21
PRESENTASI REFERAT PERUBAHAN METABOLISME PASCA TRAUMA DAN OPERASI Pembimbing : dr. TOPAN BRIAN KITING, Sp.B, Sp.BA KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU BEDAH RSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD-UNPAR PALANGKARAYA AGUSTUS 2014

PRESENTASI REFERAT

  • Upload
    amin

  • View
    8

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metabolisme post op

Citation preview

PRESENTASI REFERAT

PRESENTASI REFERATPERUBAHAN METABOLISME PASCA TRAUMA DAN OPERASIPembimbing :dr. TOPAN BRIAN KITING, Sp.B, Sp.BAKEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU BEDAHRSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD-UNPARPALANGKARAYAAGUSTUS2014

tRAUMAadalah semua jenis kekerasan yang menimpa tubuh sehingga terjadi kerusakan/gangguan pada struktur dan fungsi jaringan/organ tubuh yang terkena, bahkan secara sistemik dapat berdampak pada aspek fisiologis, kejiwaan dan kondisi sosial insan yang bersangkutan

oPERASIOperasi adalah suatu upaya penanganan suatu gangguan (penyakit) dengan cara pembedahan

MANIFESTASI KLINIK STRESfase ebbfase flow Akutrespon adaptif

Respon imunologik

Interleukin -1Sitokin ini merangsang sel hati untuk mensintesis dan melepaskan protein fase akut ( seperti makroglobulin, komplemen, immunoglobulin, C reaktif protein), membuat endotel mudah menangkap monosit, merangsang pertumbuhan fibroblas, menyebabkan demam dan terlibat dalam pemecahan otot.

Tumor Necrosis Factor (TNF)

Penelitian menunjukkan ada korelasi antara kadar TNF dan derajat syok serta mortalitas pada pasien dengan meninggosemia. Tumor necrosis factor menyebabkan demam melalui aksi langsung pada hipotalamus dan sekresi IL-1Interleukin 6 (IL6)Sitokin ini kadarnya rendah di dalam darah dan berhubungan dengan beratnya trauma jaringan, makin berat trauma jaringan semakin banyak sitokin ini beredar. Sitokin ini bertanggung jawab terhadap produksi protein fase akut

Respon Neurohumoral

KatekolaminGlukokortikoid dan Steroid LainnyaGlukagon dan InsulinGrowth Hormon

Interaksi antara system endokrin dan imunologi

Metabolisme Lemak

Glukagon dan epinefrin akan meningkatkan kecepatan dan beratnya lipolisis yang diperkuat dengan adanya kortisol karena aktivasi hormon sensitif lipase yang mengendalikan lipolisis adipose. Enzim ini dipacu oleh b1 agonis adrenergik dan dihambat oleh a2. Penelitian menunjukan lipolisis pada sepsis/trauma karena meningkatnya aktivitas b1 dan menurunnya a2Metabolisme proteinAsam amino berasal dari otot yang sehat atau yang cedera akan dibawa ke hati untuk pembentukan glukosa dan sintesis protein. Keseimbangan protein negatif mencerminkan ada kesetidak seimbangan antara pembentukan dan pemecahan otot dimana pemecahan lebih dominan

kesimpulanPasien yang mengalami trauma, sepsis atau pembedahan akan berkompensasi untuk mengatasi keadaan tersebut melalui 3 mekanisme yaitu kardiovaskular, imunologik dan metabolik guna mempertahankan homeostasis. Respons metabolik yang timbul merupakan reaksi simultan terhadap respons imunologik dan neuroendokrin. Manifestasi dari respons metabolik adalah hiperglikemia, katabolisme protein dengan pemecahan otot tubuh sehingga terjadi kesimbangan protein menjadi negatif dan pemecahan lemak yang meningkatkan.