56
PRESENTASI KASUS “ASITES” Siti Nashratul Kamillah Pembimbing : dr. Waluyo Dwi Cahyono, Sp.PD, KEMD, FINASIM

presentasi kasus sirosis hepar.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • PRESENTASI KASUS ASITESSiti Nashratul Kamillah

    Pembimbing :dr. Waluyo Dwi Cahyono, Sp.PD, KEMD, FINASIM

  • Identitas PasienNo.Rekam Medik: 03.47.36.44Nama : Tn.GUsia : 65 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Kp. Cikunir Ceger RT. 005/012Pekerjaan: Pedagang kelilingStatus pernikahan: MenikahSuku : JawaBangsa: Indonesia

  • Anamnesis Perut membesar sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit.Kedua kaki bengkak, nafas sesak, kepala pusing, kembung, dan tangan kanan membengkak.

  • Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh perut membesar sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Perut semakin lama semakin membesar. Pasien juga mengeluh kedua kaki bengkak sejak tiga minggu yang lalu. Kedua kaki makin lama semakin bengkak. Nafas dirasakan sesak sejak kurang lebih dua minggu yang lalu dan dirasakan makin memberat.

  • Riwayat Penyakit SekarangSejak tiga minggu yang lalu, setiap kali selesai makan,nafas menjadi sesak sehingga pasien mengurangi porsi makannya agar tidak sesak. Pasien juga mengeluh kepala pusing sejak dua hari yang lalu. Pasien mengeluh perutnya sering terasa kembung dan sejak tiga hari yang lalu, tangan kanan membengkak. Pasien mengeluhkan sebelumnya buang air kecil seperti teh.

  • Riwayat Penyakit DahuluSatu tahun yang lalu pasien pernah dirawat di rumah sakit karena mengalami muntah darah dan BAB hitam sebanyak dua kali. Muntah darah berupa gumpalan darah berwarna hitam kemudian berwarna merah segar. Muntah darah yang pertama kali kira-kira satu ember kecil kemudian muntah darah yang kedua kali sebanyak dua gayung. Riwayat transfusi darah disangkal. Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal.

  • Riwayat Sosial dan KebiasaanRiwayat konsumsi alkohol ketika muda, baru berhenti minum bila sudah mabuk. Pasien berhenti minum alkohol sudah lama, lebih dari sepuluh tahun.

  • Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada.

  • Pemeriksaan FisikKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisTanda vitalTekanan darah: 120/80 mmHgFrekuensi nadi: 88 kali / menitFrekuensi napas: 20 kali / menit, dalamSuhu: 36,00 C

  • Status generalisKepala: Normochepali, rambut hitam dan putih tersebar merata.Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung: Deformitas (-), Deviasi septum (-), mukosa hiperemis (-), Pembesaran konka (-/-)Telinga: Liang telinga luas, serumen (-/-)Mulut: Tonsil (T1-T1), detritus (-/-), kriptus (-/-), mukosa hiperemis (-), oral trush (-), Leher: Trakea di tengah, pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP 5-2 cmH2O

  • ThoraxInspeksi : spider navy (+), pergerakan dada kanan sama dengan kiri simetris saat statis dan dinamis, iktus kordis terlihatPalpasi : Vokal fremitus simetris kanan dan kiri, iktus kordis teraba pada ICS 5 kiriPerkusi : Sonor pada kedua lapang paru- Batas jantung kanan: linea sternalis dekstra ICS IV- Batas jantung kiri : 1 jari lateral linea midclavikula sinistra ICS VAuskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-), SI dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

  • AbdomenInspeksi: buncit, tegang, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+)Palpasi: Hepar dan lien tidak dapat dinilai. Shifting dullness (+)Perkusi: timpani-redup Auskultasi : Bising usus (+) normal

  • EkstremitasAtas : Akral hangat +/+, Edema +/-, palmar eritema (+/+)Status lokalis regio dorsum manus dextra tampak tanda-tanda inflamasi berupa kalor, tumor, rubor, dolor, dan fungsio laesa.Bawah : Akral hangat +/+, Edema +/+, Palpasi: pitting oedema +/+, CRT < 3 s

  • Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan27/11/201413:03Nilai normalHEMATOLOGIDarah LengkapHb (gr/dL)8,213 17,5Ht (%)24,440 54Leukosit (ribu/uL)7,15 10.000Eritrosit (juta/uL)2,914 6Index EritrositMCV83,782 92 MCH28,227 32MCHC33,732-37Trombosit (ribu/uL)78150 400 Fungsi HatiAST (SGOT) (U/L)66< 37 ALT (SGPT) (U/L)22 < 41Fungsi Ginjal Ureum (mg/dL)2820 40 Kreatinin (mg/dL)1,310,5 1,5 Diabetes Gula Darah Sewaktu (mg/dL)11560 110

  • ResumePasien datang dengan keluhan Perut membesar sejak 5 bulan SMRS. Pasien juga mengeluhkan kedua kaki bengkak, nafas sesak, kepala pusing, kembung, dan tangan kanan membengkak.Pada pemerikasaan fisik didapatkan napas 20 kali/menit, dalam. Habitus astenikus. Pada regio thoraks ditemukan spider navy. Abdomen buncit, tegang, caput medusa (+), hernia umbilical (+), shifting dullness (+), perkusi timpani-redup.

  • ResumePada ekstemitas atas ditemukan edema pada dorsum manus dekstra. Palmar eritema (+/+). Regio dorsum manus dextra tampak tanda-tanda inflamasi berupa kalor,tumor, dolor, rubor, dan fungsio laesa. Pada ekstremitas bawah edema pada kedua kaki dan pitting edema (+/+).

  • Daftar MasalahAsites dengan hipertensi portaDyspneaAnemiaTrombositopeniaInsect bite pada dorsum manus dextra

  • Pengkajian masalah

  • AssessmentAsites dengan hipertensi porta e.c sirosis hati a.d.- Anamnesis: perut membesar sejak 5 bulan SMRS, kedua kaki bengkak, nafas sesak, kembung, riwayat konsumsi alkohol ketika muda.PF: habitus astenikus, pada regio thoraks ditemukan spider navy, Abdomen buncit, tegang, caput medusa (+), hernia umbilical (+), shifting dullness (+), perkusi timpani-redup, palmar eritema (+/+), ekstremitas bawah edema (+/+) dan pitting edema (+/+).

  • AssessmentDyspnea e.c asites a.d napas terasa makin sesak bila setelah makan, napas 20 kali/,menit, dalam, suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-, asites (+), shifting dullness (+), perkusi abdomen timpani-redup.

  • AssessmentAnemia e.c penyakit kronik dan perdarahan kronik a.d konjungtiva anemis +/+, hemoglobin: 8,2, riwayat perdarahan varises gastroesofagus.

  • AssessmentTrombositopenia e.c. splenomegali a.d ditemukan tanda-tanda hipertensi porta berupa caput medusa (+), asites (+), shifting dullness (+), perkusi abdomen timpani-redup, trombosit 78.000.

  • AssessmentInsect Bite pada dorsum manus dextraa.d. tangan kanan membengkak, edema pada dorsum manus dekstra, regio dorsum manus dextra tampak tanda-tanda inflamasi berupa kalor, tumor, dolor, rubor, dan fungsio laesa.

  • Tata laksana

    Non Medika MentosaMedika MentosaDiet rendah garam tinggi kalori tinggi proteinTirah baringO2 2 literAsering/24 jamLasix 1 x 1ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1gramVitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100mgTransfusi PRC 500ccPropanolol 3x1

  • Tirah BaringTirah baring dapat memperbaiki efektivitas diuretika, pada pasien asites transudat yang berhubungan dengan hipertensi porta. Perbaikan efek diuretika tersebut berhubungan dengan perbaikan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus akibat tirah baring. Tirah baring akan menyebabkan aktivitas simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron menurun. Yang dimaksud dengan tirah baring disini bukanlah istirahat total sepanjang hari, tetapi tidur terlentang, kaki sedikit diangkat, selama beberapa jam setelah minum obat diuretika.

  • AseringKandungan: (per 1000mL)CaCl 0,2 gramKCl 0,3 gramNaCl 6 gramNa asetat 3,8 gram

  • Diet rendah garamKonsumsi garam (NaCl) perhari sebaiknya dibatasi hingga 40-60 mEq/hari. Hiponatremia ringan sampai sedang bukan merupakan kontraindikasi, karena hiponatremia bersifat relative. Kadar NaCl yang amat rendah justru dapat mengganggu fungsi ginjal.

  • Diuretika Diuretika yang dianjurkan yang bekerja sebagai antialdosteron, misalnya spironolakton.Awalnya dianjurkan: 100-200mg sekali sehari.Bila tidak adekuat dikombinasikan dengan furosemide dengan dosis 20-40mg/hari

  • Loop diuretik (Furosemide)Na+/K+/2Cl- transporter

  • Loop diuretik

  • Loop diuretikMekanisme kerja : menurunkan reabsorpsi NaCl di thick ascending limb of the loop of Henle dengan menghambat Na+/K+/2Cl- transporter.Karena besarnya kapasitas absorpsi NaCl di segmen ini the most efficacious diuretic agent available (diuretik kuat)Prototipe : grup sulfonamid (furosemid, torasemid) dan asam etakrinat.

  • Loop diuretikFarmakokinetikAbsorpsi : furosemid 2-3 jam.Lama kerja : furosemid 2 3 jam

  • Loop diuretikFarmakodinamikHambatan pada Na+/K+/2Cl- transporter mengakibatkan penurunan:natrium (risiko hiponatremia) kalium (risiko hipokalemia) pemberian KSRKloridamagnesium (risiko hipomagnesemia) dankalsium (kalsium direabsorpsi di tubulus distal jadi jarang menimbulkan hipokalsemia).

  • Diuretik hemat kalium (Spironolakton)

  • Diuretik hemat kalium

  • Diuretik hemat kaliumMekanisme kerjaAntagonis aldosteron spironolakton, eplerenone

  • Diuretik hemat kaliumFarmakokinetik dan FarmakodinamikSpironolakton merupakan steroid sintetik dan bekerja mengantagonis aldosteron bekerja lambat sehingga membutuhkan beberapa hari untuk mencapai target terapi.

    Bekerja mengurangi reabsorpsi air dengan menginhibisi aldosteron (spironolakton).

  • Diuretik hemat kaliumIndikasiKelebihan mineralokortikoidAldosteronisme sekunderKelebihan cairan sekunder

  • Antibiotik Pemberian sefalosporin generasi kedua, biasanya cefotaxime.Bertujuan untuk mencegah terjadinya peritonitis bakterial spontan.

  • Pemberian Vitamin KKarena absorpsi vitamin K menurun akibat sindrom kolestasis kronik dan sintesis vitamin K menurun karena menurunnya massa hepar, maka pemberian Vitamin K intravena atau intramuskular dapat dengan cepat memperbaiki abnormalitas tersebut.

  • Pemberian Vitamin KSemua faktor pembekuan di produksi di hati kecuali faktor VIIIVit. K berfungsi sebagai koenzim proses pembentukan F II, F VII, F IX, dan F X, yaitu pada tahap akhir, tahap karboksilasi asam gamma glutamat.

  • Pemeriksaan AnjuranCek ElektrolitCek Darah Lengkap dan AlbuminCek Feses LengkapCek HBsAg, anti HCVUSG AbdomenEndoskopi

  • PrognosisAd vitam: Dubia ad malamAd fungtionam: Dubia ad malamAd sanationam: malam

  • Follow up

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP1a) Perut besar (+), kedua kaki bengkak (+), badan kurus, kembung kadang-kadang, BAB hitam (-), BAK seperti teh (-)b) sesak terutama apabila makan terlalu kenyangc) lemas (-), mudah lelah (-), deg-degan (-), kepala keleyengan (-)d) tidak ada keluhan perdarahane) Punggung tangan kanan membengkak (+), kadang terasa nyeri nyut-nyutan namun nyeri masih dapat ditahan.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) SN v +/+, rh -/-, wh -/-c) CA +/+d) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.e) Status lokalis: regio dorsum manus tampak tanda-tanda inflamasia) SGOT: 66b) -c) Hb: 8,2d)Tr: 78.000e) -a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Dyspnea e.c asitesc) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikd)Trombositopenia e.c. splenomegalie) Insect bite Asering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1 gramVitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1O2 2L/jam

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP2a) Perut besar (+), kedua kaki bengkak (+), badan kurus, kedua kaki bengkak (+) sudah sedikit berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagib) sesak terutama apabila makan terlalu kenyangc) Tidak ada keluhand) Tidak ada keluhan perdarahane) Punggung tangan kanan membengkak (+), kadang terasa nyeri nyut-nyutan namun nyeri masih dapat ditahan.f) BAK sulit ketika pagi hari, BAK keruh (-), darah (-), riwayat pemasangan kateter di IGD (+) namun dilepas karena pasien tidak nyamana) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) SN v +/+, rh -/-, wh -/-c) CA +/+d) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.e) Status lokalis: regio dorsum manus tampak tanda-tanda inflamasif) Nyeri tekan supra pubik (-)a) SGOT: 66b) -c) Hb: 8,2d)Tr: 78.000e) -f) -a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Dyspnea e.c asitesc) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikd)Trombositopenia e.c. splenomegalie) Insect bitef) Suspek ISK dd/Striktur uretraAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1 gramVitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1O2 2L/jamcek ULCek AlbuminBalance cairan negatif

  • Pemeriksaan AnjuranCek ElektrolitCek Darah Lengkap dan Albumin Cek Feses LengkapCek HBsAg, anti HCVUSG AbdomenEndoskopi

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP3a) Perut besar (+), namun sudah menjadi empuk, badan kurusb) sesak terutama apabila makan terlalu kenyangc) Tidak ada keluhand) Tidak ada keluhan perdarahane) Punggung tangan kanan membengkak (+), kadang terasa nyeri nyut-nyutan namun nyeri masih dapat ditahan.f) Tidak ada keluhan BAKg) Kedua kaki bengkak (+) sedikit berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) SN v +/+, rh -/-, wh -/-c) CA +/+d) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.e) Status lokalis: regio dorsum manus tampak tanda-tanda inflamasif) Nyeri tekan supra pubik (-)g) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) -c) Hb: 8,2d)Tr: 78.000e) -f) UL dbng) albumin: 1,85a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Dyspnea e.c asitesc) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikd)Trombositopenia e.c. splenomegalie) Insect bitef) Suspek ISK dd/ striktur uretra perbaikang) hipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1 gramVitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1O2 2L/jamInfus Albumin 20% 100ccBalance cairan negatif

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP4a) Perut besar (+), namun sudah menjadi sedikit empuk, badan kurusb) sesak terutama apabila makan terlalu kenyangc) Tidak ada keluhand) Tidak ada keluhan perdarahane) Punggung tangan kanan membengkak (-), nyeri (-)f) Kedua kaki bengkak (+) sedikit berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) SN v +/+, rh -/-, wh -/-c) CA +/+d) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.e) Status lokalis: regio dorsum manus tidak tampak tanda-tanda inflamasif) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) -c) Hb: 8,2d)Tr: 78.000e) -f) albumin: 1,85a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Dyspnea e.c asitesc) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikd)Trombositopenia e.c. splenomegalie) Insect bite perbaikanf) hipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1 gramVitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Balance cairan negatif

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP11a) Perut besar (+) sedikit empuk, badan kurusb) Sudah tidak sesakc) Tidak ada keluhand) Tidak ada keluhan perdarahane) Kedua kaki bengkak (+) sedikit berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) SN v +/+, rh -/-, wh -/-, napas: 18x/menitc) CA +/+d) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.e) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) -c) Hb: 8,2d)Tr: 78.000e) albumin: 1,75a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Dyspnea e.c asites perbaikanc) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikd)Trombositopenia e.c. splenomegalie) hipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Cefotaxim 3 x 1 gram (di berhentikan pada hari ke tujuh perawatan)Vitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Balance cairan negatifInfus albumin 20% 100ccCek HBsAg

  • Pemeriksaan AnjuranCek ElektrolitCek Darah Lengkap dan Albumin Cek Feses LengkapCek HBsAg, anti HCVUSG AbdomenEndoskopi

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP12a) Perut besar (+) sedikit empuk, badan kurusb) Tidak ada keluhanc) Tidak ada keluhan perdarahand) Kedua kaki bengkak (+) sedikit berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) CA +/+c) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.d) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) Hb: 8,2c)Tr: 78.000d) albumin: 2,04a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikc)Trombositopenia e.c. splenomegalid) HipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Vitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Balance cairan negatifCek PT/ APTT untuk rencana pungsi asites

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP13a) Perut besar (+) empuk, badan kurusb) Tidak ada keluhanc) Tidak ada keluhan perdarahand) Kedua kaki bengkak (+) berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) CA +/+c) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.d) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) Hb: 8,2c)Tr: 78.000, PT/APTT: 19,5 / 45,3 (memanjang)d) albumin: 2,04a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikc)Trombositopenia e.c. splenomegalid) HipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Vitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Balance cairan negatifTransfusi FFP 500cc

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP14a) Perut besar (+) empuk, badan kurusb) Tidak ada keluhanc) Tidak ada keluhan perdarahand) Kedua kaki bengkak (+) berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) CA +/+c) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.d) Edema pitting +/+a) SGOT: 66b) Hb: 8,2c)Tr: 78.000, PT/APTT: 19,4 / 46,4 (post transfusi FFP)d) albumin: 2,04a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikc)Trombositopenia e.c. splenomegalid) HipoalbuminemiaAsering/24 jamLasix 2 x 1 ampKSR 1 x 1Vitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Balance cairan negatif -500cc/24jam

  • Hari ke-Subjective ObjectiveAssessmentPlanningPFPP15a) Perut besar (+) empuk, badan kurusb) Tidak ada keluhanc) Tidak ada keluhan perdarahand) Kedua kaki bengkak (+) berkurang namun bila kaki menggantung akan terlihat bengkak lagi.a) - thorax: spider navy (+) - abdomen: buncit, hernia umbilikalis (+), caput medusa (+), tegang, ekstremitas bawah pitting edema (+/+)b) CA +/+c) Gusi berdarah (-), petekie (-), limpa tidak dapat dinilai.d) Edema pitting +/+SGOT: 66UMU:I: M: 450cc : 500ccO: U: 500ccIWL: 500ccBalance: -50b) Hb: 8,2c)Tr: 78.000, PT/APTT: 19,4 / 46,4 (post transfusi FFP)d) albumin: 2,04a) Sirosis Hepar dengan asites dan hipertensi portab) Anemia e.c. perdarahan kronik dan penyakit kronikc)Trombositopenia e.c. splenomegalid) HipoalbuminemiaAsering/24 jamKSR 1 x 1Vitamin K 3 x 1 ampulSpironolakton 1 x 100 mgPropranolol 3x1Lasix 10 ampul/24 jam

  • Tinjauan Pustaka

  • Sirosis HatiDefinisisuatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.

  • EpidemiologiDi Indonesia, pria lebih banyak dibanding wanita (2-4 : 1), dan terbanyak pada dekade kelima. Penyebabnya sebagian besar akibat infeksi virus kronik dibandingkan akibat alkoholik. 40% pasien sirosis asimtomatis

  • EpidemiologiDi Indonesia data prevalensi sirosis hati belum ada, hanya laporan dari beberapa pusat pendidikan saja.Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun waktu 1 tahun (2004). Di Medan, dalam kurun waktu 4 tahun dijumpai pasien sirosis hati sebanyak 819 (4%) pasien dari seluruh pasien di Bagian Penyakit Dalam. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada tahun 1988 di ruangan Ilmu Penyakit Dalam tercatat 162 penderita dengan 94 penderita laki-laki.

  • Klasifikasi

    Secara konvensionalMakronodularMikronodular Campuran mikronodular dan makronodularSecara etiologi dan morfologiAlkoholikKriptogenik dan post hepatitis (nekrosis)BiliarisKardiakMetabolik ketuurunan dan terkait obat

  • Etiologi Penyakit InfeksiObat dan ToksinPenyakit Keturunan dan MetabolikPenyebab Lain atau Tidak TerbuktiPenyakit Usus Inflamasi KronikFibrosis KistikPintas JejunoilealSarkoidosis

  • Patofisiologi

  • Patofisiologi

  • Manifestasi KlinisGejala-gejala klinis kompensata meliputi:perasaan mudah lelah dan lemasselera makan berkurangPerasaan perut kembung,Mualberat badan menurunpada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas.

  • Manifestasi KlinisBila sudah lanjut (sirosis dekompensata), gejala-gejala lebih menonjol meliputi hilangnya rambut badangangguan tidurdemam yang tak begitu tinggigangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haidikterus dengan air kemih berwarna teh pekatmuntah darah dan atau melenaperubahan mental meliputi mudah lupa, sulit konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma.

  • Manifestasi Klinis

  • Tata LaksanaAsites tirah baring, diet rendah garam, diuretik.Peritonitis bakteri spontan sefalosporin (cefotaxime)Malnutrisi suplemen makanan dan diet tinggi kalori tinggi protein.Gangguan koagulasi vitamin K parenteralHipertensi porta profilaksis menggunakan beta bloker nonselektif atau variceal band ligation

  • Prognosis

  • Gambaran Caput medusae

  • Habitus astenikusTrombositopenia (Tr: 78.000)Kronik Anemia (Hb: 8,2)PT, APTT memanjangCaput medusae90/70 mmHgPitting edema +/+Analisis MasalahRiwayat konsumsi alkohol

  • Daftar PustakaSudoyo, Aru W Dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Hal 445 - 450. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2009.Kasper, Braunwald, Et Al. Harrisons Principles Of Internal Medicine Vol II. 17th Ed. Mcgraw-Hill: New York. 2008.Price, Sylvia A. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC.2006.Rockey D. C. and Friedman S.L. Hepatic Fibrosis and Chirrhosis in Pathophysiology of the Liver. Mcgraw-Hill: New York. 2006.Silbernagl S and Lang F. Color Atlas of Pathophysiology. Thieme: New York. 2000

    **