28
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN KELAS XII

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN

KELAS XII

Page 2: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

i

DAFTAR ISI

BAB 1 HARGA POKOK PRODUKSI DAN ANALISIS BREAK EVEN POINT ........................... 1

A. Harga Pokok Produksi .......................................................................................... 2

B. Analisis Break Even Point (BEP) ............................................................................. 8

C. Cara Menghitung Break Even Point (BEP) .............................................................. 11

D. Manfaat Analisis Break Even Point (BEP) ............................................................... 18

E. Batas Analisis BEP ................................................................................................ 18

F. Kelemahan BEP .................................................................................................... 19

Pelatihan/Tugas .......................................................................................................... 20

Rangkuman ................................................................................................................. 20

Uji Kompetensi ............................................................................................................ 21

BAB 2 PEMASARAN PRODUK

A. Mengenal Konsumen dan Pesaing ........................................................................ 25

B. Strategi Pemasaran .............................................................................................. 27

C. Pemasaran Produk ............................................................................................... 29

D. Pemasaran Jasa .................................................................................................... 37

Pelatihan/Tugas .......................................................................................................... 45

Rangkuman ................................................................................................................. 46

Uji Kompetensi ........................................................................................................... 47

BAB 3 LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA ...................................................................... 50

A. Definisi dan Fungsi Laporan Keuangan .................................................................. 52

B. Langkah Pembuatan Laporan Keuangan .............................................................. 60

C. Penggolongan Akun ............................................................................................. 65

D. Menganalisis Transaksi-Transaksi Bisnis dan Mencatat ke Jurnal Umum ............... 70

Pelatihan/Tugas ........................................................................................................... 75

Rangkuman ................................................................................................................. 76

Uji Kompetensi ........................................................................................................... 77

BAB 4 EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA ...................................................................... 80

A. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha ........................... 81

B. Tahap-Tahap Pelaksanaan Evaluasi Hasil Usaha ................................................... 85

C. Permasalahan Usaha dan Solusinya ...................................................................... 87

Page 3: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

ii

D. Evaluasi Hasil Usaha ............................................................................................. 90

E. Perencanaan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi ............................................................ 95

Pelatihan/Tugas ........................................................................................................... 97

Rangkuman ................................................................................................................. 98

Uji kompetensi ............................................................................................................ 99

Page 4: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

iii

PRAKATA

Sungguh sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam bagi penulis karena

dapat menyelesaikan buku ini.Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa

SMK/MAK Kelas XII untuk mempelajari dan memperdalam materi Produk Kreatif dan

Kewirasahaan Perhotelan.

Buku Produk Kreatif dan Kewirasahaan Perhotelan ini disajikan dalam tujuh bab,

sebagai berikut:

BAB 1 : Harga Pokok Produksi dan Analisis Break Even Point (BEP)

BAB 2 : Pemasaran Produk

BAB 3 : Laporan Keuangan Sederhana

BAB 4 : Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha

BAB 5 : Media Promosi Pemasaran Online

BAB 6 : Pemasaran Online

BAB 7 : Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan

Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Revisi K-13. Pembahasan materi disajikan

dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan

secara khusus.Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan

STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) serta soal-soal evaluasi berbasis

HOTS.

Semoga buku Produk Kreatif dan Kewirasahaan Perhotelan SMK/MAK Kelas XII ini

bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis

menerima saran dan kritik yang membangun. Selamat belajar, semoga sukses!

Penulis

Page 5: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

1

BAB I

HARGA POKOK PRODUKSI DAN ANALISIS BREAK EVEN POINT

Kompetensi Dasar

3.8 Menghitung harga pokok produksi dan Analisis BEP.

4.8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi harga pokok produksi dan analisis BEP, peserta didik

diharapkan dapat:

1. Menghitung Harga Pokok Produksi (Cost of Revenuw).

2. Menganalisis Break Even Point (BEP).

3. Melakukan perhitungan Break Even Point (BEP).

4. Menjelaskan manfaat analisis Break Even Point (BEP).

5. Menjelaskan batas analisis Break Even Point (BEP).

6. Menyebutkan kelemahan Break Even Point (BEP).

Apakah keluarga kamu memiliki perusahaan atau memiliki bisnis? Dalam setiap bisnis

tentunya perusahaan menginginkan adanya keuntungan. Nah, keuntungan ini bisa didapat

dari penjualan barang atau jasa yang sebelumnya telah diproduksi atau dikerjakan,

dengan menghitung besaran harga pokok produksi dan harga jualnya. Harga pokok

produksi dibutuhkan untuk memperhitungkan harga jual, memperkirakan keuntungan,

serta mengatur strategi perusahaan. Tapi bagi kamu para pemilik bisnis, kamu sudah tahu

belum bagaimana cara menghitung harga pokok produksi?

Selain menghitung harga pokok produksi, perusahaan juga harus menghitung analisis

Break Even Point (BEP). Hal ini dikarenakan analisis Break Even Point (BEP) sangat

penting untuk pelaporan keuangan perusahaan. Harga pokok produksi dan analisis Break

Even Point (BEP) nantinya akan digunakan untuk membandingkan dengan pendapatan

dan disajikan dalam laporan laga rugi perusahaan. Untuk memahami lebih jelas tentang

Harga pokok produksi dan analisis Break Even Point (BEP) simaklah materi berikut

dengan seksama.

Page 6: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

2

A. Harga Pokok Produksi

1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Pengertian Harga pokok produksi dikemukakan oleh Mulyadi (2009:17), harga

pokok produksi adalah biaya-biaya yang di keluarkan dalam pengolahan bahan

baku menjadi sebuah produk.

Menurut Utami (2019),harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan

tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga

barang atau jasa tersebut bisa dijual.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Harga Pokok Produksi

(HPP) adalah biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi yang terdiri dari

biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik. .

Lalu apa manfaat perusahaan harus menghitung harga pokok produksi suatu

barang? Menghitung harga pokok sangat penting untuk pelaporan keuangan

perusahaan. Penentuan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan

menentukan harga jual. Harga ini nantinya akan digunakan oleh manajemen untuk

membandingkan dengan pendapatan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Selain

itu, perusahaan juga akan lebih mudah melakukan pengontrolan produksi jika

mengetahui harga pokoknya. Banyak perusahaan yang salah dalam penentuan

harga pokok produksi karena mengira harga pokok produksi sama dengan harga

jual. Sebenarnya keduanya berbeda, karena harga jual telah ditambah dengan

keuntungan yang diinginkan perusahaan sedangkan harga pokok produksi tidak.

Harga pokok produksi mempunyai pengaruh yang besar dalam menentukan

harga pokok perusahaan manufaktur dan jasa. Harga pokok produksi dikeluarkan

untuk tujuan mendapatkan barang dagangan atau menghasilkan produk jadi

karena harga pokok produksi terjadi dalam usaha mendapatkan aktiva maka

pengeluaran tersebut membentuk harga perolehan atau laba. Sedangkan harga

pokok produksi pada perusahaan jasa mempunyai komponen berupa biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, ongkos kirim dan komisi penjualan.

Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas

bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam perusahaan

manufaktur dan juga dagang. Contoh perusahaan jasa yang berhubungan dengan

perhotelan adalah mencakup seputar jasa hotel, jasa laundry, jasa cleaning service,

Page 7: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

3

dan juga masih banyak lagi jasa-jasa yang lainnya. Perusahaan jasa merupakan

jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa

sebagai ganti produk dalam perusahaan manufaktur dan juga dagang.

Namun, apa yang sebenarnya membedakan untuk perhitungan harga pokok

produksi perusahaan jasa dengan jenis perusahaan dagang serta manufaktur?

Istilah Harga pokok produksi perusahaan manufaktur atau Cost Of Goods Sold

(COGS) seperti ini tidak terlalu dikenal dalam hal pelaporan keuangan perusahaan

jasa. Pada perusahaan jasa, perhitungan Harga pokok produksi memang lebih

dikenal dengan istilah Cost of Revenue (COR). COR (Cost of Revenue) mirip namun

tidak sama dengan COGS.

Sebenarnya apa itu yang dimaksud dengan COR? Mengutip dari Investopedia,

COR sendiri merupakan total biaya yang muncul dari berbagai proses manufaktur

dan pengiriman dari suatu produk. Informasi Cost of Revenue (COR) akan muncul di

dalam laporan laba-rugi perusahaan jasa. Info COR tersebut akan disusun sebagai

sebuah representasi dari biaya langsung yang terkait dengan jasa yang sudah

disediakan oleh perusahaan. Komponen biaya tidak langsung seperti gaji pegawai

juga tidak termasuk dalam pos COR ini (Groedu,2018)

2. Komponen Harga Pokok Produksi Perusahaan Jasa/ Cost of Revenue (COR)

Mungkin di antara kita ada yang pernah berfikir bahwa jasa yang kita sediakan

tidak mempunyai harga pokok, mungkin karena ada yang berfikir bahwa harga

pokok dan persediaan itu hanya terdapat pada perusahaan dagang dan manufaktur,

kalau ada yang pernah berfikir demikian maka saya sarankan untuk secapatnya

merubah cara berfikir demikian.

Pada perusahaan dagang dan manufaktur terdapat komponen-komponen biaya

yang merupakan bagian dari harga pokok penjualan misalnya saja biaya pembelian

bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead, biaya-biaya tersebut di katakan

sebagai komponen-komponen biaya yang ikut menentukan besarnya harga pokok

produksi dan harga pokok penjualan karena ada tidak-nya komponen-komponen

tersebut akan sangat mempengaruhi proses produksi suatu perusahaan, lalu

bagaimana dengan perusahaan jasa?.

Untuk perusahaan jasa sendiri terdapat dua kemungkinan, kemungkinan yang

di maksud adalah ketika proses pemberian jasa, akan mengkonsumsi bahan baku,

tenaga kerja dan overhead, apabila ketiga biaya tersebut di keluarkan oleh

perusahaan pemberi jasa, maka perhitungan harga pokok jasa akan meliputi ketiga

biaya tersebut.

Page 8: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

4

Kemungkinan kedua adalah ketika tidak terdapat bahan baku dan overhead,

maka harga pokok jasa hanya akan meliputi besar-nya biaya tenaga kerja yang di

gaji untuk menyiapkan jasa tersebut, kenapa pada kemungkinan kedua hanya

terdapat biaya tenaga kerja.

Suatu perusahaan jasa bisa beroperasi tanpa menggunakan bahan baku dan

overhead, namun beroperasi tanpa menggunakan tenaga kerja sangat lah mustahil,

sebagai contoh. Konsultan hukum, apakah jenis usaha jasa yang satu ini

menggunakan bahan baku, dan overhead, konsultan keuangan, konsultan

manajemen, pajak, dan masih banyak jenis usaha yang memang dalam memberikan

jasa tidak menggunakan bahan baku. Dengan demikian maka harga pokok jasa

hanya akan meliputi biaya tenaga kerja untuk memberikan jasa saja (Umar, 2015).

Lalu, apa saja yang menjadi komponen-komponen yang termasuk ke dalam COR

ini? Berikut adalah pembahasan yang lebih mendetail mengenai berbagai

komponen-komponen yang termasuk dalam COR. Komponen biaya tersebut antara

lain:

a. Biaya Bahan Baku.

Perusahaan jasa biasanya tidak pernah dan tidak akan mengenal komponen

semacam ini. Namun lain halnya jika Anda menjalankan jenis perusahaan yang

bergerak dalam bidang manufaktur “produk”.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL).

BTKL yang harus dimasukkan ke dalam komponen COR ini adalah seperti

contoh BTKL adalah ketika Anda sedang mempekerjakan para pekerja lepas

(freelancer) dalam suatu proyek khusus. Upah yang nanti akan dibayarkan pada

jenis pekerja tersebut akan masuk ke dalam BTKL.

c. Biaya Pengiriman (Ongkos Kirim).

Sebagai contoh jika Anda sedang menjalankan bisnis Jasa laundry terdapat

keperluan untuk mengirimkan cucian yang telah dikerjakan, maka untuk biaya

pengiriman cucian (ongkos kirim) tersebut akan masuk ke dalam komponen

COR. Atau biaya transportasi seperti halnya bensin juga bisa masuk ke dalam

komponen biaya seperti ini.

d. Komisi penjualan atau sebagai biaya marketing.

Segala biaya yang berhubungan dengan pemasaran jasa bisnis Anda akan masuk

ke dalam komponen komisi penjualan atau biaya marketing. Salah satu contoh

konkritnya adalah untuk biaya iklan. Atau dari prosentase pembagian upah

kepada para karyawan pemasaran yang memang bertugas untuk

mempromosikan bisnis jasa Anda ke pada banyak orang juga termasuk ke

dalam jenis biaya seperti ini.

Page 9: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

5

3. Tujuan Harga Pokok Produksi Perusahaan Jasa/ Cost of Revenue (COR)

Perhitungan harga pokok produksi bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya

produksi yang dikeluarkan dalam menyediakan jasa layanan. Pada umumnya unsur

biaya produksi tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

ongkos kirim dan komisi penjualan. Penentuan harga pokok sangat penting dalam

suatu perusahaan jasa layanan, karena merupakan salah satu elemen yang dapat

digunakan sebagai pedoman dan sumber informasi bagi pimpinan dalam

mengambil keputusan dalam menentukan harga jasa layanan yang dijual.

Adapun tujuan dari penentuan harga pokok produksi:

a. Sebagai alat pengendali biaya agar tidak ada kesalahan dalam mengalokasikan

biaya sehingga harga pokok produksi menjadi akurat dan harga jual produk

dapat bersaing dengan kualitas yang lebih baik.

b. Sebagai alat untuk menentukan harga jual barang jadi dan menetapkan

keuntungan yang akan diperoleh perusahaan jika menjual barang tersebut.

c. Sebagai dasar penetapan tindakan/cara produksi pada suatu perusahaan jasa

layanan.

4. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi untuk Bisnis Laundry

Setelah anda mengetahui apa itu harga pokok produksi, anda perlu tahu

tahapan untuk menghitungnya. Ketika Anda sudah mendeterminasi atau

mengategorikan biaya-biaya yang termasuk dalam komponen HPP perusahaan jasa,

maka selanjutnya Anda bisa menghitung biaya HPP perusahaan jasa per unit.

Sebagai contoh, Anda menjalankan sebuah bisnis pengolahan laundry. Dalam

mengelola bisnis usaha laundry perlu sebuah ketelitian ketika mengatur biaya

produksi demi tercapainya tujuan kalkulasi biaya yang bisa memberikan

keuntungan. Cara perhitungan yang teliti harus dilakukan untuk pengendalian

biaya dan pengambilan keputusan.

Cara perhitungan biaya yang umum pada perusahaan jasa bisnis laundry:

a. Dalam menghitung biaya produksi laundry sebelum proses produksi dilakukan,

biaya produksi laundry ditetapkan berdasarkan pengeluaran yang sudah terjadi

di masa lalu sebagai dasar perhitungan.

b. Perhitungkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang, missal

terjadinya kenaikan harga bahan baku deterjen, parfum, plastik, PDAM, listrik

dan gas.

Page 10: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

6

c. Perhitungkan kemungkinan kenaikan ongkos kerja dan kemungkinan lainnya.

Perhitungan ini berguna untuk menentukan harga pokok produksi setiap

kilogram cucian. Sebagai contoh perhatikan ilustrasi berikut:

a. Deterjen cair harga Rp10.000,00/liter

Harga per liter deterjen : 1000ml= Rp10,00/ml

Penggunaan 1 kg pakaian membutuhkan 15ml deterjen maka perhitungan biaya

deterjen adalah 15ml x Rp10,00= Rp150,00/kg laundry

b. Parfum laundry

Harga parfum laundry Rp25.000/liter untuk menyelesaikan 100kg pakaian

maka perhitungan biaya parfum laundry adalah Rp25.000,00 : 100 kg=

Rp250,00/kg

c. Gas LPG 3 kg untuk setrika uap broiler

Harga LPG Rp20.000,00 untuk menyelesaikan 150kg setrikaan maka

perhitungan biaya untuk setrika adalah Rp20.000,00 : 150kg = Rp133,33/kg

d. Gas LPG untuk mesin pengering kapasitas 10 kg.

Harga LPG Rp20.000,00 untuk menyelesaikan 14 kali proses penegringan

dengan kapasitas 10kg maka perhitungan biaya untuk proses pengeringan

adalah Rp20.000,00 : 114 kali proses = Rp1.429,00/10kg. Biaya proses

pengeringan perkilo adalah Rp1.429,00 : 10kg = Rp 143,00/kg

e. Plastik packing ukuran standar laundry (40x60 tipe PP harga Rp17.000,00 isi 50

lembar.

Rp17.000,00 : 50 lembar = Rp340,00/lembar

Rp340,00/lembar : 4kg (kapasitas plastik)= Rp85,00/ kg

f. Plastik kresek/ jinjing harga Rp17.000,00 isi 30 lembar (asumsi 1 plastik untuk

kapasitas 5kg cucian).

Rp17.000,00 : 30 = Rp 566,00/lembar

Rp 566,00/lembar : 5kg = Rp114,00/kg

g. Air+daya listrik 2200 kapasitas produksi 1 bulan 3000kg=Rp600.000,00

(asumsi dalam 1 hari menyelesaikan 100kg cucian).

Rp600.000,00 : 30 = Rp20.000,00/hari

Rp 20.000,00 : 100kg cucian= Rp 200/kg

h. Gaji karyawan perorang (asumsi 26 hari kerja dalam satu bulan dan harga

laundry kiloan yang ditawarkan adalah Rp5.000,00/kg dan dalam 1 hari

mengerjakan 25kg cucian).

Rp 800.000,00 : 26 hari= Rp30.770,00

Rp30.770,00 : Rp5.000,00 = 6,154 kg = 6kg/hari untuk gaji karyawan

Rp30.770,00 : 25kg cucian= Rp1.230,00/kg cucian

Page 11: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

7

i. Sewa tempat (asumsi mengerjakan 100kg laundry/ hari).

Rp12.000.000/th : 12 bulan = Rp 1.000.000,00/ bulan

Rp1.000.000,00/ bulan : 30 hari = Rp33.333,00

Rp33.333,00 : 100kg= Rp333,33 kg untuk budget sewa tempat

Berdasarkan contoh ilustrasi tersebut bisa dihitung biaya perkilo untuk laundry

sebagai berikut:

Tabel 1. Perhitungan biaya laundry per kilo

No Jenis biaya Biaya/ kg

1. Deterjen Rp 150,00

2. Parfum laundry Rp 250,00

3. Gas LPG (setrika) Rp 133,33

4. Gas LPG (pengering) Rp 143,00

5. Plastik packing Rp 85,00

6. Plastik kresek/jinjing Rp 114,00

7. Air dan listrik Rp 200,00

8. Gaji karyawan/ kg cucian Rp1.230,00

9. Sewa tempat Rp 333,33

Jumlah total biaya per 1 kg cucian Rp 2.638,66

Sumber: Erna Sulistiyan (2019)

Berdasarkan analisis biaya produksi laundry per 1kg cucian tersebut bisa

disimpulkan bahwa harga pokok produksi untuk 1kg cucian adalah Rp2.638,66.

Jadi sebagai pemilik usaha laundry kita bisa menentukan harga jual jasa laundry

kiloan yang kita jalani berdasarkan analisis harga pokok produksi tersebut.

Perhitungan tersebut berdasarkan fakta yang dialami pada usaha laundry dimana

penghematan LPG bisa dilakukan dengan cara pengeringan manual menggunakan

proses menjemur di bawah terik matahari.

Ketika membuka usaha laundry tanpa adanya perhitungan harga pokok

produksi perkilonya yang tepat dan benar, maka usaha laundry yang akan Anda

jalankan tidak akan bisa mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperolehnya.

Maka dari itu kita sebagai seorang wirausaha laundry merasa perlu untuk

memperhitungkan biaya produksi dengan detail. Untuk memperkecil biaya

produksi, maka dalam pemilihan bahan baku operasional laundry diperlukan

ketelitian dan kecerdasan dalam membagi keuangan dan mendapat harga bahan

baku seperti chemical laundry, peralatan laundry dan lain sebagainya.

Page 12: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

8

B. Analisis Break Even Point (BEP)

Sebagai seorang pebisnis, tentu Anda akan membuat keputusan terkait investasi

untuk pengembangan pemasaran. Untuk menghitung berapa tahun perusahaan dapat

menghasilkan keuntungan atau untuk memastikan kapan usaha Anda mengalami balik

modal, Anda membutuhkan perhitungan Break Even Point . Break Even Point atau

nama lain dari analisis titik impas diartikan sebagai suatu keadaan atau titik di mana

perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak

mengalami kerugian juga. Singkatnya, Break Even Point adalah titik impas antara besar

jumlah laba dan biaya suatu perusahaan dalam posisi yang sama atau seimbang,

sehingga dalam prosesnya tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.

Gambar 1.1: Ilustrasi Break Even Point (BEP)

(Sumber: Astel Design/www.freepik.com)

1. Pengertian Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis Break Even Point (BEP) adalah titik di mana perusahaan belum

memperoleh keuntungan, tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Adapun analisis

Break Even Point (BEP) merupakan suatu teknik mempelajari hubungan antara

biaya tetap, biaya variable, keuntungan, dan volume biaya variabel dan biaya tetap.

Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian

dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan

hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap(Widayati, 2019:72). Dan sebaliknya

akan memperoleh keuntungan bila penjualan melebihi biaya variable dan biaya

tetap yang harus dikeluarkan.

Break Event Point atau BEP juga merupakan suatu analisis untuk menentukan

dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada

harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan

keuntungan atau profit (Guru Ekonomi, 2019).

Page 13: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

9

2. Tujuan Analisis Break Even Point (BEP)

Tujuan dari analisis Break Even Point (BEP) yaitu untuk mengetahui

pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai

laba tertentu. Selanjutnya dengan adanya analisis Break Even Point (BEP) tersebut

akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan, dan

produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan

kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi tentang

keuntungan yang diharapkan melalui penentuan harga jual per satuan, produksi

minimal, pendesainan produk dan lain-lain.

Dalam penentuan titik impas perlu diketahui dulu hal-hal berikuy agar Break

Even Point (BEP) dapat ditentukan dengan tepat (Widayati, 2019:73):

a. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam satu periode.

b. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan.

c. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya

variabel.

3. Asumsi Dasar dan Sasaran Analisis Break Even Point (BEP)

Mudah tidaknya perhitungan atau penutupan titik Analisis Break Even

Point (BEP) tergantung pada konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan

di dalamnya. Dasar yang digunakan dalam Analisis Break Even Point (BEP), sebagai

berikut (Widayati, 2019:72):

a. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya

tetap dan biaya variabel.

b. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume,

sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.

c. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan

biaya tetap per unit berubah-ubah.

d. Harga jual per unit konstan selama periode yang dianalisis.

e. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.

f. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat

atau menjual lebih dari satu produk, maka perimbangan hasil penjualan setiap

produk akan tetap.

Sasaran analisis Break Even Point (BEP) yaitu untuk mengetahui titik pulang

pokok atau titik impas berada. Dalam kondisi lain, analisis Break Even Point (BEP)

digunakan untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan

Page 14: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

10

mengidentifikasi produk atau proses dengan mengidentifikasi produk atau proses

yang mempunyai total biaya terendah untuk suatu volume harapan.

Gambar 1.2: Analisis Break Even Point (BEP)

(Sumber: Octa Merita/www.merytaocta.blogspot.com)

Keterangan :

1. Sumbu datar (sumbu x) menyatakan unit atau volume penjualan yang dapat

dinyatakan dalam satuan kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.

2. Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam

rupiah.

3. BEP/Impas adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan

dengan garis biaya. Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke

sumbu x, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan volume penjualan. Jika

dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y, akan diketahui pencapaian

impas berdasarkan pendapatan penjualan.

4. Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang diantara garis total biaya dengan

garis pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan

penjualan lebih rendah dari total biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan titik

impas yaitu, bidang diantara garis pendapatan penjualan dengan garis total

biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih tinggi dari

total biaya.

Page 15: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

11

C. Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

1. Break Even Point (BEP) pada Perusahaan Manufaktur

Jika ingin mengetahui total cost atau total penerimaan dari penjualan maka yang

diperlukan adalah hanya volume penjualan dalam unit (Q). Dengan mengetahui Q

maka kita dapat menghitung sales (penjualan), total cost (total biaya) dan juga

laba/rugi. Namun dalam Analisis Break Even Point (BEP) yang menjadi pegangan

bagi kita adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami laba dan tidak

mengalami rugi atau istilahnya titik impas. Menurut Widayati (2019:73) titik impas

terjadi apabila :

TR (sales) = P.Q

TC = FC + VC

Dengan demikian, konsep biaya tetap, biaya variabel, total biaya dan total

pendapatan perlu diketahui.

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC = Total cost (Total biaya)

TVC = Total Variable Cost (Total biaya variabel)

TFC = Total Fixed Cost (Total biaya tetap)

TR = P x Q

Keterangan :

TR = Total Revenue (total pendapatan)

P = Price (harga)

Q = Quantity (jumlah unit yang dihasilkan atau dijual)

Setelah menguasai konsep total biaya dan total pendapatan, maka seseorang

dapat mencari titik pertemuan antara total biaya dengan total pendapatan (TR=TC).

Titik ini yang dinamakan titik pulang pokok, titik impas atau Analisis Break Even

Point (BEP).

Page 16: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

12

Untuk menentukan Analisis Break Even Point (BEP) dapat digunakan rumus sebagai

berikut :

TR = TC

P x Q = TFC + TVC

P x Q = TFC + (Q x AVC)

Keterangan :

TVC = Total Variable Cost (Total biaya variabel)

TFC = Total Fixed Cost (Total biaya tetap)

P = Price (harga)

Q = Quantity (jumlah unit yang dihasilkan atau dijual)

AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata )

Laba atau profit didapatkan ketika penerimaan lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan (TR > TC), namun ketika TC > TR maka perusahaan mengalami

kerugian.

Contoh:

1. PT Endrasena memproduksi produk vas bunga kualitas standar hotel dengan

jumlah biaya tetap Rp3.000.000, dan biaya variabel Rp500.000,00 per unit. Jika

jumlah vas yang diproduksi adalah 100 unit, maka berapakah harga yang harus

ditetapkan untuk mencapai Break Even Point (BEP)?

Jawab :

TR = TC

P x Q = FC + VC

P x 100 = Rp3.000.000,00 + (100x Rp500.000,00)

100 P = Rp3.000.000,00 + Rp50.000.000,00

100 P = Rp53.000.000,00

P = Rp53.000.000,00

100

P = Rp530.000,00

Jadi harga vas bunga yang harus ditetapkan untuk mencapai BEP adalah

Rp530.000,00

2. PT Citra Furniture memproduksi produk kursi kayu untuk melayani pesanan

restoran dan kafe dengan biaya tetap Rp8.000.000,00 dan biaya variabel

Rp60.000,00 per unit. Jika harga jual Rp100.000,00, maka berapa jumlah yang

harus diproduksi untuk mencapai keuntungan Rp2.000.000,00 ?

Page 17: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

13

Jawab:

TR – TC = 2.000.000

(PxQ) – (FC+(Qx AVC)) = 2.000.000

100.000Q – (8.000.000 + 60.000Q) = 2.000.000

100.000Q – 60.000Q – 8.000.000 = 2.000.000

40.000Q = 2.000.000 + 8.000.000

Q = 10.000.000

40.000

Q = 250

Jadi jumlah kursi kayu yang harus diproduksi untuk mencapai keuntungan Rp

2.000.000,00 adalah 250 unit.

3. PT Makmur Sukses memproduksi produk kaca hias untuk suplay restoran

dengan biaya tetap Rp6.000.000,00 dan biaya variabel Rp100.000,00 per unit.

Jika jumlah barang yang diproduksi 100 buah, maka berapakah harga yang

harus ditetatpkan untuk mencapai keuntungan Rp2.000.000,00 ?

Jawab:

TR – TC = 2.000.000

(PxQ) – (FC +(QxAVC)) = 2.000.000

100P – (6.000.000 +(100x 100.000)) = 2.000.000

100P – 16.000.000 = 2.000.000

100P = 2.000.000 + 16.000.000

100P = 18.000.000

P = 18.000.000

100

= 180.000

Jadi harga yang harus ditetapkan oleh PT Makmur Sukses untuk mencapai

keuntungan Rp20.000,00 yaitu Rp180.000,00

Setelah kamu mengetahui cara dan penerapan dari contoh kasus di atas,

sekarang kamu sudah setidaknya mendapat gambaran seperti apa fungsi dari Break

Even Point (BEP). Seorang manajer produksi yang baik akan terus memperhatikan

biaya yang diperlukan dalam proses produksi. Terutama biaya tetap dan biaya

variabel. Dari contoh tersebut Anda bisa melihat jika perusahaan meningkatkan

harga jual produknya maka akan merubah margin kontribusi, yang akhirnya akan

Page 18: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

14

mempengaruhi jumlah atau nilai Break Even Point (BEP) yang dibutuhkan

perusahaan.

2. Break Even Point (BEP) pada Perusahaan Jasa Restoran

Break Even Point (BEP) pada dasarnya merupakan total penjualan dalam

periode tertentu yang digunakan untuk menutupi kebutuhan operasional.

Mengetahui nilai Break Even Point (BEP) akan membantu menakar kemungkinan

risiko saat membuka restoran, dan menentukan batas minimal supaya restoran

bertahan. Angka dalam Break Even Point (BEP) akan menunjukkan berapa banyak

profit yang akan terealisasi. Break Even Point (BEP) dalam bisnis restoran akan

merujuk pada jumlah dari total pendapatan yang dibutuhkan untuk menutup

pengeluaran. Formula dasar dari Break even point (BEP) yaitu fixed cost dibagi 1

dikurangi persentase variable cost.

Menentukan BEP penjualan penting untuk kelangsungan restoran, dan

merupakan langkah penting untuk mendapat profit. Menurut Freddy (2018)

Perhitungannya sangat mudah, cukup pisahkan menjadi dua kategori utama, fixed

cost atau variable cost :

a. Fixed cost

Fixed cost tak akan berubah nilainya, tak masalah berapa banyak makanan

diproduksi dalam restoran. Beberapa yang masuk kategori fixed cost seperti

biaya sewa lahan, sewa gedung, pajak, asuransi, dan penurunan nilai alat.

Kadang upah karyawan juga dimasukkan sebagai fixed cost.

Beberapa staf yang nilai upahnya dapat diprediksi tetap sesuai dalam

perjanjian kerja juga masuk dalam hitungan fixed cost. Staff lain seperti kasir,

manajer, juru masak, termasuk cleaning service, juga dihitung sebagai fixed

cost. Tapi untuk staff yang dipekerjakan karena kebutuhan bisnis yang

meningkat, secara teknis tak masuk hitungan fixed cost.

Fasilitas lain berupa pemanas dan lampu dihitung sebagai fixed cost,

dengan menghitung kebutuhan minimal pemakaian tergantung dari jumlah

penjualan. Semisal pemakaian pemanas dan lampu di atas kisaran kebutuhan

minimal karena bisnis yang meningkat, dua hal ini tak dianggap sebagai fixed

cost.

Secara umum fixed cost dibagi dua, yaitu controllable dan uncontrollable.

Controllable fixed cost dapat berubah dalam jangka pendek. Misalnya,

meskipun petugas cleaning service sudah dianggarkan upah yang tetap, akan

ada kemungkinan mengurangi service, yang berarti ada pemotongan

anggaran.

Page 19: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

15

Uncontrollable fixed cost merupakan biaya yang tidak dapat diubah secara

cepat oleh manajemen. Satu contoh umum dari uncontrollable cost yaitu biaya

sewa lahan, pembayaran leasing, juga depresiasi nilai alat. Dalam hitungan

dasar, yang benar-benar fixed cost yaitu overhead cost.

b. Variable cost

Variable cost merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan

penjualan. Satu contoh, kebutuhan tisu makan akan bervariasi tergantung dari

peningkatan atau penurunan penjualan. Yang termasuk variable cost yaitu

terkait makanan, sayur, dan upah pekerja.

Variable cost merupakan biaya yang dapat dikontrol. Harga bumbu dan

bahan dasar yang mahal masih bisa dibeli, takaran porsi penyajian bisa

diubah, dan beberapa pekerja bisa dikurangi jam kerjanya dengan beberapa

pertimbangan. Untuk hitungan dasar, secara umum variable cost hanya

menghitung seputar makanan.

Upah pekerja kadang dimasukkan dalam golongan semi-variable cost

karena beberapa sudah tetap dan beberapa tidak. Pada kebanyakan, gaji

pekerja bisa dikontrol dengan menentukan berapa banyak karyawan dalam

satu shift, juga berapa jam karyawan harus bekerja dalam satu shift.

Tapi untuk perhitungan dasarnya, pekerja sering dibuat kategori sendiri.

Tapi dalam konteks ini, gaji pekerja dimasukkan dalam biaya semi-variable.

Dalam menjalankan restoran, biaya yang diperlukan pasti akan bervariasi

tergantung pada banyaknya tingkat penjualan.

Gambar 1.3 Restoran

(Sumber: Kaboompics (Pexels)/www.unsplash.com)

Satu-satunya cara menutupi pengeluaran yaitu lewat penjualan. Saat tingkat

penjualan sudah seimbang dengan upah pekerja, biaya overhead, dan makanan,

maka BEP sudah tercapai. Untuk formulasinya, BEP akan akan tercapai jika:

Page 20: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

16

Penjualan = gaji pekerja + biaya overhead + biaya makanan

Semisal gaji karyawan tiap minggu adalah Rp3.000.000,00, biaya overhead

adalah Rp2.000.000,00, dan biaya makanan adalah Rp4.000.00,00. Jika dikalkulasi

sesuai formula di atas, BEP akan terjadi saat penjualan mencapai Rp9.000.000,00.

Artinya, untuk bisa bertahan dalam bisnis restoran, setidaknya dibutuhkan

pendapatan minimal Rp9.000.000,00 dalam satu minggu. Segala bentuk kelebihan

di atas angka ini bisa dipertimbangkan sebagai profit (keuntungan).

Keuntungan ini bisa dihitung dari hasil penjualan dikurangi semua biaya.

Keuntungan = Penjualan – (gaji pekerja + biaya overhead + biaya makanan)

Contoh Persentase Biaya

Satu lagi yang penting dalam industri restoran yaitu menghitung persentase

biaya secara umum, dan persentase biaya pembelian bahan makanan secara

khusus. Dalam suatu restoran yang berjalan baik, persentase biaya relatif tak

banyak berubah meski nilai tukar sering berubah dari hari ke hari.

Bagaimanapun juga, semisal volume penjualan mengalami kenaikan, maka

akan terjadi efisiensi anggaran sehingga biaya produksi akan menurun dan

meningkatkan profit. persentase biaya dihasilkan dari membagi total biaya

dengan tingkat penjualan. Secara umum formulanya adalah:

Persentase biaya = total biaya / total penjualan

Persentase biaya makanan = biaya pembelian bahan makan / total penjualan

persentase biaya overhead = biaya overhead / total penjualan

Persentase biaya pekerja = biaya upah pekerja / total penjualan

Page 21: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

17

Semisal satu restoran mempunyai total penjualan Rp35.000.000,00 Biaya

pembelian bahan makanan adalah Rp12.500.000,00, gaji pekerja adalah

Rp8.000.000,00, dan biaya overhead adalah Rp7.000.000,00. Untuk menentukan

persentase biaya, ingat bahwa persentase selalu diekspresikan dengan porsi 100.

Itu sebabnya, pecahan desimal hasil dari biaya dibagi dengan total penjualan

harus dikali dengan 100.

persentase biaya makanan = biaya pembelian bahan makan / total penjualan

= Rp12.500.000,00 / Rp35.000.000,00

= 0.357

= 35.7% (0.357 x 100)

persentase biaya pekerja = biaya upah pekerja / total penjualan

= Rp8.000.000,00 / Rp35.000.000,00

= 0.2285

= 22.9% (0.2285 x 100)

persentase biaya overhead = biaya overhead / total penjualan

= Rp7.000.000,00 / Rp35.000.000,00

= 0.2

= 20% (0.2 x 100)

Profit = sales – (gaji pekerja + biaya overhead + biaya makanan)

= Rp35.000.000,00 – (Rp8.000.000,00 + Rp7.000.000,00 + Rp. 12.500.000,00)

= Rp35.000.000,00 – Rp27.500.000,00

= Rp7.500.000,00

persentase profit berdasarkan total penjualan

= Rp7.500.000,00 / Rp35.000.000,00

= 0.214

= 21.4% (0.214 x 100)

Page 22: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

18

Profit dalam persentase = 100% - persentase biaya

= 100% - (35.7% + 22.9% + 20%)

= 100% - 78.6%

= 21.4%

Persentase profit sebelum pajak lebih dari 20% dalam contoh ini. Kebanyakan

restoran kemungkinan tak akan mencapai persentase profit tinggi seperti ini. Dari

contoh di atas, hasil kalkulasi dari BEP juga dapat dihitung dari persentase secara

langsung.

D. Manfaat Analisis Break Even Point (BEP)

Analisis Break Even Point (BEP) secara umum dapat memberikan informasi kepada

pimpinan tentang pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat

keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis Break Even

Point (BEP) digunakan untuk menganalisis unit berapa atau omzet penjualan berapa,

perusahaan tidak rugi dan tidak menerima keuntungan.

Analisis Break Even Point (BEP) dalam dapat membantu pengambilan keputusan

tentang (Widayati, 2019:75):

1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak

mengalami kerugian

2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu

3. Jumlah maksimal berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi

4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume

penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

E. Batas Analisiis BEP

Analisis Break Even Point (BEP) dapat dirasakan manfaatnya apabila titik Analisis

Break Even Point (BEP) dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini

dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik

turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik Analisis Break Even Point

(BEP). Dalam kenyataan analisis Analisis Break Even Point (BEP) ini sulit diterapkan.

Oleh karena itu, analisis ini mempunyai batasan tertentu.

Batasan dalam analisis BEP adalah (Widayati, 2019:75):

1. Fixed cost haruslah konstan selama periode tertentu

Page 23: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

19

2. Variable cost dalam hubungan nya dengan penjualan haruslah konstan

3. Variable price per unit tidak berubah dalam periode tertentu

4. Variable mix tidak berubah

Berdasarkan batasan tersebut, Analisis Break Even Point (BEP) akan bergeser atau

berubah apabila:

1. Perubahan Fixed Cost, terjadi akibat bertambahnya kapasitas produksi, di mana

perusahaan ini ditandai dengan naik turunnya garis Fixed Cost (FC) dan Total Cost

(TC) meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC

naik maka BEP akan bergeser ke atas atau sebaliknya.

2. Perubahan pada Variable cost ratio atau VC per unit, di mana perusahaan ini akan

menentukan bagaimana miringnya garis TC. Naiknya biaya VC per unit akan

menggeser BEP ke atas atau sebaliknya.

3. Perubahan dalam sales price per unit (harga). Perubahan ini akan mempengaruhi

miringnya garis total revenuw (TR). Naiknya harga jual per unit pada level

penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser ke

bawah atau sebaliknya.

4. Terjadinya perubahan dalam sales mix. Apabila suatu perusahaan memproduksi

lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu

produk dengan produk yang lainnya (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi

perubahan misalnya naik 20% pada produk A, sedangkan pada produk B tetap,

maka BEP pun berubah.

F. Kelemahan BEP

Dalam pemakaian analisis BEP kita harus menyadari keterbatasan yang terdapat

pada analisis ini. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan adalah kenyataan harga ini kadang

harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran pasar.

2. Asumsi terhadap Cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga

mengandung kelemahan. Dalam hal ini untuk memenuhi volume penjualan biaya

tetap tidak bisa berubah karena pembelian mesin atau peralatan lainnya. Dengan

demikian, perhitungan biaya variable perunit dapat dipengaruhi perubahan ini.

3. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis

4. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas

5. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.

Page 24: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

20

Pelatihan / Tugas

Lembar kerja siswa (praktik siswa)

1. Bentuklah kelompok kerja siswa @4 orang siswa

2. Setelah mempelajari materi tentang HPP dan BEP, cobalah untuk merancang suatu

usaha yang mungkin akan dijalankan dalam waktu dekat.

3. Analisis rancangan usaha kelompok kalian dan buatlah perhitungan harga pokok

produksi nya

4. Tetapkan harga jual dari barang tersebut

5. Komunikasikan hasil kerja kelompok kalian di depan kelas !

Rangkuman

1. Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang

dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa

tersebut bisa dijual.

2. Analisis Break Even Point (BEP) adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari

hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas.

Jika ingin mengetahui total cost atau total penerimaan dari penjualan maka yang

diperlukan adalah hanya volume penjualan dalam unit (Q).

3. Manfaat yang bisa diambil dengan menggunakan konsep Break Even Point yaitu

sebagai berikut : Perencanaan Penjualan atau Produksi, Perencanaan Harga Jual

Normal, Perencanaan Metode Produksi, Titik Tutup Pabrik.

4. Batasan dalam analisis BEP adalah :

a. Fixed cost haruslah konstan selama periode tertentu

b. Variable cost dalam hubungan nya dengan penjualan haruslah konstan

c. Variable price per unit tidak berubah dalam periode tertentu

d. Variable mix tidak berubah

5. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan adalah kenyataan harga ini

kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran

pasar.

b. Asumsi terhadap Cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga

mengandung kelemahan.

c. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis

d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas

e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.

Page 25: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

21

Uji kompetensi

A. Soal Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan

untuk proses produksi sehingga barang atau jasa tersebut bisa dijual disebut

….

a. Harga pokok pesanan

b. Harga pokok proses

c. Harga pokok produksi

d. Harga produksi minimal

e. Harga produksi maksimal

2. Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi total biaya dengan ….

a. Total unit yang dipesan

b. Biaya produksi per satuan

c. Nilai jual produk

d. Biaya overhead pabrik

e. Biaya langsung

3. Harga pokok produksi pada perusahaan jasa disebut ….

a. Cost of Good Sold

b. Cost of Revenuw

c. Variable cost

d. Fixed cost

e. Marginal Revenue

4. Istilah lain bagi BEP adalah ….

a. Untung

b. Rugi

c. Titik impas

d. Laba

e. Potongan harga

5. Laba/ profit didapatkan ketika …

a. TR = TC

b. AR = AC

c. AR < AC

d. TR > TC

e. TC > TR

6. Perusahaan merugi apabila, ….

a. Biaya > pendapatan

Page 26: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

22

b. Biaya = pendapatan

c. Biaya < pendapatan

d. Biaya tetap > biaya variable

e. Biaya tetap < biaya variable

7. Penerimaan produsen dari hasil penjualan setiap barang, disebut ….

a. Penerimaan marginal

b. Penerimaan rata-rata

c. Penerimaan total

d. Marginal revenue

e. Average revenue

8. Penerimaan total dirumuskan ….

a. TR = Q x P

b. TR = AR x P

c. TR = AQ x P

d. AR = TR : Q

e. MR = TR : Q

9. Biaya yang tidak berubah walaupun terjadi perubahan jumlah produk yang

diproduksi adalah biaya ….

a. Tetap

b. Variabel

c. Pemasaran

d. Bahan baku

e. Tenaga kerja

10. Rumus yang benar untuk biaya variabel tiap produk adalah ….

a. TR = TC

b. TR = Q x P

c. TC = FC + VC

d. VC = Q x AVC

e. AVC = VC / Q

11. Penerimaan total (TR) dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah

seluruh produk yang dihasilkan dengan …..

a. Biaya rata-rata (AC)

b. Biaya marginal (MC)

c. Total penerimaan (TR )

d. Penerimaan marginal (MR)

e. Harga jual produk (P)

12. Rumus untuk mencari nilai rata-rata marjinal / average revenuw adalah ….

Page 27: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

23

a. TR = Q xP

b. MR = TR/Q

c. Q x P

d. AR = TR/ Q

e. AC = P x Q

13. Sebuah perusahaan kue bolu setiap hari mengeluarkan biaya tetap total

sebesar Rp50.000,00. Berdasarkan pengalaman, diketahui bahwa biaya

variabel rata-rata Rp50,00 per buah. Harga jual kue bolu Rp100,00 per buah.

Untuk mencapai BEP, berapa buah kue bolu yang harus dihasilkan dalam satu

hari dalam perusahaan itu ….

a. 500 buah

b. 1.000 buah

c. 1.500 buah

d. 50.000 buah

e. 100.000 buah

14. Salah satu batasan analisis Break Even Point, yaitu ….

a. total cost mengalami perubahan setiap periode

b. fixed cost haruslah konstan selama periode tertentu

c. variable cost dalam hubungannya dengan penjualan naik turun

d. variable price per unit berubah dalam periode tertentu

e. variable mix mengalami penurunan

15. Penerimaan tambahan dari hasil penjualan setiap unit barang, disebut ….

a. Penerimaan marginal

b. Penerimaan rata-rata

c. Penerimaan total

d. Marginal revenue

e. Average revenue

B. Soal Esai

Jawablah dengan tepat dan benar.

1. Semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan

disebut ….

2. Harga pokok per satuan adalah biaya produksi selama periode tertentu

dibagi dengan ….

3. Nama lain Break Even Point adalah ….

4. Biaya dalam BEP digolongkan dalam biaya tetap dan ….

5. Biaya variable secara total dapat berubah sesuai dengan ….

Page 28: PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PERHOTELAN …...Perusahaan jasa merupakan jenis badan usaha yang dalam segala aktivitas bisnisnya adalah untuk menjual jasa sebagai ganti produk dalam

24

6. Apabila TR > TC maka perusahaan tersebut ….

7. Apabila TC > TR maka perusahaan tersebut ….

8. Tujuan analisis BEP adalah untuk mengetahui pada volume penjualan atau

produksi berapakah suatu perusahaan mencapai ….

9. BEP digunakan untuk mengetahui bagamana efek perubahan harga jual,

biaya dan volume penjualan terhadap ….

10. Total revenue adalah ….

C. Soal Esai Uraian

Jawablah dengan ringkas dan benar.

1. Jelaskan tentang harga pokok produksi !

2. Bagaimana perubahan FC berdasarkan batasan analisis BEP ?

3. Bagaimana keadaan suatu perusahaan apabila TC > TR ?

4. PT Endrasena memproduksi produk dengan biaya tetap Rp 5.000.000,00 dan

biaya variable Rp 40.000,00 per unit. Jika harga jual Rp 80.000,00 maka

berapakah jumlah produk yang harus diproduksi agar mencapai BEP ? HOTS

5. Mengapa dalam mengambil keputusan melalui titik impas memerlukan

kehati-hatian ? HOTS