26

Presentation Ansietas Depresi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hv

Citation preview

Slide 1

IDENTITAS PASIENNama: Ny.NUmur: 21 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: PengauAgama: IslamStatus Perkawinan: Belum MenikahPendidikan: SMATanggal Pemeriksaan: 4 Mei 2015Tempat Pemeriksaan: Poli Jiwa RSU Anutapura

LAPORAN PSIKIATRIKRIWAYAT PENYAKITKeluhan utamaGelisah dan takut berada ditempat ramaiRiwayat Gangguan SekarangPasien umur 21 tahun datang dengan keluhan gelisah dan takut pada tempat ramai. Saat berada di ditempat ramai jantung pasien berdebar-debar dan berkeringat dingin. Keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh kesulitan saat berkonsentrasi dalam bekerja yang menyebabkan pasien berhenti dalam pekerjaannya, pasien juga mudah menangis, sering merasa khawatir, dan susah tidur. pasien juga mengalami penurunan nafsu makan. Pasien merasa bahwa dirinya tidak memiliki masa depan dan hanya fokus bekerja untuk keluarga.

Menurut pasien, dia adalah tulang punggung keluarga. Pasien adalah anak pertama dan dia bekerja setiap hari di suatu tempat untuk membiayai keluarganya. pasien merasa tertekan dengan kondisi yang mengharuskan dirinya menanggung semua kebutuhan keluarganya. setelah ayah pasien meninggal dunia, pasien menjadi orang yang menafkahi ibu dan 2 orang adiknya yang masih sekolah. Jika perasaan tertekan datang, pasien menjadi malas melakukan aktivitas dan tiba-tiba menangis tanpa memperlihatkan kondisinya pada ibu pasien. Pasien mengaku ingin melanjutkan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi dan memiliki masa depan seperti seorang perempuan biasanya tetapi pasien merasa tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya dengan kondisi yang dialami sekarang ini.

Hendaya/DisfungsiHendaya Sosial(+)Hendaya Pekerjaan(+)Hendaya Penggunaan Waktu Senggang (+)Faktor Stressor PsikososialPasien takut pada tempat ramai Pasien menjadi tulang punggung ibu dan 2 orang adiknyaHubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit sebelumnya.Tidak terdapat riwayat penyakit medis umum

Riwayat Gangguan Sebelumnya.Infeksi berat (-) , trauma (-) , penggunaan NAPZA (-) , merokok (-) dan alkohol (-)

Riwayat Kehidupan PribadiRiwayat Prenatal dan PerinatalPasien adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara. Saat ibu pasien mengandung tidak pernah sakit dan tidak pernah mengkomsumsi obat atau alkohol selama hamil. Kemudian melahirkan pasien secara normal di rumah dibantu oleh dukun. Pasien lahir dengan kondisi sehat.

Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)Pasien mendapatkan ASI dari ibunya hingga 1 tahun, pertumbuhan danperkembangan sesuai umur, ada riwayat kejang (-), tidak ada trauma atau infeksi pada masa ini. Pasien mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Pasien anak yang sangat aktif.

Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)Pasien masuk sekolah dasar saat umur 6 tahun sampai 12 tahun. Pasien tumbuh dan kembang seperti anak-anak seumurnya. Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Tidak ada kejadian traumatis yang membekasRiwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja. ( 12-18 tahun)Pasien melanjutkan pendidikan sampai SMA. Tidak ada masalah ketika pasien mengeyam pendidikannya. Pasien mengaku tidak mengalami masalah dengan keluarga ataupun di sekolahnya.

Riwayat Masa Dewasa (18 tahun ke atas) Pasien tidak melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Pasien hanya bekerja untuk nafkah keluarganya dan membantu ibunya dirumah. Pasien mengaku tidak mengalami masalah dengan keluarga.Riwayat Perkerjaan (sekolah)Pasien bekerja disuatu tempat pekerjaan.

Riwayat Kehidupan KeluargaPasien adalah anak 1 dari 3 bersaudara. Pasien menjadi tulang punggu keluarga sejak ayahnya meninggal dunia. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga terutama dengan ibunya. Pasien sangat memperhatikan masa depan adik-adiknya walaupun kondisinya sangat tertekan. Keluarga mengetahui dan menerima tentang kondisi yang dialami oleh pasien. Tidak ada riwayat menderita penyakit yang sama dalam keluarga.

Persepsi pasien tentang diri dan kehidupan.Pasien menyadari dirinya sakit secara penuh, dan kadang-kadang merasa yakin memerlukan pengobatan dari dokter.Situasi Kehidupan SekarangPasien tinggal di rumah bersama ibu dan 2 orang adiknya

STATUS MENTALDeskripsi UmumPenampilan:Tampak seorang perempuan memakai baju kaos lengan panjang coklat dan celana jeans hitam serta menggunakan jilbab berwarna coklat. Memakai sendal jepit. Tinggi sekitar 149 cm. Perawakan sesuai dan perawatan diri baik.Kesadaran: BaikPerilaku dan aktivitas psikomotor : tenangPembicaraan : pasien menjawab dengan baik apa yang ditanyakan oleh pemeriksaSikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

Keadaan afektifMood: hipotimiaAfek: normalKeserasian: Serasi (appropriate)Empati: Dapat dirabarasakanFungsi Intelektual (Kognitif)Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasanPengetahuan dan kecerdasan sesuai dengan taraf pendidikannya.Daya konsentrasi : baikOrientasi : baikDaya ingatJangka Pendek: baikJangka sedang: baikJangka Panjang: baikPikiran abstrak : baikBakat kreatif : Tidak ditemukanKemampuan menolong diri sendiri : baik

Gangguan persepsiHalusinasi: Halusinasi (-)Ilusi: Tidak adaDepersonalisasi: Tidak adaDerealisasi: Tidak adaProses berpikirArus pikiran :Produktivitas : CukupKontinuitas: RelevanHendaya berbahasa: tidak adaIsi Pikiranpreokupasi: Tidak adaGangguan isi pikiran: Tidak ada

Tilikan (insight)Derajat VI : Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh pengobatan dari dokter

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemeriksaan fisik :Status internus: T : 110/80 mmHg, N: 87x/menit, P : 29 x/menit.GCS : E4M6V5, fungsi kortikal luhur dalam batas normal , pupil bundar isokor , reflex cahaya (+)/(+), kongjungtiva tidak pucat, sclera tidak icterus, jantung dan paru dalam batas normal,fungsi motorik dan sensorik ke empat ekstremitas dalam batas normal.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien umur 21 tahun datang dengan keluhan gelisah dan takut pada tempat ramai. Saat berada di ditempat ramai jantung pasien berdebar-debar dan berkeringat dingin. Keluhan dialami sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh kesulitan saat berkonsentrasi dalam bekerja yang menyebabkan pasien berhenti dalam pekerjaannya, pasien juga mudah menangis, sering merasa khawatir, dan susah tidur. pasien juga mengalami penurunan nafsu makan. Pasien merasa bahwa dirinya tidak memiliki masa depan dan hanya fokus bekerja untuk keluarga.

Menurut pasien, dia adalah tulang punggung keluarga. Pasien adalah anak pertama dan dia bekerja setiap hari di suatu tempat untuk membiayai keluarganya. pasien merasa tertekan dengan kondisi yang mengharuskan dirinya menanggung semua kebutuhan keluarganya. setelah ayah pasien meninggal dunia, pasien menjadi orang yang menafkahi ibu dan 2 orang adiknya yang masih sekolah. Jika perasaan tertekan datang, pasien menjadi malas melakukan aktivitas dan tiba-tiba menangis tanpa memperlihatkan kondisinya pada ibu pasien.

Pasien mengaku ingin melanjutkan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi dan memiliki masa depan seperti seorang perempuan biasanya tetapi pasien merasa tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya dengan kondisi yang dialami sekarang ini. Tampak seorang perempuan memakai baju kaos lengan panjang coklat dan celana jeans hitam serta menggunakan jilbab berwarna coklat. Memakai sendal jepit. Tinggi sekitar 149 cm. Perawakan sesuai dan perawatan diri baik. Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan sesuai dengan pembicaraan, jumlah bicara yang kurang, intonasi suara atau volume kurang/rendah, lambat dan ragu-ragu, dan mood hipotimia, afek apropriate. Terdapat kehilangan minat dan kegembiraan, aktivitas berkurang, tidak percaya diri, pesimis, nafsu makan berkurang, pernah ada gagasan tidak memiliki masa depan, dan pasien mengalami tidur terganggu sejak 1 bulan yang lalu.

EVALUASI MULTIAKSIALAksis I:Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna berupa perasaan gelisah dan takut. Keadaan ini menimbukan disstress atau penderitaan bagi pasien, dan menimbulkan disabilitas dalam sosial dan pekerjaan, yaitu pasien menderita tidur yang terganggu dan kualitas pekerjaan atau urusan rumah tangga berkurang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa. Pada pasien tidak hendaya berat dalam menilai realita, ataupun gejala psikotik positif, seperti halusinasi ataupun waham dll, sehinggapasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Non Psikotik.Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak serta dapat mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien ini, sehingga diagnosis Gangguan mental dapat disingkirkan dan didiagnosa Gangguan Jiwa Non Psikotik Non Organik.Berdasarkan deskripsi kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan anxietas. Pasien pada kasus ini merupakan pasien dengan Pasien pada kasus ini merupakan pasien dengan gangguan anxietas tipe gangguan campuran anxietas dan depresi. Gejala utama anxietas pada pasien ini adalah rasa khawatir, gelisah, dan gejala hiperaktivitas autonomo sepertei jantung berdebar-debar dan berkeringat dingin. Gejala ini masuk pada kriteria gangguan anxietas sedangkan keadaan depresi yang dialami pasien merasa tertekan yang menyebabkan pasien malas melakukan aktivitas, pesimis, sering bersedih, gangguan tidur dan gangguan makan. Pada gangguan campuran anxeitas dan depresi dapat ditemukan kedua gejala gangguan tersebut. Berdasarkan PPDGJ III, pasien dapat digolongkan dalam gangguan campuran anxietas dan depresi.

Aksis IIPasien adalah orang yang mempunyai banyak teman walaupun agak pendiam sehingga digolongkan dalam ciri kepribadian tidak khas.Aksis IIITidak ditemukan diagnosis karena tidak ada ditemukan gangguan organic.Aksis IVStressor psikososial yaitu rasa cemas berada ditempat ramai dan tertekan menjadi tulang punggung keluarga.Aksis VGAF Scale 70-61 ( beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

OrganobiologikTerdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien memerlukan psikofarmaka.PsikologikDitemukan adanya masalah/ stressor psikososial sehingga pasien memerlukan psikoterapi.

PROGNOSISAd bonam ,faktor yang mempengaruhi :Keinginan dari pasien untuk sembuhTidak ada gejala psikotikAdanya dukungan dari keluarga

RENCANA TERAPIFarmakoterapi :Aprazolam tablet 0,5 mg 1x1Amitriptilin 3x25 mg/hariSosioterapiMemberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya sehingga tercipta dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif untuk membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.