29
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI OLEH : NUGROHO TRISTYANTO.S.Si., MM

Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

PRINSIP PENCEGAHAN

INFEKSI

OLEH :NUGROHO TRISTYANTO.S.Si., MM

Page 2: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

INFEKSI :

• Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik

• Manusia host / penjamu

• Penyakit agent• Transmisi kuman adalah :

Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit

Page 3: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Cara penularan infeksi :

1. KontakLangsung, tidak langsung, droplet

2. UdaraDebu, kulit lepas

3. AlatDarah, makanan, cairan intra vena

4. Vektor / seranggaNyamuk, lalat

Page 4: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Pengertian prinsip pencegahan infeksi :

• Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )

Tujuan :• Mengurangi terjadinya

infeksi• Memberikan perlindungan

terhadap klien, nakes

Page 5: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

6 komponen proses terjadinya penyakit :

1. Reservoir2. Penyebab penyakit3. Jalan masuk4. Cara keluarnya penyebab

penyakit dari host5. Kepekaan penjamu

Page 6: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Tindakan pencegahan penyakit :1. Cuci tangan2. Memakai sarung tangan3. Memakai perlengkapan

pelindung4. Menggunakan tehnik aseptik5. Memproses alat bekas pakai6. Menangani peralatan tajam

dengan aman7. Menjaga kebersihan dan

kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah secara benar

Page 7: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

CUCI TANGAN : aspek yang paling

pentingAda 2 kategori organisme

yang ada di 1. Organisme residen ( flora

normal )S. aureus, diphteroids ( tidak hilang secara permanen )

2. Organisme transienKarena kontak, contoh : E. Colli (mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif)

Page 8: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Mengapa kita perlu mencuci tangan :

• Penanganan pasien dengan kontak tangan

• Kontaminasi flora normal pasien kontak perubahan flora normal patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :

• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir

• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

Page 9: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Kapan kita harus mencuci tangan :

Sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Setelah kontak dengan cairan tubuh

Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian )

Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi

Setelah menggunakan kamar mandi

Sebelum melayani makan dan minum

Pada saat akan tugas dan akhir tugas

Page 10: Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Page 11: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

PELINDUNG DIRI

1. Cuci tangan2. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga

3. Pemakaian masker4. Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik

5. Pemakaian kacamata pelindung6. Pemakaian sepatu boot /

sepatu tertutup7. Kap8. Duk

Page 12: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi

Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

Page 13: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

ANTISEPSIS

Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

Page 14: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :

1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi, endospora)

2. Efektivitas3. Kecepatan aktivitas awal4. Efek residu

Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan

5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit

6. Tidak menyebabkan alergi7. Efektif sekali pakai, tidak perlu

diulang.

Page 15: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Contoh larutan antiseptik :

• Alkohol (60%- 90%)• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)

contoh : Hibiscrub, Hibitane • Klorheksidin Glukonat (2%)

Contoh : Savlon• Heksaklorofen (3%)

Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina

• Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir

• Iodofor (7,5-10%)Contoh : Betadine

• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur

• Triklosan (0,2-2%)

Page 16: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Mikroorganisme :• Agen penyebab infeksi• Termasuk didalamnya :bakteri,

virus, fungi, parasit• Untuk tujuan pencegahan

infeksi bakteri dibagi menjadi 3 kategori :

1. Vegetatif contoh : stafilokokus2. Mikobakteria, contoh :

tuberkolosis3. Endospora, contoh : tetanus• Endospora paling sulit dibunuh

disebabkan oleh lapisan pelindungnya

Page 17: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

SterilisasiTindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi

Page 18: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang

membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme

Contoh larutan desinfektan :Klorin pemutih 0,5%

untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1%

Untuk DTT kimiaGlutaraldehida 2%

mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia

Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

Page 19: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek

mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)

Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

Page 20: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat

Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih Metode alternatif

Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI

106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam

121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit

30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup

yang didisinfeksi tingkat tinggiSampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

Page 21: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

STERILISASI :

1. STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu

penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai

160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam

3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex),

Direndam sekurang-kurangnya 10 jam

Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum

digunakan kembali atau sebelum disimpan

Page 22: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air

mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke

air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau

simpan wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu

2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap

mendidih Waktu dihitung mulai saat

keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT

Page 23: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

3. DTT dengan kimia :Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%,

Glutaraldehid 2%Langkah-langkah DTT Kimia :DEkontaminasi Cuci+bilas

keringkanRendam semua alat dalam

larutan desinfektan selama 20‘Bilas dengan air yang telah

direbus dan dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan

dalam kontainer yang kering dan telah di DTT

Page 24: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :

• Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1

% larutan yang diinginkan

• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5%

• Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat

• Terdapat rumus 9 : 1 Air : Klorin

Contoh soal :1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak

500 cc2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1

liter

Page 25: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Jawab :1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc

10Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc

10 500 cc

2. 1 liter = 1000 ccAir = 9 x 1000 cc = 900 cc

10Klorin= 1 x 1000 cc = 100 cc

10 1000 cc

Page 26: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH

Tujuan :Melindungi petugas

pembuangan sampah dari perlukaan

Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan

Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas kesehatan

Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya

Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman

Page 27: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko

infeksi Contoh : kertas, kardus, botol,

wadah plastik yang digunakan didalam klinik

Dapat dibuang ditempat sampah umum

2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme

yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat

Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

Page 28: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan

Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)

Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)

Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)

Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

Page 29: Prinsip pencegahan infeksi bag.6

PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN

Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengaja

Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang

Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator

Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.

Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi

Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi