120
Professional Coach Certification Program Awareness Coaching helps the individual to unlock his or her true potential through raising awareness, inspiring new ideas and encouraging creativity. Creative Idea You have the capacity to have an insight or creative idea and to think something through for yourself. Can Do Attitude Coaching is about energizing the client through effective communication, soliciting suggestions, and building a can-do attitude.

Professional Coach Certification Program · Untuk mempermudah, di buku ini kita akan menggunakan istilah coachee. ... Coaching vs. Mentoring Mentoring Coaching Mentor adalah seorang

Embed Size (px)

Citation preview

Professional Coach Certification Program

AwarenessCoaching helps the individual to unlock his or her true potential through raising awareness, inspiring new ideas and encouraging creativity.

Creative IdeaYou have the capacity to have an insight or creative idea and to think something through for yourself.

Can Do AttitudeCoaching is about energizing the client through effective communication, soliciting suggestions, and building a can-do attitude.

Professional Coach Certification Program Becoming Professional Coach with 11 ICF Competencies

Author: Al Falaq Arsendatama, PCCwww.coachingindonesia.com

Materi di program ini sudah mendapatkan pengakuan dari ICF (International Coach Federation) sebanyak 30 jam coach training.

Professional Coach Certification Program Becoming Professional Coach with 11 ICF Competencies

Author: Al Falaq Arsendatama, PCCwww.coachingindonesia.com

Published by: Coaching Indonesia Hak cipta dilindungi. Tidak diperkenankan untuk mereproduksi atau menyebarkan konten dari buku ini dalam bentuk apapun menggunakan media elektronik, fotokopi, scan atau media penyimpanan apapun tanpa seizin Author. Untuk keperluan edukasi, diperbolehkan mengutip atau menjadikan buku ini sebagai referensi dengan menyertakan sumber halaman serta logo Coaching Indonesia. Copyright (C) 2013-2016. Coaching Indonesia. Version 3.1, Apr 2016.

Selain sebagai founder dari Coaching Indonesia, Al pun dikenal sebagai perintis berdirinya sekolah coaching secara formal di Indonesia melalui 2 program sertifikasi coaching yang mendapatkan pengakuan internasional dari ICF. Ia pun pernah menjabat sebagai President International Coaching Federation (ICF) Jakarta Chapter tahun 2013-2014. Klien-kliennya berasal dari berbagai industri seperti Unilever, Astra Honda Motor, Mars Indonesia, SAP, Telkomsel, Tokio Marine, Telkom, Fonterra, Djarum, Kementerian Keuangan, Indonesia Stock Exchange, PLN, dan lain-lain. Saat ini ia mengkhususkan diri menekuni area spesialisasi leadership coaching, people development, interpersonal communication, strategic thinking, dan cross cultural coaching. Di ranah human transformation, Al tergabung di Clairvision, sebuah sekolah meditasi dan englightenment di Australia, sejak tahun 2002. Latar belakang inilah yang banyak mempengaruhi prinsip dan metodologi coaching yang ia kembangkan. Fokus coachingnya terletak pada kesadaran manusia terdalam untuk menciptakan perubahan berpikir dan berperilaku. Ia baru saja merilis buku “Melampaui Batas Leadership dengan Coaching”.Al lulus dari Master Degree di University of Technology Sydney, Australia dan Bachelor Degree di Institut Teknologi Bandung (ITB).

About the Author:

Al Falaq Arsendatama, PCC

Al Falaq Arsendatama adalah Executive Coach dan ICF Mentor Coach Registry dengan pengalaman coaching lebih dari 1500 jam praktek.

Di bidang executive coaching, ia telah bekerja bersama dengan leader dari berbagai perusahaan dan badan pemerintah selama 8 tahun terakhir ini.

Table of Content

Modul 1. Definisi Coaching 1 §  Pengertian coaching §  Terminologi §  Menjaga kerahasiaan §  Perbedaan coaching dengan pendekatan

lainnya §  Exercise

Modul 2. Alur Coaching COMBAT 9 §  Percakapan coaching §  Alur coaching COMBAT §  Penjelasan dan contoh pertanyaan §  Exercise

Modul 3. ICF Coaching Competencies 21 §  11 kompetensi coaching dengan standar

ICF §  Penjelasan per kompetensi

Modul 4. Ethical Guidelines 25

Modul 5. Establishing Coaching Agreement 29 §  General coaching agreement §  Session-specific agreement

Modul 6. Establishing Trust & Intimacy 33 §  Elemen penting yang dipertimbangkan §  Tempat dan waktu yang tepat

Modul 7. Coaching Presence 39 §  Kenapa itu penting? §  Fokus pada coachee, bukan solusi §  Tips membangun presence

Modul 8. Active Listening 45 §  3 elemen dalam mendengarkan §  Paraphrasing dan reflecting §  Tips mendengarkan dengan RASA

Modul 9. Powerful Questioning 53 §  Kapan pertanyaan terasa berbobot? §  Pertanyaan terbuka vs. tertutup §  Pertanyaan menjurus §  Kamus pertanyaan untuk berbagai skenario §  Exercise

Modul 10. Direct Communication 67 §  Memberikan feedback §  Reframing and articulating §  Menggunakan metafora dan analogi §  Acknowledge and empower §  Exercise

Modul 11. Creating Awareness 75 §  Memperhatikan detil §  Membuat interpretasi §  Menciptakan awareness §  Contoh-contoh pertanyaan

Modul 12. Designing Actions 83 §  Brainstorming §  Explore concerns and opportunities §  Challenging assumption §  Exercise

Modul 13. Planning and Goal Setting 89 §  Membuat coaching plan §  3 langkah membuat plan

Modul 14. Managing Progress & Accountability 95 §  Request for accountability §  Follow through §  Prepare, organize, and review

Lampiran: COMBAT dan ICF Competencies 99 §  Tahap-tahap dalam COMBAT dan

ICF kompetensi yang terkait.

Bibliography dan Communities 107

1Professional Coach Certification Program

Modul 1 Definisi Coaching u  Apa itu coaching? u  Perbedaan coaching dengan

training, consulting dan counseling.

u  Exercise.

2

Definisi Coaching

International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai: “Hubungan kemitraan dengan individu melalui proses kreatif yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinyal.”

Dari definisi diatas kita bisa menyimpulkan: §  Coaching merupakan bentuk kemitraan yang diarahkan

untuk pencapaian tujuan. §  Coaching melibatkan proses kreatif di mana si individu

diajak untuk berpikir, menemukan ide-ide, dan membuat strategi.

§  Coaching membuat si individu sadar terhadap potensi dan kekuatan yang dimilikinya dan punya kemauan untuk memaksimalkan semua itu.

Melalui teknik mendengarkan, bertanya dan menggali seorang coach membantu individu untuk menemukan potensi dan kekuatan dari dalam dirinya yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.

Professional Coach Certification Program

Pada intinya proses coaching menfasilitasi seseorang untuk: §  Menyadari situasi dirinya §  Mendapatkan kejelasan tentang tujuan yang ingin

dicapai §  Memunculkan motivasi dan komitmen untuk take

actions

Terminologi Orang yang memberikan coaching disebut Coach. Sementara orang yang mendapatkan coaching dikenal sebagai klien atau coachee.

Istilah klien biasanya digunakan bila coaching diberikan oleh seorang coach yang dikontrak secara profesional. Bila coaching dilakukan di internal organisasi terminologi yang biasa dipakai adalah coachee. Untuk mempermudah, di buku ini kita akan menggunakan istilah coachee.

3Professional Coach Certification Program

Menjaga Kerahasiaan Sesi coaching di pekerjaan pada umumnya membicarakan tentang topik-topik yang sifatnya profesional. Namun tidak jarang pembicaraan menyentuh hal-hal yang sifatnya pribadi.

Ketika menyentuh area-area pribadi, pastikan bahwa Anda sebagai coach menjaga kerahasiaan. Ini penting untuk memelihara trust (kepercayaan) antara coach dan coachee.

Beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan:

§  Pastikan di awal sesi Anda menyampaikan bahwa pembicaraan ini sifatnya confidential. Coachee boleh berbicara apa saja dan bila ada hal-hal yang sifatnya sensitif dan pribadi maka itu akan dijaga kerahasiannya.

§  Bila ada laporan tertulis, coach TIDAK mencantumkan nama pihak lain yang mungkin diungkapkan oleh coacee sebagai alasan penghambat proses pengembangan dirinya.

§  Coach tidak menyampaikan hasil sesi coaching kepada orang lain yang tidak ada sangkut pautnya.

4Professional Coach Certification Program

5

Coaching vs. Training

Training Coaching

Agenda sudah pasti Agenda bisa bersifat fleksibel

Engagement jangka pendek Engagement jangka panjang

Kebanyakan satu arah Melibatkan kolaborasi dan partnership

Coaching vs. Consulting

Consulting Coaching

Konsultan adalah seorang expert dibidangnya

Coach tidak harus expert dibidang orang yang ia coaching

Konsultan memberikan solusi

Solusi datang dari si coachee

Konsultan biasanya fokus pada aspek bisnis

Coaching banyak fokus pada aspek perubahan perilaku

Professional Coach Certification Program

6

Coaching vs. Counseling

Counseling Coaching

Konseling biasanya dilakukan ketika ada masalah

Coaching dilakukan kapan saja, bahkan ketika tidak ada masalah

Bersifat terapi dan remedial Fokus pada kekuatan

Dari masa lalu ke masa kini Dari masa kini ke masa depan

Coaching vs. Mentoring

Mentoring Coaching

Mentor adalah seorang expert dibidangnya

Coach tidak harus expert dibidang orang yang ia coaching

Biasanya dari senior ke junior

Bisa lintas area

Fokus pada penguasaan bidang tertentu

Coaching banyak fokus pada aspek perubahan perilaku

Professional Coach Certification Program

7

Exercise:

Lingkari kata-kata yang mewakili prinsip-prinsip coaching:

Instructing Exploring Challenging

Partnering Teaching Evaluating

Telling Giving feedback Follow through

Listening Asking questions Reacting

Brainstorming Healing Problem solving

Advising Sharing Sympathy

Hearing Judging Build commitment

Professional Coach Certification Program

8

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

9

u  Alur percakapan coaching menggunakan model COMBAT.

Modul 2 Alur Coaching COMBAT

Professional Coach Certification Program

Percakapan Coaching

Pada prakteknya coaching merupakan percakapan verbal. Sekilas mungkin nampak seperti ngobrol-ngobrol biasa, namun kalau kita perhatikan “obrolan” tersebut diatur dalam suatu alur yang terstruktur dan logis.

Coaching bisa dilakukan secara 1-on-1 ataupun dalam format kelompok. Percakapan coaching menjembatani dialog antara coach dan coachee yang diarahkan untuk pencapaian tujuan bersama.

Percakapan coaching bisa diarahkan untuk mencapai tujuan:

§  Pengembangan tim dan talenta. §  Pengelolaan proyek. §  Pemecahan masalah bersama. §  Pemberian feedback. §  Perencanaan dan pengembangan. §  Transfer knowledge dan skills. Di modul ini kita akan gunakan satu alur coaching yang bernama COMBAT. Ada banyak alur atau model di luar sana yang juga bisa Anda pelajari.

10Professional Coach Certification Program

Alur Coaching COMBAT

Secara formal, percakapan coaching di awali dengan kejelasan agenda dan tujuan yang ingin dibicarakan. Selanjutnya proses percakapan untuk memetakan, menggali dan membangun ide. Percakapan coaching diakhiri dengan kesepakatan action plan dan komitmen.

Model percakapan coaching yang kita pakai disini adalah:

Clarifying agendaOrganizing perspectivesMagnifying the situationBuilding alternativesAcquiring decisionTaking commitment

Buku ini disertai lampiran formulir COMBAT dengan contoh-contoh pertanyaan yang bisa Anda gunakan saat praktek nanti.

Yang paling penting adalah memahami esensi alurnya, yaitu: mengawali (C), proses (OMB), dan mengakhiri (AT).

11Professional Coach Certification Program

12

C

Alur Coaching COMBAT

O

M

B

A

T

Clarifying agenda

§  Membangun keakraban §  Menentukan agenda & tujuan

Building alternatives

§  Melihat visi ke depan §  Membangun ide atau alternatif pilihan

Organizing perspectives

§  Mendengarkan & menggali §  Identifikasi isu dan kebutuhan

Acquiring decision

§  Memilih alternatif terbaik §  Merumuskan action plan

Magnifying the situation

§  Mendalami situasinya & menyatukan fakta §  Menciptakan kesadaran

Taking commitment

§  Menyepakati struktur accountability §  Menyimpulkan hasil sesi

Professional Coach Certification Program

Clarifying agenda

§  Membangun rapport dan keakraban

§  Menentukan agenda yang dibicarakan

§  Menyepakati tujuan pembicaraan

“Bagaimana kabar Anda?”

“Kita akan meluangkan waktu … menit kedepan untuk ngobrol-ngobrol coaching.”

Jika agenda datang dari coachee:

“Apa yang akan dibicarakan di sesi kita ini?”

“Apa yang ingin Anda dapat sebagai hasil dari sesi ini?”

Jika agenda datang dari coach:

“Kita akan membicarakan topik tentang……”

“Diakhir sesi kita ingin mendapatkan…..”

C

13Professional Coach Certification Program

OOrganizing perspectives

§  Mendengarkan dan menggali

§  Identifikasi isu dan concerns

§  Memetakan kebutuhan

“Apa yang Anda maksud dengan….?”

“Secara spesifik, bagaimana Anda menjelaskannya?”

“Apa pandangan Anda tentang….?”

“Apa yang Anda inginkan?”

“Apa yang Anda butuhkan?”

“Apa saja yang menjadi pertimbangan?”

“Bagaimana rasanya?

14Professional Coach Certification Program

MMagnifying the situation

§  Mendalami situasinya

§  Menyatukan fakta dan informasi

§  Menciptakan awareness (kesadaran)

“Faktor-faktor apa yang terkait dengan situasi ini?”

“Apa yang menghalangi keinginan Anda?”

“Dari skala 1-10, ada di mana posisi Anda terhadap apa yang Anda tuju?”

“Idealnya Anda ada di skala berapa? Apa yang menghambat?”

“Apa yang menjadi tantangan?”

“Apa yang sudah Anda coba lakukan?”

“Apa yang menjadi pembelajaran?”

15Professional Coach Certification Program

BBuilding ideas

§  Melihat gambaran ke depan (visi)

§  Menemukan ide atau opsi alternatif

§  Coach bisa berbagi pengalaman

“Apa yang Anda bayangkan sebagai skenario ideal?”

“Apa kriterianya?”

“Apa yang perlu berubah?”

“Apa yang perlu Anda lakukan berbeda?”

“Apa ide Anda?”

“Opsi-opsi apa saja yang tersedia?”

16Professional Coach Certification Program

AAcquiring decision

§  Memilih alternatif terbaik

§  Merumuskan action plan

“Dari opsi-opsi yang Anda punya, mana yang paling memungkinkan?”

“Apa yang akan Anda lakukan di minggu ini sebagai tindak lanjut sesi ini?”

“Apa langkah selanjutnya setelah sesi ini?”

“Seberapa yakin Anda percaya ini akan berhasil?”

“Kapan Anda akan mengerjakannya?”

17Professional Coach Certification Program

TTaking commitment

§  Menyepakati struktur accountability

§  Coachee menyimpulkan hasil sesi

“Apa yang Anda dapatkan dari percakapan kita ini?”

“Apa yang bisa menjaga komimen Anda ini?”

“Bagaimana Anda menjaga komitmen?”

“Siapa yang bisa membantu Anda?”

“Siapa yang akan memonitor tindakan Anda?

“Bagaimana saya tahu perkembangannya?”

18Professional Coach Certification Program

19

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

20

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

21

u  11 kompetensi coaching menurut standar ICF.

Modul 3 ICF Professional Coaching Core Competencies

Professional Coach Certification Program

22

11 Kompetensi Coaching

Berikut ini adalah 11 kompetensi coaching dengan standar dari International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

A. Setting the Foundation 1.  Meeting ethical guidelines and professional

standards 2.  Establishing the coaching agreement

B. Co-creating The Relationship 3.  Establishing trust and intimacy with the client 4.  Coaching presence

C. Communicating Effectively 5.  Active listening 6.  Powerful questioning 7.  Direct communication

Professional Coach Certification Program

D. Facilitating Learning and Results 8.  Creating awareness 9.  Designing actions 10. Planning and goal setting 11. Managing progress and accountability

11 kompetensi coaching mewakili skills yang harus dimiliki oleh seorang coach.

Dalam sesi coaching, kompetensi-kompetensi ini muncul dalam satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Misalnya, seorang coach hanya bisa mendengarkan secara aktif ketika dia sepenuhnya presence.

Di modul-modul selanjutnya kita akan membahas secara lebih detil masing-masing kompetensi ini disertai dengan latihan-latihan yang sesuai.

23Professional Coach Certification Program

24

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

25

Modul 4 Meeting Ethical Guidelines & Professional Standards

Professional Coach Certification Program

International Coach Federation (ICF) mendefinisikan Meeting Ethical Guidelines and Professional Standards sebagai: “Understanding of coaching ethics and standards and ability to apply them appropriately in all coaching situations.”

a.  Understands and exhibits in own behaviors the ICF Standards of Conduct (see list).

b.  Understands and follows all ICF Ethical Guidelines (see list).

c.  Clearly communicates the distinctions between coaching, consulting, psychotherapy and other support professions.

d.  Refers client to another support professional as needed, knowing when this is needed and the available resources.

Seorang coach professional menjalankan prakteknya dengan menghormati profesi coaching dimana ia dengan jelas mengetahui perbedaan antara coaching, consulting, pyschotherapy dan pendekatan lainnya.

26Professional Coach Certification Program

Seorang coach profesional ICF sepakat untuk mempraktekkan coaching dengan standar yang sudah ditentukan dan menghormati Kode Etik dari ICF. Penjelasan tentang Kode Etik ICF bisa dilihat lembaran terpisah yang dilampirkan bersama manual ini. Di dalam Kode Etik ICF diterangkan beberapa hal penting seperti: §  Definisi coaching §  Etika profesional seorang coach §  Conflict of interest §  Etika berperilaku terhadap coachee §  Menjaga kerahasiaan atau privasi

27Professional Coach Certification Program

28

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

29

Modul 5 Establishing the Coaching Agreement

Professional Coach Certification Program

u  Membuat kesepakatan coaching dengan parameter spesifik yang menjaga relationship antara coach dan coachee.

Definisi menurut ICF: “Ability to understand what is required in the specific coaching interaction and to come to agreement with the prospective and new client about the coaching process and relationship.” Coaching agreement atau kesepakatan coaching mendefinisikan bagaimana coaching relationship dibangun. Kesepakatan ini memperjelas role dan tanggung jawab seorang coach dan coachee-nya. Ada dua tipe coaching agreement: 1.  General agreement, melingkupi keseluruhan

engagement coaching 2.  Session-specific agreement, berlaku hanya di sesi itu

saja

General Coaching Agreement Sebelum coaching dijalankan, coach dan coachee perlu membuat kesepakatan yang tertuang dalam kontrak untuk memperjelas hal-hal berikut:

30Professional Coach Certification Program

Establishing the Coaching Agreement

§  Tujuan dari coaching yang disesuaikan dengan kebutuhan coachee

§  Apa saja yang tercakup dalam coaching §  Pernyataan kerahasiaan (statement of confidentiality) §  Tanggung jawab coach dan coachee §  Logistik: fee, schedule, venue, durasi sesi, dll §  Opsi pembayaran, termasuk termin pembatalan Kesepakatan ini perlu ditandatangani oleh kedua belah pihak sebelum sesi pertama berlangsung.

Session-specific Agreement Ini adalah kesepakatan yang dibuat pada setiap sesi. Coach dan coachee setuju untuk membicarakan agenda atau topik. Kesepakatan ini bisa dicapai dengan pertanyaan:

“Apa yang akan Anda bicarakan dalam sesi kita hari ini?” “Kita punya 30 menit, topik apa yang ingin Anda fokuskan?” “Kita punya waktu 1 jam yang akan difokuskan untuk membicarakan topik tentang leadership….”

31Professional Coach Certification Program

32

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

33

Modul 6 Establishing Trust & Intimacy

Professional Coach Certification Program

u  Membangun hubungan dengan coachee yang bersifat terbuka dan saling menghormati.

Definisi menurut ICF: “Ability to create a safe, supportive environment that produces ongoing mutual respect and trust.”

Kompetensi ini berkaitan dengan bagaimana seorang coach menciptakan environment yang safe dan suportif bagi coachee sehingga terbangun kepercayaan.

Beberapa elemen penting yang patut dipertimbangkan:

Menunjukkan niat yang tulus §  Memulai sesi dengan salam §  Tulus ingin membantu coachee berubah §  Menunjukkan ketertarikan menjadi mitranya

Menyediakan environment yang safe §  Menjelaskan sesi bersifat rahasia §  Jika dilakukan tatap muka, atur ruangan yang

mencerminkan kesetaraan (mis: hindari duduk dibelakang meja yang bisa menimbulkan halangan psikologis)

34Professional Coach Certification Program

Establishing Trust & Intimacy

Memelihara integritas §  Tidak takut berkata “tidak” jika memang tidak tahu §  Menepati janji §  Tepat waktu sesuai perjanjian

Menghormati coachee §  Memahami persepsi dan cara berpikir mereka §  Membantu mereka menemukan jawaban §  Memahami gaya belajar mereka §  Mengizinkan mereka membuat kesalahan

Menyediakan dukungan §  Merayakan keberhasilan untuk tindakan dan perilaku

baru §  Memberikan penghargaan terhadap kemajuan sekecil

apapun §  Menyediakan sumber-sumber (seperti buku, CD,

manual, dll), bila ada, untuk mendukung mereka untuk terus maju

35Professional Coach Certification Program

Tempat dan Waktu untuk Coaching

Pemilihan tempat dan waktu bisa menentukan kualitas presence Anda dan juga si coachee. Berikut beberapa tips:

§  Membuat janji terlebih dahulu untuk sesi coaching. §  Memilih waktu di mana Anda dan coachee tidak sedang

sibuk beraktifitas atau dikejar deadline. §  Memilih tempat yang tenang, tidak ramai dan

mengundang interupsi. Sesi di luar kantor terkadang bisa menjadi alternatif.

§  Mengatur layout sesi coaching:

36

Meja Meja

Meja

Ideal

Kurang Ideal

Tidak dianjurkan

Professional Coach Certification Program

37

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

38

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

39

Modul 7 Coaching Presence

Professional Coach Certification Program

u  Pentingnya hadir total dalam sesi coaching.

u  Tips untuk membangun presence.

Definisi menurut ICF: “Ability to be fully conscious and create spontaneous relationship with the client, employing a style that is open, flexible and confident.”

Coaching presence berkaitan dengan kemampuan coach untuk hadir total bagi coachee. Hadir total artinya badan, pikiran dan hati sepenuhnya bersama dengan coachee saat sesi berlangsung.

Sesi coaching hanya akan berjalan baik ketika coach sepenuhnya hadir. Kondisi ini ditandai dengan fokus yang total pada coachee, bukan pada solusi. Pikiran terbebas dari anggapan atau judgment dan percaya pada proses coaching.

Kenapa ini penting? Seorang coach bisa membekali dirinya dengan berbagai jenis teknik, namun itu semua tidak akan muncul bila ia tidak sepenuhnya hadir. Ia perlu hadir dihati, bukan pada pikiran yang sibuk merumuskan langkah berikutnya.

40Professional Coach Certification Program

Coaching Presence

Coaching presence membuat Anda sebagai coach merasa fleksibel saat memberikan coaching. Istilahnya “dancing in the moment”. Di kondisi ini Anda bisa melihat kemungkinan-kemungkinan (possibilities) yang bisa membuat coachee keluar dari keterbatasan pikirannya.

Fokus pada Coachee, bukan pada Solusi Coaching tidak digunakan untuk memaksakan solusi atau menghakimi si coachee. Sebagai coach Anda ingin menggali dan memberdayakan cara berpikir coachee dengan: §  Menghindari judgment atau asumsi pribadi. Tips: selalu

bertanya untuk mengklarifikasi kata yang diucapkan coachee yang bisa menimbulkan persepsi berbeda.

§  Tidak terjebak pada emosi. Tips: dengarkan dan tanya untuk menggali.

§  Tidak terpancing untuk membicarakan pihak lain (yang mungkin diangkat oleh si coachee). Tips: kembalikan fokus pada diri internal si coachee.

§  Melatih kesabaran. Definisi kesabaran disini adalah mampu membaca situasi dan meresponnya dengan tepat, tidak terburu-buru karena emosi.

41Professional Coach Certification Program

Tips Membangun Presence Berikut ini beberapa tips untuk membangun presence:

Self observation §  Menyadari pikiran dan emosi sendiri di keseharian. §  Mengamati bagaimana Anda merespon situasi dalam

hidup. §  Selalu berusaha menemukan makna dibalik setiap

tindakan Anda. §  Melihat segala sesuatu dari perspektif jangka panjang,

sehingga tidak terperangkap pada hal-hal detil yang sifatnya sesaat.

Belajar untuk hening §  Belajar untuk mendengarkan orang lain saat

percakapan. §  Mengelola pikiran untuk hening dan keluar dari hiruk

pikuk kesibukan. §  Merasa nyaman untuk tidak memikirkan apa yang akan

dikerjakan berikutnya.

42Professional Coach Certification Program

Flexibility §  Terbuka untuk menerima dan belajar untuk beradaptasi. §  Belajar untuk menghormati perbedaan. Tidak semua

orang punya persepsi yang sama. §  Belajar ikhlas. Seringkali solusi datang ketika kita sudah

tidak memaksa.

Meditasi §  Luangkan waktu untuk diri sendiri tanpa melakukan

apa-apa. §  Lepaskan diri sejenak dari rencana dan harapan. Be in

the now. §  Memulai hari dengan pikiran jernih. Rasakan penyatuan

antara pikiran, tubuh, dan hati.

Melatih intuisi §  Melatih diri untuk mengindera (sensing) lingkungan

sekeliling: orang, bangunan, jalan, bahkan cuaca. §  Melatih perasaan, firasat dan mimpi yang memberi

Anda tanda.

43Professional Coach Certification Program

44

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

45

Modul 8 Active Listening

Professional Coach Certification Program

u  Esensi mendengarkan aktif. u  Elemen-elemen yang perlu

didengarkan. u  Exercise.

Definisi menurut ICF: “Ability to focus completely on what the client is saying and is not saying, to understand the meaning of what is said in the context of the client’s desires, and to support client self-expression.”

Listening atau mendengarkan merupakan tindakan aktif yang memerlukan usaha lebih besar dibandingkan berbicara. Sebagai coach, Anda tidak hanya mendengarkan kata-kata tapi juga bagaimana kata-kata tersebut diucapkan.

Mendengarkan secara aktif bertujuan agar coach mampu memahami tidak hanya cerita si coachee tapi juga persepsi, belief dan terutama makna dibalik ceritanya. Ada banyak yang bisa digali dari cuma sekedar memperhatikan kata-kata yang terucap.

Mendengarkan aktif memerlukan level empati. Coach menempatkan dirinya setara dengan coachee agar ia bisa memahami situasinya dan membantunya mendapatkan wawasan yang lebih luas.

46Professional Coach Certification Program

Active Listening

3 Elemen Mendengarkan

Teknik mendengarkan aktif akan lebih mudah dijalankan bila kita memperhatikan elemen-elemen berikut: Elemen 1. Kata-kata kunci atau keywords. Elemen 2. Emosi dibalik kata-kata. Elemen 3. Makna yang tersirat.

Elemen 1. Kata-Kata Kunci Dari kalimat yang diucapkan oleh coachee, kita bisa menangkap beberapa kata kunci atau keywords yang menjadi inti dari cerita. Beberapa ciri kata kunci, antara lain: §  Diucapkan dengan intonasi tertentu yang lebih: lambat,

cepat, tinggi, rendah. §  Menggunakan istilah unik atau analogi. §  Kadang diucapkan lebih dari satu kali. §  Tidak jarang disertai emosi. Sebagai coach Anda bisa mengingat atau mencatat kata-kata kunci dan tetaplah bersikap netral tanpa ada judgment.

47Professional Coach Certification Program

Skenario: Jalan Buntu

“Karir saya tidak berkembang. Sepertinya saya menemui jalan buntu di pekerjaan. Yang saya pikirkan setiap bangun tidur hanya ingin segera resign. Tapi saya tidak tahu apakah saya sebaiknya memulai bisnis atau mencari pekerjaan di tempat lain.”

Keyword apa saja yang Anda tangkap?

Elemen 2. Emosi Dibalik Kata-Kata

Tidak jarang sebuah kata diucapkan dengan penekanan yang menandakan adanya emosi. Kata yang mengandung emosi perlu kita tangkap karena ada cerita yang bisa digali lebih dalam. Secara sederhana, kita bisa membedakan tipe emosi menjadi tiga kategori: §  Emosi positif: excited, antusias, girang. §  Emosi negatif: marah, kesal, sedih, khawatir. §  Emosi datar: pesimis, ragu-ragu, tidak percaya diri.

Kemampuan untuk menangkap emosi juga membantu kita untuk memahami situasi si coachee lebih dalam, istilah umumnya adalah berempati.

48Professional Coach Certification Program

Skenario: Tantangan Baru

“Proyek ini sangat menantang bagi saya. Saya punya kesempatan untuk bekerja bersama orang-orang dari top management. Saya bisa buktikan kalau saya mampu. Disamping itu, mereka menempatkan saya di proyek ini karena keberhasilan saya di proyek-proyek sebelumnya. Saya cukup berpengalaman untuk memberikan yang terbaik. Tapi saya merasa ada hal lain yang saya perlu ketahui….”

Emosi apa saja yang Anda tangkap dari cerita diatas? Bagaimana Anda memahami situasi sesungguhnya?

Elemen 3. Makna yang Tersirat

Kata kunci dan emosi bisa kita tangkap langsung dari hasil mendengarkan (tersurat). Selain itu, sebagai coach kita perlu juga mendengarkan makna dibalik kata-kata yang terucap (makna tersirat), seperti: §  Apa yang menjadi keinginan dan harapan. §  Apa yang ia butuhkan: arahan, dukungan/bantuan,

kejelasan. §  Apa yang menjadi masalah atau hambatan, jika ada.

49Professional Coach Certification Program

Paraphrasing atau Summarizing §  Mengulangi kembali apa yang Anda dengar menggunakan

bahasa yang singkat. §  Gunakan keyword yang sama seperti yang coachee

ucapkan. §  Merasakan intensi dan emosi dari kata-kata yang

diucapkan berulang. §  Klarifikasi kembali untuk memastikan Anda tidak salah

mengerti.

Reflecting §  Mengutarakan kembali (mirror back) apa yang Anda

dengar dan menyampaikan pengamatan Anda dari hasil pendalaman situasi.

§  Practical tips: §  Mendengarkan makna dibalik konten cerita. §  Menghubungkan fakta/informasi kedalam satu konteks

yang saling terkait. §  Utarakan kepada coachee untuk membantu ia

mendapatkan kejelasan tentang situasinya.

50Professional Coach Certification Program

Tips Mendengarkan Aktif §  Fokus pada lawan bicara, bukan pada cerita. Ini untuk

menghindarkan kita dari judgment dan asumsi. §  Hadir sepenuhnya dan sabar. Definisi sabar disini adalah

membaca situasi dan merespon di momen yang tepat dengan pertanyaan terbuka.

§  Gunakan RASA: Receive: terima.Acknowledge: hargai.Summarize: paraphrase atau meringkas.Ask: tanya dengan pertanyaan terbuka.

51Professional Coach Certification Program

R

A

S

A

Receive - terima

Acknowledge - hargai

Summarize - meringkas

Ask – ajukan pertanyaan terbuka

52

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

53

Modul 9 Powerful Questioning

Professional Coach Certification Program

u  Merumuskan pertanyaan berbobot.

u  Pertanyaan terbuka vs tertutup.

u  Contoh-contoh pertanyaan. u  Exercise.

Definisi menurut ICF: “Ability to ask questions that reveal the information needed for maximum benefit to the coaching relationship and the client.”

Coaching merupakan percakapan kreatif dimana coach mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, ide, inspirasi dan mendorong terbentuknya komitmen untuk bertindak.

Powerful question atau pertanyaan berbobot merupakan inti dari percakapan kreatif. Melalui serangkaian pertanyaan, coach membantu coachee menyadari situasinya sekarang dan mengetahui apa yang ia perlu lakukan untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.

Kapan Pertanyaan Terasa Berbobot? Sebuah pertanyaan terasa berbobot ketika diajukan di momen yang tepat. Pertanyaan tersebut membuat coachee berpikir, mengingat, dan refleksi kedalam dirinya untuk menemukan jawaban yang mewakili situasi sesungguhnya - bukan jawaban yang sekedar dibuat-buat.

54Professional Coach Certification Program

Powerful Questioning

Pertanyaan Terbuka vs. Pertanyaan Tertutup Pada prakteknya, pertanyaan berbobot berupa pertanyaan terbuka yang diajukan untuk mendapatkan kejelasan tentang situasi yang terjadi dan juga memancing ide-ide dari si coachee. Kebalikan dari pertanyaan terbuka adalah pertanyaan tertutup.

Bandingkan:

Pertanyaan tertutup “Pekerjaan kamu sudah selesai atau belum?” Pertanyaan terbuka “Apa saja yang sudah kamu kerjakan?”

Sepintas mungkin kita tidak melihat perbedaannya, namun kalau kita amati pertanyaan tertutup cenderung menghasilkan jawaban ya/tidak, sudah/belum, atau cenderung mencari alasan.

Sementara dengan pertanyaan terbuka kita punya kesempatan untuk menggali lebih dalam ceritanya.

Dari contoh kasus diatas kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan susulan seperti:

55Professional Coach Certification Program

“Bagaimana hasilnya?” “Apa yang dirasakan sulit?” “Apa yang bisa mempercepat?” “Apa yang kamu butuhkan?”

Terbayang bukan? Dengan pertanyaan terbuka kita jadi lebih mengerti peta situasinya. Pada akhirnya kita bisa memutuskan untuk memberikan bantuan atau mempercayakan ia untuk menuntaskan pekerjaan.

Pada intinya pertanyaan terbuka membuat coachee: §  Terpancing untuk menggali situasinya lebih dalam. §  Mengingat, merenung, dan refleksi kedalam dirinya. §  Menemukan kesadaran terhadap situasi yang dialami. §  Terbantu untuk merumuskan langkah-langkah nyata

yang mendekatkan dirinya pada tujuan. Anda akan mudah merumuskan pertanyaan bila mendengarkan secara aktif. Tangkap tiga elemen dari hasil mendengarkan aktif dan hampir dipastikan Anda akan mampu mengajukan pertanyaan berbobot.

56Professional Coach Certification Program

Pertanyaan Menjurus (Leading Question) Pertanyaan menjurus atau leading question bukanlah pertanyaan terbuka. Pertanyaan menjurus diajukan karena si penanya sudah punya asumsi – yang belum tentu benar – sehingga menutup kemungkinan untuk penggalian. Skenario: Rudi, pekerja keras. “Rudi seorang tipikal pekerja keras. Ia sering lembur dan bahkan bekerja di akhir pekan. Tidak heran bila karirnya menanjak terus. Namun belakangan banyak pekerjaannya tidak selesai sehingga kinerjanya merosot. Atasannya mulai mengeluh: kenapa dia seperti ini?” Pertanyaan menjurus: “Sepertinya ia agak stress belakangan ini ya?” “Mungkin ia perlu ambil cuti dulu?” “Jangan-jangan ini persoalan keluarga?” Pertanyaan terbuka: “Apa yang mempengaruhi kinerjanya belakangan ini?” “Apa yang ia butuhkan untuk mengatasi situasi ini?” “Apa yang terbaik untuknya sekarang?”

57Professional Coach Certification Program

Tips untuk mengajukan pertanyaan berbobot: §  Mendengarkan aktif sambil memetakan situasi si coachee. §  Mulai dengan apa, bagaimana, kapan, siapa, dimana. §  Ajukan satu pertanyaan dalam satu kesempatan bertanya. §  Luangkan waktu untuk merumuskan pertanyaan, tidak

perlu buru-buru. §  Gunakan tone positif, tidak terkesan menghakimi.

Berikut ini contoh-contoh pertanyaan berbobot yang bisa Anda gunakan sebagai referensi. Setelah terbiasa Anda akan mampu merumuskan pertanyaan terbuka yang berbobot dengan versi sendiri.

Menentukan Agenda dan Tujuan

§  Apa yang ingin Anda bicarakan di sesi ini? §  Topik apa yang ingin Anda bahas di percakapan kita? §  Apa yang harapkan sebagai hasil dari coaching kita? §  Apa yang ingin Anda dapat dari obrolan kita ini? §  Bagaimana Anda tahu bila coaching kita ini berhasil?

58Professional Coach Certification Program

Memetakan Situasi (Gathering Perspectives) §  Apa yang Anda maksud dengan….? §  Apa latar belakang persoalannya? §  Apa saja yang Anda anggap penting di situasi ini? §  Apa pandangan Anda? §  Apa akibatnya bagi Anda? §  Seberapa besar tantangan Anda dari skala 1 sampai 10?

Mendapatkan Kejelasan §  Seperti apa ……. yang Anda maksud itu? §  Apa yang menjadi pertimbangan? §  Apa yang menjadi prioritas Anda? §  Apa penyebabnya?

Mencari Substansi §  Apa yang menjadi kendala? §  Apa yang menjadi tantangan? §  Apa yang sesungguhnya terjadi? §  Apa yang menghalangi Anda untuk….?

59Professional Coach Certification Program

Eksplorasi (Penggalian) §  Apa yang mendorong Anda melakukannya? §  Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini? §  Apa sebetulnya yang ingin Anda capai dari tindakan itu? §  Apa yang Anda rasakan ketika itu terjadi? §  Apa yang menjadi kriteria dari….? §  Apa dampak dari keputusan Anda tersebut?

Keinginan §  Apa yang Anda harapkan? §  Apa yang Anda inginkan? §  Idealnya seperti apa? §  Apa yang penting bagi Anda?

Perencanaan §  Apa rencana Anda? §  Selanjutnya bagaimana? §  Tindakan apa yang akan Anda ambil? §  Langkah apa yang Anda akan ambil di minggu ini? §  Siapa yang akan membantu Anda?

60Professional Coach Certification Program

Melakukan Review §  Apa yang sudah dikerjakan? §  Bagaimana hasilnya? §  Apa yang dianggap sulit? §  Apa yang menghalangi pencapaian? §  Apa yang Anda pelajari?

Membangun Ide §  Apa ide Anda? §  Opsi apa saja yang tersedia? §  Apa yang bisa Anda lakukan berbeda? §  Bagaimana Anda akan mengatasinya? §  Belajar dari pengalaman, apa yang sebaiknya Anda lakukan

agar hasilnya berbeda?

Implementasi §  Kapan Anda akan melakukannya? §  Seberapa sering? §  Bagaimana mengukur keberhasilannya? §  Support apa yang Anda butuhkan?

61Professional Coach Certification Program

Monitoring §  Bagaimana saya tahu perkembangannya?” §  Kapan Anda akan update hasilnya?” §  Bagaimana Anda memantau progressnya?”

Memetakan dan menghilangkan hambatan §  Hambatan apa saja, bila ada, yang bisa menghalangi

rencana Anda ini? §  Dari skala 1 sampai 10, seberapa besar risiko mengambil

langkah ini? §  Hal apa saja yang berpotensi menghalangi pencapaian

tujuan Anda? §  Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hambatan

ini? §  Apa yang harus berubah dari mindset Anda agar Anda bisa

lebih percaya diri? §  Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko

kegagalan? §  Apa yang harus dipastikan agar segala sesuatunya berjalan

lancar? 62Professional Coach Certification Program

63

Exercise: Powerful Questioning

Baca skenario dibawah ini dan rumuskan pertanyaan yang bisa menciptakan percakapan coaching yang berbobot:

Skenario 1

Rudi baru saja dipromosikan menjadi Senior Manager. Ini merupakan kesempatan untuk pengembangan dirinya. Sekarang ia membawahi 200 orang karyawan. Meskipun ia antusias namun ia merasa masih harus banyak meningkatkan kemampuan diri. Disamping itu, Rudi belum pernah punya pengalaman mengelola orang sebanyak itu. Ia tidak tahu darimana harus memulainya.

Pertanyaan:

1.  _________________________________________________ 2.  _________________________________________________ 3.  _________________________________________________ 4.  _________________________________________________

Professional Coach Certification Program

Skenario 2

Amanda adalah seorang pemilik bisnis yang sukses. Usahanya tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun belakangan ia merasa tidak sanggup lagi bekerja. Ia minum obat tidur setiap malam agar bisa beristirahat. Amanda mulai berpikir untuk menjual bisnisnya. Akan tetapi ia masih takut bila itu dilakukan situasinya justru akan bertambah buruk.

Pertanyaan:

1.  _________________________________________________ 2.  _________________________________________________ 3.  _________________________________________________ 4.  _________________________________________________

64Professional Coach Certification Program

Skenario 3

Sebagai manajer baru di perusahaannya, Serena bertekad untuk membuktikan bahwa ia mampu. Ia mau menghabiskan waktu ekstra untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Meskipun begitu, ia terkejut saat menerima feedback dari atasannya yang mengatakan bahwa ia terlalu fokus pada pekerjaan dan luput untuk membangun hubungan baik dengan anak buahnya. Atasannya melihat gaya kepemimpinan Serena terlalu kaku. Beberapa bawahannya telah mengeluhkan hal ini. Jika situasi ini berlanjut akan berpotensi menimbulkan konflik di tim tersebut.

Pertanyaan:

1.  _________________________________________________ 2.  _________________________________________________ 3.  _________________________________________________ 4.  _________________________________________________

65Professional Coach Certification Program

66

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

67

Modul 10 Direct Communication

Professional Coach Certification Program

u  Menggunakan bahasa yang tepat dan lugas.

u  Reframing dan articulating. u  Cara memberikan

acknowledgment. u  Exercise.

Definisi menurut ICF: “Ability to communicate effectively during coaching sessions, and to use language that has the greatest impact on the client.”

Direct communication adalah kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa verbal secara lugas sehingga coachee mendapatkan makna yang sebenarnya dari apa yang disampaikan oleh coach.

Clearly State the Coaching Objectives Sebagai coach, Anda perlu memastikan kedua belah pihak (coach dan coachee) sepakat tentang tujuan coaching, agenda, dan bagaimana cara Anda menjalankan proses coaching. Ini diperlukan untuk memastikan semua pihak senantiasa selaras selama proses dijalankan. Pada saat sesi berjalan, jika Anda bermaksud menggunakan teknik tertentu, ada baiknya menerangkannya kepada coachee, misalnya: “Sekarang kita akan membuat mind-map agar kita berdua bisa memetakan lebih jelas ide-ide ini.”

68Professional Coach Certification Program

Direct Communication

Use Appropriate Language Sampaikan poin Anda dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Hindari istilah atau jargon yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Gunakan kata-kata yang anak kecil bisa mengerti. Anda pun perlu menghindari penggunaan bahasa yang menyinggung ras dan gender. Penggunaan istilah teknis juga perlu dihindari jika coachee tidak terbiasa dengan itu.

Be Clear and Direct in Providing Feedback Saat memberikan feedback pada coachee, Anda perlu menyampaikannya dalam bahasa yang singkat dan padat. Dalam banyak hal, lebih baik memberikan feedback yang langsung to-the-point dibanding membungkusnya dengan bahasa yang “manis”. Contohnya: §  Sekarang waktunya bagi menghadapi situasi ini §  Kamu sebetulnya bisa lebih baik §  Apa alasan dibalik tindakan Anda tersebut? §  Apa yang Anda belum katakan kepada saya?

69Professional Coach Certification Program

Reframing and Articulating Reframing adalah teknik untuk membantu coachee melihat situasinya dari kerangka yang lebih luas. Seringkali cara pandang seorang coachee dibatasi oleh cara berpikirnya yang sempit. Peran coach disini membantunya untuk melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Reframing dilakukan dengan memberikan reflection tentang situasi coachee dari cara pandang yang berbeda. Misalnya dengan mengatakan: “Dari cerita Anda ini saya melihat ada kekuatan diri yang berpotensi jadi solusi...” Teknik lain yang bisa membantu reframing adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka seperti: §  Apa yang Anda akan lakukan jika tidak ada masalah

dengan uang? §  Bagaimana Anda melihat situasi ini bila Anda tidak

terlibat didalamnya? §  Jika Anda bisa berbuat lebih baik, kemungkinan apa

yang akan terjadi? §  Apa yang membatasi cara pandang Anda ini?

70Professional Coach Certification Program

Use Metaphor and Analogy Metafora dan analogi bisa meninggalkan kesan visual yang melekat di pikiran si coachee. Keduanya bisa digunakan untuk menyampaikan poin Anda secara lebih lugas. Contoh metafora: Waktu adalah uang – metafora ini menggambarkan waktu yang berharga seperti uang. Ia memecah kebisuan – menggambarkan diri seseorang yang akhirnya mau berbicara. Tulang punggung keluarga – menggambarkan diri seseorang yang menjadi tumpuan keluarga.

Contoh analogi atau perumpamaan: Seperti mencari jarum di tumpukan jerami – situasi sukar yang hampir tidak mungkin dicari solusinya. Semangatnya keras bagaikan baja – punya semangat kuat yang sulit dibendung. Seperti cacing kepanasan – menggambarkan seseorang yang gelisah dan tidak bisa diam.

71Professional Coach Certification Program

Acknowledge and Empower Seorang coachee akan termotivasi ketika ia mendapatkan acknowledgement atau pengakuan di sesi coaching. Pengakuan dari coach harus datang dari pengamatan obyektif dan jujur sehingga si coachee termotivasi untuk berbuat lebih baik di masa depan. Misalnya saat coachee Anda sudah mencoba berbagai macam cara namun tidak satupun berhasil, Anda bisa memberikan pengakuan, “Saya menghargai usaha Anda. Meskipun belum membuahkan apa-apa tapi saya percaya cepat atau lambat Anda akan mendapatkan hasilnya.” Contoh-contoh acknowledgement: “Apa yang Anda lakukan betul-betul mencerminkan komitmen Anda. Keep up the good work!” “Kemampuan analisa kamu terbukti membantu kita memecahkan masalah!” “Saya percaya sepenuhnya Anda bisa mengerjakan tugas ini.”

72Professional Coach Certification Program

73

Exercise: Direct Communication

Baca skenario dibawah ini dan rumuskan bentuk direct communication yang sesuai:

Skenario 1

Coachee Anda tersinggung ketika rekannya menyatakan pendapat yang berbeda di meeting.

Feedback Anda: _______________________________________________________________________________________________

Skenario 2

Coachee Anda bingung dalam mengambil keputusan. Ia punya dua pilihan yang masing-masing ada keuntungan dan kerugiannya.

Metafora/analogi: _______________________________________________________________________________________________ Professional Coach Certification Program

74

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

____________________________________________________

Professional Coach Certification Program

75

Modul 11 Creating Awareness

Professional Coach Certification Program

u  Menyatukan informasi dari berbagai sumber.

u  Membuat interpretasi. u  Contoh pertanyaan. u  Exercise.

Definisi menurut ICF: “Ability to integrate and accurately evaluate multiple sources of information, and to make interpretations that help the client to gain awareness and thereby achieve agreed-upon results.”

Creating awareness kita terjemahkan sebagai menciptakan kesadaran. Pada akhirnya coaching memang bertujuan untuk membantu coachee menyadari pola perilakunya dan siap untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.

Peran coach disini membantu coachee untuk mengumpulkan informasi dan fakta dari situasi yang dialaminya dengan tujuan terciptanya kesadaran. Dari sini akan lebih mudah bagi si coachee untuk menentukan langkah-langkah yang membawanya ke tujuan. Creating awareness dalam coaching dilakukan dengan tiga langkah:

1.  Memperhatikan detil 2.  Membuat interpretasi 3.  Menciptakan kesadaran

76Professional Coach Certification Program

Creating Awareness

1. Memperhatikan Detil: Notice What You Notice

§  Mendengarkan aktif. Tangkap keyword dan catat. §  Perhatikan perubahan nada bicara atau emosi. §  Amati bahasa tubuh. §  Merasakan emosi dan mampu membedakan antara

emosi Anda dan emosi coachee. §  Hindari personal judgment.

2. Membuat Interpretasi: Connecting the Dots

§  Menghubungkan fakta dan informasi yang Anda kumpulkan kedalam satu konteks interpretasi.

§  Ungkapkan interpretasi Anda menggunakan bahasa sederhana dan to-the-point.

§  Klarifikasikan interpretasi Anda kepada si coachee. §  Di beberapa kesempatan, ada baiknya membuat mind-

map untuk mempermudah menghubungkan fakta dan informasi.

77Professional Coach Certification Program

3. Menciptakan Kesadaran

§  Tindak lanjuti respons coachee terhadap interpretasi Anda dengan powerful question (pertanyaan berbobot).

§  Gali dan perdalam. §  Be curious. Pelihara rasa ingin tahu dengan tujuan

membantu coachee menemukan kesadaran baru dari situasi yang dialaminya.

§  Berikan acknowledgment (pengakuan) begitu coachee menemukan “aha” moment.

Contoh Pertanyaan untuk Creating Awareness

1.  Wants and desires §  Hasil apa sebetulnya yang Anda tuju? §  Apa kondisi ideal yang Anda bayangkan? §  Apa yang Anda inginkan?

2.  Drives and motivation §  Apa yang membuat Anda melakukan tindakan itu? §  Apa yang menjadi dorongan? §  Apa pertimbangan Anda saat itu?

78Professional Coach Certification Program

3.  Achievement §  Apa keberhasilan Anda minggu lalu? §  Apa hasil tindakan Anda minggu lalu? §  Apa yang bisa Anda rayakan sebagai keberhasilan

bulan ini?

4.  Emotion/feeling §  Bagaimana perasaan Anda tentang….? §  Bagaimana perasaan Anda terhadap hasil yang

diperoleh? §  Saat Anda mendengar kata ini……..bagaimana

perasaannya? Adakah emosi?

5.  Change §  Apa yang perlu berubah? §  Apa yang Anda perlu lakukan berbeda untuk hasil

yang lebih baik? §  Apa yang bisa dipelajari dari pengalaman di masa

lalu? §  Sikap apa yang seharusnya Anda tampilkan?

79Professional Coach Certification Program

6.  Vision §  Apa kata hati Anda tentang hal ini? §  Jika perspektif 10 tahun kedepan, bagaimana Anda

melihat situasi sekarang ini? §  Bagaimana situasi ini terlihat dari sudut pandang

yang netral? §  Bagaimana Anda melihat diri Anda 20 tahun dari

sekarang?

7.  Strenghths/weaknesses §  Apa yang orang lain bilang bagus tentang Anda? §  Apa yang Anda sukai dari diri Anda sendiri? §  Apa yang Anda tidak sukai dari diri Anda sendiri? §  Apa yang Anda percaya sebagai kekuatan Anda?

Kelemahan?

80Professional Coach Certification Program

81

Exercise: Creating Awareness

Pertanyaan apa yang bisa Anda berikan kepada coachee di skenario dibawah ini agar ia bisa terbantu menemukan kesadaran baru:

Skenario 1

Coachee Anda mempunya masalah dengan keseimbangan hidup: karir, keluarga, finansial dan kesehatan.

Pertanyaan:

1.  Apa yang paling penting dalam hidup Anda sekarang?

2.  ________________________________________________

3.  ________________________________________________

Professional Coach Certification Program

Skenario 2

Coachee Anda mendapatkan assignment baru di luar kota. Ini merupakan promosi baginya. Ia sangat senang tapi memikirkan bagaimana keluarganya yang ditinggalkan.

Pertanyaan:

1.  ________________________________________________

2.  ________________________________________________

3.  ________________________________________________

Skenario 3

Coachee Anda baru saja bertengkar dengan atasannya. Ia merasa harga dirinya direndahkan.

Pertanyaan:

1.  ________________________________________________

2.  ________________________________________________

3.  ________________________________________________

82Professional Coach Certification Program

83

Modul 12 Designing Actions

Professional Coach Certification Program

u  Brainstorming. u  Exploring concerns. u  Promoting self-discovery. u  Exercise.

Definisi menurut ICF: “Ability to create with the client opportunities for ongoing learning, during coaching and in work/life situations, and for taking new actions that will most effectively lead to agreed-upon coaching results.”

Designing actions atau merancang tindakan merupakan kemampuan coach untuk membantu coachee-nya memperoleh pembelajaran dari sesi coaching yang bermanfaat untuk merumuskan langkah-langkah nyata dalam pencapaian tujuan.

Peran coach disini membimbing coachee untuk menemukan ide-ide dan menelaah pilihan-pilihan sehingga ia siap untuk mengambil tindakan. Di modul ini kita akan membahas beberapa aspek yang terkait dengan proses merancang tindakan: §  Brainstorming §  Exploring concerns and opportunities §  Experimentation and self-discovery §  Challenging assumption

84Professional Coach Certification Program

Designing Actions

Brainstorming

Brainstorming merupakan salah satu teknik menemukan ide dari proses berpikir. Dalam coaching, ide sebisa mungkin datang dari si coachee. Peran coach disini sebagai fasilitator, meskipun tetap terbuka kemungkinan bagi coach untuk memberikan saran. Coach bisa bertanya misalnya: “Bagaimana Anda mengetahui apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini?” “Bagaimana cara Anda meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum?” “Dengan cara apa Anda melatih skill ini?”

Pertanyaan-pertanyaan diatas akan memancing coachee untuk berpikir. Coach berperan untuk menggali lebih dalam ide-ide yang keluar, mengevaluasinya hingga si coachee siap mengambil keputusan.

Pertanyaan lain seperti: “Apa lagi?”, “Apa yang masih mungkin?” bisa lebih memancing coachee untuk berpikir. Tetap terbuka kemungkinan bagi coach untuk menyumbangkan sarannya bila memang itu bermanfaat.

85Professional Coach Certification Program

Explore Concerns and Opportunities Proses brainstorming bisa menghasilkan ide-ide yang beberapa diantaranya mungkin memerlukan penelaahan lebih lanjut. Peran Anda sebagai coach adalah menggali lebih dalam hal-hal yang bisa menjadi perhatian atau concern. Penggalian ini dimaksudkan untuk membantu coachee mengetahui lebih detil lagi apa saja yang ia butuhkan agar ia siap mengambil tindakan. Pertanyaan yang bisa digunakan:

“Dari skala 1-10, seberapa yakin Anda terhadap ide ini?” “Apa saja yang jadi pertimbangan Anda?” “Peluang apa yang bisa tercipta dari tindakan ini?”

Experimentation and Self Discovery Coaching diarahkan untuk membuat coachee siap mengambil tindakan dan terbuka terhadap hasil apapun. Sebagai coach Anda berperan untuk mendukung coachee melakukan eksperimen “trial and error” dan mengizinkannya membuat kesalahan demi pembelajaran dirinya. Ini merupakan bagian dari proses self-discovery.

86Professional Coach Certification Program

Challenging Assumption and Perspectives Tidak jarang seorang coachee sulit menemukan ide karena pikirannya yang dibatasi oleh asumsi atau anggapan apa yang mungkin dan tidak mungkin. Peran coach disini adalah membantu coachee untuk keluar dari zona nyamannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat challenging seperti:

“Apa yang membuat Anda berpikir ini mungkin/tidak mungkin?” “Apa yang membuat Anda yakin ide ini bagus?” “Alternatif apa lagi yang bisa Anda pikirkan?”

Kadang ketika momennya tepat, sebagai coach Anda punya kesempatan untuk berbagi pengalaman dimana Anda pernah mengalami situasi yang mirip dengan coachee Anda.

Cek kembali bahwa apa yang akan Anda sampaikan selaras dengan tujuan si coachee. Anda bisa mengatakan:

“Saya punya pengalaman yang barangkali bermanfaat bagi Anda?”

87Professional Coach Certification Program

88

Exercise: Designing Actions

Coachee Anda seorang individu berbakat. Di satu kesempatan coaching ia bercerita tentang hubungan kerjanya dengan atasan. Ia sering merasa ide-idenya tidak pernah didengarkan. Di sesi ini ia ingin mengetahui pendekatan apa yang paling cocok agar ide-idenya bisa diterima oleh si atasan.

Brainstorming

Pertanyaan: ________________________________________________

________________________________________________

Explore Concerns and Opportunities

Pertanyaan: ________________________________________________

________________________________________________

Professional Coach Certification Program

89

Modul 13 Planning and Goal Setting

Professional Coach Certification Program

u  Membuat coaching plan. u  Membuat visi. u  Merumuskan tujuan. u  Membangun komitmen.

Definisi menurut ICF: “Ability to develop and maintain an effective coaching plan with the client.”

Sebagai coach Anda menjadi mitra bagi coachee Anda dalam proses pencapaian tujuan. Planning and goal setting diperlukan untuk menetapkan tujuan coaching dan menyusun rencana bagaimana tujuan tersebut akan dicapai secara bertahap.

Dalam konteks coaching di organisasi, planning and goal setting dilakukan ditahap paling awal dimana coach dan coachee duduk bersama untuk membicarakan rencana pengembangan (development plan) si coachee selama periode tertentu.

Selanjutnya kedua pihak sepakat untuk menentukan tujuan yang akan dicapai di akhir periode coaching. Tujuan ini bersifat jangka panjang dan bisa dibagi menjadi beberapa tujuan yang lebih kecil. Setiap sesi nantinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan kecil ini. Monitoring dilakukan untuk memastikan proses berjalan on-track.

90Professional Coach Certification Program

Planning and Goal Setting

Developing an Effective Coaching Plan

Saat bekerja dengan coachee dalam periode tertentu, misalnya 3-12 bulan, coach perlu membuat coaching plan yang menerangkan tujuan coaching dan bentuk komitmen untuk mendukung proses pencapaian. Berikut ini 3 langkah yang membantu Anda membuat coaching plan:

Step 1. Discover a Vision

Suatu tujuan atau goal akan lebih mudah dicapai bila bisa dibayangkan di pikiran – istilahnya ada vision. Ada motivasi dan gairah dari si coachee untuk mencapainya. Coach bisa bertanya misalnya: “Karir seperti apa yang Anda ingin bangun dalam setahun ini?” “Kemampuan leadership apa saja yang Anda ingin kuasai dalam 3 bulan kedepan?” “Dalam bayangan Anda, karir yang berhasil itu seperti apa?” “Jika Anda bisa lebih baik dalam 6 bulan kedepan, bagaimana Anda menggambarkan diri Anda tersebut?

91Professional Coach Certification Program

Step 2. Goal Setting

Setelah vision terbentuk langkah berikutnya adalah menentukan tujuan yang lebih riil: spesifik dan terukur. Anda bisa menggunakan model S.M.A.R.T goal untuk membuat tujuan.

Apakah tujuan tersebut spesifik?

Apakah coachee Anda mengatakan: “Saya ingin menjadi leader yang baik.” (general) atau “Saya ingin membangun tim yang kuat dan mengembangkan bakat mereka.” (spesifik)

Apakah tujuan tersebut terukur (measurable)?

Sebagai coach, Anda bisa bertanya pada si coachee: “Bagaimana Anda tahu jika Anda sudah berhasil mencapai tujuan?” “Apa kriteria kesuksesan tim yang Anda ingin bangun?” “Apa indikator keberhasilan yang Anda terapkan di program talent development ini?

92Professional Coach Certification Program

Apakah tujuan tersebut realistis dan bisa dicapai (attainable)?

Sebagai coach Anda bisa bertanya: “Dari skala 1-10, seberapa yakin Anda bisa mencapai tujuan ini?” “Mungkinkah tujuan ini tercapai di periode yang Anda inginkan?” “Apa saja yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan ini?”

Apakah tujuan tersebut relevan?

Suatu tujuan sebaiknya punya relevansi dengan realita yang ada. Seorang coachee yang tidak punya anak buah barangkali tidak relevan bila ia punya tujuan membangun tim.

Sebagai coach, Anda bisa bertanya pada si coachee: “Apakah ini mungkin?” “Apakah Anda orang yang tepat?” “Apakah tujuan ini applicable dengan situasi Anda sekarang di pekerjaan?

93Professional Coach Certification Program

Apakah tujuan tersebut ada batas waktunya (time-bound)?

Sebuah tujuan perlu ada timeframe atau due-date nya. Ini penting agar tujuan tersebut tidak terlupakan akibat rutinitas sehari-hari.

Sebagai coach Anda bisa bertanya: “Berapa lama rencananya untuk mencapai tujuan ini?” “Kapan Anda ingin tujuan ini tercapai?”

Step 3. Build Commitment

Komitmen diperlukan untuk menjaga konsistensi kita dalam proses mencapai tujuan. Tanpa komitmen tujuan hanyalah berupa angan-angan tanpa realisasi nyata.

Sebagai coach Anda bisa bertanya: “Apa langkah berikutnya di minggu ini?” “Kapan Anda akan melakukannya?” “Berapa kali?” “Apa yang bisa menjaga komitmen Anda?” “Siapa saja yang terlibat di rencana Anda ini?”

94Professional Coach Certification Program

95

Modul 14 Managing Progress & Accountability

Professional Coach Certification Program

u  Membangun akuntabilitas. u  Menindaklanjuti

coaching plan. u  Mengelola progress.

Definisi menurut ICF: “Ability to hold attention on what is important for the client, and to leave responsibility with the client to take action.”

Sebagai coach Anda berperan untuk memastikan si coachee benar-benar menjalankan komitmen yang ia sepakati di sesi coaching. Meskipun begitu, coach menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada si coachee untuk menjalankan tindakan.

Ini tidak berarti Anda sebagai coach melepaskan si coachee begitu saja. Peran Anda disini adalah melakukan follow-up dengan menanyakan bagaimana hasil tindakannya dan senantiasa memastikan yang ia lakukan masih on-track dengan tujuan yang telah disepakati.

Request for Accountability Langkah pertama di managing progress and accountability adalah menyepakati struktur akuntabilitas, yaitu bentuk-bentuk monitoring yang memastikan bahwa si coachee benar-benar akan menjalankan apa yang ia katakan di sesi coaching.

96Professional Coach Certification Program

Managing Progress & Accountability

Sebagai coach Anda bisa bertanya:

“Apa yang bisa menjaga komimen Anda ini?” “Siapa yang akan memonitor tindakan Anda? “Bagaimana saya tahu Anda benar-benar melakukannya?” “Bagaimana Anda melaporkannya kepada saya?”

Follow Through

Bila Anda bekerja dalam jangka panjang dengan si coachee, akan ada kesempatan untuk menindaklanjuti hasil dari sesi sebelumnya.

“Bagaimana dengan pencapaian minggu lalu?” “Apa yang bisa diceritakan dari progress dua minggu terakhir? “Apa yang Anda dapatkan sebagai pembelajaran?” “Kendala apa saja, bila ada, yang Anda temui?” “Bagaimana Anda mengatasinya?”

Berikan pengakuan (acknowledgement) untuk setiap hasil yang coachee capai. Secara tulus sampaikan penghargaan Anda seperti, “Saya optimis Anda akan maju terus….”

97Professional Coach Certification Program

Prepara, Organize, and Review Disetiap akhir sesi coaching, peran Anda sebagai coach adalah membantu si coachee untuk menyimpulkan hasil dari sesi tersebut.

Ini berguna bagi coachee untuk mengingat kembali apa yang ia dapatkan dari sesi coaching dan mempersiapkan diri untuk langkah berikutnya. Anda bisa bertanya:

“Apa yang Anda dapatkan dari sesi kita ini?” “Bagaimana Anda menyimpulkan hasil percakapan kita? “Poin-poin penting apa saja yang Anda pelajari dari sesi kita ini?”

Ada baiknya coachee menuliskan hasil kesimpulannya ini ke workbook, form, atau laptop agar bisa ditindaklanjuti di kesempatan coaching berikutnya.

98Professional Coach Certification Program

99

Lampiran COMBAT dan ICF Competencies

Professional Coach Certification Program

u  Tahap-tahap dalam COMBAT dan ICF kompetensi yang terkait.

100

Alur Coaching COMBAT

Professional Coach Certification Program

C

O

M

B

A

T

Clarifying agenda

§  Membangun keakraban §  Menentukan agenda & tujuan

Building alternatives

§  Melihat visi ke depan §  Membangun ide atau alternatif pilihan

Organizing perspectives

§  Mendengarkan & menggali §  Identifikasi isu dan kebutuhan

Acquiring decision

§  Memilih alternatif terbaik §  Merumuskan action plan

Magnifying the situation

§  Mendalami situasinya & menyatukan fakta §  Menciptakan kesadaran

Taking commitment

§  Menyepakati struktur accountability §  Menyimpulkan hasil sesi

101Professional Coach Certification Program

§  Membangun keakraban §  Menentukan agenda & tujuan

Kompetensi:

§  Establishing the coaching agreement §  Establishing trust and intimacy §  Coaching presence

Contoh pertanyaan:

“Bagaimana kabar Anda?” “Apa yang akan dibicarakan di sesi kita ini?” “Kita akan membicarakan topik tentang……” “Apa yang ingin Anda dapat sebagai hasil dari sesi ini?”

Clarifying agenda

102Professional Coach Certification Program

§  Mendengarkan & menggali §  Identifikasi isu dan kebutuhan

Kompetensi:

§  Active listening §  Powerful questioning §  Direct communication §  Coaching presence

Contoh pertanyaan:

“Apa yang Anda maksud dengan….?” “Perkembangan apa yang terjadi 2 minggu terakhir ini?” “Apa yang menjadi tantangan?” “Faktor-faktor apa yang terkait dengan situasi ini?” “Apa saja yang Anda pertimbangkan?”

Organizing perspectives

103Professional Coach Certification Program

§  Mendalami situasinya & menyatukan fakta §  Menciptakan kesadaran

Kompetensi:

§  Active listening §  Powerful questioning §  Direct communication §  Creating awareness §  Coaching presence

Contoh pertanyaan:

“Apa yang sudah Anda coba lakukan?” “Apa alasan Anda melakukannya?” “Apa yang menjadi kendala?” “Bagaimana tindakan Anda ini mempengaruhi orang sekitar?” “Apa yang menjadi pembelajaran?”

Magnifying the situation

104Professional Coach Certification Program

§  Melihat visi ke depan §  Membangun ide atau alternatif pilihan

Kompetensi:

§  Active listening §  Powerful questioning §  Direct communication §  Creating awareness §  Coaching presence

Contoh pertanyaan:

“Apa yang Anda bayangkan sebagai skenario ideal?” “Apa yang perlu berubah?” “Apa yang perlu Anda lakukan berbeda?” “Opsi-opsi apa saja yang Anda miliki sekarang?” “Apa yang bisa membantu kamu maju kedepan?” “Apa yang Anda butuhkan untuk mengatasi situasi ini?”

Building alternatives

105Professional Coach Certification Program

§  Memilih alternatif terbaik §  Merumuskan action plan

Kompetensi:

§  Active listening §  Powerful questioning §  Designing actions §  Planning and goal setting §  Coaching presence

Contoh pertanyaan:

“Dari opsi-opsi yang Anda punya, mana yang paling memungkinkan?” “Apa yang akan Anda lakukan minggu ini sebagai tindak lanjut dari sesi ini?” “Apa langkah berikutnya setelah sesi ini?” “Kapan Anda akan mengerjakannya?”

Acquiring decision

106Professional Coach Certification Program

§  Menyepakati struktur accountability §  Menyimpulkan hasil sesi

Kompetensi:

§  Active listening §  Powerful questioning §  Coaching presence §  Managing progress and accountability

Contoh pertanyaan:

“Apa kesimpulan Anda dari sesi kita ini?” “Apa yang Anda dapatkan dari percakapan kita ini?” “Apa yang bisa menjaga komimen Anda ini?” “Siapa yang akan memonitor tindakan Anda? “Bagaimana saya tahu perkembangannya?” “Bagaimana saya sebaiknya mensupport Anda?”

Taking commitment

107Professional Coach Certification Program

Bibliography §  Co-Active Coaching: New Skills for Coaching People

Toward Success in Work and Life by Laura Whitworth and Karen Kimsey-House, Henry Kimsey-House.

§  World Coach Institute, Inc. Foundational Self-Study Program, 2006-2014.

§  Coaching Questions: A Coach's Guide to Powerful Asking Skills by Tony Stoltzfus. 

§  Coaching for Leadership: Writings on Leadership from the World's Greatest Coaches by Marshall Goldsmith, Laurence S. Lyons and Sarah McArthur.

Communities §  International Coach Federation (ICF),

www.coachfederation.org §  International Coach Federation (ICF) Jakarta Chapter,

www.icfindonesia.org §  Coaching Indonesia Academy,

www.coachingindonesia.com

108Professional Coach Certification Program

Coaching Indonesia is a Jakarta-based coaching firm supported by accredited coaches from the International Coach Federation (ICF) with commitment to help clients achieve sustainable results through application of coaching in various strategic areas of the organization.

Our Purpose

“We are driven by our aspiration to set the word-class standards, provide the best experience and to remain inspirational in coaching industry by sustaining our core principles: quality, service, and values.”

Quality

Our methods, tools, and delivery are highly measured in each step of client engagement to ensure that outcome is achieved and the impact is observable.

Service

Consistently maintaining world-class standards and keeping up-to-date with the latest research and development from our global network.