62
Heri Sungkowo, SST 1 1

Presentasi Konsultan Pek Listrik

  • Upload
    uma

  • View
    97

  • Download
    25

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ELECTRICAL POWER

Citation preview

  • 1

    Heri Sungkowo, SST

  • Lingkup Pekerjaan konsultanPerencanaan dan desain Instalasi kabel tegangan menengah dan Gardu PLN ke Panel Tegangan menengah (PTM).Perencanaan , desain Pemasangan panel tegangan menengah (PTM) cubical. Perencanaan dan desain Instalasi kabel tegangan menengah dari PTM ke Trafo. . Perencanaan dan desain Pemasangan trafo.Perencanaan lnstalasi kabel dari trafo ke Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR).Pemasangan Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR).Pemasangan Rak Kabel.lnstalasi kabel dari PUTR ke Panel Distribusi (PD).

    Heri Sungkowo, SST

  • Lingkup PekerjaanPemasangan panel Distribusi (PD).lnstalasi kabel dari PD ke Sub panel atau ke panel penerangan yang ada disetiap lantai.Pemasangan Sub panel atau panel penerangan.Instalasi .kabel & konduit dari sub panel ke titik-titik beban yang dilayani atau dari panel penerangan ke titik lampu, saklar dan kotak kontak.Pemasangan lampu, saklar. kotak kontak atau beban lainnya.Pembumian / pentanahan (Grounding).Pemasangan genset.Testing.

    Heri Sungkowo, SST

  • PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKA.Prinsip UmumYang menjadi dasar utama sehingga suatu pekerjaan berhasil dalam mencapai target; mutu, waktu dan biaya, maka seorang pelaksana lapangan harus menguasai :Sistem listrik secara menyeluruh, pada modul ini akan dibahas secara singkat. Gambar kerja yang akan dilaksanakan.Spesifikasi teknis yang telah ditentukan.Standart dan peraturan yang berlaku.Petunjuk dan ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat. baik untuk peralatan maupun material.Koordinasi dengan pekerjaan terkait lainnya seperti struktur. arsitektur mekanikal dan elektrikal sendiri.

    Heri Sungkowo, SST

  • PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKMemeriksa dan meyiapkan lahan kerja sedemikian, sehingga pada saat pekerjaan dimulai atau berlangsungnya pekerjaan, kondisi lahan sudah siap. Dengan demikian diharapkan tidak mengganggu jalannya proses pelaksanaan pekerjan karena ketidaksiapan lahan.

    Heri Sungkowo, SST

  • PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKMenyiapkan tenaga kerja yang memenuhi kriteria sebagai berikut :Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan Listrik yang akan dikerjakan. Mempunyai alat kerja yang memadai.Mudah diberi pengarahan.Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain.Terampil.Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis penyambungan kabel tegangan menengah.

    Heri Sungkowo, SST

  • PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKMengajukan. ijin kerja kepada Kepala Pelaksana atau Manager Lapangan (Site Manager). selanjutnya ijin kerja diteruskan kepada pihak Direksi atau Pemberi Tugas (Owner), untuk persetujuan. Pengajuan ijin kerja sebaiknya paling lambat 3 (tiga) hari sebelum melaksanakan.

    Heri Sungkowo, SST

  • PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKAgar memperhatikan mematuhi persyaratan dan standarisasi yang berlaku yaitu :Harus memenuhi Peraturan Umum Intalasi Litrik Indonesia 1987 (PUIL 1987).Harus memenuhi peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang bewenang seperti PLN, Departemen Tenaga Kerja atau peraturan terkait lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempatHarus memenuhi petunjuk dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan.Standart International lainnya seperti IEC dan lain-lain.Harus memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditentukan.Material yang akan dipasang sudah mendapat persetujuan untuk dilaksanakan,Gambar kerja sudah mendapat persetujuan untuk dilaksanakan. Material dan peralatan serta tenga kerja sudah memadai.lzin kerja sudah diperoleh dari lapangan.

    Heri Sungkowo, SST

  • Sistem Listrik1.Sumber Dayaa..PLNSecara umum sebuah bangunan tinggi akan menggunakan sumber daya listrik utama dari PLN dengan tegangan menengah system 3 phase 20 KV, 50 HZ. Dalam hal ini PLN memerlukan sebidang tanah atau ruangan guna membangun gardu listrik. Dari gardu listrik tersebut. PLN akan mensuplai daya listrik melaluikabel tanah tegangan menengah ke panel tegangan menengah (PTM) bangunan tinggi yang berada diruangan listrik (Electrical-room).Permintaan daya listrik ke PLN yang lebih besar 200 KV A, akan disuplai dengan tegangan menengah sistem 3 phase 20 KV, 50 HZ dan menggunakan dua buah KWH meter masing-masing mengukur waktu beban puncak (18,00 - 22.00WIB) dan waktu luar beban puncak (22.00 -18,00 WIB).lihat TDL ( tarip dasar Listrik) PLNSedangkan permintaan, daya listrik ke PLN yang lebih kecil 200 KV A akan disuplai dengan tegangan rendah 3 phase 380/ 220 V, 50 HZ dan hanya menggunakan satu buah KWH meter saja.

    Heri Sungkowo, SST

  • SISTEM INTERKONEKSI TENAGA LISTRIKPEMBANGKIT PLTA / PLTGUGARDU INDUK STEP UPSALURAN TRANSMISIINDUSTRI BESARPERUMAHANPEMBANGKIT PLTGUNIT PENGATUR DISTRIBUSIKANTOR / PERTOKOANSALURAN TRANSMISIJARINGANTM / TRINDUSTRI MENENGAH / KECILSEKOLAH / PERGURUAN TINGGIPEMBANGKIT PLTDGARDU INDUK 150 kVGARDU INDUK 70 kV

    Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

    M

    Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

    G~

    GENSET800kVA

    PUTR1

    SDP

    SDP

    BEBAN

    NYY

    NYY

    NYM

    NYY

    PUTR2

    M

    SDP

    NYY

    NYY

    PUTR Dep Store

    G~

    G~

    Trafo 20kV/380V

    Trafo 20kV/380V

    Trafo 20kV/380V

    GENSET800kVA

    GENSET2250kVA

    Jaringan Tegangan menengah (JTM)

  • b.Pembangkit Sendiri (Genset)Generator adalah mesin listrik yang mendapatkan masukan energi mekanis dan menghasilkan keluaran energi listrik.Energi mekanis diperoleh dari penggerak mula yang memutar poros generator. Penggerak mula diperoleh dari beberapa jenis energi Biasanya penggunaan pembangkit listrik sendiri (Genset) pada. sebuah banguna_ tinggi dimaksudkan sebagai sumber daya cadangan (back up power). apabila sewaktu-waktu PLN tidak berfungsi karena sesuatu gangguan.Daya cadangan yang biasanya disiapkan untuk genset jarang 100% dikarenakan besarnya faktor biaya, biasanya berkisar 40% sd 60% saja dari jumlah permintaan daya ke PLN tergantung dan sistem perencanaan.

    Heri Sungkowo, SST

  • Pada umumnya lingkup pekerjaan instalasi genset meliputi :

    Pemasangan genset pada pondasi.Pemasangan instalasi saluran pembuangan udara radiator (exhaust duct radiator).Pemasangan peredam suara (sound attenuator).lnstalasi pipa bahan bakar minyak solar.Pemasangan tangki bulanan (storage tank) dan tangki harian (daily tank).Pemasangan pompa bahan bakar.lnstalasi kabel daya dan kabel kbntrol dari terminal generator ke panel kontrol generator.Pemasangan panel kontrol generator.Pemasangan peredam suara ruang genset (sound proof).

    Heri Sungkowo, SST

  • Contoh pekerjaan Genset

    Heri Sungkowo, SST

  • Gambar panel mesin dan kontrol AVR pada genset

    Heri Sungkowo, SST

  • 1. Pemilih tap6. Tangki Conservator2.Tangki Transformator7. Radiator3. Lilitan 8. Lubang Pernafasan4. Inti9. Valve Pembuangan5. Bushing10. Indikator

    Heri Sungkowo, SST

    7

    6

    1

    2

    3

    4

    5

    8

    9

    10

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • 3) Peralatan Proteksia) Rele BuchholzRele Buchholz adalah alat untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan didalam trafo yang menimbulkan gas. Gas yang timbul diakibatkan oleh :Hubung singkat antar lilitan. Hubung singkat.antar phasa. Hubung singkat antar phasa ke tanah.Busur api listrik antar laminasi.Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.

    b) Pengaman tekanan lebih (explosive membrane / pressure relief valve). Alat ini berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap .kenaikan tekanan gas yang timbul didalam tangki (yang akan pecah pada tekanan tertentu) dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki trafo.

    Heri Sungkowo, SST

  • c) Rele tekanan lebih (Sudden pressure relay).Rele ini. berfungsi hampir sarna seperti rele Bucholz, yakni pengarnan terhadap gangguan didalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba.

    d) Rele diferensial ( differential relay).Berfungsi rnengamankan trafo dari gangguan didalarn trafo antara lain, flash over antara kumparan dengan kurnparan atau kumparan dengan tangki.

    e) Rele Arus LebihBerfungsi mengarnankan trafo dari arus yang rnelebihi dari arus yang telah diperkenankan lewat dari trafo tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat.

    f) Rele Tangki Tanah .Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.

    Heri Sungkowo, SST

  • g) Rele Hubung TanahBerfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan satu phasa ke tanah.h)Rele TermisBerfungsi untuk mencegah / mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur didalam rele ini adalah kenaikan temperatur.Secara umum trafo akan bekerja normal dan efisien pada kondisi kerja sebagai berikut:Ketinggian maksimum 1000 m diatas permukaan laut.Maksimum suhu ruangan tidak melebihi 40C dengan suhu diluar ruangan rata-rata 30 C.Bentuk gelombang tegangan suplai kira-kira berbentuk sinusoidal dan simetris untuk sistem 3 phase, 50 HZ.Beban trafo tidak diperkenankan terdapat arcfurnace (tungku busur) dan motor traksiBerdasarkan standard PLN untuk daya trafo sarna atau lebih kecil 160 KVA, maka kelompok vektor yang dipakai adalah : Yzn 5, sedangkan untuk daya trafo diatas 160 KVA kelompok vektor yang dipakai adalah Dyn 5.

    Heri Sungkowo, SST

  • 4. PanelPanel Tegangan Menengah (PTM)PTM untuk bangunan tinggi bekerja pada tegangan kerja 20 KV. 50 HZ dan terbagi pada beberapa lemari (Cubicle) yang biasanya masing-masing terdiri dari : 1) Load break switch cubicle: berisi load break switch (LB S) untuk menyambung dan memutuskan arus.2) Voltage transformer cubicle: berisi voltmeter. ampermeter. frekwensimeter. Kwh meter bahkan lightning arrester. Cubicle ini kadang-kadang tidak digunakan guna mengurangi biaya:3) Load break switch and fuse cubicle; berisi Load Break Switch (LBS) dan fuse. untuk proteksi trafo. Fuse hanya digunakan untuk trafo yang kapasitasnya sarna dengan atau kebih kecil 1600 KV A. sedangkan trafo yang lebih besar 1600 KV A digunakan Circuit Breaker.4) Jumlah cubicle ini tergantung dari jumlah trafo yang diproteksi.

    Heri Sungkowo, SST

  • b.Panel UtamaTegangan Rendah (PUTR)PUTR untuk bangunan tinggi bekerja pada tegangan kerja 380 / 220 V. 50 HZ dan berisi antara lainI) Automatic Main Failure (AMF). kalau ada.2) Capasitor bank.3) Breaker untuk proteksi. Magnetic Contactor. relay.4) AJat ukur'seperti Voltmeter, Ampere meter. frekwensi meter. power factor meter (cos meter). Dari PUTR ini daya listrik didistribusikan ke Panel Distribusi (PDS) atau ke PanelDaya (PDY) peralatan utama seperti Lift, Pemadam Kebakaran. ST.P.Pompa air bersih, AC dan lain-lain dan sekaligus memproteksi seluruh kabel yang keluar (out going -Cable)dari PUTR.

    C. Panel Distribusi (PDS) .

    PDS bekerja pada tegangan kerja 380/ 220 V, 50 HZ dan berisi antara lain:1) Breaker.untuk proteksi.2) Alat ukur; Voltmeter; Ampere meter.Dari PDS ini daya listrik didistribusikan ke Panel sub distribusi yang ada disetiap lantai dansekaligus memproteksi seluruh kabel yang keluar (out going - cable dari PDS.

    Heri Sungkowo, SST

  • d. Panel Penerangan (PP)

    PP bekerja pada tegahgan kerja 380/ 220V, 50 HZ dan berisi -breaker yang aka memproteksi selumh kabel yang keluar dari PP. PP ini mendapat suplai daya listrik dari panel sub distribusi dan kadang-kadang untuk bangunan yang luas perlantainya tidak terlalu luas, panel .sub distribusi ini merangkap sekaligus sebagai panel penerangan

    Heri Sungkowo, SST

    P-K.UG.A

    LP-UG.A

    P-P6.B

    P-UG.C

    P-P6.A

    Dari PUTR 1

    PD-UG

    P-UG.B

    P-P8

    LP-UG.C

    P-K.UG.C

    P-K.UG.B

    LP-UG.B

    P-K.REST

    P-MUP

    P-REST.1

    P-REST.2

    P-REST.3

    P-REST.4

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Contoh pekerjaan Instalasi Trafo TM 20 KV 380/220V

    Heri Sungkowo, SST

  • Panel tegangan rendah 380 /220 V

    Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Contoh pekerjaan Panel daya dan kontrol 380/220V

    Heri Sungkowo, SST

  • Contoh gambar rekapitulasi daya pada panel

    Heri Sungkowo, SST

  • Contoh Instalasi Kapasitor bank

    Heri Sungkowo, SST

    200 A

    200 A

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    CT

    Power Factor Regulator 12 Steps

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    4,17 kvar

    12,5 kvar

    12,5 kvar

    Kapasitor

    Kontaktor

    MCCB

    ACB

    12,5 kvar

    8 x

    2000 A

    PUTR 1

    12,5 kvar

  • a. Kabel Tegangan MenengahKabel tegangan menengah digunakan pada bangunan tinggi seperti :I) Antara gardu PLN dengan Panel Tegangan Menengah (PTM). Biasanya kabel yang digunakan disini adalah N2XSEFGby 12 / 20 K V 3 core.2) Antara PTM dengan Trafo Biasanya kabel yang digunakan disini adalah : N2XSY 12 / 20 KV single - core x 3.

    Heri Sungkowo, SST

  • Contoh Sambungan Mof ujung kabel TM

    Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Nomenklatur Kabel N: Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar2X: Isolasi XLPESE: Lapisan tembaga pada masing-masing intiB: Perisai pita bajaY: Selubung luar PVC atau dalam 3x150mm2: Kabel berinti tiga dengan luas penampang penghantar 150 mm212 kv: Tegangan antara penghantar dengan tanah/netral20 kv : Tegangan nominal antara penghantar dengan penghantarSimbol tata nama untuk kabel berisolasi sintetis dengan komponen komponen lainnya:NA: Penghantar aluminiumN: Penghantar tembaga 2X: Isolasi XLPEY: Isolasi PVC

    Heri Sungkowo, SST

  • 2Y: Isolasi PEH: Lapisan pembatas medan (semiconductive screen)C : Penghantar consentris Ce: Penghantar consentris yang terpasang pada masin-masing inti dari kabel inti banyakS: Lapisan pelindung elektris (tembaga)Se: Lapisan pelindung elektris (tembaga) pada masing- masing intiF: Perisai kawat baja pipih (plat galvanis)R: Perisai kawat baja bulat bulat (round galvanis)B: Perisai pita baja yang di belitkan secara tertutup Gb: Spiral pita bajaCm: Penghantar bulat berkawat banyak di padatkanRm: Penghantar bulat berkawat banyak

    Heri Sungkowo, SST

  • b. Kabel Tegangan Rendah

    I) Kabel Tegangan Rendah (NYY - 0,6/ IKV) mulai digunakan dari trafo ke PUTR dan seterusnya hingga kesetiap titik beban,2) Kabel Tegangan Rendah (NYFGbY - 0,6/ 1 KV) digunakan pada instalasi yang langsung berhubungan dengan tanah,3)Kabel Tegangan Rendah (NYM - 500 Volt)hanya digunakan untuk instalasi penerangan saja.4) Sebagai pengenal untuk inti kabel atau rel digunakan warna, lambang atau huruf seperti yang terdapat dalam tabel 2.3. (Tabel : 70 I-I, PUlL 1987),5) Ketentuan Kapasitas Hantar Arus (KHA) penghantar Netral Nol harus paling sedikit sama dengan penghantar phasenya, pengecualian hanya diperbolehkan sesuai dengan Tabel 2.4. (Tabel : 313-1. PUlL 1987).

    Heri Sungkowo, SST

  • c, Penghantar pengaman yang biasa digunakan adalah : kawat tembaga telanjang atau BC (Bare Conductor). Ketentuan mengenai .ini dapat dilihat pada tabel 2.5 (tabel : 312-1. PUll., 1987). Pentanahan atau pembumian pada sistern listrik bertujuan sebagai tindakan pengaman bila terjadi kegagalan isolasi terhadap tegangan sentuh pada bagian konduktif terbuka (BKT) dengan bekerjanya alat pengaman arus lebih (sekering),Contoh bagian konduktif terbuka (BKT) adalah : selungkup gagang alat kerja, body motor listrik, dll.

    Heri Sungkowo, SST

  • Pembumian biasanya dilakukan pada :1 ) Titik netral sistem listrik pada generator atau transforrnator2) Bagian konduktif terbuka perIengkapan (peralatan listrik) dan isolasi listrik

    Jenis elektroda bumi yaitu :Elektroda pita adalah elektroda yang dibuat dari penghantar berbentuk pita atau berpenampang bulat atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam secara dangkal.

    Elektroda batang adalah elektroda dari pipa besi, baja profil atau batang logam lainnya yang dipancangkan kedalam tanah.

    3) Elektroda pelat adalah elelctroda dan bahan logam untuk atau berlubang. Pada umumnya elektroda ini ditanam secara dalam.Pada bangunan tinggi, pembumian dengan elektroda batang adalah jenis yang sering dipakai. Pada gambar" 2.11. menunjukkan pembumian dengan elektroda batang.

    Heri Sungkowo, SST

  • Pembumian dengan elektroda batang

    Heri Sungkowo, SST

  • Untuk menghitung besarnya pembumian dengan jenis elektroda batang dapat digunakan rumus

    Keterangan:R = Tahanan pembumian () = Tahanan jenis pembumian ( meter)L = Panjang dari batang elektrode (m)d = Diameter batang elektroda (m)In R =

    Heri Sungkowo, SST

  • NILSSON Model 400 Solid StateSOIL RESISTANCE METER

    Heri Sungkowo, SST

  • Metode 3 PIN.

    Heri Sungkowo, SST

  • Pada methode ini untuk menentukan nilai resistance dari sebuah elektroda yang telah dipasang . Pada methode ini jarak untuk pin C2 terhadap object dari elektroda yang yang akan diukur sekitar 100 feet dan jarak antara P2 sekitar 62 % dari 100 feet.Dan kedalaman dari elektroda batang yang akan diukur berupa elektroda batang atau ground rod dengan kedalam 15 sampai 20 feet.Cara pengukurannya atur range switch pada X 100K dan atur Ohms Balance Dial sampai Null Indicator pada posisi balans atau posisi Null .Setelah posisi balans tercapai maka untuk menentukan hasil pengukurannya adalah hasil penunjukan pada Ohms Balance Dial dikalikan posisi Range Switch.

    Heri Sungkowo, SST

  • NYMHYMedium Heavy Thermoplastic Flexible CableConductor:Flexible CopperInsulation:Extruded PVCOuter Sheath:SPLN 42-6-2:1992SNI 04-3234:1992Rated Voltage 350V/500V Application For indoor location connection or portable application

    Identification of CoresOther colors are available on request Twin-cores Light blue, black Three-cores System I Green/yellow, light blue, black System O Light blue, yellow, black Four-cores System I Green/yellow, light blue, yellow, black System O Light blue, red, yellow, black Five-cores Green/yellow, light blue, red, yellow, black

    Construction and Characteristics No. of Cores 2 3 4 5 Size Range 0.75 to 2.5 mm 0.75 to 2.5 mm 0.75 to 2.5 mm 0.75 to 2.5 mm

    Heri Sungkowo, SST

  • NYY Low Voltage Non Armoured CableConductor:Annealed CopperInsulation:Extruded PVCOuter Sheath:Extruded PVC

    Identification of CoresOther colors are available on request One-core Black Twin-cores Light blue, black Three-cores System I Green/yellow, light blue, black System O Light blue, yellow, black Four-cores System I Green/yellow, light blue, yellow, black System O Light blue, red, yellow, black Five-cores Green/yellow, light blue, red, yellow, black Above Five-cores Black with white numbers

    Heri Sungkowo, SST

  • NYM Indoor CableConductor:Annealed CopperInsulation:Extruded PVCOuter Sheath:Extruded PVCSPLN 42-2:1992SNI 04-2699:1992

    Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

    Penghantar Tembaga

    Isolasi PVC

    Lapisan Pembungkus inti

    Perisai Kawat Baja Berlapis Seng

    Spiral Pita Baja Berlapis Seng

    Selubung PVC

  • Menentukan KHA penghantar Setelah nilai arus diketahui maka dilakukan cukup dengan cara melihat tabel KHA penghantar. Cara diatas cukup untuk instalasi biasa, namun untuk saluran jarak yang panjang perlu diperhitungkan rugi atau susut tegangan. Berdasarkan contoh perhitungan PUIL 2000 ayat 5.5.6, hal 183 yang dijelaskan pada ayat 5.5.3.1, hal 180 bahwa penghantar sirkit akhir tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 % arus pengenal beban penuhI = (untuk sistem 1 fasa)I = (untuk sistem 3 fasa)

    Heri Sungkowo, SST

  • Hubungan Susut Tegangan (Drop Tegangan) dengan panjang kabel dan luas penampangA = (untuk sistem 1 fasa) A = (untuk sistem 3 fasa) Keterangan:A: Luas penampang (mm2)I: Arus dalam penghantar (A)

    : Panjang saluran (m) V : Rugi tegangan dalam penghantar (volt) x : Daya penghantar yang digunakan (mm2/m) Tembaga = 58 dan Aluminium = 36 Rugi tegangan yg diijinkan 4 % dari 220 V = 8,8 V Rugi tegangan yg diijinkan 4 % dari 380 V = 15,2V

    Heri Sungkowo, SST

  • 6.Pemipaan Konduit Konduit digunakan untuk melindungi kabel yang, ada didalamnya, yang umum digunakan pada bangunan tinggi adalah "high impact conduit" yang khusus.digunakan untuk instalasi penerangan saja. 'Berhubung untuk instalasi penerangan hanya terdapat 1 (satu) kabel untuk 1 (satu) konduit, maka sesuai tabel 743-1 (PUlL 1987) berlaku faktor pengisian maksimum = 50%.

    Rak kabel digunakan untuk menunjang kabel-kabel utama (feeder cable). atau kabel lainnya yang berada dalam jumlah yang cukup banyak. Rakkabel. umumnya buatan pabrik yang telah digalvanized dan dalam pemasangannya harus dibumikan. Dimensi rak kabel harus mencukupi' kebutuhan kabel yang akan dilayaninya. Seluruh kabel yang ada diatas rak kabel harus diikat dengan pengikat kabel (cable ties).

    Heri Sungkowo, SST

  • Peralatan Tetap (Fixtures) PeneranganPeralatan tetap (fixtures) untuk instalasi penerangan terdiri dari lampu, saklar. Dan kotak kontak.

    Lampu Bak ( lampu TL )Down Light ( PL, SL, Halogen )Spot Light ( Halogen, pijar )Flood Light ( Halogen,Metal halide, SON ) Lampu Dinding (Wall Lamp) PL, SL atau pijarLampu Meja ( TL,Pijar,PL )Lampu Taman ( Mercury, SON )

    Heri Sungkowo, SST

  • Persiapan PelaksanaanI.Persiapan AlatAlat-alat yang dipakai,.agar disiapkan sesuai kebutuhan kerja. Peralatandisimpandan/ dirawat dengan baik, sehing&a kondisinya selalu dalam Keadaan tidak rusak dan siap untuk digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.Peralatan yang umum dipakai dalam pekerjaan instalasi listrik adalah :Tang pemotong kabel Tang pengupas kabel Alat press kabelTang Obeng PaluGergaji besi TaliRamsetBor tangan listrik .

    Heri Sungkowo, SST

  • Alat penekuk konduitScafoldingTanggaAvo meter (multi tester)Alat megger kabel untuk mengukur tahanan isolasi.Alat ukur tahanan pentanahan Alat petunjuk urutan,phasePahat betonHT (Haqdy Talky) Safety belt.

    Heri Sungkowo, SST

  • Letak dan dimensi sparing untuk kabeltegangan menengah.Jari-jari tekukan kabel (bending radius) minimum 15 x D, dimana D Diamater luar kabel.Kabel Tegangan RendahJari-jari tekukan kabel (bending radius) minimum, 12 x D, dimana D Diameter luar kabel.

    Heri Sungkowo, SST

  • Heri Sungkowo, SST

  • Terima Kasih

    Heri Sungkowo, SST