Upload
ayuanatriera
View
36
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bahanbacaan
Citation preview
Universal NewbornUniversal NewbornHearing ScreeningHearing Screening
Universal NewbornUniversal NewbornHearing ScreeningHearing Screening
Dr. RonnyDr. Ronny SuwentoSuwento,, Sp.THTSp.THT--KL(K)KL(K)DivisiDivisi THTTHT KomunitasKomunitas
DepartemenDepartemen THTTHT--KL RSCMKL RSCM
Skrining pendengaran bayi sudah harus dimulai sebelum pulang darirumah sakit (2 hari). Bila kelahiran terjadi di fasilitas lainnya, skriningsudah harus dilakukan selambat lambatnya pada usia 1 bulan.
Menurut American Joint Committee on Infant Hearing Statement (2000)pada bayi usia 0-28 hari beberapa faktor berikut ini harus dicurigaiterhadap kemungkinan gangguan pendengaran:– Riwayat keluarga dgn tuli kongenital (sejak lahir)– Infeksi pranatal: TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes)– Kelainan anatomi kepala – leher– Sindrom yang berhubungan dengan tuli kongenital.– Berat badan lahir rendah (BBLR) < 1500 gram– Meningitis bakterialis– Hiperbilirubinemia yang memerlukan transfusi tukar– Asfiksia berat (lahir tidak menangis)– Pemberian obat ototoksik– Mempergunakan alat bantu napas /ventilasi mekanik lebih dari 5 hari (ICU)
Skrining pendengaran bayi sudah harus dimulai sebelum pulang darirumah sakit (2 hari). Bila kelahiran terjadi di fasilitas lainnya, skriningsudah harus dilakukan selambat lambatnya pada usia 1 bulan.
Menurut American Joint Committee on Infant Hearing Statement (2000)pada bayi usia 0-28 hari beberapa faktor berikut ini harus dicurigaiterhadap kemungkinan gangguan pendengaran:– Riwayat keluarga dgn tuli kongenital (sejak lahir)– Infeksi pranatal: TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes)– Kelainan anatomi kepala – leher– Sindrom yang berhubungan dengan tuli kongenital.– Berat badan lahir rendah (BBLR) < 1500 gram– Meningitis bakterialis– Hiperbilirubinemia yang memerlukan transfusi tukar– Asfiksia berat (lahir tidak menangis)– Pemberian obat ototoksik– Mempergunakan alat bantu napas /ventilasi mekanik lebih dari 5 hari (ICU)
• Berdasarkan fasilitas yang tersedia, skrininggangguan pendengaran pada bayi baru lahirdibagi menjadi:– Skrining gangguan pendengaran di
rumah sakit (hospital based hearingscreening)
– Skrining gangguan pendengaran padakomunitas (community based hearingscreening)
• Skrining gangguan pendengaran di rumahsakit dibedakan menjadi– Universal Newborn Hearing Screening
(UNHS) : pada semua bayi baru lahir,sebelum bayi meninggalkan rumah sakit
– Targeted Newborn Hearing Screening:Hanya pada bayi yang mempunyai faktorrisiko gangguan pendengaran.
• Berdasarkan fasilitas yang tersedia, skrininggangguan pendengaran pada bayi baru lahirdibagi menjadi:– Skrining gangguan pendengaran di
rumah sakit (hospital based hearingscreening)
– Skrining gangguan pendengaran padakomunitas (community based hearingscreening)
• Skrining gangguan pendengaran di rumahsakit dibedakan menjadi– Universal Newborn Hearing Screening
(UNHS) : pada semua bayi baru lahir,sebelum bayi meninggalkan rumah sakit
– Targeted Newborn Hearing Screening:Hanya pada bayi yang mempunyai faktorrisiko gangguan pendengaran.
PROSEDUR PEMERIKSAAN SKRINING• Pemeriksaan skrining pendengaran dilakukan pada hari kerja, pukul 11:00 - selesai. Bayi yang pulang
pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur dilakukan saat datang kontrol pertama kali di poliklinik denganmembawa surat pengantar dari dokter Anak DPJP.
• Tempat pemeriksaan adalah salah satu ruangan pada Div Perinatologi yang kebisingannya tidakmelebihi 60 dB (diukur dengan sound level meter setiap hari sebelum pemeriksaan)
• Bayi yang akan dilakukan skrining pendengaran setiap harinya ditentukan oleh Div.Perinatologi.• Pemeriksa memberi penjelasan tentang maksud dan prosedur pemeriksaan skrining pendengaran• Pemeriksaan yang dilakukan oleh Div. THT Komunitas :
– Otoskopi– DPOAE Skrining (6 frekuensi)– BERA Automatis (Automated ABR/ AABR)
• Hasil skrining pendengaran di catat pada buku yang tersedia• Pihak orang tua mendapat penjelasan dari petugas pelaksana skrining pendengaran terutama tentang
hasil skrining dan pentingnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.• Pihak orang tua mendapat kartu kontrol dan brosur tentang skrining pendengaran bayi & tindak
lanjutnya• Setiap akhir bulan dilakukan pertemuan evaluasi antara pihak Divisi THT Komunitas dan Divisi
Perinatologi
PROSEDUR PEMERIKSAAN SKRINING• Pemeriksaan skrining pendengaran dilakukan pada hari kerja, pukul 11:00 - selesai. Bayi yang pulang
pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur dilakukan saat datang kontrol pertama kali di poliklinik denganmembawa surat pengantar dari dokter Anak DPJP.
• Tempat pemeriksaan adalah salah satu ruangan pada Div Perinatologi yang kebisingannya tidakmelebihi 60 dB (diukur dengan sound level meter setiap hari sebelum pemeriksaan)
• Bayi yang akan dilakukan skrining pendengaran setiap harinya ditentukan oleh Div.Perinatologi.• Pemeriksa memberi penjelasan tentang maksud dan prosedur pemeriksaan skrining pendengaran• Pemeriksaan yang dilakukan oleh Div. THT Komunitas :
– Otoskopi– DPOAE Skrining (6 frekuensi)– BERA Automatis (Automated ABR/ AABR)
• Hasil skrining pendengaran di catat pada buku yang tersedia• Pihak orang tua mendapat penjelasan dari petugas pelaksana skrining pendengaran terutama tentang
hasil skrining dan pentingnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.• Pihak orang tua mendapat kartu kontrol dan brosur tentang skrining pendengaran bayi & tindak
lanjutnya• Setiap akhir bulan dilakukan pertemuan evaluasi antara pihak Divisi THT Komunitas dan Divisi
Perinatologi
Pemeriksaan BERA Otomatis
• Respon terhadap stimulus auditorik (berupaauditory evoked potential yang sinkron) direkammelalui elektroda permukaaan (surfaceelectrode) yang ditempel pada kulit kepala.Terdiri dari 3 elektroda, yaitu elektrode vertex,elektrode ground, dan elektrode mastoid.
Ketentuan skrining BERA OTOMATIS dengan kriteria:• Pass: Jika garis gelombang yang direkam
menembus level stimulus 35 dB (batas atas hijau)pada monitor
• Refer: Jika garis gelombang yang direkam tidakmenembus level stimulus 35 dB (batas atas hijau)pada monitor
• Abort: Jika selama proses pengukuran dihentikanatau terhambat secara tiba-tiba. Hal inimemerlukan pengukuran ulang.
Pemeriksaan BERA Otomatis
• Respon terhadap stimulus auditorik (berupaauditory evoked potential yang sinkron) direkammelalui elektroda permukaaan (surfaceelectrode) yang ditempel pada kulit kepala.Terdiri dari 3 elektroda, yaitu elektrode vertex,elektrode ground, dan elektrode mastoid.
Ketentuan skrining BERA OTOMATIS dengan kriteria:• Pass: Jika garis gelombang yang direkam
menembus level stimulus 35 dB (batas atas hijau)pada monitor
• Refer: Jika garis gelombang yang direkam tidakmenembus level stimulus 35 dB (batas atas hijau)pada monitor
• Abort: Jika selama proses pengukuran dihentikanatau terhambat secara tiba-tiba. Hal inimemerlukan pengukuran ulang.
Draft Form Kartu Skrining
TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH