30
VARIASI WAKTU CURING PADA MORTAR GEOPOLIMER MENGGUNAKAN FLY ASH DENGAN PERAWATAN OVEN Disusun oleh : Alfian Amin Saputra & Riolan Sagala Pembimbing : Anni Susilowati, S.T, M.Eng Politeknik egeri !akarta

Presentasi Tugas Akhir Alfian Riolan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sipil

Citation preview

PowerPoint Presentation

VARIASI WAKTU CURING PADA MORTAR GEOPOLIMER MENGGUNAKAN FLY ASH DENGAN PERAWATAN OVENDisusun oleh :Alfian Amin Saputra&Riolan Sagala

Pembimbing : Anni Susilowati, S.T, M.EngPoliteknik Negeri Jakarta

1

Latar BelakangKenapa Mortar Geopolimer?Teknologi mortar yang terus berkembangIsu global warmingPemanfaatan limbah batu bara

2Politeknik Negeri Jakarta

Kenapa variasi waktu curing mortar geopolimer dengan perawatan oven?Melanjutkan penelitian mengenai mortar Geopolimer dengan perawatan oven yang ada di lingkungan Politeknik Negeri Jakarta dengan beberapa variasi waktu perawatan.Pada penelitian terdahulu masih belum ada kesimpulan yang bulat tentang waktu curing optimum mortar geopolimer dengan perawatan oven.

Lanjutan...3Politeknik Negeri Jakarta

PermasalahanBagaimana sifat fisik dan mekanik mortar geopolimer menggunakan fly ash dengan perawatan oven pada berbagai variasi waktu curing.Berapa waktu perawatan mortar geopolimer menggunakan oven agar didapatkan kuat tekan dan kuat lentur optimum.4Politeknik Negeri Jakarta

Tujuan PenelitianUntuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik mortar geopolimer yang menggunakan fly ash dengan berbagai variasi waktu perawatan oven.Untuk mendapatkan waktu curing optimum dengan perawatan oven pada mortar geopolimer.5Politeknik Negeri Jakarta

Pembatasan MasalahPengujian agregat meliputi uji berat jenis, uji penyerapan air, uji kadar air, uji berat isi, analisa ayak dan uji kadar lumpur.Fly ash yang dipakai adalah fly ash tipe F yaitu fly ash yang mengandung CaO lebih kecil dari 10% yang dihasilkan dari pembakaran antrachite atau bitumen batubara (bitumminous).Pengujian fly ash meliputi uji berat isi dan uji berat jenis.Pengujian sifat fisik pada mortar meliputi uji konsistensi dan uji perubahan panjang.6Politeknik Negeri Jakarta

Pengujian sifat mekanik mortar meliputi uji kuat tekan dan uji kuat lentur.NaOH dan Na2SiO3 yang digunakan pada percobaan ini tidak diuji dan tidak dibahas sifat-sifat kimianya.Pengujian air tidak dilakukan karena air yang digunakan secara visual tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.Komposisi mortar dengan perbandingan volume 1 fly ash : 3 Pasir : 0,75 air : 0,3 water/binder. Dengan konsentrasi 9 M NaOH dan 2 Na2siO3/NaOH.

Lanjutan...7Politeknik Negeri Jakarta

Dibuat benda uji dengan rincian sebagai berikut:Pengujian kuat tekan ditinjau pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 hari, masing- masing variasi berjumlah 3 buah benda uji dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm.Pengujian kuat lentur ditinjau pada hari ke 28, masing-masing variasi berjumlah 3 buah benda uji dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 10 cm.Pengujian perubahan panjang ditinjau pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 hari masing-masing varian berjumlah 2 buah benda uji dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 28,5 cm.Perawatan mortar geopolimer menggunakan oven dengan variasi waktu curing 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam pada suhu 900 C.Lanjutan...8Politeknik Negeri Jakarta

Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari penelitian ini, antara lain:Dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkan reaksi hidrasi semen.Dapat menghasilkan produk mortar geopolimer dengan komposisi optimum yang dapat digunakan untuk grouting.Bagi masyarakat kampus, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengayaan dalam pengajaran dan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang mortar geopolimer dengan perawatan oven.9Politeknik Negeri Jakarta

Pengujian Agregat HalusPengujian berat jenis dan penyerapan air (SNI 03 1970 2008)Pengujian berat isi (SNI 03 4804 1998)Analisis ayak (SNI 03 4804 1990)Pengujian kadar air (RSNI 03 1971 2008)Pengujian kadar lumpur (SNI 03 4142-1996)

10Politeknik Negeri Jakarta

Pengujian Fly AshPengujian berat jenis (SNI 15 2531 1991) Pengujian berat isi (SNI 03 4804 2008)

11Politeknik Negeri Jakarta

Pengujian Mortar Geopolimer Pengujian konsistensi (ASTM C 305 99)Pengujian perubahan panjang (ASTM C 531 00)Pengujian kuat tekan (SNI 03-6825-2002)Pengujian kuat lentur (ASTM C 580 02)

12Politeknik Negeri Jakarta

Diagram Alir Penelitian

Pengujian Bahan

1. BJ & Peny. Air (Agregat & fly ash)2. Berat isi (Agregat & fly ash)3. Analisa Ayak (Agregat)4. Kadar Air (Agregat)5. Kadar Lumpur (Agregat)

Standar

Perancangan Mortar GEOPOLIMERPembuatan/Pengadukan Mortar GEOPOLIMERPengujian Mortar Keras. Kuat Tekan . Kuat Tarik Lentur . Perubahan PanjangAnalisis DataKesimpulan

Uji KonsistensiPencetakan Benda UjiYes

No

Persiapaan Bahan

Pembuatan Larutan GEOPOLIMER

SELESAI

MULAI13Politeknik Negeri Jakarta

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN LARUTAN ALKALIMenyiapkan BahanCampuran siap untuk digunakanAir dicampurkan dengan NaOH lalu diaduk hingga larutCampuran Air dan NaOH dimasukkan dalam botol yang bisa ditutup dengan rapat

Setelah larutan dingin tutup botol dengan rapatDiamkan larutan selama 24 jamTuangkan larutan ke dalam gelas ukur lalu campur dengan Na2Sio3 kemudian aduk hingga rataTimbang NaOHTimbang AirTimbang Na2Sio3NaOH dimasukkan kedalam gelas ukur14Politeknik Negeri Jakarta

Hasil UjiAgregat Halus15Politeknik Negeri Jakarta

NOPENGUJIANHASILSTANDARKETERANGAN IBerat Jenis dan Penyerapan Air-Berat Jenis (Bulk Specify Gravity)2,52,2 - 2,7Memenuhi persyaratan-Berat Jenis SSD2,54-Berat Jenis Semu2,6-Penyerapan Air1.42-Memenuhi persyaratanIIBerat Isi-Berat Isi Lepas1466,01 kg/m3min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan-Berat Isi Padat1494,83 kg/m3min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan-Berat Isi Rata - Rata1480,42 kg/m3min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan-Voids40,66%< 50%Memenuhi persyaratanIIIAnalisis Ayak-Angka Kehalusan2,69SNI 03-6861.1-2002 (1,5 - 3,8)Memenuhi persyaratanIVKadar Air-Kadar Air1,6%-agregat dalam keaadan basah karena kadar air > penyerapan airVKadar Lumpur-Kadar Lumpur1,45%5%Memenuhi persyaratan

16

Hasil UjiFLY ASH17Politeknik Negeri Jakarta

NOPENGUJIANHASILSTANDARKETERANGANIBerat Jenis-Berat Jenis2,47ACI Manual of Concrete Practice(2,2 - 2,8)Memenuhi persyaratanIIBerat Isi-Berat Isi Lepas1168,04 kg/m3min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan-Berat Isi Padat1220,06 kg/m3min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan-Berat Isi Rata Rata1194,05 kg/m3 min 1200 kg/m3Memenuhi persyaratan

18Politeknik Negeri Jakarta

TRIAL MIX19Politeknik Negeri Jakarta

NoPerbandinganMetode PerawatanKuat Tekan (MPa)Kuat Tekan rata-rata (MPa)Fly AshPasirAirNaOH(Molar)Na2SiO3/NaOHTrial Mix 1A130,7592di oven pada suhu 90 C selama 12 jam54,2244,82Trial Mix 1B130,759236,91Trial Mix 1C130,759243,34Trial Mix 2A130,7592didiamkan pada suhu ruang (tanpa perawatan)28,0821,63Trial Mix 2B130,759219,56Trial Mix 2C130,759217,24

20Politeknik Negeri Jakarta

Variasi Waktu perawatan dan Kebutuhan bahan penelitian21Politeknik Negeri Jakarta

Variasi Perawatan Oven (jam)Fly Ash (gram)Pasir (gram)Air (gram)NaOH (gram)Na2SiO3 (gram)12892,353319,090,5605107,329214,65824892,353319,090,5605107,329214,65836892,353319,090,5605107,329214,65848892,353319,090,5605107,329214,658

22Politeknik Negeri Jakarta

Hasil pengujian mortar Geopolimer23Politeknik Negeri Jakarta

1. Pengujian KonsistensiVariasi Waktu Perawatan OvenD1 (%)D2 (%)D3 (%)D4 (%)Flow (%)1212,51313,51251249,510101039,5369,510101039,54812,51313,51251

24Politeknik Negeri Jakarta

2. Pengujian Kuat TekanSecara umum pada umur 28 hari, semakin lama waktu perawatan oven maka kuat tekan mortar geopolimer akan semakin menurun.25Politeknik Negeri Jakarta

3. Pengujian Kuat LenturSecara umum semakin lama waktu perawatan oven maka kuat lentur mortar geopolimer semakin menurun.26Politeknik Negeri Jakarta

4. Pengujian Perubahan PanjangMortar geopolimer dengan semua variasi waterglass mengalami muai susut. 27Politeknik Negeri Jakarta

KesimpulanKonsistensi mortar geopolimer masih tidak memenuhi syarat tercapainya konsistensi normal mortar semen karena tidak berada diantara konsistensi normal yang disyaratkan, namun adukan masih mudah dikerjakan. Maka dari itu pembuatan benda uji tetap dilaksanakan dengan konsistensi mortar pada saat pengujian.Perubahan panjang untuk semua waktu perawatan oven mengalami muai susut yang bervariasi setiap umur pengujiannya.Kuat tekan dan kuat lentur mortar geopolimer pada masing-masing perawatan oven bervariasi. Pada umur 28 hari, semakin lama waktu perawatan oven maka kuat tekan dan kuat lentur mortar geopolimer semakin menurun. Pada kuat tekan mengalami penurunan rata-rata sebesar 14,08% dan pada kuat lentur mengalami penurunan rata-rata sebesar 14,83%.28Politeknik Negeri Jakarta

Pada penelitian ini variasi waktu curing optimum dengan perawatan oven dicapai pada waktu curing 12 jam karena selain menghasilkan kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi, perubahan panjang pada variasi ini juga kecil.Lanjutan...29Politeknik Negeri Jakarta

TERIMA KASIH 30