37
CARCINOMA SINONASAL Presented by : Nurul Atikah Sinaga Noni Gusmawan Putri Maulidasari Erlinda Ramona Putri Novia Dwana Cut Mila Sari Dini Pembimbing : dr Lily Setiani, Sp. THT-KL 1

Preskas THT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

Juvenile Rhematoid Artritis

Carcinoma sinonasalPresented by :Nurul Atikah SinagaNoni GusmawanPutri MaulidasariErlinda Ramona PutriNovia DwanaCut Mila SariDini

Pembimbing : dr Lily Setiani, Sp. THT-KL

1Pendahuluan 2Tinjauan PustakaAnatomi Hidung

3

4

5

Faktor Resiko6PATOFISIOLOGI7KlasifikasiEpitel Non epitelKarsinoma sel squamousDifferensiasi Squamous basaloid Adenosquamous Karsinoma sel nonsquamous Adenoid cystic carcinoma Mucoepidermoid carsinoma Adenocarcinoma Neuroendocrine carcinoma Hyalinizing clear cell carcinomaMelanoma malignaOlfactory neuroblastomaSinonasal undifferentiated carcinoma ChondrosarcomaOsteogenic sarkomaSoft tissue sarcoma Fibrosarcoma Malignant fibrous histiocytoma Hemangiopericytoma Angiosarcoma Kaposis sarcoma Rhabdomyosarcoma Lymphoploroferative Lymphoma Polymorphic reticulosis Plasmacytoma Metastatic 8Mikroskopik Keratinizing Squamous Cell KarsinomaMikroskopik Non-Keratinizing Karsinoma

9DiagnosisAnamnesis

10Pemeriksaan FisikPerhatikan wajah pasien apakah terdapat asimetri atau distorsi. Jika ada proptosis, perhatikan arah pendorongan bola mata. Jika mata terdorong ke atas, berarti tumor berasal dari sinus maxilla, jika ke bawah dan lateral berarti tumor berasal dari sinus frontal atau etmoid. Periksa kavum nasi dan nasofaring melalui rinoskopi anterior dan posterior. Permukaan yang licin merupakan pertanda tumor jinak sedangkan permukaan yang berbenjol-benjol, rapuh dan mudah berdarah merupakan pertanda tumor ganas. Jika dinding lateral kavum nasi terdorong ke medial berarti tumor berada di sinus maksila. Untuk memeriksa rongga oral, disamping inspeksi lakukan juga palpasi gusi rahang atas dan palatum, apakah ada nyeri tekan, penonjolan atau gigi goyang. Kita juga harus memeriksa telinga adakah tuli konduktif unilateral tanpa kelainan telinga dan kelainan saraf cranial. Adanya pembesaran kelenjar leher juga perlu dicari meskipun tumor ini jarang bermetastasis ke kelenjar leher.11Pemeriksaan Penunjang12sTAGING13

pENATALAKSANAAN14Komplikasi15PrognosisPada umumnya prognosis kurang baik. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi prognosis keganasan pada sinonasal. Faktor-faktor tersebut seperti perbedaan diagnosis histologi, asal tumor primer, perluasan tumor, pengobatan yang diberikan sebelumnya, status batas sayatan, terapi adjuvan yang diberikan, status imunologis, lamanya follow up dan banyak lagi faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap agresifitas penyakit dan hasil pengobatan yang tentunya berpengaruh juga terhadap prognosis penyakit ini. Pengobatan multimodalitas akan memberikan hasil yang terbaik dalam mengontrol tumor primer dan akan meningkatkan angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar 75% untuk seluruh stadium tumor.1617IDENTITAS PASIENNama: Ny. SipekUmur: 72 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Lueng Baroe Nagan RayaPekerjaan : IRTNo. CM: 1-02-80-56

ANAMNESIS181920PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Fisik UmumStatus Generalisata

Keadaan umum: baikKesadaran: compos mentisTanda vitalTekanan darah: 140/70 mmhgNadi: 84 x/ menitSuhu: 37 CRR : 20x/ menit

21Thoraks: I: Simetris, retraksi (-)P: fremitus taktil kanan=kiri, nyeri tekan (-)P: sonor (+/+)A: ves (+/+), rh (+/+) pada kedua lapangan paru bawah, wh (-/-).Cor: BJ I > BJ II, reguler (+), bising (-)

Abdomen: I: simetris, distensi (-)P: soepel, nyeri tekan (-)P: timpani (+)A: peristaltik (+) kesan normal

Ekstremitas: Superior : Edema (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-), akral hangatInferior : Edema (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-), akral hangat22FOTO KLINIS23

Status LokalisTelinga

24DekstraSinistraPreauricularTragus sign (-)Tragus sign (-)CAELapangLapangSerumenAdaAdaSecretAda, jernihTidak adaMembran timpaniIntakIntakReflex cahayaArah jam 5Arah jam 7RetroauricularFistel (-), abses (-)Fistel (-), abses (-)Hidung25DekstraSinistraMukosaHiperemis (-)Hiperemis (+)SecretTidak adaAdaMassaTidak adaTidak adaKonka inferiorEutrofiHipertropiPasase udaraLancarTerhambatSeptum nasi (Deviasi +)Orofaring

26DekstraSinistraTonsilT1T1KriptaTidak adaTidak adaDetritusTidak adaTidak adaPerlengketanTidak adaTidak adaSikatrikTidak adaTidak adaFaringDekstraSinistraMukosaMerah mudaMerah mudaGranulTidak adaTidak adaBulgingTidak adaTidak adaReflex muntahNormalNormalArkus faringSimetrisSimetrisUvulaSimetrisSimetrisMaksilofacial

27DekstraSinistraLetakSimetrisSimetrisParese N. kranialis VIITidak adaTidak adaMassaTidak adaTidak adaHematomTidak adaTidak adaPemeriksan penunjangLaboratorium28Jenis pemeriksaan13 Mei 201515 mei 201517 mei 2015Hemoglobin 6,0 gr/dl6,9 g/dl11,6 g/dlEritrosit3,0.106/mm3 3,2. 106/mm35. 106/mm3Leukosit6,0.103/mm36,0.103/ mm36,4. 103/mm3Trombosit559.103 / mm3443.103/ mm3434. 103/mm3Hematokrit 20 % 22 %37 %Eosinofil 9822Basofil000Netrofil Segmen485339Limfosit34622Monosit91317AST/SGOT18 U/L16 U/LALT/SGPT9 U/L9 U/LUreum36 mg/dl29 mg/dLKreatinin0,80 mg/dl0,75 mg/dLThoraks PA19 Mei 2015

Cor: CTR 56 %Pulmo: tak tampak kelainanSinus costophrenicus kanan dan kiri tajamKesimpulan: Kardiomegali Ringan29

CT Scan SPN18 Mei 2015Kesimpulan :Massa solid di sinus maksilaris kiri meluas ke cavum nasi kiri. Sinus ethmoidalis kiri, sinus sphenoidalis dan frontalis kiri disertai destruksi os maksilaris kiri dan dinding sinus maksilaris kiri.Tak tampak perluasan massa ke intrakranial.

30

DIAGNOSA SEMENTARA / DIAGNOSA KERJACarsinoma Sinonasal + Anemia

Terapi FarmakologisTerapi awalIVFD Rl 20 gtt/iTransfusi PRC 4 Kolf sampai Hb >10Ceftriaxon 2 x 1grTerapi Post Op Maksilektomi Parsial e.c Tumor SinonasalIVFD RL 20 gtt/iCefriaxone 2x1 grTransamin 3x500mgKeterolac 3x30mgVit K 2x1 AmpDiovan 1x1Amlodipin 1x1

OperatifDilakukan pembedahan rhinotomi lateral dengan jenis insisi nya weber fergussion31PrognosisQuo ad vitamAd bonamQuo ad functionamAd bonamQuo ad sanationamAd bonam32PembahasanYang dijumpai pada pasienAnalisis TeoriDari anamnesis, pasien mengeluhkan hidung tersumbat saat datang pertama kali. Pasien juga mengeluh sulit bernafas, tidur terganggu, hidung mengeluarkan cairan seperti darah bercampur nanah dan berbau tidak enak, pipi kiri semakin membengkak dan disertai nyeri. Gejala-gejala yang dikeluhkan pasien dapat timbul sesuai dengan perluasan tumor itu sendiri. Gejala hidung tersumbat, sulit bernafas dan hidung mengeluarkan darah bercampur nanah merupakan gejala nasal, berupa obstruksi hidung unilateral dan rinorea. Sekretnya sering bercampur darah atau terjadi epistaksis. Khas pada tumor ganas ingusnya berbau karena mengandung jaringan nekrotik. Gejala-gejala ini dapat mengganggu aktifitas dan membuat tidur pasien terganggu. Tumor sinonasal yang semakin membesar dapat terlihat dengan gejala pipi kiri pasien yang semakin membengkak.33Yang Dijumpai Pada PasienAnalisis TeoriDari riwayat kebiasaan, didapatkan bahwa pasien sering mengkonsumsi ikan asin.

Dari pemeriksaan hidung (rhinoskopi anterior) didapatkan mukosa hiperemis, dijumpai sekret kekuningan, konka hipertropi, deviasi septum dan pasase udara terhambat pada hidung sebelah kiri.Seringnya pasien mengkonsumsi ikan asin diduga merupakan etiologi yang menyebabkan tumor pada pasien ini. Ikan asin dan makanan lain yang di asinkan diduga merupakan bahan karsinogen yang menjadi pemicu timbulnya pertumbuhan sel yang abnormal yang menjadi cikal bakal tumor dalam hal ini tumor sinonasal.

Deviasi septum bisa terjadi pada tumor ganas sinonasal karena desakan tumor terhadap tulang hidung sehingga terjadi deformitas hidung yang menyebabkan hidung tersumbat dan menghambat aliran udara pada hidung tersebut.

34Yang Didapat Pada PasienAnalisi TeoriDari hasil pemeriksaan penunjang tersebut, CT-Scan sinus paranasalis potongan axial dan coronal dengan dan tanpa kontras didapatkan massa sinus maksilaris kiri yang meluas ke cavum nasi kiri, sinus ethmoidalis dan sinus spenoidalis dan mendestruksi os maksila kiri dan dinding sinus maksilaris kiri, tidak ada perluasan ke intrakranial. Dan dari hasil pemeriksaan histopatologi di ambil kesimpulan suatu inverted papilloma.

CT-Scan merupakan pemeriksaan penunjang yang di anjurkan untuk pemeriksaan tumor sinonasal. CT-Scan pada pasien ini dilakukan untuk menilai struktur tulang sinus paranasal dan menilai tumor sinonasal. Namun, diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Jika tumor tampak di rongga hidung atau rongga mulut, maka biopsi mudah dan harus segera dilakukan. 35PenatalaksanaanAnalisa TeoriPada pasien ini dilakukan pembedahan rhinotomi lateral dengan jenis insisi nya weber fergussionRhinotomi lateral dengan jenis insisi weber fergussion di lakukan dengan membuat insisi di samping hidung setinggi kantus medial sampai ke ala nasi, diteruskan sampai ke dasar kolumela, insisi dilanjutkan ke bawah melalui sulkus infranasal dan mendorong bibir atas, insisi diperluas sampai dibawah kelopak mata disebut insisi Weber-Ferguson.Prinsip pengobatan pada tumor sinonasal adalah pengangkatan tumor secara keseluruhan, tanpa meninggalkan sisa, mengingat tumor ini cenderung kambuh. Sebagai pilihan pengobatan utama adalah pengangkatan tumor dan eksisi dengan pendekatan rinotomi lateral atau degloving bila massa tumor ada di traktus sinonasal dan dengan mastoidektomi untuk massa tumor di telinga tengah dan kavum mastoid.

36Terima Kasih37