17
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) Oleh KELOMPOK 1 Bayu (110211413124) Desi Arum Sari (110211413159) Firdauzia Nur Fatimah (110211413124) Meilani Anggi Susanti (110211413161) Miftahun Nikmah (110211413156) Shinta Okta Selvi O (110211413163) Wulandari (110211413107) Yuni Catur (110211413158)

Presentasi stad

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi stad

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Oleh

KELOMPOK 1

Bayu (110211413124)Desi Arum Sari (110211413159)Firdauzia Nur Fatimah (110211413124)Meilani Anggi Susanti (110211413161)Miftahun Nikmah (110211413156)Shinta Okta Selvi O (110211413163)Wulandari (110211413107)Yuni Catur (110211413158)

Page 2: Presentasi stad

POKOK BAHASAN MATERI

`

Pengertian

STAD Komponen

STAD

Kelebihan

dan

Kekurangan

STAD

Langkah-

Langkah

STAD

Page 3: Presentasi stad

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Student Teams-Achievement Divisions

(STAD)

Menurut Arindawati (dalam Ichsan: 2012) bentuk

pembelajaran model Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) merupakan salah

satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan

untuk menghadapi kemampuan siswa yang

heterogen, di mana model ini dipandang sebagai

metode yang paling sederhana dan langsung

dari pendekatan pembelajaran kooperatif.

Page 4: Presentasi stad

Lanjutan…

Metode tersebut ditemukan dan dikembangkan

oleh Robert E. Slavin dan rekan-rekan sejawatnya

di John Hopkins Universitas Amerika Serikat

dengan menyediakan suatu bentuk belajar

kooperatif. Di dalamnya, siswa diberi kesempatan

untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan

teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok

untuk memecahkan suatu permasalahan.

BACK

Page 5: Presentasi stad

Komponen Student Teams-Achievement

Divisions (STAD)

Slavin (1995:71) membagi komponen STAD

menjadi lima komponen utama, yaitu presentasi

kelas (class presentation), kelompok ( teams), tes

(quizzes), skor peningkatan individu ( individual

improvement score), dan pengakuan kelompok (

team recognition).

Page 6: Presentasi stad

1. Penyajian atau Presentasi Kelas (Class

Presentation)

Presentasi kelas dilakukan oleh guru secara klasikal.

Dalam

penyampaian materi, siswa lebih memperhatikan dan

berusaha untuk dapat menguasai materi. Dengan

demikian siswa sadar bahwa mereka harus

memberikan perhatian sepenuhnya selama

berlangsungnya presentasi kelas, karena dengan

melakukan hal tersebut akan membantu siswa

mengerjakan tes dengan baik dan nilai tes yang

mereka peroleh akan menentukan nilai kelompok

mereka

Page 7: Presentasi stad

2. Kelompok (Teams)

Kelompok disusun dengan beranggotakan 4-5 orang

yang beragam, baik itu kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras atau etnik. Setelah guru menjelaskan

materi, anggota kelompok berkumpul

untuk mempelajari materi yang telah diberikan tersebut

dengan lembar kerja. Pembelajaran melibatkan siswa

untuk mempelajari materi yang diberikan,

mendiskusikan bersama-sama, dan saling membantu

antar anggota lain dalam kelompoknya. Belajar

kelompok merupakan unsur yang sangat penting dalam

pembelajaran model STAD. Tujuan utamanya adalah

memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai

konsep dan materi untuk mempersiapkan mereka

dalam mengerjakan kuis.

Page 8: Presentasi stad

3. Tes (Quizzes) Individu

Setelah siswa berlatih dalam kelompok, siswa

diberi tes individu. Selama tes berlangsung, antar

anggota kelompok tidak diijinkan untuk saling

membantu. Mereka bekerja menyelesaikan tes itu

secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mengetahui

keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Skor

tes individu ini menentukan skor kelompok, karena

itu setiap anggota kelompok harus dapat

memahami materi dengan baik.

Page 9: Presentasi stad

4. Skor Kemajuan (Perkembangan)

Individu (Individual Improvement Score)

Setiap siswa dapat mengembangkan skor

terbaiknya kepada kelompok. Pengelolaan hasil

dari kerja kelompok adalah dari skor awal, skor

tes, skor peningkatan, dan skor kelompok. Skor

awal diperoleh dari tes materi sebelumnya, skor

tes dari tes individu, sedangkan skor peningkatan

didapat dari kaitan skor awal dan skor tes. Jika

seluruh anggota kelompok mengalami peningkatan

kemudian dicatat dan dijumlahkan, maka itu akan

menjadi skor akhir kelompok.

Page 10: Presentasi stad

Slavin (1995: 80) mengemukakan kriteria dalam

menentukan kemajuan skor individu siswa di mana

skala penilaian yang

digunakan adalah 1-100, antara lain sebagai berikut.

Tabel 1. Kriteria kemajuan Skor IndividuSkor Tes Poin

Lebih dai 10 poin di

bawah skor awal

5 poin

10-1 poin di bawah skor

awal

10 poin

Skor awal samapai 10

poin di atasnya

20 poin

Lebih dari 10 poin di atas

skor awal

30 poin

Kertas jawaban sempurna

(terlepas dari skor awal)

30 poin

Page 11: Presentasi stad

5. Penghargaan atau Pengakuan Kelompok

(Team Recognition)

Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-

masing kelompok. Predikat ini diperoleh apabila skor rata-rata mereka

mencapai kriteria tertentu.

Tabel 2. Kriteria (Rata-rata poin tim)

Skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing

sumbangan skor individu anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi

sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya, sehingga didapat rata-rata

skor perkembangan individu dalam kelompok yang disebut rata-rata

kelompok/tim.

Kriteria (Rata-rata Tim) Predikat

0≤x≤5 -

5≤x≤15 Tim baik

15≤x≤25 Tim hebat

25≤x≤30 Tim super

BACK

Page 12: Presentasi stad

Langkah-langkah Model Pembelajaran

STAD

Penyampaian Tujuan dan Motivasi

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran

dan memotivasi siswa untuk belajar.

Pembagian Kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap

kelompoknya terdiri dari 4-5 orang secara heterogen (campuran

menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan sebagainya)

Presentasi dari Guru

Guru menyajikan materi pelajaran, lalu menjelaskan juga tentang

kemampuan yang diharapkan siswa, tugas dan pekerjaan yang harus

dikerjakan serta cara-caranya.

Kegiatan Belajar dalam Tim

Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu (lebih

pintar) menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota

dalam kelompok itu mengerti. Selama tim bekerja, guru melakukan

pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila

diperlukan.

Page 13: Presentasi stad

Kuis

Guru memberi kuis sebagai tes individu atau pertanyaan kepada

seluruh siswa, untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi

yang diberikan. Pada saat mengerjakan kuis tidak boleh saling

membantu. Nilai individu menentukan nilai kelompok, begitu pula

sebaliknya.

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar dari pemberian kuis tentang materi

yang telah dipelajari. Hasil kerja atau koreksi dapat dilakukan guru

atau siswa secara bertukaran lembar jawaban. Menghitung atau

menetapkan skor tes individu. Kemudian, dilanjutkan dengan

menghitung skor tes kemajuan dan skor tim pada lembar penilaiaan

yang disediakan guru (dapat dilihat kriteria perhitungan skor pada

komponen STAD).

Penghargaan Prestasi

Penghargaan prestasi didasarkan atas perhitungan skor kelompok, di

mana skor kelompok diperoleh dari skor kemajuan individu. Beberapa

predikat tim, yaitu good team, greet team, dan super team. Setelah

masing-masing kelompok memperoleh predikat tim, guru dapat

memberikan hadih atau penghargaan kepada masing-masing

kelompok sesuai prestasinya.BACK

Page 14: Presentasi stad

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran

STAD

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut

Roestiyah (dalam sarjanaku:2011), antara lain berikut ini.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan

berdiskusi.

Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu

dan kebutuhan belajarnya.

Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa

menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang

lain.

Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran

oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh

guru

meningkatan kemampuan siswa dalam berpendapat.

Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi

dan kuis tersebut juga dapat meningkatkan tanggung jawab individu karena nilai

akhir kelompok dipengaruhi nilai kuis yang dikerjakan secara individu

Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif

dalam pembelajaran.

Model ini dapat mengurangi sifat individualistis siswa

Page 15: Presentasi stad

Kelemahan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional (yang hanya

penyajian materi dari guru), pembelajaran

menggunakan model ini membutuhkan waktu yang

relatif lama

Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga

tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran

kooperatif.

Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka

bekerja sama

Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada

kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih

dominan.

Page 16: Presentasi stad

DAFTAR RUJUKAN

Piaichsan. 2012. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD.

(Online),(http://www.piaichsan.blogspot.com/2012/

09/penerapan-model-kooperatif-tipe-

stad_81.html), diakses 15 Februari 2013.

Sarjanaku. 2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

(Online),

(http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-

kooperatif-tipe-stad.html), diakses 15 Februari

2013.

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset dan

Praktik. Bandung: Nusa Media.

Page 17: Presentasi stad