153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN ( Studi Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh : TOTO TRIYATMO NIM : S.810809325 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010

PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

  • Upload
    lenhan

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

( Studi Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

TOTO TRIYATMO

NIM : S.810809325

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2010

Page 2: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis yang berjudul “Profesionalitas Guru dan

Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran (Studi Kasus

Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto)”, peneliti selesaikan

dengan lancar.

Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam mencapai derajat Magister pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) selaku Rektor Universitas

Sebelah Maret yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk dapat

menimba ilmu di program pascasarjana.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph. D. Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelah Maret yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk dapat

menimba ilmu di program pascasarjana.

3. Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd, selaku ketua Program Studi Teknoloi pendidikan

yang telah mencurahkan perhatiannya demi kelancaran studi peneliti pada

program studi ini.

Page 3: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd, selaku pembimbing I yang selalu memberikan

arahan, dorongan, baik saat perkuliahan maupun pada saat bimbingan tesis,

begitu tulus dan sabar dalam membimbing.

5. Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd. Selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, masukan, saran dan dorongan yang tulus dalam penulisan

tesis ini.

6. Segenap dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS yang

telah banyak memberikan ilmunya pada peneliti selama kuliah.

7. Teman-teman mahasiswa S2 Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah

sama-sama memberi motivasi, kritikan, dan saran demi sempurnanya tesis ini.

8. Maryatmi, S.Pd, Kepala Sekolah SD negeri IV Girimarto atas pemberian ijin

penelitian dan bantuannya demi selesainya tesis ini.

9. Para Guru SD Negeri IV Girimarto yang membantu peneliti dalam

mengumpulkan data dan informasi demi terselesaikannya tesis ini.

10.Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu

penyelesaian tesis ini.

Peneliti menyadari dengan setulus-tulusnya bahwa tesis ini jauh dari

sempurna, untuk itu masukan, saran, dan kritikan dari siapapun yang sifatnya

membangun sangat peneliti harapkan demi lebih baiknya tesis ini.

Surakarta, 20 Desember 2010

Penulis

Toto Triyatmo

Page 4: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Ada kalanya alloh memberikan sesuatu yang

kita anggap buruk, padahal itulah yang baik

bagi kita. Demikian pula Alloh memberikan

sesuatu yang kita anggap baik, padahal itulah

yang buruk bagi kta.

(S. Albakoroh:216)

Page 5: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

(Studi Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto)

Disusun oleh :

TOTO TRIYATMO

NIM: S.810809325

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. ....................... ..................

NIP. 130259809

Pembimbing II Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd. ....................... ..................

NIP. 19381022 196902 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. H. Mulyoto, M. Pd.

NIP. 19430712 197301 1 001

Page 6: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Direktur Program

Pascasarjana UNS

Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph. D. NIP. 195708201985031004

Ketua Program Studi

Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. H. Mulyoto, M. Pd. NIP. 19430712 197301 1 001

PENGESAHAN TESIS

PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

(Studi Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto)

Disusun oleh :

TOTO TRIYATMO

NIM: S.810809325

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua : Prof. Dr. H. Mulyoto, M. Pd. ....................... ..............

Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M. Pd. ....................... ..............

Anggota : 1. Prof. Dr. Sri Yutmini, M . Pd. ....................... ..............

2. Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd. ....................... ..............

Page 7: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : TOTO TRIYATMO

NIM : S810809325

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Profesionalitas Guru

dan Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran (Studi

Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto)” betul-betul

karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi

dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Desember 2010

Yang Membuat Pernyataan

Toto Triyatmo

Page 8: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada :

1. Ibunda dan ayahnda terkasih yang dengan segenap nurani telah memberi arti

suatu diri, dan karenanya dapat kuwujudkan impian dan harapan.

2. Istriku tercinta Fety Marhayuni

3. Anak-anakku tercinta, Nadia dan Fani.

4. Kakak-kakakku tersayang

5. Rekan-rekan Guru SDN IV Girimarto dan SDN I Semagarduwur

6. Para pembaca yang budiman

Page 9: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN DARI TIM PEMBIMBING .............................ii

HALAMAN PERSETUJUAN DARI TIM PENGUJI .....................................iii

HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................iv

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................vii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii

DAFTAR BAGAN ..............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xv

ABSTRAK ..........................................................................................................xvi

ABSTRACT ......................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Perumusan Masalah.............................................................................10

C. Tujuan Penelitian.................................................................................11

D. Manfaat Penelitian...............................................................................11

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN

KERANGKA PIKIR...........................................................................................13

A. Kajian Teori.........................................................................................13

Page 10: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Profesionalitas Guru.......................................................................13

2. Kinerja Kepala Sekolah..................................................................26

3. Kualitas Pembelajaran....................................................................48

4. Strategi Pembelajaran.....................................................................58

5. Prestasi Belajar...............................................................................62

B. Penelitian yang Relevan......................................................................63

C. Kerangka Pikir.....................................................................................64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................67

A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................67

B. Bentuk/Strategi Penelitian...................................................................68

C. Data dan Sumber Data.........................................................................78

D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..69

E. Teknik Cuplikan(sampling).................................................................70

F. ValiditasData.......................................................................................70

G. TeknikAnalisis....................................................................................71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................74

A. Setting Lokasi Penelitian ....................................................................74

1. Sejarah Singkat SD Negeri IV.......................................................74

2. Letak Gegrafis SD Negeri IV ........................................................75

3. Kondisi Guru dan Karyawan .........................................................76

4. Struktur Organisasi ........................................................................80

5. Kondisi Sarana dan Prasarana........................................................81

6. Visi dan Misi .................................................................................82

Page 11: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Tujuan Sekolah ..............................................................................82

B. Hasil Penelitian ..................................................................................83

1. Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran....................................83

a. Perencanaan Program Pembelajaran ......................................83

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran ........................................86

c. Evaluasi Pembelajaran.............................................................91

d. Program Tindak Lanjut ..........................................................93

2. Kinerja Kepala Sekolah.................................................................95

a. Kepala Sekolah Sebagai Edukator .........................................95

b. Kepala Sekolah Sebagai Manajer ...........................................96

c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator...................................97

d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor .......................................97

e. Kepala Sekolah Sebagai Leader .............................................98

f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator ...........................................99

g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator .......................................100

3. Prestasi Hasil Belajar ...................................................................100

a. Prestasi Akademik.................................................................101

b. Prestasi Non Akademik ........................................................104

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................109

1. Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran..................................109

a. Perencanaan Program Pembelajaran ....................................109

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran ......................................112

c. Evaluasi Pembelajaran...........................................................118

Page 12: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

d. Program Tindak Lanjut .........................................................119

2. Kinerja Kepala Sekolah................................................................121

a. Kepala Sekolah Sebagai Edukator ........................................121

b. Kepala Sekolah Sebagai Manajer ..........................................112

c. Kepala Sekolah Sebagai Administrator.................................123

d. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor .....................................125

e. Kepala Sekolah Sebagai Leader ............................................126

f. Kepala Sekolah Sebagai Inovator .........................................127

g. Kepala Sekolah Sebagai Motivator .......................................129

3. Prestasi Hasil Belajar ...................................................................130

a. Prestasi Akademik ................................................................130

b. Prestasi Non Akademik ........................................................131

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN....................................132

A. Kesimpulan.......................................................................................132

B. Implikasi...........................................................................................137

C. Saran.................................................................................................139

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................140

Page 13: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Toto Triyatmo S810809325: Profesionalitas Guru dan Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Studi Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto. Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. Pembimbing 1 Prof. Dr. Sri Yutmini, M. Pd., pembimbing 2 Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui profesionalitas guru dalam pengelolaan pembelajaran terkait dengan perannya sebagai: a).Perencanaan program pembelajaran, b).Pelaksanaan program pembelajaran, c).Evaluasi program pembelajaran, d).Analisa hasil evaluasi, dan e).program tindak lanjut. (2) Untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pembelajaran melalui kinerja kepala sekolah yang terkait dengan perannya sebagai: a).Edukator, b).Manajer, c).Administrator, d).Supervisor, e).Leader, f).Inovator, dan g).Motivator. (3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa SD Negeri IV Girimarto.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan penekanan pada masalah proses. Sumber data diperoleh dari Informasi atau narasumber, Tempat dan Peristiwa/aktivitas kegiatan terlaksana, Arsip dan dokumen. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan sumber dan triangulasi metode. Teknik analisi data berupa teknik analisis interaktif, data reduction dan display, serta conclusion drawing yang saling berinteraksi.

Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa: (1).Peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto dapat diupayakan melalui profesionalitas guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi: a).Perencanaan program pembelajaran, b).Pelaksanaan program pembelajaran, c).Evaluasi program pembelajaran, d).Analisa hasil evaluasi, dan e).program tindak lanjut. (2).Peningkatan kualitas pembelajaran dapat diupayakan melalui kinerja kepala sekolah yang meliputi: a).Edukator, b).Manajer, c).Administrator, d).Supervisor, e).Leader, f).Inovator, dan g).Motivator. (3).Banyaknya prestasi SD Negeri IV Girimarto diperoleh karena guru-guru bekerja secara professional dan kinerja kepala sekolah sangat baik.

Page 14: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Toto Triyatmo. S810809325. Teacher Professionalism and Principal’s Performance in Enhancing the Quality of Learning. Case Study on the Quality of Learning in State Primary School Girimarto IV. Thesis Education of Technology Studies Program, Graduate Program of Sebelas Maret University, 2010. 1st advisor Prof. Dr. Sri Yutmini, M. Pd. 2nd advisor Prof. Dr. Sri Anitah, M. Pd.

The purpose of this study are (1) to find out the efforts in increasing the quality of learning through teachers' professionalism in the management of learning related to: a). Planning learning program, b). Implementation of the learning program, c).Evaluation of learning programs, d). Analysis of the results of the evaluation, and e). follow-up program. (2) To know the effort in improving the quality of learning through the performance of principals associated with the roles as: a).Educator, b). Manager, c). Administrator, d). Supervisor, e). Leader, f).Innovator, and g) . Motivator. (3) To know the efforts made in improving achievement of learning outcomes of Girimarto IV Primary School’s students.

The research method being used was descriptive qualitative research with an emphasis on process issues. Information was obtained from the data source or resource persons, places and events / activities implemented activities, archives and documents. Data collection technique was in the form of in-depth interviews, direct observation, and triangulation of sources and methods. Data analysis techniques was in the form of interactive analysis techniques, data reduction and display, and conclusion drawing interacting.

Based on research data analysis, the study concludes that: (1). Improving the quality of learning at primary school Girimarto IV can be pursued through the professionalism of teachers in managing learning, includes: a). Lesson Plan learning program, b).Implementation of the learning program, c). Evaluation of the learning program , d). Analysis of evaluation results, and e). follow-up program. (2). Improving the quality of learning can be pursued through the principal’s performance, includes the roles as: a). Educator, b). Manager, c).Administrator, d). Supervisor, e). Leader, f).Innovator, and g). Motivator. (3).Number of Primary School Girimarto IV achievement were obtained because of the teachers’ professionalism and the pricipal’s very good performance.

.

Page 15: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Manusia

membutuhkan pendidikan kapan saja dan di mana pun Ia berada. Untuk itu,

pendidikan sangat penting artinya bagi manusia, sebab tanpa pendidikan manusia

akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian

pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang

berkualitas yang mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan moral

yang baik.

Pendidikan dan usaha peningkatan sumber daya manusia ibarat dua sisi

keping mata uang yang selalu berhimpitan satu dengan lainnya. Dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan yang terencana, terprogram dan berkesinambungan dapat

membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya secara optimal, baik

aspek kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotorik. Dalam mencapai

tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu sistem pendidikan yang mampu

Page 16: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni

manusia yang kreatif, cakap, terampil, jujur, dapat dipercaya, bertanggungjawab,

dan memiliki solidaritas sosial yang tinggi.

Tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia merupakan implementasi

dari empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO. Empat pilar ini

merupakan visi pendidikan di masa sekarang dan di masa depan yang perlu

dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal di mana pun. Keempat pilar

tersebut yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui), (2) learning to do

(belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil

dalam melakukan sesuatu, (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang),

dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).

Dalam rangka merealisasikan 'learning to know', Guru berfungsi sebagai

fasilitator. Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) akan bisa berjalan

jika sekolah memfasilitasi siswa untuk meng-aktualisasikan keterampilan yang

dimilikinya, serta bakat dan minatnya. Learning to be (belajar untuk menjadi

seseorang) erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan

kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Learning to live

together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). Penerapan pilar keempat

ini dirasakan makin penting dalam era globalisasi/era persaingan global. Keempat

pilar tersebut merupakan salah satu dasar pengembangan kurikulum yaitu sebagai

prinsip penyelenggaraan pembelajaran yang merupakan implementasi kurikulum.

Mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas sekolah dan guru maupun

manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan yang sentralistis, dengan

Page 17: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menempatkan pengambilan keputusan di tangan-tangan yang jauh dari guru,

tidak menguntungkan bagi usaha meningkatkan kualitas kerja guru (Zamroni,

2000 : 118). Sebagai konsekuensi paradigma baru pendidikan dan tuntunan

pembaharuan pendidikannya. Maka dunia pendidikan memerlukan guru-guru

dengan kualifikasi profesional.

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu

pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia baik

aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggungjawab sebagai warga negara.

Marsigit (1996 : 61) menyatakan, ahli-ahli kependidikan telah menyadari bahwa

mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan praktik

pembelajarannya sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu

mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu

keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengingat pentingnya usaha

peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk di dalamnya adalah para

aparatur negara, maka konsep atau upaya proaktif perlu dilakukan dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada tentunya dengan cara-cara yang

dapat dipertanggungjawabkan dengan benar. Mengingat pembangunan pendidikan

merupakan bagian integral dari pembangunan nasional Indonesia, maka isu

pendidikan hampir dapat dipastikan selalu mewarnai berbagai kebijakan maupun

pembicaraan banyak pihak baik dalam konteks kebijakan, kajian ilmiah maupun

dari sudut pandang yang lain.

Page 18: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan, mereka

berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan

pada perubahan-perubahan kualitatif. Guru bertanggung jawab untuk mengatur

dan menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan di kelas. Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas, karena guru

sebagai penaggung jawab kegiatan belajar mengajar di kelas. Peranan guru dalam

meningkatkan mutu pendidikan sangat penting. Raka Joni (dalam Conny R.

Semiawan Sudiarto, 1991 : 119) mengatakan secara makro tugas guru

berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia yang pada akhirnya

akan paling menentukan kelestarian dan kejayaan kehidupan bangsa. Dalam

konteks belajar mengajar di kelas, peranan guru tidak dapat diganti oleh piranti

elektronik semodern apapun.

Guru yang berkualitas akan selalu melakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajarannya. Salah satunya adalah pemanfaatan

media dalam setiap pembelajarannya yang sesuai dengan waktu, materi, tujuan,

dan tingkat perkembangan kemampuan siswa. Dengan media, hal-hal yang tidak

jelas akan menjadi jelas, yang tidak menarik akan menjadi menarik, yang abstrak

menjadi konkrit. Media juga dapat menghadirkan dunia luar ke dalam kelas

tanpa batas ruang dan waktu dan sebagainya. Untuk itu, Guru dituntut lebih

berkualitas dan efektif. Guru yang efektif adalah guru yang mampu mengajar

secara efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif, pertama-tama harus dipahami

bahwa mengajar adalah merupakan seni sekaligus sebagai ilmu (Ornstein dan

lasley, II, 2005:59). Oleh karenanya seorang guru adalah seorang seniman dalam

Page 19: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

arti sebagai seorang tenaga profesional yang terlatih sekaligus sebagai ilmuwan.

Dalam hal ini guru tidak terpaku pada sebuah gaya mengajar tertentu, tetapi

berusaha mengembangkan gaya khas sendiri yang unik yang dianggap paling

efektif olehnya dan terus berusaha memodifikasinya. Orang-orang seperti ini tidak

akan pernah kehilangan perspektif mengenai hal-hal baru. Dengan demikian,

seorang guru harus memiliki jiwa inovatif yang menonjol serta selalu melakukan

refleksi diri.

Mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas sekolah dan guru maupun

manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan yang sentralistis, dengan

menempatkan pengambilan keputusan di tangan-tangan yang jauh dari guru,

tidak menguntungkan bagi usaha meningkatkan kualitas kerja guru (Zamroni,

2000 : 118). Sebagai konsekuensi paradigma baru pendidikan dan tuntunan

pembaharuan pendidikannya. Maka dunia pendidikan memerlukan guru-guru

dengan kualifikasi profesional.

Seorang guru yang profesional dituntut sejumlah persyaratan minimal,

antara lain memiliki kualitas pendidikan profesi yang memadai, memiliki

kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyai jiwa

kreatif dan produktif, mempunyai etos dan komitmen tinggi terhadap profesinya,

dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus/continous

improvement melalui organisasi profesi, internet dan seminar (Indra Jati Sidi,

2001 : 38-39). Dengan profesionalisasi guru maka guru masa depan tidak tampil

lagi sebagai pengajar (teacher) seperti fungsinya yang menonjol selama ini,

Page 20: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

melainkan beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (conselor), dan manajer

belajar (learning manager).

Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional, karena di dalamnya

diperlukan kualitas menganalisis, merencanakan, menyusun, program, mengelola

dalam bentuk administrasi yang dapat dijadikan bukti fisik pelaksanaan tugasnya.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah mempersyaratkan guru yang profesional.

Semua komponen proses pembelajaran di sekolah tidak dapat dimanfaatkan secara

optimal bagi pengembangan proses pembelajaran tanpa didukung oleh keberadaan

guru yang profesional dan didayagunakan secara profesional (Zamroni, 2002 :

42). Sehubungan dengan itu, Undang-Undang no. 25 tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional yang berisi perintisan pembentukan Badan Akreditasi dan

Sertifikasi Mengajar di daerah merupakan bentuk dari upaya peningkatan kualitas

tenaga kependidikan secara nasional.

Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada peningkatan

kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis. Untuk

menindaklanjuti ketentuan tersebut, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah, Departeman Pendidikan Nasional mengembangkan standar kopetensi

guru pada setiap satuan dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Direktorat

Jendral Pendidikan D asar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional

menerapkan standar kompetensi guru yang berhubungan dengan (1) komponen

kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan; (2) komponen

kompetensi akademik/vokasional sesuai materi pembelajaran; (3) pengembangan

profesi.

Page 21: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Komponen-komponen standar kompetensi guru ini mewadahi kompetensi

profesional dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Undang-Undang

nomor 14 tahun 2004 tentang Guru dan Dosen menuntut setiap guru memiliki

empat kompetensi, yakni kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. UU tersebut juga menuntut setiap

guru memiliki sertifikat pendidik sebagai indikator keprofesionalan guru. Salah

satu upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah dengan meningkatkan

kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam.

Profesionalitas guru sangat menentukan keberhasilan peningkatan kualitas

pembelajaran. Untuk itu, kemampuan profesional guru perlu ditingkatkan dan

dikembangkan. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran , antara lain melalui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan secara

berkesinambungan di sekolah dan wadah-wadah pembinaan kelompok kerja guru

(KKG). Peningkatan dan pengembangan profesional tersebut meliputi berbagai

aspek antara lain seperti kemampuan guru dalam menguasai kurikulum dan materi

pelajaran, kemampuan dalam menggunakan metode dan sarana dalam proses

belajar mengajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, dan

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, disiplin dan komitmen guru

terhadap tugas (Sudarwan Dinim, 2006 : 91).

Pekerjaan guru bersifat profesional, yaitu suatu pekerjaan yang hanya

dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu, bukan

pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak

memperoleh pekerjaan lainnya. (Nana Sudjana, 2000 : 13). Sebagai profesional

Page 22: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

seorang guru mempunyai tugas dan peranan yang sangat kompleks, tidak terbatas

pada saat berlangsung interaksi pembelajaran di dalam kelas, namun juga bertugas

sebagai administrator, evaluator, dan konselor.

Sebagai tenaga pendidik, seorang guru SD harus mampu berperan sebagai

pembimbing, pengajar, dan pelatih (H.M. Surya, 1999 : 14). Sebagai pembimbing

guru diharapkan mampu menjadi panutan, dan sebagai pengajar tugas guru

adalam mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pada jam-jam yang

sudah ditentukan, dan sebagai pelatih guru dapat memberi pelatihan baik di dalam

maupun di luar jam pelajaran.

Keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan ditentukan

oleh banyak faktor antara lain kualitas dan kreativitas guru, pemanfaatan sarana

prasarana ada, dukungan dari orang tua/wali siswa atau lingkungan, dan yang

tidak kalah pentingnya adalah peran serta kepala sekolah sebagai

penanggungjawab suatu lembaga sekolah. Untuk mengukur keberhasilan sekolah

dan keberhasilan kepala sekolah maka perlu diadakan Penilaian Kinerja Sekolah

(PKS) yang didalamnya juga memuat instrumen penilaian kinerja kepala sekolah.

Sekolah adalah lembaga yang komplek dan unik. Mengingat sifatnya yang

komplek dan unik itulah sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat

koordinasi yang setinggi-tingginya oleh kepala sekolah sebagai penanggung

jawab di sekolah. Karena keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala

sekolah. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan

sekolah sebagai organisasi kompleks dan serta mampu melaksanakan peranan

kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin

Page 23: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sekolah. Menurut Wahjosumidjo (2003:8) studi keberhasilan kepala sekolah

menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat

irama suatu sekolah. Bahkan lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa ”

Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”.

Kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya dituntut memiliki

kemampuan manajerial yang memadai agar mampu mengambil inisiatif atau

prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Hal ini diperlukan paling tidak satu

pendekatan terhadap praktik kepala sekolah saat ini, mereka betul-betul

memerlukan kemampuan kepemimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas dan

fungsi kepala sekolah. Suatu pekerjaan besar yang memerlukan kecermatan dan

sungguh-sungguh.

Peraturan Bupati Wonogiri No. 12 tahun 2005 tentang pedoman

penugasan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk

memimpin dan mengelola pendidikan di sekolah dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan. Di samping itu juga disebutkan bahwa untuk menunjang

pelaksanaan otonomi daerah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan perlu

diberlakukan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 162

/ U / 2003 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah. Selanjutnya Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah / Madrasah mengatur tentang kualifikasi dan kompetensi kepala

sekolah/madrasah.

Sekolah Dasar Negeri IV Girimarto adalah satu di antara 35 Sekolah Dasar

Negeri di kecamatan Girimarto yang memiliki prestasi sangat istimewa.

Page 24: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Keistimewaannya dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah

profesiolisme guru dalam mengelola pembelajaran dan peran kinerja kepala

sekolah. Salah satu tolak ukur keistimewaannya itu adalah banyak prestasi yang

pernah diraih oleh SD tersebut baik prestasi di bidang akademik maupun prestasi

non akademik. Hal ini terbukti pada setiap even perlombakan baik tingkat

kecamatan maupun kabupaten selalu meraih kejuaraan dan perolehan nilai rata-

rata UASBN selalu di atas rata-rata UASBN SD se- Kecamatan Girimarto.

Berangkat dari paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian lebih jauh untuk mendeskripsikan profesionalisme guru dalam

mengelola pembelajaran dan peran kinerja Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri

IV Girimarto dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya guru SD Negeri IV Girimarto dalam mengelola proses

belajar mengajar, terkait dengan : Perencanaan program pembelajaran,

Pelaksanaan program pembelajaran, Evaluasi program pembelajaran, dan

program tindak lanjut ?

2. Bagimana kinerja Kepala Sekolah SD Negeri IV Girimarto dalam

melaksanakan fungsinya sebagai : Edukator, Manajer, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator.

3. Bagaimana prestasi hasil belajar peserta didik SD Negeri IV Girimarto 3 tahun

terakhir?

Page 25: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui upaya guru SD Negeri IV Girimarto dalam mengelola

proses belajar mengajar, terkait dengan : Perencanaan program pembelajaran,

Pelaksanaan program pembelajaran, Evaluasi program pembelajaran, dan

program tindak lanjut .

2. Untuk mengetahui kinerja Kepala Sekolah SD Negeri IV Girimarto dalam

melaksanakan fungsinya sebagai : Edukator, Manajer, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator.

3. Untuk mengetahui prestasi hasil belajar SD Negeri IV Girimarto 3 tahun

terakhir.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat

mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang

diteliti.

b. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan keprofesionalan

guru dan kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah.

c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti

yang lain.

Page 26: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri agar mengetahui upaya

guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik

yang telah dilaksanakan. Selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan

dalam mempertimbangkan, menetapkan, dan melaksanakan Kebijakan

Dinas Pendidikan.

b. Bagi kepala sekolah dan guru dapat digunakan sebagai wawasan dan

wacana baru dalam langkah meningkatkan profesionalitas dan kualitas

pembelajaran peserta didik di sekolah Dasar.

c. Bagi peneliti sebagai bahan rujukan pendalaman dalam penelitian

sejenis.

Page 27: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN,

DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Profesionalitas Guru

a. Pengertian Profesional

Ada beberapa pengertian yang berhubungan dengan profesi keguruan,

yaitu profesi, profesionalisme, profesionalitas, profesionalisasi secara umum agar

tidak terjadi kesimpangsiuran dalam mengupas profesi keguruan. Dalam kamus

besar Bahasa Indonesia (1993:987), profesi adalah bidang pekerjaan yang

dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya tertentu.

Profesional (1) bersangkutan dengan profesi; (2) memerlukan kepandaian khusus

untuk menjalankannya (3) mengharuskan adanya pembayaran untuk

melakukannya. Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang

merupakan suatu ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesional

adalah: (l) perihal profesi, keprofesian; (2) berkaitan dengan profesi ada beberapa

istilah yang hendaknya tidak dicampuradukkan, yaitu, profesi, profesionalisme,

profesionalitas, dan profesionalisasi. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan

yang menuntut keahlian dari para petugasnya. Artinya, pekerjaan yang disebut

profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan

secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu, dan memiliki

kemampuan untuk bertindak secara profesional. Profesional mempunyai makna

Page 28: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi atau

sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai

dengan profesinya. Penyandangan dan penampilan profesional ini telah mendapat

pengakuan secara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan

oleh suatu badan atau lembaga vang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu

Pemerintah .

Istilah profesi, memang selalu menyangkut pekerjaan, tetapi tidak semua

pekerjaan dapat disebut prof'esi. Untuk mencegah kesimpangsiuran tentang arti

profesi dan hal-hal yang bersangkut paut dengan profesi, berikut ini dikemukakan

beberapa istilah profesi menurut H.M. Surya (1999:45) sebagai berikut:

”Profesional" menunjuk kepada dua hal. Pertama, orang yang

menyandang suatu profesi; misalnya sebutan dia seorang "profesional". Kedua,

penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

Dalam pengertian kedua ini, istilaih profesional sering dipertentangkan dengan

istilah non-profesional atau amatiran.

”Profesionalisme" menunjuk kepada komitmen para anggota suatu

profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus

mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan

yang sesuai dengan profesinya.

”Profesionalitas” adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para

anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian

yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian

sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat

Page 29: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

keprofesionalan seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang

diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini para guru diharapkan

memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakan

tugasnya secara efektif.

”Profesionalisasi" menunjuk pada proses peningkatan kualitas maupun

kemampuan para anggota suatu profesi dalam mencapai kriteria yang standar

dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Profesionalisasi pada

dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan keprofesionalan, baik

dilakukan melalui pendidikan/latihan pra-jabatan (pre-service training) maupun

pendidikan/latihan dalam jabatan (in-service training). Oleh sebab itu,

profesionalisasi merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat tanpa henti.

Profesional berasal dari kata bahasa Inggris professionalism yang secara

leksikal berarti sifat profesional (Sudarwan Danim, 2002:22). Kata profesional

merujuk pada dua hal pertama orang yang menyandang satu profesi. Orang yang

profesional melakukan pekerjaan secara otonom dan mengabdikan dirinya disertai

rasa tanggung jawab atas kemampuan profesionalnya, Kedua kinerja atau

performance seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai profesinya.Ada tiga

pilar pokok yang ditunjukkan untuk suatu profesi,yaitu: pengetahuan, keahlian

dan persiapan akademik.

Pengetahuan adalah sebagai fenomena yang diketahui yang disistematisasi

sedemikian rupa sehingga memiliki daya prediksi, daya kontrol daya aplikasi

tertentu. Pengetahuan bermakna kapasitas kognitif yang dimilki oleh seseorang

melalui proses belajar. Keahlian bermakna penguasaan substansi keilmuan yang

Page 30: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dapat dijadikan acuan bertindak, persiapan akademik mengandung makna untuk

mencapai dejarat profesional diperlukan persyaratan pendidikan khusus berupa

pendidikan prajabatan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal,

khususnya jenjang perguruan tinggi.

Profesional adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan

peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar

tentang guru dan dosen yaitu guru wajib memiliki kualifikasi akademik yang

diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat.

Pada dasarnya profesionalisasi merupakan suatu proses pengembangan

keprofesian yang sistematis melalui berbagai program pendidikan baik Pendidikan

prajabatan maupun dalam jabatan. Beberapa program profesionalisasi telah dan

sedang berjalan antara lain program penyetaraan untuk guru memperoleh derajat

kualifikasi profesional sesuai dengan standar yang berlaku seperti penataran dan

pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi kemampuan guru (Depdikbud, 1998).

Berdasarkan sejumlah penelitian pendidikan diyakini sebagai salah salah

satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan anak didik dalam melakukan

proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta internalisasi etika dan

moral (Indra Djati Sidi, 2001:37)' Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila

masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan selalu mengarahkan

perhatiannya pada berbagai aspek yang berkaitan dengan guru dan keguruan.

Djam’an satori (2000:2-3) menyatakan profesi adalah suatu jabatan atau

pekerjaan menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya tidak bisa

Page 31: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dilakukan oleh sembarang orang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus

untuk melakukan pekerjaan itu.

Walter Johnson (dalam Djam'an Satori, 2000 : 4) mengartikan tugas

profesional sebagai orang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai

tingkat kesulitan lebih dan biasa, dan mempersyaratkan waktu persiapan dan

pendidikan yang cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan,

keterampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi.

Soedijarto (1998 : 78) menyatakan untuk dapat melaksanakan peran

sekolah sebagai lembaga sosialisasi nilai, sikap, disiplin, kemampuan, dan

memiliki kedisiplinan diperlukan guru dengan kemampuan rasa tanggung jawab,

kepekaan profesional, serta pengabdian kepada profesi, bangsa, dan negara yang

lebih tinggi.

Lebih lanjut Indra Djati Sidi, (2001:38) menjelaskan bahwa ”Pekerjaan

profesional adalah jenis pekerjaan yang,hanya dapat dilakukan oleh orang yang

secara khusus dididik secara profesional untuk dapat menjalankan tugas sebagai

guru. Sekarang ini masyarakat menginginkan semua pelayanan yang

diberikannya adalah yang terbaik misalnya setiap orang tua menginginkan

anaknya bersekolah di sekolah yang gurunya profesional. Karena itu peran guru

masa depan harus diarahkan untuk mengembangkan tiga inteligensi dasar anak

didik yaitu inteleklual, emosional dan moral. Untuk dapat melaksanakan peran

tersebut, maka sosok guru masa depan harus mampu bekerja secara profesional,

yaitu secara ekonomis terjamin kesejahteraannya, dan secara politis terjamin hak-

hak kewarganegaraannya.

Page 32: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dengan profesionalisme guru maka guru masa depan tidak tampil lagi

sebagai pengajar(teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan

beralih menjadi pelatih (coach), pembimbing (councelor). Dan manager

belajar(learning manager). Sebagai pelatih, guru akan berperan seperti pelatih

olah raga. Guru mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi

siswa untuk belajar keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, dan

membantu siswa untuk menghargai nilai belajar dan pengetahuan, sebagai

pembimbing guru akan berperan sebagai sahabat siswa" menjadi teladan dalam

pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa. Sebagai manager

belajar, guru akan membimbing siswanya belajar, mengambil prakarsa, dan

mengeluarkan ide-ide baik yang dimilikinya. Dengan ketiga peran ini maka

diharapkan para siswa mampu mengembangkan potensi diri masing-masing,

mengembangkan kreativitas dan mendorong penemuan keilmuan dan teknologi

yang inovatif, sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.

Guru yang memiliki kemampuan profesional menurut Soedijarto (1998 : 79-82)

adalah guru yang memiliki karakteristik yang dapat:

1) Menyusun siasat belajar mengajar yang berarti bagi tercapainya tujuan

pendidikan;

2) Memilih teknik mengajar, bahan pelajaran, bentuk belajar, alat penilaian

kemajuan belajar dan alat pelajaran secara tepat dan serasi dengan tujuan

yang hendak dicapai;

3) Memahami setiap kegiatan belajar mengajar, dan setiap tahapan bagi

pengembangan kemampuan, sikap, dan disiplin siswa;

Page 33: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4) Mengelola proses belajar mengajar secara dinamis, kreatif, dan imajinatif;

5) Siap sedia membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar;

6) Membangkitkan motivasi belajar siswa;

7) Mendiaknosis latar belakang kesulitan belajar siswa dan menyusun alternatif

pemecahannya;

8) Memberikan informasi pendidikan kepada orang tua siswa khususnya yang

menyangkut masalah kependidikan yang dihadapi siswa;

9) Memahami arti dari tugas secara keseluruhan mengenai sistem pendidikan

nasional;

10) Memahami arti dan kedudukan pendidikan dalam rangka pembangunan

nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sejalan dengan itu, Ornstein dan Levine dalam Soetjipto Kosasi (1999:15)

menyatakan bahwa profesi adalah jabatan yang mengandung pengertian :

1) Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang

hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan);

2) Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan

khalayak ramai (tidak setiap orang dapat melakukannya);

3) Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik (teori baru

dikembangkan dari hasil penelitian);

4) Memerlukan latihan khusus dalam waktu yang panjang;

5) Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan khusus

yang ditentukan untuk dapat mendudukinya;

Page 34: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6) Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu atau

adanya persyaratan tertentu (tidak teratur orang lain);

7) Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja

yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

(langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak pindah

ke atasan atau instansi yang lebih tinggi, mempunyai sekumpulan untuk kerja

yang baku);

8) Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, dengan penekanan

terhadap layanan yang akan diberikan;

9) Menggunakan administrator untuk memindahkan profesinya, relatif bebas

dalam jabatan (misalnya: dokter memakai tenaga administrator untuk

mendata klien, sementara tidak supervisi dari luar terhadap pekerjaan dokter

itu sendiri;

10) Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri;

11) Mempunyai profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui dan mengakui

keberhasilan;

12) Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau

menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan;

13) Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik yaitu kepercayaan diri

setiap anggotanya (anggota masryarakat selalu meyakini dokter lebih tahu

tentang penyakit pasien yang dilayani);

14) Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi (bila dibanding dengan

jabatan lainnya).

Page 35: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Seorang pekerja profesional dapat dibedakan : pertama, seorang teknisi;

kedua (pekerja profesional dan teknisi) dapat saja tampil dengan unjuk kerja yang

sama (misalnya, menguasai taktik kerja sama, menguasai prosedur yang sama,

dapat memecahkan masalah-masalah teknik dalm bidang kerjanya), tetapi

seorang yang profesional dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilan

yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan rasional dan memiliki pola

yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya (T. Raka

Joni, 1991 : 6)

b. Profesionalitas Guru

Di dalam lingkup satuan pendidikan yang terkecil yaitu sekolah, guru

memegang peranan yang sangat penting dan strategis. Kelancaran proses seluruh

kegiatan pendidikan terutama di sekolah, sepenuhnya berada dalam tanggung

jawab guru adalah seorang pemimpin yang harus mengatur, mengawasi, dan

mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran di sekolah yang menjadi

tanggung jawabnya.

Dalam menghadapi tuntutan situasi perkembangan zaman dan

pembangunan nasional,sistem pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan

secara tepat guna dan hasil guna dalam berbagai aspek, dimensi, jenjang, dan

tingkat pendidikan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menuntut para

pelaksana dalam bidang pendidikan untuk mampu menjawab tantangan itu

melalui fungsinya sebagai guru. Guru merupakan ujung tombak yang berada pada

garis terdepan yang langsung berhadapan dengan siswa melalui kegiatan

Page 36: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Para guru jelas dituntut untuk dapat

melaksanakan seluruh fungsi profesionalitas secara efektif dan efisien. Pendidikan

pengajaran dilaksanakan secara profesional yaitu dilaksanakan secara sungguh-

sungguh dan didukung oleh para petugas profesional. Guru yang profesional

adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yaitu

rasa kebersamaan di antara sesama guru, yang didukung oleh etika profesi yang

kuat (Depdikbud, 1998). Berdasar uraian tersebut maka diharapkan guru memiliki

kompetensi memadai yang meliputi intelektual, sosial, spiritual, pribadi, moral,

dan profesional. Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses

pengembangan profesional, baik dilakukan melalui pendidikan/latihan prajabatan

maupun latihan dalam jabatan. Oleh karena itu profesionalisasi merupakan proses

sepanjang hayat yang tidak pernah berakhir selama seseorang itu telah

menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi.

Menurut Richey (1973:273) dalam Surya (1999: 45) guru yang profesional

memiliki kualitas mengajar yang tinggi. Ada lima variabel yang menandai kualitas

mengajar yang tinggi yakni membuat perencanaan dan persiapan mengajar,

menggunakan alat bantu mengajar dalam berbagai pengalaman baru yang tinggi

dan mengikutsertakan dalam pengalaman baru yang tinggi. Selanjutnya (H. M.

Surya,1999 : 55) menyatakan bahwa ciri-ciri profesi yaitu: ”(1) ada standar untuk

kerja yang baku dan jelas. (2) ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan

pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan yang baku dan memiliki

standar akademik yang memadai dan bertanggung jawab tentang pengembangan

ilmu pengetahuan yang melandasi profesi itu; (3) adanya organisasi profesi yang

Page 37: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mewadahi para pelakunya untuk mempertahankan dan memperjuangkan

eksistensi dan kesejahteraannya; (4) ada etika, kode etik yang mengatur perilaku

etik pada pelakunya dalam memperlakukan klienya; (5) ada sistem imbalan

terhadap jasa layanannya yang adil dan baku dan (6) ada pengakuan masyarakat

terhadap pekerjaan itu sebagai suatu profesi"'

Menurut Gordon (1997:381) guru yang profesional yaitu guru mempunyai

kinerja yang baik adalah guru yang efektif dalam menjalin hubungan dengan

siswanya sehingga terjadi saling pengertian, saling percaya antara kedua belah

pihak. Lebih lanjut Gordon mengatakan bahwa guru yang efektif adalah guru

yang memiliki ciri-ciri: (1) selalu menggunakan bahasa penerimaan dan

menghindari bahasa penolakan, (2) lebih mengutamakan pesan saya dari pada

pesan anda, (3) memilih metode sama-sama untuk dalam menyelesaikan konflik

(win-win solution),(4) berdoa dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa bila

semua telah ditempuh dan permasalahan tetap belum selesai.

c. Kompetensi Profesional Guru

Istilah kompetensi guru (Uzer usman, 2002:14) memiliki banyak makna

sebagaimana dikemukakan berikut. Descriptive of quality natur teacher behavior

appears to be entirely meaningful (Broke and Stone, 1975 dalam Uzer.Usman,

2002 : 16). Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku Guru

yang tampak sangat berarti. Competency it's a rational performance which

statisfatorily, meets the objective for a desired condition (Charles E .Johnson,

1974 dalam Uzer Usman, 2002: 19). Kompetensi merupakan perilaku yang

rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang

Page 38: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

diharapkan. The state of legally competency or qualified (Mc. Leod, 1989 dalam

Uzer Usman, 2002 : 20) Keadaan berwewenang atau memenuhi syarat menuntut

ketentuan hukum. Adapun kompetensi guru (teacher competency) the ability of a

Teacher to responsibly perform his or her duties appropriately. Kompetensi guru

merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.

Berdasarkan paparan tersebut, standar kompetensi guru menunjukkan

kualitas guru. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

pengetahuan, keterampilan maupun sikap professional dalam menjalankan

fungsinya sebagai guru. Standar kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang

kriteria yang disyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga

kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Tujuan adanya standar

kompetensi guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi untuk

dapat melakukan tugasnya secara professional, dapat dibina secara efektif dan

efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses

pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.

Adapun manfaat disusunnya standar kompetensi guru ini adalah sebagai

acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan,

maupun acauan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk

melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar sebagainya bagi tenaga

kependidikan.

Sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru menurut (Piet

A,sahertian dan Alaida Sahertian, 1990) :

Page 39: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Kemamapuan menguasai bahan pelajaran yang disajikan

2) Kemampuan mengelola program belajar mengajar

3) Kemampuan mengelola kelas

4) Kemampuan menggunakan media/sumber belajar

5) Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar

7) Kemampuan menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran

8) Kemampuan mengenal fungsi program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan.

9) Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

10) Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil

Penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Proses pengembangan standar kompetensi guru dirumuskan secara

sistematik melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Melakukan analisis tugas guru, studi kepustakaan baik dalam maupun luar

negeri atau mungkin meminta masukan dari para pakar pendidikan.

2) Mengidentifikasi tugas guru.

3) Menyusun standar kompetensi guru.

4) Melakukan sosialisasi standar kompetensi guru.

5) Melaksanakan uji coba Standar Kompetensi Guru

6) Menganalisis hasil uji coba standar Kompetensi Guru.

Indikator kompetensi profesional guru dalam pembelajaran fersi (dit. PLP

Pengembangan Profesionalisme Tenaga Pengajar, 2005 : 12) adalah :

Page 40: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

”(a) Menguasai bahan ajar; (b) Menguasai landasan-landasan kependidikan;

(c) Mampu mengelola program belajar mengajar; (d) Mampu mengelola

kelas; (e) Mampu menggunakan media/sumber belajar lainnya; (f) Mampu

mengelola interaksi belajar mengajar; (g) Mampu menilai prestasi peserta

didik untuk kepentingan pengajaran; (h) Mengenal fungsi dan program

pelayanan bimbingan dan penyuluhan; (i) Mampu menyelenggarakan

administrasi sekolah; (j) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-

hasil penelitian pendidikan untuk pengajaran”.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas terkait dengan profesionalitas

guru dalam melaksanakan tugasnya, dapat penulis simpulkan bahwa upaya yang

dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan Program Pembelajaran;

2. Melaksanaan Program Pembelajaran;

3. Mengevaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pembelajaran dan;

4. Melaksanakan program tindak lanju

2. Kinerja Kepala Sekolah

a. Pengertian Kinerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), istilah kinerja berasal

dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

Page 41: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diperlukan

kepadanya.

Jadi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

b. Pengertian Kepala Sekolah

Menurut Wahjosumidjo (2003:83), kepala sekolah terdiri dari kata ”kepala”

dan ”sekolah”, kata kepala dapat diartikan ”ketua” atau ”pemimpin” dalam suatu

organisasi atau sebuah lembaga, sedang ”sekolah” adalah lembaga menjadi tempat

menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kapala

sekolah dapat didefinisikan sebagai ” seorang tenaga fungsional guru yang diberi

tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar

mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi

pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”.

Kata ”memimpin” dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu

”kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah

sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan ”. Dalam praktek organisasi kata memimpin mengandung konotasi:

menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberi

teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan. Batapa banyak arti yang

terkandung dalam kata memimpin memberikan indikasi yang luas tugas dan

peranan kepala sekolah sebagai pemimpin suatu organisasi.

Page 42: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Kinerja Kepala Sekolah

Menurut E. Mulyasa (2004:98), kepala sekolah harus mampu

melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator, dan

supervisor (EMAS). Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan perkembangan jaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan

sebagai leader, inovator, dan motivator di sekolahnya. Degan demikian, dalam

paradigma baru manajer pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu

berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator,

dan motivator (EMASLIM).

a. Fungsi Kepala Sekolah sebagai edukator atau pendidik

Menurut Wahjosumidjo (2005:122-123), memahami arti pendidik tidak

cukup dengan berpegang konotasi yang terkandung dalam definisi pendidik,

melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sasaran

pendidikan, bagaimana strategi pendidikan itu dilaksanakan. Definisi pendidikan

seecara leksikal dapat digali dari beberapa sumber antara lain: pendidik, adalah

orang yang mendidik, Sedang mendidik diartikan memberikan latihan (ajaran,

pemimpin) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat

diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut E. Mulyasa (2004:98), kepala sekolah dalam melaksanakan

fungsinya sebagai edukator harus memiliki strategi yang tepat untuk

meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan

iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah,

Page 43: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

memberikan dorongan kepada seluruh warga sekolah, memberikan dorongan

kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan modal pembelajaran

yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program

akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.

Menurut Wahjosumidjo (2003:123-124), kepala sekolah sebagai seorang

pendidik, ia harus mampu menanamkan, memajukan, dan meningkatkan paling

tidak empat macam nilai, yaitu :

1) Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sifat batin dan watak manusia.

2) Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan,

sikap, dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagi akhlak, budu pekerti,

dan kesusilaan.

3) Fisik, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan

dan penampilan manusia secara lahiriah.

4) Artistik, hal-hal yang berkaitan dengan manusia terhadap seni dan keindahan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas maka yang perlu

diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap peranannya sebagai pendidik

mencakup dua hal pokok, yaitu sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai

pendidik itu diarahkan. Sedangkan yang kedua yaitu peranan sebagai pendidik itu

dilaksanakan. Adapun sasaran utamanya yaitu para guru atau tenaga fungsional

yang lain, tenaga administrasi, dan kelompok para siswa atau kelompok peserta

didik kedua sasaran tersebut berupa manusia yang memiliki unsur kejiwaan dan

fisik yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

Page 44: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Keteladanan juga merupakan sikap seorang edukator yang patut, baik yang

perlu dicontoh yang ditampilkan oleh kepala sekolah melalui sikap, perbuatan dan

perilaku termasuk penampilan kerja. Penampilan kerja seorang kepala sekolah

yang patut dan baik dicontoh oleh para guru, staf dan siswa dapat berupa disiplin,

jujur, penuh tanggung jawab, bersahabat, dan sebagainya termasuk pula

penampilan fisik seperti cara dan sikap berbicara, berkomunikasi, berpakaian yang

bersih, sehat jasmani, rapi, serasi, dan enerjik.

Seperti diketahui bahwa kehidupan manusia selalu dikendalikan dan

ditentukan oleh faktor-faktor psikis yang ada di dalam dirinya serta kondisi fisik

yang dimiliknya. Faktor psikis, seperti pandangan hidup atau sikap keinginan,

harapan, harga diri, rasa puas dan sebagainya. Sedangkan kondisi fisik ialah

keadaan lahiriah manusia yang bersifat jasmaniah yang diharapkan sehat sehingga

mampu mendukung secara serasi unsur-unsur psikis tersebut, sehingga tercipta

manusia yang harmonis antara pertumbuhan, perkembangan, kestabilan psikis

dengan kondisi jasmani yang sehat bugar.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah harus memiliki kemampuan memberdayakan tenaga kependidikan

di sekolah diwujudkan dalam memberikan arahan secara dinamis

pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian

hadiah (reward) bagi mereka yang berprestasi dan pemberian hukuman

(punisment) bagi yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya kepala

sekolah juga mempunyai kemampuan mendayagunakan sumberdaya sekolah yang

harus diwujudkan dalam pendayagunaan serta perawatan sarana prasarana

Page 45: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sekolah, pencatatan berbagai kinerja tenaga kependidikan, dan pengembangan

program peningkatan profesionalisme.

b. Fungsi Kepala Sekolah sebagai manajer

Manajemen pada hakikatnya merupakan suatu proses perencanaan,

mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha para

anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumberdaya organisasi dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dikatakan suatu proses karena

semua manajer dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimilikinya

mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan

untuk mencapai tujuan.

Dalam rangka melalukan peran dan fungsinya sebagai menajer, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga

kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada

para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong

keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang

menunjang program sekolah (E. Mulyasa, 2004:103).

Temuan di lapangan bahwa kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

melaksanakan peran dan fungsinya sebagai manajer melalui:

Pertama, memberdayakan tenaga kependidikan melaui kerjasama atau

kooperatif dimaksudkan bahwa dalam peningkatan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus mementingkan kerjasama dengan

tenaga kependidikan dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap

kegiatan. Sebagai manajer kepala sekolah harus mau dan mampu

Page 46: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi,

misi dalam mencapai tujuan. Kepala sekolah harus mampu bekerja melalui orang

lain (wakil-wakilnya), serta berusaha untuk senantiasa mempertanggungjawabkan

setiap tindakan. Kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di

sekolah berfikir secara analitik dan konseptual, serta harus senantiasa berusaha

untuk menjadi juru penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi

oleh para tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk

mengambil keputuan yang memuaskan bagi semua.

Kedua, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk

meningkatkan profesinya secara persuasif dan dari hati ke hati. Dalam hal ini,

kepala sekolah harus bersifat demokratis dan memberikan kesempatan kepada

seluruh tenaga kependidikan untuk mengembangkan profesinya secara optimal.

Misalnya, memberikan kesempatan kepada bawahan untuk meningkatkan

profesinya melalui berbagai penataran dan lokakarya sesuai dengan bidangnya

msing-masing.

Ketiga, mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan,

dimaksudkan bahwa kepala sekolah harus berusaha untuk mendorong keterlibatan

semua tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan di sekolah (partisipasif).

Menurut Wahjosumidjo (2003:96), kepala sekolah sebagai seorang

manajer pada hakikatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin, dan

seorang pengendali. Keberadaan manajer pada suatu organisasi sangat diperlukan,

sebab organisasi sebagi alat mencapai tujuan organisasi di mana di dalamnya

berkembang berbagai macam pengetahuan serta organisasi yang menjadi tempat

Page 47: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

untuk membina dan mengembangkan karir-karir sumberdaya manusia,

memerlukan manajer yang mampu merencanakan, mengorganisasikan,

memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa kepala sekolah harus memiliki kemampuan memberdayakan tenaga

kependidikan di sekolah diwujudkan dalam memberikan arahan secara dinamis,

pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian

hadiah (reward) bagi mereka yang berprestasi, dan pemberian hukuman

(punisment) bagi yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Kepala

sekolah juga mempunyai kemampuan mendayagunakan sumberdaya sekolah yang

harus diwujudkan dalam pendayagunaan serta perawatan sarana prasarana

sekolah, pencatatan berbagai kinerja tenaga kependidikan dan pengembangan

program peningkatan profesionalisme.

c. Kepala Sekolah sebagai administrator

Menurut E. Mulyasa (2005:107-108) kepala sekolah sebagai administrator

adalah memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan

administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokukmenan seluruh

program sekolah. Secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan

untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola

administrasi personalia, mengelola adminstrasi sarana dan prasarana, mengelola

administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut

dilakukan secara efektif dan efeisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah.

Page 48: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Untuk itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam

tugas-tugas operasional sebagai berikut:

1) Kemampuan Mengelola Kurikulum, harus diwujudkan dalam penyususnan

kelengkapan data administrasi pembelajaran, penyusunan kelengkapan data

administrasi bimbingan konseling, penyusunan kelengkapan data kegiatan

praktikum, dan kelengkapan penyusunan data administrasi kegiatan belajar

peserta didik di perpustakaan.

2) Kemampuan Mengelola Administrasi Peserta Didik, harus diwujudkan

dalam penyusunan kelengkapan dan administrasi peserta didik, penyusunan

kelengkapan data administrasi kegiatan ekstra kurikuler, dan kelengkapan

penyusunan kelengkapan data administrasi hubungan sekolah dengan orang

tua peserta didik.

3) Kemampuan Mengelola Administrasi Personalia, harus diwujudkan dalam

kelengkapan data administrasi tenaga guru, serta pengembangan kelengkapan

data administrasi tenaga kependidikan non guru seperti pustakawan, laporan,

pegawai tata usaha, penjaga sekolah, dan teknisi.

4) Kemampuan Mengelola Administrasi Sarana dan Prasarana, harus

diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan dan administrasi gedung dan

ruang, pengembangan data administrasi mebeler, pengembangan kelengkapan

data administrasi alat dan mesin kantor (AMK), pengembangan data

administrasi buku atau bahan pustaka, pengembangan kelengkapan data dan

administrasi laboratorium, serta pengembangan kelengkapan data

administrasi alat bengkel dan workshop.

Page 49: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5) Kemampuan Mengelola Administrasi Kearsipan, harus diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, pengembangan

kelengkapan data administrasi surat keluar, pengembangan kelengkapan data

administrasi surat keputusan, dan pengembangan kelengkapan data

administrasi surat edaran.

6) Kemampuan Mengelola Administrasi Keuangan, harus duwujudkan

dengan pengembangan administrasi keuangan rutin, pengembangan

administrasi keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta

didik, pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari pemerintah,

yakni uang yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD), dan dana bantuan

operasional (DBO), pengembangan proposal untuk mendapatkan bantuan

keuangan, seperti hibah atau block grant, dan pengembangan proposal untuk

mencari berbagai kemungkinan dan mendapatkan bantuan keuangan dari

berbagai pihak yang tidak mengikat.

Dalam melaksanakan tugas di atas, kepala sekolah sebagai administrator,

khususnya dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas sekolah, dapat dianalisis

berdasarkan beberapa pendekatan, baik pendekatan sifat, pendekatan perilaku

maupun pendekatan situasional. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu

bertindak situasional, sesuai degan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun

demikian pada hakekatnya kepala sekolah harus lebih mengutamakan tugas (task

oriented), agar tugas-tugas yang diberikan kepada setiap tenaga kependidikan bisa

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Di samping orientasi terhadap tugas, kepala

sekolah juga harus menjaga hubungan kemanusiaan dengan para stafnya, agar

Page 50: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tetapi

mereka tetap merasa senang dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian,

efektifitas kerja kepala sekolah bergantung pada tingkat pembauran antara gaya

kepemimpinan dengan tingkat menyenangkan dalam situasi tertentu, ketika para

tenaga kependidikan melakukan tugas-tugas yang diembankan kepadanya.

Menurut Oemar Hamalik (1992:143-144) kepala sekolah sebagai

administrator lebih ditekankan kepada pelaksanaan kepemimpinan dibandingkan

dengan administrasi umumnya. Administrasi sekolah disesuaikan dengan

kebijakan-kebijakan yang ada, pada hakekatnya lebih mudah dilaksanakan

dibandingkan dengan masalah kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan harus

dilatih dalam profesi, dalam masyarakat dan dalam negara serta bangsa.

Kepemimpinan dalam hal ini lebih luas artinya dibandingkan dengan pelaksanaan

kepemimpinan dalam sistem sekolah.

Menurut Ngalim Purwanto (2006:106) kepala sekolah sebagai

administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan

pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami,

meguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan

fungsinya sebagai administrator pendidikan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa peranan

administrator sekolah sudah tentu berbeda dari administrator dalam bidang-

bidang lainnya. Dia berperan sebagai pemimpin profesi kependidikan dan juga

sebagai pemimpin sekolah. Peranan kepemimpinan adminstrator sekolah harus

Page 51: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menampilkan keahlian dalam profesionalisasi kependidikan, dalam proses

mobilisasi sumber-sumber dan dalam usaha memenuhi kebutuhan atau bekerja

memecahkan masalah. Ini berarti seorang administrator sekolah harus memiliki

kemampuan menampung, menginventarisasi, mengarahkan tenaga, dan

memberikan kemudahan-kemudahan.

d. Kepala Sekolah sebagai supervisor

Menurut E. Mulyasa (2005:111) kegiatan utama pendidikan di sekolah

dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga

seluruh aktifitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan

efektifitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

kependidikan. Sergiovani dan Starrat dalam Mulyasa (2005:111), menyatakan

bahwa ”Supervision is a process designed to help teacher and supervisor learn

more abaut their practice, to better able to use their knowledge and skills to better

serve parents and schools and to make the schools a more effective learning

community”.

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi merupakan suatu proses

yang dirancang secara khusus untuk membentuk para guru dan supervisor dalam

mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan

dan kemampuannya untuk memberi layanan yang lebih baik pada orang tua

peserta didik di sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagi masyarakat

belajar yang lebih efektif.

Page 52: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang

berperan sebagai supervisor, tetapi dalam system yang lebih independen, dan

dapat meningkatkan obyektifitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.

Jika supervise dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu

melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja

tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar

kegiatan pendidikan sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk

mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan

lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

Menurut Oemar Hamalik (1992:173) kepala sekolah sebagai supervisor :

1) Seorang supervisor mempunyai tugas mengendalikan (tugas pengendalian)

2) Seorang supervisor itu harus dapat mensposori (sebagai sponsor)

3) Seorang supervisor itu sebagai evaluator

4) Seorang supervisor itu sebagai pengawas.

Menurut Ngalim Purwanto (2006:115-116) supervisi adalah aktivitas

menentukan kondisi/ syarat-syarat yang esensial, yang akan menjamin tercapainya

tujuan pendidikan. Maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor, dia hendaknya

padai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat yang diperlukan bagi

kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu

semaksimal mungkin dapat tercapai. Ia harus dapat meneliti dan menentukan

syarat-syarat mana yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada atau

kurang mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi.

Page 53: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, tugas seorang

supervisi memang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah, kepala sekolah juga

harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengandalian untuk

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian

merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang

telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan

preventif untuk mencegah agar pada tenaga kependidikan tidak melakukan

penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Kepala

sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui

diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi

pembelajaran.

e. Kepala Sekolah sebagai leader

Menurut Ngalim Purwanto (2006:62-63) kepala dan pemimpin sebenarnya

merupakan dua pengertian yang tidak identik. Keduanya ada persamaan dan

perbedaannya.

1) Persamaannya :

a) Keduanya menghadapi/ mengepalai kelompok

b) Keduanya bertanggungjawab

2) Perbedaannya :

a) Kepala bertindak sebagai penguasa, sedangkan pemimpin bertindak

sebagai organisator dan koordinator.

b) Kepala bertanggungjawab terhadap pihak ketiga, pihak atasannya,

pemimpin bertanggung jawab terhadap kelompok yang dipimpinnya.

Page 54: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Kepala tidak selalu merupakan bagian dari kelompok, sedangkan

pemimpin merupakan bagian dari kelompok.

d) Kekuasaan kepala biasanya berasal dari peraturan-peraturan atau dari

pihak ketiga, sedangkan kekuasaan pemimpin berasal dari kepercayaan

anak buah/kelompoknya.

e) Kelompok atau anak buah seorang kepala biasanya bukan atas kemampuan

sendiri, melainkan ditunjuk oleh peraturan-peraturan (karena adanya

pengangkatan seorang kepala oleh pihak ketiga). Pemimpin diangkat oleh

anggota-anggotanya dan dianggap anggota dari kelompoknya. Perlu

dijelaskan di sini bahwa perbedaan-perbedaan seperti diuraikan di atas

hanya perbedaan-perbedaan dari teori saja. Sedangkan di dalam praktik

banyak kepala menjalankan fungsinya.

Jadi tugas seorang kepala adalah bertanggung jawab terhadap pihak

ketiga/atasannnya, bertanggung jawab terhadap tugas yang telah dipikulkan

kepadanya. Seorang kepala sekolah dianggap berhasil jika kelompoknya berhasil,

dan sebaliknya. Dengan kata lain, kecakapan yang penting dari seorang kepala

sekolah adalah membuat kelompoknya berhasil.

Apa yang dimaksud dengan ”berhasil” ?

Jika kelompokmya mengerjakan sesuatu dengan cara yang telah

ditetapkan, dengan hasil yang telah ditentukan, dan dalam waktu yang sudah

ditetapkan. Segala sesuatu dilakukan oleh kelompok, sesuai dengan keinginan

kepala itu sendiri atau atasannya, bukan karena kemauan kelompok. Jadi, segala

sesuatu itu dilakukan oleh kelompok berdasarkan keinginan kepala/atasan secara

Page 55: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

paksaan, bukan berdasarkan keinginan atau kreasi kelompok. Seorang kepala akan

benar-benar berhasil jika ia dapat membawa kelompoknya kepada keinginan-

keinginan yang sesuai dengan keinginan atasannya.

Menurut E. Mulyasa (2004:115) kepala sekolah sebgai leader adalah harus

mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga

kependidikan, membuka komunikasi dua arah, mendelegasikan tugas.

Menurut Wahjosumijo (2003:110) mengemukakan bahwa kepala sekolah

sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian,

keahlian dasar, pengalaman, dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan.

Menurut Hersye dan Blanchard (1988:5) menjelaskan : “leadership occurs

any time one attemps to influence the behavior of on individual or group”. Setiap

tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain melakukan sesuatu

sesuai dengan harapan yang mempengaruhi di dalamnya telah terjadi proses

kepemimpinan.

Menurut Stogdill dalam Keith Grint (1997:114) menjelaskan ”Leadership

is the process (act)of influencing the activities of an organized group in its efforts

goal setting and goal achievement”. Pendapat ini menerapkan pemahaman

kepemimpinan sebagai tindakan mempengaruhi kegiatan kelompok dan

pencapaian tujuan. Di dalamnya terdiri dari unsur-unsur kelompok (dua orang

atau lebih), ada tujuan dalam orientasi kegiatan serta pembagian tanggung jawab

sebagai bentuk perbedaan kewajiban.

Page 56: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Menurut Syafarudin dan Anzizhan (2004:37) kepemimpinan merupakan

proses mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok dalam usaha kearah

pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Dengan kata lain dalam proses

kepemimpinan itu dijumpai fungsi pemimpin, pengikat (anggota), dan situasi.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas maka kepala sekolah

sebagai leader dapat disimpulkan menjadi tiga sifat kepemimpinan dari kepala

sekolah yaitu demokratis, otoriter, laissez-faire,. Ketiga difat tersebut sering

dimiliki secara bersamaan oleh leader mungkin bersifat demokratis, otoriter, dan

mungkin bersifat laissez-faire.

f. Kepala Sekolah sebagai inovator

Menurut E. Mulyasa (2005:118-119) dalam rangka melakukan peran dan

fungsinya sebagai inovator kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan

baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-model pembelajran

inovatif.

Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional

dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel dan fleksibel.

1) Konstruktif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha mendorong dan

membina setiap tenaga kependidikan agar dapat berkembang secara optimal

Page 57: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dalam melakukan tugas-tugas yang diembankan kepada masing-masing tenaga

kependidikan.

2) Kreatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan

cara-cara baru dalam melakukan tugasnya. Hal ini dilakukan agar para tenaga

kependidikan dapat memahami apa-apa yang disampaikan oleh kepala sekolah

sebagai pimpinan, sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi

sekolah.

3) Delegatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berupaya mendelegasikan tugas

kepada tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi tugas, jabatan serta

kemampuan masing-masing.

4) Integratif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesional tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha mengintegrasikan

semua kegiatan sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan

sekolah secara efektif, efisien, dan produktif.

5) Rasional dan Objektif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha

bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif.

6) Pragmatis, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan teladan

dan contoh yang baik.

Page 58: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

7) Adabtabel dan fleksibel, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus mampu

beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru, serta berusaha

menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan para tenaga

kependidikan untuk beradaptasi dalam melaksankan tugasnya.

Jadi kepala sekolah sebagai inovator, harus mampu mencari, menemukan,

dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Gagasan baru tersebut

misalnya moving class. Moving class adalah mengubah strategi pembelajaran dari

pola kelas tetap menjadi kelas bidang studi sehingga setiap bidang studi memiliki

kelas tersendiri yang dilengkapi dengan alat peraga dan alat-alat lainnya. Moving

class ini bisa dipadukan dengan pembelajaran terpadu sehingga dalam suatu

laboratorium bidang studi dapat dijaga oleh beberapa orang guru (fasilitator) yang

bertugas memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam belajar.

g. Kepala Sekolah sebagai motivator

Menurut E. Mulyasa (2004:120) kepala sekolah sebagai motivator adalah

harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga

kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat

ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, dan

penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengambangan sumber belajar.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:93) motif adalah merupakan

suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai

tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi

adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari

Page 59: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

motivnya. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan

dorongan dalam diri.

Menurut Hari Sudrajat (2005:129) kemampuan direktur sekolah dalam

memotivasi staf dan guru memegang peranan penting dalam mencapai tujuan

sekolah. Motivasi staf dan guru merupakan kekuatan yang mendorog efektivitas

dan efisiensi pencapaian tujuan. Staf dan guru harus ditingkatkan motivasinya

untuk berbuat sebaik-baiknya agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan standar

dan dengan pertanggungjawaban untuk berhasil, yang keberhasilannya tersebut

terikat dengan harga diri (achievement motivation).

Pelatihan dalam motivasi dan perolehan (achievement motivation and

tarining) adalah mengubah posisi sikap dari takut gagal ke posisi sikap harapan

berhasil.

Menurut Wahjosumidjo (2004:172) keberhasilan seorang pemimpin dalam

menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat

tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan

motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pemimpin itu

sendiri.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, disimpulkan bahwa kepala

sekolah harus memperhatikan motivasi para tenaga kependidikan dan faktor-

faktor lain yang berpengaruh, sehingga kepala sekolah dapat meminimalisir segala

kemungkinan yang dapat menghambat menemukan kesempatan yang baik untuk

mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.

Page 60: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Penilaian kinerja sekolah adalah upaya pemotretan keberhasilan

kepemimpinan kepala sekolah dan sekaligus menggambarkan kondisi objektif

profil sekolah secara utuh. Lampiran Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 31 tahun

2005:10, Hasil Penilaian Kinerja Sekolah tidak dapat dipisahkan dari peran kepala

sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehubungan dengan upaya peningkatan

mutu pendidikan. Oleh karena itu, setelah dilaksanakan penilaian sekolah secara

berkesinambungan dan dilakukan pembinaan bagi kepala sekolah, pada akhir

periodisasi penugasannya diajukan rekomendasi untuk dapat ditindak lanjuti

Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.

Ada beberapa aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah

yang meliputi perkembangan akademik dan non akademik serta berbagai aspek

dari komponen efektivitas kepemimpinan kepala sekolah. Penilaian ini meliputi

tiga hal yaitu IPO (Input, Proses, Output) atau MPK (Masukan, Proses, Keluaran)

yaitu :

1) Input (masukan), merupakan data awal profil sekolah yang meliputi data

komponen non akademik pada awal periodisasi penugasan seseorang sebagai

kepala sekolah di sekolah tersebut.

2) Proses, merupakan data kinerja kepala sekolah yang meliputi komponen

EMASLIM, yaitu efektivitas kepala sekolah dalam melaksanakan tugas /

peranannya sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,

Inovator, dan Motivator.

3) Keluaran, merupakan data akhir profil sekolah baik berupa komponen non

akademik. Data ini menunjukkan perubahan atau hasil yang dicapai sebagai upaya

Page 61: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pemberdayaan sumber daya yang terdapat di sekolah, yaitu semua warga dan

fasilitas sekolah selama masa kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan.

Ada tiga rekomendasi yang diberikan kepada kepala sekolah dan sekolah

dalam penilaian kinerja sekolah, yaitu :

Tabel 1 : Penilaian Kinerja Sekolah dan Rekomendasi

No. Interval Nilai R Tindak lanjut pembinaan periodisasi

kepemimpinan kepala sekolah

1.

2.

3.

86-100

71-85,99

56-70,99

R1

R2

R3

a. Periode I dan ke II, dan mutasi ke tipe

sekolah yang lebih baik.

b. Periode II ke III, dan mutasi ke tipe

sekolah yang lebih baik.

c. Periode III (berakhir)

Catatan : Promosi jabatan struktural dan

fungsional sesuai peraturan yang

berlaku.

a. Periode I ke II, dan mutasi ke tipe

sekolah yang sama.

b. Periode II ke III, dan ke tipe sekolah

yang sama.

c. Periode ke III (berakhir)

a. Periode I ke II, dan mutasi ke tipe

sekolah yang lebih baik.

Page 62: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4.

0-55,99

R4

b. Periode II ke III, ke tipe sekolah yang

lebih baik.

c. Periode III (berakhir)

Periode I, II, III dibebaskan dari tugas

tambahan kepala sekolah dan

melaksanakan tugas guru secara penuh.

Kriteria penilaian kinerja kepala sekolah, ditunjukkan oleh hasil nilai kerja

tahun I sampai dengan tahun IV ada proses peningkatan dimulai dari nilai standar

atau lebih baik. Indikator tidak berhasilnya kepala sekolah dalam melaksanakan

tugas ditunjukkan oleh indikator hasil kerja tahun I sampai dengan IV,

menunjukkan nilai penurunan sampai dengan di bawah nilai standar minimal.

3. Kualitas Pembelajaran Sekolah

Kualitas pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki kaitan erat

dengan tujuan atau kompetensi, proses dan standar pendidikan. Menurut Ashcroft

(1995:41) pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang secara moral,

epistemologis, maupun edukatif mempunyai tujuan, proses, dan capaian dengan

standar tinggi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari pandangan

sistem, menurut Hoy, Bayne-Jardine, dan Wood (2000:3) tinggi rendahnya

kualitas pembelajaran merupakan hasil dari sistem yang digunakan, dan sebagai

hasil dari sebuah proses, kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kondisi

orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut.

Page 63: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pembelajaran merupakan proses terpenting dalam lembaga pendidikan.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan sering kali dimulai dengan mengadakan

perbaikan proses pembelajaran. William Glasser (1993:19) ketika menjelaskan

tentang kualitas pendidikan memulai dengan menjelaskan lima kebutuhan dasar

manusia; ”love, power, freedom, fun, and survival”. Berangkat dari kebutuhan

dasar-kebutuhan dasar tersebut, maka kualitas diartikan sebagai; ”anything we

experience that is consistently satisfying to one or more of the basic needs”.

Bertitik tolak dari pengertian tersebut, suatu pendidikan dianggap berkualitas

apabila mampu memenuhi salah satu atau lebih kebutuhan orang-orang yang

terlibat dalam pendidikan, terutama peserta didik.

Kualitas dalam pendidikan bukanlah suatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih

menunjuk pada hasil dari suatu proses. Hanya dengan proses dengan baik

(berkualitas) akan dihasilkan produk yang berkualitas pula. Proses yang

berkualitas hanya mungkin diwujudkan oleh pelaku dalam proses tersebut yang

berkualitas pula. Tidak mungkin proses yang berkualitas dihasilkan oleh orang

yang tidak berkualitas. Dalam pembelajaran yang berkualitas dibutuhkan guru

yang berkualitas, karena guru merupakan manajer dalam proses pembelajaran.

Untuk itu dibutuhkan guru yang efektif. Guru yang berkualitas adalah guru yang

mampu mengajar secara efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif harus

dipahami bahwa mengajar adalah merupakan seni sekaligus sebagai ilmu. Guru

yang efektif adalah guru yang mampu membantu peserta didik memperoleh yang

terbaik dari pembelajaran yang dikelolanya.

Page 64: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dalam konteks profesionalisme guru, menurut Nurdin (2004:159-160)

guru yang efektif juga harus memiliki syarat profesional sebagai berikut: sehat

jasmani dan rohani, bertaqwa, berilmu pengetahuan luas, adil, berwibawa, ikhlas,

mempunyai tujuan yang robbani, mampu merencanakan dan melaksanakan

evaluasi, dan menguasai bidang yang diajarkan. Untuk itu menjadi guru tidaklah

mudah, apalagi menjadi guru dengan predikat efektif.

Menurut Muriel Gerhard dalam suparlan (2005:124) karakteristik guru

adalah sebagai berikut: (1) Menerima dan mengembangkan ide dan perasaan

perserta didik; (2) Memuji dan menggalakkan mereka; (3) Merangsang peserta

didik ikut serta dalam membuat keputusan; (4) Mendengar dan berinteraksi

dengan peserta didik, (5) mengembangkan kecakapan berpikir; dan (6)

menggunakan berbagai sumber dan media.

Kualitas pembelajaran menurut E. Mulyasa (2003:101) dapat dilihat dari

segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan

berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar peserta didik terlibat secara

aktif dalam proses pembelajaran, gairah belajar yang tinggi, semangat belajar

yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses

pembelajaran dikatakan berkualitas apabila terjadi perubahan perilaku yang positif

pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).

Senada dengan Mulyasa, Dede Rosyada (2004:120) mengemukakan

bahwa pembelajaran dikatakan efektif jika peserta didik mengalami berbagai

pengalaman baru dan perilakunya berubah menuju kompetensi yang dikehendaki.

Page 65: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran dikatakan berkualitas apabila proses pembelajaran itu aktif dan

bermakna dengan ditandai: (1) peserta didik aktif; (2) kooperatif; (3) kritis dan

kreatif; (4) semangat belajar tinggi; dan (5) adanya perubahan perilaku yang

positif.

Berdasarkan indikator kualitas pembelajaran tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Peserta Didik Aktif dan Kooperatif

Keterlibatan peserta didik secara aktif oleh Cranton (1989:133) dikatakan

bahwa tanpa mengabaikan materi dan metode pembelajaran yang dipilih penting

juga untuk menyertakan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

pembelajaran. Individu yang mendengarkan secara pasif terhadap ceramah tanpa

aktifitas lain seperti bertanya, menjawab pertanyaan, atau melakukan tindakan

interaktif lainnya, akan lebih sedikit untuk mempertahankan informasi itu.

Bagaimanapun keterlibatan peserta didik secara aktif akan memudahkan

pembelajaran.

Keaktifan itu ada dua macam, yaitu keaktifan rohani dan keaktifan

jasmani. Paul B. Diedrieh dalam Ramayulis (2005:106) menemukan berbagai

bentuk keaktifan; (1) visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar;

(2) oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, diskusi; (3)

listening activities, seperti mendengarkan uraian percakapan , diskusi, pidato,

ceramah; (4) writing activities, seperti menulis cerita, karangan, menyalin; (5)

drawing activities, seperti membuat grafik, peta; (6) mental activities, seperti

Page 66: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

mengingat, memecahkan soal, menganalisa; (7) motor activities, seperti

melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun; (8) emotional activities,

seperti menaruh minat gembira, berani, tenang.

Proses pembelajaran yang berlangsung interaktif dan partisipatif

memungkinkan peserta didik untuk mengaktifkan seluruh inderanya.

Menggunakan semua inderanya peserta didik akan melakukan suatu proses belajar

yang lebih bermakna.

Edgar Dale dalam Barbara B. Seel and Rita Richey (1994:14) menekankan

perlunya pengalaman dengan memperkenalkan ”kerucut pengalaman” (come of

experience) sebagai berikut:

Lambang Verbal

Lambang visual

Gambar mati

Gambar Hidup

Pameran

Karya Wisata

Demonstrasi

Dramatisasi

Pengalaman Buatan

Pengalaman Langsung

Gambar 1. Kerucut Pengalaman

Page 67: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar di atas bertujuan untuk menggambarkan deretan pengalaman dari

yang bersifat langsung hingga pengalaman melalui simbol komunikasi.

Pengalaman tersebut didasarkan pada suatu rentangan pengalaman dari yang

kongkrit ke yang abstrak. Dale menunjukkan bahwa potensi pengalaman belajar

semakin besar ketika materi pembelajaran disampaikan dengan lebih bervariasi.

Namun ketika materi pembelajaran hanya disampaikan dalam bentuk simbol-

simbol verbal, potensi pengalaman belajar sangat kecil karena hanya mendengar

saja.

b. Berpikir Kritis dan Kreatif

Pembelajaran di era reformasi menuju kualitas manusia yang memiliki

daya saing global, diperlukan pengembangan kemampuan berpikir kritis dan

kreatif, serta kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah, karena

dalam dunia kerja yang berorientasi kompetensi, kecepatan dalam pengambilan

keputusan menjadi suatu tuntutan, bahkan keberanian mengambil sebuah putusan

meskipun salah, lebih berharga dari pada tidak ada putusan sama sekali. Untuk

itulah peserta didik harus dilatih oleh guru untuk berpikir kritis dan kreatif serta

kemampuan dalam memecahkan masalah, dengan berbagai strategi yang

mendukung (Dede Rosyada, 2004:165).

Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan critical

thinking, creative thinking, dan problem solving melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya sering kali kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat hal-hal dimilikinya tersebut

oleh peserta didik. Guru pada umumya menurut Mulyasa (2002:106) kurang

Page 68: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menyenangi situasi di mana para peserta didik banyak bertanya-tanya mengenai

hal-hal di luar konteks yang dibicarakannya.

Gibbs dalam Mulyasa (2002:106) berdasarkan berbagai penelitiannya

menyimpulkan bahwa kreatifitas peserta didik dapat dikembangkan melalui : (1)

rasa percaya diri; (2) memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk

berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah; (3) melibatkan peserta didik

dalam menentukan tujuan belajar; (4) memberikan pengawasan yang tidak terlalu

ketat dan otoriter; (5) melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses

pembelajaran secara keseluruhan.

Demikian pula kemampuan peserta didik dalam problem soving harus

dikembangkan. Problem harus dipecahkan melalui operasi mental, khususnya

menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode bekerja tertentu, misalnya

algoritme dan heuristik (Winkel, 1996:86).

c. Semangat Belajar Tinggi

Pembelajaran yang berkualitas juga ditandai oleh adanya peserta didik

yang memajukan semangat belajar yang tinggi. Dengan adanya semangat belajar

yang tinggi ini menunjukkan bahwa peserta didik banyak memiliki motivasi

belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan

pembelajaran, Callahan and Clark dalam Mulyasa (2002:112) mengemukakan

bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan

mundurnya tingkah laku ke arah satu tujuan tertentu. Peserta didik akan belajar

dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.

Page 69: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Motivasi menurut Sardiman, et al. (2001:73) dapat juga dikatakan sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau melakukan sesuatu. Dalam konteks belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehinggga tercapai tujuan yang

dikehendaki. Dikatakan ”keseluruhan” karena biasanya ada beberapa motif yang

berama-sama menggerakkan peserta didik untuk belajar. Motivasi belajar

merupakan faktor psikis non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal

penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Peserta didik

yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan

aktivitas belajar. Berkaitan dengan motivasi ini, Maslow dalam Mulyasa,

(2002:112-113) menyusun suatu teori piramida hirarki kebutuhan manusia, yaitu

physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety needs (kebutuhan rasa aman),

esteem needs (kebutuhan akan harga diri), needs for actualization (kebutuhan

akan aktualisasi diri).

Dalam kenyataan, seringkali kebutuhan peserta didik yang berupa

kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, dan seterusnya, bisa terjadi beberapa

kebutuhan tertentu dapat dipenuhi secara bersama-sama, atau bahkan semua

kebutuhan tersebut dapat terpenuhi secara serentak.

Dalam konteks implementasi KTSP, teori Maslow ini menurut Mulyasa

(2002:113) dapat digunakan sebagai pegangan untuk melihat dan mengerti

mengapa:

Page 70: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

1) Peserta didik dalam keadaan lapar atau sedang sakit tidak memiliki motivasi

untuk belajar.

2) Peserta didik lebih senang belajar dalam suasana yang menyenangkan.

3) Peserta didik yang merasa disenangi teman atau kelompoknya akan memiliki

minat belajar yang lebih dibandingkan dengan peserta didik yang dikucilkan.

4) keinginan peserta didik untuk mengetahui dan memahami sesuatu tidak selalu

sama.

Syamsudin Makmun (2001:40) menyatakan bahwa motivasi pada diri

seseorang dapat dilihat dari :

1) Durasinya kegiatan, berapa lama mampu menggunakan waktunya untuk

belajar.

2) Frekuensi kegiatan, berapa sering kegiatan belajar dilakukan dalam periode

waktu tertentu.

3) Persistensinya, ketetapan dan kelekatannya pada tujuan kegiatan.

4) Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi berbagai

rintangan dan hambatan.

5) Pengabdian dan pengorbanannya guna tercapainya tujuan.

6) Tingkatan aspirasinya, rencana, cita-cita, target yang hendak dicapai oleh

kegiatan belajar yang dilaksanakan.

7) Tingkatan kualifikasi prestasi/produk dari kegiatan belajar yang dilakukan.

8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan positif atau negatif.

Menurut Sardiman, et.al., (2001:81) motivasi yang dimiliki oleh peserta

didik ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

Page 71: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1) Tekun menghadapi tugas (dapat belajar terus menerus dalam waktu yang

lama).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam pelajaran.

4) Lebih senang bekerja sendiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

6) Dapat mempertahankan pendapatnya.

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

8) Senang mencari dan memecahkan soal.

Dari pendapat-pendapat di atas kiranya dapat disimpulkan, bahwa peserta

didik yang memiliki semangat belajar yang tinggi, disebabkan oleh motivasi

belajar yang dimilikinya. Adapun indikator dimilikinya motivasi itu adalah tekun

dalam menghadapi tugas, mampu belajar dalam waktu lama, ulet dalam

menghadapi kesulitan, kerelaan mengorbankan apa yang dimilikinya untuk

belajar, teguh dalam prinsip, dan senang memecahkan masalah.

d. Perubahan Perilaku yang Positif

Pembelajaran yang berkualitas ditandai juga oleh adanya perubahan

perilaku yang positif pada diri peserta didik. Perubahan perilaku ini sebenarnya

merupakan proses hasil dari proses belajar oleh peserta didik. Untuk itu, menurut

Sardiman (2001:21) ada yang mendefinisikan ”belajar adalah berubah”. Dalam

hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah perilaku. Belajar akan

membawa perubahan pada individu yang melakukan kegiatan belajar. Perubahan

itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga

Page 72: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, harga diri, penyesuaian diri dan

sebagainya. Dengan demikian perubahan di sini tidaklah hanya pada ranah

kognitif saja, melainkan juga pada ranah afektif dan psikomotorik.

Senada dengan pendapat di atas, Abin Syamsudin Makmun (2001:27)

dengan menggunakan konsep dasar psikologis khususnya dalam konteks

pandangan behaviorisme, menyatakan bahwa proses pembelajaran pada

hakikatnya merupakan usaha menciptakan perangkat stimulus yang diharapkan

menghasilkan pola-pola perilaku. Hasil belajar yang berupa pengetahuan, sikap,

dan keterampilan merupakan manifestasi dari perubahan perilaku tersebut.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

yang berkualitas ditandai oleh adanya perubahan perilaku peserta didik, baik

berupa pengetahuan, sikap, atau keterampilan, dan memiliki life skill.

4. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran atau strategi instruksional (instructional strategies)

menurut Hasibuan dan Mujiono (1983: 3) disebutnya sebagai strategi belajar

mengajar dan diartikan sebgai pola umum penguatan guru dan murid dalam

perwujudan strategi belajar mengajar. Strategi di sini menjelaskan aktivitas yang

dikembangkan dalam analisis sistem yaitu mencari alternatif pemecahan. Strategi

seperti ini terjadi pada analisis metode dan alat, yaitu metode beserta alatnya

termasuk sumber pendidikan yang dilibatkan.

Arrends (1997 : 10) dalam hasibuan dan Mujiono (1988 : 22)

menggunakan istilah strategi pembelajaran atau strategi instruksional dengan

istilah model pengajaran:“The teacher models, which dates back to as earley as

Page 73: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Jhon Dewey has did a very strong revival during the paste decade. The model is a

most effective approach for teaching higher level thinking processes, helping

student Process information already in their possession and assisting students to

contruct their own knowledge about the social and physical word around them"

(Model pembelajaran sebagaimana sejak dulu telah dikemukakan oleh John

Dewey pada beberapa dekade yang lalu, merupakan model yang paling efektif

untuk pendekatan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, membantu siswa

Memroses informasi agar selalu siap menuntun mereka dengan pengetahuan fisik

dan sosial masyarakat di lingkungannya).

Guna mewujudkan prinsip-prinsip strategi pembelajaran KTSP, maka guru

dapat memilih sejumlah strategi pembelajaran aktif, di antaranya sebagian dari

strategi-strategi menurut Silbermen (1986 : 7) dalam Hasibuan dan Mudjiono

(1988 : 56) adalah:

1) Strategi Group Resume (Resume kelompok)

Teknik resume secara khusus menggambarkan sebuah prestasi, kecakapan

dan pencapaian individual, sedangkan resume kelompok merupakan cara

yang menyenangkan untuk membantu para peserta didik lebih rnengenal atau

melakukan kegiatan membangun tim dari sebuah kelompok yang para

anggotanya telah mengenal satu sama lain.

2) Strategi Point Counter Point (Debat Pendapat)

Kegiatan ini merupakan sebuah teknik untuk rnerangsang diskusi dan

Mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks.

Page 74: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

format tersebut mirip open discussion dengan perdebatan terbuka dari setiap

peserta didik, namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat.

3) Strategi Modeling the way {membuat contoh praktek)

Strategi ini memberi kesempatan peserta didik untuk mempraktek

keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demontrasi. Peserta

didik diberi waktu untuk menyusun skenario sendiri dan menentukan cara-

cara mengilustrasikan keterampilan teknik yang baru saja dijelaskan dan

dipahami.

4) Strategi Guided Instruksional (Pembelajaran Terbimbing)

Pembelajaran terbimbing merupakan suatu perubahan menarik dari Metode

ceramah secara langsung. Guru dimungkinkan untuk mempelajari apa yang

telah diketahui dan dipahami peserta didik sebelum membuat poin-poin

pengajaran.

5) Strategi Jigsaw Learning (Belajar dengan model jigsaw)

Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi

yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi

tersebut tidak mengharuskan urusan penyampaian. Kelebihan strategi ini

adalah dapat memelihara seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus

mengajarkan kepada orang lain.

6) Strategi Every is Teacher here (semua menjadi guru)

Pada strategi ini, tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta

didik yang berbeda. Masing-masing kelompok mengajar apa yang telah

dipelajari.

Page 75: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

7) Strategi Reading Aloud (Membaca dengan keras)

Menurut Ramayulis (2005 : 112) strategi ini dapat membantu peserta didik

memfokuskan perhatiannya secara mental. Strategi ini menjadikan peserta

didik memusatkan perhatiannya pada apa yang dibaca secara keras itu.

8) Strategi The Power of Two (Menggabung dengan kekuatan)

Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong

munculnya keuntungan dari sinergi itu, Sebab hasil pemikiran dua kepala

tentu lebih baik dari hanya satu.

9) Strategi Reading Guide (Panduan membaca)

Dalam pembelajaran seringkali materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas

akhirnya harus diselesaikan di luar kelas, hal ini disebabkan oleh banyaknya

materi yang harus di baca dan diselesaikan. Strategi ini dapat dimanfaatkan

secara maksimal

10) Strategi Card Sort (Sortir Kartu)

Strategi ini menurut Hisyam Zaeni, Barmawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani

(2005 : 53) merupakan kegiatan kolaboratif yang dapat digunakan untuk

mengajarkan konsep, karakteristik klasikal, fakta tentang obyek atau review

pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya.

11) Strategi Index Card Math (mencarai pasangan)

Strategi ini menurut Hisyam Zaini, Barmawi munthe, dan Sekar Ayu Aryani

(2005 : 69) cukup menyenangkan dapat digunakan untuk mengulang materi

yang telah diberikan sebelumnya. Untuk materi yang berumpun tetap bisa

digunakan asalkan peserta didik sebelumnya telah ditugaskan untuk

Page 76: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga saat mereka

masuk kelas memiliki bekal pengetahuan.

5. Prestasi Belajar

Dalam proses belajar tidak terlepas dari prestasi belajar, karena prestasi

belajar merupakan tolok ukur bagi keberhasilan belajar. Prestasi dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia (1991:769) merupakan hasil yang telah dicapai atau

dilakukan. Kemudian Winkel (1984:162), prestasi adalah bukti keberhasilan yang

dicapai. Atas dasar definisi tersebut dapat diambil pengertian bahwa prestasi

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang setelah melakukan

usaha.

Kemudian apabila dikaitkan dengan usaha belajar, maka prestasi belajar

dapat diartikan sebagai hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melakukan usaha belajar (Gunarsa, 1995 : 57). Selanjutnya Tirtonegoro (1984:43)

mengatakan,” prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran serta penilaian

usaha belajar yang dinyatakan dengan simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang

dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai setiap anak dalam periode tertentu.

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada dasarnya

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sama dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar. Apabila faktor-faktor yang menunjang proses

belajar dapat terpenuhi dengan baik, maka kegiatan belajarpun akan berlangsung

dengan baik, yang akhirnya akan membuahkan prestasi belajar yang baik pula.

Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 77: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1. Faktor Dari Dalam Diri Pebelajar ( Internal Factor )

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Faktor tersebut diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu faktor fisik dan

psikis. Faktor fisik meliputi kesehatan tubuh, kelainan cacat tubuh, dan keadaan

lain yang berkaitan dengan fisik. Faktor psikis meliputi motif, minat, bakat,

kecerdasan, dan kemampuan kognitif.

2. Faktor Dari Luar Diri Pebelajar ( External Factor )

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor

eksternal masih dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu faktor

lingkungan dan instrumental. Faktor lingkungan terdiri atas lingkungan fisik dan

sosial. Lingkungan fisik misalnya iklim, cuaca, suhu udara, waktu. Sedangkan

lingkungan sosial misalnya lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Lingkungan instrumental meliputi kurikulum, guru, sarana dan fasilitas belajar,

serta administrasi.

Untuk mendapatkan prestasi belajar yang optimal tergantung dari

pengelolaan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Apabila semua faktor dapat

dimiliki dan dapat dikelola dengan baik maka kelangsungan proses belajar akan

berjalan dengan optimal. Dengan demikian dapat diharapkan prestasi belajar

sebagai hasil akhir dari suatu kegiatan belajar akan berhasil secara optimal pula.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Saryono ”Kinerja Kepala Sekolah dan Kualitas

Pembelajaran Sekolah. Studi kasus tentang Kualitas Pembelajaran di SMP

Negeri 1 Tirtomoyo” tahun 2007. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif

Page 78: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi

langsung, dan mencatat dokumen. Uji validasi data menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data berupa teknik analisis

interaktif, yaitu data reduction dan display, serta conclusion drawing yang

saling berinteraksi. Kesimpulan hasil penelitian : (1) Peningkatan kualitas

pembelajaran di SMP Negeri 1 Tirtomoyo dapat diupayakan melalui

peningkatan kualitas kinerja kepala sekolah; (2) Banyak siswa SMP Negeri 1

Tirtomoyo berprestasi karena pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suroso Heru Prasetyo ”Profesionalitas Guru

dalam Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Studi di SD Negeri

Tlogomulyo Kabupaten Temanggung tahu 2008. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampelnya

purposive sampling, uji analisis data triangulasi data dan metodologis, dengan

analisis interaktif, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil

penelitian : (1) penerapan KTSP secara proporsional berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa, (2) pelaksanaan pembelajaran telah berjalan dengan

baik, (3) kepemimpinan kepala sekolah SD Negeri IV girimarto telah berjalan

dengan baik.

C. Kerangka Berpikir

1. Profesionalitas Guru dapat Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di

Sekolah.

Profesionalitas seorang guru akan punya andil yang sangat besar dalam

Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah. Karena Guru profesional akan dapat

Page 79: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

melaksanakan semua tugas-tugasnya dengan penuh kesungguhan dan tanggung

jawab. Guru profesional juga akan selalu melakukan suatu tugasnya dengan

menitikbertakan kualitas dari pada kuantitas. Apabila Proses Belajar mengajar di

kelas berkualitas, maka dapat dipastikan kualitas pembelajaran di sekolah juga

akan meningkat, dan jika kualitas pembelajaran meningkat, maka prestasi belajar

atau prestasi sekolah juga akan meningkat pula.

2. Kinerja Kepala Sekolah dapat meningkatkan kulaitas Pembelajaran di

Sekolah.

Kepala sekolah adalah seorang pemimpin dan bertanggungjawab penuh

atas semua aktivitas di sekolah. Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah

yang mempunyai kinerja (prestasi kerja) yang baik pula. Kinerja Kepala sekolah

yang baik akan berimbas pada keberhasilan Proses Balajar Mengajar (PBM).

Apabila Proses Belajar Mengajar berhasil, maka akan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah. Selanjutnya apabila kualitas pembelajaran di

sekolah meningkat, maka giliran berikutnya juga akan dapat meningkatkan

prestasi belajar atau prestasi sekolah.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa profesionalitas guru dan kinerja

kepala sekolah secara bersama-sama mempengaruhi keberhasilan proses belajar

mengajar, sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih efektif dan efisien.

Proses Belajar Mengajar yang efektif dan efisien akan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran sekolah dan selanjutnya akan dapat meningkatkan prestasi

Page 80: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

belajar/prestasi sekolah. Alur pemikiran di atas dapat digambarkan dengan skema

sebagai berikut:

Bagan 1 : Flow Chart Kerangka Pikir

Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Sekolah

Profesionalitas Guru

Proses Belajar Mengajar

(PBM) Kinerja Kepala

Sekolah

Page 81: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri IV Girimarto, Kecamatan

Girimarto, Kabupaten Wonogiri dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Guru-guru SD Negeri IV Girimarto, memiliki kompetensi profesional di

bidangnya.

b. Kinerja Kepala SD Negeri IV Girimarto, memperoleh rekomendasi amat

baik.

c. Hasil akreditasi tahun 2006 SD Negeri IV Girimarto memperoleh predikat

amat baik.

d. Prestasi hasil pembelajaran SD Negeri IV Girimarto, sudah diakui mulai

tingkat kecamatan sampai tingkat propinsi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010 sampai dengan

bulan Desember 2010, dengan jadwal kegiatan seperti tabel di bawah ini:

Tabel 2: Alokasi Waktu Penelitian

No Waktu Kegiatan

1 Juni 2010 Pengajuan judul, penyusunan

proposal

2 Juli 2010 Seminar proposal, revisi proposal,

pengesahan proposal

Page 82: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

3 Agustus s.d. September 2010 Penyusunan instrumen,

penyelesaian ijin penelitian,

pelaksanaan penelitian

4 Oktober s.d. Desember 2010 Pengolahan data, penulisan

laporan, hasil penelitian

B. Bentuk/Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang

menekankan pada masalah proses, maka jenis penelitian dengan strateginya

yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini akan

mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan

penuh nuansa, yang lebih berharga dari pada sekedar pernyataan jumlah atau

frekuensi dalam bentuk angka. Strategi yang digunakan adalah studi kasus

(case study). Dan karena permasalahan serta fokus penelitian sudah

ditentukan dalam proposal sebelum peneliti terjun dan menggali

permasalahan di lapangan, maka penelitian tersebut juga dapat dikategorikan

sebagai Studi kasus terpancang (Embedded Case Study Research) (Sutopo,

2002:41).

C. Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan

dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi

tersebut akan digali dari beragam sumber data yang akan dimanfaatkan dalam

penelitian ini, meliputi:

Page 83: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

1. Informasi atau narasumber, yang terdiri dari kepala sekolah, guru,

karyawan, siswa, orang tua siswa dan komite sekolah.

2. Tempat dan Peristiwa/aktivitas yang terdiri dari kegiatan pelaksanaan

penilaian kinerja sekolah.

3. Arsip dan dokumen resmi prestasi-prestasi akademik dan nonakademik

serta pendukung lainnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian adalah :

1. Wawancara mendalam (in-depth-interviewing)

Wawancara jenis tersebut bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur

ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada

informan yang sama (Patton dalam Sutopo, 2006:68). Pernyataan yang

diajukan dapat semakin terfokus sehingga informasi yang dikumpulkan

semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan

mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang

sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan perasaan, sikap, dan

pandangan mereka terhadap pelaksanaan penelitian Kinerja Kepala

Sekolah. Teknik wawancara ini dilakukan pada semua informan.

2. Observasi langsung

Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi

berperan pasif (Spradle dalam Sutopo, 2006:75). Observasi langsung ini

Page 84: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dilakukan dengan cara formal dan indormal, untuk mengamati berbagai

kegiatan dan peristiwa yang terjadi di sekolah, juga kegiatan pokok warga

sekolah di lingkungan sekolah.

3. Mencatat dokumen (content analysis)

Teknik mencatat dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat di sekolah.

E. Teknik Cuplikan (Sampling)

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Peneliti cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui

informasi dan masalahnya secara mendalam, serta dapat dipercaya sebagai

sumber data yang mantap. Sampling atau cuplikan lebih cenderung sebagai

internal sampling (Bogdan & Biklen dalam Sutopo, 2006:63), informan

dipilih dengan kriteria tertentu dan kemudian dimanfaatkan untuk berbicara,

bertukar pikiran, membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek

lain, dan tidak untuk membuat generalisasi hasil. Teknik ini disebut juga

sebagai criterion based selection (Goetz dan Le Comte dalam Sutopo,

2006:64).

F. Keabsahan Data

Guna menjamin dan mengembangkan keabsahan data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian, teknik pengambangan keabsahan data yang

biasa digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu taknik trianggulasi akan

dikembangkan. Dari empat macam teknik trianggulasi yang ada (Patton dalam

Page 85: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sutopo, 2002:78), hanya akan digunakan (1) trianggulasi data atau sumber

yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda,

misalnya mengenai kegiatan program digali dari sumber data yang berupa

informan, arsip dan peristiwa, demikian juga data kegiatan keterlibatan, dan

(2) trianggulasi metode, dilakukan dengan menggali data yang sama dengan

metode yang berbeda, seperti hasil wawancara yang disinkronkan dengan hasil

observasi. Selain itu database dikembangkan dan disimpan yang sewaktu-

waktu dapat ditelusuri kembali bila dikehendaki untuk verifikasi.

G. Teknik Analisis

Untuk menganalisis data pada penelitian tahap awal dipergunakan

teknik analisis interaktif. Ada tiga komponen analisis interaktif, yaitu

reduction (reduksi data), display (sajian data), dan conclusion drawing

(penarikan simpulan serta verifikasinya) yang masing-masing komponen

tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan

hasil akhir analisis.

Pada tahap reduction, data penelitian diseleksi, difokuskan,

disederhanakan, dan dibuat abstrak data dari fieldnote. Proses ini berlangsung

terus sepanjang pelaksanaan penelitian.

Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi

berbagai jenis matriks, gambar, jaringan kerja, kaitan kerja, dan juga tabel

sebagai pendukung narasinya. Semua itu dirancang guna merakit informasi

secara teratur supaya mudah dilihat dan lebih dimengerti dalam bentuk yang

lebih kompak.

Page 86: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Simpulan akhir penelitian perlu diverifikasi agar cukup mantap dan

benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan

aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali

dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas saat

peneliti menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan

lapangan.

Pada proses verifikasi sering melangkah kembali pada tahap reduksi

data, sehingga trianggulasi selalu inheren dalam proses penelitian. Untuk

memperjelas model analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 2: Flow Chart Analisis Interaktif (Sutopo,2002:96)

Karena sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, meski

penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang dengan kegiatan

penelitian yang dipusatkan pada tujuan dan pernyataan yang telah jelas

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Sajian Data Reduksi Data

Page 87: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dirumuskan, namun penelitian ini tetap bersifat spekulatif, karena segalanya

secara pasti akan ditentukan kemudian, oleh keadaan yang sebenarnya yang

terjadi pada di lokasi penelitian.

Page 88: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan

terhadap profesionalitas guru dan kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

A. Setting Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SD Negeri IV Girimarto

(Sumber : hasil wawancara dengan ketua komite yang juga salah satu pendiri SD

Negeri IV Girimarto).

SD Negeri IV Girimarto adalah salah satu dari 35 SD Negeri di

Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. SD Negeri IV Girimarto terletak di

Jalan Sinuwun, 28 Tambakmerang Girimarto, kurang lebih 3 Km disebelah utara

kantor Kecamatan Girimarto. SD Negeri IV Girimarto berdiri pada tahun 1965.

Ketika sekolah ini berdiri, belum memiliki gedung dan tanah sendiri sehingga

tempat pembelajarannya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain

dengan meminjam tempat umum seperti balai desa atau bahkan pernah pinjam

rumah milik warga. Dengan kondisi seperti ini maka proses belajar mengajar

sering terganggu dan tidak nyaman.

Pada tahun 1965 Pemerintah Desa Tambakmerang, Kecamatan Girimarto

mengijinkan tanah miliknya (tanah milik desa) di dusun Dondong,

Tambakmerang, Girimarto tepatnya dibelakang balai Desa Tambakmerang untuk

Page 89: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

didirikan sebuah bangunan sekolah dasar guna proses belajar mengajar.

Bangunan itulah yang sekarang menjadi SD Negeri IV Girimarto.

Seiring dengan perkembangan jaman, bangunan Sekolah Dasar Negeri IV

Girimarto telah mengalami beberapa kali renovasi. Sekarang SD Negeri IV

Girimarto memiliki gedung-gedung yang cukup kokoh dan megah untuk ukuran

bangunan sekolah dasar sehingga sangat nyaman untuk tempat melaksanakan

proses pembelajaran.

Berdasarkan catatan dokumen (sumber : Data administrasi SD Negeri IV

Girimarto), nama-nama tokoh pendiri SD Negeri IV Girimarto adalah sebagai

berikut:

1. Ponco Saroyo

2. Agus diyatmo

3. Teguh Subroto

Sejak berdiri sampai sekarang SD Negeri IV Girimarto telah mengalami

3 kali pergantian kepala sekolah. Adapun nama-nama kepala sekolah yang pernah

bertugas di SD Negeri IV Girimarto (sumber : Data administrasi SD Negeri IV

Girimarto), adalah sebagai berikut:

1. Suratno (1965 - 1996)

2. Yatto (1996 - 2007)

3. Maryatmi, S.Pd. (2007 - sekarang)

2. Letak Geografis SD Negeri IV Girimarto

SD Negeri IV Girimarto terletak di Desa Tambak Merang, Kecamatan

Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa tengah. Secara geografis letak SD tersebut

Page 90: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

sangat strategis karena selain terletak di tengah-tengah wilayah kecamatan

Girimarto juga terletak di pinggir jalan Sinuwun Km 6 Sidoharjo – Bubakan yang

merupakan jalur penting untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat

khususnya di kecamatan Girimarto. Karena letaknya itulah SD Negeri IV

Girimarto terletak di Desa Tambakmerang, Girimarto, Kabupaten Wonogiri

dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Tanah pertanian milik Sardi.

Timur : Tanah pertanian milik warga.

Selatan : Balai Desa Tambak Merang.

Barat : Jalan raya Sidoharjo-Bubakan dan pemukiman warga

Lokasi tersebut sangat ideal untuk proses pendidikan karena selain dekat

jalan raya sehingga mudah jangkauannya juga sangat nyaman karena dekat lahan

pertanian milik warga yang udaranya sangat sejuk.

Luas areal sekolah yang mencapai 1700 m2 tersebut terdiri dari tiga

gedung. Gedung petama untuk ruang kelas I, II, kantor sekolah, dan ruang

komputer. Gedung kedua untuk kelas III, IV, V, dan VI. Gedung ketiga untuk

rumah dinas guru, penjaga, dapur, dan kamar kecil/WC siswa. Selain itu areal di

sebelah timur digunakan secara psikologis kondisi tersebut dapat menumbuhkan

rasa nyaman untuk belajar.

3. Kondisi Guru, Karyawan, dan Siswa SDN IV Girimarto

Keadaan Guru, karyawan, dan siswa sekolah SD Negeri IV Girimarto

pada tahun 2008, 2009, dan 2010 (Sumber: data lapor bulan) adalah sebagai

berikut:

Page 91: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 3.1: Keadaan Guru dan Karyawan tahun 2007/2008

No Nama NIP Tgl Lahir Pend Jbtn Gol Ruang Masa

Kerja

Mngj.

Kl

1. Maryatmi, S.Pd 130733154 17-6-1960 S1 Kasek IV a 28 IV-VI

2. Suginem, S.Pd 130493635 3-1-1953 S1 Gr.Kl IV a 32 I

3. Agus S. A.Ma. 131180482 12-2-1959 D2 Gr.Kl IV a 26 VI

4. Surahminingsih,A.Ma 130987190 6-6-1957 D2 Gr.Ag. IV a 26 I-VI

5. Suradi, S.Pd. 131727367 12-11-1965 S1 Gr.Kl IV a 20 IV

6. Surtarno, A.Ma.Pd 131326476 13-12-1957 S1 Gr. OR III d 23 I-VI

7. Fety Marhayuni, S.Pd. 132177846 19-2-1973 S1 Gr.Kl III b 14 III

8. Mulyati, S.Pd. 132053141 10-2-1968 S1 Gr.Kl III b 22 V

9. Sadiman 131547795 19-8-1956 SMA Penjg. II b 21 -

10. Vera Listiyana, A.Ma. - 27-2-1986 D2 Gr.Kl - 2 II

Tabel 3.2: Keadaan Guru dan Karyawan tahun Tahun 2008/2009

No Nama NIP Tgl Lahir Pend Jbtn Gol

Ruang

Masa

Kerja

Mngj.

Kl

1. Maryatmi, S.Pd 19600617 197911 2 005 17-6-1960 S1 Kasek IV a 29 IV-VI

2. Suginem, S.Pd 19530103 197512 2 002 3-1-1953 S1 Gr.Kl IV a 33 I

3. Agus S. A.Ma. 19590212 198304 1 002 12-2-1959 D2 Gr.Kl IV a 27 VI

4. Surahminingsih,A.Ma 19570606 198201 2 008 6-6-1957 D2 Gr.Ag. IV a 27 I-VI

5. Suradi, S.Pd. 19651112 198806 1 002 12-11-1965 S1 Gr.Kl IV a 21 IV

6. Surtarno, A.Ma.Pd 19571213198405 1 001 13-12-1957 S1 Gr. OR III d 24 I-VI

7. Mulyati, S.Pd. 19680210 199303 2 005 10-2-1968 S1 Gr.Kl III b 23 V

8. Sadiman 19850622 201001 2 013 19-8-1956 SMA Penjg. II b 22 -

9. Ristya Tri W. 19560819198702 1 002 5-3-1990 SMA WB - 0 -

Tabel 3.3: Keadaan Guru dan Karyawan tahun Tahun 2009/2010

No Nama NIP Tgl Lahir Pend Jbtn Gol

Ruang Masa Kerja

Mngj. Kl

1. Maryatmi, S.Pd 19600617 197911 2 005 17-6-1960 S1 Kasek IV a 30 IV-VI 2. Suginem, S.Pd 19530103 197512 2 002 3-1-1953 S1 Gr.Kl IV a 34 I 3. Agus Suyono. A.Ma. 19590212 198304 1 002 12-2-1959 D2 Gr.Kl IV a 28 VI 4. Surahminingsih,A.Ma 19570606 198201 2 008 6-6-1957 D2 Gr.Ag. IV a 28 I-VI 5. Suradi, S.Pd. 19651112 198806 1 002 12-11-1965 S1 Gr.Kl IV a 22 IV 6. Surtarno, A.Ma.Pd 19571213198405 1 001 13-12-1957 S1 Gr. OR III d 25 I-VI 7. Mulyati, S.Pd. 19680210 199303 2 005 10-2-1968 S1 Gr.Kl III b 24 V 8. Ida Fitrianingsih A.Ma 19850622 201001 2 013 22-6-1985 D2 Gr. Kl II b 3 III 9. Sadiman 19560819198702 1 002 19-8-1956 SMA Penjg. II b 23 -

10. Rini Susanti - 18-12-1989 SMA WB - 1 II 11. Alvina Anita W. - 13-2-1990 SMA WB - 1 -

Kondisi jumlah guru SD Negeri IV Girimarto dirasa cukup karena

meskipun guru yang Pegawai Negeri Sipil (PSN) belum sebanding dengan jumlah

Page 92: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

rombongan belajar yang ada namun ada guru Wiyata Bakti (WB) yang juga

mampu menjadi guru kelas atau bahkan wali kelas.

Kualifikasi akademik guru-guru di SD Negeri IV Girimarto khususnya

guru Pegawai Negeri Sipil adalah Sarjana sehingga telah memenuhi standar

kependidikan. Sementara itu untuk Guru-guru Wiyata Baktinya masih dalam

proses menempuh pendidikan sarjana. Jenjang Pendidikan dan Status guru dapat

diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 4 : Jenjang Pendidikan dan Status Guru SDN IV Girimarto 3 Tahun. terakhir

Tahun Tingk.Pendidikan Jumlah dan Status Guru

Jumlah Ket. GT/PNS GTT/WB L P L P

2008

S3/S2 - - - - - S1/D4 1 4 - - 5 D3/Sarmud - - - - - D2 2 1 - 1 4 D1 - - - - - SLTA 1 - - - - Jumlah 4 5 - 1 10

Tahun Tingk.Pendidikan Jumlah dan Status Guru

Jumlah Ket. GT/PNS GTT/WB L P L P

2009

S3/S2 - - - - - S1/D4 1 3 - - 4 D3/Sarmud - - - - - D2 2 1 - - 3 D1 - - - - - SLTA 1 - 1 - 2 Jumlah 4 4 1 - 9

Tahun Tingk.Pendidikan Jumlah dan Status Guru

Jumlah Ket. GT/PNS GTT/WB L P L P

2010

S3/S2 - - - - - S1/D4 1 4 - - 5 D3/Sarmud - - - - - D2 2 1 - - 3 D1 - - - - - SLTA 1 - - 3 4 Jumlah 4 5 - 3 12

Tabel 6 adalah keadaan jenjang pendidikan guru-guru SD Negeri IV

Girimarto menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir dari jumlah12 guru dan

karyawan berpendidikan sarjana/D4 5 orang, D2 3 orang dan SLTA/SPG 4 orang.

Page 93: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Menurut Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dosen, bahwa

persyaratan minimal bagi guru SD serendah-rendahnya berpendidikan S1, dengan

akta mengajar sesuai dengan bidang studi atau mata pelajaran yang ada di Sekolah

Dasar. Untuk mengatasi kualifikasi pendidikan para guru dan karyawan

khususnya guru-guru WB Sekolah Dasar Negeri IV Girimarto memberi

kesempatan yang seluas-luasnya untuk melajutkan studi di Perguruan Tinggi baik

melalui jalur reguler maupun non reguler misalnya Universitas Terbuka (UT).

Keadaan siswa dalam tiga tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan

2010 dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 5: Keadaan Siswa SD Negeri IV Girimarto tiga tahun terakhir (2007 s.d. 2010)

NO TAHUN KELAS ROMBEL SISWA

KETERANGAN L P JML

1

2007

/200

8

I 1 10 12 22 II 1 12 10 22 III 1 11 5 16 IV 1 3 7 10 V 1 11 7 18 VI 1 6 8 14

JUMLAH 6 53 49 102

2

2008

/200

9

I 1 5 9 14 II 1 9 10 19 III 1 11 10 21 IV 1 9 5 14 V 1 3 7 10 VI 1 12 7 19

JUMLAH 6 49 48 97

3

2009

/201

0

I 1 4 4 8 II 1 7 8 15 III 1 10 9 19 IV 1 9 9 18 V 1 9 5 14 VI 1 2 7 9

JUMLAH 6 41 42 83

Tabel 7 tentang keadaan siswa di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa

SD Negeri IV Girimarto dalam tiga tahun terakhir semakin menurun. Hal ini

bukan berarti SD Negeri IV Girimarto tidak diminati para peserta didik baru

Page 94: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

melainkan karena memang program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan

oleh pemerintah berhasil sehingga jumlah siswa di SD tersebut semakin

berkurang.

4. Struktur Organisasi SD Negeri IV Girimarto

Bagan 3 : Flow Chart Struktur Organisasi

Berdasarkan Flow Chart struktur organisasi SD Negeri IV Girimarto di

atas dapat dijelaskan bahwa seorang kepala sekolah dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor,

Leader, Inovator, dan Motivator dibantu oleh para guru dan karyawan sehingga

dihubungkan dengan garis komando yang berarti kepala sekolah dapat memberi

perintah kepada pembantu-pembantunya dalam penyelenggaraan kegiatan

Kepala Sekolah Maryatmi, S. Pd.

Unit Perpustakaan (Alvi Anita W.)

Tata Usaha (Rini S.)

Bendahara (Suradi)

Guru Kelas I

Suginem

Guru Kelas II Ristya

Guru Kelas III

Ida F.

Guru Kelas IV Suradi

Guru Kelas V Mulyati

Guru Kelas VI Agus S.

Siswa

Komite

Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa

Page 95: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

sekolah. Sedangkan hubungan sekolah dengan komite sekolah sebagai wakil dari

orang tua siswa, tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan dihubungkan dengan

garis putus-putus yang bersifat konsultatif dan kooperatif yang berarti saling kerja

sama.

5. Kondisi Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran yang dimaksud adalah bangunan fisik perkantoran,

ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan ruang penunjang lainnya. Keadaan

sarana pembelajaran Sekolah dasar Negeri IV Girimarto dalam tiga tahun terakhir

adalah sebagai berikut:

Tabel 6 : keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran (sumber data administrasi

SD Negeri IV Girimarto)

NO JENIS RUANG JUMLAH KETERANGAN

1. Ruang Kelas 6

2. Ruang Kepala Sekolah 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang UKS 1

5. Ruang Tata Usaha 1

6. Ruang Perpustakaan 1

7. Rumah Dinas Guru 2

8. Rumah Dinas Penjaga 1

9. Gudang 1

10. Kamar mandi/WC Guru 1

11. Kamar mandi/WC Siswa 1

12. Garasi 1

Berdasarkan tabel 8 tentang keadaan sarana dan prasarana pembelajaran

di atas menunjukkan bahwa SD Negeri IV Girimarto memiliki ruang kelas 6

sedangkan jumlah rombongan belajar (rombel) 6. Selain itu juga ada ruang kepala

sekolah, ruang guru, rumah dinas guru dan penjaga, kamar kecil/ WC,

Page 96: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

perpustakaan, dan juga garasi sehingga sudah cukup untuk proses pembelajaran

setingkat pendidikan dasar (SD).

6. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Visi SD Negeri IV Girimarto adalah ”Terwujunya manusia yang berprestasi,

bertaqwa, berbudi luhur, santun dalam berperilaku”.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut SD Negeri IV Girimarto menetapkan

indikator-indikator sebagai berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Meningkatkan etos kerja untuk mencapai tujuan pembelajaran secara

maksimal.

4. Memotivasi siswa untuk berprestasi.

5. Mengembangkan budi pekerti luhur serta budaya bangsa menuju bangsa

yang santun.

7. Tujuan Sekolah Dasar Negeri IV Girimarto

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, Sekolah Dasar

Negeri IV Girimarto menetapkan beberapa tujuan. Tujuan yang telah

ditetapkannya adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk

melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.

Page 97: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

b. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan

pembiasaan.

c. Memiliki jiwa toleransi antar manusia.

d. Menjadi sekolah yang diminati oleh masyarakat.

B. Hasil Penelitian

1. Profesionalitas Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran

Ada beberapa hal yang dikerjakan oleh guru terkait dengan mengelola

pembelajaran antara lain; penyusunan Rencana Pelaksanakan Pembelajaran

(RPP), pelaksanaan program pembelajaran, evaluasi program pembelajaran,

analisa hasil evaluasi, dan tindak lanjut.

a. Perencanaan Program Pembelajaran

Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam

pembelajaran. Kelancaran proses pengelolaan pembelajaran di sekolah,

sepenuhnya berada dalam tanggung jawab guru. Selain itu guru adalah seorang

pemimpin yang harus mengatur, mengawasi, dan mengelola seluruh kegiatan

proses pembelajaran di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.

Sebelum melaksanakan program pembelajaran guru-guru di SD Negeri IV

Girimarto terlebih dahulu menyusun program pembelajaran di antaranya:

1) Silabus,

2) Program Tahunan (Prota),

3) Program Semester (Promes),

4) Bahan ajar,

Page 98: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),dan

6) Tindak lanjut.

Temuan di lapangan 83% guru di SD Negeri IV Girimarto menyusun silabus

sebelum melaksanakan program pembelajaran. Dalam menyusun silabus guru

berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena untuk

komponen Standar Kompensi dan Kompetensi Dasar mengadopsi dari Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Hal ini sesuai dengan pengakuan Ibu Guru kelas V

”Mul” bahwa” Saya menyusun silabus mengacu pada KTSP yang berlaku di SDN

IV Girimarto karena silabus merupakan pengembangan dari SK dan KD yang ada

pada KTSP.” (CL. 06)

Penyusunan perencanaan program pembelajaran tersebut dapat digambarkan

dalam sebuah ”Flow Chart” sebagai berikut:

Bagan 3: Flow Chart Penyusunan Program Pembelajaran

PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN

GURU

SILABUS

PROTA

PROMES

BAHAN AJAR

KEPALA SEKOLAH

MENINGKATNYA KUALITAS

PEMBELAJARAN

RPP

Page 99: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Selain silabus 67% guru di SD Negeri IV Girimarto juga membuat program

tahunan (Prota) sedangkan 33%-nya belum. Program Tahunan yang mereka buat

telah mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam KTSP utamanya Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Para Guru membuat Program

Tahunan sebelum pelaksanaan program pembelajaran. Bapak Guru kelas IV ”Sr”

mengaku selain silabus beliau juga membuat program pembelajaran yaitu program

tahunan (Prota). Berikut ini komentarnya ” Ya, selain menyusun silabus saya juga

menyusun Program Tahunan (Prota) sebelum melaksanakan program

pembelajaran”(CL. 05). Namun baru 67% guru-guru di SD Negeri IV Girimarto

yang sudah membuat program tahunan karena masih ada beberapa guru yang

belum paham tentang program tahunan seperti yang diungkapkan guru kelas II Ibu

”Ri” bahwa ” ”Belum. saya belum menyusun Program Tahunan (Prota) sebelum

melaksanakan program pembelajaran karena belum pahamam tentang isi program

tahunan (Prota)” (CL. 03).

Perangkat pembelajaran berikutnya yang ditemukan di lapangan adalah

Program Semester (Promes). Hasil temuan di lapangan baru 83% guru-guru yang

telah membuat Program Semester sedangkan yang 17% guru yang lain belum.

Program semester dibuat para guru dua kali dalam setahun. Program semester

dibuat dengan mengacu pada program tahunan. Hal ini sesuai dengan pengakuan

Bapak Guru kelas VI ”Ag” bahwa ”Saya sebelum melaksanakan program

pembelajaran menyusun Program Semester (Promes) dengan mengacu pada

program tahunan?”(CL.07)

Page 100: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Perangkat pembelajaran selanjutnya yang ditemukan di lapangan adalah

bahan ajar. Belum semua guru di SD Negeri IV Girimarto membuat bahan ajar.

Baru 1 dari 6 guru di SD tersebut yang membuat bahan ajar sebelum

melaksanakan pembelajaran. Satu-satunya guru di SD tersebut yang telah

membuat bahan ajar adalah guru kelas V Ibu ”Mul”. Hal ini sejalan dengan

pengakuan Guru kelas V Ibu ”Mul” bahwa ”Ya , Sebelum mengajar saya juga

menyusun bahan ajar agar materi yang akan diajarkan tidak terlalu luas dan lebih

menyasar”. Sementara 5 dari 6 guru kelas yang lain belum membuat bahan ajar

karena alasan tertentu (CL.05).

Selain silabus, prota, promes, dan bahan ajar para guru di lapangan juga

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembuatan RPP mengacu

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Silabus. Semua Rencana

Pelaksanaan Pembalajaran yang akan digunakan diajukan kepada kepala sekolah

untuk dikoreksi dan ditandatangani. Berikut ini pengakuan Ibu Guru kelas V

”Mul” yang mengatakan bahwa ” Sebelum digunakan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) diajukan kepada kepala sekolah untuk dikoreksi dan

ditandatangani.”(CL. 06)

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran

Setelah membuat perangkat pembelajaran, guru-guru SD Negeri IV

Girimarto melaksanakan program pembelajaran. Pelaksanaan program

pembelajarannya dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Baik

pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas pada umumnya Guru-guru

Page 101: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

sudah menerapkan pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan).

Pembelajaran kontekstual learning dan kooperatif learning merupakan salah

satu model pembelajaran yang di laksanakan pada SD Negeri IV Girimarto.

Pembelajaran Kontektual Learning (Contextual Teaching and Learning)

merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi

pelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata. Sedangkan

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan sistem pembelajaran

yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama

siswa dalam tugas-tugas yang berstruktur.

Dengan diterapkannya pembelajaran PAKEM maka dalam membuka

pelajaran pun guru-guru SD Negeri IV Girimarto juga telah menggunakan cara-

cara yang menarik perhatian siswa. Salah satu caranya adalah guru mengawali

pembelajaran dengan menyanyi atau bercerita. Hal ini sesuai dengan pengakuan

guru kelas IV bapak ”Sr” bahwa ”Saya sering membuka pelajaran dengan cara

yang menarik misalnya dengan menyanyi terlebih dahulu karena dengan begitu

siswa akan tumbuh ketertarikan siswa pada pembelajaran yang akan

dilaksanakan.”(CL. 05)

Begitu juga dalam menyajikan materi pelajaran guru-guru SD Negeri IV

Girimarto juga telah menyajikan materi pelajaran secara sistematis. Caranya

materi pelajaran yang akan disajikan disusun mulai dari hal-hal yang mudah ke

materi yang sulit atau dari materi yang konkrit ke materi yang abstrak. Berikut ini

pengakuan Ibu guru kelas V ”Mul”terkait dengan penyajian materi beliau

Page 102: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mengatakan bahwa ”Dalam menyajikan materi pelajaran ”Saya, sajikan secara

sistematis. Dengan penyajian materi secara sistematis akan menjadikan proses

pembelajaran lebih efisien dan efektif.”(CL. 06)

Metode yang digunakan oleh para guru dalam pembelajarannyapun juga

bervariatif. Berbagai metode tersebut antara lain metode ceramah, diskusi, tanya

jawab, penugasan, demontrasi dan masih banyak metode lagi. Pemilihan metode

yang digunakan oleh para guru telah sesuai dengan materi dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Berikut ini pernyataan guru kelas VI Bapak

”Ag” terkait dengan penggunaan metode bahwa ”Saya telah menerapkan metode

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran karena dengan menerapkan metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran maka hasil pembelajaran

yang akan dicapai siswa juga lebih baik dan lebih tepat sesuai tujuan pelajaran

yang hendak dicapai.”(CL.07)

Pelaksanaan program pembelajaran guru-guru SD Negeri IV Girimarto juga

telah menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Media yang dimaksud adalah media elektronik maupun non elektronik. Media

elektronik yang digunakan oleh para guru misalnya tape recorder, keyboard,

komputer, dan sebagainya sedangkan media non elektronik misaknya KIT IPA,

KIT Matematika, gambar-gambar, bahkan tumbuhan lingkungan sekitar. Semua

media yang digunakan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada saat itu. Terkait dengan penggunaan media pembelajaran tersebut Ibu guru

kelas IV ”Mul” menyatakan bahwa ” dengan menggunakan media pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.”(CL. 06)

Page 103: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Sumber belajar yang digunakan dalam pelaksanaan program pembelajaran

guru-guru SD Negeri IV Girimarto lebih dari satu buku. Banyaknya buku

pelajaran yang diijinkan oleh pemerintah sebagai buku wajib menjadikan para

guru lebih leluasa memilih judul-judul sesuai kebutuhan para guru di kelas.

Kepala sekolah juga memberi anggaran yang cukup untuk pembelian buku

pegangan guru. Semua sumber belajar yang digunakan para guru telah sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang dicapai pada saat pembelajaran dilaksanakan.

Hal ini sesuai dengan pengakuan guru kelas III Ibu guru ”Id” Bahwa ” ”Saya

telah karena dengan menggunakan sumber belajar yang sesuai materi pelajaran

mudah diterima siswa dan tujuan pembelajaran mudah tercapai.”(CL. 04)

Pada saat melaksanaan program pembelajaran guru-guru SD Negeri IV

Girimarto telah melakukan skenario pembelajaran yang dibuat sebelumnya.

Skenario pembelajaran tersebut dibuatnya ketika guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Para guru melaksanakan skenario pembelajaran

melalui beberapa tahapan yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Ibu guru kelas II Ibu ”Ri’ bahwa dalam pelaksanaan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ” Saya telah merancang skenario dan

melakukan skenario pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar

tujuan mudah tercapai.” (CL. 03)

Dalam pelaksanaan pembelajaran Bapak Ibu guru SD Negeri IV Girimarto

telah menggunakan beberapa cara yang positif untuk memotivasi siswa. Siswa

diberi kesempatan untuk mengerjakan tugas ke depan kelas secara bergantian.

Semua siswa sangat senang, aktif dan sangat antusias. Hal ini sesuai dengan

Page 104: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

pernyataan Bapak Guru kelas IV ”Sr” Bahwa ”Saya selalu memotivasi siswa

untuk membangkitkan semangat belajar siswa.” (CL. 05)

Di samping itu dalam berinteraksi dengan siswa Bapak Ibu guru juga

menggunakan bahasa yang komunikatif. Untuk membuat lebih komunikatif guru-

guru dalam pembelajarannya menggunakan bahasa keseharian yang mudah

diterima oleh siswa. Dengan melakukan bahasa yang komunikatif itu suasana

kelas menjadi semarak dan lebih hidup. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu

Guru kelas V ”Mul” Bahwa ”Saya selalu menggunakan bahasa yang komunikatif

agar lebih ada kedekatan saya dengan siswa saya sering nggunakan bahasa yang

komunikatif yakni bahasa yang tidak terpaku dengan kaidah kebahasaan.”

(CL.06).

Pada akhir pembelajaran guru-guru SD Negeri IV Girimarto menutup

pembelajaran dengan memberi ulasan. Guru mengulas materi pembelajaran yang

telah diberikan secara global atau hanya garis besarnya saja. Dengan ulasan materi

tersebut pemahaman siswa akan lebih baik membuat ingatan siswa labih kuat dan

tidak cepat lupa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Guru kelas III ”Id”

Bahwa”Pada akhir pembelajaran saya memberi ulasan, selain untuk mempertegas

materi pelajaran juga untuk memberi masukan kekurangan dan kelebihan proses

pembelajaran.” (CL. 04)

Setelah memberi ulasan, guru-guru SD Negeri IV Girimarto pada akhir

pembelajaran membuat kesimpulan. Guru bersama-sama siswa membuat

kesimpulan dengan memberi penekanan pada hal-hal yang dianggap penting.

Selanjutnya siswa mencatat isi kesimpulan pada buku siswa masing-masing.

Page 105: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tetapi sayang pembuatan kesimpulan pada akhir pembelajaran belum

dilaksanakan oleh para guru secara rutin. Ibu Guru kelas I ”Su” mengatakan

bahwa ”Saya belum membuat kesimpulan secara rutin. Kadang-kadang

membuat tetapi kadang-kadang ya tidak”. (CL. 02)

Selain membuat kesimpulan pada akhir pembalajaran Bapak Ibu Guru

memberi reward kepada siswa yang memperoleh nilai paling baik. Reward yang

diberikan guru-guru SD Negeri IV Girimarto tidak mesti barang ataupun hadiah

tetapi kadang-kadang hanya berupa ucapan ”selamat atas keberhasilnnya”.

Pemberian Reward mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar siswa lebih

meningkatkan prestasinya di kemudian hari. Ibu Guru kelas V ”Mul” mengatakan

bahwa ”Saya berusaha memberi reward pada setiap akhir pembelajaran, karena

dengan reward siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk lebih meningkatkan

belajarnya.” (CL. 06)

c. Evaluasi Pembelajaran

Setelah melaksanakan program pembelajaran, Bapak Ibu Guru SD Negeri

IV Girimarto melakukan evaluasi pembelajaran. Pelaksaanaan evaluasi

pembelajaran diawali dengan menyusun instrumen penilaian meskipun belum

lengkap seperti belum ada kisi-kisi dan norma penilaiannya. Penyusunan

instrumen penilaian yang dilakukan oleh para guru mengacu indikator yang telah

ditentukan sebelumnya. Indikator yang dibuat oleh para guru tersebut merupakan

penjabaran dari Standar Kompetensi (SK) dan Standar Kompetensi (KD) yang

akan dicapai dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Guru

Page 106: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

kelas II ”Rin” bahwa ”Sebelum melaksanakan penilaian Saya menyusun

perangkat penilaian sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.” (CL. 03)

Setelah membuat instrumen penilaian para Bapak Ibu guru SD Negeri IV

Girimarto melaksanakan penilaian terhadap siswa pada kelasnya masing-masing.

Penilaian dilakukan oleh para guru dengan berpedoman pada intrumen penilaian

yang dibuat sebelumnya. Demikian yang pernah dialami oleh Bapak Guru VI

”Ag” lewat pengakuannya bahwa ”Dengan melaksanakan penilaian, guru

maupun siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran yang

akan mereka capai dalam pembelajaran.” (CL. 07)

Setelah selesai mengadakan ulangan sebagai tindak lanjut dari penilaian

maka guru-guru SD Negeri IV Girimarto memeriksa dan memberi skor . Para

Guru menentukan penilaian dengan berpedoman pada pedoman peskoran yang

telah ditentukan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pengakuan Guru kelas III Ibu

”Id” bahwa ”saya memeriksa hasil evaluasi pembelajaran siswa , agar guru dapat

mengetahui hasil yang dicapai siswa dalam menguasai materi ajar dan dapat

mengetahui ketuntasan tujuan pembelajaran yang tekah dikuasai oleh siswa.”

(CL. 04)

Selanjutnya guru-guru SD Negeri kelas IV Girimarto mencatat dan

menganalisis hasil penilaian. Siswa yang mendapat nilai tuntas diberi pengayaan,

sedangkan siswa yang nilai belum tuntas atau di bawah KKM diberi perbaikan.

Hal demikian sesuai pengakuan Guru Kelas V Ibu ”Mul” bahwa

”Penandatanganan daftar nilai tujuannya untuk memberi pengesahan bahwa guru

telah melaksanakan penilaian terhadap siswa pada waktu tertentu .” (CL. 06)

Page 107: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Kegiatan penilaian sebagai upaya dalam rangka peningkatan kualitas

pembelajaran. Dari pendapat para guru di lapangan secara ringkas dapat dibuatkan

dalam bagan Flow Chart sebagai berikut :

Bagan 4 : Flow Chart Evaluasi Pembelajaran

d. Program Tindak Lanjut

Setelah melaksanakan evaluasi pembelajaran guru-guru SD Negeri IV

Girimarto melakukan program tindak lanjut hasil evaluasi/penilaian. Langkah

pertama Bapak Ibu guru menganalisa hasil evaluasi dengan menganalisis butir

soal yang valid dan yang tidak valid. Salah satu indikator ketidakvalidan

soal/perangkat penilaian tersebut apabila butir soal tidak dapat digunakan sebagai

alat ukur keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Caranya bisa dengan

memperbaiki butir soal ataupun mengganti dengan soal yang baru/berbeda. Hal ini

sesuai dengan pengakuan guru kelas IV Bapak ”Sr” bahwa ”Ya, saya akan

Evaluasi Pembelajaran

Portopolio Ulangan Blok Ulangan Harian

Ranah Kognitif Ranah Kognitif Ranah Kognitif

Ranah Afektif Ranah Afektif Ranah Afektif

Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik

Nilai Rapor

Page 108: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

memperbaiki perangkat penilaian yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.”

(CL.04). Langkah kedua Bapak/Ibu Guru mengklasifikasikan siswa yang

memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan siswa yang

memperoleh nilai di atas atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM diberi remidi atau diberi perbaikan

untuk mengerjakan soal-soal dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama

sedangkan siswa yang telah memperoleh nilai di atas atau sama dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) diberi pengayaan dengan mengerjakan soal-soal

Kompetensi Dasar (KD) berikutnya atau yang lain. Seperti yang dilakukan oleh

guru ”Id”, yang mengatakan bahwa ”Pelaksanaan program tindak lanjut untuk

memperbaiki nilai siswa yang di bawah KKM dengan memberi perbaikan atau

remidi, dan memberikan pengayaan bagi siswa yang nilainya di atas KKM atau

sudah tuntas” (CL.04).

Kegiatan program tindak lanjut tersebut dapat digambarkan dalam ”flow

chart” sebagai berikut:

Bagan 5 : Flow Chart Program tindak lanjut

PROGRAM TINDAK LANJUT

BELAJAR TUNTAS

REMIDIAL PENGAYAAN

TIDAK TUNTAS BELAJAR

TUNTAS BELAJAR

Page 109: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

2. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator,

manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator. Berdasarkan

temuan di lapangan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk meningkatkan

profesionalisme sebagai tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah

senantiasa menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan pembinaan dan

dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, juga pembelajaran yang

menekankan keterkaitan antara materi dengan dunia kehidupan peserta didik

secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan

menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari (Contextual

Teaching and Learning), dan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

terstruktur (Cooperative Learning).

Keteladanan juga merupakan sikap seorang edukator yang patut, baik yang

perlu dicontoh yang ditampilkan oleh kepala sekolah melalui sikap, perbuatan dan

perilaku termasuk penampilan kerja. Penampilan kerja seorang kepala sekolah

yang patut dan baik dicontoh oleh para guru, staf dan siswa dapat berupa disiplin,

jujur, penuh tanggung jawab, bersahabat, dan sebagainya termasuk pula

penampilan fisik seperti cara dan sikap berbicara, berkomunikasi, berpakaian yang

bersih, sehat jasmani, rapi, serasi, dan enerjik.

Page 110: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Seperti halnya seorang guru, kepala sekolah juga melaksanakan fungsinya

sebagai pendidik atau guru yang harus mengajar dengan jumlah jam 6 jam per

minggu, serta melaksanakan tugas pokok guru seperti halnya seorang guru. Hal

ini sesuai dengan yang pernah disampaikan oleh kepala sekolah Ibu ”Mar”

(CL.01).

b. Kepala sekolah sebagai Manager

Dalam rangka melalukan peran dan fungsinya sebagai menajer, kepala

sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan

melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga

kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh

tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV

Girimarto dalam Memberdayakan tenaga kependidikan melaui kerjasama atau

kooperatif dengan melibatkan semua warga sekolah yaitu; guru, siswa, karyawan,

komite, dan juga melibatkan dinas pendidikan, pengawas sekolah dan KKKS.

Adapun program kepala sekolah yang melibatkan warga sekolah tersebut adalah

sebagai berikut:

1). Analisi SWOT untuk revitalisasi dan inovasi program sekolah,

2) Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah yaitu KTSP,

3). Revitalisasi dan inovasi program sekolah dengan melibatkan stakeholder,

4). Pelaksanaan ekstra kurikuler baik akademik maupun non akademik,

5). Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik,

6). Peningkatan sumber belajar.

Page 111: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

c. Kepala sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat

dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan,

penyusunan dan pendokukmenan seluruh program sekolah. Secara spesifik kepala

sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola

administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola

adminstrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan

mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut dilakukan secara efektif dan

efeisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah.

Sesuai temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

mengadministrasikan bahwa semua aktifitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokukmenan seluruh program sekolah.

Adapun cakupan administrasinya meliputi administrasi kurikulum, kesiswaan,

kepegawaian, perpustakaan, sarana dan prasarana, keuangan, dan administrasi

sekolah lainnya seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah ”Mar” (CL.01).

d. Kepala sekolah sebagai Supervisor

Sebagai supervisor kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai

pengawasan dan pengandalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.

Pengawasan dan pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di

sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian

juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar pada tenaga

kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam

melakukan pekerjaannya. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan

Page 112: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas,

pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran.

Sesuai temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

melaksanakan supervisi baik supervisi administrasi perangkat pembelajaran,

supervisi administrasi pendidikan maupun supervisi kunjungan kelas. Seperti

yang disampaikan oleh kepala sekolah ”Mar” yang mengatakan bahwa” Saya

melaksanakan supervisi administrasi sarana dan prasarana hanya waktunya kurang

terprogram. Kadang-kadang pelaksanaan supervisi tidak sesuai dengan jadwal

yang telah dibuat karena banyaknya acara kegiatan yang sifatnya

mendadak.”(CL.01).

e. Kepala sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah adalah pemimpin di sekolahnya. Sebagai pemimpin kepala

sekolah bertanggung jawab terhadap pihak ketiga/atasannnya, dan bertanggung

jawab terhadap tugas yang telah dipikulkan kepadanya. Sebagai pemimpin

dianggap berhasil jika kelompoknya atau yang dipimpinnya berhasil, dan

sebaliknya pemimpin dianggap gagal jika kelompoknya atau yang dipimpinnya

gagal atau tidak berhasil. Dengan kata lain, kecakapan yang penting dari seorang

kepala sekolah sebagai pemimpin adalah membuat kelompoknya berhasil.

Hasil temuan di lapangan, bahwa kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

sangat berhasil dalam memimpin sekolahnya. Hal ini dapat terlihat dari:

1) Penilaian akreditasi di sekolah pada tahun 2006 memperoleh nilai B (baik),

2) Banyak prestasi yang telah di raih oleh siswa sampai tingkat propinsi baik pretasi

akademik maupun non akademik.

Page 113: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Hal ini terbukti dengan adanya dokumen hasil akreditasi dan prestasi dalam

bidang akademik maupun non akademik yang pernah diraih oleh SD Negeri IV

Girimarto dalam tiga tahun terakhir yang terlampir pada (tabel 5.0).

f. Kepala sekolah sebagai inovator

Dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator kepala sekolah

harus dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari

gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada

seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-model

pembelajran inovatif.

Sebagai seorang inovator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

melakukan pekerjaannya dengan cara-cara secara konstruktif, kreatif, delegatif,

integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel

dan fleksibel. Semua cara tersebut diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan di sekolah, dengan cara mendorong dan membina setiap

tenaga kependidikan.

Hasil temuan di lapangan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah mendorong dan membina setiap tenaga

kependidikan agar dapat berkembang secara optimal, berusaha mencari gagasan

dan cara-cara baru agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan tugas-

tugas yang diembankan kepada masing-masing tenaga kependidikan, berupaya

mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi tugas

dan kemampuan masing-masing, berusaha mengintegrasikan semua kegiatan

sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah secara

Page 114: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

efektif, efisien, dan produktif, bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan

objektif, memberikan teladan dan contoh yang baik, beradaptasi dalam

menghadapi situasi baru, serta berusaha menciptakan situasi kerja yang

menyenangkan dan memudahkan para tenaga kependidikan untuk beradaptasi

dalam melaksankan tugasnya.

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Sebagai motivator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah memiliki

strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan

dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan

melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, dan penyediaan

berbagai sumber belajar melalui pengambangan sumber belajar.

Dari temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

banyak memberikan dorongan ataupun motivasi baik kepada guru, siswa, dan

karyawan secara rutin agar:

a. Selalu melakukan pekerjaan dengan rasa iklas dan penuh tanggung jawab.

b. Selalu rajin belajar untuk mempertahankan prestasi yang telah diperolehnya.

c. Selalu mempersiapkan sejak awal bagi siswa yang akan diikutsertakan lomba baik

bidang akademik maupun non akademik.

d. Guru dan karyawan memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolah yang

lebih tinggi (kuliah).

3. Prestasi Hasil Belajar

Hasil temuan di lapangan bahwa SD Negeri IV Girimarto mempunyai

banyak prestasi. Di antara SD-SD Negeri lainnya se-Kecamatan Girimarto

Page 115: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

prestasi SD Negeri IV Girimarto cenderung lebih menonjol. Karena prestasinya

itulah SD Negeri IV Girimarto menjadi barometer bagi SD-SD lain di Kecamatan

Girimarto.

Prestasi hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu prestasi akademik dan

prestasi non akademik. Prestasi akademik adalah pretasi yang berkaitan langsung

dengan pelajaran sedangkan prestasi non akademik adalah prestasi yang tidak

secara langsung berkaitan dengan pelajaran.

a. Prestasi Akademik

Dari hasil catatan lapangan prestasi akademik SD Negeri IV Girimarto

dalam tiga tahun terakhir tergolong sangat baik. Pada setiap lomba SD Negeri IV

Girimarto hampir dipastikan memperoleh kejuaraan. Data Prestasi akademik SD

tersebut dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 7.1: Prestasi akademik dari perlombaan dalam tiga tahun terakhir dari tahun

2007 sampai tahun 2010 (Sumber data dari dokumen sekolah).

NO TANGGAL NAMA KL MACAM LOMBA JUARA KET.

1. Rabu, 16 Mei 2007

Aiga Creslendya V Siswa Teladan I Kec.

Mega Sinta P.

Lili Nur Indah Sari v Bahasa Jawa I Kec.

2. Rabu, 30 Mei 2007 Aiga Creslendya

V Siswa Teladan (Pi) III Kab.

3. Selasa, 5 Juni 2007 Lili Nur Indah Sari V Bahasa Jawa II Kab.

4. Sabtu,28 Juli 2007

Aiga Creslendya

VI Cerdas Cermat I Kec. Eni Susilowati

Lili Nur Indah Sari

5. Selasa,31 Juli 2007

Aiga Creslendya

VI Cerdas Cermat Harapan III Kab. Eni Susilowati

Lili Nur Indah Sari

Page 116: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

6. Sabtu, 12 April 2008

Intan Rahmadani V Keteladanan Siswa I Kec.

Ardiansyah Dwi A.

7.

Sabtu, 19 April 2008 Ardiansyah Dwi A. V Siswa Teladan I Kec.

8. Senin, 28 April 2008

Intan Rahmadani

V Cerdas Cermat I Kec. Liya Prasi W.

Ardiansyah Dwi A.

9. Sabtu, 31 Mei 2008 Suryanti IV Bahasa Jawa I Kec.

10. Rabu, 18 Juni 2008 Suryanti IV Bahasa Jawa III Kab.

11. Senin, 16 Feb. 2009 Suryanti VI Olimpiade IPA I Kec.

12. Selasa, 17 Feb. 2009 Suryanti VI Olimpiade IPA Harapan II Kab.

13. Selasa,21 April 2009 Suryanti V Olimpiade IPA II Kec.

14. Senin, 27 April 2009 Suryanti v Mengarang Cerpen I Kec.

15. Rabu, 3 Juni 2009 Suryanti

V Siswa Teladan II

Kec. Raga Pramuja I

16. Senin, 15 Juni 2009 Raga Pramuja V Siswa Teladan Harapan III Kab.

17. Kamis, 11 Feb. 2010

Arum Marlina

V Lomba Cerdas Cermat

(LCC) I Kec. Karlina

Wahyu Putra Utama

18. Kamis, 8 April 2010 Arum Marlina V Olimpiade IPA I Kec

Wahyu Putra Utama V Olimpiade MAT I Kec

19. Selasa, 27 April 2010 Karlina V

Siswa Berprestasi I

Kec. Wahyu Putra Utama V

Dari uraian tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam 3 tahun terakhir SD

Negeri IV Girimarto telah memperoleh 19 prestasi/kejuaraan dalam bidang

akademik. Prestasi lomba siswa teladan sebanyak 7 kali, prestasi lomba bahasa

Page 117: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

jawa 4 kali, lomba cerdas cermat 4 kali, pretasi olimpiade 5 kali, dan mengarang 1

kali.

Selain berprestasi dalam lomba atau kejuaraan SD Negeri IV Girimarto juga

berprestasi dalam perolehan nilai ujian baik Ujian Akhir Sekolah (UAS) maupun

Ujian Sekolah (US). Hasil temuan di lapangan perolehan nilai UASBN dalam tiga

tahun terakhir (2007/2008 s.d 2009/2010) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 7.2: Prestasi akademik nilai rata-rata UASBN dalam tiga tahun terakhir

(2007/2008 s.d 2009/2010)

NO Tahun Pelajaran Mata Pelajaran

Jumlah Rata-rata B. Indo. Mat. IPA

1. 2007/2008 7,56 6,44 7,84 21,84 7,28

2. 2008/2009 8,23 6,86 8,38 23,47 7,82

3. 2009/2010 8,17 8,68 8,39 25,24 8,41

Dari tabel perolehan nilai rata-rata UASBN di atas dapat dijelaskan bahwa

pada tahun pelajaran 2007/2008 perolehan nilai rata-rata Bahasa Indonesia 7,56,

Matematika 6,44 dan IPA 7,84, jumlah 21,84 sehingga rata-rata untuk tiga mata

pelajaran 7,28. Pada tahun pelajaran 2008/2009 perolehan nilai rata-rata Bahasa

Indonesia 8,23, Matematika 6,86 dan IPA 8,3 jumlah 23,47 dan rata-rata 7,82.

Pada tahun 2009/2010 perolehan nilai rata-rata Bahasa Indonesia 8,17,

Matematika 8,68, IPA 8,39 jumlah 25,24 sehingga rata-rata tiga mata pelajaran

adalah 8,41.

Page 118: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

b. Prestasi Non Akademik

Selain prestasi akademik, Sekolah Dasar Negeri IV Girimarto juga banyak

memperoleh prestasi non akademik. Prestasi non akademik tersebut meliputi

semua kejuaraan atau prestasi yang tidak secara langsung berkaitan dengan

pelajaran. Prestasi yang dimaksud misalnya : juara lomba seni tari, lukis, MTQ,

dan sebagainya.

Hasil temuan di lapangan prestasi non akademik SD Negeri IV Girimarto

dalam tiga tahun terakhir (tahun pelajaran 2007/2008 sampai 2009/2010) dapat

ditulis dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 8: Prestasi non akademik (Sumber data : Administrasi Kepala Sekolah SD

Negeri IV Girimarto)

NO TANGGAL NAMA KL MACAM LOMBA JUARA KET

1. Sabtu,24 Maret

2007

Aiga Creslendya V Seni Tari I Kec.

Mega Sinta P. IV

Danik Febriana V Seni Tari II Kec.

Intan IV

Eni Susilowati V Seni Lukis I Kec.

Davinci V

2. Senin, 14 Mei 2007 Aiga Creslendya V

Seni Tari III Kab. Mega Sinta P. IV

3. Sabtu, 26 Mei 2007 Aiga Creslendya V Pidato (FASI) I Kab.

4. Kamis, 31 Mei 2007

Lili Nur Indah Sari V

MTQ I Kec. Danik Febriana V

Fachrunia Akbar

V

5. Sabtu, 21 Juli 2007

Aiga Creslendya VI Festival Kompetensi

(BI) I

Kab.

Davinci VI Festival Kompetensi

(lukis)

Page 119: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

6. Kamis,26 Juli 2007

Aiga Creslendya

VI

Festival Kompetensi

(BI)

I

Kab.

Davinci Festival Kompetensi

(lukis)

7. Senin, 30 Juli 2007 Aiga Creslendya

VI Pidato I

Kec. Arif Hidayat II

8. Sabtu, 4 Agst.2007

Aiga Creslendya

VI Mapsi Harapan

I Kab. Eni Susilowati

Davinci

9. Selasa,11 Sep.2007 Aiga Creslendya vI Sinopsis I Prop.

10. Selasa,18 Mart.2008 Angga Pramana

Bulu Tangkis II Kec. Andika Rahmat

11. Rabu, 19 Maret

2008

Erik Ardiansyah V Loncat Jauh I Kec.

Tomi Setiawan

12. Sabtu,29 Maret

2008

Intan R. V Seni Tari I

Kec. Mega Sinta P

Liya Prasi V Macapat

III

Tomi Setiawan IV

Febriana

V

Paduan Suara III Kec.

Oktavia

Hardiansyah

Osi Safitri

Ayu Musfiroh

IV

Jefri Konaivi

Kartiko

Melandari

Resky Yuliawati

13. Sabtu,29 Maret 2008 Angga Pramana

V Seni Lukis I Kec. Mufidatu R.

14. Sabtu,12 April 2008

Febriana N.

V Dokter Kecil I Kec. Oktavia M.

Liya Prasi

Osi Safitri

7. Selasa,15 April 2008

Intan Rahmadani V Seni Tari

Harapan

I Kab.

Mega Sinta P.

Eric Ardiansyah V Lompat Jauh I Kab.

Page 120: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

8. 24 Mei 2008

Eric Ardiansyah V Kitobah I Kec.

Intan Rahmadani

Mufidatu R. V Kaligrafi

II Kec.

Angga Pramana I

Osi Safitri V Mapel PAI II Kec.

Liya Prasi V Macapat Islam

III Kec.

Tomi Setiawan I

9.

Sabtu, 31 Mei 2008 Anggita III Seni Lukis I Kec.

Liya Prasi V Cipta & baca puisi I Kec.

10. Sabtu, 7 Juni 2008 Liya Prasi V Cipta & baca puisi II Kab.

11. Sabtu, 5 Juli 2008 Liya Prasi

VI Lomba Bercerita I Kec.

12. Kamis, 12 Juli 2008 Liya Prasi VI Lomba Bercerita II Kab.

13. Kamis,30 Okt. 2008 Suryanti V Sinopsis I Kec.

14. Sabtu, 8 Nov. 2008

Suryanti V Sinopsis II Kab.

15. Senin, 10 Nov. 2008

Liya Prasi VI

Paduan Suara I Kec.

Febriana N VI

Intan Rahmadani VI

Mega Sinta P. VI

Melandari V

Hardiansyah VI

Kartiko V

Tomi Setiawan VI

Raga Pramuja V

Jefri Konaivi V

16. Rabu, 15 April 2009 Suryanti V

Seni Tari I Kec. Lia Winarsih V

Anggita IV Seni Lukis

I Kec.

Lukito Aji IV II Kab.

Raga Pramuja V Seni Macapat

III Kec.

Melandari Sri H. V I

17. Jefri Konaivi V Paduan Suara I

Sarindras Yoga P V

Karlina I V

Page 121: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Sefi Nuranggai III

Anisa Pradina IV

Sri Wulandari V

Lusitafiani III

Resky Yuliawati V

Yusuf V

Reza Pramudya V

Randi V

18. Senin, 4 Mei 2009 Suryanti V Seni Tari III Kab.

Lia Winarsih IV

Melandari V Macapat Harapan

III Kab.

19. Senin, 13 Juli 2009 Suryanti V Lomba Bercerita I Kab.

20. Selasa, 28 Juli 2009 Suryanti VI Lomba Bercerita Harapan I Prop.

21. Kamis, 30 Juli 2009 Raga Pramuja VI PAI

II Kec.

Arum Marlina V III

Novalia Anggita V Khot

II Kec.

Luqito Aji V IV

Jefri Konaivi VI Pidato

II Kec.

Karlina V I

Aqdam Abdul Salam VI Macapat Islami II

22. Sabtu, 10 April 2010

Anggit Prastowo IV Macapat II Kec.

Luqito Aji V Seni Lukis

II Kec.

Novalia Anggita I

Karlina V

Paduan Suara I Kec.

Anisa P. V

Thalia E III

Anjani Z III

Anis Marsela III

Tria Suci Lestari III

Marsilatul K III

Wahyu Putra V

Prabowo W IV

Fatah Nisan A IV

Noorjihad M IV

Diki Saputra IV

Sabiqh Nuril N III

Page 122: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

23. Rabu, 14 April 2010 Lusitafiani IV Cipta Baca Puisi III Kec.

Karlina V Pidato (Feskom) I Kec.

Arum Marlina V Mengarang I Kec.

24. Sabtu, 17 April 2010 Karlina V Pidato (Feskom) III Kab.

25. Selasa, 20 April 2010 Aprilia V

Seni Tari III Kab. Lia Winarsih

26. Kamis, 27 Mei 2010 Karlina V Pildacil I Kec.

27. Sabtu, 29 Mei 2010 Karlina V Pildacil II Kab.

28. Kamis, 17 Juni 2010 Karlina V Lomba Bercerita II Kab.

29. Rabu, 13 Okt. 2010 Karlina VI Lomba Pidato Mapsi I Kec.

Anggita Prastowo V Macapat Islami I Kec.

Novilia Anggita VI Khot dan Kaligrafi I Kec.

30. Minggu,30Okt. 2010 Karlina VI Cipta Baca Puisi

(Bulan Bahasa) II Kab.

Dari tabel pretasi non akademik di atas dapat diuraikan bahwa dalam 3

tahun terakhir (2007/2008 s.d 2009/2010) SD Negeri IV Girimarto telah

memperoleh prestasi atau kejuaraan dalam lomba seni tari sebanyak 8 kali baik

tingkat kecamatan maupun kabupaten, seni lukis 5 kali, pidato 4 kali, MTQ 1 kali,

Feskomp 4 kali, cabang MAPSI 14 kali, sinopsis 2 kali,bulu tangkis 1 kali, loncat

jauh 2 kali, macapat 4 kali, paduan suara 3 kali, bercerita 5 kali, cipta baca puisi 4

kali, dan dokter kecil 1 kali. Dari beberapa prestasi atau kejuaraan tersebut yang

paling banyak perolehan prestasi pada tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, dan

yang paling sedikit tingkat propinsi.

Page 123: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Profesionalitas Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran

Dalam pengelolaan pembelajaran guru dituntut melaksanakannya tugasnya

secara profesional. Kerofesionalan guru tersebut menuntut adanya penyusunan

perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang tersebut di antara lain

perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan program, evaluasi, dan

program tindak lanjut.

a. Perencanaan Program Pembelajaran

Dalam mengelola pembelajaran guru memegang peranan yang sangat

penting dan strategis. Sebelum melaksanakan program pembelajaran guru-guru

wajib menyusun perencanaan program pembelajaran.Seperti halnya yang telah

dilakukan oleh guru-guru SD Negeri IV Girimarto sebelum melaksanakan

pembelajaran yakni menyusun:

1) Silabus,

2) Program Tahunan (Prota),

3) Program Semester (Promes),

4) Bahan ajar,

5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),dan

6) Tindak lanjut.

Dari temuan di lapangan yang baru 83% (5 dari 6) guru-guru di SD Negeri

IV Girimarto yang menyusun silabus sedangkan 17% (1 dari 6) guru-guru belum

menyusun sikabus. Idealnya semua guru-guru di SD tersebut mau menyusun

silabus karena silabus merupakan penjabaran dari Kurikulum yang semestinya

Page 124: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

digunakan oleh guru menyusun Prota, Promes, bahan ajar, RPP dan sebagainya.

Tanpa silabus maka pembuatan perencanaan pembelajaran yang lain akan tidak

jelas arah dan tujuannya.

Selain silabus guru-guru SD Negeri IV Girimarto juga membuat program

tahunan (Prota). Pembuatan Program Tahunan yang di buat oleh guru telah

mengacu pada ketentuan –ketentuan dalam KTSP utamanya Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sudah benar namun sayangnya masih 17% guru

yang belum menyusun silabus. Agar para guru membuat silabus maka perlu

pembinaan dan motivasi dari sesama guru maupun dari atasannya dalam hal ini

kepala sekolah.

Selain silabus para guru SD Negeri IV Girimarto juga telah membuat

program Tahunan (Prota). Program Tahunan yang telah mereka buat masih

meniru atau kopi paste dari Program Tahunan milik SD lain. Untuk itu perlu

adanya kesadaran dan kemauan dari para guru untuk dapat membuat Program

Tahunan sendiri dan dimiliki sendiri oleh sekolah SD negeri IV Girimarto tanpa

minta bantuan SD lain. Dengan adanya Program Tahunan maka semua kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru harus sesuai dengan apa yang telah

diprogramkan dalam Program Tahunan.

Demikian juga dengan Program semester (promes), temuan di lapangan

bahwa semua Guru SD Negeri IV Girimarto juga telah membuat program

semester. Para guru dalam membuat program semester mengacu pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku. Program semester tersebut berisikan

Kompetensi Dasar, indikator, materi pokok, dan alokasi waktu. Pembuatan

Page 125: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

program semester tersebut sudah benar karena sesuai dengan ketentuan-ketentuan

pembuatan program semester atau mengacu pogram tahunan. Bapak guru kelas VI

”Ag” menyatakan bahwa ”Saya sebelum melaksanakan program pembelajaran

menyusun Program Semester (Promes) dengan mengacu pada program

tahunan?”(CL.06).

Perangkat pembelajaran yang juga ditemukan di lapangan adalah bahan ajar.

Bahan ajar perlu dibuat dan dipersiapkan oleh guru sebelum melaksanakan

pembelajaran karena memuat Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, indikator,

rangkuman materi, uji kompetensi dan pedoman penilaian. Namun sayangnya

baru 17% (1 dari 6) Guru kelas di SD Negeri IV Girimarto yang membuat bahan

ajar sebelum melaksanakan pembelajaran. Satu dari enam guru kelas yang telah

membuat bahan ajar adalah guru kelas V ”Mul” yang mengatakan bahwa ”

Sebelum mengajar saya juga menyusun bahan ajar agar materi yang akan

diajarkan tidak terlalu luas dan lebih menyasar”(CL.05). Sementara 5 guru yang

lain belum membuat bahan ajar sebelum melaksanakan pembelajaran dengan

alasan tertentu seperti yang diungkapkan oleh guru kelas 3 Ibu ”Id” bahwa ”Maaf

, saya belum menyusun bahan ajar untuk mempersiapkan materi pelajaran karena

saya masih rancu antara bahan ajar dengan rangkuman materi”(CL.03).

Perangkat pembelajaran selanjutnya yang ditemukan di lapangan adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disingkat RPP. Semua guru di SD

Negeri IV Girimarto membuat dan memiliki RPP untuk semua mata pelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadi pedoman bagi guru dalam

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah

Page 126: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

ditentukan. Salah satu keberhasilan guru dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran adalah ditentukan oleh baik tidaknya atau buat

tidaknya RPP oleh guru yang bersangkutan dengan demikian mengingat

pentingya RPP bagi guru dalam proses pembelajaran sebelum melaksanakan

pembelajaran guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Demikian juga yang dialami guru SD Negeri IV Girimarto terkait dengan

pembuatan RPP seperti pengakuan guru kelas IV Bapak ”Sr” bahwa ”Ya.

Sebelum mengajar dan untuk membuat skenario pembelajaran saya menyusun

RPP agar proses belajar mengajar lebih terarah efektif” (CL. 04).

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran oleh guru-guru SD negeri

IV Girimarto telah mengacu pada Silabus dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Setelah Rencana Pelaksanaan Pembalajaran dibuat guru

sebelum digunakan terlebih dahulu diajukan kepada kepala sekolah untuk

dikoreksi dan ditandatangani dengan tujuan agar apabila sebelum digunakan ada

kesalahan atau kekurangan bisa dibetulkan atau ditambah agar lebih sempurna.

Berikut ini pengakuan Ibu Guru kelas V ”Mul” yang mengatakan bahwa ”

Sebelum digunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diajukan kepada

kepala sekolah untuk dikoreksi dan ditandatangani.”(CL. 05)

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran

Dalam pelaksanakan program pembelajaran guru-guru SD Negeri IV

Girimarto melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

Pelaksanaan program pembelajarannya dilakukan di dalam kelas maupun di luar

kelas. Baik pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas pada umumnya

Page 127: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Guru-guru sudah menerapkan pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif

Efektif dan Menyenangkan). Dengan menerapkan pembelajaran PAKEM maka

proses pembelajaran tidak hanya menyenangkan tetapi juga memposisikan siswa

sebagai pelaku yang aktif melakukan pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai

fasilitator saja.

SD Negeri IV Girimarto juga telah melaksanakan pembelajaran kontekstual

learning dan kooperatif. Pembelajaran Kontektual Learning (Contextual Teaching

and Learning) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada

keterkaitan antara materi pelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara

nyata. Sedangkan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan

sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk

bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang berstruktur.

Dengan diterapkannya pembelajaran PAKEM maka pembelajaran di SD

Negeri IV Girimarto selain menarik perhatian siswa juga mempunyai dampak

yang sangat besar terhadap peningkatan mutu siswa. Salah satu contoh

peningkatan mutu siswa adalah banyaknya perolehan prestasi baik akademik

maupun non akademik mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat propinsi.

Begitu juga dalam menyajikan materi pelajaran guru-guru SD Negeri IV

Girimarto juga telah menyajikan materi pelajaran secara sistematis. Materi

pelajaran disusun mulai dari hal-hal yang mudah ke yang sulit, dari materi yang

konkrit ke materi yang abstrak, dari materi yang pernah dikenal siswa ke materi

yang baru atau belum dikenal siswa. Penyajian materi secara sistematis akan

menjadikan pembelajaran lebih efisien dan efektif. Berikut ini pengakuan Ibu

Page 128: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

guru kelas V ”Mul”terkait dengan penyajian materi beliau mengatakan bahwa

”Dalam menyajikan materi pelajaran ”Saya, sajikan secara sistematis. Dengan

penyajian materi secara sistematis akan menjadikan proses pembelajaran lebih

efisien dan efektif” (CL. 05).

Metode yang digunakan oleh para guru di SD Negeri IV Girimarto dalam

pembelajarannyapun juga bervariatif. Berbagai metode telah diterapkan oleh para

guru dalam pembelajaran mulai dari metode ceramah, diskusi, tanya jawab,

penugasan, demontrasi dan masih banyak metode lagi. Pemilihan metode yang

digunakan oleh para guru telah disesuaikan dengan materi dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Dengan telah diterapkannya metode

pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran menjadikan

pembelajaran lebih efektif dan efisien. Berikut ini pernyataan guru kelas VI Bapak

”Ag” terkait dengan penggunaan metode bahwa ”Saya telah menerapkan metode

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran karena dengan menerapkan metode

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran maka hasil pembelajaran

yang akan dicapai siswa juga lebih baik dan lebih tepat sesuai tujuan pelajaran

yang hendak dicapai.”(CL.06)

Penggunaan media pembelajaran oleh para guru di SD Negeri IV Girimarto

telah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Meskipun media pembelajaran yang

dimiliki SD tersebut sangat minim tetapi guru-guru dapat menggunakannya secara

maksimal. Karena keterbatasan media yang ada maka guru-guru memanfaatkan

lingkungan sekitar sekolah yang alami untuk menggantikan media yang

diperlukan dalam pembelajaran. Sesekali para guru juga menggukan media

Page 129: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

modern tetapi jumlahnya sangat minim.Media yang dimaksud adalah media

elektronik maupun non elektronik. Media elektronik yang digunakan oleh para

guru misalnya tape recorder, keyboard, komputer, dan sebagainya sedangkan

media non elektronik misaknya KIT IPA, KIT Matematika, gambar-gambar,

bahkan tumbuhan lingkungan sekitar. Semua media yang digunakan telah sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai . Terkait dengan penggunaan

media pembelajaran tersebut Ibu guru kelas 2 ”Ri” ” Saya menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran

mudah tercapai” (CL. 02).

Banyak sumber belajar yang digunakan oleh para guru di SD Negeri IV

Girimarto. Selain buku-buku pelajaran, buku-buku perpustakaan, buku-buku

pendamping juga media baik media cetak maupun media elektronik. Kepala

sekolah juga memberi kebebasan guru memilih sumber belajar dan juga memberi

anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sumber belajar bagi para guru.

Semua sumber belajar yang digunakan para guru telah sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengakuan guru kelas V Ibu guru ”Mul”

Bahwa ” ” Ya, dengan menggunakan sumber belajar yang sesuai materi pelajaran

mudah diterima siswa dan tujuan pembelajaran mudah tercapai” (CL. 05). Dengan

diberinya kebebasan guru untuk menentukan sumber belajar diharapkan dapat

memberi ispirasi bagi para guru untuk memilih dan menentukan sumber belajar

yang sesuai dengan kondisi dan situasi di SD tersebut sehingga tujuan

pembelajaran akan dapat tercapai lebih mudah.

Page 130: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Skenario pembelajaran yang telah dibuat oleh para guru di SD Negeri IV

Girimarto sudah baik tetapi juga perlu ditingkatkan. Semakin jeli dan baik

skenario pembelajaran akan semakin mempermudah pencapaian tujuan

pembelajaran. Skenario tersebut terperinci di dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang dibuat oleh para guru. Para guru melaksanakan skenario

pembelajaran melalui beberapa tahapan yakni eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu guru kelas II Ibu ”Ri’ bahwa

dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ” Saya telah merancang

skenario dan melakukan skenario pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran agar tujuan mudah tercapai” (CL. 02).

Bapak Ibu guru SD Negeri IV Girimarto telah menggunakan beberapa cara

yang positif untuk memotivasi siswa. Tujuan pemberian motivasi tersebut adalah

agar kreativitas dan kepercayaan diri para siswa dapat bangkit tanpa adanya

paksaan dari siapapun sehingga siswa dapat menemukan jati dirinya untuk

berprestasi seoptimal mungkin. Banyak cara yang telah dilakukan oleh para guru

untuk memotivasi semangat belajar para siswa seperti yang telah diungkapkan

Bapak Guru kelas IV ”Sr” Bahwa ”Saya selalu memotivasi siswa untuk

membangkitkan semangat belajar siswa” (CL. 04).

Di samping itu para guru SD Negeri IV Girimarto juga dituntut untuk dapat

berinteraksi dengan para siswa dengan menggunakan bahasa yang komunikatif.

Agar ada interaksi yang komunikatif antara guru dan siswa sebaiknya para guru

tidak memposisikan dirinya sebagai seorang yang serba tahu melainkan

memposisikan dirinya sebagai patner para siswa dalam memecahkan

Page 131: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

permasalahan belajarnya. Untuk itu guru sebaiknya tidak menggunakan bahasa

yang kaku dan resmi melainkan bahasa keseharian yang mudah diterima atau

dipahami siswa. Karena dengan menggunakan bahasa yang komunikatif itu dapat

membuat suasana kelas menjadi lebih hidup sehingga ada kedekatan antara guru

dan siswa . Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Guru kelas V ”Mul” Bahwa

”Saya selalu menggunakan bahasa yang komunikatif agar lebih ada kedekatan

saya dengan siswa saya sering nggunakan bahasa yang komunikatif yakni bahasa

yang tidak terpaku dengan kaidah kebahasaan” (CL. 05).

Pada akhir pembelajaran guru-guru SD Negeri IV Girimarto sebaiknya

memberi ulasan secara singkat untuk mengulang dan memberi penekanan pada

hal-hal tertentu sehingga apa yang diajarkan oleh guru akan terpatri di dalam

ingatan siswa. Untuk memberi ulasan guru mengulang dan memberi penekanan

pada hal-hal yang penting. Dengan ulasan materi tersebut diharapkan dapat

membuat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan akan lebih baik dan

membuat ingatan siswa labih kuat dan tidak cepat lupa. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Ibu Guru kelas III ”Id” bahwa ”Pada akhir pembelajaran saya memberi

ulasan, selain untuk mempertegas materi pelajaran juga untuk memberi penekanan

pada hal-hal yang penting agar mudah dipahami atau diingat siswa” (CL. 03).

Pada akhir pembelajaran guru-guru SD Negeri IV Girimarto juga membuat

kesimpulan. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

pelajaran yang baru saja diterimanya dengan memberi kata kunci pada hal-hal

yang dianggap penting. Setelah kesimpulan dibuat selanjutnya siswa mencatat isi

kesimpulan pada buku siswa masing-masing. Dengan membuat kesimpulan

Page 132: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

diharapkan dapat membantu siswa mengingat dan memahami materi pelajaran

yang telah diberikan oleh guru. Seperti yang diungkapkan guru ”Mul” terkait

dengan pembuatan kesimpulan pada akhir pembelajaran”Ya kesimpulan dibuat,

agar siswa lebih mudah mengingat, mempelajari, dan memahami materi yang

telah disajikan atau diajarkan oleh guru secara ringkas dan jelas” (CL. 05).

Selain membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran para Guru memberi

reward kepada siswa yang memperoleh nilai baik. Reward dimaksudkan untuk

memberi motivasi agar prestasinya lebih baik sedangkan punisment dimaksudkan

untuk memberi rasa jera bagi siswa yang telah melakukan kesalahan. Seperti yang

pernah diungkapkan Ibu Guru kelas V ”Mul” mengatakan bahwa ”Saya berusaha

memberi reward pada setiap akhir pembelajaran, karena dengan reward siswa

merasa dihargai dan termotivasi untuk lebih meningkatkan belajarnya” (CL. 05).

c. Evaluasi Pembelajaran

Bapak Ibu Guru SD Negeri IV Girimarto melakukan evaluasi

pembelajaran setelah proses belajar mengajar berakhir. Sebelum melaksanakan

evaluasi pembelajaran guru terlebih dahulu menyusun instrumen penilaian.

Instrumen peniaian tidak hanya soal dan kunci jawaban tetapi harus dilengkapi

dengan kisi-kisi penilaian dan norma penilaian. Penyusunan instrumen penilaian

yang dilakukan oleh para guru telah berpedoman pada indikator yang telah

ditentukan sebelumnya. Indikator yang dibuat oleh para guru tersebut merupakan

penjabaran dari Standar Kompetensi (SK) dan Standar Kompetensi (KD) yang

akan dicapai dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu Guru

kelas II ”Rin” bahwa ”Sebelum melaksanakan penilaian Saya menyusun

Page 133: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

perangkat penilaian sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.” (CL. 02)

Secara umum evlauasi pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di SD Negeri

IV Girimarto sudah berjalan dengan baik dan benar kalaupun masih ada

kekurangannya harap dikemudian hari bisa diperbaiki atau dilengkapi.

Setelah mengadakan ulangan guru-guru SD Negeri IV Girimarto melakukan

analisis hasil evaluasi, memeriksa dan memberi skor . Pemberian skor yang

dilakukannya telah berpedoman pada pedoman peskoran yang telah ditentukan

sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pengakuan Guru kelas III Ibu ”Id” bahwa

”saya memeriksa hasil evaluasi pembelajaran siswa , agar guru dapat mengetahui

hasil yang dicapai siswa dalam menguasai materi ajar dan dapat mengetahui

ketuntasan tujuan pembelajaran yang telah dikuasai oleh siswa” (CL. 03). Secara

umum pelaksanaan penilaian telah dilaksanakan dengan baik dan benar dan sesuai

dengan ketentuan penilaian yang berlaku.

d. Program Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari penilaian guru-guru SD Negeri IV Girimarto

telah melakukan analisi hasil penilaian. Analisa hasil penilaian dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui keberhasilan ketercapaian tujuan pembelajaran. Analisis

hasil penilaian yang dilakukan oleh para guru telah berpedoman pada kriteria

analisis hasil penilaian yang berlaku. Dari analisis hasil evaluasi/penilaian tersebut

selanjutnya guru menyimpulkan hasil penilaian kemudian guru menyusun laporan

hasil evaluasi/penilaian kemudian dilanjutkan pemuatan laporan hasil penilaian.

Terkait dengan masalah pelaporan hasil penilaian Guru kelas V Ibu ”Mul”

menyatakan bahwa ”Penyusunan laporan perlu dibuat karena hasil penilaian

Page 134: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

merupakan bukti hasil belajar yang diperoleh siswa dalam menguasai berbagai

macam materi pelajaran yang diajarkan oleh guru sesuai kemampuan

siswa.”(CL.05).

Selain penyusunan laporan hasil penilaian atau hasil evaluasi guru-guru SD

Negeri IV Girimarto juga telah melakukan perbaikan terhadap soal atau perangkat

penilaian yang tidak valid. Salah satu indikator ketidakvalidan soal/perangkat

penilaian itu tidak dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan dalam hal ini

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengakuan

guru kelas IV Bapak ”Sr” bahwa ”Saya selalu memperbaiki perangkat penilaian

yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran” (CL. 04).

Guru-guru SD Negeri IV Girimarto telah melaksanakan program tindak

lanjut hasil penilaian. Pelaksanaan program tindak lanjut dimaksudkan untuk

memberi pelayanan yang terbaik dan adil kepada semua siswa. Bagi siswa yang

belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) telah diadakan

perbaikan atau remidi, sedangkan siswa yang telah mencapai atau melebihi batas

tuntas maka diadakan pengayaan. Seperti yang terjadi di SDN IV Girimarto, guru

”Id”, mengatakan bahwa ”Pelaksanaan program tindak lanjut untuk memperbaiki

nilai siswa yang di bawah KKM dengan memberi perbaikan atau remidi, dan

memberikan pengayaan bagi siswa yang nilainya di atas KKM atau sudah tuntas.”

(CL.03).

Secara umum pelaksanaan penilaian guru-guru SD Negeri kelas IV

Girimarto telah berjalan dengan baik dan benar. Setelah penilaian dilakukan guru-

guru juga sudah membuat laporan hasil penilaian baik penilaian ulangan tengah

Page 135: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

semester maupun ulangan umum semester. Laporan juga telah ditandatangani oleh

kepala sekolah selanjutnya disampaikan kepada orang tua atau wali siswa. Dengan

penyampaian laporan ulangan ini diharapkan orang tua/wali siswa memberi

apresiasi terhadap hasil belajar siswa sehingga pada akhirnya dapat kemauan

orang tua/wali untuk lebih meningkatkan upaya di dalam membimbing siswa.

2. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Kepala sekolah telah melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer,

administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator. Berdasarkan temuan di

lapangan dilakukan pembahasan sebagai berikut:

a. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk meningkatkan

profesionalisme sebagai tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah telah

menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan pembinaan dan dorongan

kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat E. Mulyasa

(2004:98), bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya sebagai edukator

harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif,

memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada

seluruh warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga

kependidikan serta melaksanakan modal pembelajaran yang menarik, seperti team

Page 136: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi bagi peserta didik

yang cerdas di atas normal.

Selain itu sebagai seorang educator atau pendidik kepala sekolah SD Negeri

IV Girimarto juga telah menampilkan sikap keteladanan dalam melaksanakan

kerja yang patut, dan perlu dicontoh bagi semua guru dan karyawan yang

dipimpinnya. Penampilan kerja seorang kepala sekolah yang patut dan baik

dicontoh oleh para guru, staf dan siswa dapat berupa disiplin, jujur, penuh

tanggung jawab, bersahabat, dan sebagainya termasuk pula penampilan fisik

seperti cara dan sikap berbicara, berkomunikasi, berpakaian yang bersih, sehat

jasmani, rapi, serasi, dan enerjik.

Sebagai pendidik kepala sekolah juga melaksanakan fungsinya sebagai

pendidik atau guru yang harus mengajar dengan jumlah jam 6 jam per minggu,

serta melaksanakan tugas pokok guru seperti halnya seorang guru. Semua itu telah

dilakukan kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto dalam tugas utamanya sebagai

pendidik. Terkait dengan permasalahan tersebut sesuai dengan yang pernah

disampaikan oleh kepala sekolah Ibu ”Mar” ”Saya sebagai Kepala sekolah juga

sebagai pendidik sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga harus mengajar 6

jam pelajaran perminggu”(CL. 07).

b. Kepala sekolah sebagai Manajer

Sebagai menajer, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

melaksanakan tugasnya untuk memberdayakan tenaga kependidikan secara

maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat E. Mulyasa ( 2004:103) bahwa Dalam

rangka melalukan peran dan fungsinya sebagai menajer, kepala sekolah harus

Page 137: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui

kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga

kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh

tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV

Girimarto telah Memberdayakan tenaga kependidikan melaui kerjasama atau

kooperatif dengan melibatkan semua warga sekolah yaitu; guru, siswa, karyawan,

komite, dan juga melibatkan dinas pendidikan, pengawas sekolah dan KKKS.

Bentuk kerjasama yang melibatkan warga sekolah dengan sekolah antara lain: 1)

melakukan analisis SWOT untuk revitalisasi dan inovasi program sekolah, 2)

penyusunan Kurikulum Tingkat Sekolah yaitu KTSP, 3) melaksanakan

Revitalisasi dan inovasi program sekolah, 4) Pelaksanaan ekstra kurikuler baik

akademik maupun non akademik, 5) Peningkatan sumber belajar, dan lain-lain.

c. Kepala sekolah sebagai Administrator

Sebagai seorang administrator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan

administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh

program sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat E. Mulyasa (2005:107-108)

bahwa kepala sekolah sebagai administrator adalah memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara

spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum,

mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia,

Page 138: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

mengelola adminstrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan

dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut dilakukan secara efektif

dan efeisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah.

Sejalan dengan tugas kepala sekolah sebagai administrator, Oemar Hamalik

(1992:143-144) berpendapat bahwa kepala sekolah sebagai administrator lebih

ditekankan kepada pelaksanaan kepemimpinan dibandingkan dengan administrasi

umumnya. Administrasi sekolah disesuaikan dengan kebijakan-kebijakan yang

ada, pada hakekatnya lebih mudah dilaksanakan dibandingkan dengan masalah

kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan harus dilatih dalam profesi, dalam

masyarakat dan dalam negara serta bangsa. Kepemimpinan dalam hal ini lebih

luas artinya dibandingkan dengan pelaksanaan kepemimpinan dalam sistem

sekolah.

Sesuai temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

mengadministrasikan semua aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan dan pendokukmenan seluruh program sekolah. Adapun

cakupan administrasinya meliputi administrasi kurikulum, kesiswaan,

kepegawaian, perpustakaan, sarana dan prasarana, keuangan, dan administrasi

sekolah lainnya seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah ”Mar” bahwa

”Hampir semua kegiatan yang dilaksanakan di sekolah kami di administrasikan”

(CL.07). Secara umum pengelolaan administrasi kepala sekolah di SD Negeri IV

Girimarto dilaksanakan dengan baik.

Page 139: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

d. Kepala sekolah sebagai Supervisor

Sebagai supervisor kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah mampu

melakukan berbagai pengawasan dan supervisi terhadap guru untuk meningkatkan

kinerja tenaga kependidikan terutama meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan

untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat

Sergiovani dan Starrat dalam Mulyasa (2005:111), yang menyatakan bahwa

”Supervision is a process designed to help teacher and supervisor learn more

abaut their practice, to better able to use their knowledge ang skills to better

serve parents and schools and to make the schools a more effectife learning

community”.

untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan kepala sekolah sebagai

supervisor telah mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian.

Kepala sekolah telah mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian

untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian

merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang

telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (1992:173)

bahwa 1)Seorang supervisor mempunyai tugas mengendalikan, 2) Seorang

supervisor itu harus dapat mensposori (sebagai sponsor), 3) Seorang supervisor

itu sebagai evaluator, 4) Seorang supervisor itu sebagai pengawas.

Sesuai temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

melaksanakan supervisi baik supervisi administrasi perangkat pembelajaran,

supervisi administrasi pendidikan maupun supervisi kunjungan kelas. Seperti

yang disampaikan oleh kepala sekolah ”Mar” yang mengatakan bahwa” Saya

Page 140: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

melaksanakan supervisi administrasi sarana dan prasarana hanya waktunya kurang

terprogram. Kadang-kadang pelaksanaan supervisi tidak sesuai dengan jadwal

yang telah dibuat karena banyaknya acara kegiatan yang sifatnya

mendadak.”(CL.01).

e. Kepala sekolah sebagai Leader

Sebagai leader (pemimpin) kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

bertanggung jawab terhadap pihak ketiga/atasannnya, dan bertanggung jawab

terhadap tugas yang telah dipikulkan kepadanya. Sebagai pemimpin dianggap

berhasil jika kelompoknya atau yang dipimpinnya berhasil, dan sebaliknya

pemimpin dianggap gagal jika kelompoknya atau yang dipimpinnya gagal atau

tidak berhasil. Dengan kata lain, kecakapan yang penting dari seorang kepala

sekolah sebagai pemimpin adalah membuat kelompoknya berhasil.

Kecuali itu kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto juga memiliki karakter

khusus yaitu kepribadian yang penuh perhatian dan peduli terhadap peningkatan

prestasi sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik. Beliau juga

memiliki keahlian khusus di bidang seni suara baik seni suara nasional maupun

daerah. Pengalaman dan pengetahuan baik berkaitan dengan profesionalisme

maupun administrasi sangat berperan dalam menentukan kebijaksanaan Kepala

Sekolah SD IV Girimarto. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjosumijo

(2003:110) yang mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus

memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar,

pengalaman, dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan

pengawasan.

Page 141: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Dalam setiap kesempatan kepala SD Negeri IV Girimarto selalu berusaha

memberi dorongan dan mempengaruhi orang lain melakukan sesuatu sesuai

dengan harapan dan tujuan selama proses kepemimpinan. Hal ini sesuai pendapat

Hersye dan Blanchard (1988:5) yang menjelaskan bahwa: “leadership occurs any

time one attemps to influense the behavior of on individual or group”.

Hasil temuan di lapangan, bahwa kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

sangat berhasil dalam memimpin sekolahnya. Hal ini dapat terlihat dari:

1)penilaian akreditasi di sekolah pada tahun 2006 memperoleh nilai B (baik),

2)banyak prestasi akademik maupun non akademik yang telah di raih oleh para

siswa mulai tingkat kecamatan sampai tingkat propinsi. 3) terciptanya situasi yang

kondusif.

Bukti keberhasilan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik

yang pernah diraih oleh SD Negeri IV Girimarto dalam tiga tahun terakhir yang

terlampir pada (tabel 5.0).

f. Kepala sekolah sebagai inovator

Sebagai seorang inovator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

melakukan peran dan fungsinya dalam membina hubungan yang harmonis baik

secara intern maupun ekstern. Kepala sekolah juga selalu mencari ide baru untuk

meningkatkan prestasi sekolah. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh SD Negeri IV

Girimarto selalu dalam pantauan kepala sekolah. Selain itu, kepala sekolah juga

memberi contoh cara menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif.

Sesuai pendapat E. Mulyasa (2005:118-119) bahwa dalam rangka

melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator kepala sekolah harus memiliki

Page 142: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan,

mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan

kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-

model pembelajran inovatif.

Sebagai seorang inovator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto

melakukan pekerjaannya dengan cara-cara secara konstruktif, kreatif, delegatif,

integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel

dan fleksibel. Semua cara tersebut diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan di sekolah, dengan cara mendorong dan membina setiap

tenaga kependidikan.

Hasil temuan di lapangan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di sekolah, kepala sekolah mendorong dan membina setiap tenaga

kependidikan agar dapat berkembang secara optimal, berusaha mencari gagasan

dan cara-cara baru agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan tugas-

tugas yang diembankan kepada masing-masing tenaga kependidikan, berupaya

mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi tugas

dan kemampuan masing-masing, berusaha mengintegrasikan semua kegiatan

sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah secara

efektif, efisien, dan produktif, bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan

objektif, memberikan teladan dan contoh yang baik, beradaptasi dalam

menghadapi situasi baru, serta berusaha menciptakan situasi kerja yang

menyenangkan dan memudahkan para tenaga kependidikan untuk beradaptasi

dalam melaksankan tugasnya.

Page 143: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Sebagai seorang motivator kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah

memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para guru dan

tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas pokok dan fungsinya.

Kepala sekolah memberi motivasi staf dan guru untuk meningkatkan efisiensi dan

pencapaian tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hari Sudrajat (2005:129)

bahwa kemampuan direktur sekolah dalam memotivasi staf dan guru memegang

peranan penting dalam mencapai tujuan sekolah. Motivasi staf dan guru

merupakan kekuatan yang mendorog efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan.

Staf dan guru harus ditingkatkan motivasinya untuk berbuat sebaik-baiknya agar

dapat mencapai tujuan sesuai dengan standar dan dengan pertanggungjawaban

untuk berhasil, yang keberhasilannya tersebut terikat dengan harga diri

(achievement motivation).

Temuan di lapangan, kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto telah banyak

memberikan dorongan ataupun motivasi baik kepada guru, siswa, dan karyawan

agar: 1) melakukan pekerjaan dengan rasa iklas dan penuh tanggung jawab, 2)

rajin belajar untuk mempertahankan prestasi yang telah diperolehnya, 3)

mempersiapkan sejak awal bagi siswa yang akan diikutsertakan lomba baik

bidang akademik maupun non akademik, 4) guru dan karyawan memanfaatkan

kesempatan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi (kuliah), 5)

menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung peningkatan prestasi

sekolah.

Page 144: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Kepala sekolah juga sering memberi reward kepada guru, karyawan dan

siswa yang berprestasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun propinsi.

Reward yang diberikan berupa material atau inmaterial. Terkait dengan hal

tersebut kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto ”Mar” menyatakan bahwa ” Saya

selalu berusaha membangkitkan motivasi warga sekolah dengan trik-trik tertentu

misalnya dengan memberi reward.”

3. Prestasi Hasil Belajar

Prestasi hasil belajar siswa SD Negeri IV Girimarto dibedakan menjadi dua

yaitu prestasi akademik dan non akademik. Temuan di lapangan prestasi-prestasi

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Prestasi akademik

SD Negeri IV Girimarto mempunyai banyak prestasi akademik. Prestasi

akademik yang telah diperolehnya adalah prestasi dalam mengikuti perlombaan

dan prestasi dalam memperoleh nilai hasil tes maupun UASBN. Prestasi

perlombaan misalnya lomba cerdas cermat antar SD sekecamatan ataupun

kabupaten sedangkan prestasi nilai yaitu perolehan nilai rata-rata UASBN kelas 6

dalam tiga tahun terakhir selalu masuk 3 besar dari 35 SD di Kecamatan

Girimarto.

Banyaknya prestasi tersebut bukan suatu kebetulan melainkan merupakan

bukti keberhasilan usaha atau bimbingan guru dan kepala sekolah kepada siswa

yang tidak mengenal lelah. Terkait dengan usaha pembimbingan sesuai pendapat

Kepala Sekolah SD Negeri IV Girimarto Ibu ”Mar” bahwa ”Banyak usaha yang

Page 145: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

selalu kami lakukan untuk peningkatan mutu akademik misalnya dengan memberi

pelajaran tambahan (les) ataupun pembimbingan” (CL. 01).

Seiring dengan prestasi yang merupakan suatu keberhasilan dan bimbingan

tersebut sesuai pendapat Winkel (1984:162), bahwa prestasi adalah bukti

keberhasilan yang dicapai dan (Gunarsa, 1995 : 57) yang menyatakan dengan

usaha belajar, maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimal yang

dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha belajar.

b. Prestasi Non Akademik

Prestasi non akademik SD Negeri IV Girimarto sangat banyak mulai dari

tingkat kecamatan sampai tingkat propinsi. Hampir setiap mengikuti perlombaan

SD Negeri IV Girimarto selalu memperoleh kejuaraan meski terkadang tidak

selalu nomor satu. Hal itu sesuai dengan pendapat kepala sekolah Ibu ”Mar” yang

menyatakan bahwa bahwa ”Bahkan hampir setiap lomba SD kami memperoleh

kejuaraan meskipun tidak selalu nomer satu” (CL. 01). Dari sekian banyak

prestasi yang pernah diperolehnya prestasi puncak adalah juara 1 sinopsis siswa

SD tingkat propinsi pada tahun 2007.

Semua prestasi yang telah di peroleh SD Negeri IV Girimarto

mencerminkan keberhasilan belajar dan pembimbingan yang dilakukan oleh para

guru maupun kepala sekolah. Sejalan dengan pernyataan tersebut Tirtonegoro

(1984:43) mengatakan bahwa,” prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran

serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dengan simbol, angka, huruf,

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai setiap anak

dalam periode tertentu.

Page 146: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada Bab ini akan diuraikan tiga hal yaitu kesimpulan hasil penelitian,

implikasi, dan aran-saran atas dasar hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data penelitian tentang Profesionalitas Guru dan

Kinerja kepala Sekolah dalam Meningkatkan kualitas Pembelajaran (Studi

Kasus Tentang Kualitas Pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto) dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Profesionalitas Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran

a. Perencanaan Program Pembelajaran

Sebelum melaksanakan program pembelajaran Guru-guru SD Negeri

IV Girimarto membuat perencanaan program pembelajaran. Perencanaan

Program Pembelajaran tersebut diantaranya : 1) silabus, 2) program tahunan,

3) Program semester, 4) bahan ajar, 5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 6)

analisis hasil evaluasi, dan 7) tindak lanjut. Dengan dibuatnya semua program

pembelajaran tersebut berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran di

SD Negeri IV Girimarto.

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran

Setelah membuat perencanaan program pembelajaran, Guru-guru SD

Negeri IV Girimarto melaksanakan program pembelajaran. Pelaksanaan

Page 147: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

program pembelajarannya menerapkan pembelajaran PAKEM dengan

pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang

menekankan pada keterkaitan atara materi pelajaran dengan kehidupan

perserta didik secara nyata dan pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anaka

didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

berstruktur. Dengan pelaksanaan program pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran pada SD Negeri IV Girimarto diawali dengan

membuat instrumen penilaian yaitu kisi-kisi, soal, kunci jawaban serta

pedoman penilaian. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya mengacu pada intrumen yang telah dibuat sebelumnya. Dengan

terlaksananya evaluasi pembelajaran guru-guru di SD Negeri IV Girimarto

memperoleh umpan balik mengenai keberhasilan pencapaian tujuan

pembelajaran sehingga dapat menentukan tindak lanjutnya.

e. Program Tindak Lanjut

Program tindak lanjut merupakan program tindakan mulia seorang guru

untuk menghargai siswa sesuai dengan kemampuannya. Bagi siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM diberi pengayaan dengan memberi pelajaran

lanjutan sedangkan bagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM diberi

perbaikan dengan memberi pelajaran ulang materi yang telah disampaikan.

Page 148: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Dengan terlaksananya program tindak lanjut dapat berdampak positif pada

tertingkatnya kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

2. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

a. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

Sebagai pendidik kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto juga

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru yakni mengajar. Kepala

sekolah juga mengajar mata pelajaran Bahasa Jawa kelas IV, V, dan kelas VI

dengan alokasi waktu yang tersedia 6 jam per minggu. Kesempatan tersebut

digunakan sebaik-baiknya untuk melaksanakan tugas sekaligus memberi

keteladanan melaksanakan pembelajaran bagi para guru yang dipimpinnya.

Kepala sekolah juga menerapkan pembelajaran PAKEM yang dikemas dalam

pembelajaran kontekstual dan kooperatif. Dengan terlaksananya tugasnya

kepala sekolah sebagai pendidik dapat berpengaruh terhadap meningkatnya

kualitas pembelajaran Di SD Negeri IV Girimarto.

b. Kepala sekolah sebagai Manajer

Kepala Sekolah sebagai manajer, upaya yang dilakukan

Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan. Cara yang dilakukannya

melaui kerjasama atau kooperatif dengan melibatkan semua warga sekolah

yaitu; guru, siswa, karyawan, komite, dan juga melibatkan dinas pendidikan,

pengawas sekolah dan KKKS yang dijabarkan ke dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Sekolah (RKAS).

Page 149: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

c) Kepala Sekolah sebagai Administrator

Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai administrator adalah

mewajibkan semua guru dan karyawan mengadministrasikan semua kegiatan

yang mereka kerjakan. Para guru diwajibkan membuat administrasi

pembelajaran seperti silabus, program tahunan, program semester, bahan ajar,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), evaluasi pembelajaran, analisis,

dan program tindak lanjut sedangkan untuk para karyawan membuat

administrasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Dengan adanya administrasi yang baik dari kepala sekolah terhadap guru dan

karyawan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri IV

Girimarto.

d) Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Upaya yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor adalah

melakukan berbagai pengawasan dan supervisi terhadap guru untuk

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan terutama meningkatkan

ketrampilan dan pengetahuan untuk melaksanakan pembelajaran secara

efektif. Supervisi yang dilakukan terhadap para guru terkait dengan

pembelajaran, sedangkan supervisi terhadap tenaga kependidikan terkait

dengan tugas pokok dan fungsinya. Kepala sekolah melakukan supervisi

secara klinis atau non klinis. Dengan adanya pengawasan yang baik dari

kepala sekolah terhadap guru dan karyawan dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

Page 150: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

e) Kepala Sekolah sebagai Leader

Upaya yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto sebagai

leader, yaitu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik dengan

memberi petunjuk, melakukan pengawasan, membentuk komunikasi dua arah

dan mendelegasikan tugas, serta memberi contoh kepada para guru dan

karyawan. Dengan adanya kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

f) Kepala Sekolah sebagai Inovator

Upaya yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto sebagai

Inovator yaitu membina hubungan yang harmonis baik secara intern maupun

ekstern, mencari ide baru untuk meningkatkan prestasi sekolah, dan merintis

Sekolah Standar Nasional (SSN) tahun pelajaran 2011/2012. Dengan adanya

motivasi dari kepala sekolah terhadap guru dan karyawan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

g) Kepala Sekolah sebagai Motivator

Upaya yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri IV Girimarto sebagai

Motivator yaitu memberikan dorongan ataupun motivasi baik kepada guru,

siswa, dan karyawan serta memberi kesempatan untuk meningkatkan wawasan

keilmuannya melalui penetaran-penaratan, workshop, In House Training

(IHT) sesuai dengan bidangnya secara bergantian. Dengan adanya motivator

dari kepala sekolah akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD

Negeri IV Girimarto.

Page 151: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

3. Prestasi Hasil Belajar

a. Prestasi Akademik

SD Negeri IV Girimarto mempunyai banyak prestasi akademik mulai

dari tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten. Upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan ataupun mempertahankan prestasi akademik tersebut

adalah melakukan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan secara rutin.

Dengan tertingkatnya prestasi akademik dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran di SD Negeri IV Girimarto.

b. Prestasi Non Akademik

Selain prestasi akademik SD Negeri IV Girimarto juga mempunyai

banyak prestasi non akademik tidak hanya pada tingkat kecamatan dan

kabupaten tetapi sampai tingkat propinsi. Upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan perolehan prestasi non akademik adalah melakukan pembinaan,

pembimbingan, dan pelatihan secara rutin dengan tertingkatnya prestasi non

akademik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri IV

Girimarto.

B. IMPLIKASI

Dari hasil temuan penelitian dan pembahasan temuan penelitian

seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu dan dibandingkan dengan

kajian teori, maka dapat peneliti uraikan implikasinya sebagai berikut:

Profesionalitas guru SD Negeri IV Girimarto dalam mengelola

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.

Page 152: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Pembelajaran yang baik dan berkualitas akan berimplikasi pada prestasi

sekolah yang baik pula. Untuk itu sebagai seorang profesional para guru perlu

untuk selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuannya serta

mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran melalui berbagai kegiatan

yang memungkinkan, misalnya: mengikuti diklat, workshop, lokakarya,

seminar, baca buku, internet dan sebagainya. Dengan makin meningkatnya

profesionalitas guru tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran dan

prestasi sekolah tetapi lebih jauh akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Selain profesionalitas guru, kinerja kepala sekolah juga sangat

berpengaruh terhadap meningkatnya kualitas pembelajaran, prestasi sekolah

dan pada akhirnya juga berimplikasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Kinerja kepala sekolah yang baik sangat ditentukan oleh profil seorang kepala

sekolah yang baik pula. Kepala sekolah yang baik harus mampu melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya sebagai educator, manajer,administrator,

supervisor, leader, inovator dan motivator secara optimal . Untuk itu kualitas

dan kuantitas kinerja kepala sekolah perlu ditingkatkan agar dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran secara optimal.

Profesionalitas guru dan kinerja kepala sekolah SD Negeri IV

Girimarto mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas dapat menjadikan sekolah

berprestasi dan pada akhirnya dapat berimbas pada meningkatnya mutu

pendidikan nasional.

Page 153: PROFESIONALITAS GURU DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka ada beberapa saran yang

dapat diajukan sebagai berikut:

1. Untuk para Guru

a. Para guru meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik dengan

memperluas wawasan dan ilmu pengetahuannya secara optimal.

b. Para guru meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik dengan

menerapkan inovasi-inovasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

2. Untuk para Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah memahami penilaian instrumen Penilaian Kinerja Kepala

Sekolah (PKKS) dan memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya.

b. Kepala sekolah selalu memotivasi dan memberi kesempatan kepada para

guru untuk mengembangkan kemampuannya melalui berbagai cara yang

memungkinkan.

3. Untuk Dinas Pendidikan

a. Kinerja kepala sekolah perlu dievaluasi secara periodik.

b. Rekrutmen kepala sekolah perlu seleksi melalui mekanisme yang selektif,

obyektif, dan transparan.