Click here to load reader
View
289
Download
15
Embed Size (px)
KondisiEksisting
Kawasan DanauToba sebagaiorientasi awal
dalamPengembanganInfrastruktur di
Kawasan DanauToba
1PROFIL KAWASAN DANAU TOBA
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 2
Orientasi Lokasi dan Kedudukan Kawasan Danau Toba
Danau Toba adalah danau kaldera terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara,
berjarak 176 km ke arah Barat Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Danau Toba (2,88o N 98,5o 2
E dan 2,35o N 99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan
sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunungapi raksasa) Kuarter terbesar di dunia. Sebagai
danau volcano tektonik terbesar di dunia, Danau Toba mempunyai ukuran panjang 87 km berarah
Baratlaut-Tenggara dengan lebar 27 km dengan ketinggian 904 meter dpl dan kedalaman danau
yang terdalam 505 meter.
Kawasan Danau Toba merupakan bagian dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan
Tebing Tinggi Dumai Pekanbar yang memiliki luas 369.854 Ha. Secara administratif Kawasan
Danau Toba berada di Provinsi Sumatera Utara dan secara geografis terletak di antara koordinat
210300 Lintang Utara dan 9824 Bujur Timur. Kawasan ini mencakup bagian dari wilayah
administrasi dari 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara
dan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Pak Pak Barat. Secara fisik, Kawasan Danau Toba
merupakan kawasan yang berada di sekitar Danau Toba dengan deliniasi batas kawasan didasarkan
atas deliniasi Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan CAT.
Orientasi dan Kedudukan Kawasan Danau Toba dalam Lingkup Nasional
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 3
Ruang Lingkup Kawasan Danau Toba
Lingkup Kawasan Cakupan WIlayah
Badan Danau
Kabupaten Karo a) Kecamatan Merek
Kabupaten Simalungun a) Kecamatan Pematang Silimakutab) Kecamatan Silimakutac) Kecamatan Haranggaol Horisond) Kecamatan Dolok Pardameane) Kecamatan Pematang Sidamanikf) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon
Kabupaten Toba Samosir a) Kecamatan Ajibatab) Kecamatan Lumban Juluc) Kecamatan Uluand) Kecamatan Porseae) Kecamatan Siantar Narumondaf) Kecamatan Sigumparg) Kecamatan Baligeh) Kecamatan Tampahan
Kabupaten Tapanuli Utara a) Kecamatan Muarab) Kecamatan Siborong-Borongc) Kecamatan Tamparand) Kecamatan Tarutunge) Kecamatan Sipahutanf) Kecamatan Sipoholon
Kabupaten Humbang Hasundutan a) Kecamatan Lintong Nihutab) Kecamatan Baktiraja
Kabupaten Samosir a) Kecamatan Sitio-tiob) Kecamatan Harianc) Kecamatan Pangururand) Kecamatan Sianjur Mula-mulae) Kecamatan Simanindof) Kecamatan Onan Runggug) Kecamatan Nainggolanh) Kecamatan Palipi
Kabupaten Dairi a) Kecamatan Silahisabunganb) Kecamatan Sidikalang
Daerah Tangkapan Air (DAT) 1. 3 (tiga) Sub DAS di Kabupaten Karo2. 4 (empat) Sub DAS di Kabupaten Simalungun3. 8 (delapan) Sub DAS di Kabupaten Toba Samosir4. 4 (empat) Sub DAS di Kabupaten Tapanuli Utara5. 2 (dua) Sub DAS di Kabupaten Humbang Hasundutan6. 13 (tiga belas) Sub DAS di Kabupaten Samosir7. 2 (dua) Sub DAS pada Kabupaten Dairi
Cekungan Air Tanah (CAT) 1. CAT Sidikalang2. CAT Tarutung3. CAT Porsea Parapat4. CAT Samosir
Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam
Topografi. Kondisi topografi Kawasan Danau Toba didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,
dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan (0 8 %), landai (8 15 %), agak
curam (15 25 %), curam (25 45 %), sangat curam sampai dengan terjal (> 45 %).
Kondisi kelerengan Kawasan Danau Toba ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 4
1) Pada bagian utara Kawasan Danau Toba yakni wilayah yang merupakan bagian dari Tanah
Karo, DTA relatif sempit dan memiliki relief bergunung dengan lereng terjal. Sedangkan arah
tepi danau memiliki relief berombak hingga berbukit yang sebagian digunakan untuk budidaya
pertanian. Pada wilayah yang terjal, kemiringannya mencapai > 75%. Sedangkan pada daratan
yang sempit, kemiringannya < 3%.
2) Ke arah Timur dan Tenggara di daerah Parapat-Porsea-Balige memiliki relief datar hingga
bergunung. Di sisi Timur dan Tenggara ke arah batas DTA terdapat dataran yang relatif luas
yang digarap oleh masyarakat setempat sebagai lahan sawah. Tepi batas DTA merupakan
wilayah berbukit hingga bergunung dengan kemiringan lahan mencapai > 75%.
3) Bagian Selatan Kawasan Danau Toba merupakan dataran hingga wilayah berbukit ke arah
batas DTA. Pada daerah yang datar dengan kemiringan lahan < 3%, diusahakan oleh
masyarakat setempat sebagai lahan pertanian, sedangkan ke arah batas DTA memiliki kontur
relief berbukit hingga bergunung.
4) Di bagian Barat hingga Utara merupakan dataran dan perbukitan hingga bergunung, dengan
lereng terjal ke arah tepi danau, seperti di sekitar Tele, Silalahi dan Tongging. Lereng terjal di
wilayah ini mencapai kelerengan > 75%.
5) Pulau Samosir memiliki dataran yang relatif luas di sekililing tepian Danau Toba dengan
kemiringan < 3%. Ke arah tengah pulau reliefnya bergunung dan berlereng terjal dengan
kemiringan lahan antara 30,5 hingga > 75%. Dataran yang terdapat dibagian Barat dan Selatan
pulau ini relatif lebih luas dibanding di sisi Utara dan Timur.
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 5
Topografi Kawasan Danau Toba
Iklim. Menurut klasifikasi iklim Oldeman maka Kawasan Danau Toba termasuk ke dalam tipe iklim
B1, C1, C2, D2, dan E2. Dengan demikian bulan basah (Curah Hujan 200 mm/bulan) berturut-turut
pada kawasan ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9 bulan, sedangkan bulan kering
(Curah Hujan 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3 bulan. Berdasarkan klasifikasi iklim
menurut Scmidt dan Ferguson maka Kawasan Danau Toba ini termasuk ke dalam tipe iklim A,B dan
C.
Hidrologi. Air yang masuk ke dalam Danau Toba berasal dari air hujan yang langsung jatuh ke
Danau Toba dan air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke dalam danau. Di sekeliling
danau terdapat 19 Sub DTA yang merupakan daerah tangkapan air 19 sungai yang masuk ke dalam
danau. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Sigubang, Bah Bolon, Sungai Guloan, Sungai
Arun, Sungai Tomok, Sungai Pulau Kecil/Sibandang, Sungai Halian, Sungai Simare, Sungai Aek
Bolon, Sungai Mandosi, Sungai Gongpan, Sungai Bah Tongguran, Sungai Mongu, Sungai Kijang,
Sungai Sinabung, Sungai Ringo, Sungai Prembakan, Sungai Sipultakhuda, dan Sungai Silang.
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 6
Kependudukan dan Sosial Budidaya
Jumlah penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 lebih kurang 951.711 Jiwa yang tersebar di 8
Kabupaten dan 61 Kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Sidikalang,
Kabupaten Dairi dengan jumlah 47.272 Jiwa dan terendah berada di Kecamatan Muara, Kabupaten
Tapanuli Utara dengan jumlah 1.355 Jiwa.
Kepadatan rata-rata penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 adalah 110 jiwa/km2.
Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi yaitu 669
jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Muara, Kabupaten
Tapanuli Utara yaitu 17 jiwa/km2.
Jumlah Penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013
Masyarakat Sumatera Utara terdiri atas berbagai suku antara lain penduduk asli (Suku Melayu,
Suku Batak Karo, Suku Batak Toba, Suku Batak Mandailing, Suku Batak Angkola, Suku Batak
Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku Nias) dan pendatang (Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku
Jawa, dan Suku Tionghoa). Penduduk di Kawasan Danau Toba didominasi oleh suku Batak Toba,
Batak Karo, Batak Simalungun dan lainnya.
-
50,000
100,000
150,000
13,553
91,86877,188
4,55518,712
36,190
121,582
Jum
lah
Pen
du
du
k (J
iwa)
Inkubasi Kawasan Danau Toba
Hal | 7
Danau Toba dianggap sebagai simpul pemersatu areal tanah yang didiami individu-individu
maupun kelompok etnis Batak Toba ini, yang keadaannya berada pada ketinggian 900 m di atas
permukaan air laut. Danau ini terbentuk dari vulkanik gunung merapi yang hasil letusannya
membentuk sebuah bentuk danau, yang letusannya berdampak menyemburkan kawah yang
kemudian dipenuhi oleh debit air yang sangat besar. Danau Toba ini adalah salah satu kebanggaan
masyarakat Batak Toba sebagai danau yang sangat bermanfaat untuk sumber kehidupan dari hasil
yang ada di dalam danau ini, seperti suber air bersih, ikan-ikan dan sebagai aset pariwisata karena
pemandangannya yang menawan di sekitar danau ini. Di tengah-tengah danau tuba ini terdapat
sebuah pulau yang dinamakan Pulau Samosir (menurut sejarah sesungguhnya dahulu tidak benar-
benar terpisah dengan dataran disekeliling Danau Toba artinya tidak benar-benar sebagai sebagai
sebuah pulau).
Masyarakat Batak merupakan masyarakat perantau yang diwarisi dengan sifat pekerja keras,
berani, jujur dan pantang menyerah. Keinginan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik selalu
ditanamkan kepada generasi muda sehingga demi mencapai impian, seorang pemuda atau pemudi
batak harus bersedia meninggalkan kampung halaman tercinta untuk merantau ke negeri/daerah
orang yang jauh. Akan tetapi kerinduan akan kampung halaman masih akan selalu melekat di hati.
Tak heran saat ini banyak orang Batak yang berhasil dan sukses tersebar di seluruh penjuru dunia.
Kabupaten Samosir,
salah satu kabupate