PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    1/58

    LAPKAS KARDIOLOGIHipertensi + Rheumatoid heart disease

    (RHD) mitral sistolik+ Pulmonaryhipertensi (PHT)+Decompensasi CordisFunctional Case (DCFC) III-IV

     

    Pembimbing:

    Dr. Darti, Sp.JP

    Oleh:Devi Chistina/ 008400200Mira Ristaman Harahap/ 0090840017

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    2/58

    LANDASAN TEORI

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    3/58

    -Anatomi-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    4/58

    -Fisiologis-

    Siklus jantung

     gerakan jantung terdiri darikontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik).

     curah jantung volume darah yang dipompa tiap

     ventrikel per menit. Jumlah darah yangdipompakan pada setiap kali sistolik disebut volume sekuncup.

    Curah jantung orang dewasa pada saat istirahat ± 5liter.

     Curah jantung= volume sekuncup x frek. /mnt

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    5/58

    -Fisiologis-

    Denyut jantung dan daya pola jantung:pada saat istirahat  sistem parasimpatismempertahankan kecepatan denyut jantung ± 60-80x/mnt,

    Kecepatan denyut jantung dipengaruhi oleh:

    - Pekerjaan,

    - tek. Darah,

    - emosi,- gaya hidup

    - umur.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    6/58

    -Hipertensi-

     Adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90mmHg.

    Etiologi:- yang dapat dimodifikasi: stres, obesitas dannutrisi.

    - yang tidak dapat dimodifikasi: faktor genetik,

    umur, jenis kelamin, dan etnis.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    7/58

    -Hipertensi-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    8/58

    -Hipertensi-

    Patofsiologi

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    9/58

    -Hipertensi-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    10/58

    -Hipertensi-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    11/58

    -Hipertensi Pulmonal (PHT)-

    Adalah ↑ resistensi vaskular pulmonal

     ↓ungsi ventrikel kanan oleh karena ↑ aterloadventrikel kanan.

    Patogenesis:

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    12/58

    -Hipertensi Pulmonal (PHT)-

    Pasien HTP dapat berkembang menjadi gagal jantung kanan dengan gambaran kongesti vena

    sistemik, efusi pleura dan asites.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    13/58

    -Hipertensi Pulmonal (PHT)-

    WHO juga mengusulkan klasifkasi ungsionalHTP dengan memodifkasi klasifkasiungsional dari e! "ork Heart Asso#iation$"HA% sistem.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    14/58

    -Hipertensi Pulmonal (PHT)-

    Pemeriksaan penunjang:1. Tekanan sistolik arteri pulmonal ekuivalen dengan tekanansistolik ventrikel kanan tanpa adanya obstruksi outflowpulmonal. Untuk menilai tekanan sistolik ventrikel kanandengan ekokardiografi harus ada trikuspid regurgitasi (TR).

    2. EKG

     tdk spesifik

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    15/58

    -Hipertensi Pulmonal (PHT)-

    Pemeriksaan penunjang:3. Foto thoraks Gambaran khas foto thoraks pada HTPditemukan pembesaran hilar, bayangan arteri pulmonalisdan pada foto thoraks lateral pembesaran ventrikel kanan.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    16/58

    -Reumatoid Hearth Disease (PJK)-

    Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah cacat jantung akibat karditis rematik.

    Penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa(sekuele) dari Demam Rematik (DR), yang ditandaidengan terjadinya cacat katup jantung. yangmerupakan suatu kondisi yang dapat terjadi 2-3minggu setelah infeksistreptococcus betahemolyticusgrup A pada saluran nafas bagianatas.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    17/58

    -Reumatoid Hearth Disease (PJK)-

    Menurut kriteria Jones (direvisi tahun 1992) menyediakanpedoman untuk diagnosis demam rematik (AHA, 1992).Kriteria Jones menuntut keberadaan 2 mayor atau 1 mayordan 2 kriteria minor untuk diagnosis demam rematik.

    Kriteria diagnostik mayor: karditis, poliarthritis, khorea,nodul subkutan dan eritema marginatum.

    Kriteria diagnostik minor: demam, arthralgia, panjanginterval PR pada EKG, peningkatan reaktan fase akut

    (peningkatan tingkat sedimentasi eritrosit [ESR]), kehadiranprotein C-reaktif, dan leukositosis.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    18/58

    -DCFC III-IV-

    Gagal jantung adalah keadaan fatofisiologi dimana jantungsebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darahuntuk metabolisme jaringan.

    Gangguan fungsi jantung ditinjau dari efek-efeknya

    terhadap perubahan 3 penentu utama dari fungsimiokardium :

    1. freeload(beban awal) yaitu derajat peregangan serabutmiokardium pada akhir pengisian ventrikel atau diastolik.

    2. Afterload(beban akhir) yaitu besarnya tegangan dinding

     ventrikel yag harus dicapai selama sistol untuk memompadarah

    3. Kontraktilitasmiokardium yaitu perubahan kekuatankontraksi.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    19/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    20/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    21/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    22/58

    -DCFC III-IV-

    &agal jantung menurutNew York Heart

     Association $"HA% diklasifkasikan menjadi 'kelas. New York Heart Association mem(agiklasifkasi &agal )antung *ongesti(erdasarkan tingkat keparahan danketer(atasan aktivitas fsik :

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    23/58

    -DCFC III-IV-

    *riteria diagnosis +erdasarkan studi,ramingham- diagnosis gagal jantungkongesti ditegakkan apa(ila diperoleh :

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    24/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    25/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    26/58

    -DCFC III-IV-

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    27/58

    -DCFC III-IV-

     Terapi Umum dan Faktor Gaya Hidup:

    a. Aktifitas fisik harus disesuaikan dengan tingkat gejala. Aktifitas yang sesuai ↓ tonus simpatik, mendorong↓ ++,dan memperbaiki gejala dan toleransi aktivitas pada gagal jantung terkompensasi dan stabil.

     b. Oksigen vasorelaksan paru, merupakan afterload RV,dan memperbaiki aliran darah paru.

    c. Merokok cenderung↓ curah jantung, ↑ denyut jantung,dan ↑ resistensi vascular sistemik dan pulmonal dan harusdihentikan.

    d. Konsumsi alkohol merubah keseimbangan cairan,inotropik negative, dan dapat memperburuk hipertensi.Penghentian konsumsi alcohol memperlihatkan perbaikangejala dan hemodinamik bermakna.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    28/58

    LAPORAN KASUS

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    29/58

    Identitas

    Nama : Ny. A.S

    Umur : 28 thn

     Alamat : Jln. Yoka

     Agama : KP Pendidikan: SMA

    Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

    Suku bangsa : Biak

     Tgl MRS : 23 januari 2016

    No. DM : 40 84 61

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    30/58

     Anamnesis Keluhan utama:esak /ang mem(erat sejak 0 jam 12

    2i!a/at Pen/akit ekarang:

    Pasien rujukan P*1 "oka dengan &0P3A3 hamil 04minggu datang dengan keluhan sesak /ang mem(erat

    sejak 0 jam 12. esak sudah dirasakan selama 3minggu- sesak dirasakan saat pasien sedang duduk saat

    istirahat. esak dirasakan !alaupun pasien tidak sedang(eraktivitas. /eri dada $5%- +atuk $6% /ang dirasakansejak 3 minggu- (atuk disertai lendir !arna putih

    kekuningan. 7emam $5%- keringat malam $5%- pasien jugamengeluhkan (engkak /ang dirasakan semakinmem(engkak saat memasuki usia kehamilan 8 (ulan.+adan pasien terasa lemah.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    31/58

     Anamnesis 2i!a/at Pen/akit ekarang:

    Pasien mengaku pada usia kehamilan 0 (ulan dilakukanpemeriksaan darah dan pasien din/atakan H9 $6% pasiendiminta untuk menjalankan program pengo(atan tetapipasien menolak. etelah dirujuk ke (agian kandungan 2;7O* 99- pasien men#eritakan dilakukan pemeriksaanlengkap dan karena kondisi pasien tidak memungkinkanlahir normal karena T7 /ang masih tinggi dan keadaanlemah kemudian dilakukan operasi pada pasien tanggal

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    32/58

     Anamnesis

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    Riw.Penyakit jantung (-), HT (-), Riw. TB (-), DM (-),Hiperkolesterolemia (-), riw. Alergi (-).

    Riwayat penyakit keluarga:Riw. Penyakit jantung (-), riw. TB (+)

    Riwayat keadaan sosial:

    Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yangsehari-hari hanya dirumah dan menjaga anak,merokok (-), konsumsi alcohol (-).

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    33/58

    Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan awal diObsgyn:

    Keadaan umum: Tampak sakit ringan, Kesadaran : Composmentis, GCS : E4 V5M6

     TTV : TD = 160/100 mmHg, N = 112x/min, R = 40x/mnt, S = 36,5o

    C Status Generalis

    Kepala/leher: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)

     Thoraks : inspeksi: simetris, datar,

     Palpasi: TF D=S

     Perkusi: redup/redup pada bagian basal

     Auskultasi: SN bronkovesikuler +/+, Rho (+/+), Whe (-/-)

    Cor : inspeksi: ic tidak tampak

     Palpasi: ic tidak teraba,

     Perkusi: pekak, batas jantung kanan ICS IV parasternal, batas jantung kiri ICS V midclavicula,

     Auskultasi: Bj I-II takikardi, murmur (+) mitral, gallop (-)

     Abdomen: inspeksi: membesar sesuai usia kehamilan,

     Auskultasi: BU(+) N, DJJ (+) normal,

     Palpasi: gerak janin aktif,

     Perkusi: -

    Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT > 2’’, edema ekstremitas inferior (+/+)

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    34/58

    Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan setelah SC:

    Keadaan umum: Tampak sakit ringan, Kesadaran : Composmentis, GCS : E4 V5M6

     TTV : TD = 150/100 mmHg, N = 100x/min, R = 40x/mnt, S = 36,5o

    C Status Generalis

    Kepala/leher: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)

     Thoraks : inspeksi: simetris, datar,

     Palpasi: TF D=S keduanya melemah pada bagian basal

     Perkusi: redup/redup bagian basal

     Auskultasi: SN bronkovesikuler +/+, Rho (+/+) bagian basal, Whe(-/-)

    Cor : inspeksi: ic tidak tampak

     Palpasi: ic tidak teraba,

     Perkusi: pekak, batas jantung kanan ICS IV parasternal, batas jantungkiri ICS V midclavicula,

     Auskultasi: Bj I-II takikardi, murmur (+) mitral sistolik, gallop (-)

     Abdomen: inspeksi: supel, cembung,

     Auskultasi: BU(+) N,

     Palpasi: NT (+) pada luka post SC.

     Perkusi: -

    Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT > 2’’, edema (-)

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    35/58

    Diagnosis sementara

    Suspek edema paru dd/ TB parupada para 2 abortus 1 post SC.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    36/58

    Pemeriksaan penunjang

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    37/58

    Pemeriksaan penunjang

    udut kostorenikus dekstra dan sinistratumpul- trakea tidak mengalami deviasi-parenkim paru tampak radioopak pada (agian(asal paru dekstra dan sinistra- jantungtampak mem(esar dengan >T2?$'-060-'%:3=-@3==B? C=-4B.

    *esan: eusi pleura (ilateral dan kardiomegali

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    38/58

    Pemeriksaan penunjang

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    39/58

    Pemeriksaan penunjang

    Hasil pembacaan EKG: irama sinus normal dengan frekuensi 83-89x/mnt, axis: lead I +5 lead AVF +4 sumbu normal, tampakgelombang P mitral pada lead I, II, V1?, V2?, interval PR 0,12second normal, komp. QRS 0,08 second normal dan segmenST sejajar dengan garis isoelektrik. Kesan: Abnormalitas atriumkiri (AAKi).

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    40/58

    Diagnosis Kerja

    Hipertensi grade 1+ Rheumatoidheart disease (RHD) mitral

    sistolik+ Pulmonary hipertensi

    (PHT)+Decompensasi CordisFunctional Case (DCFC) III-IV

    Dengan diagnosis tambahan: Anemia sedang + PLWH

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    41/58

    Penatalaksanaan

    - O2nasal 3lpm

    -IVFD RL 800CC/24 jam

    -inj. Lasix 3x20mg

    -metildopa 3x500mg -adalat oros 3x30mg

    -spironolakton 2x50mg

    -albendazole 2x400mg

    -SF tab 1x1

    -Asam folat 2x1

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    42/58

    Prognosis

    Quo Vitam : dubia ad malam

    Quo Functionam: dubia ad malamQuo Sanationam : dubia ad bonam

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    43/58

    PEMBAHASAN

    MengapapadakasusinididiagnosisHipertensistage

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    44/58

    Mengapa pada kasus ini didiagnosis Hipertensi stage1, RHD mitral sistolik, PHT dan DCFC III-IV?

    1. Hipertensi:

    Pasien diketahui post menjalani operasi SC dengan penyebabpreeklamsia berat sehingga dapat mendukung diagnosis ini,kemudian setelah dilakukan pemeriksaan fisik yaitu pengukurantekanan darah yang lebih dari 3 kali didapatkan TD berkisar antara140/90-150/100 sehingga pasien tersebut didiagnosis hipetensi

    stage 1.

    Hal ini sesuai dengan teori bahwa dari anamnesis yang perluditanyakan adalah gejala yang dirasakan, ada atau tidak riwayathipertensi sebelumnya termasuk riwayat hipertensi pada kehamilandan dilakukan pemeriksaan pengukuran tekanan darah dimana

    dilakukan 2-3 kali kunjungan dengan posisi telentang, duduk atau berdiri dilengan kanan dan kiri. Bila didapatkan tekanan sistolik140-159 atau tekanan diastolic 90-99 seperti yang terjadi padapasien tersebut maka diklasifikasikan sebagai hipertensi stage 1.

    MengapapadakasusinididiagnosisHipertensistage

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    45/58

    Mengapa pada kasus ini didiagnosis Hipertensi stage1, RHD mitral sistolik, PHT dan DCFC III-IV?

    1. PJR:

    Dari anamnesis yang dapat ditemukan hanyalah pasienmengeluhkan nyeri tulang dan sendi seluruh tubuh atralgia danawal pasien masuk pasien tampak pucat.. Dari pemeriksaan fisik 

     bising pada katub mitral dan pada pemeriksaan penunjang leukositosis dan pada foto thoraks terdapat jantung membesar70,6%

    Hal ini sesuai dengan tinjauan kepustakaan ditemukannya 2kriteria mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor. Padapasien ini kriteria mayor= karditis sesuai dengan ditemukannya

     bising mitral yang merupakan tanda endokarditis, dan kardiomegali

    pada foto thoraks yang merupakan tanda dari miokarditis. Sertadari anamnesis: tampak pucat dan tampak lelah. Sedangkan kriteriaminor yang didapat adalah atralgia dan leukositosis sehingga pasienini memenuhi kriteria diagnosis PJR.

    MengapapadakasusinididiagnosisHipertensistage

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    46/58

    Mengapa pada kasus ini didiagnosis Hipertensi stage1, RHD mitral sistolik, PHT dan DCFC III-IV?

    1. PHT:

    Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan sesak saatkehamilan usia 36 minggu sesak dirasakan pasien semakinmenberat terutama ketika pasien beraktifitas.

    Selain sesak pasien juga mengeluhkan cepat lelah. Daripemeriksaan fisik didapatkan edema perifer. Daripemeriksaan penunjang yaitu EKG meskipun berdasarkanteori dikatakan tidak spesifik didapatkan abnormalitasatrium kiri ditandai dengan tampaknya gelombang P mitralpada lead I, II. Dan pada foto thoraks tidak tampakgambaran pembesaran hilar dan bayangan arteri pulmonal yang khas pada thoraks pasien PHT. Sehingga yangmengarahkan pasien ini pada diagnosis PHT adalah gejalaklinis yaitu sesak dan fatigue, pemeriksaan fisik yangditemukan edema dan pada gambaran EKG tampak

    abnormalitas atrium kiri.

    MengapapadakasusinididiagnosisHipertensistage

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    47/58

    Mengapa pada kasus ini didiagnosis Hipertensi stage1, RHD mitral sistolik, PHT dan DCFC III-IV?

    - DCFC III-IV:

    Dari anmnesis pasien mengeluhkan sesak dan cepat lelah toleransi aktivitas berkurang, pada pemeriksaan fisik perkusiredup pada basal thoraks, dan pada auskultasi terdengar ronki

     basah pada basal thoraks selain itu pada ekstremitas inferiortampak edema pada pergelangan kaki. Pada pemeriksaanpenunjang foto thoraks tampak efusi pleura dan kardiomegali.

     Jadi berdasarkan teori yaitu Kriteria diagnosis Framingham, padapasien ditemukan 2 kriteria mayor yaitu kardiomegali dan ronkhiserta ditemukan 2 kriteria minor yaitu dispnea dan efusi pleura.Sedangkan untuk klasifikasi gagal jantung berdasarkan kemampuan

    fungsional, dibagi menurutNew York Heart Association(NYHA),dimana pasien ini termasuk dalam kelas III-IV karena dari awalnyadalam waktu 1 minggu pasien sesak dan lelah bila melakukanaktivitas kemudian semakin memberat 3 jam SMRS yang walaupunpasien istirahat pasien merasa sesak dan bila beraktivitas sesakdirasakan semakin memberat.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    48/58

     Apa saja Faktor Resiko pada kasus ini?

    1. Hipertensi:

    Faktor resiko terjadinya hipertensi pada pasien ini adalah kondisikehamilan pasien, dimana hipertensi kehamilan berdasarkan teoridapat disebabkan oleh primigravida; hiperplasentosis padakehamilan ganda, DM, atau bayi besar; umur ibu yang ekstrim saathamil, riwayat keluarga preeklamsia; penyakit ginjal dan hipertensisebelum hamil serta obesitas.

    Sedangkan dari anamnesis, kehamilan ini merupakan kehamilanketiga dengan janin tunggal, pasien juga tidak ada riwayat DM dantidak obesitas, usia saat hamil juga tidak ekstrim, tidak adakeluarga yang mengalami ini sebelumnya dan pada kehamilan

    sebelumnya pasien juga tidak menderita hal seperti ini, pasien jugamengaku bukan perokok dan peminum alcohol. Sehingga

     berdasarkan teori patofisiologi hipertensi, kemungkinan factor resikoterjadinya hipertensi pada pasien ini adalah diet tinggi garam selamakehamilan dan juga faktor stress.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    49/58

     Apa saja Faktor Resiko pada kasus ini?

    1. PJR:

    Factor resiko terjadinya PJR pada pasien ini berdasarkandibagi menjadi factor intrinsik dan ekstrinsik. Factorinstrinsik disebabkan oleh demam reumatik yang disebabkanoleh kumanStreptococcus beta hemolitycusgrup A. sedangkanuntuk faktor ekstrinsik dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu

    keadaan sosio ekonomi yang rendah, penduduk yang padat,golongan etnik tertentu, faktor genetik, golongan HLAtertentu, daerah iklim sedang, daerah tropis bercuaca lembabdan perubahan suhu yang mendadak.

     Yang sesuai dengan pasien ini adalah keadaan social ekonomi yang rendah dimana pasien merupakan seorang ibu rumahtangga tamatan SMA sedangkan suami pasien juga tamatanSMA dan tidak ada pekerjaan. Selain itu juga tempat tinggalpasien yang beriklim tropis dan sering terjadi perubahan

    cuaca secara mendadak.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    50/58

     Apa saja Faktor Resiko pada kasus ini?

    1. DCFC III-IV:

    Factor resiko terjadinya gagal jantung pada pasien inidisebabkan oleh banyak factor yaitu:

     usia, pasien ini berumur 28 tahun sehingga berdasarkanteori antara usia 16-40 terjadi peningkatan resiko gagal jantung sebesar 14,8% hal ini terjadi karena semakin tuaseseorang maka kekuatan pembuluh darah semakin tidakelastis seperti saat masih muda;

    hipertensi, hal ini terjadi karena ketika tekanan darah terusdi atas 140/80, jantung akan semakin kesulitan memompadarah dengan efektif dan setelah waktu yang lama, risiko berkembangnya penyakit jantung meningkat. Hipertensidapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapamekanisme, termasuk hipertrofi ventrikel kiri; Penyakit katup jantung, penyakit ini sering disebabkan oleh penyakit jantungrematik (PJR).

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    51/58

     Apa saja Faktor Resiko pada kasus ini?

    1. DCFC III-IV:

    PJR adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan padakatup jantung yang bisa berupa penyempitan, ataukebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral).sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik.Demam rematik akut dapat mneyebabkan peradangan pada

    semua lapisan jantung. Peradangan endokardium biasanyamengenai endotel katup, dan erosi pinggir daun katup Bilamiokardium terserang akan timbul nodular yang khas padadinding jantung sehingga dapat menyebabkan pembasaran jantung yang berakhir pada gagal jantung.

    Apakahsudahtepatpenatalaksanaanpadakasus

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    52/58

     Apakah sudah tepat penatalaksanaan pada kasusini?

    Penatalaksanaan kasus ini sudah tepat sesuai dengan

    penatalaksanaan tiap diagnose yang dialami pasien. Karenapasien datang dengan sesak maka penatalaksanaan nonfarmakologi yang diberikan adalah pemberian oksigen nasal 3lpm. Oksigen merupakan vasorelaksan paru, merupakanafterload RV, dan memperbaiki aliran darah paru. Untuk

    memenuhi kebutuhan cairan pasien diberikan cairanintravena RL 800 cc/ 24 jam.

    Untuk penanganan hipertensi diberikan kombinasi obat yaituadalat oros yang mengandung nifedipin dan metildopa.

    Nifedipin merupakan golongan calcium channel blocker yang bekerja dengan menghambat masuknya kalsium kedalam ototpolos pembuluh darah sehingga mengurangi tahanan perifer.Sedangkan metildopa adalah golongan alfa-2 agonis yangmenstimulasi reseptor alfa 2 di sentral dan menghambat

    aktivitas eferen simpatis.

    Apakahsudahtepatpenatalaksanaanpadakasus

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    53/58

     Apakah sudah tepat penatalaksanaan pada kasusini?

    Untuk gagal jantung, pada pasien ini diberikan diuretik.

    Diuretik digunakan pada semua keadaan dimanadikehendaki peningkatan pengeluaran air, khususnya padahipertensi dan gagal jantung. Pasien ini diberikan 2 golongandiuretic yaitu diuretic loop, furosemid dan diuretic hematkalium, spironolakton.

    Untuk kondisi pasien yang anemia diberikan tabletsulfaferosus sebagai zat penting untuk pembentukan seldarah merah. Selain itu, diberikan juga asam folat yang berfungsi untuk mempertahankan erithopoiesis normal.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    54/58

    Prognosis

    Quo vitam pada pasien ini dubia ad malam, hal inidikarenakan pasien masuk dalam keadaanpreeklamsia berat yang merupakan penyebabtertinggi mortalitas dan morbiditas ibu hamisehingga mengharuskan pasien operasi Caesar.

    Lalu kondisi pasien post sc juga masih sesakdengan hipertensi stage 1, PJR dan gagal jantungkelas III-IV. Seperti penjelasan diatas bahwahipertensi dan PJR dapat memperburuk gagal

     jantung sehingga bila tidak dilakukan penanganandengan cepat dan tepat kondisi pasien dapatmenjadi lebih buruk.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    55/58

    Prognosis

    Quo functionam dubia ad malam, hal inidikarenakan pada pasien dengan PJR sesuai teoridapat menyebabkan Karditis. karditis merupakan

    proses peradangan aktif yang mengenaiendokarditis, miokarditis, dan perikardium.

    Endokarditis dapat menyebabkan terjadinyaperubahan-perubahan pada katup yang

    menyebabkan terdengarnya bising yang berubah-ubah. Ini menandakan bahwa kelainan yang

    ditimbulkan pada katup belum menetap.Miokarditis ditandai oleh adanya pembesaran jantung dan tanda-tanda gagal jantung. Sehinggadari perubahan-perubahan ini yang menyebabkanprognosis fungsi dari jantung pasien ini buruk.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    56/58

    Prognosis

    Quo sanationam dubia ad bonam, hal inidikarenakan pasien dengan hipertensi, PJR dangagal jantung bila cepat didiagnosis dan dilakukanpenanganan dapat mencapai kesembuhan terlebih bila pasien dapat menjaga pola hidup sehat dan

    rajin kontrol ke dokter.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    57/58

    Prognosis

    Quo sanationam dubia ad bonam, hal inidikarenakan pasien dengan hipertensi, PJR dangagal jantung bila cepat didiagnosis dan dilakukanpenanganan dapat mencapai kesembuhan terlebih bila pasien dapat menjaga pola hidup sehat dan

    rajin kontrol ke dokter.

  • 8/18/2019 PRESENTASI LAPKAS KARDIOLOGI

    58/58

     TERIMA KASIH