44
Presentasi Kasus “Ulkus Kornea” Muhammad Rizki Imannudin 20090310194 Dokter Pembimbing: dr. Evita Wulandari, Sp.M

Presentasi Kasus Ulkus Kornea

Embed Size (px)

DESCRIPTION

POWERPOINT

Citation preview

Bed Side Teaching

Presentasi Kasus Ulkus KorneaMuhammad Rizki Imannudin20090310194Dokter Pembimbing:dr. Evita Wulandari, Sp.MIdentitas PasienNama Pasien: Sdr. FHJenis Kelamin: Laki-lakiUmur : 16 TahunAlamat: Paitan RT 01/02, Kemiri No. RM: 332759Tanggal Periksa: 25 April 2015Keluhan Utama:Nyeri dan merah pada mata kanan sejak 10 hari

Keluhan Tambahan :Mata kanan terasa perih, panas, silau dan berair

Riwayat penyakit sekarang:Seorang pasien laki-laki pelajar SMP berumur 16 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan pada mata kanannya terasa terasa nyeri dan kemerahan sejak 10 hari yang lalu ketika mata kanannya terkena tebasan padi pada saat sedang membantu orangtuanya disawah, keluhan tersebut disertai rasa perih, pandangan kabur, silau ketika melihat cahaya dan berair.8 hari SMRS pasien memeriksakan diri ke dokter praktek swasta dan mendapatkan obat oral dan tetes mata. Pada HSMRS pasien berobat ke puskesmas karena merasa keluhannya masih belum tertangani dan langsung mendapatkan surat rujukan untuk mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit.Riwayat penyakit dahulu:Keluhan serupa disangkalRiwayat alergi disangkalRiwayat pengobatan penyakit lain disangkal

Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.Riwayat alergi pada keluarga disangkal

Pemeriksaan Subjektif MataPemeriksaanODOSVisus1/PS/PW (baik)5/10

Gambaran OD dan OS

Pemeriksaan Objektif MataPemeriksaanODOSPalpebraPasanganGerakanEdemaSikatrikLesiTidak SimetrisSpasme (+)(-)(-)(-)simetrisBebas(-)(-)(-)Bola mataPasanganGerakansimetrisSegala arahsimetrisSegala arahPemeriksaanODOSKonjungtivaWarnaedemaSekretPapilFolikulerLakrimasiCiliary Inj., Conjunctival Inj., Pericorneal Inj. (+)(-)Mukoid (+)(-)(-)(+)Jernih(-)(-)(-)(-)(-)SkleraWarnaEdemaNodulputih(-)(-)putih(-)(-)PemeriksaanODOSKorneaKeruh, defek (+) d = 4mm, tepi irreguler, batas tegasjernihCOAsdnDalamJernih Iris / PupilBentukDiameterKedudukanRefleks direkRefleks indirekSdnSdnSdnSdnsdnBulat3 mmSentral(+)(+)PemeriksaanODOSLensaWarnaLetaksdnsdnJernih SentralTION +N Kesimpulan Pemeriksaan :Pada Konjungtiva tampak Ciliary Inj.,Conjunctival Inj., Pericorneal Inj. dan sekret mukoid Pada Kornea tampak keruh dengan defek 4mm, batas tegas dengan tepi irregulerPemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan

Usul pemeriksaan : Tes FluoresceinPemeriksaan Slit-lampPemeriksaan langsung secara mikroskopik (pewarnaan gram, KOH, Giemsa)PlacidometerKultur usapan ulkusKeratometriDiagnosa Banding OD Ulkus kornea sentralis ec bakterialOD Ulkus kornea sentralis ec fungalOD Ulkus kornea sentralis ec viralOD Ulkus kornea sentralis ec protozoaDiagnosa Kerja OD Ulkus kornea sentralis ec bakterial Penatalaksanaan Medikamentosa Levofloxacin md 5mg 24 dd ODPelumas mata / Lubrikan Ion Natrium & Kalium 6 dd ODAtropine 0,5% ed 3 dd ODMethylprednisolon 4mg 2 dd1

Non Farmakoterapi (Edukasi) :Menghindari tindakan mengucek mataTidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga berfungsi sebagai incubatorSekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehariDebridement sangat membantu penyembuhan

Follow Up tanggal 2 Mei 2015S : Tidak nyeri, pegal berkurang, tidak silau, tidak terasa pedas, pandangan mata masih belum membaikO : Pemeriksaan Subjektif: Visus OD : 1/ PS/PW (baik) Visus OS: 5/10

A : OD Ulkus Kornea ec BakterialP : FarmakoterapiLevofloxacin md 5mg 24 dd ODPelumas mata / Lubrikan Ion Natrium & Kalium 6 dd ODAtropine 0,5% ed 3 dd ODMethylprednisolon 4mg 2 dd1Non Farmakoterapi (Edukasi) :Menghindari tindakan mengucek mataTidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga berfungsi sebagai incubatorSekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehariDebridement sangat membantu penyembuhan

Follow Up tanggal 2 Mei 2015S : Tidak nyeri, tidak pegal, tidak silau, tidak terasa pedas, pandangan mata belum membaikO : Pemeriksaan Subjektif: Visus OD : 1/300 PS/PW (baik)Visus OS: 5/10

A : OD Ulkus Kornea ec BakterialP : FarmakoterapiGentamisin ED 24 dd ODPelumas mata / Lubrikan Ion Natrium & Kalium 6 dd ODMethylprednisolon 4mg 2 dd1Non Farmakoterapi (Edukasi) :Menghindari tindakan mengucek mataTidak boleh dibebat, karena akan menaikkan suhu sehingga berfungsi sebagai incubatorSekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehariDebridement sangat membantu penyembuhan

Prognosis Ad vitam : dubia ad malam Ad sanationam: dubia ad malam Ad visam: dubia ad malamAd kosmetikam: dubia ad malam

TINJAUAN PUSTAKAULKUS KORNEAANATOMIKornea memiliki tiga fungsi utama: Sebagai media refraksi cahaya terutama antara udara dengan lapisan air mata prekornea.Transmisi cahaya dengan minimal distorsi, penghamburan dan absorbsi.Sebagai struktur penyokong dan proteksi bola mata tanpa mengganggu penampilan optikal.

DEFINISIUlkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma

Penurunan tajam penglihatan sangat ditentukan oleh letak luas serta kepadatan jaringan sikatrik yang terjadi serta irregularitas permukaan kornea dan cekungan yang terjadi KLASIFIKASI Ulkus Kornea Sentral(bakterial, fungi, virus, acanthamoeba)Ulkus Kornea Perifer(marginal, mooren, cincin/ring ulcer)

ULKUS KORNEA SENTRALETIOLOGIInfeksi Bakteri : Pseudomonas aeraginosa, Streptococcus hemoliticus, stafilokokus, pneumokokusInfeksi Jamur : disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.Infeksi virus Ulkus kornea oleh virus herpes simplex cukup sering dijumpai. Bentuk khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel-vesikel kecil dilapisan epitel yang bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila mengalami nekrosis di bagian sentral. Infeksi virus lainnya varicella-zoster, variola, vacinia (jarang).Acanthamoeba (protozoa)

Ulkus Kornea Bakterialis1. Ulkus Streptococcusulcus menjalar dari tepi tengah kornea (serpinginous). Hipopion berukuran sedangkuning keabu-abuan bentuk cakram dg tepi menggaung. perforasi kornea

2. Ulkus StaphylococcusPutih kekuningan infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. abses kornea + edema stroma & infiltrasi sel leukosit. hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal.

3. Ulkus PseudomonasLesi : sentral samping & dalam kornea. Sangat nyeriPerforasi kornea dalam 48 jam. hipopion yang membesarInfiltrat&eksudat mungkin berwarna hijau kebiruan (pigmen organisme dan patognomonik P. aureginosa )

4. Ulkus PneumokokusPaling banyak didunia Sumbatan ductus lakrimalisMuncul 24-48 jammsetelah inokulasi pada kornea lecetUlkus batas tegas, warna kelabu, menyebar tidak teraturInfeksi ke sentral korneaBatas yg maju = ulserasi aktif dan infiltrasiEfek merambat = serpiginosa akutHipopionDakriosistitis

Herpes Zosterdiawali dg perasaan lesu, timbul 1-3 hari Mata: vesikel & edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh.Infiltrat bentuk dendrit berwarna abu-abu kotor dg fluoresin lemah.Kornea hipestesi dg rasa sakit.

Herpes Simpleksinjeksi siliar dataran sel di permukaan epitel kornea bentuk dendrit/bintang infiltrasi.hipertesi korneapembesaran kelenjar preaurikel.dendrit kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya

Ulkus kornea virus

Ulkus kornea fungibercak putih keabu-abuan yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas, irregular dan terlihat penyebaran seperti bulu asal penyebaran di bagian sentral satelit-satelit disekitarnya.infeksi kandida : lonjong dengan permukaan naik. neovaskularisasiinjeksi siliar & hipopion.

Acanthamoeba adalah protozoa hidup bebas yang terdapat di dalam air tercemar yang mengandung bakteri. Komplikasi pada pengguna lensa kontak lunak khususnya bila memakai larutan garam buatan sendiri.Infeksi ini juga pada yang terpapar pada air yangAwal: sakit , kemerahan & fotofobia.Tanda khas: ulkus kornea indolen, cincin stroma,infiltrat perineural.Ulkus kornea acantamoebaPATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINISGejala SubjektifMata merahSakit mata (ringan-berat)FotofobiaKekeruhan berwarna putih pada korneaSekret mukopurulenMerasa ada benda asing di mataPandangan kaburMata berairGejala ObjektifInfiltrat Injeksi siliarHilangnya sebagian jaringan koneaHipopionDiagnosis AnamnesaPenyakit korneaR.traumaBenda asingRPO topikalR.penyakit sistemik

Px.diagnostikKetajaman penglihatanTes refraksiTes air mataPemeriksaan slit-lampKeratometri (pengukuran kornea)Respon reflek pupilPewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.Goresan ulkus untuk analisa atau kultur

PENATALAKSANAANPengobatan UmumSikloplegik Sulfas atropine (bekerja lama 1-2minggu)sedatif, Dekongestif , menurunkan tanda-tanda radangMelepaskan dan mencegah terjadinya sinekia posterior

Antibiotik yang sesuai (salap, tetes mata, injeksi subkonjungtiva)Tidak dibebat Analgetik Dibersihkan 4x sehariDebridement

PembedahanKauterisasi Dengan zat kimia : Iodine, larutan murni asam karbolik, larutan murni trikloralasetat Dengan panas (heat cauterisasion) : memakai elektrokauter atau termophore.

KeratoplastiKeratoplasti adalah jalan terakhir jika urutan penatalaksanaan diatas tidak berhasil.

KOMPLIKASIKebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkatKornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoftalmitis dan panopthalmitisProlaps irisSikatrik korneaKatarakGlaukoma sekunder

PROGNOSISTergantung :tingkat keparahan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, ada tidaknya komplikasi yang timbul.Semakin tinggi tingkat keparahan & lambatnya mendapat pertolongan + komplikasi prognosisnya menjadi lebih buruk.

TERIMAKASIH