki siswa untuk melakukan gerakan secara terpadu dan selaras dari rangkaian

gerakan servis atas.

Kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa dapat menunjang keberhasilan

belajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli, karena dengan kemampuan

motorik yang baik siswa dapat mengontrol irama gerakan-gerakan yang dilakukan ,

sehingga keterampilan gerak servis atas pada permainan bolavoli dapat dilakukan

secara ritmis, dan hasil pukulan yang dilakukan menjadi lebih akurat pada sasaran.

Siswa yang memiliki kemampuam motorik tinggi memiliki kemampuan untuk lebih

cepat menguasai di dalam mempelajari keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli dari pada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada

permainan bolavoli pada siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi (17,70-

15,55 = 2,15) yang lebih baik dari pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan

motorik rendah.

Page 151: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan

Motorik Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Servis Atas

pada Permainan Bolavoli

Dari tabel 16 tentang ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak jelas

bahwa faktor-faktor utama penelitian yaitu faktor Pendekatan Pembelajaran dengan

faktor Kemampuan Motorik merupakan dua faktor yang menunjukkan interaksi

dalam bentuk interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi

AB ( Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Motorik ) terbentuklah tabel

dibawah ini.

Tabel 16.

Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Hasil

Belajar Servis Atas Bolavoli.

Faktor A = Pendekatan Pembelajaran

B = Kemampuan

Motorik

Taraf A1 A2 Rerata │A1 – A2│

B1 3,100 2,000 2,550 1,1.00

B2 2,200 2,500 2,350 -0,300

Rerata 2,650 2,250 2,450

│B1 – B2│ 0,900 -0,500 0,400

Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 152: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

A1

A1A2

A2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

1 2

A1

A2

B1

B1B2

B2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

1 2

B1

B2

Gambar 8. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Hasil Belajar Servis

Atas Bolavoli

Keterangan :

: A1 = Pendekatan pembelajaran langsung

: A2 = Pendekatan pembelajaran tidak langsung.

: B1 = Kemampuan motorik tinggi

: B2 = Kemampuan motorik rendah

Page 153: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Berdasarkan gambar 8 di atas, bahwa bentuk interaksi dua factor yang

ditunjukkan dengan garis perubahan besarnya nilai peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli adalah terdapat garis persilangan.

Dengan demikian garis tersebut memiliki suatu titik pertemuan antara penggunaan

pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik. Berarti terdapat interaksi yang

signifikan antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan motorik. Gambar

tersebut menunjukkan bahwa kemampuan motorik memiliki pengaruh signifikan

terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli.

Nilai peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan

bolavoli masing-masing sel dapat diperbandingkan sebagai berikut:

a. Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi dengan pendekatan pembelajaran

langsung, memiliki nilai rerata peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas

pada permainan bolavoli sebesar 3,10. Siswa yang memiliki kemampuan motorik

tinggi dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung, memiliki nilai rerata

peningkatan hasil belajar servis atas pada permainan bolavoli sebesar 2,00.

b.Siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah dengan pendekatan

pembelajaran langsung, memiliki nilai rerata peningkatan hasil belajar servis atas

permainan bolavoli sebesar 2,20. Siswa yang memiliki kemampuan motorik

rendah dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung, memiliki nilai rerata

peningkatan hasil belajar servis atas permainan bolavoli sebesar 2,50.

Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran dalam mengajar

keterampilan servis atas pada permainan bolavoli dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

kemampuan motorik yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dan besarnya nilai peningkatan yang dicapai, ternyata siswa yang memiliki

kemampuan motorik tinggi memiliki peningkatan hasil belajar keterampilan servis

Page 154: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

atas pada permainan bolavoli yang lebih baik jika menggunakan pendekatan

pembelajaran langsung. Siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah memiliki

peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas pada permainan bolavoli yang

lebih baik jika menggunakan pendekatan pembelajaran tidak langsung.

Page 155: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran

langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan hasil belajar keterampilan

servis atas permainan bolavoli. Pengaruh pendekatan pembelajaran tidak

langsung lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran langsung dalam

meningkatkan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli.

2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan

bolavoli yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

dan rendah. Peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan

bolavoli pada siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi lebih baik dari

pada siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan

kemampuan motorik terhadap peningkatan hasil belajar keterampilanservis atas

permainan bolavoli.

a. Siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi lebik cocok jika mendapat

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran langsung

b. Siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah lebih cocok jika mendapat

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tidak langsung.

Page 156: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya.

Hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli dapat meningkat

melalui pendekatan pembelajaran langsung maupun dengan pendekatan

pembelajaran tidak langsung. Karena masing-masing pendekatan pembelajaran

(langsung dan tidak langsung) memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga

perbedaan pendekatan pembelajaran yang digunakan berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli.

Pendekatan pembelajaran langsung ternyata memberikan pengaruh yang lebih

baik dan lebih tepat apabila diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar

keterampilan servis atas permainan bolavoli pada siswa yang memiliki kemampuan

motorik tinggi. Pendekatan pembelajaran tidak langsung memberikan pengaruh yang

lebih baik dan lebih tepat pabila diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar

keterampilan servis atas permainan bolavol pada siswa yang memiliki tingkat

kemampuan motorik rendah.

Penerapan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

keterampilan servis atas bolavoli harus mempertimbangkan faktor kemampuan

motorik yang dimiliki oleh siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

perbedaan peningkatan hasil belajar keterampilan servis atas permainan bolavoli

yang sangat signifikan antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik

tinggi dan kelompok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah. Hal ini

Page 157: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

mengisyaratkan kepada guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan maupun

pelatih olahraga, bahwa untuk meningkatkanan hasil belajar keterampilan servis atas

permainan bolavoli hendaknya memperhatikan faktor kemampuan motorik yang

dimiliki oleh seorang siswa.

Perbedaan tingkat kemampuan motorik yang dimiliki oleh siswa merupakan

variabel yang mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya peningkatan hasil belajar

keterampilan servis atas permainan bolavoli apabila dihubungkan dengan ketepatan

pendekatan pembelajaran yang digunakan. Siswa yang memiliki kemampuan

motorik tinggi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat

peningkatan hasil belajarnya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan siswa yang

memiliki kemampuan motorik tinggi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

yang tidak tepat. Siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah apabila

menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat peningkatan hasil belajarnya

lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tidak tepat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan implikasinya, maka kepada guru

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama melalui

Musyawarah Guru Mata Pelajaran tingkat Sekolah (MGMPS) dan Pengurus

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

(MGMP Penjas Orkes) pada tingkat kabupaten secara bersama-sama mengadakan

kolaborasi dan diberikan saran-saran sebagai berikut:

Page 158: PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM … · 2013. 7. 22. · Tabel 6 Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ..... 113 Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Servis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

1. Mensosialisasikan hasil penelitian tentang “ Perbedaan Pengaruh Pendekatan

Pembelajara dan Kemampuan Motorik terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Keterampilan Servis Atas Permainan Bolavoli”, yang merupakan eksperimen

pendekatan pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 1 Pacitan dengan segala hasil pembahasannya, kesimpulan, dan

implikasi dar penelitian ini.

2. Menerapkan pendekatan pembelajaran langsung untuk siswa yang memiliki

kemampuan motorik tinggi, karena siswa yang memiliki kemampuan motorik

tinggi lebih efektif dan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran langsung, dan nilai rata-rata peningkatan hasil belajarnya lebih

baik lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan motorik

rendah yang menggunakan pendekatan pembelajaran langsung.

3. Menerapkan pendekatan pembelajaran tidak langsung untuk siswa yang memiliki

kemampuan motorik rendah, karena siswa memiliki kemampuan motorik rendah

lebih efektif dan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tidak

langsung dan nilai rata-rata peningkatan hasil belajarnya lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi yang

menggunakan pendekatan pembelajaran tidak langsung.