26
Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara Wanita Muda Indonesia Joseph Natanael Marshan, M. Fajar Rakhmadi, Mayang Rizky Child Poverty and Social Protection Conference 1011 September 2013

Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Prevalensi Pernikahan Anak danFaktor-faktor Penentunya diantara

Wanita Muda Indonesia

Joseph Natanael Marshan,M. Fajar Rakhmadi, Mayang Rizky

Child Poverty and Social Protection Conference 10–11 September 2013

Page 2: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Latar Belakang• Pernikahan anak: pernikahan formal atau ikatan informal sebelum berusia18 tahun (UNICEF,

2011)

• Selama tahun 2000-2011, lebih dari sepertiga (34%) wanita usia 20 hingga 24 tahun di negaraberkembang telah menikah sebelum berulang tahun ke-18 (UNFPA, 2012)

• Meskipun beberapa negara mengalami kemajuan, namun hanya sedikit perkembangan telahdilakukan guna mencegah terjadinya pernikahan anak di negara berkembanga(UNFPA, 2012)

WilayahNEGARA-NEGARA DENGAN PENURUNAN TINGKAT PERINIKAHAN ANAK

SECARA SIGNIFIKANAfrika Sub-Sahara Benin (K), Cameroon (K), Congo (D), Ethiopia, Lesotho, Liberia, Rwanda, Sierra

Leone, Togo, Uganda, United Republic of Tanzania, Zimbabwe (D)

Negara –negara Arab Jordan (D)Asia Timur dan Psifik Indonesia (R), Philippines (D)Asia Selatan Bangladesh (K, NepalEropa Timur dan Asia Tengah ArmeniaAmerika Latin dan Karibia Bolivia, Guyana (D)Sumber: Hasil dari dua survey rumah tangga yang berurutan(MICS and DHSS) di 48 negara.* Mengukur perubahan prevalensi pernikahan anak sebesar 10% atau lebih diantara kedua survey(K) Perubahan hanya terjadi di daerah perkotaan.(D) Perubahan hanya terjadi di daerah pedesaan.

Page 3: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Latar Belakang

• Jumlah pernikahan anak mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari 14.2 juta (2010) menjadi 15.1 juta (2030), atau meningkat lebih dari 14% jika trend ini terus belanjut,

REGION 2010 2015 2020 2025 2030

Afrika Sub-Sahara 13.1 13.7 14.0 14.5 15.0

Afika Timur dan Selatan 7.0 7.2 7.4 7.7 8.0

Afrika Barat dan Tengah 6,2 6.4 6.6 6.8 7.1

Negara-negara Arab 6.0 6.2 6.4 6.6 6.9

Asia Timur dan Pasifik 9.7 10.1 10.3 10.7 11.1

Asia Selatan 24.4 25.3 25.9 26.8 27.9

Eropa Timur dan Asia Tengah 5.8 6.0 6.1 6.3 6.6

Amerika Latin dan Karibia 8.5 8.8 9.1 9.4 9.7

TOTAL 67.4 70.2 71.8 74.3 77.2

TOTAL PER TAHUN 13.5 14.0 14.4 14.9 15.4Source: UNFPA database, diambil di UNFPA (2012)

Page 4: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Latar Belakang

9.7%

8.0%

26.4%

20.3%18.2%

13.5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Urban Rural National

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Rural Urban

• Pernikahan anak diantara wanita muda (usia 20-24 tahun) di Indonesia lebih banyakterjadi di daerah pedesaan tetapi terdapat penurunan selama tahun 2001-2010

Source: Penghitungan SUSENAS 2001-2010

Page 5: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Latar Belakang

• Proporsi penduduk yang menikah dibawah usia 18 tahun, hamil dan melahirkandiantara penduduk usia 10-24 tahun, 2010 (UNICEF, 2013)

0.1 0.2

7.4

16.0

1.6

11.715.8

46.0

20.5

26.2

10.7

66.5

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

Married - Male Married - Female Pregnant at the survey Gave birth during the last 5 years

% o

f e

ach

age

gro

up

10-14 years old 15-19 years old 20-24 years old

Source: RISKESDAS 2010, Atmarita (2012), diambil dari UNICEF (2013)

Page 6: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Studi Sebelumnya

• Singh dan Samara (1996): sebagian besar prevalensi terjadi di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan

• Jensen danThornton (2003): perempuan dan konsekuensinya

• McLaughlin dan Lichter (1997): teori transisi perempuan menujupernikahan

• Johnson-Lans dan Jones (2011): hilangnya pilihan anak dan konfirmasisosial

• Sarkar (2009): untuk melindungi norma keluarga

• Jones (2010): perbedaan utama dalam sistem kekerabatan

• Ghosh (2011): perbedaan perspektif dalam keluaraga (kualitatif)

• Vu (2009), Agaba dkk(2011), Manda dan Meyer (2005): pengaruh daricapaian pendidikan

Page 7: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Studi Sebelumnya

• Anak permpuan yang miskin, berpendidikan rendah dan tinggal di pedesaancenderung untuk menikah sebelum berusia 18 tahun (UNFPA, 2012)

Source: UNFPA database mengguanakan DHS/MICS dari 78 negara berkembang selama 2000-2011, diambil dari UNFPA (2012)

RICHEST 20%

FOURTH

MIDDLE

SECOND

POOREST 20%

WEALTH

SECONDARY+

PRIMARY

NO EDUCATION

EDUCATION

URBAN

RURAL

GEOGRAPHY

TOTAL

16%

29%

39%

47%

54%

20%

45%

63%

22%

44%

34%

Page 8: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Permasalahan

• Siapa mereka? (I)

• Bagaimana pernikahan dini menghadapikesejahteraan? (II)

• Mengapa mereka memilih untuk menikah dini? (III)

Page 9: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Strategi

• Analisa kohor

• Analisa determinan menggunakan Logistic Regression (Logit)

– Menggunakan SUSENAS 2010

– Mengisolasi perempuan usia 20-24 yang masihberstatus anak dalam keluarga

Page 10: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - I

• Pada tahun 2010, dari sekitar 23 jutaperempuan yang telah menikah di bawah umur18 tahun, 70%-nya tinggal di Jawa dan 15%-nyatinggal di Sumatera.

• Rata-rata usia kawin pertama dari perempuanyang telah menikah di bawah umur 18 tahunadalah 16 tahun , atau 5 tahun lebih awaldibandingkan rata-rata usia kawin perempuanseluruhnya.

Page 11: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - I

• Pernikahan anakdiindikasikan lebihbanyak terjadi diperdesaandibandingkandengan di perkotaan

21.629.0 29.8 29.6

37.4

78.471.0 70.2 70.4

62.6

10-14 years old 15-19 years old 20-24 years old 25-29 years old >29 years old

% d

ariK

elo

mp

ok

Um

ur

Kelompok Umur

Pernikahan anak, berdasarkan wilayah, menurut populasiperempuan usia 10 tahun ke atas, 2010

Rural

Urban

Sumber: Dihitung dari SUSENAS 2010

Page 12: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - I

• Perempuan yang menikah di bawah usia18 tahun biasanyapendidikannya hanyasampai di tingkat SD. Pernikahan anakterjadi pada merekayang kesulitan untukmengenyampendidikan tinggi.

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

10-14 Years old15-19 Years old20-24 Years old25-29 Years old >29 Years old

% d

ariK

elo

mp

ok

Um

ur

Pernikahan anak, tingkat pendidikan, menurutpopulasi perempuan usia 10 tahun ke atas, 2010

Primary School Junior High School Senior High School Higher Education

Sumber: Dihitung dari SUSENAS 2010

Page 13: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - I

• Pada kelompokperempuan yang menikah di usia 18 tahun ke atas, pendidikan tinggi dapatdienyam oleh merekaseiring bertambahnyausia. Secara umum, mereka yang menikah diusia 18 tahun ke atasadalah mereka yang berpendidikan lebihbaik dibandingkandengan mereka yang menikah di usia 18 tahun ke bawah.

63%

37%

27%23% 23%

16%

54%

40%

35%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

10-14 years old 15-19 years old 20-24 years old 25-29 years old >29 years old

% d

ariK

elo

mp

ok

Um

ur

Pernikahan usia 18 tahun ke atas, tingkatpendidikan tertinggi, menurut populasiperempuan usia 10 tahun ke atas, 2010

Primary School Junior High School Senior High School Higher Education

Sumber: Dihitung dari SUSENAS 2010

Page 14: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis I

24.09%

14.48%

1.261%

60.17%

Gas and Electric Oil

Bricket Fire Wood and others

child marriage

32.28%

21.51%.9874%

45.22%

Gas and Electric Oil

Bricket Fire Wood and others

non child marriage

Source of Energy

Sumber: Dihitung dari SUSENAS 2010

Page 15: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - II

27%

31%29% 30%

26%

33%

25% 25% 26%25%25%

20%21%

21%22%

5%

16% 15%16%

17%

9%8% 9%

8%

11%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

10-14 Years old 15-19 Years old 20-24 Years old 25-29 Years old >29 Years old

% d

ariK

elo

mp

ok

Um

ur

Pernikahan anak, status kesejahteraan, menurutpopulasi perempuan usia 10 tahun ke atas, 2010

Lowest 20% Lowest 20-40% Lowest 40-60% Lowest 60-80% Highest 20%

• Kebanyakan dari perempuanyang menikah di bawah usia 18 tahun tinggal dalam kondisiekonomi rumah tangga yang miskin. Di kelompok umur 10-14 tahun, hanya 39% yang tinggaldi 3 kuintil teratas. 61% darimereka yang ada di kelompokumur ini tinggal di 2 kuintilterbawah.

• Di kelompok umur 15-19 tahun, 56% tinggal di 3 kuintil teratas, sementara 44% sisanya tinggaldi 2 kuintil terbawah.

• Ketiga kelompok umur lainnyamemiliki persentase yang mirip, yakni sekitar 45-60% darimereka yang menikah di bawahusia 18 tahun tinggal di 3 kuintilteratas.

Page 16: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - II

Kelompok Miskin (%)

Kelompok

Umur

Bukan

Pernikahan Anak

Pernikahan

Anak

<18 0.15 0.23

18-27 0.14 0.21

28-37 0.13 0.20

38-47 0.13 0.17

48-57 0.12 0.16

58 > 0.15 0.20

• Sinyal berbeda datang dari

meskipun kemiskinan bukan

merupakan salah satu

pendorong utama untuk

pernikahan anak, fenomena

pernikahan anak tetap

berkaitan dengan status

kesejahteraan.

Page 17: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis – II11

11.5

1212

.513

2000 2002 2004 2006 2008 2010year

not child marriage child marriage

mea

n ln

(exp

/cap

)

cohort 10

11.5

1212

.513

2000 2002 2004 2006 2008 2010year

not child marriage child marriage

mea

n ln

(exp

/cap

)

cohort 20

11.5

1212

.513

2000 2002 2004 2006 2008 2010year

not child marriage child marriage

mea

n ln

(exp

/cap

)

cohort 30

11.5

1212

.513

2000 2002 2004 2006 2008 2010year

not child marriage child marriage

mea

n ln

(exp

/cap

)

cohort 40

Life-Cycle of Expenditure per Capita

Page 18: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis - III

Variabel bebas

Wanita usia 10-24 dengan status

keluarga "anak“ dan“menantu”

Wanita usia 20-24 dengan status

keluarga "anak“dan “menantu”

Wanita usia 10-24 dengan status keluarga "anak“

log pengeluaran per kapita-0.003 -0.005** -0.003***

-0.50 -2.41 -2.55

Individu berijazah SD-0.009 0.005** 0.003

-1.07 1.88 1.47

Individu berijazah SMP-0.040*** -0.008*** -0.003*

-5.16 -3.31 -1.70

Individu berijazah SMA-0.167*** -0.084*** -0.037***

-17.37 -18.16 -8.95

Individu berijazah Perguruan Tinggi-0.131*** -0.055*** -0.024***

-28.18 -29.22 -14.95

Kepala RT laki-laki0.006 0.002 0.001

0.94 0.84 0.73

Kepala RT bekerja di sektor pertanian0.031*** -0.004 -0.003

2.97 -1.23 -1.34

Kepala RT bekerja di sektor industri0.041*** -0.001 -0.000

2.81 -0.36 -0.24

Kepala RT bekerja di sektor jasa0.050*** 0.000 -0.002

3.99 0.01 -0.66

Kepala RT bekerja di sektor informal-0.013* -0.000 0.001

-1.61 -0.15 0.37

Page 19: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis – III

Kepala RT berijazah SD0.003 -0.000 -0.001

0.50 -0.23 -1.01

Kepala RT berijazah SMP0.019* 0.010*** 0.004*

1.74 2.82 1.71

Kepala RT berijazah SMS0.029** 0.012*** 0.002

2.21 2.73 0.84

Kepala RT berijazah PT0.027 0.013* 0.003

1.08 1.49 0.51

jumlah ART yang bersekolah di SD0.018*** 0.006*** 0.003***

5.64 6.36 4.06

jumlah ART yang bersekolah di SMP0.011* -0.003* 0.003**

1.84 -1.72 -2.21

jumlah ART yang bersekolah di SMA0.029*** -0.010*** -0.009***

4.15 -4.76 -5.24

jumlah ART yang bersekolah di PT-0.001 -0.013*** -0.011***

-0.12 -3.56 -3.62

Page 20: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis – III

RT dengan sumber energi utamakayu bakar

0.027*** 0.009*** 0.004***

2.98 3.06 2.24

RT penerima RASKIN0.016*** 0.008*** 0.004***

2.98 4.98 3.07

Prevalensi pernikahan anak ditingkat desa

0.360*** 0.150*** 0.069***

17.20 19.61 10.14

Rasio jenis kelamin di desa0.014 0.005 -0.005*

1.12 1.30 -1.82

Obs 10207 30739 20532

Prob>chi2 0.0000 0.0000 0.0000

Pseudo R2 0.1986 0.2109 0.2285

*** signifikan pada tingkat 1% ** signifikan pada tingkat 5% * signifikan pada tingkat 10%

Page 21: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis III

Urban Rural

log pengeluaran per kapita tidak signifikan signifikan

Individu berijazah SD tidak signifikan signifikan

Individu berijazah SMP tidak signifikan signifikan

Individu berijazah SMA signifikan signifikan

Individu berijazah PT signifikan omitted

Kepala RT berijazah SMP tidak signifikan signifikan

Jumlah ART yang bersekolah diSD

signifikan signifikan

• Comparing urban and rural result

Page 22: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Analisis III

Urban Rural

jumlah ART yang bersekolahdi SMP

tidak signifikan signifikan

jumlah ART yang bersekolahdi SMA

signifikan signifikan

jumlah ART yang bersekolahdi PT

signifikan tidak signifikan

RT dengan sumber energiutama kayu bakar

signifikan tidak signifikan

RT penerima RASKIN signifikan tidak signifikan

Prevalensi pernikahan anakdi tingkat desa

signifikan signifikan

Rasio jenis kelamin di desa tidak signifikan tidak signifikan

Page 23: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

HasilHasil utama:

• Pernikahan anak di Indonesia lebih didorong oleh kondisikarakteristik sosial dan ekonomi baik pada anak perempuantersebut atau sekelilingnya

• Tingkat kesejahteraan meningkatkan probabilitas pernikahananak dalam suatu rumah tangga

• Profil Kepala Rumah Tangga memainkan peran dalampenentuan keputusan pernikahan anak

• Adanya aspek kenyamanan sosial

Page 24: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Rangkuman• Siapa mereka?

– Tinggal di perdesaan (semakin lama semakin terurbanisasi)– Kurang berpendidikan– Tinggal di lingkungan yang kekurangan (kurangnya akses ke energi)– Terkonsentrasi di kantung kemiskinan Indonesia

• Pernikahan anak dan kesejahteraan?– Pernikahan anak sebagai strategi keluar dari kemiskinan adalah mitos

(efek pendapatan jangka pendek v.s. jangka panjang)– Peluang lebih tinggi untuk tetap menjadi miskin di masa depan

• Apa yang mendorong mereka?– Problem ekonomi– Pendidikan berpengaruh (individual)– Pengaruh sosial

Page 25: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Implikasi kebijakan

• Kebijakan seharusnya fokus pada bagaimana menciptakanlingkungan yang menciptakan alternatif dari keputusanpernikahan ana

• Kebijakan sosial dan ekonomi yang lebih besar terutamadalam mendukung aspirasi pendidikan (PKH, BSM, wajibbelajar) dan kebutuhan keluarga ekonomi lemah

• Penyuluhan konsekuensi pernikahan muda terutama diperdesaan

• Kebijakan pengentasan kemiskinan akan sangat membantu

• Meningkatkan standar umur pernikahan legal di tingkatnasional

Page 26: Prevalensi Pernikahan Anak dan Faktor-faktor Penentunya diantara

Selesai

Terima kasih

follow us @SMERUInstitute