16
habilitasi Medik Oleh : Chyntia Giska A.

presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rehabmed

Citation preview

Page 1: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Rehabilitasi MedikOleh : Chyntia Giska A.

Page 2: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Definisi Menurut Depkes,

• Rehabilitasi adalah proses pemulihan untuk memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal atau usaha mempersiapkan penderita cacat secara fisik, mental, sosial dan kekaryaan untuk suatu kehidupan yang penuh sesuai dengan kemampuan yang ada padanya. (Depkes RI, 1983).

• Sedangkan pelayanan Rehabilitasi Medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medis, keterapian fisik dan atau rehabilitative untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.

Page 3: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

• Menurut WHO :• WHO tahun 1969 : serangkaian upaya yang bersifat medik,

sosial, edukasional dan vokasional yang terkoordinasi untuk melatih atau melatih kembali penyandang cacat untuk mencapai kemampuan semaksimal mungkin

• WHO tahun 1981 : semua upaya yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari semua keadaan yang menimbulkan disabilitas dan handicap yamg memungkinkan penyandang cacat untuk berpartisipasi secara aktif dalam lingkungan keluarga dan masyarakat

Page 4: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Sejarah Rehabilitasi Medik• Pelayanan Kedokteran Rehabilitasi di Indonesia dikenal sejak

tahun 1947, saat Prof.Dr.R.Soeharso mendirikan Pusat Rehabilitasi untuk penderita disabilitas, yaitu penderita buta, tuli dan cacat mental di Surakarta.

• tahun 1973, Menteri Kesehatan mendirikan Pelayanan Rehabilitasi di RS. Dr.Kariadi Semarang, yang merupakan suatu pilot project yang disebut Preventive Rehabilitation Unit (PRU).

• Melalui SK Menteri Kesehatan No.134/Yan.Kes/SK/IV/1978 pada masa PELITA II, diputuskan untuk mendirikan PRU di seluruh RS pemerintah baik tipe A, B dan C. Istilah PRU kemudian berubah menjadi Unit Rehabilitasi Medik (URM).

Page 5: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

• pada bulan Februari 1982 dibentuk IDARI (Ikatan Dokter Rehabilitasi Medik Indonesia), untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang Rehabilitasi Medik di Jakarta.

• Ketua IDARI pertama adalah Dr. A.R. Nasution yang dilantik oleh Dr. I.G. Brataranuh, Dirjen Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan.

Page 6: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Batasan Ruang Lingkup Rehabilitasi• Medik :

pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan fungsi fisik dan psikis individu dan bila perlu mengembangkan mekanisme kompensasinya agar dapat berdikari

• Sosial :

bagian rehabilitasi yang bertujuan agar penderita cacat dapat berintegrasi kedalam masyarakat dengan menyesuaikan diri pada keluarga, pekerjaan, dan masyarakat

• Kekaryaan :

bagian dari rehabilitasi yang berusaha memulihkan kemampuan bekerja dan daya guna penderita cacat dengan diadakan pelayanan kekaryaan

Page 7: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit meliputi seluruh upaya kesehatan pada umumnya, yaitu upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

 1. Upaya Promotif

Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit

2. Upaya preventif

Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit/ penyakit untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan.

 3. Upaya kuratif

Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik, dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi.

 4. Upaya rehabilitatif

Penanganan paduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko-sosio-edukasi-okupasi-vokasional untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan peran serta/ partisipasi di masyarakat.

Page 8: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Bentuk Pelayanan Rehabilitasi Medik• Pelayanan Fisioterapi

Adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh seoanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan, pelatihan fungsi dan komunikasi.

• Pelayanan Ortotis Prostetis

Adalah salah satu bentuk pelayanan keteknisian medic yang ditujukan kepada individu untuk merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi , atau pengganti anggota gerak.

Page 9: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

• Pelayanan Terapi Okupasi

Adalah bentuk pelayanan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi atau mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktifitas seharti-hari, produktifitas dan waktu luang melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi.

• Pelayanan Terapi Wicara

Adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk memulihkan dan mengupayakan kompensasi / adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan latihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi

Page 10: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Prinsip Rehabilitasi Menurut Harsono (1996), ada beberapa prinsip rehabilitasi, yaitu : • Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan segera sejak dokter melihat

penderita untuk pertama kalinya. • Tidak ada seorang pun yang boleh berbaring lebih lama dari yang

diperlukan, karena dapat mengakibatkan komplikasi. • Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner terhadap seorang penderita • Faktor yang terpenting adalah kontinuitas perawatan • Perhatian untuk rehabilitasi diutamakan kepada sisa kemampuan yang

masih dapat diperbaiki dengan latihan • Fungsi lain rehabilitasi adalah pencegahan serangan berulang • Penderita merupakan subjek rehabilitasi, bukan sekedar objek.

Page 11: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Tujuan Rehabilitasi • Mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui paduan intervensi

medic, keterapian fisik, keteknisian medic dan tenaga lain yang terkait.

• Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan atau dampak penyakitnya yang mungkin membawa kecacatan.

• Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada difabel.

• Mempertahankan kualitas hidup dan mengupayakan kehidupan yang berkualitas.

Page 12: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Tim Rehabilitasi Medik

Page 13: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Gangguan FungsiMenurut WHO Tingkatan gangguan fungsi dapat dikategorikan

sebagai berikut: • Impairment, bila ada gangguan fisik atau organ tubuh seperti luka

otak, orgam mata atau organ telinga rusak, atau anggota tubuh tertentu lumpuh, yang menyebabkan bagian tersebut terganggu.

• Disability, akibat adanya impairment mengakibatkan gangguan fungsi sehingga berkurangnya kemampuan fisik

• Handicap, akibat impairment dan disability maka, hubungan sosial ataupun kegiatan sosial masyarakat mengalami hambatan.

Page 14: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

Prinsip - Prinsip Dasar Kegiatan Rehabilitasi Anak

1. Ditinjau dari tujuan rehabilitasi

Tujuan rehabilitasi bagi anak berkebutuhan khusus adalah agar mereka mampu mengikuti pendidikan dengan baik, atau agar mereka mampu melaksanakan fungsi sosial secara wajarn dalam kehidupan masyarakat.

2. Ditinjau dari jenis dan macam kelainan • Orientasi pada pengembalian fungsi

Setiap anak berkelainan memiliki dampak primer tertentu sesuai dengan jenis kecacatannya. Dampak primer tersebut sedapat mungkin dikembalikan fungsinya,.

• Pinsip individualisasi

Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi diperlukan pendekatan individual.• Orientasi pada jenis kecacatan dan kasus

Ada kegiatan rehabilitasi yang dapat dilakukan secara kelompok berdasarkan atas jenis kecacatan, macam kasus, tingkat kelas, kelompok usia, dsb.

 

 

Page 15: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

3. Ditinjau dari kemampuan pelaksana ( provider )• Prinsip kerja tim

Pekerjaan rehabilitasi dilakukan oleh suatu tim yang masing-masing bekerja sesuai dengan profesi dan kemampuannya.

•  Prinsip kerja atas dasar profesi.

Tidak semua anggota tim rehabilitasi memiliki profesi yang sama, itulah sebabnya bekerja atas dasar profesi akan lebih mampu mengurangi resiko kesalahan, di samping itu juga akan memperbesar efektivitas kerja.  

 

Page 16: presentsdi RM chyntia Giska.ppt

4. Ditinjau dari tempat, waktu dan sarana rehabilitasi • Prinsip integritas

Kegiatan rehabilitasi pada dasarnya dapat dilakukan secara ber-saina-sama, kecuali rehabi litasi ketrampilan sebaiknya dilakukan setelah anak/peserta didik selesai mengikuti rehabilitasi medik dan sosial.

• Prinsip keluwesan tempat dan waktu

Tempat pelaksanaan rehabilitasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan raja, terkecuali pada kasus-kasus tertentu.

•  Prinsip kesederhanaan

Sarana rehabilitasi diutamakan yang sederhana, mudah didapat, murah harganya dan disesuaikan dengan kemampuan lembaga/sekolah.

•  Prinsip keterlibatan orangtua dan masyarakat

Artinya kegiatan rehabilitasi perlu menyertaka orangtua atau pembina asrama atau masyarakat, baik dalam melakukan pelatihan, pengawasan dan pembinaan anak, mengingat jumlah waktu anak kesehariannya lebih banyak di rumah atau diasrama.