22
PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI KELURAHAN BATU IX KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG HANJOYO Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang [email protected] Abstrak Proses kemajuan zaman yang terjadi secara cepat dapat membawa perubahan dalam berbagai aspek diantaranya sosial, budaya, ekonomi dan politik. perubahan tersebut menuntut masyarakat untuk dapat lebih meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja sehingga dapat menghadapi persaingan dalam sebuah organisasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profesionalisme kerja pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang, serta untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong dari profesionalisme tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini berupa metode yang bersifat kualitatif dengan format desain menceritakan berbagai kondisi, situasi, dan fenomena yang sebenarnya tanpa menghubungkan atau mengaitkan terhadap unsur-unsur lain dalam penelitian. Didalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 17 orang, dan sampel sebanyak 12 orang dengan menggunakan tehnik sampling purposive. Adapun tehnik analisis data didalam penelitian ini adalah data yang dijadikan sampel dikumpulkan melalui wawancara terhadap responden, dan key informan kemudian data ini dipaparkan kedalam bentuk kalimat yang mudah dimengerti. Kesimpulan bahawa pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang telah bekerja secara profesional, walaupun belum secara maksimal dikarenakan masih ada pegawai yang belum bisa bekerja berdasarkan indikator dari profesionalisme tersebut. berdasarkan kesimpulan, maka saran untuk pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX adalah utuk lebih memperhatikan lagi pada indikator dari dimensi kreativitas (creativity) agar dapat melawan rasa takut dan menghilangkan keraguan didalam penyampaian ide-ide positif. Kemudian pada indikator dari dimensi responsivitas (responsively) agar pegawai lebih cepat tanggap untuk memahami setiap permasalahan. Kata kunci: Profesionalisme, Kerja Pegawai

PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI KELURAHAN BATU IX KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KOTA TANJUNGPINANG

HANJOYO

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

[email protected]

Abstrak

Proses kemajuan zaman yang terjadi secara cepat dapat membawa perubahan dalam berbagai aspek diantaranya sosial, budaya, ekonomi dan politik. perubahan tersebut menuntut masyarakat untuk dapat lebih meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja sehingga dapat menghadapi persaingan dalam sebuah organisasi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profesionalisme kerja pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang, serta untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong dari profesionalisme tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini berupa metode yang bersifat kualitatif dengan format desain menceritakan berbagai kondisi, situasi, dan fenomena yang sebenarnya tanpa menghubungkan atau mengaitkan terhadap unsur-unsur lain dalam penelitian. Didalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 17 orang, dan sampel sebanyak 12 orang dengan menggunakan tehnik sampling purposive.

Adapun tehnik analisis data didalam penelitian ini adalah data yang dijadikan sampel dikumpulkan melalui wawancara terhadap responden, dan key informan kemudian data ini dipaparkan kedalam bentuk kalimat yang mudah dimengerti. Kesimpulan bahawa pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang telah bekerja secara profesional, walaupun belum secara maksimal dikarenakan masih ada pegawai yang belum bisa bekerja berdasarkan indikator dari profesionalisme tersebut. berdasarkan kesimpulan, maka saran untuk pegawai sekretariat di Kelurahan Batu IX adalah utuk lebih memperhatikan lagi pada indikator dari dimensi kreativitas (creativity) agar dapat melawan rasa takut dan menghilangkan keraguan didalam penyampaian ide-ide positif. Kemudian pada indikator dari dimensi responsivitas (responsively) agar pegawai lebih cepat tanggap untuk memahami setiap permasalahan.

Kata kunci: Profesionalisme, Kerja Pegawai

Page 2: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Abstract

The process advances occurring fast times can bring changes in many aspects including social, cultural, economic and political. The change requires the public to be able to further improve the effectiveness and productivity of the work so that it can face competition within an organization.

The purpose of this study was to determine the professionalism of employees

working in the secretariat of the District IX Stone Village East TanjungpinangTanjungpinang, as well as to identify factors inhibiting and driving forces of the professionalism. The method used in this research is a qualitative method with the design format to tell a variety of conditions, situations, and actual phenomena without any link or linking to other elements in the study. In this study a total population of 17 people, and a sample of 12 people using purposive sampling technique.

The technique of data analysis in this study is the sample collected data through

interviews with respondents and key informants presented later this data into a form that is easily understood sentences.Conclusion THAT secretariat employees in the Village of Stone IX Eastern District of TanjungpinangTanjungpinang have worked professionally, though not optimally because there are employees who can not work based on indicators of professionalism. by inference, the suggestions for secretariat employees in the Village of Stone IX is utuk more attention to the indicators of the dimension of creativity in order to fight the fear and dispel doubts in delivery ideas positive. Then the indicators of the dimension of responsivenessso that employees more responsive to understand every problem.

Keywords: Professionalism, Employee Work

Page 3: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

I. PENDAHULUAN

Proses kemajuan zaman yang

terjadi secara cepat dapat membawa

perubahan dalam berbagai aspek

diantaranya sosial, budaya, ekonomi

dan politik. perubahan tersebut

menuntut masyarakat untuk dapat

lebih meningkatkan efektivitas dan

produktivitas kerja sehingga dapat

menghadapi persaingan dalam

sebuah organisasi.

Perubahan ciri birokrasi

tradisional ke arah birokrasi modern

menjadi suatu kenyataan yang

bersifat imperatif, masyarakat

dinamis telah berkembang dalam

berbagai bidang kegiatan yang

makin membutuhkan tenaga yang

memiliki kompetensi tinggi, sesuai

dengan kemajuan yang diraih oleh

masyarakat, maka kebutuhan akan

pelayanan prima birokrasi yang

berada ditengah masyarakat tersebut

harus mampu memberi berbagai

pelayanan sesuai dengan kebutuhan

yang dituntut oleh masyarakat.

Pentingnya peran birokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan

menunjang keberhasilan

pembangunan telah mendorong

berbagai upaya kearah

penyempurnaan.

Perlu disadari bahwa untuk

mengimbangi perubahan dan

kemajuan dalam berbagai aspek

yang mempengaruhi beban kerja,

dituntut tersedianya tenaga yang

setiap saat memenuhi kebutuhan.

Keseluruhan tugas akan sangat

bermanfaat dan berhasil baik, apabila

diusahakan oleh pribadi itu sendiri

dalam proses pengembangannya.

Peningkatan profesionalisme

kerja pegawai harus dapat

diwujudkan secara optimal dalam

mencapai sasaran yang tepat, sesuai

dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya dari istansi

pemerintahan tersebut. Banyak

faktor yang sering mempengaruhi

Page 4: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

profesionalisme kerja pegawai itu

sehingga kurang optimal, misalnya

kurangnya keterampilan yang

dimiliki pegawai, kurangnya

penguasaan teknologi dan peralatan

kerja yang digunakan dalam

pekerjaan. Hal ini mengacu kepada

pendapat Yuwono ( Mirta 2013: 9),

menyatakan bahwa seorang yang

bekerja secara profesional adalah

sebagai berikut:

1. Menguasai kemampuan teknis

yang diperlukan oleh petugas atau

pekerjaannya.

2. Memiliki ketrampilan untuk

mendatangkan solusi.

3. Memiliki integritas (kesetiaan

kepada yang benar) yang

membangun keprcayaan dan

hormat kepadanya.

4. Mengutamakan kepentingan

orang banyak sehingga

keberhasilannya dibangun dari

akumulasi keberhasilan orang

lain.

5. Berpandangan kedepan dan tidak

terlalaikan oleh permasalahan

yang sifatnya sementara dan

jangka pendek.

6. Selalu mengupayakan untuk

mengembangkan kualitas pribadi

agar sesuai dengan masa depan

besar yang direncanakan.

Dari kutipan tersebut telah

dipahami bagaimana profesionalisme

kerja itu dijalankan, kemudian untuk

melihat ukuran-ukuran yang

digunakan dalam melihat tingkat

profesionalisme kerja pegawai dalam

suatu organisasi dapat dilihat dari

hasil kerja pegawai, keterampilan

kerja pegawai, jangka waktu yang

dibutuhkan pegawai dalam

menyelesaikan tugasnya.

Untuk tercapainya

profesionalisme kerja yang baik,

diperlukan keterampilan yang

berhubungan dengan pekerjaan atau

tugas pokok dengan fungsi (tupoksi)

yang ada, namun pada umunya

Page 5: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

seseorang pegawai diperlukan

keterampilan dalam bidang

komunikasi, teknologi

komputerisasi, kemampuan

memecahkan masalah serta

kemampuan kerja dalam tim.

Sehingga dalam pelaksanaan tugas

akan terorganisir seperti yang

diterapkan. Kemampuan manajemen

dan inovatif serta kreatifitas juga

merupakan penentu proses

keberhasilan dalam pelaksanaan

tugas.

Dalam suatu istansi

pemerintahan tidak lepas dari peran

serta fungsi dari Sekretariatnya,

dimana fungsi dari sekretariat ini

adalah membantu dalam pelaksanaan

tugas dari pimpinan di Kelurahan

Batu IX. Dalam pelaksanaan tugas

pada pegawai sekretariat di

Kelurahan Batu IX, yang pada

umunya banyak menggunakan alat

tulis, serta harus memiliki

kemampuan bekerja dengan

menggunakan komputer, maka

pegawai ini dituntut menguasai

pekerjaan sesuai dengan

perlengkapan kerja yang sudah ada

di Kelurahan tersebut demi

terciptanya profesionalisme pegawai

dalam melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan atas apa yang

diuraikan di atas maka penulis bisa

menggambarkan secara umum

mengenai indikasi atau gejala-gejala

dari permasalahan mengenai

profesionalisme kerja pegawai

sekretariat di Kelurahan Batu IX

Kecamatan Tanjungpinang Timur

Kota Tanjungpinang. Adapun

indikasi atau gejala-gejala

permasalahannya sebagai berikut:

a. Adanya pegawai yang tidak

cekatan dalam penyelesaian

tugas.

b. Adanya suatu sikap dalam

mengerjakan tugas nya yang

masih terkesan kaku atau tidak

fleksibel.

Page 6: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

c. Masih terlihat adanya pegawai

yang menunda-nunda pekerjaan

yang diberikan pimpinan.

Berdasarkan fenomena atau

gejala-gejala diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

lebih jauh lagi tentang fenomena-

fenomena yang terjadi dilapangan

dalam suatu usulan penelitian

dengan judul ” Profesionalisme

Kerja Pegawai Sekretariat di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang”.

II. LANDASAN TEORI

Sebelum mengetahui tentang

profesionalisme kerja, terlebih

dahulu harus mengetahui apa itu

profesional, Profesional adalah orang

yang terampil, handal, dan sangat

bertanggung jawab dalam

menjalankan profesinya. Orang yang

tidak mempunyai integritas biasanya

tidak profesional. Profesionalisme

pada intinya adalah kompetensi

untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya secara baik dan benar

(MenPan, 2002 : 25).

Seseorang dapat dikatakan

memiliki profesionalisme kerja,

apabila pegawai memiliki

kemampuan kerja, kompetensi dan

skill dalam melaksanakan tugas,

sesuai dengan tugas pokok masing-

masing pegawai. Pada prinsipnya,

profesionalisme adalah komitmen

pribadi untuk memberikan pelayanan

yang terbaik dan terefesien bagi

orang-orang yang membutuhkan

hasil kerja yang dilakukan oleh

pegawai. Pengertian berarti

keberhasilan pegawai yang lebih

profesional, tidsk hanya menuntut

bakat, melainkan juga adanya

inisiatif, komitmen keterlibatan

pegawai dalam melaksanakan

pekerjaan secara lebih baik khusunya

pegawai Skretariat diKelurahan Batu

IX Kecamatan Tanjungpinang Timur

Kota Tanjungpinang Tahun 2014.

Page 7: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Siagian (Tangkilisan, 2006:229

menyebutkan bahwa profesionalisme

kerja dalam diri pegawai antara lain:

1. Kreativitas (creativity), adalah

kemampuan pegawai untuk

menghadapi hambatan dalam

memberikan pelayanan kepada

publik dengan melakukan

perubahan.

2. Inovasi (innovation) adalah

kemampuan pegawai untuk

mencari dan menggunakan

metode baru dalam

melaksanakan tugasnya.

3. Responsivitas (responsively),

adalah kemampuan pegawai

dalam mengantisipasi dan

menghadapi perkembangan baru

dan pengetahuan baru.

Bila dikaitkan dengan

pendapat diatas, maka pegawai harus

mampu berkreativitas, berinovasi,

dan meresponsivitas segala bentuk

pekerjaan didalam sebuah birokrasi

pemerintahan, maka pendapat diatas

tersebut sangat erat hubungannya.

Maksudnya, dari tipe ideal birokrasi

yang mengandung adanya

pembagian kerja yang kemudian

adanya jabatan yang mengikuti

susunan pada birokrasi, dilanjutkan

dengan adanya pengaturan sistem

yang konsisten didalam

melaksanakan tugas tanf diberikan

oleh pimpinan, dengan

melaksanakan kewajiban dengan

sikap pelayanan yang sama bagi

masyarakat, sesuai dengan

kualifikasi teknis dan adanya

pelaksanaan kerja yang cepat atau

efesien efesien.

III. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif

kualitatif, dimana penulis hanya

menguraikan dan menjelaskan

penelitian sesuai dengan kondisi

sebenarnya tanpa menghubungkan

Page 8: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

atau mengaitkan terhadap unsur-

unsur yang lain dalam penelitian.

Menurut Sugiyono

(2009:11) bahwa penelitian

deskriftif adalah penelitian yang

dilakukan terhadap variabel

mandiri yaitu tanpa perbandingan

atau menggabungkan dengan

variabel lain.

2. Lokasi Penelitian

penelitian ini dilakukan

di Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang, dikarenakan

penulis bertujuan untuk mengetahui

profesionalisme kerja pegawai

Sekretariat di Kelurahan Batu IX

Kecamatan Tanjungpinang Timur

Kota Tanjungpinang.

3. Responden

a. Populasi

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan

karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2013:117).

Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini

adalah pegawai di Kelurahan

Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur,

dimana jumlah populasi yang

ada dilokasi penelitian

berjumlah 17 orang yang

terdiri dari 13 pegawai yang

telah menjadi pegawai negeri

sipil, dan 4 orang sebagai

pegawai biasa atau pegawai

tidak tetap.

b. Sampel

Sampel menurut Sugiyono

(2013:118) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut’’.

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan samplingpurposive.

Page 9: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Menurut Sugiyono (2011:218)

sampling purposive adalah tehnik

pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu.

Adapun pertimbangan dalam

menetukan sampelnya adalah

pegawai yang dianggap paling

mengetahui apa yang peneliti

harapakan mengenai

profesionalisme kerja, memiliki

pengalaman kerja yang baik, serta

mengetahui situasi dan

permasalahan yang ada di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, dan

mengingat jumlah populasi yang

relatif sedikit, dan agar data yang

diperoleh nanti lebih valid, maka

semua populasi berjumlah 17 orang

diambil 12 orang sebagai sampel

penelitian.

4. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah berupa data

primer dan data skunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data

yang diperoleh langsung dari

responden melalui hasil

wawancara dengan

menggunakan pedoman

wawancara dan daftar

pertanyaan yang berkaitan

dengan masalah penelitian,

dalam hal ini ditujukan

kepada lurah dan pegawai di

kelurahan Batu IX

Kecamatan Tanjungpinang

Timur Kota Tanjungpinang.

b. Data Skunder

Yaitu data yang mendukung

untuk melengkapi data primer yang

menunjang keberhasilan penelitian

seperti: monografi, struktur

organisasi, keadaan pegawai, dan

kelengkapan kerja pegawai.

Page 10: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

5. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

Agar data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini dapat mudah

diperoleh, maka penulis

menggunakan beberapa tehnik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Teknik Observasi

Penulis melakukan pengamatan

langsung terhadap proses

profesionalisme kerja pegawai

sekretariat di Kelurahan Batu IX

Kecamatan Tanjungpinang Timur

Kota Tanjungpinang. Maksudnya

pengamatan dengan menggunakan

indera penglihatan yang berarti tidak

mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

dengan mempergunakan alat

pengumpulan data berupa daftar

ceklist.

b. Teknik Wawacara

Wawancara merupakan suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu. hal ini merupakan

proses tanya jawab lisan dimana dua

orang atau lebih berhadapan secara

fisik. Riduan (2002:29)

mengemukakan bahwa,”wawancara

adalah suatu cara pengumpulan data

yang digunakan untuk memperoleh

informasi langsung dari sumbernya”.

adapun tehnik wawancara ini penulis

gunakan pada pegawai di Kelurahan

Batu IX Kecamatan Tanjungpinang

Timur Kota Tanjungpinang. Serta

bersama key informasi yaitu lurah itu

sendiri, yang semestinya lebih

mengetahui dalam hal profesionalisme

kerja pegawai sekretariat di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang. Dengan

mempergunakan alat pengumpulan

data berupa voice notes recorder.

6. Teknik Analisis Data

Analisi data adalah proses

penyerdehanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca

dan diinterpretasikan. Teknik

analisis data dalam penelitian ini

Page 11: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

menggunakan teknik deskriptif

kualitatif. Data yang diperoleh dari

responden dikumpulkan lalu

dipisahkan menurut jenis data,

kelompok data, kemudian data

tersebut di analisis dengan

memaparkannya kedalam bentuk

kata dan kalimat yang tepat untuk

mendeskripsikan data agar mudah

dimengerti. teknik ini digunakan

agar dapat mengambarkan

fenomena tertentu secara lebih

kongkrit dan terperinci.

IV. PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Identitas

Responden

Identitas responden merupakan

gambaran yang umum mengenali ciri-

ciri dari sasaran atau objek penelitian

yang diharapkan dapat memberikan

informasi dan data yang penting guna

menunjang keberhasilan peneliti

mengenai profesionalisme kerja

pegawai sekretariat di Kelurahan Batu

IX Kecamatan Tanjungpinang Timur

Kota Tanjungpinang. Identitas

responden ini mencakup aspek-aspek

yang penulis cantumkan pada lembar

angket/kuesioner yang akan dijelaskan

dalam bab ini seperti: jenis kelamin,

pangkat/golongan, jabatan, dan

pendidikan terakhir.

Adapun yang menjadi

responden dalam penelitian ini

sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 4

orang Kasi Tata Pemerintahan, 3

orang Kasi Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat, 5 orang

Kasi Pelayanan Umum dan

Kesejahteraan Sosial, beserta 1 oramg

sebagai Key Informan. Dari

keseluruhan responden tersebut, dan

key informan dilakukan wawancara

dengan pedoman wawancara yang

telah dibuat oleh peneliti agar

mendapatkan hasil mengenai

profesionalisme kerja pegawai di

Kelurahan Batu IX Keacamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Page 12: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Tanjungpinang, kemudoan ditarik

kesimpulannya.

B. Analisa Mengenai Profesionalisme

Kerja Pegawai Sekretariat Di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang

Profesionalisme kerja

pegawai sekretariat di Kelurahan

Batu IX Kecamatan Tanjungpinang

Timur Kota tanjungpinang di

pengaruhi oleh pegawai yang bekerja

di bidang tersebut. Agar segala

bentuk perintah dan tugas yang telah

ditetapkan bisa berjalan sesuai atas

apa yang di tetapkan oleh Lurah

tersebut. Untuk lebih mengingatkan

akan tugas dari sekretariat Kelurahan

Batu IX Kecamatan Tanjungpinang

Timur Kota Tanjungpinang dapat

dilihat sebagai berikut:

a. Penyusunan data dan materi

bahan bidang pemerintahan

b. Penyusunan rencana program

dan kegiatan kelurahan

c. Pengelola perlengkapan,

keuangan dan kepegawaian

d. Pengoordinasian kegiatan seksi

di kelurahan

e. Pelaksanaan fasilitas dan

pengoordinasian kegiatan

kelurahan dengan istansi terkait

f. Pelaporan pelaksanaan dibidang

kesekretariatan dan kelurahan

g. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

Dari uraian tugas Sekretariat di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang diatas, maka sudah

seharusnya untuk bisa bekerja secara

baik dalam membantu Lurah maka

setiap pegawai sekretariat dituntut

untuk menjaga sikap profesioanal

nya.

Dari seluruh populasi, penulis

menentukan 12 orang responden

yang terdiri beberapa jabatan

fungsional, pegawai ini terdiri

Page 13: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

pegawai negeri sipil (PNS) dan

pegawai tidak tetap (PTT) yang

berada di kelurahan Batu IX. Dari 12

responden tersebut dapat penulis

jabarkan 9(sembilan) indikator

pertanyaan mengenai

profesionalisme kerja pegawai dalam

menjalan tugas kesekertariatan di

Kelurahan Batu IX maka penulis

paparkan hasil penelitian yang akan

dijelaskan dalam 3 dimensi

penelitian dengan masing-masing

indikator penelitian.

Adapun tiga dimensi yang

akan penulis paparkan di antaranya

Kretivitas (creativity), Inovasi

(innovation) dan Responsivitas

(responsively). Ketiga dimensi

tersebut di analisis berdasarkan dari

penelitian yang telah penulis lakukan

sebelumnya sehingga dapat penulis

paparkan sebagai berikut:

1. Kreativitas (creativity)

Kemampuan pegawai

sekretariat di Kelurahan Batu

IX untuk menghadapi

hambatan dalam memberikan

pelayanan kepada puablik

dengan melakukan

perubahan.

a. Rekapitulasi jawaban

terhadap indikator mengembangkan

ide-ide atau masukan posistif dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh pimpinan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan keseluruhan

responden dan wawancara dengan

Key Informan didapatkan hasil

bahwa, pegawai sekretariat telah

bekerja dengan menyampaikan ide-

ide positif dalam menyelesaikan

tugas.

b. Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator bekerja dengan fleksibel

yaitu tidak kaku dalam bekerja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan

keseluruhan responden dan

wawancara dengan Key Informan

didapatkan hasil bahawa, pegawai

sekretariat telah bekerja secara

Page 14: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

fleksibel dalam menyelesaikan

tugasnya.

c. Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator berinisiatif dalam

menyelesaikan tugas tanpa menunggu

perintah dari pimpinan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan

keseluruhan responden dan

wawancara dengan key informan

didapatkan hasil bahwa, pegawai telah

berinisiatif dalam menyelesaikan

tugas, namun jika tugas tersebut harus

memerlukan keputusan langsung dari

pimpinan mereka akan tetap

menunggu keputusan dari pimpinan

tersebut. khususnya pekerjaan yang

sangat penting sehingga tidak bisa

diwakili oleh pegawai.

2. Inovasi (innovation)

yaitu kegiatan pengembangan

dan perekayasaan yang bertujuan

mengembangkan penerepan praktis

nilai dan konteks ilmu pengetahuan

baru, atau cara baru untuk

menerapkan ilmu pengetahuan dalam

proses pelaksanaan tugas sekretariat

di Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang. Berikut hasil

jawaban dari responden yang dapat

penulis rangkum dengan hasil

sebagai berikut:

a, Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator mengembangkan kualitas

pribadinya. Kemampuan sikap selalu

berupaya mengembangkan kualitas

pribadi merupakan kompetensi

individu yang sangat penting

dibutuhkan organisasi. Berkaitan

dengan kemampuan suber daya

manusia ( SDM ) dalam

menghasilkan cara-cara baru

sehingga mengahasilkan pelayanan

yang baik.

Berdasarkan wawancara dengan

responden serta waancara dengan

Key Informan maka didapatkan hasil

bahwa pegawai mampu

mengembangkan kualitas pribadi

Page 15: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

dari masing-masing pegawai

tersebut.

b. Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator berfikir secara sistematis

dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh pimpinan.

Dalam menyelesaikan tugas atau

suatu pekerjaan tentulah harus

memahami tugas dari pekerjaan itu

sendiri agar setiap pekerjaan dapat

diselsaikan tanpa ada hambatan.

Untuk itu pegawai sekretariat di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjugpinang Timur Kota

Tanjungpinang agar memiliki

paradigma yang sistematis dalam

menguraikan permasalahan-

permasalahan dalam menyusun

segala kegiatan Kelurahan.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan responden dan Key Informan

maka didapatkan hasil bahwa

pegawai telah bekerja dengan

mampu berfikir seacara sistematis

dalam melaksanakan dan

menyelesaikan tugas dari pimpinan.

c. Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator keinginan untuk

berkembang melaui ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan didapatkan hasil bahwa

mayoritas responden sama hal

dengan apa yang dikatakan oleh Key

Informan yang menjawab tidak

secara jelas apakah pegawai

sekretariat ini berupaya untuk

mengikuti perkembangan tehnologi.

3. Responsivitas ( responsively)

yaitu kemampuan untuk mencari dan

menggunakan metode baru serta

cepat tanggap dengan permasalahan

yang dihadapi dalam melaksanakan

tugasnya.

a. Rekapitulasi jawaban

terhadap indikator cekatan yaitu

kondisi jasmani yang baik sehingga

dapat bekerja dengan gesit dalam

menyelasaikan pekerjaan yang

Page 16: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

ditugaskan oleh Lurah dalam

menyusun tugas kesekretariatan.

Dikatakan oleh mayoritas responden

sama halnya yang dikatakan oleh

key informan saat wawancra

dilakukan bahwa, pegawai

dikelurahan batu IX mempunyai

kondisi jasmani yang baik, serta

sehat-sehat semua, jadi tidak ada

atau jarang pegawai yang absen

karena sakit.

b. Rekpitulasi jawaban

terhadap indikator cepat tanggap

dalam menanggapi permasalahan

dalam menyelesaikan tugas

kesekretariatan oleh pegawai

sekretariat.

Berdasarkan wawancara dilakukan

didapatkan hasil bahwa, mayoritas

responden di dukung oleh apa yang

dikatakan oleh key informan yang

penulis pahami dan menyimpulkan

bahwa pegawai sekretariat cepat dan

tanggap dalam menanggapi

permasalahan.

c. Rekapitulasi jawaban terhadap

indikator mendatangkan solusi

dalam menanggapi permasalahan

dalam menyelesaikan tugas

kesekretariatan di Kelurahan Batu

IX.

Berdasarkan hasil wawancara

dengan keseluruhan responden dan

Key Informan didapatkan hasil

bahwa pegawai sekretariat kelurahan

mampu untuk mendatangkan solusi

namun diliat dulu apakah mereka

memahami permasalahan tersebut.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan oleh

penulis selama penelitian, dan hasil

wawancara kepada keseluruhan

responden serta wawancara dengan

key informan. Maka didapatkan hasil

bahwa profesionalisme kerja

pegawai sekretariat di Kelurahan

Batu IX Kecamatan Tanjungpinang

Timur Kota Tanjungpinang telah

Page 17: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

bekerja secara secara profesional,

walaupun belum secara maksimal,

karena dari keseluruhan indikator

terkait mengenai profesionalisme,

masih terdapat beberapa indikator

tersebut yang menjadi permasalahan.

1. Indikator dalam

menyampaikan ide-ide positif,

berdasarakan obeservasi, dan

wawancara dengan keseluruhan

responden dan wawancara dengan

key informan, bahwa masih ada

pegawai yang ragu, dan malu

didalam penyampaiannya, dan juga

perlu dipancing supaya pegawai

tersebut lebih terpacu untuk

menyampaikan ide-idenya.

2. Indikator bekerja dengan

fleksibel yaitu tidak kaku dalam

bekerja, berdasarkan observasi,

wawancara dengan keseluruhan

responden, dan wawancara dengan

key informan hasil yang didapat

adalah pegawai telah bekerja secara

fleksibel.

3. Indikator berinisiatif dalam

menyelesaikan tugas tanpa

menunggu perintah dari pimpinan,

berdasarkan observasi, wawancra

responden dan wawancara key

informan maka dapat disimpulkan

pegawai di sekretariat telah

berinisiatif dalam menyelesaikan

tugas atau pekerjannya.

4. Indikator

mengembangkan kualitas pribadi,

berdasarkan observasi, wawancara

dengan keseluruhan responden dan

wawancara dengan key informan

maka hasilnya adalah pegawai telah

mengembangkan kualitas pribadinya

didalam menyelesaikan tugas dari

pimpinan.

5. Indikator berfikir secara

sistematis dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh pimpinan

melalui proses penelitian yang sama,

maka hasil yang didapat terhadap

indikator ini adalah pegawai telah

berfikir secara sistematis dalam

Page 18: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

menyelesaikan pekerjaannya.

Walaupun minoritas dari responden

yaitu P11 dan P12 berpendapat tidak

bisa berfikir secara sistematis.

6. Indikator keinginan untuk

berkembang melalui ilmu

pengetahuan dan tehnologi hasilnya

adalah pegawai sekretariat telah

bekerja dengan adanya keinginan

untuk berkembang melalui ilmu

pegetahuan dan tehnologi. Walaupun

ada satu responden yaitu P8

berpendapat bahwa tidak ada

pegawai yang bekerja dengan

mengikuti perkembangan tehnologi.

7. Indikator cekatan, yaitu

kondisi jasmani yang baik sehingga

dapat bekerja dengan gesit dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan hasil dari observasi.

Wawancara responden, dan

wawancara dengan key informan

diadapatkan hasil bahwa pegawai

mempunyai kondisi jasmani yang

baik, serta sehat secara jasmani

maupun rohani.

8. Indikator cepat tanggap

dalam menanggapi permasalahan

dalam menyelesaikan tugas, hasil

dari penelitian ini adalah pegawai

sekretariat telah bekerja secara cepat

dan tanggap ketika menanggapi

permasalahan.

9. Indikator mendatangkan

solusi dalam menanggapi

permasalahan dalam menyelesaikan

tugas. didapatkan hasil bahwa

pegawai telah bekerja secara

profesional dengan memberi solusi

jika mereka memahami dari

permasalahan tersebut.

B. Saran

Dari hasil penelitian diatas, maka

dapat diberikan beberapa saran

guna untuk meningkatkan

profesionalisme kerja pegawai

sekretariat di Kelurahan Batu IX

Kecamatan Tanjungpinang Timur

Page 19: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Kota Tanjungpinang sebagai

berikut:

1. Dimensi Kreativitas (creativity)

Pada dimensi ini terdapat tiga

indikator sebagai tolak ukur apakah

pegawai sekretariat di Kelurahan

Batu IX telah bekerja secara

profesional. Adapun dari ke 3 (tiga)

indikator tersebut adalah

menyampaikan ide-ide positif,

bekerja secara fleksibel atau tidak

kaku. Serta inisiatif dalam

menyelesaikan setiap tugas dari

pimpinan. Dari ketiga indikator

tersebut yang perlu diperhatikan

adalah pada kemampuan pegawai

dalam menyampaikan ide-ide positif,

supaya terciptanya profesionalisme

kerja yang baik maka pegawai harus

mampu melawan rasa takutnya

didalam menyampaikan ide-ide

positifnya. Menghilangkan keraguan

didalam penyampaian ide-ide

tersebut. artinya pegawai sekretariat

tidak boleh ada yang merasa takud

atau ragu untuk menyampaikan ide-

ide positif dari setiap pribadi

pegawai tersebut.

2. Dimensi Inovasi ( innovation )

Pada dimensi ini tidak

megalami permasalahan secara

serius, namun untuk lebih

meningkatkan lagi profesionalisme

kerja pegawai sekretariat di

Kelurahan Batu IX Kecamatan

Tanjungpinang Timur Kota

Tanjungpinang maka pegawai

sekretariat di Kelurahan Batu IX

harus lebih meningkatkan lagi usaha

dalam pengembangan kualitas

pribadinya, dan juga harus lebih

mampu lagi dalam berfikir secara

sistematis agar tidak adanya

kesalahpahaman mengenai tugas

yang diperintahkan oleh pimpinan.

Serta memperhatikan dan lebih

mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi supaya

selain menjadi pegawai yang

Page 20: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

proesional juga menjadi pegawai

yang cerdas.

3. Dimensi Responsivitas (

responsively )

Pada dimensi ini pegawai

harus meningkatkan lagi atas

pemahaman terhadap suatu

permasalahan. Kenyataannya

adalah pegawai sekretariat

mampu dalam memberikan solusi

ketika ada suatu permasalahan,

tetapi yang menjadi permasalahan

ialah pemahaman mereka

mengenai permasalahan masih

kurang cepat. Maka untuk itu

pegawai harus lebih peka lagi

terhadap situasi dan kondisi

ketika dihadapkan oleh masalah-

masalah tersebut

.

Page 21: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi, 2006,” Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta; Rineka Cipta

Desiana, Mirta, 2013, Profesionalisme Kerja Pegawai Dalam Menata Arsip Pada Tata Usaha Di Biro Umum Sekretariat Provinsi Kepri. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang 2013

Dwiyanto, Agus, 2011,” mengendalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi”, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Harefa, Andrias, 2004, Membangkitkan Etos Profesionalisme: Jakarta:Gramedia.

Nawawi, Zaidan, 2007, Analisa Tentang Profesionalisme Aparatur Dalam Pelayanan Publik Di era Otonomi Daerah, Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Volume 8 No 2.

Syafiie, 2003 Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI). Bumi Aksara

Sugiyono, 2010a, Metode Penelitian Administrasi. Bandung; Alfabeta.

2010b, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

2011, Metode Penelitian kuantitaif, kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

,2013, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan kuamtitatif, kualitatif. Dam R&D. Bandung: Alfabeta

Sulistya, Dwy Arief, 2008, Profesionalisme Aparatu Pemerintah, Thesis Pasca Sarjana Pada Universitas Diponegoro.

Suriyani, 2011, Profesionalisme Aparatur Pemerintah, Sociosscientia,

Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Volume 3 Nomor 1.

Sukamto, dkk, 2013, Etika Profesi Berbagai Bidang, Tanggerang, Pustaka Mandiri

Tangkilisan, Hessel Nogi s, 2006,” Manajemen Publik”. Jakarta,

PT. Gramedia.

Yuwono, Ismantoro Dwi, 2011”Memahami Berbagai Etika Profesi dan Pekerjaan,” Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2011, Pedoman Penulisan Dan Skripsi Serta Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang Tahun 2011.

Page 22: PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · sampling purposive adalah tehnik pengambilan sampel sumber

Data Internet

Https://translate.google.com/ms/id/komplen. ( Diakses Pada Hari Rabu, 4 maret 2015, Pukul 13:46 wib).

Http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-Undang-Undang-Nomor-6-Tahun-2014-tentang-Desa ( diakses pada hari senin 23 maret 2015, pukul 14:04 wib)

Https://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_73_2005.pdfs. (Diakses Pada Hari Rabu, 4 maret 2015, Pukul 22: 45 wib).

http://. Andreaperdana.com (di akses pada tanggal 10 april 2015, Pukul 21:22 wib)

http://sirendi.blogspot.com (pada tanggal 10 april 2015)

http://contohdanfungsi.blogspot.com (pada tanggal 10 april 2015)

http://repository.usu.ac.id (pada tanggal 12 april 2015)

http://bwi.web.id/content/perbedaan-antara-desa-dan-kelurahan (pada tanggal 12 april

2015)