56
GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI Dosen : Sadar Ginting, SKM., M.Kes I. Konsep Dasar Ilmu Gizi Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain: 1. Beberapa pengertian / istilah dalam gizi. 2. Sejarah perkembangan ilmu gizi. 3. Ruang lingkup ilmu gizi. 4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan. 5. Fungsi zat gizi. 1.1. Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi 1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. 2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. 3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normalmelalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. 1

Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

Dosen : Sadar Ginting, SKM., M.Kes

I. Konsep Dasar Ilmu Gizi

Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat

menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok

bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain:

1. Beberapa pengertian / istilah dalam gizi.

2. Sejarah perkembangan ilmu gizi.

3. Ruang lingkup ilmu gizi.

4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan.

5. Fungsi zat gizi.

1.1. Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi

1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu

tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.

2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta

mengatur proses-proses kehidupan.

3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normalmelalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta

menghasilkan energi.

4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.

5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-

unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila

dimasukkan ke dalam tubuh.

6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.

7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan

zat-zat gizi.

1

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi

bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food

menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu:

1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan

energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses

kehidupan dalam tubuh).

2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi

seseorang karena giziberkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,

produktivitas kerja.

1.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi

Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor

ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting

untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori

Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia,

artinya manusia butuh makan.

Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu,

antara lain:

1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri

Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal

yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi

prosespernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal

abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan

makanan pokok.

2. Penemuan Mineral

Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808

ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat

esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu

konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh

konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.

2

3. Penemuan Vitamin

Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-

penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil:

ditemukan suatu zataktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan

berperan dalam pencegahan penyakit(Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912,

Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920,

vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.

4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular

Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertiantentang struktur sel

yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan

pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi

esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik,

penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan

zat gizi.

5. Keadaan Sekarang

Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan

gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan

bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada

bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi

bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan

pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food

labeling dan batas keracunan).

1.3. Ruang Lingkup Ilmu Gizi

Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi

pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan,

konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan olehtubuh yang sehat dan sakit).

Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan,

mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.

Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu,

keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.

3

Perkembangan gizi klinis :

Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.

Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.

Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.

Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.

Suplementasi oral, enteral dan parenteral.

Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.

Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan

kontaminan).

1.4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan

Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar

yaitu makronutrien dan mikronutrien.

a. Makronutrien

Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat

esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat

arang), lemak, protein, makromineral dan air.

b. Mikronutrien

Golongan mikronutrien terdiri dari:

1. Karbohidrat

Glukosa; serat.

2. Lemak/ lipida

Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).

3. Protein 

Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin;

histidin;nitrogen nonesensial.

4. Mineral

Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium;

seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen,

boron; vanadium, molibden.

4

5. Vitamin

Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K;

tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam

pantotenat; vitamin C.

6. Air

1.5. Fungsi Zat Gizi

1. Memberi energi (zat pembakar)

Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung

karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan

kegiatan/aktivitas.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun)

Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan

menganti sel yang rusak.

3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur)

Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di

dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan

membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-

bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai

pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak

proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan,

jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan

lain-lain proses tubuh

II. Konsep Gizi Seimbang

2.1. Pengantar

Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang

dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan.

Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal

tersebut.

Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan

program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat adalah :

5

1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang

cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan

produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.

2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan

pangan tingkat rumah tangga.

3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan

menurunkan prevalensigizi kurang dan gizi lebih.

4. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk

mencapai hidup sehat.

2.2. Sejarah Gizi Seimbang

Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma.

Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas

SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS

(Pedoman Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah

diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres

gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5

sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.

2.3. Pengertian Gizi Seimbang

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang

beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak

berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).

Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan

jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna

pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh danproses kehidupan serta pertumbuhan dan

perkembangan (Almatsier, 2001).

Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi

seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-

tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.

Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian

tengah kerucut.

6

Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan

hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)

2. Sosial budaya (tidak bertentangan)

3. Kondisi kesehatan

4. Umur

5. Berat badan

6. Aktivitas

7. Kebiasaan makan (like or dislike).

8. Ketersediaan pangan setempat.

3.5. 13 Pesan Umum Gizi Seimbang

1. Makanlah aneka ragam makanan.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.

5. Gunakan garam beryodium.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI

sesudahnya.

8. Biasakan makan pagi.

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

11. Hindari minuman yang beralkohol.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Makanan harus mengandungunsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas

maupun kualitas.

Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

7

Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber

karbohidrat, protein danlemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan

berat badan yang normal. Pemantauanberat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia

sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasadengan penghitungan IMT

(Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.

Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan

tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan

untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/

lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja,

prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.

Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat

sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum);

umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat

kompleks penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar.

Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar).

Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan

energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari.

Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks

(selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka

kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi

Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi,

membantu penyerapanvitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan.

Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda

(paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah

dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna).

Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal:

berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan sumber asam lemak

jenuh: berasal dari hewani.

8

Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25

% dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1

Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan

pembuluh darah arteridan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi

risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak

omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada

dinding pembuluh darah.

Pesan 5: Gunakan garam beryodium

Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat)

sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa

kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point

akibat GAKY .

Rata-rata IQ manusia normal = 110IQ dibawah 80 point tergolong bodohIQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.

Anjuran pemberian yodium :

Anak SD (daerah endemik berat) 1 kapsul / tahunWanita usia subur (WUS) 2 kapsul / tahun @ 200 mgIbu hamil 1 kapsul / tahunIbu menyusui 1 kapsul / tahun selama menyusui

Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh.

Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah

biru keunguan.

Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi

Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan

Fe dapat berakibatAnemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah

lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.

Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-

anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan

produktivitas kerja.

9

Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta

sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap

(10-20%) daripada zat besi pangan asalnabati/non haeme (1-2%).

Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63%

bumil dan 55% balita.

Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti

daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.

Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD

selama 90 hari. Untuk balitadapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup.

Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.

Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya

ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI

Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI

Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.

MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Pesan 8: Biasakan makan pagi

Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan

daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi

belajar.

Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari.

Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang

berupa menurunnya kadar gula darah.

Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam

tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur

keseimbangan cairan dan garam mineral dalamtubuh; mengatur suhu tubuh;

melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil.

Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air

minum dapat mencegahdehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.

Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran;

mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot;

10

memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin,

pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan

jarak tempuh ± 50-100 m.

Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol

Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat

kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi;

hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam

jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan

jaringan. Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan

dan hilang kendali diri.

Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi

(aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak

banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja

akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).

Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa

berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan

pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.

Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas

Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan,

susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.

Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:

MD Makanan yang dibuat di dalam negeriML Makanan luar negeri (import)

ExpTanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi

SNIStandart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan)

SP Sertifikat penyuluhan

3.6. Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya

umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukanenergi dan zat-zat gizi yang melebihi

jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan / pendamping ASI. Banyaknya

ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanantambahan

11

sewaktu hamil / menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi

100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang

lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak

semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

2.7. Macam-Macam Makanan Bayi

Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (Air Susu Ibu)

dan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

2.7.1. ASI (Air Susu Ibu)

Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai

keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan

sebagainya.

Manfaat ASI

ASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga

dan Negara juga memperoleh manfaat dari ASI.

Manfaat ASI bagi Ibu

1. Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.

Oksitosin akan membantuinvolusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum.

Penundaan haid dan berkurangnyaperdarahan post partum mengurangi prevalensi

anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.

2. Aspek keluarga berencana

Merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut

penelitian, rerata jarakkehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan

yang tidak 11 bulan.

3. Aspek psikologis

Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.

Manfaat ASI bagi Bayi

1. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi

Mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.

2. Mengandung zat protektif

Terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen

C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak

menimbulkan alergi.

12

3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

Sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan

memberikan manfaat untuktumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan

menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.

4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah

lahir, pertumbuhansetelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.

5. Mengurangi kejadian karies dentis

6. Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding

yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan

menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan

gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.

7. Mengurangi kejadian maloklusi

8. Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan

akibat menyusu denganbotol dan dot.

Manfaat ASI bagi Keluarga

1. Aspek ekonomi

ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat

mengurangi biaya berobat.

2. Aspek psikologis

Kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan

hubungan bayi dengankeluarga.

3. Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta

tidak merepotkan orang lain.

Manfaat ASI bagi Negara

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.

Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi

baik serta angkakesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis

menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti

diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

13

2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.

Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan

bayi, mengurangikomplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya perawatan anak sakit.

3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.

4. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui,

diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu

formula.

5. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.

Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga

kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

Komposisi ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada

stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Kolustrum

ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.

2. ASI transisi

ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.

3. ASI mature

ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.

Kecukupan ASI

Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :

1. Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah

lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.

2. Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada

triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan,

triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan

atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3

kali lipat pada umur satu tahun.

3. Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.

4. Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.

5. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

14

2.7.2. MPASI (Makanan Pendamping ASI)

Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.

Jenis MPASI

Jenis MPASI diantaranya:

1. Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon,

pepaya, jeruk, tomat.

2. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.

3. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.

Tujuan Pemberian MPASI

Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :

1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan

dengan berbagai rasa dan bentuk.

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:

1. Perhatikan kebersihan alat makan.

2. Membuat makanan secukupnya.

3. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.

4. Buat variasi makanan.

5. Ajak makan bersama anggota keluarga lain.

6. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.

7. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.

Cara Pengelolaan Makanan Bayi

Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh

kembang diperlukan makanan pendamping ASI.

Tabel . Definisi Pemberian Makanan Bayi

Pemberian ASI Eksklusif(Exclusive breastfeeding)

Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.

Pemberian ASI Predominan(Predominant breastfeeding)

Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.

15

Pemberian ASI Penuh(Full breastfeeding)

Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.

Pemberian Susu Botol(Bottle feeding)

Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.

Pemberian ASI Parsial(Artificial feeding)

Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu(Timely complementary feeding)

Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.

Tabel. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.

Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama.

Makanan pendamping ASI(MPASI)

Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).

Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.

Teruskanpemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Air Putih Untuk Bayi

Bayi Anda menghisap jempol setelah selesai menyusu, cegukan atau air susu ibu

kurang. Perlukah bayi Anda diberikan tambahanair putih?

Para ilmuwan dari John Hopkins Children’s Center di Baltimore, Amerika

Serikat mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak memberikan air putih pada

bayi berusia di bawah enam bulan. Mengapa?

Seorang ahli kegawatdaruratan anak dari John Hopkins Children’s Center, dr.

Jennifer Anders, mengatakan ginjal bayi belum matang atau belum berkembang secara

sempurna. Ginjal bayi tidak mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga

menyebabkan timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan bayi. Kelebihan

pemberian air putih dapat melarutkan natrium (sodium) dalam darah dan akan

dikeluarkan tubuh. Kehilangan natrium juga dapat mempengaruhi aktivitas otak.

Cairan yang diperlukan untuk diminum bayi ketika haus adalah air susu ibu atau

susu formula. Kebutuhan bayi akan air putih sebenarnya sudah terpenuhi sewaktu bayi

menyusu ASI atau minum susu formula. Kedua jenis susu tersebut sebagian besar

16

bahannya adalah air. Namun demikian, susu formula tidak direkomendasikan bagi bayi

selama ibu masih bisa memberikan ASI. Pemberian susu formula dengan pengenceran

yang salah dapat menyebabkan gangguan gizi pada bayi, baik gizi lebih maupun gizi

kurang.

Menurut Walker, pemberian air putih bagi bayi harus dihindari, bahkan cairan

kaya elektrolit yang dikhususkan untuk bayi juga tidak direkomendasikan. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh sehari-hari.

Alasan sebagian besar dokter anak untuk tidak menyarankan pemberian air putih

pada bayi karena air putih dapat dengan mudah membuat perut bayi menjadi penuh.

Gejala awal dari intoksikasi air atau keracunan air adalah iritabilitas (bayi

merengek-rengek), mengantuk dan mengalami perubahan mental lainnya. Gejala lain

adalah menurunnya suhu tubuh (hipotermi), edemaatau bengkak di sekitar wajah, dan

kejang.

Orang tua sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli anak

dalam pemberian air putih. Pada kasus tertentu, pemberian air putih dalam jumlah kecil

mungkin tepat. Misalnya dalam keadaan konstipasi dan saat cuaca panas. Pemberian air

pada bayi hanya diperbolehkan satu hingga dua ons (satu sendok makan) air pada setiap

pemberiannya.

Lalu kapan air putih dapat diberikan pada bayi?

Air putih dapat diberikan pada bayi, setelah usia enam (6) bulan atau ketika bayi

telah dikenalkan makananpadat (makanan pendamping ASI). Pemberian air putih

sebaiknya menggunakan cangkir. Cangkirmerupakan pilihan terbaik daripada dot/ botol.

Hal ini dikarenakan, ketika pemberian minum dengan dot/botol menyebabkan bayi

dapat menerima terlalu banyak air.

IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak

dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Kerjasama ibu dan anak.

Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan

sendiri. Makananhendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang,

17

cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan

kesulitan makan pada anak.

2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.

Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses

metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu

dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi,

hiperbilirubinemia dan azotemia.

3. Mengatur sendiri.

Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan

akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan

zat gizi yang diperlukan.

4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.

5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.

6. Umur.

7. Berat badan.

8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).

9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.

10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability

dari jenis makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).

2.8. Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi Bayi

Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh

adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkunganyang bersih, latihan

jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan

kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal

dan sehat/ terbebas dari penyakit.

Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk

pertumbuhan badan, karena itu statusgizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai

ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan

ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk

oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita

mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih.

18

Diatas 80% sampai dengan batas 100% adalah status gizi normal, yang digambarkan

oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

2.9. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi pada Bayi

Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai

dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi

mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat giziesensial dalam jangka waktu lama

akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh.

Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.

Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat

pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus

(gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi

tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).

III. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang

sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bilapemberian ASI berhasil baik,

maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan

makan yang memuaskan.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting

adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :

1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.

2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20

gram protein sehari.

3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali

jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4. Aktivitas.

19

3.2. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu

dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan

zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas

ibu itu sendiri.

3.3. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu

yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-

rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100

ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-

rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari

selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus

mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).

Protein

Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.

Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.

Cairan

Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan

ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.

Vitamin dan mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada

selama hamil.

3.4. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu

dan bayinya. Gangguanpada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit,

mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata

ataupun tulang.

20

3.5. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

1. Buatlah setiap gigitan berarti.

Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari

segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara.

Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.

Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur

dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi.

Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai

dengan kebutuhan nutrisiselama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek.

Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air

susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.

Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis

dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami.

Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan

mengurangi nilai gizi air susu.

8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan

bermanfaat untuk kesehatan keluarga.

9. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut

akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu

dan bayi.

IV. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja dan Dewasa

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahancepat dalam proses

pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual

dan tercapainya bentukdewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses

pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

21

Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt)

baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan

zatgizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :

Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan

tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan

aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.

Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih

dari 20 tahun, makapertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini

berarti, makanan tidak lagi berfungsi untukpertumbuhan tubuh, tetapi untuk

mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih

baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasasudah

agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan

sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih

dari biasanya.

4.1. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :

Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.

Pekerjaan.

Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)

menyatakan bahwa konsumsienergi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai,

dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kaloriyang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang

dari 30 % dan tinggi kalsiumsekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan

kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara

pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanankaleng atau

makanan dalam kotak.

22

4.2. Kebutuhan Gizi Seimbang pada Anak Remaja

Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan

kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula

dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena

itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja,

makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan

perkembangantubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif, akan menyebabkanmetabolisme tubuh terganggu.

Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun

kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.

Energi

Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses

metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat

dilihat dari berat badan seseorang. Pada remajaperempuan 10-12 tahun kebutuham

energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/

hari.

Protein

Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung

cepat. Apabila asupan energiterbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai

energi.

Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57

g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam

daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati

pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

Lemak

Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.

Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-

waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi

tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan

minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah

juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak

23

menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe

dan Zn juga rendah.

Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan

vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin

diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme

asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan

dalampertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru

terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Fe / Zat Besi

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan

kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber

zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe

lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah

terabsorsi.

4.3. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi

Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat

aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang

berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah)

dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

4.4. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja dan Dewasa

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai

status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi

seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan.

Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu

membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan

yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas

maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin

terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

24

2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.

Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi)

agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan

ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses

pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada

yang sederhana. Konsumsikarbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari

kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan

pengatur.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.

Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan

jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah

lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemakdan minyak secara berlebihan akan

mengurangi konsumsi makanan lain.

5. Gunakan garam beryodium.

Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat

besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita

menyusui dan wanita usia subur.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI

sesudahnya.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang

meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.

8. Biasakan makan pagi.

Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya

tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas

kerja.

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.

Aman berarti bersih dan bebas kuman.

25

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan

fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

11. Hindari minum minuman beralkohol.

Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa

haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi

sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan

bahan kimia dan halal.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

V. Asam Folat

5.1. Pengertian Asam Folat

Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi

dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam

transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino dan

sintesis asam nukleat. Bentuk koenzim ini adalah tetra hidrofolat.

5.2. Fungsi Asam Folat

Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom karbon tunggal

dalam bentuk gugus formil, hidroksi metil atau metal dalam reaksi

penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan

dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin timin, yaitu senyawa-

senyawa yang digunakan dalam pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) dan

asam ribonukleat acid (RNA). Folat juga dibutuhkan dalam pembentukan

sel darah merah dan sel darah putihdalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.

Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.

Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa.

5.3. Sumber/ Penghasil Asam folat

Folat terutama terdapat dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin

folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,

26

kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan

folat. Bahan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, umbi-umbian, dan buah

kecuali jeruk. Hanya saja, hati sapi mengandung vitamin A cukup tinggi yang tidak

dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan kahamilan.

Oleh sebab itu digantikan oleh susu, karena susu dan tepung terigu telah difortifikasi

mengandung asam folat tinggi.

5.4. Defisiensi Asam Folat

Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya

terjadi perubahan dalam morfologi intisel terutama sel-sel yang cepat membelah, seperti

sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina, dan servik

rahim. Kekurangan folat menghambat penyembuhan, menyebabkan anemia

megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan

gangguansaluran cerna. Alkohol mengganggu absorbsi dan menungkatkan ekskresi

folat.

Kekurangan folat dapat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya

absorbsi, kebutuhan metabolisme yang meningkat akan vitamin ini atau pada

pembelahan sel yang berjalan sangat cepat. Pengaruh obat-obatan dan kecanduan

alkohol. Kurangnya konsumsi folat terutama terjadi pada masyarakat berpenghasilan

rendah yang tidak dapat memperoleh makanan kaya folat secara teratur. Kurang

konsumsi dapat juga terjadi pada manula yang susunan makanannya terbatas.

Penggunaan folat dapat mengganggu pada kekurangan protein dan pada keadaan

dimana kebutuhan meningkat, seperti pada kehamilan, anemia hemolitik, leukemia, dan

penggunaan obat-obatan tertentu. Gangguan absorbsi terjadi pada kerusakan saluran

cerna, padapenyakit coeliac atau pada sprue tropis. Kebutuhan folat meningkat pada

kehamilan, menyusui, anemiahemolitik dan leukemia.

5.5. Asam Folat Bagi Ibu Hamil

Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko

anemia, sehingga ibu mudahlelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan

keguguran. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400

mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas susu.

27

Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga

sangat dianjurkan mengkonsumsi asam folat. Asam folat juga penting dalam

membantu pembelahan sel. Asam folat bisa mencegah anemia dan menurunkan resiko

terjadinya NTD (Neural Tube Deffects) dan sebagai antidepresan. Bagi janin,

kekurangan asam folatpada ibu hamil, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan

pada bayi yang dilahirkan.

Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang,

menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayilahir dengan berat badan rendah,

Down’s Syndrome, bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa

yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya.

Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil,

anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa

tidak mengalami menstruasi.

VI. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

Gangguan dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku dari orang

tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk menyediakan makanan dengan gizi

seimbang bagi anggota keluarganya. Giziseimbang adalah makanan yang dikonsumsi

individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat

pembangun, maupun zat pengatur sesuai dengan kebutuhannya.

Gizi seimbang diperlukan sepanjang siklus daur kehidupan wanita, termasuk

bagi ibu hamil. Materi gizi seimbang bagi ibu hamil akan membahas tentang:

1. Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil.

2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil.

4. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil.

5. Menu Seimbang untuk Ibu Hamil.

6.1. Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil

Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga

menjadi bahagia.Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa

kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama

28

kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.

Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan

untuk pertumbuhan danperkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen

untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai

kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalamkehamilan, baik terhadap

ibu maupun janin yang dikandungnya.

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang

seimbang dengan perkembanganmasa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih

lambat sehingga kebutuhan gizi untukpertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu

mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam, mual danmuntah. Trimester II dan III,

pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan

gizinya.Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil,

antara lain:

1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu

dan pertumbuhan bayi.

2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin,

mineral).

3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.

4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar

gula darah, dantekanan darah.

6.2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Part 1

Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil,

peningkatan kebutuhan gizihamil menurut Huliana (2001) sebesar 15 persen, karena

dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara,volume darah, plasenta, air ketuban

dan pertumbuhan janin. Penambahan kebutuhan gizi selama hamil antara lain meliputi:

1. Kalori.

2. Protein.

3. Lemak.

4. Karbohidrat.

5. Vitamin.

6. Mineral.

29

Kalori

Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu.

Banyaknya kalori yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau

membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan

Gizi VI 2004 tambahan kalori yang dibutuhkan sekitar 300 Kkal per hari.

Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:

1. Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.

2. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang meliputi

penambahanvolume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.

3. Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan

plasenta.

Protein

Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan

janinnya. Kebutuhan proteinpada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap

harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut

Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari.

Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti

daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan

kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:

1. Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.

2. Pertumbuhan dan diferensiasi sel.

3. Pembentukan cadangan darah.

4. Persiapan masa menyusui.

Lemak

Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam

kandungan sebagai kaloriutama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk

pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemakdisimpan untuk persiapan ibu sewaktu

menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.

Karbohidrat

Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk

pertumbuhan danperkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang

dianjurkan adalah karbohidrat kompleksseperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat

kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk

mencegah terjadinya konstipasi.

30

6.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Part 2

Vitamin

Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibanding sebelum hamil.

Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin

serta proses diferensiasi sel.

Kebutuhan vitamin antara lain meliputi:

1. Asam folat.

2. Vitamin A.

3. Vitamin B.

4. Vitamin C.

5. Vitamin D.

6. Vitamin E.

7. Vitamin K.

Asam Folat

Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam

perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu

cacat pada otak dan tulang belakang. Kekuranganasam folat dapat menyebabkan

kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah

(BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800

miligram. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan

mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan

dari suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan

roti gandum.

Vitamin A

Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan

perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran prematur dan

berat badan lahir rendah. Sumber vitamin Aantara lain: buah-buahan, sayuran warna

hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.

Vitamin B

Vitamin B banyak sekali macamnya, antara lain: vitamin B1, vitamin B2, niasin

dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin

B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Sedangkan

vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.

31

Vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan

dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin

C juga membantu penyerapan zat besidi dalam tubuh. Ibu hamil disarankan

mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk,

strawberry, jambu biji dan brokoli.

Vitamin D

Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium

dan fosfor, mineralisasitulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber

vitamin D terdapat pada ssusu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan

bantuan sinar matahari.

Vitamin E

Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi

sel darah merah. Selama kehamilan, dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.

Vitamin K

Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.

Pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi.

Mineral

Hampir sama dengan vitamin, pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak

mineral dibanding sebelumhamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung

pertumbuhan dan perkembangan janin sertaproses diferensiasi sel.

Kebutuhan mineral antara lain meliputi:

1. Zat besi.

2. Zat seng (zinc).

3. Kalsium.

4. Yodium.

5. Fosfor.

6. Fluor.

7. Natrium.

Zat Besi (Fe)

32

Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama kehamilan

yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi

hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke

jaringan tubuh. Selain itu, penting untuk pertumbuhan dan metabolismeenergi dan

mengurangi kejadian anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah

dan rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 30

miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi dan nausea (mual

muntah). Zat besi baik dikonsumsi denganvitamin C, dan tidak dianjurkan

mengkonsumsi bersama kopi, the, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan

pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.

Zat Seng (Zinc)

Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang.

Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah.

Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang

mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.

Kalsium

Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu

pembuluh darahberkontraksi dan berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi

otot dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari.

Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan

yoghurt.

Yodium

Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk

garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang

berkelanjutan menjadi kretinisme.

Fosfor

Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan

metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada tungkai.

Fluor

Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan fluor

menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.

33

Natrium

Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam

jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada ibu hamil.

Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan

natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:

1. Umur.

2. Berat badan.

3. Suhu lingkungan.

4. Aktivitas.

5. Status kesehatan.

6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan.

7. Status ekonomi.

Umur

Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih banyak.

Berat Badan

Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,

merupakan faktormenentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.

Suhu Lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan

untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti

lebih besar pula masukan energi yang diperlukan.

Aktivitas

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang

dibutuhkan oleh tubuh.

Status Kesehatan

Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.

Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan

a. Perencanaan dan Penyusunan Makanan

34

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa

mempunyai peranan yang penting.Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan

penyusunan makanan yang sehat dan seimbang antara lain:

1. Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.

2. Pengetahuan tentang zat gizi.

Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap

zat gizi dari makanan sehari-hari.

b. Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan

Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga daripada

saat ibu tersebut hamil. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal

empat kali selama kehamilannya.

Status Ekonomi

Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus

memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang

bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Di negaramaju, rata-rata

kenaikan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kilogram. Tetapi

berdasarkanperkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu

selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.

Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis

gravidarum, kelahiran prematur,kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem

saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan

perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat

terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum.

Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil

Kategori Berat (BMI) Total Kenaikan BB (Kg) Penambahan BBTM I (Kg) TM II (Kg)

Normal ( BMI 19,8-26) 12,5 – 13 2,3 0,49

35

Kurus ( BMI < 19,8 ) 11,5 – 16 1,6 0,44Lebih 7 – 11, 6 0,9 0,3Obesitas ( BMI > 29 ) 6BMI, body mass index

Tanda Kecukupan Gizi pada Wanita Dewasa dan Ibu Hamil

Zat Gizi Satuan Wanita Dewasa Ibu HamilEnergi Kal 2200 2485Protein gr 48 60Vitamin A RE 500 700Vitamin D ug 5 15Vitamin E mg 8 18Vitamin K mg 65 130Thiamin mg 1,0 1,2Niacin mg 9 9,1Vitamin B12 mg 1,0 1,3Asam folat ug 150 300Piridoksin mg 1,6 3,8Vitamin C mg 60 70Kalsium mg 500 900Fosfor mg 450 650Zat besi mg 26 46Seng mg 15 20Yodium ug 150 175Selenium ug 55 70

Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004)

Status TandaKeadaan umum Responsive, gesitBerat badan Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuhPostur Tegak, tungkai dan lengan lurusOtot Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulitSaraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental

stabilPencernaan Nafsu makan baikJantung Detak dan irama normal, tekanan darah normalsesuai usiaVitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangatRambut Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala normal Kulit Licin, cukup lembab, warna segarMuka dan leher Warna sama, licin, tampak sehat, segarBibir Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak

36

Mulut Tidak ada luka dan selaput merahGusi Merah normal, tidak ada perdarahanLidah Merah normal, licin, tidak ada lukaGigi geligi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagunormal,

bersih dan tidak ada perdarahanMata Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahanKelenjar Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahanKuku Keras dan kemerahanTungkai Kaki tidak bengkak, normal

Menu Seimbang untuk Ibu Hamil

Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidratdan lemak

sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan

mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun

tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama

hamil, antara lain:

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,

susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.

2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.

6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool,

kubis dan lain-lain.

7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.

8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda

dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam

pengaturan menu selama hamil.

37

38