Click here to load reader

Presentasi PBL Blok 16

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Yovinus Deny102010119

Dispepsia Organik

AnamnesisIdentitas pasienKeluhan utamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat minum obatAda tanda alarm? Mual muntah, anemia, hematemesis melena, penurunan BB, disfagia

Pemeriksaan FisikInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darahBarium enemaEndoskopiRadiologi OMD (oesophagus maag duodenum) dengan kontras ganda, serologiHelicobacter pylori, dan urea breath test

Differential DiagnosisDispepsia FungsionalMenurut Rome III Nyeri epigastrik, cepat kenyang, rasa penuh dan rasa terbakar di epigastrium.

Klasifikasi dispepsia fungsional :Dispepsia tipe ulkus, keluhan nyeri epigastrium dominanDispepsia tipe dismotilitas, keluhan kembung dan mual lebih dominanDispepsia tipe non spesifik

2. Dispepsia Organik Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya

GastritisProses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambungInfeksi kuman Helicobacter pylori dan OAINS merupakan kausa gastritis yang sangat penting.

Ulkus PeptikDefek berukuran diatas 5mm, kedalaman mencapai lapisan submukosaDipegaruhi oleh :Faktor Agresif Paling utama adalah H. Pylori dan OAINSFaktor Defensif Preepitel, epitel dan subepitel

Working DiagnosisDispepsia OrganikAnemia Defisiensi Besi

Dispepsia OrganikEtiologiGangguan penyakit dalam lumen saluran cernaObat-obatanPenyakit pada hati, pankreas, maupun pada sistem bilierPenyakit sistemik

2. EpidemiologiDispepsia terjadi pada hampir 25% (dengan rentang 13%-40%) populasi tiap tahun tetapi tidak semua pasien yang terkena dispepsia akan mencari pengobatan medis

3. PatofisiologiPerubahan pola makan yang tidak teraturPemasukan makanan kurang sehingga lambung akan kosongKekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding lambung

4. Manifestasi KlinikNyeri perutRasa perih di ulu hati Mual, kadang-kadang sampai muntahNafsu makan berkurangRasa lekas kenyangPerut kembungRasa panas di dada dan perutRegurgitasi

5. PenatalaksaanAntasid 20-150 ml/hari Menetralisir asam lambungAntikolinergikAntagonis reseptor H2 Simetidin, roksatidinPenghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI) Omeperazol, lansoprazol, dan pantoprazol.

6. PencegahanPola makan yang normal dan teraturTidak mengkonsumsi makanan yang berkadar asam tinggiGunakan obat yang tidak menganggu fungsi lambung

Anemia Defisiensi Besi Anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang

1. EpidemiologiSekitar 30% penduduk dunia menderita anemia defisiensi besi dan >50% kasus mengenai bayi, anak sekolah, ibu hamil dan menyusui

2. EtiologiPerdarahan kronikDiet yang tidak mencukupi Pada wanita karena perdarahan menstruasi dan kehamilan Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi Absorpsi yang menurunHemoglobinuriaPenyimpanan besi yang berkurang seperti pada hemosiderosis paru.

3. PatofisiologiHabisnya simpanan zat besi berkurangnya kejenuhan transferin berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum.

Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Hb

4. Manifestasi KlinikPucat Glossitis (lidah tampak pucat, licin, mengkilap, atrofi papil lidah) Perdarahan dan eksudat pada retina bisa terlihat pada anemia berat (Hb 5 gram% atau kurang) Gejala Plummer-Vinson yaitu sukar menelan (disfagia) merupakan gejala yang khas pada anemia defisiensi besi menahun.

5. PenatalaksaanPemberian preparat besi oral- Dewasa : 120mg/hari- Anak : 3 mg/kgBB/hariPemberian preparat besi parental- Bila di anggap perlu- Dosis :BB (kg) kadar Hb yang diinginkan (g/dl ) 2,5Transfusi darah- Pada keadaan anemia yang sangat berat

Terima Kasih