16
KELOMPOK 5 1.AYU DIAN PAMUNGKAS 2.FERI YULIARTO 3.M. IQBAL AGUSTOMI 4.M. YUDHA THOBRIZI 5.NIKEN DYAH P. 6.RENDI FEBRIANTO 7.RHANDU INZANY 8.YOSEPH VALENTINO PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAM 2014

Presentasi PKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hubungan Sistem Demokrasi dengan Masalah Kelistrikan di Jakarta

Citation preview

PowerPoint Presentation

KELOMPOK 5

AYU DIAN PAMUNGKASFERI YULIARTOM. IQBAL AGUSTOMIM. YUDHA THOBRIZINIKEN DYAH P.RENDI FEBRIANTORHANDU INZANYYOSEPH VALENTINO

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANTEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG2014PengErtian demokrasiDemokrasi dianggap sebagai suatu sistem politik yang diyakini oleh banyak masyarakat dunia sebagai yang terbaik untuk mencapai tujuan bernegara. Kecenderungan ini menguat terutama sesudah Perang Dunia II.Menurut penelitian UNESCO tahun 1949 disimpulkan bahwa untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang berpengaruh (Mirriam Budiardjo, 2008: 105).jakartaJakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Sebelum menjadi Jakarta, provinsi ini beberapa kali berganti nama. dari Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, kemudian menjadi Batavia. Selama pendudukan Jepang, nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta, yang kemudian diresmikan sebagai ibukota Republik Indonesia. JAKARTA IBU KOTA INDONESIA

JAKARTA ( 1 )Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah kota administratif dan 1 kabupaten administratif, yaitu : Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta timur dan Kab. Kepulauan Seribu. Suku Betawi merupakan suku asli di Jakarta. Selain itu terdapat Suku Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis.

Permasalahan listrik di ibu kota1. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk, kebutuhan akan energi listrik di Jakarta meningkat dengan pesat. Karena kesalahan perencanaan di masa lalu, kebutuhan energi listrik meningkat jauh lebih pesat dibanding yang bisa disediakan oleh PT. PLN. Akibatnya, terjadi pemadaman bergilir dimana-mana. PERMASALAHAN LISTRIK DI JAKARTA

kebutuhan akan energi listrik di Jakarta meningkat dengan pesat. Karena kesalahan perencanaan di masa laluPermasalahan listrik di jakarta ( 1 )2. subsidi yang terus membengkak. Selisih antara harga produksi dan harga jual energi listrik adalah penyebab utama. Harga produksi membengkak karena sebagian besar energi listrik dibangkitkan dengan BBM yang mahal serta tidak efisiennya sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Rendahnya harga jual juga menyebabkan dorongan untuk melakukan penghematan menjadi sangat rendah di kalangan konsumen. Di sisi lain, banyak konsumen yang tidak layak mendapatkansubsidi atau mampu membayar lebih mahal jika kwalitas listrik yang didapat bisa dijamin.Permasalahan listrik di ibu kota3. semua orang bangun dan tidur pada waktu yang sama, semua melakukan aktivitas pada jam yang sama. Semua merasakan temperatur yang hampir sama. Akibatnya, beban puncak di seluruh bagian pulau Jawa dan Sumatra terjadi pada waktu yang sama. Artinya, keuntungan sistem interkoneksi yang diharapkan bisa mengurangi beban puncak menjadi tidak ada. Kondisi ini berbeda dengan Eropa dan Amerika yang temperaturnya berbeda dari bagian satu ke bagian yang lain dan mempunyai bedawaktu yang cukup signifikan.JAKARTA PADAT PENDUDUK

Upaya solusi1.Menghemat 1 MW energi listrik jauh lebih mudah dan murah dibanding membangkitkannya.2. Setiap daerah diusahakan mandiri dalam pengadaan energi. Jika setiap daerah mandiri maka negaranya juga akan mandiri.3. Sebagai suatu produk, energi listrik harus dihargai berdasarkan kwantitas dan kwalitas, bukan hanya kwantitas seperti saat ini.4. Kompetisi mendorong adanya penghematan dan efisiensi.Hubungan demokrasi dengan permasalahan kelistrikan di jakartaDemokrasi sebagai sistem Politik.Pada dasarnya berprinsip untuk rakyat dari rakyat dan oleh rakyat serta memperoleh jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu.Namun, masyarakat belum secara penuh mendapat jaminan atau pemberitahuan jika ada pemadaman listrik bergilir. KENAIKAN Listrik di jakartaMenteri ESDM Jero Wacik sebelumnya menjelaskan, penyesuaian tarif listrik tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada empat juta calon pelanggan PLN yang belum teraliri listrik."Kalau tidak dinaikkan, maka PLN bisa kekurangan dana. Kalau PLN mati, mereka tidak bisa menambah pelanggan baru karena ada empat juta pelanggan yang punya rumah baru belum terpasang listrik," ucap Jero.Untuk itu, Jero mengusulkan untuk menaikkan tarif listrik terhadap enam golongan di tahun ini. Adapun keenam golongan tersebut antara lain:1. Industri I3 non go public melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 11,57% setiap dua bulan dan diberlakukan mulai 1 Juli 2014. Ini akan memberi penghematan Rp 4,78 triliun.2. Rumah Tangga R2 (3.500 VA sampai dengan 5.500 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 5,70% setiap dua bulan. Berlaku mulai 1 Juli 2014. Penghematannya Rp 370 miliar.

Kenaikan listrik di jakarta ( 2 )3. Pemerintah P2 (diatas 200 kVA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 5,36% setiap dua bulan yang berlaku mulai 1 Juli 2014. Nilai penghematannya sebesar Rp 100 miliar.4. Rumah tangga R1 (2.200 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 10,43% setiap dua bulan yang berlaku mulai 1 Juli 2014. Jumlah penghematannya ditaksir mencapai Rp 990 miliar.

KENAIKAN LISTRIK DI JAKARTA ( 2 )5. Penerangan Jalan Umum P3 melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 10,69% setiap dua bulan yang berlaku 1 Juli 2014. Penghematan subsidi sekitar Rp 430 miliar.6. Rumah Tangga R1 (1.300 VA) melalui kenaikan tarif listrik secara bertahap rata-rata 11,36% setiap dua bulan yang diberlakukan mulai 1 Juli 2014. Nilai penghematan subsidi sekitar Rp 1,84 triliun

SEKIAN