Click here to load reader
Upload
andari-putri-wardhani
View
70
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lapkas
STROKE INFARK
RYAN ARIFIN
I 11110011
STROKE NON HEMORAGIK
KEPANITERAAN KLINIK MINOR
STASE NEUROLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Identitas Pasien
NamaTn. FUmur62 tahunJenis kelaminLaki-lakiAlamatJl. Kuantan I no.07 RT II, RW I Kapuas Hulu PutussibauAgamaIslamStatus perkawinanMenikah PekerjaanPensiunan PNSTanggal Masuk RS10 September 2014Medical Record -Anamnesis :
ANAMNESIS : autoanamnesis dan alloanamnesis istri pasien
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
3 hari SMRS pasien mengeluhkan tiba-tiba lemah pada anggota gerak sebelah kirinya. Tangan kiri dan kaki kiri pasien tiba-tiba lemah dan sulit digerakkan, hal ini terjadi saat pasien sedang duduk-duduk. nyeri kepala tidak ada. Selain itu pasien mengeluhkan bicaranya pelo, susah menelan dan bibirnya agak mencong ke arah kanan lalu pasien di bawa ke IGD RSUD Dr Soedarso. Pasien dalam keadaan sadar, tidak ada kejang, dan tidak ada muntah, BAB normal, BAK normal
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi 2 tahun yang lalu, tekanan darah paling tinggi 170/110 mmHg, terkontrol
Riwayat stroke 6 bulan yang lalu, tiba-tiba tangan kanan dan kaki kanan lemah, muntah(-), penurunan kesadaran(-), Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Kebiasaan
No.KegiatanKeteranganJumlah1.Merokok 1 bungkus per hari sejak 20 tahun lalu2.Minum alcohol disangkal- 3.Minum kopi -2-3 gelas per hari 4.Olahraga Jarang dilakukan-Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi pada keluarga (abang pasien) (+)
Riwayat stroke (+)
Riwayat Pengobatan
Pasien minum obat captopril dari puskesmas namun tidak teratur
RESUME ANAMNESIS
Tn.F, 62 tahun datang ke RSUD Dr. Soedarso dengan keluhan utama lemah anggota gerak sebelah kiri, mendadak, timbul pada saat istirahat, nyeri kepala (-), kejang (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-). Pada riwayat penyakit dahulu ditemukan adanya riwayat hipertensi dan riwayat stroke sebelumnya. Pada riwayat penyakit keluarga ditemukan abang pasien menderita hipertensi.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang
Kesadaran: E4V5M6, GCS 15
Status gizi: tampak kurus
Tekanan darah: 140/80 mmHg
Nadi: 68x/ menit, teratur, isi cukup
Nafas: 21x/ menit, teratur, kedalaman cukup
Suhu: 370C
PEMERIKSAAN FISIK (2)
8
Kepala :Tidak ditemukan kelainanMata:OD/OS : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), dicharge (-/-)Hidung:Insp: tidak ditemukan kelainan (sekret (-/-), deviasi septum (-)Telinga:Insp: tidak ditemukan kelainan (sekret -/-)Mulut:Faring tidak hiperemis, tonsil tidak membesar, lidah lembab tidak sianosisLeher:Trakea di tengah, toroid membesar (-), pembesaran KGB (-), Wajah:Tidak ditemukan kelainanPEMERIKSAAN FISIK (3)
9
Jantung:Insp:sikatrik (-), Ictus cordis tidak terlihatPalp:Ictus cordis terabaPer:Tidak ada pembesaran jantungAus:S1, S2 normal, Suara tambahan bunyi jantung (-)Thoraks/Paru:Insp:Bentuk thoraks normal, pergerakan dinding dada simestris kanan-kiri, penggunaan otot bantu pernapasan (-)Palp:Fremitus vokal kanan = kiriPer:Sonor kanan = kiriAus:Bunyi napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)PEMERIKSAAN FISIK (3)
10
Abdomen:Insp:Bentuk datar, simetris, tidak massa/benjolan, tidak ada bekas luka/sikatrik, tidak ada venektasiPalp:Otot dinding abdomen tegang (-), nyeri tekan (-)Perk:timpani di seluruh kuadran abdominal, kecuali di daerah pekak hati, pembesaran hati (-), pembesaran limpa (-)Ausk:Bising usus normal di seluruh kuadranEkstremitas:Atas:Akral hangat, capillary refill < 2 detikBawah:Akral hangat, capillary refill < 2 detikKulit:Warna kecoklatan, Turgor kulit baik, Sikatrik (-)STATUS NEUROLOGIK
11
GCS:E4V5M6Kepala:Tidak ditemukan kelainan, simetris, nyeri tekan (-)Leher:Nyeri bagian leher sebelah kanan, gerakan memalingkan wajah ke kiri ke kanan baikVertebra:tidak terdapat deformitas, tidak terdapat pembengkakan dan nyeri tekan di daerah thoracalRangsang meningen:Kaku Kuduk:-Brudzinski I:-Bruddzinski II:Tidak dinilaiLaseque:>70 / >70 Kernig:Tidak dinilaiNervi Kraniales
KananKiriKeteranganDaya pembauNormalNormalNormalN. I (Olfactorius )
KananKiriKeteranganDaya penglihatanLapang pandangPengenalan warnaNormal NormalNormalNormal NormalNormalnormalN.II (Opticus)
N.III (Oculomotorius)
KananKiriKeteranganPtosisPupil Bentuk UkuranGerak bola mataRefleks pupil Langsung Tidak langsung(-)Bulat3 mmNormal (+)(+)(-)Bulat3 mmNormal (+)(+)NormalNormalNormalNormalNormalN. IV (Trokhlearis)
KananKiriKeteranganGerak bola mataNormalNormalNormalN. V (Trigeminus)
KananKiriKeteranganMotorikSensibilitasRefleks kornea(+)(+)(+)(+)(+)(+)NormalNormalNormalN. VI (Abduscens)
KananKiriKeteranganGerak bola mataStrabismusDeviasi(+)(-)(-)(+)(-)(-)NormalNormalNormalN. VII (Facialis)
N. VIII (Akustikus)
KananKiriKeteranganPendengaran(+)(+)NormalN. IX (Glossofaringeus)
N. X (Vagus)
KananKiriKeteranganArkus faringsDysfoniaNormal (-)Normal (-)NormalNormalN. XI (Assesorius)
KananKiriKeteranganMotorikMemalingkan kepalaMengangkat bahuTrofiNormalNormal EutrofiNormalNormal EutrofiNormalNormalEutrofiN. XII (Hipoglossus)
Sistem Motorik
KananKiriKeteranganEkstremitas atas KekuatanDistalProksimal Tonus Trofi Ger.involunter55NormalEutrofi(-)44NormalEutrofi(-)Kesan: Hemiparese sinistraEkstremitas bawah KekuatanDistalProksimal Tonus Trofi Ger.involunter55NormalEutrofi(-)44NormalEutrofi(-)Kesan: Hemiparese sinistra NormalEutrofiNormalBadan Trofi Ger. Involunter Ref.dinding perut Refleks Kremaster(-)(-)(+)(-)(-)(+)NormalNormalNormalSISTEM SENSORIK
KananKiriKeteranganRabaNyeriSuhuPropioseptif (tekan, arah, posisi)(+)(+)(+)(+)(+)(+)(+)(+)NormalREFLEKS
KananKiriKeteranganFisiologis Biseps Triseps Patella AchillesRefleks fisiologis meningkatPatologis Babinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif : Palmomental Snout(-)(-)(-)(-)(-)(+)(+)(-)(-)(-)Refleks patologis Babinski (+) dan Chaddock (+)FUNGSI KOORDINASI
KananKiriKeteranganTest telunjuk hidungTest tumit lututGaitTandemRombergNNSDNSDNSDNNNSDNSDNSDNTidak ada gangguan koordinasiTidak ada gangguan koordinasiTidak dapat di nilaiTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiRESUME PEMERIKSAAN
Kesadaran : Compos mentis, GCS : E4 M6 V5
Tekanan darah: 140/80 mmHg
Denyut nadi: 68 x/mnt,teratur
Pernafasan: 21 kali permenit
Fungsi luhur: Normal
Rangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: parese N VII sinistra sentral dan parese N XII sinistra sentral
Motorik: Kesan hemiparese sinistra
Sensorik: Normal
Koordinasi: Tidak ada gangguan koordinasi
Otonom: BAK dan BAB normal
Refleks Fisiologis : Refleks fisiologis meningkat
Refleks Patologis: Ref. Patologis babinski (+), Chaddock (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
WBC:14,33,4 11,0LYM:1,81,0 5,0NMID:1,20,1 1,0GRA:11,32,0 8,0LYM %:12,7 %25,0 50,0MID %:8,5 %2,0 10,0NGRA %:78,8 %50,0 80,0NRBC:4,83 M/L4,20 6,20N9/14/2014
23
9/14/2014
24
PEMERIKSAAN PENUNJANG (2)
LABORATORIUM (2)
Tanggal pemeriksaan: 11 September 2014
Ureum: 30,7 mg/dL (15-40 mg/dL)
Kreatinin: 1,6 mg/Dl(0,5-1,5 mg/dL)
GDS: 135 mg/dL (< 200 mg/dL)
Tanggal pemeriksaan: 12 September 2014
Kolesterol: 182 mg/dL (< 200 mg/dl)
HDL: 28,9 mg/dL (> 55 mg/dl)
Trigliserida: 133 mg/dL (< 150 mg/dl)
LDL: 117 mg/dL (< 150 mg/dl)
9/14/2014
25
DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIS : Stroke
DIAGNOSA TOPIK : Sistem Karotis dextra
DIAGNOSA ETIOLOGIK : Suspect stroke non hemoragik ec trombus
DIAGNOSA BANDING : Stroke non hemoragik ec emboli
Tata Laksana (2)
Medikamentosa
Tanggal 10 September 2014
Terapi cairan IV Asering 20 tts/mnt/24 jam
Injeksi Citicholin 2 x 500 mg IV
Injeksi Piracetam 4 x 3 gr IV
Ranitidin 2 x 1 IV
Captopril 3 x 25 mg tab PO
Methicobal 1x1 IV
27
Medikamentosa
11 September 2014
Ranitin 2 x 1 IV
Citicolin 2 x 500
Piracetam 4 x 3 gr
Meticobal 1 x1 IV
Captopril 3 x 1 p.o
12 September 2014
Piracetam 4 x 3 gr
Citicolin 2 x 500
Ranitin 2 x 1
Mecobolamin 1x1
Amlodipine 1 x 10 mg p.o
28
Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
IVFD Asering, sebagai terapi untuk infuse jaga.
Injeksi Piracetam i.v, sebagai neurotropik untuk meningkatkan pemakaian oksigen oleh otak.
Injeksi Cithicolin i.v, untuk meningkatkan fungsi motorik
Injeksi Ranitidin i.v, untuk mencegah stress ulcer.
Captopril, PO, untuk menurunkan Hipertensi Grade I.
b. Non Medikamentosa
Kontrol Vital sign dan neurologis
Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien
Mobilisasi dan rehabilitasi medik
Prognosis
Ad vitam : dubia at bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad malam
Catatan Kemajuan
S:lemah anggota gerak sebelah kiri (hemiparese sinistra) nyeri kepala (-), kejang (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-). Selain itu pasien mengeluhkan bicaranya masih pelo, susah menelan dan bibirnya agak mencong ke arah kanan O:Keadaan umum tampak sakit ringanKesadaran compos mentis, GCS 15TD: 120/70 mmHg, HR: 71x/mnt, RR: 25x/mnt, Suhu: 35,8 CThorax: SND Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/+)Jantung: S1,S2 terdengar normal, tidak ada bunyi jantung tambahanAbdomen: distensi perut (-), nyeri tekan (-), bunyi timpani seluruh kuadran BU normal.11/09/2014
9/14/2014
31
Catatan Kemajuan
Pupil: OD/OS 3 mm, isokor, bentuk bulat, RCL (+/+), RCTL (+/+),N.Kraniales: tidak ditemukan ada kelainanK.Motorik: 555 333 555 333R.Fisiologis: bicep (+/+), tricep (/+), brakioradialis (+/+), patella (+/+), Achilles (+/+)R.Patologis: babinski (-/+)A: SNHP:Piracetam 4 x 3 grCiticolin 2 x 500 mgRanitidine 2 x 1 ampMecobolamin 1x1 ampTKO dripMeloxicam 1 x 1 p.oValisanbe 1 x 1 p.oAmlodipine 1 x 10 mg p.o12/09/2014
32
Catatan Kemajuan
S:lemah anggota gerak sebelah kiri (hemiparese sinistra) nyeri kepala (-), kejang (-), muntah (-), penurunan kesadaran (-). Pasien sudah berbicara agak jelas, Tidur kurang nyenyak, batuk (+), tenggorakan terasa gatal, batuk tidak berdahak. O:Keadaan umum tampak sakit ringanKesadaran compos mentis, GCS 15TD: 130/80, HR: 68x/menit, RR:16x/menit, Suhu:36,2 CThorax: SND Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/+)Jantung: S1,S2 murni, bunyi jantung tambahan (-)Abdomen: distensi perut (-), nyeri tekan (-), bunyi timpani seluruh kuadran kecuali kuadran kiri bawah suara timpani berkurang. BU normal.13/09/2014
33
Catatan Kemajuan
Pupil: OD/OS 3 mm, isokor, bentuk bulat, RCL (+/+), RCTL (+/+),N.Kraniales: tidak ditemukan ada kelainanK.Motorik: 555 333 555 333R.Fisiologis: bicep (+/+), tricep (/+), brakioradialis (+/+), patella (+/+), Achilles (+/+)R.Patologis: babinski (-/-)A:SNHP:Terapi infuse diberhentikan lanjut dengan pengobatan per oralTerapi oral : Meloxicam 1x1 p.oAmlodipine 1x10 mg p.oValisanbe 1x1 p.o14/08/2014
34
PEMBAHASAN
STROKE
suatu sindrom yang ditandai dengan gejala/tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab vascular.
9/14/2014
36
Klasifikasi Stroke
Berdasarkan stadium klinik
Transient Ischemic Attack (TIA): defisit neurologis dalam durasi kurang dari 24 jam. 80% dari semua TIA hilang dalam waktu kurang dari 30 menit.
Prolonged Reversible Ischemic Neurological Deficit (PRIND): defisit neurologi yang dapat hilang dalam waktu lebih dari 24 jam.
SIE (Stroke In Evolution), yaitu defisit neurologic yang bertambah berat selama beberapa jam atau hari.
Completed Stroke, yaitu suatu defisit neurologik yang menetap atau hanya berubah sedikit selama observasi, dan akan menghilang setelah lebih dari 3 minggu atau menyebabkan kecatatan.
Berdasarkan lokasi lokalisasi lesi
Sistem karotis
Sistem vertebrobasiler
Faktor Resiko Stroke
A. Faktor mayor
Hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes Melitus
Pernah stroke
B. Faktor minor
Hiperlipidemia
Obesitas
Kelainan darah
Merokok
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, merokok, dan hiperlipidemia. Sedangkan faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah jenis kelamin, suku bangsa, dan genetik
Gejala Klinik
kelumpuhan wajah atau anggota badan(biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak
gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan hemisensorik)
perubahan mendadak status mental (konvulsi, delirium, letargi, stupor, atau koma)
afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, kesulitan memahami ucapan)
9/14/2014
40
Gejala Klinik (2)
disatria (bisara pelo atau cadel)
gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler) atau diplopia
ataksia (anggota badan)
vertigo, mual muntah atau nyeri kepala
9/14/2014
41
Diagnosis Klinis
TIA Age, Blood Pressure, clinical feature (weakness, impairment), durasi, diabetes 4 perlu evaluasi
Stroke Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS) terasa berat di wajah, kelemahan lengan, dan kelainan bicara 1 dr 3 probabilitas stroke 72%
Stroke didiagnosis berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaaan fisik neurologis.
skor dan algoritma membedakan stroke infark atau hemoragik (Skor Siriraj dan algoritma Gajah Mada)
Gold standar CT-scan
9/14/2014
42
Tatalaksana
Strok akut di unit gawat darurat
Stabilisasi pasien dengan ABC
Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas
Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20 ml/jam
Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung
Jangan berikan makanan atau minuman melalui mulut
Buat rekaman EKG dan foto rontgen thoraks
Ambil sampel untuk pemeriksaan darah rutin, masa protombin dan masa tromboplastin parsial
Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
9/14/2014
43
Tatalaksana (2)
Penatalaksanaan strok iskemik
membatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung (3-6 jam pertama) menggunakan trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissu plasmogenactivator).
mencegah perburukan neurologis yang berhubungan dengan strok yang masih berkembang.
mencegegah strok berulang dini (dalam 30 hari sejak onset gejala strok)
9/14/2014
44
Pembahasan Kasus
Pada kasus ini diketahui seorang laki-laki usia 62 tahun mengalami kelemahan tubuh sebelah kiri mendadak. Pada pasien ini ditegakkan diagnosis Stroke Non-Hemoragik. Ini diberdasarkan dari anamnesis ditemukan tanda dan gejala berupa: kelemahan lengan dan tungkai secara mendadak dan riwayat hipertensi tidak terkontrol.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda dan gejala deficit neurologi yaitu: hemiparese sinistra yang ditandai dengan penurunan kekuatan motork pada lengan dan tungkai sebelah kiri, terdapat refleks patologis babinski positif pada kaki kiri disertai refleks fisiologis yang meningkat. Pasien juga mengeluhkan bicaranya pelo, susah menelan dan bibirnya agak mencong ke arah kanan. Hal ini menunjukkan parese nervus VII dan n. XII
9/14/2014
45
Pembahasan Kasus (2)
Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan leukosit, monosit dan granulosit dan penuruan nilai persentase limfosit. Peningkatan leukosit (leukositosis) disebabkan banyak hal salah satunya perdarahan, trauma, obat, nekrosis, toksin, leukemia dan keganasan. Peningkatan leukosit menunjukkan adanya suatu iskemia jaringan
Pasien ini perlu dinilai head CT-scan segera setelah serangan stroke untuk membedakan stroke iskemik atau stroke hemoragik. Namun, berdasarkan algoritma Gajah Mada, didapatkan pasien Susp. Stroke Non-Hemoragik.
9/14/2014
46
Pembahasan Kasus (3)
Pasien mendapatkan terapi awal berupa IVFD Asering , Injeksi Citicholin, Injeksi Piracetam, Ranitidin injeksi, Captopril dan Methicobal.
IVFD Asering menjaga status hidrasi pasien
Citicolin nootropik/neuroprotektan meningkatkan ambilan glukosa, menurunkan pembentukan asam laktat, mempercepat pembentukan asetilkolin dan menghamat radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemia
9/14/2014
47
Pembahasan Kasus (4)
Piracetam aktifitas otak Merangsang transmisi neuron di otak, merangsang metabolisme otak, dan Memperbaiki mikrovaskular tanpa efek vasodilatasi
Methylcobalamin Vitamin B12 perbaikan kerusakan sel saraf dan meningkatkan pembentuk sel saraf baru.
Captopril mengkoreksi tekanan darah tinggi pasien,
ranitidine mengurangi asam lambung pada pasien dengan syndrome dyspepsia/peningkatan asam lambung.
9/14/2014
48
Dasar diagnosis
Dasar diagnosis klinis
Adanya defisit neurologis yang mendadak berupa hemiparese sinistra, parese n.VII sinistra sentral dan parese N.XII. Pada pasien ini juga ditemukan faktor risiko stroke, yaitu hipertensi dan riwayat stroke sebelumnya.
Dasar diagnosis topik
Sistem karotis dekstra: pada pasien ditemukan adanya hemiparese sinistra dan parese n.VII sinistra sentral.
Dasar diagnosis etiologis
Diagnosis stroke infark (nonhemoragik) ec trombus: ditemukan onset yang terjadi mendadak, pada saat istirahat, tidak disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala(-) dan reflex patologis (+)
Dasar diagnosa banding
Stroke non hemoragik ec emboli: tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada nyeri kepala.
Dasar diagnosis akhir
Stroke infark karena ditemukan onset yang terjadi mendadak, pada saat istirahat, tidak disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala(-) dan reflex patologis (+). Hipertensi grade I karena TD 140/80 mmHg.
Referensi
Gofir, Abdul, 2011, Manajemen Stroke Evidence Based Medicine, Pustaka Cendikia Press, Yogyakarta
Mackay J, Mensah G. editors. The Atlas of Heart Disease and Stroke. Geneva: WHO. Retrieved 9 April 2008
McIlraith DM, Cote R: Epidemiology and Etiology of Stroke, Current Opinian in Neurology and Neurosurgery 4:31-7.1991
Price, Sylvia A and Lorraine M. Wilson, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit Edisi 6 Volume 2, EGC, Jakarta.
Van Gijn J. Main groups of cerebral and spinal vascular disease: overview. In: Ginsberg MD, Bogousslavsky J, eds. Cerebrovascular disease: pathophysiology, diagnosis, and management. 1 ed. Malden: Blackwell Science; 1998:1369-1372.
WHO/SEARO. Surveillance of major non-communicable disease in South East Asia region. Report of an intercountry consultation. Geneva: WHO: 2005
50
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR !
SEMANGAT !!!